UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC
|
|
- Widyawati Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 UPAYA PERBAIKAN KUALITAS PRODUK KAIN KATUN TIPE PADA PROSES PENCELUPAN DI PT ARGO PANTES,TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Disusun Oleh: Juli Evelina/ Pembimbing: Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT.
2 PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penulisan Persaingan Dunia Industri Kualitas Produk Tidak Sesuai PT ARGO PANTES,TBK. Produk Kain Katun Pada Proses Pencelupan 1. Mengetahui jenis kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk. 2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk. 3. Mengetahui level sigma pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk. 4. Memberikan usulan perbaikan berdasarkan hasil penelitian kepada perusahaan yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk. Pengendalian Kualitas METODE DMAIC
3 TINJAUAN PUSTAKA Tujuan Penulisan 1. Pengertian Kualitas 2. Pengendalian Kualitas 3. Faktor-Faktor Pengendalian Kualitas 4. Pengendalian Kualitas Proses Statistik (Statistical Process Control) 5. Enam Sigma (Six Sigma) 6. Tahap-tahap Implementasi Pengendalian Kualitas Dengan Enam Sigma Tahap Pendefinisian (Define) : Check sheet, histogram, diagram pareto, diagram IPO, diagram SIPOC, Tahap (Measurement) : CTQ, Peta Kontrol P, kapabilitas proses, DPMO, level sigma, Tahap (Analyze) : Diagram sebab akibat (fishbone) Tahap (Improvement) : Metode 5W+1H Tahap Control : Memberikan usulan perbaikan
4 Diagram Alir Penelitian METODOLOGI PENELITIAN Mulai Identifikasi Masalah 1. Bagaimana mengidentifikasi jenis kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan. 2. Bagaimana menganalisis faktor-faktor penyebab kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan. 3. Berapa level sigma yang terdapat pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan. 4. Bagaimana melakukan perbaikan dengan menggunakan metode DMAIC untuk mengurangi tingkat kecacatan pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui jenis kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan di PT. Argo Pantes, Tbk. 2. Mengetahui faktor-faktor penyebab kecacatan paling dominan pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan. di PT. Argo Pantes, Tbk. 3. Mengetahui level sigma pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupandi PT. Argo Pantes, Tbk. 4. Memberikan usulan perbaikan berdasarkan hasil penelitian kepada perusahaan untuk memperbaiki kualitas pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan di PT. Argo Pantes, Tbk. Studi Pustaka Studi pustaka yang dilakukan adalah dengan mengumpulkan referensi dari buku-buku dan jurnal penelitian yang digunakan sebagai dasar bagi penulis untuk penyusunan tugas akhir ini. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan pada 10 Agustus 2015 sampai 30 September 2015 di PT Argo Pantes, Tbk. yang berlokasi di Jalan M.H.Thamrin Km.4 Cikokol-Tangerang. Data yang diambil merupakan data kecacatan yang terjadi pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan Pengolahan Dan Analisis 1. Define = a. Mengidentifikasi permasalahan terjadinya kecacatan. b. Diagram alir proses produksi kain katun tipe pada proses pencelupan. c. Histogram per lini produksi. d. Pareto per lini produksi. e. SIPOC. f. IPO lini terpilih. g. CTQ lini terpilih. h. Mengidentifikasi penyebab terjadinya kecacatan pada lini produksi tertinggi. 2. Measure = a. Peta Kontrol P b. Uji Normalitas c. Kapabilitas Proses d. DPMO e. Level Sigma 3. Analiyze = a. Mengidentifikasi sumber-sumber penyebab masalah kualitas dengan menggunakan metode diagram sebab akibat (Fishbone) 4. Improve = a. Membuat rencana untuk melaksanakan peningkatan kualitas produk dan menghilangkan penyebab kecacatan pada lini produksi kain katun tipe pada proses pencelupan dengan menggunakan analisis 5W+1H. 5. Control = a. Mengevaluasi solusi dan rencana. b. Menjaga upaya-upaya yang telah dilakukan dengan menstandarisasi proses. Kesimpulan dan Saran Selesai
5 HASIL DAN ANALISA Pengumpulan Data Tabel 4.1 Data Produksi dan Kecacatan No Tanggal Produksi Kecacatan (Yard) (Yard) 1. 1 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September September September September September September September September September September September Total
6 Data Kecacatan Per Lini Produksi Tabel 4.2 Data Jenis Kecacatan Pada Bagian Persiapan Tabel 4.3 Data Jenis Kecacatan Pada Bagian Bleaching No Tanggal Produksi Aktual Jenis Kecacatan Pada Bagian Persiapan Kain Berlubang Kain Kotor Kain Sobek 1. 1 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September September September September September September September September September September September Total No Tanggal Produksi Aktual Jenis Kecacatan Pada Bagian Bleaching Bakar Bulu Tidak Rata Lipatan Mengkilat Tidak Rata 1. 1 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September September September September September September September September September September September Total
7 Data Kecacatan Per Lini Produksi Tabel 4.4 Data Jenis Kecacatan Pada Bagian Dyeing Tabel 4.5 Data Jenis Kecacatan Pada Bagian Finishing Jenis Kecacatan Pada Bagian Dyeing Produksi No Tanggal Kotor Total Aktual Belang Flek Luntur Dyestuff 1. 1 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September September September September September September September September September September September No Tanggal Produksi Aktual Jenis Kecacatan Pada Bagian Finishing Lebar Kurang Lebar Lebih Pakan Miring 1. 1 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus September September September September September September September September September September September Total
8 Proses Produksi Tahap Define MULAI BAGIAN PERSIAPAN BAGIAN BLEACHING BAGIAN DYEING BAGIAN FINISHING BAGIAN VERPACKING SELESAI BONGKAR KAIN GREY SINGEING PAD DRY RESIN FINISH INSPECTING DESIZING PAD STEAM SANFORIZE QUALITY ASSURANCE SCOURING ROLLING/ PACKING BLEACHING WAREHOUSE MERCERIZE
9 Frekuensi Kecacatan HISTOGRAM Tabel 4.6 Data Histogram No Bagian Produksi Frekuensi 1. Bagian Dyeing Bagian Bleaching Bagian Persiapan Bagian Finishing Bagian Verpacking Histogram Kecacatan Produk Kain Katun Tipe Pada Proses Pencelupan 3379 Bagian Dyeing Bagian Bleaching Bagian Persiapan Jenis Kecacatan Bagian Finishing Bagian Verpacking
10 Persentase Kecacatan PARETO No Bagian Produksi Frekuensi Tabel 4.7 Data Pareto Persentase Kecacatan Persentase Kumulatif Diagram Pareto Kecacatan Produk Kain Katun Tipe Pada Proses Pencelupan 1. Bagian Dyeing ,07% 85,07% 2. Bagian Bleaching 281 7,07% 92,15% 3. Bagian Persiapan 183 4,61% 96,75% 4. Bagian Finishing 129 3,25% 100% 5. Bagian Verpacking 0 0% 100% % 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 85.07% 7.07% 4.61% 3.25% 0% % 90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% Bagian Dyeing Bagian Bleaching Bagian Persiapan Bagian Finishing Bagian Verpacking Jenis Kecacatan Persentase Kecacatan Persentase Kumulatif
11 Gambar 4.5 Diagram SIPOC SUPPLIER INPUT PROCESS OUTPUT CUSTOMER 1. PEMASOK KAIN GREY - CHENNAI - EASTERNTEX - CHINA - SHAHTAJ - PT LUCKY P 2. PEMASOK PEWARNA KAIN 3. PEMASOK ZAT PEMBANTU 1. KAIN GREY - CHENNAI - EASTERNTEX - CHINA - SHAHTAJ - PT LUCKY P 2. PEWARNA KAIN 3. ZAT PEMBANTU KAIN BERWARNA 1. TEIJIN FRONTIER (U.S.A), INC. 2. PT DEWHIRST MENSWEAR 3. MORIRIN CO.,LTD 4. TOOTAL 5. MARUBENI HONGKONG AND SOUTH 6. TEXCORP BAGIAN PERSIAPAN BAGIAN BLEACHING BAGIAN DYEING BAGIAN FINISHING BAGIAN VERPACKING
12 Gambar 4.6 Diagram IPO INPUT PROCESS OUTPUT Material (Bahan Baku) Sesuai Standar Kain Grey yang telah mengalami proses Bleaching Zat Pewarna dan zat pembantu untuk proses pencelupan warna Mesin yang digunakan bekerja dengan baik Mesin Pad Dry Mesin Pad Steam Manusia (Operator) memiliki skill dan disiplin kerja yang baik Metode yang digunakan sesuai dengan prosedur Lingkungan yang bersih Proses Dyeing Ukuran Kain sesuai dengan keinginan Konsumen Warna Kain sesuai keinginan konsumen Kualitas Kain terjaga dengan baik Meminimumkan biaya produksi Kualitas Produk maksimal
13 Tabel 4.8 Penyebab Kecacatan Kain Katun Tipe Pada Bagian Dyeing No Jenis Kecacatan Penyebab Kecacatan 1. Belang Operator kurang teliti dalam mengambil kain grey yang akan digunakan dalam proses produksi karena penulisan nama kain grey yang salah. Operator kurang teliti dalam menimbang zat warna karena timbangan mengalami kerusakan. Mesin tidak sesuai standar operasional, pemeriksaan mesin tidak dilakukan secara berkala sehingga mesin pad dry mengalami kerusakan ditengah proses pencelupan warna sehingga menyebabkan putaran kain menjadi tidak sama. Mesin tidak sesuai standar operasional, kebersihan mesin tidak diperhatikan dengan baik sehingga terdapat sisa-sisa warna yang menempel pada mesin sehingga warna-warna menjadi menempel pada kain. Material tidak sesuai standar operasional yaitu zat warna yang dibiarkan terbuka terlalu lama sehingga menyebabkan kerusakan pada warna. Material tidak sesuai standar operasional yaitu zat warna yang digunakan tidak sama dengan kualitas warna yang biasanya digunakan. Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional seperti waktu pencelupan kain yang terlalu lama sehingga menyebabkan kain menjadi belang. Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional seperti temperatur mesin pada saat proses dyeing mengalami penurunan atau kelebihan suhu. 2. Kotor Dyestuff Operator kurang teliti dalam menyimpan zat warna sehingga zat warna menjadi rusak. Material tidak sesuai standar operasional yaitu zat warna yang dibiarkan terbuka terlalu lama sehingga menyebabkan kerusakan pada warna. Lingkungan tempat penyimpanan zat-zat pewarna tidak sesuai standar operasional yaitu tidak tertutup dengan baik sehingga terjadi percampuran dengan debu. Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional yaitu setelah zat zat pewarna digunakan seharusnya tempat atau wadah ditutup kembali supaya tidak tercampur dengan benda-benda lain.
14 3. Flek Operator kurang teliti dalam melakukan pemeriksaan terhadap mesin yaitu tangki oli mengalami kebocoran sehingga menyebabkan oli tercampur pada saaat proses dyeing. Mesin tidak sesuai standar operasional, pemeriksaan mesin tidak dilakukan secara berkala sehingga mesin mengalami kerusakan pada onderdil mesin yang sudah lama atau berumur sehingga menyebabkan oli ataupun air pada mesin menetes kekain, selain itu kurangnya perawatan secara rutin terhadap mesin-mesin menyebabkan kain tersebut terdapat noda (flek). Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional seperti tidak melakukan pemeriksaan, perawatan dan kebersihan terhadap mesin yang akan digunakan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan. 4. Luntur Operator kurang teliti dalam melakukan pemeriksaan terhadap mesin yang akan digunakan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan. Mesin tidak sesuai standar operasional, pemeriksaan mesin tidak dilakukan secara berkala sehingga mesin mengalami kerusakan yang mengakibatkan zat warna tidak dapat mengikat dengan baik pada serat kain. Mesin tidak sesuai standar operasional, kebersihan mesin tidak diperhatikan dengan baik sehingga terdapat sisa-sisa warna yang menempel pada mesin sehingga warna-warna menjadi menempel pada kain. Metode yang digunakan tidak sesuai standar operasional seperti tidak melakukan pemeriksaan dan kebersihan terhadap mesin yang akan digunakan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan.
15 Tahap Measurement Peta Kontrol P No Tanggal Jumlah Produksi Produk Cacat Proporsi Cacat (n) (Yard) (np) (Yard) ( p ) 1. 1 Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , September , September , September , September , September , September , September , September , September , September , September ,00406 Total ,11885 Rata-rata 29555, , ,00408
16 Peta Kontrol P Perbaikan Berikut ini merupakan peta kontrol p yang telah di revisi dengan menghilangkan data periode ke-3, ke-7, ke-21 dan ke-27: No Tanggal Jumlah Produksi (n) (Yard) Produk Cacat (np) (Yard) Proporsi Cacat ( p) 1. 1 Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , Agustus , September , September , September , September , September , September , September , September , September ,00406 Total ,09763 Rata-rata 31335, ,00402
17 Gambar 4.11 Hasil Uji Normalitas Data Proporsi Dengan SPSS Gambar 4.12 Hasil Uji Normalitas Data Proporsi Dengan MINITAB
18 Tahap Analyze Operator Kurang Teliti Material Tidak Sesuai Standar Operasional Terjadi kesalahan dalam mengambil kain grey yang akan diproses Terjadi kesalahan dalam menimbang zat warna Wadah tempat penyimpanan zat warna terbuka terlalu lama Zat warna yang digunakan tidak sama dengan kualitas warna yang biasa digunakan Kecacatan Belang Terdapat kerusakan pada mesin pad dry Kebersihan mesin tidak diperhatikan dengan baik Waktu pencelupan kain terlalu lama Temperatur mesin kurang atau melebihi standar Mesin Tidak Sesuai Standar Operasional Metode Tidak Sesuai Standar Operasional Operator Kurang Teliti Zat warna tidak disimpan dengan benar Material Tidak Sesuai Standar Operasional Zat warna terlalu lama terbuka sehingga menyebabkan kerusakan Wadah zat warna tidak tertutup dengan benar Zat warna terkontaminasi oleh debu Kecacatan Kotor Dyestuff Tempat penyimpanan zat pewarna tidak tertutup dengan baik Kebersihan tempat penyimpanan zat pewarna kurang baik Tempat atau wadah zat pewarna tidak tertutup dengan baik Zat pewarna tidak tersimpan dengan baik Lingkungan Tidak Sesuai Standar Operasional Metode Tidak Sesuai Standar Operasional
19 Operator Kurang Teliti Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap mesin secara berkala Tidak dilakukan perawatan terhadap mesin Mesin Tidak Sesuai Standar Operasional Terdapat kerusakan pada onderdil mesin Terdapat kerusakan pada tangki oli Kecacatan Flek Tidak dilakukan pemeriksaaan dan perawatan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan Tidak dilakukan pembersihan mesin secara berkala Operator Kurang Teliti Mesin Tidak Sesuai Standar Operasional Metode Yang Digunakan Tidak Sesuai Standar Operasional Tidak dilakukan pemeriksaan terhadap mesin yang akan digunakan Tidak dilakukan pembersihan terhadap mesin yang akan digunakan Terdapat kerusakan pada mesin sehingga tidak dapat bekerja dengan optimal Kebersihan mesin tidak diperhatikan dengan baik Tidak dilakukan pemeriksaaan dan perawatan sebelum dan sesudah proses produksi dilakukan Tidak dilakukan pembersihan mesin secara berkala Kecacatan Luntur Metode Tidak Sesuai Standar Operasional
20 Tahap Improvement Tabel 4.18 Analisis 5W+1H (Belang)
21
22
23
24 Tabel 4.18 Analisis 5W+1H (Kotor Dyestuff)
25
26
27
28 Tabel 4.18 Analisis 5W+1H (Flek)
29
30
31
32 Tabel 4.18 Analisis 5W+1H (Luntur)
33
34
35 Tahap Control Berikut ini cara pengendalian yang dapat dilakukan pada lini produksi dyeing. 1. Melakukan briefing kepada operator pada lini produksi dyeing supaya terus melakukan pemeriksaan secara teliti baik pada material yang akan digunakan, terhadap perlengkapan mesin dan suhu serta kesiapan mesin yang akan digunakan dalam proses produksi, melakukan pergantian secara berkala apabila terdapat kelengkapan mesin yang mengalami kerusakan. 2. Melakukan pemeriksaan secara berkala pada setiap mesin yag digunakan dalam proses produksi. 3. Segera melakukan perbaikan pada mesin yang mengalami kerusakan supaya tidak semakin banyak hasil produk yang mengalami kecacatan. 4. Membersihkan dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat penyimpanan zat pewarna. 5. Melakukan upaya pengendalian kualitas yang lebih pada hasil dari proses atau lini sebelumnya yaitu pada lini produksi bleaching.
36 KESIMPULAN 1. Jenis kecacatan paling dominan yang terjadi pada proses produksi kain katun tipe pada proses pencelupan di PT Argo Pantes, Tbk. yaitu pada bagian lini produksi dyeing dengan jumlah kecacatan sebesar yard. Jenis kecacatan pada lini produksi dyeing adalah belang dengan jumlah kecacatan sebesar yard, jenis kecacatan kotor dyestuff dengan jumlah kecacatan sebesar 154 yard, jenis kecacatan luntur dengan jumlah kecacatan sebesar 118 yard dan jenis kecacatan flek dengan jumlah kecacatan sebesar 110 yard. 2. Faktor-faktor penyebab kecacatan paling dominan yang terjadi pada lini produksi dyeing adalah operator kurang teliti dalam melakukan pekerjaannya, mesin yang digunakan dalam proses produksi tidak secara berkala diperiksa dan dibersihkan, metode yang digunakan tidak dilakukan sesuai dengan standar operasinal, material atau bahan baku yang digunakan kurang diperhatikan dengan baik dalam penyimpanannya dan lingkungan tempat menyimpan bahan baku tidak tertutup dengan baik sehingga mudah terkontaminasi dengan yang lainnya. 3. Level sigma yang di dapat pada lini produksi dyeing yang mengalami kecacatan paling dominan adalah sebesar 4,6403 sigma. Nilai tersebut sangat besar bila dibandingkan dengan tujuan enam sigma yaitu untuk mencapai 3,4 kecacatan per satu juta peluang, oleh karena itu masih diperlukan perbaikan secara terus menerus agar enam sigma dapat tercapai. 4. Usulan perbaikan berdasarkan hasil penelitian kepada PT Argo Pantes,Tbk yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas pada lini produksi dyeing adalah melakukan sosialisasi kepada karyawan atau operator pada setiap lini produksi supaya terus melakukan pemeriksaan secara teliti baik terhadap bahan baku, kebersihan mesin, kesiapan mesin sebelum dan sesudah digunakan dalam proses produksi. Segera melakuakn perbaikan terhadap mesin yang mengalami kerusakan supaya tidak mengganggu jalannya proses produksi ataupun mengalami kerusakan terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Serta melakukan upaya pengendalian kualitas yang lebih pada setiap lini produksi supaya tidak mengalami kecacatan pada produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
37 SARAN 1. Sebaiknya dilakukan pemeriksaan dan perawatan sebelum mesin-mesin produksi digunakan dalam proses supaya produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang diinginkan oleh perusahaan. 2. Sebaiknya perlu dilakukan pemeriksaan dengan ketelitian yang tinggi, baik pada saat proses produksi berlangsung maupun setelah produk selesai diproses agar kualitas yang diperoleh sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. 3. Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan peran komitmen dari atasan untuk mendukung proyek DMAIC dengan memberikan tanggung jawab kepada masing-masing divisi dalam pembagian tugas dan tanggung jawab. Atasan juga diharapkan dapat mempertimbangkan untuk memberikan pelatihan khusus kepada para kepala divisi mengenai proyek DMAIC karena dalam proyek DMAIC dibutuhkannya kerja sama antar tim untuk saling mendukung.
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO. Putri Endang Fitriany
USULAN PERBAIKAN KUALITAS CELANA PENDEK MODEL PM 01 DENGAN METODE DMAIC DI PT PINTU MAS GARMINDO Putri Endang Fitriany 35412763 LATAR BELAKANG Kualitas Cacat DMAIC PT Pintu Mas Garmindo Celana Pendek Model
Lebih terperinciDiajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarajana Strata Satu (S1)
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PENYANGGA AKI MOTOR HONDA VARIO TECHNO PART STAY D ECCU MENGGUNAKAN METODE DMAIC PADA PT. ADHI WIJAYACITRA Nama : Muhammad Robiesa Npm : 30409301 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu
48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan
Lebih terperinciBAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 6.1. AnalisisTahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciDisusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PERCETAKAN BUKU YASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Andi Putra Pratama NPM : 30411742 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Dr. Ir. Sudaryanto, MSc. Pembimbing 2 :
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.
ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan
Lebih terperinciPT. Surya Usaha Mandiri adalah perusahaan tekstil yang bergerak dibidang pencelupan penyempurnaan kain mentah (raw material) menjadi kain siap pakai
PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Besarnya kebutuhan manusia terhadap pakaian menjadi salah satu alasan kuat mengapa industri dibidang tekstil banyak diminati dalam dunia bisnis. Oleh sebab itu antar pelaku
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metode Pemecahan Masalah Flow Chart metodologi pemecahan masalah merupakan diagram alir yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciMETODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Diagram Alir Metodologi Penelitian Start Penelitian Pendahuluan Identifikasi Masalah Studi Pustaka Tujuan Penelitian Pengumpulan Data : -Data Data Pengolahan Data
Lebih terperinciTabel 4.29 Cara Memperkirakan DPMO dan Kapabilitas Sigma Variabel L. Pergelangan.. 90 Tabel 5.1 Kapabilitas Proses produksi Sarung Tangan Golf...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN SELESAI... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
62 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan masalah Metodologi pemecahan masalah merupakan tahapan-tahapan yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : 33412606 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Kualitas produk textile merupakan suatu hal yang sangat penting yang mampu membuat perusahaan semakin berkembang dan unggul di pasar komoditi textile ini. Perusahaan yang memiliki kualitas produk
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak di bidang tekstil benang jahit. Saat ini perusahaan memiliki permasalahan kualitas benang jahit pada bagian twisting, di mana diketahui terjadi cacat benang.
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
1 BAB 4 PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Pengumpulan Data 1.1.1 Profil Perusahaan PT KGI merupakan salah satu perusahaan manufaktur nasional yang memproduksi berbagai produk makanan dan minuman. PT
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Produksi Botol Kemasan Sabun Lifebuoy Bahan baku utama untuk pembuatan botol kemasan sabun lifebuoy adalah biji plastik berwarna putih yang sudah memenuhi standar
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah siklus DMAIC telah diterapkan dan diperoleh hasilnya, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui beberapa hal tertentu yang dibagi menjadi tiga
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUM PROFIL 4404 MENGGUNAKAN METODE DMAIC
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI ALUMINIUM PROFIL 4404 MENGGUNAKAN METODE DMAIC Disusun Oleh Nama : Afriza Prihadi NPM : 30412313 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Dr. Ina Siti Hasanah,
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperincixiii BAB VI PENUTUP Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i PERNYATAAN... ii LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... iii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... iv SURAT KETERANGAN PENELITIAN... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN MOTTO... vii KATA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
38 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Untuk mendukung perhitungan statistikal pengendalian proses maka diperlukan data. Data adalah informasi tentang sesuatu, baik yang bersifat kualitatif
Lebih terperinciABSTRAK. Laporan Tugas Akhir. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK PT. Sansan Saudaratex Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang garment. Saat ini perusahaan mempunyai permasalahan kualitas pada produk celana yang dihasilkan dimana masih banyaknya jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciMEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I
MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PADA DIVISI PROCESSING DI PT BHINEKA KARYA MANUNGGAL I Nama : Dewi Wilianti NPM : 31412968 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. LATAR BELAKANG
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Pembimbing :
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode dapat diartikan sebagai cara yang tepat. Kemudian, penelitian merupakan kegiatan ilmiah untuk memperoleh pengetahuan yang benar tentang suatu masalah. Langkah langkah
Lebih terperinci3.1 Persiapan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan
Lebih terperinciSTRATEGI MINIMASI RE-WORK PRODUKSI KURSI DI PT. SUBUR MANDIRI DENGAN PENDEKATAN DMAIC
STRATEGI MINIMASI RE-WORK PRODUKSI KURSI DI PT. SUBUR MANDIRI DENGAN PENDEKATAN DMAIC TESIS FANDI AHMAD 55313120037 PROGRAM MAGISTER TEKNIK INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA 2016 http://digilib.mercubuana.ac.id/
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DUDUKAN MAGNET DENGAN METODE ENAM SIGMA Moh. Umar Sidik Daryanto (Fakultas Teknologi Industri Jurusan Teknik Industri, Universitas Gunadarma) ABSTRAK PT. Teknik Makmur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di wilayah lokal saja, akan tetapi sudah meluas sampai kawasan nasional bahkan internasional.
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi penelitian menggambarkan proses atau tahap tahap penelitian yang harus ditetapkan dahulu sebelum melakukan pemecahan masalah yang sedang dibahas sehingga
Lebih terperinciDAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii. HALAMAN MOTTO.. v. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL xiv. DAFTAR GAMBAR...xv. 1.1 Latar Belakang Masalah.
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING...ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI...iii HALAMAN PERSEMBAHAN...iv HALAMAN MOTTO.. v KATA PENGANTAR vi DAFTAR ISI..... viii DAFTAR TABEL xiv DAFTAR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUSHING FUTURA PADA PT. NUSA INDOMETAL MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUSHING FUTURA PADA PT. NUSA INDOMETAL MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN
Lebih terperinciANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC
ANALISIS USULAN PERBAIKAN KUALITAS PADA PROSES PERAKITAN PINTU MOBIL PADA PT. MERCEDES-BENZ INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN DMAIC Nama Disusun Oleh: NPM : 36411388 Fakultas/Jurusan Pembimbing : Rizky Meiliatama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (Herawati,2008). Sedangkan output yang dihasilkan pada kegiatan operasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan operasi merupakan kegiatan untuk mengubah masukan (yang berupa faktor-faktor produksi atau operasi) menjadi keluaran sehingga menjadi lebih bermanfaat (Subagyo,
Lebih terperinciSkripsi RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PLAFON MEREK NUSA BOARD DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT. NUSANTARA BUILDING INDUSTRIES SEMARANG
Skripsi RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PLAFON MEREK NUSA BOARD DENGAN METODE SIX SIGMA PADA PT. NUSANTARA BUILDING INDUSTRIES SEMARANG Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)
PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) Nama : Gangsar Novianto NPM : 32410950 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan menerapkan metode Six Sigma guna meningkatkan kualitas pada produk Cold Rolling Coil (CRC) di PT Krakatau Steel Tbk. Penelitian ini
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini dengan keadaan zaman yang semakin maju dan teknologi yang semakin canggih menuntut perusahaan-perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan lainnya
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan
Lebih terperinciOleh : Miftakhusani
USULAN MINIMASI CACAT PRODUK PERALATAN MAKANAN GARPU ART 401 DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. INDOMETAL SEDJATI ENT. LTD. JAKARTA Oleh : Miftakhusani 2010-21-012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Penentuan Sampel dan Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Central Java Semarang Plant, dan difokuskan pada jumlah cacat produk yang
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Penelitian
Bab 3 Metodologi Penelitian 3.1. Metodologi Peneitian Flowchart penelitian menggambarkan metodologi atau langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah pada perusahaan. Berikut Flowchart penelitian pada gambar
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,
Lebih terperinciBAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN INTEPRETASI
56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
Bab I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Perkembangan industri kreatif yang sangat pesat khususnya di bidang fashion menciptakan persaingan yang ketat untuk setiap pelaku industri khususnya industri textile
Lebih terperinciPENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Abstrak.
PENGUKURAN KEMAMPUAN PROSES MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROSES PENCETAKAN PRODUK PAPERBAG (STUDI KASUS PT. X) Theresia Sihombing *), Ratna Purwaningsih Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Lebih terperinciDitulis Guna Melengkapi Sebagian Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata Satu (S1) Jakarta 2016
UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BOTOL SIRUP ABC DENGAN MENGGUNAKAN METODE ENAM SIGMA DI PT. MULIA GLASS CONTAINER Nama Disusun Oleh : : Frans Surya Hadinata
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket
Lebih terperinci2.2 Six Sigma Pengertian Six Sigma Sasaran dalam meningkatkan kinerja Six Sigma Arti penting dari Six Sigma...
ABSTRAK Persaingan dunia industri semakin ketat, mendorong para pelaku industri untuk makin giat melakukan berbagai hal untuk tetap bertahan. Salah satu yang terpenting adalah kualitas produk yang merupakan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai perencanaan pengendalian kualitas pada produk box cetak menggunakan konsep six sigma pada PT Pura Barutama
Lebih terperinciBAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang
BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah sebuah perusahaan garmen yang memproduksi kemeja pria dewasa dengan harga Rp. 41.000 Rp. 42.500 perkemeja.
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define 5.2 Tahap Measure Jenis Cacat Jumlah Cacat jumlah
59 BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define National Garmen merupakan sebuah industri pembuatan baju kemeja, kaos polo, kaos oblong dan jaket. Sistem produksi pada National Garmen berdasarkan make by order yaitu
Lebih terperinciRANCANGAN PENGENDALIAN MUTU DENGAN METODE SIX SIGMA PADA DIVISI SPINNING PT UNITEX Tbk BOGOR. Oleh NENNY IKA CENDRAWATI H
RANCANGAN PENGENDALIAN MUTU DENGAN METODE SIX SIGMA PADA DIVISI SPINNING PT UNITEX Tbk BOGOR Oleh NENNY IKA CENDRAWATI H24103073 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define,
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi Percetakan Gramedia Cikarang yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. faktor-faktor, unsur-unsur bentuk, dan suatu sifat dari fenomena di masyarakat.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif karena dalam pelaksanaannya meliputi data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh. Penelitian
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB III PENGUMPULAN DATA
BAB III PENGUMPULAN DATA 3. FASE PENDEFINISIAN 3.. Sekilas tentang Perusahaan PT Batman Kencana merupakan perusahaan manufaktur nasional yang bergerak di bidang produksi balon dan permen. Jenis produk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis /Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif
Lebih terperinciBAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN. pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah
BAB V PENGOLAHAN DATA DAN PERBAIKAN Pembahasan pada bab ini menanalisa hasil pendefinisian permasalahan pada define dan hasil pengukuran (measure) pada permasalahan yang telah ditetapkan. 5.1 Analyze Dengan
Lebih terperinciDAFTAR ISI Pengertian Variasi Dalam Proses Produksi
ABSTRAK PT Asiantex merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri tekstil khususnya pembuatan kain furing, dalam menjalankan usahanya PT Asiantex mengalami kendala dengan jumlah cacat
Lebih terperinciPENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA
PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA UNTUK MENGANALISIS PROSES PRODUKSI PADA PT. DULMISON INDONESIA Titi Jayati 0800775012 ABSTRAK Operational excellent didasari oleh banyak perusahaan sebagai salah satu cara
Lebih terperinciMINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC
MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciOleh : ERLANGGA PUTRANDIE W JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2010
ANALISIS TINGKAT KECACATAN (DEFECT) PADA PRODUK BENANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT SEGORO ECOMULYO TEXTIL, DRIYOREJO GERSIK SKRIPSI Oleh : ERLANGGA PUTRANDIE W 0432010174 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
ABSTRAK Six Sigma adalah sebuah disiplin kualitas yang memfokuskan diri pada produk dan pelayanan yang lebih baik untuk menciptakan sebuah kebudayaan yang menyempurnakan permintaan sebagai target setiap
Lebih terperinci: defect, six sigma, DMAIC,
ABSTRAK PD.Langgeng adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam part mesin seperti carbon brus. Untuk meningkatkan daya saing perusahaan maka perusahaan harus memiliki keunggulan. Salah satu faktor
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. Citra Tunas Baru Gramindo adalah perusahaan yang bergerak di industry garmen, dimana perusahaan memproduksi kemeja pria dewasa. Bahan dasar untuk produksi
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO. Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur
1 IDENTIFIKASI KUALITAS PRODUK GENTENG BETON DENGAN METODE DMAIC DI UD.PAYUNG SIDOARJO Dedy Ermanto Jurusan Teknik Industri FTI UPN Veteran Jawa Timur ABSTRAK Adanya persaingan antar produk yang semakin
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Slide Bracket, Kualitas, Six Sigma, DMAIC, DPMO, Usulan Peningkatan Kualitas
ABSTRAK Peningkatan kualitas produk ataupun jasa yang dihasilkan merupakan sesuatu yang mutlak perlu dilakukan oleh setiap perusahaan untuk dapat bertahan di era yang semakin kompetitif ini. Penelitian
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Perusahaan Collection Shoes merupakan perusahaan sepatu yang sudah berdiri cukup lama. Dalam penelitian saat ini pengamatan dilakukan pada produksi sepatu pantofel. Masalah utama dari bagian produksi
Lebih terperinciTUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh IVAN HERBETH H. SIBURIAN
USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FAILURE MODE AND EFFECT (FMEA) PADA PRODUK RIBBED SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PTPN. II KEBUN BATANG SERANGAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1. Studi Lapangan Pada tahap awal ini yang dilakukan adalah pengamatan langsung terhadap perusahaan dan juga untuk mengetahui
Lebih terperinciDAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... ii SURAT PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... iii ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR DAN UCAPAN TERIMA KASIH... v DAFTAR ISI...
ABSTRAK PT Wahana Pancha Nugraha, Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan Parts Manufacturing. Salah satu produk yang dihasilkan dari perusahaan ini adalah Dies mesin tablet untuk pharmaceutical
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS PRODUK KERUDUNG INSTAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (STUDI KASUS DI CV X) *
Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Juli 2014 PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KERUDUNG INSTAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (STUDI
Lebih terperincideduktif. Kajian induktif adalah kajian pustaka yang bermakna untuk menjaga
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendahuluan Langkah-langkah penelitian perlu disusun secara baik untuk mempermudah penyusunan laporan penelitian. Adapun langkah-langkah penelitian dapat dipresentasikan seperti
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN METODE DMAIC UNTUK MENGURANGI CACAT PADA PART CRANK CASE L TIPE KVL PROSES
Lebih terperinciPENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO
PENINGKATAN KUALITAS SEPATU DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. ECCO INDONESIA SIDOARJO SKRIPSI Disusun oleh : SABRINA DWI C 0632010035 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Abdi Juang Investama bergerak di bidang pembuatan Trolly Shopping Cart berdiri pada tahun 2014. PT Abdi Juang Investama ini sudah mengembangkan bisnisnya
Lebih terperinci