LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN April 2012"

Transkripsi

1 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman tersebut akan meningkatkan kemampuan IMF untuk melakukan respon jika masalah di Eropa menyebar ke negara-negara lain dan mengancam ekonomi global. Kawasan Eropa mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah-langkah kuat untuk mengatasi masalah utangnya dan mendorong pertumbuhan melalui pemangkasan beban utang, menjalankan reformasi ekonomi yang berani, dan menstabilisasi sistem keuangan. Meskipun Eropa masih dilanda krisis, namun tren terkini cenderung menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi internasional mulai meningkat. Beberapa indikator yang mendukung tren tersebut adalah perdagangan global yang terus meningkat pesat diluar Eropa, perdagangan Selatan- Selatan yang aktif, dan kuatnya permintaan impor dari Amerika Serikat. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Selatan secara umum tidak terlalu terpengaruh oleh masalah di Utara. Akan tetapi, permintaan minyak mentah dunia masih tetap rendah, sehingga terdapat prospek terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia di bulan-bulan mendatang. Meskipun demikan, harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada tingkat $100 per barel atau lebih. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun prospek ekonomi global mengindikasikan pemulihan, namun terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian para pengambil kebijakan dalam negeri, yaitu implikasi dari harga minyak mentah dunia yang diperkirakan tetap di level $100 per barel atau lebih, dan tanda-tanda terjadinya tekanan inflasi terhadap hargaharga komoditas non-energi. Produksi sektor minyak domestik terus mengalami penurunan, dimana produksi minyak 2001 mencapai 1.3 juta barel per hari dan menjadi 950 ribu barel per hari pada tahun ini (turun sebesar 25%). Permasalahan ini semakin serius dikarenakan tingkat eksplorasi sangat rendah, sehingga tampaknya produksi minyak akan terus menurun selama 10 tahun mendatang. Dengan tingkat permintaan domestik yang saat ini tetap tinggi akan bahan bakar minyak dan jika tidak dilakukan perubahan kebijakan, diperkirakan ketergantungan Indonesia pada minyak impor akan terus meningkat. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri Martha Safitri Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kinerja bursa-bursa saham utama dunia secara umum menunjukkan penguatan selama sepekan terakhir, kecuali beberapa pasar di Asia. Rilis data keuangan sejumlah emiten sektor industri yang membaik mendorong kenaikan indeks saham di bursa Amerika Serikat. Selain itu, penguatan indeks-indeks di Eropa dipicu oleh keluarnya data-data ekonomi Jerman, seperti indeks keyakinan bisnis, yang menguat diluar dugaan pasar. Berkebalikan dengan sebagian besar bursa dunia, beberapa indeks di Asia mengalami koreksi, diantaranya Malaysia, Jepang dan Korea Selatan, akibat peringatan G20 yang menyatakan krisis Eropa akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan pasar modal Indonesia cenderung stabil, dimana IHSG naik tipis sebesar 22.1 poin (0.5%) dari minggu lalu hingga mencapai level 4, Dari faktor internal, penguatan IHSG dipengaruhi oleh klarifikasi bahwa tidak akan ada kenaikan pajak ekspor atas hasil tambang dan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada akhir minggu sebesar Rp9.184 per USD akibat sentimen pasar terhadap ketidakpastian kenaikan harga BBM. Sebagai respon terhadap indikasi ekspektasi inflasi yang mulai meningkat, Bank Indonesia mengambil langkah penguatan operasi moneter dalam mengendalikan likuiditas. Sementara itu, apresiasi Euro terhadap USD tidak terlepas dari membaiknya hasil survei sentimen bisnis Jerman. Hasil survei tersebut mampu meredam kekhawatiran atas masalah krisis Eropa. Selain itu, Euro mendapat dukungan dari pernyataan resmi G20 yang memperlihatkan komitmen kuat untuk membantu meningkatkan sumber daya pendanaan IMF. Poundsterling juga melambung terhadap USD pasca rilis angka penjualan ritel yang jauh lebih baik dari perkiraan sehingga membuat investor optimis dengan prospek ekonomi Inggris. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 2.52% dari pekan lalu ke posisi USD /barel. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan penularan krisis utang Yunani ke negara-negara lainnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan turunnya penjualan perumahan dan indeks tingkat kepercayaan konsumen. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung masih terus mengalami penurunan harga pada pekan ini. Penurunan harga gula dan gandum disebabkan membaiknya kondisi cuaca yang membantu meningkatkan produksi. Sedangkan harga komoditas kacang kedelai naik karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pakan ternak dan minyak tumbuhan yang diiringi dengan menurunnya panen di wilayah Amerika Selatan. (Lihat Tabel 6)

2 Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q Q Q Q Q PDB Kuartalan y-o-y (%) Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) Inflasi y-o-y (%) BI Rate (%) Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 Apr '12) (13 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62, , (6.8) Rusia (RTS) 1, , (20.3) India (BSE) 17, , (10.8) Cina (SSEA) 2, , (19.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4, , Malaysia (KLSE) 1, ,603.1 (0.7) Singapura (STI) 2, , (5.4) Thailand (SET) 1, , Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21, , (12.1) Jepang (Nikkei 225) 9, ,638.0 (0.8) 13.1 (0.5) Korea Selatan (KOSPI) 1, ,008.9 (1.7) 8.2 (9.0) Amerika Serikat (DJIA) 13, , Amerika Serikat (S&P 500) 1, , Uni Eropa (STOXX 50) 2, , (0.2) (18.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (16-20 Apr '12) (9-13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 22, , (1,162.56) Nilai (Rp juta) 21,548,395 21,028, ,862 Frekuensi (kali) 651, ,604 6,422 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (20 Apr '12) (13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,937 3, Sumber: Bursa Efek Indonesia

3 Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) (% terhadap total) 55,6 55,4 55, Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 81,52 80,93 (0,11) 0,73 (2,60) USD-EUR 0,756 0,765 (0,66) (1,10) 0,00 USD-GBP 0,62 0,63 (0,43) (1,70) (1,60) USD-CNY 6,31 6,30 0,08 0,09 (0,25) USD-IDR 9184, ,00 0,03 0,08 0,26 USD-MYR 3,06 3,06 (0,03) 0,24 (0,33) USD-SGD 1,25 1,25 (0,30) 0,02 (1,26) USD-THB 30,91 30,77 0,10 0,45 0,39 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan Beras Gula (6.16) (5.88) (12.98) Gandum (1.24) (5.67) (21.56) Kacang Kedelai Jagung (2.86) (8.81) (10.40) Cokelat (28.60) Minyak Mentah (Brent Oil) (2.52) (4.11) Gas Alam (2.73) (38.45) (60.05) Emas (1.05) Tembaga (15.35) Perak (28.61)

4 Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,590 9, (0.38) 1.11 Minyak Goreng Curah 11,839 11, Daging Sapi 73,221 73,275 (0.07) (0.33) 6.90 Daging Ayam Broiler 24,081 24,508 (1.74) (0.63) 7.26 Daging Ayam Kampung 47,387 47, Telur Ayam Ras 17,074 17,293 (1.27) (1.52) 7.03 Telur Ayam Kampung 37,788 37, Tepung Terigu 7,578 7,584 (0.08) Kedelai Impor 8,261 8,278 (0.21) (1.05) (1.60) Kedelai lokal 8,884 8,903 (0.21) Beras Medium 7,936 7,965 (0.36) (0.59) Gula Pasir 11,489 11,501 (0.10) Susu Kental Manis 8,734 8,736 (0.02) (0.06) 2.13 Mie Instant 1,551 1, Cabe Merah Keriting 25,108 25,739 (2.45) Cabe Merah Biasa 23,274 24,119 (3.50) Bawang Merah 14,004 13, (25.47) Ikan Teri Asin 48,774 48, Kacang Hijau 14,152 14,169 (0.12) (1.20) (17.32) Kacang Tanah 16,746 16, Ketela Pohon 3,758 3, Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) Indonesia AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

5 Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia

6 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman tersebut akan meningkatkan kemampuan IMF untuk melakukan respon jika masalah di Eropa menyebar ke negara-negara lain dan mengancam ekonomi global. Kawasan Eropa mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah-langkah kuat untuk mengatasi masalah utangnya dan mendorong pertumbuhan melalui pemangkasan beban utang, menjalankan reformasi ekonomi yang berani, dan menstabilisasi sistem keuangan. Meskipun Eropa masih dilanda krisis, namun tren terkini cenderung menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi internasional mulai meningkat. Beberapa indikator yang mendukung tren tersebut adalah perdagangan global yang terus meningkat pesat diluar Eropa, perdagangan Selatan- Selatan yang aktif, dan kuatnya permintaan impor dari Amerika Serikat. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Selatan secara umum tidak terlalu terpengaruh oleh masalah di Utara. Akan tetapi, permintaan minyak mentah dunia masih tetap rendah, sehingga terdapat prospek terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia di bulan-bulan mendatang. Meskipun demikan, harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada tingkat $100 per barel atau lebih. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun prospek ekonomi global mengindikasikan pemulihan, namun terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian para pengambil kebijakan dalam negeri, yaitu implikasi dari harga minyak mentah dunia yang diperkirakan tetap di level $100 per barel atau lebih, dan tanda-tanda terjadinya tekanan inflasi terhadap hargaharga komoditas non-energi. Produksi sektor minyak domestik terus mengalami penurunan, dimana produksi minyak 2001 mencapai 1.3 juta barel per hari dan menjadi 950 ribu barel per hari pada tahun ini (turun sebesar 25%). Permasalahan ini semakin serius dikarenakan tingkat eksplorasi sangat rendah, sehingga tampaknya produksi minyak akan terus menurun selama 10 tahun mendatang. Dengan tingkat permintaan domestik yang saat ini tetap tinggi akan bahan bakar minyak dan jika tidak dilakukan perubahan kebijakan, diperkirakan ketergantungan Indonesia pada minyak impor akan terus meningkat. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri Martha Safitri Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kinerja bursa-bursa saham utama dunia secara umum menunjukkan penguatan selama sepekan terakhir, kecuali beberapa pasar di Asia. Rilis data keuangan sejumlah emiten sektor industri yang membaik mendorong kenaikan indeks saham di bursa Amerika Serikat. Selain itu, penguatan indeks-indeks di Eropa dipicu oleh keluarnya data-data ekonomi Jerman, seperti indeks keyakinan bisnis, yang menguat diluar dugaan pasar. Berkebalikan dengan sebagian besar bursa dunia, beberapa indeks di Asia mengalami koreksi, diantaranya Malaysia, Jepang dan Korea Selatan, akibat peringatan G20 yang menyatakan krisis Eropa akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan pasar modal Indonesia cenderung stabil, dimana IHSG naik tipis sebesar 22.1 poin (0.5%) dari minggu lalu hingga mencapai level 4, Dari faktor internal, penguatan IHSG dipengaruhi oleh klarifikasi bahwa tidak akan ada kenaikan pajak ekspor atas hasil tambang dan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada akhir minggu sebesar Rp9.184 per USD akibat sentimen pasar terhadap ketidakpastian kenaikan harga BBM. Sebagai respon terhadap indikasi ekspektasi inflasi yang mulai meningkat, Bank Indonesia mengambil langkah penguatan operasi moneter dalam mengendalikan likuiditas. Sementara itu, apresiasi Euro terhadap USD tidak terlepas dari membaiknya hasil survei sentimen bisnis Jerman. Hasil survei tersebut mampu meredam kekhawatiran atas masalah krisis Eropa. Selain itu, Euro mendapat dukungan dari pernyataan resmi G20 yang memperlihatkan komitmen kuat untuk membantu meningkatkan sumber daya pendanaan IMF. Poundsterling juga melambung terhadap USD pasca rilis angka penjualan ritel yang jauh lebih baik dari perkiraan sehingga membuat investor optimis dengan prospek ekonomi Inggris. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 2.52% dari pekan lalu ke posisi USD /barel. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan penularan krisis utang Yunani ke negara-negara lainnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan turunnya penjualan perumahan dan indeks tingkat kepercayaan konsumen. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung masih terus mengalami penurunan harga pada pekan ini. Penurunan harga gula dan gandum disebabkan membaiknya kondisi cuaca yang membantu meningkatkan produksi. Sedangkan harga komoditas kacang kedelai naik karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pakan ternak dan minyak tumbuhan yang diiringi dengan menurunnya panen di wilayah Amerika Selatan. (Lihat Tabel 6)

7 Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q Q Q Q Q PDB Kuartalan y-o-y (%) Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) Inflasi y-o-y (%) BI Rate (%) Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 Apr '12) (13 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62, , (6.8) Rusia (RTS) 1, , (20.3) India (BSE) 17, , (10.8) Cina (SSEA) 2, , (19.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4, , Malaysia (KLSE) 1, ,603.1 (0.7) Singapura (STI) 2, , (5.4) Thailand (SET) 1, , Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21, , (12.1) Jepang (Nikkei 225) 9, ,638.0 (0.8) 13.1 (0.5) Korea Selatan (KOSPI) 1, ,008.9 (1.7) 8.2 (9.0) Amerika Serikat (DJIA) 13, , Amerika Serikat (S&P 500) 1, , Uni Eropa (STOXX 50) 2, , (0.2) (18.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (16-20 Apr '12) (9-13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 22, , (1,162.56) Nilai (Rp juta) 21,548,395 21,028, ,862 Frekuensi (kali) 651, ,604 6,422 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (20 Apr '12) (13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,937 3, Sumber: Bursa Efek Indonesia

8 Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) (% terhadap total) 55,6 55,4 55, Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 81,52 80,93 (0,11) 0,73 (2,60) USD-EUR 0,756 0,765 (0,66) (1,10) 0,00 USD-GBP 0,62 0,63 (0,43) (1,70) (1,60) USD-CNY 6,31 6,30 0,08 0,09 (0,25) USD-IDR 9184, ,00 0,03 0,08 0,26 USD-MYR 3,06 3,06 (0,03) 0,24 (0,33) USD-SGD 1,25 1,25 (0,30) 0,02 (1,26) USD-THB 30,91 30,77 0,10 0,45 0,39 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan Beras Gula (6.16) (5.88) (12.98) Gandum (1.24) (5.67) (21.56) Kacang Kedelai Jagung (2.86) (8.81) (10.40) Cokelat (28.60) Minyak Mentah (Brent Oil) (2.52) (4.11) Gas Alam (2.73) (38.45) (60.05) Emas (1.05) Tembaga (15.35) Perak (28.61)

9 Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,590 9, (0.38) 1.11 Minyak Goreng Curah 11,839 11, Daging Sapi 73,221 73,275 (0.07) (0.33) 6.90 Daging Ayam Broiler 24,081 24,508 (1.74) (0.63) 7.26 Daging Ayam Kampung 47,387 47, Telur Ayam Ras 17,074 17,293 (1.27) (1.52) 7.03 Telur Ayam Kampung 37,788 37, Tepung Terigu 7,578 7,584 (0.08) Kedelai Impor 8,261 8,278 (0.21) (1.05) (1.60) Kedelai lokal 8,884 8,903 (0.21) Beras Medium 7,936 7,965 (0.36) (0.59) Gula Pasir 11,489 11,501 (0.10) Susu Kental Manis 8,734 8,736 (0.02) (0.06) 2.13 Mie Instant 1,551 1, Cabe Merah Keriting 25,108 25,739 (2.45) Cabe Merah Biasa 23,274 24,119 (3.50) Bawang Merah 14,004 13, (25.47) Ikan Teri Asin 48,774 48, Kacang Hijau 14,152 14,169 (0.12) (1.20) (17.32) Kacang Tanah 16,746 16, Ketela Pohon 3,758 3, Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) Indonesia AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

10 Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia

11 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman tersebut akan meningkatkan kemampuan IMF untuk melakukan respon jika masalah di Eropa menyebar ke negara-negara lain dan mengancam ekonomi global. Kawasan Eropa mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah-langkah kuat untuk mengatasi masalah utangnya dan mendorong pertumbuhan melalui pemangkasan beban utang, menjalankan reformasi ekonomi yang berani, dan menstabilisasi sistem keuangan. Meskipun Eropa masih dilanda krisis, namun tren terkini cenderung menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi internasional mulai meningkat. Beberapa indikator yang mendukung tren tersebut adalah perdagangan global yang terus meningkat pesat diluar Eropa, perdagangan Selatan- Selatan yang aktif, dan kuatnya permintaan impor dari Amerika Serikat. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Selatan secara umum tidak terlalu terpengaruh oleh masalah di Utara. Akan tetapi, permintaan minyak mentah dunia masih tetap rendah, sehingga terdapat prospek terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia di bulan-bulan mendatang. Meskipun demikan, harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada tingkat $100 per barel atau lebih. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun prospek ekonomi global mengindikasikan pemulihan, namun terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian para pengambil kebijakan dalam negeri, yaitu implikasi dari harga minyak mentah dunia yang diperkirakan tetap di level $100 per barel atau lebih, dan tanda-tanda terjadinya tekanan inflasi terhadap hargaharga komoditas non-energi. Produksi sektor minyak domestik terus mengalami penurunan, dimana produksi minyak 2001 mencapai 1.3 juta barel per hari dan menjadi 950 ribu barel per hari pada tahun ini (turun sebesar 25%). Permasalahan ini semakin serius dikarenakan tingkat eksplorasi sangat rendah, sehingga tampaknya produksi minyak akan terus menurun selama 10 tahun mendatang. Dengan tingkat permintaan domestik yang saat ini tetap tinggi akan bahan bakar minyak dan jika tidak dilakukan perubahan kebijakan, diperkirakan ketergantungan Indonesia pada minyak impor akan terus meningkat. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri Martha Safitri Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kinerja bursa-bursa saham utama dunia secara umum menunjukkan penguatan selama sepekan terakhir, kecuali beberapa pasar di Asia. Rilis data keuangan sejumlah emiten sektor industri yang membaik mendorong kenaikan indeks saham di bursa Amerika Serikat. Selain itu, penguatan indeks-indeks di Eropa dipicu oleh keluarnya data-data ekonomi Jerman, seperti indeks keyakinan bisnis, yang menguat diluar dugaan pasar. Berkebalikan dengan sebagian besar bursa dunia, beberapa indeks di Asia mengalami koreksi, diantaranya Malaysia, Jepang dan Korea Selatan, akibat peringatan G20 yang menyatakan krisis Eropa akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan pasar modal Indonesia cenderung stabil, dimana IHSG naik tipis sebesar 22.1 poin (0.5%) dari minggu lalu hingga mencapai level 4, Dari faktor internal, penguatan IHSG dipengaruhi oleh klarifikasi bahwa tidak akan ada kenaikan pajak ekspor atas hasil tambang dan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada akhir minggu sebesar Rp9.184 per USD akibat sentimen pasar terhadap ketidakpastian kenaikan harga BBM. Sebagai respon terhadap indikasi ekspektasi inflasi yang mulai meningkat, Bank Indonesia mengambil langkah penguatan operasi moneter dalam mengendalikan likuiditas. Sementara itu, apresiasi Euro terhadap USD tidak terlepas dari membaiknya hasil survei sentimen bisnis Jerman. Hasil survei tersebut mampu meredam kekhawatiran atas masalah krisis Eropa. Selain itu, Euro mendapat dukungan dari pernyataan resmi G20 yang memperlihatkan komitmen kuat untuk membantu meningkatkan sumber daya pendanaan IMF. Poundsterling juga melambung terhadap USD pasca rilis angka penjualan ritel yang jauh lebih baik dari perkiraan sehingga membuat investor optimis dengan prospek ekonomi Inggris. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 2.52% dari pekan lalu ke posisi USD /barel. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan penularan krisis utang Yunani ke negara-negara lainnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan turunnya penjualan perumahan dan indeks tingkat kepercayaan konsumen. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung masih terus mengalami penurunan harga pada pekan ini. Penurunan harga gula dan gandum disebabkan membaiknya kondisi cuaca yang membantu meningkatkan produksi. Sedangkan harga komoditas kacang kedelai naik karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pakan ternak dan minyak tumbuhan yang diiringi dengan menurunnya panen di wilayah Amerika Selatan. (Lihat Tabel 6)

12 Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q Q Q Q Q PDB Kuartalan y-o-y (%) Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) Inflasi y-o-y (%) BI Rate (%) Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 Apr '12) (13 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62, , (6.8) Rusia (RTS) 1, , (20.3) India (BSE) 17, , (10.8) Cina (SSEA) 2, , (19.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4, , Malaysia (KLSE) 1, ,603.1 (0.7) Singapura (STI) 2, , (5.4) Thailand (SET) 1, , Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21, , (12.1) Jepang (Nikkei 225) 9, ,638.0 (0.8) 13.1 (0.5) Korea Selatan (KOSPI) 1, ,008.9 (1.7) 8.2 (9.0) Amerika Serikat (DJIA) 13, , Amerika Serikat (S&P 500) 1, , Uni Eropa (STOXX 50) 2, , (0.2) (18.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (16-20 Apr '12) (9-13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 22, , (1,162.56) Nilai (Rp juta) 21,548,395 21,028, ,862 Frekuensi (kali) 651, ,604 6,422 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (20 Apr '12) (13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,937 3, Sumber: Bursa Efek Indonesia

13 Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) (% terhadap total) 55,6 55,4 55, Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 81,52 80,93 (0,11) 0,73 (2,60) USD-EUR 0,756 0,765 (0,66) (1,10) 0,00 USD-GBP 0,62 0,63 (0,43) (1,70) (1,60) USD-CNY 6,31 6,30 0,08 0,09 (0,25) USD-IDR 9184, ,00 0,03 0,08 0,26 USD-MYR 3,06 3,06 (0,03) 0,24 (0,33) USD-SGD 1,25 1,25 (0,30) 0,02 (1,26) USD-THB 30,91 30,77 0,10 0,45 0,39 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan Beras Gula (6.16) (5.88) (12.98) Gandum (1.24) (5.67) (21.56) Kacang Kedelai Jagung (2.86) (8.81) (10.40) Cokelat (28.60) Minyak Mentah (Brent Oil) (2.52) (4.11) Gas Alam (2.73) (38.45) (60.05) Emas (1.05) Tembaga (15.35) Perak (28.61)

14 Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,590 9, (0.38) 1.11 Minyak Goreng Curah 11,839 11, Daging Sapi 73,221 73,275 (0.07) (0.33) 6.90 Daging Ayam Broiler 24,081 24,508 (1.74) (0.63) 7.26 Daging Ayam Kampung 47,387 47, Telur Ayam Ras 17,074 17,293 (1.27) (1.52) 7.03 Telur Ayam Kampung 37,788 37, Tepung Terigu 7,578 7,584 (0.08) Kedelai Impor 8,261 8,278 (0.21) (1.05) (1.60) Kedelai lokal 8,884 8,903 (0.21) Beras Medium 7,936 7,965 (0.36) (0.59) Gula Pasir 11,489 11,501 (0.10) Susu Kental Manis 8,734 8,736 (0.02) (0.06) 2.13 Mie Instant 1,551 1, Cabe Merah Keriting 25,108 25,739 (2.45) Cabe Merah Biasa 23,274 24,119 (3.50) Bawang Merah 14,004 13, (25.47) Ikan Teri Asin 48,774 48, Kacang Hijau 14,152 14,169 (0.12) (1.20) (17.32) Kacang Tanah 16,746 16, Ketela Pohon 3,758 3, Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) Indonesia AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

15 Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia

16 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Negara-negara G20 telah berkomitmen untuk memberikan pinjaman sebesar $430 miliar kepada IMF. Komitmen tersebut dilatarbelakangi oleh keadaan krisis di Eropa, sehingga pinjaman tersebut akan meningkatkan kemampuan IMF untuk melakukan respon jika masalah di Eropa menyebar ke negara-negara lain dan mengancam ekonomi global. Kawasan Eropa mendapat tekanan untuk segera mengambil langkah-langkah kuat untuk mengatasi masalah utangnya dan mendorong pertumbuhan melalui pemangkasan beban utang, menjalankan reformasi ekonomi yang berani, dan menstabilisasi sistem keuangan. Meskipun Eropa masih dilanda krisis, namun tren terkini cenderung menunjukkan bahwa aktivitas ekonomi internasional mulai meningkat. Beberapa indikator yang mendukung tren tersebut adalah perdagangan global yang terus meningkat pesat diluar Eropa, perdagangan Selatan- Selatan yang aktif, dan kuatnya permintaan impor dari Amerika Serikat. Perkembangan ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi di Selatan secara umum tidak terlalu terpengaruh oleh masalah di Utara. Akan tetapi, permintaan minyak mentah dunia masih tetap rendah, sehingga terdapat prospek terjadinya penurunan harga minyak mentah dunia di bulan-bulan mendatang. Meskipun demikan, harga minyak mentah dunia diperkirakan berada pada tingkat $100 per barel atau lebih. HIGHLIGHT PEREKONOMIAN NASIONAL Meskipun prospek ekonomi global mengindikasikan pemulihan, namun terdapat beberapa isu yang perlu mendapat perhatian para pengambil kebijakan dalam negeri, yaitu implikasi dari harga minyak mentah dunia yang diperkirakan tetap di level $100 per barel atau lebih, dan tanda-tanda terjadinya tekanan inflasi terhadap hargaharga komoditas non-energi. Produksi sektor minyak domestik terus mengalami penurunan, dimana produksi minyak 2001 mencapai 1.3 juta barel per hari dan menjadi 950 ribu barel per hari pada tahun ini (turun sebesar 25%). Permasalahan ini semakin serius dikarenakan tingkat eksplorasi sangat rendah, sehingga tampaknya produksi minyak akan terus menurun selama 10 tahun mendatang. Dengan tingkat permintaan domestik yang saat ini tetap tinggi akan bahan bakar minyak dan jika tidak dilakukan perubahan kebijakan, diperkirakan ketergantungan Indonesia pada minyak impor akan terus meningkat. Penanggung Jawab: Pungky Sumadi Tim Penyusun: Intan Natasha Putri Martha Safitri Elisabeth Sandra Dewi Oktaviani PERKEMBANGAN PASAR SAHAM Kinerja bursa-bursa saham utama dunia secara umum menunjukkan penguatan selama sepekan terakhir, kecuali beberapa pasar di Asia. Rilis data keuangan sejumlah emiten sektor industri yang membaik mendorong kenaikan indeks saham di bursa Amerika Serikat. Selain itu, penguatan indeks-indeks di Eropa dipicu oleh keluarnya data-data ekonomi Jerman, seperti indeks keyakinan bisnis, yang menguat diluar dugaan pasar. Berkebalikan dengan sebagian besar bursa dunia, beberapa indeks di Asia mengalami koreksi, diantaranya Malaysia, Jepang dan Korea Selatan, akibat peringatan G20 yang menyatakan krisis Eropa akan berdampak pada pelambatan pertumbuhan ekonomi global. Pergerakan pasar modal Indonesia cenderung stabil, dimana IHSG naik tipis sebesar 22.1 poin (0.5%) dari minggu lalu hingga mencapai level 4, Dari faktor internal, penguatan IHSG dipengaruhi oleh klarifikasi bahwa tidak akan ada kenaikan pajak ekspor atas hasil tambang dan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi hanya untuk mobil dengan kapasitas mesin cc keatas. (Lihat Tabel 2) PERKEMBANGAN PASAR NILAI TUKAR Nilai tukar Rupiah ditutup melemah pada akhir minggu sebesar Rp9.184 per USD akibat sentimen pasar terhadap ketidakpastian kenaikan harga BBM. Sebagai respon terhadap indikasi ekspektasi inflasi yang mulai meningkat, Bank Indonesia mengambil langkah penguatan operasi moneter dalam mengendalikan likuiditas. Sementara itu, apresiasi Euro terhadap USD tidak terlepas dari membaiknya hasil survei sentimen bisnis Jerman. Hasil survei tersebut mampu meredam kekhawatiran atas masalah krisis Eropa. Selain itu, Euro mendapat dukungan dari pernyataan resmi G20 yang memperlihatkan komitmen kuat untuk membantu meningkatkan sumber daya pendanaan IMF. Poundsterling juga melambung terhadap USD pasca rilis angka penjualan ritel yang jauh lebih baik dari perkiraan sehingga membuat investor optimis dengan prospek ekonomi Inggris. (Lihat Tabel 5) PERKEMBANGAN PASAR KOMODITAS Harga minyak mentah di pasar internasional turun sebesar 2.52% dari pekan lalu ke posisi USD /barel. Hal ini didorong oleh kekhawatiran akan penularan krisis utang Yunani ke negara-negara lainnya dan melambatnya pertumbuhan ekonomi Cina. Selain itu, data ekonomi Amerika Serikat menunjukkan turunnya penjualan perumahan dan indeks tingkat kepercayaan konsumen. Komoditas pangan dunia seperti gula, gandum, dan jagung masih terus mengalami penurunan harga pada pekan ini. Penurunan harga gula dan gandum disebabkan membaiknya kondisi cuaca yang membantu meningkatkan produksi. Sedangkan harga komoditas kacang kedelai naik karena meningkatnya permintaan untuk kebutuhan pakan ternak dan minyak tumbuhan yang diiringi dengan menurunnya panen di wilayah Amerika Selatan. (Lihat Tabel 6)

17 Tabel 1. Indikator Ekonomi Makro Domestik Pertumbuhan PDB Q Q Q Q Q PDB Kuartalan y-o-y (%) Pertumbuhan PDB Tahunan y-o-y (%) Indikator Bulanan Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Inflasi Bulanan (%) Inflasi y-o-y (%) BI Rate (%) Sumber: Badan Pusat Statistik dan Bank Indonesia Tabel 2. Perkembangan Indeks Saham Dunia Negara Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 Apr '12) (13 Apr '12) mingguan ytd tahunan BRIC Brasil (BVSP) 62, , (6.8) Rusia (RTS) 1, , (20.3) India (BSE) 17, , (10.8) Cina (SSEA) 2, , (19.9) ASEAN-4 Indonesia (JSX) 4, , Malaysia (KLSE) 1, ,603.1 (0.7) Singapura (STI) 2, , (5.4) Thailand (SET) 1, , Negara maju Hong Kong (Hang Seng) 21, , (12.1) Jepang (Nikkei 225) 9, ,638.0 (0.8) 13.1 (0.5) Korea Selatan (KOSPI) 1, ,008.9 (1.7) 8.2 (9.0) Amerika Serikat (DJIA) 13, , Amerika Serikat (S&P 500) 1, , Uni Eropa (STOXX 50) 2, , (0.2) (18.8) Tabel 3. Aktivitas Perdagangan dan Kapitalisasi Pasar Saham Domestik Aktivitas Perdagangan Total Terakhir Minggu Lalu (16-20 Apr '12) (9-13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Volume (juta saham) 22, , (1,162.56) Nilai (Rp juta) 21,548,395 21,028, ,862 Frekuensi (kali) 651, ,604 6,422 Kapitalisasi Pasar Terakhir Minggu Lalu (20 Apr '12) (13 Apr '12) Perubahan dari minggu lalu Kapitalisasi Pasar Saham (Rp triliun) 3,937 3, Sumber: Bursa Efek Indonesia

18 Tabel 4. Kepemilikan Asing Atas Surat Berharga Indonesia Jenis Surat Berharga Nov-2011 Des-2011 Jan-2012 Feb-2012 Mar-2012 Surat Berharga Negara (Rp triliun) (% terhadap total) 29,7 30,8 32,1 30,2 29,5 Sertifikat Bank Indonesia (Rp triliun) (% terhadap total) 15,5 6,5 7,2 8,1 4,3 Saham (Rp triliun) (% terhadap total) 55,6 55,4 55, Sumber: Bapepam-LK dan Bank Indonesia Tabel 5. Perkembangan Nilai Tukar Nilai Tukar Terakhir Minggu lalu % perubahan (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan USD-JPY 81,52 80,93 (0,11) 0,73 (2,60) USD-EUR 0,756 0,765 (0,66) (1,10) 0,00 USD-GBP 0,62 0,63 (0,43) (1,70) (1,60) USD-CNY 6,31 6,30 0,08 0,09 (0,25) USD-IDR 9184, ,00 0,03 0,08 0,26 USD-MYR 3,06 3,06 (0,03) 0,24 (0,33) USD-SGD 1,25 1,25 (0,30) 0,02 (1,26) USD-THB 30,91 30,77 0,10 0,45 0,39 Tabel 6. Perkembangan Harga Komoditas Internasional Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April '12) mingguan ytd tahunan Beras Gula (6.16) (5.88) (12.98) Gandum (1.24) (5.67) (21.56) Kacang Kedelai Jagung (2.86) (8.81) (10.40) Cokelat (28.60) Minyak Mentah (Brent Oil) (2.52) (4.11) Gas Alam (2.73) (38.45) (60.05) Emas (1.05) Tembaga (15.35) Perak (28.61)

19 Tabel 7. Perkembangan Harga Komoditas Domestik Terakhir Minggu Lalu % perubahan Komoditas (20 April '12) (13 April'12) mingguan mtd tahunan Minyak Goreng Kemasan 9,590 9, (0.38) 1.11 Minyak Goreng Curah 11,839 11, Daging Sapi 73,221 73,275 (0.07) (0.33) 6.90 Daging Ayam Broiler 24,081 24,508 (1.74) (0.63) 7.26 Daging Ayam Kampung 47,387 47, Telur Ayam Ras 17,074 17,293 (1.27) (1.52) 7.03 Telur Ayam Kampung 37,788 37, Tepung Terigu 7,578 7,584 (0.08) Kedelai Impor 8,261 8,278 (0.21) (1.05) (1.60) Kedelai lokal 8,884 8,903 (0.21) Beras Medium 7,936 7,965 (0.36) (0.59) Gula Pasir 11,489 11,501 (0.10) Susu Kental Manis 8,734 8,736 (0.02) (0.06) 2.13 Mie Instant 1,551 1, Cabe Merah Keriting 25,108 25,739 (2.45) Cabe Merah Biasa 23,274 24,119 (3.50) Bawang Merah 14,004 13, (25.47) Ikan Teri Asin 48,774 48, Kacang Hijau 14,152 14,169 (0.12) (1.20) (17.32) Kacang Tanah 16,746 16, Ketela Pohon 3,758 3, Sumber: Kementerian Perdagangan Grafik 1. Perkembangan Indeks Saham Dunia (2 Jan 2008 = 100) Indonesia AS Inggris 80 Hongkong Jepang 60 Uni Eropa 40 Apr-11 Jul-11 Oct-11 Jan-12 Apr-12 AS (DJIA) Uni Eropa (STOXX-50) Inggris (FTSE100) Jepang (Nikkei 225) Hongkong (Hang Seng) Indonesia (IHSG)

20 Grafik 2. Perkembangan Nilai Tukar Beberapa Mata Uang di Dunia (3 Jan 2011 = 100) Grafik 3. Perkembangan Harga Komoditas Dunia

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 9-13 April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tujuan para pemimpin negara-negara Eropa saat ini adalah membangun firewall antara masalah utang di Yunani dengan negara-negara ekonomi besar, seperti Spanyol, Italia dan

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Perkembangan krisis Eropa tetap menjadi perhatian utama selama sepekan terakhir. Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Yunani gagal membentuk koalisi pemerintahan baru

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 2-6 April 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Berbagai indikator mengindikasikan bahwa perekonomian AS terus membaik. Indikator-indikator tersebut, antara lain tumbuhnya konsumsi rumah tangga secara berkelanjutan, meningkatnya

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Juni 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Para pimpinan di negara-negara maju tampaknya menyiapkan berbagai strategi untuk menangani krisis global, terutama untuk mengantisipasi hasil pemilu Yunani pada 17 Juni mendatang.

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 4-8 Juni 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Tekanan pasar dan kenaikan tingkat suku bunga surat utang telah mendorong pemerintah Spanyol untuk secara resmi mengajukan permintaan dana talangan kepada Uni Eropa pada pekan

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Bank terbesar keempat di Spanyol, Bankia, kembali meminta dana talangan dari Pemerintah sebesar 19 miliar, yang merupakan bailout terbesar sepanjang sejarah Spanyol. Bankia

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN Maret 2012 KEMENTERIAN HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Dalam laporan Purchasing Managers Index (PMI) yang dikeluarkan oleh HSBC, aktivitas sektor manufaktur Cina per Maret 2012 kembali mengalami kontraksi selama 5

Lebih terperinci

MACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012

MACROECONOMIC & FINANCIAL MARKET WEEKLY REPORT Maret 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan telah menyetujui pinjaman baru sebesar 28 miliar dengan jangka waktu 4 tahun untuk Yunani sebagai bagian program dana talangan

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 3-7 September 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 3-7 September 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Disaat kinerja ekonomi Asia dan BRIC menjadi perhatian banyak pihak, ternyata benua Afrika merupakan salah satu kawasan di dunia yang tumbuh pesat dengan tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JANUARI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JANUARI 2012 PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JANUARI 212 1. INDIKATOR MAKRO GLOBAL 2. HARGA KOMODITAS DUNIA 3. HARGA KOMODITAS DOMESTIK 4. INFLASI DOMESTIK 5. INFLASI

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MEI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MEI 2012 PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MEI 212 Perekonomian Global Krisis Utang Eropa Perkembangan krisis di Eropa menjadi perhatian para pelaku pasar selama

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JULI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JULI 2012 PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JULI 212 Perekonomian Global Krisis Utang Eropa Pernyataan Gubernur Bank Sentral Eropa (European Central Bank/ECB),

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report 1 Februari 1 ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report RESEARCH Data Pasar Hari Kerja Sebelumnya Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Kurs Acuan BI Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Utama Dunia Keterangan Hari

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MARET 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MARET 2012 PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK MARET 212 Perekonomian Global Harga Minyak Mentah Dunia Fokus internasional yang awalnya didominasi oleh kekhawatiran

Lebih terperinci

V. KESIMPULAN DAN SARAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Latar belakang kenaikan harga minyak dunia yang terjadi akhir-akhir ini berbeda dengan fenomena kenaikan harga minyak dunia sebelumnya. Saat ini, kenaikan harga minyak

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK APRIL 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK APRIL 2012 PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK APRIL 212 Perekonomian Global IMF Memperkirakan Perekonomian Asia Membaik Dalam laporan Regional Economic Outlook terkini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012) Economic and Market Watch (February, 9 th, 2012) Ekonomi Global Rasio utang Eropa mengalami peningkatan. Rasio utang per PDB Eropa pada Q3 2011 mengalami peningkatan dari 83,2 persen pada Q3 2010 menjadi

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

53,1 53,3 50, ,4. Jan-12

53,1 53,3 50, ,4. Jan-12 Jan-11 Feb-11 Mar-11 Apr-11 Mei-11 Jun-11 Jul-11 Agust-11 Sep-11 Okt-11 Nop-11 Des-11 Jan-12 Feb-12 Mar-12 Apr-12 Mei-12 June 4 th, 2012 Ekonomi Global Aktivitras Industri Manufaktur China Turun pada Triwulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk. Konsekuensi dari terjadinya krisis di Amerika tersebut berdampak pada 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kredit macet sektor perumahan di Amerika Serikat menjadi awal terjadinya krisis ekonomi global. Krisis tersebut menjadi penyebab ambruknya pasar modal Amerika

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya bagi para pelaku ekonomi. Dewasa ini pasar modal merupakan indikator kemajuan perekonomian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mencakup pergerakan seluruh

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER November 2013 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 1 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 2 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 3 T i n j a

Lebih terperinci

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

Ekonomi, Moneter dan Keuangan Ekonomi, Moneter dan Keuangan T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 0 I. TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Januari 2014 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t er 1 T i n j a u a n K e b i j a k

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu negara, karena hampir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pertumbuhan dunia industri menjadi fokus utama negara negara di dunia. Suatu negara dengan tingkat pertumbuhan industri yang tinggi menandakan tingkat

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting terutama terkait dengan arus permodalan dan pertumbuhan ekonomi. Pasar modal merupakan indikator

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011

Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011 Laporan Bulan Oktober dan Minggu I November 2011 7 November 2011 Bidang Analisis Moneter dan Lembaga Keuangan Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF BREAKING NEWS Inflasi Oktober tahun 2011 YoY Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki pertengahan tahun 2015, dianggap sebagai periode yang cukup kelam bagi sebagian pelaku pasar yang merasakan dampaknya secara langsung terhadap lesunya

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN APRIL 2002 Pada bulan April 2002 pemerintah berhasil menjadwal ulang cicilan pokok dan bunga utang luar negeri pemerintah dalam Paris Club

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan

BAB I PENDAHULUAN. negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peranan yang penting terhadap perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan.

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011

RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 2011 RINGKASAN LAPORAN PERKEMBANGAN PERDAGANGAN BULAN JULI 20 DIREKTORAT PERDAGANGAN, INVESTASI DAN KERJASAMA EKONOMI INTERNASIONAL BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL 20 Perkembangan Ekspor Nilai ekspor

Lebih terperinci

PENYUSUNAN CATATAN PERDAGANGAN INDONESIA. Edisi : Januari 2010

PENYUSUNAN CATATAN PERDAGANGAN INDONESIA. Edisi : Januari 2010 PENYUSUNAN CATATAN PERDAGANGAN INDONESIA Edisi : Januari 2010 PUSDATA PERDAGANGAN BADAN LITBANG PERDAGANGAN JAKARTA, 2010 1 I. KINERJA EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA Ekspor Kinerja ekspor selama bulan November

Lebih terperinci

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global 2015 Vol. 2 Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pertumbuhan Ekonomi P erkembangan indikator ekonomi pada kuartal

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal memegang peranan penting dalam perekonomian suatu negara dimana nilai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat menjadi kunci indikator ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Komoditas bahan pangan mempunyai peranan yang sangat penting dalam aspek ekonomi, sosial, dan politik (Prabowo, 2014). Harga komoditas bahan pangan sendiri sangat dipengaruhi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN FEBRUARI 2002 Kepercayaan masyarakat baik dalam maupun luar negeri masih relatif lemah sebagaimana yang tercermin dari survei yang dilakukan

Lebih terperinci

Ekonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. March 5 th, Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas

Ekonomi Global. Ministry of Finance, Fiscal Policy Office Center for Macroeconomic Policy. March 5 th, Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas Ekonomi Global Peringkat Utang Yunani Kembali Dipangkas Setelah Fitch dan Standard & Poor s memangkas peringkat utang Yunani pada Februari lalu menjadi satu peringkat di atas default, kini Moody s mengambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi perekonomian global, ditandai dengan meningkatnya harga minyak dunia sampai menyentuh harga tertinggi $170

Lebih terperinci

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu tempat yang mempertemukan pihak-pihak yang kelebihan dana (investor) dengan pihak yang kekurangan dana (perusahaan). Maka

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER 2011 BADAN PUSAT STATISTIK No. 66/11/Th.XIV, 1 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER MENCAPAI US$17,82 MILIAR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$17,82

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK FEBRUARI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK FEBRUARI 2012 PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK FEBRUARI 212 Krisis Global Krisis Yunani Pinjaman IMF untuk penyelamatan Yunani sebesar 28 Milyar Euro telah disetujui.

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JUNI 2012

PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JUNI 2012 PERKEMBANGAN BULANAN INDIKATOR MONETER DAN SEKTOR KEUANGAN INTERNASIONAL DAN DOMESTIK JUNI 212 Perekonomian Global Krisis Utang Eropa Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa yang dilaksanakan pada 29

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya muslim yaitu sebesar 85 persen dari penduduk Indonesia, merupakan pasar yang sangat besar untuk pengembangan industri

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3

IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 IV. GAMBARAN UMUM HARGA MINYAK DUNIA DAN KONDISI PEREKONOMIAN NEGARA-NEGARA ASEAN+3 4.1 Perkembangan Harga Minyak Dunia Pada awal tahun 1998 dan pertengahan tahun 1999 produksi OPEC turun sekitar tiga

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Kuartal Kedua 2012 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi Pendahuluan Ekonomi Global...

DAFTAR ISI. Halaman Daftar Isi Pendahuluan Ekonomi Global... Daftar Isi DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi... i BAB I PERKEMBANGAN ASUMSI DASAR APBN DAN POKOK-POKOK KEBIJAKAN FISKAL TAHUN ANGGARAN 2009 1.1 Pendahuluan... 1.2 Ekonomi Global... 1.3 Dampak pada Perekonomian

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua dasawarsa terakhir ini dimana jarak geografis dan budaya suatu negara dengan negara lainnya semakin

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014

Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal. Jakarta, Kamis 14April 2014 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Analisis Pelemahan IHSG Tanggal 14 April 2014 Pusat Kebijakan Ekonomi Makro Badan Kebijakan Fiskal Jakarta, Kamis 14April 2014 Outline 1. Faktor-Faktor Pasar Uang,

Lebih terperinci

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

Economic and Market Watch. (February, 6th, 2012)

Economic and Market Watch. (February, 6th, 2012) Economic and Market Watch (February, 6th, 2012) Ekonomi Global Pengangguran AS kembali turun Sejak September 2011, tingkat pengangguran AS terus mengalami penurunan dan mencapai 8,5 persen di akhir tahun

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 Posisi uang primer pada akhir Januari 2002 menurun menjadi Rp 116,5 triliun atau 8,8% lebih rendah dibandingkan akhir bulan

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

BPS PROVINSI JAWA BARAT

BPS PROVINSI JAWA BARAT BPS PROVINSI JAWA BARAT PERKEMBANGAN EKSPOR IMPR PERKEMBANGAN EKSPOR IMPOR PROVINSI JAWA BARAT DESEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR DESEMBER 2016 MENCAPAI USD 2,29 MILYAR No. 08/02/32/Th.XIX, 01

Lebih terperinci

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax:

MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta Tel: /Fax: KEMENTERIAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA MEDIA BRIEFING Pusat HUMAS Departemen Perdagangan Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Tel: 021-23528446/Fax: 021-23528456 www.depdag.go.id Prospek Ekspor

Lebih terperinci

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009 Perkembangan Asumsi Makro BAB I BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009 1.1 Pendahuluan Memasuki tahun 2009, efek lanjutan dari pelemahan ekonomi global semakin dirasakan

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan banyak Negara-negara yang sedang berkembang yang juga memiliki pasar modal. Hal ini menunjukkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET 2008 BADAN PUSAT STATISTIK No. 22/05/Th. XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA MARET A. Perkembangan Ekspor Nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 11,90 miliar atau mengalami peningkatan sebesar 12,96

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA Vol. 3 No. 3 Triwulanan Juli - September 2017 (terbit November 2017) Triwulan III 2017 ISSN xxx-xxxx e-issn xxx-xxxx KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA NOVEMBER 2017 DAFTAR ISI 2 3 DAFTAR

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014 No. 19/05/36/Th.VIII, 2 Mei 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET 2014 NAIK 0,99 PERSEN MENJADI US$802,39 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret 2014 naik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER 2016 No. 61/11/36/Th.X, 1 November PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN SEPTEMBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR SEPTEMBER TURUN 5,17 PERSEN MENJADI US$729,59 JUTA Nilai ekspor Banten pada September turun 5,17

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER 2009 BADAN PUSAT STATISTIK No. 72/12/Th. XII, 1 Desember PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR INDONESIA OKTOBER A. PERKEMBANGAN EKSPOR Nilai ekspor Indonesia mencapai US$11,88 miliar atau mengalami peningkatan sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET 2017 No. 24/05/36/Th.XI, 2 Mei PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN MARET A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR MARET NAIK 9,30 PERSEN MENJADI US$995,96 JUTA Nilai ekspor Banten pada Maret naik 9,30 persen dibanding

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal Kedua 2014 PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 20 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Keluarnya Modal Asing Menekan Rupiah dan Obligasi Di AS, pertumbuhan ekonomi mulai memiliki momentum, namun inflasi kembali meningkat seiring dengan kenaikan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 No. 36/08/36/Th. VIII, 4 Agustus 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JUNI 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JUNI 2014 NAIK 2,68 PERSEN MENJADI US$904,57 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 2,68

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat besar dalam perekonomian suatu negara. Era globalisasi ini terjadi dikarenakan adanya rasa saling ketergantungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang mempunyai fungsi sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan

Lebih terperinci

LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2017 Q1

LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2017 Q1 LPEM FEB UI LPEM LAPORAN TRIWULAN PEREKONOMIAN 2017 Q1 Highlight Ÿ Petumbuhan PDB Q1 2017 sekitar 5.0% (y.o.y.), PDB 2017 diprediksi akan tumbuh pada kisaran 5.1-5.3% (y.o.y.); Ÿ Pertumbuhan konsumsi domestik

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016 No. 15/03/36/Th.X, 1 Maret 2016 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR JANUARI 2016 TURUN 6,81 PERSEN MENJADI US$683,74 JUTA Nilai ekspor Banten pada 2016 turun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang, dimana adanya perubahan tingkat inflasi sangat berpengaruh terhadap stabilitas

Lebih terperinci

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN 2016 Vol. 2 INDONESIA PASCA BREXIT Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pendahuluan T ahun 2016 disambut dengan penuh optimisme dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003)

I. PENDAHULUAN. secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembangunan ekonomi suatu negara dapat diukur dan digambarkan secara umum oleh tingkat laju pertumbuhan ekonominya. Mankiw (2003) menyatakan bahwa pertumbuhan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014

PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014 No. 26/06/36/Th. VIII, 2 Juni 2014 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR BANTEN APRIL 2014 A. PERKEMBANGAN EKSPOR EKSPOR APRIL 2014 NAIK 8,46 PERSEN MENJADI US$870,12JUTA Nilai ekspor Banten pada 2014 naik 8,46

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia PMDN dapat diartikan sebagai kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia

Lebih terperinci