BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA"

Transkripsi

1 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4. Pengumpulan Data 4.. Proses Produksi Sistem produksi yang dilakukan pada PT Sinar Sosro KPB Cakung merupakan sistem produksi dengan kategori batch production. Dengan sistem batch production, perusahaan dapat menerapkan fleksibilitas dalam kegiatan produksinya, sehingga perusahaan dapat melakukan berbagai variasi produksi yang dihasilkan dengan menerapkan sistem batch production tersebut. Sistem produksi perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya adalah jenis produksi Make To Order (MTO). Penetapan sistem produksi dengan jenis Make To Order diharapkan dapat membantu perusahaan dalam setiap pemenuhan kebutuhan pelanggan, sehingga produk yang dihasilkan tepat jumlah, tepat kualitas, tepat waktu, dan tepat biaya seperti yang dicanangkan oleh PT Sinar Sosro KPB Cakung. Sistem produksi yang dijalankan pada PT Sinar Sosro KPB Cakung berdasarkan sistem produksi berbasis otomasi mesin produksi. Jenis otomasi yang diterapkan pada perusahaan ditinjau dari sistem manufaktur (atas dasar

2 86 macam, variasi, dan jumlah produk) dapat dikategorikan sebagai programmable automation. Pada otomasi jenis ini, alat produksi dirancang dengan kemampuan dapat dirubah sesuai urutan operasinya, sehingga dapat mengakomodasikan perubahan konfigurasi sesuai dengan perubahan macam produk. Jenis ini ditandai dengan : Modal besar untuk peralatan general purpose Fleksibel untuk perubahan konfigurasi Sangat cocok untuk batch production Pada penelitian ini, penulis menfokuskan ruang lingkupnya pada kegiatan produksi di lini ke-3 pada PT Sinar Sosro KPB Cakung. Adapun beberapa produk yang dihasilkan pada lini ke-3 tersebut antara lain Teh Botol Sosro (TBS), Fruit Tea Apple Botol (FTB Ap), Fruit Tea Blackcurrant Botol (FTB Bc), dan Joy Green Tea Botol (JTB). Dalam proses produksinya, setiap produk yang dihasilkan di lini ke-3 memiliki tahapan proses produksi yang sama. Perbedaannya hanya terjadi pada penyetelan beberapa komponen mesin di setiap proses produksi, salah satu contohnya adalah penyetelan starwheel pada mesin Empty Bottle Inspector.

3 Tahapan Proses Produksi. Proses sebelum proses produksi Sebelum proses produksi dijalankan, terdapat beberapa kegiatan pemeriksaan terhadap bahan baku yang digunakan, antara lain adalah: A. Teh Kering a. Kadar air Kadar air diperiksa secara moisture balancance yang diperiksa dari awal untuk mencegah tumbuhnya mikroorganisme karena RH bahan dan suhu ruang yang tinggi. b. Kadar tanin Kada tanin diperiksa secara permanaganometri. Kadar tanin pada teh bervariasi sehingga dilakukan analisa awal dengan mengambil 5 gram teh yang dilarutkan dalam 500 ml akuades. Setelah melakukan pelarutan, kemudian disaring dan didapat filtrat yang dibagi menjadi dua, yaitu untuk blanko dan untuk sampel. Kedua filtrat ditetesi KMNO 4 dengan indikator indigo karmin. c. Aroma, warna, dan rasa Aroma, warna, dan rasa diperiksa secara organoleptik oleh bagian quality control.

4 88 B. Gula a. Secara kimia Menghitung presentasi brix dengan refractometer dengan prinsip polarimetri. Memeriksa kadar besi dengan kalorimetri. Kadar Fe yang tinggi membuat warna teh menjadi lebih hitam. Memeriksa kesadahan/hardness dengan complexometer. Kesadahan yang masih tinggi akan mempengaruhi produktivitas kerja dari semua sistem. Mengukur ph dengan phmeter. b. Secara fisik Memeriksa ukuran kristal. Memeriksa warna gula. Mengukur basah atau tidaknya gula. C. Air Memeriksa kesadahan air. Memeriksa ph air. D. Botol Pengambilan botol sampel secara acak untuk dihitung penyimpangan yang dapat diterima. Selanjutnya bagian quality control melakukan pemeriksaan, antara lain:

5 89 Tinggi botol. Berat botol. Volume botol. Diameter botol. Cat printing. Kejernihan botol. E. Crown Cork Cara pengambilan sampel hampir sama dengan pengambilan sampel pada botol, setelah itu bagian quality control melakukan pemeriksaan, antara lain: Printing. Diameter luar. Diameter dalam. PVC (dalam botol). Ketinggian. Tebal plat. Berat. F. Krat Cara sampling juga dilakukan secara acak, dimana pemeriksan dilakukan meliputi pengukuran meliputi tinggi, lebar, dan panjang krat.

6 90 G. Pallet Pemeriksaan terhadap pallet yang akan digunakan pada proses produksi dilakukan dengan metode sampling. Untuk tiap kedatangan 8 pallet maka akan dilakukan sampling sebanyak 2 pallet untuk dilakukan pemeriksaan pada lebar papan, lebar pallet, tinggi balok, tinggi pallet, dan tebal papan, serta kondisi fisik pallet tersebut. 2. Proses produksi A. Tahapan proses produksi. Berikut merupakan proses pembuatan salah satu produk yang dihasilkan di lini ke-3 yaitu Teh Botol Sosro. Proses Pembuatan dari Teh Botol Sosro, terdiri dari 5 tahapan, yaitu:. TAHAP I : Penyeduhan TEH Teh wangi melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih yang sudah melalui proses filtrasi dan pemanasan. Setelah proses penyeduhan teh selesai, maka Teh Cair Pahit (TCP) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos dan ditampung di tangki pencampuran (mixing tank).

7 9 2. TAHAP II : Pelarutan Gula Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki pelarutan gula sampai menjadi sirup gula. Sirup gula ini kemudian disaring dan dipompa kedalam tangki penampungan. 3. TAHAP III : Pencampuran Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki pencampuran hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis (TCM) mencapai standar yang telah ditentukan. 4. TAHAP IV : Pemanasan Teh Cair Manis Teh Cair Manis (TCM) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit (TCP) dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi (proses pemanasan). Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (pemanas tidak langsung) hingga mencapai temperatur diatas 90 C. 5. TAHAP V : Pengisian Dalam Botol Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun ini, TCM dengan temperatur diatas 90 C diisi kedalam botol panas yang sudah dicuci dan steril, sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup sehingga terjadi vacuum dan mikroorganisme tidak dapat berkembangbiak. Oleh karena itu, TBS (Teh Botol Sosro) tetap segar dan tahan

8 92 lama walaupun tanpa penambahan bahan pengawet selama kerapatan botol terjamin. B. Tahapan proses produksi di lini produksi (bottling). a. Proses di mesin depalletizer Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah memisahkan krat botol kosong dari pallet botol kosong. Adapun pada proses pemisahan tersebut, krat botol kosong akan dipindahkan secara bertahap dari pallet botol kosong sebanyak 5 kali dengan jumlah 24 buah krat botol kosong setiap satu kali proses pemindahannya. b. Proses di mesin decrater Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah memisahkan botol kosong dari krat. Adapun pada proses pemisahan tersebut, botol kosong akan dipindahkan secara bertahap dari krat botol kosong. Pada setiap proses pemindahannya, maka akan terjadi pemindahan sebanyak 92 buah botol kosong atau sama dengan 8 buah krat botol kosong. Setelah proses ini, botol kosong akan berpindah ke proses pencucian botol kotor di mesin bottle washer, sedangkan krat akan berpindah ke proses pencucian krat kotor di mesin crate washer.

9 93 c. Proses di mesin bottle washer Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah pencucian botol kotor. Adapun pada proses pencucian tersebut dibutuhkan waktu ± 5 menit untuk setiap 64 botol yang masuk di setiap prosesnya. d. Proses di mesin crate washer Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah pencucian krat kotor. Adapun pada proses pencucian tersebut dibutuhkan waktu ± 5 menit untuk setiap 24 krat yang masuk di setiap prosesnya. e. Proses di mesin Empty Bottle Inspector Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah penyeleksian botol bersih yang telah diproses di mesin bottle washer sebelumnya. Berikut ini merupakan kategori botol bersih nonstandar yang harus diseleksi antara lain inspeksi benda asing, botol asing, kotor cuci, kotor musnah, dan botol pecah. f. Proses di mesin filler Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah mengisi larutan Teh Cair Manis (TCM) ke dalam botol. Dalam sekali melakukan proses pengisian larutan TCM ke dalam botol, mesin ini dapat mengisi botol sebanyak 72 buah botol dalam kali putarannya. g. Proses di mesin crowner Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah menutup botol yang terisi larutan Teh Cair Manis (TCM) dengan crown cork.

10 94 Dalam sekali melakukan prosesnya, mesin crowner tersebut dapat menutup 8 buah botol isi dalam kali putarannya. h. Proses di mesin crater Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah penggabungan krat bersih dengan botol isi. Pada setiap proses pemindahannya, maka akan terjadi pemindahan sebanyak 92 buah botol isi ke dalam 8 buah krat bersih. Setelah melakukan proses di mesin crater krat botol isi akan berpindah ke proses di mesin palletizer. i. Proses di mesin palletizer Pada proses ini, aktivitas yang dilakukan adalah penumpukkan krat botol isi menjadi buah pallet botol isi berukuran 4 x 3 x 5 krat botol isi (p x l x t). Adapun pada proses penumpukkan tersebut, krat botol isi akan dipindahkan secara bertahap sebanyak 5 kali dengan jumlah 24 buah krat botol isi pada setiap satu kali proses pemindahannya. Pada akhir proses di mesin palletizer, maka akan dihasilkan 2 buah pallet isi dengan jumlah 60 krat botol isi atau sama dengan 440 botol isi Data Aliran Proses Berikut ini adalah data aliran proses berdasarkan hasil pengamatan penulis pada seluruh aktivitas kegiatan produksi di lini ke-3 pada PT Sinar Sosro KPB Cakung.

11 95 Receiving Suppliers Bahan Baku : A. Bahan Baku Isi (Teh Kering, Gula) B. Bahan Baku Bottling (Botol dan Crown) C. Bahan Baku Untuk Cleaning dan Sanitasi D. Bahan Baku Pendukung Komponen Mesin Produksi Gudang Material Gudang Pallet Botol Transport Proses pada Mesin Depalletizer Inspeksi Pos Selektor Botol Kotor Proses pada Mesin Decrater Inspeksi Pos Selektor Botol Bersih Proses pada Mesin Bottle Washer Inspeksi Pos 3 Selektor Botol Kotor Inspeksi Pos 2 Selektor Botol Kotor Inspeksi Incoming Material Inspeksi Pos 2 Selektor Botol Bersih Proses pada Mesin EBI Inspeksi Pos 3 Selektor Botol Bersih Inspeksi Pos 4 Selektor Botol Bersih Proses Pemasakan di Kitchen Inspeksi Pos 2 Selektor Botol Isi Proses pada Mesin Video Jet Inspeksi Pos Selektor Botol Isi Proses pada Mesin Filer & Crowner Inspeksi Pos 5 Selektor Botol Isi Inspeksi Pos 6 Selektor Botol Isi Proses pada Mesin Crater Inspeksi Pos 7 Selektor Botol Isi Shipping Gudang Pallet isi Transport Proses ikat Pallet isi Proses pada Mesin Palletizer Diagram 4. Aliran Proses Produksi Produk Teh Botol Sosro Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung

12 96 Berdasarkan penggambaran diagram aliran proses produksi untuk produksi produk Teh Botol Sosro (TBS) pada lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung, terdapat dua aliran proses utama dalam proses produksinya. Aliran proses yang pertama yaitu aliran proses pembuatan Teh Cair Manis (TCM) dan proses yang kedua yaitu aliran proses pembotolan (bottling). Dalam penelitiannya kali ini, atas keterbatasan ruang lingkup observasi yang diberikan oleh perusahaan kepada penulis, maka ruang penelitian penulis difokuskan terhadap proses pembotolan (bottling). Berdasarkan diagram aliran proses produksi tersebut dapat terlihat bagaimana perusahaan ini sangat menjaga mutu dan kualitas dari proses maupun produk yang akan dihasilkan. Dalam diagram tersebut terlihat bagaimana kegiatan inspeksi dilakukan pada saat sebelum dan sesudah material diproses pada mesin-mesin yang digunakan dalam proses pembotolan (bottling). Kegiatan inspeksi dilakukan guna produk yang akan diserahkan kepada pelanggan dapat dikonsumsi dengan aman dan terjaga kualitasnya.

13 Data Histori Produksi Berikut ini adalah bar chart mengenai data histori produksi produk Teh Botol Sosro periode bulan Januari-Maret 200, di lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung. Histori Jumlah Produksi Produk TBS tiap Shift (Jan - Mar 200) Jumlah Botol Isi Bulan Jan Feb Mar Shift Jan Feb Mar Shift 2 Jan Feb Mar Shift 3 Grafik 4. Histori Produksi Teh Botol Sosro Tiap Shift (Januari-Maret 200) Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Berdasarkan data histori periode bulan Januari-Maret 200 tersebut, dapat disimpulkan bahwa total produksi tiap bulan dan rata-rata produksi yang dihasilkan tiap shift untuk produk Teh Botol Sosro antara lain:

14 98 Tabel 4. Summary Produksi Teh Botol Sosro (Januari-Maret 200) Bulan Shift Shift 2 Shift 3 Total Produksi Total Produksi (Pallet) (Botol) Januari Februari Maret Rata-Rata Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung 4..2 Pengendalian Kualitas Aspek Pengendalian Kualitas PT Sinar Sosro KPB Cakung selalu berusaha untuk melakukan perbaikan dan pengendalian kualitas baik dari segi kualitas produk maupun dari segi sistem manajemen perusahaan serta sistem produksi yang dijalankan. Dalam aktivitas produksi di lini produksi, pengendalian kualitas dilakukan dengan cara menetapkan beberapa operator ke dalam pos inspeksi produk. Pos inspeksi tersebut lebih dikenal dengan istilah selektor. Bagian selektor di lini produksi terbagi menjadi tiga bagian yaitu:. Selektor botol kotor Kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan pada bagian ini difokuskan pada botol kotor yang masuk ke dalam sistem produksi, yaitu mulai dari kedatangan pallet botol kosong yang dibawa dari gudang pallet botol kosong hingga ke bagian pos 3 selektor botol kotor yang berada sebelum botol kotor akan masuk ke dalam mesin bottle washer untuk dilakukan pencucian. Pada selektor botol kotor terdapat beberapa

15 99 spesifikasi mengenai jenis produk non-standar yang harus dilakukan inspeksi agar tidak masuk ke dalam proses berikutnya, kategori produk non-standar tersebut antara lain: Tabel 4.2 Kategori Produk Non-Standar Selektor Botol Kotor Kategori Non-Sandar Kotor Cuci Benda Asing Botol Asing Kotor Musnah Botol Tertutup Pecah Luar Pecah Mesin Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Pada kegiatan inspeksi di selektor botol kotor terbagi menjadi 3 pos inspeksi, yaitu pos, pos 2, dan pos 3. Kegiatan inspeksi yang dilakukan pada pos tersebut dilakukan tanpa menggunakan alat bantu apapun, jadi inspeksi yang dilakukan terhadap produk yang datang pada pos tersebut akan diinspeksi secara manual. 2. Selektor botol bersih Kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan pada bagian ini difokuskan pada botol bersih yang sebelumnya telah diproses di mesin bottle washer untuk dilakukan pencucian, hingga ke pos 4 dan 6 selektor botol bersih sebelum botol bersih akan diproses pada mesin filler dan mesin crowner. Pada selektor botol bersih terdapat beberapa spesifikasi mengenai jenis produk non-standar yang harus dilakukan inspeksi agar tidak masuk ke dalam proses berikutnya, kategori produk non-standar tersebut antara lain:

16 00 Tabel 4.3 Kategori Produk Non-Standar Selektor Botol Bersih Kategori Non-Standar Benda Asing Kotor Cuci Botol Pecah Botol Asing Kotor Musnah Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Pada kegiatan inspeksi di selektor botol bersih terbagi menjadi 7 pos inspeksi, yaitu pos, pos 2 dan pos 2B, pos 3 dan pos 5, pos 4 dan pos 6. Kegiatan inspeksi yang dilakukan pada pos tersebut menggunakan layar yang diberi lampu untuk membantu operator dalam kegiatan inspeksi botol bersih yang telah melewati mesin Empty Bottle Inspector. 3. Selektor botol isi Kegiatan pengendalian kualitas yang dilakukan pada bagian ini difokuskan pada botol isi yang telah diproses pada mesin filler dan mesin crowner hingga ke pos 7 dan 8 selektor botol isi. Pada selektor botol isi terdapat beberapa spesifikasi mengenai jenis produk non-standar yang harus dilakukan inspeksi agar tidak masuk ke dalam proses berikutnya, kategori produk non-standar tersebut antara lain: Tabel 4.4 Kategori Produk Non-Standar Selektor Botol Isi Kategori Non-Standar Benda Asing Tanpa Tutup Botol Pecah Botol Asing Tutup Miring PI Ompong Volume Non-standard Tutup Asing PI Pecah Kosong Tertutup Botol Kotor Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung

17 0 Berikut ini merupakan uraian mengenai tugas utama dan tugas tambahan para operator yang bertugas di bagian pos selektor botol isi, antara lain adalah :. Tugas selektor pos dan 3 Tugas utama : Menyeleksi produk non-standar, antara lain : o Isi benda asing o Botol asing o Volume non-standar o Tutup miring o Kosong tertutup o Tanpa tutup o Tutup asing o Botol tua atau kusam o Botol pecah atau retak Tugas tambahan : o Mendirikan botol yang roboh di pos tersebut. o Matikan conveyor T.7 (pos ) dan T.8 (pos 2), bila terjadi banyak produk non-standar atau roboh. o Segera laporkan pada atasan atau operator filler bila ditemukan banyak produk non-standar di pos tersebut.

18 02 2. Tugas selektor pos 2 dan pos 4 Tugas utama : Menyeleksi poduk non-standar: o Isi benda asing o Volume non-standar o Botol asing o Tutup miring o Kosong tertutup o Tanpa tutup o Tutup asing o Botol tua atau kusam. o Botol pecah atau retak. Tugas tambahan : o Mendirikan botol yang roboh di pos tersebut. o Matikan conveyor T.7 (pos 2) dan T.5 (pos 4) bila banyak botol roboh dan produk non-standar yang lolos dari pos. o Segera laporkan ke atasan atau operator filler bila ditemukan banyak produk-produk non-standar yang tertangkap di pos tersebut.

19 03 o Ambil sampel produk untuk pemeriksaan di laboratorium quality control sebanyak 2 botol untuk setiap 0 menit dan 2 botol untuk setiap jam. o Menjaga kawasan agar tetap rapi dan bersih. 3. Tugas selektor pos 5 Tugas utama : Menyeleksi poduk non-standar: o Isi benda asing o Volume non-standar o Botol asing o Tutup miring o Kosong tertutup o Tanpa tutup o Tutup asing o Botol tua atau kusam. o Botol pecah atau retak. Tugas tambahan : o Mendirikan botol yang roboh di pos tersebut o Menjaga kawasan agar tetap rapi dan bersih.

20 04 4. Tugas selektor pos 6 Tugas utama : Menyeleksi poduk non-standar: o Isi benda asing o Volume non-standar o Botol asing o Tutup miring o Kosong tertutup o Tanpa tutup o Tutup asing o Botol tua atau kusam. o Botol pecah atau retak. Tugas Tambahan o Mendirikan botol yang roboh di pos tersebut o Menjaga kawasan agar tetap rapi dan bersih. 5. Tugas selektor pos 7 dan pos 8 Tugas utama : o Mengisi atau melengkapi krat isi produk (PI) yang isinya kurang dari 24 botol (ompong) o Menyeleksi krat yang non-standar (bolong, pecah, dan kotor sekali), ambil isinya dan pisahkan krat non-standar tersebut.

21 05 Tugas tambahan : Menyeleksi poduk non-standar: o Isi benda asing o Volume non-standar o Botol asing o Tutup miring o Kosong tertutup o Tanpa tutup o Tutup asing o Botol tua atau kusam. o Botol pecah atau retak. o Matikan motor roll conveyor di pos tersebut bila banyak botol yang ompong dari mesin crater. o Menjaga kawasan agar tetap rapi dan bersih. 6. Pos ikat PI Berhentikan PI di conveyor keluar mesin palletizer, dengan cara menekan tombol off saklar pos ikat PI. Pastikan bahwa susunan hasil produk jadi (PI) tersusun diatas pallet dengan susunan 3x4x5 ( pallet = 60 krat) Bila susunan PI tidak rapi, rapihkan dulu kmudian tempelkan nomer urut pallet dengan stiker produksi yang sudah diberi lem, ikat setiap

22 06 pallet produk jadi dengan tali rafia kemudian jalankan kembali conveyor. Pastikan bahwa PI yang standar sudah melalui dan sudah terhitung oleh counter PI yaitu dengan memantau hasil produksi (PI) standard dengan counter PI. Tempelkan identitas untuk PI yang dinyatakan tidak standard dan pastikan bahwa PI tersebut tersusun diatas pallet dengan susunan maksimum 3x4x4 krat ( pallet = 48 krat)

23 Data Histori Produk Non-Standar. Produk Non-Standar Teh Botol Sosro pada Lini 3 KPB Cakung Berikut ini adalah bar chart mengenai data histori produk non-standar Teh Botol Sosro periode bulan Januari-Maret 200, di lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung. Histori Total Produk Non-Standar pada Lini ke - 3 (Jan - Mar 200) Jumlah Botol Non Standard Bulan Jan Feb Mar Shift Jan Feb Mar Shift 2 Jan Feb Mar Shift 3 Grafik 4.2 Histori Produk Non-Standar Teh Botol Sosro (Januari-Maret 200) Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Berdasarkan data histori periode bulan Januari-Maret 200 tersebut, dapat disimpulkan bahwa total dan rata-rata produk non-standar Teh Botol Sosro yang dihasilkan pada lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung, antara lain:

24 08 Tabel 4.5 Summary Produk Non-Standar Teh Botol Sosro (Januari-Maret 200) Bulan Shift Shift 2 Shift 3 Total Defect (Botol) Januari Februari Maret Rata-Rata Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung 2. Produk Non-Standar Teh Botol Sosro pada Bagian Selektor Botol Kotor Lini 3 KPB Cakung Berikut ini adalah bar chart mengenai data histori produk non-standar Teh Botol Sosro periode bulan Januari-Maret 200, pada bagian selektor botol kotor. Histori Produk Non-Standar pada Pos Selektor Botol Kotor (Jan - Mar 200) Jumlah Botol Non Standard Bulan Jan Feb Mar Shift Jan Feb Mar Shift 2 Jan Feb Mar Shift 3 Grafik 4.3 Histori Produk Non-Standar Teh Botol Sosro Tiap Shift pada Bagian Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Selektor Botol Kotor (Januari-Maret 200)

25 09 Berdasarkan data histori periode bulan Januari-Maret 200 tersebut, dapat disimpulkan bahwa total dan rata-rata produk non-standar Teh Botol Sosro yang dihasilkan pada bagian selektor botol kotor, antara lain: Tabel 4.6 Summary Produk Non-Standar Teh Botol Sosro pada Bagian Selektor Botol Kotor (Januari-Maret 200) Bulan Shift Shift 2 Shift 3 Total Defect (Botol) Januari Februari Maret Rata-Rata Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung 3. Produk Non-Standar Teh Botol Sosro pada Bagian Selektor Botol Bersih Lini 3 KPB Cakung Berikut ini adalah bar chart mengenai data histori produk non-standar Teh Botol Sosro periode bulan Januari-Maret 200, pada bagian selektor botol bersih.

26 0 Histori Produk Non-Standar pada Pos Selektor Botol Bersih (Jan - Mar 200) Jumlah Botol Non Standard Bulan Jan Feb Mar Shift Jan Feb Mar Shift 2 Jan Feb Mar Shift 3 Grafik 4.4 Histori Produk Non-Standar Teh Botol Sosro Tiap Shift pada Bagian Selektor Botol Bersih (Januari-Maret 200) Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Berdasarkan data histori periode bulan Januari-Maret 200 tersebut, dapat disimpulkan bahwa total dan rata-rata produk non-standar Teh Botol Sosro yang dihasilkan pada bagian selektor botol bersih, antara lain: Tabel 4.7 Summary Produk Non-Standar Teh Botol Sosro pada Bagian Selektor Botol Bersih (Januari-Maret 200) Bulan Shift Shift 2 Shift 3 Total Defect (Botol) Januari Februari Maret Rata-Rata Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung

27 4. Produk Non-Standar Teh Botol Sosro pada Bagian Selektor Botol Isi Lini 3 KPB Cakung Berikut ini adalah bar chart mengenai data histori produk non-standar Teh Botol Sosro periode bulan Januari-Maret 200, pada bagian selektor botol isi. Histori Produk Non-Standar pada Pos Selektor Botol Isi (Jan - Mar 200) Jumlah Botol Non Standard Bulan Jan Feb Mar Shift Jan Feb Mar Shift 2 Jan Feb Mar Shift 3 Grafik 4.5 Histori Produk Non-Standar Teh Botol Sosro Tiap Shift pada Bagian Selektor Botol Isi (Januari-Maret 200) Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Berdasarkan data histori periode bulan Januari-Maret 200 tersebut, dapat disimpulkan bahwa total dan rata-rata produk non-standar Teh Botol Sosro yang dihasilkan pada bagian selektor botol isi, antara lain:

28 2 Tabel 4.8 Summary Produk Non-Standar Teh Botol Sosro pada Bagian Selektor Botol Isi (Januari-Maret 200) Bulan Shift Shift 2 Shift 3 Total Defect (Botol) Januari Februari Maret Rata-Rata Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Data Atribut di tiap Proses Produksi. Data Atribut Proses Selektor Botol Kotor Tabel 4.9 Data Atribut pada Proses Selektor Botol Kotor Shift 2 (Januari-Maret 200) No Tanggal Total Pemakaian Botol Kotor Cuci Kotor Musnah Pecah Luar Jenis Non-Standar Pecah Mesin Botol Asing Benda Asing Botol Tertutup Total Non- Standar 02/0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/

29 3 Tabel 4.0 Data Atribut pada Proses Selektor Botol Kotor Shift 2 (Januari-Maret 200) Lanjutan No Tanggal Total Pemakaian Botol Kotor Cuci Kotor Musnah Pecah Luar Jenis Non-Standar Pecah Mesin Botol Asing Benda Asing Botol Tertutup Total Non- Standar 9 2/02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

30 4 2. Data Atribut Proses Selektor Botol Bersih Tabel 4. Data Atribut pada Proses Selektor Botol Bersih Shift 2 (Januari-Maret 200) No Tanggal Total Pemakaian Botol Benda Asing Botol Asing Jenis Non-Standar Kotor Cuci Kotor Musnah Botol Pecah Total Non- Standar 02/0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /0/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /02/ /03/ /03/ /03/

31 5 Tabel 4.2 Data Atribut pada Proses Selektor Botol Bersih Shift 2 (Januari-Maret 200) Lanjutan No Tanggal Total Pemakaian Botol Benda Asing Botol Asing Jenis Non-Standar Kotor Cuci Kotor Musnah Botol Pecah Total Non- Standar 3 08/03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ /03/ Sumber: PT. Sinar Sosro KPB Cakung

32 6 3. Data Atribut Proses Selektor Botol Isi Tabel 4.3 Data Atribut pada Proses Selektor Botol Isi Shift 2 (April-Mei 200) No Tanggal Sampel Volume Non- Standar Kosong Tertutup Jenis Non-Standar Tanpa Tutup Tutup Miring Botol Pecah Total Non- Standar 0/04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ Sumber: Hasil Pengamatan (April-Mei 200)

33 Data Variabel Berat Botol Isi Produk Teh Botol Sosro Tabel 4.4 Data Variabel pada Proses Selektor Botol Isi (April-Mei 200) No Tanggal 3/03/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/200 Awal Shift (gram) Waktu Pengukuran Tengah Shift (gram) Akhir Shift (gram) , , ,5 535, , , , , , ,5 540,5 54, ,5 540,5 535,5 536,5 532, ,5 538,5 536, , , ,5 537, , , , , , ,5 539,5 532,5 532, , ,5 539, ,5 535,5 535, , ,5 535, , ,5 536,5 536,5 535, , ,5 539, ,5 535, , ,5 535, , ,5 535,5 533, ,5 539,5 54, , , ,5 538,5 534, ,5 533, ,5 538,5 533, , , ,5 533,5 537,5 534,5 536,5 534, , ,5 535,5 537, ,5 535,5 539,5 537, , ,5 534,5 536,5 537, , ,5 537,5 535, ,5 534, ,5 537, , , , , ,5 535, , , ,5 534, ,5 537, ,5 537,5 535, , , , ,5 538, ,5 535,5 539, ,5 539,5 537,5 54,5 534,5 538,5 540,5 536,5 537, ,5 537, , , , , , , ,5 534,5 536, , , , ,5 537, , , , , ,5 539,5 535,5 533,5 535, , ,5 539, ,5 538,5 536

34 8 Tabel 4.5 Data Variabel pada Proses Selektor Botol Isi (April-Mei 200) Lanjutan No Tanggal 0 7/04/200 20/04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/ /04/200 Awal Shift (gram) Waktu Pengukuran Tengah Shift (gram) Akhir Shift (gram) , , ,5 533,5 536, ,5 539,5 543, ,5 537, , ,5 534,5 538,5 537, ,5 534,5 534,5 535,5 535,5 538,5 533, ,5 536, ,5 538, , ,5 537,5 537, , ,5 540,5 536,5 538, ,5 535,5 539, , ,5 535,5 536,5 537, , ,5 537,5 536, , ,5 537, , , ,5 539, , , , ,5 543,5 532,5 532, , , ,5 539,5 537, ,5 535,5 535,5 537,5 537, ,5 534, ,5 535, , ,5 536,5 536,5 534, , ,5 534, ,5 535,5 533,5 540, , ,5 535,5 535,5 538,5 536,5 539,5 533,5 534, ,5 54, , , ,5 534, ,5 533, ,5 536,5 538, , ,5 535,5 537, , , ,5 537, ,5 539,5 535,5 538,5 539, , ,5 536,5 535, ,5 534, ,5 537,5 532,5 537,5 539,5 537,5 534, , ,5 543, ,5 537, ,5 539,5 536, ,5 538, ,5 535, , ,5 536, ,5 532,5 539,5 540,5 534, ,5 532, ,5 539,5 535,5 533, , , ,5 537,5 533, ,5 537,5 534,5 539,5 535,5 539,5 540,5 537,5 539,5 539, , ,5 538,5 540,5 536,5 537, ,5 535,5 532,5 536, , ,5 537, ,5 537,5 538,5 535,5 536,5 540,5 536,5 534, , , ,5 536,5 537, , ,5 535, ,5 534, ,5 538,5 533, , , ,5 535,5 535, , ,5 539, , ,5 534

35 9 Tabel 4.6 Data Variabel pada Proses Selektor Botol Isi (April-Mei 200) Lanjutan No Tanggal 20 04/05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/ /05/200 Awal Shift (gram) Waktu Pengukuran Tengah Shift (gram) Akhir Shift (gram) ,5 535, ,5 537, , ,5 536,5 535,5 535,5 539,5 536,5 534, , ,5 538,5 538, ,5 538,5 539,5 537,5 533, ,5 537,5 54,5 534,5 534,5 537, ,5 538, ,5 535,5 538,5 538, , ,5 538,5 533, , , ,5 540,5 539,5 537,5 534,5 536,5 534,5 535,5 536,5 532, ,5 538,5 536,5 537, ,5 535,5 539,5 539,5 537, , , ,5 535,5 536,5 532, , ,5 539,5 532,5 532, ,5 533, ,5 539,5 533, ,5 535,5 535,5 534,5 534, , ,5 535,5 533, , , ,5 534,5 535, ,5 536, , ,5 539,5 536,5 534,5 535, , , ,5 535, , ,5 535,5 533, ,5 537,5 539,5 54,5 537,5 535,5 538,5 540, ,5 535,5 537,5 538, ,5 538, ,5 537, , ,5 539, , ,5 538, ,5 540, ,5 536,5 536,5 535,5 535,5 539,5 536,5 534, , , , ,5 537,5 536,5 539,5 537,5 532,5 532,5 535,5 537,5 537,5 535,5 537, ,5 539,5 537, ,5 536, ,5 536,5 532, , ,5 536, , ,5 538,5 534, ,5 532,5 539, ,5 540, , , , ,5 538,5 537, ,5 535,5 539,5 540,5 536,5 539,5 535,5 534, , ,5 536,5 537, ,5 536,5 538, , ,5 534, ,5 535,5 534, ,5 537,5 535, ,5 538,5 536,5 539,5 54, ,5 538, ,5 534,5 537, , , ,5 537,5 540, , ,5 535,5 539, , ,5 536,5 534,5 539, ,5 536,5 539, , ,5 537,5 538,5 535,5

36 20 Tabel 4.7 Data Variabel pada Proses Selektor Botol Isi (April-Mei 200) Lanjutan No Tanggal Waktu Pengukuran Awal Shift Tengah Shift Akhir Shift 538,5 534, , , ,5 534, ,5 539, /05/ ,5 539,5 535,5 538, , ,5 533,5 533,5 539,5 532,5 535,5 538,5 539,5 535, , ,5 Sumber: Hasil Pengamatan (April-Mei 200) 4.2 Pengolahan Data 4.2. Tahap Define Tahap Define merupakan langkah pertama dalam penerapan konsep Six Sigma. Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi terhadap suatu permasalahan. Pada penelitiannya, penulis melakukan beberapa langkah dalam tahap ini antara lain mendefinisikan permasalahan serta tujuan dari proyek Six Sigma melalui Project Charter, dan membuat dan mengidentifikasikan gambaran umum proses produksi Teh Botol Sosro pada lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung dengan menggunakan SIPOC Diagram dan Peta Aliran Proses Penyusunan Project Charter Project Charter terdiri dari lima buah elemen utama antara lain ; Latar Belakang (Business Case), Pernyataan Masalah (Problem Statement), Pernyataan Tujuan (Goal Statement), Lingkup Proyek (Project Scope), dan

37 2 Batas Waktu (Milestone). Berikut ini tahapan penyusunan Project Charter dalam penelitian ini.. Latar Belakang (Business Case) Dalam usaha peningkatan produktivitas dan continous improvement dari segi kualitas baik dari sistem manajemen perusahaan dan kualitas produk yang diproduksi, PT Sinar Sosro KPB Cakung saat ini melakukan berbagai upaya untuk pencapaian sasaran mutu perusahaan tersebut. Adapun beberapa sasaran mutu utama yang ingin dicapai oleh perusahaan antara lain disebutkan dalam sebutan 4 T. Kepanjangan dari istilah tersebut dapat dijabarkan menjadi Tepat waktu, Tepat jumlah, Tepat biaya, dan Tepat kualitas. 2. Pernyataan Masalah (Problem Statement) Problem statement yang dijadikan dasar penulisan penelitian ini yaitu berdasarkan sasaran mutu perusahaan yang ditargetkan pada tahun ini. Sasaran mutu perusahaan PT Sinar Sosro KPB Cakung saat ini salah satunya menyebutkan mengenai permasalahan terhadap produk nonstandar yang dihasilkan. Dengan demikian yang menjadi problem statement untuk penelitian ini adalah: Permasalahan dalam hal pengendalian produk non-standar di tiap proses produksi Teh Botol Sosro di lini produksi ke-3 pada PT Sinar Sosro KPB Cakung

38 22 3. Ruang Lingkup Proyek (Project Scope) Pembatasan ruang lingkup yang penulis lakukan pada penelitiannya, antara lain: Penelitian dilakukan di PT Sinar Sosro KPB Cakung Lini ke-3. Produk yang akan diteliti adalah Teh Botol Sosro. Observasi penelitian dilakukan pada segala kegiatan dan kondisi yang terjadi pada waktu produksi Shift 2 (pukul s/d 6.00) Data pendukung perusahaan yang digunakan antara lain data laporan selektor dan data laporan sortir non-standar bulan Januari s/d Maret 200. Jangka waktu penelitian dilakukan selama bulan April s/d Mei Pernyataan Tujuan (Goal Statement) Tujuan dari penelitian ini adalah pendekatan Six Sigma dengan metode DMAIC untuk mengendalikan produk non-standar yang dihasilkan di tiap proses dan meningkatkan kualitas produk Teh Botol Sosro. 5. Batas Waktu (Milestones) Batas waktu penelitian ini dilakukan mulai bulan April-Mei 200.

39 23 Tabel 4.8 DMAIC Project Charter DMAIC Project Charter Project Title : Pendekatan Six Sigma terhadap permasalahan pengendalian produk non-standar di tiap proses produksi Teh Botol Sosro di Lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung Project Leader : Manager Produksi Team Members :. Tri Nugroho Putro Business Case : 2. Ferdy Farhan Dalam usaha peningkatan produktivitas dan 3. Rizky Fitriningtyas continous improvement dari segi kualitas, PT. Sinar Sosro KPB Cakung saat ini melakukan berbagai upaya untuk pencapaian sasaran mutu perusahaan tersebut. Adapun beberapa sasaran mutu utama yang ingin dicapai oleh perusahaan antara lain disebutkan dalam sebutan 4 T. Kepanjangan dari istilah tersebut dapat dijabarkan menjadi Tepat waktu, Tepat jumlah, Tepat biaya, dan Tepat kualitas. Problem Statement : Permasalahan dalam hal pengendalian produk nonstandar di tiap proses produksi Teh Botol Sosro di lini produksi ke-3 pada PT Sinar Sosro KPB Cakung Goal Statement : Mengendalikan produk non-standar di tiap proses produksi Teh Botol Sosro di lini produksi ke-3 pada PT Sinar Sosro KPB Cakung Project Scope : Penelitian dilakukan di PT. Sinar Sosro KPB Cakung Lini Produksi ke 3. Produk yang akan diteliti adalah Teh Botol Sosro. Observasi penelitian dilakukan pada segala kegiatan dan kondisi yang terjadi pada waktu produksi shift 2 (pukul s/d 6.00) Data pendukung perusahaan yang digunakan antara lain data laporan tiap bagian selektor (selektor botol kotor, selektor bersih, dan selektor botol isi) dan data laporan sortir non-standard bulan Januari s/d Maret 200. Jangka waktu penelitian dilakukan selama bulan April s/d Mei 200. Preliminary Plan Target Date Actual Date Start Date 30 Maret 200 April 200 DEFINE 3 April April 200 MEASURE April April 200 ANALYZE Mei Mei 200 IMPROVE On Progress On Progress CONTROL On Progress On Progress Completion Date On Progress On Progress

40 Penggambaran Proses Produksi. Diagram SIPOC (Supplier Input Process Output Customer) SUPPLIER INPUT PROCESS OUTPUT CUSTOMER Operator forklift Pallet botol kosong Transportasi Pallet Botol Kosong Mesin depalletizer Mesin depalletizer Pallet botol kosong Pemisahan pallet botol kosong Krat botol kosong Mesin depalletizer Mesin depalletizer Krat botol kosong Inspeksi Krat botol kosong Operator pos selektor botol kotor Krat kosong Operator pos selektor botol kotor Krat botol kosong Pemisahan krat botol kosong Botol kosong Mesin decrater Mesin decrater Botol kosong Inspeksi Botol kosong Operator pos 2 selektor botol kotor Operator pos 2 selektor botol kotor Botol kosong Inspeksi Botol kosong Operator pos 3 selektor botol kotor Operator pos 3 selektor botol kotor Botol kosong Transportasi Botol kosong Mesin bottle washer Mesin bottle washer Botol kosong Pencucian botol kotor Botol bersih Operator pos selektor botol bersih Operator pos selektor botol bersih Botol bersih Inspeksi Botol bersih Operator pos 2B, 2 selektor botol bersih Operator pos 2B, 2 selektor botol bersih Botol bersih Inspeksi Botol bersih Mesin Empty Bottle Inspection, 2 Mesin Empty Bottle Inspection, 2 Botol bersih Inspeksi Botol bersih Operator pos 3, 5 selektor botol bersih Operator pos 3, 5 selektor botol bersih Botol bersih Inspeksi Botol bersih Operator pos 4,6 selektor botol bersih Operator pos 4,6 selektor botol bersih Botol bersih Transportasi Botol bersih Mesin filler, 2

41 25 SUPPLIER INPUT PROCESS OUTPUT CUSTOMER Pengisian Teh Cair Mesin filler, 2 Botol bersih Botol isi tanpa tutup Mesin crowner, 2 Manis (TCM) Penutupan botol isi Mesin filler, 2 Botol isi tanpa tutup Botol isi Mesin crowner, 2 dengan crown cork Mesin crowner, 2 Botol isi Inspeksi Botol isi Operator pos, 3 selektor botol isi Operator pos, 3 selektor botol isi Botol isi Inspeksi Botol isi Operator pos 2, 4 selektor botol isi Operator pos 2, 4 selektor botol isi Botol isi Inspeksi Botol isi Operator pos 5, 6 selektor botol isi Operator pos 5, 6 selektor botol isi Botol isi Mesin crate washer Krat bersih Penggabungan botol isi dengan krat bersih Krat botol isi Mesin crater Mesin crater Krat botol isi Inspeksi Krat botol isi Operator pos 7, 8 selektor botol isi Operator pos 7, 8 selektor botol isi Krat botol isi Penggabungan krat botol isi menjadi pallet botol isi Pallet botol isi Mesin palletizer Mesin palletizer Pallet botol isi Pemberian nomor stiker dan tali rafia Pallet botol isi dengan nomor stiker dan tali rafia Operator pos ikat PI Operator pos ikat PI Pallet botol isi dengan nomor stiker dan tali rafia Transportasi Pallet botol isi dengan nomor stiker dan tali rafia Operator forklift Operator forklift Pallet botol isi dengan nomor stiker dan tali rafia Transportasi Pallet botol isi dengan nomor stiker dan tali rafia Gudang PI Sumber: PT Sinar Sosro KPB Cakung Diagram 4.2 SIPOC Diagram (Lanjutan)

42 26 Penggunaan SIPOC diagram ditujukan untuk memberikan informasi mengenai Supplier, Input, Process, Output, dan Customer yang berkaitan dengan kegiatan produksi khususnya pada bagian lini ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung. Berikut ini merupakan uraian dari penggambaran SIPOC diagram tersebut:. Supplier Pada bagian supplier dalam pembuatan diagram SIPOC di atas, terbagi menjadi 2 bagian yaitu bagian internal dan eksternal. Fungsi dari supplier eksternal antara lain adalah untuk memasok bahan baku dan bahan pendukung lainnya yang nantinya digunakan pada proses produksi. Berikut ini beberapa nama perusahaan yang mempunyai andil sebagai supplier eksternal bagi PT Sinar Sosro KPB Cakung antara lain PT Mulia Glass (pemasok bahan baku botol kaca), PT Ancol Terang Printing (pemasok crown cork), Thai Roong Ruang Industry co.ltd (pemasok refined sugar), PT Gunung Slamet (pemasok teh kering). Supplier internal pada pembuatan diagram SIPOC ini antara lain terdiri dari gudang PB untuk menyuplai pallet botol kosong, mesin pasteurisasi untuk menyuplai kebutuhan Teh Cair Manis ke mesin filler dan 2, mesin box crowner untuk menyuplai crown cork ke mesin crowner, dan pos selektor botol bersih untuk menyuplai botol bersih ke mesin filler dan Input Adapun input yang diberikan dari supplier eksternal tersebut yang nantinya akan digunakan pada proses produksi antara lain botol kaca (sebagai

43 27 wadah pada saat proses pengisian TCM di mesin filler), refined sugar (nantinya akan dilarutkan bersama teh kering dan air pada saat proses pencampuran di mixing tank pada bagian kitchen), teh kering (nantinya akan dilakukan ekstraksi pada awal proses, sehingga nantinya menjadi Teh Cair Pahit), crown cork (penggunaan crown cork digunakan pada saat proses pengisian botol isi pada mesin filler selesai, lalu proses selanjutnya pemberian crown cork dilakukan pada mesin crowner). Bagian input pada proses yang digambarkan pada diagram SIPOC tersebut antara lain crown cork, Teh Cair Manis (TCM), pallet botol kosong, krat botol kosong, botol kotor, krat bersih, botol bersih, botol isi, krat botol isi, dan pallet isi. Terdapat beberapa faktor penghambat terhadap input yang akan diproses untuk menjadi output diantara lainnya yaitu masih ada beberapa input produk non-standar baik dari bagian selektor botol kotor hingga selektor botol isi yang lolos masuk ke proses berikutnya dan masih adanya waktu delays pada saat suplai input. 3. Process Untuk bagian process, hampir seluruh proses yang dikerjakan di lini produksi ke-3 PT Sinar Sosro KPB Cakung menggunakan mesin produksi. Kegiatan proses produksi yang dikerjakan oleh manusia, hanya berada pada saat pos ikat pallet isi. Hambatan pada saat melakukan proses tiap bagian selektor botol antara lainnya yaitu breakdown machine yang belum bisa diprediksi, penggunaan waktu untuk men-setting ulang maupun melakukan

44 28 inspeksi terhadap mesin yang cukup sering dilakukan, dan belum terkendalinya output non-standar yang dihasilkan pada tiap proses. 4. Output Bagian output pada proses yang digambarkan pada diagram SIPOC tersebut antara lain botol bersih, botol isi, krat botol isi, dan pallet isi dengan pemberian nomor stiker dan tali rafia. Terdapat beberapa faktor penghambat terhadap output yang dihasilkan pada tiap proses, yaitu faktor delays pada tiap proses yang menyebabkan jumlah output tidak sesuai target produksi harian dan masih banyaknya jumlah produk non-standar yang dihasilkan di tiap proses yang digambarkan pada diagram SIPOC tersebut. 5. Customer Pada bagian customer yang digambarkan pada diagram SIPOC tersebut antara lain mesin produksi seperti mesin depalletizer, mesin decrater, mesin bottle washer, mesin crate washer, mesin filler, mesin crowner, operator selektor botol kotor, operator selektor botol bersih, operator selektor botol isi, mesin crater, mesin palletizer, operator pos ikat pallet isi, operator forklift, dan gudang pallet isi. Untuk produk jadi yang dihasilkan PT Sinar Sosro KPB Cakung, nantinya akan didistribusikan ke Kantor Penjualan Wilayah untuk daerah Jabodetabek dan beberapa produk akan di ekspor ke luar negeri.

45 29 2. Peta Aliran Proses Tabel 4.9 PETA ALIRAN PROSES

46 30 Berdasarkan peta aliran proses diatas diketahui bahwa pada proses pembotolan TBS terdapat 42 aktivitas. Adapun ringkasan dari aktivitas-aktivitas tersebut adalah: Tabel 4.20 Ringkasan Aktivitas Proses Pembotolan Teh Botol Sosro Jenis Aktivitas Operasi Proses pemisahan krat botol kosong dari pallet botol kosong di mesin depalletizer Proses pemisahan krat botol kosong dengan botol kosong pada mesin decrater Proses pencucian botol kotor pada mesin bottle washer Proses pengisian TCM pada mesin filler dan pemasangan tutup pada mesin crowner Proses pemberian coding pada mesin printer video jet Proses penggabungan krat bersih dengan botol isi pada mesin crater Proses penggabungan krat botol isi menjadi pallet botol isi pada mesin palletizer Proses ikat tali rafia dan menempel stiker produksi pada pos ikat pallet botol isi Pemeriksaan Inspeksi krat botol kosong di pos selektor botol kotor Inspeksi botol kotor pada pos 2 selektor botol kotor Inspeksi botol kotor pada pos 3 selektor botol kotor Inspeksi botol bersih pada pos selektor botol bersih Inspeksi botol bersih pada pos 2 selektor botol bersih Inspeksi botol bersih pada mesin Empty Bottle Inspector (EBI) Inspeksi botol bersih pada pos 3 selektor botol bersih Inspeksi botol bersih pada pos 4 selektor botol bersih Inspeksi botol isi pada pos selektor botol isi Inspeksi botol isi pada pos 2 selektor botol isi Inspeksi botol isi pada pos 5 selektor botol isi Inspeksi botol isi pada pos 6 selektor botol isi Inspeksi krat botol isi pada pos 7 selektor botol isi Transportasi Pemindahan pallet botol kosong ke mesin depalletizer Pemindahan krat botol kosong ke pos selektor botol kotor Pemindahan krat botol kosong ke mesin decrater Pemindahan botol kotor ke pos 2 selektor botol kotor Pemindahan botol kotor ke pos 3 selektor botol kotor Pemindahan botol kotor ke mesin bottle washer Pemindahan botol bersih ke pos selektor botol bersih Pemindahan botol bersih ke pos 2 selektor botol bersih Pemindahan botol bersih ke mesin Empty Bottle Inspector (EBI) Pemindahan botol bersih ke pos 3 selektor botol bersih Pemindahan botol bersih ke pos 4 selektor botol bersih Pemindahan botol bersih ke mesin filler dan crowner Pemindahan botol isi ke pos selektor botol isi Pemindahan botol isi ke mesin printer video jet Pemindahan botol isi ke pos 2 selektor botol isi Pemindahan botol isi ke pos 5 selektor botol isi Pemindahan botol isi ke pos 6 selektor botol isi Pemindahan krat botol isi ke pos 7 selektor botol isi Pemindahan krat botol isi ke mesin palletizer Pemindahan pallet botol isi ke pos ikat pallet botol isi Pemindahan pallet botol isi ke tempat shipping forklift

Lampiran 1. Mesin dan Peralatan. - Mesin. - Bagian Water Treatment. a. Sand Filter. Diameter Tangki : 81 cm

Lampiran 1. Mesin dan Peralatan. - Mesin. - Bagian Water Treatment. a. Sand Filter. Diameter Tangki : 81 cm Lampiran 1 Mesin dan Peralatan - Mesin - Bagian Water Treatment a. Sand Filter Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Isi Media : Pasir kuarsa : Untuk menyaring material berat dari air sumur :

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Sosro bermula dari usaha keluarga Sosrodjojo yang menjual teh wangi pada tahun 1940 di Kabupaten Slawi, Propinsi Jawa Tengah. Setelah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Sosro bermula dari usaha keluarga Sosrodjojo yang menjual teh wangi pada tahun 1940 di Kabupaten Slawi, Propinsi Jawa Tengah. Setelah

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang minuman teh dalam kemasan. Perusahaan ini terletak di Jalan Raya Bekasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Sinar Sosro merupakan suatu perusahaan yang memproduksi minuman dalam kemasan botol. Adapun produk yang dihasilkan berupa teh botol sosro, fruit tea dan prim-a. Pada

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PROSES DAN PRODUK DENGAN PENDEKATAN METODOLOGI SIX SIGMA (DMAIC) UNTUK PRODUK TEH BOTOL PADA PT XYZ

ANALISIS KINERJA PROSES DAN PRODUK DENGAN PENDEKATAN METODOLOGI SIX SIGMA (DMAIC) UNTUK PRODUK TEH BOTOL PADA PT XYZ ANALISIS KINERJA PROSES DAN PRODUK DENGAN PENDEKATAN METODOLOGI SIX SIGMA (DMAIC) UNTUK PRODUK TEH BOTOL PADA PT XYZ Gunawarman Hartono 1 ; Tri Nugroho Putro ; Ferdy Farhan 3 ; Rizky Fitrianingtyas 4 1

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar spesifikasi mesin produksi di PT. Sinar Sosro Bagian Water Treatment a. Sand Filter Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Kapsitas Tangki : 3000 liter Isi Media Cara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan minuman Sosro pada awalnya merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pabrik yang dimiliki Keluarga Sosrodjojo ini memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dalam dunia industri baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan perkembangan. Tiap perusahaan saling

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Persiapan Bahan Pengemas Botol botol yang digunakan oleh PT. Bangun Wenang Beverage Company merupakan Returnable Glass Bottle (RGB). Botol yang digunakan adalah botol baru

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. General Manager Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan minuman Sosro pada awalnya merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,

BAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec, BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).

Lebih terperinci

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah:

BAB VII LAMPIRAN. Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: BAB VII LAMPIRAN Perhitungan Neraca Massa pada Proses Pengolahan Sari Buah Jambu Biji Merah: Ukuran buah jambu biji merah: - Diameter = + 10 cm - 1kg = 7-8 buah jambu biji merah (berdasarkan hasil pengukuran)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan minuman Sosro pada awalnya merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Aktivitas Divisi Packaging Pada divisi Packaging di PT Multi Bintang terdapat 3 Line, yaitu Canning Line (Kaleng), Bottling Hall (Botol), dan Racking Line (Barel).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus melakukan perbaikan secara continuous untuk menjaga

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan harus melakukan perbaikan secara continuous untuk menjaga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dengan semakin meningkatnya persaingan pada bidang manufaktur, maka perusahaan harus melakukan perbaikan secara continuous untuk menjaga kestabilan perusahaan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB III PENGUMPULAN DATA

BAB III PENGUMPULAN DATA BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil Penelitian Hasil dari pengolahan data pada metode DMAIC dalam tahap penentuan (Define) dan tahap pengukuran (Measure) adalah terungkapnya faktor-faktor yang menjadi sumber

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal tertentu yang dibagi menjadi tiga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Produk yang dikatakan berkualitas adalah produk yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Maka dari itu setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menghasilkan produk berupa

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define

Lebih terperinci

3.1 Persiapan Penelitian

3.1 Persiapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pembentukan perusahaan Sosro tidak lepas dari sejarah terciptanya Teh Botol yang diciptakan oleh keluarga Sosrodjojo. Tahun 1940, Keluarga Sosrodjojo

Lebih terperinci

Eirene Kenny 1, Aries Susanty 2. Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang ; 2.

Eirene Kenny 1, Aries Susanty 2. Jl. Prof. H. Soedarto, SH. Semarang ; 2. ANALISIS PENYEBAB KETIDAKSESUAIAN PADA PRODUK TEH BOTOL SOSRO DENGAN METODE SEVEN TOOLS DAN PEMBERIAN ALTERNATIF PEMECAHAN AKAR MASALAHNYA DENGAN MENGGUNAKAN METODE 5W+1H PADA PT. SINAR SOSRO KPB UNGARAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PROSES BOTTLING PRODUKSI MINUMAN TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO UNGARAN

PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PROSES BOTTLING PRODUKSI MINUMAN TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO UNGARAN PENGENDALIAN KUALITAS STATISTIK PROSES BOTTLING PRODUKSI MINUMAN TEH BOTOL SOSRO PADA PT. SINAR SOSRO UNGARAN SKRIPSI Oleh : Anis Mukodah J2A 605 012 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC

UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE 41166 PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Disusun Oleh: Juli Evelina/33412985 Pembimbing: Dr. Ir. Rakhma Oktavina,

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG

STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG STUDI PENGENDALIAN MUTU KACANG TANAH SEBAGAI BAHAN BAKU PRODUKSI KACANG SHANGHAI PADA PERUSAHAAN PUTRI PANDA TULUNGAGUNG Miftakhurrizal Kurniawan 1, Isna Arofatus Zahrok 2 Jurusan Teknologi Industri Pertanian,

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE III. BAHAN DAN METODE A. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan adalah kulit buah manggis, ethanol, air, kelopak bunga rosella segar, madu dan flavor blackcurrant. Bahan kimia yang digunakan untuk keperluan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh PT. Coca Cola Indonesia terdiri dari gula murni, air bersih, dan gas CO2.

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN. oleh PT. Coca Cola Indonesia terdiri dari gula murni, air bersih, dan gas CO2. BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Produksi Bahan baku dasar (Concentrate) yang dibuat dengan proses ilmiah oleh PT. Coca Cola Indonesia terdiri dari gula murni, air bersih, dan gas CO2. Bahan-bahan

Lebih terperinci

BAB 1 LANDASAN TEORI

BAB 1 LANDASAN TEORI 5 BAB 1 LANDASAN TEORI 1.1 Produktivitas Menurut Sinungan (2003, P.12), secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang

Lebih terperinci

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Proses produksi Proses produksi yang dijalankan dalam membuat minuman botol Badak ini dapat dilihat dalam Gambar 3.1.

BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN. 3.1 Proses produksi Proses produksi yang dijalankan dalam membuat minuman botol Badak ini dapat dilihat dalam Gambar 3.1. BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Proses produksi Proses produksi yang dijalankan dalam membuat minuman botol Badak ini dapat dilihat dalam Gambar 3.1. FRYING SUGAR SARINGAN GULA MASUK BOTOL MIXER WASHER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan global pada umumnya setiap perusahaan mengharapakan keberhasilan dalam menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Konsumen

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data. 1. Produk : Cairan Rem DOT 3 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Data Umum Perusahaan Pada bab ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, baik yang berkaitan dengan data kuantitatif maupun data yang bersifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN MINUMAN KARBONASI DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN MINUMAN KARBONASI DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN MINUMAN KARBONASI DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA OLEH : FENNY KUMALASARI 6103007003 ANASTASIA KRISTIEN NATALIA N. 6103007014

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4. 1. Pengumpulan Data 4. 1. 1. Logo Perusahaan Gambar 4.1 Logo PT. SINAR SOSRO INDONESIA TEKNIK INDSUTRI Page 1 4. 1. 2. Profile Perusahaan Nama Perusahaan Alamat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

PERENCANAAN PABRIK MINUMAN TEH HIJAU BOTOL DENGAN KAPASITAS PRODUKSI LITER PER HARI DI PACET-MOJOKERTO TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN

PERENCANAAN PABRIK MINUMAN TEH HIJAU BOTOL DENGAN KAPASITAS PRODUKSI LITER PER HARI DI PACET-MOJOKERTO TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN PERENCANAAN PABRIK MINUMAN TEH HIJAU BOTOL DENGAN KAPASITAS PRODUKSI 25.000 LITER PER HARI DI PACET-MOJOKERTO TUGAS PERENCANAAN UNIT PENGOLAHAN PANGAN OLEH: ERVITA SARI GUNAWAN 6103010001 LISTIARINI HARYONO

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah yang digunakan untuk penelitian penurunan hasil Fabric Width Utilization adalah dengan menggunakan metode Penyelesaian Masalah Six Sigma,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian

Lebih terperinci

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009

ANALISIS DATA. Universitas Indonesia. Peningkatan kualitas..., Wilson Kosasih, FT UI, 2009 ANALISIS DATA 4.1 FASE ANALISA Fase ini merupakan fase mencari dan menentukan akar sebab dari suatu masalah. Kemudian, dilakukan brainstroming dengan pihak perusahaan untuk mengidentifikasi akar permasalahan

Lebih terperinci

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015

Disusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015 USULAN PERBAIKAN KUALITAS PERCETAKAN BUKU YASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Andi Putra Pratama NPM : 30411742 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Dr. Ir. Sudaryanto, MSc. Pembimbing 2 :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses produksi merupakan kegiatan utama dalam perusahaan industri manufaktur. Tingkat efektifitas dan efisiensi berproduksi dituntut memiliki nilai yang tinggi.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN PALLETIZING MACHINE PRESSAN SUPER 1 NT PADA LINE 8 PROSES PEMBUATAN MINUMAN BOTOL DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA

PENGGUNAAN PALLETIZING MACHINE PRESSAN SUPER 1 NT PADA LINE 8 PROSES PEMBUATAN MINUMAN BOTOL DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA PENGGUNAAN PALLETIZING MACHINE PRESSAN SUPER 1 NT PADA LINE 8 PROSES PEMBUATAN MINUMAN BOTOL DI PT. COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL JAVA Oleh : Ahmad Ramali D (L2F 007 007) Jurusan Teknik Elektro

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Kurnia Aneka Gemilang berdiri sejak tahun 1969, dengan nama UD. Kurnia. Perusahaan ini menjalankan usaha yang bergerak dibidang produksi sirup

Lebih terperinci

KAJIAN PELUANG APLIKASI PRODUKSI BERSIH UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO (Studi Kasus di PT. Sinar Sosro KPB Cibitung, Bekasi)

KAJIAN PELUANG APLIKASI PRODUKSI BERSIH UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO (Studi Kasus di PT. Sinar Sosro KPB Cibitung, Bekasi) KAJIAN PELUANG APLIKASI PRODUKSI BERSIH UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI PRODUKSI TEH BOTOL SOSRO (Studi Kasus di PT. Sinar Sosro KPB Cibitung, Bekasi) MASKUR ROZAQI DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry

Bab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Kinerja Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul, data tersebut akan diolah melalui 5 fase dalam Six Sigma yang disebut Six Sigma Improvement Framework atau

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung merupakan cabang pabrik yang didirikan oleh Sosro yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penentuan Sampel dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang Plant, dan difokuskan pada jumlah cacat produk yang

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 03 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Pengumpulan Data Pada tahap pengumpulan data ini, akan disampaikan informasi-informasi mengenai situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan selama kegiatan proses pengemasan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa produktivitas yang berlangsung di PT. Schott Igar Glass (SIG), mulai dari menganalisa perbedaan-perbedaan yang ada antara mesin

Lebih terperinci

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) secara singkatnya bisa diartikan sebagai bentuk integrasi ekonomi ASEAN dimana semua negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08 Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. PT. Ancol Terang Metal Printing Industri yang berkedudukan di kawasan

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. PT. Ancol Terang Metal Printing Industri yang berkedudukan di kawasan BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ancol Terang Metal Printing Industri yang berkedudukan di kawasan industri ancol, pada awalnya hanya bergerak pada proses printing.

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA Tuti Sarma Sinaga 1 1 Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara Medan Masuk: 6 Juni 2015, revisi masuk: 4 Juli 2015, diterima:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan konsep six sigma pada PT Pura Barutama

Lebih terperinci

MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PRODUK FRESTEA RGB DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA, CIBITUNG-BEKASI

MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PRODUK FRESTEA RGB DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA, CIBITUNG-BEKASI MEMPELAJARI TEKNIK KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PEMBUATAN PRODUK FRESTEA RGB DI PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA, CIBITUNG-BEKASI Nama : Dede Agus Maulana NPM : 31412769 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi termal tempat kerja merupakan suatu kondisi lingkungan kerja

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi termal tempat kerja merupakan suatu kondisi lingkungan kerja BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kondisi termal tempat kerja merupakan suatu kondisi lingkungan kerja yang dipengaruhi oleh beberapa aspek yaitu dari aspek ligkungan fisik seperti suhu,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum

BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum Dalam bab ini menjelaskan cara penelitian yang dilakukan untuk menaikkan kualitas air hujan dengan batu kapur, baru kapur yang dipanaskan 400 C, karbon aktif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perusahaan dalam hal untuk meningkatkan produktivitasnya harus mempunyai sistem produksi yang baik dengan proses yang terkendali agar dapat memberikan output yang sesuai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Pembuatan Gula Pabrik gula adalah suatu pabrik yang berperan mengubah bahan baku tebu menjadi kristal produk yang memenuhi syarat. Di dalam proses kristalisasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi bisnis, diperlukan kemampuan untuk mengakomodasikan ketidakpastian internal maupun eksternal dalam mengambil keputusan. Ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI

BAB III PROSES PRODUKSI BAB III PROSES PRODUKSI Dalam melaksanakan suatu aktivitas produksi pada perusahaan, tentunys tidak terlepas dari bahan-bahan yang digunakan dan jenis produk yang akan dibuat. Oleh sebab itu PT. Ananda

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control. ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan

Lebih terperinci

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra.

Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur. Oleh Zubdatu Zahrati Dosen Pembimbing : Dra. Penerapan Metode DMAIC di PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Jawa Timur Oleh Zubdatu Zahrati 32 05 004 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti Pendahuluan Latar Belakang Permasalahan Tujuan Manfaat Batasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan.

BAB III METODE PENELITIAN. A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. BAB III METODE PENELITIAN A. JENIS PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen di bidang teknologi pangan. B. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Pembuatan sirup rosella dilakukan di Laboratorium Teknologi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging.

LAMPIRAN. Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line. xvii AREA 3 AREA 5 AREA 4 AREA 2. Panel Control BOTTLING OFFICE. Pintu masuk area Packaging. LAMPIRAN Lampiran 1: 5S Lay Out Bottling Line BOTTLING OFFICE Roller Conv Crate Spare Pintu masuk area Packaging Alat Transpot NR Sisa Roller Conv Crate Spare Ink jet Coding Bottle Conveyoor Carton Closing

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat

BAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan

Lebih terperinci

PROSES PENGOLAHAN MINUMAN TEH DI PT. SINAR SOSRO GRESIK LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN

PROSES PENGOLAHAN MINUMAN TEH DI PT. SINAR SOSRO GRESIK LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN PROSES PENGOLAHAN MINUMAN TEH DI PT. SINAR SOSRO GRESIK LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PENGOLAHAN PANGAN OLEH : HELENA CLAUDIA (6103009011) MICHAEL RYANT (6103009018) HENNY (6103009098) PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN DENGAN OVER-ALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. SINAR SOSRO KPB. CAKUNG. Much. Djunaidi 1*, Resti Natasya 2

PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN DENGAN OVER-ALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. SINAR SOSRO KPB. CAKUNG. Much. Djunaidi 1*, Resti Natasya 2 PENGUKURAN PRODUKTIVITAS MESIN DENGAN OVER-ALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DI PT. SINAR SOSRO KPB. CAKUNG Much. Djunaidi 1*, Resti Natasya 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

Ditargetkan ekspor rempah-rempah ini meningkat di tahun 2015 mencapai US$7.72 miliar (http:/www.kemendag.go.id., 2013) Tanaman Pangan 0.66% Holtikultu

Ditargetkan ekspor rempah-rempah ini meningkat di tahun 2015 mencapai US$7.72 miliar (http:/www.kemendag.go.id., 2013) Tanaman Pangan 0.66% Holtikultu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Agroindustri dapat dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase

Lebih terperinci

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN

BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN BAB III TATA LAKSANA PELAKSANAAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Produksi Kopi Biji Salak dengan Penambahan Jahe Merah dilaksanakan pada bulan Maret-April 2016 di Laboratorium Rekayasa Proses dan

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik dan keistimewaan dari suatu produk atau jasa yang dihasilkan dari kemampuan produk atau jasa untuk memuaskan sebagian atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Umum Pada penelitian ini dilakukan pengamatan langsung terhadap aliran proses produk dan pengumpulan data-data yang dibutuhkan di PT XYZ. Data-data tersebut kemudian

Lebih terperinci

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas III. TATA CARA PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan April

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, persaingan dalam industri manufaktur semakin ketat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada masa sekarang ini, persaingan dalam industri manufaktur semakin ketat. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa sekarang ini, persaingan dalam industri manufaktur semakin ketat. Dimana saat ini sudah banyak perusahaan manufaktur yang berkembang dengan cepat dan berupaya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - digilib.uns.ac.id BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk - Kompor gas - Sendok - Cetakan plastik A.2Bahan

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Tahap Pemeriksaan Peta Kontrol Mutu PSF Pemeriksaan peta kontrol mutu PSF hasil proses pengolahan bertujuan untuk mencegah berlanjutnya pengolahan PSF yang tidak memenuhi syarat

Lebih terperinci