BAB I PENDAHULUAN. berbagai peristiwa tersebut seorang individu akan menghasilkan arsip, arsip-arsip yang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. berbagai peristiwa tersebut seorang individu akan menghasilkan arsip, arsip-arsip yang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip tidak hanya dapat digunakan untuk mendukung kegiatan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya saja, namun arsip juga dapat dihasilkan dari aktivitas seorang individu, sebagai makhluk sosial manusia akan mengalami peristiwa penting antara lain peristiwa kelahiran, kematian, perkawinan, dan perceraian. Dari berbagai peristiwa tersebut seorang individu akan menghasilkan arsip, arsip-arsip yang dihasilkan antara lain seperti akta kelahiran, akta kematian, akta perkawinan, dan akta perceraian. Arsip arsip tersebut disebut dengan dokumen pencatatan sipil, dokumen tersebut sangat penting dan dibutuhkan sebagai bukti identitas yang sah dimata hukum dan dapat digunakan agar seorang warga negara mendapatkan hak dan kewajibannya. Pengertian pencatatan sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam register Akta Pencatatan Sipil pada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 1 Dokumen-dokumen pencatatan sipil tersebut merupakan catatan otentik yang dihasilkan dari proses pencatatan tentang peristiwa kelahiran, kematian, perkawinan, dan perceraian. Kutipan akta yang diberikan kepada pemiliknya merupakan dokumen 1 Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2012 Tentang Pedoman Pendokumentasian Hasil Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil di Daerah, Pasal 1 Ayat 14.

2 2 kutipan dan merupakan arsip vital bagi pemiliknya, sehingga jika dokumen tersebut hilang akan berdampak buruk, contohnya jika akta kelahiran maka akan mengalami kesulitan saat anak tersebut akan didaftarkan sekolah. Salah satu dokumen yang digunakan sebagai alat bukti dan dokumen pendukung untuk membuat akta yang hilang adalah register. Register merupakan dokumen asli yang disimpan oleh lembaga penciptanya. Register merupakan arsip yang tercipta dari proses pencatatan sipil yang dilakukan oleh lembaga pemerintah yang bertugas melakukan pelayanan. Salah satu lembaga pemerintah yang bertugas melakukan kegiatan pencatatan sipil adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kependudukan dan pencatatan sipil berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan, melayani dalam proses pembuatan akta kelahiran, kartu keluarga, pencatatan pernikahan, perceraian serta kematian. Selain itu juga mempunyai tugas untuk melakukan sosialisasi terkait dengan pelayanan pencatatan sipil. Register dikategorikan sebagai arsip vital, hal ini dikarenakan jika register tersebut hilang atau rusak maka tidak dapat dicetak kembali. Sebagai arsip vital, register juga memerlukan perawatan dan pengamanan khusus untuk menjaga fisik dan informasinya. Salah satu upaya perlindungan yang diterapkan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang adalah dengan melakukan digitalisasi arsip. Termasuk digitalisasi register agar jika terjadi

3 3 kerusakan atau kehilangan, masih dapat menggunakan arsip bentuk digitalnya. Pengertian arsip vital adalah arsip dinamis yang memerlukan perlakuan khusus baik dalam hal pengamanan maupun perlindungan karena informasi yang dimilikinya sangat terkait dengan keberadaan dan kelangsungan organisasi itu sendiri. 2 Terkait dengan pentingnya informasi yang terkandung didalam arsip vital tersebut, register sebagai arsip vital memerlukan pengelolaan yang baik karena register akan tetap terus disimpan dan digunakan selama lembaga penciptanya masih berdiri. Pengelolaan register sebagai arsip vital di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang meliputi proses penciptaan, penggunaan, penyimpanan, dan pemeliharaan. Pengelolaan arsip yang baik tentu saja akan berdampak baik pula bagi kegiatan operasional organisasi. Jika register dapat dikelola dengan baik maka akan mempermudah dalam kegiatan pelayanannya, hal ini terkait dengan tugas Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten magelang yaitu melayani dalam proses pembuatan akta kelahiran, kartu keluarga, pencatatan pernikahan, perceraian serta kematian. Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana pengelolaan register pencatatan sipil sebagai arsip vital di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang? 2 Krihanta, Pengelolaan Arsip Vital (Tangerang Selatan: Universitas Terbuka, 2013), hlm

4 4 2. Bagaimana kondisi register pencatatan sipil sebagai arsip vital di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang? 3. Sarana dan prasarana apa yang diperlukan dalam pengelolaan register pencatatan sipil vital di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang? 4. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan register pencatatan sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang? B. Keaslian Tugas Akhir Dalam penelitian ini hal-hal yang diutarakan oleh peneliti yang sifatnya mendukung adanya penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian terdahulu. Tema Tugas Akhir pengelolaan register pencatatan sipil sebagai arsip vital di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang, merupakan tema yang belum pernah diambil sebagai bahan penelitian mahasiswa Diploma D3 Kearsipan Universitas Gadjah Mada. Sebelumya ada beberapa penulis mengambil tema yang sama yaitu arsip vital, namun dengan judul dan tempat yang berbeda. 3 3 Laila Wulandari, dkk, Pengelolaan Sertifikat Tanah Milik Pemerintah Sebagai Arsip Vital di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magelang, Tugas Akhir Program Studi Sekolah Vokasi, UGM, 2009,; Anita Chrismandari, Pengelolaan Sertifikat Tanah dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Sebagai Arsip Vital di Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta, Tugas Akhir Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi, UGM, 2009,; Meilia Dwi Astuti, dkk, Pengelolaan Dosier Pensiun Aktif sebagai Arsip Vital di PT TASPEN (Persero) Yogyakarta, Tugas Akhir Program Studi Kearsipan Sekolah Vokasi, UGM, 2009.

5 5 Penelitian yang dilakukan oleh Laila Wulandari, Windati Dwi Andani, Umi Eka Sari dengan judul Pengelolaan Sertifikat Tanah Milik Pemerintah Sebagai Arsip Vital di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magelang bertujuan untuk melindungi arsip vital dari kerusakan dan kehilangan di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magelang. Penelitian menjelaskan mengenai pengelolaan sertifikat tanah milik pemerintah sebagai arsip vital, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa pengelolaan arsip vital di dinas tersebut sudah sesuai sistem yang ada namun masih kurang sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk penyimpanan dan pengelolaan arsip vital, sehingga pengelolaan arsipnya masih kurang maksimal. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Laila Wulandari, Windati Dwi Andani, Umi Eka Sari: Penelitian sama-sama melakukan analisis terhadap pengelolaan arsip vital pada instansi pemerintah, selain itu metode perlindungan yang diterapkan sama yaitu dengan menggunakan duplikasi ke dalam bentuk digital. Perbedaannya adalah: permasalahan yang dihadapi di Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Magelang adalah kurangnya sarana dan prasarana, sedangkan kendala yang dihadapi di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang adalah kurang tersedianya ruangan, sehingga terdapat arsip yang belum dapat ditata dikarenakan keterbatasan tempat. Penelitian yang dilakukan oleh Anita Chrismandari, Yesi Kusuma Wardhani, Santi Ardanti dengan judul Pengelolaan Sertifikat Tanah dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) Sebagai Arsip Vital di Dinas Bangunan Gedung dan

6 6 Aset Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui pengelolaan Sertifikat Tanah dan BPKB sebagai arsip vital di Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta, pengelolaan tersebut meliputi penciptaan, penataan berkas, penyusutan, preservasi, dan layanan arsip. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa arsip sertifikat tanah dan BPKB yang ditata secara sistematis akan memudahkan dalam penemuan kembali serta dapat menunjang kegiatan organisasi. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Anita Chrismandari, Yesi Kusuma Wardhani, Santi Ardanti adalah peneliti sama-sama melakukan analisis terhadap pengelolaan arsip vital, selain metode pengumpulan data yang digunakan sama yaitu studi pustaka, observasi, dan wawancara. Perbedaannya adalah dalam pengelolaan arsip vital yang dilakukan di Dinas Bangunan Gedung dan Aset Daerah Pemerintah Kota Yogyakarta terdapat penyusutan dan preservasi, namun pengelolaan yang dilakukan di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang tidak melakukan penyusutan terhadap arsip vital, selain itu juga belum ada kegiatan preservasi terhadap arsip. Penelitian yang dilakukan oleh Meilia Dwi Astuti, Furi Ardiawati, dan Chatarina Tri Widyastuti dengan judul Pengelolaan Dosier Pensiun Aktif sebagai Arsip Vital di PT TASPEN (Persero) Yogyakarta bertujuan untuk mengetahui metode pengelolaan dosir pensiun aktif sebagai arsip vital yang diterapkan di PT TASPEN (Persero) Yogyakarta, yang didalamnya meliputi: pengertian dosir pensiun, penciptaan dosir pensiun aktif, identifikasi dosir pensiun aktif sebagai arsip vital, sarana pengelolaan dosir pensiun aktif, penataan dan sistem penyimpanan dosir pensiun aktif,

7 7 pemeliharaan dan pengamanan dosir pensiun aktif, peminjaman dan penemuan kembali dosir pensiun aktif dan penyusutan dosir pensiun aktif. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Meilia Dwi Astuti, Furi Ardiawati, dan Chatarina Tri Widyastuti adalah sama-sama menganalisa pengelolaan arsip yang dianggap sebagai arsip vital di instansi pemerintah. Sedangkan perbedaannya adalah pada penelitian tersebut terdapat proses penyusutan terhadap arsip vital, namun pengelolaan arsip vital di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang tidak melakukan penyusutan terhadap register sebagai arsip vital. C. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengelolaan register pencatatan sipil sebagai arsip vital di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang 2. Mengetahui kondisi register pencatatan sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang 3. Mengetahui sarana dan prasarana yang digunakan untuk penyimpanan register pencatatan sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang 4. Mengetahui kendala apa saja yang dihadapi dalam pengelolaan register pencatatan sipil di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang.

8 8 Penulisan Tugas Akhir ini mempunyai manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat Praktis a. Bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang Sebagai bahan masukan dan bagi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang dalam penataan dan pengelolaan arsip register kependudukan dan catatan sipil. b. Bagi Penulis Menambah pengetahuan, wawasan serta pengalaman secara langsung yaitu di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang dengan menerapkan teori yang penulis peroleh dari institusi pendidikan dengan praktik di lapangan. Serta untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam mencapai derajat Ahli Madya pada Fakultas Sekolah Vokasi UGM. 2. Manfaat Teoritis a. Institusi Pendidikan Sebagai bahan bacaan baru mengenai pengelolaan arsip vital khususnya arsip register kependudukan. b. Bagi Peneliti Lain Dapat dijadikan sebagai referensi bagi penulis selanjutnya yang berkaitan dengan pengelolaan arsip vital.

9 9 D. Sistematika Penulisan Laporan yang berjudul Pengelolaan Register Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sebagai Arsip Vital di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang ini terdiri dari empat bab, untuk memberikan gambaran menyeluruh dan memberikan pemahaman berikut penjelasan singkat mengenai isi laporan. Bab pertama adalah pendahuluan yang terdiri dari sub bab Latar Belakang dan Permasalahan, Keaslian Tugas Akhir, Tujuan dan Manfaat, dan Sistematika Penulisan. Latar Belakang dan Permasalahan menjelaskan mengenai alasan penulis memilih tema arsip vital, terutama register kependudukan dan pencatatan sipil mengingat pentingnya arsip tersebut bagi organisasi kemudian dirumuskan pengelolaan terhadap arsip vital tersebut. Selain itu pada bab ini juga dirumuskan permasalahan apa yang dibahas pada laporan. Keaslian TA menjelaskan mengenai penelitian-penelitian lain yang menggunakan tema yang sama dengan Tugas Akhir ini. Tujuan dan Manfaat, yaitu membahas mengenai tujuan dan manfaat penulisan Tugas Akhir. Kemudian sistematika membahas mengenai penjelasan singkat sistematika penulisan Tugas Akhir. Bab kedua terdiri dari sub bab tinjauan pustaka dan metode pengumpulan data, sub bab tinjauan pustaka menjelaskan mengenai referensi pustaka yang penulis gunakan untuk menjelaskan mengenai tema Laporan Tugas Akhir. Metode pengumpulan data menjelaskan mengenai cara pengumpulan data yang dibutuhkan untuk membuat Laporan Tugas Akhir ini.

10 10 Bab ketiga adalah pembahasan yang terdiri dari dua sub bab, sub bab yang pertama yaitu gambaran umum Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang, terdiri dari sejarah, visi dan misi, dan struktur organisasi dan tujuan pokok dan fungsi, pengorganisasian arsip dan kondisi arsip. Kemudian sub bab yang kedua adalah pengelolaan register pencatatan sipil sebagai arsip vital, pada sub bab ini menjelaskan mengenai pengelolaan register dimulai dari proses penciptaan, penggunaan, penyimpanan, pemeliharaan dan perawatan register, serta penyusutan register. Bab keempat adalah penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran, kesimpulan berisi jawaban atas permasalahan yang sudah dirumuskan pada bab pertama. Saran berisi masukan penulis yang ditujukan kepada Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Magelang dalam melakukan pengelolaan register sebagai arsip vital.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dan pencatatan sipil serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dan pencatatan sipil serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kegiatan administrasi kependudukan merupakan kegiatan penataan dan penertiban dalam penerbitan dokumen kependudukan melalui pendaftaran penduduk dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan yang mutlak bagi setiap instansi, apalagi secara keseluruhan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kebutuhan yang mutlak bagi setiap instansi, apalagi secara keseluruhan A. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Perkembangan zaman di era globalisasi saat ini, setiap instansi baik pemerintah maupun swasta semakin banyak membutuhkan informasi. Informasi menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah:

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dari awal terbentuknya organisasi sampai organisasi tersebut dapat. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009, arsip adalah: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi yang beraktivitas pasti akan menghasilkan arsip. Keberadaan arsip dalam organisasi menjadi faktor penting bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi organisasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang semakin maju, masyarakat sangat dimudahkan dalam mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang semakin maju, masyarakat sangat dimudahkan dalam mengakses dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju, masyarakat sangat dimudahkan dalam mengakses dan mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi. Di dalam buku Manajemen Kearsipan Modern dari Konvensional ke

BAB I PENDAHULUAN. atau instansi. Di dalam buku Manajemen Kearsipan Modern dari Konvensional ke BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip memiliki status yang sangat berpengaruh dalam kegiatan organisasi atau instansi. Di dalam buku Manajemen Kearsipan Modern dari Konvensional ke

Lebih terperinci

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG

GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG GAMBARAN PELAYANAN DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN KABUPATEN BANDUNG Susunan Organisasi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bandung berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 16

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan tinggi hukum yang menghasilkan tenaga Ahli Madya Hukum

BAB I PENDAHULUAN. adalah pendidikan tinggi hukum yang menghasilkan tenaga Ahli Madya Hukum BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Diploma 3 Hukum Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada adalah pendidikan tinggi hukum yang menghasilkan tenaga Ahli Madya Hukum profesional yang dapat memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang berkaitan maupun informasi bersifat umum yang dapat diakses oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. yang berkaitan maupun informasi bersifat umum yang dapat diakses oleh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju menuju arah global mendorong masyarakat semakin butuh akan sumber informasi, baik informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsip yang dihasilkan adalah informasi penting yang dapat menunjang proses

BAB I PENDAHULUAN. Arsip yang dihasilkan adalah informasi penting yang dapat menunjang proses 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap instansi pemerintah maupun swasta dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu organisasi secara otomatis akan menghasilkan arsip. Arsip

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia atau biasa

BAB I PENDAHULUAN. Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia atau biasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia atau biasa disingkat KKP merupakan salah satu kementerian yang memiliki peran strategis bagi Indonesia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh suatu instansi, organisasi, atau

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh suatu instansi, organisasi, atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dokumen merupakan salah satu hal yang sangat penting karena merupakan sumber informasi yang diperlukan oleh suatu instansi, organisasi, atau Negara. Tanpa dokumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan setiap orang. Adanya informasi karena terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Informasi merupakan kebutuhan setiap orang. Adanya informasi karena terjadi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Informasi merupakan kebutuhan setiap orang. Adanya informasi karena terjadi komunikasi, sehingga ada sebuah informasi yang disampaikan dari pemberi

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015 2.1 EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN 2015 DAN CAPAIAN RENSTRA SAMPAI DENGAN TAHUN BERJALAN 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. Dengan demikian, data dan informasi menjadi hal yang sangat penting karena 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH Setiap instansi pemerintah maupun lembaga bisnis demi mendukung kelancaran kegiatan administrasinya pasti membutuhkan arsip. Arsip tercipta karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam hal mensosialisasikan peraturan-peraturan hukum yang

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam hal mensosialisasikan peraturan-peraturan hukum yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kantor Urusan Agama, di setiap wilayah mutlak harus ada, karena lembaga ini memiliki peranan penting sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam hal mensosialisasikan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. informasi yang akurat, hal ini dikarenakan arsip dijadikan acuan bagi instansi untuk BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kebutuhan akan informasi bagi setiap instansi maupun organisasi sangat tinggi. Salah satu sumber informasi adalah arsip. Arsip dapat dijadikan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian arsip menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip sebagai rekaman kegiatan organisasi yang merupakan alat bukti atau alat bantu untuk mengingat, baik untuk keperluan administrasi, hukum dan keperluan-keperluan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan berkembangnya zaman, setiap organisasi membutuhkan informasi yang beraneka ragam guna menunjang pelaksanaan kegiatan administrasi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap lembaga, organisasi, maupun perorangan dalam segala kegiatannya pasti akan menghasilkan arsip. Arsip yang dihasilkan pada umumnya berbentuk tekstual

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam organisasi pemerintahan selalu ada kaitannya dengan masalah arsip, Arsip mempunyai peranan penting sebagai pusat ingatan, sebagai sumber informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Setiap instansi memiliki arsip-arsip yang tercipta dari setiap aktivitas yang dilakukan. Arsip merupakan aset yang penting dan perlu diberi perhatian khusus.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kemajuan teknologi saat ini menuntut organisasi selalu menyajikan bukti dari setiap kegiatan yang dilaksanakan. Salah satu bukti tersebut bisa didapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kantor atau organisasi baik swasta maupun pemerintah. Sepanjang organisai

BAB I PENDAHULUAN. kantor atau organisasi baik swasta maupun pemerintah. Sepanjang organisai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Tersedianya informasi yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan pada suatu organisasi.arsip merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi suatu kantor

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Keberadaan arsip dalam suatu organisasi menjadi faktor penting bagi pelaksanaan fungsi organisasi. Dalam setiap organisasi sangat memerlukan data dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember Pada saat didirikan,

BAB I PENDAHULUAN. tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember Pada saat didirikan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Univesitas Gadjah Mada (UGM) adalah Perguruan Tinggi (Universitas) tertua di Indonesia yang berdiri sejak 19 Desember 1949. Pada saat didirikan, UGM hanya memiliki

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 9A Tahun 2008 Lampiran : - TENTANG DISPENSASI PENCATATAN KELAHIRAN TERLAMBAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 79 TAHUN 2008 TENTANG FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Semua lembaga atau instansi dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Semua lembaga atau instansi dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Semua lembaga atau instansi dalam pelaksanaan kegiatan sehari hari baik administrasi maupun non administrasi tidak dapat terlepas dari proses penciptaan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA,

WALIKOTA TASIKMALAYA, WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun

BAB I PENDAHULUAN. bisa terlepas dari kegiatan organisasi baik di lingkungan pemerintah maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi maka bertambah pula kebutuhan informasi bagi masyarakat, instansi swasta maupun instansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan dan melaksanakan aktivitas suatu kegiatan. Arsip atau dokumen tersebut

BAB I PENDAHULUAN. melakukan dan melaksanakan aktivitas suatu kegiatan. Arsip atau dokumen tersebut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Aktivitas instansi atau organisasi menghasilkan arsip sebagai bukti telah melakukan dan melaksanakan aktivitas suatu kegiatan. Arsip atau dokumen tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tercipta berguna sebagai aset sebuah organisasi, sebagai alat pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang tercipta berguna sebagai aset sebuah organisasi, sebagai alat pengambilan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap organisasi, instansi maupun perusahaan dalam melakukan kegiatan administrasi pasti menciptakan arsip sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Lebih terperinci

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1

BAB I PENDAHULUAN. seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan sesuatu yang hidup, tumbuh, dan terus berubah seirama dengan tata kehidupan masyarakat maupun dengan tata pemerintahan. 1 Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu instansi sudah diatur dalam tugas pokok dan fungsi organisasi masing masing instansi. Dalam menjalankan tugasnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN. kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PERMASALAHAN Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan dewasa ini mempengaruhi kebutuhan manusia akan informasi. Informasi mempunyai bermacam-macam makna tergantung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi, yang melaksanakan tugas dan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksana teknis Direktorat Jenderal Imigrasi, yang melaksanakan tugas dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kantor Imigrasi Kelas II Pemalang merupakan bagian dari pemerintahan di daerah. Secara fungsional Kantor Imigrasi Kelas II Pemalang ini merupakan unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang dan Permasalahan Arsip merupakan elemen penting dalam kehidupan manusia, tanpa disadari kegiatan yang dilakukan manusia tidak lepas dari terciptanya arsip. Arsip mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. tersebut masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Keberadaan arsip sering

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. tersebut masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Keberadaan arsip sering 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pengelolaan terhadap suatu arsip penting perlu dilakukan mengingat arsip tersebut masih sangat dibutuhkan keberadaannya. Keberadaan arsip sering digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan arsip terutama dalam penataannya agar mempermudah dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengolahan arsip terutama dalam penataannya agar mempermudah dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap organisasi sangat membutuhkan arsip sebagai alat bukti ataupun informasi. Bukan hanya pada organisasi pemerintahan saja, tetapi juga organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Sumber informasi yang dihasilkan suatu instansi salah satunya adalah

BAB I PENDAHULUAN. organisasi. Sumber informasi yang dihasilkan suatu instansi salah satunya adalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Perkembangan teknologi informasi banyak memberikan manfaat khususnya dalam bidang komunikasi. Kebutuhan akan informasi suatu instansi baik pemerintah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tahap pengambilan keputusan. Arsip mempunyai peranan penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. pada tahap pengambilan keputusan. Arsip mempunyai peranan penting bagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan hasil kegiatan organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Informasi yang terkandung dalam arsip memiliki berbagai macam nilai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan kegiatan administrasi. Kegiatan administrasi merupakan kegiatan

BAB 1 PENDAHULUAN. berhubungan dengan kegiatan administrasi. Kegiatan administrasi merupakan kegiatan 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap organisasi memerlukan suatu unit yang mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan administrasi. Kegiatan administrasi merupakan kegiatan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dewasa ini kebutuhan akan informasi semakin besar dan luas. Dalam melakukan kegiatan berorganisasi, kebutuhan akan informasi merupakan kebutuhan yang

Lebih terperinci

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan, Kepastian Hukum atas kepemilikan Dokumen, Perlindungan

BAB I PENDAHULUAN. Kependudukan, Kepastian Hukum atas kepemilikan Dokumen, Perlindungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 Tentang Administrasi Kependudukan, pada Bab II Pasal 2 menjelaskan bahwa setiap penduduk mempunyai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Setiap kegiatan organisasi, baik organisasi pemerintah maupun swasta akan menghasilkan informasi. Informasi yang terekam disebut arsip. Arsip merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. sebagai pendukung dalam melaksanakan kegiatannya. Informasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang dan Permasalahan. sebagai pendukung dalam melaksanakan kegiatannya. Informasi merupakan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam era globalisasi, teknologi menjadi semakin berkembang dan informasi memegang peranan yang penting bagi organisasi. Informasi dibutuhkan organisasi

Lebih terperinci

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS 2011 SEMUA ANAK DI KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT TERCATAT KELAHIRANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009

BUPATI BULUNGAN. Jalan Jelarai Tanjung Selor Kaltim, Telp. (0552) , Fax (0552) 21009 BUPATI BULUNGAN Jalan Jelarai Tanjung Selor 77212 Kaltim, Telp. (0552) 23316-2334, Fax (0552) 21009 PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 01 TAHUN 2009 TENTANG DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN BAGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan sipil sebagai sub-sub sistem pilar administrasi kependudukan harus

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan sipil sebagai sub-sub sistem pilar administrasi kependudukan harus I.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pada dasarnya administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari administrasi negara, yang mempunyai peranan penting dalam pemerintahan dan pembangunan penyelenggaraan

Lebih terperinci

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN TUGAS DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Teknologi informasi dan komunikasi sangat berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan organisasi salah satunya dibidang kearsipan. Arsip mempunyai peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis),

BAB I PENDAHULUAN. dinamis (fungsi administrasi) arsip juga sebagai memori kolektif (fungsi statis), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip sebagai sumber informasi memiliki banyak fungsi dalam penggunaannya di instansi/organisasi. Dalam hal ini, selain memiliki kegunaan dinamis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan informasi yang terekam dalam berbagai bentuk atau media

BAB I PENDAHULUAN. Arsip merupakan informasi yang terekam dalam berbagai bentuk atau media BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan informasi yang terekam dalam berbagai bentuk atau media yang diterima dan dihasilkan sebagai bahan bukti dan informasi yang dapat dimanfaatkan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 12 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA STRATEGIS 2011 SEMUA ANAK INDONESIA KABUPATEN SAMPANG TERCATAT KELAHIRANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sama, dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan serta fungsinya. Instansi yang

BAB I PENDAHULUAN. sama, dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan serta fungsinya. Instansi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Suatu instansi dibentuk untuk mencapai suatu tujuan serta fungsi tertentu, organisasi akan melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan seperti rapat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Rekam medis di suatu instansi pelayanan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Rekam medis

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 38 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Arsip adalah informasi terekam (recorded information) yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Arsip adalah informasi terekam (recorded information) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Arsip adalah informasi terekam (recorded information) yang merupakan bukti otentik aktivitas pelaksanaan fungsi organisasi. Suatu organisasi tentu tidak lepas dari keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan

BAB I PENDAHULUAN. memproduksi arsipnya sendiri. Arsip yang tercipta menyesuaikan tugas pokok dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan bagian penting dari seluruh kegiatan dan aktivitas yang berjalan pada lembaga pemerintahan maupun swasta. Seluruh instansi memproduksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah memberikan wewenang kepada daerahnya untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pemerintah daerah memberikan wewenang kepada daerahnya untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah memberikan wewenang kepada daerahnya untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yang sesuai dengan Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan pasti akan memiliki suatu unit khusus yang bertugas dalam bidang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap organisasi, baik itu organisasi besar atau kecil serta organisasi yang berorientasi pada keuntungan maupun organisasi yang tidak berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH. sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN RUMUSAN MASALAH Dalam kegiatan berorganisasi kebutuhan informasi adalah kebutuhan yang sangat penting dan mendasar. Seiring meningkatnya aktivitas dan dinamika organisasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Perkembangan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN Pada era globalisasi sekarang ini memungkinkan banyak terjadinya perkembangan baik dalam ilmu pengetahuan maupun teknologi. Teknologi merupakan keseluruhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Arsip dinamis ialah arsip yang digunakan secara langsung dalam penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Setiap lembaga yang menjalankan tugas pokok dan fungsinya akan menghasilkan suatu arsip. Dalam Undang-Undang nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas

BAB I PENDAHULUAN. disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan teknik dinas 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah. Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya seorang anak dilahirkan sebagai akibat dari hubungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakikatnya seorang anak dilahirkan sebagai akibat dari hubungan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya seorang anak dilahirkan sebagai akibat dari hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan, yang hubungannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi

BAB I PENDAHULUAN. tak lepas dengan kegiatan surat-menyurat atau biasa disebut dengan korespondensi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Surat adalah alat penyampaian informasi atau keterangan (keputusan, pernyataan, pemberitahuan, permintaan, dan sebagainya) secara tertulis dari satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kapan dan dimana saja. Kini, informasi merupakan kebutuhan primer dalam

BAB I PENDAHULUAN. kapan dan dimana saja. Kini, informasi merupakan kebutuhan primer dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Pada era globalisasi sekarang ini, segala aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi yang semakin berkembang pesat. Hal ini juga berlaku

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip

BAB I PENDAHULUAN. sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan salah satu komponen penting dalam administrasi pada sebuah organisasi yang bergerak pada bidang apapun. Hal tersebut karena arsip mengandung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan atau administrasi kearsipan. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan

BAB I PENDAHULUAN. ketatausahaan atau administrasi kearsipan. Kearsipan adalah hal-hal yang berkenaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap organisasi, baik pemerintahan maupun swasta, pekerjaan yang paling banyak dilakukan biasanya berhubungan dengan arsip. Yang sering disebut dengan ketatausahaan

Lebih terperinci

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA TANGERANG Jl. KS. Tubun No. 1, Gedung Cisadane, LT. II Kota Tangerang No. Telp. 021-5587271 email : disdukcapil@tangerangkota.go.id HUBUNGAN ANTARA RANCANGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung

BAB I PENDAHULUAN. Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Arsip tercipta dari proses kegiatan suatu instansi yang secara langsung berfungsi sebagai sumber informasi dalam pelaksanaan kegiatan instansi, serta berpengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus.

BAB I PENDAHULUAN. informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan otak sebuah organisasi, karena arsip merupakan informasi terekam kegiatan atau aktivitas yang berlangsung secara terus-menerus. Suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Kehidupan suatu organisasi tidak dapat dipisahkan dari arsip. Arsip berfungsi sebagai alat komunikasi dan sekaligus merupakan bahan kerja yang memuat

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 3 TAHUN : 2010 SERI : C PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 66 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 5 TAHUN 2010

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak

II. TINJAUAN PUSTAKA. menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penerbitan Penerbitan adalah proses pencatatan diri seseorang atau harta bendanya menyangkut peristiwa hukum dalam lembaran negara yang berupa surat sejak pendaftaran sampai penandatanganan/pengesahan.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. banyak menciptakan arsip dalam berbagai bentuk dan media. Tidak dipungkiri

BAB I PENDAHULUAN. banyak menciptakan arsip dalam berbagai bentuk dan media. Tidak dipungkiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Arsip merupakan hal yang tak akan terpisahkan dari setiap organisasi. Sejak berdirinya organisasi sampai berhentinya suatu organisasi tentu akan banyak

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK YANG TERLAMBAT MENDAFTARKAN KELAHIRANNYA DAN AKIBAT HUKUMNYA

PROSES PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK YANG TERLAMBAT MENDAFTARKAN KELAHIRANNYA DAN AKIBAT HUKUMNYA PROSES PEMBUATAN AKTA KELAHIRAN BAGI ANAK YANG TERLAMBAT MENDAFTARKAN KELAHIRANNYA DAN AKIBAT HUKUMNYA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Surakarta dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Surakarta) Disusun

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN DAN LEGALISIR DOKUMEN KEPENDUDUKAN

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN DAN LEGALISIR DOKUMEN KEPENDUDUKAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PENDELEGASIAN KEWENANGAN PENANDATANGANAN DAN LEGALISIR DOKUMEN KEPENDUDUKAN BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa dengan diterbitkannya Surat

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR : 64 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS PADA UNSUR ORGANISASI TERENDAH DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KULON

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. administratif sehingga isi informasi yang terkandung didalamnya harus

BAB I PENDAHULUAN. administratif sehingga isi informasi yang terkandung didalamnya harus BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Surat merupakan alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan pesan dari satu pihak (orang, instansi atau organisasi) kepada pihak lain (orang, instansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan secara umum mengenai tugas akhir yang dikerjakan, diantaranya meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, lingkup tugas akhir, metodologi

Lebih terperinci

DINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 216

DINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG. Bagian Pertama. Dinas. Pasal 216 DINAS PENCATATAN SIPIL, ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN KUPANG Bagian Pertama Dinas Pasal 216 Dinas Pencatatan Sipil, Administrasi Kependudukan Dan Keluarga Berencana mempunyai

Lebih terperinci

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

WALIKOTA TANGERANG SELATAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR : 2 TAHUN 2011 TENTANG DISPENSASI PELAYANAN PENCATATAN KELAHIRAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG SELATAN, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2011 RENCANA STRATEGIS 2011 SEMUA ANAK KABUPATEN TANGERANG TERCATAT KELAHIRANNYA

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2011 RENCANA STRATEGIS 2011 SEMUA ANAK KABUPATEN TANGERANG TERCATAT KELAHIRANNYA PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS 2011 SEMUA ANAK KABUPATEN TANGERANG TERCATAT KELAHIRANNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang BUPATI TANGERANG, : a. bahwa

Lebih terperinci

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MADIUN

URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MADIUN URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA MADIUN No. 1. Kepala Dinas memimpin, mengoordinasikan dan melaksanakan urusan pemerintahan di bidang kependudukan dan pencatatan sipil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari

BAB I PENDAHULUAN. melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Dalam suatu organisasi baik pemerintah maupun swasta pasti akan melakukan kegiatan yang berkaitan dengan proses administrasi. Hasil dari kegiatan administrasi

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN SERTA TUGAS POKOK PEJABAT PENCATATAN SIPIL DAN PETUGAS REGISTRASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. Sistem administrasi kependudukan merupakan sub sistem dari sistem BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pada hakikatnya berkewajiban untuk memberikan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 07

BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 07 BERITA DAERAH KOTA JAMBI TAHUN 2009 NOMOR 07 SALINAN PERATURAN WALIKOTA JAMBI NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG FUNGSI DINAS, SEKRETARIAT, BIDANG DAN RINCIAN TUGAS SUB BAGIAN, SEKSI, UPTD SERTA TATA KERJA PADA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pribadi atau pun bagi kepentingan sebuah organisasi. Informasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk kepentingan pribadi atau pun bagi kepentingan sebuah organisasi. Informasi 2 A. Latar Belakang dan Permasalahan BAB I PENDAHULUAN Pada hakekatnya setiap proses kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari informasi. Dimana saja dan kapan saja informasi sangat dibutuhkan, baik

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga keberadaannya

BAB I PENDAHULUAN. sebagai informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sehingga keberadaannya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Aset tetap merupakan suatu sarana penunjang untuk terlaksananya operasional perusahaan dalam menghasilkan laba atau keuntungan yang akan diraih. Tanpa aset

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga pemerintahan tentunya tidak terlepas dengan adanya Belanja

BAB I PENDAHULUAN. Setiap lembaga pemerintahan tentunya tidak terlepas dengan adanya Belanja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap lembaga pemerintahan tentunya tidak terlepas dengan adanya Belanja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Belanja SKPD merupakan semua pengeluaran yang dipergunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari setiap masyarakat adalah informasi. Definisi informasi memiliki makna dan

BAB I PENDAHULUAN. dari setiap masyarakat adalah informasi. Definisi informasi memiliki makna dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Permasalahan Pada era saat ini, hal yang terus berkembang dan mendapat perhatian lebih dari setiap masyarakat adalah informasi. Definisi informasi memiliki makna

Lebih terperinci