BAB 4 PERENCANAAN ULANG IMPLEMENTASI. yang terintegrasi, efisien dan efektif, yang mampu memperbaiki seluruh masalah teknik

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PERENCANAAN ULANG IMPLEMENTASI. yang terintegrasi, efisien dan efektif, yang mampu memperbaiki seluruh masalah teknik"

Transkripsi

1 BAB 4 PERENCANAAN ULANG IMPLEMENTASI 4.1 Inisiasi Proyek Implementasi SAP-BPC ini diawali dengan adanya kebutuhan LPS terhadap sistem yang terintegrasi, efisien dan efektif, yang mampu memperbaiki seluruh masalah teknik yang timbul dalam pelaksanaan penyusunan anggaran tahunan dan laporan keuangan dengan menggunakan software Zahir dan Excel Spreadsheet. Beberapa masalah teknik yang timbul seperti: Dalam proses penyusunan anggaran dilakukan dengan mengkonsolidasikan sejumlah Excel Spreadsheet dengan template yang telah ditentukan sehingga membutuhkan usaha manual tambahan untuk menggabungkan serta membuat perhitungan secara manual, serta transfer data realisasi dari Zahir ke Excel Spreadsheet untuk didistribusikan ke masing-masing divisi dengan usaha manual. Perubahan atas asumsi anggaran yang mempengaruhi anggaran akan memerlukan waktu dan beban tambahan untuk melihat pengaruh perubahan tersebut terhadap anggaran. Tidak adanya jaminan hasil yang bebas dari kesalahan manusia dan kesalahan perhitungan lainnya. Untuk itu, LPS melakukan sebuah pitching sistem yang mampu memperbaiki masalah-masalah di atas. Kemudian PT. Astragraphia Information Technology mengajukan solusi untuk mengimplementasi SAP-BPC agar dapat mengatasi masalahmasalah di atas yang timbul dalam pelaksanaan penyusunan anggaran. Dan pihak LPS 103

2 104 dapat menerima solusi yang diajukan oleh PT. Astragraphia Information Technology. Setelah LPS menerima solusi tersebut, maka kedua belah pihak membuat kesepakatan bersama, bahwa PT. Astragraphia Information Technology bertanggung jawab dan terlibat secara penuh, dalam melaksanakan pengembangan sistem hingga penerapan SAP-BPC sesuai dengan kebutuhan LPS atas penyusunan proses bisnis dan konsolidasi anggaran. 4.2 Tujuan Implementasi SAP-BPC Adapun beberapa tujuan dari implementasi SAP-BPC di LPS, adalah sebagai berikut: Implementasi SAP-BPC ini dapat digunakan sebagai alat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian proses bisnis penyusunan anggaran. Mengurangi masalah teknis dalam penyusunan anggaran yang dapat menciptakan kerumitan dalam penggunaan Excel. Mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses konsolidasi usulan Memperoleh data secara real time. 4.3 Project Charter Implementasi SAP-BPC Project Owner : PT. Astragraphia Information Technology Start Date : 02 Maret 2009 Completion Date : - Vendor Project Manager Client Project Manager : I Made Suwendra : Harapan Sinaga

3 Usulan Metodologi Implementasi SAP-BPC Setelah Kegagalan Pre-UAT Metodologi implementasi di bawah ini merupakan gabungan antara usulan perbaikan dan perencanaan awal PT. AGIT untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul pada proses pelaksanaan implementasi SAP-BPC di LPS yang mengakibatkan kemunduran waktu go live. Tahapan project preparation tidak dilaksanakan kembali karena tahapan ini merupakan persiapan awal yang harus dilaksanakan sebelum proyek ini dimulai. Tahapan-tahapan yang dilakukan untuk melaksanakan perbaikan implementasi adalah: Project Revision Business Blueprint Realization Final Preparation Go Live & Support Gambar 4.1 Usulan Metodologi Implementasi SAP-BPC 1. Project Revision Tahapan project revision merupakan tahapan yang diusulkan untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul pada saat pre-uat, dimana masalah-masalah ini

4 106 menyebabkan kemunduran proyek implementasi SAP-BPC di LPS. Kegiatankegiatan yang dilakukan dalam tahapan project revision adalah: Problem Diagnosis Steering Committee Meeting Training Gambar 4.2 Tahapan Project Revision 1.1 Problem Diagnosis Dengan timbulnya berbagai masalah pada saat pre-uat, seluruh anggota tim implementasi melakukan beberapa pertemuan antar tim implementasi untuk mengidentifikasi dan membahas seluruh masalah yang timbul pada saat pre-uat. Setelah penyebab masalah tersebut dapat diidentifikasi oleh tim implementasi,

5 107 maka tim implementasi me-review kembali seluruh rangkaian kegiatan implementasi yang telah dilaksanakan dan menentukan solusi agar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut, seperti: pembagian tanggung jawab tim implementasi, mengadakan training pada tiap tahapan untuk lebih memahami kebutuhan client dan kemampuan SAP-BPC, melakukan manajemen perubahan organisasi untuk mengatasi perubahan dan resiko perubahan yang terjadi, dan melakukan pengecekan kualitas pada tiap tahapan. Langkah-langkah yang dilakukan pada problem diagnosis adalah: Mempersiapkan pertemuan untuk problem diagnosis: tim implementasi vendor mengatur jadwal pelaksanaan pertemuan, mempersiapkan materi yang akan disampaikan, dan menentukan peserta yang terlibat dalam pertemuan ini. Melaksanakan pertemuan antar tim implementasi: pertemuan ini membahas masalah-masalah yang timbul pada saat pre-uat sehingga dapat diidentifikasikan penyebabnya, dan bersama-sama mencari solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut. 1.2 Steering Committee Meeting Setelah menentukan solusi masalah yang telah dibahas pada kegiatan problem diagnosis, lalu tim implementasi mengadakan pertemuan dengan steering committee untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi serta menyampaikan solusi penyelesaian masalah tersebut. Apabila solusi tersebut disetujui oleh steering committee, maka tim implementasi dapat merealisasikan solusi mengatasi masalah yang dapat dijalankan pada kegiatan selanjutnya, dan apabila solusi tidak disetujui oleh steering committee, maka tim implementasi harus mencari solusi masalah

6 108 yang lebih baik agar dapat disetujui oleh steering committee. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan steering committee meeting: Mempersiapkan pertemuan steering committee: tim implementasi mengatur jadwal pertemuan steering committee, dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan. Melaksanakan pertemuan steering committee: tim implementasi melakukan pertemuan dengan steering committee untuk menyampaikan masalah-masalah yang timbul pada saat pre-uat, mengusulkan solusi penyelesaian masalah tersebut, dan meminta persetujuan kepada steering committee untuk melaksanakan solusi tersebut. 1.3 Training Usulan kegiatan ini merupakan salah satu solusi dari masalah yang berhubungan dengan aplikasi SAP-BPC. Usulan kegiatan training untuk memberikan pelatihan kepada tim implementasi vendor mengenai fitur dan fungsionalitas sistem SAP-BPC sehingga tim implementasi vendor mendapatkan pengetahuan teknikal yang lebih mengenai SAP-BPC serta dapat mengoptimalkan penggunaan SAP-BPC terhadap kebutuhan proses bisnis LPS. Tim implementasi yang bertanggung jawab dalam mengkoordinasikan training ini adalah vendor project manager. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan training: Membuat perencanaan training tim implementasi SAP-BPC: vendor project manager mengatur jadwal pelaksanaan training, mengembangkan dan

7 109 mempersiapkan materi training yang akan disampaikan kepada seluruh tim implementasi. Melaksanakan training dan membuat dokumentasi hasil pelatihan: tim implementasi melaksanakan training fitur teknikal SAP-BPC, setelah pelaksanaan training selesai vendor project manager bertanggung jawab pada dokumentasi hasil pelaksanaan training tersebut. 2. Business Blueprint Setelah tim implementasi dapat mengidentifikasikan masalah kegagalan pre- UAT maka dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab kegagalan adalah penggambaran proses bisnis to-be di dalam dokumen blueprint yang terlalu global dan dokumen blueprint yang belum sign off sudah direalisasikan ke dalam SAP-BPC oleh tim implementasi. Untuk mengatasi dan memperbaiki masalah tersebut, maka tim implementasi melakukan rangkaian kegiatan berikut ini: Organizational Change Management Workshop Blueprint Documentation Review Blueprint Sign Off Blueprint

8 110 Gambar 4.3 Tahapan Business Blueprint 2.1 Organizational Change Management Kegiatan organizational change management merupakan usulan untuk mengetahui faktor-faktor sumber daya manusia dan sumber daya non-manusia yang memiliki pengaruh perubahan terhadap implementasi SAP-BPC. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk memberikan dukungan dan asistensi dalam menggunakan SAP-BPC setelah implementasi. Tim implementasi yang bertanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan ini adalah application team leader dan functional team

9 111 yang dapat mengatasi perubahan persepsi perusahaan, serta respon yang diperoleh terhadap manajemen perubahan yang mungkin timbul. Langkah-langkah yang perlu dilaksanakan dalam kegiatan organizational change management adalah: Membuat gambaran pengaruh perubahan proses bisnis setelah implementasi SAP-BPC: membuat gambaran perubahan merupakan langkah awal dari proses manajemen perubahan organisasi, yang bertujuan untuk mempermudah tim implementasi menentukan prioritas dari komponen rencana perubahan. Mengembangkan strategi sponsorship: tujuan dari pengembangan strategi sponsorship untuk memudahkan komunikasi kebutuhan tim implementasi vendor pada LPS. Membangun framework komunikasi perubahan: framework komunikasi berisi pendekatan penyaluran informasi yang berhubungan dengan proyek dalam lembaga. 2.2 Workshop Kegiatan workshop telah dilakukan oleh tim implementasi dengan persentase pencapaian pelaksanaan sebesar 80% yang berarti proses pelaksanaan workshop ini belum dilakukan secara maksimal sehingga menyebabkan penggambaran proses bisnis di dalam dokumen blueprint tidak detil. Di dalam workshop ini, seluruh anggota tim implementasi mengadakan pertemuan untuk menentukan kebutuhan client yang belum tergambar di dalam dokumen blueprint tersebut.

10 112 Membuat persiapan workshop kebutuhan umum dan proses bisnis: tim implementasi vendor bertanggung jawab untuk membuat persiapan pelaksanaan workshop proses bisnis yang belum tergambar dalam dokuemn blueprint. Persiapan yang dilakukan tim implementasii vendor adalah membuat dan menyusun materi yang akan disampaikan kepada client di dalam workshop, menjadwalkan workshop, dan menentukan peserta workshop Melakukan workshop kebutuhan umum: tim implementasi untuk mengkonfirmasikan data records, chart of accounts, neraca, peraturan dan standar untuk transfer data dengan sistem aplikasi. Melakukan workshop proses bisnis: sama seperti halnya dalam pelaksanaan workshop kebutuhan umum, tim implementasi melakukan pertemuan untuk melengkapkan seluruh proses bisnis, pelaporan, interface, konversi, enhancements dan otorisasi yang diharapkan client. 2.3 Blueprint Documentation Setelah workshop kebutuhan umum dan workshop proses bisnis selesai dilakukan maka tim implementasi vendor melengkapi dokumen blueprint sesuai dengan hasil workshop yang telah disepakati oleh pihak client dan pihak vendor. Di dalam dokumen blueprint berisi proses bisnis to-be lembaga yang telah disesuaikan dengan fungsi dan kemampuan SAP-BPC secara detil yang menjadi dasar organisasi dan konfigurasi sistem yang akan dikembangkan.

11 Review Blueprint Vendor project manager memberikan dokumen blueprint kepada masingmasing anggota tim implementasi client untuk review blueprint document yang telah diperbaiki dan dilengkapi oleh tim implementasi vendor. Hal-hal yang diperhatikan dalam melaksanakan review blueprint document adalah penggambaran proses bisnis, struktur organisasi, desain teknikal dan tugas dan peranan user. 2.5 Sign Off Blueprint Setelah tim implementasi client selesai melakukan review dokumen blueprint, maka tim implementasi mengadakan pertemuan kembali untuk verifikasi akhir kelengkapan dan keakuratan dari semua hasil yang didapatkan yang dituangkan dalam dokumen blueprint. Setelah tim implementasi menyetujui isi dari dokumen blueprint tersebut, maka steering committee, client project manager, dan vendor project manager melakukan sign off pada dokumen blueprint dan proyek berlanjut ke tahapan selanjutnya. 3. Realization Waktu go live yang semakin dekat dan dokumen blueprint belum sign off menyebabkan tim implementasi vendor memutuskan untuk melaksanakan tahapan realization dan business blueprint secara overlap, sehingga pada tahap realization ini sistem dikembangkan berdasarkan hasil workshop yang telah dilakukan. Oleh karena itu, terjadi kegagalan pre-uat, dimana sistem yang dikembangkan tidak sesuai dengan kebutuhan user. Dalam melaksanakan perbaikan proyek, dokumen blueprint

12 114 harus mendapatkan sign off dari steering committee, client project manager, dan vendor project manager, agar dapat melanjutkan ke tahapan realization. Pada tahapan realization ini seluruh kebutuhan proses bisnis yang tercantum pada dokumen blueprint yang telah sign off diimplementasikan sepenuhnya ke dalam SAP-BPC oleh tim implementasi vendor. Sasaran utamanya pada tahapan realization adalah implementasi akhir di dalam sistem, pengujian secara keseluruhan, dan penggunaan sistem untuk operasi produksi. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahapanan realization, yakni: Project Management Organizational Change Management Training System Development Internal Testing Pre-UAT UAT Quality Check

13 Gambar 4.4 Tahapan Realization 115

14 Project Management Kegiatan project management merupakan usulan untuk melakukan pertemuan antar tim implementasi yang bertujuan untuk membangun dan review seluruh rangkaian aktivitas yang akan dilaksanakan pada tahapan realization implementasi SAP-BPC, sehingga mempersiapkan proyek implementasi ini dapat berjalan dengan optimal. Pada kegiatan project management tim implementasi melakukan pertemuan untuk membahas aktivitas perbaikan yang akan dilakukan dalam tahapan ini, menentukan ketidakmampuan SAP-BPC untuk memenuhi kebutuhan LPS (gap), dan menentukan rencana cutover. 3.2 Organizational Change Management Organizational change management merupakan usulan kegiatan yang menjadi tanggung jawab application team leader dan functional team. Pada kegiatan ini application team leader dan functional team harus mampu menunjukkan faktor organisasional dan faktor sumber daya manusia yang mempengaruhi implementasi SAP-BPC, memastikan keberhasilan implementasi SAP-BPC berdasarkan perencanaan waktu yang telah ditentukan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan ini adalah mengetahui manajemen resiko tim implementasi dan manajemen resiko pada lembaga setelah adanya perubahan sistem. 3.3 Training Training pada tahapan ini merupakan usulan kegiatan yang menjadi tanggung jawab vendor project manager untuk memberikan training kepada tim implementasi vendor dengan memberikan pengetahuan mengenai fitur teknikal

15 117 SAP-BPC secara lebih detil sehingga tim implementasi vendor dapat melaksanakan customization dengan baik. Hasil yang diperoleh tim implementasi setelah melaksanakan training adalah penilaian resiko tim implementasi terhadap SAP- BPC yang sedang dikembangkan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan training adalah: Melakukan persiapan pelaksanaan training: vendor project manager mengatur jadwal, mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada tim implementasi vendor. Melaksanakan training dan membuat dokumentasi hasil training: tim implementasi vendor ikut serta dalam pelaksanaan training. Setelah training selesai dilaksanakan, vendor project manager bertanggung jawab pada dokumentasi hasil pelaksanaan training tersebut. 3.4 System Development Kegiatan system development telah dilakukan oleh tim implementasi dengan persentase pencapaian pelaksanaan 60%. Hal tersebut disebabkan karena sistem yang telah dikembangkan tidak sesuai dengan harapan user dan kurangnya pengetahuan tim terhadap SAP-BPC. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah: Baseline configuration Pada baseline configuration, application team leader vendor dan technical team vendor sudah melakukan konfigurasi pengaturan dasar, seperti: konfigurasi server, instalasi software SAP-BPC dalam desktop tim

16 118 implementasi. Seiring dengan melaksanakan baseline configuration seharusnya dilaksanakan unit test master data yang bertujuan untuk mengurangi kesalahan dasar untuk mengembangkan SAP-BPC yang akan dibangun oleh karena itu unit test diusulkan untuk dilaksanakan oleh application team leader vendor dan technical team vendor agar dapat meminimalisasi kesalahan konfigurasi. Final configuration Setelah baseline configuration selesai dilaksanakan, seluruh tim implementasi vendor SAP-BPC terlibat sepenuhnya dalam melakukan pengkonfigurasian proses bisnis yang telah direvisi sesuai dengan fungsi SAP-BPC. Dalam melaksanakan perbaikan final configuration, maka diusulkan agar application team leader vendor dan technical team vendor melaksanakan scenario test yang bertujuan untuk melakukan pengujian serangkaian transaksi dalam divisi lembaga ataupun lintas divisi. Develop programs, interfaces, etc. Dasar pengembangan otorisasi, laporan, tampilan, konversi, enhancement, form, archiving, dan ABAP sebelum terjadinya kegagalan pre- UAT berdasarkan hasil workshop tim implementasi. Hal inilah yang menyebabkan sistem yang dirancang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan client. Pada kegiatan ini tim implementasi vendor melupakan migrasi data yang dilakukan pada saat pengembangan sistem. Oleh karena itu, tim implementasi vendor harus memperbaiki kembali pengembangan otorisasi, laporan, tampilan, konversi, enhancement, form, archiving, dan ABAP berdasarkan dokumen blueprint yang telah diperbaiki dan sign off,

17 119 serta tim implementasi vendor harus melakukan migrasi data pada SAP-BPC agar dapat mendukung pembuatan laporan yang berhubungan dengan anggaran. Dalam melakukan keseluruhan pengaturan membutuhkan waktu paling lama. Beberapa hal yang harus dipahami dalam melakukan pengaturan adalah: ABAP: merupakan bahasa pemograman yang digunakan dalam melakukan pengaturan sistem termasuk program, tampilan, layout, otorisasi, pengarsipan, enhancement sesuai dengan dokumen blueprint yang sudah sign off (sesuai kebutuhan client), guna memenuhi kebutuhan LPS terhadap sistem penyusunan anggaran yang diinginkan. Batch Input dan Direct Input: batch input merupakan metode pengiriman sekumpulan data ke SAP-BPC melalui ABAP, sedangkan direct input merupakan metode pengiriman sekumpulan data pada SAP- BPC secara langsung dan cepat. Accelerated Data Exchange: interface advisor menyediakan pusat informasi untuk membantu dalam merancang dan mengimplementasi tampilan permanen SAP-BPC, legacy system migration workbench membantu migrasi data dari SAP R/3 ke SAP non R/3, data transfer workbench untuk memudahkan pengiriman data Change Levels: merupakan cara melakukan pengaturan SAP-BPC untuk mengembangkan pelanggan, melakukan perbaikan, penyesuaian dan modifikasi.

18 120 Establish Authorization Concept: kemampuan untuk mengatur user master dalam sistem dan menentukan data yang bisa diakses user. Archiving: kemampuan untuk merancang strategi manajemen pengarsipan (kebutuhan teknis dan bisnis), membuat manajemen pengarsipan (tanggung jawab, jadwal, dukungan sistem teknis). 3.5 Internal Testing Kegiatan internal testing yang telah dilaksanakan oleh tim implementasi memiliki nilai persentase pencapaian pelaksanaan sebesar 50%. Dalam melakukan perbaikan proyek, diusulkan untuk melaksanakan kembali internal testing secara detil dan lengkap berdasarkan pengembangan system yang telah diperbaiki. Beberapa jenis testing yang dilakukan dalam internal testing adalah: Unit test dilakukan untuk menguji setiap komponen SAP-BPC. Scenario test dilaklukan untuk menguji serangkaian transaksi. Integration test dilakukan untuk menguji keseluruhan subsistem yang digabungkan menjadi satu system. Stress test dilakukan untuk menguji kemampuan system untuk menerima dan menghasilkan data dengan jumlah yang banyak dalam waktu yang bersamaan. 3.6 Pre-UAT Kegiatan pre-uat ini dilakukan berdasarkan permintaan tim implementasi client yang bertujuan untuk memberikan overview SAP-BPC yang telah dirancang.

19 121 Kegiatan pre-uat ini telah dilakukan oleh tim implementasi dengan persentase pencapaian pelaksanaan 20%, yang disebabkan timbulnya berbagai macam masalah pada saat melakukan pre-uat sehingga kegiatan pre-uat dihentikan tanpa menyelesaikan rencana yang telah disusun. Oleh karena itu, tim implementasi harus melakukan kembali pre-uat untuk memberikan overview kepada end user mengenai sistem yang sudah diperbaiki. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan kegiatan pre-uat adalah: Mempersiapkan perencanaan pelaksanaan pre-uat: vendor project manager dan technical team vendor mengatur jadwal pelaksanaan pre-uat yang disesuaikan dengan waktu end user, dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan. Melaksanakan pre-uat: end user ikut serta dalam pelaksanaan pre-uat yang dipimpin oleh application team leader vendor dan technical team vendor untuk memberikan overview SAP-BPC. 3.7 User Acceptance Test Setelah melakukan kegiatan pre-uat, maka tim implementasi vendor mengadakan kegiatan User Acceptance Test (UAT). Pada kegiatan UAT melibatkan end user yang bertujuan untuk mengetahui apakah sistem yang dirancang sesuai dengan kebutuhan client atau tidak. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melakukan kegiatan UAT adalah: Mempersiapkan perencanaan pelaksanaan UAT: vendor project manager dan technical team vendor mengatur jadwal pelaksanaan UAT yang disesuaikan

20 122 dengan waktu end user, dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan dalam bentuk UAT Script. Melaksanakan UAT: end user melaksanakan UAT yang dipimpin oleh application team leader vendor dan technical team vendor. Dalam kegiatan UAT, end user melakukan testing sistem dengan cara menginput data, menjalankan program, memeriksa kelengkapan sistem yang telah dikembangkan. Menyusun dokumen hasil UAT: tim implementasi menyusun dokumen ini yang berisi hasil pelaksanaan UAT yang dilakukan oleh end user. 3.8 Quality Check Kegiatan akhir yang diusulkan dalam tahapan realization adalah quality check. Quality check ini dilakukan oleh project manager yang bertujuan untuk memberikan verifikasi akhir pencapaian kinerja tim implementasi dalam melaksanakan tahapan realization. Pengecekan kualitas untuk konfigurasi SAP- BPC ini meliputi kemampuan sistem yang telah dibangun dapat memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam dokumen blueprint, seperti: program konversi data, tampilan, laporan, dan prosedur manajemen sistem. Langkah yang dilakukan dalam kegiatan quality check adalah review tahapan realisasi. 4. Final Preparation Tahapan final preparation belum dilaksanakan oleh tim implementasi sehingga pada tahapan ini diberikan usulan pengembangan kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh tim implementasi. Tujuan tahapan ini untuk memberikan persiapan akhir sistem

21 123 sebelum go live. Keberhasilan pada tahapan ini dilihat dari seberapa besar kesiapan SAP-BPC dapat berjalan di dalam proses bisnis client. Pada tahapan final preparation tim implementasi SAP-BPC melakukan beberapa kegiatan, seperti: Project Management End User Training Finalized System and Cutover Quality Check Gambar 4.5 Tahapan Final Preparation

22 Project Management Kegiatan project management merupakan usulan yang dilakukan pertama pada tahapan final preparation. Pada kegiatan ini seluruh tim implementasi melakukan pertemuan yang bertujuan untuk membangun dan me-review seluruh rangkaian aktivitas yang akan dilaksanakan pada tahapan final preparation implementasi SAP-BPC, sehingga dapat mempersiapkan dan menjamin seluruh rangkaian aktivitas yang hendak dilaksanakan dalam tahapan ini agar berjalan baik dan mampu memenuhi kebutuhan LPS, dengan melakukan pertemuan antar tim implementasi. 4.2 End User Training Setelah project management selesai dilaksanakan, maka vendor project manager dan application team leader vendor harus mempersiapkan dan mengembangkan materi training yang akan disampaikan kepada end user. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan training pada tahapan final preparation untuk menjamin seluruh end user mampu beradaptasi dan mengerti penggunaan SAP-BPC dengan baik sebelum sistem go live. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan training untuk end user adalah: Mempersiapkan training kepada end user: vendor project manager dan application team leader vendor mengatur jadwal pelaksanaan end user training dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan pada end user. Melaksanakan end user training: vendor project manager dan application team leader vendor memimpin pelaksanaan end user training. End user akan diberi

23 125 training sehingga pada saat production end user memiliki kemampuan untuk mengoperasikan aplikasi. Menyusun end user training documentation: setelah melaksanakan end user training, tim implementasi vendor menyusun dokumen end user training. 4.3 Finalized System and Cutover Pada kegiatan finalized system and cutover tim implementasi akan melaksanakan system management, detailed project planning, dan cutover sebagai persiapan akhir sebelum go live. Langkah-langkah yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan finalized system and cutover adalah: System management: tim implementasi melakukan pengujian fax, printer, LAN, dan stress test, serta menguji prosedur pengiriman, backup, recovery. System management ini dilaksanakan untuk melakukan verifikasi konfigurasi dan prosedur yang telah ditetapkan dalam lingkungan sistem produksi. Detailed project planning: tim implementasi menyempurnakan perencanaan cutover SAP-BPC yang telah dikonfigurasikan untuk digunakan end user, dan menyempurnakan perencanaan production support. Cutover: tim implementasi melakukan cutover SAP-BPC dengan membuat final production sistem sebelum go live serta menyiapkan dan mengkonfigurasikan kelengkapan teknikal dan aplikasi atas lingkungan sistem produksi.

24 Quality Check Kegiatan yang diusulkan dalam akhir pelaksanaan tahapan final preparation adalah quality check. Pada kegiatan quality check akan dilakukan verifikasi dari keseluruhan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahapan final preparation. Kelengkapan dokumentasi quality check yang disusun oleh vendor project manager, sangat diperlukan sebagai pengukuran kesiapan sistem untuk go live. Langkah yang dilakukan dalam melaksanakan kegiatan quality check adalah menampilkan keseluruhan cek dan sign off final. Keseluruhan cek dalam tahapan final preparation meliputi: pengujian sistem, pelaksanaan dan hasil end user training, perubahan organisasi manajemen, menguji cutover. 5. Go Live and Support Tahapan akhir go live and support belum dilaksanakan oleh tim implementasi sehingga pada tahapan ini diberikan usulan pengembangan kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh tim implementasi. Tujuan tahapan ini untuk mengubah lingkungan sistem dari pre-production (yaitu sistem yang telah melakukan tahapan realisasi) ke production. Production support dilaksanakan pada awal-awal pengoperasian sistem dan ditetapkan production support untuk jangka panjang. Dan pada akhirnya proyek selesai dimana masalah-masalah yang timbul setelah go live di review dan di close.. Langkah-langkah yang dilakukan dalam tahapan go live and support adalah: Go Live & Support Project Closing

25 127 Gambar 4.6 Tahapan Go Live and Support 5.1 Go Live & Support Ketika sistem dinyatakan go live maka keadaan sistem dari pre-production (yaitu sistem yang telah melakukan tahapan realisasi) memasuki keadaan production. Setelah sistem go live, maka dilanjutkan dengan production support bertujuan memberikan dukungan kepada end user dan mengoptimalkan kinerja sistem. Production support dilaksanakan untuk memantau sistem transaksi operasional sehari-hari dan mengoptimalkan kinerja sistem. Langkah-langkah yang dilakukan pada kegiatan go live & production support: Go live and support review: tim implementasi melakukan review rencana support. Menyediakan production support: tim implementasi memberikan support untuk menunjukkan permasalahan dan isu yang timbul, dan mengatasi permasalahan yang timbul.

26 128 Memvalidasikan proses bisnis: tim implementasi mengatasi isu, lalu melakukan konfirmasi live environment. Melakukan training kepada end user setelah go live: tim implementasi mengevaluasi kinerja sistem yang sedang berjalan dan melakukan end user training, menyusun dokumentasi end user training setelah go live. 5.2 Project Closing Setelah production support selesai dilaksanakan, maka dilanjutkan pada pelaksanaan kegiatan project closing yang bertujuan untuk mengatasi isu yang terjadi dan secara resmi mengakhiri proyek implementasi. Hasil review ini diberikan kepada steering committee. Evaluasi prosedur biasanya dengan memperhatikan keuntungan yang dapat dihasilkan dengan adanya implementasi SAP-BPC. Langkah-langkah yang dilakukan dalam kegiatan project closing adalah: Review isu yang terjadi dan penyelesaiannya: tim implementasi melakukan review dan cara mengatasi isu yang terjadi. Review keuntungan bisnis: tim implementasi melakukan review keuntungan penggunaan SAP-BPC. Meringkas dan review perubahan: tim implementasi meringkas dan melakukan review atas proses perubahan sistem yang terjadi. Sign off dan close issue list: tim implementasi melakukan sign off dan membuat daftar isu yang telah diselesaikan.

27 Perencanaan Waktu Implementasi SAP-BPC Setelah Kegagalan Pre-UAT Perencanaan implementasi SAP-BPC di LPS setelah terjadi kegagalan pre-uat didasarkan pada hasil pencapaian pelaksanaan implementasi SAP-BPC, kinerja dan ketersediaan sumber daya yang ada, masalah yang terjadi dalam pelaksanaan implementasi SAP-BPC, perencanaan implementasi yang telah disusun tim implementasi, dan skala proyek. Berikut adalah table estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan implementasi SAP-BPC yang terdiri dari aktivitas dan jumlah waktu yang telah direncanakan oleh tim implementasi, serta usulan aktivitas dan estimasi waktu yang diperlukan untuk mengatasi seluruh masalah yang timbul di dalam proses implementasi SAP-BPC di LPS, yaitu: No Tasks Vendor Planned Days Additiona l Planned Days Total Days Predec esors Resources Description 1 Project Preparation Telah dilakukan 2 a.initial Project Planning 10 days Membuat project charter SC, PM 4 - Review dan merevisi strategi implementasi PM 5 - Review proposal implementasi PM 6 - Membentuk lingkungan kerja tim implementasi ST, PM 7 - Menentukan struktur organisasi tim implementasi PM 8 - Menyusun rencana proyek implementasi SAP-BPC PM 9 b.project Procedures 3 days Menentukan standar dan prosedur manajemen proyek PM

28 Menentukan standar dan prosedur implementasi FU, PM 12 - Menentukan strategi pembangunan arsitektur server PM, TE 13 c.project Kick Off 2 days Kick off meeting All team 15 - Project team standards meeting All team 16 d.technical Requirements 2 days PM,TE 17 Project Revision Usulan tahapan 18 a.problem Diagnosis - 3 days 3 days 16 Usulan kegiatan 19 - Mempersiapkan pertemuan untuk problem diagnosis PM 20 - Melaksanakan pertemuan antar tim implementasi All team 21 b.steering Committee Meeting - 2 days 2 days 18 Usulan kegiatan 22 - Mempersiapkan pertemuan steering committee PM 23 - Melaksanakan pertemuan steering committee SC,PM, TE, AL 24 c.training - 3 days 3 days 21 Usulan kegiatan 25 - Membuat perencanaan training tim implementasi TR 26 - Melaksanakan training dan membuat dokumentasi TR 27 Business Blueprint a.organizational Change Management - 3 days 3 days 24 Usulan kegiatan 29 - Membuat gambaran pengaruh perubahan proses bisnis CH 30 - Mengembangkan strategi sponsorship CH 31 - Membangun framework komunikasi perubahan CH Overlap 30

29 b.workshop 10 days 3 days 3 days 28 Melengkapi 33 - Membuat persiapan workshop PM, AL, TE 34 - Melakukan workshop kebutuhan umum PM, AL, TE, FU 35 - Melakukan workshop proses bisnis PM, AL, TE, FU 36 c.blueprint Documentation 8 days 5 days 5 days 32 AL, TE Melengkapi 37 d.review Blueprint 4 days 3 days 3 days 36 PM, FU Pengulangan 38 e.sign Off Blueprint 1 days - 1 days 37 PM Belum dilakukan 39 Realization a.project Management - 2 days 2 days 38 Usulan kegiatan 41 - Mempersiapkan pertemuan tim implementasi PM 42 - Melaksanakan pertemuan tim implementasi PM 43 b.organizational Change Management - 3 days 3 days 40 Usulan kegiatan 44 - Menentukan faktor yang mempengaruhi implementasi AL, FU 45 - Membuat gambaran resiko tim dan organisasi AL, FU 46 c.training - 3 days 3 days 43 Usulan kegiatan 47 - Melakukan persiapan pelaksanaan training AL 48 - Melaksanakan training dan membuat dokumentasi AL 49 d.system Development 50 days 24 days 24 days 46 Melengkapi 50 - Baseline configuration AL, TE Testing ulang 51 - Final configuration AL, TE Testing ulang 52 - Develop program, interface, etc AL, TE

30 e.internal Test 5 days 5 days 5 days 49 - Testing ulang 54 f.pre-uat 3 days 3 days 3 days 55 Pengulangan 55 - Mempersiapkan perencanaan pelaksanaan pre-uat FU, AL, TE 56 - Melaksanakan pre-uat AL, CO 57 g.user Acceptance Test 7 days - 7 days 56 Belum dilakukan 58 - Mempersiapkan perencanaan pelaksanaan UAT 2-2 TE, AL 59 - Melaksanakan UAT 4-4 TE, AL 60 - Menyusun dokumen hasil UAT 1-1 AL 61 h.quality Check - 1 days 1 days 59 PM Usulan kegiatan 62 Final Preparation a.project Management - 2 days 2 days 63 Usulan kegiatan 64 - Mempersiapkan pertemuan tim implementasi PM 65 - Melaksanakan pertemuan tim implementasi PM 66 b.end User Training 5 days - 5 days 65 Belum dilakukan 67 - Mempersiapkan training kepada end user 1-1 PM 68 - Melaksanakan end user training 3-3 PM 69 - Menyusun end user training documentation 1-1 PM 70 c.finalized System and Cutover 3 days 2 days 5 days 68 Pengembangan 71 - System management 1 1 PM,TE, AL 72 - Detailed project planning PM,TE 73 - Cutover TE

31 d.quality Check - 1 days 1 days 72 PM Usulan kegiatan 75 Go Live and Support a.go Live & Support 1 days 3 days 4 days 76 Pengembangan 77 - Go live and support review PM 78 - Menyediakan production support PM, TE Overlap Memvalidasikan proses bisnis PM, AL Overlap Melakukan training kepada end user setelah go live PM 81 b.project Closing 5 days 1 days 6 days 78 Pengembangan 82 - Review isu PM 83 - Review keuntungan bisnis SC, PM Overlap Meringkas dan review perubahan 3-3 PM 85 - Sign off dan close issue list 2-2 PM 86 Total Waktu Tabel 4.1 Estimasi Waktu Perencanaan Implementasi

32 134 Keterangan: SC = Steering Committee PM = Project Manager AL = Application Team Leader TE = Technical Team FU = Functional Team Total perencanaan implementasi yang disusun tim implementasi (119 hari) = Perencanaan implementasi sudah terjadi (97 hari) + Perencanaan implementasi belum terjadi (22 hari) Total perencanaan waktu yang diusulkan (94 hari) = Usulan penambahan hari (72 hari) + Perencanaan implementasi yang belum terjadi (22 hari).

33 Critical Path Method Gambar Critical Path Method Gambar critical path method untuk menyelesaikan implementasi SAP-BPC di LPS setelah terjadi kegagalan pre-uat menggunakan model waterfall dimana tiap tahapan dan aktivitas dilaksanakan secara berurutan agar dapat meminimalisasi pengulangan proyek, membantu dalam mengkoordinasikan tim implementasi, dan mempermudah analisa perubahan. Tujuan dari penggambaran critical path method ini untuk mengetahui durasi total proyek yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek implementasi SAP-BPC di LPS Gambar 4.7 Diagram Critical Path Method

34 136 Keterangan: a c d b e f a = Nomor kegiatan b = Jumlah hari yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan c = Early Start d = Early Finish e = Late Start f = Late Finish Urutan berjalannya aktivitas

35 Analisa Hitungan Maju Dalam mengidentifikasi jalur kritis, digunakan cara hitungan maju berdasarkan gambar diagram critical path method, dengan menggunakan rumus : Early Finish = Early Start + Duration. Tabel di bawah merupakan tabel hitungan maju. No Tasks Duration Predecesors Early Start Early Finish Project Revision 18 a. Problem Diagnosis 3 days b. Steering Committee Meeting 2 days c. Training 3 days Business Blueprint 28 a. Organizational Change Management 3 days b. Workshop 3 days c. Blueprint Documentation 5 days d. Review Blueprint 3 days e. Sign Off Blueprint 1 days Realization

36 a. Project Management 2 days b. Organizational Change Management 3 days c. Training 3 days d. System Development 24 days e. Internal Test 5 days f. Pre-UAT 3 days g. User Acceptance Test 7 days h. Quality Check 1 days Final Preparation 65 a. Project Management 2 days b. End User Training 5 days c. Finalized System and Cutover 5 days d. Quality Check 1 days Go Live and Support 78 a. Go Live & Support 4 days b. Project Closing 6 days Tabel 4.2 Analisa Hitungan Maju

37 Analisa Hitungan Mundur Dalam mengidentifikasi jalur kritis, digunakan cara hitungan mundur berdasarkan gambar diagram critical path method dengan menggunakan rumus : Late Start =Late Finish Duration. Tabel di bawah merupakan tabel hitungan mundur. No Tasks Duration Predecesors Late Start Late Finish Go Live and Support 83 b. Project Closing 6 days a. Go Live & Support 4 days Final Preparation 76 d. Quality Check 1 days c. Finalized System and Cutover 5 days b. End User Training 5 days a. Project Management 2 days Realization 63 h. Quality Check 1 days g. User Acceptance Test 7 days

38 f. Pre-UAT 3 days e. Internal Test 5 days d. System Development 24 days c. Training 3 days b. Organizational Change Management 3 days a. Project Management 2 days Business Blueprint 38 e. Sign Off Blueprint 1 days d. Review Blueprint 3 days c. Blueprint Documentation 5 days b. Workshop 3 days a. Organizational Change Management 3 days Project Revision 24 c. Training 3 days b. Steering Committee Meeting 2 days a. Problem Diagnosis 3 days Tabel 4.3 Analisa Hitungan Mundur

39 Analisa Hitungan Slack Slack adalah perbedaan antara early start dengan late start atau antara early finish dengan late finish berdasarkan gambar diagram critical path method. Tabel di bawah ini merupakan table analisa hitungan slack. No Tasks Duration Predecesors Early Start Late Start Slack Project Revision 18 a. Problem Diagnosis 3 days b. Steering Committee Meeting 2 days c. Training 3 days Business Blueprint 28 a. Organizational Change Management 3 days b. Workshop 3 days c. Blueprint Documentation 5 days d. Review Blueprint 3 days e. Sign Off Blueprint 1 days Realization 40 a. Project Management 2 days

40 b. Organizational Change Management 3 days c. Training 3 days d. System Development 24 days e. Internal Test 5 days f. Pre-UAT 3 days g. User Acceptance Test 7 days h. Quality Check 1 days Final Preparation 65 a. Project Management 2 days b. End User Training 5 days c. Finalized System and Cutover 5 days d. Quality Check 1 days Go Live and Support 78 a. Go Live & Support 4 days b. Project Closing 6 days Tabel 4.4 Analisa Hitungan Slack

41 Gantt Chart Perencanaan Implementasi SAP-BPC Setelah Kegagalan Pre-UAT Gantt chart di bawah ini merupakan penggambaran urutan aktivitas dan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan implementasi SAP-BPC di LPS setelah terjadi kegagalan pre-uat. Penggambaran gantt chart ini berdasarkan Gambar 4.7 Diagram Critical Path Method yang menampilkan jalur kritis pelaksanaan aktivitas dengan menggunakan model waterfall. Gambar 4.8 Gantt Chart Perencanaan Implementasi SAP-BPC

42 Ketersediaan Anggaran Dalam menjalankan implementasi SAP-BPC, pihak client (LPS) dan pihak vendor (AGIT) telah menandatangani kontrak, perjanjian kerja selama 7 bulan dan jumlah biaya yang telah disepakati oleh kedua belah pihak untuk melaksanakan implementasi SAP- BPC di LPS. Berikut ini adalah persentase biaya yang dikeluarkan untuk implementasi SAP-BPC: Biaya kontrak SAP-BPC = 100% o Lisensi aplikasi SAP-BPC = 47% o Biaya pelaksanaan implementasi = 53% Annual Tax Statement (ATS) per-tahun = 22% *lisensi aplikasi SAP-BPC Sedangkan untuk anggaran SAP-BPC yang telah melampaui waktu perjanjian kerja awal yaitu 7 bulan, maka seluruh biaya perpanjangan implementasi SAP-BPC merupakan tanggung jawab pihak vendor (AGIT). Hal tersebut dikarenakan adanya penyusunan blueprint yang terlalu global, kurangnya pemahaman pihak vendor terhadap kebutuhan LPS dan metodologi SAP tidak berjalan sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan implementasi SAP-BPC tidak berjalan dengan tepat waktu. Dengan adanya keadaan tersebut, maka pihak client (LPS) tidak melakukan penambahan biaya atas perbaikan dan perpanjangan kontrak kerja dalam melaksanakan implementasi SAP-BPC di LPS.

43 Sumber Daya Kriteria Kebutuhan Teknologi Untuk mendukung proyek implementasi SAP-BPC di LPS maka dibutuhkan teknologi: Berikut adalah hardware yang dibutuhkan tim implementasi untuk melaksanakan implementasi SAP-BPC di LPS pada saat development dan production: No Hardware Development Production 1 CPU s RAM GB 4 GB 8 GB 3 Disk GB 72 GB 144 GB 4 RAID level 5 OS OS-RAID 1 Data-RAID 1+0 Windows 2003 standard and Enterprise Edition SP2/R2 (32 bit) SQL 2005 Enterprise Edition or Developer edition 32 bit OS-RAID 1 Data-RAID 1+0 Windows 2003 standard and Enterprise Edition SP2/R2 (32 bit) SQL 2005 Enterprise Edition or Developer edition 32 bit Tabel 4.5 Hadware Tim Implementasi

44 146 Berikut adalah standarisasi kriteria hardware yang dipenuhi oleh pihak client agar dapat menggunakan SAP-BPC dalam kegiatan penyusunan anggaran di lembaga, adalah: No Hardware Standard User Power User Admin User 1 CPU X86 (600 MHz) X86 (1.4 GHz) X86 (1.6 GHz) 2 RAM 256 MB 512 MB 512 MB 3 Hard Drive 150 MB 500 MB 1 GB 4 Other NIC 100 MBit SVGA 800 x600 Tabel 4.6 Kebutuhan Hardware Client Berikut adalah beberapa standarisasi kriteria software yang harus dipenuhi oleh pihak client untuk masing-masing desktop user agar dapat menjalankan aplikasi SAP-BPC yang akan digunakan dalam kegiatan penyusunan anggaran di lembaga, adalah:

45 147 No Software 1 Window XP SP1 2 Internet Explorer 6.0 SP1 3 Microsoft Office XP SP2, 2003 SP3, Microsoft XML 3.0 SP1 5 Microsoft.NET Framework PDF Reader (optional) Tabel 4.7 Kebutuhan Software Client Berikut adalah server dan storage yang telah dimiliki oleh pihak client untuk mendukung implementasi dan penggunaan SAP-BPC di dalam lembaga, adalah: No Server & Storage 1 Server IBM Blade Center 2 Storage SUN (IBM) Tabel 4.8 Kebutuhan Server Client

46 Manusia Usulan Struktur Tim Implementasi Dalam mendukung pelaksanaan implementasi SAP-BPC setelah timbulnya berbagai masalah pada saat pre-uat, maka diusulkan tim implementasi yang telah dibentuk untuk memperjelas peran dan tanggung jawab masing-masing berdasarkan kompetensinya. Berikut adalah struktur organisasi proyek implementasi: Gambar 4.9 Usulan Struktur Tim Implementasi

47 149 Pada penggambaran struktur organisasi tim implementasi ini, anggota tim proyek implementasi SAP-BPC di LPS yang diusulkan, terdiri dari: 1. Steering Committee : 4 Orang 2. Project Manager : 2 Orang a. Vendor Project Manager : 1 Orang b. Client Project Manager : 1 Orang 3. Application Team Leader : 2 Orang a Vendor Application Team Leader b Client Application Team Leader : 1 Orang : 1 Orang 4. Application Team : 4 Orang a. Vendor Application Team : 3 Orang b. Client Application Team : 1 Orang 5. Client Functional Team : 18 orang a. SI : 2 Orang b. Umum : 2 Orang c. SDM : 2 Orang d. Sekretaris Lembaga : 2 Orang e. Investasi : 2 Orang f. Keuangan : 2 Orang g. Akuntansi dan Anggaran : 2 Orang h. Klaim : 2 Orang i. Penjaminan : 2 Orang

48 Tanggung Jawab Usulan Tim Implementasi Berikut adalah beberapa tugas dan wewenang masing-masing anggota usulantim implementasi SAP-BPC, yaitu: 1. Steering Committee Mengawasi pelaksanaan proses implementasi SAP-BPC secara keseluruhan Menyetujui perencanaan implementasi, proses pelaksanaan implementasi, dan laporan perkembangan implementasi Mengevaluasi dan menyetujui perubahan-perubahan yang terjadi pada ruang lingkup implementasi, waktu implementasi, dan biaya Menghadiri rapat Steering Committee 2. Project Manager a. Client Project Manager Memberikan usulan perubahan yang berhubungan dengan manajemen proyek pelaksanaan implementasi SAP-BPC di LPS baik aktivitas maupun sumber daya Menyetujui perencanaan implementasi SAP-BPC di LPS Menerima draft blueprint dan review dokumen blueprint SAP-BPC Mengawasi jalannya proses implementasi secara keseluruhan berdasarkan perencanaan waktu yang telah ditentukan dan kualitas sistem yang dirancang Menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh tim implementasi Menyetujui standar manajemen proyek dan prosedur implementasi

49 151 Menerima laporan dari vendor project manager kinerja setiap tahapan implementasi SAP-BPC Menerima dan menyetujui review dari tiap tahapan implementasi b. Vendor Project Manager Membuat dan menetapkan perencanaan implementasi SAP-BPC Bertanggung jawab sepenuhnya terhadap proses implementasi SAP- BPC serta menentukan alokasi sumber daya dalam pelaksanaan implementasi SAP-BPC yang akan dilaksanakan Bertanggung jawab dalam pelaksanaan pertemuan Membuat standar manajemen proyek dan prosedur implementasi Membentuk, mengatur, dan memberikan movitasi kepada tim implementasi Mengkoordinasi pelaksanaan implementasi SAP-BPC agar berjalan sesuai jadwal dan sesuai dengan permintaan client Mengantisipasi dan memberikan solusi terhadap masalah yang mungkin timbul dalam pelaksanaan implementasi SAP-BPC Mengawasi tenaga kerja dan sumber daya teknis yang digunakan Bertanggung jawab pada pelaksanaan training tim implementasi Melaksanakan review dari tiap tahapan implementasi Memastikan penjadwalan implementasi sesuai dengan standarisasi dan panduan metodologi implementasi SAP Mengawasi dan meninjau kemajuan implementasi dan hasilnya dari tiap tahapan implementasi yang dilaksanakan

50 152 Memastikan hasil proses testing sistem yang akan diimplementasikan sesuai dengan kebutuhan dan permintaan client 3. Application Team Leader a Vendor Application Team Leader Merancang aplikasi sesuai dengan proses to-be Menentukan master record Merancang konfigurasi SAP-BPC, server, dan network Merancang pelaksanaan cutover Ikut terlibat dalam pelaksanaan internal testing Ikut serta membuat perancangan proses bisnis to-be dengan functional team client. Menyiapkan pelaksanaan kick off meeting Bertanggung jawab terhadap manajemen perubahan Melaksanakan dan memimpin berjalannya seluruh rangkaian workshop kebutuhan umum, dan proses bisnis Membuat dan me-review dokumen blueprint Melakukan analisa gap Ikut terlibat dalam pelaksanaan UAT b Client Application Team Leader Menyetujui strategi pengembangan implementasi SAP-BPC Meninjau dan menyetujui blueprint document yang dibuat oleh tim vendor Membuat keputusan yang berhubungan dengan proses bisnis to-be

51 153 Menentukan master data yang berhubungan dengan sistem yang akan dirancang Menganalisa resiko implementasi Menyiapkan pelaksanaan kick off meeting Membantu pelaksanaan end user training Mengevaluasi kinerja dan aplikasi SAP-BPC setelah go live 4. Functional a Vendor Functional Ikut serta dalam kick off meeting Ikut serta membuat perancangan proses bisnis to-be dengan functional team client. Bertanggung jawab terhadap manajemen perubahan Melakukan analisa gap Membuat dan me-review dokumen blueprint Melaksanakan dan memimpin berjalannya seluruh rangkaian workshop kebutuhan umum, dan proses bisnis Menentukan master record Membantu pelaksanaan training tim implementasi dan end user Membuat UAT script b Functional Team Client Ikut serta dalam kick off meeting Menyampaikan dan menjelaskan proses bisnis as-is kepada tim implementasi vendor

52 154 Ikut serta dalam pelaksanaan workshop kebutuhan umum dan proses bisnis Bertanggung jawab terhadap manajemen perubahan Meninjau dan menyetujui perubahan proses bisnis yang tergambar dalam dokumen blueprint Membantu untuk menyiapkan data dan dokumen yang diperlukan tim implementasi vendor untuk migrasi data Melaksanakan end user training dan change management Ikut serta dalam pelaksanaan UAT Mengevaluasi kinerja dan aplikasi SAP-BPC setelah go live 5. Technical Team a Vendor Technical Team Menentukan kebutuhan hardware dan software Membuat strategi implementasi SAP-BPC dan strategi pengembangan implementasi SAP-BPC Melaksanakan konfigurasi server, desktop dan instalasi SAP-BPC Melakukan penyesuaian (customization) pada pengembangan aplikasi SAP dan server Mengatasi GAP dengan melakukan enchement Melaksanakan unit test, integration test, scenario test, dan, internal testing Ikut serta dalam kegiatan training yang dilaksanakan pada tiap tahapan Memimpin pelaksanaan UAT

53 155 Melaksanakan cutover dan go live SAP-BPC Memberikan solusi permasalahan yang dihadapi dalam pengkonfigurasian sistem Membuat dokumentasi teknikal secara keseluruhan Membuat dan merencanakan otorisasi standar sistem sesuai dengan kebutuhan LPS Menyampaikan dan meminta persetujuan tim implementasi client atas rencana otorisasi standar sistem yang telah disusun Melaksanakan review strategi otorisasi implementasi SAP-BPC b Technical Client Membantu dalam pengadaan hardware dan software Menyetujui strategi pengembangan implementasi SAP-BPC yang telah dirancang Ikut serta dalam kegiatan training yang diadakan pada tiap tahapan Meninjau dan menyetujui standar otorisasi dokumen dan proses bisnis to-be yang telah tergambar didalam dokumen blueprint yang telah disusun oleh tim implementasi vendor Membantu pengembangan SAP-BPC didalam jalur proses bisnis Menyampaikan permasalahan yang dihadapi kepada project manager untuk mendapatkan pemecahan masalah.

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi teknologi sudah semakin berkembang pesat. Setiap perusahaan dituntut untuk memiliki teknologi informasi yang berperan dalam mendukung perkembangan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bagian keuangan merupakan bagian yang memegang peranan sangat penting dalam suatu perusahaan, bagian ini merupakan suatu garis hidup dari suatu bisnis atau usaha.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang

BAB 1 PENDAHULUAN. ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan sebuah konsep sistem yang dirancang untuk mengintegrasikan seluruh area fungsi dalam sebuah perusahaan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #14 Implementasi ERP 2 Implementasi ERP bukanlah satu pekerjaan tunggal. Sistem ERP adalah kompleks, sehingga umumnya perusahaan memulai dengan ruang lingkup dimana yang mereka butuhkan secara absolut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ERP adalah sebuah paket software yang mengintegrasikan semua informasi dalam perusahaan seperti informasi keuangan dan akuntansi (Finance & Accounting), informasi sumber

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi berdampak pada perubahan proses bisnis dalam dunia usaha. Persaingan yang semakin ketat membuat perusahaan harus bergerak cepat dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Implementasi sistem ERP (Enterprise Resources Planning) merupakan teknologi informasi yang memiliki peranan penting dan berinteraksi dengan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4

FASE PERENCANAAN. MPSI sesi 4 FASE PERENCANAAN MPSI sesi 4 PERENCANAAN PROYEK BAGIAN DARI MANAJEMEN PROYEK Pembagian Pengalokasian penjadwalan (schedulling) Pekerjaan dalam lingkup proyek PEOPLE 4+1 P PRODUCT PROCESS PROJECT Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Hasil Produksi PT. Sampoerna Jaya Sentosa Tahun 2014

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I. 1 Hasil Produksi PT. Sampoerna Jaya Sentosa Tahun 2014 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang PT. Sampoerna Jaya Sentosa (PT. SJS) merupakan perusahaan manufaktur yang berfokus di bidang tekstil. PT. SJS berdiri dan beroperasi sejak tahun 2002 dengan nama PT.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. der Datenverarbeitung (Sistem, Aplikasi, Produk di Data Processing). Berkantor

BAB 2 LANDASAN TEORI. der Datenverarbeitung (Sistem, Aplikasi, Produk di Data Processing). Berkantor BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori - Teori Umum 2.1.1 SAP SAP didirikan di Waldorf, Jerman, pada tahun 1972 oleh lima mantan insinyur IBM. SAP merupakan akronim dari Sistem, Anwendungen, Produkte in der Datenverarbeitung

Lebih terperinci

Proposal PT. <COMPANY> Pengembangan Aplikasi POS PT. <CLIENT>

Proposal PT. <COMPANY> Pengembangan Aplikasi POS PT. <CLIENT> Proposal PT. Pengembangan Aplikasi POS PT. TABLE OF CONTENT UMUM...3 UMUM...3 1.1 Kondisi Sekarang...3 A Ilustrasi Alur Dokumen Transaksi (Sistem Sekarang)...3 B Diagram Alur Dokumen...4 C Diagram

Lebih terperinci

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014

PEDOMAN PEDOMAN. PT JASA MARGA (Persero) Tbk. Nomor Pedoman : P2/DIT/2014/AI Tanggal : 1 Desember 2014 PEDOMAN DAFTAR ISI DAFTAR ISI... 2 LEMBAR PENGESAHAN... 3 BAB I TUJUAN DAN RUANG LINGKUP... 4 BAB II DEFINISI... 4 BAB III KETENTUAN UMUM... 5 BAB IV AKUISISI APLIKASI... 5 BAB V PEMELIHARAAN APLIKASI...

Lebih terperinci

BAB 4 RENCANA PENYELESAIAN IMPLEMENTASI PROYEK. untuk menyelesaikan implementasi sistem performance management dalam sistem SAP

BAB 4 RENCANA PENYELESAIAN IMPLEMENTASI PROYEK. untuk menyelesaikan implementasi sistem performance management dalam sistem SAP BAB 4 RENCANA PENYELESAIAN IMPLEMENTASI PROYEK Bab ini berisi mengenai jadwal implementasi proyek yang dapat digunakan untuk menyelesaikan implementasi sistem performance management dalam sistem SAP mysap

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK. internal dan eksternal. Pihak internal menunjuk dua orang project manager untuk

BAB 4 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK. internal dan eksternal. Pihak internal menunjuk dua orang project manager untuk BAB 4 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK 4.1. Inisiasi Proyek Proyek LOS Enhancement yang dilakukan berkaitan dengan pihak internal dan eksternal. Pihak internal menunjuk dua orang project manager untuk menangani

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA. perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi

BAB III DATA DAN ANALISA. perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi 53 BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Sejarah Lembaga Industri perbankan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam perekonomian nasional demi menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi

Lebih terperinci

Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang harus dihapus dan diganti dengan isi yang sebenarnya.

Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang harus dihapus dan diganti dengan isi yang sebenarnya. Contoh template Project Structure Document untuk Microsoft Solutions Framework Oleh: Alberto Aden Berdasarkan: MSF v3 Templates 2002 Microsoft Corporation Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007

Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007 Pertemuan 2 Manajemen Proyek & Microsoft Project 2007 Tujuan : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan sistem.

Lebih terperinci

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT

PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK DENGAN PENGGUNAAN MICROSOFT PROJECT TUJUAN : 1. Memahami konsep manajemen proyek. 2. Memahami siklus manajemen proyek. 3. Memahami struktur organisasi team proyek pengembangan

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1 Hasil Layout Masukan Hasil layout masukan (data master dan transaksi) dapat dilihat dengan lebih lengkap pada Lampiran 6. 5.2 Hasil Layout Keluaran Hasil layout keluaran

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER

SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI GENERAL LEDGER (F-GL) PT. FTF GLOBALINDO IT SOLUTION PROVIDER I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi General Ledger (GL) adalah aplikasi komputer yang dikembangkan

Lebih terperinci

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5 Dimensi Kelembagaan Perencanaan Kebijakan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Kelembagaan Aplikasi Infrastruktur 1 KONSEP KELEMBAGAAN 2 Pembentukan Organisasi: Elemen-Elemen Utama Elemen-elemen yang perlu

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com INPUT [ Source ] [ Requirements ] Process ACTIVITIES (TASKS), CONSTRAINTS, RESOURCES PROCEDURES TOOLS & TECHNIQUES OUTPUT [ Results ] [ Product ] [ Set of Goals ] [ Standards

Lebih terperinci

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK

PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK MATA KULIAH MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Proyek Sebuah proyek adalah "usaha sementara

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Dari hasil evaluasi penerapan manajemen pengendalian proyek South Sumatra NGL Project PT. Tripatra dapat dilihat dari aspek lingkungan pengendalian dan proses pengendalian.

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan produksi merupakan inti dari sebuah perusahaan manufaktur. Dalam sistem produksi terjadi suatu proses yang mengubah bahan mentah menjadi sebuah produk

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. 4.1 Hasil Keputusan Manajemen Tingkat Atas

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. 4.1 Hasil Keputusan Manajemen Tingkat Atas BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Hasil Keputusan Manajemen Tingkat Atas Berdasarkan presentasi awal pengembangan proyek yang dilakukan sebelum pengembangan sistem dilakukan, terdapat tiga hal

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perangkat hardware

BAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT. merupakan perusahaan yang bergerak di bidang distribusi perangkat hardware BAB 3 DESKRIPSI SISTEM YANG BERJALAN PADA PT PRIMA CIPTA INSTRUMENT 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Latar Belakang Perusahaan PT Prima Cipta Instrument berdiri pada tanggal 19 Juli 2001, dan merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Setelah melalui tahap analisis dan perancangan system baru, selanjutnya aplikasi yang dibuat diharapkan dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap implementasi sistem merupakan tahap yang berdasarkan pada hasil analisis dan perancangan sebelumnya diterjemahkan ke dalam suatu bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, perkembangan Teknologi Informasi sudah semakin pesat. Banyak perusahaan yang sudah memakai sistem terkomputerisasi untuk mempermudah

Lebih terperinci

EDU SOFT. Statement Of Work

EDU SOFT. Statement Of Work EDU SOFT Aplikasi Penilaian Perkembangan Anak Usia 3-4 Tahun Statement Of Work Version: (1) Date: (02/18/2010) Document History and Distribution Revision History : Revision # Revision Date Description

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.TI.05.03 Tahun 2017 TENTANG STANDAR PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

Lebih terperinci

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */** SAP (System Application and Product in data processing ) Pertemuan 6 PENGENALAN SAP SAP is Systems, Applications, Products in Data processing Founded in 1972 by 5

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. PADUCANDI LESTARI adalah perseroan terbatas yang bergerak di bidang supplier Silica Sand dan Pasir Kwarsa. PT. PADUCANDI LESTARI didirikan pada

Lebih terperinci

Proyek Perangkat Lunak

Proyek Perangkat Lunak Proyek Perangkat Lunak 02: Proyek Software dan SDLC Husni husni@trunojoyo.ac.id Project Management Concepts Project Planning, Execution, and Budget System Development Life Cycle Project Monitoring, Control,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu 179 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Arsitektur Database Agar komputer client dapat mengakses database pada komputer server, maka diperlukan suatu jaringan LAN yang terhubung antara komputer yang satu

Lebih terperinci

System Application and Product (SAP) in Data Processing

System Application and Product (SAP) in Data Processing System Application and Product (SAP) in Data Processing http://en.wikipedia.org/wiki/sap_ag http://priandoyo.wordpress.com/2007/03/30/ belajar-sap-r3-dari-mana/ http://www.sap-img.com/sap-introduction.htm

Lebih terperinci

Salah satu alat evaluasi Adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap manajemen proyek: metodologi, prosedur, anggaran, pengeluaran dan progress pekerjaan

Salah satu alat evaluasi Adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap manajemen proyek: metodologi, prosedur, anggaran, pengeluaran dan progress pekerjaan Salah satu alat evaluasi Adalah pemeriksaan menyeluruh terhadap manajemen proyek: metodologi, prosedur, anggaran, pengeluaran dan progress pekerjaan Tujuan: jika ada masalah cepat diketahui, dan jika ada

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Implementasi Sistem merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Dalam tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI PERANGKAT LUNAK

PANDUAN INSTALASI PERANGKAT LUNAK UPRIGHT V-ROUTING PANDUAN INSTALASI PERANGKAT LUNAK Jl. Hasyim Ashari 29-29A Jakarta Pusat 10150 Indonesia Phone: 62-21-6316923 Fax: 62-21-6316920 support@uprightdecision.com www.uprightdecision.com Daftar

Lebih terperinci

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM)

KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) KERANGKA KENDALI MANAJEMEN (KENDALI UMUM) N. Tri Suswanto Saptadi POKOK PEMBAHASAN 1.Kendali Manajemen Atas 2.Kendali Manajemen Pengembangan Sistem 3.Kendali Manajemen Pemrograman 4.Kendali Manajemen Sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. proses bisnis yang berjalan dalam sebuah perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat dewasa ini, maka diperlukan adanya suatu infrastruktur teknologi informasi untuk mendukung proses bisnis

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 226 BAB 5 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 5.1 Jadwal Implementasi 5.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras sangat diperlukan dan sangat berpengaruh dalam kelancaran suatu proses pengoperasian aplikasi

Lebih terperinci

Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang harus dihapus dan diganti dengan isi yang sebenarnya.

Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang harus dihapus dan diganti dengan isi yang sebenarnya. Contoh template Functional Specification untuk Microsoft Solutions Framework Oleh: Alberto Aden Berdasarkan: MSF v3 Templates 2002 Microsoft Corporation Catatan: Teks yang berwarna biru adalah teks yang

Lebih terperinci

PANDUAN INSTALASI SOFTWARE

PANDUAN INSTALASI SOFTWARE UPRIGHT V-ROUTING PANDUAN INSTALASI SOFTWARE Jl. Hasyim Ashari 29-29A Jakarta Pusat 10150 Indonesia Phone: 62-21-6316923 Fax: 62-21-6316920 support@uprightdecision.com www.uprightdecision.com 1 1. Informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2006 / 2007 PERENCANAAN MANAJEMEN PROYEK LIPPOBANK EXTENDED SUPPORT ( E-DISCOUNT ) PADA PT. MULTIPOLAR CORPORATION

Lebih terperinci

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom Abstraks System informasi telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan bisnis suatu perusahaan atau organisasi modern. Sehingga system informasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo

SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA. PT. FTF Globalindo PRODUK PROFILE SISTEM INFORMASI MANAGEMENT SPBU PERTAMINA PT. FTF Globalindo I. SEKILAS TENTANG APLIKASI Sistem Informasi Management SPBU Pertamina adalah aplikasi komputer yang dikembangkan khusus untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi informasi dengan sangat pesat tidak dapat dipungkiri lagi. Dengan memanfaatkan teknologi informasi, seluruh proses bisnis dalam organisasi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. sistem guna meminimalkan risiko kegagalan yang disebabkan oleh manajemen

BAB III METODOLOGI. sistem guna meminimalkan risiko kegagalan yang disebabkan oleh manajemen BAB III METODOLOGI 3.1 KERANGKA BERPIKIR Evaluasi SDLC merupakan proses pengendalian tahapan pengembangan sistem guna meminimalkan risiko kegagalan yang disebabkan oleh manajemen proyek yang buruk. Area

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HELPDESK

SISTEM INFORMASI HELPDESK SISTEM INFORMASI HELPDESK Rikip Ginanjar 1, M. Kahfi Kresnotutuko 2, R.B. Wahyu 3, Eko Syamsuddin Hasrito 4, Yuyu Wahyu 5, Budi Sulityo 6 (1) President University, (Contact :rikipginanjar@president.ac.id)

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials

BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN. Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials BAB 4 EVALUASI DAN USULAN PENGEMBANGAN 4.1 Evaluasi Berdasarkan hasil evaluasi terhadap proses Procurement, proses Materials Management, dan kinerja dengan menggunakan IT Balanced Scorecard serta analisa

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab empat ini akan dibahas mengenai hasil analisis dan perancangan aplikasi penjualan dan pengiriman spare part komputer pada Bismar Komputer Surabaya Jawa Timur meliputi

Lebih terperinci

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan Sistem Basis Data pada PT.Global Health membutuhkan 3 macam spesifikasi

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Penerapan Sistem Basis Data pada PT.Global Health membutuhkan 3 macam spesifikasi BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Penerapan Sistem Basis Data pada PT.Global Health membutuhkan 3 macam spesifikasi sistem yaitu spesifikasi computer,personil dan sisi keamanan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 124 BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT 4.1 Evaluasi Perspektif dalam IT Balanced Scorecard Sesudah menetapkan ukuran dan sasaran strategis dari masing-masing perspektif IT balanced

Lebih terperinci

PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK

PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK PROJECT TIME MANAGEMENT PAKET APLIKASI SEKOLAH (PAS) SMK Disusun oleh: Muhammad Faris Musthafa 5113100131 Ahmad Zaki 5113100155 Teknik Pengembangan: Prototyping Cara kerja: 1. Developer menganalisis kebutuhan

Lebih terperinci

PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN APARTEMENT UNSRI BERBASIS WEBSITE

PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN APARTEMENT UNSRI BERBASIS WEBSITE PROYEK PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGELOLAAN APARTEMENT BERBASIS WEBSITE Program Studi Sistem Informasi Bilingual Jenjang Strata I Kelompok 4: ArdiPribadi 09121403019 Debi AlpaNugraha 09121403031

Lebih terperinci

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI

STANDAR PENGEMBANGAN APLIKASI LAMPIRAN IV PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17/PRT/M/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang Masalah

1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1. PENDAHULUAN Pada bab ini merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan pembahasan, ruang lingkup kajian, sumber data, sistematika penyajian dari penelitan

Lebih terperinci

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew )

Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) 267 Klik Master Pada Menu Utama-cek transaksi pemesanan Gambar 4.147 Rancangan Layar Form Master (cek Transaksi Pemesanan) Klik Master Cek Data Pelanggan ( addnew ) Gambar 4.148 Rancangan Layar Form Master

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report

Gambar 4.19 Tampilan Layar Report Gambar 4.19 Tampilan Layar Report 160 Gambar 4.20 Tampilan Layar Sales Chart 161 Gambar 4.21 Tampilan Layar Chart (Bar) 162 Gambar 4.22 Tampilan Layar Chart (Line) 163 Gambar 4.23 Tampilan Layar Chart

Lebih terperinci

E-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN

E-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN E-PLANNING SYSTEM PROJECT MANAGEMENT PLAN Version 26/10/2015 VERSION HISTORY Dokumen Project Management Plan (PMP) ini adalah dokumen versi pertama dan dibuat pada tanggal 1 November 2015 oleh Divisi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK Pengertian Umum Stakeholder Stakeholder merupakan individu, sekelompok manusia, komunitas atau masyarakat baik secara keseluruhan maupun secara parsial yang memiliki hubungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. Dengan adanya teknologi informasi, maka dapat membantu berbagai kegiatan di semua

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menunjukkan aplikasi persewaan buku yang telah berjalan dan dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menunjukkan aplikasi persewaan buku yang telah berjalan dan dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Pada implementasi menunjukkan penerapan dari hasil analisis dan perancangan sistem yang telah dibuat. Dengan demikian pada implementasi ini menunjukkan

Lebih terperinci

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, perusahaan menyadari bahwa teknologi dapat berperan dalam mencapai tujuan pada bagian yang kritis seperti keunggulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah

BAB 1 PENDAHULUAN. pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, perkembangan teknologi sudah berkembang dengan pesat. Hampir semua perusahaan baik yang berskala kecil hingga besar telah memanfaatkan perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat. BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI 4.1 Pengembangan sistem yang diusulkan Dengan memperkirakan terhadap trend bisnis di masa yang akan datang untuk bisnis dibidang pendistribusian

Lebih terperinci

BAB I PERSYARATAN PRODUK

BAB I PERSYARATAN PRODUK BAB I PERSYARATAN PRODUK 1.1 Pendahuluan Pada era Informasi saat ini, penggunaan komputer sebagai alat penunjang pekerjaan sangat banyak kita jumpai. Tingginya tingkat kebutuhan, membuat perkembangan teknologi

Lebih terperinci

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X

RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X RENCANA IMPLEMENTASI SISTEM ERP EPICOR ISCALA 2.3 SR3 MODUL SALES MANAGEMENT PADA PT. X Tika Oktora Arifiani 1301058226 Jennie Sutanty 1301058926 Agustina Pertiwi 1301066322 Pembimbing : Johan S.Kom, MM

Lebih terperinci

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam

BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA. tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang penting dalam BAB 4 AUDIT SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN PADA PT. MAKARIZO INDONESIA Pengendalian terhadap sistem informasi serta data-data yang tidak tersedia, tidak akurat dan tidak lengkap merupakan kegiatan audit yang

Lebih terperinci

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI

BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI BAB 4 RENCANA IMPLEMENTASI 4. Implementasi Pada tahap ini dilakukan rencana implementasi yang terkait pada aplikasi basis data yang diusulkan, serta dilakukan evaluasi terhadap beberapa aspek terkait integrity

Lebih terperinci

Software Development Life Cycle (SDLC)

Software Development Life Cycle (SDLC) Software Development Life Cycle (SDLC) Budi Irawan facebook.com/deerawan @masbugan blog.budiirawan.com Kenapa butuh SDLC? 1 2 Software pun harus punya dan butuh siklus hidup SDLC 3 Apa itu SDLC? Siklus

Lebih terperinci

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom.

Arsitektur Sistem Informasi. Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Sistem Informasi Tantri Hidayati Sinaga, M.Kom. Arsitektur Teknologi Informasi Arsitektur teknologi informasi adalah seluruh aspek meliputi piranti keras, piranti lunak, perangkat jaringan dan

Lebih terperinci

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL

Pertemuan 3. Manajemen Proyek Perangkat Lunak. Proses Dalam Manajemen PL Pertemuan 3 Manajemen Proyek Perangkat Lunak Proses Dalam Manajemen PL Manajemen proyek merupakan lapisan pertama dalam proses rekayasa perangkat lunak skala besar. Untuk menuju pada proyek yang berhasil,

Lebih terperinci

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK BAB 3 PERENCANAAN PROYEK 3.1. PENDAHULUAN Sekarang anda sudah mengevaluasi proyek dan memutuskan untuk melanjutkannya. Pertama, anda harus meyakinkan rekan-rekan lain bahwa proyek sebaiknya dilaksanakan.

Lebih terperinci

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih Project Integration Management Binsar Parulian Nababan 201381156 Sutrisno 201381129 Diphda Antaresada 201581294 Adrian Kosasih 201581301 Kunci Sukses Proyek Keseluruhan: Manajemen Integrasi Proyek yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perancangan, penerapan dan pengoperasian Sistem Informasi adalah mahal dan sulit. Upaya dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa

Lebih terperinci

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM

Gambar V.1.Tindak lanjut arsitektur informasi rantai pasok BBM BAB V TINDAK LANJUT UNTUK ARSITEKTUR INFORMASI Tindak lanjut untuk arsitektur informasi BBM memberikan langkah berikutnya setelah dihasilkan rancangan arsitektur informasi rantai pasok BBM. Tindak lanjut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini teknologi berkembang begitu pesat sehingga memicu seluruh aspek dan semua orang dapat menggunakan teknologi tersebut. Dimana

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak Jenis Metode Pengembangan Perangkat Lunak by webmaster - Tuesday, January 05, 2016 http://anisam.student.akademitelkom.ac.id/?p=123 Menurut IEEE, Pengembangan software (software engineering ) adalah :

Lebih terperinci

RPOPOSAL SISTEM SISTEM APLIKASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR PRODUSEN (API-P) BKPM BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

RPOPOSAL SISTEM SISTEM APLIKASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR PRODUSEN (API-P) BKPM BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL RPOPOSAL SISTEM SISTEM APLIKASI PENERBITAN ANGKA PENGENAL IMPORTIR PRODUSEN (API-P) BKPM BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL 1 Contents 1 TENTANG ORGANISASI DAN LATAR BELAKANG... 3 2 PERMASALAHAN... 4 3 RUMUSAN

Lebih terperinci

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II

Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II TOR (Term of Reference) Pembangunan Enterprise Architecture (EA) berbasis SOA Tahap II Tahun Anggaran 2015 Divisi Manajemen Sistem Informasi SKKMIGAS LAMPIRAN NOMOR TANGGAL TERM OF REFERENCE (TOR) SPESIFIKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan Sistem Informasi (SI) terus berkembang seiring dengan kebutuhan perusahaan untuk mendukung bisnis dari perusahaan tersebut yang dapat memberikan pengaruh

Lebih terperinci

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR SISTEM INFORMASI BAGIAN INFORMASI BIRO INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NU SURABAYA 2015 1 UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA KAMPUS A JL. SMEA NO. 57 SURABAYA (031)

Lebih terperinci

Inititating Process Group

Inititating Process Group Inititating Process Group PROJECT INTEGRATION MANAGEMENT & PROJECT SCOPE MANAGEMENT Onah Siti Fatonah, S.Kom Dilakukan untuk mendefinisikan projek baru atau fase baru dari proyek yang sudah ada dengan

Lebih terperinci

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 7 Pengertian ERP adalah aplikasi sistem informasi manajemen terintegrasi untuk bisnis/organisasi yang mencakup multi fungsionalitas seperti penjualan, pembelian,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan

BAB III METODOLOGI. Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan BAB III METODOLOGI 3.1. Peralatan dan Bahan Penelitian Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat keras terdiri atas 1 komputer sebagai

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) LAMPIRAN SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : SE-58/PJ/2011 TENTANG : PEDOMAN PELAKSANAAN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK) Pedoman Pelaksanaan Proyek Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK BAB 3 PERENCANAAN PROYEK 3.1. PENDAHULUAN Sekarang anda sudah mengevaluasi proyek dan memutuskan untuk melanjutkannya. Pertama, anda harus meyakinkan rekan-rekan lain bahwa proyek sebaiknya dilaksanakan.

Lebih terperinci

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM

PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM PENERAPAN SIX SIGMA PADA IMPLEMENTASI SAP MODUL TRAINING & EVENT MANAGEMENT DI PT.TELKOM Arief Purnomo¹, Wiyono.², Retno Novi Dayawati³ ¹Teknik Informatika,, Universitas Telkom Abstrak Untuk menghadapi

Lebih terperinci

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2

MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 MANAJEMEN PROYEK KONTEKS & PROSES PERTEMUAN 2 DEFINISI PROYEK Proyek adalah serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan mencapai tujuan tertentu (Schwalbe K, 2002). DEFINISI MANAJEMEN PROYEK

Lebih terperinci

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK

METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK METODOLOGI MANAJEMEN PROYEK Gentisya Tri Mardiani, M.Kom MANAJEMEN PROYEK PERANGKAT LUNAK Metodologi Manajemen Proyek The traditional approach : 1. Project Initiation Stage 2. Project Planning or Design

Lebih terperinci

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK

BAB 3 PERENCANAAN PROYEK BAB 3 PERENCANAAN PROYEK 3.1. PENDAHULUAN Sekarang anda sudah mengevaluasi proyek dan memutuskan untuk melanjutkannya. Pertama, anda harus meyakinkan rekan-rekan lain bahwa proyek sebaiknya dilaksanakan.

Lebih terperinci

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT WARD DESIGN adalah perusahaan yang bergerak di bidang jasa konsultan dan bangun. Perusahaan ini didirikan pada 2007 dengan visi menjadi perusahaan jasa konsultan

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008

Universitas Bina Nusantara. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008 Universitas Bina Nusantara Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2008 MANAJEMEN PROYEK NEW CORE SYSTEM PT. ASURANSI XYZ Rahmawati Desyanti 0800754960 Clevera Raidani 0800767010

Lebih terperinci

BAB 5. Implementasi dan Evaluasi Sistem Bug tracking

BAB 5. Implementasi dan Evaluasi Sistem Bug tracking BAB 5 Implementasi dan Evaluasi Sistem Bug tracking 5.1 Timeline Task Juli Agustus Septembe r Oktober November Desember Januari 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 Kontak dengan perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II

BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II BAB 4 EVALUASI PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA KAPAL PADA PT. PELABUHAN INDONESIA II Teknologi informasi pada saat ini telah digunakan hampir pada seluruh aspek penting dalam setiap perusahaan

Lebih terperinci