BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN GEDEBAGE
|
|
- Siska Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN GEDEBAGE Beberapa permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Gedebage adalah sebagai berikut : 1. Persoalan yang terkait dengan struktur organisasi dan tata kerja di Kecamatan Gedebage eksisting, diantaranya : 1). Kecamatan Gedebage sangat tergantung pada Peraturan Perundang-undangan, seringkali terjadi perubahan/ pemutakhiran terhadap Peraturan Perundang-undangan baik yang berlaku secara lokal maupun nasional. Namun sampai saat ini belum terdapat fungsi khusus sehingga Kecamatan Gedebage menjadi kurang adaptif. Adanya kebutuhan dalam hal pengawasan dan pengendalian maupun advokasi dari aspek regulasi, sehingga memperlancar kegiatan pelayanan; 2). Dibutuhkan mekanisme teknis perihal hubungan kerja dan koordinasi dengan SKPD lain perihal pemberian izin/ rekomendasi, khususnya fungsi kendali/ kontrol atas waktu pelayanan. Mengingat SLA (Service Level Agreement) Isu-isu Strategis 39
2 Kecamatan Gedebage salah satunya adalah aspek waktu. Saat ini waktu proses menjadi lebih lama karena Kecamatan Gedebage tidak punya kendali atas waktu ketika proses izin sudah masuk ke SKPD lain. 2. Persoalan yang terkait dengan prosedur operasional pelayanan di Kecamatan Gedebage eksisting, diantaranya : 1). Cakupan layanan belum lengkap (pemberian pelayanan perizinan/ rekomendasi baru, perubahan, perpanjangan/ daftar ulang) dan beberapa diantaranya belum memiliki SOP (pemberian salinan perizinan/ legalisasi). Kemudian, perlu diperjelas batasan izin yang perlu rekomendasi teknis dan yang tidak perlu; 2). Prosedur masih perlu distandarisasi, dipersingkat dan dapat diotomasikan melalui teknologi informasi untuk mempermudah tata kelola proses pelayanan dan perlu ada pendelegasian wewenang penandatanganan sesuai kondisi untuk meningkatkan kecepatan dan volume pelayanan TELAAHAN VISI DAN MISI KEPALA DAERAH DAN WAKIL KEPALA DAERAH TERPILIH Dengan terpilihnya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah baru sesuai hasil Pemilihan Kepala Daerah Kota Bandung pada Tahun 2013, maka Renstra Kecamatan Gedebage perlu Isu-isu Strategis 40
3 menyesuaikan dengan Visi, Misi dan Program Kepala Daerah, khususnya yang terkait dengan Pelayanan kepada masyarakat VISI DAN MISI Visi dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih untuk periode adalah Terwujudnya Kota Bandung Yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera yaitu dengan menciptakan kenyamanan, unggul dari berbagai segi dan mensejahterakan masyarakat. Adapun Misi dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih untuk periode yaitu : 1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan; 2. Menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan melayani; 3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing; 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju dan berkeadilan. Terkait dengan Visi, Pelayanan sangat terkait dengan frasa Unggul. Pelayanan di Kota Bandung oleh Kecamatan Gedebage harus menjadi yang terdepan, minimal dalam skala nasional. Visi Isu-isu Strategis 41
4 pelayanan harus diarahkan pada pelayanan prima yang unggul. Kemudian, terkait dengan misi, pelayanan tercakup ke dalam Misi ke-2 (dua), yaitu menghadirkan tata kelola pemerintah yang efektif, bersih dan melayani. Pelayanan Kecamatan Gedebage Kota Bandung ke depan harus berorientasikan pada pelayanan yang transparan, bersih dan melayani, yang artinya : 1. Pelayanan yang transparan berarti semua masyarakat dapat mengetahui waktu, prosedur dan biaya pelayanan secara transparan, baik dengan datang secara langsung atau melalui media elektronik; 2. Pelayanan yang bersih berarti membangun sistem pelayanan yang akuntabel serta bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta membangun budaya aparatur yang jujur dan professional; 3. Pelayanan yang melayani adalah pelayanan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat PROGRAM Program dari Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih untuk periode dituangkan kedalam kelompokkelompok kerja antara lain : 1. Pokja Kemacetan Bandung; 2. Pokja PKL; Isu-isu Strategis 42
5 3. Pokja Sampah Bandung; 4. Pokja Bandung Hijau; 5. Pokja Bandung Aman (Masalah Sosial); 6. Pokja Banjir Bandung; 7. Pokja Kota Kreatif Bandung; 8. Pokja Bandung Kota Budaya; 9. Pokja Bandung Smart City; 10. Pokja Kolaborasi Bandung; 11. Pokja Kampung Juara; 12. Pokja Revitalisasi Bandung; 13. Pokja Reformasi Pendidikan; 14. Pokja Pariwisata Bandung; 15. Pokja Reformasi Pasar Bandung; 16. Pokja Taman Tematik; 17. Pokja Bandung Kota Musik/ Film; 18. Pokja Bandung Kota Desain; 19. Pokja Indeks Kebahagiaan (Index Of Happiness) Bandung; 20. Pokja Public Relation Bandung; 21. Pokja Reformasi Dekranasda Bandung; 22. Pokja Reformasi PKK Bandung; 23. Pokja Kesehatan; 24. Pokja Bandung To WTP. Isu-isu Strategis 43
6 Pelayanan Kecamatan Gedebage Kota Bandung terkait dengan pelaksanaan program pada pokja pelayanan publik dan dapat menjadi pendukung dalam hal penyelenggaraan program prioritas yang lain, khususnya dalam hal : 1. Aspek kemudahan pelayanan (Pokja Sampah Bandung, Pokja Bandung Hijau, Pokja Bandung Aman, Pokja Kota Kreatif Bandung, Pokja Bandung Kota Budaya, Pokja Bandung Smart City, Pokja Kampung Juara, Pokja Indeks Kebahagiaan (Index Of Happiness) Bandung dan Pokja Reformasi PKK Bandung); 2. Aspek pengendalian (Pokja Kemacetan Bandung, Pokja Banjir Bandung, Pokja Revitalisasi Bandung, Pokja Kesehatan dan Pokja Bandung To WTP) 3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/ LEMBAGA DAN RENTRA SKPD PROVINSI TELAAHAN RENSTRA KEMENTRIAN/ LEMBAGA Berdasarkan hasil telaahan pada Renstra Kementerian Dalam Negeri , khususnya pada Matrix program dan kegiatan dapat dilihat beberapa program/ kegiatan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan Kecamatan di Kota Bandung, diantaranya sebagai berikut : 1. Program Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) selambat-lambatnya 5 (lima) tahun setelah terbitnya Peraturan Isu-isu Strategis 44
7 Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 2010 tentang Pedoman Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan harus sudah dilaksanakan oleh Kecamatan sebagai penyelenggara PATEN; TELAAHAN RENSTRA SKPD PROVINSI Provinsi Jawa Barat memiliki visi Jawa Barat Maju dan Sejahtera Untuk Semua dengan Misi sebagai berikut : 1. Membangun Masyarakat yang Berkualitas dan Berdaya saing; 2. Membangun Perekonomian yang Kokoh dan Berkeadilan; 3. Meningkatkan Kinerja Pemerintahan, Profesionalisme Aparatur, dan Perluasan Partisipasi Publik; 4. Mewujudkan Jawa Barat yang Nyaman dan Pembangunan Infrastruktur Strategis yang Berkelanjutan; 5. Meningkatkan Kehidupan Sosial, Seni dan Budaya, Peran Pemuda dan Olah Raga serta Pengembangan Pariwisata dalam Bingkai Kearifan Lokal. Dari Misi ke-3 (tiga) dapat dilihat keterkaitan antara Kecamatan Gedebage Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat dimana perlu didorong Sinergitas Pelayanan. Isu sinergitas ini baik di tataran strategis khususnya yang terkait dengan isu kelembagaan dan regulasi sampai pada teknis, khususnya dalam proses izin/ rekomendasi yang membutuhkan koordinasi antara kedua pihak. Isu pemanfaatan teknologi dalam pelayanan juga Isu-isu Strategis 45
8 muncul berulang kali baik di tataran Kementerian/ Lembaga maupun SKPD Provinsi. Hal ini untuk mendukung dalam menciptakan sosok Provinsi Jawa Barat di Tahun 2018 yaitu Pemerintahan Jawa Barat yang bermutu dan akuntabel, handal dan terpercaya dalam pelayanan yang ditopang oleh aparatur profesional, sistem yang modern berbasis IPTEK menuju tatakelola pemerintahan yang baik (Good Governance) dan pemerintahan yang bersih (Clean Government) serta menerapkan model manajemen pemerintahan hibrida yang mengkombinasikan manajemen berbasis Kabupaten/ Kota dengan manajemen lintas Kabupaten/ Kota; 3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS TELAAHAN RTRW KOTA Isu Strategis Menurut RTRW Berdasarkan RTRW, terdapat penetapan kawasan strategis kota yang dinilai berdasarkan sudut kepentingannya, antara lain kawasan yang memiliki nilai strategis dari : 1. Sudut Kepentingan Ekonomi Berdasarkan pengelompokan kegiatan perekonomian yang menjadi keunggulan Kota Bandung, dibentuklah Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) yang terdapat di : Alun-alun, Isu-isu Strategis 46
9 Gedebage dan sentra industri kecil : sentra sepatu & olahan kulit Cibaduyut, sentra boneka Sukamulya, sentra rajutan Binong Jati, sentra tekstil Cigondewah, sentra kaos Surapati, sentra jeans Cihampelas serta sentra tahu dan tempe Cibuntu. 2. Sudut Kepentingan Sosial Budaya Sebagai kota yang berkembang pesat, Bandung memerlukan sebuah pusat budaya yang difungsikan sebagai pusat pendidikan dan budaya serta balai pertemuan nasional dan internasional. Selain itu juga diperuntukkan bagi pemenuhan kebutuhan sarana pusat budaya yang representative lengkap dengan ruang terbuka hijau. Di Bandung, kawasan tersebut akan dibangun di Kawasan Puseur Budaya Pajajaran. 3. Sudut Kepentingan Fungsi Daya Dukung Lingkungan Hidup Kawasan Babakan Siliwangi, sungai Cikapundung dan Punclut merupakan kawasan yang memiliki peran sebagai Ruang Terbuka Hijau, sumber air baku dan kawasan resapan air kota. Karena itulah pembangunan di daerah ini perlu dibatasi dan dikendalikan. Dengan demikian kawasan Strategis Nasional yang berada di wilayah Kota Bandung adalah Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung. Kawasan strategis provinsi yang berada di wilayah Kota Isu-isu Strategis 47
10 Bandung adalah Kawasan Bandung Utara dan Kawasan sekitar Pusat Pemerintahan Gedung Sate. Disamping hal tersebut di atas, terdapat pula detail-detail peruntukan ruang pada RTRW Kota Bandung yang perlu menjadi perhatian Kecamatan Gedebage dalam memberikan dukungan terhadap pelayanan yang selaras dengan dokumen perencanaan kota. Diperlukan bantuan dan peran serta Kecamatan Gedebage dalam merekomendasikan izin yang dikeluarkan SKPD terkait agar tidak bertentangan dengan rencana pada RT/RW ini. Selain itu terdapat pula kebijakan perihal pengembangan Rencana Pola Ruang, yang penjelasannya akan digabungkan dengan telaahan kajian Rencana Induk Ruang Terbuka Hijau pada bab selanjutnya TELAAHAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Isu Strategis Menurut Rencana Induk RTH Kota Bandung Dalam Rencana Lingkungan Hidup Strategis terdapat penjelasan mengenai isu-isu strategis mengenai kebutuhan pembangunan di Kota Bandung di bidang Lingkungan Hidup khususnya dalam Rencana Pola Ruang, dengan penjelasan berikut : Isu-isu Strategis 48
11 1. Rencana Kawasan Lindung 1). Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya Merupakan kawasan resapan air di wilayah Bandung Utara (dengan ketinggian di atas 750 mdpl). Kawasan resapan air adalah daerah yang mempunyai kemampuan tinggi untuk meresapkan air hujan sehingga berguna sebagai sumber air. Perlindungan terhadap kawasan resapan air dilakukan untuk memberikan ruang yang cukup bagi peresapan air hujan pada tanah dan pengendalian banjir. 2). Kawasan perlindungan setempat Meliputi daerah seperti : jalur sempadan sungai, jalur sempadan rel kereta api, kawasan di bawah saluran udara tegangan tinggi, sempadan jalan dan jalan bebas hambatan, kawasan sekitar danau buatan dan kawasan sekitar mata air. Dalam kaitannya dengan pembangunan, diperlukan penambahan jalur hijau di sejumlah jaringan jalan (Jl. Ir. H. Djuanda, Jl. L.L.R.E Martadinata dan jalur hijau Pasupati), sempadan Sungai Cikapundung serta intensifikasi dan ekstensifikasi RTH di kawasan Bandung Isu-isu Strategis 49
12 Utara dan rencana kolam retensi di kawasan Pusat Gedebage. 3). Ruang Terbuka Hijau (RTH) Diperlukan ruang terbuka hijau dengan luas sedikitnya 30% dari luas wilayah Kota Bandung dengan rincian : 20% RTH publik dan 10% RTH privat. Untuk itu, pembangunan RTH perlu menjadi suatu syarat dalam mendapatkan izin pembangunan terkait. 4). Kawasan pelestarian alam dan cagar budaya Kawasan Taman Hutan Raya Juanda dan kawasan cagar budaya merupakan kawasan pelestarian bangunan fisik dan pelestarian lingkungan alami yang memiliki nilai historis dan budaya Kota Bandung. Terdapat sejumlah titik yang peruntukan pembangunannya spesifik untuk keperluan pelestarian ini. 5). Kawasan rawan bencana Untuk mengendalikan kawasan rawan bencana yang terdapat di sejumlah titik, dibuatlah rencana penanganan kawasan bencana kebakaran, garakan tanah dan longsor, serta genangan dan banjir yang meliputi kegiatan relokasi, pengendalian pembangunan, maupun rehabilitasi dan penataan saluran drainase jalan. Isu-isu Strategis 50
13 Untuk mendukung rencana-rencana ini, dibutuhkan dukungan administratif perizinan agar rencana pembangunan dapat berjalan baik tanpa terganggu isu non-teknis. 6). Kawasan lindung lainnya Kawasan yang dimaksud adalah kawasan perlindungan plasma nutfah eks-situ Kebun Binatang Bandung. Kawasan ini tidak diperuntukkan bagi pembangunan apapun, sehingga tidak ada perizinan pembangunan yang mungkin ada di daerah ini. Sebagaimana yang dijelaskan di atas, diperlukan pengendalian pembangunan untuk kepentingan perlindungan lingkungan hidup. Oleh karena itu dalam upaya melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan Gedebage Kota Bandung, diperlukan pengawasan dan pengendalian terhadap rekomendasi perizinan pembangunan di daerah-daerah sebagaimana yang telah disebutkan di atas. 2. Rencana Kawasan Budidaya 1). Rencana pengembangan kawasan perumahan Dengan kecenderungan pembangunan yang intensitasnya meningkat di wilayah dalam Kota Bandung, muncul upaya revitalisasi kawasan pemukiman di wilayah Isu-isu Strategis 51
14 pusat-pusat perkembangan kota, yaitu melalui program pengembangan pemukiman vertikal. Selain itu, pada kawasan pemukiman sangat padat dan kumuh akan dilakukan urban renewal dan revitalisasi sehingga tercapai kualitas lingkungan yang baik pada daerah seperti Kelurahan Tamansari, Braga, Cigondewah, Cicadas, Kecamatan Andir dan Kiaracondong. 2). Rencana pengembangan kawasan perdagangan dan jasa Terdapat rencana pengembangan kawasan perdagangan dan jasa ke wilayah berikut : a). Pengembangan kegiatan jasa profesional, perdagangan, pariwisata, dan keuangan ke wilayah Bandung Timur; dan b). Pembatasan konsentrasi perkantoran di wilayah Bandung Barat. 3). Rencana pengembangan kawasan perkantoran Perkantoran yang dimaksud adalah perkantoran pemerintahan, yang terdiri dari kegiatan pemerintahan berskala nasional, regional, dan kota. Rencana pengembangan kawasan perkantoran Kota Bandung dilaksanakan dengan mempertahankan perkantoran pemerintah berskala nasional, provinsi dan kota pada lokasi yang sudah berkembang serta mengembangkan perkantoran pemerintahan baru di PPK Gedebage. Isu-isu Strategis 52
15 4). Rencana pengembangan kawasan industri dan perdagangan Sektor perindustrian yang akan dikembangkan di Kota Bandung berupa sektor industri ringan, pergudangan dan rumah tangga yang ramah lingkungan, sehingga industri polutif harus keluar dari wilayah Kota Bandung. Untuk itu akan dilakukan relokasi ataupun pengalihfungsian industri yang tidak ramah lingkungan serta pembatasan kawasan pergudangan di wilayah Bandung Barat untuk diarahkan ke wilayah Bandung Timur. 5). Kawasan pengembangan wisata buatan Rencana pengembangan kawasan wisata buatan meliputi pengembangan dan pelestarian objek wisata bersejarah, objek wisata pendidikan dan budaya, serta pengendalian dan pembatasan kegiatan hiburan di lokasi sekitar kegiatan peribadatan, pendidikan, dan perumahan. 6). Rencana pengembangan kawasan ruang terbuka non-hijau (RTNH). Rencana pengembangan terdiri dari RTNH publik : a). Lapangan terbuka non hijau yang dapat diakses masyarakat secara bebas; dan b). RTNH privat : plaza milik Isu-isu Strategis 53
16 pribadi yang dapat diakses oleh masyarakat sesuai ketentuan yang ditetapkan. 7). Rencana pengembangan ruang kegiatan sektor informal Meliputi pembatasan ruang publik untuk kegiatan sektor informal (PKL) pada lokasi yang diperbolehkan, serta ketentuan batas gangguan yang diizinkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 8). Rencana pengembangan ruang evakuasi bencana Terdapat rencana pengembangan ruang evakuasi bencana seperti banjir dan longsor di sejumlah titik, serta pengembangan taman-taman skala lingkungan di kawasan perumahan, maupun di ruang terbuka publik yang cukup besar seperti di alun-alun, lapangan dan sebagainya. 9). Rencana pengembangan kawasan peruntukan lainnya Rencana pengembangan kawasan peruntukan lainnya di Kota Bandung terdiri dari kawasan pertanahan dan keamanan, pertanian, serta pelayanan umum, pendidikan, kesehatan dan peribadatan. Untuk mendukung realisasi perencanaan sebagaimana yang telah disebutkan di atas, diperlukan perhatian dan dukungan tersendiri dalam sisi rekomendasi perizinan yang akan membantu rencana pembangunan tersebut. Pengendalian rekomendasi perizinan untuk keperluan jasa- Isu-isu Strategis 54
17 jasa di atas diperlukan agar rencana pengembangan kawasan menjadi lebih terarah. Dalam kaitannya untuk kepentingan pembangunan Kota Bandung, Kecamatan Gedebage perlu berkoordinasi dan berkonsultasi lebih lanjut dengan SKPD terkait lainnya seperti Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH), Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT), Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya (Distarcip), Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP), Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pelayanan Pajak (Disyanjak) Kota Bandung untuk dapat selektif dalam mengeluarkan izin-izin yang terkait dengan pembangunan agar tidak bertentangan dengan isu-isu atau peruntukan pembangunan sebagaimana yang telah dituangkan dalam RTH Kota Bandung PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS Dinamika perubahan lingkungan strategis berpengaruh terhadap program dan kegiatan yang dilakukan oleh Kecamatan Gedebage. Perubahan lingkungan strategis baik yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal akan berdampak pada pelaksanaan peran Kecamatan Gedebage Tahun Penentuan isu-isu strategis akan menggunakan metode analisis SWOT. Isu-isu Strategis 55
18 SWOT (Strengthts, Weanesses, Opportunity, Threats) analisis adalah proses assesment yang subyektif pada suatu organisasi secara terstruktur untuk mengidentifikasikan faktorfaktor strategis yang berupa faktor internal (kelemahan dan kekuatan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman). Analisa ini diperlukan untuk menetapkan sasaran dan merumuskan strategi organisasi yang realistik dalam mewujudkan visi dan misi guna menjalankan tugas pokok dan fungsinya. SWOT juga diperlukan untuk mengetahui posisi terhadap lingkungan dalam rangka menetapkan strategi dan prioritas program dalam rentang waktu 5 (lima) tahun ke depan. Analisa SWOT juga diperlukan untuk membuat aktivitas lebih fokus pada area dimana kita mempunyai kekuatan dan terdapat peluang yang besar. SWOT dapat menginspirasikan untuk berpikir inovatif dan proaktif dari pada perilaku yang reaktif bila terjadi permasalahan. Berikut ini beberapa kondisi internal yang berpengaruh terhadap pelaksanaan peran Kecamatan Gedebage Kota Bandung : KEUNGGULAN LINGKUNGAN INTERNAL 1. Kecamatan Gedebage merupakan SKPD yang berwenang dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan kewenangannya atau dengan kata lain tidak ada persaingan; Isu-isu Strategis 56
19 2. Aparatur Kecamatan Gedebage memiliki pemahaman terkait karakteristik dan perilaku customer/ masyarakat; 3. Kepemimpinan dan kebijakan yang sudah mendorong inisiatif pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pemberian pelayanan; 4. Berdasarkan survey yang pernah dilakukan, kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di Kecamatan Gedebage sudah cukup baik; 5. Kecamatan Gedebage menjadi koordinator untuk administrasi pelayanan sesuai pelimpahan kewenangan; 6. Kecamatan Gedebage sudah memiliki inisiatif untuk memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam fitur pelayanan PERMASALAHAN LINGKUNGAN INTERNAL 1. Belum seluruh produk pelayanan mampu bersaing baik dari sisi kecepatan waktu, kemudahan prosedur dan biaya; 2. Mekanisme koordinasi lintas sektor antara Kecamatan Gedebage dengan SKPD teknis lain belum cukup terkoordinasi, terintegrasi, sederhana dan tersinkronisasi baik dalam hal pelayanan perizinan/ rekomendasi maupun pemenuhan aspek pendukung; Isu-isu Strategis 57
20 3. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi di internal Kecamatan Gedebage untuk pelayanan dan aspek pendukungnya belum optimal; 4. Masih ada prosedur pelayanan yang perlu diatur lebih teknis baik dalam hal izin/ rekomendasi maupun proses (pencabutan, penangguhan, dan sebagainya); 5. Belum adanya analisis beban kerja sesuai dengan kebutuhan; 6. Kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana pendukung pelayanan perlu ditingkatkan agar lebih memadai POTENSI LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Iklim kondusifitas masyarakat Kota Bandung yang sangat mendukung pelayanan prima; 2. Adanya unit kerja lain yang mendukung fungsi Kecamatan Gedebage dalam memberikan pelayanan; 3. Tersedianya standar-standar yang dapat dijadikan acuan dalam hal peningkatan pelayanan yang berlaku secara nasional/ internasional; 4. Banyaknya lembaga penyedia barang dan jasa untuk berbagai kebutuhan pendukung pelayanan Kecamatan Gedebage. Isu-isu Strategis 58
21 TANTANGAN LINGKUNGAN EKSTERNAL 1. Produk pelayanan di daerah lain semakin kompetitif baik dari sisi kecepatan waktu, kemudahan prosedur dan biaya; 2. Persepsi publik terhadap kinerja birokrasi pemerintahan yang belum membaik; 3. Kesadaran masyarakat untuk mengurus pelayanan yang masih rendah; 4. Waktu pengurusan beberapa jenis pelayanan masih tergantung pada SKPD teknis; 5. Pengawasan dan pengendalian tidak dibawah kewenangan Kecamatan Gedebage; 6. Munculnya regulasi dan kebijakan baru yang terkait dengan pelayanan; 7. Terdapat kerangka kebijakan dan peraturan yang tumpang tindih PENETAPAN POSISI DAN STRATEGI DASAR Berdasarkan gambaran tentang potensi dan permasalahan lingkungan internal dan eksternal yang diperkirakan akan berpengaruh terhadap penyelenggaraan pelayanan kedepan, maka perlu dikembangkan upaya strategis sebagai tindak lanjutnya antara lain sebagai berikut : 1. Pengkajian dan penyempurnaan produk hukum daerah yang Isu-isu Strategis 59
22 berkaitan dengan penyelenggaraan pelayanan; 2. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur guna menunjang keberhasilan pelaksanaan keseluruhan proses penyelenggaraan pelayanan; 3. Peningkatan/ penataan kembali sistem aplikasi dan data base penyelenggaraan; 4. Perbaikan sistem pengendalian internal di lingkungan Kecamatan Gedebage Kota Bandung. Hal ini dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan pengendalian yang sehat, terselenggaranya penilaian resiko, aktifitas pengendalian, sistem informasi dan komunikasi serta kegiatan pemantauan pengendalian; 5. Peningkatan intensitas koordinasi dan konsultasi dengan Dinas/ Instansi teknis terkait baik secara horizontal maupun vertikal. Hal ini bermanfaat dalam memecahkan berbagai permasalahan dan hambatan yang dihadapi; 6. Peningkatan fungsi-fungsi staf sebagai dukungan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi (meliputi pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, prasarana, sarana dan pengelolaan aset). Isu-isu Strategis 60
Daftar Isi BAB I : PENDAHULUAN 3 BAB II: GAMBARAN UMUM PELAYANAN BPPT 16. BAB III: ISU-ISU STRATEGIS Error! Bookmark not defined.
RENSTRA BPPT 2013-2018 Daftar Isi BAB I : PENDAHULUAN 3 1.1 LATAR BELAKANG... 3 1.2 LANDASAN HUKUM... 6 1.3 MAKSUD dan TUJUAN... 11 1.3.1 MAKSUD... 11 1.3.2 TUJUAN... 11 1.4 TAHAPAN PENYUSUNAN... 12 1.5
Lebih terperinci3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KECAMATAN GEDEBAGE TAHUN 2012 2.1. EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2012 DAN CAPAIAN RENSTRA SKPD Untuk melaksanakan kebijakan yang merupakan perwujudan dari Visi
Lebih terperinci3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Bila dilihat dari hasil evaluasi pelaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan aspek terpenting dalam sebuah organisasi. Disamping sumber daya alam dan sumber daya modal, sumber daya manusia juga memiliki
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Untuk dapat mewujudkan Visi Terwujudnya Sebagai Pusat Perdagangan dan Jasa Berbasis Masyarakat yang Berakhlak dan Berbudaya sangat dibutuhkan political will, baik oleh
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD 3.1.1 Permasalahan Infrastruktur Jalan dan Sumber Daya Air Beberapa permasalahan
Lebih terperinciBAB V. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjarbaru Tahun Visi
BAB V Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran 5.1 Visi Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang (clarity of direction). Visi juga menjawab
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI BIRO ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI JAWA BARAT 3.1. Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Biro Organisasi. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
DINS PENGELOLN KEUNGN DN SET DERH KOT NDUNG RENCN STRTEGIS THUN 2013-2018 INDIKTOR KINERJ SKPD YNG MENGCU PD TUJUN DN SSRN RPJMD Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Koordinasi Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Dinas Olahraga dan Pemuda
Lebih terperinciWalikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode
VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA
Lebih terperinciBAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)
BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II. A. Struktur Organisasi. Pemerintah Kota Bandung
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Struktur Organisasi Bandung sebagai salah satu daerah Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Jawa Barat, secara yuridis formil didasarkan pada Undang-undang
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Lebih terperinci5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG
Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang
Lebih terperinciDasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 gg Tentang Penataan Ruang 1 Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
Lebih terperinciVISI, MISI RPJMD KOTA CILEGON TAHUN
VISI, MISI RPJMD KOTA CILEGON TAHUN 2016-2021 VISI Berpijak pada kondisi saat ini, permasalahan dan tantangan yang dihadapi sampai dengan Tahun 2021 serta mempertimbangkan potensi dan harapan masyarakat
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD
Lebih terperinciKETENTUAN TEKNIS MUATAN RENCANA DETAIL PEMBANGUNAN DPP, KSPP DAN KPPP
LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN PROVINSI
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Bina Marga Kabupaten Grobogan. Permasalahan berdasarkan tugas dan fungsi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. RTRW Kabupaten Bondowoso
KATA PENGANTAR Sebagai upaya mewujudkan perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang yang efektif, efisien dan sistematis guna menunjang pembangunan daerah dan mendorong perkembangan wilayah
Lebih terperinciDasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG
Dasar Legalitas : UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG PENATAAN RUANG Menggantikan UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI. Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI Isu adalah permasalahan yang dijumpai dan menjadi suatu opini publik yang harus segera dicari permasalahannya. Isu ini dapat berskala makro
Lebih terperinciRencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan
RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KOTA BANJARMASIN 2013-2032 APA ITU RTRW...? Rencana Tata Ruang Wilayah kota yang mengatur Rencana Struktur dan Pola Ruang Wilayah Kota DEFINISI : Ruang : wadah yg meliputi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika A. Permasalahan Adapun Permasalahan
Lebih terperinciTUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI
TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI 2.1. Tujuan Penataan Ruang Kota Bengkulu Tujuan penataan ruang wilayah kota dirumuskan berdasarkan: 1) visi dan misi pembangunan wilayah kota; 2) karakteristik wilayah kota;
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN
PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2011-2031 I. UMUM Proses pertumbuhan dan perkembangan wilayah Kabupaten
Lebih terperinciNOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR : 08 Tahun 2015 TANGGAL : 22 Juni 2015 TENTANG : RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BOGOR TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintah Kota
Lebih terperinciBab II. Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG Tinjauan Penataan Ruang Nasional
Bab II Tujuan, Kebijakan, dan Strategi 2.1 TUJUAN PENATAAN RUANG 2.1.1 Tinjauan Penataan Ruang Nasional Tujuan Umum Penataan Ruang; sesuai dengan amanah UU Penataan Ruang No. 26 Tahun 2007 tujuan penataan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI Pada bagian perumusan isu strategi berdasarkan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan mengemukakan beberapa isu strategis
Lebih terperinci2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah
2.4. Permasalahan Pembangunan Daerah Permasalahan pembangunan daerah merupakan gap expectation antara kinerja pembangunan yang dicapai saat inidengan yang direncanakan serta antara apa yang ingin dicapai
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).
Lebih terperinci6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan
BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Dengan mempertimbangkan potensi, kondisi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Jambi, dan mempertimbangkan
Lebih terperinciTabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD
"Terwujudnya Kota Cirebon Yang Religius, Aman, Maju, Aspiratif dan Hijau (RAMAH) pada Tahun 2018" Tabel 9.2 Target Indikator Sasaran RPJMD Misi 1 Mewujudkan Aparatur Pemerintahan dan Masyarakat Kota Cirebon
Lebih terperinciV BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1
Lebih terperinciRencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Telah ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok,
Lebih terperinciBAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan fungsi Pelayanan SKPD Pada dasarnya hakekat otonomi daerah adalah memberikan kewenangan kepada
Lebih terperinci18 Desember STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan
18 Desember 2013 STRATEGI PEMBANGUNAN METROPOLITAN Sebagai Pusat Kegiatan Global yang Berkelanjutan Deputi Gubernur Provinsi DKI Jakarta Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup 18 Desember 2013 Peran Jakarta
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS PERHUBUNGAN KOTA SALATIGA TAHUN 2017 Dishubkombudpar 55 BAB II PERENCANAANKINERJA A. RENCANA STRATEGIS SKPD Penetapan Visi,
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PASAR KOTA MADIUN I. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN DINAS PASAR KOTA MADIUN Isu-isu strategis berdasarkan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD Permasalahan yang dihadapi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,
BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi SKPD Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Provinsi Jawa Barat BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD 6.1. Tinjauan Substansi RPJMD Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan yang
Lebih terperinciBAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG Untuk memberikan arahan pada pelaksanaan pembangunan daerah, maka daerah memiliki visi, misi serta prioritas yang terjabarkan dalam dokumen perencanaannya. Bagi
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD
Lebih terperinciRENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM
RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM 6 6.1 Rencana Penyediaan Ruang Terbuka Tipologi Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung berdasarkan kepemilikannya terbagi
Lebih terperinciPendahuluan. Latar Belakang
Pendahuluan Latar Belakang Pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2008 2013 telah memberikan hasil yang positif dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menciptakan
Lebih terperincisehingga benar-benar dapat diwujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good governance)
BAB II RENCANA STRATEGIS A. RENCANA STRATEGIS 1. VISI Tantangan birokrasi pemerintahan masa depan meliputi berbagai aspek, baik dalam negeri maupun manca negara yang bersifat alamiah maupun sosial budaya,
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi SKPD Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan. Misi adalah rumusan umum mengenai
Lebih terperinciVisi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi
BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI MISI Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan
Lebih terperinciBAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan
Lebih terperinciINDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN
LAMPIRAN IV INDIKATOR PROGRAM UTAMA PEMBANGUNAN PEMANFAATAN RUANG KOTA GORONTALO TAHUN 2010-2030 NO. PROGRAM KEGIATAN LOKASI BESARAN (Rp) A. Perwujudan Struktur Ruang 1 Rencana Pusat - Pembangunan dan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIK a. VISI DAN MISI Visi yang tercantum dalam Rencana Strategis, yaitu : Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bandung yang BERMARTABAT melalui
Lebih terperinciDINAS BINA MARGA DAN PENGAIRAN KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN
SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2013-2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PROVINSI
Lebih terperinciBAB III ANALISIS ISU STRATEGIS
BAB III ANALISIS ISU STRATEGIS 3.1 Identifikasi Faktor Lingkungan Berdasarkan Kondisi Saat Ini sebagaimana tercantum dalam BAB II maka dapat diidentifikasi faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Rencana program dan kegiatan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pemalang mendasarkan pada pencapaian Prioritas
Lebih terperinciTABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel
Lebih terperinciBAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun
BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah
Lebih terperinciBUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI SUMBA BARAT DAYA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMBA BARAT DAYA TAHUN 2014
Lebih terperinciSEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH
Malang 2014 SEKILAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH 1 Penjabaran dari Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman kepada RPJPD Provinsi Jawa Timur dengan memperhatikan
Lebih terperinciRPJMD Kota Pekanbaru Tahun
RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam
Lebih terperinciBab II Perencanaan Kinerja
Di kantor Bab II Perencanaan Kinerja 2.1. Perencanaan 2.1.1. Rencana Strategis Tahun 2013-2018 Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, perencanaan stratejik merupakan langkah awal yang
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis,
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi Jogoroto Visi adalah pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana Instansi Pemerintah akan dibawa dan berkarya agar tetap
Lebih terperinciBAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN
BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana
Lebih terperinciRencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
BAB V. PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (Pemilukada)
Lebih terperinciBab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN. 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan
Bab VI TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH KOTA TIDORE KEPULAUAN 6.1 Tujuan Penataan Ruang Wilayah Kota Tidore Kepulauan Tujuan penataan ruang wilayah Kota adalah Terwujudnya Kota Tidore
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Kabupaten Aceh Tamiang merupakan hasil pemekaran Kabupaten Aceh Timur di Provinsi Aceh yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2002 tanggal 10 April 2002 tentang Pembentukan
Lebih terperinciBab 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Bab 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandung Berdasarkan tugas dan fungsi
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah
Lebih terperinciRencana Strategis (RENSTRA)
Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015
RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA OPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Misi Kota Bogor Tahun 2015-2019 merupakan penjabaran dari Misi tahap I dalam RPJMD Kota Bogor 2015-2019 dan integrasi dari sasaran
Lebih terperinciTabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016
Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Dengan memperhatikan kondisi, potensi, permasalahan, tantangan, peluang yang ada di Kota Bogor, dan mempertimbangkan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga
Lebih terperinciKATA PENGANTAR RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN PACITAN
KATA PENGANTAR Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, mengamanatkan bahwa RTRW Kabupaten harus menyesuaikan dengan Undang-undang tersebut paling lambat 3 tahun setelah diberlakukan.
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat
Lebih terperinciBAB IV ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV ARAH, TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH 4.1 Arah Pembangunan Daerah Tujuan pembangunan jangka panjang daerah Kota Bandung 2005-2025 adalah mewujudkan masyarakat kota Bandung yang Bermartabat
Lebih terperinciVISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pembangunan di Kabupaten Murung Raya pada tahap ketiga RPJP Daerah atau RPJM Daerah tahun 2013-2018 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan
Lebih terperinciTUJUAN DAN KEBIJAKAN. 7.1 Program Pembangunan Permukiman Infrastruktur Permukiman Perkotaan Skala Kota. No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM
BAB 6 TUJUAN DAN KEBIJAKAN No KOMPONEN STRATEGI PROGRAM Mengembangkan moda angkutan Program Pengembangan Moda umum yang saling terintegrasi di Angkutan Umum Terintegrasi lingkungan kawasan permukiman Mengurangi
Lebih terperinciBAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan
Lebih terperinciRencana Kerja Tahunan Kecamatan Rancasari Tahun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara
Lebih terperinciBAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN
BAB II TUJUAN, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENATAAN RUANG WILAYAH PROVINSI BANTEN 2.1 Tujuan Penataan Ruang Dengan mengacu kepada Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang, khususnya Pasal 3,
Lebih terperinciWeakness, Opportunity and Threath). Dengan hasil pada masing-masing
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI SKPD 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN Pada bagian identifikasi permasalah berdasarkan tugas dan fungsi Kantor
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 11 /PRT/M/2009 TENTANG PEDOMAN PERSETUJUAN SUBSTANSI DALAM PENETAPAN RANCANGAN PERATURAN DAERAH TENTANG RENCANA TATA RUANG
Lebih terperinciSekretariat Jenderal KATA PENGANTAR
RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reformasi politik yang bergulir sejak Tahun 1998 merupakan upaya untuk mengembangkan sistem pemerintahan yang baik (Good Governance), yaitu pemerintahan yang berkeadilan,
Lebih terperinci