BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pengumpulan Data Logo Perusahaan Gambar 4.1 Logo PT. SINAR SOSRO INDONESIA TEKNIK INDSUTRI Page 1

2 Profile Perusahaan Nama Perusahaan Alamat : PT. Sinar Sosro Indonesia : Jl. Raya Bekasi km 28, Jakarta Timur Telepon : (21) Fax : (21) Website : Sekilas Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sosro Indonesia berawal dari perusahaan pengolahan teh yaitu PT. Gunung Slamet yang berlokasi di Slawi, Jawa Tengah. PT. Gunung Slamet memproduksi teh kering Cap Botol dan Cap Poci. Ide membuat teh botol tercetus pada tahun 1973 ketika mengadakan bulan promosi di Jakarta. Pada promosi tesebut di peragakan cara pembuatan minuman teh dengan perbandingan dosis teh, air dan gula yang tepat untuk menghasilakan teh seduhan dengan cita rasa yang khas. Sisa seduhan teh di masukan ke dalam botol dan jerigen oleh karyawan untuk dibawa pulang. Dari peristiwa itu timbul ide untuk memasukan seduhan teh dalam botol. Ide tersebut dilaksanakan dengan mendirikan PT. Sinar Sosro berdasarkan akta pendirian No.9 tanggal 17 Juli tahun 1974 dengan notaris Milly Karmila Siregar, SH. PT. Sinar Sosro mulanya berlokasi di Taman Sari, Jakarta. Pada saat itu produksi dikerjakan secara manual dengan peralatan yang sederhana. Produksi yang dihasilkan rata - rata krat per hari dengan pemasaran pertama di warung sate Slawi, proyek Senen, Jakarta. TEKNIK INDSUTRI Page 2

3 Pada tahun 1975 di mulai rencana produksi dengan sistem semi otomatis menggunakan mesin lini 1 di Cakung, Jakarta Timur.Mesin ini mulai beroprasi pada tahun 1976 dengan kapasitas 6 botol per jam. Pada tahun yang sama PT. Sinar Sosro mendapat pengesahan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat No. YA. 5/1/25 tertanggal 6 Febuari 1976 dan terdaftar di Pengadilan Negeri Bekasi tertanggal 8 mei Untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat, maka pada tahun 1978 didatangkan mesin yang lebih moderen dengan kapsitas produksi 3. botol per jam. Mesin ini di namakan mesin lini 2 yang beroperasi satu tahun kemudian. Pada tahun 1982 dipasang mesin instalasi mesin 3 yang bekerja secara otomatis penuh. Mesin ini mulai beroperasi tahun 1983 dengan kapsitas 8. botol per jam. Pada tahun 1984 mesin lini 1 dipindahkan ke PT. Toba Sosro Kencono, Semarang. Dalam perkembangannya Grup Sosro mendirikan perusahan di beberapa daerah dan bergerak berbagai bidang usaha. Adapun perusahaan yang tergabung dalam Grup Sosro adalah sebagai berikut : 1. PT. Sinar Sosro di Jakarta, meproduksi teh botol. 2. PT. Surya Sosro di Surabaya, memproduksi teh botol dan air mineral. 3. PT. Toba Sosro Kencono di Semarang, memproduksi teh botol. 4. PT. Reksobudi Adijaya di Medan memproduksi teh botol. 5. PT. Sinar Sosro di Pandeglang, memproduksi teh botol. 6. PT. Sinar Jati Mulia Gemilang di Tambun, memproduksi krat dan sedotan. 7. PT. Bina Rukun Jaya di Tambun, bergerak dalam bidang percetakan. TEKNIK INDSUTRI Page 3

4 8. PT. Uniom Multi Pack di Tambun, memproduksi teh kotak dan fruit tea. 9. PT. Gunung Slamet di Slawi, memproduksi teh kering. 1. PT. Sinar Tunas di Jakarta bergerak dalam bidang angkutan. 11. PT. Sasana Cakra Mekarjaya di Bekasi, bergerak dalam bidang distribusi. Pada tahun 2, PT. Sinar Sosro I melakukan penggabungan semua perusahaan Grup Sosro yang memproduksi teh botol. Kantor pusat PT. Sinar Sosro berada di Cakung, Jakarta Timur. Penggabungan ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan meningkatkan modal Keterangan untuk produk PT. Sinar Sosro Indonesia : TEH BOTOL SOSRO Salah satu produk unggulan PT. SINAR SOSRO Indonesia adalah Tehbotol Sosro kemasan botol beling atau sering disebut RGB (Returnable Glass Bottle). Tehbotol Sosro kemasan botol beling merupakan produk teh siap minum yang pertama di Indonesia dan di Dunia yang sudah diluncurkan sejak Tahun STEE Pada tahun 9-an, untuk memenuhi kebutuhan konsumen terhadap produk teh dengan harga lebih terjangkau dan volume yang lebih banyak, maka PT. SINAR SOSRO Indonesia meluncurkan produk teh dalam kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dengan merk S- TEE bervolume 318 ml. Air minum Prim-A TEKNIK INDSUTRI Page 4

5 Air minum Prim-A hadir dalam kemasan cup 24ml, botol plastik 33ml, 6ml dan 1.5 liter, dan dalam kemasan gallon TEBS TEBS Adalah kategori Minuman Teh berkarbonasi yang Launching pada bulan November tahun 24 dengan kemasan botol beling (Returnable Glass Bottle) dalam volume 23 ml yang kemudian disusul dengan kemasan kaleng dengan volume 318 ml. HAPPY JUS Untuk kategori minuman Jus, PT. SINAR SOSRO menghadirkan produk HAPPY JUS yang launching pada awal tahun 25. Produk ini lebih banyak diminati oleh anak-anak. Sampai dengan saat ini HAPPY JUS hadir dalam kemasan Genggam (Tetra Pak) dengan volume 2ml dan kemasan Pouch dengan volume 188ml. JOY TEA GREEN Joy Tea Green Sosro adalah produk terbaru dari PT. SINAR SOSRO yang diluncurkan pada tanggal 26 Oktober 27. Salah satu bahan dasar produk ini adalah Teh Hijau atau Green Tea, dimana Teh Hijau juga mengandung Antioksidan yang berguna untuk kesehatan. TEH CELUP SOSRO Teh Celup Sosro merupakan produk teh siap saji yang dihasilkan oleh PT. GUNUNG SLAMAT (sister company dari PT. Sinar Sosro Indonesia) dengan banyak varian produknya. TEKNIK INDSUTRI Page 5

6 Dasar / Filosofi PT. Sinar Sosro Peduli terhadap KWALITAS Peduli terhadap KEAMANAN Peduli terhadap KESEHATAN Serta RAMAH LINGKUNGAN Kebijakan Perusahaan Kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Direksi beserta seluruh jajaran karyawan PT. Sinar Sosro Indonesia secara terus-menerus dan konsekuen bertekad untuk: 1. Menghayati dan mematuhi norma-norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). 2. Selalu mendukung upaya-upaya pencegahan terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta pencemaran lingkungan. 3. Menciptakan sikap dan perilaku seluruh unsur pimpinan yang bertanggung jawab atas terlaksananya program K3 dengan selalu mengawasi keadaan unit kerjanya dan cara kerja bawahannya. 4. Menyelenggarakan pembinaan dan pelaksanaan penerapan peraturan-peraturan K3, biro inspeksi dan keselamatan serta biro kesehatan. Kebijakan dibuat tidak lain untuk dapat dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh karyawan yang berada dilingkungan PT. Sinar Sosro Indonesia TEKNIK INDSUTRI Page 6

7 dalam usahanya untuk menciptakan kesejahteraan dan tercapainya tujuan perusahaan Kebijakan Mutu Perusahaan Kepuasan pelanggan melalui peningkatan mutu produk dan pelayanan secara terus-menerus Struktur Organisasi Struktur organisasi setelah penggabungan terbagi atas kantor pusat dan unit pabrik. Kantor pusat dipimpin oleh direktur utama ( direktur operasi ) dan dibantu oleh empat wakil direktur dan pimpinan pabrik pada setiap unit pabrik. Unit pabrik di Jakarta atau biasa disebut PT. SSI di pimpin oleh seorang pimpinan pabrik yang membawahi 8 bidang yaitu produksi, plan engginering dan maintenance (PEM), Quality control (QC), Akunting (Finance), Personalia dan umum (P&U), Material handling, Gudang peti isi / peti botol (PI/PB) dan Pembelian. Struktur organisasi PT. SSI secara lengkap dapat di lihat pada lampiran. Tanggung jawab masing masing jabatan dalam struktur organisasi adalah sebagai berikut : Pimpinan unit pabrik bertanggung jawab atas seluruh pengoprasian pabrik agar berlangsung secara efektif dan efisien. Dalam hal ini mencakup kegiatan produksi, perawatan mesin, pergudangan, keuangan, pembelian, pengendalian mutu, personalia dan umum dan pengangkutan barang di pabrik. TEKNIK INDSUTRI Page 7

8 Manager produksi bertanggung jawab atas kelancaran proses produksi dan membuat rencana produksi sehingga menghasilkan produk yang berkualitas. Manager PEM bertanggung jawab atas optimalisasi sumber daya yang tersedia dan menjaga kebersihan kawasan produksi. Manager QC bertanggung jawab atas pengendalian mutu, baik pada bahan baku, proses produksi maupun produk jadi dan limbah pabrik sehingga produk yang dihasilkan memenuhi standar mutu. Manager akunting bertanggung jawab mengkoordinasi kegiatan keuangan perusahaan dan membuat laporan keuangan perusahaan serta mengelola dana pengupahan karyawan untuk menunjang operasional perusahaan. Selain itu manager akunting membantu pimpinan unit pabrik untuk menyempurnakan kebijakan keuangan, dan anggaran produksi. Manager personalia dan umum bertanggung jawab mengelola sunber daya manusia dan umum. Sumber daya manusia yang ada dikembangkan manjadi tenaga kerja yang handal, optimal sesuai dengan potensinya dan kapasitas peralatan kerja pendukung. Pelayanan umum dikelola secara terkendali dalam rangka menunjang kelancaran operasional perusahaan. Supervisor material handling bertanggung jawab atas operasional forklift untuk memindahkan material yaitu bahan baku, botol kosong dan botol isi, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan pengadaan barang/material yang berkualitas untuk keperluan operasional maupun penunjang kelancaran perusahaan. TEKNIK INDSUTRI Page 8

9 Kepala gudang logistic bertanggung jawab dalam menerima, meyimpan dan mengeluarkan bahan baku dan bahan penolong untuk keperluan produksi. Selain itu, kepala gudang logistik bertanggung jawab atas keamanan dan kerusakan barang yang disimpan Ketenagakerjaan Sampai saat ini PT. SSI berjumlah 499 yang terdiri dari 49 tenaga kerja lakilaki dan 9 orang tenaga kerja wanita. Latar belakang pendidikan cukup beragam minimal pendidikan SMP yaitu pegawai lama yang memasuki usia pensiun, sisanya SLTA dan sarjana. Tenaga kerja yang ada terdiri dari tenaga kerja tetap dan tenaga kerja harian, tenaga kerja harian adalah tenaga kerja yang belum di angkat menjadi tenaga kerja tetap. Tenaga kerja tetap dibayar 2 hari sebelum bulan berakhir dan apbila hari pembayaran jatuh pada hari minggu, pembayaran dilaksanakan sehari sebelumnya. Sedangkan tenaga kerja harian di bayar setelah 3 hari periode minggu sebelumnya. Komponen upah terdiri dari gaji pokok imbalan hadir dan uang makan. Tenaga kerja di pabrik dibagi berdasarkan waktu (shift) yaitu : Shift 1 : jam. sampai 8. WIB Shift 2 : jam 8. sampai 16. WIB Shift 3 : jam 16. sampai. WIB Tunjangan dan fasilatas yang diberikan PT. Sinar Sosro Indonesia TEKNIK INDSUTRI Page 9

10 1. Jamsostek, yang meliputi program antara lain jaminan kecelakan kerja, kematian, hari tua dan pemeliharaan kesehatan. 2. Pakaian seragam yang diberikan setiap tahun. 3. Rekreasi yang diberikan setiap tahun. 4. Antar jemput karyawan. 5. Tempat ibadah (Masjid) 6. Kantin (subsidi) 7. Koperasi simpan pinjam 8. Sumbangan bagi karyawan dan keluarga karyawan (pernikahan, khitanan, dan meninggal) 9. Tunjangan Hari Raya (THR) Proses Produksi TAHAP I : Penyeduhan TEH Teh Wangi Melati, diseduh di dalam tangki ekstraksi dengan air mendidih yang sudah melalui proses filtrasi dan pemanasan. Setelah proses penyeduhan Teh selesai,maka Teh Cair Pahit ( TCP ) hasil seduhan tersebut dilewatkan ke filter cosmos dan ditampung di tangki pencampuran ( Mixing Tank ). TAHAP II : Pelarutan Gula Gula pasir putih, dilarutkan dengan air panas di tangki pelarutan gula sampai menjadi sirup gula. Sirup Gula ini kemudian difilter dan dipompa kedalam tangki penampungan. TEKNIK INDSUTRI Page 1

11 TAHAP III : Pencampuran Dari tangki penampungan, sirup gula dipompa ke tangki pencampuran hingga kadar gula untuk Teh Cair Manis ( TCM ) mencapai standar yang telah ditentukan. TAHAP IV : Pemanasan Teh Cair Manis Teh Cair Manis ( TCM ) adalah hasil pencampuran Teh Cair Pahit ( TCP ) dengan sirup gula yang kemudian dipompa ke unit pasteurisasi ( Proses Pemanasan ). Pada proses ini TCM dipanaskan dengan Heat Exchanger (Pemanas Tidak Langsung) hingga mencapai temperatur diatas 9 C. TAHAP V : Pengisian Dalam Botol Dari unit pasteurisasi ini TCM dipompa ke mesin pengisi botol. Di stasiun ini, TCM dengan temperatur diatas 9 C diisi kedalam botol panas yang sudah dicuci dan steril, sehingga bebas dari kuman. Dalam keadaan panas, botol langsung ditutup, diangkut dan dibiarkan dingin dengan sendirinya. Oleh karena itu, TBS (Teh Botol Sosro) tetap segar dan tahan lama walaupun tanpa penambahan bahan pengawet selama kerapatan botol terjamin Pengumpulan Data Jumlah Produksi Teh Botol Sosro Tahun 211 Tabel 4.1 Data Produksi Teh Botol Sosro Tahun 211 No Bulan Produksi 1 Januari Februari 16 3 Maret April 192 TEKNIK INDSUTRI Page 11

12 5 Mei Juni Juli Agustus September 18 1 Oktober November Desember Harga Bahan Baku Tabel Harga Bahan Baku Bahan Baku Penolong Harga Bahan Baku Per Kg Bahan Kimia PAC Rp Sodium Hipokhlorit Rp 1.4. Air Rp 3. Gula Rp 12. The Rp Pemesanan Pemesanan yaitu semua biaya yang meliputi biaya administrasi untuk pembelian atau pemesanan kepada pemasok (supplier) dari luar. Besar kecilnya pemesanan akan sangat tergantung pada seberapa sering pesanan akan dibuat dengan volume pesanan barang. Berdasarkan wawancara section head pengelolaan air, didapatkan biaya pemesanan setiap 1x pesan adalah 5% dari harga bahan baku. Tabel 4.3 Pemesanan Bahan Baku Penolong Pemesanan (5% Dari Harga TEKNIK INDSUTRI Page 12

13 Bahan Baku) Bahan Kimia PAC Rp 76.2 /1 x pesan Sodium Hipokhlorit Rp 7. /1 x pesan Air Rp 1 /1x pesan Gula Rp 6 /1 x pesan Teh Rp 125 /1 x pesan Penyimpanan penyimpanan yaitu biaya yang berkaitan dengan biaya penyimpanan barang, misalnya biaya sewa gudang, biaya pengawasan gudang, asuransi, biaya bunga bank, listrik dan pajak. penyimpanan bahan baku penolong untuk PT BSD adalah 15% dari harga bahan baku penolong tersebut. Tabel 4.4 Penyimpanan Penyimpanan Bahan Baku Penolong (15% Dari Harga Bahan Baku) Bahan Kimia PAC Rp Sodium Hipokhlorit Rp 21. Air Rp 4 Gula Rp 1.8 The Rp Lead Time Waktu tegang adalah waktu yang dibutuhkan mulai dari awal pemesanan dilakukan sehingga bahan baku sampai ke pabrik. Lead time tersebut berlaku untuk setiap kali pemesanan. Data lead time bahan baku penolong untuk PT BSD adalah Sebagai berikut: Tabel 4.5 Lead Time No Bahan Baku Penolong Lead Time TEKNIK INDSUTRI Page 13

14 1 Bahan Kimia PAC 1 Hari 2 Sodium Hipokhlorit 1Hari 3 Air 1 Hari 4 Gula 1 Hari Struktur Untuk menentukan ukuran lot perlu diketahui harga dari setiap item per unit, biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Dibawah ini dijelaskan tabel data struktur biaya dari setiap bahan baku Bill Of Material TEH AIR GULA BAHAN KIMA PAC Sodium Hipokhlorit Gambar Bill of Material Pengolahan Data Langkah-langkah MRP Dalam penerapan metode MRP ada empat langkah dasar yang diperlukan, yaitu: TEKNIK INDSUTRI Page 14

15 Netting Merupakan proses perhitungan kebutuhan bersih suatu item untuk periode yang tercakup dalam horizon perencanaan. Besarnya kebutuhan bersih merupakan selisih antara kebutuhan kotor dengan status persediannya. Dalam pesanan matematis :NR t = GR t SR t Oh t Keterangan: NR = bila GR SR OH < NRt = Net Requirement untuk t adalah kebutuhan bersih pada periode t GRt = Gross Requirement untuk t adalah kebutuhan kotor pada periode t SRt = Scheduling Receipt untuk t adalah jadwal penerimaan pada perode t OHt = On Hand Inventory untuk t adalah persediaan di tangan pada periode t Offsetting Waktu tunggu (lead time) yang diperlukan untuk menetukan saat/tanggal perintah pesanan, dengan cara menghitung kebutuhan bersih yang harus tersedia dengan LEAD TIME. Lotting Pengolahan di sini menggunakan 4 metode yaitu: a. FOQ (Fixed Quantity) b. EOQ (Economic Quantity) c. FPR (Fixed Periode Requirement) d. L4L (Lot for lot) Exploding Exploding merupakan proses perhitungan kebutuhan untuk tingkat yang lebih bawah yang didasarkan dari struktur produk dari item utama/induk. Berikut ini penentuan Offsetting dan perhitungan Netting, Lotting dan Eksploding dengan menggunakan semua metode. TEKNIK INDSUTRI Page 15

16 Perhitungan MRP Dengan Metode FOQ Dalam memecahkan metode ini menggunakan intuisi, karena sesuai dengan teori yang ada bahwa metode ini tidak memperlihatkan kapasitas produksi, fasilitas, jumlah dan metode ini berprinsip pada order quantity tetap. Dimana dalam penentuan rencana pemesanan ditetapkan berdasarkan pengalaman yang telah ada dan intuisi.teknik ini digunakan karena adanya keterbatasan fasilitas, misalnya keterbatasan kemampuan gudang, kemampuan pabrik untuk memesan atau jika bahan itu dibuat sendiri. Dalam penulisan laporan ini untuk metode FOQ diambil dari data permintaan yang terbesar dengan interval periode yang tetap dikarenakan agar hasil MRP yang diharapkan lebih efisien. Berikut adalah contoh perhitungan MRP sepatu menggunakan metode FOQ ditunjukan pada Tabel 4. 6, sedangkan perhitungan material lainnya dapat di lihat di lampiran TEKNIK INDSUTRI Page 16

17 Tabel 4.6. Perhitungan MRP Teh Dengan Metode FOQ Description Gross Requiremen ts Releases Receipt 18 Lead Time : 1 MRP for Teh (Level ) Lot Size : FOQ (max) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode On Hand Simpan 2.2 (Rp) : 375 x 68 1 Pesan (Rp) : 125 x Total 2.2 Persediaan (Rp) : Total TEKNIK INDSUTRI Page 17

18 Tabel 4.7. Perhitungan MRP Air Dengan Metode FOQ Description Gross Requiremen ts Releases Receipt 18 Lead Time : 1 MRP for Air (Level 1) Lot Size : FOQ (max) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 4 x Pesan (Rp) : 1 x Total Persediaan (Rp) : TEKNIK INDSUTRI Page 18

19 Tabel 4.8. Perhitungan MRP Gula Dengan Metode FOQ Description Gross Requirement s Releases Receipt 18 Lead Time : 1 MRP for Gula (Level 1) Lot Size : FOQ (max) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 1.8 x Pesan (Rp) : 6 x Total Persediaan (Rp) : TEKNIK INDSUTRI Page 19

20 Tabel 4.9. Perhitungan MRP Bahan Kimia PAC Dengan Metode FOQ Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt Lead Time : 1 MRP for Bahan Kimia PAC (Level 2) Lot Size : FOQ (max) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 2287 x Pesan (Rp) : 762 x Total Persediaan (Rp) : TEKNIK INDSUTRI Page 2

21 Tabel 4.1. Perhitungan MRP Sodium Hipokhlorit Dengan Metode FOQ Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt Lead Time : 1 MRP for Sodium Hipokhlorit (Level 2) Lot Size : FOQ (max) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 21 x Pesan (Rp) : 7 x Total Persediaan (Rp) : TEKNIK INDSUTRI Page 21

22 EOQ Perhitungan lot untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis untuk ukuran kuantitas pemesananya (Lot Size), penentuan ukuran lot untuk semua material adalah sebagai berikut: Dimana : EOQ = Economic Quantity d = Penggunaan Rata-rata pertahun c = pesan I = simpan Teh = D = dc i 2x x375 = dibulatkan 129 unit Air = D = dc i 2x17493x1 = dibulatkan 3415 unit Gula = D = dc i 2x17493x6 = dibulatkan 3415 unit Bahan Kimia PAC = D = 12 2dc i 2xx762 = dibulatkan 3424 unit TEKNIK INDSUTRI Page 22

23 21147 Sodium Hipoklorit = D = 12 2dc i 2xx7 = dibulatkan 3424 unit Berikut adalah contoh perhitungan MRP sepatu menggunakan metode EOQ ditunjukan pada Tabel 4.11, TEKNIK INDSUTRI Page 23

24 Tabel Perhitungan MRP Teh Dengan Metode EOQ Description Gross Requirements Releases Receipt MRP for Teh (Level ) Lead Time : 1 Lot Size : EOQ (129 x 17) Quantity On Hand : Safety Stock : On Hand Simpan 7.7 (Rp) : 375 x Pesan (Rp) : 125 x Total 7.7 Persediaan (Rp) : 9 Periode Total TEKNIK INDSUTRI Page 24

25 Tabel Perhitungan MRP Air Dengan Metode EOQ Description Gross Requiremen ts Releases Receipt MRP for Air (Level 1) Lead Time : 1 Lot Size : EOQ (3415 x 51) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode On Hand Simpan 3.31 (Rp) : 4 x Pesan (Rp) : 1 x Total 3.31 Persediaan (Rp) : Total TEKNIK INDSUTRI Page 25

26 Tabel Perhitungan MRP Gula Dengan Metode EOQ Description Gross Requiremen ts Releases Receipt MRP for Gula (Level 1) Lead Time : 1 Lot Size : EOQ (3415 x 51) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode On Hand Simpan 1.32 (Rp) : 1.8 x Pesan (Rp) : 6 x Total 1.32 Persediaan (Rp) : Total TEKNIK INDSUTRI Page 26

27 Tabel Perhitungan MRP Bahan Kimia PAC Dengan Metode EOQ Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt MRP for Bahan Kimia PAC (Level 2) Lead Time : 1 Lot Size : EOQ (3424 x 51) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan 8.27 (Rp) : 2287 x Pesan (Rp) : 762 x Total Persediaan (Rp) : TEKNIK INDSUTRI Page 27

28 Tabel Perhitungan MRP Sodium Hipokhlorit Dengan Metode EOQ MRP for Sodium Hipokhlorit (Level 2) Lead Time : 1 Lot Size : EOQ (3424 x 51) Quantity On Hand : Safety Stock : Description Periode Total Gross Requirements Releases 12 Receipt On Hand Simpan (Rp) : 21 x Pesan (Rp) : 7 x Total Persediaan (Rp) : TEKNIK INDSUTRI Page 28

29 Perhitungan MRP Dengan Metode FPR Konsep ini menggunakan konsep pemesanan dengan interval tetap, tetapi jumlah yang dipesan bervariasi. Jumlah yang dipesan merupakan penjumlahan dari permintaan pada periode-periode yang ada. Misalnya kebutuhan bersih dua periode telah ditetapkan, teknik ini dapat memasukkan pesanan paeriode lainnya, kecuali saat kebutuhan bersih dalam suatu periode yang ditentukan sama dengan nol dapat memajukan interval pemesanan. Karena di dalam penulisan laopran ini tetang merencanakan kebutuhan material pada satu tahun kedepan (12 bulan) maka agar lebih efisien interval waktu yang digunakan adalah tiap dua periode. Berikut adalah contoh perhitungan MRP The Sosro menggunakan metode FPR ditunjukan pada Tabel 4.15 TEKNIK INDSUTRI Page 29

30 Tabel Perhitungan MRP Teh Dengan Metode FPR Description Gross Requirements Releases Receipt Lead Time : 1 MRP for Teh (Level ) Lot Size : FPR (max) Quantity On Hand : Safety Stock : 3136 On Hand Simpan (Rp) : 18 x Pesan (Rp) : 125 x 6 7 Total Persediaan (Rp) : Periode Total TEKNIK INDSUTRI Page 3

31 Tabel Perhitungan MRP Air Dengan Metode FPR Description Gross Requiremen ts Releases Receipt 3136 Lead Time : 1 MRP for Air (Level 1) Lot Size : FPR (max) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 4 x Pesan (Rp) : 1 x 6 9 Total Persediaan (Rp) : TEKNIK INDSUTRI Page 31

32 Tabel Perhitungan MRP Gula Dengan Metode FPR MRP for Gula (Level 1) Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt 3136 Lead Time : 1 Lot Size : FPR (max) Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 1.8 x Pesan (Rp) : 6 x 6 36 Total Persediaan (Rp) : 36 TEKNIK INDSUTRI Page 32

33 Tabel Perhitungan MRP Bahan Kimia Dengan Metode FPR Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt Lead Time : 1 MRP for Bahan Kimia PAC (Level 2) Lot Size : FPR (max) Quantity On Hand : Safety Stock : 3648 Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 2287 x Pesan (Rp) : 762 x Total Persediaan (Rp) : 4575 TEKNIK INDSUTRI Page 33

34 Tabel 4.2. Perhitungan MRP Sodium Hipokhlorit Dengan Metode FPR Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt Lead Time : 1 MRP for Sodium Hipokhlorit (Level 2) Lot Size : FPR (max) Quantity On Hand : Safety Stock : 3648 Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 21 x Pesan (Rp) : 7 x 6 42 Total Persediaan (Rp) : 42 TEKNIK INDSUTRI Page 34

35 Perhitungan MRP Dengan Metode Lot For Lot Pemesanan lot for lot adalah pendekatan yang paling mudah dari semua teknik ukuran lot. Jumlah yang dipesan besarnya sama dengan jumlah yang dibutuhkan dalam suatu periode. Berikut adalah contoh perhitungan MRP Teh menggunakan metode Lot For Lot ditunjukan pada Tabel TEKNIK INDSUTRI Page 35

36 Tabel Perhitungan MRP Teh Dengan Metode L4L MRP for Teh (Level ) Lead Time : 1 Lot Size : L4L Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt Quantity On Hand : Safety Stock : 1536 Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 375 x Pesan (Rp) : 125 x Total Persediaan (Rp) 15 TEKNIK INDUSTRI Page 36

37 Tabel Perhitungan MRP Air Dengan Metode L4L Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt 1536 Lead Time : 1 MRP for Air (Level 1) Lot Size : L4L Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 4 x Pesan (Rp) : 1 x Total Persediaan (Rp) 18 TEKNIK INDUSTRI Page 37

38 Tabel Perhitungan MRP Gula Dengan Metode L4L Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt 1536 Lead Time : 1 MRP for Gula (Level 1) Lot Size : L4L Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 18 x Pesan (Rp) : 6 x Total Persediaan (Rp) 72 TEKNIK INDUSTRI Page 38

39 Tabel Perhitungan MRP Bahan Kimia PAC Dengan Metode L4L MRP for Bahan Kimia PAC (Level 2) Lead Time : 1 Lot Size : L4L Quantity On Hand : Safety Stock : Descriptio Periode n Total Gross Requireme nts Releases Receipt On Hand Simpan (Rp) : 2287 x Pesan (Rp) : 762 x Total Persediaan (Rp) 91 TEKNIK INDUSTRI Page 39

40 Tabel Perhitungan MRP Dengan Sodium Hipokhlorit Metode L4L Descriptio n Gross Requireme nts Releases Receipt Lead Time : 1 MRP for Sodium Hipokhlorit (Level 2) Lot Size : L4L Quantity On Hand : Safety Stock : Periode Total On Hand Simpan (Rp) : 21 x Pesan (Rp) : 7 x Total Persediaan (Rp) 84 TEKNIK INDUSTRI Page 4

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Berdirinya Perusahaan PT. Sinar Sosro adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang minuman teh dalam kemasan. Perusahaan ini terletak di Jalan Raya Bekasi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Keluarga Sosrodjojo memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga Sosrodjojo melakukan ekspansi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan minuman Sosro pada awalnya merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi saat ini, perkembangan dalam dunia industri baik dari sektor manufaktur dan jasa telah mengalami perubahan dan perkembangan. Tiap perusahaan saling

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Sosro bermula dari usaha keluarga Sosrodjojo yang menjual teh wangi pada tahun 1940 di Kabupaten Slawi, Propinsi Jawa Tengah. Setelah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Pabrik yang dimiliki Keluarga Sosrodjojo ini memulai usaha dengan menjual teh wangi pada tahun 1940 di Slawi, Jawa Tengah. Pada tahun 1965 keluarga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Perencanaan Produksi dan Pengendalian Persediaan Pengertian mengenai Production Planning and Inventory control (PPIC) akan dikemukakan berdasarkan konsep sistem. Produksi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PENGERTIAN MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Cikal bakal PT. Sosro bermula dari usaha keluarga Sosrodjojo yang menjual teh wangi pada tahun 1940 di Kabupaten Slawi, Propinsi Jawa Tengah. Setelah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.2. Manajemen Persediaan Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan yang akan digunakan untuk memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk proses produksi atau perakitan untuk

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 TEKNOLOGI PROSES PRODUKSI Proses produksi PT Amanah Prima Indonesia dimulai dari adanya permintaan dari konsumen melalui Departemen Pemasaran yang dicatat sebagai pesanan dan

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB. Christian Kuswibowo, M.Sc. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen Modul ke: Manajemen Persediaan Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) PPB Fakultas FEB Christian Kuswibowo, M.Sc Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Bagian Isi MRP didasarkan pada permintaan dependen.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan minuman Sosro pada awalnya merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang

Lebih terperinci

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP)

Jurnal Distribution Requirement Planning (DRP) PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI HASIL PERIKANAN DENGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING (DRP) (Studi Kasus Di UD. Retro Gemilang Internasional Sidoarjo) 2009 Adib Fahrozi

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisis Perencanaan Kebutuhan Material (MRP) Perencanaann Kebutuhan Material atau MRP dimulai setelah inputnya yaitu Jadwal Induk Produksi, Struktur Produk dan Catatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Kurnia Aneka Gemilang berdiri sejak tahun 1969, dengan nama UD. Kurnia. Perusahaan ini menjalankan usaha yang bergerak dibidang produksi sirup

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, dunia usaha tumbuh dengan semakin pesat. Sehingga menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efisien dalam menghadapi persaingan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26

IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26 IMPLEMENTASI METODE PERENCANAAN KEBUTUHAN BAHAN DALAM PEMESANAN BAHAN BAKU KERIPIK KENTANG DI INDUSTRI KECIL MENENGAH BENCOK 26 Disusun Oleh: Charlos Lalack Pembimbing: Ir. Asep Mohamad Noor, MT. Latar

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT Sinar Sosro merupakan suatu perusahaan yang memproduksi minuman dalam kemasan botol. Adapun produk yang dihasilkan berupa teh botol sosro, fruit tea dan prim-a. Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat, terutama dalam industri bisnis consumer goods. Bentangan bisnis saat ini, khususnya food and beverage company,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Di dalam melakukan suatu kegiatan dan analisis usaha atau produksi bidang manufaktur, suatu peramalan (forecasting) sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen.

BAB III. Metode Penelitian. untuk memperbaiki keterlambatan penerimaan produk ketangan konsumen. BAB III Metode Penelitian 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pt. Anugraha Wening Caranadwaya, diperusahaan Manufacturing yang bergerak di bidang Garment (pakaian, celana, rompi,

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta PART 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan CV. Kurnia Teknik adalah sebuah CV spesialis moulding dan juga menerima jasa CNC, EDM, INJECT, dan DIGIT. CV. Kurnia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Kilas Sejarah PT. Sinar Sosro Mojokerto PT Sinar Sosro adalah perusahaan yang memproduksi teh manis dalam kemasan botol pertama di Indonesia. Semuanya dimulai pada tahun

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

MANAJEMEN PERSEDIAAN. Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ. Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: Perencanaan Kebutuhan Barang (MRP) -EOQ Fakultas FEB Prepared by: Dr. Sawarni Hasibuan Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id Proses dalam MRP Bill of material (BOM)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Medan Sumber Alam Semesta yang disingkat dengan PT. MSAS merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pendistribusian produk minuman. Tahun 1948

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,

Lebih terperinci

3 BAB III LANDASAN TEORI

3 BAB III LANDASAN TEORI 3 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Bahan Baku Bahan baku atau yang lebih dikenal dengan sebutan raw material merupakan bahan mentah yang akan diolah menjadi barang jadi sebagai hasil utama dari perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Perusahaan 4.1.1 Profil Perusahaan Kantor Pabrik PT. Sinar Sosro Cibitung merupakan cabang pabrik yang didirikan oleh Sosro yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat di jalan Daan Mogot KM 11 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan telekomunikasi di Indonesia yaitu PT. Indosat, Tbk yang beralamat

Lebih terperinci

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT REKABAJA MANDIRI memproduksi ratusan item produk yang berasal dari puluhan group produk. Mengingat begitu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Persaingan industri minuman ringan di Indonesia semakin ketat. Berdasarkan data Gabungan Asosiasi Pengusaha Makanan Dan Minuman Indonesia (GAPMMI) angka

Lebih terperinci

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)

BAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat) 102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN DAN PERKEMBANGANNYA

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN DAN PERKEMBANGANNYA IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH PERUSAHAAN DAN PERKEMBANGANNYA SOSRO merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama SOSRO diambil dari nama keluarga pendirinya

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe

Lebih terperinci

Penerapan Material Requirements Planning (MRP) dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Produk Botol DK 8211 B di PT. Rexam Packaging Indonesia

Penerapan Material Requirements Planning (MRP) dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Produk Botol DK 8211 B di PT. Rexam Packaging Indonesia Penerapan Material Requirements Planning (MRP) dalam Perencanaan Persediaan Bahan Baku Produk Botol DK 8211 B di PT. Rexam Packaging Indonesia Rahmad Fajar S. S1 Pend. Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak CV Belief Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur sepatu. Sepatu yang diproduksi terdiri dari 2 jenis, yaitu sepatu sandal dan sepatu pantofel. Dalam penelitian ini penulis

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Matrikstama Andalan Mitra, sebuah perusahaan perdagangan, yang beralamatkan di Jl. Daan Mogot KM.12 No.9 Jakarta

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA. beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941.

BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA. beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan Tangerang 4941. BAB IV PENGUMPUALAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Lokasi Penelitian Penulis mengadakan penelitian pada PT. Pratama Abadi Industri yang beralamat di Jalan Raya Serpong KM. 7, Pakulonan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Abadi Teknik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang perancangan dan manufaktur untuk peralatan

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1. Pengertian Material Requirements Planning (MRP) Menurut Gasperz (2004), Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders

Lebih terperinci

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha

Abstrak. Universitas Kristen Maranatha Abstrak Perusahaan Plastik X adalah perusahaan penghasil plastik injection process dengan orientasi pasar lokal, sehingga harus dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya agar dapat memenangkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, kondisi persaingan yang ada di dunia usaha saat ini semakin ketat. Hal ini disebabkan tuntutan konsumen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Persediaan 2.1.1 Pengertian Persediaan Keberadaan persediaan dalam suatu unit usaha perlu diatur sedemikian rupa sehingga kelancaran pemenuhan kebutuhan pemakai dapat dijamin

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Bisnis Perusahaan Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yakni

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar spesifikasi mesin produksi di PT. Sinar Sosro Bagian Water Treatment a. Sand Filter Tinggi Tangki : 180 cm Diameter Tangki : 81 cm Kapsitas Tangki : 3000 liter Isi Media Cara

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning

BAB III ANALISIS SISTEM. produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning 42 BAB III ANALISIS SISTEM Bab ini akan menjelaskan tentang deskripsi permasalahan sistem, proses produksi dan prosedur persediaan bahan baku pada Perusahaan Roti Morning Bakery, analisis kebutuhan sistem,

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA 1 3.1 PERSEDIAAN BAB III TINJAUAN PUSTAKA Maryani, dkk (2012) yang dikutip oleh Yudhistira (2015), menyatakan bahwa persediaan barang merupakan bagian yang sangat penting bagi suatu perusahaan. Persediaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Tirta Sibayakindo PT. Tirta Sibayakindo adalah perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang produksi air minum dalam kemasan (AMDK) bermerek

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8).

BAB II LANDASAN TEORI. berharga bagi yang menerimanya. Tafri (2001:8). BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem informasi adalah data yang dikumpulkan, dikelompokkan dan diolah sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah satu kesatuan informasi yang saling terkait dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT Klip Plastik Indonesia sejak dari Agustus-Desember 2015, penulis tertarik untuk melakukan penelitian di PT Klip Plastik

Lebih terperinci

UAS Manajemen Operasi - 12 Juni ,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator

UAS Manajemen Operasi - 12 Juni ,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator Manajemen Operasi Exercise UAS 2013 UAS Manajemen Operasi - 12 Juni 2013 2,5 jam Closed book, boleh menggunakan kalkulator Petunjuk: Setiap soal memiliki bobot yang sama Tulisan harus terbaca jelas tidak

Lebih terperinci

MANAJEMEN PERSEDIAAN

MANAJEMEN PERSEDIAAN Modul ke: MANAJEMEN PERSEDIAAN Merencanakan Kebutuhan Barang Persediaan dengan Economic Order Quantity Fakultas EKONOMI DAN BISNIS M. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM Program Studi Manajemen PERSEDIAAN Pengertian

Lebih terperinci

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG

ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG ANALISIS PERENCANAAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU MENGGUNAKAN TEKNIK LOTTING DI PT AGRONESIA INKABA BANDUNG I Made Aryantha dan Nita Anggraeni Program Studi Teknik Industri, Universitas Komputer Indonesia,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan.

I. PENDAHULUAN. perusahaan jasa boga dan perusahaan pertanian maupun peternakan. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi saat ini bisnis di Indonesia berkembang dengan pesat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk menemukan sebuah solusi yang tepat agar dapat bertahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era yang sudah maju pada saat ini manusia sangat memerlukan Teknologi dalam kehidupannya. Semakin pesatnya pertumbuhan teknologi, maka saat ini tercipta banyak

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam penyusunan tugas akhir ini dibutuhkan beberapa landasan teori sebagai acuan dalam penyusunannya. Landasan teori yang dibutuhkan antara lain teori tentang Sistem Informasi, teori

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi bisnis, diperlukan kemampuan untuk mengakomodasikan ketidakpastian internal maupun eksternal dalam mengambil keputusan. Ketidakpastian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat CV.CITA NASIONAL. dengan merk dagang Susu Segar Nasional, produk lainnya yaitu yogurt

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Sejarah Singkat CV.CITA NASIONAL. dengan merk dagang Susu Segar Nasional, produk lainnya yaitu yogurt BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Singkat CV.CITA NASIONAL Perusahaan CV Cita nasional adalah perusahaan milik perseorangan yang bergerak dalam pengelolaan susu murni

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Menara Cemerlang, suatu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan karung plastik. Pada saat ini perusahaan sedang mengalami penjualan yang pesat dan mengalami

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Untuk memecahkan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan beberapa terori pendukung yang relevan. 2.1 Inventory Control Pengawasan persediaan digunakan untuk mengatur tersedianya

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH. 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia 46 BAB IV PEMBAHASAN MASALAH 4.1 Sistem Pengadaan Perlengkapan Produksi pada PT. Indomo Mulia PT Indomo mulia merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi peralatan rumah tangga salah satu produk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. melaksanakan kegiatan utama suatu perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI. melaksanakan kegiatan utama suatu perusahaan. BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Informasi Sistem informasi merupakan suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan pengolah transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dan menurut Rangkuti (2007) Persediaan bahan baku adalah: 10 2.1. Persediaan 2.1.1. Pengertian Persediaan BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam perusahaan setiap manajer operasional dituntut untuk dapat mengelola dan mengadakan persediaan agar terciptanya efektifitas

Lebih terperinci

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan. PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA III. 1. Sejarah Singkat Perkembangan Perusahaan PI adalah perusahaan yang berbadan hukum CV (Commanditaire Vennotschap/ Perseroan Komanditer). Perusahaan ini didirikan oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan minuman Sosro pada awalnya merupakan perusahaan keluarga yang didirikan oleh Bapak Sosrodjojo (alm) pada tahun 1940. Merek Sosro yang

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB LAMPIRAN 1 PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB 1. General Manager Menentukan dan merumuskan kegiatan utama dalam perusahaan untuk pencapaian tujuan umum perusahaan. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Bahan baku merupakan salah satu unsur yang menentukan kelancaran proses produksi suatu perusahaan. Apabila persediaan bahan baku tidak mencukupi, maka proses

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi, maka penulis menggunakan metode penyelesaian masalah yang dapat digambarkan sebagai berikut: Penelitian Pendahuluan Identifikasi

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. SEJARAH UMUM PERUSAHAAN Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama Sosro diambil dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo.

Lebih terperinci

PENULISAN ILMIAH. : Angelica Herpiani NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT

PENULISAN ILMIAH. : Angelica Herpiani NPM : Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT PENULISAN ILMIAH Mempelajari Perencanaan Kebutuhan Material Dalam Pembuatan Body Keramik Brand Centro Ukuran 10x50 di PT. Industri Keramik Kemenangan Jaya Nama : Angelica Herpiani NPM : 33409672 Fakultas

Lebih terperinci

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI

Seminar Nasional Manajemen Ekonomi Akuntansi (SENMEA) UNPGRI KEDIRI Analisis Perencanaan Pengadaan Material Bahan Bangunan pada PT Dhaha Jaya Persada Menggunakan Metode MRP (Material Requirements Planning) Guna Efisiensi Biaya Nazar J Kristiawan Dr. Lilia Pasca Riani,

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang dikumpulkan digunakan untuk mendukung pengolahan data yang dilakukan ataupun sebagai input dari setiap metode-metode

Lebih terperinci

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis

Manajemen Persediaan. Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Manajemen Persediaan Modul ke: 10Fakultas Ekonomi & Bisnis Perencanaan Kebutuhan Barang_(MRP) Lot for Lot Dinar Nur Affini, SE., MM. Program Studi Manajemen Perencanaan Kebutuhan Material Perencanaan Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perencanaan produksi dan penyediaan bahan baku merupakan dua hal yang berkaitan. Berapa banyak bahan baku yang harus disediakan, ditentukan oleh berapa jumlah produk yang akan dibuat pada suatu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Sejarah manajemen menurut William (2008:44) sebagai bidang studi manajemen mungkin berusia 125 tahun, tetapi ide-ide dan praktek manajemen benarbenar

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MODEL. 5.1 Implementasi Model MRP untuk Perencanaan Pengadaan Firebrick

BAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MODEL. 5.1 Implementasi Model MRP untuk Perencanaan Pengadaan Firebrick BAB V IMPLEMENTASI DAN ANALISIS MODEL 5.1 Implementasi Model MRP untuk Perencanaan Pengadaan Firebrick 5.1.1 Penentuan Gross Requirement Firebrick Penentuan kebutuhan firebrick didasarkan pada penjelasan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 53 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Nabatindah Sejahtera adalah sebuah perusahaan nasional yang resmi didirikan di Jakarta, sejak tanggal

Lebih terperinci

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING BAB V MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING 5.1 Landasan Teori Perencanaan kebutuhan material (material requirements planning) merupakan metode perencanaan dan pengendalian pesanan dan inventori untuk item-item

Lebih terperinci

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN:

Jurnal String Vol. 1 No. 1 Tahun 2016 ISSN: ANALISA PENGENDALIAN PERSEDIAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN LINE CONVEYOR UNTUK MEMINIMALISASIKAN BIAYA PERSEDIAAN Juliana Program Studi Teknik Informatika,Universitas Indraprasta PGRI Email: Kallya_des@yahoo.com

Lebih terperinci

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) ABSTRAK Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Produk Olahan Mangga Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP) Ardaneswari DPC *) *) Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan.

Bab 1. Pendahuluan. Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Keadaan perekonomian di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Sampai saat ini perekonomian Indonesia belum bisa pulih dari krisis ekonomi yang berkepanjangan.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4. Pengumpulan Data 4.. Proses Produksi Sistem produksi yang dilakukan pada PT Sinar Sosro KPB Cakung merupakan sistem produksi dengan kategori batch production.

Lebih terperinci

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) ABC Amber Text Converter Trial version, http://www.processtext.com/abctxt.html MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengendalian bahan baku kayu di perusahaan manufaktur Sagitria Collection yang beralamat di Jl.

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT Belfoods Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pangan khususnya di bidang industri daging olahan dan makanan beku.

Lebih terperinci

Kata kunci : distribusi, order fulfillment, lot sizing, distribution requirement planning, peramalan

Kata kunci : distribusi, order fulfillment, lot sizing, distribution requirement planning, peramalan USULAN PERENCANAAN DAN PENJADWALAN AKTIVITAS DISTRIBUSI AIR MINUM DALAM KEMASAN GALLON UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMENUHAN PERMINTAAN DI PABRIK MKS MENGGUNAKAN METODE DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bandar Bunder berada di Jl. Batubara No. 19 Tebing Tinggi. Perusahaan ini bergerak dibidang produksi alat-alat rumah tangga berupa sendok dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang 21 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Outlet Holcim Solusi Rumah Cilodong yang tepatnya beralamat di Jl Abdul Gani Raya, No.60, kelurahan Kalibaru, kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sinar Sosro divisi distribusi kantor penjualan wilayah cabang Daan

BAB III METODE PENELITIAN. Sinar Sosro divisi distribusi kantor penjualan wilayah cabang Daan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Gambar Umum Perusahaan 3.1.1 Lokasi Penelitian Dalam rangka penulisan skripsi ini, penulis menjadikan PT. Sinar Sosro divisi distribusi kantor penjualan wilayah cabang Daan

Lebih terperinci