PUTUSAN Nomor 15/Pdt.G/2011/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 1 PUTUSAN Nomor 15/Pdt.G/2011/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : Pembanding, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Toraja Utara. Dalam hal ini memberikan kuasa kepada 1. Agus Salim, SH., MH., 2 Kornelis Baunsele, SH., MH., 3. Jermias T.U. Rarsina, SH. Ketiganya advokat/penasihat hukum, berkantor dan berkedudukan di Kantor Advokat/Konsultan Hukum Agus Salim, SH., & Rekan Jalan Dirgantara No. 41 A Makassar, dengan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 September 2010, semula Tergugat, selanjutnya sebagai Pembanding/ Terbanding. m e l a w a n 1. Terbanding I, pekerjaan wiraswasta, agama Islam, bertempat tinggal di Toraja Utara. 2. Terbanding II, pekerjaan wiraswasta, agama Islam, bertempat tinggal di Kabupaten Luwu Timur. 1 dan 2 memberikan kuasa kepada Nursin, SH., Pengacara/Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Pengacara/Advokat dan Konsultan Hukum Nursin, SH. dan Associates jalan Perintis Kemerdekaan, setempat dikenal Komp. BTP Jalan Kerukunan Selatan 15 Blok H. Baru No. 415, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 26 Juli dan M. Nasran, pekerjaan wiraswasta, agama Islam, bertempat tinggal di Jalan Andi Mappanyukki No. 88 Kelurahan Malango, Kecamatan Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 3 Agustus 2010, semula para Penggugat, selanjutnya sebagai para Terbanding/ para Pembanding.

2 2 Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara tersebut. TENTANG DUDUK PERKARANYA Menerima dan mengutip keadaan-keadaan mengenai duduk perkara seperti tercantum dalam salinan resmi Putusan Pengadilan Agama Makale, Nomor: 16/Pdt.G/2010/PA Mkl. tanggal 9 Nopember 2010 M, bertepatan dengan tanggal 3 Dzulhijjah 1431 H, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Eksepsi - Menolak eksepsi Tergugat. Dalam Pokok Perkara 1. Menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima. 2. Menghukum para penggugat untuk membayar biaya perkara ini sebesar Rp ,- (enam ratus enam puluh ribu rupiah). Membaca Akta Permohonan Banding Nomor: 16/Pdt.G/2010/PA Mkl. Tanggal 16 Nopember 2010 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Makale, ternyata saudara Nurhayati binti Satu melalui kuasanya telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Makale, dan permohonan banding tersebut telah diberitahukan kepada para penggugat/para terbanding melalui kuasanya pada tanggal 24 Nopember 2010, sebagaimana dalam relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh Juru Sita Pengadilan Agama Makale tanggal 29 Nopember 2010 dan relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Makassar, demikian juga pada tanggal 24 Nopember 2010 para Tergugat (Ishayati binti Yasa dan Jasmin bin Yasa) melalui kuasa insidentilnya M. Nasran telah menyatakan banding terhadap putusan Pengadilan Agama Makale No. 16/Pdt.G/2010/PA Mkl, dan pemberitahuan pernyataan banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak Terbanding pada tanggal 21 Desember 2010 dan pemberitahuan Inzage tanggal 5 Januari Bahwa tergugat/pembanding/terbanding sampai saat perkara ini diputus, tidak mengajukan memori banding, dan para penggugat/para terbanding/para pembanding juga tidak mengajukan memori banding. Bahwa kuasa insidentil para penggugat/para terbanding/para pembanding telah mengajukan permohonan pencabutan bandingnya yang disetujui oleh para penggugat/para terbanding/para pembanding prinsipal pada tanggal 25 Januari 2011, dan

3 3 selanjutnya Panitera Pengadilan Agama Makale telah membuat Akta Pencabutan Permohonan Banding Nomor 16/Pdt.G/2010/PA Mkl tanggal 25 Januari Bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar, kepada kedua belah pihak telah diberikan kesempatan untuk memeriksa berkas perkara banding (insage). Terhadap pemberitahuan tersebut baik tergugat/pembanding/terbanding maupun para penggugat/para terbanding/para pembanding tidak menggunakan haknya untuk memeriksa berkas perkara, sebagaimana Surat Keterangan Wakil Panitera Pengadilan Agama Makale tanggal 4 Januari 2011 dan tanggal 5 Januari TENTANG HUKUMNYA. Menimbang, bahwa permohonan banding yang diajukan oleh tergugat/pembanding/terbanding, telah diajukan dalam tenggang waktu dan cara yang digunakan menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formil harus dinyatakan dapat diterima. Dan para penggugat/para terbanding/para pembanding pada tanggal 25 Januari 2011 telah mencabut perkara bandingnya oleh kuasa insidentilnya yang disetujui para penggugat prinsipal dan telah dibuatkan Akta Pencabutan Permohonan Banding oleh Panitera Pengadilan Agama Makale, yang ditujukan kepada Pengadilan Tinggi Agama Makassar melalui Pengadilan Agama Makale, oleh karenanya tidak perlu dipertimbangkan lebih lanjut. Menimbang, bahwa tergugat/pembanding/terbanding tidak mengajukan memori banding, sehingga tidak diketahui apa yang menjadi alasan keberatannya terhadap putusan yang telah dijatuhkan Majelis Hakim Pengadilan Agama Makale. Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama setelah mempelajari berkas perkara mulai dari surat gugatan, berita acara persidangan, dan salinan resmi putusan Hakim Tingkat Pertama, Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa putusan Hakim Tingkat Pertama harus dinyatakan batal demi hukum dengan alasan yuridis, karena Putusan Hakim Tingkat pertama tersebut telah didasarkan kepada hal-hal yang tidak ada dalam berita acara sidang pemeriksaan, antara lain pada halaman 45 baris ke 24 tertulis : Yasa yang merupakan suami Sanaba binti Dolle masih hidup hingga sekarang, dan halaman 46 alinea ke 2, yang berbunyi Menimbang, bahwa oleh karena para Penggugat telah menyampaikan keterangan secara lisan di muka persidangan, yang pada pokoknya menyatakan ada ahli waris yang tidak diikut sertakan sebagai pihak dalam hal ini, yaitu Yasa suami almarhumah Sanaba binti Dolle, dan keterangan para Penggugat tersebut dikuatkan dan dibenarkan pula oleh Tergugat

4 4 yang menyatakan ada ahli waris dari almarhum Dalima binti La Poji yaitu keturunan dari Satu bin La-Poji dan Barahima bin La-Poji. yang kemudian oleh Hakim Pengadilan Agama disimpulkan pada alinea akhir halaman 48 yang berbunyi Menimbang, bahwa para Penggugat dimuka persidangan telah mengakui adanya ahli waris yang tidak diikut sertakan sebagai pihak dalam perkara perdata ini, dan pengakuan tersebut dibenarkan pula oleh Tergugat, maka pengakuan tersebut merupakan bukti yang sempurna dan lengkap sebagaimana ketentuan pasal 311 RBg dan pasal 1925 KUH Pdt. dan Pengadilan Tinggi Agama akan memberikan pertimbangannya sendiri sebagai berikut. Menimbang, bahwa majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama selanjutnya akan menilai gugatan para penggugat, berdasarkan syarat formil suatu gugatan malwaris, apakah gugatan aquo sudah memenuhi syarat formil apa tidak. Menimbang bahwa syarat formil gugatan malwaris antara lain adalah: 1. Harus jelas siapa yang berkedudukan sebagai Pewaris, apa agamanya dan meninggal tahun berapa. 2. Harus jelas siapa saja yang berkedudukan sebagai ahli waris, bagaimana hubungannya dengan pewaris apakah sebagai ahli waris langsung, atau apakah sebagai ahli waris pengganti. 3. Harus jelas harta waris yang ditinggalkan oleh pewaris apakah statusnya murni harta warisan atau masih bercampur dengan harta bersama dan status kepemilikannya sempurna, atau masih ada hubungannya dengan kepemilikan pihak ketiga, disamping itu kalau berwujud tanah harus jelas letak, luas dan batas-batasnya. Menimbang bahwa berdasarkan ketentuan syarat formil tersebut di atas, dalam gugatan malwaris perkara ini, yang berkedudukan sebagai pewaris adalah Pallu bin La- Pattawa (meninnggal tahun 1958) yang beristerikan Dalima binti La-Poji yang meninggal tahun 1985, tidak mempunyai anak, dan mempunyai ibu kandung ( Ne Duri ) yang meninggal tahun 1963 dan mempunyai saudara kandung yang bernama Dolle bin La Pattawa yang meninggal tahun 1975 dan Dalima binti La-Poji (isteri) yang meninggal tahun Dolle bin La-Pattawa meninggal tahun 1975 dengan meninggalkan satu orang anak perempuan bernama Sanaba binti Dolle. Sanaba binti Dolle meninggal tahun 2003 meninggalkan 2 orang anak yaitu Ishayati binti Yasa dan Jasmin binti Jasa (para penggugat), sementara suami Sanaba binti Dolle tidak jelas apakah masih hidup atau sudah meninggal. Sementara Dalima binti La-Poji meninggal

5 5 tahun 1985, dengan meninggalkan 3 orang saudara kandung yaitu Satu bin La-Poji, Borahima bin La-Poji dan Baco bin La-Poji. Menimbang, bahwa berdasarkan identifikasi dalam gugatan mal waris para penggugat, dapat dikonstruksikan yang berkedudukan sebagai pewaris Pallu bin La- Pattawa yang beristrikan Dalima binti La-Poji tidak mempunyai anak, meninggal dunia pada tahun 1958 maka yang jadi ahli warisnya adalah saudara kandungnya yang bernama Dolle bin La-Pattawa yang meninggal dunia tahun 1975, ibu kandungnya Ne Duri yang meninggal dunia tahun 1963 dan istrinya Dalima binti La-Poji, yang meninggal tahun Menimbang, bahwa para Penggugat mendalilkan sebagai ahli waris pengganti dari pewaris Pallu bin La-Pattawa, adalah sangat keliru/ salah, karena orang tua para penggugat yang bernama Sanaba binti Dolle meninggal tahun 2003 ( lebih belakangan ) dari meninggalnya Dolle bin La-Pattawa yaitu tahun Terkecuali apabila Dolle dan Sanaba meninggalnya lebih dahulu dari pada meninggalnya Pallu bin La-Pattawa, maka para penggugat berkedudukan sebagai ahli waris pengganti. Menimbang bahwa ternyata orang tua dan kakek para penggugat meninggalnya lebih belakangan dari pada Pewaris ( Pallu bin La-Pattawa ) maka tidak terbukti para penggugat sebagai ahli waris pengganti dari Pewaris ( Pallu bin La-Pattawa ). Menimbang, bahwa istri Pewaris ( Dalima binti La-Poji ketika meninggal dunia tahun 1985) juga meninggalkan saudara kandung yang bernama Borahima, Satu dan Baco ( yang tidak dijelaskan apakah masih hidup atau sudah meninggal) kalau sudah meninggal tahun berapa meninggalnya, kalau sudah meninggal apakah meninggalkan keturunan atau tidak, maka untuk sampainya kepada tergugat sebagai anak keturunan dari Satu bin La-Poji tentu harus dijelaskan lebih dahulu tahun berapa meninggalnya Satu bin La-Poji. Menimbang, bahwa salah satu syarat formil gugatan adalah adanya petitum yang didukung oleh posita, atau adanya korelasi antara petitum dengan posita, dalam surat gugat perkara aquo, pada petitum kedua meminta hanya para penggugat saja yang ditetapkan sebagai ahli waris pengganti dari pewaris Pallu bin La-Pattawa, sedangkan tergugat tidak ikut dimintakan sebagai ahli waris, sehingga tidak ada hubungan hukum antara para penggugat dengan tergugat. Menimbang, berdasarkan beberapa tambahan pertimbangan hukum tersebut diatas, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama berpendapat, bahwa gugatan para penggugat dapat dikategorikan sebagai cacat formil yaitu tidak jelas/kabur (obscuur libel) maka gugatan para penggugat harus dinyatakan tidak dapat diterima.

6 6 Menimbang, bahwa atas dasar pertimbangan tersebut di atas, maka putusan hakim Pengadilan Agama Makale tidak dapat dipertahankan, oleh karenanya harus dibatalkan dan Pengadilan Tinggi Agama akan mengadili sendiri perkara ini yang amarnya sebagaimana akan disebutkan dibawah ini dengan menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 192 R.bg, biaya perkara dibebankan kepada pihak yang dikalahkan, oleh karenanya biaya perkara pada tingkat pertama dibebankan kepada para penggugat dan pada tingkat banding dibebankan kepada pembanding. Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan perundang-undangan dan hukum syar i yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI - Menyatakan permohonan banding pembanding/terbanding dapat diterima; - Membatalkan putusan Pengadilan Agama Makale Nomor 16/Pdt.G/2010/PA.Mkl tanggal 9 Nopember 2010 M., bertepatan dengan tanggal 3 Dzulhijjah 1431 H. dan dengan mengadili sendiri - Menyatakan gugatan para penggugat tidak dapat diterima. - Menghukum para penggugat untuk membayar biaya perkara di tingkat pertama sejumlah Rp ,00 ( enam ratus enam puluh enam ribu rupiah). - Menghukum pembanding/terbanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp ,00.- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Selasa tanggal 1 Maret 2011 M bertepatan tanggal 26 Rabi ul Awal 1432 H, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Dra. Hj. Atirah Mustafa, M.H. sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Mohammad Chanif, S.H., M.H. dan Drs. Irsan Mukhtar Nasution masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 27 Januari 2011, dengan dibantu oleh Drs. M. Akmal Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Hakim Anggota, dto Drs.H. Mohammad Chanif, S.H. M.H. Ketua Majelis, dto Dra. Hj. Atirah Mustafa, M.H.

7 7 Drs. Irsan Mukhtar Nasution Panitera Pengganti Dto Drs. M. Akmal Biaya Perkara : 1. Materai Rp 6.000,- 2. Redaksi Rp 5.000,- 3. Proses Rp ,- Jumlah Rp ,- Untuk Salinan Paniterta Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Drs. Agus Zainal Mutaqien, SH. inan