Karakteristik Resistansi Daging Ayam Tiren Dan Daging Ayam Normal

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Karakteristik Resistansi Daging Ayam Tiren Dan Daging Ayam Normal"

Transkripsi

1 Aggara Wahyu Dwiatmaa,kk/ Karakteristik Resistasi Dagig Ayam Tire a Dagig Ayam Normal Karakteristik Resistasi Dagig Ayam Tire Da Dagig Ayam Normal Aggara Wahyu Dwiatmaa a Fria Agug Rakhmai Mahasiswa Program Stui Fisika Fakultas Sais a Tekologi UIN Sua Kaliaga Dose Program Stui Fisika a Peeliti i Halal Research Ceter Fakultas Sais a Tekologi UIN Sua Kaliaga Jl. Marsa Aisucipto Yogyakarta aggara.wahyu@gmail.com, agugfria@yahoo.co.i Abstrak - Peelitia tetag karakteristik resistasi agig ayam tire a agig ayam ormal ilakuka utuk megetahui karakteristik resistasi (kisara resistasi) keua eis agig, serta megetahui apakah karakteristik resistasi keua eis agig berbea. Bagia agig ayam tire a agig ayam ormal yag iukur resistasiya aalah bagia aa, paha, a sayap. Pegukura resistasi ilakuka ega multimeter (ohmmeter) igital. Utuk megetahui kisara resistasi, iambil ata resistasi terkecil a terbesar. Utuk megetahui apakah resistasi keua eis agig berbea ilakuka aalisis ui-t. Hasil peelitia meuukka bahwa resistasi agig ayam tire bagia aa berkisar atara -, kω, bagia paha berkisar atara,-, kω, a bagia sayap berkisar atara,-, kω, seagka resistasi agig ayam ormal bagia paha berkisar atara - kω, bagia paha berkisar atara - kω, a bagia sayap berkisar atara - kω. Hasil aalisis ui-t meuukka bahwa karakteristik keua eis agig berbea imaa agig ayam tire memiliki resistasi yag lebih kecil aripaa agig ayam ormal. Kata kuci: resistasi, agig ayam tire, agig ayam ormal Abstrak- The characteristic of carrio chickes a ormal chickes have bee coucte to etermie ifferet of them like the rage of resistace value. The part of chicke which measure are chest, thight, a wig. The resistace have measure by igital multimeter (igital ohmmeter). Rage of resistace value have bee take from smallest a largest resistace values. To fi out resistace value ifferet of both of chickes by usig t-test aalysis. The results showe that the resistace of the chest tire chicke rage from to. kω, the thigh rage from. to. kω, a the wigs rage from. to. kω, while the resistace of chicke meat the ormal rage from - kω thigh, the thigh rage from - kω, a the wigs rage from - kω. The results of the t-test aalysis showe that the characteristics of the two ifferet types of tire meat chicke which has a resistace smaller tha the ormal chicke. Key wors: resistace, tire chicke, ormal chicke I. PENDAHULUAN Berearya agig ayam bagkai atau biasa isebut sebagai agig ayam tire sagat meresahka masyarakat. Mereka takut megkosumsi agig ayam tire, karea selai haram, agig ii uga tiak layak ikosumsi. Dagig ayam tire suah tiak selayakya ikosumsi, karea agig ii tiak baik bagi kesehata. Hal ii ikareaka terapat arah yag umumya megaug uric aci yag merupaka racu berbahaya bagi kesehata. Uric aci yag aa i alam tubuh aka ibawa arah yag kemuia aka ibuag ke luar tubuh melalui gial[]. Kauga mikroorgaisme paa agig ii pu meigkat ratis ari koisi ama utuk ikosumsi. Metoe yag iguaka utuk megamati karakteristik ari keua eis ayam apat iamati ari karakter kimiawi biologis maupu fisis[]. Peguia secara kimiawi a biologis alam aplikasiya memag seikit rumit, aka tetapi hasilya tiak iraguka lagi. Salah satu metoe yag muah utuk iaplikasika yaitu ega megamati keaaa fisis agig seperti wara agig a megamati keempuka agig []. Karaktersistik ari keua eis agig apat iamati ari tigkat impeasi[]. Impeasi memiliki prisip yag sama ega resistasi. Perbeaa yag measar ari keua hal ii yaitu terletak area keraya. Impeasi bekera paa arus AC (Alteratig Curret), seagka resistasi bekera paa arus DC (Direct Curret)[]. II. LANDASAN TEORI A. Dagig Ayam Dagig merupaka ariga ari hewa a apat iolah sehigga apat ikosumsi, tapa meggaggu kesehata tubuh. Kebayaka agig terak yag iumpai utuk iguaka sebagai baha makaa yaitu ayam. Dagig memiliki kauga gizi yag sagat legkap. Selai protei yag tiggi, agig memiliki bayak utrisi yag baik bagi kesehata karea aaya asam amio esesial yag legkap a seimbag, air, karbohirat, a kompoe aorgaik[]. Legkapya kauga gizi[] a rasa khas yag imiliki agig, membuat bayak orag seag megkosumsi agig. Dagig ayam bayak iguaka sebagai baha makaa. Bahka sekarag bayak iumpai makaa Prosiig Pertemua Ilmiah XXVI HFI Jateg & DIY, Purworeo April ISSN : -

2 Aggara Wahyu Dwiatmaa,kk/ Karakteristik Resistasi Dagig Ayam Tire a Dagig Ayam Normal cepat sai yag selalu meyeiaka agig ayam. Jeis ayam yag iguaka biasaya megguaka eis ayam potog yaitu ayam peagig atau ayam broiler. Ayam peagig memiliki harga yag lebih murah ibaigka ayam kampug, meskipu rasamya seikit berbea. Tekik pemotoga hewa apat meai salah satu peyebab kualitas ari gizi yag itawarka paa agig berkurag. Hal yag perlu iperhatika alam pemotoga iataraya tiak iperlakuka secara kasar, tiak megalami stress, peyembeliha a pegeluara arah harus sempura, kerusaka agig yag bagus harus imiimalka, bersih, ekoomis a ama bagi orag yag beraa paa tempat pemotoga[]. Metoe pemotoga yag biasa iguaka i Ioesia aalah metoe Kosher, yaitu memotog arteri karotis, vea ugularis a esophagus. Darah yag aa i alam tubuh ayam ibiarka keluar sesempura mugki, ika proses ii berlagsug, arah yag keluar ari tubuh, beratya apat mecapai % ari berat tubuh a berlagsug sekitar - etik, bergatug ari besar ayamya[]. Selai tekik pemotoga, kualitas agig uga ipegaruhi ari koisi ayam sebelum ipotog a setelah pemotoga. Koisi agig sebelum pemotoga a sesuah pemotoga harus iperhatika agar iapatka agig ayam yag berkualitas. Dagig ayam yag berkualitas aka memberika rasa yag lebih eak ibaigka ega yag kurag berkualitas. Hal ii apat ilihat ari perbeaa kualitas atara agig ayam potog yag sebelumya megalami stress a yag tiak megalami stress sebelum pemotoga. Koisi lai apat iamati paa agig ayam tire a ayam mati karea ipotog, keua koisi tersebut tetu meghasilka kualitas yag berbea. Perbeaa utuk agig ayam ormal ega agig ayam tire cukup sigifika. Perbeaa tersebut apat iamati paa wara, keempuka, a bau yag ihasilka ari masig-masig agig tersebut[]. Dagig apat megalami pembusuka karea aaya mikroorgaisme yag aa paa agig. Mikroorgaisme yag merusak agig ii apat berasal ari ifeksi ari terak yag masih hiup, agig ayam tire, perkakas yag iguaka maupu ari ligkuga sekitar karea tiak bersih. Ifeksi yag biasaya terai melalui peratara uara, sehigga peyimpaa agig yag bagus iperluka agar kualitas agig ayam tetap teraga. Terapat fase alam pertumbuha mikroorgaisme ii, yaitu fase lag, fase pertumbuha logaritmik (ekspoesial), fase kosta (statioary) a fase pertumbuha meuru (kematia) []. Grafik ari keempat fase tersebut isaika paa Gambar. Mikroorgaisme yag merusak agig ii bayak itemuka paa agig ayam tire. Gambar. Grafik pertumbuha ormal bakteri paa agig (Soeparo, ). Ayam tire merupaka istilah yag biasa iguaka masyarakat umum utuk meyebut ayam yag mati tiak melalui proses peyembeliha sehigga arah megeap i alamya. Jika iperhatika agig ayam tire memiliki wara merah kusam, seagka paa agig ayam ormal agig berwara lebih cerah. Selai hal tersebut, paa bagia kulit yag beraa i ekat perseia, waraya mulai membiru. Bau yag ihasilka uga lebih meyegat ibaigka agig ayam ormal. Dagig ayam tire memiliki kualitas yag sagat buruk, sehigga tiak baik ikosumsi, karea kauga giziya yag kurag, bayak bakteri serta racu beraa paa agig tersebut sehigga tiak boleh ikosumsi oleh masyarakat[]. Dagig ayam broiler biasaya iual secara utuh maupu secara potoga. Kebayaka masyarakat lebih memilih utuk megkosumsi ayam yag suah i potog-potog. Hal tersebut ikareaka tiak semua masyarakat meyukai semua bagia ayam, sehigga pembelia ayam yag suah ipotog-potog meai solusi, aripaa terapat bagia yag ibuag. Bagiabagia potoga yag biasa iseiaka oleh para peagag agig ayam potog iataraya kaki (leg), paha (rumstick), paha geig (thigh), aa ega rusuk, puggug, sayap[].. Resistasi Paa sebuah kouktor yag beraa paa koisi tiak beraa paa kesetimbaga elektrostatik, maka arus yag ihasilka mea listrik aka meorog gaya paa muata-muata bebas[]. Arah ari arus yag ihasilka ii searah ega arah mea listrik alam kouktor. Jika kouktor tersebut memiliki luas peampag A, paagya iotasika alam L, V aalah bea potesial tiggi ega reah, J aalah kerapata arus a mea listrik aalah E, maka ilai arus I terhaap selisih potesial ari masig-masig uug iapatka I = JA a besar bea potesial iperoleh V = EL. Melalui persamaa E = ρ J ika persamaa I a V imasukka maka aka iapatka V ρ I = () L Persamaa tersebut meuukka bahwa I sebaig ega bea potesial V yag melitasi kawat. Percobaa yag membuktika hasil tersebut ikeal sebagai hukum ohm, kostata perbaiga apat itulis / R imaa R aalah resistasi, sehigga iapatka A Prosiig Pertemua Ilmiah XXVI HFI Jateg & DIY, Purworeo April ISSN : -

3 Aggara Wahyu Dwiatmaa,kk/ Karakteristik Resistasi Dagig Ayam Tire a Dagig Ayam Normal I = V () R atau V R = () I Satua resistasi alam SI aalah volt per ampere atau biasa ikeal ega ohm (Ω). Besar kecilya resistasi ari suatu material bergatug paa paag, luas peampag litag, tipe material a suhu. Terapat ua tipe material alam resistasi. Material yag megikuti prisip ari hukum ohm isebut sebagai material ohmik. Material ii memiliki resistasi yag besarya tiak berasarka pegaruh ari perubaha arus, seagka material yag megikuti perubaha arus isebut material oohmik[]. Material ohmik tegaga atuh paa suatu segme sebaig ega arus. V = IR () Material oomik memiliki perbaiga V/I bergatug paa arus I, sehigga arus tiak sebaig ega resistasi, seperti ituukka persamaa (). Resistasi memiliki kemiripa ega impeasi, aka tetapi keuaya bekera paa arus yag berbea. Paa asarya impeasi a resistasi memag sama, haya saa impeasi bekera paa arus AC seagka resistasi paa arus DC[]. Sebuah kouktor yag sempura memiliki resistasi yag kecil, seagka paa isolator yag sempura memiliki resistasi yag sagat besar. Kouktivitas merupaka sifat material yag berlawaa ega resistasi. Kouktifitas aalah aalogi listrik lagsug ari kouktivitas termal[]. Besar kouktifitas ari suatu baha berbaig terbalik ega besar resistasi baha. Resistasi setiap baha memiliki perbeaa terlebih lagi ika terapat perlakua seperti paa baha isolator, baha tersebut telah basah karea terapat caira, maka suah pasti resistasi baha tersebut meai berkurag seagka kouktivitas baha meigkat karea air merupaka material kouktor yag cukup baik. III. METODE PENELITIAN Peelitia ilakuka ega cara membaigka ua ayam yag berbea perlakua. Ayam yag satu merupaka ayam ormal sehigga perlu ilakuka proses peyembeliha terlebih ahulu, seagka yag satu lagi merupaka ayam tire yag suah mati selama ± am. Keua ayam memiliki umur yag sama yaitu berkisar kurag lebih bula a memiliki berat yag hampir sama yaitu berkisar kurag lebih kg. Data yag iambil haya ilakuka paa bagia-bagia tertetu saa, yaitu aa, paha, a sayap. Pegambila ata haya ilakuka paa bagia-bagia tersebut karea sebagia besar bagia-bagia tersebut igemari masyarakat utuk ikosumsi. Pegukura besar resistasi yag ihasilka ilakuka megguaka multimeter (ohmmeter) igital. Pegukura awal ilakuka paa agig ayam ormal. Pegamata pertama ipilih agig ayam ormal terlebih ahulu agar, agig ayam ormal ii tiak terkotamiasi ega bakteri yag aa paa agig ayam tire, sehigga agig ayam ormal tetap apat imafaatka. Pegukura megguaka multimeter ilakuka ega meusukka arum multimeter sealam cm. Jarak atar arum uga itetuka yaitu ega arak atar arum cm a tuggu sampai agka paa layar stabil. Pegambila ata ilakuka sebayak kali paa setiap bagia. Pegukura berikutya ilakuka ega meggati obekya ega agig ayam tire. Bagia yag aka iambil ata sama ega bagia paa agig ayam ormal a prosesya sama seperti alam pegukura agig ayam ormal. Data yag iapatka iaalisis ega cara megurutka ata ari yag terkecil sampai yag terbesar, sehigga aka iapatka hasil kisara resistasi. Hasil kisara tersebut iguaka sebagai kisara karakter resistasi ari masig-masig eis sampel. Data yag iapatka uga iolah megguaka aalisis ui-t. Hasil yag iapatka ari ui-t tersebut merupaka hasil yag meuukka bahwa seberapa besar perbeaa resistasi yag ihasilka ari keua agig ayam tersebut. Aalisis ata ui-t biasa iguaka utuk megamati hasil peelitia yag bertuua utuk membaigka ua buah ata yag berbea baik ari segi obyek yag iteliti maupu ari segi alat yag iguaka[]. Berasarka hasil aalisis yag iapatka tersebut, apat iguaka utuk meetuka bagaimaa koisi ata tersebut, apakah keua ata tersebut memiliki ilai yag relatif meekati atau ata tersebut memliki perbeaa yag cukup sigifika. Metoe ui-t ii merupaka metoe moel statistik. Aalisis ata megguaka ui-t ii iperluka perhituga selisih pasaga, misalya = Y Y () ilai harap ari perbeaa ii aalah = E () = EY ( ) ( Y ) = EY ( ) EY ( ), ( ) = + β + β = () Peguia H : = aalah sama ega peguia H : = () H : () Peguia statistik utuk hipotesis ii megguaka persamaa t = () S / imaa aalah eviasi, ega persamaa Prosiig Pertemua Ilmiah XXVI HFI Jateg & DIY, Purworeo April ISSN : -

4 Aggara Wahyu Dwiatmaa,kk/ Karakteristik Resistasi Dagig Ayam Tire a Dagig Ayam Normal = () a S aalah staar eviasi, ega persamaa ( ) () S = = Hipotesis ari : H = aka itolak ika t > t, a ika t a, < t a, maka hipotesis aka iterima. Besar ilai t > t apat ilihat ari tabel a, istribusi ui-t paa tabel.. Peelitia megguaka kali pegambila ata maka maka t = a, t.., Berasarka table istribusi ui-t, meuukka bahwa ilai t., aalah,. Hasil yag iapatka tersebut kemuia ibaigka ega ata paa tabel istribusi ui-t. Berasarka hasil tersebut apat iambil kesimpula apakah agig ayam ormal a agig ayam tire apat ibeaka berasarka resistasi yag ihasilka. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Berasarka ata yag telah iapatka, meuukka bahwa resistasi atara agig ayam ormal ega agig ayam tire memiliki perbeaa yag cukup sigifika. Data yag berbea tersebut iapatka ari hasil pegambila ata paa agig ayam ormal a agig ayam tire paa bagia aa, paha, a sayap yag ilakuka sebayak kali utuk masig-masig bagia, sebagaimaa isaika paa Tabel. a Tabel. Tabel. Hasil pegukura resistasi paa agig ayam ormal. No. Daa (kω) Paha (kω) Sayap (kω),,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Tabel. Hasil pegukura resistasi paa agig ayam tire. No Daa (kω) Paha (kω) Sayap (kω),,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Data agig ayam ormal, seperti yag isaika paa Tabel, meuukka bahwa ilai resistasi agig ayam ormal paa bagia aa berkisar atara,-, kω, bagia paha berkisar atara,-, kω, a bagia sayap berkisar atara,-, kω, seagka ata agig ayam tire, seperti yag isaika paa Tabel, meuukka bahwa ilai resistasi agig ayam tire bagia aa berkisar atara,-, kω, bagia paha berkisar atara,-, kω, a bagia sayap berkisar atara,-, kω. Kisara resistasi keua eis agig memiliki perbeaa yag elas. Perbeaa tersebut apat ilihat ari kisara resistasi agig ayam tire tiak beraa paa kisara resistasi agig ayam ormal. Besar perbeaa masig-masig hasil pegukura resistasi atara agig ayam ormal ega agig ayam tire isaika paa Tabel. Tabel. Perbeaa hasil ukur atara agig ayam ormal ega agig ayam tire No. Daa (kω) Paha (kω) Sayap (kω),,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Perbeaa hasil ukur atara agig ayam ormal a agig ayam tire sebagaimaa iperlihatka paa Tabel., meuukka perbeaa yag sigifika. Dega megguaka aalisis ui-t, perbeaa tersebut aka semaki terlihat elas. Hasil ari aalisis ui-t utuk keua eis agig tersebut isaika paa Tabel. Tabel. Hasil aalisis ata ega ui-t Perhituga Daa Paha Sayap Deviasi Staar Deviasi t, kω, kω,, kω, kω,, kω, kω, Tabel meuukka bahwa paa masig-masig bagia ilai t lebih besar ari paa ilai t,,, yaki bagia aa t =,, bagia paha t =,, a bagia sayap t =, ega masig-masig t,, =,. Data tersebut meuukka bahwa agig ayam ormal memiliki resistasi yag lebih tiggi ibaigka ega resistasi paa agig ayam tire. Besar resitasi agig ayam ormal yag lebih tiggi ibaigka ega agig ayam tire ikareaka aaya perbeaa tekstur paa agig ayam itu seiri. Ayam tire tiak memalui proses peyembeliha, sehigga terapat arah yag megeap ialamya. Megeapya arah mampu mempegaruhi tekstur agig karea paa asarya arah megalir ke seluruh bagia tubuh makhluk hiup, sehigga ika arah tiak megalir maka arah aka megeap sehigga meyebabka perubaha tekstur. Megeapya arah alam agig apat meyebabka kouktifitas Prosiig Pertemua Ilmiah XXVI HFI Jateg & DIY, Purworeo April ISSN : -

5 Aggara Wahyu Dwiatmaa,kk/ Karakteristik Resistasi Dagig Ayam Tire a Dagig Ayam Normal bertambah sehigga resistasi ari agig ayam tire lebih reah. Hal ii ikareaka arah merupaka elektrolit yag baik. Darah merupaka elektolit yag baik karea ialam arah terapat kauga garam[] yag merupaka baha yag mampu meghatarka listrik ega baik[]. Peyebab lai yag mempegaruhi reahya resistasi karea aaya leir paa agig. Leir ii seperti caira, sehigga mampu meghatarka arus karea zat cair merupaka kouktor yag cukup baik alam meghatarka arus listrik[]. V. KESIMPULAN Hasil peelitia meuukka bahwa resistasi ari agig ayam tire bagia aa berkisar atara,-, kω, bagia paha berkisar atara,-, kω, a bagia sayap berkisar atara,-, kω, seagka resistasi agig ayam ormal bagia aa berkisar atara,,-, kω, bagia paha berkisar atara,-, kω, a bagia sayap berkisar atara,-, kω. Aapu hasil aalisis ui-t meuukka bahwa karakteristik agig ayam tire berbea ega agig ayam ormal imaa agig ayam tire memiliki resistasi yag lebih kecil aripaa agig ayam ormal. PUSTAKA [] Goam. Bahaya bau, racu a bakteri paa bagkai/mayat bagi kesehata mausia. Diakses taggal Desember. [] V. P. Bitoro, B. Dwiloka a A. Sofya.. Perbaiga Dagig Ayam Segar a Dagig Ayam Bagkai ega Memakai Ui Fisiko Kimia a Mikrobiologi. Semarag : Fakultas Peteraka Uiversitas Dipoegoro. [] Dias Peteraka Propisi Jawa Timur.. Tips Membeaka Beragam Dagig. o_pf=&i=. Akses taggal Desember. [] Razali.. Pegguaa Metoe Biologi a Nilai Impeasi utuk Deteksi Dagig Ayam Bagkai. Bogor: Departeme Ilmu a Tekologi Paga Fakultas Tekologi Pertaia Istitut Pertaia Bogor. [] Veuhar. What is the ifferece betwee resistace a impeace?, AskExperts/ae.cfm. Akses taggal Desember. [] Soeparo.. Ilmu a Tekologi Dagig. Yogyakarta : Gaah Maa Uiversity Press. [] A. R. Nareswari.. Ietifikasi a Karakterisasi Ayam Tire. Bogor: Departeme Ilmu a Tekologi Paga Fakultas Tekologi Pertaia Istitut Pertaia Bogor. [] P. A. Tippler.. Fisika utuk Sais a Tekik. Jakarta : Erlagga. [] H. D. Youg. a R. A. Freema.. Fisika Uiversitas Eisi Kesepuluh Jili. Jakarta : Erlagga. [] D. C. Motgomery.. Desig a Aalysis of Experimets.Caaa : Joh Wiley a Sos, Ic. [] Yayasa Spiritia. Tes Kimia Darah. or.i/li/ pf/li.pf. Akses taggal Maret. [] Aoym. Sel Elektrolisis. /files/peelitia/isaa%supiah%yl.,%dra., %M.Si./Sel%elektrolisis.pf. Akses taggal Maret. [] Uiversitas Sumatera Utara. Chapter II. repository.usu.ac.i/bitstream//// Chapter%II.pf. Akses taggal Maret. TANYA JAWAB Harsoyo, UGM? Populasiya berapa? AggaraWahyu D., UIN SuaKaliaga ekor. Prosiig Pertemua Ilmiah XXVI HFI Jateg & DIY, Purworeo April ISSN : -

Rancangan Percobaan. Arum Handini Primandari, M.Sc.

Rancangan Percobaan. Arum Handini Primandari, M.Sc. Kosep Dasar Statistika utuk Racaga Percobaa Arum aii Primaari, M.Sc. Operator Pejumlaha Operator pejumlaha: Sifat: i1 i i1 i1 k k kx k x i1 i i1 i1 i i i i i1 i1 i1 i a bx a b x x y x y x x x... x i i

Lebih terperinci

BAB II STATISTIK MAXWELL-BOLTZMAN

BAB II STATISTIK MAXWELL-BOLTZMAN BAB II STATISTIK MAXWELL-BOLTZMAN A. Kapasitas Paas Jeis Zat Paat. Paa zat paat yag berbetuk kristal, atom-atom atau molekul-molekul pembaguya tersusu secara teratur. Atom-atom atau molekulya terikat satu

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV ETODOLOGI PENELITIAN IV Lagkah-Lagkah Aalisis Struktur yag aka ijaika moel alam peelitia ii aalah struktur bagua latai a latai, yag iasumsika terbuat ari baja Struktur terlebih ahulu imoel ega megguaka

Lebih terperinci

KAJIAN MATEMATIS DAN SIMULASI NUMERIK TENTANG KEKONVERGENAN HARGA OPSI CALL TIPE EROPA MODEL BINOMIAL KE MODEL BLACK-SCHOLES

KAJIAN MATEMATIS DAN SIMULASI NUMERIK TENTANG KEKONVERGENAN HARGA OPSI CALL TIPE EROPA MODEL BINOMIAL KE MODEL BLACK-SCHOLES KAJIAN MATEMATIS DAN SIMULASI NUMERIK TENTANG KEKONVERGENAN HARGA OPSI CALL TIPE EROPA MODEL BINOMIAL KE MODEL BLACK-SCHOLES Bey Yog (bey_y@upar.ac.i) Jurusa Matematika FTIS Uiversitas Katolik Parahyaga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Alat terapi ini menggunakan heater kering berjenis fibric yang elastis dan BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Alat terapi ii megguaka heater kerig berjeis fibric yag elastis da di bugkus dega busa, pasir kuarsa, da kai peutup utuk memberi isolator terhadap kulit

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Lux meter dilengkapi sensor jarak berbasis arduino. : panjang 15,4 cm X tinggi 5,4 cm X lebar 8,7 cm BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat Tegaga Ukura Berat : Lux meter dilegkapi sesor jarak berbasis arduio : 5 V (DC) : pajag 15,4 cm tiggi 5,4 cm lebar 8,7 cm : 657 gram 4.. Gambar

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORI BAB 2 TINJAUAN TEORI 2.1 ISTILAH KEENDUDUKAN 2.1.1 eduduk eduduk ialah orag atatu idividu yag tiggal atau meetap pada suatu daerah tertetu dalam jagka waktu yag lama. 2.1.2 ertumbuha eduduk ertumbuha peduduk

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota

IV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag

Lebih terperinci

Kecepatan putar sebuah motor servo dengan input konstan digambar sebagai berikut: Time (s)

Kecepatan putar sebuah motor servo dengan input konstan digambar sebagai berikut: Time (s) UJIAN TENAH SEMESTER ANJIL TAHUN / JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEORO Mata Uji : Sistem Kotrol Aalog Sifat : Terbuka Hari, taggal : Rabu, Nopember Waktu : 6.3 8. (9 meit) Ruag

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28 5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.

Lebih terperinci

APLIKASI PETA KENDALI STATISTIK DALAM MENGONTROL HASIL PRODUKSI SUATU PERUSAHAAN

APLIKASI PETA KENDALI STATISTIK DALAM MENGONTROL HASIL PRODUKSI SUATU PERUSAHAAN APLIKASI PETA KENDALI STATISTIK DALAM MENGONTOL HASIL PODUKSI SUATU PEUSAHAAN Muhamma Arafat Abullah Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sulawesi Barat e-mail: arafatmaar@gmail.com Abstrak Paper ii membahas

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh

BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Pegambila data peelitia dilakuka di areal revegetasi laha pasca tambag Blok Q 3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal Kalimata Timur. Kegiata ii dilakuka

Lebih terperinci

PERBANDINGAN TEKNIK TREE SAMPLING DAN UNIT CONTOH LINGKARAN DALAM MENDUGA POTENSI TEGAKAN HUTAN TANAMAN EKALIPTUS (EUCALYPTUS PELLITA F.

PERBANDINGAN TEKNIK TREE SAMPLING DAN UNIT CONTOH LINGKARAN DALAM MENDUGA POTENSI TEGAKAN HUTAN TANAMAN EKALIPTUS (EUCALYPTUS PELLITA F. PERBANDINGAN TEKNIK TREE SAMPLING DAN UNIT CONTOH LINGKARAN DALAM MENDUGA POTENSI TEGAKAN HUTAN TANAMAN EKALIPTUS (EUCALYPTUS PELLITA F. MEULL) Muhamma Ikhwa, Emy Sajati, Azwi Staff Pegajar Fakultas Kehutaa,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DENOISING CITRA RGB MENGGUNAKAN METODE WAVELET BERBASIS LOGIKA FUZZY

IMPLEMENTASI DENOISING CITRA RGB MENGGUNAKAN METODE WAVELET BERBASIS LOGIKA FUZZY IMPLEMENTASI DENOISING CITRA RGB MENGGUNAKAN METODE WAVELET BERBASIS LOGIKA FUZZY Aisyah Nike Pramiswari, Yuhi Purwaato, Rully Soelaima 3 Tekik Iformatika, Fakultas Tekologi Iformasi, ITS email : ike.a@gmail.com,

Lebih terperinci

DSP Application Research Centre, Electrical Engineering Dept. SOLUSI UAS 5 JUNI 2000 TA 1999 / 2000

DSP Application Research Centre, Electrical Engineering Dept. SOLUSI UAS 5 JUNI 2000 TA 1999 / 2000 DSP Applicatio Research Cetre, Electrical Egieerig Dept. SOLUSI UAS 5 JUNI TA 999 /. Sistem Liier ega fugsi trasfer : ( s + H ( s ( s + 4( s + a. Tetuka respose impulse sistem. Apakah sistem stabil? (

Lebih terperinci

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL) Setiap peelitia selalu berkeaa dega sekelompok data. Yag dimaksud kelompok disii adalah: Satu orag mempuyai sekelompok data, atau sekelompok orag mempuyai satu

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,

Lebih terperinci

CATATAN KULIAH Pertemuan VII: Konsep Total Derivatif dan Aplikasinya pada Komparatif Statik

CATATAN KULIAH Pertemuan VII: Konsep Total Derivatif dan Aplikasinya pada Komparatif Statik CATATAN KULIAH ertemua VII: Kosep Total erivati a Aplikasia paa Komparati tatik A. ieresial Masalah ag ihaapi: Bagaimaa aalisis komparati-statik jika tiak aa solusi betuk-rigkas reuce-orm ikareaka oleh

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir

BAB IV PENELITIAN Gambar Alat Untuk gambar alat dapat dilihat pada gambar 4.1. dibawah ini: Gambar 4.1. Modul Alat Tugas Akhir 43 BAB IV PENELITIAN 4.1. Spesifikasi Alat Nama Alat : Had dryer Dilegkapi Dega UV Steril da Pompa Caira Sabu Otomatis. Tegaga : 0 V Frekuesi : 50-60 Hz Daya : 350 Watt 4.. Gambar Alat Utuk gambar alat

Lebih terperinci

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu

Lebih terperinci

POSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan

POSITRON, Vol. II, No. 2 (2012), Hal. 1-5 ISSN : Penentuan Energi Osilator Kuantum Anharmonik Menggunakan Teori Gangguan POSITRON, Vol. II, No. (0), Hal. -5 ISSN : 30-4970 Peetua Eergi Osilator Kuatum Aharmoik Megguaka Teori Gaggua Iklas Saubary ), Yudha Arma ), Azrul Azwar ) )Program Studi Fisika Fakultas Matematika da

Lebih terperinci

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur 0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS).

BAB IV HASIL PENELITIAN. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). 65 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Peragkat pembelajara yag iguaka alam peelitia ii meliputi Recaa Pelaksaaa Pembelajara (RPP) a Lembar Kerja Siswa (LKS). Istrume peelitia yag iguaka alam peelitia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual

Pendekatan Nilai Logaritma dan Inversnya Secara Manual Pedekata Nilai Logaritma da Iversya Secara Maual Moh. Affaf Program Studi Pedidika Matematika, STKIP PGRI BANGKALAN affafs.theorem@yahoo.com Abstrak Pada pegaplikasiaya, bayak peggua yag meggatugka masalah

Lebih terperinci

MODEL MATEMATIKA DARI PERISTIWA TERJADINYA PELANGI

MODEL MATEMATIKA DARI PERISTIWA TERJADINYA PELANGI MODEL MATEMATIKA DARI PERISTIWA TERJADINYA PELANGI skripsi isajika sebagai salah satu syarat utuk memperoleh gelar Sarjaa Sai Program Stui Matematika Oleh Aeurofiq 45040603 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture

Lebih terperinci

ESTIMASI PARAMETER MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN METODA LEAST-SQUARE ESTIMATOR

ESTIMASI PARAMETER MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAKAN METODA LEAST-SQUARE ESTIMATOR ESTIMASI PARAMETER MOTOR ARUS SEARAH MENGGUNAAN METODA LEAST-SQUARE ESTIMATOR Iskaar Azis Program Stui Tekik Sipil Fakultas Tekik Uiversitas Almuslim Bireue ABSTRA Estimasi parameter motor arus searah

Lebih terperinci

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n

LIMIT. = δ. A R, jika dan hanya jika ada barisan. , sedemikian hingga Lim( a n LIMIT 4.. FUNGSI LIMIT Defiisi 4.. A R Titik c R adalah titik limit dari A, jika utuk setiap δ > 0 ada palig sedikit satu titik di A, c sedemikia sehigga c < δ. Defiisi diatas dapat disimpulka dega cara

Lebih terperinci

KIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P)

KIMIA. Sesi. Sifat Koligatif (Bagian II) A. PENURUNAN TEKANAN UAP ( P) KIMIA KELAS XII IA - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN Sifat Koligatif (Bagia II) Iteraksi atara pelarut da zat megakibatka perubaha fisik pada kompoekompoe peyusu laruta. Salah satu sifat yag diakibatka

Lebih terperinci

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI

PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE

PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE PEMODELAN MINIMIZE TOTAL BIAYA PENGENDALIAN KUALITAS TERHADAP PROSES MANUFAKTURING PRODUK FURNITURE Sutriso B., Abd. Haris, Romadho Jurusa Maajeme - Fakultas Ekoomi, Uiversitas Widya Dharma Klate Jl. Ki

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai

Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.

BAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh

Lebih terperinci

BAB V METODOLOGI PENELITIAN

BAB V METODOLOGI PENELITIAN BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian

TINJAUAN PUSTAKA Pengertian TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran 24 III. METODE PENELITIN 3.1 Keragka Pemikira BMT l-fath IKMI melakuka fugsi meyalurka daa dega melakuka pembiayaa kepada UMKM. Produk pembiayaa yag dimiliki BMT l-fath IKMI adalah Murabahah da Iarah.

Lebih terperinci

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI

MANAJEMEN RISIKO INVESTASI MANAJEMEN RISIKO INVESTASI A. PENGERTIAN RISIKO Resiko adalah peyimpaga hasil yag diperoleh dari recaa hasil yag diharapka Besarya tigkat resiko yag dimasukka dalam peilaia ivestasi aka mempegaruhi besarya

Lebih terperinci

Outline. Pengukuran Listrik II. Kesalahan dlm Pengukuran 25/09/2012. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer

Outline. Pengukuran Listrik II. Kesalahan dlm Pengukuran 25/09/2012. Anhar, ST. MT. Lab. Jaringan Komputer 5/09/0 II. Kesalaha dlm Pegukura Ahar, ST. MT. Lab. Jariga Komputer Outlie Kosep pegukura Kesalaha Pegukura Istilah Tekik Pegukura Aalisis statistik 5/09/0 Kosep Pegukura Meetuka ilai kuatitatif atau besar

Lebih terperinci

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT

I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT I. DERET TAKHINGGA, DERET PANGKAT. Pedahulua Pembahasa tetag deret takhigga sebagai betuk pejumlaha suku-suku takhigga memegag peraa petig dalam fisika. Pada bab ii aka dibahas megeai pegertia deret da

Lebih terperinci

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut: Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah

Lebih terperinci

ANALISA PENGARUH PENGUNAAN ELEKTRODA RB 2.6 DAN RB 3.2 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA PENGELASAN ABSTRAK

ANALISA PENGARUH PENGUNAAN ELEKTRODA RB 2.6 DAN RB 3.2 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA PENGELASAN ABSTRAK ANALISA PENGARUH PENGUNAAN ELEKTRODA RB 2.6 DAN RB 3.2 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA PENGELASAN Bayu Priamboo, Artoo Raharjo, Uug Lesmaah Jurusas Tekik Mesi, Fakultas Tekik, Uiversitas Islam

Lebih terperinci

Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

Laboratorium Ilmu dan Rekayasa Komputasi Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung Eksplorasi Algoritma Mass, Profit,, Profit / Mass, atau Profit / utuk Persoala Iteger Kapsack yag Bedaya Berupa Zat Kimia dega Jeisya Terdefiisi Abstrak Riyai Mardikaigrum 1, Nurshati 2, Vaia Karimah 3

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa 54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah

Lebih terperinci

Modul Kuliah statistika

Modul Kuliah statistika Modul Kuliah statistika Dose: Abdul Jamil, S.Kom., MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MUHAMMADIYAH JAKARTA Bab 2 Populasi da Sampel 2.1 Populasi Populasi merupaka keseluruha pegamata

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan. 9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 3. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu da Lokasi Peelitia Peelitia ii megguaka data primer da sekuder. Data primer diambil dari kegiata peelitia skala laboratorium. Peelitia dilakuka pada bula Februari-Jui 2011.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Statistika merupakan salah satu cabang penegtahuan yang paling banyak mendapatkan BAB LANDASAN TEORI. Pegertia Regresi Statistika merupaka salah satu cabag peegtahua yag palig bayak medapatka perhatia da dipelajari oleh ilmua dari hamper semua bidag ilmu peegtahua, terutama para peeliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia merupaka suatu cara tertetu yag diguaka utuk meeliti suatu permasalaha sehigga medapatka hasil atau tujua yag diigika, meurut Arikuto (998:73)

Lebih terperinci

B a b 1 I s y a r a t

B a b 1 I s y a r a t 34 TKE 315 ISYARAT DAN SISTEM B a b 1 I s y a r a t (bagia 3) Idah Susilawati, S.T., M.Eg. Program Studi Tekik Elektro Fakultas Tekik da Ilmu Komputer Uiversitas Mercu Buaa Yogyakarta 29 35 1.5.2. Isyarat

Lebih terperinci

A. Pengertian Hipotesis

A. Pengertian Hipotesis PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebagai hasil penelitian dalam pembuatan modul Rancang Bangun 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Sebagai hasil peelitia dalam pembuata modul Racag Bagu Terapi Ifra Merah Berbasis ATMega8 dilakuka 30 kali pegukura da perbadiga yaitu pegukura timer/pewaktu da di badigka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan suatu ilmu yang mempunyai obyek kajian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakag Masalah Matematika merupaka suatu ilmu yag mempuyai obyek kajia abstrak, uiversal, medasari perkembaga tekologi moder, da mempuyai pera petig dalam berbagai disipli,

Lebih terperinci

SB/P/BF/14 PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA BEST PADA BERBAGAI MEDIA ph

SB/P/BF/14 PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA BEST PADA BERBAGAI MEDIA ph SB/P/BF/14 PERFORMA PERTUMBUHAN IKAN NILA BEST PADA BERBAGAI MEDIA ph M.H. Fariduddi Ath-thar, Vitas Atmadi Prakoso, Otog Zeal Arifi, da Rudhy Gustiao Balai Riset Perikaa Budidaya Air Tawar, Jl. Sempur

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011. III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia

Lebih terperinci

Analisa Data Statistik. Ratih Setyaningrum, MT

Analisa Data Statistik. Ratih Setyaningrum, MT Aalisa Data tatistik Ratih etyaigrum, MT Referesi Agoes oehiaie, Ph.D Daftar Isi Iferesi tatistik Hipotesa tatistik : Kosep Umum Hipotesa statistik adalah sebuah klaim/peryataa atau cojecture tetag populasi.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS 4.1. Pembahasa Atropometri merupaka salah satu metode yag dapat diguaka utuk meetuka ukura dimesi tubuh pada setiap mausia. Data atropometri yag didapat aka diguaka utuk

Lebih terperinci

PENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KUARTIL VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DAN PENGATURAN PERINGKAT MEDIAN

PENDUGA RASIO UNTUK RATA-RATA POPULASI MENGGUNAKAN KUARTIL VARIABEL BANTU PADA PENGAMBILAN SAMPEL ACAK SEDERHANA DAN PENGATURAN PERINGKAT MEDIAN PEDUGA RASIO UTUK RATA-RATA POPULASI MEGGUAKA KUARTIL VARIABEL BATU PADA PEGAMBILA SAMPEL ACAK SEDERHAA DA PEGATURA PERIGKAT MEDIA ur Khasaah, Etik Zukhroah, da Dewi Reto Sari S. Prodi Matematika Fakultas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara

Lebih terperinci

2. SAMBUNGAN PAKU KELING

2. SAMBUNGAN PAKU KELING . SAMBUNGAN PAKU KELING. Pegguaa Sambuga paku Kelig Paku kelig aalah sejeis pasak aau paku yag iguaka uuk megika suau sambuga, yag sifaya permae imaksuka agar bagia-bagia ksruksi yag elah isambug/iika

Lebih terperinci

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika

ESTIMASI. (PENDUGAAN STATISTIK) Ir. Tito Adi Dewanto. Statistika Wed 6/0/3 ETIMAI (PENDUGAAN TATITIK) Ir. Tito Adi Dewato tatistika Deskriptif Iferesi Estimasi Uji Hipotesis Titik Retag Estimasi da Uji Hipotesis Dilakuka setelah peelitia dalam tahap pegambila suatu

Lebih terperinci

x = μ...? 2 2 s = σ...? x x s = σ...?

x = μ...? 2 2 s = σ...? x x s = σ...? Pedugaa Parameter x 2 sx s = μ...? 2 = σ x...? = σ...? Peduga Parameter Peduga titik yaitu parameter populasi p diduga dega suatu besara statistik, misal: rata-rata, proporsi, ragam, dll Peduga Selag (Iterval)

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25 18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15

Lebih terperinci

BAB 5 OPTIK FISIS. Prinsip Huygens : Setiap titik pada muka gelombang dapat menjadi sumber gelombang sekunder. 5.1 Interferensi

BAB 5 OPTIK FISIS. Prinsip Huygens : Setiap titik pada muka gelombang dapat menjadi sumber gelombang sekunder. 5.1 Interferensi BAB 5 OPTIK FISIS Prisip Huyges : Setiap titik pada muka gelombag dapat mejadi sumber gelombag sekuder. 5. Iterferesi - Iterferesi adalah gejala meyatuya dua atau lebih gelombag, membetuk gelombag yag

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan deteksi dan tracking obyek dibutuhkan perangkat BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kebutuha Sistem Sebelum melakuka deteksi da trackig obyek dibutuhka peragkat luak yag dapat meujag peelitia. Peragkat keras da luak yag diguaka dapat dilihat pada Tabel

Lebih terperinci

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan

MATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan III. MATERI DAN METODE 3.. Tempat da Waktu Peelitia ii telah dilakuka selama bula, dimulai pada awal bula eptember 03 di Kecamata Kuala Kampar Kabupate Pelalawa Provisi Riau. 3.. Materi Peelitia Baha yag

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah: BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pegumpula Data Dalam melakuka sebuah peelitia dibutuhka data yag diguaka sebagai acua da sumber peelitia. Disii peulis megguaka metode yag diguaka utuk melakuka pegumpula

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi, BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah peelitia korelasi, yaitu suatu metode yag secara sistematis meggambarka tetag hubuga pola asuh orag tua dega kosep

Lebih terperinci

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

9 Departemen Statistika FMIPA IPB Supleme Resposi Pertemua ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351 9 Departeme Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasa Sub Pokok Bahasa Referesi Waktu Pegatar Aalisis utuk Data Respo Kategorik Data respo kategorik Sebara

Lebih terperinci

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika

Model Pertumbuhan BenefitAsuransi Jiwa Berjangka Menggunakan Deret Matematika Prosidig Semirata FMIPA Uiversitas Lampug, 0 Model Pertumbuha BeefitAsurasi Jiwa Berjagka Megguaka Deret Matematika Edag Sri Kresawati Jurusa Matematika FMIPA Uiversitas Sriwijaya edagsrikresawati@yahoocoid

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.

Lebih terperinci

Pengujian Normal Multivariat T 2 Hotteling pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IPM di Jawa Timur dan Jawa Barat Tahun 2007

Pengujian Normal Multivariat T 2 Hotteling pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IPM di Jawa Timur dan Jawa Barat Tahun 2007 1 Peguia Normal Multivariat T Hottelig pada Faktor-Faktor yag Mempegaruhi IPM di Jawa Timur da Jawa Barat Tahu 007 Dedi Setiawa, Zuy Iesa Pratiwi, Devi Lidasari, da Sati Puteri Rahayu Jurusa Statistika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat 38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata

Lebih terperinci

Meetuka Parameter Model Cauchy utuk A (1,587) Kosta Baha Polistirea Dzarril Maulidiyah 1, D. J. Djoko H Satjojo 1, Mauludi A Pamugkas 1, Ubaidillah 1 1) Jurusa Fisika FMIPA Uiv. Brawijaya Email: mdzarril@gmail.com

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelititan ini menggunakan 30 ekor Sapi Bali jantan umur berkisar antara III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3. Baha da Peralata Peelitia 3.. Baha Peelitia Peelitita ii megguaka 30 ekor Sapi Bali jata umur berkisar atara -3 tahu dega bobot bada berkisar atara 50-500 kg atau dalam

Lebih terperinci

Kuliah Biologi Minggu 14

Kuliah Biologi Minggu 14 Kuliah Biologi Miggu 14 Keaekaragama hayati adalah bukti iteraksi atar faktor biotik da abiotik yag terjada dega baik. Semaki tiggi keragama berarti ligkuga maki terjaga 1 Megapa Keragama hayati petig?

Lebih terperinci

ANALISIS CURAH HUJAN WILAYAH

ANALISIS CURAH HUJAN WILAYAH Lapora Praktikum Hari/taggal : Rabu 7 Oktober 2009 HIDROLOGI Nama Asiste : Sisi Febriyati M. Yohaes Ariyato. ANALISIS CURAH HUJAN WILAYAH Lilik Narwa Setyo Utomo J3M108058 TEKNIK DAN MANAJEMEN LINGKUNGAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga

Lebih terperinci

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya

BAB IV PENELITIAN. menggunakan sensor mekanik limit switch sebagai mekanis hitungnya BAB IV PENELITIAN 4.1 Spesifikasi Alat Coloy couter didesai khusus agar diperutuka bagi user utuk membatu meghitug sekaligus megaalisa jumlah media dega megguaka sesor mekaik limit switch sebagai mekais

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei

III. MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dimulai bulan April - Mei III. MATERI DAN METODE 3.1. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka selama 2 bula dimulai bula April - Mei 2014 di Laboratorium Ilmu Nutrisi da Kimia Fakultas Pertaia da Peteraka Uiversitas Islam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,

Lebih terperinci

Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan REGRESI DAN KORELASI. Statistika dan Probabilitas

Universitas Gadjah Mada Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan REGRESI DAN KORELASI. Statistika dan Probabilitas Uiversitas Gadjah Mada Fakultas Tekik Departeme Tekik Sipil da Ligkuga REGRESI DAN KORELASI Statistika da Probabilitas Kurva Regresi Mecari garis/kurva yag mewakili seragkaia titik data Ada dua cara utuk

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) IV. METODE PENELITIAN 4. 1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di wilayah Kampus Istitut Pertaia Bogor (IPB) Dramaga. Peelitia ii merupaka survei terhadap kosume miuma supleme bereergi merek

Lebih terperinci

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran

TEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran Bab 8 TEORI PENAKSIRAN Kompetesi Mampu mejelaska da megaalisis teori peaksira Idikator 1. Mejelaska da megaalisis data dega megguaka peaksira titik 2. Mejelaska da megaalisis data dega megguaka peaksira

Lebih terperinci