BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum
|
|
- Ade Hartono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 3 METODOLOGI 3.1 Penelitian Secara Umum Dalam bab ini menjelaskan cara penelitian yang dilakukan untuk menaikkan kualitas air hujan dengan batu kapur, baru kapur yang dipanaskan 400 C, karbon aktif dan zeolit. Metodologi penelitian dapat dibagi dalam pengambilan sampel air hujan, studi penggabungan air hujan dengan material agregat dan studi kolom. Untuk segmen pertama, air hujan dikumpulkan dengan wadah ember yang berdiameter 60 cm dan berkapasitas 40 liter. Wadah dibersihkan terlebih dahulu untuk menghilangkan kotoran atau sisa debu. Wadah tersebut ditaruh di atas atap gedung di bagian yang tidak terhalang apapun, agar air hujan yang tertampung langsung masuk ke wadah tanpa terkena benda yang dapat mempengaruhi kualitas sampel. Gedung tersebut berlokasi di Jalan Komplek Sandang D9, Kemanggisan, Jakarta Barat. Air hujan ditampung dalam wadah dan dikumpulkan secara teratur, biasanya sehari setelah hujan yang deras. Sampel air hujan yang sudah ditampung dimasukkan dalam jerigen berkapasitas 20 liter dan disimpan di tempat dengan suhu ruang normal. Periode pengambilan sampel dimulai pada bulan Maret 2014 sampai dengan bulan Juni Zeolit, batu kapur dan karbon aktif yang disaring, dikeringkan dalam oven pada suhu 115 C sebagai media peningkatan kualitas air hujan dari penelitian ini. Total terdapat tujuh jerigen berisi sampel air hujan yang berhasil dikumpulkan. Dari masing-masing empat buah jerigen berkapasitas 20 liter, diambil 18 liter air hujan untuk 90 botol berkapasitas masing-masing 200 ml. Sehingga total dari empat buah jerigen tersebut didapat sebanyak 360 botol sampel air hujan. 90 dimasukkan zeolit, 90 dimasukkan karbon aktif, 90 dimasukkan batu kapur murni dan 90 dimasukkan batu kapur 400 C. Dari 360 botol tersebut pembagian masing-masing material zeolit, karbon aktif, batu kapur murni dan batu kapur 400 C untuk lebih jelasnya ditunjukkan dalam skema pada Gambar 3.1, Gambar 3.2, Gambar 3.3 dan Gambar 3.4. Di segmen berikutnya parameter operasional dan karakteristik dari percobaan kolom pertama ditentukan. Kolom yang digunakan diisi dengan kapas 4 lapis untuk penyaringan. Kepentingan yang utama dari penelitian ini adalah untuk
2 membandingkan kualitas air hujan sebelum dan setelah disaring. Pada akhir penelitian kolom ini, laju aliran yang paling efektif dan set terbaik dari media penyaringan diidentifikasi. Air yang digunakan dalam percobaan kolom diambil dari tiga buah jerigen yang tersisa. Zeolit dimasukkan ke dalam 90 botol air 200 ml Ukuran lolos No.4 tertahan No.8 Ukuran lolos No.8 tertahan No.10 Ukuran lolos No.10 tertahan No.16 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr 1 1 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr 1 1 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr gr gr 1 20 gr gr 1 20 gr gr 1 Gambar 3.1 Skema Pembagian Zeolit dalam Sampel Air Hujan
3 Karbon Aktif dimasukkan ke dalam 90 botol air Ukuran lolos No.4 tertahan No.8 Ukuran lolos No.8 tertahan No.10 Ukuran lolos No.10 tertahan No.16 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr 1 1 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr 1 1 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr gr gr 1 20 gr gr 1 20 gr gr 1 Gambar 3.2 Skema Pembagian Karbon Aktif dalam Sampel Air Hujan
4 Batu Kapur Murni 90 botol air Ukuran lolos No.4 tertahan No.8 Ukuran lolos No.8 tertahan No.10 Ukuran lolos No.10 tertahan No.16 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr 1 1 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr 1 1 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr gr gr 1 20 gr gr 1 20 gr gr 1 Gambar 3.3 Skema Pembagian Batu Kapur Murni dalam Sampel Air Hujan
5 Batu Kapur 400 C 90 botol air Ukuran lolos No.4 tertahan No.8 Ukuran lolos No.8 tertahan No.10 Ukuran lolos No.10 tertahan No.16 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr 1 1 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr 1 1 0, 3 gr 1 7 gr 1 10 gr gr gr 1 20 gr gr 1 20 gr gr 1 Gambar 3.4 Skema Pembagian Batu Kapur 400 C dalam Sampel Air Hujan
6 3.2 Diagram Arus Metodologi Gambaran metodologi diringkas dalam diagram alir di bawah ini : MULAI STUDI LITERATUR IDENTIFIKASI PERMASALAHAN PENGUMPULAN AIR HUJAN PENGUMPULAN DATA PEMILIHAN MATERIAL UNTUK PERCOBAAN KOLOM KOMPOSISI TERBAIK UNTUK PERCOBAAN KOLOM URUTAN TERBAIK UNTUK PERCOBAAN KOLOM ANALISIS KANDUNGAN AIR HUJAN SEBELUM DAN SESUDAH PERCOBAAN KOLOM KESIMPULAN DAN REKOMENDASI SELESAI Gambar 3.5 Bagan Alir Pengumpulan Data
7 3.3 Detail Penelitian Tempat Penelitian Tempat Pengambilan Sampling Air Hujan Tempat pengambilan sampling air hujan dilakukan di Jl. Sandang Kemanggisan Jakarta Barat. Gambar 3.6 Daerah Pengambilan Sampling Air Hujan (Sumber:Google Maps, diambil pada 1 Juli 2014) Tempat Melakukan Uji Laboratorium Tempat penelitian berlokasi di Badan Tenaga Nulir Nasional, Lebak Bulus.Sedangkan pengambilan sampel air hujan diambil di Jl. U Gedung Kos D9, Palmerah ( , ). Gambar 3.7 Lokasi Badan Tenaga Nuklir Nasional (Sumber:Google Maps, diambil pada 1 Juli 2014)
8 3.3.2 Peralatan yang Digunakan dalam Penelitian Wadah Penampung Air Hujan Wadah yang digunakan berdiameter 60 cm dan dibersihkan terlebih dahulu sebelum dipakai dari debu dan kotoran yang menempel. Wadah tersebut ditempatkan di atas lantai beton atap di bagian yang tidak terhalang apa pun sehingga air hujan dapat langsung tertampung di dalam wadah penampung tanpa terkontaminasi dulu sebelumnya. Setelah mendapatkan sampel yang cukup, air hujan tersebut disimpan ke dalam jerigen. Jerigen terlebih dahulu dibersihkan agar tidak merubah kandungan air hujan. Gambar 3.8 Peletakan Wadah Air Hujan Wadah Penyimpanan Sampel Air Hujan Air hujan ditampung selama penelitian berjalan. Wadah yang digunakan dalam penelitian dibagi menjadi dua, yaitu wadah untuk penampungan air hujan dan wadah untuk penyimpanan sampel air hujan. Digunakan tujuh buah jerigen berkapasitas masing-masing 20 liter untuk menyimpan semua sampel air hujan yang telah ditampung.
9 Gambar 3.9 Tempat Penyimpanan Sampel Air Hujan Persiapan Material Agregat Batu kapur, karbon aktif dan zeolit adalah agregat yang dipakai dalam penelitian ini. Setiap material dibagi dalam tiga ukuran, yaitu lolos saringan No. 4 tertahan No.8, lolos No. 8 tertahan No.10 dan lolos No.10 tertahan No.16. Zeolit dicuci lalu direndam dengan menggunakan NaCl selama 24 jam dan dikeringkan dalam oven selama 24 jam dengan suhu 115 C. Karbon aktif dicuci terlebih dahulu menggunakan NaOH selama 24 jam dan dikeringkan bersamaan dengan zeolit di dalam oven. Material batu kapur murni, batu kapur 400, karbon aktif dan zeolit ditunjukkan pada Gambar 3.6. Ketika dilarutkan dalam air, maka NaoH (natrium hidroksida) yang merupakan basa kuat akan terionisasi menjadi ion natrium dan ion hidroksida. Gambar 3.10 Material Agregat
10 Gambar 3.11 Contoh Pembagian Berat Material Gambar 3.12 NaCl
11 Gambar 3.13 NaOH Gambar 3.14 Oven Untuk batu kapur yang dipanaskan 400 C menggunakan alat pemanas khusus. Pertama dipanaskan 200 C terlebih dahulu, lalu setelah 15 menit dinaikkan suhunya menjadi 300 C. Lalu setelah 15 menit dinaikkan suhunya menjadi 400 C.
12 Gambar 3.15 Tempat Pemanasan Material Batu Kapur 400 C 3.4 Langkah-langkah Percobaan Cara Penelitian Penelitian dilakukan untuk mengetahui dampak dari penggunaan material agregat (batu kapur, zeolit, karbon aktif) yang dicampur dengan air hujan. Setelah dicampur air hujan akan diperiksa nilai ph, konduktivitas dan TDS. Pertama, mengambil sampel air hujan 200 ml sebanyak 30 botol. Setiap tiga botol dimasukkan agregat yang sudah ditimbang sama beratnya. Setelah itu botol dikocok manual menggunakan tangan selama 20 detik. Pengukuran menggunakan water checker dilakukan pada menit ke 15, 30, 45, 60, 75 dan 90. Agregat yang menghasilkan kandungan yang terbaik akan digunakan untuk percobaan kolom. Secara lebih rinci, berikut adalah langkah-langkah penelitian tersebut: Tahap I 1. Pengumpulan air hujan diperoleh 7 jerigen, masing-masing jerigen mempunyai volume 20 liter. 2. Melakukan sieve analysis pada setiap jenis material media filterisiasi (zeolit, karbon aktif, batu kapur murni dan batu kapur 400 C) yang dibagi menjadi 3 ukuran, yaitu material dengan ukuran yang lolos saringan No. 4 tertahan No.8, lolos No. 8 tertahan No.10 dan lolos No.10 tertahan No Kategorikan tiap ukuran menjadi 0,5 gr, 1 gr, 3 gr, 5 gr, 7 gr, 10 gr, 15 gr, 20 gr, 25 gr dan 30 gr.
13 4. Zeolit dengan variasi ketiga ukuran di rendam menggunakan larutan NaCl 1 N selama 24 jam kemudian dicuci. Karbon Aktif, direndam menggunakan larutan NaOH 1 N selama 48 jam kemudian dicuci. Kemudian keduanya di keringkan menggunakan oven dengan suhu 115 o C selama 24 jam. Batu kapur dipanaskan 400 C menggunakan alat pemanas khusus jerigen digunakan untuk 1 jenis media material filterisasi. Tahap 2 6. Melakukan penelitian botol dengan cara mencampurkan 200 ml air hujan dengan tiap berat pada poin 2 dan poin 1. Pencampuran dilakukan dengan mengocok botol secara manual dengan tangan selama 20 detik. Pengukuran nilai ph, konduktivitas dan TDS dilakukan saat sebelum dicampur dan setiap 15 menit. Waktu yang digunakan adalah dari menit ke-15, ke-30, ke-45, ke- 60 dan ke Lakukan hal yang sama dua kali seperti pada poin 4, untuk mencari nilai ratarata. 8. Semua sampel air hujan murni yang ada di jerigen dicampur menjadi satu agar ph untuk penelitian kolom terbilang sama. 9. Penelitian kolom menggunakan 4 variasi urutan yang berbeda. Variasi I adalah zeolit, karbon aktif, batu kapur (dari atas ke bawah). Variasi II adalah zeolit, batu kapur, karbon aktif (dari atas ke bawah). Variasi III adalah batu kapur, zeolit, karbon aktif (dari atas ke bawah). Variasi IV adalah campuran dari ketiga material. 10. Air yg digunakan untuk kolom sebanyak 5 liter untuk setiap percobaan. 11. Setiap variasi dibagi menjadi 3 debit yang berbeda, yaitu 25 ml/menit, 50 ml/menit dan 75 ml/menit. 12. Air yang ditampung di gelas ukuran sebanyak 200 ml dan diukur nilai ph, konduktivitas dan TDS. Air ditampung sampai nilai ph sudah terbilang cukup stabil. 13. Hasil yang paling baik akan dilakukan ulang untuk diukur kandungannya di PT Unilab Perdana dan dibandingkan dengan Permenkes.
14 Gambar 3.16 Botol Penelitian Pengujian Penyaringan Menggunakan Kolom Uji kolom dibagi menjadi empat variasi yang berbeda untuk mengetahui hasil set variasi yang terbaik. Material zeolit selalu diletakkan diatas karbon aktif, sedangkan batu kapur dirubah urutannya dari paling bawah sampai paling atas. Tabel 3.1 Variasi Uji Kolom beserta Urutan Material No. Variasi I II III IV Urutan Filterisasi (dari atas ke bawah) Zeolit, karbon aktif, batu kapur Zeolit, batu kapur, karbon aktif Batu kapur, zeolit, karbon aktif Campuran dari ketiga material Percobaan kolom uji filterisasi air hujan dilakukan dengan pipa PVC berdiameter 5 inci dengan panjang 1,5 meter dan diberi keran yang diperkuat dengan lem. Debit yang keluar dapat diatur dengan menggunakan keran. Agar kolom dapat berdiri maka digunakan dua penjepit dari besi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Foong Han Yang yang berjudul Enhancement of Rainwater Quality Using Limestone, Zeolite and Activated Carbon Filter for Potable Water (2014) menjelaskan bahwa ada perbedaan nilai ph dan konduktivitas dari perbandingan debit. Maka penulis akan membandingkan nilai ph, konduktivitas dan TDS dengan 3 debit yang berbeda.
15 Debit yang dipakai dibagi menjadi 3, yaitu : a. 25 ml/menit b. 50 ml/menit c. 75 ml/menit Satu sampel mempunyai volume 200 ml dan langsung diukur menggunakan water checker. Hasil yang didapat akan dibandingkan dengan air hujan yang masih murni agar dapat diketahui perbedaan nilai sebelum dan sesudah percobaan. Sebelum percobaan kolom pipa dicuci terlebih dahulu. Lalu dimasukkan kapas berbentuk persegi sebanyak empat lembar, ditekan menggunakan pipa yang lebih kecil sampai kedasar pipa. Lalu agregat satu persatu pipa. Terakhir adalah memasukkan air hujan dari lubang pipa. Gambar 3.17 Alat Kolom
16 3.5 Metodologi Pendekatan Eksperimental Pengukuran ph, konduktivitas dan TDS Nilai ph adalah parameter yang menunjukkan kadar asam dari sebuah larutan air. Nilai ph dimulai dari 0 sampai 14. Skala ph adalah logaritmik, maka kadar asam akan lebih besar 10 kali lipat dimulai dari ph 7 kebawah. Sebaliknya, mulai 7 keatas akan 10 kali lipat lebih basa. Umumnya hujan asam mempunyai kadar ph sebesar 5,6 sampai 5,8 akibat dari pengaruh karbon dioksida (CO₂). Karbon dioksida terbentuk saat karbon dioksida yang terdapat di atmosfer larut dengan hujan. Tidak seperti skala ph pada umumnya, air hujan yang mempunyai nilai ph lebih besar daripada 5,6 sudah termasuk air yang basa. Ujung tabung water checker sampel dan didiamkan sampai nilai ph stabil, kurang lebih sekitar 3 menit. Nilai konduktivitas dan TDS lebih cepat stabil dibandingkan nilai ph. Konduktivitas adalah ukuran suatu konsentrasi dari konstituen yang larut berdasarkan kemampuannya untuk mengalirkan muatan listrik.konduktivitas listrik suatu larutan secara langsung berkaitan dengan konsentrasi kandungan garam yang larut dalam maka berkaitan juga dengan TDS (total dissolved solids).pada umumnya nilai konduktivitas dari air minum berkisar antara 50 sampai 500 µs/cm. Suhu dari sampel dapat mempengaruhi nilai konduktivitas.kenaikan 1 C dapat menaikkan nilai konduktivitas sebesar 2% sampai 3%. Gambar 3.18 Alat Water Checker
BAB 4 Analisa dan Bahasan
BAB 4 Analisa dan Bahasan 4.1. Penentuan Komposisi untuk Kolom Dari data yang telah didapatkan setelah melakukan percobaan seperti pada 3.5 maka selanjutnya di analisa untuk mendapatkan komposisi yang
Lebih terperinciBAB 3 Metodologi Penulisan
BAB 3 Metodologi Penulisan 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Peninjauan pustaka perihal teori-teori yang berkaitan dengan penelitian
Lebih terperinciPERBAIKAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DENGAN MENGGUNAKAN KARBON AKTIF, BATU KAPUR/KARANG DAN ZEOLIT UNTUK AIR MINUM*
PERBAIKAN KUALITAS AIR TANAH DANGKAL DENGAN MENGGUNAKAN KARBON AKTIF, BATU KAPUR/KARANG DAN ZEOLIT UNTUK AIR MINUM* Ismail Abdullah Universitas Bina Nusantara, Jl. KH. Syahdan No. 9 Kemanggisan Jakarta
Lebih terperinciPERBAIKAN KUALITAS AIR HUJAN MENGGUNAKAN KARBON AKTIF BATU BATA LIMESTONE DAN ZEOLIT UNTUK AIR MINUM
PERBAIKAN KUALITAS AIR HUJAN MENGGUNAKAN KARBON AKTIF BATU BATA LIMESTONE DAN ZEOLIT UNTUK AIR MINUM Yuliyanto Sentoso, Meilani, S. Syafalni School of Civil Engineering, Universitas Bina Nusantara 11480
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian disusun untuk mengarahkan langkah-langkah penelitian agar tujuan penelitian dapat dicapai dengan benar. Garis besar dari metode penelitian adalah sebagai berikut:
Lebih terperinciMETODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI
METODE PENGUJIAN TENTANG ANALISIS SARINGAN AGREGAT HALUS DAN KASAR SNI 03-1968-1990 RUANG LINGKUP : Metode pengujian ini mencakup jumlah dan jenis-jenis tanah baik agregat halus maupun agregat kasar. RINGKASAN
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan utama. Metodologi penelitian sesuai dengan Supriyono, et al. (2010) yaitu tahap pendahuluan
Lebih terperinciMATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Materi
MATERI DAN METODE Lokasi dan Waktu Penelitian dilaksanakan di laboratorium pengolahan limbah Fakultas Peternakan IPB untuk pembuatan alat dan pembuatan pelet pemurni. Contoh biogas yang digunakan dalam
Lebih terperinci3 Percobaan. Untuk menentukan berat jenis zeolit digunakan larutan benzena (C 6 H 6 ).
3 Percobaan 3.1 Bahan dan Alat 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan untuk menyerap ion logam adalah zeolit alam yang diperoleh dari daerah Tasikmalaya, sedangkan ion logam yang diserap oleh zeolit adalah berasal
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai Studi pustaka / studi literator Persiapan : 1. Survey lapangan 2. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahapan Penelitian Tahap awal dalam melakukan penelitian ini dimulai dari studi pustaka yaitu mencari data serta informasi yang berkaitan dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengolahan kualitas air dimulai dengan studi pustaka/study literature mencari data dan informasi yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. A. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan penelitian yang dilakukan dapat digambarkan dengan skema berikut : Mulai Studi pustaka / studi literator Persiapan : 1. Survey lapangan 2. Lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN Metode ini terdiri dari dua penelitian yaitu penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Penelitian lapangan dilakukan untuk melakukan observasi data pendukung dari kondisi
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian 2.2 Prosedur Kerja Penelitian Pendahuluan Tingkat Kelangsungan Hidup Ikan Selama Pemuasaan
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian Kegiatan penelitian ini terbagi dalam dua tahap yaitu tahap penelitian pendahuluan dan tahap utama. Penelitian pendahuluan meliputi hasil uji kapasitas serap zeolit,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN A. Tahap Penelitian Tahapan penelitian pengolahan kualitas air dimulai dengan studi pustaka/study literatur mencari data dan informasi yang berkaitan dengan penelitian, dilanjutkan
Lebih terperinciTabel klasifikasi United State Department of Agriculture (USDA) fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990).
LAMPIRAN 74 Lampiran 1. Klasifikasi fraksi tanah menurut standar Internasional dan USDA. Tabel kalsifikasi internasional fraksi tanah (Notohadiprawiro, 1990). Fraksi Tanah Diameter (mm) Pasir 2.00-0.02
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai. Mulai. Tinjauan Pustaka. Pengujian Bahan/Semen
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Bagan alir penelitian atau penjelasan secara umum tentang urutan kegiatan yang dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Lebih terperinciBAB III UJI MATERIAL
BAB III UJI MATERIAL 3.1. Uraian Umum Eksperimen dalam analisa merupakan suatu langkah eksak dalam pembuktian suatu ketentuan maupun menentukan sesuatu yang baru. Dalam ilmu pengetahuan dibidang teknik
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 8: Cara uji kadar hidrogen klorida (HCl) dengan metoda merkuri tiosianat menggunakan spektrofotometer ICS 13.040.40 Badan Standardisasi
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERCOBAAN
BAB 3 METODE PERCOBAAN 3.1 Waktu dan Lokasi Percobaan Sampel air diambil dari danau yang berada di kompleks kampus Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta sebelah selatan Fakultas Pertanian. Pengambilan
Lebih terperinciIRWNS Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable
Kinerja Alat Pengolahan Air Minum Portable oleh: Bintang Iwhan Moehady a, Emma Hermawati Muhari b a,b Jurusan Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012 E-mail : bintang@polban.ac.id E-mail
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia dan Laboratorium Operasi Teknik Kimia, Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik,,
Lebih terperinciMetodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian Metodologi penelitian disusun berdasarkan diagram alir penelitian seperti terlihat dibawah ini : Ide Studi Penurunan Fe total dan Mn dengan Saringan
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan 2.2 Tahap Penelitian
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Alat dan Bahan Alat yang digunakan adalah akuarium dengan dimensi 50 x 30 x 30 cm 3 untuk wadah pemeliharaan ikan, DO-meter, termometer, ph-meter, lakban, stoples bervolume 3 L,
Lebih terperinciLampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi)
Lampiran 1. Prosedur Fermentasi Onggok Singkong (Termodifikasi) Diambil 1 kg tepung onggok singkong yang telah lebih dulu dimasukkan dalam plastik transparan lalu dikukus selama 30 menit Disiapkan 1 liter
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Beton Fakultas Teknik Departemen Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara. Metode campuran beton yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciII. BAHAN DAN METODE
II. BAHAN DAN METODE 2.1 Tahap Penelitian Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu tahap pendahuluan dan utama. Pada tahap pendahuluan dilakukan penentuan kemampuan puasa ikan, tingkat konsumsi oksigen,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis / Rancangan Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian true experiment dengan rancangan penelitian pre test and post test control group design
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian eksperimental laboratorium. Penelitian berupa pengolahan air sadah menggunakan bahan penukar ion alami yaitu
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN METODE
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Hatchery Ciparanje Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran pada bulan April sampai Mei 2013. Tahapan yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis/ Rancangan Penelitian dan Metode pendekatan Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu yaitu penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan waktu penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat di Jl. Dr. Setiabudhi No.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. elektrokoagulasi sistem batch dan sistem flow (alir) dengan aluminium sebagai
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah industri penyamakan kulit, yang dilakukan di laboratorium Riset Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian konversi lignoselulosa tandan pisang menjadi 5-hidroksimetil-2- furfural (HMF) untuk optimasi ZnCl 2 dan CrCl 3 serta eksplorasi
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Pendekatan Penelitian Mulai Identifikasi Masalah Studi Literatur Persiapan Alat dan Bahan Pengujian Aspal Pengujian Agregat Pengujian filler Syarat Bahan Dasar Tidak Memenuhi Uji Marshall
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan secara eksperimental laboratorium. B. Tempat dan Waktu Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fakultas
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2015 dengan tempat
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli Oktober 2015 dengan tempat penelitian yang berbeda. Untuk pembuatan cetakan dan mortar dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB IV. Gambar 4.1 Pasir Merapi 2. Semen yang digunakan adalah semen portland tipe I merk Gresik, lihat Gambar 4.2.
BAB IV METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mortar dengan bahan tambahan abu merang dilakukan di Laboratorium Struktur dan Teknologi Bahan Konstruksi Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI
MODUL PRAKTIKUM MATERIAL KONSTRUKSI FERDINAND FASSA, S.T., M.T. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA 2016 1 I. PEMERIKSAAN KANDUNGAN LUMPUR DALAM PASIR A. Pendahuluan Pasir adalah butiran butiran mineral yang
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
17 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Dalam bab ini akan di bahas alur proses pencucian membran mesin pengolahan air minum osmosis terbalik (Reverse Osmosis, R.O). Bahan yang gunakan dalam pencucian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Lingkungan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI yang beralamat
Lebih terperinciUji Kinerja Alat Penjerap Warna dan ph Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra a *, Winda Apriani a, Ellys Mei Sundari a
Uji Kinerja Alat Penjerap Warna dan ph Air Gambut Menggunakan Arang Aktif Tempurung Kelapa Suhendra a *, Winda Apriani a, Ellys Mei Sundari a a Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Sambas Jalan Raya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. JenisPenelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest
Lebih terperinci1. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 110 cc. Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor
5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Pengujian. Spesifikasi sepeda motor bensin 4-langkah 0 cc Dalam penelitian ini, mesin uji yang digunakan adalah sepeda motor bensin 4-langkah 0 cc, dengan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai
19 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan Penelitian Adapun alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pipa PVC 3 Digunakan sebagai tempat atau wadah spesimen
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode eksperimental menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial. Sampel yang digunakan berjumlah 24, dengan
Lebih terperinciBahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas
BABHI METODA PENELITIAN 3.1. Bahan dan Alat 3.1.1. Bahan-bahan yang digunakan Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah Minyak goreng bekas yang diperoleh dari salah satu rumah makan di Pekanbaru,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipresentasikan pada gambar bagan alir, sedangkan kegiatan dari masing - masing
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Program Kerja Uji Laboratorium Bagan alir yang dipergunakan untuk kelancaran dari program penelitian ini dipresentasikan pada gambar bagan alir, sedangkan kegiatan dari
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian. Alat penelitian a. Sepeda Motor Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor bensin 4-langkah 0 cc. Adapun spesifikasi
Lebih terperinciII. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat 2.2 Alat dan Bahan 2.3 Tahap Penelitian
II. METODELOGI 2.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2011 di Laboratorium Lingkungan dan Laboratorium Kesehatan Ikan, Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo, SMPN 3 Gorontalo,
22 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini telah dilakukan pada 7 Sekolah Menengah Pertama Kota Gorontalo yaitu SMPN 1 Gorontalo, SMPN 2 Gorontalo,
Lebih terperinciAir dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr)
Standar Nasional Indonesia Air dan air limbah Bagian 19: Cara uji klorida (Cl - ) dengan metode argentometri (mohr) ICS 13.060.50 Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Daftar isi...i Prakata....ii 1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Peralatan yang digunakan pada penelitian ini adalah gelas kimia (50,100, 250, dan 500 ml), ph indikator, gelas ukur 100 ml, thermometer, kaca arloji,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah
40 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat penelitian a. Motor diesel 4 langkah satu silinder Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah Motor diesel 4 langkah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan antara lain : oven, autoklap, ph meter, spatula, saringan, shaker waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Lokasi penelitian di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik
Lebih terperinciEmisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri
Standar Nasional Indonesia Emisi gas buang Sumber tidak bergerak Bagian 3: Oksida-oksida sulfur (SO X ) Seksi 2: Cara uji dengan metoda netralisasi titrimetri ICS 13.040.40 Badan Standardisasi Nasional
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT 1. Waktu Penelitian ini dilakukan pada tanggal 11 sampai 28 November 2013 2. Tempat Laboratorium Patologi, Entomologi, & Mikrobiologi (PEM) Fakultas Pertanian
Lebih terperinciBAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN
BAB III PERCOBAAN DAN HASIL PERCOBAAN 3.1 Pengambilan Data Operasi di Lapangan Penelitian ini dilakukan berdasarkan kondisi operasi yang sesungguhnya. Oleh karena itu diperlukan pengamatan dan pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan peralatan yang ada di laboratorim teknologi
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah untuk menganalisa kuat tekan dan permeabilitas beton foam. Lokasi penelitian dilakukan di laboratorium teknologi beton Universitas Muhammadiyah Malang. 3.1.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni dengan rancangan eksperimental random atau disebut juga randomized pretest-posttest control group
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
28 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat penelitian a. Motor diesel 4 langkah satu silinder Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah Motor diesel 4 langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Universitas Katholik Soegiyapranata untuk analisis fisik (ph) dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinciDisusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si
Disusun oleh: Jamaludin Al Anshori, S.Si DAFTAR HALAMAN Manual Prosedur Pengukuran Berat Jenis... 1 Manual Prosedur Pengukuran Indeks Bias... 2 Manual Prosedur Pengukuran kelarutan dalam Etanol... 3 Manual
Lebih terperinciBAB 3 METODE PERCOBAAN
BAB 3 METODE PERCOBAAN 3.1. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pelaksanaan Analisis dilaksanakan di Laboratorium PT PLN (Persero) Sektor Pembangkitan dan Pengendalian Pembangkitan Ombilin yang dilakukan mulai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
21 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tahap Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan berbagai tahap yaitu penyiapan serbuk DYT, optimasi ph ekstraksi DYT dengan pelarut aquades, dan uji efek garam pada ekstraksi
Lebih terperinciCara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air
Standar Nasional Indonesia Cara uji kemampuan penyelimutan dan ketahanan aspal emulsi terhadap air ICS 75.140; 93.080.20 Badan Standardisasi Nasional BSN 2011 Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Proses penelitian dibagi menjadi dua bagian, yaitu; proses pengujian keadaan fisik bahan-bahan beton ( cth : specific gravity, absorpsi, dan kadar air ) serta preparasi benda
Lebih terperinciCara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat
Standar Nasional Indonesia Cara uji sifat kekekalan agregat dengan cara perendaman menggunakan larutan natrium sulfat atau magnesium sulfat ICS 91.100.15 Badan Standardisasi Nasional Daftar Isi Daftar
Lebih terperinciAir menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air
LEMBAR KERJA SISWA 1 Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air Apakah air yang kamu gunakan dalam memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 2. Pengujian kekuatan tarik di Institute Teknologi Bandung (ITB), Jawa Barat.
49 III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat Penelitian Tempat pelaksanaan penelitian sebagai berikut: 1. Persiapan dan perlakuan serat ijuk di Laboratorium Material Teknik Jurusan Teknik Mesin Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah eksperimental Murni dengan rancangan eksperimental random atau disebut juga randomized pretest posttest control group
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian Diagram alir penelitian ini dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini. Gambar 3.1 Diagram alir penelitian 22 23 3.2. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE PENELITIAN
BAHAN DAN METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2011 di lahan percobaan Fakulas Pertanian Universitas Sumatera Utara. Bahan dan Alat Penelitian Adapun
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung. B. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini agregat
Lebih terperinciBAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.
19 BAB III MATERI DAN METODE Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan Fakultas Peternakan dan Pertanian, dan Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro,
Lebih terperinciPromotif, Vol.5 No.2, April 2016 Hal PENGARUH JUMLAH KARBON AKTIF PADA FILTER AIR TERHADAP TEKANAN KELUARAN HASIL FILTER
PENGARUH JUMLAH KARBON AKTIF PADA FILTER AIR TERHADAP TEKANAN KELUARAN HASIL FILTER 1) Arief Muliawan, 2) Finta Amalinda 1) Sekolah Tinggi Ilmu Teknologi Bontang 2) Bagian Biostatistik Dan kependudukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian, Rancangan Penelitian atau Metode Pendekatan Jenis penelitian ini adalah quasi experiment (eksperimen semu) dengan rancangan penelitian non randomized pretest-postest
Lebih terperinciLampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida
LAMPIRAN Lampiran 1. Laporan Hasil Pengujian Residu Pestisida 53 Lampiran 2. Aplikasi Dosis Herbisida Selama 1 Musim Tanam No Blok Kebun Petak Luas (Ha) Aplikasi 1 (Liter) Aplikasi 2 (Liter) Ametryn 2,4-D
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian Pengaruh Substitusi Pasir Dengan Bottom Ash Terhadap Kuat Tekan, dilakukan di Laboratorium Material dan Struktur DPTS FPTK UPI,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Kerja Penelitian Pelaksanaan penelitian di PDAM Kota Surakarta dilaksanakan mulai tanggal 17 Februari 2010 sampai dengan tanggal 27 Februari 2010 3.2. Metode
Lebih terperinciII. METODOLOGI PENELITIAN
II. METOOLOGI PENELITIN. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Juni 05, bertempat di Laboratorium udidaya Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Lampung.. lat dan ahan lat yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan
25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan Januari 2011. Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisika Material jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelasan merupakan proses penyambungan setempat dari logam dengan menggunakan energi panas. Akibat panas maka logam di sekitar lasan akan mengalami siklus termal
Lebih terperinciSMP VIIa. Unsur, Senyawa, dan Campuran. Devi Diyas Sari SMP VIIa
SMP VIIa Unsur, Senyawa, dan Campuran Devi Diyas Sari 08312244013 SMP VIIa PETA KONSEP Materi Zat murni Campuran Unsur Senyawa Homogen Heterogen Pendapat Jons Jacob Berzelius Lambang unsur yang sekarang
Lebih terperinciDwi Rustam Kendarto*), Valentina Purba**), Nurpilihan Bafdal*), Sophia Dwiratna NP.*)
PENGGUNAAN FILTER ZEOLIT DAN KARBON AKTIF UNTUK MENURUNKAN SISA KLOR DAN PENINGKATAN ph AIR HUJAN: Studi Kasus di Gedung Fakultas Teknik Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Kecamatan Jatinangor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di
III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Juli-Desember 2012 bertempat di empat lokasi digester biogas skala rumah tangga yang aktif beroperasi di Provinsi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Inti Jalan Raya Fakultas Teknik Universitas Lampung dengan dasar menggunakan amplop gradasi gabungan untuk campuran lapis aspal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Mei 2015 Juli 2015 di Kebun Percobaan Kartini dan Laboratorium Tanah Fakultas Pertanian dan Bisnis Universitas
Lebih terperinciBAB IV METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai kuat tekan awal beton ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Bahan Konstruksi, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 sampai dengan Mei 2012 di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca Panen Jurusan Teknik Pertanian, Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Penelitian mengenai penggunaan aluminium sebagai sacrificial electrode dalam proses elektrokoagulasi larutan yang mengandung pewarna tekstil hitam ini
Lebih terperinciLAMPIRAN C DOKUMENTASI
LAMPIRAN C DOKUMENTASI C.1 Pembuatan Reaktor Pulp 1. Penyiapan peralatan penunjang reaktor pulp Pengaduk Ternokopel Pemarut Pembaca Suhu Digital Pengatur Suhu Pemanas Motor Pengaduk Peralatan Lainnya yaitu
Lebih terperinciLampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit
LAMPIRAN Lampiran 1. Pohon Industri Turunan Kelapa Sawit 46 Lampiran 2. Diagram alir proses pembuatan Surfaktan Metil Ester Sulfonat (MES) Metil Ester Olein Gas SO 3 7% Sulfonasi Laju alir ME 100 ml/menit,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. a. Motor diesel 4 langkah satu silinder. digunakan adalah sebagai berikut: : Motor Diesel, 1 silinder
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Alat dan Bahan Penelitian 1. Alat penelitian a. Motor diesel 4 langkah satu silinder Dalam penelitian ini, mesin yang digunakan untuk pengujian adalah motor disel 4-langkah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian konversi lignoselulosa jerami jagung (corn stover) menjadi 5- hidroksimetil-2-furfural (HMF) dalam media ZnCl 2 dengan co-catalyst zeolit,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai macam alat gelas, labu Kjeldahl, set alat Soxhlet, timble ekstraksi, autoclave, waterbath,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dan Laboratorium Kimia Universitas
Lebih terperinci