BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Transkripsi

1 63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Metode peneltan dapat dartkan sebaga langkah-langkah atau cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugyono, 010:7). Metode peneltan sangat erat dengan tpe peneltan yang dgunakan, karena tap-tap tpe dan tujuan peneltan yang ddesan memlk konsekuens pada plhan metode peneltan yang tepat, guna mencapa tujuan peneltan tersebut. Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode surve-deskrptf dengan pendekatan kuanttatf. Metode peneltan kuanttatf n dsebut sebaga metode lmah / scentfc karena telah memenuh kadah-kadah lmah yatu konkrt / emprs, obyektf, terukur, rasonal dan sstemats dan data peneltan berupa angka-angka yang danalss dengan menggunakan statstk ( Sugyono: 010). Peneltan kuanttatf lebh banyak menggunakan nstrument dalam mengumpulkan data. Data kuanttatf adalah data yang berbentuk angka atau data kualtatf yang dangkakan. Peneltan surve menurut Kerlnger (Akdon, 008:91) adalah peneltan yang dlakukan pada populas besar maupun kecl, tetap data yang dpelajar adalah data dar sampel yang dambl dar populas tersebut, sehngga dtemukan kejadan-kejadan relatf, dstrbus, dan hubungan antar varabel sosologs maupun pskologs. Surve dgunakan untuk mengumpulkan data atau nformas tentang populas yang besar dengan menggunakan sampel yang relatf kecl

2 64 (Sukmadnata, 01:8). Tujuan utama dar surve adalah mengetahu gambaran umum karakterstk dar populas. Populas tersebut bsa berkenaan dengan orang, nstans, lembaga, organsas, unt-unt kemasyarakatan,dll., tetap sumber utamanya adalah orang. Menurut Sugyono (010:147) peneltan deskrptf adalah suatu bentuk peneltan untuk menganalss data dengan cara mendeskrpskan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagamana adanya tanpa bermaksud membuat kesmpulan yang berlaku untuk umum atau generalsas. Lebh lanjut djelaskan oleh Sukmadnata (01:7) peneltan deskrptf dtujukan untuk mendeskrpskan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, bak fenomena yang bersfat alamah ataupun rekayasa manusa. Peneltan deskrptf tdak memberkan perlakuan, manpulas atau pengubahan pada varabel-varabel bebas, tetap menggambarkan suatu konds apa adanya. Tujuan dar penggunaan metode-metode peneltan yang dsebutkan datas adalah untuk mengetahu pengaruh manajeral kepala sekolah dan Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen terhadap kualtas layanan akademk sekolah d SMA se- Kabupaten Bandung Barat. B. Populas dan Sampel Peneltan 1. Populas Populas adalah wlayah generalsas yang terdr atas objek/subjek yang mempunya kualtas dan karakterstk tertentu yang dtetapkan oleh penelt untuk dpelajar dan kemudan dtark kesmpulannya Sugyono (010:80). Sedangkan menurut Akdon (008:96), Populas merupakan objek atau subjek yang berada

3 65 pada suatu wlayah dan memenuh syarat-syarat tertentu berkatan dengan masalah peneltan. Dtnjau dar banyaknya anggota, populas terdr dar populas terbatas (terhngga) dan tdak terbatas (tak hngga). Sedangkan dlhat dar sfatnya populas dapat bersfat homogen dan heterogen. Sedangkan Sudjana (199:6) memberkan pengertan bahwa populas adalah totaltas semua nla yang mungkn, bak hasl menghtung ataupun pengukuran, kuanttatf maupun kualtatf dar karakterstk tertentu mengena sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ngn dpelajar sfat-sfatnya. Lebh lanjut dkatakan oleh Rduwan (00:3) bahwa Populas adalah keseluruhan dar karakterstk atau unt hasl pengukuran yang menjad objek peneltan. Berdasarkan pendapat d atas maka yang menjad populas dalam peneltan n sebanyak 1113 guru yang berada pada 36 SMA Neger dan swasta d Kabupaten Bandung Barat. Dbatasa hanya 3 orang guru pada tap sekolah yang terdr atas wakasek kurkulum, satu orang guru senor dan satu orang guru junor. Jumlah populas pada peneltan n adalah 36 SMA Neger dan Swasta d Kabupaten Bandung Barat. Penyebaran jumlah populas dapat dlhat pada tabel Sampel Sampel menurut Sugyono (010:81) adalah bagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas. Sedangkan menurut Akdon (008:98), Sampel adalah bagan dar populas yang mempunya cr-cr atau keadaan tertentu yang akan dtelt. Dengan demkan sampel dapat ddefnskan sebaga

4 66 bagan dar populas yang mewakl jumlah dan karakterstk dar keseluruhan populas. Penarkan sampel dalam peneltan n menggunakan Proportonate Stratfed Random Samplng. Metode n dgunakan bla populas mempunya anggota/ unsur yang tdak homogen dan berstrata secara proporsonal (Sugyono, 010:8). Djelaskan pula oleh Akdon (008:100) bahwa Propotonate Stratfed Random Samplng adalah pengamblan sampel dar anggota populas secara acak dan berstrata secara proporsonal, tekhnk n dlakukan apabla anggota populasnya heterogen (tdak sejens). Dalam menentukan ukuran samplng (pengamblan sampel) dbatas dengan stratfkas menyangkut; 1) Wakl Kepala Sekolah Bdang Kurkulum, hal n untuk mempertegas keterwaklan varabel kemampuan manajeral kepala sekolah dengan asums bahwa pelmpahan kewenangan manajeral kepala sekolah d dsposskan kepada wakl kepala sekolah, ) Guru senor untuk mewakl varabel Pemanfaataan SIM dan penjamnan mutu layanan dar ss pengalaman pembelajaran, 3) Guru Junor untuk mewakl/ mempertegas keterwaklan varabel ketga sebaga upaya untuk melhat pandangan dan perkembangan lmu pengetahuan. Guru senor yang dmaksud dalam peneltan n adalah guru yang sudah memlk masa kerja 0 tahun atau lebh, sedangkan guru Junor yang dmaksud adalah guru dengan golongan III/a atau guru yang memlk masa kerja palng rendah. Jumlah populas dan sampel dapat dlhat pada tabel 3.1.

5 67 Tabel 3.1 Populas dan Sampel Peneltan No Nama Sekolah Jumlah Populas Jumlah Sampel 1 SMAN 1 Padalarang 55 3 SMAN 1 Csarua SMAN 1 Lembang SMAN 1 Parongpong SMAN 1 Batujajar SMAN 1 Ckalongwetan SMAN 1 Cpeundeuy SMAN 1 Cpatat SMAN 1 Clln SMAN 1 Sndangkerta SMAN 1 Cpongkor SMAN 1 Gununghalu SMAN 1 Ngamprah SMAN Padalarang SMAN 1 Rongga 3 16 SMAS Cpta Mandr Csarua SMAS Mekarwang Lembang SMAS PGRI Lembang SMAS Islam Nurul Huda Lembang SMAS Islam Al_Musyawarah Lembang SMAS Panca Karsa Lembang 15 3 SMAS Islam Nurul Fkr Lembang SMAS Bna Putra Indonesa Ngamprah SMAS KP 5 Padalarang SMAS Al-Irsyad Satya Padalarang SMAS Cahya Bangsa Clasccal School Padalarang SMAS KP Ckalongwetan SMAS PGRI Cpeundeuy SMAS Darul Ilm Cpeundeuy SMAS Darul Falah Champelas SMAS Plus LPPM RI Batujajar SMAS Al Bdayah Batujajar SMAS Nurus Saadah Batujajar SMAS Darul falah Batujajar SMAS Sumur Bandung Clln SMAS Mtradarma Clln 4 3 Jumlah Total C. Teknk Pengumpulan Data Menurut Sukmadnata (01:84), pengumpulan data dalam surve dapat dlakukan melalu beberapa cara yatu wawancara langsung, wawancara melalu

6 68 telepon, penyebaran angket pada kelompok secara langsung maupun pengrman angket melalu pos. Untuk memperoleh data yang menunjang terhadap tujuan peneltan n dgunakan beberapa teknk pengumpulan sebaga berkut : 1. Stud Kepustakaan Stud kepustkaan dgunakan untuk mendukung data yang bersfat teorts. Dalam hal n berupa nformas tertuls atau pendapat para ahl tentang kemampuan manajeral kepala sekolah, Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen ataupun kualtas layanan akademk sekolah serta berbaga hal yang berhubungan dengan peneltan n.. Teknk Kuesoner (angket) Jens metode angket (Questonnare) dengan cara memberkan daftar pernyataan kepada orang lan sebaga responden yang terseda untuk memberkan respon sesua dengan permntaan dalam pertanyaan peneltan. Angket atau kuesoner merupakan suatu teknk atau cara pengumpulan data secara tdak langsung (penelt tdak langsung bertanya-jawab dengan responden). Angket adalah daftar pertanyaan yang dberkan kepada orang lan yang berseda memberkan respon (responden) sesua dengan permntaan pengguna (Akdon, 008:131). Angket n akan dsebarkan pada 108 responden. Angket n bers daftar pertanyaan yang merupakan penjabaran ndkator-ndkator dar varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ), Varabel

7 69 Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen (X ) dan varabel Kualtas Layanan Akademk Sekolah. D. Defns Operasonal Untuk menyamakan perseps dan kesamaan konsep dalam mengartkan stlah, maka perlu dtegaskan beberapa stlah atau ddefnskan secara operasonal. Dengan kata lan defns operasonal adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagamana caranya mengukur suatu varabel. Adapun defns operasonal dar berbaga varabel yang akan dtelt adalah sebaga berkut: 1. Kemampuan manajeral Kepala Sekolah yang dmaksud dalam peneltan n adalah seperangkat keteramplan tekns dalam melaksanakan tugas sebaga manajer sekolah untuk mendayagunakan segala sumber yang terseda untuk mencapa tujuan sekolah secara efektf dan efsen (Akdon, 00). Kemampuan tersebut mencakup keteramplan dalam hal melakukan kerja sama dengan mengerjakan sesuatu melalu orang lan, bak dalam membuat perencanaan, pengorgansasan, pelaksanaan, pengawasan, komunkas, memberkan motvas, maupun melakukan evaluas, secara sstemats untuk mencapa tujuan penddkan yang akan member dampak terhadap penngkatan Kualtas Layanan akademk sekolah. Merujuk pada teor yang dkemukakan oleh Hersey, Blanchard and Jhonson (01) bahwa, terdapat tga dmens kemampuan manajeral yang kemudan durakan kembal menjad ndkator-ndkator, ketga dmens tersebut

8 70 yatu: 1) Kemampuan Teknk (Techncal sklls), ) Kemampuan Sosal (Human/ Socal Skllss), 3) Kemampuan Konsep (Conceptual sklls).. Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen dalam peneltan n merupakan proses penggunaan/ penerapan suatu sstem d sekolah yang menyedakan nformas bag semua tngkatan dalam organsas tersebut (sekolah) kapan saja dperlukan. Sstem n menympan, mengambl, mengubah dan mengolah serta mengkomunkaskan nformas yang dterma dengan menggunakan system nformas atau peralatan system lannya (Mulyasa, 011:15). Lebh lanjut dkemukkan juga oleh Engkoswara dan Aan Komarah (011:71) bahwa sstem dgunakan sebaga suatu metoda dalam hal memecahkan masalah atau pembuatan keputusan (problem solvng and decson makng). Dmens system nformas manajemen terbag menjad tga yang kemudan djabarkan kembal menjad ndkator-ndkator. Dmens tersebut yatu: Perangkat lunak (software), Perangkat keras ( hardware) dan Operator (branware) (DeLone dan McLean, 011). 3. Kualtas Layanan Akademk Sekolah yang dmaksud dalam peneltan n adalah mutu layanan akademk sekolah yang melput tngkat keunggulan suatu aktvtas yang dtawarkan oleh lembaga penddkan kepada sswa dan masyarakat sebaga konsumen yang mempunya harapan tertentu, terutama dalam proses pembelajaran yang sesua dengan standar mutu. Hal n sepert dkemukakan oleh Engkoswara dan Aan Komarah (011:304)

9 71 bahwa kualtas layanan jasa penddkan adalah bentuk pelayanan yang dberkan oleh pengelola penddkan beserta seluruh karyawan/ organsas yang sangat memuaskan, kepada para pelanggan sesua dengan standar mutu tertentu. Menurut Zethaml, Parasuraman & Berry (009:6) terdapat lma dmens pokok yang menentukan kualtas layanan yatu; bukt langsung (tangbles) yatu penamplan luar dar servce qualty yang dapat berupa fasltas fsk, peralatan, personala dan komunkas, empat (emphaty) yatu pemahaman secara prbad kepada pelanggan, dalam hal n sswa dan orang tua sswa, daya tanggap (responsveness) yatu kerelaan untuk membantu pelanggan dalam hal n sswa dan orang tua sswa dengan servce yang tepat sehngga akan memberkan respon postve terhadap servce qualty sekolah, keandalan (relablty) yatu kemampuan untuk menunjukkan atau melaksanakan servce yang djanjkan secara tepat dan dapat dpercaya dan jamnan (assurance) yatu pengetahuan, kesopanan dan kemampuan karyawan untuk menyampakan kepercayaan dan keyaknan kepada sswa dan orang tua sehngga sswa dan orang tua merasa aman atau terjamn berada pada sekolah tersebut. E. Instrumen Peneltan Instrumen merupakan alat ukur yang dgunakan untuk mendapatkan nformas kuanttatf tentang varas, karakterstk varabel secara objektf

10 7 (Sukmadnata, 01) nstrument yang bak akan mengahaslkan penemuan yang tngkat akurasnya meyaknkan. Pengembangan nstrument dtempuh melalu beberapa cara yatu: 1) menyusun ndkator varabel peneltan, ) menyusun ks-ks ntrumen, 3) melakukan uj coba nstrument, dan melakukan pengujan valdtas dan realbltas nsrumen. Ks - ks Intrumen dar peneltan n adalah sebaga berkut: 1. Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah varable (X 1 ) Data yang akan dhaslkan dar penyebaran angket tentang kemampuan manajeral kepala sekolah berskala pengukuran nterval mengngat angket yang dsebarkan menggunakan skala Lkert. Sekala Lkert adalah sekala yang dgunakan untuk mengukur skap, pendapat, dan perseps seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosal. Dengan sekala Lkert, maka varable yang akan dukur djabarkan menjad ndkator varable (Sugyono, 010:93). Dmens yang dukur dar Varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah adalah sepert dkemukakan oleh Hersey, Blanchard and Jhonson (01) yatu: 1) Kemampuan teknk (Techncal skllss), ) Kemampuan Sosal (Human/ Socal Skllss), 3) Kemampuan konsep (Conceptual skllss). Aadapun bentuk jawaban pertanyaan dar setap unsur kemampuan manajeral secara umum yang mencermnkan tngkat kemampuan manajeral kepala sekolah dalam peneltan n adalah sebaga berkut:

11 73 Tabel 3.. Tabel Skorng/ Nla Krtera Penlaan Skor Penlaan Selalu 5 serng 4 Kadang-kadang 3 Jarang Tdak Pernah 1 (Sugyono, 010:94) Tabel 3.3 Ks-ks Instrumen Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah DEFINISI DIMENSI INDIKATOR ITEM Kemampuan Manajeral 1) Kemampuan dalam Kepala Sekolah (X1) merumuskan program sekolah 1 ) Kemampuan merumuskan vs Hersey and Blanchard sekolah (1988:144) manajeral merupakan suatu proses bagamana pencapaan a.conceptu al sklls. 3) Kemampuan menganalss vs ke ms sekolah 3, 4, 5 sasaran organsas melalu 4) Mampu menyusun kepemmpnan. pengembangan program 6 kurkulum Blanchard (001:3) Management as workng wth and 5) Mampu merumuskan program supervs kelas 7, 8, 9, 10 through ndvduals and growth to 1) Kemampuan untuk accomplsh organzatonal goals. berkomunkas secara jelas 11, 1 (Managemen kemampuan bekerja dengan guru sama dengan orang lan untuk ) Kemampuan untuk memaham mencapa tujuan organsas). 13, 14 prlaku guru 3) Kemampuan untuk Frderck Taylor (1974) Manajemen mencptakan kerjasama dengan adalah sen yang dtentukan untuk 15, 16 guru, secara efektf, kooperatf, mengetahu dengan sungguhsungguh apa apa yang ngn prakts dan dplomats 4) Kemampuan mencptakan / dlakukan, dan mengawas bahwa 17,18,1 mengembangkan masyarakat mereka mengerjakan sesuatu dengan 9,0 belajar sebak-baknya dan dengan cara yang semudah-mudahnya). b.human / Socal sklls 5) Dapat dterma d kalangan guru dan masyarakat 1,, 3, 4, 5

12 74 DEFINISI DIMENSI INDIKATOR ITEM 1) Menguasa pengetahuan tentang 6, 7, metode, proses, prosedur dan 8, 9, teknk untuk melaksanakan 30,31, kegatan pembelajaran 3, 33 ) Kemampuan dalam proses pengamblan keputusan 34 c. Techncal sklls 3) Kemampuan dalam menggerakan guru untuk lebh gat bekerja 4) Kemampuan dalam menguasa tekhnk dan menangan konflk 5) Kemampuan dalam mengurus prosedur kenakan pangkat guru 6) Kemampuan dalam memanfaatkan dan memberdayakan sarana dan prasarana sekolah 35, 36 37, 38, Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen Varabel (X ) Fokus dmens yang dukur adalah performa dar system, yang merujuk pada seberapa bak kemampuan perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) dan operator/ pengguna sstem (branware) dapat menyedakan nformas bag kebutuhan pengguna. Data yang akan dhaslkan dar penyebaran angket tentang Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen berskala pengukuran nterval mengngat angket yang dsebarkan menggunakan skala Lkert dengan ksaran nla 1 5 (tabel 3.).

13 75 Tabel 3.4 Ks-ks Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen DEFINISI DIMENSI INDIKATOR ITEM Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen (X) DeLone and McLean (199) Management Informaton system collects and process the data needed to produce the nformaton managers need to plan and manage an organzaton (Manajemen Sstem Informas mengumpulkan dan memproses data yang dperlukan untuk menghaslkan nformas yang dbutuhkan manajer untuk merencanakan dan mengelola sebuah organsas). Gordon B Davs (1985:3) sebuah system manusa/ mesn yang terpadu (ntegrated) untuk menyapkan nformas guna mendukung fungs operas, manajemen dan pengamblan keputusan. Aan komarah, Wawan, Vanessa (01) SIM dmaksudkan untuk menyedakan data dan nformas yang dbutuhkan khususnya bag para pengguna dalam memecahkan masalah dan pengamblan keputusan.( Problem solvng and decson makng) Gafar Fakry, (010) Sstem nformas merupakan seperangkat komponen yang salng berhubungan yang berfungs mengumpulkan, memproses, menympan, dan mendstrbuskan nformas untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengawasan dalam organsas yang terdr atas software, hardware dan branware. a.software (perangkat lunak). b.hardware (perangkat keras) c.branware/ User 1) Kemudahan untuk dgunakan (easy of use) ) Kemudahan untuk dakses (system flexblty) 3) Kecepatan akses (respon tme) 4) Keamanan system (securty) 1) Ketahanan dar kerusakan (relablty) ) Pengolah pusat yang mampu beroperas secara onlne. 3) Kecepatan pengolahan harus cukup tngg 4) Penympan/storage besar dan cepat dalam keluar masuknya data. 1,, 3,4 5 6, ) Prant (perpheral) 13 masukan dan keluaran. 1) Seberapa serng pengguna 14 memaka system ) Efsens 15 3) Efektvtas 16, 17, 18, 19,0, 1,, 3 4) Kebanggaan pengguna menggunakan sstem 4

14 76 3. Kualtas Layanan Akademk Sekolah Varabel (Y) Fokus yang dukur adalah seberapa bak kualtas layanan akademk sekolah yang dberkan oleh pengelola penddkan beserta seluruh karyawan kepada para pelanggan sesua dengan standar mutu tertentu. Terdapat lma dmens pokok yang akan dukur dalam peneltan n yatu sepert yang dkemukakan oleh Zethaml, Parasuraman & Berry (009:6) yakn: Bukt langsung (tangbles), empat (empathy), daya tanggap (responsveness), keandalan (relablty) dan jamnan (assurance). Data yang akan dhaslkan dar penyebaran angket tentang Kualtas Layanan Akademk Sekolah berskala pengukuran nterval mengngat angket yang dsebarkan menggunakan skala Lkert dengan rentang nla 1 5 (tabel 3.). Tabel 3.5 Ks-ks Instrumen Kualtas Layanan Akademk Sekolah DEFINISI DIMENSI INDIKATOR ITEM Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y) 1) Ketersedaan sarana dan prasarana sekolah 1,,3,4,5 Zethaml,Parasuraman And Berry (009 ) Layanan adalah bagamana cara menngkatkan mutu atau kualtas layanan agar tercapa kualtas layanan yang prma a.tangbles (Bukt fsk) Engkoswara dan Aan Komarah (011:305) Penddkan yang berkualtas adalah yang seluruh komponennya memlk persyaratan dan ketentuan yang dngnkan pelanggan dan menmbulkan kepuasan. ) Fasltas sekolah yang berdaya tark vsual 3) Lngkungan sekolah yang terjaga kebershannya 4) Menggunakan Tekhnolog Informatka 5) Tenaga penddk & kependdkan yang berpenamplan rap dan profesonal, 6, ,1

15 77 Kotler (007:177) Kepuasan pelanggan adalah tngkat perasaan sesorang setelah membandngkan knerja (hasl) yang drasakan dbandngkan harapannya. DEFINISI DIMENSI INDIKATOR ITEM 1) Memberkan perhatan 13 ndvdual kepada sswa ) Tenaga penddk & 14 Kependdkan memperlakukan sswa secara penuh perhatan b. Empathy 3) Sungguh-sungguh 15 (empat) mengutamakan kepentngan. dengan c. Responsveness ( Daya tangkap) d. Relablty ( Relabltas). e.assurance ( Jamnan ) sswa 4) Tenaga Penddk yang 16 memaham kebutuhan sswa 5) Waktu jam belajar yang 17 sesua dan nyaman 1) Memberkan pelayanan 18 dengan tepat dan akurat ) Brokras yang sederhana 19 3) Kesedaan untuk 0 membantu sswa dalam mengembangkan kreatvtasnya 4) Kesapan untuk merespons permntaan sswa 5) Melakukan perbakan yang cepat dan tepat bla terjad kesalahan 1) Memberkan pelayanan yang djanjkan secara tepat waktu dan memuaskan ) Pengembangan pembelajaran sesua yang dbutuhkan 3) Pembelajaran berlangsung lancar dan nyaman 4) Kepastan stud lanjut tenaga penddk terencana dan terlaksana dengan bak 1) Pengetahuan, kompetens, tenaga penddk yang dapat dpercaya ) Tenaga penddk secara konssten berskap sopan 3) Respek kepada pelanggan 4) Sfat yang dapat dpercaya 1, 3 4, , 9 30,

16 78 F. Uj Valdtas dan Relabltas Instrumen Peneltan Kualtas nstrument d tentukan oleh dua krteran utama : Valdtas dan Relabltas. Valdtas nstrument menunjukan seberapa jauh a akan mengukur apa yang hendak d ukur. Berkatan dengan pengujan valdtas nstrument arkunto (00:63) menjelaskan bahwa yang d maksud dengan valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukan tngkat keandalan atau kesahhan suatu alat ukur. Sebelum menganalss hasl penyebaran kuesoner, terlebh dahulu dlakukan uj valdtas dan uj relabltas atas nstrumen peneltan. Instrumen peneltan yang vald dalam proses ujcoba nstrumen akan dgunakan kembal dalam proses pengumpulan data. Sedangkan nstrumen yang tdak vald akan drevs dan dbuat kembal nstrument yang lebh operasonal sehngga bas dgunakan kembal untuk uj nstrument. 1. Uj Valdtas Uj valdtas adalah untuk mengetahu ketepatan nstrumen peneltan mengukur apa yang seharusnya dukur. Berkatan dengan pengujan valdtas nstrumen menurut Rduwan (010:97-118) menjelaskan bahwa valdtas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tngkat keandalan atau kesahhan suatu alat ukur. Alat ukur yang kurang vald berart memlk valdtas rendah. Merujuk pada skala yang dgunakan yatu skala Lkert lma pont, maka teknk yang sesua untuk menguj valdtas kuesoner dengan skala tersebut adalah dengan cara mengkorelaskan setap butr alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah

17 79 tap skor butr. Untuk menghtung valdtas alat ukur dgunakan rumus Pearson Product Moment, sepert yang dtuls oleh Akdon (008:144) sebaga berkut : r htung { n. X n X Y ) ( X ( X ).( Y ) ) }.{ n. Y ( Y ) } Keterangan : r htung = Koefsen korelas X = Jumlah skor tem Y n = Jumlah skor total (seluruh tem) = Jumlah responden. Dstrbus (Tabel r) untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk = n 1) Kadah keputusan : Jka r htung > r tabel berart vald sebalknya r htung < r tabel berart tdak vald. Sumber: Rduwan (010b:118) Jka nstrumen tu vald, maka dlhat krtera penafsran mengena ndeks korelasnya (r) sebaga berkut: Tabel 3.6 Interpretas Koefsen korelas Interval Koefsen Tngkat Hubungan 0,000-0,199 Sangat Rendah (tdak vald) 0,00-0,399 Rendah 0,400-0,599 Sedang 0,600-0,799 Kuat 0,800-1,000 Sangat Kuat Sumber (Sugyono, 010: )

18 80. Uj Relabltas Uj Relabltas adalah menguj apakah hasl kuesoner dapat dpercaya atau tdak. Pengujan relabltas nstrument dapat dlakukan secara eksternal maupun nternal. Secara eksternal dapat dlakukan dengan test retest (stablty), equvalent dan gabungan keduanya. Secara nternal relabltas nstrument dapat duj dengan menganalss konsstens butr-butr yang ada pada nstrument dengan teknk tertentu. Menurut Sugyono (010), pengujan relabltas nstrument dengan nternal consstency dengan teknk belah dua (splt half) yang danalss dengan rumus Spearmen Brown. Untuk keperluan peneltan n, butr-butr nstrument d belah menjad dua yatu kelompok atas dan kelompok bawah. Metode mencar relabltas nternal yatu menganalss relabltas alat ukur dar satu kal pengukuran, rumus yang dgunakan adalah Alpha sebaga berkut: Langkah-langkah mencar nla relabltas dengan metode Alpha sebaga berkut. a) Menghtung Varans Skor tap-tap tem dengan rumus: X S ( X N N ) Keterangan : S = Varans skor tap-tap tem X = Jumlah kuadrat tem X ( X) = Jumlah tem X dkuadratkan N = Jumlah responden

19 81 b) Menjumlahkan Varans semua tem dengan rumus: S... S1 S S3 S n Keterangan : S = Jumlah Varans semua tem S 1, S, S 3..n = Varans tem ke-1,,3...n c) Menghtung Varans total dengan rumus: S t X ( X t N N ) t Keterangan : S t = Varans total X t = Jumlah kuadrat X total ( X t ) = Jumlah X total dkuadratkan N = jumlah responden d) Masukkan nla Alpha dengan rumus r k S k St Keterangan : r 11 = Nla Relabltas S = Jumlah varans skor tap-tap tem S t k = Varans total = Jumlah tem (Sumber:Rduwan, 010:10)

20 8 Kemudan duj dengan Uj relabltas nstrumen yang dlakukan dengan menggunakan rumus Korelas Pearson Product Moment dengan teknk belah dua awal-akhr yatu: r b { n. X n XY ) ( X ).( Y ) ( X ) }.{ n. Y ( Y ) } (Rduwan, 010:115) Harga r XY atau r b n baru menunjukkan relabltas setengah tes. Oleh karenya dsebut r awal-akhr. Untuk mencar relabltas seluruh tes dgunakan rumus Spearman Brown yakn: r 11. rb 1 r b Untuk mengetahu koefsen korelasnya sgnfkan atau tdak dgunakan dstrbus (Tabel r) untuk = 0,05 atau = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk=n 1). Kemudan membuat keputusan membandngkan r 11 dengan r tabel. Adapun kadah keputusan : Jka r 11 > r tabel berart Relabel dan r 11 < r tabel berart Tdak Relabel. G. Hasl Uj Valdtas dan Relabltas Instrumen Peneltan 1. Valdtas Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ) Berdasarkan hasl uj coba nstrumen untuk varabel Kemampuan manajeral kepala sekolah, dperoleh kesmpulan bahwa ke-41 tem tersebut tdak semuanya vald. Untuk mengetahu valdtas tap tem maka harus dhtung terlebh dahulu nla korelas antara skor tem dengan skor total tem. Penghtungan korelasnya menggunakan teknk korelas Pearson Product Moment. Jka nla korelas yang dhtung (r htung ) lebh besar dar nla korelas pada tabel (r tabel ) atau r htung > r tabel, maka tem tersebut vald. Jka tdak, maka temnya

21 83 menjad tdak vald. Untuk mempermudah perhtungan, maka dgunakan software SPSS vers 1. Berkut contoh hasl perhtungan menggunakan SPSS 1. Correlatons tem1 TOTAL tem Pearson Correlaton **.64 ** tem1 TOTAL tem Sg. (-taled) N Pearson Correlaton.811 ** 1.99 Sg. (-taled) N Pearson Correlaton.64 **.99 1 Sg. (-taled) N **. Correlaton s sgnfcant at the 0.01 level (-taled). Correlatons tem3 TOTAL Pearson Correlaton 1.54 ** tem3 Sg. (-taled).003 N Pearson Correlaton.54 ** 1 TOTAL Sg. (-taled).003 N **. Correlaton s sgnfcant at the 0.01 level (-taled). Hasl perhtungan lengkapnya dapat dlhat pada tabel berkut (tabel 3.7)

22 84 Tabel 3.7 Hasl Uj Valdtas Varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ) Item r htung r tabel Valdtas α=0,05, n=30 No ,361 Vald No..99 0,361 Tdak Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Tdak Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Tdak Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald Instrumen yang tdak vald pada tabel d atas drevs kemudan dbuat pertanyaan yang lebh operasonal sehngga lebh mudah dfaham oleh responden.

23 85. Valdtas Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen (X ) Berdasarkan hasl uj coba nstrumen untuk varabel Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen, dperoleh kesmpulan bahwa ke-4 tem nstrument tersebut tdak semuanya vald. Untuk mengetahu valdtas tap tem maka harus dhtung terlebh dahulu nla korelas antara skor tem dengan skor total tem. Penghtungan korelasnya menggunakan teknk korelas Pearson Product Moment. Jka nla korelas yang dhtung (r htung ) lebh besar dar nla korelas pada tabel (r tabel ) atau r htung > r tabel, maka tem tersebut vald. Jka tdak, maka temnya menjad tdak vald. Untuk mempermudah perhtungan, maka dgunakan software SPSS vers 1. Berkut contoh hasl perhtungan menggunakan SPSS 1. Correlatons tem1 TOTAL Pearson Correlaton 1.76 ** tem1 Sg. (-taled).000 N Pearson Correlaton.76 ** 1 TOTAL Sg. (-taled).000 N **. Correlaton s sgnfcant at the 0.01 level (-taled). Correlatons tem3 TOTAL Pearson Correlaton ** tem3 Sg. (-taled).000 N Pearson Correlaton.681 ** 1 TOTAL Sg. (-taled).000 N **. Correlaton s sgnfcant at the 0.01 level (-taled).

24 86 Tabel 3.8 Hasl Uj Valdtas Varabel Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen (X ) Item r htung r tabel Valdtas α=0,05, n=30 No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Tdak Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald Instrumen yang tdak vald pada tabel d atas drevs, kemudan dbuat pertanyaan yang lebh operasonal sehngga lebh mudah dfaham oleh responden. 3. Valdtas Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y) Berdasarkan hasl uj coba nstrumen untuk varabel Kualtas Layanan Akademk Sekolah, dperoleh kesmpulan bahwa ke-34 tem tersebut tdak semuanya vald. Untuk mengetahu valdtas tap tem maka harus dhtung

25 87 terlebh dahulu nla korelas antara skor tem dengan skor total tem. Penghtungan korelasnya menggunakan teknk korelas Pearson Product Moment. Jka nla korelas yang dhtung (r htung ) lebh besar dar nla korelas pada tabel (r tabel ) atau r htung > r tabel, maka tem tersebut vald. Jka tdak, maka temnya menjad tdak vald. Untuk mempermudah perhtungan, maka dgunakan software SPSS vers 1. Berkut contoh hasl perhtungan menggunakan SPSS 1. Correlatons Item1 TOTAL Pearson Correlaton 1.50 ** Item1 Sg. (-taled).005 N Pearson Correlaton.50 ** 1 TOTAL Sg. (-taled).005 N **. Correlaton s sgnfcant at the 0.01 level (-taled). Correlatons tem4 TOTAL Pearson Correlaton 1.44 * tem4 Sg. (-taled).014 N Pearson Correlaton.44 * 1 TOTAL Sg. (-taled).014 N *. Correlaton s sgnfcant at the 0.05 level (-taled). Hasl perhtungan lengkapnya dapat dlhat pada table berkut:

26 88 Tabel 3.9 Hasl Uj Valdtas Varabel Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y) Item r htung r tabel Valdtas α=0,05, n=30 No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Tdak Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Tdak Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Tdak Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald No ,361 Vald Instrumen yang tdak vald pada tabel d atas, drevs kemudan dbuat kembal pertanyaan yang lebh operasonal sehngga lebh mudah dfaham oleh responden.

27 89 4. Relabltas Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ) Pengujan relabltas dlakukan dengan menggunakan rumus Alpha, kemudan rumus Spearman Brown, dan hasl akhr dar pengujan relabltas n dapat dlhat dar nla koefsen Guttman Splt Half. Untuk mengetahu koefsen korelasnya sgnfkan atau tdak dgunakan dstrbus (Tabel r) untuk = 0,05 atau = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk=n 1). Kemudan membuat keputusan membandngkan r 11 dengan r tabel. Adapun kadah keputusan : Jka r 11 > r tabel berart Relabel dan r 11 < r tabel berart Tdak Relabel. berkut : Perhtungan relabltas n dbantu dengan program SPSS vers 1 sebaga Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Part 1 Part Value.96 N of Items 1 a Value.853 N of Items 0 b Total N of Items 41 Correlaton Between Forms.896 Equal Length.945 Spearman-Brown Coeffcent Unequal Length.945 Guttman Splt-Half Coeffcent.916 a. The tems are: tem1, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem10, tem11, tem1, tem13, tem14, tem15, tem16, tem17, tem18, tem19, tem0, tem1. b. The tems are: tem1, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem30, tem31, tem3, tem33, tem34, tem35, tem36, tem37, tem38, tem39, tem40, tem41. Berdasarkan hasl perhtungan, ddapat koefsen Guttman Splt Half (r 11 ) adalah 0,916. Karena r 11 >r tabel, maka tem-tem pada Varabel n adalah Relabel.

28 90 5. Relabltas Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen (X ) Pengujan relabltas dlakukan dengan menggunakan rumus Alpha, kemudan rumus Spearman Brown, dan hasl akhr dar pengujan relabltas n dapat dlhat dar nla koefsen Guttman Splt Half. Untuk mengetahu koefsen korelasnya sgnfkan atau tdak dgunakan dstrbus (Tabel r) untuk = 0,05 atau = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk=n 1). Kemudan membuat keputusan membandngkan r 11 dengan r tabel. Adapun kadah keputusan : Jka r 11 > r tabel berart Relabel dan r 11 < r tabel berart Tdak Relabel. berkut : Perhtungan relabltas n dbantu dengan program SPSS vers 1 sebaga Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Part 1 Part Value.05 N of Items 1 a Value.98 N of Items 1 b Total N of Items 4 Correlaton Between Forms.547 Equal Length.707 Spearman-Brown Coeffcent Unequal Length.707 Guttman Splt-Half Coeffcent.680 a. The tems are: Item1, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem10, tem11, tem1. b. The tems are: tem13, tem14, tem15, tem16, tem17, tem18, tem19, tem0, tem1, tem, tem3, tem4. Berdasarkan hasl perhtungan, ddapat koefsen Guttman Splt Half (r 11 ) adalah 0,680. Karena r 11 >r tabel, maka tem-tem pada Varabel n adalah Relabel.

29 91 6. Relabltas Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y) Pengujan relabltas dlakukan dengan menggunakan rumus Alpha, kemudan rumus Spearman Brown, dan hasl akhr dar pengujan relabltas n dapat dlhat dar nla koefsen Guttman Splt Half. Untuk mengetahu koefsen korelasnya sgnfkan atau tdak dgunakan dstrbus (Tabel r) untuk = 0,05 atau = 0,01 dengan derajat kebebasan (dk=n 1). Kemudan membuat keputusan membandngkan r 11 dengan r tabel. Adapun kadah keputusan : Jka r 11 > r tabel berart Relabel dan r 11 < r tabel berart Tdak Relabel. berkut : Perhtungan relabltas n dbantu dengan program SPSS vers 1 sebaga Relablty Statstcs Cronbach's Alpha Part 1 Part Value.718 N of Items 17 a Value.634 N of Items 17 b Total N of Items 34 Correlaton Between Forms.557 Equal Length.716 Spearman-Brown Coeffcent Unequal Length.716 Guttman Splt-Half Coeffcent.703 a. The tems are: ITEM1, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem10, tem11, tem1, tem13, tem14, tem15, tem16, tem17. b. The tems are: tem18, tem19, tem0, tem1, tem, tem3, tem4, tem5, tem6, tem7, tem8, tem9, tem30, tem31, tem3, tem33, tem34. Berdasarkan hasl perhtungan, ddapat koefsen Guttman Splt Half (r 11 ) adalah 0,703. Karena r 11 >r tabel, maka tem-tem pada Varabel n adalah Relabel.

30 9 7. Teknk Pengolahan Data a. Analss Data Deskrptf Deskrps dar hasl peneltan n akan menggambarkan perhtungan dan hasl-hasl varabel peneltan dengan pemberan skor pada setap alternatf jawaban yang dberkan oleh responden sesua dengan bobot yang telah dtetapkan. Berdasarkan masalah yang drumuskan pada peneltan n, yakn Pengaruh Kemampuan Manajeral Kepala sekolah dan Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen terhadap Kualtas Layanan Akademk Sekolah pada SMA d Kabupaten Bandung Barat, maka anlss hasl peneltan n darahkan untuk mengkaj adanya korelas d antara varabel-varabel tersebut. Data peneltan n dperoleh dar hasl penyebaran angket terhadap 108 guru pada 36 SMA Neger dan Swasta d Kabupaten Bandung Barat. Berdasarkan banyaknya varabel dan merujuk kepada masalah peneltan, maka deskrps data dapat dkelompokkan menjad tga bagan yakn, 1) Kemampua Manajeral Kepala Sekolah, ) Sstem Informas Manajemen, dan 3) Kualtas Layanan Akademk Sekolah. Data yang berhasl dkumpulkan melalu angket mengacu pada skala Lkert, selanjutnya dolah dengan penentuan dan klasfkas skor (skala lkert) yang ddasarkan pada klasfkas dar Sugyono (009:134) dan dsajkan dalam bentuk tabulas data nduk setap varabel peneltan (lhat lampran). Pengelompokkan skor n terdr atas empat klasfkas, yatu:

31 93 Varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah Tabel 3.10 Klasfkas Skor Data Peneltan Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen Varabel Kualtas Layanan Akademk Sekolah Klasfkas Skor Selalu Selalu Selalu 5 Serng Serng Serng 4 Kadang-kadang Kadang-kadang Kadang-kadang 3 Jarang Jarang Jarang Tdak Pernah Tdak Pernah Tdak Pernah 1 Sumber: dolah dar Sugyono (010:93) Dengan melakukan klasfkas hasl data peneltan, maka akan tampak kecenderungan tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan yang dajukan, yang mencakup tga varabel peneltan, yatu berkenaan dengan Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ), Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen (X ), dan Kualtas Layanan Akademk sekolah (Y). Adapun langkah-langkahnya adalah melakukan proses pengumpulan data, selanjutnya dlakukan analss melput: (1) deskrps data untuk masng-masng varable; () pengujan prasarat anlss yang terdr dar uj normaltas dan uj lnertas; (3) pengujan hpotess adanya pengaruh yang sgnfkan antara varable ndependen dengan varable dependen, bak secara sendr-sendr maupun secara bersama-sama. Keseluruhan data hasl peneltan yang mencakup ketga varable tersebut (X1, X dan Y) tersaj dalam lampran. Langkah selanjutnya adalah pemberan skor pada setap alternatve jawaban yang dberkan responden sesua dengan bobot yang telah dtetapkan, yakn 1,,3,4 dan 5. Perhtungan angka prosentas dar setap varable bertujuan mengetahu kecenderungan umum jawaban responden terhadap ketga varable peneltan.

32 94 Untuk menghtung prosentase varable n dhtung dengan menggunakan rumus sebaga berkut: = Keterangan: = Skor rata-rata yang dcar X = Jumlah skor gabungan (hasl kal frekuens dengan bobot nla untuk setap alterntf jawaban) N = Jumlah responden Hasl perhtungan djadkan pedoman untuk menentukan gambaran umum varable d lapangan dengan cara dkonsultaskan dengan tabel krtera dan penafsran sepert d bawah n: Tabel 3.11 Krtera Skor Rata-Rata Varabel Rentang nla Krtera Penafsran 4,1-5,00 Selalu/Sangat Setuju/Sangat Sesua Sangat Tngg/sangat Bak 3,41-3,40 Serng/Setuju/Sesua Tngg/Bak,60-3,40 Kadang-kadang/Ragu- Ragu Cukup Tngg/cukup Bak 1,81 -,60 Hampr tdak Pernah/Tdak Rendah/kurang Bak Setuju/Tdak Sesua 1,00-1,80 Tdak Pernah/Sangat Tdak Setuju/Sangat Tdak Sesua Sangat Rendah/tdak Bak Sumber: Sugono (010) Data yang dperoleh dar hasl peneltan lapangan kemudan dolah dengan menggunakan tekhnk Weghted Means Scored (WMS), kemudan rata-rata hasl pengolahan data dkonsultaskan pada tabel WMS d atas (tabel 3.11).

33 95 b. Pengujan Persyaratan Uj Hpotess Pengujan hpotess adalah suatu prosedur yang akan menghaslkan suatu keputusan dalam menerma atau menolak hpotess n. Seluruh pengolahan data untuk pengujan hpotess menggunakan bantuan SPSS Vers 1. 1). Uj Normaltas Untuk mengetahu apakah data berdstrbus normal dlakukan uj normaltas menggunakan kolmogorov Smrnov Test berdasarkan pendapat Rduwan (009:5) dengan bantuan SPSS Vers 1. Pengujan dlakukan terhadap data varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ), varabel Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen (X ) dan Kualtas Layanan akademk sekolah (Y). Jka nla Kolmogorov Smrnov tdak sgnfkan pada (p > 0,05) dengan kata lan resdual berdstrbus normal. Maka Hpotess Pengujan drumuskan: H 0 H 1 : Data berasal dar populas yang terdstrbus normal. : Data tdak berasal dar populas yang terdstrbus normal Pengujan: Jka, p < 0,05, H 0 dtolak. p > 0,05, H 0 dterma ). Penentuan Uj Lnertas Uj lnertas bertujuan untuk mengetahu hubungan lner antar varabel predktor dengan varabel krterum. Adapun rumus yang dgunakan dengan menggunakan rumus F reg dar Akdon (008: 17). Untuk nterprestasnya, jka F

34 96 htung lebh kecl dar F tabel maka berart hubungan antara varabel bebas dan lner, namun jka F htung lebh besar dar F tabel maka berart hubungan antara varabel bebas dan terkat bersfat tdak lner. Uj lnertas dlakukan dengan mencar persamaan gars regres varabel bebas X 1 dan X terhadap varabel terkat Y. Berdasarkan gars regres yang telah dbuat, selanjutnya duj keberartan koefsen gars regres serta lnertasnya. Uj lnertas antara varabel bebas X 1 dengan varabel terkat Y dan X dengan varabel Y memanfaatkan SPSS 1. Uj lnertas menggunakan harga koefsen F. Krtera pengujannya adalah terma H 0 jka koefsen F htung F tabel dan tolak H 0 jka F htung memlk harga lan. Uj lnertas menggunakan bantuan SPSS Vers 1, melput pengujan lnertas data varabel X 1 atas varabel Y dan varabel X atas varabel Y. c. Menguj Hpotess Peneltan Teknk yang dgunakan dalam melakukan pengujan hpotess adalah: 1). Hpotess 1 dan duj dengan menggunakan teknk korelas dan regres sederhana. ). Hpotess 3 duj dengan menggunakan teknk korelas dan regres ganda. 1). Analss Korelas Teknk analss yang dgunakan dalam peneltan n adalah analss korelas pearson product moment dan korelas ganda. Analss n akan dgunakan dalam menguj besarnya pengaruh varabel X 1, dan X terhadap Y. Analss n

35 97 untuk mengetahu pengaruh kemampuan manajeral kepala sekolah (X 1 ) dan pemanfaatan system nformas manajemen (X ) terhadap kualtas layanan akademk sekolah (Y) secara bersama-sama maupun secara ndvdu. Rumus analss korelas Pearson Product Moment (PPM) adalah sebaga berkut. r XY { n. X n XY ) ( X ).( Y ) ( X ) }.{ n. Y ( Y ) } (Sugyono, 010:183) dmana : r xy n X Y : Korelas x dan y yang dcar : banyaknya responden : Varabel Bebas : Varabel Terkat Korelas PPM dlambangkan (r) dengan ketentuan nla r tdak lebh dar harga ( 1 r +1). Apabla nla r = 1 artnya korelasnya negatf sempurna; r = 0 artnya tdak ada korelas; dan r = 1 berart korelasnya sangat kuat. Sedangkan art harga r akan dkonsultaskan dengan Tabel nterpretas Nla r sebaga berkut.

36 98 Tabel 3.1 Interpretas Koefsen Korelas Nla r Interval Koefsen Tngkat Hubungan 0,80 1,000 Sangat Tngg 0,60 0,799 Tngg 0,40 0,599 Cukup Tngg 0,0 0,399 Rendah 0,00 0,199 Sangat Rendah Sumber: Sugyono (010:184) Setelah dketahu nla korelas secara partal maka dlakukan uj sgnfkans yang bertujuan apabla penelt ngn mencar makna pengaruh varabel X terhadap Y, maka hasl korelas PPM tersebut duj dengan Uj Sgnfkans dengan rumus : t htung r n 1 r Keterangan : t htung = Nla t r = Nla Koefsen Korelas n = Jumlah sampel Setelah ddapatkan nla t-htung melalu rumus d atas, maka untuk mengnterpretaskan haslnya berlaku ketentuan sebaga berkut: Jka t-htung > t-tabel (ada hubungan yang sgnfkan) Jka t-htung < t-tabel (tdak ada hubungan yang sgnfkan) Untuk mengetahu t-tabel dgunakan ketentuan n- pada level of sgnfcance ( ) sebesar 5% (tngkat kesalahan 5% atau 0,05) atau taraf keyaknan 95% atau 0,95. Jad apabla tngkat kesalahan suatu varabel lebh dar 5% berart varabel tersebut tdak sgnfkan. Selanjutnya untuk menyatakan besar keclnya kontrbus varabel X terhadap Y dapat dtentukan dengan rumus koefsen dtermnan. Koefsen determnas adalah kuadrat dar koefsen korelas PPM yang dkalkan dengan

37 99 100%. Dlakukan untuk mengetahu seberapa besar varabel X mempunya sumbangan atau kut menentukan varabel Y. Kontrbus tersebut dcar dengan menggunakan rumus: KD = r x 100% Keterangan : KD = Nla Koefsen Dtermnan (Pengaruh antar varabel) r = Nla Koefsen Korelas. Untuk mengetahu pengaruh antara varabel X 1 dan X terhadap varabel Y dgunakan rumus korelas ganda sebaga berkut. R X1. X. Y r X1. Y r X. Y ( r 1 ).( r X 1. Y rx 1. X X. Y ).( r X 1. X ) Analss lanjut dgunakan teknk korelas bak sederhana maupun ganda. Kemudahan dalam perhtungan dgunakan jasa komputer berupa software dengan program SPSS (Statstcal Product and Servce Solutons) Wndows Verson 1. ). Analss Regres Analss regres adalah teknk statstkal yang dgunakan untuk mengukur hubungan antara satu varable dependent (Y) dengan dua varabel ndependent (X 1 ). Analsa regres dgunakan untuk mendapatkan nformas agar tujuan peneltan dapat tercapa, regres dapat dpaka untuk memperkrakan varabel mana dar atrbut yang palng banyak memberkan kontrbus dengan uj coba yang sgnfkan. Analss regres sederhana dtunjukan untuk menguj pengaruh dan kontrbus varabel bebas terhadap varabel terkat tanpa dkontrol varabel bebas

38 100 lannya, sedangkan regres ganda untuk menguj pengaruh antara varabel bebas terhadap varabel terkat yang dkontrol varabel bebas lannya. Untuk mengetahu pengaruh antara varabel bebas terhadap varabel terkat tanpa dkontrol varabel bebas lannya, dgunakan rumus analss regres sederhana sebaga berkut : Ŷ = a + b 1 x 1 + b x + E, Keterangan : Ŷ = Nla taksr Y (varabel terkat) dar Persamaan regres. a = Nla Konstanta b 1 = Nla Koefsen regres x 1 b = Nla Koefsen regres x X 1 = Varabel bebas x 1 X = Nla Koefsen regres x E = Predktor (pengganggu) Dar perhutngan tabel d atas dapat dperoleh hasl persamaan yatu : a ( y )( x n( ) x ( x )( x y ) ) ( x ) dan n( x y ) ( x )( y ) b n( x ) ( x ) (Sugyono, 010 : 38-39) Untuk membantu menganalss data, kegatan penghtungan statstk memaka program SPSS (Statstcal Product and Servce Solutons) Wndows Verson 1. Sehngga dapat dperoleh perhtungan statstk deskrptf sepert uj

39 101 normaltas, homogentas, lnertas, uj valdtas dan realbltas dan uj korelas serta regres. 3). Langkah-langkah Pengujan Hpotess Pengujan hpotess adalah suatu prosedur yang akan menghaslkan suatu keputusan dalam menerma atau menolak hpotess. Seluruh pengolahan data untuk pengujan hpotess menggunakan bantuan SPSS Vers 1. Adapun langkahlangkah dalam pengujan hpotess tersebut adalah sebaga berkut: a. Uj Hpotess Pertama Pengujan hpotess pertama yang dajukan dalam peneltan n mengkut langkah-langkah sebaga berkut; 1). Merumuskan Hpotess Statstk H 0: = 0 : Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah tdak berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap Kualtas Layanan Akademk Sekolah. H a: 0 : Kemampuan Manjaeral Kepala Sekolah berpengaruh sgnfkan dan postf terhadap Kualtas Layanan Akademk sekolah. ). Membuat Persamaan Regres Rumus persamaan regres antara varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah dengan Kualtas Layanan Akademk Sekolah adalah Ŷ = a + bx 1. 3). Menguj Keberartan Persamaan Regres Keberartan persamaan regres ddasarkan pada hasl perhtungan dengan bantuan SPSS Vers 1.

40 10 4). Menghtung Korelas Nla korelas varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ), terhadap varabel Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y), menggunakan bantuan SPSS vers 1. 5). Menghtung Nla Koefsen Determnas Nla koefsen determnas varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ) terhadap Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y) dhtung dengan bantuan SPSS vers 1. b. Uj Hpotess Kedua Pengujan hpotess kedua yang dajukan dalam peneltan n mengkut langkah-langkah sebagamana berkut: 1). Merumuskan hpotess statstk H 0: = 0 : Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen tdak berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap Kualtas Layanan Akademk Sekolah. H a: 0 : Pemanfaatan Sstem nforms Manajemen berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap Kualtas Layanan akademk Sekolah.

41 103 ). Membuat Persamaan Regres Rumus persamaan regres antara varabel Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen dengan Kualtas Layanan Akademk Sekolah adalah Ŷ = a + bx. Nla perhtungan dperoleh dengan bantuan SPSS vers 1. 3). Menguj Keberartan Persamaan Regres Keberartan persamaan regres ddasarkan pada hasl perhtungan dengan bantuan SPSS vers 1. 4). Menghtung Korelas Nla korelas varabel Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen (X ) terhadap varabel Kualtas layanan akademk Sekolah (Y), mengacu pada hasl perhtungan dengan bantuan SPSS vers 1. 5). Menghtung Nla Determnas Nla koefsen determnas varabel Pemanfaatan system Informas Manajemen (X ) terhadap varabel Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y) berdasarkan pada hasl perhtungan dengan bantuan SPSS vers 1. c. Uj Hpotess Ketga Pengujan hpotess ketga yang dajukan dalam peneltan n mengkut langkah-langkah sebagamana berkut: 1). Merumuskan Hpotess Statstk H a: 0 : Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah dan Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen secara bersama berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap Kualtas Layanan Akademk Sekolah

42 104 H a: 0 :Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah dan Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen secara bersama-sama tdak berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap Kualtas Layanan Akademk Sekolah. ). Membuat Persamaan Regres Rumus persamaan regres antara varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah dan varabel Pemanfaatan Sstem Informas Manajemen dan Kualtas Layanan Akademk Sekolah adalah Ŷ = a + bx 1 + bx. Nla perhtungan dperoleh dengan bantuan SPSS vers 1. 3). Menguj Keberartan Persamaan Regres Nla keberartan persamaan regres ddasarkan pada hasl perhtungan dengan bantuan SPSS vers 1. 4). Menghtung Nla Korelas Nla korelas varabel Kemampuan Manajeral Kepala Sekolah (X 1 ) dan Pemanfaatan system Informas Manajemen (X ) terhadap varabel Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y) berdasarkan pada hasl perhtungan dengan bantuan SPSS vers 1. 5). Menghtung nla Koefsen Determnas Nla koefsen determnas varabel Kemampuan Manajerla Kepala Sekolah (X 1 ) dan varabel Pemanfaatan system Informas Mananjemen (X ) secara bersama-sama terhadap varabel Kualtas Layanan Akademk Sekolah (Y) berdasarkan pada hasl perhtungan dengan bantuan SPSS vers 1.

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan dapat dartkan sebaga langkah-langkah atau cara lmah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugyono,010:7). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n menggunakan metode peneltan deskrptf dengan pendekatan kuanttatf. Peneltan deskrptf yang dmaksud adalah bersfat menjelaskan hubungan kausal dan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n, termasuk pada jens metode verfkatf dengan tpe deskrptf yang secara harfah dartkan sebaga; metode peneltan untuk membuat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal dperlukan agar tdak terjad salah pengertan dan penafsran terhadap stlah-stlah yang terkandung d dalam judul peneltan n. Istlah-stlah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d Jurusan Penddkan Teknk Spl, Fakultas Penddkan Teknolog dan Kejuruan, Unverstas Penddkan Indonesa.Yang terdr dar 3 program stud yatu: Penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode berasal dari kata Yunani yaitu methodos yang beraal dari kata meta BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode berasal dar kata Yunan yatu methodos yang beraal dar kata meta yang berart jalan atau cara. Jad metode adalah cara kerja yang dlakukan untuk mencapa

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk A. Metode dan Desan Peneltan 1. Metode Peneltan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara lmah yang dgunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam art yang lebh luas,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan prosedur atau cara yang ditempuh dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan prosedur atau cara yang dtempuh dalam mencapa suatu tujuan peneltan. Tujuan peneltan yang akan dlakukan adalah untuk mengetahu perbandngan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu cara yang dtempuh untuk mencapa suatu tujuan. Sepert yang dpaparkan oleh Surakhmad (985:3) yatu Metode merupakan cara utama yang dpergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Suharsimi Arikunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A Metode Peneltan Suharsm Arkunto (1998:151) mengatakan bahwa Metode merupakan cara yang dlakukan oleh seseorang dalam mencapa tujuan Metode peneltan menurut Nana Syaodh (005:5)

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 8 III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah suatu cara yang dpergunakan untuk pemecahan masalah dengan teknk dan alat tertentu sehngga dperoleh hasl yang sesua dengan tujuan peneltan.

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap 43 BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh aplkas otomatsas kantor terhadap efektvtas kerja karyawan pada Dvs Manajemen Sumber Daya Manusa PT. INTI (PERSERO) Bandung adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan

III. METODOLOGI PENELITIAN. aturan-aturan, direncanakan oleh para peneliti untuk memecahkan 39 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metodolog peneltan adalah cara yang dlakukan secara sstemats mengkut aturan-aturan, drencanakan oleh para penelt untuk memecahkan permasalahan yang hdup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk memahami suatu objek dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (009:6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Pada peneltan n, metode yang dgunakan adalah metode kuas ekspermen. Metode n dlakukan untuk mengetahu ada atau tdaknya pengaruh pendekatan keteramplan metakogntf

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jens dan Desan Peneltan Berdasarkan judul dan permasalahan, maka jens peneltan n adalah peneltan kausaltas yang berguna untuk menganalss pengaruh antara suatu varabel dengan

Lebih terperinci