LAMPIRAN 1 PANDUAN PENGISIAN KUESIONER MATRIKS PERBANDINGAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAMPIRAN 1 PANDUAN PENGISIAN KUESIONER MATRIKS PERBANDINGAN"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 1 PANDUAN PENGISIAN KUESIONER MATRIKS PERBANDINGAN Panduan Untuk Pengisian Harga: 1. Jika Harga Supplier Lebih Murah 0 % s.d. 1.5 % maka nilai = 1 2. Jika Harga Supplier Lebih Murah >1.5 % s.d. 2.5 % maka nilai = 2 3. Jika Harga Supplier Lebih Murah >2.5 % s.d. 3.5 % maka nilai = 3 4. Jika Harga Supplier Lebih Murah >3.5 % s.d. 4.5 % maka nilai = 4 5. Jika Harga Supplier Lebih Murah >4.5 % s.d. 5.5% maka nilai = 5 6. Jika Harga Supplier Lebih Murah >5.5 % s.d. 6.5 % maka nilai = 6 7. Jika Harga Supplier Lebih Murah >6.5 % s.d. 7.5 % maka nilai = 7 8. Jika Harga Supplier Lebih Murah >7.5 % s.d. 8.5 % maka nilai = 8 9. Jika Harga Supplier Lebih Murah >8.5 % maka nilai = 9 Panduan Untuk Pengisian Ketepatan Jumlah: 1. Jika jumlah yang dikirim lebih banyak atau lebih sedikit >15% dibandingkan dengan yang dipesan maka nilai = 1 2. Jika jumlah yang dikirim lebih banyak atau lebih sedikit >13% sampai 15% dibandingkan dengan yang dipesan maka nilai = 2 3. Jika jumlah yang dikirim lebih banyak > 11% sampai 13% dibandingkan dengan yang dipesan maka nilai = 3 4. Jika jumlah yang dikirim lebih banyak >10% sampai 11% dibandingkan dengan yang dipesan maka nilai = 4 5. Jika jumlah yang dikirim lebih banyak atau lebih sedikit >8% sampai dengan 10% dibandingkan dengan yang dipesan maka nilai = 5 6. Jika jumlah yang dikirim lebih banyak atau lebih sedikit >6% sampai 8% dibandingkan dengan yang dipesan maka nilai = 6

2 7. Jika jumlah yang dikirim lebih banyak > 4% sampai 6% dibandingkan dengan yang dipesan maka nilai = 7 8. Jika jumlah yang dikirim lebih banyak 0% dibandingkan dengan yang dipesan maka nilai = 8 9. Jika jumlah yang dikirim sama dengan jumlah yang dipesan maka nilai = 9 Panduan Untuk Pengisian Customer Care: 1. Jika waktu perbaikan >3 Minggu maka nilai = 1 2. Jika waktu perbaikan hari maka nilai = 2 3. Jika waktu perbaikan hari maka nilai = 3 4. Jika waktu perbaikan hari maka nilai = 4 5. Jika waktu perbaikan hari maka nilai = 5 6. Jika waktu perbaikan 7 9 hari maka nilai = 6 7. Jika waktu perbaikan 4 6 hari maka nilai = 7 8. Jika waktu perbaikan 2 3 hari maka nilai = 8 9. Jika waktu perbaikan 0 1 hari maka nilai = 9 Panduan Untuk Pengisian Waktu Pengiriman: 1. Jika waktu pengiriman >2 Minggu maka nilai = 1 2. Jika waktu pengiriman hari maka nilai = 2 3. Jika waktu pengiriman hari maka nilai = 3 4. Jika waktu pengiriman 9 10 hari maka nilai = 4 5. Jika waktu pengiriman 7 8 hari maka nilai = 5 6. Jika waktu pengiriman 5 6 hari maka nilai = 6 7. Jika waktu pengiriman 3 4 hari maka nilai = 7 8. Jika waktu pengiriman 1 2 hari maka nilai = 8 9. Jika waktu pengiriman 0 hari maka nilai = 9

3 Panduan Untuk Pengisian Kualitas: 1. Jika jumlah klaim kerusakan > 8 maka nilai = 1 2. Jika jumlah klaim kerusakan = 7 maka nilai = 2 3. Jika jumlah klaim kerusakan = 6 maka nilai = 3 4. Jika jumlah klaim kerusakan = 5 maka nilai = 4 5. Jika jumlah klaim kerusakan = 4 maka nilai = 5 6. Jika jumlah klaim kerusakan = 3 maka nilai = 6 7. Jika jumlah klaim kerusakan = 2 maka nilai = 7 8. Jika jumlah klaim kerusakan = 1 maka nilai = 8 9. Jika jumlah klaim kerusakan = 0 maka nilai = 9 Panduan Untuk Pengisian Brand Image: 1. Jika jumlah customer yang mengenal < 3 maka nilai = 1 2. Jika jumlah customer yang mengenal = 3 maka nilai = 2 3. Jika jumlah customer yang mengenal = 4 maka nilai = 3 4. Jika jumlah customer yang mengenal = 5 maka nilai = 4 5. Jika jumlah customer yang mengenal = 6 maka nilai = 5 6. Jika jumlah customer yang mengenal = 7 maka nilai = 6 7. Jika jumlah customer yang mengenal = 8 maka nilai = 7 8. Jika jumlah customer yang mengenal = 9 maka nilai = 8 9. Jika jumlah customer yang mengenal = 10 maka nilai = 9

4 LAMPIRAN 2 Kuesioner I Kuesioner I ini digunakan untuk pengujian hipotesa. Responden terdiri dari 5 orang yang berkaitan dengan bagian Purchasing, dengan rincian sebagai berikut: 1. 1 Orang manajer purchasing 2. 4 Orang staf di bagian purchasing Adapun responden diminta untuk mengisi pertanyaan kuesioner dengan skor penilaian yang memiliki 2 kriteria yaitu: 1 = Ya 0 = Tidak Isi Pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Apakah pemilihan supplier yang terbaik dapat meningkatkan daya saing perusahaan? [ ] Ya [ ] Tidak 2. Apakah Pemilihan supplier yang terbaik tidak berpengaruh terhadap peningkatan daya saing perusahaan? [ ] Ya [ ] Tidak

5 LAMPIRAN 3 Kuesioner II Kuesioner II ini berisikan pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari Dickson s Vendor Selection Criteria untuk menentukan rata rata skor penilaian berdasarkan penilaian yang diisi oleh responden pada CV. SOFTCOM. Responden terdiri dari 5 orang yang berkaitan dengan bagian Purchasing, dengan rincian 1 Orang manajer purchasing dan 4 Orang staf di bagian purchasing. Adapun responden diminta untuk mengisi pertanyaan kuesioner dengan skor penilaian yang memiliki 5 kriteria yaitu: 5 = Sangat Berpengaruh 4 = Berpengaruh 3 = Kurang Berpengaruh 2 = Tidak Berpengaruh 1 = Sangat Tidak Berpengaruh Isi Pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Sejauh mana Faktor Quality (Kualitas) berpengaruh terhadap keputusan seorang konsumen membeli barang yang dijual oleh perusahaan? 2. Apakah Delivery (ketepatan waktu pengiriman) dari supplier merupakan hal yang penting bagi perusahaan? [ ] Sangat Penting

6 [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting 3. Apakah Di dalam memilih supplier, kriteria performance history merupakan masalah yang cukup berpengaruh bagi perusahaan? 4. Seberapa besar pengaruh dari Customer Care seperti masalah garansi (warranties) dan prosedur klaim (claim policies) berpengaruh terhadap keputusan membeli perusahaan dari seorang supplier? 5. Apakah masalah fasilitas produksi supplier dan kapasitas produksi (production facilities and capacity) berpengaruh terhadap keputusan membeli terhadap suatu supplier?

7 6. Sejauh mana masalah harga (price) merupakan kriteria yang berpengaruh terhadap penentuan supplier? 7. Sejauh mana kemampuan teknik (technical capability) dari suatu supplier penting bagi perusahaan? [ ] Sangat Penting [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting 8. Apakah di dalam penentuan supplier, masalah financial position penting untuk diperhatikan oleh perusahaan? [ ] Sangat Penting [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting 9. Sejauh mana masalah procedural compliance diperhatikan oleh perusahaan dalam penentuan supplier?

8 10. Apakah masalah communication system penting bagi perusahaan dalam penentuan supplier? [ ] Sangat Penting [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting 11. Sejauh mana masalah reputation and position in industry (brand image) penting bagi perusahaan di dalam penentuan supplier? 12. Apakah masalah hasrat berbisnis (desire for business) dari supplier merupakan aspek yang penting diperhatikan oleh perusahaan? [ ] Sangat Penting [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting

9 13. Apakah masalah management and organization (manajemen dan organisasi) dari supplier penting diperhatikan oleh perusahaan dalam penentuan supplier? [ ] Sangat Penting [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting 14. Sejauh mana masalah kontrol operasi (operating controls) berpengaruh terhadap keputusan pemilihan supplier bagi perusahaan? 15. Apakah masalah servis perbaikan (repair service) dari supplier berpengaruh terhadap perusahaan? 16. Apakah masalah supplier s attitude merupakan aspek yang berpengaruh bagi perusahaan?

10 17. Apakah masalah kesan (impression) dari supplier berpengaruh terhadap perusahaan? 18. Apakah masalah ketepatan jumlah (packaging ability) dari supplier merupakan masalah yang berpengaruh terhadap perusahaan? 19. Sejauh mana kriteria dari hubungan dengan pekerja (labor relations record) dari supplier penting bagi perusahaan? [ ] Sangat Penting [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting 20. Apakah masalah lokasi geografis (geographical location) dari supplier berpengaruh terhadap penentuan supplier bagi perusahaan?

11 21. Sejauh mana kriteria bisnis masa lalu (amount of past business) dari supplier berpengaruh terhadap perusahaan? 22. Apakah bantuan pelatihan (training aids) dari supplier penting bagi perusahaan? [ ] Sangat Penting [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting 23. Sejauh mana hubungan timbal balik dari supplier (reciprocal arrangements) berpengaruh terhadap perusahaan? [ ] Sangat Penting [ ] Penting [ ] Kurang Penting [ ] Tidak Penting [ ] Sangat Tidak Penting

12 LAMPIRAN 4 Kuesioner III Kuesioner III ini berisikan pertanyaan pertanyaan mengenai sub kriteria yang ada pada masing-masing kriteria berdasarkan 6 kriteria yang memiliki rata-rata skor penilaian paling tinggi berdasarkan pada kuesioner untuk menentukan rata-rata skor penilaian berdasarkan penilaian yang diisi oleh responden pada CV. SOFTCOM. Responden terdiri dari 5 orang yang berkaitan dengan bagian Purchasing, dengan rincian 1 Orang manajer purchasing dan 4 Orang staf di bagian purchasing Adapun responden diminta untuk mengisi pertanyaan kuesioner dengan skor penilaian yang memiliki 5 kriteria yaitu: 5 = Sangat Berpengaruh 4 = Berpengaruh 3 = Kurang Berpengaruh 2 = Tidak Berpengaruh 1 = Sangat Tidak Berpengaruh Isi Pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Bila Anda memilih seorang supplier berdasarkan kriteria harga, manakah dari sub kriteria di bawah ini yang Anda perlu perhatikan? a. Kepantasan harga dengan kualitas barang yang dihasilkan.

13 b. Kemampuan untuk memberikan potongan harga pada pemesanan dalam jumlah tertentu. 2. Untuk masalah pemilihan supplier berdasarkan kriteria kualitas, dari sub kriteria berikut ini, manakah yang Anda pilih? a. Kesesuaian barang dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan. b. Penyediaan barang tanpa cacat. c. Kemampuan memberikan kualitas yang konsisten.

14 d. Dapat membuktikan keaslian barang. 3. Dalam melakukan pemilihan supplier berdasarkan kriteria brand image, manakah dari sub kriteria di bawah ini yang perlu diperhatikan oleh Anda? a. Kemampuan produk dikenal oleh masyarakat. b. Nama baik produk ditengah-tengah masyarakat. 4. Berdasarkan kriteria Ketepatan jumlah, manakah sub kriteria di bawah ini yang perlu Anda perhatikan? a. Ketepatan dan kesesuaian jumlah dalam pengiriman.

15 b. Kesesuaian isi kemasan. 5. Berdasarkan kriteria waktu pengiriman, manakah dari sub kriteria di bawah ini yang Anda perhatikan? a. Kemampuan untuk mengirimkan barang sesuai dengan tanggal yang telah disepakati. b. Kemampuan dalam hal penanganan sistem transportasi.

16 6. Dalam melakukan pemilihan supplier berdasarkan kriteria customer care, manakah kriteria di bawah ini yang perlu Anda perhatikan? a. Kemudahan untuk dihubungi. b. Kemampuan untuk memberikan informasi secara jelas dan mudah untuk dimengerti. c. Kecepatan dalam hal menanggapi permintaan pelanggan. d. Cepat tanggap dalam menyelesaikan keluhan pelanggan.

17 e. Memberikan jaminan / garansi terhadap barang.

18 LAMPIRAN 5 Kuesioner IV Kuesioner IV ini digunakan untuk pengisian matriks perbandingan antar kriteria dan matriks perbandingan antar alternatif untuk masing-masing kriteria. Isi pertanyaan adalah sebagai berikut: 1. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah harga lebih penting dibandingkan dengan kualitas? 2. Pada CV. SOFTCOM, dalam pemilihan supplier berapa kalikah harga lebih penting dibandingkan dengan ketepatan waktu pengiriman? 3. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah harga lebih penting dibandingkan dengan ketepatan jumlah? 4. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah harga lebih penting dibandingkan dengan brand image? 5. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah harga lebih penting dibandingkan dengan customer care? 6. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah kualitas lebih penting dibandingkan dengan brand image? 7. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah kualitas lebih penting dibandingkan dengan ketepatan jumlah?

19 8. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah kualitas lebih penting dibandingkan dengan waktu pengiriman? 9. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah kualitas lebih penting dibandingkan dengan customer care? 10. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah brand image lebih penting dibandingkan dengan ketepatan jumlah? 11. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah brand image lebih penting dibandingkan dengan waktu pengiriman? 12. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah brand image lebih penting dibandingkan dengan customer care? 13. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah ketepatan jumlah lebih penting dibandingkan dengan waktu pengiriman? 14. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah ketepatan jumlah lebih penting dibandingkan dengan customer care? 15. Dalam pemilihan supplier, berapa kalikah waktu pengiriman lebih penting dibandingkan dengan customer care? 16. Berkaitan dengan kriteria Harga, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Nusantara Era Data? 17. Berkaitan dengan kriteria Harga, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa?

20 18. Berkaitan dengan kriteria Harga, berapa kalikah PT. Nusantara Era Data lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 19. Berkaitan dengan kriteria Kualitas, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Nusantara Era Data? 20. Berkaitan dengan kriteria Kualitas, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 21. Berkaitan dengan kriteria Kualitas, berapa kalikah PT. Nusantara Era Data lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 22. Berkaitan dengan kriteria brand image, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Nusantara Era Data? 23. Berkaitan dengan kriteria brand image, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 24. Berkaitan dengan kriteria brand image, berapa kalikah PT. Nusantara Era Data lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 25. Berkaitan dengan kriteria Ketepatan jumlah, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Nusantara Era Data? 26. Berkaitan dengan kriteria Ketepatan jumlah, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa?

21 27. Berkaitan dengan kriteria Ketepatan jumlah, berapa kalikah PT. Nusantara Era Data lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 28. Berkaitan dengan kriteria waktu pengiriman, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Nusantara Era Data? 29. Berkaitan dengan kriteria waktu pengiriman, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 30. Berkaitan dengan kriteria waktu pengiriman, berapa kalikah PT. Nusantara Era Data lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 31. Berkaitan dengan kriteria customer care, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Nusantara Era Data? 32. Berkaitan dengan kriteria customer care, berapa kalikah PT. Tixpro Informatika Megah lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa? 33. Berkaitan dengan kriteria customer care, berapa kalikah PT. Nusantara Era Data lebih unggul dibandingkan dengan PT. Astrindo Senayasa?

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Pujawan (2010) menyatakan bahwa Supply Chain Management tidak hanya berorientasi pada urusan internal sebuah perusahaan, melainkan juga urusan eksternal yang menyangkut hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Bab ketiga ini adalah untuk menguraikan objek penelitian, alat, tata cara penelitian dan data yang akan dikaji serta cara analisis yang dipakai dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dijual. Beberapa perusahaan dihadapkan pada beberapa alternatif BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah perusahaan khususnya perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan barang, pasti bekerja sama dengan pemasok untuk menjamin ketersediaan barang yang

Lebih terperinci

V-178 LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

V-178 LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara V-178 LAMPIRAN V-179 Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk, Begerpang POM dapat dilihat berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Di era globalisasi saat ini, persaingan antar perusahaan semakin ketat. Konsumen tidak lagi hanya menginginkan produk yang berkualitas, tetapi juga menuntut

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Salah satu proporsi terbesar dalam suatu organisasi produksi adalah berasal dari pembelian, maka diperlukan Departemen Purchasing yang tepat dan efisien sehingga dapat menghasilkan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER PADA PT.BINTANG MEGA MEDIKA SEMARANG Andi Trisetiawan Program Studi Teknik Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Semarang 1. Pendahuluan

Lebih terperinci

2.1. Rantai Pasokan dan Manajemen Rantai Pasokan

2.1. Rantai Pasokan dan Manajemen Rantai Pasokan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Rantai Pasokan dan Manajemen Rantai Pasokan Menurut Indrajit dan Djokopranoto (2002) supply chain (rantai pasokan) adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi

Lebih terperinci

Kuesioner Penentuan Kriteria yang Relevan Dalam Upaya Pemilihan Supplier Kain untuk Bahan Baku Celana

Kuesioner Penentuan Kriteria yang Relevan Dalam Upaya Pemilihan Supplier Kain untuk Bahan Baku Celana Kuesioner Penentuan Kriteria yang Relevan Dalam Upaya Pemilihan Supplier Kain untuk Bahan Baku Celana Kepada responden yang terhormat, Saya Defri Alexia, saat ini saya sedang melakukan survei terhadap

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Abdul Aziz Musthofa, 2008.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian terdahulu dilakukan oleh Abdul Aziz Musthofa, 2008. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Penelitian Terdahulu Landasan penelitian terdahulu yang digunakan sebagai perbandingan dan acuan dalam penelitian ini adalah: 1. Pemilihan Pemasok Penelitian terdahulu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian adalah tata cara yang terperinci mengenai tahap-tahap melakukan sebuah penelitian. Metodologi penelitian pada penelitian ini

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014

JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA ISSN: Vol. 6 No. 2 Februari 2014 PENGUKURAN PERFORMANSI SUPPLIER DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DI PT MISAJA MITRA PATI JAWA TENGAH Lilis Suryani 1, Ira Setyaningsih 2 1,2 Program Studi Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

Hasil Pembobotan Kriteria dengan AHP

Hasil Pembobotan Kriteria dengan AHP BAB V ANALISA Pada bab ini akan dijelaskan mengenai analisis hasil pembobotan kriteria dan sub-kriteria dengan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP), analisis sensitivitas metode Grey Relational Analysis,

Lebih terperinci

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi)

Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Evaluasi Kinerja Supplier Bahan Baku Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Hierarchy Process (Studi Kasus di PT. Inti Luhur Fuja Abadi) Raw Material Supplier Performance Evaluation Using Fuzzy Analytic Hierarchy

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengadaan Secara tradisional bagian pengadaan atau pembelian dianggap bagian yang kurang strategis. Bagian ini hanya diasosiasikan dengan kegiatan-kegiatan administrasi seperti

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 168 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diperoleh beberapa kesimpulan seperti berikut; 1. Dapat disimpulkan, kriteria-kriteria yang menjadi

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA PEMILIHAN SUPPLIER BAJA H-BEAM DENGAN INTEGRASI METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TECHNIQUE FOR ORDER PREFERENCE BY SIMILARITY TO IDEAL SOLUTION (Studi Kasus: CV. Dharma Kencana) H-BEAM STEEL SUPPLIER

Lebih terperinci

Model Pemilihan Pemasok Bahan Baku Kelapa Parut Kering Dengan Metode AHP (Studi Kasus PT. Kokonako Indonesia)

Model Pemilihan Pemasok Bahan Baku Kelapa Parut Kering Dengan Metode AHP (Studi Kasus PT. Kokonako Indonesia) Malikussaleh Industrial Engineering Journal Vol.3 No.1 (2014) 47-52 ISSN 2302 934X Supply Chain Management Model Pemilihan Pemasok Bahan Baku Kelapa Parut Kering Dengan Metode AHP (Studi Kasus PT. Kokonako

Lebih terperinci

Operasi Katering/Restoran. Manajemen Katering/Restoran-TIP FTP UB

Operasi Katering/Restoran. Manajemen Katering/Restoran-TIP FTP UB Operasi Katering/Restoran Manajemen Katering/Restoran-TIP FTP UB Operasi Bisnis Pangan Operasi : proses merubah input menjadi output Manajemen Operasi : set aktivitas yang memberikan nilai tambah terhadap

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pemasaran Sering orang mempunyai pengertian yang keliru mengenai marketing (pemasaran), mereka menganggap mengadakan pemasaran berarti mengadakan penjualan, padahal sebenarnya

Lebih terperinci

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001)

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001) Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001) Tetapi dapat membantu melihat kelemahan dari sistem manajemen mutu 1 Perbandingan

Lebih terperinci

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG)

PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN MENGGUNAKAN METODA ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (STUDI KASUS DI PT. EWINDO BANDUNG) Hendang Setyo Rukmi Hari Adianto Dhevi Avianti Teknik Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

PENERAPAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU READY MIX BERDASARKAN INTEGRASI METODE AHP DAN TOPSIS (Studi Kasus Pada PT Merak Jaya Beton, Malang)

PENERAPAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU READY MIX BERDASARKAN INTEGRASI METODE AHP DAN TOPSIS (Studi Kasus Pada PT Merak Jaya Beton, Malang) PENERAPAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU READY MIX BERDASARKAN INTEGRASI METODE AHP DAN TOPSIS (Studi Kasus Pada PT Merak Jaya Beton, Malang) IMPLEMENTATION OF READY MIX RAW MATERIAL SUPPLIER SELECTION

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo

BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo BAB 3 ANALISA SISTEM INVENTORI PERUSAHAAN 3.1 Analisa Sistem Berjalan 3.1.1 Sejarah Perusahaan P.T Berkat Jaya Komputindo P.T Berkat Jaya Komputindo pertama kali didirikan pada tanggal 5 Januari 1999,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Kualitas Menurut Gasperz (1998, p1) pengendalian kualitas merupakan aktivitas teknik dan manajemen, tentang bagaimana mengukur karakteristik kualitas dari output (barang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dalam bisnis sekarang ini semakin lama semakin ketat. Apalagi, ditambah dengan adanya Teknologi Informasi yang semakin lama semakin berkembang dan maju.

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Konstruk 2. Kuesioner Perbandingan Berpasangan

LAMPIRAN. 1. Kuesioner Konstruk 2. Kuesioner Perbandingan Berpasangan LAMPIRAN 1. Kuesioner Konstruk 2. Kuesioner Perbandingan Berpasangan Kriteria No Sub Kriteria Perlu Tidak Perlu Alasan Tida Kualitas Quality 1 Kualitas bahan baku yang dikirim oleh supplier dalam bentuk

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Aksoy, A., & Özturk, N. (2011). Supplier selection and performance evaluation in

DAFTAR PUSTAKA. Aksoy, A., & Özturk, N. (2011). Supplier selection and performance evaluation in DAFTAR PUSTAKA Aksoy, A., & Özturk, N. (2011). Supplier selection and performance evaluation in just-in-time production environments. Expert Systems with Application, 38, 6351-6359. Atmoko, T. (2011).

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1. Gambaran Umum Perusahaan Saat ini kemajuan teknologi informasi semakin berkembang. Semakin banyak produk-produk yang bermunculan untuk memenuhi kebutuhan teknologi informasi,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Responden pada penelitian ini mayoritas berjenis kelamin pria (60,9%), hal ini dikarenakan pada saat penyebaran kuesioner mayoritas responden berjenis kelamin pria.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Pamella Swalayan 1. Jl. Kusumanegara 135-141 Yogyakarta. 3.2 Penentuan Kriteria Identifikasi kriteria menurut Verma dan Pullman

Lebih terperinci

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT)

MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) MANAJEMEN LOGISTIK & SUPPLY CHAIN MANAGEMENT KULIAH 9: MANAJEMEN PENGADAAN (PURCHASING MANAGEMENT) By: Rini Halila Nasution, ST, MT PENDAHULUAN Tugas dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 36 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2013: 5) jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut bidang, tujuan, metode, tingkat eksplanasi (level explanation) dan waktu.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN REKAYASA SUPPLIER RELATIONSHIP MANAGEMENT SYSTEM PADA CV. SOFTCOM MEDAN TESIS

ANALISIS DAN REKAYASA SUPPLIER RELATIONSHIP MANAGEMENT SYSTEM PADA CV. SOFTCOM MEDAN TESIS ANALISIS DAN REKAYASA SUPPLIER RELATIONSHIP MANAGEMENT SYSTEM PADA CV. SOFTCOM MEDAN TESIS Oleh SUKIMAN 087025013/TI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2011 ANALISIS DAN REKAYASA SUPPLIER

Lebih terperinci

Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Network Process (FANP) pada PT Putra Gunung Kidul

Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Network Process (FANP) pada PT Putra Gunung Kidul Pemilihan Supplier Menggunakan Metode Fuzzy Analytic Network Process (FANP) pada PT Putra Gunung Kidul Nama : Dewi Wilianti NPM : 31412968 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Rossi Septy Wahyuni, ST.,

Lebih terperinci

EVALUASI SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN VENDOR PERFORMANCE INDICATOR DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

EVALUASI SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN VENDOR PERFORMANCE INDICATOR DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS EVALUASI SUPPLIER DENGAN PENDEKATAN VENDOR PERFORMANCE INDICATOR DAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Studi Kasus Supporting Material - Outer Pack di PT. X Surabaya) Savliyas Hernan, Suparno Program

Lebih terperinci

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus Pada PT Cazikhal)

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus Pada PT Cazikhal) ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus Pada PT Cazikhal) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 54 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi Struktur Hierarki PT. POWERPLAST memiliki kira-kira 100 supplier pilihan untuk menunjang proses produksinya mulai dari bahan baku, yakni

Lebih terperinci

Tahap II 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan selama ini oleh perusahaan?

Tahap II 1. Apa saja kegiatan pemasaran yang telah dilaksanakan selama ini oleh perusahaan? 71 LAMPIRAN 71 72 Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Wawancara Awal kepada Perusahaan Tahap I 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT XL Axiata Tbk? 2. Apa visi dan misi PT XL Axiata Tbk? 3. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 50 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Metode pengukuran kinerja di PT Tera Data Indonusa Selama ini PT. Tera Data Indonusa mengukur kinerja dengan melakukan analisis terhadap laporang keuangannya dan membandingkannya

Lebih terperinci

KUESIONER. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang mewakili anda dan ikutilah petunjuk pengisian yang ada.

KUESIONER. Isilah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang mewakili anda dan ikutilah petunjuk pengisian yang ada. KUESIONER Pernyataan penulis: Dengan hormat, Sebagai mahasiswa saya diharuskan membuat tugas akhir (Thesis) pada Pasca Sarjana Binus Business School. Untuk itu saya mengharap dukungan dari Bapak / Ibu

Lebih terperinci

UJIAN TUGAS AKHIR SELEKSI SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE TOPSIS FUZZY MADM (STUDI KASUS PT. GIRI SEKAR KEDATON, GRESIK)

UJIAN TUGAS AKHIR SELEKSI SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE TOPSIS FUZZY MADM (STUDI KASUS PT. GIRI SEKAR KEDATON, GRESIK) OL UJIAN TUGAS AKHIR SELEKSI SUPPLIER BAHAN BAKU DENGAN METODE TOPSIS FUZZY MADM (STUDI KASUS PT. GIRI SEKAR KEDATON, GRESIK) Oleh: Indira Kusuma Wardhani 1208100048 Pembimbing : Prof. DR. M. Isa Irawan,

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN DENGAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DESILINA 1, MULKI SIREGAR 2, DAN HARI MOEKTIWIBOWO 1 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma, Jakarta. 2 Program

Lebih terperinci

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION

EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION EVALUASI SUPPLIER BAHAN BAKU PEMBUATAN TIANG PANCANG PADA PT.XYZ DENGAN MENGGUNAKAN AHP DAN LOSS FUNCTION Efraim S. Ginting 1,Sugiharto Pujangkoro 2, Tuti Sarma Sinaga 2 Departemen Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN

LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN LAMPIRAN 1. KUESIONER PENELITIAN 106 Identitas Responden: Nama : Umur : Jabatan : KUESIONER KEPENTINGAN DIMENSI PEMASOK EVALUASI PEMASOK SEMEN, BATU BATA DAN PASIR DENGAN METODE AHP PADA CV. BAGIYAT MITRA

Lebih terperinci

Contoh Pengisian Kuisioner

Contoh Pengisian Kuisioner Contoh Pengisian Kuisioner Penilaian Prioritas Berikut ini merupakan skala penilaian yang akan digunakan untuk menilai tingkat prioritas kriteria penilaian supplier. Skala Penilaian SmP SdP LbP SaP PaP

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan perbaikan dibagi menjadi 4 kategori yaitu :

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan perbaikan dibagi menjadi 4 kategori yaitu : BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Sitcomindo adalah perusahaan penyediaan layanan servis yang tersebar di Indonesia, Singapura, Filipina, Vietnam, Laos, dan Kamboja. PT Sitcomindo berpengalaman dalam

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis

EXECUTIVE SUMMARY MARKETING PLAN. Business Plan Salon Mobil ++ Kewirausahaan/Contoh Proposal Usaha/ BDS-Doc. Latar belakang. Tujuan dan Manfaat Bisnis EECUTIVE SUMMARY Latar belakang Tujuan dan Manfaat Bisnis Tujuan bagi konsumen : Manfaat bagi konsumen : Tujuan bagi pihak salon mobil : Manfaat bagi pihak salon mobil : Ruang Lingkup Bisnis Nature of

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra

BAB 3 METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Desain Penelitian. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra. cabang Mall Ciputra BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Disain Penelitian Penelitian Jenis Unit Analisis Time Horizon Penelitian T-1 Deskriptif Individu Konsumen i crave T-2 Deskriptif

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 87 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengumpulan data 4.1.1. Data kriteria evaluasi dan pemilihan supplier Dari hasil wawancara, brainstorming dengan pihak perusahaan dan studi pustaka ditetapkan beberapa

Lebih terperinci

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent)

Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Analisis Pemilihan Supplier Yang Tepat Untuk Produk Gigi Palsu (Studi Kasus Di CV. Brother Dent) Agus Syamsudin 1*, Ellysa Nursanti 2, Emmalia Adriantantri 3 1 Mahasiswa Progam Studi Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER METALLIC BOX MENGGUNAKAN FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP) (Studi Kasus: PT XYZ Malang) SUPPLIER SELECTION ANALYSIS OF METALLIC BOX USING FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Lebih terperinci

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI 4.1 Definisi Logistic Logistik berasal dari bahasa Yunani Logos yang berarti rangsum, kata, kalkulasi, alasan, cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian Indonesia sekarang telah masuk era pasar bebas. Perekonomian tidak lagi dibatasi oleh jarak dan waktu. Persaingan pada saat ini lebih kompetitif

Lebih terperinci

PENENTUAN KRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER PADA KONTRAKTOR MIGAS MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

PENENTUAN KRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER PADA KONTRAKTOR MIGAS MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS PENENTUAN KRITERIA DALAM PEMILIHAN SUPPLIER PADA KONTRAKTOR MIGAS MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS Yadrifil dan Ahmad Tri Sarifudin Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses

SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses No Pertanyaan Ya SISTEM PENGENDALIAN PRODUKSI (X) Pengendalian Proses 1 Apakah perusahaan memiliki sistem produksi? 2 Apakah para penjahit mengerti mengenai sistem produksi yang dijalankan perusahaan?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pengaruh era globalisasi berdampak cukup tinggi pada perkembangan industri pariwisata. Dengan didukung oleh banyaknya informasi yang dapat diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi saat ini telah memaksa industri di

BAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi saat ini telah memaksa industri di BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Era perdagangan bebas dan globalisasi saat ini telah memaksa industri di Indonesia untuk terus meningkatkan daya saingnya menghadapi kompetisi yang ketat dari produk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI.

BAB III METODOLOGI. BAB III METODOLOGI 3.1 Jenis dan Disain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Deskriptif. Menurut (Gulo, 2002) penelitian Deskriptif didasarkan pada pertanyaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN I. Universitas Esa Unggul. Program S-1 Fakultas Ekonomi Program Studi Ilmu Manajemen KUESIONER PENELITIAN. Responden Yth.

LAMPIRAN I. Universitas Esa Unggul. Program S-1 Fakultas Ekonomi Program Studi Ilmu Manajemen KUESIONER PENELITIAN. Responden Yth. 89 LAMPIRAN I Universitas Esa Unggul Program S-1 Fakultas Ekonomi Program Studi Ilmu Manajemen Kampus Emas UEU Kebon Jeruk Telp/fax. (021) 568 2510 KUESIONER PENELITIAN Responden Yth. Saya Caecillia Aditya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi,

BAB I PENDAHULUAN. Manjemen rantai suplai merupakan suatu proses untuk mengintegrasi, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan ketat dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk memiliki keunggulan kompetitif dalam hal memenuhi kebutuhan konsumen. Perusahaan dapat meningkatkan kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas sehingga dapat tercapai efektivitas dan efisiensi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas sehingga dapat tercapai efektivitas dan efisiensi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman ini,sebagai suatu entitas/pihak manajemen di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1 :KUESIONER PENELITIAN. Kami adalah mahasiswa jurusan manajemen Universitas Bina Nusantara yang sedang

Lampiran 1 :KUESIONER PENELITIAN. Kami adalah mahasiswa jurusan manajemen Universitas Bina Nusantara yang sedang L 1 Lampiran 1 :KUESIONER PENELITIAN Yth : Bapak/Ibu Responden ; Kami adalah mahasiswa jurusan manajemen Universitas Bina Nusantara yang sedang melakukan penelitian mengenai ANALISIS PENGARUH CORPORATE

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Struktur Hirarki

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Penentuan Struktur Hirarki BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Penentuan Struktur Hirarki Pada penelitian ini menggunakan Metoda Fuzzy AHP untuk mengukur kinerja supplier pada kategori catering di PT Garuda Indonesia. Adapun saat ini PT Garuda

Lebih terperinci

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TAGUCHI LOSS FUNCTION UNTUK PENENTUAN PERINGKAT SUPPLIER

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TAGUCHI LOSS FUNCTION UNTUK PENENTUAN PERINGKAT SUPPLIER Robertus Bellarminus Krisna Wijaya, Metode Analytical Hierarchy Process... 83 METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN TAGUCHI LOSS FUNCTION UNTUK PENENTUAN PERINGKAT SUPPLIER Robertus Bellarminus Krisna

Lebih terperinci

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier Botol Galon Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Yanuar Angga Prayoga 1, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3 1,3) Program Studi Teknik

Lebih terperinci

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN HABIS PAKAI MEDIK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS. (Pada PT. Nitrasanata Dharma)

PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN HABIS PAKAI MEDIK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS. (Pada PT. Nitrasanata Dharma) PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN HABIS PAKAI MEDIK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (Pada PT. Nitrasanata Dharma) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh

Lebih terperinci

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet

Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet L 1 Transkrip Wawancara untuk General Manager PT Microreksa Infonet 1. Apa visi dan misi perusahaan? PT Microreksa Infonet memiliki visi untuk menjadi perusahaan terdepan dalam penyedia produk, jasa dan

Lebih terperinci

Bab V. Kesimpulan Dan Saran

Bab V. Kesimpulan Dan Saran Bab V Kesimpulan dan Saran - 117 - Bab V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan dalam ban IV, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan

Lebih terperinci

Draft Wawancara. dan efektivitas perusahaan)

Draft Wawancara. dan efektivitas perusahaan) Draft Wawancara Nama : Jabatan : Tanggal Wawancara : Jam Wawancara : Tempat : Daftar Pertanyaan : 1. Dengan cara / sistem pemesanan melalui telepon dan secara langsung, apa saja kendala kendala yang dihadapi?

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan Bp. Bambang Heriyanto pada tanggal 15 September 1994 dan Surat Izin Usaha

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dan Bp. Bambang Heriyanto pada tanggal 15 September 1994 dan Surat Izin Usaha BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan CV. Bagiyat Mitra Perkasa merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang konstruksi bangunan. Perusahaan ini beralamat di Jalan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini dunia perindustrian berkembang semakin pesat dan mengakibatkan persaingan antar perusahaan yang semakin ketat. Kondisi ini menuntut dihasilkannya produk atau jasa yang lebih baik, lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia.

BAB I PENDAHULUAN. nasional kini harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini memunculkan persaingan yang begitu ketat dalam dunia bisnis. Perusahaan yang dulu hanya bersaing di tingkat lokal, regional atau

Lebih terperinci

BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL

BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL BAB 2 PEMASOK SUSTAINABEL Pemilihan pemasok merupakan proses penting dan diperhatikan karena hasilnya mempengaruhi kualitas produk, performa perusahaan dan rantai pasok. Karena pasar yang kompetitif pada

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan.

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA. direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan. LAMPIRAN 1 DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara dengan Bapak Soetopo selaku direktur PT. Surya Terang Pratama dan Bapak Ali selaku manajer keuangan. 1. PT. Surya Terang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Pemilihan Supplier dan Kriteria Dalam industri manufaktur, pemilihan supplier akan memiliki dampak yang signifikan terhadap kinerja dari perusahaan (Herbon dkk,

Lebih terperinci

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PEWARNA KAIN DI PT KURNIA MAS TEXTILE

Seminar Nasional IENACO 2016 ISSN: ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PEWARNA KAIN DI PT KURNIA MAS TEXTILE ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER BAHAN BAKU PEWARNA KAIN DI PT KURNIA MAS TEXTILE Syafrianita Program Studi Manajemen Transportasi Sekolah Tinggi Manajemen Logistik Indonesia Jl. Sari Asih No. 54, Bandung-40151

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran

BAB V PENUTUP. Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Setelah membahas dan menganalisis pelaksanaan kebijaksanaan saluran distribusi pada PT. Swadharma Indo Perkasa dengan didasarkan pada pembatasan pada bab sebelumnya yang dibandingkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang didapat dari

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang didapat dari BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 77 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan yang didapat dari pembahasan pada bab-bab sebelumnya. Kemudian akan dikemukakan saran-saran yang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik.

BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN. Timbangan baik mekanik maupun elektronik. BAB 3 ANALIS IS S IS TEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Organisasi 3.1.1 Perkembangan Organisasi Perusahaan PT. Indah Sakti terbentuk pada Januari tahun 2004 atas prakarsa dan tujuan serta gagasan, misi yang

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Proses pemilihan supplier merupakan salah satu aktifitas penting dalam suatu organisasi. Kesalahan dalam pemilihan supplier dapat berdampak pada terganggunya kelangsungan proses

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam pembahasan hasil analisis ini dikemukakan secara garis besar pembuktian tingkat validitas dan reliabilitas dari variabel penelitian dengan menggunakan software

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia, dengan jumlah penduduk sekitar 287 juta penduduk ( Time, July 19 th 2004, pp 43 ), merupakan pasar potensial yamg sangat besar bagi setiap pemasar,

Lebih terperinci

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. 1. Bergerak pada bidang apakah PT HARRISMA AGUNG JAYA?

LAMPIRAN-LAMPIRAN. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. 1. Bergerak pada bidang apakah PT HARRISMA AGUNG JAYA? LAMPIRAN-LAMPIRAN Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara 1. Bergerak pada bidang apakah PT HARRISMA AGUNG JAYA? Bergerak dibidang penjualan produk-produk HP dan Fuji Xerox dan juga pelayanan service

Lebih terperinci

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) karyawan UD Sinar Pembagunan, dalam hal keramahan dan kesopanan?

PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) karyawan UD Sinar Pembagunan, dalam hal keramahan dan kesopanan? 41 PANDUAN WAWANCARA PEMILIK (PIHAK INTERNAL) 1. Bagaimanakah harga jual dari barang yang dijual oleh UD Sinar Pembangunan jika dibandingkan dengan pesaing? 2. Selama ini bagaimanakah pelayanan kepada

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN.

BAB V PEMBAHASAN. BAB V PEMBAHASAN 5.1 Temuan Utama Dari hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan pada bab sebelumnya terdapat beberapa temuan utama yang dapat disampaikan pada sub bab ini adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik perusahaan industri maupun non industri sangat tinggi. Untuk itu, maka setiap perusahaan, dimana salah satunya adalah CV. Bintang

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Sejarah Singkat PT. BDI. PT. BDI yang didirikan tanggal 23 Februari 2006 dan operasi komersil di tahun 1949 sebagai perusahaan pendukung, yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 57 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1. Sejarah Perusahaan PT. Inkoasku merupakan salah satu perusahaan industri otomotif yang bergerak dalam bidang Wheel Rim Manufakturing.

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. 1. Bergerak pada bidang apakah PT TUNGMUNG TEXTILE BINTAN?

DAFTAR LAMPIRAN. Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara. 1. Bergerak pada bidang apakah PT TUNGMUNG TEXTILE BINTAN? L1 DAFTAR LAMPIRAN Pertanyaan yang diajukan dalam wawancara 1. Bergerak pada bidang apakah PT TUNGMUNG TEXTILE BINTAN? Bergerak dibidang produksi dan penjualan pakaian 2. Bagaimana struktur organisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem penjualan merupakan bagian yang penting dalam pengoperasian suatu perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan dagang. Pembuatan atau pengaturan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Berikut hasil wawancara kami dengan Bapak Ir. Wahju P. Widjojo, selaku Vice Direktur PT.

LAMPIRAN. Berikut hasil wawancara kami dengan Bapak Ir. Wahju P. Widjojo, selaku Vice Direktur PT. LAMPIRAN WAWANCARA Berikut hasil wawancara kami dengan Bapak Ir. Wahju P. Widjojo, selaku Vice Direktur PT. Pillar Utama Contrindo. Wawancara dilakukan pada tanggal 2 April 2009. 1. Salah satu masalah

Lebih terperinci

Customer Relationship Management /CRM

Customer Relationship Management /CRM Customer Relationship Management /CRM Aloysius HeruDanardatu, PengenalanCustomer Relationship Management, www.ilmukomputer.com,diakses tanggal27 Januari2007 Customer Relationship Management, www.wikipedia.com,

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan

BAB IV PEMBAHASAN. Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan BAB IV PEMBAHASAN Pemeriksaan Operasional merupakan suatu pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan dari sudut pandang manajemen dengan tujuan untuk menilai efisiensi dan efektivitas dari setiap operasional

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Sub menu add customer digunakan untuk menambah customer baru. Tabel add cutomer

LAMPIRAN. Sub menu add customer digunakan untuk menambah customer baru. Tabel add cutomer LAMPIRAN 1. SCREENSHOT PROGRAM Tampilan Add Customer Sub menu add customer digunakan untuk menambah customer baru. Tabel add cutomer berisi field seperti name, address1, address2, area, dan phone. Field

Lebih terperinci

Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process

Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Ususlan Pemilihan Supplier Bahan Baku PVC Ballon di CV MD Sport Dengan Metode Analytical Network Process Y.M. Kinley Aritonang, Irene Novita Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Industri, Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN DAN DAMPAKNYA PADA LOYALITAS PELANGGAN (Suatu survey pada Pelanggan Bengkel Mobil Non Members Tunas Toyota,Tbk Cabang Gatot Subroto, Bandung) SKRIPSI

Lebih terperinci

MAKALAH E BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

MAKALAH E BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT MAKALAH E BISNIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun oleh : Nama : Marcellinus Cahyo Pamungkas NIM : 08.11.2489 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER

DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER DAFTAR PERTANYAAN KUESIONER PETUNJUK PENGISIAN Pertanyaan terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian A merupakan pertanyaan umum dan bagian B merupakan pertanyaan khusus. Jika Bapak/Ibu berkeberatan untuk mencantumkan

Lebih terperinci