ANALISIS SENSITIVITAS MODEL EPIDEMIOLOGI HIV DENGAN EDUKASI
|
|
- Veronika Pranoto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 NLSS SENSTVTS MODEL EPDEMOLOG HV DENGN EDUKS MRSUD Jurusan Matematika FMP Universitas Brawijaya BSTRCT Model epidemiologi dapat memberikan informasi dasar untuk para praktisi kesehatan publik dalam menganalisis isu-isu yang dapat mempengaruhi strategi-strategi untuk pencegahan penyebaran suatu penyakit Penulisan artikel ini difokuskan pada analisis sensitivitas dari angka reproduksi efektif untuk mengetahui parameter-parameter mana dari model yang berpengaruh terhadap penyebaran HV ngka reproduksi efektif diperoleh menggunakan metode matriks generasi berikutnya Dalam model ini populasi dibagi menjadi enam subpopulasi susceptible tanpa edukasi susceptible dengan edukasi infected tanpa edukasi tanpa gejala DS infected tanpa edukasi dengan gejala DS infected dengan edukasi tanpa gejala DS dan infected dengan edukasi dan gejala DS Simulasi numerik dari model diimplementasikan untuk memeriksa sensitivitas dari parameter-parameter kunci tertentu pada individuindividu yang terinfeksi Kata Kunci: analisis sensitivitas angka reproduksi efektif model epidemiologi HV Pendahuluan HV Human munnodeficiency dan DS cquired mmune Deficiency Syndrome adalah salah satu masalah kesehatan Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari HV/DS dan HV/DS telah menyebabkan krisis multidimensi terutama dalam bidang kesehatan Salah satu program dalam rangka untuk meminimalisasi prevalensi HV/DS adalah dengan skrining HV terapi HV bagi orang yang terdeteksi positif HV Salah satu program pencegahan HV/DS adalah sosialisasi pencegahan melalui media komunikasi informasi dan edukasi KE HV/DS nonim [] Sampai saat ini banyak penelitian menggunakan program atau srategi-strategi untuk pengendalian penyebaran HV/DS misalnya Naresh et al [] mengkaji efek vaksinasi pada penyebaran HV/DS dalam populasi homogen Hussaini et al [3] dan Mukandavire et al [4] mengkaji program penggunaan kondom kampanye edukasi kesehatan publik dan perlakuan untuk pemberantasan epidemik HV di berbagai negara dan komunitas seperti Uganda Tailand Zambia dan komunitas gay US Salah satu permasalahan yang timbul adalah bagaimana mengukur efektifitas dari program-program pengendalian tersebut Marsudi et al [8] mengkaji model HV dengan skrining dan terapi menggunakan model S yang diperluas Disinilah perlunya model matematika yang mampu menghasilkan nilai ambang threshold yang bermakna sebagai dasar perbaikan dan pengembangan upaya penanggulangan HV/DS Diantara berbagai konsep nilai ambang sebuah paameter epidemiologi yang disebut angka reproduksi dasar efektif memainkan peranan penting dalam teori penyebaran penyakit nalisis sensitivitas mengkaji variasi output dari model yang disebabkan oleh variasi dalam input Pada dasarnya analisis sensitivitas menentukan parameter-parameter dan kondisi awal mana input mempengaruhi kuantitas yang diperhatikan output dari model Safiel et al [6] telah mengevaluasi indeks-indeks sensitivitas dari angka reproduksi efektif terhadap parameter-parameter model penyebaran HV/DS dengan pengaruh skrining dan pengobatan Sensitivitas dari angka reproduksi dasar untuk model penyebaran malaria dapat ditemukan dalam Chitnis et al [5] yang bertujuan untuk menentukan parameter-parameter mana yang berpengaruh dalam model penyebaran dengue Dalam makalah ini akan
2 difokuskan pada analisis sensitivitas dari angka reproduksi efektif dan simulasi numerik yang diimplementasikan untuk menerangkan parameter-parameter model yang berpengaruh pada penyebaran HV/DS nalisis sensitivitas memberikan informasi kepada kita sejauh mana pentingnya setiap parameter model dalam penyebaran penyakit Model HV dengan Edukasi Model epidemiologi HV dengan edukasi dideskripsikan menggunakan model kompartemen Secara demografi populasi dibagi menjadi enam subpopulasi yaitu susceptible tanpa edukasi S susceptible dengan edukasi S infected tanpa edukasi tanpa gejala DS infected tanpa edukasi dengan gejala DS infected dengan edukasi dan tanpa gejala DS dan infected dengan edukasi dan gejala DS Secara matematis transisi antara keenam subpopulasi berbentuk sistem persamaan diferensial nonlinear Hussaini et al [3] dan Marsudi dan Wibowo [] ds p S S ds p S S S d S d d S d dan N N N S S 3 dengan adalah laju rekrutmen susceptible adalah laju kematian alami adalah laju kematian karena DS dalam p adalah bagian dari individu rekruitmen baru dengan edukasi adalah laju edukasi susceptible tanpa edukasi adalah laju edukasi individu-individu dalam adalah laju kontak efektif adalah parameter modifikasi dari keinfeksian tanpa edukasi dengan edukasi adalah laju progresi dari ke ke adalah kehandalan edukasi dalam mencegah infeksi baru dan adalah faktor reduksi dari penyebaran HV/DS dengan edukasi Nilai parameter-parameter model sebagai nilai basis yang digunakan dalam simulasi numerik diberikan dalam Tabel 3 ngka Reproduksi Dasar Solusi dari sistem termuat dalam daerah fisibel invarian positif S S R6 S S N 4
3 dengan kondisi awal Tabel Nilai parameter model Parameter Nilai Sumber p 4 sumsi 4 Elbasha&Gumel 6 8 Karen&Susan 999 Tripath etal 8 sumsi 4 sumsi 6 Gumel et al6 4 4 Gumel et al6 5 3 Sharomi&Gumel sumsi Sistem mempunyai titik kesetimbangan bebas penyakit p p E ngka reproduksi efektif dari sistem diperoleh menggunakan metode matriks generasi berikutnya seperti yang dideskripsikan oleh van den Driessche dan Watmough [8] Misalkan T S X Sistem dapat ditulis sebagai X X dx F V dengan dan S N S X N S X V F Matriks-matriks Jacobi dari dan X X V F pada titik kesetimbangan bebas penyakit E masingmasing adalah F F E DF 4 3 V J J V E DV Matriks generasi berikutnya dari sistem adalah FV 6 S S 5
4 ngka reproduksi efektif R e dari sistem adalah radius spektral dari matriks R e K L M PQRT dengan K PQ p T L RT p Q dan M p QT R Q FV ngka reproduksi efektif R e mengukur rata-rata jumlah infeksi baru yang disebabkan oleh satu individu terinfeksi HV dalam suatu komunitas di mana program edukasi kesehatan publik digunakan sebagai strategi kontrol maka 8 men- Jika edukasi kesehatan publik tidak ada jadi angka reproduksi dasar R R e Nilai ambang R mengukur rata-rata jumlah dari infeksi HV baru yang disebabkan oleh satu individu terinfeksi dalam populasi susceptible tanpa intervensi program edukasi Kestabilan lokal dan global titik kesetimbangan bebas penyakit E dari sistem dapat dirumuskan dalam lemma berikut Lemma Titik kesetimbangan bebas penyakit E dari sistem adalah stabil asimptotik lokal jika R dan tidak stabil jika R e e Jadi HV dapat dieliminasi dari komunitas jika R e artinya jika ukuran populasi awal dari model dengan program edukasi kesehatan diberikan dalam daerah stabil 4 nalisis Sensitivitas p R Pada dasarnya analisis sensitivitas menentukan parameter-parameter dan kondisi awal mana input mempengaruhi kuantitas yang diperhatikan output dari model nalisis sensitivitas memberikan informasi kepada kita sejauh mana pentingnya setiap parameter model dalam penyebaran penyakit Untuk menilai efek program edukasi kesehatan publik perlu dihitung indeks sensitifitas dari nilai ambang R e yang mengukur penyebaran penyakit awal menggunakan pendekatan seperti dalam Chitnis et al [5] ndeks sensitivitas dari nilai ambang R e mengukur penyebaran penyakit awal dan untuk mengukur perubahan relatif dalam R e jika suatu parameter berubah ndeks sensitivitas pada semua parameter yang mempunyai pengaruh tinggi pada R e dapat dijadikan sasaran untuk diberikan intervensi dalam rangka mengendalikan penyebaran penyakit Definisi cf Chitnis et al [5] ndeks sensitivitas normalisasi maju dari R e yang bergantung diferensiasi pada parameter p didefinisikan dengan Re p Re p Menggunakan nilai-nilai parameter dalam Tabel indeks sensitivitas dari parameter-parameter dalam sisem diberikan dalam Tabel Dari Tabel menunjukkan bahwa indeks sensitivitas yang bernilai positif adalah parameter-parameter dan Hal ini menunjukkan bahwa jika salah satu parameter dari dan dinaikkan sementara parameter yang lain dibuat konstan akan menaikkan nilai R e R dan akibatnya menaikkan endemisitas penyakit HV Misalnya 593 artinya dengan menaikkan p R e e 8 9
5 menurunkan nilai parameter sebesar % akan menaikkan menurunkan nilai R e sebesar 593% Sedangkan parameter-parameter dan p mempunyai nilai indeks sensitivitas negatif artinya jika salah satu parameter dari dan p dinaikkan sementara parameter lain dibuat konstan akan menurunkan nilai R e dan akibatnya menurunkan endemisitas penyakit R HV Karena e 383 maka dengan menaikkan menurunkan nilai parameter sebesar % akan menurunkan menaikkan nilai R e sebesar 383% Tabel Nilai ndeks Sensitivitas dari R e No Parameter ndeks Sensitivitas p Dari atas ke bawah Tabel menunjukkan tingkat sensitivitas dari parameter yang paling sensitif sampai dengan parameter yang kurang sensitif Jadi secara individu parameter yang paling sensitif adalah faktor reduksi dari penyebaran HV/DS dengan edukasi diikuti kehandalan edukasi dalam mencegah infeksi baru diikuti laju kontak efektif parameter modifikasi dari keinfeksian dengan edukasi laju kematian karena DS dalam dan laju kematian alami Parameter yang kurang sensitif adalah laju edukasi individu-individu dalam dan parameter yang kurang sensitif adalah laju edukasi individu-individu dalam 5 Simulasi Numerik Menggunakan nilai-nilai parameter dalam Tabel sistem disimulasikan menggunakan ODE solver ode45 dalam bahasa pemrograman Matlab Model disimulasikan untuk berbagai nilai parameter model untuk mengetahui perubahan-perubahan perilaku solusi grafik model dengan populasi awal S S dan 5 Grafik dinamika populasi dengan intervensi edukasi kesehatan publik ditunjukkan dalam Gambar Dari Gambar a tampak baha dinamika populasi susceptible turun seiring berjalannya waktu karena infeksi HV Sebelum intervensi infected tanpa edukasi tanpa gejala DS naik dengan bertambahnya waktu dan akhirnya menuju ke titik kesetimbangannya tetapi karena intervensi adanya edukasi kesehatan
6 ngka Reproduksi R e R o Populasi Total Populasi Total publik laju infeksi turun seiring dengan turunnya infected dengan edukasi tanpa gejala DS dan infected dengan edukasi dan gejala DS Gambar b x 6 a x b 9 S 9 S waktu tahun waktu tahun Gambar Dinamika a populasi tanpa edukasi b populasi dengan edukasi Gambar menunjukkan bahwa dinamika populasi dan menuju nol artinya dengan intervensi edukasi kesehatan publik penyakit dapat diberantas Dalam hal ini angka reproduksi efektif lebih kecil dari satu R e = 486 Titik kesetimbangan bebas penyakit untuk model HV dengan edukasi kesehatan 6 publik adalah E 5x 334x Selama tidak ada intervensi untuk mengendalikan penyebaran penyakit HV penyakit tidak akan hilang dari populasi karena angka reproduksi dasar lebih besar dari satu R =368 Efek laju kontak efektif Gambar menunjukkan hubungan antara angka reproduksi efektif R e dan angka reproduksi dasar R jika berubah Nampak bahwa jika naik mengakibatkan ekpektasi banyaknya kasus kedua yang dihasilkan R e dan R ikut naik dengan R e R R e R o Laju Kontak Efektif Gambar Hubungan antara angka reproduksi jika berubah Jadi jika intervensi diberikan pada komunitas program edukasi kesehatan harus tetap diupayakan untuk menurunkan penyebaran penyakit atau untuk membasmi penyakit secara total Selanjutnya akan diverifikasi efek parameter model terhadap angka reprodukasi efektif dan terhadap dinamika infected dengan edukasi tanpa gejala DS dan infected dengan edukasi dan gejala DS Efek faktor reduksi dari penyebaran HV dengan edukasi Gambar 3 a menunjukkan hubungan antara angka reproduksi efektif R e dan faktor reduksi dari
7 ngka Reproduksi R ef nvected dengan edukasi tanpa DS nvected dengan edukasi dan DS ngka Reproduksi R ef penyebaran HV/DS dengan edukasi Nampak bahwa jika naik % maka ekpektasi banyaknya kasus kedua yang dihasilkan R e turun 38% Hal ini diperkuat Gambar 3 b dan Gambar 3 c yang menunjukkan bahwa populasi infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS turun jika naik Jadi nilai parameter faktor reduksi penyebaran HV dengan edukasi harus dipertahankan atau dinaikkan untuk menurunkan penyebaran penyakit HV/DS x Faktor reduksi penyebaran HV =8 =9 a x 6 =8 = Waktu Tahun b Waktu Tahun Gambar 3 Efek terhadap angka reproduksi efektif dan infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS Hal yang sama tejadi pada laju kehandalan edukasi dalam mencegah infeksi baru Jika naik sebesar % maka ekpektasi banyaknya kasus kedua yang dihasilkan R e turun sebesar 36% Gambar 4a Populasi infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS turun jika naik Gambar 4 b dan Gambar 4 c Jadi nilai parameter laju kehandalan edukasi dalam mencegah infeksi baru harus dipertahankan atau dinaikkan untuk menurunkan penyebaran penyakit HV/DS c Kehandalan edukasi a
8 nvected dengan edukasi tanpa DS nvected dengan edukasi dan DS ngka Reproduksi R ef nvected dengan edukasi tanpa DS nvected dengan edukasi dan DS 8 x =8 =9 5 3 x =8 = Waktu Tahun b Waktu Tahun Gambar 4 Efek terhadap angka reproduksi efektif dan infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS Gambar 5 a menunjukkan hubungan antara angka reproduksi efektif R e dan laju kontak efektif Jika naik sebesar % maka ekpektasi banyaknya kasus kedua yang dihasilkan R e naik sebesar % Dari Gambar 5 b dan Gambar 5 c nampak bahwa populasi infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS naik jika naik Jadi nilai parameter laju laju kontak efektif harus diturunkan untuk menurunkan penyebaran penyakit HV/DS c x =4 =5 Laju kontak a 35 x =4 = Waktu Tahun b Waktu Tahun Gambar 5 Efek terhadap angka reproduksi efektif dan infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS Hal yang sama tejadi pada parameter modifikasi keinfeksian dengan edukasi Jika naik sebesar % maka ekpektasi banyaknya kasus kedua yang dihasilkan R e naik sebesar 59% Gambar 6a Populasi infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS naik jika naik Gambar 6 b dan Gambar 6 c Jadi nilai parameter modifikasi keinfeksian dengan edukasi harus diturunkan untuk menurunkan penyebaran penyakit HV/DS c
9 nvected dengan edukasi tanpa DS nvected dengan edukasi dan DS nvected dengan edukasi tanpa DS nvected dengan edukasi dan DS ngka Reproduksi R ef x Parameter modifikasi dari keinfeksian dengan edukasi =3 =4 a x 6 =3 = Waktu Tahun b Waktu Tahun Gambar 6 Efek terhadap angka reproduksi efektif dan infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS Pada kasus jika semua parameter dinaikkan % maka nilai angka reproduksi efektif R e turun dari 486 menjadi Dalam hal ini populasi infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS tampak turun dari populasi awal Gambar a dan Gamba b 5 x 6 Nilai parameter awal Nilai parameter naik 5 3 x 6 c Nilai parameter awal Nilai parameter naik Waktu Tahun a Waktu Tahun Gambar Efek terhadap angka reproduksi efektif dan infected dengan edukasi tanpa dengan gejala DS jika semua parameter dinaikkan % 6 Kesimpulan Parameter-parameter yang meningkatkan endemisitas adalah parameter-parameter dan dan parameter-parameter yang menurunkan endemisitas adalah dan p Parameter yang paling sensitif pada angka reproduksi efektif adalah faktor reduksi dari penyebaran HV/DS dengan edukasi diikuti oleh kehandalan edukasi dalam mencegah infeksi baru b
10 Sedangkan parameter yang kurang sensitif pada angka reproduksi efektif adalah laju edukasi dalam dan laju edukasi dalam Dari simulasi numerik disimpulkan bahwa model HV/DS dengan edukasi kesehatan publik 6 mempunyai titik kesetimbangan bebas penyakit E 5x 334 ngka x reproduksi efektif R e =486 dan E stabil asimtotik lokal artinya berdasarkan data simulasi yang diberikan penyakit HV/DS dapat direduksi menggunakan program intervensi edukasi kesehatan publik Daftar Pustaka [] nonim Strategi Nasional Penanggulangan HV dan DS -4 Komisi Penanggulangan DS Nasional [] Naresh R Tripath and Sharma D Modelling the Effect of Risky Sexual Behavior on The Spread of HV/DS nternational Journal of pplied Mathematics and Computation [3] Hussaini N Winter M and Gumel B Qualitative ssesment of The Role of Public Health Education Program on HV Transmission Dynamics Mathematical Medicine and Biology [4] Mukandavire Z Garira W and Tchuenche JM Modelling Effects of Public Health Educational Campaigns on HV/DS Transmission Dynamics pplied Mathematical Modelling [5] Chitnis N Hyman JM and Cushing JM Determining mportant Parameter in the Spread of Malaria Through the Sensitivity nalysis of Mathematical Model Department of Public Health and Epidemiology [6] Safiel R Massawe E S and Makinde D O Modelling the Effect Screening and Treatment on Transmission of HV/DS nfection in a Population merican Journal of Mathematics and Statistics [] Marsudi dan Wibowo RBE nalisis Kualitatif Dampak Program Kampanye Edukasi Kesehatan Masyarakat pada Dinamika Penyebaran HV Laporan Penelitian Fundamental LPPM Universitas Brawijaya [8] Marsudi Majono dan ndari Evaluasi Dampak Program Skrining dan Terapi HV dalam Upaya Pencegahan Penyebaran HV di Malang Melalui nalisis Sensitivitas Model Matematika Laporan Penelitian BOPTN 3 LPPM Universitas Brawijaya 3 [9] van den Driessche P and Watmough J Reproduction Numbers and Subthreshold Endemic Equilibria for Compartmental Models of DiseaseTransmission Mathematical Biosciences
Evaluasi Dampak Program Edukasi, Skrining Dan Terapi HIV Pada Model Penyebaran Infeksi HIV
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 05 T 7 Evaluasi Dampak Program Edukasi, Skrining Dan Terapi HIV Pada Model Penyebaran Infeksi HIV Marsudi, Noor Hidayat, Ratno Bagus Edy Wibowo
Lebih terperinciANALISIS DAMPAK PROGRAM SKRINING DAN TERAPI HIV DALAM MODEL PENYEBARAN HIV
ANALSS DAMPAK POGAM SKNNG DAN TEAP HV DALAM MODEL PENYEBAAN HV Marsudi Jurusan Matematika, Universitas Brawijaya, Malang, ndonesia e-mail: marsudi6@ubacid Abstrak Sebuah model matematika nonlinear telah
Lebih terperinciModel Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka
Model Matematika Penyebaran Penyakit HIV/AIDS dengan Terapi pada Populasi Terbuka M Soleh 1, D Fatmasari 2, M N Muhaijir 3 1, 2, 3 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi
Analisis Kestabilan Pada Model Transmisi Virus Hepatitis B yang Dipengaruhi Oleh Migrasi 1 Firdha Dwishafarina Zainal, Setijo Winarko, dan Lukman Hanafi Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA
ANALISIS STABILITAS PENYEBARAN VIRUS EBOLA PADA MANUSIA Mutholafatul Alim 1), Ari Kusumastuti 2) 1) Mahasiswa Jurusan Matematika, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang 1) mutholafatul@rocketmail.com
Lebih terperinciKAJIAN MATEMATIS PENGARUH IMIGRAN TERINFEKSI DAN VAKSINASI DALAM MODEL EPIDEMIK SIS DAN SIR
LAPORAN HASIL PENELITIAN FUNDAMENTAL KAJIAN MATEMATIS PENGARUH IMIGRAN TERINFEKSI DAN VAKSINASI DALAM MODEL EPIDEMIK SIS DAN SIR Oleh: Drs. Marsudi, MS. Dra. Trisilowati, MSc. Dibiayai Oleh Direktorat
Lebih terperinciANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN KOINFEKSI MALARIA-TIFUS
ANALISIS MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN KOINFEKSI MALARIA-TIFUS Nur Hamidah 1), Fatmawati 2), Utami Dyah Purwati 3) 1)2)3) Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Kampus
Lebih terperinciProsiding Seminar Hasil-Hasil PPM IPB 2015 Vol. I : ISBN :
Vol. I : 214 228 ISBN : 978-602-8853-27-9 MODEL EPIDEMIK STOKASTIK PENYEBARAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI JAWA BARAT (Stochastic Epidemic Model of Dengue Fever Spread in West Java Province) Paian
Lebih terperinciAPLIKASI METODE MATRIKS GENERASI DALAM MENENTUKAN NILAI MATEMATIKA PENYEBARAN VIRUS HIV/AIDS. 10 Makassar, kode Pos 90245
APLIKASI METODE MATRIKS GENERASI DALAM MENENTUKAN NILAI MATEMATIKA PENYEBARAN VIRUS HIV/AIDS MODEL Septiangga Van Nyek Perdana Putra 1), Kasbawati 2), Syamsuddin Toaha 3) 1) Mahasiswa Jurusan Matematika,
Lebih terperinciKONTROL PENGOBATAN OPTIMAL PADA MODEL PENYEBARAN TUBERKULOSIS TIPE SEIT
E-Jurnal Matematika Vol. 6 (2), Mei 2017, pp. 137-142 ISSN: 2303-1751 KONTROL PENGOBATAN OPTIMAL PADA MODEL PENYEBARAN TUBERKULOSIS TIPE SEIT Jonner Nainggolan Jurusan Matematika - Universitas Cenderawasih
Lebih terperinciPENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN
PENYELESAIAN NUMERIK DAN ANALISA KESTABILAN PADA MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN PENULARAN PADA PERIODE LATEN Oleh: Labibah Rochmatika (12 09 100 088) Dosen Pembimbing: Drs. M. Setijo Winarko M.Si Drs. Lukman
Lebih terperinciKonstruksi Bilangan Reproduksi pada Model Epidemik SEIRS-SEI Penyebaran Malaria dengan Vaksinasi dan Pengobatan
Jurnal Matematika Integratif. Vol. 13, No. 2 (2017), pp. 105 114. p-issn:1412-6184, e-issn:2549-903 doi:10.24198/jmi.v13.n2.12332.105-114 Konstruksi Bilangan Reproduksi pada Model Epidemik SEIRS-SEI Penyebaran
Lebih terperinciPEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS
Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 101 110 PEMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS KESTABILAN MODEL PADA PENYEBARAN HIV-AIDS Dwi Haryanto, Nilamsari Kusumastuti,
Lebih terperinciMODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL
MODEL EPIDEMIK SIR UNTUK PENYAKIT YANG MENULAR SECARA HORIZONTAL DAN VERTIKAL ILMIYATI SARI 1, HENGKI TASMAN 2 1 Pusat Studi Komputasi Matematika, Universitas Gunadarma, ilmiyati@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciANALISIS DINAMIK MODEL EPIDEMI SIRS DENGAN MODIFIKASI TINGKAT KEJADIAN INFEKSI NONMONOTON DAN PENGOBATAN
ANALISIS DINAMIK MODEL EPIDEMI SIRS DENGAN MODIFIKASI TINGKAT KEJADIAN INFEKSI NONMONOTON DAN PENGOBATAN Suryani, Agus Suryanto, Ratno Bagus E.W Pelaksana Akademik Mata Kuliah Universitas, Universitas
Lebih terperinciII. LANDASAN TEORI. Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Definisi 2 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Taklinear)
3 II. LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Persamaan Diferensial Biasa Definisi 1 (Sistem Persamaan Diferensial Biasa Linear) Misalkan suatu sistem persamaan diferensial biasa dinyatakan sebagai = + ; =, R (1) dengan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS MODEL MATEMATIKA DARI PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MELALUI TRANSPORTASI ANTAR DUA KOTA
ANALISIS STABILITAS MODEL MATEMATIKA DARI PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR MELALUI TRANSPORTASI ANTAR DUA KOTA ANALYSIS OF STABILITY OF SPREADING DISEASE MATHEMATICAL MODEL WITH TRANSPORT-RELATED INFECTION
Lebih terperinciUNNES Journal of Mathematics
Info Artikel UJM 5 (2) (2016) UNNES Journal of Mathematics http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujm ANALISIS KESTABILAN TITIK KESETIMBANGAN MODEL MATEMATIKA PROSES TRANSMISI VIRUS DENGUE DI DALAM TUBUH
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR
TUGAS AKHIR KAJIAN SKEMA BEDA HINGGA TAK-STANDAR DARI TIPE PREDICTOR-CORRECTOR UNTUK MODEL EPIDEMIK SIR STUDY OF A NONSTANDARD SCHEME OF PREDICTORCORRECTOR TYPE FOR EPIDEMIC MODELS SIR Oleh:Anisa Febriana
Lebih terperinciDinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam
Jurnal Matematika Integratif ISSN 1412-6184 Volume 10 No 1, April 2014, hal 1-7 Dinamik Model Epidemi SIRS dengan Laju Kematian Beragam Ni matur Rohmah, Wuryansari Muharini Kusumawinahyu Jurusan Matematika,
Lebih terperinciModel Deterministik Masalah Kecanduan Narkoba dengan Faktor Kontrol Terhadap Pemakai dan Pengedar Narkoba
Vol. 7 No. 3-22 Juli 2 Model Deterministik Masalah Kecanduan Narkoba dengan Faktor Kontrol Terhadap Pemakai dan Pengedar Narkoba Kasbawati Syamsuddin Toaha Abstrak Salah satu epidemi yang sedang mengancam
Lebih terperinciKESTABILAN DAN BIFURKASI MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN LAJU KESEMBUHAN TIPE JENUH. Oleh: Khoiril Hidayati ( )
KESTABILAN DAN BIFURKASI MODEL EPIDEMIK SEIR DENGAN LAJU KESEMBUHAN TIPE JENUH Oleh: Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013 Latar
Lebih terperinciMODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG
MODEL SIR UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG MANSYUR A. R.1 TOAHA S.2 KHAERUDDIN3 Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Jln. Perintis Kemerdekaan Km.
Lebih terperinciIV HASIL DAN PEMBAHASAN
4. Penentuan Titik Tetap I HAIL DAN PEMBAHAAN Analisis titik tetap pada sistem persamaan diferensial sering digunakan untuk menentukan suatu solusi yang tidak berubah terhadap waktu (solusi konstan). Titik
Lebih terperinciFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014
JURUSAN MATEMATIKA Nurlita Wulansari (1210100045) Dosen Pembimbing: Drs. M. Setijo Winarko, M.Si Drs. Lukman Hanafi, M.Sc FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Lebih terperinciDINAMIKA PROBLEMA PENYAKIT MALARIA
Vol. 02, No. 04 (2014), pp. 361 371. DINAMIKA PROBLEMA PENYAKIT MALARIA Junliade Sinaga Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sistem dinamik penyakit malaria, menentukan titik kesetimbangan
Lebih terperinciANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER)
Jurnal Euclid, Vol.4, No.1, pp.646 ANALISIS STABILITAS SISTEM DINAMIK UNTUK MODEL MATEMATIKA EPIDEMIOLOGI TIPE-SIR (SUSCEPTIBLES, INFECTION, RECOVER) Herri Sulaiman Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas mengenai definisi-definisi dan teorema-teorema yang akan menjadi landasan untuk pembahasan pada bab III nanti, di antaranya model matematika penyebaran penyakit,
Lebih terperinciKONTROL OPTIMAL VAKSINASI MODEL EPIDEMIOLOGI TIPE SIR
KOTROL OPTIMAL VAKSIASI MODEL EPIDEMIOLOGI TIPE SIR Jonner ainggolan 1, Sudradjat Supian 2, Asep K. Supriatna 3, dan ursanti Anggriani 4 2,3,4 Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran Bandung 1
Lebih terperinciModel Penyebaran Penyakit Menular MERS-CoV: Suatu Langkah Antisipasi Untuk Calon Jamaah Umrah/Haji Indonesia. Disusun Oleh: Benny Yong, S.Si., M.Si.
Perjanjian No: III/LPPM/2015-02/40-P Model Penyebaran Penyakit Menular MERS-CoV: Suatu Langkah Antisipasi Untuk Calon Jamaah Umrah/Haji Indonesia Disusun Oleh: Benny Yong, S.Si., M.Si. Livia Owen, S.Si.,
Lebih terperinciKestabilan dan Bifurkasi Model Epidemik SEIR dengan Laju Kesembuhan Tipe Jenuh
Kestabilan dan Bifurkasi Model Epidemik SEIR dengan Laju Kesembuhan Tipe Jenuh Khoiril Hidayati, Setijo Winarko, I Gst Ngr Rai Usadha Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Lebih terperinciKAJIAN PERILAKU MODEL MATEMATIKA PENULARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS
Jurnal Matematika UNAND Vol. 5 No. 2 Hal. 26 32 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND KAJIAN PERILAKU MODEL MATEMATIKA PENULARAN PENYAKIT TUBERCULOSIS FAIZAL HAFIZ FADILAH, ZULAKMAL Program
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL EPIDEMIK HIV/AIDS DENGAN PENGARUH KELOMPOK UMUR DAN KEPADATAN PENDUDUK
LAPORAN PENELITIAN FUNDAMENTAL TAHUN ANGGARAN 0 ANALISIS KESTABILAN MODEL EPIDEMIK HIV/AIDS DENGAN PENGARUH KELOMPOK UMUR DAN KEPADATAN PENDUDUK Drs. Marsudi, MS. Kwardiniya A.,SSi.,MSi Dibiayai Oleh Direktorat
Lebih terperinciKAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT. Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih
KAJIAN MODEL EPIDEMIK SIR DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA WAKTU DISKRIT Oleh: Arisma Yuni Hardiningsih 126 1 5 Dosen Pembimbing: Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si Jurusan Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL SEIIT (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL-ILL WITH TREATMENT) PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS
Analisis Kestabilan Model... (Hesti Endah Lestari) 9 ANALISIS KESTABILAN MODEL SEIIT (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL-ILL WITH TREATMENT) PADA PENYAKIT DIABETES MELLITUS STABILITY ANALYSIS OF SEIIT MODEL (SUSCEPTIBLE-EXPOSED-ILL-ILL
Lebih terperinciSTRATEGI OPTIMAL PADA MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT HIV PADA INDUSTRI SEKS KOMERSIAL
STRATEGI OPTIMAL PADA MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT HIV PADA INDUSTRI SEKS KOMERSIAL Firman Riyudha 1), Endrik Mifta Shaiful 1) 1) Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Univerisitas
Lebih terperinciSIMULASI MODEL EPIDEMIK TIPE SIR DENGAN STRATEGI VAKSINASI DAN TANPA VAKSINASI
SIMULASI MODEL EPIDEMIK TIPE SIR DENGAN STRATEGI VAKSINASI DAN TANPA VAKSINASI Siti Komsiyah Mathematics & Statistics Department, School of Computer Science, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan diuraikan beberapa teori-teori yang digunakan sebagai acuan dalam penulisan skripsi ini. Teori-teori yang digunakan berupa definisi-definisi serta teorema-teorema
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN PADA MODEL TRANSMISI VIRUS HEPATITIS B YANG DIPENGARUHI OLEH MIGRASI
ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL TRANSMISI VIRUS HEPATITIS B YANG DIPENGARUHI OLEH MIGRASI STABILITY ANALYSIS OF THE HEPATITIS B VIRUS TRANSMISSION MODELS ARE AFFECTED BY MIGRATION Oleh : Firdha Dwishafarina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Tuberkulosis adalah penyakit yang penularannya langsung dari penderita TB yang terinfeksi oleh strain TB yaitu Microbacterium tuberculosis. Menurut
Lebih terperinciDINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED)
DINAMIKA PERKEMBANGAN HIV/AIDS DI SULAWESI UTARA MENGGUNAKAN MODEL PERSAMAAN DIFERENSIAL NONLINEAR SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS AND RECOVERED) Amir Tjolleng 1), Hanny A. H. Komalig 1), Jantje D. Prang
Lebih terperinciKESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang)
KESTABILAN MODEL SUSCEPTIBLE VACCINATED INFECTED RECOVERED (SVIR) PADA PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) (Studi Kasus di Kota Semarang) Melita Haryati 1, Kartono 2, Sunarsih 3 1,2,3 Jurusan Matematika
Lebih terperinciFOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI. RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2
FOURIER April 2013, Vol. 2, No. 1, 13 23 MODEL PENYEBARAN PENYAKIT POLIO DENGAN PENGARUH VAKSINASI RR Laila Ma rifatun 1, Sugiyanto 2 1, 2 Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan
Lebih terperinciPenyelesaian Numerik dan Analisa Kestabilan pada Model Epidemik SEIR dengan Memperhatikan Adanya Penularan pada Periode Laten
Penyelesaian Numerik dan Analisa Kestabilan pada Model Epidemik SEIR dengan Memperhatikan Adanya Penularan pada Periode Laten Labibah Rochmatika,Drs. M. Setijo Winarko, M.Si dan Drs. Lukman Hanafi, M.Sc
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas tentang landasan teori yang digunakan pada bab selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung tujuan penulisan. Materi-materi yang diuraikan berupa definisi-definisi
Lebih terperinciOleh Nara Riatul Kasanah Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si
Oleh Nara Riatul Kasanah 1209100079 Dosen Pembimbing Drs. Sri Suprapti H., M.Si JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2014 PENDAHULUAN
Lebih terperinciTingkat Vaksinasi Minimum untuk Pencegahan Epidemik Berdasarkan Model Matematika SIR
Matematika Integratif 2(Edisi Khusus): 4-49 Tingkat Vaksinasi Minimum untuk Pencegahan Epidemik Berdasarkan Model Matematika SIR Asep K Supriatna Abstrak Dalam paper ini dibahas sebuah model SIR sederhana
Lebih terperinciKesimpulan serta Masalah yang masih Terbuka
BAB VI Kesimpulan serta Masalah yang masih Terbuka VI.1 Kesimpulan Secara umum model yang dihasilkan dapat menunjukkan adanya endemik di suatu daerah untuk nilai parameter tertentu. Hal ini dapat dilihat
Lebih terperinciIII PEMBAHASAN. μ v. r 3. μ h μ h r 4 r 5
III PEMBAHASAN 3.1 Perumusan Model Model yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah model SIDRS (Susceptible Infected Dormant Removed Susceptible) dari penularan penyakit malaria dalam suatu populasi.
Lebih terperinciPengembangan Model Matematika SIRD (Susceptibles- Infected-Recovery-Deaths) Pada Penyebaran Virus Ebola
JURNAL FOURIER April 2016, Vol. 5, No. 1, 23-34 ISSN 2252-763X Pengembangan Model Matematika SIRD (Susceptibles- Infected-Recovery-Deaths) Pada Penyebaran Virus Ebola Endah Purwati dan Sugiyanto Program
Lebih terperinciAnalisis Stabilitas Model SIR (Susceptibles, Infected, Recovered) Pada Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Provinsi Maluku
Analisis Stabilitas Model SIR (Susceptibles, Infected, Recovered) Pada Penyebaran Penyakit Demam Berdarah Dengue di Provinsi Maluku Zeth Arthur Leleury Jurusan Matematika Fakultas MIPA Universitas Pattimura
Lebih terperinciT - 1 PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MENSIMULASIKAN EFEK POPULASI KARANTINA TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS DI PAPUA
T - 1 PEMODELAN MATEMATIKA UNTUK MENSIMULASIKAN EFEK POPULASI KARANTINA TERHADAP PENYEBARAN PENYAKIT HIV/AIDS DI PAPUA Abraham 1, Mahmudi 2 1 Program Studi Matematika FMIPA Universitas Cenderawasih 2 Program
Lebih terperinciSimulasi Numerik Model Epidemik Dengan Fungsi Linier
Simulasi Numerik Model Epidemik Dengan Fungsi Linier Franky Alfrits Oroh Staf Dosen Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Gorontalo Abstrak: Makalah ini merupakan simulasi numerik model
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Maternal antibody merupakan kekebalan tubuh pasif yang ditransfer oleh ibu kepada anaknya melalui plasenta pada saat usia kandungan 1 2 bulan di akhir masa kehamilan.
Lebih terperinciBab II Teori Pendukung
Bab II Teori Pendukung II.1 Sistem Autonomous Tinjau sistem persamaan differensial berikut, = dy = f(x, y), g(x, y), (2.1) dengan asumsi f dan g adalah fungsi kontinu yang mempunyai turunan yang kontinu
Lebih terperinciBAB III HASIL DAN PEMBAHASAN. ekuilibrium bebas penyakit beserta analisis kestabilannya. Selanjutnya dilakukan
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai model matematika penyakit campak dengan pengaruh vaksinasi, diantaranya formulasi model penyakit campak, titik ekuilibrium bebas penyakit
Lebih terperinciDINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT KOLERA OLEH BAKTERI VIBRIO CHOLERAE BERTIPE HYPERINFECTIOUS NUR RAHMI
DINAMIKA PENYEBARAN PENYAKIT KOLERA OLEH BAKTERI VIBRIO CHOLERAE BERTIPE HYPERINFECTIOUS NUR RAHMI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016 PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN SUMBER INFORMASI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penyakit merupakan sesuatu yang sangat berhubungan dengan makhluk hidup, baik itu manusia, hewan, maupun tumbuhan. Penyakit dapat mempengaruhi kehidupan makhluk
Lebih terperinciMODEL PENYEBARAN MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME (MERS) DENGAN PENGARUH PENGOBATAN
MODEL PENYEBARAN MIDDLE EAST RESPIRATORY SYNDROME (MERS) DENGAN PENGARUH PENGOBATAN Lazarus Kalvein Beay 1) 1) SMA Negeri 1 Teluk Elpaputih, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Jalan Hitalesia,
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN PADA MODEL PENYEBARAN HIV/AIDS DI KOTA PALU
JIMT Vol. 1 No. 1 Juni 213 (Hal. 74 82) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 245 766X ANALISIS KESTABILAN PADA MODEL PENYEBARAN HIV/AIDS DI KOTA PALU R. Setiawaty 1, R. Ratianingsih 2, A. I. Jaya
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA IMMUNOTERAPI BCG PADA KANKER KANDUNG KEMIH
LIKHITAPRAJNA Jurnal Ilmiah Volume 19 Nomor 2 September 217 p-issn: 141-8771 e-issn: 258-4812 2 ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA IMMUNOTERAPI BCG PADA KANKER KANDUNG KEMIH Liza Tridiana Mahardhika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada Bab I Pendahuluan ini dijelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penelitian yang kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
Lebih terperinciDinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. ( )
Dinamika dan Aplikasi dari Model Epidemologi Hepatitis C Ema Hardika S. (081112005) Abstrak Jurnal ini membahas tentang simulasi model SEIC pada transimi virus hepatitis C (VHC) yang dibangun oleh Suxia
Lebih terperinciKAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR. Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP.
TUGAS AKHIR KAJIAN MODEL MARKOV WAKTU DISKRIT UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT MENULAR PADA MODEL EPIDEMIK SIR Oleh: RAFIQATUL HASANAH NRP. 1208 100 021 Dosen Pembimbing: Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Drs.
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate
Analisis Kestabilan Model MSEIR Penyebaran Penyakit Difteri Dengan Saturated Incidence Rate I Suryani 1 Mela_YuenitaE 2 12 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas tinjauan pustaka yang akan digunakan untuk tesis ini, yang selanjutnya akan di perlukan pada Bab 3. Tinjauan pustaka yang dibahas adalah mengenai yang mendukung
Lebih terperinciIII. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD
III. MODEL MATEMATIK PENYEBARAN PENYAKIT DBD 8 3.1 Model SIR Model SIR pada uraian berikut mengacu pada kajian Derouich et al. (2003). Asumsi yang digunakan adalah: 1. Total populasi nyamuk dan total populasi
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. eigen dan vektor eigen, persamaan diferensial, sistem persamaan diferensial, titik
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini, akan dijelaskan landasan teori yang akan digunakan dalam bab selanjutnya sebagai bahan acuan yang mendukung dan memperkuat tujuan penelitian. Landasan teori yang dimaksud
Lebih terperinciPENGARUH PARAMETER PENGONTROL DALAM MENEKAN PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG. Rina Reorita, Niken Larasati, dan Renny
JMP : Volume 3 Nomor 1, Juni 11 PENGARUH PARAMETER PENGONTROL DALAM MENEKAN PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG Rina Reorita, Niken Larasati, dan Renny Program Studi Matematika, Jurusan MIPA, Fakultas Sains
Lebih terperinciT 4 Simulasi Level Sanitasi Pada Model Sir Dengan Imigrasi Dan Vaksinasi
T 4 Simulasi Level Sanitasi Pada Model Sir Dengan Imigrasi Dan Vaksinasi Anita Kesuma Arum dan Sri Kuntari Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN BEBAS PENYAKIT MODEL EPIDEMI CVPD (CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION) PADA TANAMAN JERUK DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE II
M-18 ANALISIS KESTABILAN BEBAS PENYAKIT MODEL EPIDEMI CVPD (CITRUS VEIN PHLOEM DEGENERATION) PADA TANAMAN JERUK DENGAN FUNGSI RESPON HOLLING TIPE II Tesa Nur Padilah 1), Najmudin Fauji 2) 1) Universitas
Lebih terperinciAbstrak: Makalah ini bertujuan untuk mengkaji model SIR dari penyebaran
ANALISIS KESTABILAN PENYEBARAN PENYAKIT CAMPAK (MEASLES) DENGAN VAKSINASI MENGGUNAKAN MODEL ENDEMI SIR Marhendra Ali Kurniawan Fitriana Yuli S, M.Si Jurdik Matematika FMIPA UNY Abstrak: Makalah ini bertujuan
Lebih terperinciKestabilan Model SIRS dengan Pertumbuhan Logistik dan Non-monotone Incidence Rate
Kestabilan Model SIRS dengan Pertumbuhan Logistik dan Non-monotone Incidence Rate Mohammad soleh 1, Syamsuri 2 1,2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau Jln. HR. Soebrantas Km
Lebih terperinciOleh : HASNAN NASRUN SUBCHAN, MAHMUD YUNUS
Oleh : HASNAN NASRUN SUBCHAN, MAHMUD YUNUS ABSTRAK Penyakit Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular tertua yang menyerang manusia. Badan kesehatan dunia (WHO) menyatakan bahwa sepertiga
Lebih terperinciBAB III BASIC REPRODUCTION NUMBER
BAB III BASIC REPRODUCTIO UMBER Dalam kaitannya dengan kejadian luar biasa, dalam epidemiologi matematika dikenal suatu besaran ambang batas (threshold) yang menjadi indikasi apakah dalam suatu populasi
Lebih terperinciOleh : Dinita Rahmalia NRP Dosen Pembimbing : Drs. M. Setijo Winarko, M.Si.
PERMODELAN MATEMATIKA DAN ANALISIS STABILITAS DARI PENYEBARAN PENYAKIT FLU BURUNG (MATHEMATICAL MODEL AND STABILITY ANALYSIS THE SPREAD OF AVIAN INFLUENZA) Oleh : Dinita Rahmalia NRP 1206100011 Dosen Pembimbing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penyakit menular merupakan masalah kesehatan utama di hampir setiap negara, termasuk Indonesia. Beberapa penyakit dapat menyebar dalam populasi hingga menyebabkan
Lebih terperinciKESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI
KESTABILAN TITIK EQUILIBRIUM MODEL SIR (SUSPECTIBLE, INFECTED, RECOVERED) PENYAKIT FATAL DENGAN MIGRASI Mohammad soleh 1, Leni Darlina 2 1,2 Jurusan Matematika Fakultas Sains Teknologi Universitas Islam
Lebih terperinciMODEL MATEMATIKA PENYAKIT DIABETES DENGAN PENGARUH TRANSMISI VERTIKAL
MODEL MATEMATIKA PENYAKIT DIABETES DENGAN PENGARUH TRANSMISI VERTIKAL T - 5 Debby Agustine Jurusan Matematika, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia debbyagustine@gmail.com Abstrak Diabetes merupakan salah
Lebih terperinciJurnal String Vol. 2 No. 1 Agustus 2017 p-issn: e-issn:
MODEL MAEMAIKA KANKER PARU PARU AKIBA PENGARUH SISA ASAP ROKOK DAN PENCEGAHANNYA Roni Al Maududi Program Studi Informatika, Universitas Indraprasta PGRI E-Mail: ronialmaududi@gmail.com Abstrak Kanker paru
Lebih terperinciArisma Yuni Hardiningsih. Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si. Jurusan Matematika. Surabaya
ANALISIS KESTABILAN DAN MEAN DISTRIBUSI MODEL EPIDEMIK SIR PADA WAKTU DISKRIT Arisma Yuni Hardiningsih 1206 100 050 Dosen Pembimbing : Dra. Laksmi Prita Wardhani, M.Si Jurusan Matematika Institut Teknologi
Lebih terperinciAnalisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis
Analisa Kualitatif pada Model Penyakit Parasitosis Nara Riatul Kasanah dan Sri Suprapti H Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl.
Lebih terperinciBAB III PEMBAHASAN. Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada
BAB III PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibentuk model matematika dari penyebaran penyakit virus Ebola. Setelah model terbentuk, akan dilanjutkan dengan analisa bifurkasi pada parameter laju transmisi. A.
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR
TUGAS AKHIR ANALISIS KESTABILAN MODEL MANGSA-PEMANGSA DENGAN MANGSA YANG TERINFEKSI DI LINGKUNGAN TERCEMAR ( S TA B I L I T Y A N A LY S I S O F A P R E D AT O R - P R E Y M O D E L W I T H I N F E C T
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS MODEL 2
BAB V AAL MODEL BAB V AAL MODEL Pada bab ini akan dibahas titik-titik kesetimbangan Model tanpa delay dan dengan delay. Model yang akan dibahas adalah Model Persamaan 3.5 3.8. elain itu, pada bab ini juga
Lebih terperinciANALISIS TITIK EKUILIBRIUM MODEL EPIDEMI SIR DENGAN EFEK DEMOGRAFI
βeta p-issn: 2085-5893 e-issn: 2541-0458 Vol. 4 No. 1 (Mei) 2011, Hal. 61-67 βeta 2011 ANALISIS TITIK EKUILIBRIUM MODEL EPIDEMI SIR DENGAN EFEK DEMOGRAFI Nurul Hikmah 1 Abstract: In this paper, we consider
Lebih terperinciMODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS
e-jurnal Matematika Vol 1 No 1 Agustus 2012, 52-58 MODEL SIR (SUSCEPTIBLE, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS K QUEENA FREDLINA 1, TJOKORDA BAGUS OKA 2, I MADE EKA DWIPAYANA
Lebih terperinciPENENTUAN BILANGAN REPRODUKSI DASAR DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS NEXT GENERATION PADA MODEL WEST NILE VIRUS LINA DWI OKTAFIANI
PENENTUAN BILANGAN REPRODUKSI DASAR DENGAN MENGGUNAKAN MATRIKS NEXT GENERATION PADA MODEL WEST NILE VIRUS LINA DWI OKTAFIANI DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT
Lebih terperinciAnalisis Model Penyebaran Penyakit Menular Dengan Bakteri dan Hospes
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1 Analisis Model Penyebaran Penyakit Menular Dengan Bakteri Hospes Desy Khoirun Nisa, Drs. Kamiran, M.Si Jurusan Matematika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi
Lebih terperinciANALISA KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PENYAKIT PNEUMONIA DENGAN CARRIERS
ANALISA KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PENYAKIT PNEUMONIA DENGAN CARRIERS Hanik Rahmawati, Prof. Dr. Widowati, M.Si, Drs. Kartono, M.Si 3 Jurusan Matematika FSM Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Soedarto,
Lebih terperinciT 3 Model Dinamika Sel Tumor Dengan Terapi Pengobatan Menggunakan Virus Oncolytic
T 3 Model Dinamika Sel Tumor Dengan Terapi Pengobatan Menggunakan Virus Oncolytic Oleh : Ali Kusnanto, Hikmah Rahmah, Endar H. Nugrahani Departemen Matematika FMIPA-IPB Email : alikusnanto@yahoo.com Abstrak
Lebih terperinciANALISIS MODEL SEIR (SUSCEPTIBLE, EXPOSED, INFECTIOUS, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DI KABUPATEN BOGOR
ANALII MODEL EIR (UCEPTIBLE, EXPOED, INFECTIOU, RECOVERED) UNTUK PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOI DI KABUPATEN BOGOR, Rahayu Cipta Lestari Embay Rohaeti Ani Andriyati Program tudi Matematika Fakultas Matematika
Lebih terperinciModel Matematika Jumlah Perokok dengan Nonlinear Incidence Rate dan Penerapan Denda
Model Matematika Jumlah Perokok dengan Nonlinear Incidence Rate dan Penerapan Denda Mohammad Soleh 1, Ifnur Haniva 2 1,2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl.
Lebih terperinciANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD DENGAN INKUBASI INTRINSIK DAN GABUNGAN INKUBASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK RINANCY TUMILAAR
ANALISIS KESTABILAN MODEL MATEMATIKA PENYEBARAN PENYAKIT DBD DENGAN INKUBASI INTRINSIK DAN GABUNGAN INKUBASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK RINANCY TUMILAAR SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang yang mendasari penelitian yang kemudian dirumuskan dalam rumusan masalah. Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
Lebih terperinciJ M A. Jurnal Matematika dan Aplikasinya. Journal of Mathematics and Its Applications. Volume 12, No. 1 Juli 2013 ISSN: X
DEPARTEMEN MATEMATIKA F MIPA - INSTITUT PERTANIAOGOR ISSN: 1412-677X Journal of Mathematics and Its Applications J M A Jurnal Matematika dan Aplikasinya Volume 12, No. 1 Juli 2013 Simulasi Waveguide Sederhana
Lebih terperinciAnalisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik
Analisis Kestabilan Model Veisv Penyebaran Virus Komputer Dengan Pertumbuhan Logistik Mohammad soleh 1, Seri Rodia Pakpahan 2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sultan
Lebih terperinciPemodelan dan Simulasi Matematika Pengendalian Epidemi DBD di Wilayah Bandung dan Sekitarnya
LAPORAN EKSEKUTIF HASILPENELITIAN HIBAH PENELITIAN PASCASARJANA HPTP (HIBAH PASCA) Pemodelan dan Simulasi Matematika Pengendalian Epidemi DBD di Wilayah Bandung dan Sekitarnya Oleh: Prof. Dr. Edy Soewono
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Analisis Kestabilan Model Matematika AIDS dengan Transmisi. atau Ibu menyusui yang positif terinfeksi HIV ke anaknya.
BAB IV PEMBAHASAN Pada bab ini dilakukan analisis model penyebaran penyakit AIDS dengan adanya transmisi vertikal pada AIDS. Dari model matematika tersebut ditentukan titik setimbang dan kemudian dianalisis
Lebih terperinciMODEL PENGENDALIAN PENYEBARAN HIV/AIDS DI KALANGAN IDUs (INJECTING DRUG USERS) DENGAN NEP (NEEDLE EXCHANGE PROGRAM)
Jurnal LOG!K@, Jilid 7, No. 2, 2017, Hal. 96-111 ISSN 1978 8568 MODEL PENGENDALIAN PENYEBARAN HIV/AIDS DI KALANGAN IDUs (INJECTING DRUG USERS) DENGAN NEP (NEEDLE EXCHANGE PROGRAM) Isnaini Mahuda Sekolah
Lebih terperinci