Tinjauan Perekonomian Bulanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Tinjauan Perekonomian Bulanan"

Transkripsi

1 9 September 2009 Tinjauan Perekonomian Bulanan EROPA MULAI PULIH, PEREKONOMIAN INDONESIA MAKIN MEMBAIK Ringkasan Eksekutif Pemulihan perekonomian global makin menunjukkan titik terang dan keraguan akan pemulihan perekonomian global nampaknya mulai sirna. Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi Anton Gunawan Kepala Ekonom Helmi Arman Ekonom/Analis Pasar Obligasi Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Q akan lebih baik dari dua kuartal sebelumnya. Konsumsi RT masih menjadi penopang perekonomian domestik, kemudian diikuti dengan membaiknya investasi dan ekspor. Sektor industri manufaktur, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor transportasi dan komunikasi diharapkan menjadi tumpuan perekonomian Indonesia pada Q Tekanan inflasi tahun depan akan cukup tinggi, sehingga suku bunga acuan BI akan bertahan sebesar 6,5% sampai akhir tahun dan mulai naik lagi menjadi 7,0% pada Q Pada bulan Agustus 09, secara rata-rata penguatan Rupiah terhadap Dolar AS lebih besar dibandingkan dengan sebagian besar mata uang Asia. Namun, tekanan terhadap rupiah tahun depan bisa meningkat, seiring dengan menurunnya surplus neraca perdagangan barang dan jasa Indonesia serta menguatnya dolar secara umum terhadap mata-mata uang global. Titik Terang Pemulihan Perekonomian Global Makin Jelas? Pulihnya perekonomian global makin menunjukkan titik terang. Di luar dugaan, tingkat kepercayaan terhadap perekonomian kawasan Eropa meningkat sangat tinggi. Pemulihan perekonomian Jerman dan Perancis secara mengejutkan mampu mendorong pemulihan perekonomian di kawasan Eropa. Secara umum, kondisi perekonomian dunia lebih baik dari bulan sebelumnya. Beberapa indikator menunjukkan perkembangan perekonomian global makin positif dan penurunannya semakin lambat ke arah level terendah: Laju Kontraksi perekonomian negara-negara maju menurun secara signifikan (Gambar 1). Jerman, Perancis, dan Jepang yang telah mengalami kontraksi selama 4 kuartal berturut-turut sejak Q2-2008, sudah kembali mengalami pertumbuhan positif pada Q (%QoQ). Sementara itu, AS dan Inggris pertumbuhan ekonominya masih negatif, namun penurunan perlambatannya cukup besar dibandingkan Q Penurunan produksi negara-negara maju makin melambat (Gambar 2). Kegiatan produksi masih menurun di negara-negara maju karena masih lemahnya permintaan domestik dan luar negeri, namun penurunannya berangsur-angsur melambat. Mohon memperhatikan informasi dan disclaimer yang terkandung di bagian belakang laporan ini. Harga saham terus bergairah, diselingi dengan fluktuasi yang wajar (Gambar 3). Sejak bulan Maret 09, secara rata-rata menunjukkan trend yang terus meningkat. Prospek akan membaiknya kondisi beberapa perusahaan besar di dunia dan naiknya harga-harga komoditas membuat indeks harga saham di negara-negara maju, seperti: Dow Jones Industry-New York, Dow Jones SX5E-Euro, dan Nikkei-Tokyo meningkat cukup siginifikan berkisar 46-55% dibandingkan dengan 5 bulan yang lalu. 1

2 Tanda-tanda mulai pulihnya perekonomian dunia, juga diperkuat oleh beberapa data statistik perekonomian AS yang penurunannya sudah jauh melambat. Tabel 1 menunjukkan bahwa peningkatan pengangguran sudah mulai melambat, meskipun tingkat pengangguran masih tinggi sebesar 9,4% pada bulan Juli 09, harga jual rumah merangkak naik selama 2 bulan terakhir berturut-turut di mana sebelumnya turun sejak Juni 2006, tingkat penggunaan kapasitas produksi mulai naik pada bulan Juli, dan penjualan domestik kendaraan bermotor meningkat tajam. Ekonomi kawasan regional mengalami pemulihan yang signifikan Berdasarkan perkembangan ekonomi global yang dipaparkan sebelumnya, khususnya AS, nampaknya perekonomian dunia hampir mendekati titik kritis terendah resesi dan akan kembali tumbuh secara perlahan. Namun demikian, walaupun ada tren makin membaiknya kondisi perekonomian global, tetap harus diwaspadai dampak El Nino pada tahun depan yang mungkin mengganggu produksi pertanian dan perkebunan dunia, sehingga pemulihan ekonomi dunia agak sedikit terhambat. Membaiknya kondisi perekonomian global berdampak positif pada perekonomian regional. Perbaikan perekonomian regional sangat jelas terlihat dari pulihnya perekonomian Singapura. Pada Q2-2009, Singapura mengalami pertumbuhan 20,7 (%QoQ), setelah sebelumnya mengalami kontraksi selama 4 kuartal. Perbaikan kondisi Singapura, juga dirasakan oleh Malaysia, Thailand, dan Filipina, namun tidak sedasyat pemulihan perekonomian Singapura (Gambar 4). Dari sisi permintaan, motor pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 09 adalah konsumsi rumah tangga, investasi, dan ekspor Perekonomian Indonesia Terus Membaik? Perkiraan awal kami terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia berkisar 3,1-3,3 (%QoQ). Pertumbuhan ekonomi ini lebih baik dari dua kuartal sebelumnya yang hanya 1,7 dan 2,4 (%QoQ) pada Q dan Q Jika dilihat dari sisi permintaan agregat, konsumsi rumah tangga diharapkan menjadi motor pertumbuhan pada Q Terpilihnya kembali SBY sebagai presiden periode diharapkan dapat meningkatkan keyakinan konsumen akan makin membaiknya perekonomian Indonesia dan faktor musiman, seperti: perayaan 17 Agustus, bulan puasa, Idul Fitri, dan pembayaran THR menjadi pemicu peningkatan konsumsi rumah tangga dibandingkan kuartal sebelumnya. Meningkatnya daya beli masyarakat mulai terlihat dari tren kenaikan penjualan domestik kendaraan bermotor (Gambar 5). Tabel 1. Perkembangan Beberapa Indikator Ekonomi AS Terus Membaik Harga Rumah Inventori Tingkat Pengangguran Inflasi Utilisasi Kapasitas Produksi Penjualan Domestik Kendaraan Bermotor Bulan Indeks %MoM Juta USD %MoM % %YoY % Juta Unit %YoY Jul , Aug , Sep , Oct , Nov , Dec , Jan , Feb , Mar , Apr , May , Jun , Jul-09 na na 503, Aug-09 na na na na na na na Sumber: Bloomberg (diolah, 4 September 09) 2

3 Pertumbuhan investasi diperkirakan juga akan membaik pada Q3-2009, seiring dengan suksesnya pilpres yang berlangsung aman dan tentram sehingga memberikan kepastian dan keyakinan kepada pengusaha untuk melanjutkan dan mengembangkan investasi di Indonesia. Kondisi eksternal yang cenderung makin membaik juga diperkirakan dapat mendorong peningkatan investasi langsung yang sifatnya jangka panjang, bukan hanya investasi jangka pendek di pasar modal yang cenderung membuat perekonomian menjadi kurang stabil karena begitu mudahnya, keluar-masuknya arus modal. Sinyal makin membaiknya investasi di Indonesia dapat dilihat dari peningkatan konsumsi semen sejak bulan Maret 09 (Gambar 6), kenaikan impor barang modal, dan penurunan suku bunga kredit yang lebih cepat dari sebelumnya akibat kesepakatan pembatasan maksimum suku bunga deposito yang dipelopori 14 Bank besar. Selanjutnya, kinerja ekspor juga akan membaik pada Q3-2009, karena makin membaiknya kondisi perekonomian global & regional dan juga dipicu oleh perkembangan harga komoditas yang cenderung merambat naik. Sedangkan impor juga akan terjadi peningkatan seiring dengan makin membaiknya perekonomian domestik. Sedangkan dari sisi penawaran/produksi, sektor yang diharapkan dapat memacu perekonomian Indonesia pada Q adalah: sektor industri manufaktur, sektor perdagangan, hotel, dan restoran, dan sektor transportasi dan komunikasi. Pengalaman 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa ketiga sektor tersebut menyumbang rata-rata kontribusi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuaral III sebesar 61,2% dari pertumbuhan total perekonomian. Inflasi bulan September 09 mungkin berkisar 0,8-1,0% (MoM) Idealnya, suku bunga kredit modal kerja akan turun menjadi 12-13% Tekanan Inflasi Bulan Depan...? Inflasi bulan Agustus 09 disebabkan oleh pola musiman bulan ramadhan dengan besaran 0,56%(MoM) atau 2,75%(YoY). Tekanan inflasi bulan September 09 masih akan disebabkan oleh pengaruh musiman yaitu bulan ramadhan dan lebaran, namun tekanannya akan jauh lebih besar dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Diperkirakan yang mendorong naiknya inflasi pada bulan September 09 adalah dari kelompok bahan makanan, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau, dan kelompok sandang karena peningkatan konsumsi masyarakat untuk menyambut lebaran. Menurut perkiraan awal kami, inflasi bulan September 09 dalam kisaran 0,8-1,0%(MoM). Suku Bunga Kredit Akan SegeraTurun? Di saat perekonomian sedang lesu, peranan penurunan suku bunga kredit sangat penting untuk menggerakkan sektor riil. Namun pada kenyataannya, karena adanya kekhawatiran tentang pemulihan ekonomi global maka penurunan suku bunga kredit masih agak lambat sampai bulan Juni 09 (Gambar 8). Tingginya cost of fund, yang terutama disebabkan oleh masih tingginya tingkat bunga deposito membuat sulitnya suku bunga kredit turun (Gambar 8). Bank-bank cenderung masih bersaing untuk mempertahankan suku bunga depositonya agar nasabahnya tidak memindahkan dananya ke bank lain. Bank BUMN yang sudah berusaha menurunkan suku bunga depositonya, malahan kembali menaikkan suku bunga depositonya pada bulan Juni 09. Kompetisi suku bunga deposito yang sedang berlangsung nampaknya sangat mengganggu pergerakan sektor riil karena suku bunga kredit tidak kunjung turun secara signifikan. Untuk mendorong turunnya cost of fund perbankan, pada tanggal 20 Agustus 09 telah terjadi kesepakatan oleh 14 Bank besar yang menetapkan dan memberlakukan batas suku bunga deposito yaitu maksimum 150bps di atas suku bunga acuan BI. Kemudian, pada bulan Desember 09 suku bunga deposito diturunkan kembali maksimum 50bps di atas suku bunga acuan BI. Jika kesepakatan pembatasan suku bunga deposito efektif dalam pelaksanaannya, maka tidak menutup kemungkinan rata-rata suku bunga pinjaman modal kerja berkisar 12-13% sampai akhir tahun tergantung resiko dan biaya administrasi yang tercermin pada sektor dan skala usahanya. 3

4 Secara Umum, Rupiah Relatif Stabil Secara rata-rata Rupiah menguat 1,3% terhadap Dolar AS menjadi Rp /USD pada bulan Agustus 09 dari Rp /USD pada bulan Juli 09 (Gambar 9). Penguatan Rupiah jauh lebih baik dibandingkan dengan rata-rata penguatan mata uang Asia yang hanya 0,42% terhadap Dolar AS. Pergerakan rupiah juga lebih stabil dibandingkan bulan sebelumnya, dengan tingkat volatilitas 0,81% pada bulan Agustus 09 dari 1,16% pada bulan Juli 09. Rupiah melemah di bulan Agustus seiring dengan turunnya harga-harga saham di bursa global Penguatan Rupiah tersebut, sayangnya ditutup dengan pelemahan Rupiah. Pada akhir bulan Agustus, Rupiah melemah pada level /USD dari pada akhir bulan Juli 09 seiring dengan anjloknya harga saham di negara-negara maju, seperti: AS, Eropa, dan Jepang yang diikuti oleh turunnya harga saham di bursa regional dan dalam negeri. 2010: Suku Bunga Naik? Perekonomian Indonesia cukup berhasil melewati masa yang sangat sulit dari pengaruh krisis ekonomi global. Tingkat kepercayaan investor asing terhadap perekonomian domestik makin hari makin membaik. Seiring dengan makin membaiknya perekonomian domestk, inflasi sampai akhir tahun diperkirakan akan lebih tinggi dari paruh pertama tahun Jadi menurut perkiraan kami, suku bunga acuan BI akan tetap bertahan sampai akhir tahun di level 6,5%. Suku bunga acuan BI diperkirakan naik pada quartal pertama 2010 Suku bunga acuan BI diperkirakan akan meningkat kembali pada Q sebesar 50pbs menjadi 7,0% karena potensi tekanan inflasi pada tahun depan. Beberapa pertimbangan bahwa inflasti akan meningkat pada tahun 2010, yaitu: Pengaruh El Nino yang bisa menghambat produksi pangan di Indonesia, meskipun beberapa penelitian memperkirakan El Nino hanya berdampak kecil terhadap produksi pangan Indonesia. Kecenderungan kenaikan harga komoditas, seiring dengan makin membaiknya perekonomian dunia. Tekanan dari sisi permintaan karena makin pulihnya perekonomian domestik yang mampu kembali mendorong daya beli masyarakat. Ada rencana pengalihan subsidi harga BBM, listrik, dan makanan secara gradual agar tercapai target subsidi yang tepat sasaran, serta kenaikan tarif daya listrik pada tahun depan. Dengan demikian, jika tahun depan suku bunga acuan BI akan naik, maka diperkirakan suku bunga kredit akan naik kembali. Padahal, suku bunga kredit akan cenderung turun sampai akhir tahun 2009 akibat kesepakatan pembatasan maksimum suku bunga deposito. 2010: Tekanan Terhadap Rupiah Meningkat? Hingga akhir tahun, kami memperkirakan rupiah bergerak di kisaran Rp Namun, pada tahun depan, Rupiah akan melemah ke arah Rp /USD. Melemahnya Rupiah, disebabkan meningkatnya kebutuhan impor pada tahun depan, seiring dengan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Laju pertumbuhan impor yang makin tinggi, pada gilirannya akan mengurangi surplus neraca perdagangan barang dan jasa yang selama ini ikut menopang penguatan Rupiah. Selain itu, tekanan terhadap Rupiah juga bisa disebabkan oleh makin membaiknya prospek pertumbuhan ekonomi AS. Dengan makin membaiknya kondisi AS dapat menyebabkan meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga FED Funds rate dan investor akan lebih tertarik untuk menyimpan portofolionya dalam dominasi Dolar AS. Jika kondisi ini benar-benar terjadi, maka peluang penguatan Dolar AS terhadap mata-mata uang global cukup terbuka, tidak terkecuali terhadap Rupiah. 4

5 Gambar 1. Laju Kontraksi (%QoQ) Perekonomian Negara Maju Menurun Sangat Signifikan 4 2 Gambar 2. Laju Penurunan Produksi (%YoY) Negara Maju Melambat Secara Signifikan AS Eropa Jepang Inggris Jerman Perancis Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q AS Eropa Jepang Inggris Jerman Perancis J P M A M J J A S O N D J P M A M J J Sumber: Bloomberg (4 September 09) Sumber: Bloomberg (4 September 09) Gambar 3. Indeks Harga Saham Beberapa Negara Terus Bergairah, Diselingi Dengan Fluktuasi Yang Wajar (5 Maret 09 = 100) Gambar 4. Pertumbuhan Ekonomi (%QoQ) Negara Tetangga Menunjukkan Adanya Pemulihan Pada Q JCI (Jakarta) DJI (New York) NKY (Tokyo) SHCOMP (Shanghai) SX5E (Eropa) Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug Singapura Indonesia Malaysia Thailand Filipina Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q Sumber: Bloomberg (diolah, 4 September 09) Sumber: Bloomberg (4 September 09) Gambar 5. Penjualan Domestik Mobil dan Motor Makin Dalam Tiga Bulan Terakhir Gambar 6. Investasi Terus Bergairah, Konsumsi Semen Dalam Negeri Meningkat Sejak Lima Bulan Yang Lalu Motor (Ribu Unit, lhs) Mobil (Ribu Unit) Konsumsi Semen (Juta Ton) Indeks Produksi (%,rhs) J J A S O N D J P M A M J J J J A S O N D J P M A M J J Sumber: Bloomberg (4 September 09) Sumber: CEIC, Bloomberg (4 September 09) 5

6 Gambar 7. Penurunan Suku Bunga (%/tahun) Pinjaman Modal Kerja Masih Lambat Jan-07 Mar-07 BI Rates State Reg Dev Private Nat Foreign & Joint May-07 Jul-07 Sep-07 Nov-07 Jan-08 Mar-08 May-08 Jul-08 Sep-08 Nov-08 Jan-09 Mar-09 May-09 Jul-09 Gambar 8. Perang Suku Bunga (%/tahun) Deposito 1 Bulan Masih Terjadi Jan-07 Mar-07 May-07 BI Rates Reg Dev Foreign & Joint Sumber: BI, CEIC (4 September 09) Sumber: BI, CEIC (4 September 09) Gambar 9. Penguatan Rupiah Lebih Besar Dibandingkan Dengan Sebagian Besar Mata Uang Asia Indeks Mata Uang Asia (lhs) Rp/USD 13,000 12,500 12,000 Jul-07 Sep-07 Nov-07 Jan-08 Mar-08 State Private Nat May-08 Jul-08 Sep-08 Nov-08 Jan-09 Mar-09 May-09 Jul , , , , , ,000 Aug-08 Sep-08 Oct-08 Nov-08 Dec-08 Jan-09 Feb-09 Mar-09 Apr-09 May-09 Jun-09 Jul-09 Aug-09 Sep-09 Sumber: Bloomberg (7 September 09); mata uang Asia: CNY, HKD, INR, IDR, KRW, MYR, PHP, SGD, TWD, THB Indikator Perekonomian Indonesia E* 2010E* Produk Domestik Bruto Riil (% tahun thd tahun) Tingkat Pengangguran Terbuka (%) Neraca Perdagangan Barang (USD miliar) Neraca Transaksi Berjalan (% thd PDB) Cadangan Devisa Bank Indonesia (USD miliar) Nilai Tukar Rp/USD (akhir-tahun) 9,020 9,419 11,120 9,800 10,150 Nilai Tukar Rp/USD (rata-rata) 9,143 9,163 9,767 10,400 9,975 Suku bunga kebijakan BI (%, akhir-tahun) Inflasi harga konsumen (%, tahun thd tahun) Defisit / Surplus APBN (% thd PDB) Peringkat utang S&P BB- BB- BB- BB BB Sumber: CEIC, *Estimasi Danamon 6

7 Riset Ekonomi dan Pasar Keuangan Anton H. Gunawan Kepala Ekonom Helmi Arman Ekonom/Analis Pasar Obligasi Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. Menara Bank Danamon Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. E IV #6 Mega Kuningan, Jakarta INDONESIA *** Facs: SERTIFIKASI ANALIS Dengan ini kami mensertifikasi bahwa semua pandangan yang diutarakan dalam laporan riset ini merefleksikan pendapat pribadi kami secara akurat. Tidak ada bagian dari remunerisasi kami yang dihubungkan, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan rekomendasi dan/atau pendapat yang diutarakan dalam laporan ini. DISKLAIMER Informasi yang terkandung dalam laporan ini diambil dari sumber-sumber yang kami anggap bisa dipercaya. Namun, P.T. Bank Danamon Indonesia, perusahaan-perusahaan afiliasinya, serta karyawan-karyawannya tidak menjamin atau menerima tanggungjawab terkait dengan keakuratan dan kelengkapan dari informasi dan/atau pandangan-pandangan yang diutarakan dalam laporan ini. Kami menolak permintaan tanggung jawab terhadap segala kerugian, kerusakan, tagihan, dan/atau biaya-biaya yang timbul dari siapapun sebagai akibat dari tindakan yang didasari pada informasi atau pandangan yang diutarakan dalam laporan ini. Informasi dalam laporan ini dimaksudkan sebagai bahan informasi umum dan tidak boleh dianggap sebagai rekomendasi dari P.T. Bank Danamon Indonesia, perusahaan-perusahaan afiliasinya, serta karyawan-karyawannya untuk melakukan investasi, transaksi keuangan dan/atau perjanjian tertentu dengan pihak manapun. Laporan ini tidak ditujukan secara khusus bagi pihak-pihak yang menerimanya. Dalam membuat suatu keputusan investasi, sebaiknya anda melakukan analisa dan evaluasi independen, serta mencari nasihat hukum dan keuangan profesional. 7

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 18 May 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis; Rupiah Konsolidasi Neraca Pembayaran 1Q-2010 Fantastis, Namun Tetap Waspada Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 1 June 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Arus Modal Masuk, Menopang Rupiah Pasar Eropa mulai agak tenang di akhir bulan Mei dalam rangka menyongsong pekan pertama bulan Juni. Tekanan yang begitu dalam

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 20 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Keluarnya Modal Asing Menekan Rupiah dan Obligasi Di AS, pertumbuhan ekonomi mulai memiliki momentum, namun inflasi kembali meningkat seiring dengan kenaikan

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 11 August 2010 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Perekonomian AS Masih Loyo, Rupiah Terkoreksi Perekonomian AS Loyo, Dolar AS Tertekan Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id Anton

Lebih terperinci

Tinjauan Perekonomian Bulanan

Tinjauan Perekonomian Bulanan 6 May 21 Tinjauan Perekonomian Bulanan Fundamental Terus Membaik,, Namun Ketidakpastian di Eropa dan Politik Domestik Memicu Koreksi Ringkasan Eksekutif Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id

Lebih terperinci

Tinjauan Perekonomian Bulanan

Tinjauan Perekonomian Bulanan 3 November 2010 Tinjauan Perekonomian Bulanan Perekonomian Domestik Makin Robust,, AS Tetap Loyo Ringkasan Eksekutif Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id Anton.Guanawan Ekonom

Lebih terperinci

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

Ikhtisar Perekonomian Mingguan 12 January 2011 Ikhtisar Perekonomian Mingguan Awal Tahun Yang Optimis Diiringi Dengan Gejolak Anton Hendranata Ekonom/Ekonometrisi anton.hendranata@danamon.co.id Anton Gunawan Ekonom Kepala anton.gunawan@danamon.co.id

Lebih terperinci

Kondisi Perekonomian Indonesia

Kondisi Perekonomian Indonesia KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI INDONESIA Kondisi Perekonomian Indonesia Tim Ekonomi Kadin Indonesia 1. Kondisi perekonomian dunia dikhawatirkan akan benar-benar menuju jurang resesi jika tidak segera dilakukan

Lebih terperinci

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM)

Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) Pelemahan Rupiah: Haruskah Kita Panik? Mohammad Indra Maulana (Alumni FEB UGM) 12/14/2014 Pertanyaan 1: Benarkah selalu melemah selama Desember? 12/14/2014 M. Indra Maulana 2 Nilai tukar Rupiah saat ini

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN I. Ekonomi Dunia Pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlepas dari perkembangan ekonomi dunia. Sejak tahun 2004, ekonomi dunia tumbuh tinggi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia Perlambatan pertumbuhan Indonesia terus berlanjut, sementara ketidakpastian lingkungan eksternal semakin membatasi ruang bagi stimulus fiskal dan moneter

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100.00% Deposito

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 263 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER 1 1 2 3 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Jan-12 Mar-12 May-12 Jul-12 Sep-12 Nov-12 Jan-13 Mar-13 May-13 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 May-14 Jul-14 Sep-14 Nov-14 Jan-15 35.0 30.0

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

Economic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Economic Update. Exhibit 1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Exhibit 2. Kontribusi Penggunaan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Highlights PDB Indonesia Triwulan I 2010 Tumbuh +5,7% YoY Laju Inflasi April 2010 Meningkat Pertumbuhan Impor Lebih Cepat Dari Ekspor Maret 2010 BI Rate Tetap Pada Level 6,5% Ratna Lim Ratna@megaci.com

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO

PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PERKEMBANGAN EKONOMI TERKINI, PROSPEK DAN RISIKO PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 2 2 PERTUMBUHAN EKONOMI DUNIA TERUS MEMBAIK SESUAI PERKIRAAN... OUTLOOK

Lebih terperinci

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report

ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report 1 Februari 1 ECONOMIC & DEBT MARKET Daily Report RESEARCH Data Pasar Hari Kerja Sebelumnya Perubahan Tingkat Suku Bunga dan Kurs Acuan BI Nilai Tukar Rupiah terhadap Mata Uang Utama Dunia Keterangan Hari

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO MIXED

Kinerja CARLISYA PRO MIXED 29-Jan-16 NAV: 1,707.101 Total Dana Kelolaan 12,072,920,562.29 - Pasar Uang 0-90% - Deposito Syariah - Efek Pendapatan Tetap 10-90% - Syariah - Efek Ekuitas 10-90% - Ekuitas Syariah 12.37% 48.71% 38.92%

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 245 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV - 2010 Tim Penulis

Lebih terperinci

Februari 2017 RESEARCH TEAM

Februari 2017 RESEARCH TEAM RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia tumbuh 4,94% yoy pada kuartal keempat 2016. Angka ini lebih rendah dibandingkan PDB pada kuartal sebelumnya yaitu sebesar 5,02% (yoy). Pada kuartal terakhir ini,

Lebih terperinci

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 127 ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2009 Tim Penulis

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% BII (TD)

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2004 BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 24 Kondisi ekonomi menjelang akhir tahun 24 dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, sejak memasuki tahun 22 stabilitas moneter membaik yang tercermin dari stabil dan

Lebih terperinci

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara

P D R B 7.24% 8.50% 8.63% 8.60% 6.52% 3.05% -0.89% Sumber : BPS Kepulauan Riau *) angka sementara **) angka sangat sementara Ringkasan Eksekutif Asesmen Ekonomi Di awal tahun 2009, imbas krisis finansial global terhadap perekonomian Kepulauan Riau dirasakan semakin intens. Laju pertumbuhan ekonomi memasuki zona negatif dengan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN I/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam tahun 2000 pemulihan ekonomi terus berlangsung. Namun memasuki tahun

Lebih terperinci

1. Tinjauan Umum

1. Tinjauan Umum 1. Tinjauan Umum Perekonomian Indonesia dalam triwulan III-2005 menunjukkan kinerja yang tidak sebaik perkiraan semula, dengan pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan lebih rendah sementara tekanan terhadap

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Adira IIA

Lebih terperinci

BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003

BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 2003 BAB II PROSES PEMULIHAN EKONOMI TAHUN 23 Secara ringkas stabilitas moneter dalam tahun 23 tetap terkendali, seperti tercermin dari menguatnya nilai tukar rupiah; menurunnya laju inflasi dan suku bunga;

Lebih terperinci

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012

LAPORAN MINGGUAN KONDISI EKONOMI MAKRO & SEKTOR KEUANGAN 30 April-4 Mei 2012 HIGHLIGHT PEREKONOMIAN GLOBAL Optimisme pemulihan perekonomian Amerika Serikat (AS) yang terjadi sejak awal tahun tampaknya akan memudar. Saat ini pasar mengkhawatirkan bahwa pemulihan ekonomi telah kehilangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat

BAB I PENDAHULUAN. motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perdagangan internasional mempunyai peranan sangat penting sebagai motor penggerak perekonomian nasional. Perdagangan internasional dapat didefinisikan sebagai

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

Kinerja CARLISYA PRO SAFE 29-Jan-16 NAV: (netto) vs per December 2015 () 5.15% 6.92% Total Dana Kelolaan 395,930,218.07 10 0-100% Kinerja - Inflasi (Jan 2016) 0.51% Deskripsi Jan-16 YoY - Inflasi (YoY) 4.14% - BI Rate 7.25% Yield

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan I-2012 Asesmen Ekonomi Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada triwulan II 2012 tercatat sebesar 7,25%, mengalami perlambatan dibandingkan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH

PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH PERKEMBANGAN DAN VOLATILITAS NILAI TUKAR RUPIAH Asumsi nilai tukar rupiah terhadap US$ merupakan salah satu indikator makro penting dalam penyusunan APBN. Nilai tukar rupiah terhadap US$ sangat berpengaruh

Lebih terperinci

PROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF

PROSPEK EKONOMI 2016: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 2015 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF PROSPEK EKONOMI 216: PERSPEKTIF LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN DESEMBER 215 FAUZI ICHSAN KEPALA EKSEKUTIF PERKEMBANGAN TERKINI 3Q6 3Q7 3Q8 3Q9 3Q1 3Q11 3Q12 3Q13 3Q14 3Q15 EKONOMI GLOBAL: PERTUMBUHAN EKONOMI

Lebih terperinci

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang 29-Jan-16 NAV: 1,145.077 4 3 2 1 37.15% Total Dana Kelolaan 42,795,065,335.11 - Pasar Uang 0-20% - Pasar Uang - Efek Ekuitas 80-100% - Ekuitas 19.04% 80.96% -1-2 -7.29% -16.92% Sejak pe- Deskripsi Jan-16

Lebih terperinci

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist

KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM. A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist KAJIAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA: Dampak Kenaikan BBM A.PRASETYANTOKO Kantor Chief Economist Isi Presentasi Mengapa perlu kenaikan harga BBM? Beban Anggaran Kemiskinan dan BLSM Benarkah keputusan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan tersebut muncul dari faktor internal maupun faktor eksternal. Namun saat ini, permasalahan

Lebih terperinci

Analisis Perkembangan Industri

Analisis Perkembangan Industri JUNI 2017 Analisis Perkembangan Industri Pusat Data dan Informasi Juni 2017 Pendahuluan Membaiknya perekonomian dunia secara keseluruhan merupakan penyebab utama membaiknya kinerja ekspor Indonesia pada

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. 10-Mar-2004 Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014 Pendahuluan Akibat dari krisis ekonomi yang dialami Indonesia tahun

Lebih terperinci

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Juni 2017 RESEARCH TEAM RESEARCH TEAM RINGKASAN Ekonomi Indonesia kuartal pertama 2017 tumbuh 5,01% yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan PDB pada kuartal keempat 2016 sebesar 4,94%(yoy) dan kuartal ketiga 2016 sebesar 4,92%

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA

PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA PERKEMBANGAN TERKINI, TANTANGAN, DAN PROSPEK EKONOMI INDONESIA RINGKASAN 2 PEREKONOMIAN GLOBAL PEREKONOMIAN DOMESTIK PROSPEK DAN RISIKO KEBIJAKAN BANK INDONESIA 3 PEREKONOMIAN GLOBAL 4 PROSPEK PERTUMBUHAN

Lebih terperinci

Market Review Macroeconomy Equity Fixed Income

Market Review Macroeconomy Equity Fixed Income Jan-15 May-16 Sep-17 Jun-14 Nov-14 Apr-15 Feb-16 Jul-16 Dec-16 Oct-17 Jan-15 May-16 Sep-17 Macroeconomic Review. Perekonomian Indonesia tahun 218 diiringi oleh 9 peristiwa penting, diantaranya : Trade

Lebih terperinci

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014

INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 No. 65/11/63/Th. XVIII/5 November 2014 INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN III-2014 Penjelasan Umum Indeks Tendensi Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan Badan Pusat

Lebih terperinci

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global

Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global 2015 Vol. 2 Perkembangan Indikator Makroekonomi Indonesia di tengah Ketidakseimbangan Global Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pertumbuhan Ekonomi P erkembangan indikator ekonomi pada kuartal

Lebih terperinci

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik

Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-2009 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik B O K S Ringsek KER Zona Sumbagteng Tw.I-29 Ekonomi Zona Sumbagteng Melambat Seiring Dengan Melambatnya Permintaan Domestik PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO REGIONAL Pertumbuhan ekonomi Zona Sumbagteng terus

Lebih terperinci

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi

OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN INDONESIA PASCA BREXIT. Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Vol. 2. Pendahuluan. Pertumbuhan Ekonomi OPTIMISME KINERJA PEREKONOMIAN 2016 Vol. 2 INDONESIA PASCA BREXIT Oleh: Irfani Fithria dan Fithra Faisal Hastiadi Pendahuluan T ahun 2016 disambut dengan penuh optimisme dengan membaiknya pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan

Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan Inflasi mtm sedikit meningkat, BI Rate Akan Kembali Diturunkan Inflasi Akhir semester I 2009 Inflasi sebesar 0,11% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 114,10 terjadi pada penghujung Jun. Inflasi

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi, BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA 4.1 Perkembangan Laju Inflasi di Indonesia Tingkat inflasi merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi suatu negara selain faktor-faktor lainnya seperti

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia

Laporan Kinerja Bulanan Dana Investasi Unit Link PT Sun Life Financial Indonesia AGGRESSIVE Sun Life berdiri sejak 1995, menyusul kesuksesan Sun Life Financial di Amerika Utara, Hong Kong, dan Filipina. Pada 30 Juni 2012, rasio Risk Based Capital Sun Life mencapai 301% (unaudited ),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara berkembang, Indonesia membutuhkan dana yang tidak sedikit jumlahnya di dalam pembangunan nasional. Dalam konteks pembangunan nasional maupun

Lebih terperinci

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH? Edisi Maret 2015 Poin-poin Kunci Nilai tukar rupiah menembus level psikologis Rp13.000 per dollar AS, terendah sejak 3 Agustus 1998. Pelemahan lebih karena ke faktor internal seperti aksi hedging domestik

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN A. Perkembangan Inflasi di Indonesia 14 INFLASI 12 10 8 6 4 2 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber: Hasil Olahan Data Oleh Penulis (2016) GAMBAR 4.1. Perkembangan

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal I 2012 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal

Lebih terperinci

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG

DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG DAMPAK KRISIS EKONOMI GLOBAL TERHADAP KONDISI PERBANKAN DAN SEKTOR RIIL DI WILAYAH KERJA KBI KUPANG Latar Belakang Krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, ternyata berdampak kepada negara-negara

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 REPUBLIK INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN BULAN JANUARI 2002 Posisi uang primer pada akhir Januari 2002 menurun menjadi Rp 116,5 triliun atau 8,8% lebih rendah dibandingkan akhir bulan

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 29 Perekonomian Indonesia di tahun 29 diperkirakan tumbuh melambat dibandingkan dengan tahun 28. Mayoritas responden (48,1%) memperkirakan pertumbuhan ekonomi tahun

Lebih terperinci

Kinerja CENTURY PRO FIXED

Kinerja CENTURY PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 3,058,893,148.56 - Keuangan - Infrastruktur 0-80% AAA A - 66.33% 15.52% 18.15% - Inflasi (Jan 2016) - Inflasi (YoY) - BI Rate 0.51% 4.14% 7.25% Kinerja Sejak pe- Deskripsi

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA April 2015 Tim Riset SPMD Overview The Fed siap menaikan suku bunga acuan kapan saja yang berpotensi menarik dana tiba-tiba (sudden reversal) dari emerging market termasuk

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Obligasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Deposito

Lebih terperinci

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi

Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Pertumbuhan Ekonomi Penurunan momentum pertumbuhan ekonomi Kepulauan Riau di periode ini telah diperkirakan sebelumnya setelah mengalami tingkat pertumbuhan

Lebih terperinci

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran,Triwulan III - 2005 135 ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III - 2005 Tim Penulis

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009

PRUlink Newsletter Kuartal I 2009 PRUlink Newsletter Kuartal I 2009 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh

LAPORAN LIAISON. Triwulan I Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh Triwulan I - 2015 LAPORAN LIAISON Konsumsi rumah tangga pada triwulan I-2015 diperkirakan masih tumbuh terbatas, tercermin dari penjualan domestik pada triwulan I-2015 yang menurun dibandingkan periode

Lebih terperinci

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

Kinerja CARLISYA PRO FIXED 29-Jan-16 NAV: Total Dana Kelolaan 1,728,431,985.66 Pasar Uang 0-80% Deposito Syariah 6.12% 93.88% Infrastruktur 87.50% Disetahunkaluncuran Sejak pe- Deskripsi Jan-16 YoY Keuangan 12.50% Yield 0.64% 7.66%

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia.

I. PENDAHULUAN. Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan konsumsi telah melekat di sepanjang kehidupan sehari-hari manusia. Manusia melakukan kegiatan konsumsi berarti mereka juga melakukan pengeluaran. Pengeluaran untuk

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Asesmen Ekonomi Pemulihan ekonomi Kepulauan Riau di kuartal akhir 2009 bergerak semakin intens dan diperkirakan tumbuh 2,47% (yoy). Angka pertumbuhan berakselerasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi makro, maka dari itu kondisi ekonomi makro yang stabil dan baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kondisi pasar modal yang mengalami pasang surut memberikan tanda bahwa kegiatan di pasar modal memiliki hubungan yang erat dengan keadaan ekonomi makro, maka

Lebih terperinci

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran 29-Jan-16 NAV: 1,949.507 Total Dana Kelolaan 3,914,904,953.34 Pasar Uang 0-90% Ekuitas 77.38% Efek Pendapatan Tetap 10-90% Obligasi 12.93% Efek Ekuitas 10-90% Pasar Uang 8.82% 0.87% Keuangan A Deskripsi

Lebih terperinci

ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012

ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012 ASUMSI NILAI TUKAR, INFLASI DAN SUKU BUNGA SBI/SPN APBN 2012 A. Nilai Tukar Realisasi rata-rata nilai tukar Rupiah dalam tahun 2010 mencapai Rp9.087/US$, menguat dari asumsinya dalam APBN-P sebesar rata-rata

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter Kuartal II 2010

PRUlink Newsletter Kuartal II 2010 PRUlink Newsletter Kuartal II 2010 Publikasi dari PT Prudential Life Assurance Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki pertengahan tahun 2015, dianggap sebagai periode yang cukup kelam bagi sebagian pelaku pasar yang merasakan dampaknya secara langsung terhadap lesunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dan kekurangan dana (Mishkin, 2009). Bank memiliki peranan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan lembaga keuangan yang menerima simpanan dan membuat pinjaman serta sebagai lembaga perantara interaksi antara pihak yang kelebihan dana dan kekurangan

Lebih terperinci

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009

BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009 Perkembangan Asumsi Makro BAB I BAB I PERKEMBANGAN EKONOMI SEMESTER I DAN PROGNOSIS SEMESTER II TAHUN 2009 1.1 Pendahuluan Memasuki tahun 2009, efek lanjutan dari pelemahan ekonomi global semakin dirasakan

Lebih terperinci

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001

LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 REPUBLIK INDONESIA LAPORAN PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO SAMPAI DENGAN TRIWULAN II/2001 DAN PROYEKSI PERTUMBUHAN EKONOMI TAHUN 2001 Dalam triwulan II/2001 proses pemulihan ekonomi masih diliputi oleh ketidakpastian.

Lebih terperinci

PRUlink Newsletter. Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia. Kuartal II Beberapa Catatan Ekonomi Penting selama Kuartal II 2008

PRUlink Newsletter. Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia. Kuartal II Beberapa Catatan Ekonomi Penting selama Kuartal II 2008 PRUlink Newsletter Kuartal II 2008 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan Beberapa Catatan Ekonomi Penting selama Kuartal

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Perkembangan ekonomi makro bulan Oktober 2004 hingga bulan Juli 2008 dapat diringkas sebagai berikut. Pertama, stabilitas ekonomi tetap terjaga

Lebih terperinci

LAPORAN May 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN May 2015KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar

Lebih terperinci

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA

KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA KAJIAN EKONOMI DAN KEUANGAN REGIONAL PROVINSI PAPUA AGUSTUS 2017 Vol. 3 No. 2 Triwulanan April - Jun 2017 (terbit Agustus 2017) Triwulan II 2017 ISSN 2460-490257 e-issn 2460-598212 KATA PENGANTAR RINGKASAN

Lebih terperinci

Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia

Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Kuartal I 2008 Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan hasil pemikiran internal perusahaan Beberapa Catatan Ekonomi Penting selama Kuartal Pertama 2008 10,500

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor penggerak perekonomian dunia saat ini adalah minyak mentah. Kinerja dari harga minyak mentah dunia menjadi tolok ukur bagi kinerja perekonomian dunia

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% RD Pasar

Lebih terperinci

SURVEI PERSEPSI PASAR

SURVEI PERSEPSI PASAR 1 SURVEI PERSEPSI PASAR Triwulan III 2010 Pertumbuhan ekonomi tahun 2010 diperkirakan sebesar 6,1%. Inflasi berada pada kisaran 6,1-6,5% Perkembangan ekonomi global dan domestik yang semakin membaik, kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Astra Sedaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran

BAB I PENDAHULUAN. terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Amerika Serikat adalah negara besar yang memiliki kekuatan ekonomi terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran ekonomi dunia. Ekonomi

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat

Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat Ringkasan eksekutif: Tekanan meningkat Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap kuat tetapi tekanan semakin meningkat Indikator ekonomi global telah sedikit membaik, harga komoditas telah mulai meningkat

Lebih terperinci

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2006

BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 2006 BAB I KONDISI EKONOMI MAKRO TAHUN 26 Kondisi ekonomi makro pada tahun 26 dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, memasuki tahun 26, stabilitas moneter di dalam negeri membaik tercermin dari stabilnya

Lebih terperinci

PRUlink Quarterly Newsletter

PRUlink Quarterly Newsletter PRUlink Quarterly Newsletter Kuartal Kedua 2014 PT Prudential Life Assurance terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Sekilas Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia Informasi dan analisis yang tertera merupakan

Lebih terperinci

Ekonomi, Moneter dan Keuangan

Ekonomi, Moneter dan Keuangan Ekonomi, Moneter dan Keuangan T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t e r 0 I. TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER Januari 2014 T i n j a u a n K e b i j a k a n M o n e t er 1 T i n j a u a n K e b i j a k

Lebih terperinci

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012

Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan IV-2012 Ringkasan Eksekutif Kajian Ekonomi Regional Triwulan -2012 Asesmen Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2012 tercatat 8,21% lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND LAPORAN BULANAN - PANIN Rp CASH FUND 10-Mar-2004 Panin Rp Cash Fund bertujuan untuk memberikan hasil yang relatif stabil melalui penempatan terutama pada instrumen pasar uang. Pasar Uang 100% Astra Sedaya

Lebih terperinci

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015

Realisasi Asumsi Dasar Ekonomi Makro APBNP 2015 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nov Des Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2015 Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2015 Indikator a. Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,7 4,7 *) b. Inflasi (%, yoy) 5,0 3,35

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem Perbankan sebagai bagian dari sistem keuangan diharapkan dapat meningkatkan perannya secara optimal sebagai lembaga intermediasi didalam momentum recovery setelah

Lebih terperinci