MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG CUSTOM MADE WANITA MELAKUKAN PENGEPRESAN (PRESSING) GAR.CM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG CUSTOM MADE WANITA MELAKUKAN PENGEPRESAN (PRESSING) GAR.CM"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG CUSTOM MADE WANITA MELAKUKAN PENGEPRESAN (PRESSING) BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

2 KATA PENGANTAR Dalam rangka mewujudkan pelatihan kerja yang efektif dan efesien dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas tenaga kerja diperlukan suatu sistem pelatihan yang sama. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional yang mengamanatkan bahwa pelatihan kerja berbasis kompetensi. Dalam rangka menerapkan pelatihan berbasis kompetensi tersebut diperlukan adanya standar kompetensi kerja sebagai acuan yang diuraikan lebih rinci ke dalam program, kurikulum dan silabus serta modul pelatihan. Untuk memenuhi salah satu komponen dalam proses pelatihan tersebut maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi Melakukan Pengepresan (Pressing) yang mengacu pada SKKNI Sub Bidang Custom Made Wanita yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I. Nomor KEP.90/MEN/V/2010, tanggal 18 mei Modul pelatihan berbasis kompetensi ini, terdiri dari 3 buku yaitu buku informasi, buku kerja dan buku penilaian. Ketiga buku tersebut merupakan satu kesatuan yang utuh, dimana buku yang satu dengan yang lainnya saling mengisi dan melengkapi, sehingga dapat digunakan untuk membantu pelatih dan peserta pelatihan untuk saling berinteraksi. Demikian modul pelatihan berbasis kompetensi ini kami susun, semoga bermanfaat untuk menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta, Oktober 2013 DIREKTUR STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN KUNJUNG MASEHAT, SH.MM. NIP (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 1 dari 32

3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) A. Standar Kompetensi Kerja Nasional (SKKNI) B. Unit Kompetensi Prasyarat C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) BAB II MELAKUKAN PENGEPRESAAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup D. Pengertian Istilah E. Diagram Alir Unjuk Kerja Pencapaian Kompetensi F. Materi Pelatihan Melakukan Pengepresan Menyiapkan tempat dan alat kerja a. Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic b. Disiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan c. Alat press dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP Mengerjakan pengepresan a. Pekerjaan ditempatkan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP b. Pengaturan suhu alat/temperature pengepresan pada waktu pelaksanaan disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja c. Alat mesin press setelah digunakan semua tombol di off kan d. Alat mesin press setelah digunakan dipastikan sudah aman dari bahaya listrik (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 2 dari 32

4 3. Menyerahkan pekerjaan pengepresan a. Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan atau dicatat sesuai SOP b. Kegiatan pencegahan dilakukan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP c. Setelah pekerjaan pengepresan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja a. Keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan sesuai SOP b. Kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu dihindari sesuai kebijakan dan SOP BAB III SUMBER-SUMBER YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI - 31 A. Sumber-sumber Perpustakaan Daftar Pustaka Buku Referensi B. Daftar Peralatan/Mesin dan Bahan Daftar Peralatan/Mesin Daftar Bahan (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 3 dari 32

5 BAB I STANDAR KOMPETENSI KERJA NASIONAL (SKKNI) DAN SILABUS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PBK) A. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) 1. Kode Unit : 2. Judul Unit : Melakukan pengepressan 3. Deskripsi Unit : Unit ini berisi tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan pengepresan dilingkungan pembuatan busana wanita. ELEMEN KOMPETENSI 1. Menyiapkan tempat dan alat kerja 2. Mengerjakan pengepresan 3. Menyerahkan pekerjaan pengepresan KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic. 1.2 Disiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan. 1.3 Alat press dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP. 2.1 Pekerjaan ditempatkan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP. 2.2 Pengaturan suhu alat/temperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja. 2.3 Alat mesin press setelah digunakan semua tombol di off kan (dimatikan). 2.4 Alat mesin press setelah digunakan dipastikan sudah aman dari bahaya listrik. 3.1 Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan atau dicatat sesuai SOP. 3.2 Kegiatan pencegahan dilakukan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP. 3.3 Setelah pekerjaan pengepresan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 4 dari 32

6 4. Menerapkan praktik Keselamatan dan kesehatan kerja 4.1 Keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan sesuai SOP. 4.2 Kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu dihindari sesuai kebijakan dan SOP. 4. Batasan Variabel a. Konteks Variabel Unit ini berlaku untuk menyiapkan tempat dan alat kerja, mengerjakan pengepresan, menyerahkan pekerjaan pengepresan, menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja, yang diperlukan untuk melakukan pengepresan sebagai bagian dari proses produksi pakaian dengan variasi tingkatan, meliputi pengepresan yang mudah untuk menentukan prosedur/metode baik untuk individu maupun kelompok di lingkungan pembuatan busana wanita. b. Perlengkapan yang dibutuhkan : 1) Alat pres dioperasikan sesuai dengan manual book alat pres. c. Tugas tugas yang harus dilakukan 1) Menyiapkan tempat dan alat kerja. 2) Mengerjakan pengepresan. 3) Menyerahkan pekerjaan pengepresan. 4) Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja. d. Peraturan peraturan yang diperlukan 1) SOP yang terkait dan diberlakukan. 2) Penguasaan kompetensi unit ini harus menerapkan peraturan K3 no. 1 tahun Panduan Penilaian a. Penjelasan prosedur penilaian : 1) Penilaian pada unit kompetensi ini dapat dilakukan di tempat uji kompetensi (tempat kerja atau lembaga diklat) atau dalam lingkungan simulasi yang sesuai dalam bentuk teori dan praktik sesuai pekerjaan ini. 2) Penilaian dapat dilakukan tersendiri atau bersama-sama dengan unit lain, yang merupakan satu kesatuan dalam proses pembuatan pakaian wanita. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 5 dari 32

7 b. Kondisi penilaian : 1) Pengetahuan pendukung dapat dinilai didalam/diluar pekerjaan. 2) Kompetensi dinilai sesuai dengan lingkup kriteria unjuk kerja. 3) Pengetahuan pendukung dinilai selama proses melaksanakan pekerjaan. c. Pengetahuan yang dibutuhkan : 1) Keselamatan lingkungan dan kesehatan kerja. 2) Proses pengepresan dan peralatan yang diperlukan. 3) Persyaratan jenis kain dan bahan lain yang digunakan dalam pembuatan pakaian wanita yang disesuaikan dengan ketentuan pabrik. d. Keterampilan yang dibutuhkan : 1) Menyiapkan tempat kerja sesuai persyaratan ergonomic, alat pres dan alat pendukung siap pakai,dibersihkan dan diperiksa sesuai prosedur. 2) Mengerjakan pengepresan sesuai persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja. 3) Menyerahkan pekerjaan pengepresan. 4) Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja sesuai prosedur. e. Aspek kritis penilaian : 1) Kesesuaian dengan spesifikasi atau instruksi pengepresan dan standar tempat kerja. 2) Penerapan teknik pengepresan dalam pengerjaan. 3) Penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam melaksanakan pengepresan. 4) Penyiapan peralatan pengepresan sebelum melaksanakan pengepresan. 5) Penyimpanan serta pemeliharaan alat pengepresan tersebut dengan tepat. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 6 dari 32

8 6. Kompetensi Kunci No. Kompetensi Kunci Dalam Unit Ini Tingkat 1 Mengumpulkan, menganalisa dan mengorganisasikan informasi 2 2 Mengkomunikasikan informasi dan ide ide 2 3 Merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan 1 4 Bekerja dengan orang lain dan kelompok 1 5 Menggunakan gagasan secara matematis dan teknis 1 6 Memecahkan masalah 1 7 Menggunakan teknologi 1 B. Unit Kompetensi Prasyarat Sebelum mengikuti pelatihan unit kompetensi Melakukan Pengepresan ini peserta harus sudah kompeten untuk unit kompetensi sebagai berikut: 1. GAR.CM Memelihara Alat Jahit 2. GAR.CM Menggambar Busana 3. GAR.CM Mengukur Tubuh Pelanggan Sesuai Dengan Desain 4. GAR.CM Membuat Pola Busana Dengan Teknik Konstruksi 5. GAR.CM Membuat Pola Busana Dengan Teknik Konstruksi Diatas Kain 6. GAR.CM Membuat Pola Busana Dengan Teknik Draping 7. GAR.CM Membuat Pola Busana Dengan Teknik Kombinasi 8. GAR.CM Memotong Bahan 9. GAR.CM Menjahit Dengan Mesin 10. GAR.CM Menyelesaikan Busana Dengan Jahitan Tangan (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 7 dari 32

9 C. Silabus Sebagai Acuan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) 1. Judul Unit Kompetensi : Melakukan pengepresan (Pressing) 2. Kode Unit Kompetensi : 3. Deskripsi Unit Kompetensi : Unit kompetensi ini berisi tentang pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melakukan pengepresan dilingkungan pembuatan busana wanita 4. Perkiraan Waktu Pelatihan : 15 JP 5. Tabel Silabus Unit Kompetensi: Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan tempat dan alat kerja Kriteria Unjuk Kerja 1.1 Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic Indikator Unjuk Kerja Dapat menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic Mampu menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Penjelasan menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic Cara menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic Teliti dan cermat Prakiraan Waktu Pelatihan Pengetahuan Keteram -pilan 1 1 Harus teliti dan cermat menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 8 dari 32

10 1.2 Disiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan 1.3 Alat press dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP Dapat menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Mampu menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Harus teliti dan cermat menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Dapat membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP Mampu membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP Penjelasan menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Penjelasan membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP Cara menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Cara membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP Teliti dan Cermat Teliti dan Cerma t Harus teliti dan cermat membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP 2. Memulir /draping bahan sesuai desain 2.1 Pekerjaan ditempatkan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Dapat menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Mampu menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Harus teliti dan cermat menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Penjelasan menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Cara menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Teliti, cermat dan tepat 2 6 (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 9 dari 32

11 2.2 Pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja 2.3 Alat mesin press setelah digunakan semua tombol di off kan (matikan) 2.4 Alat mesin press setelah digunakan dipastikan sudah aman dari bahaya listrik Dapat Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Mampu Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Harus teliti dan cermat Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Dapat meng offkan(matikan) alat mesin press setelah digunakan Mampu meng offkan(matikan) alat mesin press setelah digunakan Harus teliti dan cermat meng offkan(matikan) alat mesin press setelah digunakan Dapat memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik Mampu memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik Harus teliti dan cermat memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik Penjelasan menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Penjelasan mengoffkan(matika n) alat mesin press setelah digunakan Penjelasan memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik Cara menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepressan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Cara mengoffkan(mati kan) alat mesin press setelah digunakan Cara memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik Teliti, cermat dan tepat Teliti, cermat dan tepat Teliti, cermat dan tepat (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 10 dari 32

12 3. Menyerahkan pekerjaan pengepressan 3.1 Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan dicatat sesuai SOP Dapat melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP Mampu melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP Penjelasan melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP Cara melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP Teliti, cermat dan tepat 1 2 Harus teliti dan cermat melaporkan dan mencatat kegiatan penolakan atau kesalahan sesuai SOP 3.2 Kegiatan pencegahan dilakukan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Dapat melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Mampu melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Penjelasan melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Cara melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Teliti dan cermat Harus teliti dan cermat melakukan kegiatan pencegahan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 11 dari 32

13 3.3 Setelah pekerjaan pengepressan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan Dapat menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan Mampu menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan Penjelasan menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan Cara menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan Teliti, cermat dan tepat Harus teliti dan cermat menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepressan dilakukan sesuai dengan peraturan perusahaan 4. Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja 4.1 Keselamatan dan kesehatan kerja ditetapkan sesuai SOP 4.2 Kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu dihindari sesuai kebijakan dan SOP Dapat menetapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP Mampu menetapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP Harus teliti dan cermat menetapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP Dapat menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP Mampu menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP Harus teliti dan cermat menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP Penjelasan menetapkan keselamatan kesehatan sesuai SOP dan kerja Penjelasan menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP Cara menetapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP Cara menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP Teliti dan cermat Teliti, cermat dan tepat 1 1 (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 12 dari 32

14 BAB II MELAKUKAN PENGEPRESAN (PRESSING) A. Latar Belakang Program pelatihan sifatnya dinamis sejalan dengan pengembangan pasar kerja yang dipengaruhi oleh pengembangan/kemajuan teknologi atau adanya perubahanperubahan yang berdampak pada berubahnya kualifikasi kompetensi kerja dalam suatu jabatan atau okupasi. Di samping itu, program pelatihan juga dapat berubah karena hasil evaluasi pelaksanaan program pelatihan, baik dilihat dari input, process, output maupun outcome. Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan program inilah program pelatihan disusun kembali sehingga untuk selanjutnya program pelatihan akan lebih efisien dan efektif digunakan sebagai dasar penyelenggaraan pelatihan. Modul ini disusun berdasarkan praktik-praktik terbaik menjahit dan sarana pelatihan pada Lembaga Pelatihan Kerja. B. Tujuan Tujuan mempelajari unit kompetensi melakukan pengepresan adalah agar peserta pelatihan berkompeten untuk. 1. Mampu menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic, mampu menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan, dan mampu membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP. 2. Mampu menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP, mampu menyesuaikan pengaturan suhu alat/tmperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja, mampu mematikan semua tombol setelah alat mesin press digunakan, mampu memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik setelah digunakan. 3. Mampu melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan atau dicatat sesuai SOP, mampu melakukan kegiatan pencegahan untuk mengindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP, mampu menyimpan pakaian setelah pekerjaan pengepresan dilakuan sesuai dengan peraturan perusahaan. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 13 dari 32

15 4. Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP, mampu menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu seusai kebijakan dan SOP. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup melakukan pengepresan meliputi proses pembelajaran teori, praktik, dan sikap kerja berdasarkan standar yang telah ditetapkan yang selanjutnya dijabarkan dalam silabus pelatihan mencakup penguasaan unjuk kerja elemen kompetensi per elemen kompetensi yang terdiri atas: 1. Menyiapkan tempat dan alat kerja. 2. Mengerjakan pengepresan. 3. Menyerahkan pekerjaan pengepresan. 4. Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja. D. Pengertian Istilah 1. Custom Made : Busana yang dibuat dengan system tailor maupun couture untuk perorangan sesuai dengan desain yang (couturis) exclusive. 2. Desain : Kerangka bentuk, rancangan, motif model. 3. Diagram Alir : Gambaran secara grafik yang terdiri symbol-simbol yang menyatakan arah dari alur program. 4. Kompetens : Kompetensi adalah pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan untuk menunjang keberhasilan. 5. Pelatihan : Pelatihan adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu di mana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan belajar yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja pada kompetensi yang dipelajari. 6. Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) : PBK adalah proses pelatihan yang dilaksanakan untuk mencapai suatu kompetensi tertentu dimana materi, metode dan fasilitas pelatihan serta lingkungan pelatihan yang ada terfokus kepada pencapaian unjuk kerja. 7. Program Pelatihan : Program pelatihan adalah suatu rumusan tertulis yang memuat secara sistematis tentang pemaketan unit-unit kompetensi sesuai (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 14 dari 32

16 dengan area kompetensi jabatan pada area pekerjaan sebagai acuan dalam penyelenggaraan Pelatihan Berbasis Kompetensi. 8. SKN : Standar Kompetensi Nasional. 9. SOP : Standar Operasional Prosedur. 10. Standar : Level/tingkat yang digunakan untuk mengukur unjuk kerja yang dapat diterima. 11. Unit : Bagian-bagian dari suatu komponen. 12. Unit kompetensi : Unit kompetensi merupakan komponen berbeda dalam Standar Kompetensi. E. Diagram Alir Pencapaian Unjuk Kerja Melakukan Pengepressan Mengumpulkan dan mengolah data melakukan pengepressan Melakukan pengepressaan Menyiapkan tempat dan alat kerja Mengerjakan pengepresan Menyerahkan pekerjaan pengepresan Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja Assesment (K/BK) (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 15 dari 32

17 F. Materi Pelatihan Melakukan Pengepresan Pengepresan merupakan salah satu tahap dalam pembuatan busana, dimana pada tahap ini dilakukan penekanan dengan alat berarus listrik yang diubah menjadi panas. Tujuan melakukan pengepresan yaitu untuk menghilangkan kerutan atau menghaluskan bekas-bekas lipatan yang tidak diinginkan, untuk membuat lipatanlipatan yang diinginkan, untuk membentuk mencetak busana sesuai dengan lekuk tubuh, untuk menempelkan interlining, untuk mempersiapkan busana ke proses berikutnya dan untuk memberikan penyelesaian akhir pada busana setelah proses pembuatan. Proses pengepresan terbagi menjadi 2 macam, yaitu pengepresan antara (under pressing) dan pengepresan akhir (top pressing). Pengepresan antara merupakan pengepresan yang dilakukan di sela proses menjahit berlangsung. Pengepresan ini dilakukan pada bagian-bagian tertentu busana di setiap langkah menjahit seperti pengepresan kampuh yaitu kampuh bahu dan sisi setelah bahu dan sisi disambungkan, pengepresan lipit seperti lipit pantas dan lipit-lipit lainnya bila ada, pengepresan lapisan (interlining) pada tengah muka, depun, kerah dan sebagainya, pengepresan komponen-komponen seperti tutup kantong sebelum dipasangkan dan persiapan bagian-bagian lainnya. Pengepresan akhir adalah pengepresan yang dilakukan setelah pembuatan busana selesai. Pengepresan ini dapat dikerjakan dengan setrika press dan untuk di garmen dengan produksi yang besar menggunakan stream doily atau stream tunnel. Sebelum melakukan pengepresan, terlebih dahulu kita harus menyiapkan tempat dan alat kerja sesuai kebutuhan dan seefisien mungkin. Berikut ini penjelasannya: 1. Menyiapkan tempat dan alat kerja. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyiapkan tempat dan alat kerja adalah sebagai berikut: a. Tempat kerja disiapkan sesuai dengan standar ergonomic Tempat kerja merupakan unsur yang penting ketika melakukan pekerjaan mengepres. Tempat kerja yang digunakan hendaknya sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang senantiasa memperhatikan kesehatan dan keselamatan kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyiapkan tempat kerja untuk mengepres yang ergonomis yaitu: (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 16 dari 32

18 1) Tata letak di ruang kerja rapi dan posisinya tidak berjauhan dengan tempat menjahit Semua peralatan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pengepresan ditata rapi di tempat kerja. Hal tersebut akan memberikan kenyamanan saat bekerja serta menambah nilai estetis di ruang kerja. Alat-alat kerja hendaknya disusun sesuai fungsi/kegunaannya sehingga akan memudahkan saat pencarian ataupun penggunaannya serta tidak mengganggu selama proses mengepres dilakukan. Pengepresan, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya ada yang dilakukan diantara proses menjahit berlangsung, karena itu tempat untuk melalukan pengepresan hendaknya diposisikan tidak terlalu jauh dari tempat menjahit agar setelah selesai melakukan pengepresan pada suatu bagian busana dan saat akan kembali lagi ke proses menjahit selanjutnya berlangsung efektif, tidak mengalami kesulitan. 2) Instalasi listrik yang memadai Jika proses menjahit masih dapat dilakukan tanpa adanya instalasi listrik, maka berbeda halnya dengan melakukan pengepresan. Pengepresan selalu membutuhkan tenaga listrik yang pada pemanfaatannya diubah menjadi tenaga panas. Dahulu kala, mengepres/menyetrika busana masih bisa dilakukan dengan setrika arang, tetapi berbeda dengan jaman sekarang dimana IPTEK selalu berkembang dan menghasilkan alat/mesin yang lebih canggih. Alat/mesin pres tersebut pada penggunaannya membutuhkan arus listrik, sehingga ketersediaan instalasi listrik di ruang pengepresan menjadi satu hal mutlak yang harus ada. 3) Pencahayaan di ruang kerja cukup Selain listrik, pencahayaan di ruang kerja pengepresan juga menjadi faktor penting yang menunjang pekerjaan. Melakukan pengepresan di ruang yang gelap, akan beresiko menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja dikarenakan objek pekerjaan tidak dapat terlihat dengan jelas. Tempat kerja yang digunakan untuk mengepres harus memiliki pencahayaan yang cukup. Sumber cahaya yang dapat digunakan dalam ruang kerja bisa didapat dari (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 17 dari 32

19 sumber cahaya buatan yaitu lampu dan sumber cahaya alami yaitu matahari. Ruang kerja harus didesain sedemikian rupa sehingga tercipta tempat kerja yang sehat, aman dan nyaman. Pencahayaan di ruang kerja harus terhindar dari hal-hal yang dapat menyebabkan pekerja mengalami kelelahan mata atau kerusakan indera penglihatan yang dapat mengancam kesehatan dan mengakibatkan kecelakaan kerja, yang kemudian dapat menurunkan produktivitas kerja. 4) Terdapat ventilasi udara di ruang kerja Pengepresan membutuhkan tenaga panas yang diubah dari tenaga listrik. Tidak heran jika pada ruang kerja pengepresan akan terpapar panas yang cukup tinggi dan terjadinya peningkatan suhu. Kondisi ruang kerja yang gersang akan membuat pekerja menjadi tidak nyaman. Untuk menghindari hal tersebut, maka di ruang kerja pengepresan dibutuhkan ventilasi udara. Keberadaan ventilasi udara di ruang kerja, selain dapat membantu terjadinya sirkulasi udara yang membuat ruang kerja menjadi lebih segar dan tidak pengap juga dapat membantu masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan yang dapat mengurangi penggunaan lampu sebagai sumber cahaya buatan. Pentingnya keberadaan ventilasi udara di ruang kerja juga harus memperhatikan faktor keamanan. Ventilasi udara di ruang kerja hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga tidak mengamcam kesehatan dan keselamatan kerja, seperti mencegah binatang berbahaya yang dapat masuk ke ruang kerja. Desain ventilasi udara harus mampu mengontrol kesilauan, pantulan dan bayang-bayang yang ada di ruang kerja. 5) Tersedianya alat perlindungan yang memadai Pengepresan yang selalu membutuhkan tenaga listrik, tidak dapat dipisahkan dengan potensi bahaya kebakaran yang bisa terjadi sewaktuwaktu. Karena itulah, di ruang pengepresan hendaknya selalu ada alat perlindungan berupa alat pemadam kebakaran. Pekerja hendaknya mengerti cara penggunaan alat tersebut. Selain alat pemadam kebakaran, tangga-tangga darurat untuk mengevakuasi pekerja (dalam industri besar seperti garmen) juga diperlukan. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 18 dari 32

20 6) Kebersihan di ruang kerja terjaga Hal terakhir dan tak kalah penting yang perlu diperhatikan di ruang kerja yaitu kebersihan. Di ruang kerja apapun, faktor kebersihan harus selalu diperhatikan termasuk di ruang pengepresan. Walaupun dalam prosesnya, sangat minim menghasilkan sampah, tetapi setidaknya kebersihan seperti lantai harus tetap terjaga. Ruang kerja yang bersih akan menciptakan suasana bekerja menjadi lebih nyaman dan asri. Keadaan tempat kerja yang sehat dan memberikan rasa nyaman (comfortable) serta aman (safe) diharapkan akan membantu efektivitas dan efisiensi kerja, meningkatkan motivasi dan produktivitas kerja serta mengurangi angka kecelakaan kerja. b. Disiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Setelah selesai menyiapkan tempat sehat, nyaman dan aman selanjutnya menyiapkan alat pres sesuai kebutuhan. Di industri busana kecil atau dirumahrumah, pengepresan biasanya dilakukan dengan alat berupa setrika listrik atau setrika uap lengkap dengan papan setrikanya. Di industri busana yang lebih besar seperti garmen yang memproduksi busana secara missal biasanya mengunakan mesin-mesin pres yang lebih besar dan lebih canggih, dilengkapi papan-papan yang beraneka bentuk sesuai dengan fungsinya. Saat akan melakukan pressing pastikan semua alat pres yang dibutuhkan sudah tersedia. c. Alat press dibersihkan dan diperiksa sesuai dengan SOP Setelah semua alat pres yang dibutuhkan sudah tersedia, selanjutnya bersihkan dan periksa kembali alat-alat tersebut apakah masih layak digunakan? Apakah masih berfungsi dengan baik? dan hal-hal lainnya yang perlu diperiksa. Sesuaikan dengan SOP perihal kualitas alat-alat pres yang akan digunakan tersebut. Pembersihan alat/mesin pres dilakukan dengan tujuan agar alat/mesin tetap dalam keadaan bersih, bebas dari kotoran sehingga tidak akan mengotori busana saat dipres. Selain itu pembersihan alat/mesin pres juga dilakukan sebagai salah satu cara perawatan agar alat/mesin pres lebih awet dan tidak cepat rusak. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 19 dari 32

21 Keterampilan yang dilakukan dalam melakukan menyiapkan tempat dan alat kerja adalah sebagai berikut: a. Menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic 1) Tata letak di ruang kerja rapi dan tidak berjauhan dengan tempat menjahit 2) Instalasi listrik yang memadai 3) Pencahayaan di ruang kerja cukup 4) Terdapat ventilasi udara di ruang kerja 5) Tersedianya alat perlindungan yang memadai 6) Kebersihan di ruang kerja terjaga Sumber: sitebuilder.tradeeasy.com b. Menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan Alat/mesin pres disiapkan sesuai kebutuhan. Alat/mesin tersebut seperti setrika listrik biasa, setrika uap, mesin pres dan aneka papan setrika berdasarkan fungsinya. 1. Setrika listrik biasa 2. Setrika uap 3. Papan setrika untuk lengan 4. Papan setrika biasa 5. Mesin pres untuk kerah 6. Boiler mesin pres Sumber: kampungide.com, jualelektronik.com, garmenstudionline.blogspot.com (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 20 dari 32

22 c. Membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP Alat/mesin press yang akan digunakan pastikan sudah bersih dan dalam kondisi siap pakai. Sumber: thesewingloftblog.com Sikap kerja yang harus dilakukan melakukan menyiapkan tempat dan alat kerja adalah sebagai berikut: Harus bersikap cermat, teliti. 2. Mengerjakan Pengepresan Pengetahuan yang diperlukan dalam mengerjakan pengepresan adalah sebagai berikut: a. Pekerjaan ditempatkan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Busana memiliki beberapa bagian yang terlihat dari luar, seperti bagian badan, bagian lengan, bagian kerah, bagian saku, bagian kaki dan lain sebagainya. Adapula bagian-bagian dalam busana yang tidak terlihat dari luar, seperti kampuh, kelim dan lapisan interlining. Bagian-bagian tersebut memiliki karakteristik tersendiri baik model, bentuk dan posisinya dalam suatu busana. Setiap bagian tersebut perlu dipres agar dapat menghasilkan kualitas tampilan busana yang baik. Walaupun perlakuannya sama yaitu dipres, tetapi karena karakteristik bagian-bagiannya berbeda maka untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal proses pengepresan bagian-bagian tersebut dibedakan berdasarkan bentuknya. Contoh untuk mengepres kerah, ditempatkan pada mesin pres kerah khusus yang desain papannya (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 21 dari 32

23 menunjang dan menyesuaikan bentuk kerah begitupun untuk bagian-bagian busana lainnya. b. Pengaturan suhu alat/temperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan disesuaikan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Setiap busana tidak dibuat dari satu jenis kain yang sama. Begitu banyak jenis kain yang dapat digunakan sebagai bahan busana. Kain-kain tersebut memiliki karakteristik tertentu baik dari aspek yang dapat jelas dilihat yaitu tampilan seperti warna, motif dan tekstrurnya maupun dari aspek yang kurang dapat dilihat seperti kondisi serat sebagai unsur di dalamnya. Kondisi tersebut membuat setiap kain memiliki ketahanan yang berbeda terhadap panas. Pengepresan yang membutuhkan energi panas dalam prosesnya tentu dituntut untuk dapat menyesuaikan dengan kondisi ketahanan kain terhadap panas. Namun, hal tersebut kini tidak perlu dikhawatirkan. Berkat kemajuan IPTEK yang begitu pesat, kini setrika ataupun mesin pres sudah dilengkapi dengan bagian pengaturan temperaturnya, sehingga satu alat/mesin dapat digunakan untuk semua jenis kain dengan cara mengatur temperatur sesuai dengan jenis kain tersebut. Untuk lebih memudahkan saat pemakaian, biasanya di samping angka temperatur sudah dituliskan pula nama jenis kain yang cocok menggunakan temperatur tersebut. Berikut ini beberapa contoh pengaturan temperatur pada setrika dan mesin pres sesuai dengan jenis kainnya: 1) Pengaturan temperatur dengan setrika listrik biasa Bila memakai setrika listrik biasa panasnya disesuaikan dengan jenis kain yang akan dipres, kemudian dapat dipakai bahan katun yang dibasahkan untuk alas pengepresan agar hasilnya rapi dan dapat mengatasi gosong pada busana. Pengaturan temperaturnya adalah sebagai berikut: a) Nomor 2 untuk silk dan nilon b) Nomor 3 untuk poliester dan rayon c) Nomor 4 untuk wool d) Nomor 5 untuk katun e) Nomor 6 untuk linen dengan setrika yang panas maksimal 450 watt. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 22 dari 32

24 2) Pengaturan temperatur dengan setrika pres Pada alat tersebut sudah ada tombol pengatur temperatur. Temperatur maksimal 1100 watt. Tombol yang nomor 6 dengan panas maksimal 1100 watt. a) Tombol nomor 1, 2 dan 3 presnya sama dengan memakai setrika biasa tanpa uap air. b) Tombol 4, 5 dan 6 dapat mempres dengan uap air, untuk busana dari jenis kain sintetis dan silk panas maksimal sampai nomor 4, tapi harus memakai uap air sedangkan untuk busana dari jenis kain katun dan lenan bisa lebih. 3) Pengaturan temperatur dengan mesin pres Pengaturan suhu/temperatur pada mesin pres dapat diatur sebagai berikut: a) Nomor 1 untuk busana dari kain dengan jenis nilon b) Nomor 2 untuk busana dari kain dengan jenis silk c) Nomor 3 untuk busana dari kain dengan jenis wool d) Nomor 4 untuk busana dari kain dengan jenis katun e) Nomor 5 untuk busana dari kain dengan jenis linen Untuk nomor 1 tanpa uap air, untuk silk, wool, katun dan linen sudah memakai uap air. Namun, sebenarnya setiap tipe mesin press terkadang memiliki pengaturan yang berbeda sesuai dengan spesifikasinya masingmasing. Pada prinsipnya untuk mengepres kain dengan jenis nilon, stel pada suhu/temperatur yang paling rendah karena tidak terlalu kuat/tahan panas sedangkan untuk jenis kain linen harus sangat panas agar mendapatkan hasil yang maksimal. c. Alat mesin press setelah digunakan semua tombol di off kan (dimatikan) Selama pengepresan dilakukan, instalasi listrik akan terus hidup untuk menjaga alat/mesin pres tetap dalam keadaan panas. Namun, setelah pengepresan selesai dilakukan maka penting sekali untuk mematikan semua alat/mesin pres dengan menekan tombol off atau mencabut kabel penghubungnya. Hal ini dilakukan untuk menghemat penggunaan listrik serta yang paling penting untuk menjaga ruang kerja tetap dalam keadaan aman (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 23 dari 32

25 dan tercegah dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi seperti tersengat arus listrik dan kebakaran. d. Alat mesin press setelah digunakan dipastikan sudah aman dari bahaya listrik Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, semua alat/mesin pres setelah digunakan harus dimatikan. Pastikan bahwa semua alat/mesin tersebut sudah dalam keadaan mati, tidak ada arus listrik yang berjalan sehingga aman dari bahaya listrik. Periksa kembali semua alat-alat tersebut sebelum akhirnya meninggalkan tempat/ruang kerja. Keterampilan yang dilakukan mengerjakan pengepresan adalah sebagai berikut: a. Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai dengan persyaratan produk dan SOP, misalnya dengan menempatkan celana pada papan setrika khusus celana Sumber: blackxperience.com b. Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperatur pengepresan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja Suhu pada alat pres seperti setrika diatur dengan cara memutar tombol pengatur suhu. Sumber: ad3.whstatic.com (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 24 dari 32

26 c. Mematikan (off) semua tombol alat mesin press setelah digunakan Matikan semua alat pres yang sudah digunakan sesuai prosedur penggunaan alat/mesin pres yang bersangkutan, misalnya dengan mencabut kabel penghubungnya. Sumber: 1.bp.blogspot.com d. Memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik Pastikan alat/mesin pres sudah dalam keadaan mati semua, kabel tidak terhubung dan tidak berarus listrik sehingga aman untuk ditinggalkan. Sumber: s220.photobucket.com Sikap kerja yang harus dilakukan dalam mengerjakan pengepresan adalah sebagai berikut: Harus bersikap cermat, teliti. 3. Menyerahkan pekerjaan pengepresan Setelah semua kegiatan pengepresan selesai dilakukan, itu berarti busana sudah siap dikemas. Busana yang sudah selesai dipres selanjutnya diserahkan ke bagian pengemasan. Namun, sebelum melakukan pengemasan terlebih dahulu harus dilakukan pengecekan apakah busana tersebut sudah dalam keadaan baik dan layak pakai? Pastikan semua tahap sudah dilakukan dengan baik dan benar. Pengetahuan yang diperlukan dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan adalah sebagai berikut: (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 25 dari 32

27 a. Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan atau dicatat sesuai SOP Pemeriksaan busana yang telah selesai sampai pada tahap pengepresan dilakukan sebelum busana tersebut siap dikemas. Orang yang berwenang memeriksa hasil pekerjaan pengepresan adalah orang yang berada di posisi quality control (QC). Setiap bagian dan detail busana diperiksa dengan teliti. Jika terdapat kekurangan/kesalahan pada busana, hendaknya dicatat dengan jelas pada buku yang telah disediakan perusahaan. Tuliskan setiap jenis kesalahannya kemudian laporkan, untuk menghindari pengulangan kesalahan yang sama dan guna perbaikan di masa yang akan datang. b. Kegiatan pencegahan dilakukan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Jika suatu saat terjadi kesalahan kerja, maka catatan yang telah dibuat pada saat memeriksa busana sebelumnya dapat menjadi bahan evaluasi. Pekerja akan mengetahui berbagai kesalahan yang pernah terjadi dan hal tersebut akan menjadi perhatian, untuk selanjutnya dapat melakukan tindakan pencegahan agar kesalahan yang sama tidak terulang kembali. c. Setelah pekerjaan pengepresan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan Setelah semua busana selesai diperiksa dan disortir/dipisahkan antara busana yang memiliki kualitas baik dan layak serta tidak ada kesalahan pada produknya dengan busana yang cacat, maka selanjutnya busana dalam satu kategori yang sama disimpan pada tempat tertentu sebaik-baiknya. Pastikan busana dalam keadaan rapi dan terhindar dari kerusakan serta sesuaikan dengan SOP yang berlaku. Setiap pekerjaan harus dikerjakan dengan prosedur yang tepat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) agar pekerjaan berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan tidak terdapat kesalahan. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 26 dari 32

28 Keterampilan yang dilakukan dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan adalah sebagai berikut: a. Melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan atau dicatat sesuai SOP Pekerjaan hasil pengepresan diperiksa dan dicatat jika terdapat kesalahan. Sumber: b. Melakukan kegiatan pencegahan, untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP Jika pada pekerjaan sebelumnya ditemukan kesalahan seperti terdapatnya busana yang cacat karena tersetrika, maka pada pekerjaan selanjutnya lalukan upaya pencegahan misalnya dengan cara menyimpan setrika dalam posisi berdiri sehingga lempengan besi yang mengandung energi panasnya tidak akan merusak. Sumber: 1.bp.blogspot.com (2), lh4.ggpht.com (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 27 dari 32

29 c. Menyimpan pakaian sesuai dengan peraturan perusahaan, setelah pekerjaan pengepresan dilakukan Simpan busana dengan rapi sesuai peraturan perusahaan Sumber: img.antaranews.com Sikap kerja yang harus dilakukan dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan adalah sebagai berikut: Harus bersikap cermat, teliti. 4. Menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja Keselamatan dan kesehatan kerja harus senantiasa dijaga dan diterapkan dalam mengerjakan pekerjaan apapun, terlebih jika suatu pekerjaan yang dikerjakan tersebut memiliki potensi bahaya yang sangat besar. Pekerjaan pengepresan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, mutlak membutuhkan instalasi listrik sehingga pada pekerjaan ini terdapat potensi bahaya listrik seperti bahaya tersengat arus listrik, tangan tersetrika sehingga mengalami luka bakar ataupun bahaya yang lebih besar seperti kebakaran karena konsleting listrik. Karena itulah dalam melakukan pengepresan harus senantiasa berhati-hati dan gunakan alat perlindungan jika diperlukan. Pengetahuan yang diperlukan dalam menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: a. Keselamatan dan kesehatan kerja diterapkan sesuai SOP Keselamatan dan kesehatan kerja selama melakukan pengepresan hendaknya diterapkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku. Lakukan semua pekerjaan sesuai dengan prosedur yang berlaku di suatu perusahaan secara baik dan benar, dengan begitu diharapkan pekerjaan (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 28 dari 32

30 mengepres akan berjalan dengan lancar, nyaman dan aman. Patuhi semua peraturan demi kebaikan, keselamatan dan kesehatan kerja. b. Kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu dihindari sesuai kebijakan dan SOP Kecelakaan yang sewaktu-waktu dapat terjadi saat melakukan pengepresan dapat dihindari dengan mengikuti peraturan/sop yang berlaku. Kecelakaankecelakaan kecil yang dapat terjadi ketika melakukan pengepresan misalnya tersengat arus listrik saat menggunakan alat/mesin pres. Hal tersebut dapat dihindari dengan menggunakan alat/mesin pres dalam kondisi tangan yang kering. Kecelakaan kecil lainnya seperti tangan tersetrika saat menyetrika dapat dihindari dengan terus berhati-hati saat melakukan penyetrikaan, fokus/berkonsentrasi penuh selama bekerja. Kaki tertimpa alat/mesin pres dapat dihindari dengan selalu menyimpan alat/mesin pres tersebut pada tempatnya dengan posisi yang benar. Dengan melakukan tindakan-tindakan pencegahan tersebut diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja, sehingga pekerja tetap dalam kondisi sehat dan selamat, dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan pekerjaan yang maksimal. Keterampilan yang dilakukan dalam menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: a. Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP Keselamatan dan kesehatan kerja saat mengepres diterapkan sesuai SOP, misalnya dengan bekerja melakukan pengepresan secara tertib di ruang kerja Sumber: (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 29 dari 32

31 b. Menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai kebijakan dan SOP Keselamatan secara individu tetap dijaga sesuai SOP misalnya dengan selalu menggunakan pakaian kerja yang baik, rapi dan nyaman serta mengikat rambut dengan baik sehingga tidak mengganggu selama melakukan pekerjaan. Sumber: Sikap kerja yang harus dilakukan menerapkan praktik keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebagai berikut: Harus bersikap cermat, teliti. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 30 dari 32

32 BAB III SUMBER-SUMBER LAIN YANG DIPERLUKAN UNTUK PENCAPAIAN KOMPETENSI A. Sumber-Sumber Perpustakaan 1. Daftar Pustaka a Busana Tingkat Dasar Terampil dan Mahir. Jakarta : Kawan Pustaka. b. Ardiati Kamil, Sri Fashion Design. Jakarta: CV Baru c. Bagyono.2004.Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keamanan Di Tempat Kerja d., Dasar-Dasar Statistika, Pendidikan dan Pelatihan Fungsional Tingkat Pratama, Jakarta, 1997/1998 e. Departemen Tenaga Kerja RI, Metodologi Latihan Kerja, Modul MLK 5, Program Pelatihan, Jilid I, Jakarta, 1991 f. Harpini Kadaraan, Syahandini Purnomo, Sri Kiswani. Tata Busana 3. g., Organisasi dan Tata Kerja Balai Latihan Kerja h. Sri Kiswani, Harpini Kadaiaan, Yusmi Marjoko. Tata Busana 2. i. Webmurah.com j. Xclusively xpressing wordpress.com k. Yusmerita dkk Desain Busana. 2. Buku Referensi a. Dra. Porrie Muliawan, Konstruksi Pola Busana Wanita b. Ir. Waris Utomo, Diktat Menjahit (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 31 dari 32

33 B. Daftar Peralatan/Mesin Dan Bahan 1. Daftar Peralatan/Mesin No. Nama Peralatan/Mesin Keterangan 1. Setrika listrik biasa 2. Setrika uap 3. Papan setrika untuk lengan 4. Papan setrika biasa 5. Mesin pres untuk kerah 6. Boiler mesin pres 2. Daftar Bahan No. Nama Bahan Keterangan 1. Bahan atau kain yang digunakan 2. (Pressing) Buku Informasi Versi: 2013 Halaman: 32 dari 32

34 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG CUSTOM MADE WANITA MELAKUKAN PENGEPRESAN (PRESSING) BUKU KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

35 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Ruang Lingkup BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTIK A. Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja Tugas Teori Tugas Praktik I B. Melakukan Pengepressan Tugas Teori Tugas Praktik II C. Menyerahkan Pekerjaan Pengepresan Tugas Teori Tugas Praktik III D. Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Tugas Teori Tugas Praktik IV BAB III TUGAS UNJUK KERJA BAB IV CEK LIS TUGAS Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 1 dari 31

36 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelatihan berbasis kompetensi mengharuskan proses pelatihan memenuhi unit kompetensi secara utuh yang terdiri atas pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja. Dalam buku informasi melakukan pengepresan (pressing) telah disampaikan informasi apa saja yang diperlukan sebagai pengetahuan yang harus dimiliki untuk melakukan praktik/keterampilan terhadap unit kompetensi tersebut. Setelah memperoleh pengetahuan dilanjutkan dengan latihan-latihan guna mengaplikasikan pengetahuan yang telah dimiliki tersebut. Untuk itu diperlukan buku kerja melakukan pengepresan (Pressing) ini sebagai media praktik dan sekaligus mengaplikasikan sikap kerja yang telah ditetapkan karena sikap kerja melekat pada keterampilan. B. Tujuan Adapun tujuan dibuatnya buku kerja ini adalah: 1. Prinsip pelatihan berbasis kompetensi dapat dilakukan sesuai dengan konsep yang telah digariskan, yaitu pelatihan ditempuh elemen kompetensi per elemen kompetensi, baik secara teori maupun praktik; 2. Prinsip praktik dapat dilakukan setelah dinyatakan kompeten teorinya dapat dilakukan secara jelas dan tegas; 3. Pengukuran unjuk kerja dapat dilakukan dengan jelas dan pasti. C. Ruang Lingkup Ruang lingkup buku kerja ini meliputi pengerjaan tugas-tugas teori dan praktik per elemen kompetensi dan kriteria unjuk kerja berdasarkan SKKNI Custom Made Wanita. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 2 dari 31

37 BAB II TUGAS TEORI DAN PRAKTIK A. Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja 1. Tugas Teori Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah disediakan. Waktu Penyelesain Tugas : 60 menit Soal Tugas : 1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat menyiapkan tempat kerja untuk melakukan pengepresan? 2. Pengepresan dilakukan di dua waktu yang berbeda yaitu di sela proses menjahit dan saat proses menjahit selesai dikerjakan. Maka, dengan cara kerja yang seperti itu bagaimana sebaiknya tata letak ruang pengepresan? 3. Selain aspek posisi yang harus diperhitungkan, aspek lain apalagi yang harus diperhatikan di dalam ruangan pengepresan agar pekerja menjadi nyaman dan aman saat melakukan pengepresan? 4. Seberapa penting ketersediaan instalasi listrik di ruang pengepresan? 5. Apa kegunaan ventilasi udara di ruang pengepresan? 6. Dalam proses pengepresan, bahaya apa yang mungkin sekali terjadi? 7. Untuk menghindari kecelakaan kerja akibat bahaya yang ditimbulkan, upaya apa yang harus dilakukan dalam proses pengepresan? 8. Alat/mesin apa saja yang disiapkan saat akan melakukan pengepresan? 9. Sebutkan jenis setrika yang anda ketahui! 10. Apa tujuan dilakukannya pembersihan alat/mesin press? Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 3 dari 31

38 Lembar Evaluasi Tugas Teori Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 4 dari 31

39 2. Tugas Praktik a. Nama Tugas I : Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja b. Waktu Penyelesain Tugas I : 120 menit c. Tujuan Pelatihan : Setelah menyelesaikan tugas Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja peserta mampu: 1) Menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic. Jelaskan prosedur menyiapkan tempat kerja sesuai standar! 2) Menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan. Jelaskan alat press utama dan pendukung yang digunakan! 3) Membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP. Peragakan cara membersihkan dan memeriksa alat press sesuai standar! d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. ALAT 1. Setrika listrik biasa 2. Setrika uap 3. Papan setrika untuklengan 4. Papan setrika biasa 5. Mesin pres untuk kerah 6. Boiler mesin pres B. BAHAN 1. Bahan atau kain yang digunakan 2. e. Indikator Unjuk Kerja (IUK): 1) Mampu menyiapkan tempat kerja sesuai dengan standar ergonomic. 2) Mampu menyiapkan alat press utama dan pendukung yang akan digunakan. 3) Mampu membersihkan dan memeriksa alat press sesuai dengan SOP. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 5 dari 31

40 f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : 1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas. 2) Waktu menggunakan alat-alat mengikuti standar yang berlaku. g. Standar Kinerja 1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. 2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan kegiatan kritis. h. Instruksi Kerja 1) Siapkan tempat kerja. 2) Siapkan alat press utama dan pendukung. 3) Lakukan pembersihan dan pemeriksaan alat press sesuai standar. i. Langkah Kerja 1) Menyiapkan tempat kerja. 2) Menyiapkan alat press utama dan pendukung. 3) Membersihkan dan memeriksa alat press sesuai standar. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 6 dari 31

41 Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas I NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Siapkan tempat kerja. Kesesuaian metode dengan kebutuhan data 2. Siapkan alat press utama dan pendukung. Kesesuaian metode dengan kebutuhan data 3. Lakukan pembersihan dan pemeriksaan alat press sesuai standar. Kesesuaian metode dengan kebutuhan data PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menyiapkan Tempat Dan Alat Kerja dilaksanakan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 7 dari 31

42 B. Mengerjakan Pengepressan 1. Tugas Teori Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah disediakan. Waktu Penyelesain Tugas : 60 menit Soal Tugas : 1. Apa yang dimaksud dengan proses pengepresan? 2. Apa tujuan dilakukannya pengepresan? 3. Bagian apa saja yang biasanya perlu dipres di sela-sela waktu menjahit (under pressing)? 4. Mesin pres di samping digunakan untuk mengepres busana bagian apa? 5. Apa yang menentukan tinggi rendahnya temperatur saat melakukan pengepresan? 6. Bagaimana cara mengatur perubahan temperatur pada setrika listrik biasa? 7. Di antara kain katun dan kain nilon, kain manakah yang memerlukan temperatur yang lebih rendah saat dipres? Sebutkan alasannya! 8. Di antara kain polyester dan linen, kain manakah yang memerlukan temperatur yang lebih tinggi saat dipres? Sebutkan alasannya! 9. Mengapa setelah selesai melakukan pengepresan semua alat/mesin pengepresan harus dimatikan? 10. harus dilakukan setelah semua alat/mesin pres dimatikan sebelum akhirnya meninggalkan ruang kerja? Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 8 dari 31

43 Lembar Evaluasi Tugas Teori Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Mengerjakan Pengepressan dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 9 dari 31

44 2. Tugas Praktik a. Nama Tugas II : Mengerjakan Pengepressan b. Waktu Penyelesaian : 120 menit Tugas II c. Tujuan Pelatihan : Setelah menyelesaikan tugas Mengerjakan Pengepressan peserta mampu: 1) Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan produk dan SOP. Jelaskan penempatan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan! 2) Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepresan pada waktu pelaksanaan dengan persyaratan produk, spesifikasi kain dan prosedur kerja. Memperagakan cara menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepresan! 3) Mematikan (off) semua tombol alat mesin press setelah digunakan. Memperagakan cara mematikan semua alat mesin press! 4) Memastikan alat mesin press setelah digunakan sudah aman dari bahaya listrik. Memperagakan cara memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik! d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. ALAT 1. Setrika listrik biasa 2. Setrika uap 3. Papan setrika untuklengan 4. Papan setrika biasa 5. Mesin pres untuk kerah 6. Boiler mesin pres B. BAHAN 1. Bahan atau kain yang digunakan Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 10 dari 31

45 e. Indikator Unjuk Kerja (IUK): 1) Mampu menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan. 2) Mampu menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepresan. 3) Mampu mematikan semua alat mesin press setelah digunakan. 4) Mampu memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik. f. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas. 2) Waktu menggunakan alat-alat mengikuti standar yang berlaku. g. Standar Kinerja 1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. 2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan aspek kritis. h. Instruksi Kerja 1) Lakukan penempatan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan. 2) Lakukan penyesuaian pengaturan suhu alat/temperature pengepresan. 3) Lakukan cara mematikan semua alat mesin press setelah digunakan. 4) Lakukan cara memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik. i. Langkah Kerja 1) Menempatkan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan. 2) Menyesuaikan pengaturan suhu alat/temperature pengepresan. 3) Mematikan semua alat mesin press setelah digunakan. 4) Memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 11 dari 31

46 Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas II NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Lakukan penempatan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan 2. Lakukan penyesuaian pengaturan suhu alat/temperature pengepresan 3. Lakukan cara mematikan semua alat mesin press setelah digunakan 4. Lakukan cara memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik Kesesuaian data dengan kebutuhan penyelenggaraan pelatihan Kesesuaian data dengan kebutuhan penyelenggaraan pelatihan Kesesuaian data dengan kebutuhan penyelenggaraan pelatihan Kesesuaian data dengan kebutuhan penyelenggaraan pelatihan PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Mengerjakan Pengepressan telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 12 dari 31

47 C. Menyerahkan Pekerjaan Pengepresan 1. Tugas Teori. Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah disediakan. Waktu Penyelesain Tugas : 60 menit Soal Tugas : 1. Hal-hal apa saja yang perlu diketahui dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan? 2. Apa tujuan dilakukannya pencatatan kesalahan, jika sewaktu-waktu terjadi kesalahan? 3. Kapan sebaiknya pencatatan kesalahan dilakukan? 4. Setelah melakukan pencatatan kesalahan, upaya apa yang dilakukan agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi? 5. Siapa yang berwenang memeriksa hasil pekerjaan pengepresan? 6. Mengapa setiap pekerjaan harus disesuaikan dengan SOP? 7. Setelah pemeriksaan dilakukan dan tidak terdapat kesalahan pada busana yang dibuat, langkah apa yang selanjutnya dilakukan? 8. Jika pada saat proses pemeriksaan terdapat kesalahan, apa yang akan dilakukan terhadap busana-busana tersebut? 9. Jika terjadi kesalahan pada pembuatan busana, menurut anda kerugian apa saja yang ditanggung perusahaan yang bersangkutan? 10. Bagaimana cara menyimpan busana yang baik setelah dipastikan busana tersebut layak? Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 13 dari 31

48 Lembar Evaluasi Tugas Teori Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menyerahkan Pekerjaan Pengepresaan telah dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 14 dari 31

49 2. Tugas Praktik a. Nama Tugas III : Menyerahkan Pekerjaan Pengepresaan b. Waktu Penyelesaian Tugas: 90 menit III c. Tujuan Pelatihan : Setelah menyelesaikan tugas Menyerahkan Pekerjaan Pengepresaan peserta mampu: 1) Melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan atau dicatat sesuai SOP Memperagakan cara melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar! 2) Melakukan kegiatan pencegahan, untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP. Memperagakan cara melakukan kegiatan pencegahan! 3) Menyimpan pakaian sesuai dengan peraturan perusahaan, setelah pekerjaan pengepresan dilakukan. Memperagakan cara menyimpan pakaian sesuai aturan! d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. ALAT 1. Buku catatan 2. Setrika listrik 3. Papan setrika B. BAHAN 1. Bahan atau kain yang digunakan e. Indikator Unjuk Kerja (IUK): 1) Mampu melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar. 2) Mampu melakukan kegiatan pencegahan, dan dicata sesuai standar. 3) Mampu menyimpan pakaian sesuai aturan. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 15 dari 31

50 f. Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : 1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas. 2) Waktu menggunakan alat-alat mengikuti standar yang berlaku. g. Standar Kinerja 1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. 2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan aspek kritis. h. Instruksi Kerja 1) Lakukan pelaporan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar. 2) Lakukan kegiatan pencegahan, dan dicata sesuai standar. 3) Lakukan penyimpanan pakaian sesuai aturan. i. Langkah Kerja 1) Melaporkan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar. 2) Melakukan kegiatan pencegahan, dan dicata sesuai standar. 3) Menyimpan pakaian sesuai aturan. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 16 dari 31

51 Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III NO. DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Lakukan pelaporan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar 2. Lakukan kegiatan pencegahan, dan dicata sesuai standar 3. Lakukan penyimpanan pakaian sesuai aturan Data yang telah ditetapkan Data yang telah ditetapkan Data yang telah ditetapkan PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menyerahkan Pekerjaan Pengepresaan telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 17 dari 31

52 D. Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja 1. Tugas Teori. Perintah Tugas : Jawablah soal di bawah ini pada kertas yang telah disediakan. Waktu Penyelesain Tugas : 60 menit Soal Tugas : 1. Kecelakaan kecil apa yang dapat terjadi saat menyetrika busana? 2. Upaya apa yang dapat dilakukan agar terhindar sengatan listrik dari setrika? 3. Upaya apa yang dapat dilakukan agar kaki tidak tertimpa setrika? 4. Alat perlindungan apa yang dibutuhkan untuk menyelamatkan diri dari kebakaran yang terjadi di ruang kerja? 5. Apa manfaat dari keberadaan tangga darurat di ruang kerja? 6. Selain dapat membahayakan diri pekerja yang sedang mengepres busana, dapat membahayakan apalagi jika pekerja memiliki sikap tidak hati-hati dalam bekerja? 7. Pengetahuan/keterampilan apa yang perlu dimiliki pekerja untuk dapat menyelamatkan diri dari kebakaran di ruang kerja? 8. Sikap badan yang seperti apa yang baik saat mengepres busana 9. Hal besar apa yang diharapkan dari upaya pencegahan kecelakaan kerja? 10. Apa yang anda ketahui tentang SOP? Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 18 dari 31

53 Lembar Evaluasi Tugas Teori Semua kesalahan harus diperbaiki terlebih dahulu sebelum ditandatangani. No. Benar Salah Apakah semua pertanyaan Tugas Teori Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja telah dijawab dengan benar dengan waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 19 dari 31

54 2. Tugas Praktik a. Nama Tugas IV : Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja b. Waktu Penyelesaian Tugas IV: 90 menit c. Tujuan Pelatihan : Setelah menyelesaikan tugas Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja peserta mampu: 1) Menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja sesuai SOP Jelaskan cara penerapan keselamatan dan kesehatan sesuai standar! 2) Menghindari kecelakaan kecil terhadap keselamatan individu sesuai SOP. Jelaskan cara menghindari kecelakaan kecil sesuai standar! d. Daftar Alat/Mesin dan Bahan : NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN A. ALAT 1. B. BAHAN 1. e. Indikator Unjuk Kerja (IUK): 1) Mampu menerapkan keselamatan dan kesehatan sesuai standar. 2) Mampu menghindari kecelakaan kecil sesuai standar. f. Keselamatan dan kesehatan kerja yang perlu dilakukan pada waktu melakukan praktik kerja ini adalah : 1) Bertindak berdasarkan sikap kerja yang sudah ditetapkan sehingga diperoleh hasil seperti yang diharapkan, jangan sampai terjadi kesalahan karena ketidak-telitian dan tidak taat asas. 2) Waktu menggunakan alat-alat mengikuti standar yang berlaku. g. Standar Kinerja 1) Dikerjakan selesai tepat waktu, waktu yang digunakan tidak lebih dari yang ditetapkan. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 20 dari 31

55 2) Toleransi kesalahan 5% dari hasil yang harus dicapai, tetapi bukan pada kesalahan aspek kritis. h. Instruksi Kerja 1) Lakukan penerapan keselamatan dan kesehatan sesuai standar. 2) Lakukan cara menghindari kecelakaan kecil sesuai standar. i. Langkah Kerja 1) Menerapkan keselamatan dan kesehatan sesuai standar. 2) Menghindari kecelakaan kecil sesuai standar. Daftar Cek Unjuk Kerja Tugas III NO DAFTAR TUGAS/INSTRUKSI POIN YANG DICEK 1. Lakukan penerapan keselamatan dan kesehatan sesuai standar 2. Lakukan cara menghindari kecelakaan kecil sesuai standar Data yang telah ditetapkan Data yang telah ditetapkan PENCAPAIAN PENILAIAN YA TIDAK K BK Apakah semua instruksi kerja tugas praktik Menerapkan Praktik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 21 dari 31

56 BAB III TUGAS UNJUK KERJA A. Tugas Unjuk Kerja 1 1) Siapkan tempat kerja. 2) Siapkan alat press utama dan pendukung. 3) Lakukan pembersihan dan pemeriksaan alat press sesuai standar. B. Tugas Unjuk Kerja 2 1) Lakukan penempatan pekerjaan pada mesin sesuai persyaratan. 2) Lakukan penyesuaian pengaturan suhu alat/temperature pengepresan. 3) Lakukan cara mematikan semua alat mesin press setelah digunakan. 4) Lakukan cara memastikan alat mesin press sudah aman dari bahaya listrik. C. Tugas Unjuk Kerja 3 1) Lakukan pelaporan kegiatan penolakan atau kesalahan dan dicatat sesuai standar. 2) Lakukan kegiatan pencegahan, dan dicatat sesuai standar. 3) Lakukan penyimpanan pakaian sesuai aturan. D. Tugas Unjuk Kerja 4 1) Lakukan penerapan keselamatan dan kesehatan sesuai standar. 2) Lakukan cara menghindari kecelakaan kecil sesuai standar. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 22 dari 31

57 BAB IV CEK LIST TUGAS NO. TUGAS UNJUK KERJA PENILAIAN K BK TGL 1. Tugas Unjuk Kerja I 2. Tugas Unjuk Kerja II 3. Tugas Unjuk Kerja III 4. Tugas Unjuk Kerja IV Apakah semua tugas unjuk kerja Melakukan Pengepressan telah dilaksanakan dengan benar dan dalam waktu yang telah ditentukan? YA TIDAK NAMA TANDA TANGAN PESERTA PENILAI Catatan Penilai : Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 23 dari 31

58 Lembar jawaban: Elemen Kompetensi 1 1. Pertanyaan Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat menyiapkan tempat kerja untuk melakukan pengepresan? Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyiapkan tempat kerja untuk melakukan pengepresan yaitu tata letak dan posisi ruangan, instalasi listrik, pencahayaan, ventilasi udara, fasilitas alat perlindungan dan kebersihan. 2. Pertanyaan Pengepresan dilakukan di dua waktu yang berbeda yaitu di sela proses menjahit dan saat proses menjahit selesai dikerjakan. Maka, dengan cara kerja yang seperti itu bagaimana sebaiknya tata letak ruang pengepresan? Pengepresan ada yang dilakukan diantara proses menjahit berlangsung, karena itu tempat untuk melalukan pengepresan hendaknya diposisikan tidak terlalu jauh dari tempat menjahit agar setelah selesai melakukan pengepresan pada suatu bagian busana dan saat akan kembali lagi ke proses menjahit selanjutnya berlangsung efektif, tidak mengalami kesulitan. 3. Pertanyaan Selain aspek posisi yang harus diperhitungkan, aspek lain apalagi yang harus diperhatikan di dalam ruangan pengepresan agar pekerja menjadi nyaman dan aman saat melakukan pengepresan? Aspek lain yang harus diperhatikan juga di dalam ruang pengepresan yaitu aspek kerapian. Semua peralatan kerja yang dibutuhkan untuk melakukan pengepresan ditata rapi di tempat kerja. Alat-alat kerja disusun sesuai fungsi/kegunaannya sehingga akan memudahkan saat pencarian ataupun penggunaannya serta tidak mengganggu selama proses mengepres dilakukan. 4. Pertanyaan Seberapa penting ketersediaan instalasi listrik di ruang pengepresan? Keberadaan instalasi listrik di ruang pengepresan sangat penting dan dibutuhkan secara mutlak. Hal tersebut dikarenakan, dalam proses pengepresan alat/mesin yang digunakannya memerlukan arus listrik yang kemudian diubah menjadi energi panas untuk dapat dimanfaatkan pada proses tersebut. 5. Pertanyaan Apa kegunaan ventilasi udara di ruang pengepresan? Ruang pengepresan yang sangat erat kaitannya dengan arus listrik akan sangat memungkinkan ruangang tersebut terpapar panas yang hebat, karena itu keberadaan ventilasi sangat penting agar terjadinya sirkulasi udara yang akan menyegarkan Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 24 dari 31

59 ruangan. Selain itu, adanya ventilasi udara juga dapat menjadi jalan masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan yang dapat menghemat penggunaan lampu sebagai sumber cahaya buatan. 6. Pertanyaan Dalam proses pengepresan, bahaya apa yang mungkin sekali terjadi? Proses pengepresan yang menggunakan bantuan listrik akan berpotensi mendatangkan bahaya berupa sengatan listrik dan kebakaran. 7. Pertanyaan Untuk menghindari kecelakaan kerja akibat bahaya yang ditimbulkan, upaya apa yang harus dilakukan dalam proses pengepresan? Potensi bahaya yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja berupa sengatan listrik dan kebakaran dapat dihindari dengan memakai alat perlindungan, menyalakan alat/mesin pres dalam keadaan kering dan menyediakan alat pemadam kebakaran di ruang kerja, memberikan pelatihan yang rutin kepada karyawan untuk memadamkan api. Sediakan pula tangga darurat jika sewaktu-waktu kebakaran benar-benar terjadi. 8. Pertanyaan Alat/mesin apa saja yang disiapkan saat akan melakukan pengepresan? Alat/mesin yang perlu disiapkan untuk melakukan pengepresan yaitu berupa setrika, mesin pres lengkap dengan papan-papannya sesuai dengan kebutuhan. 9. Pertanyaan Sebutkan jenis setrika yang anda ketahui! Contoh jenis setrika yaitu setrika arang, setrika listrik biasa dan setrika uap. 10. Pertanyaan Apa tujuan dilakukannya pembersihan alat/mesin pres? Pembersihan alat/mesin pres dilakukan dengan tujuan agar alat/mesin tetap dalam keadaan bersih, bebas dari kotoran sehingga tidak akan mengotori busana saat dipres. Selain itu pembersihan alat/mesin pres juga dilakukan sebagai salah satu cara perawatan agar alat/mesin pres lebih awet dan tidak cepat rusak. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 25 dari 31

60 Elemen Kompetensi 2 1. Pertanyaan Apa yang dimaksud dengan proses pengepresan? Pengepresan merupakan proses penekanan busana dengan alat berarus listrik yang diubah menjadi panas. 2. Pertanyaan Apa tujuan dilakukannya pengepresan? Tujuan melakukan pengepresan yaitu untuk menghilangkan kerutan atau menghaluskan bekas-bekas lipatan yang tidak diinginkan, untuk membuat lipatanlipatan yang diinginkan, untuk membentuk mencetak busana sesuai dengan lekuk tubuh, untuk menempelkan interlining, untuk mempersiapkan busana ke proses berikutnya dan untuk memberikan penyelesaian akhir pada busana setelah proses pembuatan. 3. Pertanyaan Bagian apa saja yang biasanya perlu dipres di sela-sela waktu menjahit (under pressing)? Bagian yang biasanya dipres dengan teknik under pressing yaitu kampuh, ban pinggang, kerah dan bagian-bagian lain yang menggunakan interlinging seperti viselin yang perlu direkatkan kepada kain menggunakan bantuan alat/mesin pres. 4. Pertanyaan Mesin pres di samping digunakan untuk mengepres busana bagian apa? Alat/mesin pres seperti gambar di atas digunakan untuk mengepres kerah. 5. Pertanyaan Apa yang menentukan tinggi rendahnya temperatur saat melakukan pengepresan? Hal yang menentukan temperatur harus tinggi atau harus rendah yaitu kondisi kain. Tinggi rendahnya temperatur pada alat/mesin pres harus disesuaikan dengan jenis kain yang akan dipres nya karena ketahanan setiap kain terhadap panas tidaklah sama. 6. Pertanyaan Bagaimana cara mengatur perubahan temperatur pada setrika listrik biasa? Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 26 dari 31

61 Temperatur pada setrika listrik dapat diatur dengan cara memutar tombol pengatur temperatur ke kanan dan ke kiri. 7. Pertanyaan Di antara kain katun dan kain nilon, kain manakah yang memerlukan temperatur yang lebih rendah saat dipres? Sebutkan alasannya! Kain yang membutuhkan temperatur lebih kecil saat dipres yaitu kain nilon, dikarenakan serat-serat kainnya memiliki ketahanan panas yang kurang. Jika dipaksakan mengepres kain nilon dengan temperatur yang tinggi maka akan merusak kain itu sendiri. 8. Pertanyaan Di antara kain polyester dan linen, kain manakah yang memerlukan temperatur yang lebih tinggi saat dipres? Sebutkan alasannya! Kain yang membutuhkan temperatur lebih tinggi saat dipres yaitu kain linen, dikarenakan serat-serat kainnya memiliki ketahanan panas yang tinggi. Maka untuk mendapatkan hasil pressing yang maksimal kain linen harus dipres dengan temperatur yang tinggi. 9. Pertanyaan Mengapa setelah selesai melakukan pengepresan semua alat/mesin pengepresan harus dimatikan? Semua alat/mesin pres harus dimatikan setelah selesai digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghemat penggunaan listrik serta yang paling penting untuk menjaga ruang kerja tetap dalam keadaan aman dan tercegah dari hal-hal buruk yang mungkin terjadi seperti tersengat arus listrik dan kebakaran. 10. Pertanyaan Apakah yang harus dilakukan setelah semua alat/mesin pres dimatikan sebelum akhirnya meninggalkan ruang kerja? Sebelum meninggalkan ruang kerja, penting untuk memeriksa kembali dan memastikan semua alat/mesin sudah dalam keadaan mati dan aman, sehingga diharapkan tidak akan terjadi hal-hal yang dapat membahayakan seperti kebakaran. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 27 dari 31

62 Elemen Kompetensi 3 1. Pertanyaan Hal-hal apa saja yang perlu diketahui dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan? Kegiatan penolakan atau kesalahan dilaporkan dan atau dicatat sesuai SOP, Kegiatan pencegahan dilakukan untuk menghindari pengulangan kesalahan dicatat sesuai SOP dan Setelah pekerjaan pengepresan dilakukan, pakaian disimpan sesuai dengan peraturan perusahaan. 2. Pertanyaan Apa tujuan dilakukannya pencatatan kesalahan, jika sewaktu-waktu terjadi kesalahan? Tujuan dilakukannya pencatatan kesalahan untuk menjadi bahan pelajaran dan bahan evaluasi agar selanjutnya tidak mengulangi kesalahan yang sama. 3. Pertanyaan Kapan sebaiknya pencatatan kesalahan dilakukan? Pencatatan kesalahan sebaiknya dilakukan setelah proses top pressing dilakukan dan sebelum busana dikemas. 4. Pertanyaan Setelah melakukan pencatatan kesalahan, upaya apa yang dilakukan agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi? Setelah melakukan pencatatan kesalahan, agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi sebaiknya catatan tersebut diinformasikan secara terbuka, dipelajari bersama, dicarikan solusinya dan selalu diingatkan kepada pekerja agar hal tersebut diperhatikan. 5. Pertanyaan Siapa yang berwenang memeriksa hasil pekerjaan pengepresan? Orang yang berwenang memeriksa hasil pekerjaan pengepresan adalah orang yang berada di posisi quality control (QC). 6. Pertanyaan Mengapa setiap pekerjaan harus disesuaikan dengan SOP? Setiap pekerjaan harus dikerjakan dengan prosedur yang tepat sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) agar pekerjaan berjalan dengan lancar, efektif, efisien dan tidak terdapat kesalahan. 7. Pertanyaan Setelah pemeriksaan dilakukan dan tidak terdapat kesalahan pada busana yang dibuat, langkah apa yang selanjutnya dilakukan? Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 28 dari 31

63 Setelah semua pekerjaan dalam kondisi baik dan aman maka langkah selanjutnya yang dilakukan yaitu mengemas busana-busana tersebut sesuai denga aturan perusahaan yang bersangkutan. 8. Pertanyaan Jika pada saat proses pemeriksaan terdapat kesalahan, apa yang akan dilakukan terhadap busana-busana tersebut? Jika ditemukan kesalahan pada busana saat diperiksa, maka sebaiknya busanabusana tersebut disortir/dipisahkan dari busana-busana yang sudah layak untuk selanjutnya diperbaiki terlebih dahulu. 9. Pertanyaan Jika terjadi kesalahan pada pembuatan busana, menurut anda kerugian apa saja yang ditanggung perusahaan yang bersangkutan? Jika terjadi kesalahan pada pembuatan busana kerugian yang dialami perusahaan berupa waktu (karena busana tersebut tidak dapat langsung dikemas dan membutuhkan waktu tambahan untuk memperbaikinya), rugi tenaga (karena diperlukan tenaga tambahan untuk memperbaiki busana yang salah) dan rugi biaya jika ternyata busana yang salah tersebut tidak dapat diperbaiki sehingga tidak layak untuk dijual atau bisa dijual dengan harga yang lebih murah. 10. Pertanyaan Bagaimana cara menyimpan busana yang baik setelah dipastikan busana tersebut layak? Busana yang sudah dipastikan layak harus disimpan sebaik-baiknya. Pastikan busana dalam keadaa rapi dan terhindar dari kerusakan serta sesuaikan dengan SOP yang berlaku. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 29 dari 31

64 Elemen Kompetensi 4 1. Pertanyaan Kecelakaan kecil apa yang dapat terjadi saat menyetrika busana? Kecelakaan kecil yang dapat terjadi saat menyetrika busana misalnya tersengat arus listrik, kaki tertimpa setrika atau kulit melepuh dan terluka karena tersetrika. 2. Pertanyaan Upaya apa yang dapat dilakukan agar terhindar sengatan listrik dari setrika? Upaya yang dapat dilakukan agar terhindar sengatan listrik dari setrika yaitu dengan menyalakan setrika dalam keadaan tangan yang kering atau menggunakan alas kaki saat menyetrika. 3. Pertanyaan Upaya apa yang dapat dilakukan agar kaki tidak tertimpa setrika? Upaya yang dapat dilakukan agar kaki tidak tertimpa setrika yaitu dengan selalu menyimpan setrika pada tempatnya secara baik dan benar setelah selesai digunakan. 4. Pertanyaan Alat perlindungan apa yang dibutuhkan untuk menyelamatkan diri dari kebakaran yang terjadi di ruang kerja? Alat perlindungan yang dibutuhkan untuk menyelamatkan diri dari kebakaran yang terjadi di ruang kerja yaitu seperangkat alat pemadam kebakaran. 5. Pertanyaan Apa manfaat dari keberadaan tangga darurat di ruang kerja? Tangga darurat di ruang kerja bermanfaat sebagai jalan evakuasi yang lebih cepat bagi orang-orang yang terjebak di dalam ruang kerja yang terbakar. 6. Pertanyaan Selain dapat membahayakan diri pekerja yang sedang mengepres busana, dapat membahayakan apalagi jika pekerja memiliki sikap tidak hati-hati dalam bekerja? Selain dapat mebahayakan keselamatan diri pekerja, jika tidak hati-hati hal tersebut juga dapat berbahaya terhadap busana yang sedang dipresnya. Misalnya saja busana tersetrika dan menjadi mengkilap atau bahkan berlubang. 7. Pertanyaan Pengetahuan/keterampilan apa yang perlu dimiliki pekerja untuk dapat menyelamatkan diri dari kebakaran di ruang kerja? Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 30 dari 31

65 Pengetahuan/keterampilan yang perlu dimiliki pekerja untuk dapat menyelematkan diri dari kebakaran di ruang kerja yaitu mengetahui cara pemakaian alat-alat pemadam kebakaran dan dapat menggunakannya dengan baik dan benar. 8. Pertanyaan Sikap badan yang seperti apa yang baik saat mengepres busana? Sikap badan yang baik saat mengepres busana yaitu sikap badan yang tegak dan menyesuaikan dengan alat/mesin pres nya serta mengikat rambut dengan rapi agar tidak mengganggu pekerjaan. 9. Pertanyaan Hal besar apa yang diharapkan dari upaya pencegahan kecelakaan kerja? Tindakan pencegahan dilakukan dengan harapan dapat mengurangi angka kecelakaan kerja, sehingga pekerja tetap dalam kondisi sehat dan selamat, dapat bekerja dengan baik dan menghasilkan pekerjaan yang maksimal. 10. Pertanyaan Apa yang anda ketahui tentang SOP? SOP (Standar Operasional Prosedur) merupakan peraturan-peraturan tertentu yang dimiliki setiap perusahaan untuk menciptakan suasana kerja yang sehat, nyaman dan aman demi meningkatkan produktivitas kerja para karyawan. Buku Kerja Versi: 2013 Halaman: 31 dari 31

66 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG CUSTOM MADE WANITA MELAKUKAN PENGEPRESAN (PRESSING) BUKU PENILAIAN KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

67 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan C. Metoda Penilaian BAB II PENILAIAN TEORI... 4 A. Lembar Penilaian Pengetahuan BAB III PENILAIAN PRAKTIK A. Lembar Penilaian Keterampilan BAB IV PENILAIAN SIKAP KERJA Buku Penilaian Versi: 2013 Halaman: 1 dari 14

68 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Buku penilaian untuk unit kompetensi melakukan pengepresan dibuat sebagai konsekuensi logis dalam pelatihan berbasis kompetensi yang telah menempuh tahapan penerimaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja melalui buku informasi dan buku kerja. Setelah latihan-latihan (exercise) dilakukan berdasarkan buku kerja maka untuk mengetahui sejauh mana kompetensi yang dimilikinya perlu dilakukan uji komprehensif secara utuh per unit kompetensi dan materi uji komprehensif itu ada dalam buku penilaian ini. B. Tujuan Adapun tujuan dibuatnya buku penilaian ini, yaitu untuk menguji kompetensi peserta pelatihan setelah selesai menempuh buku informasi dan buku kerja secara komprehensif dan berdasarkan hasil uji inilah peserta akan dinyatakan kompeten atau belum kompeten terhadap unit kompetensi melakukan pengepresan. C. Metoda Penilaian 1. Metoda Penilaian Pengetahuan a. Tes Tertulis Untuk menilai pengetahuan yang telah disampaikan selama proses pelatihan terlebih dahulu dilakukan tes tertulis melalui pemberian materi tes dalam bentuk tertulis yang dijawab secara tertulis juga. Untuk menilai pengetahuan dalam proses pelatihan materi tes disampaikan lebih dominan dalam bentuk obyektif tes, dalam hal ini jawaban singkat, menjodohkan, benar-salah, dan pilihan ganda. Tes essay bisa diberikan selama tes essay tersebut tes essay tertutup, tidak essay terbuka, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi faktor subyektif penilai. b. Tes Wawancara Tes wawancara dilakukan untuk menggali atau memastikan hasil tes tertulis sejauh itu diperlukan. Tes wawancara ini dilakukan secara perseorangan antara penilai dengan peserta uji/peserta pelatihan. Penilai sebaiknya lebih dari satu orang. 2. Metoda Penilaian Keterampilan Buku Penilaian Versi: 2013 Halaman: 2 dari 14

69 a. Tes Simulasi Tes simulasi ini digunakan untuk menilai keterampilan dengan menggunakan media bukan yang sebenarnya, misalnya menggunakan tempat kerja tiruan (bukan tempat kerja yang sebenarnya), obyek pekerjaan disediakan atau hasil rekayasa sendiri, bukan obyek kerja yang sebenarnya. b. Aktivitas Praktik Penilaian dilakukan secara sebenarnya, di tempat kerja sebenarnya dengan menggunakan obyek kerja sebenarnya. 3. Metoda Penilaian Sikap Kerja a. Observasi Untuk melakukan penilaian sikap kerja digunakan metoda observasi terstruktur, artinya pengamatan yang dilakukan menggunakan lembar penilaian yang sudah disiapkan sehigga pengamatan yang dilakukan mengikuti petunjuk penilaian yang dituntut oleh lembar penilaian tersebut. Pengamatan dilakukan pada waktu peserta uji/peserta pelatihan melakukan keterampilan kompetensi yang dinilai karena sikap kerja melekat pada keterampilan tersebut. Buku Penilaian Versi: 2013 Halaman: 3 dari 14

70 A. Lembar Penilaian Pengetahuan BAB II PENILAIAN TEORI Unit kompetensi : Melakukan Pengepresan Pelatihan : waktu : 30 menit PETUNJUK UMUM Jawablah materi tes ini pada lembar jawaban/kertas yang sudah disediakan. Modul terkait dengan unit kompetensi agar disimpan. Bacalah materi tes secara cermat dan teliti. Jawablah pertanyaan/pernyataan di bawah ini dengan cermat. 1. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan saat menyiapkan tempat kerja untuk melakukan pengepresan? 2. Pengepresan dilakukan di dua waktu yang berbeda yaitu di sela proses menjahit dan saat proses menjahit selesai dikerjakan. Maka, dengan cara kerja yang seperti itu bagaimana sebaiknya tata letak ruang pengepresan? 3. Selain aspek posisi yang harus diperhitungkan, aspek lain apalagi yang harus diperhatikan di dalam ruangan pengepresan agar pekerja menjadi nyaman dan aman saat melakukan pengepresan? 4. Seberapa penting ketersediaan instalasi listrik di ruang pengepresan? 5. Apa kegunaan ventilasi udara di ruang pengepresan? 6. Apa yang dimaksud dengan proses pengepresan? 7. Apa tujuan dilakukannya pengepresan? 8. Bagian apa saja yang biasanya perlu dipres di sela-sela waktu menjahit (under pressing)? Buku Penilaian Versi: 2013 Halaman: 4 dari 14

71 9. Mesin pres di samping digunakan untuk mengepres busana bagian apa? 10. Apa yang menentukan tinggi rendahnya temperatur saat melakukan pengepresan? 11. Hal-hal apa saja yang perlu diketahui dalam menyerahkan pekerjaan pengepresan? 12. Apa tujuan dilakukannya pencatatan kesalahan, jika sewaktu-waktu terjadi kesalahan? 13. Kapan sebaiknya pencatatan kesalahan dilakukan? 14. Setelah melakukan pencatatan kesalahan, upaya apa yang dilakukan agar kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang lagi? 15. Siapa yang berwenang memeriksa hasil pekerjaan pengepresan? 16. Kecelakaan kecil apa yang dapat terjadi saat menyetrika busana? 17. Upaya apa yang dapat dilakukan agar terhindar sengatan listrik dari setrika? 18. Upaya apa yang dapat dilakukan agar kaki tidak tertimpa setrika? 19. Alat perlindungan apa yang dibutuhkan untuk menyelamatkan diri dari kebakaran yang terjadi di ruang kerja? 20. Apa manfaat dari keberadaan tangga darurat di ruang kerja? Buku Penilaian Versi: 2013 Halaman: 5 dari 14

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENYELIA PROSES PEMBUATAN PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 9 3 0 9 1 1 3 III 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 93 09114 IV 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN I TBS.MP

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN I TBS.MP MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN I BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN II TBS.MP BUKU INFORMASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN II TBS.MP BUKU INFORMASI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENJAHIT DENGAN MESIN II BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BEKERJA PADA KETINGGIAN

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BEKERJA PADA KETINGGIAN : Senggono PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN (K3) BE PADA KETINGGIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT KESELAMATAN DAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MEMELIHARA ALAT JAHIT TBS.MP BUKU INFORMASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MEMELIHARA ALAT JAHIT TBS.MP BUKU INFORMASI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MEMELIHARA ALAT JAHIT BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENGUKUR TUBUH TBS.MP BUKU INFORMASI

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENGUKUR TUBUH TBS.MP BUKU INFORMASI MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENGUKUR TUBUH BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif

Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif Buku Petunjuk Pemakaian Pengering Rambut Ion Negatif NBID42 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan benar.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENETAPKAN TEKNIK PEMBUATAN PAKAIAN TBS.MP

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENETAPKAN TEKNIK PEMBUATAN PAKAIAN TBS.MP MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MENJAHIT PAKAIAN MENETAPKAN TEKNIK PEMBUATAN PAKAIAN BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN MAGANG

BAB III PELAKSANAAN MAGANG BAB III PELAKSANAAN MAGANG 3.1 Pengenalan Lingkungan Kerja Penulis memulai praktek pelaksanaan kerja atau magang pada Kantor Pusat Perum BULOG selama satu bulan yang dimulai dari tanggal 01 sampai dengan

Lebih terperinci

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213

Panduan penggunamu. ZANKER TD4213 Anda dapat membaca rekomendasi di buku petunjuk, panduan teknis atau panduan instalasi untuk ZANKER TD4213. Anda akan menemukan jawaban atas semua pertanyaan Anda pada ZANKER TD4213 di manual user (informasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan Bab 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkembangnya dunia industri dan teknologi yang terjadi sekarang ini, menyebabkan semakin meningkatnya persaingan. Untuk dapat memenangkan

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :..

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :.. PELATIHAN BERBASIS Manajemen Operasional Kerja Industri Kecil Menengah (IKM) KODE PROGRAM PELATIHAN :.. KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR PEMBUATAN BUSANA IND USTRI SEBAGAI KESIAPAN MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA IND USTRI (PRAKERIN)

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR PEMBUATAN BUSANA IND USTRI SEBAGAI KESIAPAN MELAKSANAKAN PRAKTEK KERJA IND USTRI (PRAKERIN) DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR...i UCAPAN TERIMAKASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI...v DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN... xi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKTAN KUALITAS LULUSAN SMK BIDANG BUSANA

UPAYA PENINGKTAN KUALITAS LULUSAN SMK BIDANG BUSANA UPAYA PENINGKTAN KUALITAS LULUSAN SMK BIDANG BUSANA Oleh : Nanie Asri Yuliati, Dra. ABSTRAK Tujuan pembuatan makalah ini agar Lulusan Prodi Teknik Busana dapat berwirausaha di bidang busana/ industri garmen.

Lebih terperinci

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu

MC-CL481. Petunjuk Pengoperasian. Penghisap Debu Petunjuk Pengoperasian No Model Penghisap Debu MC-CL48 Kami merekomendasikan agar anda mempelajari Petunjuk Pengoperasian ini secara cermat sebelum mencoba untuk mengoperasikan alat ini, serta memperhatikan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Review PT. Union Jaya Pratama PT Union Jaya Pratama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan kasur busa. Hasil produksi dikelompokkan menjadi 3 jenis berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PD. Sandang Jaya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur, yaitu perusahaan garmen yang membuat lembaran kain menjadi sebuah baju yang

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MEMBUAT LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.008.02

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.4.1.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,

BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Audit Industri Usaha-usaha untuk menghemat industri di segala bidang makin dirasakan perlu karena semakin terbatasnya sumber-sumber industri yang tersedia dan semakin mahalnya

Lebih terperinci

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun: ANTI ASTA VIANI. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Teknik Pembuatan Sampel Penyusun: ANTI ASTA VIANI Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA BERBASIS PEMANDU WISATA PANJAT TEBING UTAMA KODE PROGRAM : P.93.223.0.0.1.1.VI.01 KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51

Lebih terperinci

SUB BIDANG KONSTRUKSI

SUB BIDANG KONSTRUKSI LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1313 K/30/MEM/2003 TANGGAL : 28 OKTOBER 2003 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA

Lebih terperinci

Oleh : IDAH HADIJAH. Editor: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Oleh : IDAH HADIJAH. Editor: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Oleh : IDAH HADIJAH Editor: TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II.

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II. PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.3.1.II.01 GAMBAR DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER PELATIHAN BERBASIS KORESPONDENSI (CORRESPONDENCE) KLASTER KODE PROGRAM PELATIHAN : K.74.9.0.1.2.32.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

KRITERIA PENILAIAN MEMBUAT BEBE ANAK. Pencapaian Kompetensi. Sangat Baik (4) Baik (3) Kurang Baik (2) Tidak Baik (1) Sangat Baik (4) Baik (3)

KRITERIA PENILAIAN MEMBUAT BEBE ANAK. Pencapaian Kompetensi. Sangat Baik (4) Baik (3) Kurang Baik (2) Tidak Baik (1) Sangat Baik (4) Baik (3) KRITERIA PENILAIAN MEMBUAT BEBE ANAK No Komponen Penilaian Kompetensi 1. PERSIAPAN Menyiapkan alat jahit dan bahan 2. PROSES a. Meletakkan pola di atas bahan b. Memberi tanda pola Pencapaian Kompetensi

Lebih terperinci

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban

Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban HOUSEKEEPING Secara harfiah berarti keteraturan, kebersihan, keselamatan dan ketertiban Penerapan housekeeping yang baik dapat mendukung terciptanya lingkungan kerja yang aman, sehat dan nyaman. Housekeeping

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2001 Direktur Pendidikan Menegah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP Merias Wajah Disco KATA PENGANTAR Pendidikan menengah kejuruan sebagai penyedia tenaga kerja terampil tingkat menengah dituntut harus mampu membekali tamatan dengan kualifikasi keahlian terstandar serta memiliki sikap dan

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton KODE PROGRAM PELATIHAN C.11. 20. 0 3.1.1. II. 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan jaman, maka berbagai bidang yang ada mengalami perkembangan yang pesat pula. Salah satu bidang yang berkembang cukup pesat

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PENGUJIAN MATERIAL FILLER KODE UNIT KOMPETENSI: BUKU KERJA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Industri farmasi diwajibkan menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB). Hal ini didasarkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan RI. No.43/MENKES/SK/II/1988 tentang CPOB dan Keputusan

Lebih terperinci

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO

SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO SELAMAT ATAS PILIHAN ANDA MENGGUNAKAN SETERIKA DOMO Dengan cara pemakaian yang benar, Anda akan mendapatkan manfaat yang maksimal selama bertahuntahun. Bacalah buku petunjuk pengoperasian ini dengan seksama,

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PERKEBUNAN BAB I KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA

Lebih terperinci

Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU. Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG Penyusun SRI EKO PUJI RAHAYU Editor TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER)

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) KODE PROGRAM PELATIHAN : H.49.4.2.5.0.001.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI

Lebih terperinci

PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA)

PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA) PENERAPAN 12 PRINSIP ERGONOMI PADA RUANG SERVER (STUDI KASUS RUANG SERVER UNIVERSITAS GADJAH MADA) Benedikta Anna Haulian Siboro 1, Suroso 2, Suhendrianto 3, Esmijati 1 Staf Pengajar Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

BAB II LANDASAN TEORI. aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Lingkungan Kerja 2.1.1 Definisi Lingkungan Kerja Aspek yang menunjang manusia untuk melakukan pekerjaan atau aktivitas adalah adanya lingkungan kerja yang kondusif. Faktor ini

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA PELATIHAN BERBASIS METODOLOGI PELATIHAN INSTRUKTUR TERAMPIL PENYELIA KODE PROGRAM PELATIHAN : O.93.09.5.1.0.3.V.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7. Kesimpulan 7.. Waktu baku perusahaan. Waktu baku perusahaan yang merupakan waktu baku yang sudah dihitung dengan menambahkan faktor penyesuaian dan faktor kelonggaran di

Lebih terperinci

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA

KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA 2011 KONSEP PERANCANGAN INTERIOR RUANG TIDUR UTAMA RUMAH TINGGAL BAPAK Ir. Budiman, M.A. Jl. Merdeka Barat 12 Jakarta Designed by: Karina Larasati NIM. 00987654333 JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA FBS UNY

Lebih terperinci

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion

Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion Buku Petunjuk Pemakaian Pengeriting Rambut Berpelindung Ion NACC10 Untuk Penggunaan Rumah Tangga Mohon agar Buku Petunjuk Pemakaian ini dibaca dengan baik sebelum pemakaian, dan pakailah peralatan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi di bidang elektronika saat ini berkembang cepat sekali dan berpengaruh dalam pembuatan alat-alat canggih, yaitu alat yang dapat bekerja secara otomatis

Lebih terperinci

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT Kecelakaan kerja di Indonesia telah menghabiskan uang negara sebesar 280 triliun rupiah (Kemenkes RI 2014). Dalam rangka memberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Farmasi 2.1.1 Pengertian Industri Farmasi Industri farmasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan

Lebih terperinci

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 8 KESIMPULAN DAN SARAN 8.1 Kesimpulan Setelah dilakukannya pengolahan data dan analisis data dalam penelitian Tugas Akhir ini, maka penulis dapat menyimpulkan hal-hal berikut ini : 1. Gerakan kerja

Lebih terperinci

2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima

2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima No. 307, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Standar dan Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran

Lebih terperinci

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja

Keselamatan Kerja. Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Garis Besar Bab Bab ini menjelaskan dasar-dasar pengoperasian yang aman. Keselamatan Kerja Keselamatan Kerja Pengetahuan Selama Bekerja Pengetahuan selama bekerja 1. Selalu bekerja dengan

Lebih terperinci

USER MANUAL M Last ref Nov 2015

USER MANUAL M Last ref Nov 2015 USER MANUAL M301 Last ref Nov 2015 www.advanceproduct.com 0804 1 98 98 98 Terima kasih telah membeli Power Relax. Mohon membaca dan memperhatikan buku manual ini tentang petunjuk keamanan sebelum menggunakan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG HANK KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG HANK KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG HANK KODE PROGRAM PELATIHAN : D 7 2 5 2 2 II 0 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA TEKNISI LABORATORIUM BETON ASPAL PERSIAPAN PENGUJIAN BETON ASPAL KODE UNIT KOMPETENSI: F45.TLBA.02.001.02 BUKU KERJA

Lebih terperinci

Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW)

Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW) Alat pengangkat baterai tegangan tinggi untuk PHEV (F30 BMW) Sebelum alat pengangkat beban ini pertama kali dipakai harap membaca pedoman pemakaian ini dengan saksama. Anda akan memperoleh petunjuk penting

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET TAILORING. 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita 1. Kompetensi Mampu membuat stelan jas wanita 2. Sub Kompetensi Menguasai dan mampu membuat : a. Pola Jast wanita ukuran kecil ( Skala 1 : 4 ), sesuai model b. Pola Jas wanita ukuran besar sesuai model

Lebih terperinci

Penyusun NURUL AINI. Editor TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI MALANG

Penyusun NURUL AINI. Editor TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI MALANG Penyusun NURUL AINI Editor TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGRI MALANG BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK KODE PROGRAM PELATIHAN C 11 20 0 1 1 1 II 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tampil rapih dan menarik didepan orang saat beraktivitas menjadi kebutuhan mutlak sejak dulu, khususnya bagi orang-orang yang banyak beraktifitas. Kebutuhan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya perkembangan jaman, maka berbagai bidang yang ada mengalami perkembangan yang pesat pula. Salah satu bidang yang berkembang cukup pesat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Identifikasi Potensi Bahaya Identifikasi bahaya yang dilakukan mengenai jenis potensi bahaya, risiko bahaya, dan pengendalian yang dilakukan. Setelah identifikasi bahaya dilakukan,

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MELAKSANAKAN PRINSIP DASAR MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG CONES KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG CONES KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG CONES KODE PROGRAM PELATIHAN : D 7 2 5 2 0 II 0 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3

LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3 LAPORAN PRAKTIKUM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA INSPEKSI K3 DISUSUN OLEH : 1. DENA SHOUM MELLIAN (021500426) 2. KHOLISA ROHMATUN NIKMAH (021500438) 3. RAFA RUMAISHA RUBAWAN A (021500450) PRODI JURUSAN

Lebih terperinci

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok

B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka bentuk garis leher dan kerah b. Identifikasi dan Penggambaran macam-macam bentuk lengan dan rok : 1 x pertemuan : (2x 45 menit) Standar Kompetensi : 1. Mengenal bagian-bagian Busana A. Kompetensi Dasar 1.1. Mengidentifikasi bagian-bagian busana B. Indikator a. Identifikasi dan penggambaran aneka

Lebih terperinci

BAB I STANDAR KOMPETENSI

BAB I STANDAR KOMPETENSI BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Kode Unit : 1.2 Judl Unit : Melaksanakan Peraturan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) dan Ketentuan Mutu 1.3 Deskripsi Unit : Unit ini menggambarkan ruang lingkup pengetahuan,

Lebih terperinci

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER

PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER MATERI BUSANA KERJA PEMBUATAN BUSANA KERJA MODEL BLAZER Disusun Oleh : Dra. Astuti, M. Pd 19601205 198703 2 001 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan dilaksanakan sebagai kebutuhan manusia untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas,melalui pendidikan diharapkan dapat membuat manusia lebih cerdas dan

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA JOB SHEET BUSANA PRIA BAGIAN URAIAN JUMLAH HALAMAN JOB.O1 Kemeja Lengan Panjang 10 halaman JOB.02 Celana Panjang 7 halaman JOB.03 Jaket 9 halaman Jumlah Halaman 26 halaman 1. Kompetensi Mampu membuat Kemeja Lengan Panjang 2.

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap fasilitas fisik dan lingkungan fisik yang terdapat pada Laboratorium 1 IT, Laboratorium 2 IT, dan Laboratorium 3 IT, ternyata

Lebih terperinci

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK

TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK TIPS HEMAT ENERGI & LISTRIK {sidebar id=3} Kiat Menghemat Energi Listrik di Rumah Tangga Kehidupan modern memungkinkan manusia hidup dalam suasana yang nyaman dan serba praktis. Hal ini semua dimungkinkan

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

3. PANEL KONTROL. 3.1 Deskripsi Panel Kontrol. 3.2 Layar A B C D E F

3. PANEL KONTROL. 3.1 Deskripsi Panel Kontrol. 3.2 Layar A B C D E F 3. PANEL KONTROL 3.1 Deskripsi Panel Kontrol BAHASA INDONESIA 41 1 2 3 4 5 6 7 14 13 12 11 10 9 8 1 2 3 4 5 6 7 Knop Pemilih Program Tombol Sentuh Pilihan Perasan Tombol Sentuh Suhu Layar Opsi Kunci Pengaman

Lebih terperinci

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO

MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR PENGELASAN MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

SUB BIDANG PEMELIHARAAN

SUB BIDANG PEMELIHARAAN LAMPIRAN V: KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1313 K/30/MEM/2003 TANGGAL : 28 OKTOBER 2003 STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA

Lebih terperinci

MODUL MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA H

MODUL MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA H MODUL MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jendral

Lebih terperinci

BUKU MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN TEMPAT TIDUR TLR.LG

BUKU MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN TEMPAT TIDUR TLR.LG BUKU MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMBERSIHKAN DAN MERAPIKAN TEMPAT TIDUR KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA BUSANA

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA BUSANA STANDAR KOMPETENSI LULUSAN TATA BUSANA DIREKTORAT PEMBINAAN KURSUS DAN PELATIHAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI, NONFORMAL DAN INFORMAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL 2011 1 A. Latar Belakang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE

DAFTAR ISI. Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi Quality Assurance Engineer. Kode Modul F45.QAE DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1 Kode Unit... 2 1.2 Judul Unit... 2 1.3 Deskripsi Unit... 2 1.4 Elemen Kompetensi dan Kriteria Unjuk Kerja... 2 1.5 Batasan Variabel... 3 1.6

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 965/MENKES/SK/XI/1992 TENTANG CARA PRODUKSI KOSMETIKA YANG BAIK MENTERI KESEHATAN, Menimbang : a. bahwa langkah utama untuk menjamin keamanan kosmetika adalah penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di berbagai sektor sangat diharapkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri di berbagai sektor sangat diharapkan karena BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan industri di berbagai sektor sangat diharapkan karena sangat bermanfaat dalam kemajuan bangsa. Dalam pembangunan industri terdapat beberapa industri dengan

Lebih terperinci

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement in Small Medium Enterprise (WISE) by PAOT

Lebih terperinci

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain

JOB-SHEET. A. Kompetensi: diharapkan mahasiswa dapat membuat bebe anak perempuan sesuai dengan disain JOB-SHEET MATA KULIAH : BUSANA ANAK TOPIK : BEBE ANAK PEREMPUAN PROGRAM STUDI : PT BUSANA / TEKNIK BUSANA SEMESTER : II JUMLAH SKS : 2 SKS (Praktek) PENGAMPU : EMY BUDIASTUTI, M.Pd A. Kompetensi: diharapkan

Lebih terperinci

Perawatan Pakaian yang Tepat sebagai Suatu Cara Alternatif dalam Penghematan 1

Perawatan Pakaian yang Tepat sebagai Suatu Cara Alternatif dalam Penghematan 1 Perawatan Pakaian yang Tepat sebagai Suatu Cara Alternatif dalam Penghematan 1 Mohammad Adam Jerusalem, S.T., S.H. Staf Pengajar Program Studi Teknik Busana- Jurusan Pendidikan Teknik Boga Busana-Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini perkembangan dan kemajuan dalam bidang teknologi berkembang dengan sangat pesat, perkembangan ini dirasakan hampir disemua sektor industri, salah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag

BAB V PEMBAHASAN. keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag BAB V PEMBAHASAN Dari hasil penelitian PT. Bina Guna Kimia telah melaksanakan programprogram keselamatan kerja yang diantaranya adalah program Lock Out Tag Out (LOTO) dan Line Breaking merupakan program

Lebih terperinci

KODE MODUL: BUS-208C. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

KODE MODUL: BUS-208C. Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG KODE MODUL: -208C Penyusun: TIM KONSULTAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

Lebih terperinci