Tinjauan Perekonomian Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tinjauan Perekonomian Bulanan"

Transkripsi

1 6 May 21 Tinjauan Perekonomian Bulanan Fundamental Terus Membaik,, Namun Ketidakpastian di Eropa dan Politik Domestik Memicu Koreksi Ringkasan Eksekutif Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi Anton Gunawan Ekonom Kepala Helmi Arman Ekonom/Analis Pasar Obligasi P e m u l i h a n Pemulihan perekonomian di Emerging Markets makin mantap dan kokoh, sementara pemulihan ekonomi di kawasan Eropa relatif terbatas karena kasus utang Yunani. Inflasi tahunan meningkat pada bulan April, namun masih relatif terkendali. Kami perkirakan BI akan tetap mempertahankan suku bunga acuannya sampai akhir tahun pada level 6,5%. Surplus perdagangan menyusut tipis di bulan Maret, kenaikan impor diharapkan mampu diimbangi oleh ekspor komoditi primer. Sehingga, surplus neraca transaksi berjalan masih dapat terjaga di area yang positif, paling tidak pada tahun 21. Rupiah mengalami koreksi ke kisaran Rp. 9.25/USD seiring dengan peningkatan resiko global dan juga ketidakpastian posisi MenKeu. Namun perkiraan kami koreksi ini temporer; prospek fundamental perekonomian Indonesia tidak mengalami perubahan yang signifikan. Kami perkirakan Rupiah akan berada di level Rp.9.15/USD pada akhir tahun. Pemulihan Asia Sangat Cepat, Ekonomi Eropa Tersendat Pertumbuhan ekonomi global terus membaik, Pemulihan Asia sangat cepat, namun Eropa agak tersendat Tampaknya pemulihan perekonomian global masih dalam jalur yang benar. Memasuki kuartal II tahun 21, pemulihan ekonomi global cukup menggembirakan, namun masih terganggu pemulihan ekonomi kawasan Eropa, akibat kasus utang Yunani. Dampak negatif kasus Yunani, kelihatannya masih terbatas di kawasan Eropa dan belum mengganggu perekonomian di kawasan Emerging Markets. Pemulihan ekonomi di Asia lebih cepat dari yang diperkirakan, sehingga beberapa negara di Asia sudah mengerem pertumbuhan ekonominya untuk menghindari terjadinya overheating, melalui kebijakan ekonomi moneter ketat dengan menaikkan suku bunga kebijakan dan GWM (Giro Wajib Minimum), seperti: Cina, India, dan Australia. Beberapa indikator yang menunjukkan tren pemulihan perekonomian global yang semakin positif adalah: Pertumbuhan ekonomi dunia terus menunjukkan perbaikan (Gambar 1). Pertumbuhan ekonomi tahunan AS pada kuartal I 21 kembali positif sebesar 2,5%, setelah sebelumnya juga tumbuh sebesar,1%. Pertumbuhan positif ini merupakan yang kedua kalinya setelah krisis ekonomi global tahun 28. Sementara itu, akibat kasus utang Yunani, mengakibatkan pertumbuhan ekonomi kawasan Eropa masih terhambat dan terus mengalami kontraksi yang cenderung berkurang dari waktu ke waktu. Hal yang menarik untuk disimak adalah pada saat kawasan Eropa masih terpuruk, ternyata pemulihan beberapa negara di kawasan Emerging Markets Asia cukup fantastis, terutama Cina. Cina yang menjadi lokomotif pemulihan perekonomian dunia, kembali mencatat pertumbuhannya dua digit yaitu 11,9% pada kuartal I 21 dari 1,7% pada kuartal IV 29. Kegiatan produksi global, secara kontinu dan perlahan terus mengalami perbaikan (Gambar 2). Sebagian besar pertumbuhan produksi tahunan negara-negara maju telah tumbuh positif. Jepang kembali menunjukkan kinerja yang luar biasa, dengan pertumbuhan tahunan sebesar 3,7% pada bulan Maret dari 31,3% pada bulan Danamon Economic and Market Research 1

2 sebelumnya. Sedangkan AS dan kawasan Uni Eropa pertumbuhan produksinya masih relatif rendah. Menggeliatnya roda perekonomian dunia dan optimisme meningkatnya permintaan barang dan jasa yang akan datang menyebabkan kenaikan harga-harga komoditas dunia (Gambar 3). Harga energi dan logam dasar melonjak tajam dibandingkan dengan komoditas lainnya yang cenderung naik secara perlahan. Naiknya harga-harga komoditas dunia memberikan dampak positif terhadap pasar saham global. Indeks harga saham terus meningkat sejak bulan Maret 29 (Gambar 4). Pasar saham di Asia merasakan kenaikan yang signifikan dibandingkan dengan AS dan Eropa yang kenaikannya relatif lambat. Keyakinan terhadap pulihnya kondisi perekonomian global diperkuat juga oleh tren indeks leading economic indicators yang terus meningkat sejak bulan Maret 9 (Gambar 5). Optimisme terhadap perekonomian Asia sangat tinggi, kecuali Jepang. Sementara itu, AS dan Eropa tren kenaikan indeksnya masih sangat lambat dan nilai indeksnya masih di bawah 1. Inflasi April Meningkat, Dalam Batas Yang Wajar Inflasi relatif aman dan terkendali, penguatan Rupiah mampu meredam tekanan dari sisi impor BI akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 6,5% sampai akhir tahun Inflasi harga umum bulanan pada bulan April 21 sebesar,15%, lebih tinggi dari pada ekspektasi pasar yang besarnya hanya,7% (Gambar 6). Kenaikan inflasi ini menunjukkan bahwa tren harga secara umum sudah kembali normal, pengaruh panen raya sudah sangat kecil, meskipun harga beras masih turun sebesar,7%. Naiknya inflasi bulanan pada bulan April menyebabkan inflasi tahunan meningkat menjadi 3,91% dari 3,43% pada bulan Maret 21. Pemulihan perekonomian global yang terus membaik, diikuti oleh makin kokohnya perekonomian domestik menyebabkan kenaikan inflasi inti menjadi 3,7% pada bulan April dari 3,56% pada bulan sebelumnya. Kenaikan inflasi inti ini masih relatif rendah karena mampu diredam oleh penguatan Rupiah akhir-akhir ini. Dengan mempertimbangkan perkembangan inflasi tahunan yang relatif rendah sampai bulan April, maka makin memperkuat perkiraan kami, bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuannya pada level 6,5% sampai akhir tahun. Kemungkinan naiknya suku bunga acuan BI akan sangat tergantung pada kecenderungan naiknya inflasi tahun depan karena reformasi subsidi energi, percepatan perbaikan perekonomian global, dan kenaikan suku bunga acuan AS dan negara-negara lainnya. Pada saat ini, memang hampir sebagian besar negara-negara di dunia masih menganut suku bunga rendah, namun Australia, India, dan Malaysia sudah menaikkan suku bunga acuannya (Gambar 7). Ke depannya, kebijakan moneter ketat terus berhembus makin kuat untuk menghindari memanasnya perekonomian (overheating) yang mengakibatkan pemulihan ekonomi dunia menjadi tidak sehat. Perdagangan Internasional Makin Menggeliat Surplus neraca perdagangan menurun, namun tidak terlalu berbahaya dan tidak mengganggu kinerja neraca transaksi berjalan Surplus neraca perdagangan pada bulan Maret 21 turun sedikit menjadi 1,6 miliar USD dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 1,7 miliar USD. Turunnya surplus perdagangan ini bukan disebabkan oleh buruknya kinerja perdagangan Indonesia. Kinerja ekspor dan impor bulan Maret jauh lebih baik dibandingkan dengan bulan yang lalu. Namun, karena peningkatan impor bulanan yang cukup siginifikan sebesar 16,3%, dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor yang hanya 13,1%, menyebabkan surplus perdagangan bulan Maret sedikit menyusut (Gambar 8). Peningkatan ekspor di bulan Maret disebabkan oleh kenaikan ekspor non-migas sebesar 18,4%, meskipun telah terjadi penurunan ekspor migas sebesar 8,8% 2

3 dibandingkan bulan sebelumnya. Tingginya kenaikan ekspor non-migas didominasi oleh ekspor komoditas, terutama batubara sebesar 31,8%. Dari sisi impor, pertumbuhan bulanan impor non-migas sebesar 18,% lebih tinggi dari impor migas sebesar 1,1%. Yang cukup menggembirakan adalah tingginya kenaikan impor non-migas disebabkan oleh tingginya impor barang modal, seperti: mesin/peralatan mekanik dan mesin & peralatan listrik yang diharapkan dapat mendorong kegiatan investasi. Walaupun telah terjadi penurunan surplus perdagangan pada bulan Maret, nampaknya tidaklah perlu dirisaukan. Peningkatan impor, diperkirakan akan mampu diimbangi oleh ekspor komoditas primer. Melihat perkembangan perdagangan internasional ini, diharapkan surplus transaksi berjalan (barang, jasa, dan pendapatan) dapat relatif terjaga, paling tidak sampai tahun 21. Namun, kita harus waspada dengan penguatan nilai Rupiah sejak awal Januari, yang cenderung menyebabkan produk Indonesia menjadi kurang kompetitif. Rupiah Tertahan Dari awal tahun sampai bulan April 21, secara umum kinerja mata uang Asia (tidak termasuk Jepang) sangat luar biasa, termasuk Rupiah. Secara rata-rata Rupiah menguat sebesar 4,5%, sedangkan indeks mata uang Asia menguat sebesar 2,%, pada saat indeks Dolar AS menguat sebesar 5,8% (Gambar 9). Kasus utang Yunani, masih menimbulkan kekuatiran akan meluas ke negara-negara Eropa lainnya. Akibatnya, investor asing lebih tertarik masuk ke kawasan Emerging Markets untuk berinvestasi karena bagusnya fundamental perekonomian negaranegara Emerging Markets di kawasan Asia. Derasnya aliran modal asing masuk ke Emerging Markets, sangat dirasakan perekonomian domestik. Aliran modal ini, dapat dikatakan sebagai bahan bakar utama penguatan Rupiah. Namun sangat disayangkan, penguatan Rupiah ini menyebabkan komoditi ekspor Indonesia menjadi tidak kompetitif sejak Januari 21. Begitu derasnya aliran dana asing ke perekonomian domestik, membuat bergairahnya pasar saham Indonesia. Kenaikan harga saham Indonesia sangat cepat, bahkan terlalu cepat dibandingkan dengan negara-negara di Asia. Indeks harga saham Indonesia per tanggal 4 Mei 21 sebesar 2964, telah melewati posisi tertingginya pada tanggal 9 Januari 28 sebesar 283, yang akhirnya jatuh pada level 1111 pada tanggal 28 Oktober 28. Pelonjakan harga saham Indonesia dipicu oleh kenaikan harga komoditas dunia yang melonjak tajam, terutama energi. Faktor kinerja emiten yang memang terus membaik, seharusnya tidak akan membuat lonjakan indeks harga saham yang fantastis seperti sekarang ini. Selain masuknya dana asing di bursa saham, masuknya investor asing cukup deras di pasar obligasi, tercatat Rp. 115, triliun pada bulan Januari 21, terus meningkat Rp. 12,8 triliun, kemudian meningkat cukup pesat Rp. 132,5 triliun dan terakhir akhir April sebesar Rp. 148,1 triliun. Rupiah agak tertahan, diperkirakan pada akhir tahun pada level Rp. 9.15/USD Berita pengunduran Sri Mulyani sebagai MenKeu cukup mengagetkan pasar, sehingga Rupiah terjerembab dan Indeks harga saham terkoreksi cukup tajam ke arah Rp. 9.25/USD dalam perdagangan tanggal 6 Mei, setelah sempat mencapai Rp. 9.8/USD pada tanggal 26 April (Gambar 1). Dampak negatif ini kelihatannya hanya sementara karena fundamental ekonomi Indonesia cukup robust. Yang perlu untuk dilihat adalah siapa yang akan menggantikan posisi krusial tersebut. Harapannya adalah sosok yang mau dan mampu meneruskan kebijakan fiskal yang prudent, serta menjalankan berbagai reformasi di bidang perpajakan, birokrasi, dan subsidi energi yang tidak populer. Perkiraan kami, walaupun resiko koreksi lebih lanjut masih terbuka dalam jangka waktu dekat ini, pada akhir tahun 21 rupiah akan berada di kisaran Rp. 9.15/USD. 3

4 Gambar 1. Pertumbuhan Ekonomi Terus Membaik Gambar 2. Indeks Produksi (%YoY) Terus Menunjukkan Perbaikan, Jepang Fantastis Jepang AS Eropa 9 2 Inggris Jerman Perancis Eropa AS Cina Jepang India Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q Sumber: Bloomberg (4 Mei 1) Sumber: Bloomberg (4 Mei 1) Gambar 3. Harga Komoditas Dunia Terus Menanjak 24 Perkebunan 22 Logam Dasar Energi 2 Makanan dan Serat 18 Peternakan Gambar 4. Indeks Harga Saham Dunia Bergerak Naik, Harga Saham Indonesia Berada di Atas Level Bubble SHCOMP (Shanghai) DJI (New York) SX5E (Eropa) JCI (Jakarta) NKY (Tokyo) Jan-9 Apr-9 Jul-9 Oct-9 Jan-1 Apr-1 5 Sep-7 Mar-8 Sep-8 Mar-9 Sep-9 Mar-1 Sumber: Bloomberg (6 Meil 1), diindeks: 24 Des 8 = 1 Sumber: Bloomberg (6 Mei 1), diindeks:28 Okt 8 = 1 Gambar 5. Tren Indeks Leading Economic Indicator Terus Membaik Gambar 6. Inflasi April Inflasi Umum (%MoM, sumbu kiri) Inflasi Umum (%YoY) Asia AS Eropa Korea Cina Jepang India 1.5 Suku Bunga Acuan BI (%) Inflasi Inti (%YoY) Sumber: Bloomberg (4 Mei 1) Sumber: BPS, CEIC 4

5 Gambar 7. Suku Bunga Acuan Mulai Naik di Beberapa Negara AS Eropa Inggris Jepang Australia Indonesia India Sumber: Bloomberg (4 Mei 1) 6,5 Gambar 8. Surplus Perdagangan Menyusut USD bn %YoY 3.5 Surplus Perdagangan (sumbu kiri) 3. Ekspor (fob) 2.5 Impor (cif) Sumber: BPS, CEIC Gambar 9. Rupiah Masih Bertaji, Dolar AS Menguat di Bulan April; Apresiasi (+)/ Depresiasi (-) Gambar 1. Rupiah Tertahan 12, , 11,5 Rp/USD (sumbu kiri) Indeks Dolar AS , 85. 1, Indonesia Malaysia Korea Filipina 1, Singapura India Thailand Indeks Asia 9, Indeks Dolar AS Japan Eropa 9, ,5 7 Jan-9 Mar-9 May-9 Jul-9 Sep-9 Nov-9 Jan-1 Mar-1 May-1 Sumber: Bloomberg (4 Mei 1) Sumber: Bloomberg (6 Mei 1) 5

6 Indonesia: Proyeksi Indikator-Indikator Perekonomian E* 211E* Produk Domestik Bruto Riil (% tahun thd tahun) 6,3 6,1 4,5 5,6 6,2 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 9,8 8,6 7,9 7,6 7,1 Neraca Perdagangan Barang (USD miliar) 32, ,2 35,3 36,4 Neraca Transaksi Berjalan (% thd PDB) 2,5,1 2,,9,4 Cadangan Devisa Bank Indonesia (USD miliar) 56,9 51,6 66,1 82,2 93,2 Nilai Tukar Rp/USD (akhir-tahun) Nilai Tukar Rp/USD (rata-rata) Suku bunga kebijakan BI (%, akhir-tahun) 8, 9,25 6,5 6,5 7,5 Inflasi harga konsumen (%, tahun thd tahun) 6,6 11,1 2, 8 5,5 6,2 Defisit / Surplus APBN (% thd PDB) -1,3 -,1-1,6-1,7-1,5 Peringkat utang oleh S&P BB- BB- BB- BB BB+ Sumber: BPS, CEIC, * Proyeksi Danamon Kamus istilah Inflasi umum/headline Inflasi inti/core Indeks Dolar AS Indeks Asia Leading Economic Indicator Neraca Transaksi Berjalan Neraca Perdagangan Surat Berharga Negara (SBN) : Kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan bersifat persisten. Perubahan inflasi umumnya diukur dengan melihat perubahan harga pada sejumlah barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat, yang tercermin dari perkembangan indeks harga konsumen (IHK). : inflasi komoditas yang perkembangan harganya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum (faktor-faktor fundamental, seperti: ekspektasi inflasi, nilai tukar, dan keseimbangan permintaan & penawaran agregat) yang akan berdampak pada perubahan harga-harga secara umum dan lebih bersifat permanen/menetap. : Indeks rata-rata tertimbang nilai tukar Dolar AS terhadap mata uang utama, yang terdiri atas enam negara besar (G6) yakni: Euro, Yen Jepang, Pound Sterling Inggris, Dolar Kanada, Danish Krone Denmark, dan Swiss Franc. Indeks Dolar populer dipakai untuk menggambarkan tren Dolar AS secara umum. : Indeks rata-rata tertimbang nilai tukar Dolar AS terhadap sepuluh mata uang negara Asia: Yuan Cina, Dolar Hongkong, Ruppe India, Rupiah Indonesia, Won Korea, Ringgit Malaysia, Peso Filipina, Dolar Singapura, Dolar Taiwan, Bath Thailand. : Indikator yang digunakan untuk memprediksi kondisi perekonomian pada masa yang akan datang. Indikator ini dapat mencerminkan, apakah kondisi perekonomian akan resesi atau ekspansi. : Transaksi berjalan mengukur penerimaan dan pengeluaran yang berasal dari transaksi barang dan jasa, pendapatan, dan transfer berjalan dengan bukan penduduk. : Selisih ekspor terhadap impor barang (merchandise) dari suatu negara : Surat berharga yang berupa surat pengakuan utang yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh negara RI dan digunakan untuk membiayai defisit APBN serta menutup kekurangan kas jangka pendek dalam satu tahun anggaran. 6

7 Riset Ekonomi dan Pasar Keuangan Anton H. Gunawan Kepala Ekonom Helmi Arman Ekonom/Analis Pasar Obligasi Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Menara Bank Danamon Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. E IV #6 Mega Kuningan, Jakarta 1295 INDONESIA *** Facs: SERTIFIKASI ANALIS Dengan ini kami mensertifikasi bahwa semua pandangan yang diutarakan dalam laporan riset ini merefleksikan pendapat pribadi kami secara akurat. Tidak ada bagian dari remunerisasi kami yang dihubungkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan rekomendasi dan/atau pendapat yang diutarakan dalam laporan ini. DISKLAIMER Informasi yang terkandung dalam laporan ini diambil dari sumber-sumber yang kami anggap bisa dipercaya. Namun, P.T. Bank Danamon Indonesia, perusahaan-perusahaan afiliasinya, serta karyawan-karyawannya tidak menjamin atau menerima tanggungjawab terkait dengan keakuratan dan kelengkapan dari informasi dan/atau pandangan-pandangan yang diutarakan dalam laporan ini. Kami menolak permintaan tanggung jawab terhadap segala kerugian, kerusakan, tagihan, dan/atau biaya-biaya yang timbul dari siapapun sebagai akibat dari tindakan yang didasari pada informasi atau pandangan yang diutarakan dalam laporan ini. Informasi dalam laporan ini dimaksudkan sebagai bahan informasi umum dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi dari P.T. Bank Danamon Indonesia, perusahaan-perusahaan afiliasinya, serta karyawan-karyawannya untuk melakukan investasi, transaksi keuangan dan/atau perjanjian tertentu dengan pihak manapun. Laporan ini tidak ditujukan secara khusus bagi pihak-pihak yang menerimanya. Dalam membuat suatu keputusan investasi, sebaiknya anda melakukan analisa dan evaluasi independen, serta mencari nasihat hukum dan keuangan profesional. 7

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 1 June 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Arus Modal Masuk, Menopang Rupiah Pasar Eropa mulai agak tenang di akhir bulan Mei dalam rangka menyongsong pekan pertama bulan Juni. Tekanan yang begitu dalam

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 11 August 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Perekonomian AS Masih Loyo, Rupiah Terkoreksi Perekonomian AS Loyo, Dolar AS Tertekan Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id Anton

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 20 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Keluarnya Modal Asing Menekan Rupiah dan Obligasi Di AS, pertumbuhan ekonomi mulai memiliki momentum, namun inflasi kembali meningkat seiring dengan kenaikan

Lebih terperinci

Tinjauan Perekonomian Bulanan

Tinjauan Perekonomian Bulanan 3 November 2010 Tinjauan Perekonomian Bulanan Perekonomian Domestik Makin Robust,, AS Tetap Loyo Ringkasan Eksekutif Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id Anton.Guanawan Ekonom

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 12 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Awal Tahun Yang Optimis Diiringi Dengan Gejolak Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id Anton Gunawan Ekonom Kepala anton.gunawan@danamon.co.id

Lebih terperinci

Tinjauan Perekonomian Bulanan

Tinjauan Perekonomian Bulanan 9 September 2009 Tinjauan Perekonomian Bulanan EROPA MULAI PULIH, PEREKONOMIAN INDONESIA MAKIN MEMBAIK Ringkasan Eksekutif Pemulihan perekonomian global makin menunjukkan titik terang dan keraguan akan

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT NOVEMBER 2016 No. 04/01/32/Th.XIX, 03 Januari 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR NOVEMBER 2016 MENCAPAI USD

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam tahun 2000 pemulihan ekonomi terus berlangsung. Namun memasuki tahun

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 MENCAPAI USD 2,29 MILYAR No. 08/02/32/Th.XIX, 01

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global 2015 Vol. 2 Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pertumbuhan Ekonomi P erkembangan indikator ekonomi pada kuartal

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 050/09/32/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2017 MENCAPAI USD 2,59

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017

PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 43/08/32/Th.XIX, 01 Agustus 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2017 MENCAPAI USD 1,95 MILYAR

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JULI 2016 No. 51/09/32/Th.XVIII, 01 September 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JULI 2016 MENCAPAI USD 1,56

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JUNI 2016 No. 42/08/32/Th.XVIII, 01 Agustus 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2016 MENCAPAI USD 2,48

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT FEBRUARI 2017 No. 20/04/32/Th XIX, 3 April 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR FEBRUARI 2017 MENCAPAI USD 2,21

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012) Economic and Market Watch (February, 9 th, 2012) Ekonomi Global Rasio utang Eropa mengalami peningkatan. Rasio utang per PDB Eropa pada Q3 2011 mengalami peningkatan dari 83,2 persen pada Q3 2010 menjadi

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No. 25/05/32/Th.XIX, 02 Mei 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2017 MENCAPAI USD 2,49 MILYAR

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2017 MENCAPAI USD 2,30 MILYAR No. 16/03/32/Th.XIX, 01 Maret

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Kinerja CARLISYA PRO MIXED 29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2017 No. 38/07/32/Th.XIX, 3 Juli 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2017 MENCAPAI USD 2,45 MILYAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap

BAB I PENDAHULUAN. saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Small open economic, merupakan gambaran bagi perekonomian Indonesia saat ini. Sekalipun pengaruh aktifitas ekonomi Indonesia tidak besar terhadap perekonomian dunia,

Lebih terperinci

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Prospek Ekspor

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT SEPTEMBER 2016 No. 60/11/32/Th.XVIII, 1 November 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER 2016 MENCAPAI

Lebih terperinci

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004 BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 24 Kondisi ekonomi menjelang akhir tahun 24 dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, sejak memasuki tahun 22 stabilitas moneter membaik yang tercermin dari stabil dan

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT APRIL 2017 No. 34/06/32/Th.XIX, 2 Juni 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2017 MENCAPAI USD 2,24 MILYAR

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM INDIKATOR FUNDAMENTAL MAKRO EKONOMI NEGARA ASEAN+3 4.1 Pertumbuhan Ekonomi Negara ASEAN+3 Potret ekonomi dikawasan ASEAN+3 hingga tahun 199-an secara umum dinilai sangat fenomenal. Hal

Lebih terperinci

Monthly Market Update

Monthly Market Update Monthly Market Update RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada

Lebih terperinci

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report 1 Februari 1 ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report RESEARCH Data Pasar Hari Kerja Sebelumnya Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Kurs Acuan BI Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Utama Dunia Keterangan Hari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010 PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak Juni 2010 viii Ringkasan Eksekutif: Keberlanjutan di tengah gejolak Indonesia terus memantapkan kinerja ekonominya yang kuat,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Era globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya rasa saling ketergantungan

Lebih terperinci

BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003

BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003 BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 23 Secara ringkas stabilitas moneter dalam tahun 23 tetap terkendali, seperti tercermin dari menguatnya nilai tukar rupiah; menurunnya laju inflasi dan suku bunga;

Lebih terperinci

ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012

ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012 ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012 A. Nilai Tukar Realisasi rata-rata nilai tukar Rupiah dalam tahun 2010 mencapai Rp9.087/US$, menguat dari asumsinya dalam APBN-P sebesar rata-rata

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2008 Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 Asumsi Dasar dan Kebijakan Fiskal 2008 Sesuai dengan ketentuan UU Nomor 17 Tahun 2003, Pemerintah Pusat diwajibkan untuk menyampaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa

BAB I PENDAHULUAN. seberapa besar kontribusi perdagangan internasional yang telah dilakukan bangsa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian global yang terjadi saat ini sebenarnya merupakan perkembangan dari proses perdagangan internasional. Indonesia yang ikut serta dalam Perdagangan internasional

Lebih terperinci

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro Melemahnya nilai tukar rupiah dan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan membuat panik pelaku bisnis. Pengusaha tahu-tempe, barang elektronik, dan sejumlah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MEI 2016 No.37/07/32/Th.XVIII, 01 Juli 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI 2016 MENCAPAI US$ 2,08 MILYAR

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal I 2012 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia 14 INFLASI 12 10 8 6 4 2 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Hasil Olahan Data Oleh Penulis (2016) GAMBAR 4.1. Perkembangan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu periode tertentu, baik atas dasar harga berlaku maupun atas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan suatu negara, terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. Peningkatan kesejahteraan

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER

INDONESIA PADA GUBERNUR BANK PANITIA ANGGARAN SEMESTER PANDANGAN GUBERNUR BANK INDONESIA PADA RAPAT KERJA PANITIA ANGGARAN DPR RI MENGENAI LAPORAN SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II APBN TA 2006 2006 Anggota Dewan yang terhormat, 1. Pertama-tama perkenankanlah

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Berbagai indikator mengindikasikan bahwa perekonomian AS terus membaik. Indikator-indikator tersebut, antara lain tumbuhnya konsumsi rumah tangga secara berkelanjutan, meningkatnya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh

Lebih terperinci

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A

LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGARAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A LAPORAN PEMERINTAH TENTANG PELAKSANAANN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJAA NEGARA SEMESTER PERTAMA TAHUN ANGGAR RAN 2012 R E P U B L I K I N D O N E S I A Daftar Isi DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar Tabel...

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam triwulan II/2001 proses pemulihan ekonomi masih diliputi oleh ketidakpastian.

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017 No. 16/03/36/Th. XI, 1 Maret 2017 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2017 TURUN 3,84 PERSEN MENJADI US$904,45 JUTA Nilai ekspor Banten pada turun 3,84

Lebih terperinci

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Juni 2017 RESEARCH TEAM RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian Indonesia dewasa ini makin berkembang. Peran Indonesia dalam perekonomian global makin besar dimana Indonesia mampu mencapai 17 besar perekonomian dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan tingginya ketidakpastian perekonomian global, nilai tukar Rupiah terus mengalami tekanan depresiasi. Ketidakpastian pemulihan ekonomi dunia juga telah

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi suatu negara masih menjadi acuan dalam pengambilan keputusan bisnis. Pertumbuhan ekonomi menjadi indikator kondisi perekonomian negara dimana pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Guncangan (shock) dalam suatu perekonomian adalah suatu keniscayaan. Terminologi ini merujuk pada apa-apa yang menjadi penyebab ekspansi dan kontraksi atau sering juga

Lebih terperinci

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016

PROVINSI JAWA BARAT MARET 2016 BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR No.25/05/32/Th.XVIII, 02 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET MENCAPAI US$ 2,12 MILYAR Nilai ekspor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi pasar modal yang mengalami pasang surut memberikan tanda bahwa kegiatan di pasar modal memiliki hubungan yang erat dengan keadaan ekonomi makro, maka

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator yang sangat penting dalam perekonomian setiap negara, baik di negara maju maupun di negara berkembang. Krisis ekonomi yang terjadi

Lebih terperinci

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax:

SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Telp: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA SIARAN PERS Pusat HUMAS Kementerian Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Kinerja Ekspor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai perekonomian terbuka kecil, perkembangan nilai tukar merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum. Pengaruh nilai tukar

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

Pertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ)

Pertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ) Ekonomi Global Eropa Kontraksi di Kuartal IV 2011 2,5 2 1,5 1 0,5 0-0,5-1 -1,5 Pertumbuhan Ekonomi Eropa (%, QoQ) Eropa Jerman Italia Portugal Spanyol Perancis -0,3-0,2-0,3-0,7-1,3 2010 Q1 2010 Q2 2010

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI 2017 No. 38/07/36/Th.XI, 3 Juli PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MEI A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MEI NAIK 9,95 PERSEN MENJADI US$1.001,75 JUTA Nilai ekspor Banten naik 9,95 persen dibanding ekspor April,

Lebih terperinci

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA

IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 49 IV. FLUKTUASI MAKROEKONOMI INDONESIA 4.1 Produk Domestik Bruto (PDB) PDB atas dasar harga konstan merupakan salah satu indikator makroekonomi yang menunjukkan aktivitas perekonomian agregat suatu negara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK

Lebih terperinci

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN III/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN III/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN III/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Pada awal triwulan III/2001 perekonomian membaik seperti tercermin dari beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, menganut sistem perekonomian terbuka dimana lalu lintas perekonomian internasional sangat penting dalam perekonomian

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017 No. 24/05/36/Th.XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 9,30 PERSEN MENJADI US$995,96 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 9,30 persen dibanding

Lebih terperinci