PUTUSAN NOMOR HK 2010/02/III/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR HK 2010/02/III/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL BOCORNYA KM. SEJAHTERA MANDIRI DI LAUT JAWA, POSISI 05 51,8' LS/109 02,86' BT Tanggal 06 Januari 2012, pukul WIB, KM. Sejahtera Mandiri dengan awak kapal 27 (dua puluh tujuh) orang termasuk Nakhoda, muatan pasir besi MT bertolak dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Teluk Bayur, dalam pelayarannya tanggal 07 Januari 2012, pukul WIB telah rusak mesin dan bocor di perairan Laut Jawa, pada posisi 05 51,8' LS/109 02,86' T. Dalam kecelakaan tersebut seluruh Awak Kapal selamat, kebocoran dapat diperbaiki, kapal beserta muatannya dapat diselamatkan, dan kapal meneruskan pelayarannya sampai Pelabuhan tujuan dengan selamat. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/8/DN-12, tanggal 20 April 2012, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran Juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang -undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, berupa : 1. Berita Acara, dibuat di Semarang, tanggal 16 Januari 2012, oleh Nakhoda; 2. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/01/02/AD.Tj.Emas-2012, tanggal 17 Januari 2012, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang; 3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, pada tanggal 18 Januari 2012, terhadap : a. Nakhoda, Yohanes Gatot; b. KKM, Sukadi; c. Mualim I, R. M. Syafari Surya Cahaya; d. Mualim

2 44 d. Mualim III, Luki Wahyadi; e. Juru Mudi III, Gunadi; f. Masinis I, Alfons Rionald Roring; g. Masinis II, Yulius; h. Juru Minyak, Ari Anggri Perdanasari. 4. Berita Acara Pendapat/Resume, tanggal 24 Januari 2012, dibuat oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang; 5. Surat-surat kapal terdiri dari : a. Surat Laut, Nomor PK.674/1091/SL-PM/DK-09, diterbitkan oleh Dirjen Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 26 Juni 2009; b. Surat Ukur International (1969), Nomor 2465/Ka, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, tanggal 15 April 2009; c. Sertifikat Garis Muat Kapal Sementara, Nomor PK.102/05/13/SYB.Tpr-2011, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, tanggal 23 September 2011, dan berlaku sampai dengan 22 Desember 2011; d. Surat Ijin Stasiun Radio Kapal Laut, No. 6724/L/SDPPI/2011, diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika di Jakarta, tanggal 02 Agustus 2011 dan berlaku sampai dengan tanggal 01 Agustus 2012; e. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.001/51/16/SYB.Tpr- 2011, diterbitkan oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya, tanggal 21 September 2011, berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2011; f. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor PK.001/51/15/SYB.Tpr- 2011, diterbitkan oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya, tanggal 23 September 2011, berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2011; g. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/24/14/SYB.Tpr-2011, diterbitkan oleh Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya, tanggal 23 September 2011, berlaku sampai dengan tanggal 19 Desember 2011; h. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, Nomor PK.691/693/IOPP/DK-09, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla di Jakarta, tanggal 26 Juni 2009, berlaku sampai dengan tanggal 13 April 2012; i. Sertifikat Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/917/SMC/DK-10, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan di Jakarta, tanggal 04 Mei 2010, berlaku sampai dengan tanggal 29 Desember 2014; j. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor PK.401/1610/DOC/DK- 11, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan di Jakarta, tanggal 18 November 2011, berlaku sampai dengan tanggal 04 Oktober 2016; k. Surat

3 45 k. Surat Keterangan Susunan Perwira Deck dan Mesin, No. PK.304/03/I/AD.GSK- 2011, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Gresik, tanggal 02 Januari 2012; l. Daftar Awak Kapal, diterbitkan oleh Nakhoda di Gresik, tanggal 05 Januari 2012; m. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor O.2/AP.II/44/I/2012, diterbitkan oleh Kantor Adminstrator Pelabuhan Gresik, tanggal 05 Januari 2012, pukul WIB; n. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor N.1/AP.1/199/II/2012, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas, tanggal 17 Februari 2012, pukul WIB. 6. Sertifikat Keahlian Pelaut : a. ANT I, Nomor N10211, atas nama Yohanes Gatot, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 28 Januari 2011; b. ANT III, Nomor N30302, atas nama R. M. Syafari Surya Cahya, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 15 Februari 2002; c. ANT III, Nomor N30111, atas nama Luki Wahyadi, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 11 Februari 2011; d. ATT II, Nomor T20311, atas nama Sukadi, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 06 Juli 2011; e. ATT III, Nomor T30407, atas nama Yulius, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 25 April 2007; f. ATTD, Nomor T60710, atas nama Ari Anggri Perdanasari, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 19 Oktober Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal Nama : SEJAHTERA MANDIRI Jenis : Kapal Kargo Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Jepang Tahun 1991 / Baja Isi kotor : GT 8338 Isi bersih : NT 4625 Tanda pendaftaran : 2009 Ka No. 3804/L Tenaga

4 46 Tenaga Penggerak Utama : Mesin induk merk MITSUBISHI 3680 KW berbaling baling tunggal dan geladak satu. Ukuran Pokok Panjang : 123,36 meter Lebar : 20,60 meter Dalam : 11,50 meter Pemilik : PT. Pelayaran Samudera Sejahtera Lestari Nakhoda : Yohanes Gatot Awak Kapal : 27 (dua puluh tujuh) orang, termasuk Nakhoda 2. Jalannya Peristiwa. a. Tanggal 06 Januari 2012 pukul WIB, KM. Sejahtera Mandiri bertolak dari Pelabuhan Gresik tujuan Pelabuhan Teluk Bayur, bermuatan MT Pasir Besi, dengan jumlah Awak Kapal 27 (dua puluh tujuh) orang termasuk Nakhoda, dan selepas Karang Jamuang kapal mendapat angin Barat dengan arah Barat Laut kekuatan 3 skala beaford ( strong breeze), dan keadaan laut berombak sedang (slight sea); b. Tanggal 07 Januari 2012 pukul WIB, pada posisi 05-51,8 LS/109-02,86 BT atau di Perairan Laut Jawa di sebelah Barat Pulau Karimun Jawa kapal mengalami kerusakan pada Turbo Charge Mesin, dan atas perintah pengusaha kapal (perusahaan), KM. Sejaht era Mandiri melakukan penyimpangan tujuan pelayaran ( deviasi) ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk perbaikan; c. Tanggal 09 Januari 2012 pukul WIB kapal tiba dan berlabuh jangkar di Area Berlabuh Jangkar Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada jarak 2 NM dari ujung Break Water, dan selanjutnya kapal menunggu Teknisi dari Surabaya untuk perbaikan Turbo Charge; d. Tanggal 11 Januari 2012 lebih kurang pukul WIB diketahui adanya kebocoran air dengan aliran yang cukup deras pada sekat Kedap Air antara palkah II dengan kamar mesin pada ketinggian sekitar 1 (satu) meter dari dek kamar mesin, dan setelah diadakan pemeriksaan dari dalam Palkah II diketahui bahwa sumber kebocoran air berasal dari lambung kanan kapal pada sambungan plat lambung ( Sheel Expanction Plate) diantara Gading (frame) nomor 45-46, pada ketinggian lebih kurang 6 (enam) meter dari Lunas (keel), dan bentuk retak letter T dengan ukuran lebih kurang 30 (tiga puluh) cm baik secara horizontal (mendatar) maupun secara vertikal (tegak); e. Dalam

5 47 e. Dalam mengatasi kebocoran tersebut dilakukan penyelamatan kapal sementara dengan menebar terpal secara vertikal pada lambung kapal yang mengalami kebocoran dengan hasil aliran air dapat ditahan sementara, melihat kondisi banyaknya air laut dalam palkah II, dan di Kamar Mesin telah tergenang air hingga sebagian Mesin Induk dan Panel Kontrol terendam air, serta banyaknya Pasir Besi yang terbawa masuk ke Kamar Mesin, maka awak Kapal tidak mampu untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga pada lebih kurang pukul WIB melalui Stasiun Radio Pantai meminta bantuan untuk diteruskan kepada BASARNAS dan Syahbandar Tanjung Emas; f. Lebih kurang pukul WIB, Tim SAR datang dan menawarkan evakuasi kepada Awak Kapal, namun atas dasar pertimbangan kapal tidak akan tenggelam dan hanya akan terduduk karena perairannya dangkal, Nakhoda menolak untuk di evakuasi dan memohon bantuan untuk mengupayakan memompa air laut yang masuk ke dalam badan kapal; g. Tanggal 12 Januari 2012 pukul WIB dini hari, Tim SAR datang dengan membawa 2 (dua) unit Pompa Alkon, dengan ditambah 1 (satu) unit Pompa Alkon yang berada di atas kapal dilakukan pemompaan air laut keluar bagian kapal, dan pada pagi harinya mendapat tambahan 2 (dua) unit Pompa Alkon; h. Tanggal 12 Januari 2012 pukul WIB, datang bantuan tukang las (Wilder) dan penyelam untuk melakukan penyelaman dan pengelasan pada bagian plat lambung kanan yang bocor, maupun untuk melakukan penambalan (Doubling Patch) pada Sekat Kedap Air yang bocor; i. Tanggal 14 Januari 2012 pada siang hari pengelasan plat lambung dan penambalan sekat kedap air selesai, serta air laut pada palkah II dan Kamar Mesin selesai dipompa, dan selanjutnya kapal melakukan perbaikan Turbo Change serta perawatan Mesin Induk dan bagian alat bantu lainnya yang telah terendam air laut; j. Tanggal 16 Februari 2012 kapal selesai perbaikan Turbo Charge dan perawatan mesin induk, dan pada siang hari kapal melakukan uji coba mesin (sea trial) dengan hasil baik; k. Setelah kapal menyelesaikan surat-surat kapal dan persyaratan adminsitratif lainnya, pada tanggal 17 Februari 2012 pukul WIB berdasarkan Surat Persetujuan Berlayar dari Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, KM. Sejahtera Mandiri diijinkan berlayar menuju Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta untuk docking, tetapi dalam pelayarannya Nakhoda menerima perintah Pengusaha Kapal untuk melakukan deviasi tujuan ke Pelabuhan Teluk Bayur, dan tiba ditempat tujuan dengan selamat. Dalam

6 48 3. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi saksi sebagai berikut : a. Tersangkut : Nakhoda, Yohanes Gatot; b. Saksi-saksi : 1) KKM, Sukadi; 2) Mualim I, Syafari Surya Cahaya; 3) Mualim III, Luki Wahyudi; 4) Masinis II, Yulius; 5) Manager Operasional PT. Pelayaran Samudera Sejahtera Lestari, Fredy Aloysius; 6) Kasubdit Nautis, Tehnis dan Radio, Ditjen Hubla, Capt. Abdul Rochman; 7) Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik, Ir. Abdul Azis, M. M; 8) Kabid Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Syachrul Nugroho; 9) Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur, Capt Jonggung Sitorus, M. M. B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan bocornya KM. Sejahtera Mandiri, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, tanggal 31 Oktober 2012, dan di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, tanggal 19 Februari Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut: 1. Tersangkut Nakhoda, Yohanes Gatot, dalam keadaan sehat, tidak didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Semarang Tanggal : 31 Desember 1963 Agama : Katolik Alamat : Jl. Tangkis Turi No. 22 Surabaya Pendidikan Umum Teknis : 1) SD, ijasah tahun 1976, di Semarang; 2) SMP, ijasah tahun 1979, di Semarang; 3) SMA, ijasah tahun 1982, di Semarang. : 1) MPB III, ijasah tahun 1987, di Semarang; 2) MPB II, ijasah tahun 1998, di Semarang; 3) ANT II, ijasah tahun 2002, di Semarang; 4) ANT-I, ijasah tahun 2011, di Jakarta. Pengalaman

7 49 Pengalaman Berlayar : 1) Kadet, KM. Dasa II, tahun 1985 s/d 1986; 2) Mualim I, KM. Gulf Sultan, tahun 1991 /d 1991; 3) Mualim II, KM. Levin, tahun 1992 s/d 1993; 4) Mualim I, KM. Ayu Mas Samudera, tahun 1998 s/d 1998; 5) Nakhoda, KM. Tanto Citra, tahun 2003 s/d 2003; 6) Nakhoda, KM. Tanto Sekawan, tahun 2003 s/d 2008; 7) Nakhoda, KM. Tanto Sehati, tahun 2008 s/d 2009; 8) Nakhoda, KM. Oriental Samudera, tahun 2009 s/d 2010; 9) Nakhoda, KM. Bahagia Lestari, tahun 2011 s/d 2012; 10) Nakhoda, KM. Sejahtera Mandiri, Tahun 2012 sampai kejadian. b. Bahwa Tersangkut Nakhoda tanggal 05 Januari 2012, mulai menjabat sebagai Nakhoda di KM. Sejahtera Mandiri ( sign on) tanpa serah terima dengan Nakhoda yang digantinya karena sudah turun dari kapal (sign off); c. Tanggal 06 Januari 2012, pukul WIB kapal bertolak dari pelabuhan Gresik diawaki oleh 27 (dua puluh tujuh) orang Awak Kapal, dengan muatan MT pasir besi, dengan tujuan pelabuhan Teluk Bayur Padang; d. Setelah dimulainya pelayaran ( begining of sea voyage), kapal bergerak dengan putaran mesin penuh dan berlayar dengan kecepatan penuh rata-rata 10 knots, dalam perkembangannya pada tanggal 07 Januari 2012, putaran mesin semakin turun dan pada pukul WIB di perairan Laut Jawa sebelah Barat Pulau Karimun Jawa terjadi putaran kritis pada mesin induk, dan atas permintaan Kepala Kamar Mesin (KKM), Tersangkut Nakhoda mengambil tindakan stop mesin untuk melakukan pemeriksaan mesin induk dan kedapatan turbo charge pada mesin induk mengalami kerusakan; e. Karena kerusakan tidak dapat diatasi, dan atas perintah dari pihak perusahaan maka pada tanggal 08 Januari 2012 pagi diputuskan KM. Sejahtera Mandiri melakukan penyimpangan (deviasi ) tujuan ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk perbaikan mesin, dan pada tanggal 09 Januari 2012, pukul 02,00 WIB tiba di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dengan berlabuh jangkar pada jarak 2 NM dari lampu suar ujung Break Water; f. Ketika tiba di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Tersangkut Nakhoda tidak melapor kepada Syahbandar Pelabuhan Tanjung Emas, dan mengingat kapal masih menunggu teknisi turbo charge dari Surabaya, Tersangkut Nakhoda turun ke darat dalam rangka keperluan pribadi; g. Tanggal

8 50 g. Tanggal 11 Januari 2012, lebih kurang pukul WIB ketika Tersangkut Nakhoda berada di Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas untuk kembali ke kapal mendapat kabar dari Mualim I bahwa KM. Sejahtera Mandiri mengalami kebocoran pada lambung kanan palkah II dan air laut dalam palkah II bocor ke kamar mesin, tersangkut Nakhoda berusaha segera kembali ke kapal tetapi tidak ada service boat yang mau ke tempat berlabuh jangkar mengingat ombak cukup besar dan angin kuat, dan pada pukul WIB Tersangkut Nakhoda bersama Tim SAR tiba di atas KM. Sejahtera Mandiri dengan menggunakan kapal tunda dari PT. Pelindo Semarang; h. Ketika sampai di atas kapal, Tersangkut Nakhoda melihat kondisi Palkah II terendam air sampai batas lubang kebocoran, kamar mesin terendam air hingga sebagian mesin induk dan panel kontrol terkena air laut serta banyak pasir besi dari palkah II yang terikut ke kamar mesin, dan sementara air di kamar mesin di pompa dengan menggunakan 1 unit pompa alkon milik kapal; i. Atas kondisi tersebut Tim SAR dari Basarnas dan Syahbandar Pelabuhan Tanjung Emas menawarkan untuk melakukan evakuasi terhadap awak kapal, tetapi dengan alasan lubang kebocoran sementara sudah tertutup dengan terpal, dan berdasarkan pengecekan kedalaman air tempat berlabuh jangkar tersisa 2 (dua) meter dibawah luna s (under water clearance), yang berdasarkan perhitungan kapal tidak akan tenggelam namun resiko paling buruk hanya terduduk, maka Tersangkut Nakhoda menolak untuk di evakuasi dan hanya memohon bantuan untuk mendatangkan pompa alkon dari darat; j. Tanggal 12 Januari 2012 puul dini hari datang bantuan 2 (dua) unit pompa alkon dari darat dan pagi harinya mendapat tambahan bantuan 2 (dua) unit pompa alkon lagi serta datang 3 (tiga) orang tukang las dan penyelam untuk melakukan penambalan bagian yang bocor; k. Tanggal 14 Januari 2012 pada siang hari, pengerjaan pengelasan dan pemompaan air dari palkah II maupun kamar mesin selesai, selanjutnya dilakukan perbaikan turbo charge oleh teknisi dari darat dan dilakukan perawatan mesin induk serta panel kontrol yang terendam air, sambil menunggu perbaikan sebagian awak kapal dilakukan pemeriksaan oleh Syahbandar Tanjung Emas Semarang; l. Tersangkut Nakhoda tidak tahu secara pasti tentang penyebab dari kebocoran lambung kapal maupun tentang waktu terjadinya kebocoran, dan dihadapan sidang pemeriksaan lanjutan Tersangkut Nakhoda merubah keterangannya dari keterangan terdahulu dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) karena sebagian keterangan tidak sesuai dengan yang sebenarnya; m. Saat kejadian cuaca dalam keadaan langit berawan, arah W-NW dengan kekuatan 3-4 skala beaford ( strong breeze), keadaan laut berombak sedang (slight too moderate sea), dan daya tampak baik (good visibility); n. Tersangkut

9 51 n. Tersangkut Nakhoda menerangkan bahwa, yang meminta bantuan ke stasiun radio pantai pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah Mualim I atas persetujuan Nakhoda; o. Tersangkut Nakhoda menerangkan bahwa muatan Pasir Besi pada kedua palkah tersusun secara curah dengan bentuk bukit yang puncaknya pada tengah-tengah palkah; p. Tanggal 16 Pebruari 2012 kapal selesai melakukan perbaikan Turbo Charge dan perawatan mesin induk dan pada lebih kurang pukul WIB dilakukan uji coba mesin (sea trial) dengan hasil baik; q. Tanggal 17 Pebruari 2012 pukul WIB, KM. Sejahtera Mandiri berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Priok untuk bongkar muatan dan docking kapal, namun dalam perjalanan Tersangkut Nakhoda mendapat perintah dari perusahaan agar kapal deviasi tujuan langsung ke Teluk Bayur Padang, dan kapal tiba dengan selamat di Pelabuhan Teluk Bayur Padang; r. Setelah selesai bongkar pasir besi di Teluk Bayur KM. Sejahtera Mandiri tidak melakukan dok, melainkan masih terus berlayar dari pelabuhan satu ke Pelabuhan lainnya yaitu dari Pelabuhan Teluk Bayur ke Pelabuhan Bontang, terus ke Pelabuhan Dumai, terus ke Pelabuhan Gresik, terus ke Pelabuhan Teluk Bayur, terus ke Pelabuhan Panjang, terus ke Pelabuhan Bontang, terus ke Pelabuhan Dumai, terus ke Pelabuhan Kuala Tanjung, terus ke Pelabuhan Tanjung Priok, terus ke Pelabuhan Gresik, terus ke Pelabuhan Teluk Bayur, dan di Pelabuhan Teluk Bayur tanggal 18 Pebruari 2013 tersangkut Nakhoda turun dari kapal (sign off) karena mendapat perintah dari perusahaan untuk menghadiri sidang di Mahkamah Pelayaran Jakarta; s. Dalam keterangan tambahan, tersangkut Nakhoda menyampaikan agar pihak Pemerintah maupun Syahbandar selaku pengawas keselamatan pelayaran secara tegas dalam menentukan kapal untuk melakukan Dock, sehingga dapat menjamin kelaiklautan kapal, dan diharapkan terhadap setiap kejadian kecelakaan kapal jangan hanya Nakhoda Kapal yang selalu dipersalahkan. 2. Saksi KKM, Sukadi, berdasarkan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah : a. Lahir di : Boyolali Tanggal : 08 Maret 1971 Agama : Islam Alamat : Jl. Kapas Madya Barat II No. 27 Surabaya Pendidikan Umum : STM Pelaut : ATT III Pengalaman Berlayar : 1) Masinis III, KM. Lancar, tahun 1996; 2) Masinis II, KM. Lumintu, tahun 1997; 3) Masinis

10 52 3) Masinis I, KM. Langgeng II, tahun 1998; 4) KKM, KM. Langgeng II, tahun 2003; 5) KKM, KM. Makmur Sejahtera, tahun 2006; 6) KKM, KM. Sejahtera Mandiri, tahun 2007; 7) Masinis I, KM. Sejahtera Mandiri, tahun 2009; 8) KKM, KM. Sejahtera Mandiri, tahun 2010 s/d kejadian. b. Tanggal 06 Januari 2012 pukul WIB kapal berangkat dari Pelabuhan Gresik menuju Padang dengan kondisi mesin utama dan mesin bantu termasuk pompa dalam kondisi baik dan normal, tanggal 07 Januari 2012 pukul WIB terjadi benturan terhadap lambung kapal sebelah kanan tepatnya di palka II yang mengakibatkan terjadinya kebocoran air laut ke palka ruang muatan palkah II, untuk mencegah hal yang tidak diinginkan Nakhoda memutuskan untuk mencari pelabuhan terdekat guna perbaikan dan untuk mengatasi keboran air pada lambung yang masih sedikit dilakukan penyumbatan dengan kayu dan majun; c. Tanggal 08 Januari 2012 pukul WIB kapal deviasi ke Perairan Semarang dan 09 Januari 2012 pukul WIB kapal lego jangkar di Perairan Semarang; d. Setelah kapal lego jangkar, tanggal 09 sampai dengan tanggal 12 Januari 2012 KKM mengaku turun ke darat dan tidak mengetahui kondisi kapal pada saat tersebut; e. Tanggal 12 Januari 2012, setelah kembali dari darat Saksi membantu pemompaan air yang masuk ke kamar mesin yang berasal dari palka, Saksi menyatakan bahwa semenjak sign on tahun 2009 s/d 2012 kapal belum pernah naik dok. 3. Saksi Mualim I, Syafari Surya Cahaya, berdasarkan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah : a. Lahir di : Sumenep Tanggal : 31 Mei 1965 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Dr. Cipto 7 Blok L No. 8 Sumenep Pendidikan Umum : SMA, tahun 1983 Pelaut : 1) MPB III, tahun ) ANT III Pengalaman Berlayar : 1) Nakhoda, KM. Sentosa; 2) Nakhoda, KM. Tristar; 3) Nakhoda, KMP. Laut Teduh I; 4) Mualim I, KM. Sejahtera Mandiri, Februari 2011 s/d kejadian. b. Tanggal

11 53 b. Tanggal 09 Januari 2012, pukul WIB, awak kapal memeriksa palka II dan diketahui bahwa frame ada yang putus, kemudian hal tersebut dilaporkan ke kantor Surabaya, tanggal 10 Januari 2012 pukul WIB, air mulai merembes dari sambungan plat, pukul WIB, air laut mulai masuk ke palka II, Saksi, Bosun dan ABK mencoba untuk mengatasi air laut yang masuk palka II dengan Pompa Alkon 1 (satu) unit dan Pompa celup 1 (satu) Unit; c. Tanggal 11 Januari 2012, pukul WIB datang teknisi dari Kantor Surabaya, pukul WIB Teknisi sudah bekerja di atas kapal untuk mengatasi kebocoran dengan cara disumbat terpal, ditahan menggunakan kayu dari dalam, tetapi tidak ada perkembangan; d. Pukul WIB, Masinis II dan Juru Minyak memberitahu Saksi bahwa kamar mesin sudah kemasukan air dan sudah tidak dapat diatasi meskipun sudah dipompa dengan 2 (dua) unit pompa GS, pukul WIB Saksi memberitahu Nakhoda bahwa kebocoran sudah tidak dapat lagi diatasi karena 2 (dua) unit pompa di palka dan 2 (dua) unit pompa di kam ar mesin sudah tidak dapat dioperasikan. 4. Saksi Mualim III, Luki Wahyadi, berdasarkan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah : a. Lahir di : Medan Tanggal : 11 April 1978 Agama : Islam Alamat : Jl. Ampera No.223 Medan, Sumatera Utara Pendidikan Umum Pelaut : DIII, tahun 1998, di Medan : ANT III, tahun 2011, di Jakarta Pengalaman Berlayar : Mualim III, KM. Sejahtera Mandiri, 12 April 2011 s/d kejadian. b. Tanggal 06 Januari 2012, pukul WIB, KM. Sejahtera Mandiri dengan muatan pasir besi sebanyak Ton, jumlah awak kapal 27 (dua puluh tujuh) orang termasuk Nakhoda, bertolak dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Teluk Bayur, draft depan 8 meter dan draf belakang 9 meter, draf tengah 8,5 meter; c. Tanggal 08 Januari 2012 kapal deviasi ke Semarang, dan sampai di Perairan Semarang tanggal 09 Januari 2012 pukul WIB, tanggal 10 Januari 2012 pukul WIB Saksi turun ke darat atas seijin Nakhoda. 5. Saksi

12 54 5. Saksi Masinis II, Yulius, berdasarkan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah : a. Lahir di : Balikpapan Tanggal : 26 Juni 1981 Agama : Kristen Protestan Alamat : Lingkungan Lima, RT. 023 / RW. 005, Wangurek Barat, Madidir, Bitung, Sulawesi Utara. Pendidikan Umum : SMK, ijasah tahun 1998, di Balikpapan. Pelaut : ATT III, ijasah tahun 2007, di Makassar. Pengalaman Berlayar : 1) Masinis III, KM. Langgeng II (2 bulan); 2) Masinis II, KM. Langgeng II (3 bulan); 3) Masinis I, KM. Langgeng II (1 tahun); 4) Masinis I, KM. Isa Mandiri (2 bulan); 5) Masinis I, KM. Kayu Lapis Lima (2 bulan); 6) Masinis II, MV. Perkasa (2 bulan); 7) Masinis II, MV. Gembira (8 bulan); 8) KKM, LCT. Bintang Samudera (11 bulan); 9) Masinis II, KM. Sejahtera Mandiri, 17 Desember 2011 s/d kejadian. b. Kapal berangkat dari Gresik menuju Teluk Bayur dan karena ada kebocoran kapal berubah haluan ke Semarang dan lego jangkar di dam luar Pelabuhan Tanjung Emas Semarang; c. Setelah lego jangkar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang langsung turun ke darat berhubung sakit dan Saksi menyatakan tidak mengetahui posisi kebocoran di lambung kapal, namun Saksi menyatakan bahwa bocornya air ke palka disebabkan telah tipis lambung kapal sehingga adanya terjangan ombak mengakibatkan terjadinya kebocoran dan mengharapkan kapal segera naik dok. 6. Saksi Manajer Operasional PT. Pelayaran Samudera Sejahtera Lestari, Fredi Aloysius, dibawah Janji, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Flores Tanggal : 19 September 1956 Agama : Kristen Alamat : Krembangan Bakti 13 No.7 Surabaya. Pendidikan Umum : 1) SD, ijasah tahun 1974, di Flores; 2) SMP, ijasah tahun 1980, di Flores; 3) SLA, ijasah tahun 1983, di Flores. Pengalaman Bekerja : General Manajer PT. Sejahtera Bahtera Agung, tahun 1992 s/d kejadian. b. Saksi

13 55 b. Saksi menjabat sebagai kepala Operasi pada PT. Pelayaran Samudera Lestari yang berkantor Pusat di Surabaya, membenarkan bahwa KM. Sejahtera Mandiri adalah merupakan salah satu kapal milik yang dioperasikannya; c. Saksi menerangkan bahwa Tersangkut Nakhoda mulai menjabat sebagai Nakhoda KM. Sejahtera Mandiri pada tanggal 05 Januari 2012 tanpa serah terima dengan Nakhoda yang digantikannya berhubung telah meninggalkan kapal, dan pada tanggal 06 Januari 2012 pukul WIB bertolak dari Pelabuhan Gresik tujuan Pelabuhan Teluk Bayur Padang, dengan muatan pasir besi sebanyak MT; d. Tanggal 07 Januari 2012 pada malam hari mendapat laporan dari Nakhoda KM. Sejahtera Mandiri bahwa KM. Sejahtera Mandiri mengalami bocor, berhubung keadaan tidak bisa diatasi oleh awak kapal maka kapal diperintahkan untuk melakukan penyelamatan ( shelter) ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebagai Pelabuhan terdekat dan tiba berlabuh jangkar pada tanggal 09 Januari 2012 pada dini hari; e. Setelah selesai melakukan perbaikan pada bulan Februari 2012 yang tanggalnya lupa, Saksi memerintahkan agar KM. Sejahtera Mandiri meneruskan pelayarannya dan mendapat Surat Persetujuan Berlayar dari kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dengan Pelabuhan tujuan Tanjung Priok Jakarta; f. Ketika KM. Sejahtera Mandiri tiba di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta yang tanggalnya lupa kapal sempat berlabuh jangkar, dan berhubung kapal tidak mendapatkan dermaga untuk sandar, maka Saksi memerintahkan agar kapal meneruskan pelayarannya ke Teluk Bayur Padang tanpa SIB, dan kapal tiba di Teluk Bayur Padang dengan selamat; g. Saksi membenarkan bahwa, KM. Sejahtera Mandiri sampai saat Saksi berada dihadapan Majelis Hakim Mahkamah Pelayaran tanggal 31 Oktober 2012 atau lebih kurang selama 45 bulan belum pernah naik dok, kapal masih beroperasi dan belum ada rencana dok. 7. Saksi Kepala Subdit Nautis, Tehnis, dan Radio, Ditkappel Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Capt. Abdul Rochman, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Purwadadi Tanggal : 31 Oktober 1965 Agama : Islam Alamat : Perum Graha Kalimas Blok A No. 26, Bekasi, Jawa Barat Pendidikan Umum : 1) SD, ijasah tahun 1979, di Jakarta; 2) SMP, ijasah tahun 1982, di Jakarta; 3) SLA

14 56 3) SLA, ijasah tahun 1985, di Jakarta 4) DIII, ijasah tahun 1990, di Jakarta 5) S1, ijasah tahun 1996, di Jakarta. Pengalaman Bekerja : Kepala Sub Direktorat Nautis, Tehnis, dan Radio (NTR), Ditkappel Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, 07 Juni 2011 s/d sekarang. b. Saksi bertugas sebagai pejabat kepala Sub Direktorat Nautis Teknis dan Radio, yang diantara tugas pokok dan fungsi adalah mengawasi bidang sertifikasi kelaikan kapal bagi kapal-kapal berbendera Indonesia; c. Dalam tugasnya antara lain memberikan rekomendasi dispensasi penangguhan masa dok kapal atas permohonan dari pengusaha kapal, dan melalui nota dinas kepada Kepala Unit Penyelenggara Teknis (KUPT) di lapangan atas dasar pertimbangan sosial; d. Saksi membenarkan bahwa KM. Sejahtera Mandiri adalah kapal yang belum terdaftar dalam klas BKI dan memberikan rekomendasi dispensasi pelaksanaan dok, dan Saksi mendalihkan bahwa kondisi tersebut dikarenakan perbandingan antara jumlah Armada Nasional dengan jumlah dok yang tersedia di pelabuhan-pelabuhan Indonesia tidak proporsional sehingga kapal-kapal yang akan melakukan dok harus antri menunggu. 8. Saksi Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik, Ir. Abdul Aziz, M. M., dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir Tanggal : 04 Juli 1960 Agama : Islam Alamat : Taman Sari Persada Raya I/8 Jatibening, Jakarta. Pendidikan Umum : 1) S1, ijasah tahun 1988, di Surabaya; 2) S2, ijasah tahun 2005, di Jakarta. Pengalaman Bekerja : 1) Kepala Seksie Ditkappel, tahun 1977 s/d 2002; 2) Kasubdit Ditlala, tahun 2002 s/d 2009; 3) Kepala Distrik dan Navigasi Kupang, tahun 2009 s/d 2010; 4) Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Gresik, 2010 s/d kejadian. b. Saksi bertugas sebagai Pejabat Kepala Kantor Adminitrator Pelabuhan Gresik, pada tanggal 06 Januari 2012 telah memberikan Surat Persetujuan Berlayar terhadap KM. Sejahtera Mandiri dengan tujuan Teluk Bayur Padang; c. Dalam proses penerbitan Surat Persetujuan Berlayar, KM. Sejahtera Mandiri telah diperiksa secara fisik dan hasilnya baik, serta dibuatkan Master Sailing Declaration dari Nakhoda untuk menjamin kelaikan kapal; d. Ketika

15 57 d. Ketika berada di Pelabuhan Gresik, Surat Keselamatan KM. Sejahtera Mandiri mati, dan telah diperpanjang dengan menerbitkan halaman tambahan sekali jalan dari Gresik ke Teluk Bayur langsung Dok atas permohonan dari pengusaha kapal. 9. Saksi Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Syachrul Nugroho, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 28 November 1962 Agama : Islam Alamat : Komplek DKI Blok E4 No. 25, Sunter Agung, Jakarta. Pendidikan Pelaut : ANT-III Pengalaman Bekerja: Kabid Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Januari 2010 s/d b. Saksi bertugas sebagai pejabat Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli pada Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, dan Saksi mengetahui adanya kecelakaan yang dialami oleh KM. Sejahtera Mandiri pada tanggal 11 Januari 2012, pukul WIB dari Stasiun Radio Pantai Pelabuhan Tanjung Emas Semarang; c. Lebih kurang pukul WIB, Saksi beserta tim SAR dari Basarnas dan dari Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang tiba diatas KM. Sejahtera Mandiri dengan menggunakan kapal tunda milik PT. Pelindo Cabang Semarang, diatas kapal Saksi melihat Palkah II telah berisi genangan air laut yang berasal dari plat lambung kanan kapal yang bocor, dan melihat kamar mesin telah tergenang air laut yang masuk melalui lobang kebocoran pada sekat kedap air antara palkah II dengan kamar mesin; d. Tim SAR menawarkan kepada Nakhoda untuk mengevaluasi awak kapal tetapi tidak bersedia dengan alasan kondisi kapal masih dalam keadaan aman, dan Nakhoda hanya mohan bantuan untuk pengadaan pompa alkon dari darat guna memompa air yang masuk, sedangkan ahli las dan penyelam sudah dikirim oleh pihak pengusaha kapal; e. Tanggal 12 Januari 2012 pada waktu dini hari tim SAR mengirim 2 (dua) unit pompa alkon diatas kapal dan pada pagi harinya menambah dengan 2 (dua) unit pompa alkon lagi, selanjutnya mengetahui telah diadakan pengelasan pada bagian yang bocor, dan pemompaan air laut keluar badan kapal, yang selesai pada tanggal 14 januari 2012; f. Selama...

16 58 f. Selama KM. Sejahtera Mandiri melakukan perbaikan dan perawatan mesin induk, Saksi beserta anggotanya melakukan pemeriksaan terhadap Tersangkut Nakhoda dan para Saksi kejadian untuk dibuatkan Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan atas kecelakaan kapal; g. Tanggal 16 Februari 2012 KM. Sejahtera Mandiri selesai melakukan perbaikan dan perawatan mesin induk, dan tanggal 01 Februari 2012 pukul WIB, kapal diberikan Surat Persetujuan Berlayar dengan tujuan Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. 10 Saksi Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur, Capt Jonggung Sitorus. M. M. Dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan pasal 254 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Saksi Capt. Jonggung Sitorus selaku Syahbandar Pelabuhaan Teluk Bayur Padang sebagai Pelabuhan tujuan kapal paska kecelakaan, dengan Surat Panggilan No. MP. 101/23/02/MP.13 tanggal 08 Pebruari 2013, yang ditanda tangani oleh Sekretaris Mahkamah Pelayaran, atas nama Ketua Mahkamah Pelayaran. Namun yang bersangkutan tanpa keterangan tidak hadir memenuhi panggilan pada sidang ke II pada tanggal 19 Pebruari 2013, di Mahkamah Pelayaran Jakarta. C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan tanggal 31 Oktober 2012 di di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan tanggal 19 Februari 2013 di Kantor Mahkamah Pelayaran sehubungan Kecelakaan Bocornya KM. Sejahtera Mandiri di Laut Jawa, pada tanggal 07 Januari 2012, pukul WIB, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. a. Kapal. KM. Sejahtera Mandiri Eks Gloria adalah Kapal Motor bahan baja, berbendera Indonesia berukuran GT 8338 dibangun tahun 1991 di japan, bergeladak 1 (satu) berbaling-baling tunggal penggerak utama motor Mitsubishi 3680 KW. Kapal tidak di klasskan oleh PT. Biro Klasifikasi Indonesia (persero). Kapal melaksanakan docking terakhir di China tanggal 10 Desember 2008 sampai dengan 20 Januari Pemeriksaan Nautis, Teknis dan Radio di Administrator Pelabuhan Gresik pada tanggal 03 Januari b. Surat

17 59 b. Surat Kapal. KM. Sejahtera Mandiri memiliki Surat Laut Urut 5785 tanggal 26 Juni 2009 dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 2465/Ka tanggal 15 April 2009 dikeluarkan oleh Adpel Tanjung Perak Surabaya, Sertifikat Manajemen Keselamatan Nomor PK.690/917/SMC/DK.10, berlaku sampai dengan tanggal 29 Desember 2014 dan dokumen lainnya tidak lengkap atau telah habis masa berlakunya adalah Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/51/16/SYB.TPR-2011, tanggal 23 September 2011, berlaku sampai 19 Desember 2011, Sertifikat Garis Muat Kapal Nomor PK.102/05/13/SYB. TPR-2011 tanggal 23 September 2011, berlaku sampai tanggal 22 Desember 2011, diberikan halaman tambahan perpanjangan yang dikeluarkan Adpel Gresik Nomor PK.205/01/1/Ad.Gsk-2012, 02 Januari 2012, berlaku terhitung mulai tanggal 02 Januari 2012 sampai dengan 12 Januari c. Awak Kapal. Sesuai Surat Keterangan Susunan Perwira Deck dan Mesin Nomor PK.304/ 03/I/AD.GSK/2011 tanggal 02 Januari 2012 oleh Kantor Adpel Gresik bahwa susunan Perwira Deck dan Mesin memenuhi syarat sesuai keputusan SK Ditjenhubla Nomor PY.66/1/2-02 tanggal 07 Pebruari 2002 untuk daerah pelayanan terbatas susunan perwira sebagai berikut : Bagian Dek : Nakhoda : Yohanes Gatot Ijazah ANT-I, Tahun 2011; Mualim I : R. M. Syafari Surya Cahaya Ijazah ANT-III, Tahun 2002; Mualim II : Alwein Bawala A Ijazah ANT-III, Tahun 2008; Mualim III: : Luki Wahyudi Ijazah ANT-III, Tahun Bagian Mesin : KKM : Sukadi Ijazah ATT-II, Tahun 2011; Masinis II : Alfons Rionald Roring Ijazah ATT-III, Tahun 2003; Masinis III : Yulius Ijazah ATT-III, Tahun Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal secara administratif dalam keadaan lengkap namun secara fisik perlu adanya pembuktian, surat-surat kapal tidak lengkap dan telah habis masa berlakunya namun Susunan Perwira telah memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 70 Tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun Tentang Cuaca. a. Menurut Badan Meteorologi, dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 15 Agustus 2012, perihal Analisis Keadaan Angin Permukaan, Arus Laut, Cuaca, Jarak Penglihatan dan Gelombang di wilayah Bocor KM. Sejahtera Mandiri, pada tanggal 07 Januari 2012, pukul LT, di Laut Jawa pada posisi 05 51,8' S/109 02,86' T adalah sebagai berikut : Cuaca

18 60 Cuaca Arah Angin Kecepatan Angin Rata Rata Arah Arus Kecepatan Arus Jarak Penglihatan Tinggi Gelombang berkisar : Berawan banyak dan hujan ringan hingga sedang : Barat - Barat Laut : knots : Barat Barat Laut : 38.7 cm/det : mil : Barat - Barat Laut, m b. Menurut keterangan Tersangkut dan Saksi di dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan maupun keterangan di hadapan sidang bahwa cuaca dalam keadaan langit berawan (cloudy), arah angin W-NW kekuatan 3 skala beaford (strong breeze), laut berombak sedang (slight to moderate sea), dan daya tampak baik (good visibility). Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima. 3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. a. Keadaan Muatan. 1) Kapasitas Daya Angkut. Ukuran pokok kapal sesuai Surat Ukur Internasional (1969) L x B x H = 123,36 m x 20,60 m x 11,50 m Lambung Bebas Tropik (LT) = 295 mm = 2,95 m Tebal plat geladak diperkirakan (t) = 16 mm = 0,016 m Sarat maksimal H = 11,50 m t = 0,016 m + 11,516 m LT = 2,95 m Sarat maksimal = 8,566 m Displacement kapal (D) = 123,36 x 20,60 x 8,566 x 0,68 x 1,025 = 15172,335 Ton Berat kapal kosong (W) Kapasitas angkut Saat bertolak draf depan (td) Draft belakang (tb) Draft rata-rata (tr) = 0,30 x D = 4551,700 Ton = D - W = 10620,635 Ton = 9,0 m = 8,0 m = 8,5 m D 1

19 61 D 1 = 123,36 x 20,60 x 8,50 x 0,68 x 1,025 = 15055,434 Ton W 1 = 0,30. D 1 = 4516,630 Ton Muatan pasir besi = D 1 W 1 = 10538,804 Ton 2) Penataan Muatan. Muatan Pasir Besi dimuat secara curah degan sistem titik curah ditengah Palkah I dan Palkah II, sehingga secara longitudinal titik berat muatan (G) terkonsentrasi pada kedua titik tengah palka dan berakibat terjadinya Hoging pada bangunan kapal. b. Keadaan Stabilitas Kapal. Kapal memuat Pasir Besi yang homogen, hal ini memiliki kecenderungan stabilitas yang positif (baik), dan ketika terjadi penambahan air laut pada palkah II akibat kapal bocor, maka stabilitas kapal semakin positif tetapi terjadi pengurangan terhadap daya apung cadangan kapal. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan tidak melebihi kapasitas tetapi bangunan kapal mengalami Hoging (cekung pada bagian tengah) dan keadaan stabilitas KM. Sejahtera Mandiri sebelum dan sesudah bocor cukup baik. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. Ketika diketahui terjadinya kebocoran tanggal 12 Januari 2012, KM. Sejahtera Mandiri sedang berlabuh jangkar di pelabuhan Tanjung Emas Semarang, jadi kapal tidak sedang bernavigasi maupun berolah gerak saat terjadinya kecelakaan kapal. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kecelakaan kapal bukan diakibatkan oleh salahnya dalam bernavigasi dan berolah gerak. 5. Tentang sebab terjadinya peristiwa. a. KM. Sejahtera Mandiri eks Gloria, GT. 8338, tahun pembangunan 1991, tidak dikelaskan, dok terakhir tanggal 20 Januari 2009 dan sampai dengan terjadinya kecelakaan tanggal 11 Januari 2012 atau selama 36 bulan 18 hari belum melaksanakan docking, sebagai kapal tua yang buruk dalam perawatan berdampak pada buruknya kondisi konstruksi dan lambung kapal, hal ini sebagai salah satu penyebab terjadinya kebocoran pada lambung kapal; b. KM. Sejahtera

20 62 b. KM. Sejahtera Mandiri dirancang bangun sebagai kapal konvensional, pada saat kejadian kapal dimuati muatan pasir besi secara curah pada kedua palkah dengan satu pusat curahan pada tiap-tiap palkah, dan muatan dalam palkah berbentuk bukit, hal ini berdampak kepada pembagian titik berat (gravity) secara longitudinal tidak merata dan terkonsentrasi secara vertikal pada puncak bukit muatan, sehingga terjadi hoging terhadap tekanan badan kapal oleh air laut secara longitudinal dan mengakibatkan peregangan (straching) pada konstruksi dan lambung kapal, serta sebagai penyebab retaknya sambungan plat lambung kapal. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab bocornya plat lambung kanan dan sekat kedap air antara palkah II dengan kamar mesin adalah sebagai akibat dari buruknya sistem perawatan kapal dan salahnya dalam sistem pemuatan yang tidak sesuai dengan peruntukannya. 6. Tentang Upaya Penyelamatan. a. Setelah mengetahui ada kerusakan pada mesin, Nakhoda melakukan deviasi ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan menunggu teknisi dari Surabaya untuk melakukan perbaikan Turbo Charge Mesin; b. Saat perbaikan mesin, diketahui adanya kebocoran air dengan aliran yang cukup deras pada sekat Kedap Air antara Palka II dengan Kamar Mesin pada ketinggian sekitar 1 (satu) meter dari dek k amar mesin, dan setelah dilakukan pemeriksaan dari dalam Palka II diketahui bahwa sumber kebocoran air berasal dari lambung kanan kapal pada sambungan plat lambung antara Gading nomor 45-46; c. Untuk mengatasi kebocoran tersebut dilakukan upaya penyelamatan sementara dengan menebar terpal secara vertikal pada lambung yang mengalami kebocoran dengan hasil aliran air dapat ditahan sementara, melihat kondisi banyaknya air laut dalam palkah II, dan di Kamar Mesin telah tergenang air hingga sebagian Mesin Induk dan Panel Kontrol terendam air, serta banyaknya Pasir Besi yang terbawa masuk ke Kamar Mesin, maka awak Kapal tidak mampu untuk mengatasi masalah tersebut, sehingga melalui Stasiun Radio Pantai meminta bantuan untuk diteruskan kepada BASARNAS dan Syahbandar Tanjung Emas; d. Lebih kurang pukul WIB, Tim SAR datang dan menawarkan evakuasi kepada Awak Kapal, namun atas dasar pertimbangan kapal tidak akan tenggelam dan hanya akan terduduk karena perairannya dangkal Nakhoda menolak untuk di evakuasi dan memohon bantuan untuk mengupayakan memompa air laut yang masuk ke dalam badan kapal; e. Tanggal 11 Januari 2012 pukul WIB dini hari, Tim SAR datang dengan membawa 2 (dua) unit Pompa Alkon, dengan ditambah 1 (satu) unit Pompa Alkon yang berada di atas kapal dilakukan pemompaan air laut keluar badan kapal, dan pada pagi harinya mendapat tambahan 2 (dua) unit Pompa Alkon; f. Tanggal

21 63 f. Tanggal 12 Januari 2012 pukul WIB, datang bantuan tukang las (Wilder) dan penyelam untuk melakukan penyelaman dan pengelasan bagian plat lambung kanan yang bocor, maupun untuk melakukan penambalan (Doubling Patch) pada sekat Kedap air yang bocor; g. Tanggal 14 Januari 2012 pada siang hari pengelasan plat lambung dan penambahan sekat kedap air selesai, serta air laut pada palkah II dan Kamar Mesin selesai dipompa, dan selanjutnya kapal melakukan perbaikan Turbo Charge serta perawatan Mesin Induk dan bagian alat bantunya yang telah terendam air laut; h. Tanggal 16 Februari 2012 kapal selesai perbaikan Turbo Charge dan perawatan mesin induk, dan pada siang hari kapal melakukan sea trial dengan hasil baik. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus bocor KM. Sejahtera Mandiri, tanggal 07 Januari 2012, pukul WIB, di Laut Jawa, pada posisi sekitar 05 51,8' LS/109 02,86' BT, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa : a. Tersangkut Nakhoda dalam melayarkan KM. Sejahtera Mandiri dari Pelabuhan Gresik hingga terjadinya kebocoran kapal, telah bernavigasi sesuai dengan kebiasaan pelaut yang baik ( good seamanship), kapal tidak pernah kandas, dan kapal tidak pernah bertuburukan dengan benda terapung yang tidak dikenal lainnya; b. KM. Sejahtera Mandiri mengalami rusak mesin pada bagian turbo charge di Perairan Laut Jawa, sehingga kapal melakukan deviasi ke Pelabuhan Tanjung Emas Semarang untuk perbaikan mesin, pada saat menunggu teknisi dari darat, tanggal 11 Januari 2012 pukul WIB diketahui adanya kebocoran air ke kamar mesin dari Sekat Kedap Air yang memisahkan dengan palkah II, dan setelah diadakan pengecekan ternyata sumber kebocoran berasal dari lambung kanan palkah II, yang penyebab dan kapan terjadinya tidak diketahui oleh Tersangkut Nakhoda; c. Ketidaktahuan dan keterlambatan dalam mengantisipasi adanya kebocoran pada lambung kanan kapal disebabkan tidak dilaksanakannya pengukuran (sounding) tanki-tanki dan got palkah secara rutin dan terjadwal oleh Awak Kapal yang bertanggung jawab atas tugas tersebut. Dengan

22 64 Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa kecelakaan bocornya lambung kanan KM. Sejahtera Mandiri bukan merupakan kesalahan dan kelalaian Tersangkut Nakhoda, namun Tersangkut Nakhoda dinilai tidak optimal dalam memberdayakan Awak Kapal untuk melaksanakan Dinas Awak Kapal. D. PUTUSAN : Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : MEMUTUSKAN : I. Menyatakan bahwa bocornya KM. Sejahtera Mandiri dalam pelayarannya dari Pelabuhan Gresik menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang atau di Perairan Laut Jawa, bukan merupakan kelalaian dan kesalahan Tersangkut Nakhoda dalam melayarkan kapalnya, tetapi Tersangkut Nakhoda terlambat dalam mengantisipasi adanya kebocoran. II. Menyatakan bahwa bocornya KM. Sejahtera Mandiri pada tanggal 11 Januari 2012, ketika shelter berlabuh jangkar di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang adalah sebagai akibat dari buruknya kondisi fisik kapal dan tidak tepatnya dalam pemilihan jenis muatan maupun dalam penataan muatan. III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Sejahtera Mandiri, bernama Yohanes Gatot, tanggal lahir 31 Desember 1963, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT-I Nomor N10211, tahun 2011, dengan PERINGATAN. IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian

23 65 Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 04 Maret 2013, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris, tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua :... Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M.Mar. Anggota :... Capt. Supardi, M. M. Anggota :... Rusman Hoesien, ATT-I, M. Sc. Anggota :... Ir. Benny Haryono, M. M. Anggota :... Muryamtini, S. H. Sekretaris :... Bambang Sudarmanto, S. H., M. Si.