MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) LOG.OO
|
|
- Sri Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUB SEKTOR PENGELASAN MENGELAS DENGAN PROSES PENGELASAN BUSUR BERPERISAI (SAW) BUKU KERJA DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI R.I. DIREKTORAT JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.51 Lt.7.B Jakarta Selatan
2 DAFTAR ISI Daftar Isi... 1 BAB I STANDAR KOMPETENSI Unit Kompetensi yang Dipelajari Judul dan Kode Unit Deskripsi Unit Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja Batasan Variabel Panduan Penilaian Kompetensi Kunci... 7 BAB II TAHAPAN BELAJAR... 8 BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA Buku-buku Referensi untuk bahan pelatihan yang telah direkomendasikan: - Data Buku Manual - Data Buku Pendukung Teori Halaman: 1 dari 21
3 BAB I STANDAR KOMPETENSI 1.1 Unit Kompetensi yang Dipelajari Dalam sistem pelatihan, Standar Kompetensi diharapkan menjadi panduan bagi peserta pelatihan atau siswa untuk dapat : mengidentifikasikan apa yang harus dikerjakan peserta pelatihan. mengidentifikasikan apa yang telah dikerjakan peserta pelatihan. memeriksa kemajuan peserta pelatihan. menyakinkan bahwa semua elemen (sub-kompetensi) dan criteria unjuk kerja telah dimasukkan dalam pelatihan dan penilaian Judul dan Kode unit Judul Unit Mengelas Dengan Proses Pengelasan Busur Kode Unit Deskripsi Unit Unit ini menggambarkan kegiatan melakukan pengelasan dengan proses pengelasan busur berperisai yang meliputi persiapan material, menentukan mesin las dan barang-barang yang digunakan menghubungkan dan mengeset peralatan pengelasan dengan cara aman,, mengidentifikasi metoda pengelasan untuk mencegah terjadinya distorsi, proses pengelasan bawah air pada beberapa posisi, memeriksa sambungan las, memperbaiki kerusakan/cacat pengelasan dan membuat catatan pengelasan ELEMEN KOMPETENSI 1 Menyiapkan material untuk pengelasan 2 Mengeset mesin las dan barang-barang yang digunakan 3 Menghubungkan dan mengeset peralatan pengelasan 4 Mengidentifikasi metoda pencegahan distorsi (pergeseran) 5 Mengelas sambungan dengan proses las bawah air yang benar 6 Memeriksa sambungan las 7 Memperbaiki kerusakan/cacat pengelasan 8 Membuat catatan pengelasan Halaman: 2 dari 21
4 8.1.1 Kriteria Unjuk Kerja 1. Persyaratan pengelasan ditentukan berdasarkan spesifikasi pekerjaan pengelasan 2. Material disiapkan dengan benar dengan menggunakan perkakas dan teknik 3. Material dipasang/diletakkan sesuai spesifikasi, bilamana diperlukan 4. Mesin las dan barang-barang yang digunakan diidentifikasi berdasarkan prosedur pengelasan yang telah ditentukan dan spesifikasi dan/atau gambar-gambar teknik 5. Peralatan pengelasan dihubungkan dan diset dengan aman dan benar berdasarkan Prosedur operasi standar. 6. Percobaan dilakukan dan diperiksa berdasarkan spesifikasi. 7. Metoda pencegahan distorsi ditentukan 8. Tindakan yang tepat dilakukan untuk mengurangi dan memperbaiki distorsi 9. Las pengisi (pad), horizontal (butt) dan vertikal (fillet) dilakukan dengan benar pada posisi datar), dan las vertikal (fillet) pada posisi horizontal sesuai dengan spesifikasi 10. Sambungan las dibersihkan menurut spesifikasi dengan menggunakan teknik dan peralatan yang tepat. 11. Sambungan las diperiksa secara visual sesuai spesifikasi 12. Cacat pengelasan diidentifikasi 13. Melakukan tindakan perbaikan bilamana diperlukan 14. Cacat pengelasan dihilangkan dengan meminimalkan kerugian kekuatan logam dengan menggunakan teknik dan peralatan yang tepat 15. Cacat pengelasan dihilangkan dengan meminimalkan kerugian kekuatan logam dengan menggunakan teknik dan peralatan yang tepat Batasan Variabel Pekerjaan ini dilakukan terhadap berbagai jenis material untuk fabrikasi berat maupun ringan. Pekerjaan dapat dilakukan sendiri atau dalam tim dengan menggunakan mutu standar, keselamatan (safety) dan prosedur pekerjaan dan pengelasan yang telah ditetapkan, dan keahlian untuk mempraktekkan berbagai kegiatan fabrikasi. Kualitas pengelasan diharuskan untuk memenuhi Tujuan Umum Halaman: 3 dari 21
5 atau yang sederatat. Material yang dilas umumnya berupa baja berkarbon or baja tahan karat (stainless steel) Persiapan material meliputi pemanasan pendahuluan, pengesetan peralatan dan penempatannya, penjepit, dll. Tindakan perbaikan dengan menggunakan proses pemanasan dapat mencakup peralatan oksigen-asetilen dan pengikis busur udara. Grinda juga dapat digunakan. Untuk pengelasan yang sesuai dengan sertifikat yang dicakup maka Unit LOG.OO (Menerapkan prinsip-prinsip pengelasan) sebaiknya dipilih juga PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian Unit ini sebaiknya dinilai pada lokasi kerja, di luar lokasi kerja atau kombinasi keduanya. Kompetensi dalam unit ini ditunjukkan oleh individu yang bekerja sendiri atau bekerja dalam suatu tim/kelompok. Lingkungan penilaian tidak boleh merugikan peserta. 2. Kondisi Penilaian Peserta akan disediakan seluruh perkakas, perlengkapan, material dan dokumentasi yang diperlukan. Peserta diijinkan untuk mengacu pada dokumen-dokumen berikut: 2.1 Prosedur kerja yang relevan. 2.2 Spesifikasi produk dan fabrikasi yang relevan. 2.3 Kode-kode, standar-standar, manual-manual, dan bahan-bahan referensi yang relevan. 2.4 Peserta akan diminta untuk: Secara lisan, atau dengan cara-cara komunikasi lainnya, menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penilai Menyebutkan kolega-kolega/rekan kerja yang dapat dihubungi untuk mendapatkan bukti-bukti kecakapan apabila diperlukan Menunjukkan bukti sertifikat/penghargaan pelatihan-pelatihan di luar kerja yang berhubungan dengan unit ini. Penilai harus yakin bahwa peserta tersebut dapat melakukan secara cakap dan konsisten seluruh elemen-elemen unit ini seperti yang telah ditetapkan dalam kriteria-kriteria, termasuk pengetahuan yang diperlukan. Halaman: 4 dari 21
6 3. Aspek kritis Unit ini dapat dinilai bersama dengan unit-unit lain mengenai keselamatan (safety), kualitas, komunikasi, penanganan material, pencatatan dan pelaporan yang berhubungan dengan pengesetan peralatan pembanding pengukuran atau unit-unit lain yang membutuhkan penerapan ketrampilan dan pengetahuan yang dicakup oleh unit ini. Kompetensi dalam unit ini tidak dapat dinyatakan hingga semua unit yang diwajibkan telah dipenuhi. 4. Catatan khusus Selama penilian peserta akan: 4.1 selalu menunjukkan praktek kerja yang aman. 4.2 memberikan informasi tentang proses, kejadian, atau tugas-tugas yang dilaksanakan untuk menjamin suatu lingkungan kerja yang aman dan efisien. 4.3 mempertanggungjawabkan kualitas pekerjaannya. 4.4 selalu merencanakan tugas-tugas dan meninjau kembali persyaratanpersyaratan suatu tugas apabila diperlukan. 4.5 melakukan seluruh tugas sesuai dengan prosedur operasi standar. 4.6 melakukan seluruh tugas sesuai dengan spesifikasinya. 4.7 menggunakan cara-cara, praktek-praktek, proses-proses teknik dan prosedur di tempat kerja. Tugas-tugas tersebut diselesaikan dalam jangka waktu yang layak sehubungan dengan aktivitas-aktivitas khusus di tempat kerja. 5. Pedoman penilai 5.1 Amati bahwa Seluruh spesifikasi dan gambar yang berhubungan dikumpulkan 5.2 Pastikan bahwa Persyaratan pengelasan dapat diidentifikasi. 5.3 Amati bahwa Material yang akan dilas disiapkan dengan menggunakan perkakas dan teknik yang sesuai berdasarkan prosedur di tempat kerja 5.4 Pastikan bahwa Persyaratan penyiapan material dapat diidentifikasi. 5.5 Amati bahwa Material yang akan dilas dipasang, diletakkan dan dijepit sesuai spesifikasi berdasarkan prosedur di tempat kerja. 5.6 Pastikan bahwa Contoh-contoh peralatan pemegang/penjepit material dapat ditunjukkan. Hubungan antara bagian yang akan dilas yang diperlukan dapat diidentifikasi. Metoda penjepitan yang tepat untuk pengaplikasiannya dapat diidentifikasi 5.7 Pastkan bahwa Penggunaan berbagai macam mesin las dapat ditunjukkan. Penggunaan berbagai macam elektroda dapat ditunjukkan. Mesin las yang tepat untuk suatu tugas yang diberikan dapat diidentifikasi. Elektroda yang tepat untuk suatu tugas yang Halaman: 5 dari 21
7 diberikan dapat diidentifikasi.. Persyaratan ventilasi/pengeluaran udara yang tepat dapat diidentifikasi 5.8 Amati bahwa Peralatan pengelasan dihubungkan dan diset dengan benar berdasarkan prosedur keselamatan dan prosedur di tempat kerja 5.9 Pastikan bahwa Hubungan antara kekuatan arus listrik, elektroda dan ketebalan material dapat ditunjukkan. Pengesetan yang tepat untuk suatu tugas yang diberikan dan pemilihan peralatan dan barangbarang yang digunakan dapat diidentifikasi Amati bahwa Percobaan pengelasan dilakukan sesuai dengan prosedur di tempat kerja. Percobaan pengelasan diperiksa kesesuaiannya dengan spesifikasi berdasarkan prosedur di tempat kerja. Bilaman perlu, pengesetan disetel untuk memastikan kesesuaian dengan spesifikasi Pastikan bahwa Spesifikasi pengelasan yang akan dicapai dapat diidentifikasi. Tindakan yang diambil jika percobaan tidak memenuhi spesifikasi dapat dijelaskan 5.12 Pastikan bahwa Metoda pencegahan distorsi pada material yang dilas dapat ditunjukkan. Metoda pencegahan distorsi yang tepat untuk suatu tugas yang diberikan dapat diidentifikasi 5.13 Amati bahwa Metoda pencegahan distorsi yang tepat dilakukan dalam proses pengelasan. Bilamana perlu, distorsi pada material yang dilas diperbaiki sesuai dengan prosedur di tempat kerja Pastikan bahwa Metoda perbaikan distorsi pada material yang dilas dan aplikasinya dapat ditunjukkan Amati bahwa Las dilakukan dengan benar untuk posisi: - datar - horizontal sesuai dengan Tujuan Umum atau spesifikasi yang sederajat berdasarkan prosedur di tempat kerja Pastikan bahwa persyaratan pengelasan yang memenuhi Tujuan Umum (atau yang sederajat) dapat diidentifikasi 5.17 Amati bahwa Sambungan dibersihkan dengan menggunakan perkakas dan teknik yang tepat sesuai dengan prosedur di tempat kerja 5.18 Pastikan bahwa Metoda pembersihkan sambungan las dapat ditunjukkan 5.19 Amati bahwa sambungan las diperiksa secara visual untuk melihat kerusakan/cacat Pastikan bahwa Cacat pengelasan yang umumnya dapat dilihat oleh mata dapat diidentifikasi Amati bahwa Bilamana perlu cacat pengelasan diidentifikasi 5.22 Amati bahwa Bila diperlukan, cacat pengelasan dihilangkan sesuai dengan prosedur kerja setempat. Halaman: 6 dari 21
8 5.23 Pastikan bahwa Metoda penghilangan cacat pengelasan dan penerapannya dapat ditunjukkan 5.24 Amati bahwa Minimum kerugian kekuatan logam dihilangkan bersama dengan cacat pengelasan 5.25 Pastikan bahwa Perkakas, teknik dan peralatan yang digunakan untuk memperbaiki cacat dapat ditunjukkan Amati bahwa Catatan pengelasan diselesaikan dengan akurat sesuai dengan prosedur operasi standar 5.27 Pastikan bahwa Catatan pengelasan yang dibuat dapat diidentifikasi. Frekuensi detil pengelasan dicatat dapat diidentifikasi. Alasan pembuatan pencatatan pengelasan dapat diberikan Kompetensi Kunci NO KOMPETENSI KUNCI TINGKAT 1. Mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa informasi 3 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi 2 3. Merencanakan dan mengorganisir aktivitas-aktivitas 2 4. Bekerja dengan orang lain dan kelompok 2 5. Menggunakan ide-ide dan teknik matematika 2 6. Memecahkan masalah 2 7. Menggunakan teknologi 1 Halaman: 7 dari 21
9 BAB II TAHAPAN BELAJAR Langkah-langkah/tahapan belajar Penyajian bahan, pengajaran, peserta dan penilai harus yakin dapat memenuhi seluruh rincian yang tertuang dalam standar kompetensi. Isi perencanaan merupakan kaitan antara criteria unjuk kerja dengan pokokpokok keterampilan dan pengetahuan. K U K Indikator Kerja Tahapan Belajar Sumber Persyaratan pengelasan ditentukan berdasarkan spesifikasi pekerjaan pengelasan 2. Material disiapkan dengan benar dengan menggunakan perkakas dan teknik 3 Material dipasang/diletakkan sesuai spesifikasi, bilamana diperlukan - Dapat menyebutkan prinsip kerja mesin las busur berperisai (SAW). - Dapat menjelaskan macam-macam Kawat elekyroda dan kegunaannya. - Dapat mengeset mesin las busur berperisai - Dapat menjelaskan gambar kerja dan spesifikasinya. - Dapat memilih jenis dan ukuran material yang akan dilas - dapat memilih alat yang diperlukan untuk membersihkan,melurus kan dan merakit material. Dapat melukis/menggambar permukaan material yang akan dilas. - Merakit material. - Macammacam mesin las bususur berperisai. - Macammacam kawat elektroda & kegunaannya. - Prinsip kerja mesinlas bususr berperisai. - Persiapan mengelas. - Membaca gambar. - Pemilihan /menggunakan perkaskas untuk persiapan mengelas - Mengevaluasi hasil persiapan material. - Tujuan persiapan pada pengelasan. Pengenalan Las Bususr Redam (Submerged Arc Welding/SAW Introduction) Batam Institutional Development Project 2002 Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Pengenalan Las Bususr Redam /SAW Introduction) Batam Institutional Development Project 2002 Halaman: 8 dari 21
10 Mesin las dan barangbarang yang digunakan diidentifikasi berdasarkan prosedur pengelasan yang telah ditentukan dan spesifikasi dan/atau gambar-gambar teknik 5 Peralatan pengelasan dihubungkan dan diset dengan aman dan benar berdasarkan Prosedur operasi standar 6 Percobaan dilakukan dan diperiksa berdasarkan spesifikasi. 7 Metoda pencegahan distorsi ditentukan -Memeriksa jenis ukuran material yang akan dilas -Menentukan jenis dan ukuran kawat elektroda. -Menentukan jenis mesinlas yang akan digunakan. -Dapat menyiapkan peralatan yang akan digunakan untuk menghubungkan rangkaian las -Memeriksa komponen yang akn dirangkai. -menghubungkan merangkai komponen las dengan menggunakan peralatan sesuai prosedur. Mencoba Mesin las sesuai prosedur yang benar. - mengindentifikasi jenis-jenis distorsi. - mengindentifikasi metoda setiap jenis distorsi. - Dapat mengindentifikasi cara mencegah distorsi. Mendemontrasikan pencegahan distorsi. -Pengetahuan bahan. -Pengetahuan kawat elektroda dan fluksi Pengenalan mesin las busur berperisai (SAW) Pengenalan bagian/kompon en dari mesin las busur berperisai. -Pengetahuan tentang cara memesang kawat elektroda untuk mesin las busur berperisai. -Mempelajari teknik dan perkakas pencegahan distorsi. - Pencegahan beberapa bentuk distorsi. Pengenalan Las Bususr Redam (Submerged Arc Welding/SAW Introduction) Batam Institutional Development Project 2002 Pengenalan Las Bususr Redam (Submerged Arc Welding/SAW Introduction) Batam Institutional Development Project 2002 Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Halaman: 9 dari 21
11 Tindakan yang tepat Melakukan las catat Tujuan Mengelas dilakukan untuk pada material yang lmembuat las Dengan Las mengurangi dan akan dilas. catat Busur Metal memperbaiki distorsi. Manual Log. 9 Las pengisi (pad), horizontal (butt) dan vertikal (fillet) dilakukan dengan benar pada posisi datar), dan las vertikal (fillet) pada posisi horizontal sesuai dengan spesifikasi -Dapat mendemontrasi kan pengelasan posisi horizontal sesuai spesifikasi. - Dapat mendemontrasi kan pengelasan posisi vertical sesuai spesifikasi Teknik mengelas posisi horizontal. Teknik mengelas posisi vertical Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Sambungan las dibersihkan menurut spesifikasi dengan menggunakan teknik dan peralatan yang tepat. Membersihkan hasil pengelasan menggunakan perkakas dan teknik yang benar. teknik Membersihkan hasil pengelasan dengan menggunakan perkakas dan yang benar. Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Sambungan las diperiksa secara visual sesuai spesifikasi -Dapat mengindentifikasi kerusakan/cacat las bagian luar. -Menyiapkan alat ukur untuk mengukur hasil las. -Mameriksa hasil las secara visual. Mempelajari dan mengkaji perkakas dan teknik pemeriksaan cacat las. -Mempelajari alat ukur untuk mengukur hasil las. -macam-macam peperiksa hasil las. Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Cacat pengelasan diidentifikasi -Menunjukan cacat las bagian luar yang terdapat pada beberapa hasil las. -Menentukan jenis cacat las. Mempelajari macam-macam cacat las. Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Halaman: 10 dari 21
12 Melakukan tindakan perbaikan bilamana diperlukan 14 Cacat pengelasan dihilangkan dengan meminimalkan kerugian kekuatan logam dengan menggunakan teknik dan peralatan yang tepat 15 Catatan pengelasan dibuat sesuai dengan prosedur operasi standar Melakukan perbaikan bilamana diperlukan. -menentukan teknik perbaikan cacat las. Mendemontrasikan perbaikan cacat las. -Dapat menjelaskan jenis mesin las yang digunakan. -Dapat menjelaskan langkah kerja pengelasan -Dapat menjelaskan teknik perbaikan cacat las -Dapat menjelaskan alat/perkakas yang digunakan. Teknik memperbaiki cacat las. -Peralatan dan mengoprasikan peralatan untuk perbaikan cacat las. Cara memperbaiki cacat-cacat las Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Halaman: 11 dari 21
13 TUGAS UNJUK KERJA BAB III TUGAS TEORI DAN UNJUK KERJA Tugas 1 Pengelasan Sambungan Tumpul Kampuh V 1 Tujuan Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat serta mengerti bentuk pengelasan sambungan tumpul kampuh V dengan menggunakan Backing Plat pada posisi Flat dengan kriteria sebagai berikut : - Tidak ada retak pada sisi-sisi pengelasan - Alur las lurus dan ketinggian Capping las rata ( 3-5 mm ) - Porosity, under cut maximum 10%. - Tidak terjadi deformasi, maximum 5% dari panjang benda kerja 2 Alat alat dan Bahan. - 1 Unit SAW Mesin. - Kawat Elektroda 1 Roll dengan Diameter 3 mm. - Plat baja carbon rendah dengan ukuran 1000 x 200 x 12,5 mm tebal. - Fluksi tipe Union S32. - Backing plat dari bahan Tembaga dengan ukuran 1000 x 300 x 10 mm tebal - Peralatan Bantu. - Peralatan Keselamata dan Kesehatan Kerja. 2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja. - Rapikan serta haluskan sisi-sisi plat dengan kikir atau gerinda. - Gunakan pakaian kerja praktek yang sesuai. - Lakukan prosedur persiapan Pengelasan sesuai dengan Welding Prosedure yang ada. - Tanyakan ke Pembimbing praktek jika belum mengerti benar apa yang akan dilakukan. - Selalu mulai kerja dengan memperhatikan prosedur keamanan dan prosedur kerja yang ada. Halaman: 12 dari 21
14 Gambar Kerja. 3 Posisi Benda Kerja dan Kawat Elektroda. Fluks Cu Arah Gerakan Halaman: 13 dari 21
15 4 Langkah Kerja. - Persiapan benda kerja sesuai gambar kerja didalam Welding Prosedur. - Pengaturan benda benda kerja sesuai dengan posisi yang ditentukan. - Pengaturan parameter mesin las sesuai Welding Prosedure. - Melakukan pengelasan. - Pembersihan terak dan kotoran las. - Memeriksakan hasil pengelasan setiap jalur kepada Pembimbing. - Menyererahkan / memberitahukan hasil benda kerja kepada Pembimbing untuk diperiksa. Halaman: 14 dari 21
16 Tugas 2 PENGELASAN SAMBUNGAN SUDUT POSISI 1 F 1. Tujuan Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat serta mengerti bentuk pengelasan sudut pada posisi datar (1F) dengan kriteria sebagai berikut : - Tidak ada retak pada sisi-sisi pengelasan. - Ketinggian las (Throat ) 10 mm serta alur las lurus dan rata. - Tidak ada Porosity, under cut maximum 10% dari panjang benda kerja. - Tidak terjadi deformasi (5% dari panjang benda kerja) 2. Alat alat dan Bahan. - 1 Unit mesin SAW. - Kawat Elektroda 1 Roll dengan Diameter 5 mm. - Plat baja carbon rendah dengan ukuran 1000 x 200 x 20 mm tebal. - Fluksi tipe Union S32. - Peralatan Bantu. - Peralatan Keselamata dan Kesehatan Kerja. 3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. - Rapikan serta haluskan sisi-sisi plat dengan kikir atau gerinda. - Gunakan pakaian kerja praktek yang sesuai. - Lakukan prosedur persiapan Pengelasan sesuai dengan Welding Prosedure yang ada. - Tanyakan ke Pembimbing praktek jika belum mengerti benar apa yang akan dilakukan. - Selalu mulai kerja dengan memperhatikan prosedur keamanan dan prosedur kerja yang ada. Halaman: 15 dari 21
17 4. Gambar Kerja Arah Gerakan 5. Langkah Kerja. - Persiapan benda kerja sesuai gambar kerja didalam Welding Prosedur. - Pengaturan benda benda kerja sesuai dengan posisi yang ditentukan. - Pengaturan parameter mesin las sesuai Welding Prosedure. - Melakukan pengelasan. - Pembersihan terak dan kotoran las. - Memeriksakan hasil pengelasan setiap jalur kepada Pembimbing. - Menyererahkan / memberitahukan hasil benda kerja kepada Pembimbing untuk diperiksa. Halaman: 16 dari 21
18 Tugas3 PENGELASAN SAMBUNGAN SUDUT POSISI HORIZONTAL (2 F) 1. Tujuan Setelah mempelajari dan berlatih tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat serta mengerti bentuk pengelasan sambungan sudut posisi horizontal (2F) dengan kriteria sebagai berikut : - Tidak ada retak pada sisi-sisi pengelasan. - Ketinggian las (Throat ) 10 mm serta alur las lurus dan rata. - Tidak ada Porosity, under cut maximum 10% dari panjang benda kerja. - Tidak terjadi deformasi (5% dari panjang benda kerja) 2. Alat alat dan Bahan. 1 Unit mesin SAW. Kawat Elektroda 1 Roll dengan Diameter 5 mm. Plat baja carbon rendah dengan ukuran 1000 x 200 x 20 mm tebal. Fluksi tipe Union S32. Peralatan Bantu. Peralatan Keselamata dan Kesehatan Kerja. 3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Rapikan serta haluskan sisi-sisi plat dengan kikir atau gerinda. Gunakan pakaian kerja praktek yang sesuai. Lakukan prosedur persiapan Pengelasan sesuai dengan Welding Prosedure yang ada. Tanyakan ke Pembimbing praktek jika belum mengerti benar apa yang akan dilakukan. Selalu mulai kerja dengan memperhatikan prosedur keamanan dan prosedur kerja yang ada. Halaman: 17 dari 21
19 4. Posisi Benda Kerja dan Wire Elektroda. Arah Gerakan 5. Langkah Kerja. Persiapan benda kerja sesuai gambar kerja didalam Welding Procedur. Pengaturan benda benda kerja sesuai dengan posisi yang ditentukan. Pengaturan parameter mesin las sesuai Welding Procedure. Melakukan pengelasan. Pembersihan terak dan kotoran las. Memeriksakan hasil pengelasan setiap jalur kepada Pembimbing. Menyererahkan / memberitahukan hasil benda kerja kepada Pembimbing untuk diperiksa. Halaman: 18 dari 21
20 Tugas 4 PENGELASAN SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH X POSISI 1 G 1. Tujuan Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini, peserta diharapkan mampu membuat serta mengerti bentuk pengelasan sambungan tumpul kampuh X posisi Flat (1G) dengan kriteria sebagai berikut : - Tidak ada retak pada sisi-sisi pengelasan - Alur las lurus dan ketinggian Capping las rata ( 3-5 mm ) - Porosity, under cut maximum 10%. - Tidak terjadi deformasi, maximum 5% dari panjang benda kerja 2. Alat alat dan Bahan. 1 Unit mesin SAW. Kawat Elektroda 1 Roll dengan Diameter 5 mm. Plat baja karbon rendah dengan ukuran 1000 x 200 x 20 mm tebal. Fluksi tipe Union S32. Peralatan Bantu. Peralatan Keselamata dan Kesehatan Kerja. 3. Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Rapikan serta haluskan sisi-sisi plat dengan kikir atau gerinda. Gunakan pakaian kerja praktek yang sesuai. Lakukan prosedur persiapan Pengelasan sesuai dengan Welding Procedure yang ada. Tanyakan ke Pembimbing praktek jika belum mengerti benar apa yang akan dilakukan. Selalu mulai kerja dengan memperhatikan prosedur keamanan dan prosedur kerja yang ada. Halaman: 19 dari 21
21 4. Gambar Kerja Langkah Kerja. Persiapan benda kerja sesuai gambar kerja didalam Welding Procedur. Pengaturan benda benda kerja sesuai dengan posisi yang ditentukan. Pengaturan parameter mesin las sesuai Welding Procedure. Melakukan pengelasan. Pembersihan terak dan kotoran las. Memeriksakan hasil pengelasan setiap jalur kepada Pembimbing. Menyererahkan / memberitahukan hasil benda kerja kepada Pembimbing untuk diperiksa. Halaman: 20 dari 21
22 Buku buku Refrensi : Pengenalan Las Bususr Redam (Submerged Arc Welding/SAW Introduction) BATAM INSTITUTIONAL DEVELOPMENT PROJECT2002 Buku Informasi : Mengelas Dengan Las Busur Metal Manual Log Halaman: 21 dari 21
Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G
Laporan Praktik Pengelasan Lanjut A. Tujuan Praktik Pengelasan Lanjut Mahasiswa mampu melaksanakan pengelasan dengan las SMAW, berbagai posisi pengelasan. B. Deskripsi Praktik Pengelasan Lanjut Membuat
Lebih terperinciJOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.
JOOB SHEET MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XII PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH V POSISI DI BAWAH TANGAN ( 1G ) TUJUAN : Setelah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. berperan dalam proses manufaktur komponen yang dilas, yaitu design,
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Proses pengelasan merupakan proses penyambungan dua potong logam dengan pemanasan sampai keadaan plastis atau cair, dengan atau tanpa tekanan. Perlu diketahui bahwa ada
Lebih terperinciRANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA. *
RANCANG BANGUN SPESIMEN UNTUK KEBUTUHAN ULTRASONIC TEST BERUPA SAMBUNGAN LAS BENTUK T JOINT PIPA BAJA Riswanda 1*, Lenny Iryani 2 1,2 Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012 *E-mail
Lebih terperinciJOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.
JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT XI PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA SMK NEGERI 3 PURBALINGGA JL.LETNAN SUDANI -
Lebih terperinciMENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL
KODE MODUL M5.17A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL MENGELAS BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKA
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER. 02/MEN/1982 TENTANG KWALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI No : TENTANG KWALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Menimbang : Menetapkan : a. bahwa dengan kemajuan tehnik dan teknologi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tugas Akhir Akhmad Faizal 2011310005 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Pengertian Pengelasan Pengelasan adalah proses penyambungan antara dua bagian logam atau lebih dengan menggunakan energi panas. Menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan teknologi dalam bidang konstruksi yang semakin maju dewasa ini, tidak akan terlepas dari teknologi atau teknik pengelasan karena mempunyai peranan yang
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN
DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Pengelasan Kode Soal : 1227 Alokasi Waktu :
Lebih terperinciDAFTAR ISI...1 TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...4 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...1 TUJUAN PROGRAM KEAHLIAN...1 STANDAR KOMPETENSI KEAHLIAN...2 PROFIL KOMPETENSI LU LUSAN...4 1. KOMPETENSI UMUM...4 2. KOMPETENSI KEJURUAN...5 RUANG LINGKUP PEKERJAAN...7 SUBSTANSI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:
III. METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut: 1. Pembuatan kampuh dan proses pengelasan dilakukan di Politeknik Negeri Lampung, Bandar Lampung, 2.
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR LOGAM MESIN SUBSEKTOR FABRIKASI Melakukan Rutinitas Pengelasan Menggunakan Las Busur Manual dan/atau Las Gas (Metal) LOG. OO05.012.01 BUKU INFORMASI DEPARTEMEN
Lebih terperinciPENGARUH PERUBAHAN ARUS DAN KECEPATAN SERTA KELEMBAPAN FLUX TERHADAP HASIL IMPACT
SIDANG TUGAS AKHIR PENGARUH PERUBAHAN ARUS DAN KECEPATAN SERTA KELEMBAPAN FLUX TERHADAP HASIL IMPACT DAN KEKERASAN SERTA MACROSTRUCTURE FILLET WELD HASIL PENGELASAN SUBMERGED ARC WELDING (SAW) FAMESSA
Lebih terperinciDASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK MESIN KOMPETENSI KEAHLIAN : 1. TEKNIK PEMESINAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan teknologi dalam bidang konstruksi yang semakin maju dewasa ini, tidak akan terlepas dari teknologi atau teknik pengelasan karena mempunyai peranan yang
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DATA ALAT DAN MATERIAL PENELITIAN 1. Material Penelitian Tipe Baja : AISI 1045 Bentuk : Pelat Tabel 7. Komposisi Kimia Baja AISI 1045 Pelat AISI 1045 Unsur Nilai Kandungan Unsur
Lebih terperinciWELDING. LEMBAR INFORMASI Bidang Lomba LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT DIY TAHUN 2014 JOGJAKARTA LKS PENGELASAN LOGAM
LOMBA KOMPETENSI SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN TINGKAT DIY JOGJAKARTA Hal 1 dari 8 LEMBAR INFORMASI Bidang Lomba WELDING I. Pendahuluan Diknik Mesin FT Hal 2 dari 8 Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK Tingkat
Lebih terperinciJOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T.
JOOB SHEET MENGELAS DENGAN PROSES LAS OKSI ASETILIN KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PENGELASAN TINGKAT X PENYUSUN : MUKHTAROM,S.T. DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN PURBALINGGA SMK NEGERI 3 PURBALINGGA JL.LETNAN SUDANI
Lebih terperinciBAB I LAS BUSUR LISTRIK
BAB I LAS BUSUR LISTRIK A. Prinsip Kerja Las Busur Listrik Mengelas secara umum adalah suatu cara menyambung logam dengan menggunakan panas, tenaga panas pada proses pengelasan diperlukan untuk memanaskan
Lebih terperinciSUBMARGED ARC WELDING (SAW)
SUBMARGED ARC WELDING Pengertian (SAW) Submerged Arc Welding (SAW) merupakan salah satu jenis pengelasan busur listrik dengan memanaskan serta mencairkan benda kerja dan elektroda oleh busur listrik yang
Lebih terperinciPaket Pembelajaran dan Penilaian
Indonesia Australia Partnership for Skills Development Paket Pembelajaran dan Penilaian Kode Unit : BSDC-0707 LAS BUSUR MANUAL-IA (Shielded Metal Arc Welding-IA) ( Mei 2002 ) Daftar Isi BAB 1 PENGANTAR...1
Lebih terperinciDESKRIPSI PEMELAJARAN
DESKRIPSI PEMELAJARAN KOMPETENSI : Menggambar dan membaca sketsa KODE : M9.1A DURASI PEMELAJARAN : 160 Jam @ 45 menit LEVEL KOMPETENSI KUNCI A B C D E F G 2 1 2 2 1 2 1 KONDISI KINERJA Dalam melaksanakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. keling. Ruang lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam konstruksi. transportasi, rel, pipa saluran dan lain sebagainya.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari pengelasan, karena mempunyai peranan penting dalam rekayasa dan reparasi logam.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. sampah. Karena suhu yang diperoleh dengan pembakaran tadi sangat rendah maka
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena suhu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan (welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai dengan bulan September Tahun 2011 bertempat di 4 tempat yang berbeda pada
Lebih terperinciLAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)
Page : 1 LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW) 1. PENDAHULUAN. Las busur listrik elektrode terbungkus ialah salah satu jenis prose las busur listrik elektrode terumpan,
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Semester V DAFTAR ISI No. JST/MES/MES345/00 Revisi : 0 Tgl. : 5 September 0 Hal dari NOMOR DOKUMEN No. JST/MES/MES345/0 No. JST/MES/MES345/0 URAIAN MENYAMBUNG PIPA LURUS DENGAN LAS MIG MENYAMBUNG PIPA
Lebih terperinciPersentasi Tugas Akhir
Persentasi Tugas Akhir OLEH: MUHAMMAD RENDRA ROSMAWAN 2107 030 007 Pembimbing : Ir. Hari Subiyanto,MSc Program Studi Diploma III Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Lebih terperinciDASAR TEKNOLOGI PENGELASAN
DASAR TEKNOLOGI PENGELASAN Pengelasan adalah suatu proses dimana bahan dengan jenis sama digabungkan menjadi satu sehingga terbentuk suatu sambungan melalui ikatan kimia yang dihasilkan dari pemakaian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut: 1. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan dan pembuatan spesimen uji tarik dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai
BAB III METODE PENELITIAN 3. 1Diagram Alur Penelitian Mulai Studi literatur Identifikasi masalah Persiapan spesimen uji Pemilihan material spesimen ( baja SS-400 ) Pemotongan dan pembuatan kampuh las Proses
Lebih terperinciMAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)
MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW) PROGRAM IbPE KELOMPOK USAHA KERAJINAN ENCENG GONDOK DI SENTOLO, KABUPATEN KULONPROGO Oleh : Aan Ardian ardian@uny.ac.id FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia industri saat ini tidak lepas dari suatu konsruksi bangunan baja ataupun konstruksi sebuah mesin, dimana nilai kekakuan yang tinggi dari suatu material yang
Lebih terperinciANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK
ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH Yafet Bontong Staf Pengajar Prodi Teknik Mesin Universitas Kristen
Lebih terperinciNASKAH SOAL LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016 PENGELASAN (WELDING)
NASKAH SOAL LOMBA KOMPETENSI SISWA SMK TINGKAT PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN 2016 BIDANG LOMBA : PENGELASAN (WELDING) PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU DINAS PENDIDIKAN BIDANG PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN
Lebih terperinciTUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )
1. Jelaskan tahapan kerja dari las titik (spot welding). Serta jelaskan mengapa pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua pelat yang disambung Tahapan kerja dari las titik (spot welding) ialah : Dua lembaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam industri, teknologi konstruksi merupakan salah satu teknologi yang memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan manusia. Perkembangannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak dapat dipisahkan dari pengelasan karena mempunyai peranan penting dalam rekayasa dan reparasi logam.
Lebih terperinciPengujian Impak (Hentakan) Pengujian Metalografi Pengujian Korosi Parameter pada Lambung Kapal...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... ii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv HALAMAN MOTTO... v KATA PENGANTAR... vi ABSTRAK... viii ABSTRACT...
Lebih terperinciBAB III PENELITIAN DAN ANALISA
BAB III PENELITIAN DAN ANALISA 3.1 Dimensi Benda Uji Spesifikasi benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Benda uji dibuat dengan ukuran Diameter pipa x Panjang (12 x 1350
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. selain jenisnya bervariasi, kuat, dan dapat diolah atau dibentuk menjadi berbagai
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam dunia industri, bahan-bahan yang digunakan kadang kala merupakan bahan yang berat. Bahan material baja adalah bahan paling banyak digunakan, selain jenisnya bervariasi,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam dunia konstruksi, pengelasan sering digunakan untuk perbaikan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia konstruksi, pengelasan sering digunakan untuk perbaikan dan pemeliharaan dari semua alat-alat yang terbuat dari logam, baik sebagai proses penambalan retak-retak,
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW
MODUL PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SUB SEKTOR INDUSTRI BARANG DARI LOGAM SUB BIDANG PENGELASAN NON SMAW MENGELAS PELAT POSISI VERTICAL (3F, 3G) DENGAN PROSES LAS FCAW BUKU INFORMASI DEPARTEMEN TENAGA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Kekuatan tarik adalah sifat mekanik sebagai beban maksimum yang terusmenerus oleh spesimen selama uji tarik dan dipisahkan oleh daerah penampang lintang yang asli. Kekuatan
Lebih terperinciTEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2
Hery Sunaryo TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2 SMK Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Hak Cipta pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri. modern. Terbukti dengan terwujudnya standar-standar teknik dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan yang telah dicapai sampai dengan saat ini teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri modern. Terbukti dengan terwujudnya
Lebih terperinciKARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK
KARAKTERISTIK HASIL PENGELASAN PIPA DENGAN BEBERAPA VARIASI ARUS LAS BUSUR LISTRIK Syaripuddin Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta e-mail : syaripuddin_andre@yahoo.com ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:
III. METODOLOGI PENELITIAN A. TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:. Proses pembuatan kampuh las, proses pengelasan baja AISI 045, proses pembuatan spesimen uji
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran : Kompetensi Kejuruan Program Keahlian : Otomotif Perbaikan Kendaraan Ringan Kelas / Semester : XI / II Standar Kompetensi : Melaksanakan Prosedur Pengelasan,
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pengertian Las Definisi pengelasan menurut DIN (Deutsche Industrie Norman) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer
Lebih terperinciBAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN. tambahan untuk cairan logam las diberikan oleh cairan flux atau slag yang terbentuk.
IV - 1 BAB IV PERUBAHAN BENTUK DALAM PENGELASAN SMAW adalah proses las busur manual dimana panas pengelasan dihasilkan oleh busur listrik antara elektroda terumpan berpelindung flux dengan benda kerja.
Lebih terperinciLAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :
LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan Dosen Pembimbing : Bintang Ihwan Moehady, Ir, MSc. Disusun oleh : Via Siti Masluhah 101411030 Yuniar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan. selain digunakan untuk memproduksi suatu alat, pengelasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelasan adalah suatu proses penggabungan logam dimana logam menjadi satu akibat adanya energi panas. Teknologi pengelasan selain digunakan untuk memproduksi suatu
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 BAHAN PENELITIAN Baja karbon rendah lembaran berlapis seng berstandar AISI 1010 dengan sertifikat pabrik (mill certificate) di Lampiran 1. 17 Gambar 3.1. Baja lembaran SPCC
Lebih terperinciPENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37
PENGARUH VARIASI KUAT ARUS LAS LISTRIK PADA SUDUT KAMPUH V GANDA TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN IMPACT DARI MATERIAL ST 37 SKRIPSI Skripsi Yang Diajukan Untuk Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar
Lebih terperinciMENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL
KODE MODUL M5.15A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hasil penyambungan antara drum dengan tromol menggunakan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hasil penyambungan antara drum dengan tromol menggunakan teknologi pengelasan perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, mengingat area sambungan ini sangat critical,
Lebih terperinciRANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN
RANGKUMAN LAS TIG DAN MIG GUNA MEMENUHI TUGAS TEORI PENGELASAN Oleh : MUH. NURHIDAYAT 5201412071 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG A. Las TIG ( Tungsten Inert Gas) 1. Pengertian
Lebih terperinciPengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF
TUGAS AKHIR Pengaruh Jenis Elektroda Pada Pengelasan Dengan SMAW Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Pada Baja Profil IWF Disusun : DIDIT KURNIAWAN NIM : D.200.03.0169 JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciSILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) : PRAKTIK LAS OKSI-ASITELEN
SILABUS DAN RENCANA PELAKSANAAN PERKULIAHAN (RPP) MATAKULIAH KODE MATAKULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : PRAKTIK LAS OKSI-ASITELEN : MES 315 (3 PRAKTIK) : GENAP : PEND.TEKNIK MESIN : DRS. PUTUT
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
No. SIL/MES/MES315/17 Revisi : 00 Tgl : 21 Juni 2010 Hal 1 dari 8 MATA KULIAH KODE MATA KULIAH SEMESTER PROGRAM STUDI DOSEN PENGAMPU : PRAKTIK LAS OKSI-ASITELEN (OAW) : MES315 (3 PRAKTIK) : II : PEND.TEKNIK
Lebih terperinciPengaruh Kondisi Elektroda Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah
Pengaruh Terhadap Sifat Mekanik Hasil Pengelasan Baja Karbon Rendah Yusril Irwan Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Nasional Jl. PKH. Mustafa No. 23. Bandung 4124 Yusril@itenas.ac.id,
Lebih terperinciBAB III TEKNOLOGI PENGELASAN PIPA UNTUK PROSES SMAW. SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) salah satu jenis proses las busur
III- 1 BAB III TEKNOLOGI PENGELASAN PIPA UNTUK PROSES SMAW 3.1 Pendahuluan SMAW ( Shielded Metal Arc Welding ) salah satu jenis proses las busur listrik electrode terumpan, yang menggunakan busur listrik
Lebih terperinciBAB II. TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI. Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN), las adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA dan LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Las Berdasarkan definisi dari Deutche Industrie Normen (DIN), las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam paduan yang dilaksanakan
Lebih terperinciPenelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG
TUGAS AKHIR Penelitian Kekuatan Sambungan Las pada Plat untuk Dek Kapal Berbahan Plat Baja terhadap Sifat Fisis dan Mekanis dengan Metode Pengelasan MIG Disusun : MUHAMMAD SULTON NIM : D.200.01.0120 NIRM
Lebih terperinciGambar 2.1. Proses pengelasan Plug weld (Martin, 2007)
BAB II DASAR TEORI 2.1 TINJAUAN PUSTAKA Proses pengelasan semakin berkembang seiring pertumbuhan industri, khususnya di bidang konstruksi. Banyak metode pengelasan yang dikembangkan untuk mengatasi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Keberadaan perusahaan, baik perusahaan jasa maupun manufaktur adalah untuk memenuhi permintaan konsumennya. Konsumen merupakan faktor yang sangat penting
Lebih terperinciBAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS
BAB XX DEFORMASI PADA KONSTRUKSI LAS A. Gambaran Umum Deformasi. Deformasi adalah perubahan bentuk akibat adanya tegangan dalam logam yaitu tegangan memanjang dan tegangan melintang, yang disebabkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Seperti diketahui bahwa, di dalam baja karbon terdapat ferrite, pearlite, dan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Baja Baja adalah paduan antara unsur besi (Fe) dan Carbon (C) serta beberapa unsur tambahan lain, seperti Mangan (Mn), Aluminium (Al), Silikon (Si) dll. Seperti diketahui bahwa,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing benda uji, pada pengelasan las listrik dengan variasi arus 80, 90,
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Spesimen 4.1.1. Proses Pengelasan Setelah pengamatan, pengukuran serta pengujian dilaksanakan terhadap masing-masing benda uji, pada pengelasan
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP. Kompetensi Dasar : Sambungan las yang memenuhi standar nasional ISO
RPP Las busur manual RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Nama sekolah : SMK Negeri 6 Malang Mata Pelajaran : Pekerjaan las Kelas / Semester : XI / I Kompetensi : Mengelas dengan proses las busur metal
Lebih terperinciPENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA
PENGARUH POSISI PENGELASAN TERHADAP KEKUATAN TAKIK DAN KEKERASAN PADA SAMBUNGAN LAS PIPA Pudin Saragih 1 Abstrak. Kekuatan sambungan las sangat sulit ditentukan secara perhitungan teoritis meskipun berbagai
Lebih terperinciKISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK FABRIKASI LOGAM
KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN TEKNIK FABRIKASI LOGAM No 1 Pedagogik 1.Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual 1.1 Memahami
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Tinjauan Pustaka
BAB II DASAR TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pengelasan logam tak sejenis antara baja tahan karat dan baja karbon banyak diterapkan di bidang teknik, diantaranya kereta api, otomotif, kapal dan industri lain.
Lebih terperinciUJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN
DOKUMEN NEGARA UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kompetensi Keahlian : Teknik Fabrikasi Logam Kode Soal : 1236 Alokasi Waktu
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
52 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. DATA PENELITIAN 1. Material Penelitian a. Tipe Baja : A 516 Grade 70 Bentuk : Plat Tabel 7. Komposisi Kimia Baja A 516 Grade 70 Komposisi Kimia Persentase (%) C 0,1895 Si
Lebih terperinciproses welding ( pengelasan )
proses welding ( pengelasan ) Berdasarkan defenisi dari Deutche Industrie Normen (DIN) dalam Harsono & Thoshie (2000:1), mendefinisikan bahwa las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR
BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR 3.1 Diagram Alir Proses Perancangan Proses perancangan mesin peniris minyak pada kacang seperti terlihat pada gambar 3.1 berikut ini: Mulai Studi Literatur Gambar Sketsa
Lebih terperinciKISI KISI SELEKSI DAERAH CALON COMPETITOR INDONESIA SKILLS COMPETITION X
KISI KISI SELEKSI DAERAH CALON COMPETITOR INDONESIA SKILLS COMPETITION X I. Soal Teori. 1. Proses las SMAW 2. Ilmu bahan dan bahan tambah. 3. Jenis dan tipe sambungan las. 4. Elektroda. 5. Teori Keselamatan
Lebih terperinciLas busur listrik atau las listrik : Proses penyambungan logam dengan menggunakan tegangan listrik sebagai sumber panas.
PENGELASAN TIM PERBENGKELAN FTP UB Las busur listrik Las busur listrik atau las listrik : Proses penyambungan logam dengan menggunakan tegangan listrik sebagai sumber panas. Prinsip : 1) menyambung logam
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi 2.2 Rangka
BAB II DASAR TEORI 2.1 Pengertian Umum Mesin Perontok Padi Mesin perontok padi adalah suatu mesin yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia untuk memisahkan antara jerami dengan bulir padi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Pada saat ini, banyak sekali alat-alat yang terbuat dari bahan plat baik plat fero maupun nonfero seperti talang air, cover pintu, tong sampah, kompor minyak, tutup
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
FAKULTAS TEKNIK Semester II PENCAIRAN LOGAM INDUK 300 menit JST/MES/MES315/01 Revisi : 01 Tgl: 21 Juni 2010 Hal : 1 dari 3 1. KOMPETENSI Mahasiswa mampu membuat jalur lasan dengan ketentuan a. Menggunakan
Lebih terperinciBAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut
BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH Proses pembuatan rangka pada mesin pemipih dan pemotong adonan mie harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut meliputi gambar kerja, bahan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mulai. Pemilihan Bahan. Proses Pengelasan. Pembuatan Spesimen. Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Diagram Alir Penelitian Mulai Pemilihan Bahan Proses Pengelasan Pembuatan Spesimen Pengujian Spesimen pengujian tarik Spesimen struktur mikro Menganalisa
Lebih terperinciC. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan dibuatnya laporan ini, sebagai hasil praktikum yang sudah dilakukan dan berberapa pengalaman maupun temuan semasa praktikum, kita dapat mengevaluasinya secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah sebagai media atau alat pemotongan (Yustinus Edward, 2005). Kelebihan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teknik penyambungan logam telah diketahui sejak dahulu kala. Sumber energi yang digunakan pada zaman dahulu diduga dihasilkan dari pembakaran kayu atau sampah. Karena
Lebih terperinciJURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN
Vol.2 No.2 JURNAL KAJIAN TEKNIK MESIN E - ISSN 2502-8430 RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAHAN SAMPAH PLASTIK HIGH DENSITY POLYETHELENE MENJADI BAHAN BAKAR MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS (Ahmad Lubi 1, La Ode
Lebih terperinciMENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL
KODE MODUL M5.16A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS BUSUR METAL MANUAL BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT
Lebih terperinciSpesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton
SNI 03-6812-2002 Standar Nasional Indonesia Spesifikasi anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton ICS 77.140.65; 91.100.01 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi... i Prakata...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan teknologi proses produksi yang saat ini sedang populer adalah teknologi penggabungan yang mempunyai peranan yang sangat besar dalam konsumsi sumber daya
Lebih terperinciPENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN.
PENGARUH BESAR ARUS LISTRIK DAN PANJANG BUSUR API TERHADAP HASIL PENGELASAN. Fenoria Putri Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Sriwijaya Jl.Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 Telp: 0711-353414,
Lebih terperinciJoining Methods YUSRON SUGIARTO
Joining Methods YUSRON SUGIARTO Sambungan lipat Sambungan pelat dengan lipatan ini sangat baik digunakan untuk konstruksi sambungan pelat yang berbentuk lurus dan melingkar. Ketebalan pelat yang baik disambung
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG
STUDI KONFIGURASI LAS SUDUT PADA STRUKTUR BAJA YANG MEMIKUL MOMEN SEBIDANG BERDASARKAN SPESIFIKASI SNI 03 1729 2002 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN STRUKTUR BAJA UNTUK BANGUNAN GEDUNG Elfrida Evalina NRP
Lebih terperinciBAB VI PROSES PENGELASAN
BAB VI PROSES PENGELASAN A. Pendahuluan. Pengelasan adalah penyambungan dua buah logam sejenis maupun tidak sejenis dengan mencairkan (memanaskan) logam tersebut di atas atau di bawah titik leburnya disertai
Lebih terperinciMENGELAS TINGKAT LANJUT
KODE MODUL M5.20A SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK LAS MENGELAS TINGKAT LANJUT DENGAN PROSES LAS GAS TUNGSTEN BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT
Lebih terperinciPengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah
TUGAS AKHIR Pengaruh Variasi Waktu dan Tebal Plat Pada Las Titik terhadap Sifat Fisis dan Mekanis Sambungan Las Baja Karbon Rendah Disusun : MT ERRY DANIS NIM : D.200.01.0055 NIRM : 01.6.106.03030.50055
Lebih terperinci