MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA H"

Transkripsi

1 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DITEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

2 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan KATA PENGANTAR Modul pelatihan berbasis kompetensi merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi. Modul pelatihan ini berorientasi kepada pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training) diformulasikan menjadi 3 (tiga) buku, yaitu Buku Informasi, Buku Kerja dan Buku Penilaian sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan dalam penggunaanya sebagai referensi dalam media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut, maka disusunlah modul pelatihan berbasis kompetensi dengan judul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja. Kami menyadari bahwa modul yang kami susun ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan masukan untuk perbaikan agar tujuan dari penyusunan modul ini menjadi lebih efektif. Demikian kami sampaikan, semoga Tuhan YME memberikan tuntunan kepada kita dalam melakukan berbagai upaya perbaikan dalam menunjang proses pelaksanaan pelatihan di lembaga pelatihan kerja. Jakarta, Agustus 2014 Judul Modul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 2 dari 24

3 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR ISI ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja B. Kemampuan yang Harus Dimiliki Sebelumnya C. Silabus Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) LAMPIRAN BUKU INFORMASI BUKU KERJA BUKU PENILAIAN Judul Modul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 3 dari 24

4 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan ACUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA DAN SILABUS PELATIHAN A. Acuan Standar Kompetensi Kerja Materi modul pelatihan ini mengacu pada unit kompetensi terkait yang disalin dari Standar Kompetensi Kerja Bidang Pengemudi dengan uraian sebagai berikut: KODE UNIT : JUDUL UNIT : Mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang dibutuhkan untuk mengikuti prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja serta melakukan pertolongan pertama. ELEMEN KOMPETENSI 1 Mengikuti prosedur K3 di tempat kerja di dalam kendaraan maupun diluar kendaraan untuk mengidentifikasikan bahaya dan pencegahannya KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Prosedur K3 di tempat kerja di dalam kendaraan dan di luar kendaraan termasuk potensi bahaya serta pencegahannya diidentifikasi. 1.2 Kebijakan, prosedur pengendalian resiko yang berlaku di dalam kendaraan dan di luar kendaraan dipatuhi. 1.3 Tanda dan peringatan bahaya dipatuhi. 1.4 Alat bantu kerja digunakan Tanggung jawab kebutuhan dan ketentuan yang berlaku 1.5 Teknik pengangkatan/ pemindahan barang secara manual dilakukan dengan benar. 2. Memelihara kebersihan perlengkapan dan area kerja 2.1 Perlengkapan di dalam dan di luar kendaraan diidentifikasi sebelum melakukan pembersihan dan perawatan rutin. 2.2 Metode yang Tanggung jawab dan benar digunakan untuk pembersihan dan pemeliharaan perlengkapan. Judul Modul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 4 dari 24

5 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 2.3 Peralatan dan area kerja dibersihkan/ dipelihara Tanggung jawab dengan jadwal pemeliharaan berkala, penempatan dan Tanggung jawab spesifikasi pabrik.. 3. Menggunakan alat pemadam kebakaran 4. Melaksanakan prosedur gawat darurat 3.1 Jenis alat pemadam kebakaran dan penyebab kebakaran diidentifikasi. 3.2 Lokasi alat pemadam kebakaran yang ada di dalam dan di luar kendaraan diidentifikasi. 3.3 Seluruh kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan prosedur kerja diidentifikasi berdasarkan Standar operating procedure (SOP). 3.4 Alat pemadam kebakaran digunakan secara bertanggung jawab sesuai peraturan pabrik. 4.1 Prosedur alarm / peringatan / evakuasi di tempat kerja dilaksanakan secara bertanggung jawab prosedur perusahaan. 4.2 Prosedur gawat darurat untuk melindungi, penumpang dan pengemudi serta kendaraan dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. 4.3 Prosedur gawat darurat untuk melindungi, peralatan, kendaraan dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. 4.4 Bantuan dicari sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang. 5. Melaksanakan prosedur penyelamatan pertama 5.1 Kegiatan pertolongan pertama yang diperlukan dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai prosedur. 5.2 Seluruh kegiatan pertolongan pertama dicatat dan dilaporkan kepada personil yang bertanggung jawab. Judul Modul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 5 dari 24

6 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BATASAN VARIABEL 1. Kontek variabel Unit ini berlaku untuk mengikuti prosedur K3 di tempat kerja dalam maupun di luar kendaraan bermotor untuk mengidentifikasi bahaya dan pencegahannya, memelihara kebersihan perlengkapan dan area kerja. Menggunakan alat pemadam kebakaran dan melaksanakan prosedur gawat darurat yang digunakan untuk mengikuti prosedur kesehatan, ketanggung jawaban dan keselamatan tempat kerja. 2. Peralatan dan perlengkapan yang diperlukan 2.1 Peralatan Alat Bantu Kerja yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi jenis kendaraan Peralatan kendaraan untuk tindakan kontingensi Alat pelindung diri (APD) untuk K3 jika diperlukan untuk kondisi tertentu Alat pembersih 2.2 Perlengkapan Perlengkapan pemadam kebakaran Perlengkapan pertolongan pertama kecelakaan, Perlengkapan K3 untuk familiy driver sesuai ketentuan yang berlaku 3 Peraturan yang diperlukan 3.1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamat Kerja 3.2 Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja 3.3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi 3.4 Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida 3.5 Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan 3.6 Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Judul Modul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 6 dari 24

7 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Akibat Hubungan Kerja 4. Norma dan standar 4.1 Norma Santun berkomunikasi Menghargai pendapat orang lain 4.2 Standar SMK3 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ISO 9001:2008 tentang Sistem Manajemen Mutu ISO 14001:2004 tentang Sistem Manajemen Lingkungan Standar Operating Procedure (SOP) Prosedur evakuasi darurat/kebakaran Kebijakan/prosedur ketanggung jawaban Prosedur/kebijakan kecelakaan Prosedur/kebijakan tanda bahaya Prosedur/kebijakan tanda bahayarosedur pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks penilaian 1.1 Penilaian dapat dilakukan di tempat kerja dan atau di Tempat Uji Kompetensi (TUK) 1.2 Penilaian atas unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan Sikap kerja yang dipersyaratkan untuk mengoperasikan peralatan pendukung 1.3 Penilaian dapat dilakukan dengan cara : lisan, tertulis, praktik atau simulasi, dan portofolio 2. Persyaratan kompetensi Kompetensi yang harus dimiliki sebelumnya H Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja Judul Modul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 7 dari 24

8 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan H Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja 3. Pengetahuan dan Keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan Peraturan tentang K 3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja); Prosedur K3 Tanggung jawaban tempat kerja Identifikasi dan pencegahan bahaya di tempat kerja Prosedur pertolongan pertama pada kecelakaan Penggunaan dan penerapan alat pemadam kebakaran yang tepat Prosedur penanganan keadaan darurat secara manual Rambu-rambu lalu-lintas, marka-marka bahaya 3.2 Keterampilan melaksanakan prosedur K3 dan cara mengidentifikasi potensi bahaya di dalam dan diluar kendaraan dan pencegahannya menerapkan kebijakan, prosedur pengendalian resiko yang berlaku di dalam kendaraan dan di luar kendaraan mematuhi tanda dan peringatan bahaya mengggunakan alat bantu kerja secara bertanggung jawab sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku menerapkan teknik pengangkatan dan pemindahan barang secara manual dengan benar melaksanakan identifikasi perlengkapan di dalam dan di luar kendaraan sebelum melakukan pembersihan dan perawatan rutin menerapkan metode identifikasi dan tanggung jawab yang benar untuk melaksanakan pembersihan dan pemeliharaan perlengkapan mampu melaksanakan cara membersihkan/ memelihara peralatan dan area kerja sesuai tanggung jawab dan jadwal pemeliharaan berkala, penempatan nya spesifikasi pabrik melaksanakan cara mengidentifikasi jenis alat pemadam kebakaran dan penyebab kebakaran Judul Modul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 8 dari 24

9 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan mengidentifikasi alat pemadam kebakaran yang ada di dalam dan di luar kendaraan melaksanakan identifikasi penerapan pemadaman kebakaran dan prosedur kerja berdasarkan Standar operating procedure (SOP) Menggunakan alat pemadam kebakaran secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur pabrik Melaksanakan prosedur alarm / peringatan / evakuasi di tempat kerja secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur perusahaan Melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi, penumpang dan pengemudi serta kendaraan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan Melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi peralatan dan kendaraan secara bertanggung jawab dan sesuai peraturan perusahaan Mencari bantuan sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang Melaksanakan pertolongan pertama yang diperlukan secara bertanggung jawab sesuai prosedur Mencatat dan melaporkan pertolongan pertama kepada personil yang bertanggung jawab 4. Sikap kerja yang diperlukan untuk mengikuti prosedur K3 di tempat kerja, harus bersikap: 4.1 Teliti, Cermat 4.2 Disiplin 4.3 Cepat, sigap 4.4 Tanggap 4.5 Bertanggung jawab 5. Aspek kritis 5.1 Mengidentifikasi potensi bahaya serta pencegahannya 5.2 Kecepatan dalam melakukan pertolongan pertama pada penumpang 5.3 Ketepatan dalam melaksanakan prosedur gawat darurat Judul Modul Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 9 dari 24

10 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan B. Silabus Pelatihan Judul Unit Kompetensi : Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Kode Unit Kompetensi : H Deskripsi Unit Kompetensi : Unit ini meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk mengikuti prosedur keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja serta melakukan pertolongan pertama Perkiraan Waktu Pelatihan : 480 Menit Tabel Silabus Unit Kompetensi : Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 1. Mengikuti pro sedur K3 di tempat kerja, di dalam kendaraan maupun di luar kendaraan untuk mengidentifikasi bahaya dan pencegahannya 1.1 Prosedur K3 di tempat kerja di dalam kendaraan dan di luar kendaraan termasuk potensi bahaya serta pencegahannya diidentifikasi Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi prosedur K3 di tempat kerja, di dalam dan diluar kendaraan dan pencegahannya Mampu mengidentifikasi prosedur K3 di tempat kerja, di dalam dan diluar kendaraan dan pencegahannya. Cara mengidentifikasi prosedur K3 dan potensi bahaya serta pencegahannya di dalam dan diluar kendaraan serta pencegahannya. Mengidentifikasi prosedur K3 di tempat kerja, di dalam dan diluar kendaraan dan pencegahannya.. Disiplin Cermat tanggap, akurat, dan Tanggung jawab Harus disiplin, cermat, tanggap, dan Tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 10 dari 24

11 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 1.2 Kebijakan, prosedur pengendalian resiko yang berlaku di dalam kendaraan dan di luar kendaraan dipatuhi. Dapat menjelaskan cara mematuhi kebijakan, prosedur pengendalian resiko yang berlaku di dalam kendaraan dan di luar kendaraan. Cara mematuhi kebijakan, prosedur pengendalian resiko yang berlaku di dalam kendaraan dan di luar kendaraan. Mematuhi kebijakan, prosedur pengendalian resiko yang berlaku di dalam kendaraan dan di luar kendaraan. Disiplin Cermat tanggap, dan Tanggung jawab Mampu mematuhi Kebijakan, prosedur pengendalian resiko yang berlaku di dalam kendaraan dan di luar kendaraan. Harus disiplin, cermat, tanggap, dan Tanggung jawab. 1.3 Tanda dan peringatan bahaya dipatuhi. Dapat mejelaskan cara mematuhi tanda dan peringatan bahaya. Mampu mematuhi tanda dan peringatan bahaya Harus disiplin, cermat, tanggap, akurat dan Tanggung jawab. cara mematuhi tanda dan peringatan bahaya. Mematuhi tanda dan peringatan bahaya. Disiplin Cermat tanggap akurat, dan Tanggung jawab Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 11 dari 24

12 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 1.4 Alat bantu kerja digunakan secara bertanggung jawab sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku Dapat menjelaskan cara mengggunakan Alat bantu kerja secara bertanggung jawab sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku cara menggunakan alat bantu kerja secara Mengggunakan alat bantu kerja secara Disiplin Cermat bertanggung jawab sesuai bertanggung jawab tanggap, kebutuhan dan ketentuan yang berlaku sesuai kebutuhan dan akurat, dan ketentuan yang berlaku Tanggung jawab Mampu mengggunakan alat bantu kerja secara bertanggung jawab sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku Harus disiplin, cermat, tanggap, akurat dan Tanggung jawab. 1.5 Teknik pengangkatan/ pemindahan barang secara manual dilakukan dengan benar. Dapat menjelaskan cara melakukan teknik pengangkatan/ pemindahan barang secara manual dengan benar Mampu melakukan teknik pengangkatan/ pemindahan barang secara manual dengan benar Harus teliti, cermat, hatihati dan aman. Cara melakukan teknik pengangkatan/ pemindahan barang secara manual dengan benar. Melakukan teknik pengangkatan dan pemindahan barang secara manual dengan benar. teliti Cermat hati-hati, dan aman Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 12 dari 24

13 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan Asesmen 2. Memelihara kebersihan perlengkapan dan area kerja 2.1 Perlengkapan di dalam dan di luar kendaraan diidentifikasi sebelum melakukan pembersihan dan perawatan rutin. Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi perlengkapan di dalam dan di luar kendaraan sebelum melakukan pembersihan dan perawatan rutin. Cara mengidentifikasi perlengkapan di dalam dan di luar kendaraan sebelum melakukan pembersihan dan perawatan rutin Mengidentifikasi perlengkapan di dalam dan di luar kendaraan sebelum melakukan pembersihan dan perawatan rutin. Teliti Cermat Aman Tanggung jawab Mampu mengidentifikasi perlengkapan di dalam dan di luar kendaraan sebelum melakukan pembersihan dan perawatan rutin. Harus teliti, cermat, aman dan Tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 13 dari 24

14 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 2.2 Metode identifikasi dan Tanggung jawab yang benar yang digunakan untuk pembersihan dan pemeliharaan perlengkapan Dapat menjelasan cara Cara menggunakan menggunakan metode Metode identifikasi dan identifikasi dan tanggung tanggung jawab yang jawab yang benar untuk benar yang digunakan pembersihan dan untuk pembersihan dan pemeliharaan pemeliharaan perlengkapan. perlengkapan Mampu menggunakan metode identifikasi dan tanggung jawab yang benar untuk melaksanakan pembersihan dan pemeliharaan perlengkapan. Menggunakan metode identifikasi dan tanggung jawab yang benar untuk melaksanakan pembersihan dan pemeliharaan perlengkapan.. Disiplin Cermat Aman Tanggung jawab Harus teliti, cermat, tanggap dan tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 14 dari 24

15 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 2.3 Peralatan dan area kerja Dapat menjelaskan cara dibersihkan/dipelihara membersihkan/ sesuai tanggung jawab dan memelihara peralatan jadwal pemeliharaan dan area kerja sesuai berkala, serta penempatan tanggung jawab dan nya sesuai spesifikasi pabrik jadwal pemeliharaan berkala, penempatan nya spesifikasi pabrik. Cara membersihkan/ memelihara peralatan dan area kerja sesuai tanggung jawab dan jadwal pemeliharaan berkala, dan penempatannya sesuai spesifikasi pabrik. Membersihkan/ memelihara peralatan dan area kerja sesuai tanggung jawab dan jadwal pemeliharaan berkala, penempatan nya spesifikasi pabrik Teliti Cermat Aman Tanggung jawab mampu membersihkan/ memelihara peralatan dan area kerja sesuai tanggung jawab dan jadwal pemeliharaan berkala, penempatan nya spesifikasi pabrik. Harus teliti, cermat, Aman dan Tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 15 dari 24

16 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 3. Menggunakan alat pemadam kebakaran 3.1 Jenis alat pemadam kebakaran dan penyebab kebakaran diidentifikasi Dapat menjelaskan cara Cara mengidentifikasi mengidentifikasi jenis jenis alat pemadam alat pemadam kebakaran kebakaran dan penyebab dan penyebab kebakaran. kebakaran. Mengidentifikasi jenis alat pemadam kebakaran dan penyebab kebakaran. Teliti Cermat Tanggap Tanggung jawab Mampu mengidentifikasi jenis alat pemadam kebakaran dan penyebab kebakaran. Harus teliti, cermat, tanggap dan Tanggung jawab. 3.2 Lokasi alat pemadam kebakaran yang ada di dalam dan di luar kendaraan diidentifikasi. Dapat menjelaskan cara Cara mengidentifikasi mengidentifikasi lokasi lokasi alat pemadam alat pemadam kebakaran kebakaran yang ada di yang ada di dalam dan di dalam dan di luar luar kendaraan. kendaraan. Mengidentifikasi lokasi alat pemadam kebakaran yang ada di dalam dan di luar kendaraan. Teliti Cermat Tanggap Tanggung jawab Mampu mengidentifikasi lokasi alat pemadam kebakaran yang ada di dalam dan di luar kendaraan. Harus teliti, cermat, tanggap dan Tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 16 dari 24

17 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 3.3 Seluruh kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan prosedur kerja diidentifikasi berdasarkan Standar operating procedure (SOP). Dapat menjelaskan cara mengidentifikasi kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan prosedur kerjanya berdasarkan Standar operating procedure (SOP) Cara mengidentifikasi kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan prosedur kerjanya berdasarkan Standar operating procedure (SOP) Mengidentifikasi kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan prosedur kerja berdasarkan Standar operating procedure (SOP) Teliti Cermat Aman Tanggung jawab Mampu mengidentifikasi kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan prosedur kerjanya berdasarkan Standar operating procedure (SOP) Harus teliti, cermat, aman dan Tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 17 dari 24

18 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 3.4 Alat pemadam kebakaran digunakan secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur pabrik Dapat menjelaskan cara Cara menggunakan alat menggunakan alat pemadam kebakaran pemadam secara secara bertanggung bertanggung jawab dan jawab dan sesuai sesuai prosedur pabrik. prosedur pabrik. Menggunakan alat pemadam kebakaran secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur pabrik. Teliti Cermat Aman Tanggung jawab Mampu menggunakan alat pemadam secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur pabrik Harus teliti, cermat, fokus dan tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 18 dari 24

19 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 4. Melaksanakan prosedur gawat darurat 4.1 Prosedur alarm / peringatan / evakuasi di tempat kerja dilaksanakan secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur perusahaan Dapat menjelaskan cara melaksanakan prosedur alarm / peringatan / evakuasi di tempat kerja secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur perusahaan. Cara melaksanakan prosedur alarm / peringatan / evakuasi di tempat kerja secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur perusahaan. Melaksanakan prosedur Teliti alarm / peringatan / Cermat evakuasi di tempat Aman kerja secara Tanggung bertanggung jawab dan jawab sesuai prosedur perusahaan. Mampu melaksanakan prosedur alarm / peringatan / evakuasi di tempat kerja secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur perusahaan. Harus teliti, cermat, aman dan Tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 19 dari 24

20 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 4.2 Prosedur gawat darurat untuk melindungi, penumpang dan pengemudi serta kendaraan dilaksanakan Tanggung jawab peraturan perusahaan dan wewenang tanggung jawab individu. Dapat menjelaskan cara melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi, penumpang dan pengemudi serta kendaraan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. Cara melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi, penumpang dan pengemudi serta kendaraan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. Melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi, penumpang dan pengemudi serta kendaraan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. Teliti Cermat Aman Tanggung jawab Mampu melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi, penumpang dan pengemudi serta kendaraan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. Harus teliti, cermat, aman dan tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 20 dari 24

21 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 4.3 Prosedur gawat darurat untuk melindungi peralatan dan kendaraan yang dilaksanakan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan Dapat menjelaskan cara melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi peralatan dan kendaraan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. Cara melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi peralatan dan kendaraan secara bertanggung jawab dan sesuai peraturan perusahaan Melaksanakan prosedur Teliti gawat darurat untuk Cermat melindungi peralatan Aman dan kendaraan secara Tanggung bertanggung jawab dan jawab sesuai peraturan perusahaan Mampu melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi peralatan dan kendaraan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. Harus teliti, cermat, aman dan tanggung jawab. Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 21 dari 24

22 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 4.4 Bantuan dicari sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang Dapat menjelaskan cara mencari bantuan sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang. Cara mencari bantuan sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang. Mencari bantuan sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang. Sigap Cermat Tepat Tanggung jawab Mampu mencari bantuan sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang Harus sigap, cermat, tepat dan tanggung jawab. 5.Melaksanakan prosedur penyelamatan pertama 5.1 Kegiatan pertolongan pertama yang diperlukan dilaksanakan Tanggung jawab prosedur. Dapat menjelaskan cara melaksanakan pertolongan pertama yang diperlukan secara bertanggung jawab sesuai prosedur. Mampu melaksanakan pertolongan pertama yang diperlukan secara bertanggung jawab sesuai prosedur. Harus teliti, cermat, hatihati dan Tanggung jawab. Cara melaksanakan Melaksanakan pertolongan pertama pertolongan pertama yang diperlukan secara yang diperlukan secara bertanggung jawab sesuai bertanggung jawab prosedur. sesuai prosedur. Hati-hati Teliti Cermat, dan Tanggung jawab Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 22 dari 24

23 Sub Golongan Transportasi dan Pergudangan Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Materi Pelatihan Pengetahuan Keterampilan Sikap Perkiraan Waktu Pelatihan (jampel) Pengetahuan Keterampilan 5.2 Seluruh kegiatan pertolongan pertama dicatat dan dilaporkan kepada personil yang bertanggung jawab Dapat menjelaskan cara mencatat dan melaporkan kegiatan pertolongan pertama kepada personil yang bertanggung jawab Cara mencatat dan melaporkan kegiatan pertolongan pertama kepada personil yang bertanggung jawab. Mencatat dan melaporkan kegiatan pertolongan pertama kepada personil yang bertanggung jawab Teliti Cermat Aman Tanggung jawab Mampu mencatat dan melaporkan kegiatan pertolongan pertama kepada personil yang bertanggung jawab Harus teliti, cermat, Aman dan Tanggung jawab. 5.3 Pihak-pihak yang terkait yang perlu dimintai bantuannya dihubungi secepatnya Dapat menjelaskan cara menghubungi pihakpihak terkait dengan cepat Mampu menghubungi pihak-pihak terkait dengan cepat Cara menghubungi pihakpihak terkait dengan cepat Menghubungi pihak-pihak terkait dengan cepat Cekatan Teliti Cermat Aman Tanggung jawab Cekatan, teliti, cermat, Aman dan Tanggung jawab. Asesmen Judul Modul: Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 23 dari 24

24 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan LAMPIRAN 1. BUKU INFORMASI 2. BUKU KERJA 3. BUKU PENILAIAN Judul Modul : Mengikuti prosedur K3 di Tempat Kerja Versi: 2014 Halaman: 24 dari 24

25 BUKU INFORMASI MENGIKUTI PROSEDUR K3 DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Lt. 6.A Jakarta Selatan

26 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus BAB II MENGIKUTI PROSEDUR K3 DI TEMPAT KERJA DALAM KENDARAAN MAUPUN DILUAR KENDARAAN UNTUK MENGIDENTIFIKASIKAN BAHAYA DAN PENCEGAHANNYA A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mengikuti Prosedur K3 Di Tempat Kerja Dalam Kendaraan Maupun Diluar Kendaraan Untuk Mengidentifikasikan Bahaya Dan Pencegahannya Cara mengidentifikasi Prosedur K3 dan Potensi Bahaya serta Pencegahannya di dalam dan diluar Kendaraan serta Pencegahannya Cara mengidentifikasi Prosedur K3 Dan Potensi Bahaya serta Pencegahannya Di dalam dan diluar Kendaraan serta Pencegahannya Cara mematuhi Tanda dan Peringatan Bahaya Cara menggunakan Alat Bantu Kerja K3 Sesuai Kebutuhan dan Ketentuan yang berlaku Cara melakukan Teknik Pengangkatan/Pemindahan Barang secara Manual dengan benar B. Keterampilan yang diperlukan dalam melaksanakan Prosedur K3 di tempat kerja di dalam dan di luar Kendaraan termasuk identifikasi Potensi Bahaya serta Pencegahannya C. Sikap Kerja dalam melaksanakan Prosedur K3 di Tempat Kerja di dalam Kendaraan dan di luar Kendaraan termasuk Potensi Bahaya serta Pencegahannya diidentifikasi BAB III MEMELIHARA KEBERSIHAN PERLENGKAPAN DAN AREA KERJA Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 2 dari 32

27 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan A. Pengetahuan yang Diperlukan dalam Memelihara Kebersihan Perlengkapan dan Area Kerja Cara Mengidentifikasi Perlengkapan di dalam dan di luar Kendaraan sebelum melakukan Pembersihan dan Perawatan Rutin Cara Menggunakan Metode Identifikasi dan Tanggung Jawab yang Benar untuk Pembersihan dan Pemeliharaan Perlengkapan Cara Membersihkan/Memelihara Peralatan dan Area Kerja sesuai dengan Jadwal Pemeliharaan Berkala, dan Penempatannya sesuai Spesifikasi Pabrik B. Keterampilan yang diperlukan dalam Memelihara Kebersihan Perlengkapan dan Area Kerja C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Memelihara Kebersihan Perlengkapan dan Area Kerja BAB IV MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran Cara Mengidentifikasi Jenis Alat Pemadam Kebakaran dan Penyebab Kebakaran Cara Mengidentifikasi Lokasi Alat Pemadam Kebakaran yang ada di Dalam dan di Luar Kendaraan Cara Mengidentifikasi Kegiatan Penerapan Pemadaman Kebakaran dan Prosedur Kerja Berdasarkan Standar Operating Procedure (SOP) Cara Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran Secara Bertanggung Jawab dan sesuai Prosedur Pabrik B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran BAB V MELAKSANAKAN PROSEDUR GAWAT DARURAT A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 3 dari 32

28 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 1. Cara Melaksanakan Prosedur Alarm / Peringatan / Evakuasi di Tempat Kerja secara Bertanggung Jawab dan Sesuai Prosedur Perusahaan Cara Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat untuk Melindungi, Penumpang dan Pengemudi Serta Kendaraan Secara Bertanggung Jawab dan Sesuai Peraturan Perusahaan Cara Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat untuk Melindungi, Peralatan, Kendaraan Secara Bertanggung Jawab dan Sesuai Peraturan Perusahaan Cara Mencari Bantuan Sesegera Mungkin dari Kolega/ Otoritas yang Berwewenang B. Keterampilan yang diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat BAB VI MELAKSANAKAN PROSEDUR PENYELAMATAN PERTAMA A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Melaksanakan Prosedur Penyelamatan Pertama Cara Melaksanakan Pertolongan Pertama Yang Diperlukan Secara Bertanggung Jawab Dan Sesuai Prosedur Cara Mencatat Dan Melaporkan Pertolongan Pertama Kepada Personil Yang Bertanggung Jawab Cara Menghubungi Pihak-Pihak Terkait Dengan Cepat B. Keterampilan yang diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Penyelamatan Pertama C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Penyelamatan Pertama DAFTAR PUSTAKA A. Dasar Perundang-Undangan B. Buku Referensi C. Majalah Atau Buletin D. Referensi Lainnya Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 4 dari 32

29 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN A. Daftar Peralatan/Mesin B. Daftar Bahan LAMPIRAN Lampiran 1 Contoh Kuesioner DAFTAR PENYUSUN Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 5 dari 32

30 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan kompeten mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja di dalam kendaraan maupun di luar kendaraan untuk mengidentifikasi bahaya dan pencegahannya. Tujuan Khusus Adapun tujuan khusus mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi adalah kemampuan menyiapkan Informasi tentang mengikuti prosedur K3 di tempat kerja di dalam kendaraan maupun di luar kendaraan untuk mengidentifikasi bahaya dan pencegahannya guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengikuti prosedur di tempat kerja di dalam kendaraan maupun diluar kendaraan untuk mengidentifikasi bahaya dan pencegahannya; 2. Memelihara kebersihan perlengkapan dan area kerja; 3. Menggunakan alat pemadam kebakaran; 4. Melaksanakan prosedur gawat darurat; 5. Melaksanakan prosedur penyelamatan pertama. Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 6 dari 32

31 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB II MENGIKUTI PROSEDUR DI TEMPAT KERJA DALAM KENDARAAN MAUPUN DILUAR KENDARAAN UNTUK MENGIDENTIFIKASIKAN BAHAYA DAN PENCEGAHANNYA A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Mengikuti Prosedur di Tempat Kerja di dalam Kendaraan maupun di luar Kendaraan untuk mengidentifikasi Bahaya dan Pencegahannya. 1. Prosedur K3 dan Cara Mengidentifikasi Potensi Bahaya serta Pencegahannya di dalam dan diluar Kendaraan a. prosedur K3 di tempat kerja Gambar 1: Informasi Penggunaan Alat Kesehatan dan Keselamatan Kerja b. Prosedur Kerja di dalam Kendaraan 1) cara kerja alat penyaring udara 2) cara kerja sistem pendingin mobil 3) mengenal cara kerja air bag 4) cara kerja termostat pada sirkulasi air 5) prinsip kerja mesin mobil 6) cara kerja mesin diesel c. Prosedur Kerja di luar Kendaraan 1) cara kerja dan kondisi body kendaraan 2) cara kerja dan kondisi ban kendaraan 3) cara kerja dan kondisi lampu isyarat 4) fungsi kaca spion kendaraan Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 7 dari 32

32 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan d. Potensi Bahaya di dalam Kendaraan 1) alat pendingin ruangan yang tidak normal 2) instrumen kelistrikan yang bermasalah 3) pandangan atau jarak pandang yang terbatas 4) penggunaan telepon selular 5) kondisi pengemudi yang tidak optimal Gambar 2: Potensi Bahaya di dalam Kendaraan e. Potensi Bahaya di luar Kendaraan 1) bahaya pencurian 2) bencana alam dan bahaya banjir 3) bahaya pengendara lain (over load, sorot lampau menyilaukan..) 4) perlintasan jalan 5) perlintasan sebidang Gambar 3: Potensi Bahaya di luar Kendaraan Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 8 dari 32

33 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 2. Kebijakan, Prosedur Pengendalian Resiko yang Berlaku di dalam Kendaraan dan di luar Kendaraan. a. Kebijakan terkait dengan K3 1) Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja 2) Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan Kerja 3) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 11 Tahun 1979 tentang Keselamatan Kerja Pada Pemurnian dan Pengolahan Minyak dan Gas Bumi 4) Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran, Penyimpanan dan Penggunaan Pestisida 5) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1973 tentang Pengaturan dan Pengawasan Keselamatan Kerja di Bidang Pertambangan 6) Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 1993 tentang Penyakit Yang Timbul Akibat Hubungan Kerja 7) Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan b. Prosedur Pengendalian Resiko di dalam dan di luar Kendaraan 1) Prosedur Pengendalian Resiko di dalam Kendaraan a) Pertama hindari menyetir sambil makan b) Kedua hindari menyetir sambil make-up (khusus wanita) c) Ketiga hindari menyetir sambil baca (buku, koran, majalah, SMS) d) Keempat hindari menyetir sambil menelepon e) Kelima hindari menyetir sambil SMS-an f) Keenam hindari menyetir sambil pake kacamata untuk gaya g) Ketujuh hindari menyetir sambil merokok h) Kedelapan hindari menyetir tanpa seatbelt i) Kesembilan hindari menyetir dalam keadaan mabok, dll j) Kesepuluh hindari menyetir dalam keadaan mengantuk Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 9 dari 32

34 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Gambar 4: Pengendalian Risiko di dalam Kendaraan 2) Prosedur Pengendalian Resiko di luar Kendaraan a) Pertama kurangi kecepatan pada saat mengemudi di jalan yang bergelombang b) Kedua kurangi kecepatan pada saat mengemudi di jalan yang berkabut dan hidupkan lampu kabut c) Ketiga kurangi kecepatan pada saat mengemudi di jalan yang licin dan berlumpur d) Keempat kurangi kecepatan pada saat mengemudi di jalan yang terkena banjir e) Kelima kurangi kecepatan pada saat mengemudi terjadi hujan lebat f) Keenam kurangi kecepatan pada saat mengemudi terjadi angin ribut g) Ketujuh kurangi kecepatan pada saat mengemudi di jalan terjadi blind spot atau jarak pandang terbatas h) Kedelapan kurangi kecepatan pada saat mengemudi di jalan yang berliku dan berkelok i) Kesembilan kurangi kecepatan pada saat mengemudi di jalan yang menurun tajam j) Kesepuluh kurangi kecepatan pada saat mengemudi di jalan yang rawan kecelakaan Gambar 5: Pengendalian Risiko di luar Kendaraan Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 10 dari 32

35 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 3. Tanda-tanda dan Peringatan Bahaya baik di dalam Kendaraan maupun di luar Kendaraan. a. Tanda dan Peringatan bahaya di dalam Kendaraan 1) car alarm 2) remote starters 3) batas kecepatan maksimum 4) instrumen kontrol 5) tanda larangan Gambar 6: Tanda Peringatan di dalam Kendaraan b. Tanda dan Peringatan Bahaya di luar Kendaraan Gambar 7: Tanda Peringatan di luar kendaraan Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 11 dari 32

36 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 4. Cara Menggunakan Alat Bantu Kerja secara bertanggung jawab sesuai Kebutuhan dan Ketentuan yang berlaku. a. Alat Bantu Kerja 1) Alat bantu kerja pengemudi Sefety belt, kaca mata anti silau, 2) alat bantu kerja pada pekerjaan manual material handling (MMH) 3) alat alat tangan kerja otomotif Kunci pas, Kunci ring, Kunci kombinasi, Kunci soket, Kunci inggris Kunci roda, Kunci busi, Obeng, dongkrak, obeng, tang, palu, bor, gergaji 4) alat alat mesin kerja otomotif Mesin bor, mesin gerinda, mesin gergaji, mesin pemotong plat, mesin pelipat universal, mesin pelipat kotak, mesin las DC, mesin frais. b. Tanggung jawab, Kebutuhan dan Ketentuan pada Prosedur K3 1) penumpang orang 2) penumpang barang 5. Teknik Pengangkatan dan Pemindahan Barang secara Manual dengan Benar. a. Tata Cara Teknik Pengangkatan Barang secara Manual Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan bila mengangkat barang secara manual (tanpa alat bantu) yaitu: 1) Pengangkatan yang benar dan jangan keliru 2) Lengan dekat dengan badan 3) Tarik dagu 4) Belakang yang rata 5) Penempatan dan kekuatan kaki harus kuat dan mampu Sebagai perbanding - perhatikan cara mengangkat beban-beban berat dengan menggunakan alat bantu: Mengangkat barang secara baik, áman dan selamat bila diikuti petunjuk Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 12 dari 32

37 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Gambar 8: Teknik mengangkat Barang Manual dengan benar Gambar 9: Teknik mengangkat Barang Manual yang salah b. Tata Cara Teknik Pengangkatan Barang secara Elektronik Gambar 10: Teknik Mengangkat Barang dengan benar menggunakan Alat Bantu B. Keterampilan yang diperlukan dalam Mengikuti Prosedur K3 di Tempat Kerja, di dalam Kendaraan maupun di Luar Kendaraan, serta Keterampilan untuk Mengidentifikasikan Bahaya dan Cara-Cara Pencegahannya. 1. Melaksanakan Prosedur K3 dan Cara Mengindentifikasi Potensi Bahaya di dalam Kendaraan dan di luar Kendaraan dan Pencegahannya Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 13 dari 32

38 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 2. Menerapkan Kebijakan, Prosedur Pengendalian Resiko yang berlaku di dalam Kendaraan dan di luar Kendaraan 3. Mematuhi Tanda-Tanda Dan Peringatan Bahaya Yang Mungkin Terjadi di dalam Kendaraan dan di Luar Kendaraan 4. Mengggunakan Alat Bantu Kerja secara Bertanggung Jawab sesuai Kebutuhan dan Ketentuan yang berlaku 5. Menerapkan Teknik Pengangkatan dan Pemindahan Barang secara Manual dengan benar C. Sikap kerja yang diperlukan dalam mengikuti prosedur di tempat kerja di dalam kendaraan maupun di luar kendaraan untuk mengidentifikasi bahaya dan pencegahannya 1. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam melaksanakan identifikasi prosedur K3 di tempat kerja, di dalam dan diluar kendaraan dan pencegahannya 2. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam mematuhi kebijakan, prosedur pengendalian resiko yang berlaku di dalam kendaraan dan di luar kendaraan. 3. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam mematuhi tandatanda dan peringatan bahaya 4. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam mengggunakan alat bantu kerja secara bertanggung jawab sesuai kebutuhan dan ketentuan yang berlaku 5. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam melakukan teknik pengangkatan dan pemindahan barang secara manual dengan benar. Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 14 dari 32

39 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB III MEMELIHARA KEBERSIHAN PERLENGKAPAN DAN AREA KERJA A. Pengetahuan yang diperlukan dalam memelihara kebersihan perlengkapan dan area kerja Gambar 11: Memelihara kebersihan perlengkapan dan area kerja 1. Identifikasi Perlengkapan di dalam dan di Luar Kendaraan sebelum Melakuskan Pembersihan dan Perawatan Rutin. a. Cara Identifikasi Perlengkapan di dalam Kendaraan yang perlu Dipelihara Kebersihannya. Cara mengidentifikasi perlengkapan di dalam Kendaraan, adalah pertama siapkan alat tulis untuk mencatat perlengkapan apa saja yang perlu dipelihara kebersihannya. Kedua baca buku manual dari pabrikan untuk memastikan perlengkapan apa saja yang harus dipelihara kebersihannya. Ketiga lakukan pemeliharaan kebersihan perlengkapan kendaraan sesuai aturan yang berlaku. Perlengkapan di dalam kendaraan yang perlu dipelihara kebersihannya, antara lain: 1) Dashboard 2) Plafond dan jok kendaraan 3) Karpet atau alas kendaraan 4) Kaca Kendaraan bagian dalam 5) Tempat sampah Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 15 dari 32

40 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan b. Cara Identifikasi Perlengkapan di luar Kendaraan yang perlu Dipelihara Kebersihannya Cara mengidentifikasi perlengkapan di luar Kendaraan, adalah pertama siapkan alat tulis untuk mencatat perlengkapan di luar Kendaraan apa saja yang perlu dipelihara kebersihannya. Kedua baca buku manual dari pabrikan untuk memastikan perlengkapan di luar Kendaraan apa saja yang harus dipelihara kebersihannya. Ketiga lakukan pemeliharaan kebersihan perlengkapan di luar kendaraan sesuai aturan yang berlaku. Perlengkapan di luar kendaraan yang perlu dipelihara kebersihannya, antara lain: 1) Bodi mobil 2) Mesin kendaraan 3) Pelek dan ban kendaraan 4) Kaca Kendaraan bagian luar 5) Kolong mobil 2. Metode Identifikasi dan Tanggung Jawab yang Benar yang digunakan untuk Melakukan Pembersihan dan Pemeliharaan Perlengkapan. a. Metode Identifikasi dan Tanggung Jawab yang digunakan untuk Melakukan Pembersihan Perlengkapan Motode identifikasi pembersihan perlengkapan yang benar yang harus dilakukan oleh pemegang kendaraan atau pengemudi adalah sesuai standard operating procedure (SOP) dari pabrikan. b. Metode Identifikasi dan Tanggung Jawab yang digunakan untuk Melakukan Pemeliharaan Perlengkapan Motode identifikasi pemeliharaan perlengkapan yang benar yang harus dilakukan oleh pemegang kendaraan atau pengemudi adalah sesuai standard operating procedure (SOP) dari pabrikan. 3. Cara Membersihkan/Memelihara Peralatan dan Area Kerja sesuai Tanggung Jawab dan Jadwal Pemeliharaan Berkala, serta Penempatannya sesuai Spesifikasi Pabrik Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 16 dari 32

41 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan a. Cara Membersihkan/Memelihara Peralatan dan Area Kerja sesuai Tanggung Jawab dan Jadwal Pemeliharaan Berkala b. Cara Penempatan Peralatan di Area Kerja sesuai Spesifikasi Pabrik B. Keterampilan yang diperlukan dalam Memelihara Kebersihan Perlengkapan dan Area Kerja 1. Melaksanakan Identifikasi Perlengkapan di dalam dan di Luar Kendaraan sebelum Melakukan Pembersihan dan Perawatan Rutin 2. Menerapkan Metode Identifikasi dan Tanggung Jawab yang Benar untuk Melakukan Pembersihan dan Pemeliharaan Perlengkapan 3. Melaksanakan Cara Membersihkan/Memelihara Peralatan dan Area Kerja sesuai Tanggung Jawab dan Jadwal Pemeliharaan Berkala, serta Penempatannya sesuai Spesifikasi Pabrik C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Memelihara Kebersihan Perlengkapan dan Area Kerja 1. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam Mengidentifikasi perlengkapan di dalam dan di luar kendaraan sebelum melakukan pembersihan dan perawatan rutin. 2. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam menggunakan metode identifikasi dan tanggung jawab yang benar untuk melaksanakan pembersihan dan pemeliharaan perlengkapan. 3. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam membersihkan/ memelihara peralatan dan area kerja sesuai tanggung jawab dan jadwal pemeliharaan berkala, penempatan nya spesifikasi pabrik Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 17 dari 32

42 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB IV MENGGUNAKAN ALAT PEMADAM KEBAKARAN A. Pengetahuan yang diperlukan Dalam Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran Gambar 12: Jenis Alat Pemadam Api Ringan 1. Cara Mengidentifikasi Jenis-Jenis Alat Pemadam Kebakaran dan Penyebab Kebakaran. a. Identifikasi Jenis-Jenis Alat Pemadam Kebakaran APAR (Alat Pemadam Api Ringan) adalah alat untuk memadamkan api berbentuk tabung slinder yang dapat dioperasikan secara manual oleh seseorang untuk memadamkan api pada awal timbulnya kebakaran (ketika api masih kecil), yang beratnya antara 3-16 kg. Petugas pemadam kebakaran secara umum adalah bertugas untuk memadamkan kebakaran manakala api sudah membesar dan sulit dikendalikan. b. Tanggung Jawab Penggunaan Alat Pemadam Kebakaran Penggunaan alat pemadam kebakaran harus sesuai petunjuk operasional dari pabrikan (SOP) Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 18 dari 32

43 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan c. Identifikasi Penyebab Kebakaran Secara umum terjadinya kebakaran: Ada 4 Faktor Pemicu Kendaraan Terbakar 1) Oli Pada dasarnya karakteristik oli adalah mudah terbakar juga terpapar panas. Kebakaran pun bisa terjadi bila sistem oli bocor pada saat kendaraan melaju dan tetesan oli terpercik ke mesin yang kondisinya panas. Ini dapat menimbulkan api. Selain tu, seal atau sekat oli yang rusak juga bisa menjadi masalah. Sebab hal ini bisa menyebabkan oli merembes atau merambat ke bagian mesin kendaraan yang pada akhirnya berpotensi terbakar. Terakhir, jika oli tidak rutin diganti, maka hal itu dapat menyebabkan berkurangnya viskositas atau kekentalan oli yang menyebabkan mesin cepat panas, aus dan berpotensi terjadi kebakaran kendaraan ketika terpercik. Untuk itu, lakukan pengecekan rutin untuk menghindari potensi kebocoran sistem oli serta lakukan penggantian oli mesin dan oli transmisi secara rutin maksimal setiap km atau per 6 bulan. 2) Komponen kelistrikan Pada kasus ini, hubungan arus pendek bisa terjadi dan menyebabkan kebakaran. Hubungan pendek ini sendiri terjadi bila kabel muatan (+) bersentuhan langsung dengan kabel muatan (-). Menurut Syafei, ada beberapa hal yang bisa menyebabkan hal ini terjadi. Salah satu yang paling sering terjadi adalah karena pemasangan atau instalasi kabel tidak benar. Ini biasa terjadi ketika pemasangan aksesoris kelistrikan tambahan yang pada akhirnya bisa menyebabkan kebakaran. Karena itu, memasang berbagai piranti listrik untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan listrik mulai dari memasang speaker baru, head unit baru dan lainnya harus dilakukan dengan benar. a. Bahan bakar Kendaraan terbakar juga bisa terjadi karena masalah bahan bakar. Maksudnya, ada kebocoran selang atau tangki bahan bakar di area mesin kendaraan yang pada akhirnya menimbulkan potensi timbulnya api. Karenanya, pemilik mobil disarankan untuk service rutin untuk mengecek dengan teliti apakah sistem aliran bahan bakar (hose, tube) atau tangki bahan bakar dalam kondisi baik. Tidak bocor atau retak. Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 19 dari 32

44 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan Clamp (penjepit/klem) juga harus diperhatikan sehingga selalu dalam kondisi baik dan pada posisi yang benar. 4) Exhaust Pada kasus ini, kualitas bahan bakar yang tidak bagus menyebabkan tidak sempurnanya pelepasan gas buang kendaraan sehingga masih menyisakan kotoran atau kerak yang membuat exhaust system tersumbat. Kotoran itu pada akhirnya dapat ikut terbakar juka kondisi kendaraan sedang berjalan dimana exhaust sedang dalam keadaan panas. 1. Cara Mengidentifikasi Alat Pemadam Kebakaran Yang Ada di dalam dan di Luar Kendaraan a. Cara Mengidentifikasi Alat Pemadam Kebakaran yang ada di Dalam Kendaraan b. Cara Mengidentifikasi Alat Pemadam Kebakaran yang ada di Luar Kendaraan 2. Cara Mengidentifikasi Penerapan Pemadaman Kebakaran dan Prosedur Kerjanya Berdasarkan Standar Operating Procedure (SOP) 3. Cara Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran secara Bertanggung Jawab sesuai Prosedur Pabrik Gambar 13: Prosedur Penggunaan Alat Pemadam Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 20 dari 32

45 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan a. Prosedur Pemadaman Kebakaran Pertama, Tarik Kunci Pengaman Kedua, Arahkan alat pemadam ke dasar Api Ketiga, Tekan Gagang pemadam Keempat, sapukan busa pemadam dari sisi ke sisi b. Cara menggunakan Alat Pemadam Kebakaran secara Bertanggung Jawab, Adalah sesuai Prosedur Pemadaman dan Gunakan Alat Pemadam dengan berhati-hati. B. Keterampilan yang diperlukan dalam Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran 1. Mengidentifikasi Jenis Alat Pemadam Kebakaran dan Penyebab Kebakaran 2. Mengidentifikasi Alat Pemadam Kebakaran yang ada di dalam dan di Luar Kendaraan. 3. Mengidentifikasi Penerapan Pemadaman Kebakaran dan Prosedur Kerja Pemadaman Berdasarkan Standar Operating Procedure (SOP). 4. Menggunakan Alat Pemadam Kebakaran Secara Bertanggung Jawab dan Sesuai Prosedur Pabrik. C. Sikap kerja yang diperlukan dalam menggunakan alat pemadam kebakaran 1. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam mengidentifikasi jenis alat pemadam kebakaran dan penyebab kebakaran 2. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam mengidentifikasi lokasi alat pemadam kebakaran yang ada di dalam dan di luar kendaraan. 3. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam mengidentifikasi kegiatan penerapan pemadaman kebakaran dan prosedur kerja berdasarkan Standar operating procedure (SOP) 4. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam menggunakan alat pemadam kebakaran secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur pabrik Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 21 dari 32

46 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB V MELAKSANAKAN PROSEDUR GAWAT DARURAT A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat 1. Cara melaksanakan Prosedur Alarm / Peringatan / Evakuasi di Tempat Kerja dan Tanggung Jawabnya sesuai Prosedur Perusahaan. Gambar 14: Kebakaran pada Kendaraan a. Cara Melaksanakan Prosedur Alarm di Tempat Kerja dan Tanggung Jawabnya sesuai Prosedur Perusahaan Bila kebakaran terjadi pada kendaraan hal yang utama adalah orang-orang harus mampu menyelamatkan dirinya sendiri. Kedua adalah memberikan peringatan bahwa telah terjadi kebakaran, yaitu dengan alarm, klakson. b. Cara Melaksanakan Evakuasi di Tempat Kerja dan Tanggung Jawabnya sesuai Prosedur Perusahaan Melaksanakan evakuasi bila terjadi kebakaran, pertama adalah manusia, suratsurat berharga, alat-alat dan perlengkapan. 2. Cara Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat Untuk Melindungi, Penumpang dan Pengemudi serta Kendaraan dilaksanakan secara Bertanggung Jawab sesuai Peraturan Perusahaan dan Wewenang Tanggung Jawab Individu Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 22 dari 32

47 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan 3. Cara Mencari Bantuan sesegera mungkin dari Kolega/Otoritas yang Berwewenang Cara Mencari Bantuan Sesegera Mungkin dari Kolega/otoritas yang Berwewenang, dapat dilakukan melalui nomor-nomor petugas pemadam kebakaran atau kepolisian. B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat 1. Melaksanakan Prosedur Alarm/Peringatan/ Evakuasi di Tempat Kerja Secara Bertanggung Jawab Dan Sesuai Prosedur Perusahaan 2. Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat untuk Melindungi, Penumpang dan Pengemudi Serta Kendaraan Secara Bertanggung Jawab sesuai Peraturan Perusahaan. 3. Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat untuk Melindungi, Peralatan, Kendaraan Secara Bertanggung Jawab Sesuai Peraturan Perusahaan a. Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat untuk Melindungi Peralatan Secara Bertanggung Jawab Sesuai Peraturan Perusahaan b. Melakukan Tindakan Gawat Darurat untuk Melindungi Peralatan Secara Bertanggung Jawab c. Melakukan Tindakan Gawat Darurat untuk Melindungi Kendaraan Secara Bertanggung Jawab 4. Mencari Bantuan Sesegera Mungkin Dari Kolega/ Otoritas yang Berwewenang. C. Sikap Kerja yang diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Gawat Darurat 1. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam melaksanakan prosedur alarm / peringatan / evakuasi di tempat kerja secara bertanggung jawab dan sesuai prosedur perusahaan 2. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam melaksanakan prosedur gawat darurat untuk melindungi, penumpang dan pengemudi serta kendaraan secara bertanggung jawab sesuai peraturan perusahaan. 3. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam mencari bantuan sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang 4. Disiplin, cermat, tanggap, akurat, dan tanggung jawab dalam mencari bantuan sesegera mungkin dari kolega/ otoritas yang berwewenang Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 23 dari 32

48 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan BAB VI MELAKSANAKAN PROSEDUR PENYELAMATAN PERTAMA A. Pengetahuan yang diperlukan dalam Melaksanakan Prosedur Penyelamatan Pertama 1. Cara melaksanakan Pertolongan Pertama yang diperlukan Secara Bertanggung Jawab Sesuai Prosedur Yang Berlaku a. Cara Melaksanakan Pertolongan Pertama Yang Diperlukan Secara Bertanggung Jawab Gambar 15: Prosedur Pertolongan Pertama Sebelum melakukan pertolongan, ada baiknya Anda mengetahui tahapantahapan dalam memberi pertolongan pertama karena sangat penting untuk memberikan kesempatan hidup yang lebih besar bagi korban. Salah tahapan dalam melakukan pertolongan pertama dapat berakibat fatal pada korban, bahkan bisa menjadi tangan maut bagi si korban. Berikut tahapan-tahapan untuk melakukan pertolongan pertama yang seperti yang disarankan oleh American Heart Assocition (AHA) yang terdiri dari rumusan D.R.C.A.B. yaitu Danger, Response, Compression, Airway, Breathing pada korban kecelakaan : 1) Danger (Bahaya) Pastikan Keadaan Aman untuk Menolong Sebelum menolong korban, sebaiknya Anda memastikan bahwa lokasi benar-benar aman bagi Anda sebagi penolong, orang-orang di sekitar lokasi kejadian, dan korban itu sendiri. Periksalah segala sesuatu yang Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 24 dari 32

49 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan dapat yang mengancam keselamatan. Gunakan pelindung diri yang ada, seperti sarung tangan dan masker untuk mencegah faktor risiko infeksi menular. Jangan mengambil risiko untuk menjadi korban berikutnya. 2) Response (Respon) Pastikan Kondisi Kesadaran Korban Periksa kesadaran korban dengan cara memanggil namanya jika Anda kenal, atau bersuara yang agak keras di dekat telinga korban, jika tidak ada respon juga, tepuk pundak korban perlahan namun tegas, berikan rangsangan nyeri (misalnya mencubit bagian telinga korban). Jika korban masih tidak ada respon, segara panggil bantuan medis, dan lakukan tahap selanjutnya, karena Anda masih mempunyai waktu untuk menunggu bantuan medis datang. Gambar 16: Kompresi Dada Setelah memastikan korban tidak memberi respon dan sudah memanggil bantuan medis, lakukan kompresi dada atau yang biasa di kenal RJP (Resusitasi Jantung Paru-paru). Melakukan RJP yang benar adalah dengan meletakkan korban pada permukaan datar dan keras. Adapun langkah-langkah dalam melakukan RJP pada korban dewasa adalah: a) Berlutut di samping korban b) Tentukan posisi kompresi dada, dengan menemukan titik tengah pertemuan tulang iga dada korban. c) Setelah menemukan titik kompresi, tempatkan tumit tangan anda pada titik tersebut, dengan satu tangan lagi di atasnya Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 25 dari 32

50 Sub Golongan Jasa Transportasi dan Pergudangan d) Posisikan tangan anda tegak lurus dan jaga agar tetap tegak lurus pada saat melakukan kompresi, dan lalu tekan dada korban e) Berikan 30 kali kompresi dada, lakukan dengan cepat dan pertahankan kecepatannya. Berikan kompresi dengan kedalaman 2 inchi (5 cm) Gambar 17: Bantuan Pernafasan 3) Airway (Jalan Nafas) Setelah melakukan 30 kompresi, buka jalan nafas korban dengan metode Head-tilt chin-lift. Tujuannya adalah untuk membuka jalan nafas korban yang tersumbat oleh lidah yang tertarik ke tenggorokan sehingga menutupi jalan nafas. Cara melakukan metodehead-tilt chin-lift yaitu : a) Letakkan telapak tangan Anda di dahi korban dan letakkan jari-jari tangan Anda yang lain dibawah dagu korban. b) Kemudian tekan dahi ke bawah sambil angkat dagu keatas sehingga kepala korban mendongak keatas dan mulut korban terbuka 4) Breathing (Bernafas) Setelah jalan nafas terbuka, lanjutkan dengan pemberian 2 kali nafas bantuan dari mulut ke mulut. Perhatikan membusungnya dada korban untuk memastikan Volume tidal. Volume tidal adalah jumlah udara yang dihirup dan dihembuskan setiap kali bernafas, dimana volume tidal normal sesorang adalah ml. Adapun cara memberikan nafas bantuan sebagai berikut : Judul Modul Mengikuti Prosedur Kesehatan dan Keselamatan Kerja Buku Informasi Versi: 2014 Halaman: 26 dari 32

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN KERJASAMA DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER)

PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) PROGRAM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PENGEMUDI KELUARGA (FAMILY DRIVER) KODE PROGRAM PELATIHAN : H.49.4.2.5.0.001.14 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR M MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMPROSES BUKU BESAR KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT BINA STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PELATIHAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

KURIKULUM SMK EDISI : Mengikuti Prosedur Keselamatan,Kesehatan Kerja Dan Lingkungan. : OPKR C A B C D E F G

KURIKULUM SMK EDISI : Mengikuti Prosedur Keselamatan,Kesehatan Kerja Dan Lingkungan. : OPKR C A B C D E F G KOMPETENSI KODE DURASI PEMELAJARAN LEVEL KOMPETENSI KUNCI : Mengikuti Prosedur Keselamatan,Kesehatan Kerja Dan Lingkungan. : OPKR. 10-016.C : 80 Jam @ 45 menit A B C D E F G 2 1-1 - - 1 KONDISI KINERJA

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI. MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F l 08 05 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MELAKUKAN PEKERJAAN PENANAMAN PADA LAHAN KERJA F.45 4 0 5 2 1 01 l 08 05 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENERAPKAN PERATURAN BERLALU LINTAS KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM F III 08 02 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MENGGUNAKAN ALAT DAN PERLENGKAPAN PEMASANGAN SISTEM FIRE ALARM 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM MRP.MS MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB-BIDANG MODIFIKASI RIAS PENGANTIN MUSLIM MENGHITUNG SECARA SEDERHANA BIAYA MRP MUSLIM BUKU INFORMASI KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah

BAB V PEMBAHASAN. PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah BAB V PEMBAHASAN A. Identifikasi Potensi Bahaya PT. INKA (Persero) yang terbagi atas dua divisi produksi telah mengidentifikasi potensi bahaya yang dapat ditimbulkan dari seluruh kegiatan proses produksi.

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGATASI SITUASI KRITIS DI PERJALANAN KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG DI TEMPAT KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II.

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C II. PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN JEMBATAN (KJ) S/D 25 TON KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.3.1.II.01 GAMBAR DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR KRAN MOBIL s.d 25 Ton KODE PROGRAM PELATIHAN C.11. 20. 0 3.1.1. II. 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL

Lebih terperinci

DAFTAR UNIT KOMPETENSI GENERAL

DAFTAR UNIT KOMPETENSI GENERAL DAFTAR UNIT KOMPETENSI GENERAL NO KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1 OTO.SM01.001.01 Mengikuti Prosedur Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan 2 OTO.SM01.002.01 Membaca dan Memahami Gambar Teknik

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN MENGEMUDI KENDARAAN BERMOTOR UNTUK PEMULA JENJANG II BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.K BUKU KERJA DAFTAR

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL)

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI KRAN MOBIL PADA PESAWAT ANGKAT OPERATOR FORKLIFT (FL) KODE PROGRAM PELATIHAN : C.11.20.0.3.4.1.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

MODUL MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA H

MODUL MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA H MODUL MEMELIHARA LINGKUNGAN KERJA KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT STANDARDISASI KOMPETENSI DAN PROGRAM PELATIHAN Jl. Jendral

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG HANK KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG HANK KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG HANK KODE PROGRAM PELATIHAN : D 7 2 5 2 2 II 0 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI

BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI B A B A K T I S H U A D A KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BUKU MONITORING KESEHATAN PENGEMUDI A K T I S H U A D KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN RI DITJEN PENGENDALIAN

Lebih terperinci

Tujuan penggunaan ambulance

Tujuan penggunaan ambulance pengertian Ambulance adalah kendaraan yang dirancang khusus untuk mengevakuasi/mengangkut orang sakit atau terluka untuk mendapatkan fasilitas medis. Biasanya ambulance adalah kendaraan bermotor. Tujuan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GELANGGANG RENANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN PASAR SWALAYAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN PASAR SWALAYAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN PASAR SWALAYAN KODE PROGRAM PELATIHAN : E.40.1.0.1.1.1.III.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata

BAB III LANDASAN TEORI. tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Keselamatan Jalan Keselamatan Jalan merupakan isu yang cenderung mengemuka dari tahun ke tahun dan saat ini sudah menjadi permasalahan global dan bukan semata-mata masalah transportasi

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL JABATAN KERJA ESTIMATOR BIAYA JALAN (COST ESTIMATOR FOR ROAD PROJECT) PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN

Lebih terperinci

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H

BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H BUKU INFORMASI MEMERIKSA FUNGSI TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG H.494250.007.01 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS DIREKTORAT

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN RUMAH SAKIT

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN RUMAH SAKIT PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN RUMAH SAKIT KODE PROGRAM PELATIHAN : E.40.1.0.1.1.1.III.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN GEDUNG (KAMPUS, GEDUNG OLAHRAGA DAN KANTOR)

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN GEDUNG (KAMPUS, GEDUNG OLAHRAGA DAN KANTOR) PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI PERANCANG INSTALASI LISTRIK BANGUNAN GEDUNG (KAMPUS, GEDUNG OLAHRAGA DAN KANTOR) KODE PROGRAM PELATIHAN : E.40.1.0.1.1.1.III.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I.

Lebih terperinci

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat

JUDUL : Managemen Tanggap Darurat JUDUL : Managemen Tanggap Darurat DESKRIPSI : Bagian ini menjelaskan identifikasi kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola operasional tanggap darurat, memeriksa peralatan dan fasilitas tanggap darurat,

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG CONES KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG CONES KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG CONES KODE PROGRAM PELATIHAN : D 7 2 5 2 0 II 0 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki Jalan yang rusak yang mengakibatkan Kecelakaan

Lebih terperinci

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34

2 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5422); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1244, 2014 KEMENHUB. Jalan. Marka. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 34 TAHUN 2014 TENTANG MARKA JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN

STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN STANDAR USAHA ARENA PERMAINAN I. PRODUK A. Tempat dan Ruang 1. Tersedia

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan Berikut ini adalah kesimpulan yang diperoleh dari penelitian yang telah dilakukan, diantaranya: 1. Berdasarkan analisis konsep 5S yang telah dilakukan, untuk masingmasing

Lebih terperinci

STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. I PRODUK A. Mobil Bus Wisata

STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. I PRODUK A. Mobil Bus Wisata LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA STANDAR USAHA ANGKUTAN JALAN WISATA I. I PRODUK A. Mobil Bus.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Bengkel Pioneer Motor merupakan bengkel umum di Bandung yang menawarkan jasa cuci mobil, body repair, dan perbaikan mesin mobil. Berdasarkan pengamatan, penulis menemukan bagian perbaikan mesin

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMBUAT LAPORAN PEKERJAAN F III 08 06

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MEMBUAT LAPORAN PEKERJAAN F III 08 06 MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI GOLONGAN POKOK TEKNISI FIRE ALARM MEMBUAT LAPORAN PEKERJAAN 2016 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi

Tanggung Jawab Dasar Pengemudi Tanggung Jawab Dasar Pengemudi Panduan ini menerangkan kondisi utama yang harus dipenuhi oleh pengemudi yang akan mengoperasikan kendaraan PMI (baik pengemudi yang merupakan karyawan PMI atau pun pegawai

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & RESIKO K3 CV. KARYA BHAKTI USAHA Jampirejo Timur No 351 Temanggung PRA RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONTRAK (PRARK3K) Disiapkan untuk pekerjaan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi Kali Pacar 1. KEBIJAKAN K3

Lebih terperinci

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar

2015, No Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembar No. 1939, 2015 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAR. Usaha. Hotel. Standar. PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA MOTEL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.133,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERHUBUNGAN. SPM. Angkutan Massal. Berbasis Jalan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 10 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING H

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING H MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGEMUDI ANTISIPATIF KENDARAAN BERMOTOR ANGKUTAN ORANG/ DEFENSIVE DRIVING KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS

Lebih terperinci

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

2 Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4916); 2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan No.1722, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPAREKRAF. Arena Permainan. Standar Usaha.Sertifikasi. Persyaratan. PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG PACKAGE KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR CELUP BENANG PACKAGE KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01 PELATIHAN BERBASIS OPERATOR CELUP BENANG PACKAGE KODE PROGRAM PELATIHAN : D 7 2 5 2 9 II 0 KEMENTERIAN TENAGA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot

Lebih terperinci

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG

LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI POLITEKNIK ATI PADANG FORMULIR No. Formulir FOR-APL 02 ASESMEN MANDIRI Edisi 1 Revisi 2 Berlaku Efektif Februari 2016 Nama Peserta : Tanggal/Waktu :, Nama Asesor : TUK : Sewaktu/Tempat

Lebih terperinci

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH

RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH RSU BINA KASIH RENCANA INDUK MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK) DI RSU BINA KASIH I. LATAR BELAKANG Ketidaksiapan beberapa Rumah Sakit dalam menanggulangi bencana gempa bumi, tsunami, wabah penyakit

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TEKNISI PLC KODE PROGRAM PELATIHAN : E II.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TEKNISI PLC KODE PROGRAM PELATIHAN : E II.01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI TEKNISI PLC KODE PROGRAM PELATIHAN : E.40.1.0.1.1.1.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend.

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PEMANFAAT TENAGA LISTRIK SUB BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMAFAATAN ENERGI

Lebih terperinci

- 5 - BAB I PENDAHULUAN

- 5 - BAB I PENDAHULUAN - 5 - LAMPIRAN PERATURAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN DAN PEMBERLAKUAN STANDAR KOMPETENSI KERJA KHUSUS PENGAWAS OPERASIONAL DI BIDANG

Lebih terperinci

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 4 TAHUN 2013 TANGGAL : 11 APRIL 2013

LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 4 TAHUN 2013 TANGGAL : 11 APRIL 2013 LAMPIRAN INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 4 TAHUN TANGGAL : 11 APRIL PROGRAM DEKADE AKSI KESELAMATAN JALAN PILAR I : MANAJEMEN KESELAMATAN JALAN Terwujudnya pengarusutamaan jalan sebagai prioritas

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI JURU UKUR SEISMIK KODE PROGRAM PELATIHAN C 11 20 0 1 1 1 II 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA LAPANGAN TENIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION)

Standard Operating Procedure PENGOPERASIAN CHAINSAW (CHAINSAW OPERATION) 1. KAPAN DIGUNAKAN Prosedur ini berlaku pada saat melakukan pekerjaan menggunakan chainsaw 2. TUJUAN Prosedur ini memberikan petunjuk penggunaan chainsaw secara aman dalam melakukan pekerjaan dimana chainsaw

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR USAHA SANGGAR SENI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lalu lintas menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan didefinisikan sebagai gerak kendaraan dan orang di

Lebih terperinci

1. Menyiapkan upaya penyelamatan

1. Menyiapkan upaya penyelamatan KODE UNIT : O.842340.039.01 JUDUL UNIT : MengikutiOperasi Penyelamatan DESKRIPSIUNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk ambil bagian/ikut dalam kegiatan penyelamatan

Lebih terperinci

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL. Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 F.45 TPB I BUKU KERJA MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI BIDANG KONSTRUKSI SUB BIDANG SIPIL Tukang Pasang Bata Melaksanakan K3 BUKU KERJA DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI... 2 1.1. Unit Kompetensi yang

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI

PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT TAUFIQUR RACHMAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI PENGELOLAAN OPERASI K3 PERTEMUAN #6 TKT302 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB II TINJAUAN OBJEK 18 BAB II TINJAUAN OBJEK 2.1. Tinjauan Umum Stasiun Kereta Api Menurut Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 9 dan 43 Tahun 2011, perkeretaapian terdiri dari sarana dan prasarana, sumber daya manusia, norma,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) OPERASIONAL SOPIR

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) OPERASIONAL SOPIR UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) No. Dok : 00011 20003 Status Dokumen : Master Salinan No. Nomor Revisi : 00 Tanggal Terbit : 6 September 2016 Jumlah Halaman : 7 (Tujuh)

Lebih terperinci

KODE UNIT : O JUDUL UNIT

KODE UNIT : O JUDUL UNIT KODE UNIT : O.842340.040.01 JUDUL UNIT : MengemudiKendaraan dalam KondisiOperasional DESKRIPSIUNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan dalammengendarai kendaraan dengan

Lebih terperinci

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK)

SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Green Campus Kesehatan Kerja SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Dipresentasikan dalam

Lebih terperinci

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK)

Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) Keamanan & Ketertiban Keselamatan & Kesehatan Kerja Green Campus Subdit Pembinaan Lingkungan Kampus (PLK) SUBDIT PEMBINAAN LINGKUNGAN KAMPUS Dipresentasikan dalam PSAU bagi Mahasiswa Baru Agustus 2013

Lebih terperinci

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA KEMENTERIAN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA Nomor LPM/SOP/ /2016 Tgl. Pembuatan September 2016 Tgl. Pemberlakuan September 2016 Tgl. Pemberlakuan STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025]

UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025] UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 2009/96, TLN 5025] BAB XX KETENTUAN PIDANA Pasal 273 (1) Setiap penyelenggara Jalan yang tidak dengan segera dan patut memperbaiki

Lebih terperinci

DRIVER MANAGEMENT SYSTEM

DRIVER MANAGEMENT SYSTEM DRIVER MANAGEMENT SYSTEM Manajemen Pengemudi merupakan salah satu elemen yang berhubungan dengan para Pengemudi dan kegiatan yang menyangkut didalamnya, yang juga salah satu Pilar kinerja dalam Sistim

Lebih terperinci

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN

SILABUS KEGIATAN PEMBELAJARAN SILABUS NAMA SEKOLAH : SMK ISLAMIYAH MATA PELAJARAN : K3 KELAS/SEMESTER : I / 1 STANDAR KOMPETENSI : 1. MELAKSANAKAN KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA : 20 X 45 Menit KOMPETENSI 1.1. Menerapkan prosedur

Lebih terperinci

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang

STANDAR USAHA TAMAN REKREASI. NO ASPEK UNSUR NO SUB UNSUR I. PRODUK A. Tempat dan Ruang LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 NOMOR 2014 TENTANG STANDAR USAHA TAMAN REKREASI STANDAR USAHA TAMAN REKREASI I. PRODUK A. Tempat dan Ruang B. Fasilitas

Lebih terperinci

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3

#7 PENGELOLAAN OPERASI K3 #7 PENGELOLAAN OPERASI K3 Dalam pengelolaan operasi manajemen K3, terdapat beberapa persyaratan yang dapat dijadikan suatu rujukan, yaitu: 1. OHSAS 18001 2. Permenaker 05/MEN/1996 Persyaratan OHSAS 18001

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU

IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU IDENTIFIKASI PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DAN EVALUASI PEMENUHAN PERSYARATAN HUKUM YANG BERLAKU Dibuat Oleh, Direview oleh, Disahkan oleh Riwayat Perubahan Dokumen Revisi Tanggal Revisi Uraian Oleh Daftar

Lebih terperinci

1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid

1. Menyiapkan perlengkapan pemasangan instalasi kelistrikan PLTS tipeterpusat (komunal) on-grid KODE UNIT : D.35EBT24.008.1 JUDUL UNIT : Memasang Instalasi Kelistrikan PLTS Tipe Terpusat (Komunal) On-Grid DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi,

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara. a. Indera : Sesuatu yang membuat pengemudi waspada dalam mengemudi, BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Modal Dasar Yang Harus Dimiliki Oleh Pengendara Menurut Khisty dan Lall (2005) pengemudi yang baik tidak harus memiliki keahlian khusus. Uji fisik dan psikologis dapat dengan

Lebih terperinci

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif

Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Daftar Periksa Pembinaan Peningkatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Metoda Pelatihan Partisipasi Aktif Working Improvement in Small Medium Enterprise (WISE) by PAOT

Lebih terperinci

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR

MEMERIKSA SISTEM KEMUDI OTO.KR MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR OTOMOTIF SUB SEKTOR KENDARAAN RINGAN MEMERIKSA SISTEM KEMUDI BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013 TENTANG

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP. 181/LATTAS/XII/2013 TENTANG KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jln.Jend.Gatot Subroto Kav 51 Lt.6A Telp(021)52961311,Fax.52960456 Jakarta Selatan 12950 KEPUTUSAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 T E N T A N G PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan

BAB I PENDAHULUAN. berusaha untuk memberikan kepuasan yang terbaik bagi para konsumennya, dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi seperti sekarang, alat transportasi kendaraan bermotor semakin dibutuhkan baik untuk kendaraan operasional perusahaan maupun kendaraan pribadi.

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG

STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG STANDAR KOMPETENSI TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN BIDANG INDUSTRI PERALATAN TENAGA LISTRIK SUB-BIDANG PENUNJANG DEPARTEMEN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL DIREKTORAT JENDERAL LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

Lebih terperinci

1. Merencanakan penyelidikan Pelanggaran Hukum Lalu Lintas

1. Merencanakan penyelidikan Pelanggaran Hukum Lalu Lintas KODE UNIT : RSK.PL01.169.01 JUDUL UNIT : Melaksanakan Penyelidikan Pelanggaran Hukum Lalu Lintas DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini menunjukan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG 1. STANDAR TEKNIS KENDARAAN a. Menggunakan kendaraan jenis bus medium/sedang; b. Umur kendaraan

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR MEKANIKAL EDISI 2012 OPERATOR MESIN PENGGELAR ASPAL PEMELIHARAAN HARIAN MESIN PENGGELAR ASPAL NO. KODE : -I BUKU INFORMASI DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3

Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3 Pedoman Penyusunan Program Kedaruratan PLB3 oleh: Kasubdit Tanggap Darurat dan Pemulihan Non Institusi DIREKTORAT PEMULIHAN KONTAMINASI DAN TANGGAP DARURAT LIMBAH B3 DIRJEN PENGELOLAAN SAMPAH, LIMBAH DAN

Lebih terperinci

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta

No Angkutan Jalan nasional, rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan provinsi, dan rencana induk Jaringan Lalu Lintas dan Angkuta TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No. 5468 TRANSPORTASI. Perhubungan. Lalu Lintas. Angkutan Jalan. Jaringan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 193) PENJELASAN ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 PELAKSANA LAPANGAN PEKERJAAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE :.P BUKU PENILAIAN DAFTAR

Lebih terperinci

2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima

2018, No profesi dan penyusunan okupasi atau jabatan nasional yang ditetapkan oleh Instansi Teknis; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaima No. 307, 2018 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-LHK. Standar dan Sertifikasi Kompetensi Penanggung Jawab Operasional Instalasi Pengendalian Pencemaran Udara dan Penanggung Jawab Pengendalian Pencemaran

Lebih terperinci

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS

MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS PELATIHAN SITE INSPECTOR OF BRIDGE (INSPEKTUR PEKERJAAN LAPANGAN PEKERJAAN JEMBATAN) MODUL SIB 10 : PEMELIHARAAN JALAN DARURAT DAN PEMELIHARAAN LALU LINTAS 2006 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MAINTENANCE PLC KODE PROGRAM PELATIHAN : E II.01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MAINTENANCE PLC KODE PROGRAM PELATIHAN : E II.01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MAINTENANCE PLC KODE PROGRAM PELATIHAN : E.40.1.0.1.1.1.II.01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend.

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN

KUISIONER PENELITIAN Lampiran 1 KUISIONER PENELITIAN PENGARUH PENERAPAN MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PERILAKU KESELAMATAN KARYAWAN PT PDSI RANTAU ACEH TAMIANG TAHUN 2014 I.

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR SINGEING-DESIZING KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR SINGEING-DESIZING KODE PROGRAM PELATIHAN : D II 01 PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI OPERATOR SINGEING-DESIZING SINGEING DESIZING KODE PROGRAM PELATIHAN : D 7 2 2 5 3 II 0 KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1993 TENTANG PEMERIKSAAN KENDARAAN BERMOTOR DI JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang

Lebih terperinci

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Neg BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1219. 2015 KEMENHUB. Dana Alokasi Khusus. Keselamatan Transportasi Darat. Transportasi Perkotaan. Penggunaan. Petunjuk Teknis. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING

MENGEMUDI PADA JALAN LOGGING PROSEDUR OPERASI STANDAR (SOP) SOP - HSE - 001 PENGESAHAN NAMA POSISI TANGGAL TANDA TANGAN Dibuat oleh Tejo Prihantoro HSE Superintendent Disetujui Oleh Daan Saputra Project Manager REVISI REV. ALASAN

Lebih terperinci

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN

LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN BERINGIN KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI FINAL KNKT-09-02-01-01 LAPORAN INVESTIGASI DAN PENELITIAN KECELAKAAN LALU LINTAS JALAN TOYOTA KIJANG NOMOR KENDARAAN T 1756 DC TERJUN KE SUNGAI LUBAI, JEMBATAN

Lebih terperinci

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN

MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR SIPIL EDISI 2012 MANDOR PERKERASAN JALAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN (K3L) NO. KODE : -P BUKU PENILAIAN DAFTAR ISI DAFTAR

Lebih terperinci

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT

PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT PROSEDUR KESIAPAN TANGGAP DARURAT 1. TUJUAN Untuk memastikan semua personil PT XXXXXXX bertindak dalam kapasitas masing-masing selama aspek-aspek kritis dari suatu keadaan darurat. 2. RUANG LINGKUP Prosedur

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PERKANTORAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN

PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI MENGELOLA USAHA PAKAIAN KODE PROGRAM PELATIHAN : O 93 09114 IV 01 DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl.

Lebih terperinci

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat

CRITICAL CARE UNIT. Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat CRITICAL CARE UNIT Berfikir kritis bagaimana tanda-tanda shock yang selalu kita hadapi dalam kegawatdaruratan medis di Unit Gawat Darurat Rabu, 16 Februari 2011 PROSEDUR TETAP MENGOPERASIKAN AMBULANS GAWAT

Lebih terperinci