Skala Sikap Juvenile Delinquency Berdasarkan Teori Jensen (dalam Sarwono, 2000)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Skala Sikap Juvenile Delinquency Berdasarkan Teori Jensen (dalam Sarwono, 2000)"

Transkripsi

1 LAMPIRAN

2

3

4

5 Skala Sikap Juvenile Delinquency Berdasarkan Teori Jensen (dalam Sarwono, 2000) Nama : Jenis Kelamin : Usia : Petunjuk Pengisian Angket 1. Bacalah tiap pernyataan dengan seksama, pilihlah satu alternatif jawaban dengan memberikan tanda cek (v) pada alternatif jawaban sebagai berikut : SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai 2. Pengisian skala ini tidak mempengaruhi nilai anda dikelas dan tidak mempengaruhi bentuk penilaian tertentu pada anda serta terjamin kerahasiaanya. Untuk itu diharapkan anda mengisinya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. No Pernyataan SS S TS STS 1 Saya rajin ke sekolah. 2 Saya terbiasa datang tepat waktu ke sekolah. 3 Saya selalu menghormati bapak/ ibu guru saya. 4 Semua fasilitas sekolah yang diberikan adalah hak saya dan semua siswa, untuk itu saya selalu menggunakan dan menjaganya dengan sebaik-baiknya. 5 Saya merasa tidak nyaman berkelahi/ bertengkar dengan teman sekolah maupun diluar sekolah, untuk itu saya selalu menghindari untuk tidak berkelahi. 6 Memalak/ meminta dengan paksa uang/ barang milik orang

6 lain adalah hal yang tidak pernah dan tidak akan saya lakukan. 7 Merokok merusak kesehatan maka saya tidak merokok. 8 Saya tidak terbiasa minum-minuman keras. 9 Tidak pernah ada sedikitpun keinginan atau pikiran dalam diri saya untuk kabur dari rumah. 10 Saya tidak suka memberontak. 11 Saya sangat menghormati orang tua saya. 12 Membolos sekolah sudah menjadi kebiasaan saya. 13 Saya terbiasa terlambat datang ke sekolah. 14 Biasanya, saya tidak disiplin dalam berbakaian seragam. 15 Bagi saya guru bukan siapa-siapa yang perlu untuk saya hormati setiap saat. 16 Saya senang membuat keributan/ kegaduhan di kelas/ sekolah. 17 Merusak fasilitas yang disediakan sekolah adalah hal yang biasa saya lakukan. 18 Saya sering terlibat perkelahian dengan teman sekolah/ diluar sekolah. 19 Saya senang memalak/ meminta paksa uang/ barang teman. 20 Saya terbiasa merokok. 21 Saya terbiasa untuk minum-minuman keras. 22 Saya sering kabur/ minggat dari rumah. 23 Saya sering merasa malu mengakui keberadaan orang tua saya. 24 Saya senang memberontak, tidak peduli sekalipun pada akibatnya jika saya memberontak. 25 Saya sering melawan perintah orang tua. 26 Saya terbiasa bertutur kata kasar di rumah.

7 27 Saya sering tidak hormat pada orang tua. 28 Membolos bukan kebiasaan saya. 29 Saya terbiasa untuk berangkat ke sekolah tepat waktu. 30 Saya disiplin dalam hal berpakaian seragam sesuai dengan apa yang sudah menjadi aturan/ jadwal berpakaian seragam. 31 Jika tidak sependapat dengan bapak/ibu guru, saya selalu berusaha menyampaikannya dengan cara yang baik dan sopan. 32 Saya selalu memanfaatkan dan menjaga fasilitas yang ada di sekolah dengan baik. 33 Saya selalu menghindari untuk tidak terlibat perkelahian/ tawuran dengan teman di sekolah/ luar sekolah. 34 Memalak adalah kebiasaan yang tidak terpuji yang harus selalu saya hindari. 35 Merokok adalah hal yang biasa saya lakukan untuk mengusir kejenuhan. 36 Saya tidak suka minum-minuman keras (alkohol, drugs, dll). 37 Tidak pernah ada keinginan dari dalam diri saya untuk lari/ kabur/ minggat dari rumah karena saya nyaman berada di rumah. 38 Saya selalu menerima apa adanya keberadaan orang tua saya. 39 Memberontak adalah hal yang tidak senang saya lakukan. 40 Saya selalu merasa takut dicap anak tidak berbakti pada orang tua karena melawan mereka. 41 Saya segan dan penuh hormat pada orang tua setiap saat. 42 Saya sering malas pergi ke sekolah maka saya sering membolos. 43 Saya sering mendapat teguran dari guru karena terkenal dengan jam karet saya (telat ke sekolah).

8 44 Saya sering lalai dan tidak peduli jika berbeda seragam dengan apa yang sudah diatur oleh sekolah. 45 Saya sering melawan saat ditegur oleh guru. 46 Saya sering menjadi biang keributan di kelas/ sekolah. 47 Saya terbiasa mencoret-coret gedung sekolah, bangku, meja dan fasilitas sekolah yang lainnya. 48 Berkelahi, tawuran adalah hal yang biasa bagi saya. 49 Memalak/ meminta paksa barang/ uang milik teman/ orang lain adalah hal yang biasa saya lakukan. 50 Saya menikmati waktu saya setiap saat dengan merokok. 51 Biasanya saya minum-minuman keras saat sendirian atau saat kongkow-kongkow bersama dengan teman-teman. 52 Seringkali muncul keinginan dari dalam diri saya untuk pergi meninggalkan rumah dan jauh dari orang tua saya. 53 Saya sering berbohong tentang keberadaan orang tua saya. 54 Saya dikenal sebagai anak yang suka memberontak di rumah. 55 Jika saya ingin melakukan sesuatu dan dilarang orang tua, saya tetap tidak peduli, saya sering melawannya. 56 Saya terbiasa berkata-kata kasar dan menyinggung perasaan orang tua/ saudara saya di rumah. 57 Sulit bagi saya untuk selalu hormat pada orang tua. Terima Kasih

9 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR _

10 R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR VAR Reliability Coefficients N of Cases = 41.0 N of Items = 57 Alpha =.9585

11 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik : Perilaku kenakalan remaja B. Bidang BK : Pribadi dan sosial C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan E. Tujuan : Siswa dapat menjelaskan pengertian perilaku kenakalan remaja Siswa dapat menyebutkan jenis-jenis perilaku kenakalan remaja Siswa dapat menyebutkan dampak-dampak perilaku kenakalan remaja bagi diri sendiri, keluarga, sekolah dan masyarakat Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan drama yang diperankan F. Sasaran Layanan : 10 siswa subjek penelitian G. Metode : Sosiodrama dan diskusi H. Uraian Kegiatan : 1. Tahap Pembentukan Sebelum masuk dalam kegiatan, peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan doa. Kemudian peneliti mengucapkan terima kasih kepada siswa karena telah bersedia mengikuti kegiatan bimbingan kelompok. Setelah itu, dipandu peneliti siswa membentuk dua kelompok yang masingmasing terdiri dari lima anggota. Setelah kelompok terbentuk, peneliti menanyakan kepada anggota kelompok tentang pengertian bimbingan kelompok dan juga tujuan dari kegiatan ini. Kemudian guru pembimbing menjelaskan pengertian bimbingan kelompok, tujuan pelaksanaan, asas-asas dan juga tahapan-tahapan dalam pelaksanaan bimbingan kelompok.

12 Setelah menjelaskan tentang bimbingan kelompok, maka dilanjutkan dengan perkenalan anggota kelompok secara detail. Karena anggota kelompok merupakan teman satu sekolah maka tahap perkenalan dilakukan dengan singkat. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan ini akan dilaksanakan. 2. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota kelompok mengatakan siap, maka kegiatan dilanjutkan pada tahap kegiatan. 3. Tahap Kegiatan Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk di tahap kegiatan pertemuan pertama, praktikan menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu mengenal perilaku kenakalan remaja meliputi pengertian, bentuk-bentuk dan dampaknya. Kemudian peneliti mengajak anggota kelompok untuk berdiskusi dan mengungkapkan pendapatnya mengenai perilaku kenakalan remaja. Setelah selesai berdiskusi dan mendapatkan titik temu menjawab persoalan mengenai perilaku kenakalan remaja, peneliti menyampaikan pada anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran atau sosiodrama. Hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya dipertemuan selanjutnya. Peneliti juga memandu dan menawarkan berbagai peran yang akan diperankan anggota nantinya. Untuk kegiatan dipertemuan kedua, dipandu peneliti anggota kelompok pertama bermain peran. Sementara itu kelompok kedua sebagai penonton yang akan mengkritisi pemeranan yang dimainkan kelompok pertama. Setelah kegiatan bermain peran atau sosiodrama tersebut selesai maka dilanjutkan dengan diskusi mengenai persoalan yang ada dalam bermain peran tersebut. Kemudian peneliti meminta anggota kelompok kedua untuk bermain peran kembali dengan topik yang sama namun berbeda dengan drama yang disajikan sebelumnya.

13 4. Tahap Pengakhiran Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu peneliti menanyakan kesan-kesan anggota kelompok setelah mengikuti kegiatan ini. Mengingat kontrak waktu yang disepakati telah habis, maka kegiatan bimbingan kelompok ditutup dengan ucapan terima kasih kemudian doa bersama dan salam. I. Tempat : Ruang kelas J. Waktu/ Tanggal : 2 x 50 Menit (9 dan 13 November 2012) K. Penyelenggara : Peneliti L. Alat dan Perlengkapan : Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan observasi M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : 1. Penilaian Proses 1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, terbuka, saling berbagi, adanya perbedaan dan memberikan umpan balik. 3) Melihat perilaku siswa selama di kelas 2. Penilaian Hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif masing-masing anggota kelompok (keterbukaan dan kesungguhan anggota dalam mengikuti bimbingan kelompok, memberikan pendapat/ diskusi) 2) Melihat minat dan kemauan anggota dalam mengikuti kegiatan selanjutnya.

14 Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). Salatiga, 9 November 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

15 Materi Bimbingan 1. Pengertian Kenakalan Remaja Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kenakalan dengan kata dasar nakal adalah suka berbuat tidak baik, suka mengganggu, dan suka tidak menurut. Sedangkan kenakalan adalah perbuatan nakal, perbuatan tidak baik dan bersifat mengganggu ketenangan orang lain; tingkah laku yang melanggar norma kehidupan masyarakat. Definisi kenakalan remaja menurut para ahli, salah satunya adalah Kartono seorang ilmuan sosiologi mengemukakan pendapatnya bahwa kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Dan Santrock mengatakan bahwa kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal. 2. Jenis/ Bentuk Perilaku Kenakalan Remaja Jensen (dalam Sarwono, 2002) membagi kenakalan remaja menjadi empat bentuk yaitu: a. Kenakalan yang menimbulkan korban fisik pada orang lain: perkelahian, perkosaan, perampokan, pembunuhan, dan lain- lain. b. Kenakalan yang meninbulkan korban materi: perusakan, pencurian, pencopetan, pemerasan dan lain- lain. c. Kenakalan sosial yang tidak menimbulkan korban di pihak orang lain ; pelacuran, penyalahgunaan obat, hubungan seks bebas. d. Kenakalan yang melawan status, misalnya mengingkari status anak sebagai pelajar dengan cara membolos, minggat dari rumah, membantah perintah. 3. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kenakalan remaja Reaksi frustasi diri Gangguan berpikir dan intelegensia pada diri remaja Kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga Kurangnya pengawasan dari orang tua Dampak negatif dari perkembangan teknologi modern Dasar-dasar agama yang kurang

16 Tidak adanya media penyalur bakat/hobi Masalah yang dipendam Keluarga broken home Pengaruh kawan sepermainan 4. Dampak/ Akibat Perilaku Kenakalan remaja Dampak kenakalan remaja pasti akan berimbas pada remaja tersebut. Bila tidak segera ditangani, ia akan tumbuh menjadi sosok yang berkepribadian buruk. Remaja yang melakukan kenakalan-kenakalan tertentu pastinya akan dihindari atau malah dikucilkan oleh banyak orang. Remaja tersebut hanya akan dianggap sebagai pengganggu dan orang yang tidak berguna. Akibat dari dikucilkannya ia dari pergaulan sekitar, remaja tersebut bisa mengalami gangguan kejiwaan. Yang dimaksud gangguan kejiwaan bukan berarti gila, tapi ia akan merasa terkucilkan dalam hal sosialisai, merasa sangat sedih, atau malah akan membenci orang-orang sekitarnya. Dampak kenakalan remaja yang terjadi, tak sedikit keluarga yang harus menanggung malu. Hal ini tentu sangat merugikan, dan biasanya anak remaja yang sudah terjebak kenakalan remaja tidak akan menyadari tentang beban keluarganya. Masa depan yang suram dan tidak menentu bisa menunggu para remaja yang melakukan kenakalan. Kriminalitas bisa menjadi salah satu dampak kenakalan. Remaja yang terjebak halhal negatif bukan tidak mungkin akan memiliki keberanian untuk melakukan tindak criminal, mencuri demi uang atau merampok untuk mendapatkan barang berharga. Sumber : Kartono, Kartini Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta : RajaGrafindo Persada Sarwono, Sarlito Wirawan Psikologi Remaja. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada KENAKALAN REMAJA >> Penyebab Kenakalan Remaja Dampak Kenakalan Remaja belajarpsikologi.com

17 Rancangan Sosiodrama Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan teknik sosiodrama dalam penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya. Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan sosiodrama yang akan dimainkan : Pertemua kedua (Perilaku Kenakalan Remaja) Peneliti menawarkan pada kelompok, siapa yang akan memerankan remaja yang melakukan perilaku kenakalan, lalu anggota lain berperan sebagai teman, siswa lain sekolah, ayah, ibu dan guru. Siswa dipersilahkan untuk mengeksplor jenis perilaku apa yang dilakukan kemudian siswa juga bebas untuk mengeksplor apa penyebab mereka melakukan kenakalan tersebut serta dampak/ akibatnya. Setelah drama usai, siswa diajak untuk berdiskusi mengenai permasalahan yang muncul dalam adegan drama yang telah ditampilkan tersebut. Kemudian diadakan drama kedua oleh kelompok lain berdasarkan topik yang sama tetapi berbeda dengan adegan sebelumnya. Disini siswa dituntut untuk dapat menampilkan adegan yang berbeda dan penyelesaian yang lebih baik dari sebelumnya. Adegan 1 Pada suatu hari seorang remaja bernama A sedang kongkow-kongkow dipinggir jalan bersama dengan teman-temannya sambil merokok. Ternyata pada waktu itu ia dan teman-temannya membolos sekolah. Ia dan teman-temannya sedang menunggu remaja sekolah lain untuk berkelahi. Perkelahian pun tidak terhindarkan..

18 Adegan 2 Tidak berhenti sampai disitu A dan teman-temannya melanjutkan pertemuannya dengan teman-teman hingga larut malam. Ia dan teman-temannya mabuk-mabukan, berpesta pora dan berpesta narkoba.. Setelah puas bermabuk-mabukan dan berpesta pora bersama teman-temannya A pun pulang ke rumah. Sesampai di rumah ayah A marah besar melihat tingkah laku A. Ayah dan ibu A sangat sedih melihat perilaku A tapi tak sedikitpun A peduli akan perasaan orang tuanya. Adegan 3 Keesokan harinya, di sekolah A dipanggil guru untuk menghadap karena ia kedapatan sering membolos, merokok di sekolah, sering melawan guru, tidak disiplin, sering berkelahi dan masih banyak pelanggaran lain yang A lakukan. Banyak guru yeng mengeluhkan dan kecewa pada sikap A padahal bisa dikatakan A adalah siswa yang cukup cerdas. Tapi ternyata pagi itu juga A di keluarkan dari sekolah karena perilaku kenakalan yang telah banyak ia lakukan. Sejak saat itu A merasa sangat frustasi. Tidak ada yang mau menerima ia sekolah kembali, teman-teman menjauhi, masyarakat mencaci maki dan orang tua merasa kecewa atas perilakunya selama ini. Kali ini ia baru bisa berpikir dan menyadari bahwa apa yang selama ini ia lakukan sangat merugikan diri sendiri dan menyakitkan hati banyak orang entah itu orang tua, teman, guru dan orang lain.

19 LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Perilaku kenakalan remaja B. Spesifikasi Kegiatan : 1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial 2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok 3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan 4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian C. Pelaksanaan Layanan : 1. Waktu : Jumat, 9 November Tempat : Ruang kelas 3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota kelompok cukup menunjukkan minat dan perhatian, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang dibahas. D. Evaluasi 1. Cara penilaian a. Penilaian proses 4) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 5) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, terbuka, saling berbagi, adanya perbedaan dan memberikan umpan balik. 6) Melihat perilaku siswa selama di kelas.

20 b. Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif masing-masing anggota kelompok 2) Melihat minat dan kemauan anggota dalam mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). 2. Deskripsi dan Komentar tentang hasil penilaian a. Kegiatan berjalan cukup baik dan anggota cukup aktif dalam berdiskusi. b. Anggota kelompok cukup dapat membahas topik permasalahan yang ada. c. Perilaku siswa di kelas cukup baik, tidak bisa dipungkiri ada beberapa siswa yang cenderung tidak menghargai dan acuh tak acuh selama kegiatan bimbingan berlangsung. E. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis a. Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat yang diperoleh dari layanan ini. b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis a. Siswa memperoleh cukup manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan ini. b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini melihat ditemukannya beberapa siswa yang masih berperilaku tidak baik/ tidak sopan terhadap guru di dalam maupun di luar kelas.

21 F. Tindak Lanjut 1. Upaya tindak lanjut Mengamati sejauh mana perkembangan anggota setelah mengikuti kegiatan bimbingan. 2. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, melihat absensi, catatan khusus, dll. Salatiga, 13 November 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

22 LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Perilaku kenakalan remaja B. Spesifikasi Kegiatan : 1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial 2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok 3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan 4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian C. Pelaksanaan Layanan : 1. Waktu : Selasa, 13 November Tempat : Ruang kelas 3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota menunjukkan minat dan perhatian, cukup serius dalam melakukan drama dan cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang dibahas. D. Evaluasi E. Cara penilaian 1. Penilaian proses 1) Melihat minat, perhatian, keaktifan dan kesungguhan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok dan bermain peran/ sosiodrama. 2) Melihat perilaku siswa selama di kelas. 2. Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif anggota dalam melakukan kegiatan sosiodrama. 2) Melihat partisipasi aktif anggota dalam diskusi dan menanggapi permasalahan yang muncul dalam drama.

23 Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan guru, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). F. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian 1. Kegiatan sosiodrama berjalan baik, anggota cukup antusias memerankannya dan nampak cukup puas dalam bermain drama. 2. Anggota dapat membahas permasalahan yang ada terkait topik yang dibahas yaitu mengenai perilaku kenakalan, jenis dan dampaknya. 3. Perilaku siswa cukup baik selama di kelas walaupun masih ada yang cenderung tidak sopan dan tidak menghargai pembimbing selama kegiatan bimbingan berlangsung, masih ada yang ribut sendiri. G. Analisis Hasil Penilaian H. Cara menganalisis 1. Memberikan pertanyaan kepada anggota tentang topik bahasan, anggota diminta untuk mengkritisi drama yang telah diperankan masing-masing kelompok. 2. Menanyakan bagaimana perasaan anggota, pengalaman dan manfaat apa yang diperoleh dalam kegiatan sosiodrama ini. 3. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). I. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis 1. Siswa mendapatkan manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2. Siswa membutuhkan layanan dan bimbingan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan mengenai perilaku kenakalan remaja agar perilaku siswa bisa lebih dikontrol dan dapat berperilaku lebih baik. J. Tindak Lanjut K. Upaya tindak lanjut Mengamati perkembangan anggota kelompok setelah mengikuti bimbingan kelompok dengan teknik sosiodrama ini.

24 L. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, teman, melihat absensi, dll. Salatiga, 16 November 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

25 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik : Pemahaman diri B. Bidang BK : Pribadi dan sosial C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan E. Tujuan : Siswa dapat menjelaskan/ mengungkapkan pengetahuan akan diri sendiri (pemahaman diri) Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan sosiodrama F. Sasaran Layanan : 10 siswa subjek penelitian G. Metode : Sosiodrama dan diskusi H. Uraian Kegiatan : 1. Tahap Pembentukan Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam dan doa. Kemudian peneliti mengucapkan terimakasih kepada anggota karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini. Untuk menyegarkan suasana peneliti mengajak anggota untuk bermain/ ice breaking. 2. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua siswa mengatakan siap, maka kegiatan segera dimulai.

26 3. Tahap Kegiatan Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk di tahap kegiatan pertemuan pertama, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu mengenai pemahaman tentang diri sendiri. Kemudian peneliti mengajak masing-masing anggota kelompok untuk berdiskusi dan mengungkapkan pemahaman akan diri sendiri. Setelah selesai berdiskusi, peneliti menyampaikan pada anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran. Hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya dipertemuan selanjutnya. Peneliti juga menawarkan berbagai peran yang akan diperankan anggota nantinya. Untuk kegiatan dipertemuan kedua, peneliti menjelaskan dan bercerita mengenai kegiatan sosiodrama yang akan diperankan anggota. Kemudian dengan panduan peneliti siswa bermain peran. Setelah kegiatan bermain peran/ sosiodrama selesai, diadakan diskusi mengenai persoalan yang ada dalam bermain peran tersebut. Kemudian peneliti meminta anggota untuk memainkan kegiatan yang sama dengan topik yang sama pula tetapi berbeda dengan yang sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali. 4. Tahap Pengakhiran Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu peneliti menanyakan bagaimana perasaan anggota, manfaat dan pengalaman apa yang diperoleh setelah mengikuti kegiatan ini. Mengingat kontrak waktu yang disepakati telah habis, maka kegiatan bimbingan kelompok ditutup dengan ucapan terimakasih kemudian doa bersama dan salam. I. Tempat : Ruang kelas J. Waktu/ Tanggal : 2 x 45 Menit/ 16 dan 20 November 2012 K. Penyelenggara : Peneliti L. Alat dan Perlengkapan : Spidol, alat tulis, materi bimbingan, panduan

27 Observasi M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : 1. Penilaian proses 1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2) Melihat perilaku angggota selama kegiatan bimbingan di kelas. 3) Melihat ada tidaknya dinamika kelompok, kelompok saling berbagi/ sharing, memberi tanggapan, masukan/ jalan keluar, suasana nyaman antar anggota. 2. Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif anggota kelompok. 2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). Salatiga, 16 November 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

28 Materi Bimbingan Pemahaman Diri Pengenalan mengenai siapakah aku dimulai dari pemahaman mengenai diri. Diri (self) merupakan individu yang dilihat baik sebagai sumber aktif (pelaku) maupun objek pasif (yang dikenai perilaku) dari suatu hubungan timbal balik. Diri meliputi multi identitas yaitu diri yang berkaitan dengan peran sosial, kemudian diri sebagai keanggotaan dalam kelompok sosial. Selain itu identitas berkaitan dengan kualitas personal dan evaluasi diri. Hambatan hambatan dalam Mengenali Diri : a. Cara pandang/ paradigma b. Persepsi c. Konsep diri atau cermin diri Bagaimana Cara Mengenali Diri : Melakukan refleksi (perenungan) pribadi Mencari masukan (umpan balik) dari orang lain Manfaat Dari Pengenalan Diri Pengetahuan diri Semakin realistis memandang diri sendiri, semakin objektif menilai orang lain Menyadari keunikan diri Merupakan syarat penerimaan diri yang menjadi dasar perencanaan masa depan Proses Pengenalan diri : Pengenalan diri Penerimaan diri Pengembangan diri Hal-hal yang Perlu Diketahui Tentang Diri Sendiri : Pengalaman-pengalaman penting dalam hidup. Misalnya, peristiwa-peristiwa penting, hubungan-hubungan di dalam dan di luar lingkungan keluarga yang turut membentuk kepribadian kita. Bakat, kecerdasan dan minat yang dimiliki Cita-cita hidup Nilai-nilai yang dianut Kebiasaan-kebiasaan, baik yang menguntungkan maupun merugikan Sifat-sifat pribadi Cara pandang/ pemahaman kita terhadap diri kita sendiri Sumber : Materi Latihan Pra Dasar Kepemimpinan Mahasiswa, UKSW 2009 Sumber :

29 Rancangan Sosiodrama Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama dalam penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya. Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan sosiodrama yang akan dimainkan : Pertemuan keempat (Aku dan Perilaku-Ku) Peneliti menawarkan pada kelompok, siapa yang akan memerankan seorang remaja dengan dilema yang dialami mengenai pemahaman diri dan siapa anggota lain yang akan berperan sebagai orang tua, guru dan juga teman. Secara garis besar peranan yang akan dimainkan yaitu seorang remaja yang sedang mencari pencarian jati diri. Ia bingung akan keberadaan dirinya, merasa berontak atas diri sendiri, namun kadangkala ia juga sadar akan dirinya. Disini pemeran bebas mengeksplorasi mengenai peranannya. Setelah adegan selesai dilanjutkan dengan diskusi mengenai permasalahan yang ada dalam adegan tersebut. Kemudian diadakan pementasan drama berikutnya, masih dengan topik yang sama namun anggota dituntut untuk bisa memainkan peranan yang berbeda dan penyelesaian masalah yang lebih baik. Adegan 1 C remaja putri berusai 15 th. Ia gadis yang energik, pandai dan cantik. Namun sayang C memiliki perilaku yang kurang baik. Ia sering membolos sekolah dengan teman-temannya yang lain hanya untuk bermain ke mall dan nongkrong bersama. Namun kadangkala C juga terlihat menjadi anak yang manis ia rajin belajar dan rajin mengikuti kegiatan sosial. Dalam benak C terselip keingintahuan dan bertanya-tanya siapa sebenarnya dirinya.

30 Adegan 2 Dengan segala cara C mencari-cari akan arti siapa sebenarnya dirinya. Bertanya dengan teman, dengan guru, dengan orang tua, ikut kegiatan-kegiatan yang ada di sekolah dan di gereja, semua itu ia lakukan untuk mengenal siapa dirinya. Kadangkala ia mendapatkan jawabannya tetapi kadangkala ia bingung akan dirinya. Disaat teman mengajak ia melakukan hal yang buruk ia pun melakukannya, namun disaat teman mengajaknya melakukan hal yang baik ia pun melakukan. Disetiap waktu ia selalu merenung dan bertanya-tanya pertanyaan besar Siapakah Sejatinya Diriku?

31 LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Pemahaman diri B. Spesifikasi Kegiatan : 1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial 2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok 3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan 4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian C. Pelaksanaan Layanan : Waktu : Jumat, 16 November 2012 Tempat : Ruang kelas Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota kelompok menunjukkan minat dan perhatian, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang dibahas. D. Evaluasi Cara Penilaian 1. Penilaian proses 1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2) Melihat perilaku angggota selama kegiatan bimbingan di kelas. 3) Melihat ada tidaknya dinamika kelompok, kelompok saling berbagi/ sharing, memberi tanggapan, masukan/ jalan keluar, suasana nyaman antar anggota.

32 2. Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif anggota kelompok. 2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok dan minum-minuman keras atau tidak). E. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian 1) Kegiatan berjalan dengan baik, walaupun ditemui beberapa anggota yang belum mampu memahami diri sendiri dengan baik. 2) Perilaku siswa mengamali perubahan, lebih memperhatikan pembimbing, antusias/ banyak bertanya tentang bagaimana cara memahami diri sendiri. 3) Anggota kelompok cukup dapat menyelesaikan topik yang dibahas dengan baik. F. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis 1) Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat, pengalaman apa yang diperoleh, sebagai bahan evaluasi bahwa kegiatan berjalan dengan baik, anggota mengerti dan memahami apa yang telah disampaikan peneliti dan didiskusikan bersama. 2) Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis 1) Siswa memperoleh manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan kelompok ini. 2) Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini, mengingat terdapat beberapa anggota yang kurang paham akan dirinya sendiri.

33 G. Tindak Lanjut Upaya tindak lanjut : Mengamati perkembangan anggota kelompok setelah mengikuti bimbingan kelompok. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, melihat absensi, dll. Salatiga, 20 November 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

34 LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Pemahaman diri B. Spesifikasi Kegiatan : a. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial b. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok c. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan d. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian C. Pelaksanaan Layanan : a. Waktu : Selasa, 20 November 2012 b. Tempat : Ruang kelas c. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Sebagian anggota cukup menunjukkan minat dan perhatian dalam melakukan kegiatan sosiodrama, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap permasalahan yang muncul dalam drama. D. Evaluasi a. Cara Penilaian Penilaian proses 1) Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota kelompok dalam melakukan sosiodrama, memberikan pendapat, serta kesungguhan dalam mengikuti kegiatan bimbingan. 2) Munculnya dinamika kelompok, suasana nyaman, saling berbagi, berinteraksi, memberikan umpan balik dengan baik dalam berdrama dan diskusi. 3) Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan di kelas.

35 Penilaian hasil Penilaian segera : 1) Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota dalam bermain peran dan menanggapi topik/ permasalahan yang dibahas. 2) Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berani melawan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian Kegiatan berjalan cukup baik, sebagian anggota dapat memerankan peranannya dengan baik dan sebagian kurang serius. Anggota juga cukup aktif dalam memberikan pendapat. E. Analisis Hasil Penilaian Cara Menganalisis 1. Memberikan pertanyaan kepada anggota, mengenai manfaat, pengalaman serta perasaannya setelah mengikuti kegiatan ini. 2. Melihat perilaku siswa selama kegiatan bimbingan berlangsung. 3. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). F. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis 1. Siswa memperoleh manfaat dalam mengikuti kegiatan bimbingan ini. 2. Tingkah laku, tutur kata siswa di kelas masih ada yang menunjukkan tidak baik. 3. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini mengingat masih ada sebagian siswa yang belum mampu memahami diri sendiri dengan baik.

36 G. Tindak Lanjut a. Upaya tindak Lanjut Mengamati perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan. b. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada temannya, guru, melihat absensi, catatan-catatan khusus terkait dengan siswa, dll. Salatiga, 23 November 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

37 SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik : Aku, keluarga, sekolah dan pergaulanku B. Bidang BK : Pribadi dan sosial C. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok D. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan E. Tujuan : Siswa dapat menjelaskan/ mengungkapkan keberadaan diri dan keluarga Siswa dapat menjelaskan hubungan antara keberadaan diri dengan sekolah Siswa dapat menjelaskan hubungan antara keberadaan diri dengan lingkungan/ pergaulan Siswa dapat katarsis diri melalui kegiatan bermain peran F. Sasaran Layanan : 10 siswa subjek penelitian G. Metode : Sosiodrama dan diskusi H. Uraian Kegiatan : 1. Tahap Pembentukan Peneliti membuka kegiatan dengan mengucapkan salam, doa dan menanyakan kabar anggota. Kemudian peneliti mengucapkan terimakasih karena telah meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan bimbingan kelompok pada pertemuan kali ini. Kemudian diadakan kontrak waktu berapa lama kegiatan akan dilaksanakan pada hari ini. 2. Tahap Peralihan Dalam tahap peralihan ini menanyakan kesiapan anggota kelompok untuk melaksanakan tahap kegiatan selanjutnya. Setelah semua anggota kelompok mengatakan siap, maka kegiatan segera dimulai.

38 3. Tahap Kegiatan Tahap kegiatan ini dibagi menjadi dua pertemuan. Untuk kegiatan dipertemuan pertama, peneliti menjelaskan topik yang akan dibahas yaitu mengenai hubungan antara keberadaan diri dengan keluarga, dengan sekolah, dengan hidup bermasyarakat atau tinggal dalam suatu komunitas. Anggota diajarkan untuk dapat belajar memahami sudut pandang orang lain. Kemudian peneliti mengajak anggota kelompok untuk berdiskusi dan mengungkapkan mengenai hal tersebut. Setelah selesai berdiskusi, peneliti menyampaikan pada anggota mengenai kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan selanjutnya yaitu akan diadakan kegiatan bermain peran. Hal ini dimaksudkan agar anggota memiliki kesiapan untuk memainkan peranannya dipertemuan selanjutnya. Peneliti juga memandu dan menawarkan berbagai peran yang akan diperankan anggota nantinya. Untuk kegiatan dipertemuan kedua, peneliti menjelaskan kembalu mengenai topik kegiatan sosidrama yang akan dilakukan. Kemudia anggota kelompok dua bermain peran dengan dipandu peneliti. Setelah kegiatan bermain peran/ sosiodrama selesai diadakan diskusi mengenai persoalan yang ada dalam bermain peran tersebut. Setelah diskusi selesai dan anggota memahami persoalan yang ada, peneliti meminta kelompok satu untuk memainkan kembali dengan topik yang sama tetapi berbeda dengan yang sebelumnya. Kemudian diadakan diskusi kembali. 4. Tahap Pengakhiran Setelah anggota memberi pendapat dan solusi maka peneliti membacakan kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan kali ini. Setelah itu peneliti menanyakan bagaimana perasaan siswa, pengalaman dan manfaat apa yang diperoleh dalam mengikuti kegiatan ini. Setelah itu kegiatan bimbingan ditutup dengan ucapan terimakasih kemudian doa bersama dan salam. I. Tempat : Ruang kelas J. Waktu/ Tanggal : 2 x 45 Menit/ 23 dan 28 November 2012

39 K. Penyelenggara : Peneliti L. Alat dan Perlengkapan : Materi bimbingan, spidol, alat tulis, panduan Observasi M. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut Layanan : 1. Penilaian proses a. Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan. b. Melihat perilaku siswa selama di kelas. 2. Penilaian hasil Penilaian segera : a. Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota kelompok dalam menanggapi topik yang dibahas (keterbukaan dan kesungguhan). b. Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). Salatiga, 23 November 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

40 Materi Bimbingan Memahami Sudut Pandang Orang Lain Secara harfiah sudut pandang artinya "tempat" dari mana seseorang memandang hal atau objek tertentu. Itu termasuk objek apa yang dipandang dan bagaimana objek itu dipandang. Selain selalu berusaha memahami sudut pandang orang lain, seseorang juga harus senantiasa sepenuhnya menyadari bahwa sudut pandang yang dimilikinya memiliki keterbatasan. Dengan demikian, orang tersebut selalu bersedia mempertimbangkan sudut pandang orang lain. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan yang bisa diajukan untuk menguji sudut pandang, baik sudut pandang orang lain maupun diri sendiri. Bagaimana saya memandang situasi atau masalah tersebut? Apakah ada cara lain yang harus dipertimbangkan dalam memandang situasi atau masalah tersebut? Hal apakah yang seharusnya difokuskan? Dan bagaimana saya memandang hal tersebut? Apakah pandangan saya merupakan satu-satunya pandangan yang masuk akal? Hal apakah yang terlewat dari sudut pandang saya? Apakah saya /ia / anda pernah bagaimana pandangan orang-orang tertentu (suku bangsa) memandang hal tersebut? Sudut pandang manakah yang paling masuk akal dan relevan dengan situasi atau topik permasalahan? Apakah saya / ia / anda sulit memandang/ memahami situasi atau masalah tersebut dari sudut pandang lain, khususnya sudut pandang yang bertolak belakang dengan sudut pandang tertentu? Apakah saya sudah mempertimbangkan sudut pandang lainnya, bukan hanya sudut pandang yang saya miliki? Sumber :

41 Rancangan Sosiodrama Kegiatan layanan bimbingan dengan menggunakan metode sosiodrama dalam penelitian ini lebih bersifat spontan dan siswa bebas mengeksplorasi perannya. Peneliti menjelaskan drama yang akan diperankan dan dimainkan serta memberikan instruksi saat akan memainkan drama. Secara garis besar berikut rancangan sosiodrama yang akan dimainkan : Pertemuan keenam (Aku, Keluarga, Sekolah dan Pergaulanku) Peneliti mempersilahkan pada kelompok untuk memilih peranan yang akan dimainkan dalam drama kali ini. Ada yang berperan sebagai seorang remaja, orang tua, teman, masyarakat dan sekolah (guru/ kepsek). Peneliti memandu kelompok untuk memainkan peranannya tersebut, dimana seorang remaja dengan perilaku nakalnya, kemudian bagaimana tanggapan orang tua jika melihat anaknya berlaku demikian, kemudian bagaimana peran teman disitu apakan mendukung ia untuk bergaul dengan baik atau sebaliknya, kemudian bagaimana masyarakat (diwakili beberapa siswa) dan guru dalam memandang seorang remaja tersebut dengan perilaku nakalnya. Disini siswa bebas bereksplorasi mengenai peranannya. Setelah selesai bermain peran, dilanjutkan dengan diskusi mengenai permasalahan yang ada. Siswa diajak untuk dapat memahami sudut pandang orang lain, bagamaina perasaan orang lain disaat melihat ia dengan perilaku nakalnya, siswa dituntut untuk berperilaku baik sesuai dengan yang diharapkan orang lain karena semata-mata itu untuk kebaikan diri sendiri dan itu wujud bahwa kita menghargai dan dapat menyesuaikan diri yang baik dalam kehidupan bersama. Kemudian diadakan drama kedua dengan topik sama namun berbeda dengan drama sebelumnya dan penyelesaian masalah yang lebih baik.

42 Adegan 1 D seorang remaja yang sering membolos, merokok, berkelahi dan minumminuman keras dipanggil guru. Orang tua dan kepala sekolah dihadirkan dalam pertemuan itu membahas perilaku D yang selama ini dianggap banyak merugikan dan banyak melanggar peraturan.. Adegan 2 Sesampainya di rumah Ayah D mengadakan pertemuan keluarga. Ia kecewa akan sikap D, ibunya hanya bisa menangis dan sedih. Ibu dan ayahnya D menyampaikan apa yang dirasakan melihat tingkah laku D. Orang tua D sangat mengharapkan D untuk berubah dan menjadi anak yang baik dan berhasil nanti Adegan 3 Teman-teman D datang ke rumah dan mengajak D untuk bermain diluar. Mereka kongkow-kongkow dipinggir jalan sambil merokok. Datanglah sekelompok orang tua (masyarakat), mereka mencemooh dan menyayangkan tingkah laku, aktivitasaktivitas remaja itu yang tidak bermanfaat..

43 LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Aku, keluarga, sekolah dan Pergaulanku B. Spesifikasi Kegiatan : 1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial 2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok 3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan 4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian C. Pelaksanaan Layanan : 1. Waktu : Jumat, 23 November Tempat : Ruang kelas 3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Anggota cukup menunjukkan minat dan perhatian, kurang aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan terhadap topik yang dibahas. D. Evaluasi 1. Cara Penilaian a. Penilaian proses Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan. Melihat perilaku siswa selama di kelas.

44 b. Penilaian hasil Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota kelompok dalam menanggapi topik yang dibahas. Melihat minat dan kemauan anggota kelompok untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, merokok, berkelahi, minum-minuman keras atau tidak). c. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian 1. Kegiatan berjalan cukup baik walaupun ada beberapa yang masih ribut, bermain hp sendiri. Anggota kurang berpartisipasi aktif dalam diskusi. 2. Anggota cukup dapat membahas topik permasalahan yang ada. E. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis a. Memberikan pertanyaan kepada siswa tentang manfaat, apa yang mereka dapatkan pada bimbingan kali ini. b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis a. Siswa memperoleh cukup manfaat dalam kegiatan bimbingan ini. b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini karena ditemui beberapa siswa belum mampu memahami keadaan/ sudut pandang orang lain.

45 F. Tindak Lanjut a. Upaya tindak Lanjut Mengamati perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan. b. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada teman-temannya, guru, melihat absensi, catatan-catatan khusus, dll. Salatiga, 28 November 2012 Mengetahui, Guru Pembimbing Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

46 LAPORAN PELAKSANAAN, EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik Permasalahan : Aku, keluarga, sekolah dan Pergaulanku B. Spesifikasi Kegiatan : 1. Bidang Bimbingan : Bimbingan pribadi dan sosial 2. Jenis Layanan : Bimbingan kelompok 3. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengentasan 4. Sasaran Layanan : 10 subjek penelitian C. Pelaksanaan Layanan : 1. Waktu : Rabu, 28 November Tempat : Ruang kelas 3. Deskripsi dan komentar tentang pelaksanaan layanan Sebagian anggota antusias, menunjukkan minat dan perhatian dalam melakukan kegiatan sosiodrama, cukup aktif dalam berdiskusi, mengeluarkan ide, pendapat serta gagasan mengenai topik yang dibahas. D. Evaluasi 1. Cara Penilaian a. Penilaian proses Melihat minat, perhatian dan keaktifan anggota dalam mengikuti kegiatan bimbingan dengan teknik sosiodrama. Munculnya dinamika kelompok, saling memberikan umpan balik, suasana nyaman dan terbuka. Melihat perilaku siswa selama di kelas.

47 b. Penilaian hasil Penilaian segera : Melihat partisipasi aktif dari masing-masing anggota kelompok dalam menanggapi topik yang dibahas dan dalam memerankan peranannya. Penilaian jangka pendek : Melihat perubahan yang terjadi atas sikap/ perilaku siswa setelah mengikuti bimbingan (masih membolos, tertib, sopan, berkelahi, merokok, minum-minuman keras atau tidak). c. Deskripsi dan komentar tentang hasil penilaian 1. Kegiatan berjalan cukup dengan baik, sebagian anggota antusias dan serius dalam bermain peran, namun juga ada yang malas-malasan dan tidak serius. 2. Anggota kelompok cukup baik dalam membahas permasalahan yang muncul dalam sosiodrama. E. Analisis Hasil Penilaian 1. Cara menganalisis a. Memberikan pertanyaan kepada siswa mengenai manfaat dan pengalaman apa yang diperoleh dalam kegiatan bimbingan kali ini serta bagaimana perasaan mereka. b. Mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri dan kepada guru (mengacu pada panduan observasi). 2. Deskripsi dan komentar tentang hasil analisis a. Siswa memperoleh manfaat dengan mengikuti kegiatan bimbingan kelompok, siswa nampak cukup puas. b. Siswa membutuhkan layanan yang terus berkelanjutan untuk membahas topik permasalahan ini agar mereka lebih bisa memahami dan belajar dari sudut pandang orang lain dan tidak cenderung masa bodoh atau egois.

48 F. Tindak Lanjut Upaya tindak lanjut : Melihat sejauh mana perkembangan anggota setelah mengikuti bimbingan. Deskripsi dan komentar tentang upaya tindak lanjut : Peneliti melakukan pendekatan dengan anggota agar dapat mengikuti perkembangan mereka serta bertanya pada guru, dll. Mengetahui, Guru Pembimbing Salatiga, 3 Desember 2012 Peneliti FX. Wahyu Nugroho, S.Pd Kristiana

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Theresiana Salatiga, dengan mengambil subjek penelitian di kelas XI. Diperoleh subjek penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Intany Pamella, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Hurlock (2004: 206) menyatakan bahwa Secara psikologis masa remaja adalah

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK LAMPIRAN Kelas Semester / Tahun Hari / Tanggal Alokasi Waktu Tempat Bidang Bimbingan Judul / spesifikasi Layanan Jenis Layanan Fungsi Layanan Sasaran Identifikasi kebutuhan dan Permasalahan SATUAN LAYANAN

Lebih terperinci

SKALA SIKAP KEPERCAYAAN DIRI

SKALA SIKAP KEPERCAYAAN DIRI SKALA SIKAP KEPERCAYAAN DIRI Nama : Jenis Kelamin : Kelas : Berikut ini terdapat 60 pernyataan untuk teman-teman isi. Teman-teman diminta untuk memberikan tanda centang (V) pada kolom yang telah disediakan.

Lebih terperinci

SEBELUM DIUJI VALIDITAS

SEBELUM DIUJI VALIDITAS LAMPIRAN SEBELUM DIUJI VALIDITAS Nama Lengkap :. Kelas :.. Usia :.. Jenis kelamin :... ANGKET DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA PETUNJUK PENGISIAN!! 1. Isilah dahulu data identitas yang ada di atas. 2. Bacalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Hari/ Tanggal :

LAMPIRAN 1. Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Hari/ Tanggal : LAMPIRAN 1 Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Hari/ Tanggal : PETUNJUK PENGISIAN Berilah komentar dari setiap pernyataan secara jujur dengan cara memberi tanda chek/ chek list ( ) pada kolom komentar yang

Lebih terperinci

Reliability Konsep Diri

Reliability Konsep Diri Reliability Konsep Diri Scale Mean if Item Deleted Item-Total Statistics Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted VAR00001

Lebih terperinci

SKALA SIKAP KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN KEPERCAYAAN DIRI. Alifia Rizki Yanuarita Mahasiswa UKSW FKIP BK

SKALA SIKAP KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN KEPERCAYAAN DIRI. Alifia Rizki Yanuarita Mahasiswa UKSW FKIP BK SKALA SIKAP KOMUNIKASI ORANG TUA-ANAK DAN KEPERCAYAAN DIRI Skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang komunikasi orang tuaanak dan kepercayaan diri pada siswa kelas XI SMK Muhammadiyah Salatiga.

Lebih terperinci

BAB XII PERILAKU MENYIMPANG

BAB XII PERILAKU MENYIMPANG BAB XII PERILAKU MENYIMPANG A. Pengertian Perilaku Menyimpang Perilaku menyimpang dapat terjadi di mana-mana dan kapan saja, baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Banyak faktor atau sumber yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan, dapat dilihat pada akhir akhir ini telah timbul akibat negatif

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan, dapat dilihat pada akhir akhir ini telah timbul akibat negatif BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah remaja adalah suatu masalah yang sebenarnya sangat menarik untuk dibicarakan, dapat dilihat pada akhir akhir ini telah timbul akibat negatif yang sangat mencemaskan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Angket Pola Asuh Orangtua. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Kelas : 5. Pendidikan Orangtua :

LAMPIRAN 1. Angket Pola Asuh Orangtua. 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Kelas : 5. Pendidikan Orangtua : LAMPIRAN-LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Angket Pola Asuh Orangtua I. IDENTITAS Bagian ini berisi data terkait identitas diri Anda Petunjung Pengisisan: Isilah data dibawah ini dengan tepat dan benar. Berilah tanda

Lebih terperinci

SKALA SIKAP KONSEP DIRI

SKALA SIKAP KONSEP DIRI Lampiran 1 NAMA : Kelas : SKALA SIKAP KONSEP DIRI Petunjuk Mengerjakan Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda ( ). Tidak ada penilaian baik dan buruk, juga tidak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Lokasi Penelitian SMP Negeri 7 Salatiga merupakan tempat yang dipilih penulis untuk melakukan penelitian. Sekolah ini beralamat di jalan Setiaki No.15, Salatiga.

Lebih terperinci

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR

SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR SKALA SIKAP PERILAKU BERMAIN GAME ONLINE DAN DISIPLIN BELAJAR skala ini disusun sebagai alat pengumpul data tentang perilaku bermain game online dan disiplin belajar pada siswa SMA Kristen 1 Salatiga.

Lebih terperinci

IDENTITAS DIRI. Jenis Kelamin

IDENTITAS DIRI. Jenis Kelamin IDENTITAS DIRI Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan :..... :...... :... :....... PETUNJUK Kami bermaksud meminta bantuan kepada Anda dengan cara mengisi dua macam skala pada lampiran yang kami sediakan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009). Dalam metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiyono, 2009). Dalam metode penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimental. Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN Lampiran 1. Skala Uji Coba RAHASIA SKALA PSIKOLOGIS FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

LAMPIRAN Identitas Diri : Nama / Asli : Status Ibu : Bekerja / Tidak Bekerja (coret yg tidak sesuai)

LAMPIRAN Identitas Diri : Nama / Asli : Status Ibu : Bekerja / Tidak Bekerja (coret yg tidak sesuai) LAMPIRAN Identitas Diri : Nama / Asli : Status Ibu : Bekerja / Tidak Bekerja (coret yg tidak sesuai) PETUNJUK PENGISIAN SKALA Ini bukan tes, melainkan instrumen. Instrumen ini sekedar untuk memberi anda

Lebih terperinci

Jenis Kelamin : IPK : SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK. S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai

Jenis Kelamin : IPK : SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK. S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai Lampiran 1 LAMPIRAN 2 2 Jenis Kelamin : IPK : Usia : SKALA PROKRASTINASI AKADEMIK Keterangan SS : Sangat Sesuai TS : Tidak Sesuai S : Sesuai STS : Sangat Tidak Sesuai Berilah tanda centang ( ) pada kolom

Lebih terperinci

ANGKET TIPE POLA ASUH ORANG TUA

ANGKET TIPE POLA ASUH ORANG TUA LAMPIRAN 56 ANGKET TIPE POLA ASUH ORANG TUA 1. IDENTITAS DIRI Nama : Kelas : Jenis Kelamin : Pekerjaan Orang Tua : 2. PETUNJUK PENGISIAN Angket ini terdiri dari 30 item pernyataan, anda diminta untuk mengisi

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Skala Kepercayaan Diri. No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman. baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Skala Kepercayaan Diri. No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman. baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru 83 LAMPIRAN-LAMPIRAN Skala Kepercayaan Diri No Pernyataan SS S TS STS Sangat mudah bagi saya mendapat teman 01 baru. Saya cemas ketika saya ketahuan guru 02 berkelahi dan dipanggil keruang guru. 03 Saya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6).

BAB I PENDAHULUAN. sampai pelanggaran status hingga tindak kriminal (Kartono, 2013:6). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari kanak-kanak menuju dewasa yang meliputi

Lebih terperinci

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA

LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA 53 55 Lampiran 1: Lembar Angket Disiplin Belajar Siswa NAMA : KELAS : No. Absen : LEMBAR ANGKET DISIPLIN BELAJAR SISWA Petunjuk pengisian : 1. Bacalah terlebih dahulu pernyataan ini dengan cermat. 2. Berilah

Lebih terperinci

Nama : Jenis Kelamin : Sekolah : Kelas dan Usia:

Nama : Jenis Kelamin : Sekolah : Kelas dan Usia: Nama : Jenis Kelamin : Sekolah : Kelas dan Usia: SKALA SIKAP BUDI PEKERTI Di bawah ini ada beberapa pernyataan tentang diri anda sehari-hari. Keterangan : SS: Sangat Setuju S: Setuju TS: Tidak Setuju STS:

Lebih terperinci

14 Karena percaya diri saya yang tinggi maka sata tidak akan menuruti saran dan pendapat temanteman

14 Karena percaya diri saya yang tinggi maka sata tidak akan menuruti saran dan pendapat temanteman INSTRUMEN KONFORMITAS NEGATIF TEMAN SEBAYA NAMA :. KELAS : Petunjuk mengerjakan Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda ( ). Tidak ada penilaian yang baik dan buruk,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN 56 LAMPIRAN 56 57 LAMPIRAN A : SKALA PENELITIAN A-1 SKALA PENELITIAN KEMANDIRIAN BELAJAR ANAK PANTI ASUHAN A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH PERMISIF PENGASUH PANTI ASUHAN 57 58 A-1 SKALA PENELITIAN KEMANDIRIAN

Lebih terperinci

Petunjuk pengisian Anda akan diminta untuk mengisi 2 (dua) bagian, yaitu:

Petunjuk pengisian Anda akan diminta untuk mengisi 2 (dua) bagian, yaitu: Dengan hormat, Perkenankan saya untuk meminta kesediaan anda dalam menjawab skala Perilaku Agresif dan skala Dukungan Sosial Keluarga yang telah disediakan. Untuk diketahui bahwa hasil dari data ini tidak

Lebih terperinci

Item-Total Statistics. Corrected Item- Deleted. Scale Variance if. Item Deleted VAR VAR

Item-Total Statistics. Corrected Item- Deleted. Scale Variance if. Item Deleted VAR VAR LAMPIRAN 70 Lampiran 1 PENGUJIAN RELIABILITAS DAN SELEKSI ITEM SIKAP TERHADAP NORMA KELOMPOK DAN KECANDUAN GAME ONLINE Pengujian reliabilitas dan seleksi item sikap terhadap norma kelompok putaran 1 Reliability

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Subjek Penelitian Subyek diteliti oleh penulis berjumlah 3 (tiga) siswa yaitu MD, FL dan BS. Ketiga siswa ini mempunyai nilai rata-rata cukup baik. Ketiga

Lebih terperinci

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I

SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I SATUAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK SIKLUS I 1. Topik Permasalahan : Tidak mampu menolak ajakan teman 2. Bidang Bimbingan : Pribadi 3. Kompetensi Dasar : Siswa dapat menemukan masalah yang dihadapi dan belajar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha

KATA PENGANTAR. Penulis. Universitas Kristen Maranatha KATA PENGANTAR Dalam rangka memenuhi tugas akhir, maka penulis bermaksud mengadakan penelitian mengenai Hubungan Antara Konsep Diri dengan Dukungan Orang Tua pada Siswa Kelas II SMU X Lampung yang sedang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia dalam kehidupannya. Kemajuan zaman memiliki nilai yang positif dalam kehidupan manusia, dimana pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. muda, kenakalan ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan

BAB I PENDAHULUAN. muda, kenakalan ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kenakalan remaja adalah perilaku jahat atau kenakalan anak-anak muda, kenakalan ini merupakan gejala sakit secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan

Lebih terperinci

SKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas :

SKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI. Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas : LAMPIRAN I SKALA KEMANFAATAN LAYANAN BIMBINGAN PRIBADI Nama : Umur : Jenis Kelamin : Kelas : Petunjuk Pengisian 1. Bacalah Pengantar Anda diminta untuk mengisi angket ini dalam rangka kegiatan penulisan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORI. yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara sosial

BAB II TINJAUAN TEORI. yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara sosial BAB II TINJAUAN TEORI A. Kenakalan Remaja 1. Pengertian Kenakalan Remaja Kenakalan remaja (juvenile delinquency) mengacu pada suatu rentang yang luas, dari tingkah laku yang tidak dapat diterima secara

Lebih terperinci

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI. Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh SKRIPSI IDENTIFIKASI FAKTOR PENYEBAB KENAKALAN REMAJA PADA SISWA SMP PGRI 4 KOTA JAMBI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana pendidikan Pada Program Ekstensi Bimbingan dan Konseling

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER LAMPIRAN LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER LAMPIRAN A-1 Skala Penelitian CINDERELLA COMPLEX FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pedoman Wawancara

Lampiran 1. Pedoman Wawancara LAMPIRAN Lampiran 1 Pedoman Wawancara Wawancara : Kesatu ( Ke 1 ) Tujuan : Memperoleh informasi mengenai permasalahan siswa Responden : Guru Bimbingan dan Konseling SMA Negeri 1 Tengaran Tanggal wawancara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini dunia pendidikan sedang berkembang, banyak sekolah-sekolah yang berdiri dengan kegiatan-kegiatan yang menarik untuk mendukung proses belajar siswa mereka, namun

Lebih terperinci

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti

Jangan takut menjawab ya, jawaban anda sangat berarti LAMPIRAN 1. Self Confidence Scale Nama : Usia : Kelas : Sekolah : L / P : Berilah tanda X pada jawaban yang sesuai dengan diri anda. Tersedia 4 pilihan jawaban yaitu STS (Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR

LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR LAMPIRAN 1. DATA VALIDITAS & RELIABILITAS ALAT UKUR Kuesioner Gaya Pengasuhan No. Item Spearman Diterima / Ditolak 1 0,304 Diterima 2 0,274 Ditolak 3 0,312 Diterima 4 0,398 Diterima 5 0,430 Diterima 6

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN PRASANGKA

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN PRASANGKA 80 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN PRASANGKA 81 RAHASIA No: SKALA PSIKOLOGI Fakultas Psikologi 2015 82 KATA PENGANTAR Dengan Hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan sarjana

Lebih terperinci

Lampiran 2 : Lampiran 3:

Lampiran 2 : Lampiran 3: LAMPIRAN Lampiran 1: Lampiran 2 : Lampiran 3: Lampiran 4: SKALA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berikan jawaban Anda pada lembar jawaban bagi setiap pernyataan

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN

INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA. Arni Murnita SMK Negeri 1 Batang, Jawa Tengah Jurnal Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling Vol. 2, No. 1, Januari 2016 ISSN 2442-9775 UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU PRO-SOSIAL MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN METODE SOSIODRAMA Arni Murnita

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. oleh orang dewasa maka akan mendapat sangsi hukum.

BAB II LANDASAN TEORI. oleh orang dewasa maka akan mendapat sangsi hukum. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Kenakalan Remaja 2.1.1. Pengertian Kenakalan Remaja Menurut Arif Gunawan (2011) definisi kenakalan remaja adalah : Istilah juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis, yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

LAMPIRAN 1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL Nama : Kelas : Petunjuk Pengisian : 1. Ada beberapa pernyataan yang harus anda respon, tugas anda adalah memilih salah satu respon dari 4 (empat) respon

Lebih terperinci

No. Daftar Pernyataan STS

No. Daftar Pernyataan STS INSTRUMEN KONFORMITAS TEMAN SEBAYA NAMA :. KELAS : Petunjuk mengerjakan Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda ( ). Tidak ada penilaian yang baik dan buruk, juga

Lebih terperinci

Kuesioner Minuman keras

Kuesioner Minuman keras Kuesioner Minuman keras Petunjuk Pengisian Anda cukup memilih salah satu dari jawaban yang telah disediakan pada kotak jawaban di samping kalimat pernyataan dengan memberi tanda silang (V) pada lembar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu fenomena yang menarik pada zaman modern di Indonesia adalah pemahaman dan implementasi tentang nilai-nilai moral dalam kehidupan masyarakat kita yang semakin

Lebih terperinci

Petujuk Pengisian Angket

Petujuk Pengisian Angket Petujuk Pengisian Angket Anda diminta untuk memberikan jawaban sesuai dengan keadaan anda sekarang. Beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebelum mengisi angket: 1. Anda bebas menentukan pilihan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terbitan kota Medan seperti Waspada, Posmetro dan lain sebagainya tentang

BAB I PENDAHULUAN. terbitan kota Medan seperti Waspada, Posmetro dan lain sebagainya tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja sebagai harapan bangsa, negara dan agama senantiasa menarik perhatian banyak pihak, baik oleh orang tua, pendidik, pemerintah maupun anggota masyarakat.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A. Skala Penelitian. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN A Skala Penelitian No: RAHASIA SKALA PENELITIAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2016 Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas

Lebih terperinci

Kenakalan Remaja Ditinjau dari Tempat Tinggal Padat Penduduk. : Andri Sudjiyanto

Kenakalan Remaja Ditinjau dari Tempat Tinggal Padat Penduduk. : Andri Sudjiyanto Kenakalan Remaja Ditinjau dari Tempat Tinggal Padat Penduduk Nama Fakultas Jurusan Universitas Dosen Pembimbing : Andri Sudjiyanto : Psikologi : Psikologi : Universitas Gunadarma : Dr Eko Djuniarto,MPsi

Lebih terperinci

POLA ASUH ORANG TUA SS S TS STS

POLA ASUH ORANG TUA SS S TS STS POLA ASUH ORANG TUA Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan tentang diri Anda sehari-hari. Tulislah: SS. bila Anda Sangat Setuju S. bila Anda Setuju TS. bila, Anda Tidak Setuju STS. bila Anda Sangat

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003).

PENDAHULUAN. disebut sebagai periode pubertas, pubertas (puberty) adalah perubahan cepat pada. terjadi selama masa remaja awal (Santrock, 2003). 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan masa dimana seorang manusia mengalami peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada masa peralihan ini setiap remaja meninggalkan identitas

Lebih terperinci

Lampiran1:Skala sikap gaya kepemimpinan guru Bimbingan dan Konseling SKALA SIKAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU BK

Lampiran1:Skala sikap gaya kepemimpinan guru Bimbingan dan Konseling SKALA SIKAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU BK Lampiran1:Skala sikap gaya kepemimpinan guru Bimbingan dan Konseling Pengantar SKALA SIKAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU BK Isilah nama saudara pada tempat yang tersedia.jawaban saudara tidak berpengaruh terhadap

Lebih terperinci

LAMPIRAN I SKALA POLA ASUH ORANG TUA SEBELUM ADA AITEM YANG TIDAK VALID PETUNJUK PENGISIAN ANGKET :

LAMPIRAN I SKALA POLA ASUH ORANG TUA SEBELUM ADA AITEM YANG TIDAK VALID PETUNJUK PENGISIAN ANGKET : LAMPIRAN I SKALA POLA ASUH ORANG TUA SEBELUM ADA AITEM YANG TIDAK VALID NAMA : KELAS : UMUR : SD : PETUNJUK PENGISIAN ANGKET : 1. Ada beberapa pernyataan yang harus saudara jawab. Berilah tanda silang

Lebih terperinci

SKALA KONSEP DIRI. Petunjuk pengisian

SKALA KONSEP DIRI. Petunjuk pengisian LAMPIRAN SKALA KONSEP DIRI Petunjuk pengisian 1. Anda diminta untuk menjawab semua pertanyaan dalam angket ini tanpa ada yang terlewati 2. Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan kondisi saat

Lebih terperinci

Pedoman Pengisian Skala Sikap DUKUNGAN SOS IAL DAN KEPERCAYAAN DIRI

Pedoman Pengisian Skala Sikap DUKUNGAN SOS IAL DAN KEPERCAYAAN DIRI LAMPIRAN Pedoman Pengisian Skala Sikap DUKUNGAN SOS IAL DAN KEPERCAYAAN DIRI Petunjuk : Bacalah semua pertanyaan di bawah ini dengan seksama. Berilah tanda cek (v) yang sesuai dengan kondisi anda sekarang.

Lebih terperinci

S = μ - t (Se) x μ + t (Se)

S = μ - t (Se) x μ + t (Se) 138 Lampiran9 Kategorisasi Pola Asuh Otoriter One-Sample Statistics N Mean Std. Deviation Std. Error Mean PAO 301 25.5449 7.15417.41236 One-Sample Test Test Value = 0 t df Sig. (2- Mean 95% Confidence

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin :

Lampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin : Lampiran 1. Skala Adversity Quotient NIS : Kelas : Jenis Kelamin : PETUNJUK MENGERJAKAN 1. Isilah semua pernyataan sesuai dengan diri anda. 2. Pilihlah pernyataan dengan memberikan tanda cek ( ) yang menurut

Lebih terperinci

Lampiran 1. Instrumen Penelitian

Lampiran 1. Instrumen Penelitian Lampiran 1 Instrumen Penelitian 51 KUESIONER POLA ASUH ORANG TUA SEBELUM UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS No Pernyataan SS S TS STS 1 Jika saya tidak mendengarkan perintahnya maka, orang tua akan marah pada

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan.

I. PENDAHULUAN. Anjarsari (2011: 19), mengatakan bahwa kenakalan adalah perbuatan anti. orang dewasa diklasifikasikan sebagai tindakan kejahatan. 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kenakalan remaja bukan merupakan permasalahan baru yang muncul kepermukaan, akan tetapi masalah ini sudah ada sejak lama. Banyak cara, mulai dari tindakan prefentif,

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis penelitian Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang bermaksud untuk tentang apa yang dialami oleh subjek peneliti, misal perilaku, presepsi, motivasi. Tindakan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. F 8 Mendefinisikan masalah Mengetahui dan memahami masalah UF 26 F 14 F 20 F 2 UF 9

LAMPIRAN. F 8 Mendefinisikan masalah Mengetahui dan memahami masalah UF 26 F 14 F 20 F 2 UF 9 LAMPIRAN Lampiran 1 Dimensi Dukungan Sosial Dimensi Indikator UF/F Urut UF 1 F 8 Mendefinisikan masalah Mengetahui dan memahami masalah UF 26 F 14 F 20 F 2 UF 9 Identifikasi Kriteria Membuat kriteria jurusan

Lebih terperinci

Selamat Mengerjakan,

Selamat Mengerjakan, Petunjuk mengerjakan Pilihlah salah satu jawaban yang sesuai dengan pilihan anda dengan memberi tanda ( ). Tidak ada penilaian yang baik dan buruk, juga tidak ada yang benar dan salah. Dalam pengisian

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA KETERBUKAAN DIRI A-2 SKALA HARGA DIRI

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA KETERBUKAAN DIRI A-2 SKALA HARGA DIRI LAMPIRAN 43 44 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 SKALA KETERBUKAAN DIRI A-2 SKALA HARGA DIRI A-1 SKALA KETERBUKAAN DIRI 45 46 Semester : Daerah Asal : Jenis Kelamin : Petunjuk Pengisian 1. Anda diminta untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang diambil adalah peserta didik kelas XI PM 2 SMK Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2015/2016. Dalam penelitian ini subjek

Lebih terperinci

SS = Sangat Setuju. S = Setuju. TS = Tidak Setuju. STS = Sangat Tidak Setuju

SS = Sangat Setuju. S = Setuju. TS = Tidak Setuju. STS = Sangat Tidak Setuju LAMPIRAN LAMPIRAN 1 SKALA SIKAP KONFORMITAS Nama : Kelas : Petunjuk Pengisian Didalam skala ini tersedia 31 buah pernyataan. Pada tiap pernyataan disediakan 4 buah pilihan jawaban. Pilih sebuah jawaban

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Remaja, Karakteristik dan Tugas Perkembangannya. adolescence yang diadopsi dari bahasa latin adolescere yang artinya

BAB II LANDASAN TEORI Remaja, Karakteristik dan Tugas Perkembangannya. adolescence yang diadopsi dari bahasa latin adolescere yang artinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Kenakalan Remaja 2.1.1 Remaja, Karakteristik dan Tugas Perkembangannya Menurut Hurlock (1999), kata remaja berasal dari bahasa Inggris adolescence yang diadopsi dari bahasa latin

Lebih terperinci

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA

LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 Lembar Angket Uji Validitas Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar

LAMPIRAN 1 Lembar Angket Uji Validitas Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Lembar Angket Uji Validitas Disiplin Belajar dan Motivasi Belajar Angket Disiplin Belajar I. Identitas Responden Nama : Kelas : SD : II. Petunjuk Pengisian 1. Bacalah setiap pernyataan

Lebih terperinci

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir : 103 Nama : Usia : Pendidikan terakhir : Di tengah-tengah kesibukan anda saat ini, perkenankanlah saya memohon kesediaan anda untuk meluangkan waktu sejenak menjadi responden penelitian guna mengisi skala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanaan di SMP Negeri 2 Ambarawa Kabupaten Semarang. Lokasi penelitian tersebut berada di Jl.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja adalah masa pencarian nilai-nilai hidup. Dalam situasi demikian

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja adalah masa pencarian nilai-nilai hidup. Dalam situasi demikian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan suatu masa yang sangat berpotensi untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki sesuai dengan bakat dan minat, karena masa remaja adalah

Lebih terperinci

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV USAHA GURU DALAM MENCEGAH KENAKALAN SISWA DI SDN 02 KALIJOYO KECAMATAN KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis bentuk kenakalan siswa di SDN 02 Kalijoyo Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan SDN 02

Lebih terperinci

IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin :

IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin : 69 IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin : PETUNJUK PENGISIAN Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan untuk mendapatkan gambaran tentang aktivitas sosial anda. Anda

Lebih terperinci

PENGGUNAAN TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MEREDUKSI PERILAKU KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA THERESIANA SALATIGA SKRIPSI

PENGGUNAAN TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MEREDUKSI PERILAKU KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA THERESIANA SALATIGA SKRIPSI PENGGUNAAN TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MEREDUKSI PERILAKU KENAKALAN REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA THERESIANA SALATIGA SKRIPSI Diajukan kepada Program Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

A. SKALA PENELITIAN. A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja sebagai Agen Asuransi A 2 Skala Work-family Conflict

A. SKALA PENELITIAN. A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja sebagai Agen Asuransi A 2 Skala Work-family Conflict A. SKALA PENELITIAN A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja sebagai Agen Asuransi A 2 Skala Work-family Conflict 61 A 1 Skala Motivasi Berprestasi pada Wanita yang Bekerja Sebagai Agen

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RELIABILITAS TRY OUT SKALA SEMANGAT KERJA

LAMPIRAN A RELIABILITAS TRY OUT SKALA SEMANGAT KERJA LAMPIRAN A RELIABILITAS TRY OUT SKALA SEMANGAT KERJA Reliabilitas Skala Semangat Kerja Analisis I Case Processing Summary N % Cases Valid 80 100.0 Excluded a 0.0 Total 80 100.0 a. Listwise deletion based

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rinci masa remaja dibagi ke dalam 3 tahap yaitu: usia tahun adalah masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. rinci masa remaja dibagi ke dalam 3 tahap yaitu: usia tahun adalah masa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja mempunyai arti yang khusus karena di dalam proses perkembangannya menempati fase yang tidak jelas. Remaja bukan termasuk golongan anak maupun golongan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM PEMBINAAN KEDISIPLINAN SISWA DI SMP NEGERI 3 WARUNGASEM KABUPATEN BATANG A. Analisis Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di SMP Negeri 3 Warungasem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara langsung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prilaku remaja pada hakekatnya adalah suatu aktivitas pada remaja itu sendiri, prilaku juga adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja merupakan masa dimana seseorang akan mulai mempertanyakan tentang identitas dirinya, remaja merasa sebagai seseorang yang unik, seseorang dengan perubahan-perubahan

Lebih terperinci

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I

KISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I 99 KISI KISI ANGKET Judul Skripsi Devenisi Operasional : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia Dini dalam Belajar di TK Al- Falah 1 Kota Jambi. : Pola Asuh adalah gambaran yang dipakai

Lebih terperinci

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN

LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN LAMPIRAN C ALAT UKUR YANG DIGUNAKAN SKALA KEMANDIRIAN BELAJAR DAN SKALA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan untuk menyelesaikan

Lebih terperinci

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling

Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling Satuan Layanan Bimbingan dan Konseling SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A. Topik bahasan : Kecemasan menghadapi ujian kenaikan tingkat B. Bidang bimbingan : Pribadi C. Jenis layanan : Konseling kelompok

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 54 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN 55 No. Jurusan Semester Pekerjaan : : : : PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Skala ini terdiri dari 2, skala yang pertama berjumlah 30 item dan skala yang kedua berjumlah 42 item.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI

LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI 87 LAMPIRAN A. SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA SAAT UJI COBA B. RELIABILITAS DAN UJI DAYA BEDA SKALA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian Subyek penelitian yang diambil adalah siswa kelas X-BB di SMK Islam Sudirman 1 Ambarawa tahun pelajaran 2011/2012, penulis melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa remaja merupakan masa seorang individu mengalami peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Pada masa remaja ini mengalami berbagai konflik yang semakin

Lebih terperinci

KEMANFAATAN LAYANAN INFORMASI KARIR R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A)

KEMANFAATAN LAYANAN INFORMASI KARIR R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) 36 37 38 39 KEMANFAATAN LAYANAN INFORMASI KARIR R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Item-total Statistics Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAAN Deskripsi mengenai hasil penelitian merupakan jawaban atas rumusan masalah yang diungkapkan pada Bab I akan disajikan dalam Bab IV ini. Sebelum hasil penelitian

Lebih terperinci

Skala Kontrol Diri. No. Pernyataan SS S TS STS. 1. Ketika saya sangat marah, saya akan bertindak hati-hati

Skala Kontrol Diri. No. Pernyataan SS S TS STS. 1. Ketika saya sangat marah, saya akan bertindak hati-hati LAMPIRAN Skala Kontrol Diri Petunjuk umum pengisian: 1. Bacalah setiap pernyataan dengan hati-hati sehingga dapat anda mengerti. 2. Harap mengisi seluruh pernyataan yang ada dalam skala dan pastikan tidak

Lebih terperinci

Selamat mengerjakan!!!

Selamat mengerjakan!!! LAMPIRAN Nama : Kls : PETUNJUK PENGISIAN Tandailah beberapa pernyataan dibawah ini yang sesuai dengan diri anda, dengan memberikan tanda centang ( ) pada jawaban yang anda anggap paling sesuai dengan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk

BAB I PENDAHULUAN. adalah aset yang paling berharga dan memiliki kesempatan yang besar untuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Remaja merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat. Kehidupan remaja sangat menarik untuk diperbincangkan. Remaja merupakan generasi penerus serta calon

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri. Kata Pengantar

DAFTAR LAMPIRAN. A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri. Kata Pengantar 98 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1: Instrumen Penelitian A. Kuesioner / Skala Prokrastinasi Skripsi, Orientasi Pada Kesempurnaan, dan Efikasi diri Kata Pengantar Angket ini diajukan guna memperoleh data dalam

Lebih terperinci

KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN

KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN L A M P I R A N 108 LAMPIRAN 1 109 110 KUESIONER UJI COBA VALIDITAS DAN RELIABILITAS VARIABEL GAYA KEPEMIMPINAN, KEPUASAN KERJA DAN LINGKUNGAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN Responden Yang Terhormat, Dalam

Lebih terperinci