Penerapan Inverse Kinematic Pada Pengendalian Gerak Robot

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Penerapan Inverse Kinematic Pada Pengendalian Gerak Robot"

Transkripsi

1 Penerapan Inverse Kinematic Pada Pengendalian Gerak Robot Danang Yufan Habibi Jurusan Teknik Elektro - FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Keputih - Sukolilo Surabaya 0 ABSTRAK: Pada Makalah ini disajikan metode penerapan dan analisis kinematika dari robot berkaki enam (hexapod). Setiap kaki terdiri atas tiga sendi berputar dengan 3 derajat kebebasan mengadopsi struktur kaki serangga dengan beberapa penyederhanaan. Denavit-Hartenberg (D-H) convention digunakan untuk analisis forward kinematic, sedangkan inverse kinematic diturunkan menggunakan analisis geometri menggunakan fungsi trigonometri. Gerakan langkah kaki disusun menggunakan trayektori polinomial orde untuk fase berayun (transfer phase) dan fase menopang (support phase). Tiga macam pola berjalan/ gait (pentapod, tetrapod, dan tripod ) dibangun sebagai pengkoordinasi gerakan kaki sehingga robot dapat berjalan. Kata Kunci: Robot hexapod, inverse kinematic, trayektori kaki, algoritma gait.. PENDAHULUAN Kelebihan robot berkaki dibandingkan dengan tipe beroda yaitu dapat menjelajah pada medan kasar atau menaiki tangga. Aplikasi robot berkaki umumnya untuk penjelajahan alam bebas pada misi militer, penjelajahan hutan, dan juga untuk eksperimen perilaku hewan dan pengujian kecerdasan buatan (AI). Hexapod dapat berjalan secara stabil statis dengan menyangga tubuh robot maksimal menggunakan lima kaki setiap saat. Sendi pada kaki robot umumnya digerakkan oleh motor DC yang dilengkapi gearbox untuk mereduksi kecepatan putarnya. Beberapa robot berkaki berukuran kecil menggunakan penggerak motor servo. Motor servo adalah motor DC yang dilengkapi kontrol posisi sudut putaran dengan masukan setpoint sudut berupa sinyal PWM. Metode konvensional untuk membuat sebuah robot berkaki berjalan adalah dengan menentukan simpangan dan pewaktuan masing masing sendi untuk membuat robot berjalan kemudian memasukkannya kedalam tabel lookup. Dengan trial & error, masing masing PWM servo dan timing antar servo untuk membuat gerakan kaki dapat dapat ditentukan. Metode ini tidak memerlukan komputasi rumit tetapi tidak fleksibel untuk membuat gerakan yang baru atau beragam. Untuk menggerakkan kaki robot dengan lebih fleksibel diperlukan beberapa algoritma untuk mengendalikan motor penggerak sendi diantaranya adalah kinematika balik (inverse kinematic) untuk menentukan besar sudut masing-masing sendi saat ujung kaki berada pada suatu koordinat tertentu, perencanaan trayektori digunakan untuk membentuk lintasan pergerakan ujung kaki robot, gait pattern untuk mengatur koordinasi masing-masing kaki untuk membentuk suatu pola pergerakan dasar dari robot. Diharapkan robot hexapod ini memiliki pola pergerakan kaki yang halus, presisi, dan cepat, untuk aplikasi robot berjalan dan lebih mudah dikembangkan untuk membentuk pola pergerakan lainnya. Penelitian ini dilakukan menggunakan robot hexapod 3DOF tipe MSR-H0 buatan microsystem dengan aktuator sendi berupa motor servo posisi dan modul pengendali motor servo SSC3 sebagai driver motor. Sedangkan algoritma ditulis dalam program aplikasi MATLAB dan menggunakan komunikasi serial sebagai penghubung MATLAb dengan SSC3.. KINEMATIKA KAKI ROBOT Pada Gambar. menunjukkan model 3-D dari sebuah robot berkaki enam yang digunakan dalam penelitian ini, Terdiri dari badan robot yang berbentuk persegi panjang dan enam kaki identik yang didistribusikan ke kedua sisi badan robot. Setiap kaki memiliki tiga derajat kebebasan. Desain persegi panjang adalah desain yang lebih mirip dengan bentuk binatang, desain ini cocok digunakan untuk gerakan maju, walaupun kurang fleksibel dalam berbelok, bergerak menyamping atau bergerak mundur [Woering R,0]. Gambar. Robot Hexapod MSR-H0 Dari Microsystem

2 b T 0,i =[ cosβ i sinβ i 0 x offset,i ] cosβ i sinβ i 0 y offset, i...() Gambar. Konstruksi Kaki Gambar merupakan bentuk model dari kaki robot, Z0 adalah base frame dari kaki, sedangkan Zb adalah frame pusat dari robot yang terletak di tengah tengah badan robot. Parameter dari kaki robot ditunjukkan oleh Tabel. Table. Parameter D-H kaki robot Link αi li θi di -90 l θ 0 0 l θ l3 θ3 0 Hasil dari transformasi matrik antara ujung kaki dengan base frame Z0 adalah sebagai berikut: C 3 C S 3 S C (l +l C +l 3 C 3) T 0 S 3 =[C C 3 S S 3 C S (l +l C +l 3 C 3 ) S 3 C 3 0 l 3 S 3 +l S...() Dari matrik T diatas maka persamaan forward kinematic dari kaki 3DOF ini adalah [ x y z] =[C (l +l C +l3c 3) ] S (l +lc +l 3 C 3 )...() l 3 S 3 +l S Inverse kinematic diturunkan dengan metode geometri menghasilkan persamaan 3, 4,dan 5. θ =atan( y x)...(3) ] 3. TRAYEKTORI UJUNG KAKI Algoritma trayektori kaki bekerja pada bidang x, y, z, tetapi untuk gerakan lurus maju (γ=0) trayektori hanya bekerja dalam bidang y. Posisi x ditentukan dengan memperhitungkan nilai sudut serong γ. Untuk memudahkan analisa trayektori akan dibagi menjadi bidang x-y dan bidang z-y. Trayektori yang digunakan adalah trayektori polinomial orde. Berikut adalah persamaan trayektori polinomial orde untuk bidang x-y. y(t)=a 0 +a t y' (t)=a...(7) y didefinisikan sebagai posisi saat waktu t dan y' adalah turunan posisi yaitu kecepatannya. Orde memiliki kecepatan yang tetap selama perpindahan dari y(t) menuju y(t+n) yakni sebesar a. Posisi x dapat ditentukan dengan x(t)=y(t)tan(γ) dan x'(t)=y'(t) Kecepatan gerak ini berbeda antara saat fase support dan fase transfer. Notasi a0 adalah posisi mula-mula dari langkah kaki yang kita kenal dengan AEP (Anterior Extreem Position) atau PEP (Posterior Extreem Position). Berikutnya untuk bidang y-z menggunakan Persamaan 8 berikut ini [Figliolini G, dkk, 007]. z(t )={0 i support phase(t β) Fcsin(π t t 0...(8) ) transfer phase(t>β)} i i t f t 0 Kurva saat kaki mengangkat dibentuk dengan kurva sinusoidal. Fc sebagai amplitudo kurva menunjukkan tinggi maksimal kaki melangkah atau disebut dengan foot clearence. Persamaan trayektori kurva sinusoidal hanya dipakai saat fase transfer, saat fase support koordinat z bernilai nol. θ 3 =±acos( l +l 3 (r l ) z )...(4) l l 3 z θ =atan( )±acos( l +(r l ) +z l 3 )...(5) r l l (r l ) +z Persamaan ke- kaki robot harus disatukan dalam satu frame untuk menyelesaikan kinematika robot. Berdasarkan Gambar 4, dengan i menunjukkan urutan kaki, matrik transformasi dari koordinat lokal ke koordinat global dapat disusun sebagai berikut. Gambar. Kurva Trayektori Kaki

3 4. POLA LANGKAH Dengan pembangkit trayektori dan inverse kinematic, kaki robot sudah bisa melangkah. Pada bagian ini algoritma gait diperlukan untuk mengatur kapan sebuah kaki berada pada fase support atau fase transfer. Prinsip perancangan algoritma gait disini adalah semua gerakan masing masing kaki adalah sama, yang berbeda adalah waktu tunda atau beda fase antar masing masing kaki [Woering R., 0]. Tiga jenis gait diaplikasikan disini yaitu gait pentapod, tetrapod dan tripod. Urutan langkah kaki ditunjukkan pada gambar 3 dengan bar hitam mewakili fase support dan spasi mewakili fase transfer. Gait Gait t Gait 3 Gambar 3. Diagram Gait Untuk membangkitkan gelombang gait dilakukan dengan sebuah tabel look-up dengan θn adalah waktu tunda setiap kaki dalam T ternormalisasi, di akhir setiap baris dalam tabel lookup adalah duty factor β. FASE( j, n)=[θ θ θ 3 θ 4 θ 5 θ β]...(9) beda fase untuk gait pentapod adalah berikut, FASE=[ 5 4 selanjutnya untuk gait tripod FASE=[ (0) ]...() 3] sedangkan untuk gait tripod adalah sebagai berikut FASE=[ Leg Leg Leg Leg Leg Leg Leg Leg Leg ]...() Beberapa gait dalam Persamaan 0,, digunakan pada algoritma pembangkitan gait hexapod yang ditunjukkan oleh Gambar 4. Gambar 4. Diagram Alir Pembangkitan Gait 5. MANUVER GERAKAN ROBOT Gerakan robot terdiri dari gerakan dasar, yaitu gerakan jalan lurus, dan gerakan berputar. 5.. Gerakan Jalan Lurus Prinsip dari pergerakan lurus adalah koordinat kaki saat memulai dengan koordinat akhir saat fase support dihubungkan oleh garis lurus. Variabel dari gerakan ini adalah panjang langkah Fs dan sudut serong γ. Gambar 5 memperlihatkan koordinat global robot dan transformasi ke koordinat awal dan akhir dari kaki ke-. Garis a-b berwarna biru adalah garis yang dibentuk oleh trayektori dengan panjang Fs diukur dalam koordinat global, kemudian garis tersebut di transformasi ke masing masing kaki robot dan digambarkan dalam garis merah. a γ Y y_loc x_offse t y_offse y_glo b x_loc X b Gambar 5. Penempatan Kurva Trayektori Untuk Gerakan Lurus cr β' L AEP L PE P

4 Pada pergerakan ini bentuk langkah dan panjang langkah sama untuk semua kaki, sehingga hanya perlu satu perhitungan saja kemudian didistribusikan ke semua kaki. Langkah pertama untuk membuat gerakan jalan lurus adalah membuat kurva lintasan kaki pada vektor F yang mempunyai ujung titik a dan b menggunakan persamaan trayektori yaitu, F (t)= (t ) v Δt {F r support phase(t β) F (t )+v p Δ t transfer phase(t>β)}...(3) Dengan memasukkan variabel γ koordinat x dan y dihitung dengan persamaan, Leg 75 Global Coordinat 30 y 50 Leg Local Coordinat r β a x P b x(t )= sin(γ)f (t )...(4) y (t)= cos(γ) F (t ) dan koordinat z adalah sebagai berikut, Leg z(t )={0 i support phase(t β) Fcsin(π t t 0...(5) ) transfer phase(t>β)} i i t f t 0 Dengan mengamati Gambar 5, cr merupakan jarak aman operasional kaki diukur pada sumbu x lokal masing masing kaki, dan β merupakan sudut putar koordinat lokal terhadap sumbu z, maka, L i =cr cos(β i ) L i =cr sin (β i )...() x_offset dan y_offset adalah jarak titik pusat koordinat lokal diukur dari pusat koordinat global, koordinat kurva trayektori kaki jika didistribusikan ke masing masing kaki menggunakan Persamaan 7. x i (t)=x offset i +L i+x(t) y i (t)= y offset i +L i+y (t) z i (t )=z(t) 5.. Gerakan Berputar...(7) Gambar memperlihatkan kurva langkah kaki gerakan berputar yang akan dibentuk oleh ujung kaki yang berpusat di origin koordinat global. Metode untuk membuat gerakan berputar adalah membangkitkan posisi sudut dari ujung kaki menggunakan Persamaan 3 dengan F sebagai fungsi sudut. Setelah posisi sudut diketahui barulah dihitung posisi x, y dan posisi z. Langkah pertama adalah menentukan sudut acuan α, kurva dari trayektori sudut memiliki nilai tengah pada sudut α yangdicari dengan Persamaan 8. Gambar. Penempatan Kurva Trayektori Untuk Gerakan Berputar Sudut γ adalah sudut putar robot yang diinginkan, jika γ bernilai positif berarti robot berputar berlawanan jarum jam sepanjang γ, maka sudut mula mula dari gerakan ini adalah angle i (0)=α i γ...(9) Selanjutnya dengan Persamaan 5 dengan fungsi F sebagai fungsi sudut (angle_i), posisi sudut masing masing kaki dihitung menggunakan persamaan berikut, angle i (t)= i(t) v r Δ t support phase(t β) {angle i (t)+v p Δ t transfer phase(t >β)} (0) Setelah sudut diketahui, langkah selanjutnya adalah mengkonversi sudut ke koordinat x dan y menggunakan Persamaan 3, sedangkan koordinat z didapat dari Persamaan 7. x i (t )=cos(angle i (t )) P i x +P i y y i (t)=sin(angle i (t )) P i x +P i y...(). HASIL PERANCANGAN DAN PENGUJIAN Gambar 7 berikut ini menunjukkan bentuk simulasi robot pada program aplikasi MATLAB. P i x= x offset i + L i P i y= y offset i +L i α i =atan ( P i x P i y )...(8) Gambar 7. Bentuk Simulasi Robot

5 Kinematika kaki robot mempunyai area kerja tertentu, untuk menentukan daerah kerja dari kaki robot harus diperhatikan konstruksi mekaniknya yakni penempatan aktuator motor servo dan keterbatasan sudut yang dapat dibentuk oleh motor servo. Tabel menunjukkan variabel dan parameter dari kaki robot untuk analisa workspace atau daerah kerja kaki robot [Gouda B.K., 00]. Tabel. Batasan Sudut Sendi Kaki Robot Sendi Panjang lengan (mm) Sudut minimum (º) Sudut maximum (º) Sendi Sendi Sendi Analisa berikutnya adalah kurva trayektori. Kurva saat kaki mengangkat dibentuk dengan kurva sinusoidal. Fc sebagai amplitudo kurva menunjukkan tinggi maksimal kaki melangkah atau disebut dengan foot clearence. Persamaan trayektori kurva sinusoidal hanya dipakai saat fase transfer, saat fase support koordinat z bernilai konstan. Bentuk kurva langkah kaki terdapat pada Gambar 0. Waktu t adalah iterasi dengan Δt tertentu dalam satuan detik, iterasi t menentukan seberapa banyak titik yang dihasilkan untuk berpindah dari AEP ke PEP yang berarti semakin banyak iterasi menghasilkan kurva yang halus tetapi waktu yang diperlukan akan semakin lama karena proses komputasi yang banyak, sebaliknya dengan iterasi yang minimum akan mempercepat proses perpindahan tetapi kurva yang dihasilkan menjadi kasar. Analisa gait (pola langkah) dilakukan dengan membandingkan antara kecepatan gerak robot dengan konsumsi arus pada kaki robot, berikut ini adalah salah satu grafik perubahan sudut dan arus listrik yang dibutuhkan oleh kaki robot. Gambar 8. Workspace 3D Kaki Robot Pada Gambar 8 diatas menunjukkan area kerja yang dapat dijelajahi oleh ujung kaki dengan besar sudut sendi seperti pada tabel dengan step 0º. Gambar 8 dan Gambar 9 merepresentasikan grafik D untuk memperjelas tampilan area kerja dari kaki sehingga dapat dilihat bahwa tinggi robot yang dapat dijangkau dan panjang langkah yang dapat dibentuk oleh kaki robot. Gambar. Perubahan Sudut Dan Arus Yang Dibutuhkan Kaki Ke-3 Pada Mode Gerakan Lurus Tabel 3 berikut menunjukkan perbandingan kecepatan dan konsumsi arus dari semua mode gait dengan panjang langkah Fs= 0mm dan cycle time T=s. Tabel 3. Tabel Perbandingan Gait Gait V mm/s Gerak Lurus Konsumsi Arus (ma) Gerak Berputar V rad/s Konsumsi Arus(mA) Jumlah Kaki Penopang Pentapod 33,3 70,5 0,39 5,8 5 Tetrapod 44,7 89,9 0, tripod 0,3 0,7 0, 3 Gambar 0. Kurva Trayektori Informasi dari tabel diatas adalah adalah gait yang paling efisien adalah gait tripod karena dengan konsumsi arus yang tidak terlalu beda dibandingkan gait lainnya

6 mampu memberikan kecepatan yang maksimal dan tetap mampu menjaga kestabilitas statis. Selanjutnya kecepatan maksimal dari ketiga jenis gait diuji pada bagian berikut ini. Pengujian Kecepatan dilakukan dengan menjalankan robot dengan Fs dan T bervariasi. Hasil pengujian ditunjukkan pada Gambar. servo telah mencapai kecepatan maksimal sehingga saat dioperasikan pada kecepatan melebihi kemampuannya, motor servo akan tetap berada pada kecepatan maksimalnya. 7. KESIMPULAN Algoritma inverse kinematic diimplementasikan untuk mengatur pergerakan robot hexapod 3DOF. Trayektori orde dirasa cukup handal untuk diterapkan pada robot dengan aktuator motor servo. Tiga jenis pola langkah (gait) digunakan untuk mengatur koordinasi gerakan kaki dalam berjalan dan pola tripod merupakan pola yang paling efisien untuk berjalan. Gerakan dasar yang dibangun disini adalah gerakan maju atau serong, dan gerakan berputar. Algoritma yang dibangun dan diaplikasikan mampu membuat robot hexapod MSR-H0 berjalan dengan kecepatan maksimal sebesar mm/detik menggunakan gait tripod dengan Fs=00cm dan T=detik. Kontrol open loop menunjukkan selisih antara kecepatan aktual dengan kecepatan referensi yang cukup besar karena pengaruh permukaan lantai dan kemampuan aktuator sendinya. Gambar. Pengujian Kecepatan Tabel 5. Pengujian Error Sudut Serong No Sudut serong β (rad) Set point 0 0,3 0,5 0,7,5 Sebenarnya -0,03 0,58 0, 0,45 0,7,5 Kecepatan maksimal dari robot didapatkan saat T= detik dan Fs=00mm, yakni menghasilkan kecepatan maksimal mm/s. Sedangkan kecepatan robot yang paling sesuai dengan set point adalah saat menggunakan T= detik. Terdapat selisih antara nilai set point dengan nilai sebenarnya, ini diakibatkan karena kaki robot yang mudah slip saat dioperasikan pada permukaan licin. Masalah ini bisa diatasi dengan memasang kontroler close loop untuk menjaga kecepatan dan sudut serong agar mendekati set point. Saat dioperasikan menggunakan T< terlihat selisih yang cukup besar, salah satu penyebabnya karena motor 8. REFERENSI Figliolini G., Stan S. D., Rea P., 007, Motion Analisys of Leg Tip of a Sig-Legged Walking Robot, IFToMM Wolrd Congress. Gouda Bhanu K.,00, Optimal Robot Trajectory Planning Using Evolutionary Algorithms, Master's Thesis, C leveland State University. Linxmotion Inc., 005, Manual SSC-3. Woering R., 0, Simulating the "first steps" of a walking hexapod robot, Master's Thesis, University of Technology Eindhoven. BIODATA PENULIS Danang Yufan Habibi, lahir di Magelang pada tanggal 9 September 987. Mengawali pendidikan teknik di SMK Negeri Magelang bidang Teknik Elektronika, Komputer, dan Jaringan. Tahun 00 melanjutkan studi di Program Diploma Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada. Setelah menyelesaikan masa studi tahun 009, kemudian melanjutkan program lintas jalur D3 ke S di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya mengambil program studi Teknik Sistem Pengaturan. Robotika, elektronika analog, embedded system, sistem kontrol dan otomasi adalah bidang-bidang yang diminati semenjak duduk di perguruan tinggi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata Robot berasal dari bahasa Cekoslowakia, yakni robota, yang Isaac Asimov mengajukan ada 3 hukum dari robotics dimana

BAB 2 LANDASAN TEORI. Kata Robot berasal dari bahasa Cekoslowakia, yakni robota, yang Isaac Asimov mengajukan ada 3 hukum dari robotics dimana BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. PENGERTIAN ROBOT Kata Robot berasal dari bahasa Cekoslowakia, yakni robota, yang berarti pekerja. Robot diciptakan atas dasar untuk mendukung dan membantu pekerjaan manusia. Istilah

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari algoritma robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang dibuat untuk tugas akhir

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Robot merupakan perangkat otomatis yang dirancang untuk mampu bergerak sendiri sesuai dengan yang diperintahkan dan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan yang diberikan.

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan ditampilkan dan dijelaskan mengenai pengujian sistem dan dokumuentasi data-data percobaan yang telah direalisasikan sesuai dengan spesifikasi yang telah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini membahas perancangan sistem yang digunakan pada robot hexapod.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini membahas perancangan sistem yang digunakan pada robot hexapod. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini membahas perancangan sistem yang digunakan pada robot hexapod. Perancangan sistem terdiri dari perancangan perangkat keras, perancangan struktur mekanik robot, dan perancangan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya,

BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT. Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, 92 BAB 4 ANALISIS SIMULASI KINEMATIKA ROBOT Dengan telah dibangunnya model matematika robot dan robot sesungguhnya, maka diperlukan analisis kinematika untuk mengetahui seberapa jauh model matematika itu

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian.

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1. Letak CoM dan poros putar robot pada sumbu kartesian. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem yang dirancang. Teori-teori yang digunakan dalam realisasi skripsi ini antara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya, akan tetapi aplikasinya tidak untuk robot KRCI. Oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN. sebelumnya, akan tetapi aplikasinya tidak untuk robot KRCI. Oleh karena itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara berkembang turut memerhatikan penelitian di bidang robotika. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya kompetisi robot di Indonesia. Salah

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN. Tahap pengujian adalah sebagai berikut : Trajectory planning jalan lurus: dengan mengambil sample dari track KRCI

BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN. Tahap pengujian adalah sebagai berikut : Trajectory planning jalan lurus: dengan mengambil sample dari track KRCI BAB 4 ANALISA DAN BAHASAN 4.1 Tahap Pengujian Tahap pengujian adalah sebagai berikut : Menguji masing-masing gait, dengan mengukur parameter waktu dan posisi error. Trajectory planning jalan lurus: dengan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INVERSE KINEMATIC PADA PERGERAKAN MOBILE ROBOT KRPAI DIVISI BERKAKI

IMPLEMENTASI INVERSE KINEMATIC PADA PERGERAKAN MOBILE ROBOT KRPAI DIVISI BERKAKI IMPLEMENTASI INVERSE KINEMATIC PADA PERGERAKAN MOBILE ROBOT KRPAI DIVISI BERKAKI Publikasi Jurnal Skripsi Disusun oleh : EKY PRASETYA NIM. 0910633047-63 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KINERJA PENGENDALI

BAB IV ANALISIS KINERJA PENGENDALI BAB IV ANALISIS KINERJA PENGENDALI Pada tahap ini akan diperlihatkan kinerja kinerja PML menggunakan simulasi[1] dan realisasi pada plant sesungguhnya yaitu manipulator. Pada tahap simulasi akan diperlihatkan

Lebih terperinci

Tugas Besar 1. Mata Kuliah Robotika. Forward dan Inverse Kinematics Robot Puma 560, Standford Manipulator, dan Cincinnati Milacron

Tugas Besar 1. Mata Kuliah Robotika. Forward dan Inverse Kinematics Robot Puma 560, Standford Manipulator, dan Cincinnati Milacron Tugas Besar 1 Mata Kuliah Robotika Forward dan Inverse Kinematics Robot Puma 560, Standford Manipulator, dan Cincinnati Milacron Oleh : DWIKY HERLAMBANG.P / 2212105022 1. Forward Kinematics Koordinat posisi

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN ANALISA DATA

BAB 4 EVALUASI DAN ANALISA DATA BAB 4 EVALUASI DAN ANALISA DATA Pada bab ini akan dibahas tentang evaluasi dan analisa data yang terdapat pada penelitian yang dilakukan. 4.1 Evaluasi inverse dan forward kinematik Pada bagian ini dilakukan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI INVERSE KINEMATICS TERHADAP POLA GERAK HEXAPOD ROBOT 2 DOF

IMPLEMENTASI INVERSE KINEMATICS TERHADAP POLA GERAK HEXAPOD ROBOT 2 DOF 14 Dielektrika, [P-ISSN 086-9487] [E-ISSN 79-60X] Vol. 4, No. : 14-146, Agustus 017 IMPLEMENTASI INVERSE KINEMATICS TERHADAP POLA GERAK HEXAPOD ROBOT DOF Selamat Muslimin1 1, Kharis Salahuddin 1, Ekawati

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan mekanik robot, perangkat lunak dari algoritma robot, serta metode pengujian robot. 3.1. Perancangan Mekanik Robot Bagian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia robotika memiliki unsur yang sedikit berbeda dengan ilmu-ilmu dasar atau terapan lainnya. Ilmu dasar biasanya berkembang dari suatu asas atau hipotesa

Lebih terperinci

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api

Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api Implementasi Sistem Navigasi Behavior Based Robotic dan Kontroler Fuzzy pada Manuver Robot Cerdas Pemadam Api Rully Muhammad Iqbal NRP 2210105011 Dosen Pembimbing: Rudy Dikairono, ST., MT Dr. Tri Arief

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error

BAB II DASAR TEORI 2.1. Metode Trial and Error BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang robot menggunakan algoritma kinematika balik. 2.1. Metode Trial and Error Metode trial and

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL ANALISIS INVERSE KINEMATICS TERSEGMENTASI BERBASIS GEOMETRIS PADA ROBOT HUMANOID SAAT BERJALAN

HALAMAN JUDUL ANALISIS INVERSE KINEMATICS TERSEGMENTASI BERBASIS GEOMETRIS PADA ROBOT HUMANOID SAAT BERJALAN HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TE 141599 ANALISIS INVERSE KINEMATICS TERSEGMENTASI BERBASIS GEOMETRIS PADA ROBOT HUMANOID SAAT BERJALAN Praditya Handi Setiawan NRP 2213106026 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem.

BAB II DASAR TEORI. Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori-teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merancang sistem. 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Perancangan Sistem Kontrol dan Algoritma Untuk Optimalisasi

Lebih terperinci

Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics

Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi Terapan (SEMANTIK) 2015 281 Remote Control Robot Kaki Enam (Hexapod) Berbasis Android dengan Menggunakan Metode Inverse Kinematics Hasbullah Ibrahim

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA TRIPOD GAIT

PENERAPAN ALGORITMA TRIPOD GAIT PENERAPAN ALGORITMA TRIPOD GAIT PADA ROBOT HEXAPOD BERBASIS ARDUINO MEGA128 Muhammad Fachrizal, Prihastuti Harsani, Andi Chairunnas Email: joefachrizal@unpak.ac.id Program Studi Ilmu Komputer FMIPA Universitas

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC

SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC SISTEM PENGENDALI ROBOT LENGAN MENGGUNAKAN PEMROGRAMAN VISUAL BASIC Syarifah Hamidah [1], Seno D. Panjaitan [], Dedi Triyanto [3] Jurusan Sistem Komputer, Fak.MIPA Universitas Tanjungpura [1][3] Jurusan

Lebih terperinci

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps,

peralatan-peralatan industri maupun rumah tangga seperti pada fan, blower, pumps, 1.1 Latar Belakang Kebutuhan tenaga listrik meningkat mengikuti perkembangan kehidupan manusia dan pertumbuhan di segala sektor industri yang mengarah ke modernisasi. Dalam sebagian besar industri, sekitar

Lebih terperinci

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya

Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya 1 Desain dan Simulasi Konverter Buck Sebagai Pengontrol Tegangan AC Satu Tingkat dengan Perbaikan Faktor Daya Dimas Setiyo Wibowo, Mochamad Ashari dan Heri Suryoatmojo Teknik Elektro, Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Robot manipulator adalah sebuah robot yang secara mekanik dapat difungsikan untuk memindahkan, mengangkat dan memanipulasi benda kerja[11]. Model dinamika dari robot

Lebih terperinci

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC

4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. pengujian simulasi open loop juga digunakan untuk mengamati respon motor DC 4. BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS 4.1 Pengujian Open Loop Motor DC Pengujian simulasi open loop berfungsi untuk mengamati model motor DC apakah memiliki dinamik sama dengan motor DC yang sesungguhnya. Selain

Lebih terperinci

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika 578/AKRED/P2MI-LIPI/07/ a/E/KPT/2017

Jurnal Penelitian Pos dan Informatika 578/AKRED/P2MI-LIPI/07/ a/E/KPT/2017 JPPI Vol 7 No 1 (2017) 37-48 Jurnal Penelitian Pos dan Informatika 578/AKRED/P2MI-LIPI/07/2014 32a/E/KPT/2017 e-issn 2476-9266 p-issn: 2088-9402 DOI: 10.17933/jppi.2017.070103 PENERAPAN ALGORITMA TRIPOD

Lebih terperinci

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler...

Kendali Perancangan Kontroler PID dengan Metode Root Locus Mencari PD Kontroler Mencari PI dan PID kontroler... DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... i LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii HALAMAN MOTTO... iv KATA PENGANTAR... v ABSTRAK... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID

UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID UJI PERFORMANSI PADA SISTEM KONTROL LEVEL AIR DENGAN VARIASI BEBAN MENGGUNAKAN KONTROLER PID Joko Prasetyo, Purwanto, Rahmadwati. Abstrak Pompa air di dunia industri sudah umum digunakan sebagai aktuator

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARM MANIPULATOR PEMILAH BARANG BERDASARKAN WARNA DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS

PERANCANGAN ARM MANIPULATOR PEMILAH BARANG BERDASARKAN WARNA DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS PERANCANGAN ARM MANIPULATOR PEMILAH BARANG BERDASARKAN WARNA DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS Lanang Febriramadhan *), Aris Triwiyatno, and Sumardi Program S1 Teknik Elektro, Departemen Teknik Elektro,

Lebih terperinci

Pengembangan Robot Hexapod untuk Melacak Sumber Gas

Pengembangan Robot Hexapod untuk Melacak Sumber Gas 12 Pengembangan Robot Hexapod untuk Melacak Sumber Hani Avrilyantama, Muhammad Rivai, Djoko Purwanto Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Perancangan Perancangan sistem didasarkan pada teknologi computer vision yang menjadi salah satu faktor penunjang dalam perkembangan dunia pengetahuan dan teknologi,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Komputer Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 SIMULASI KINEMATIKA LENGAN ROBOT INDUSTRI DENGAN 6 DERAJAT KEBEBASAN Andy Rosady 0400530056 Riza

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER

RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER RANCANG BANGUN SISTEM KENDALI KECEPATAN KURSI RODA LISTRIK BERBASIS DISTURBANCE OBSERVER Firdaus NRP 2208 204 009 PROGRAM MAGISTER BIDANG KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA TEKNIK ELEKTRO Fakultas Teknologi Industri

Lebih terperinci

APPLICATION OF ALGORITHM OF THE TRIPOD GAIT ON A HEXAPOD ROBOTS USING ARDUINO MEGA128

APPLICATION OF ALGORITHM OF THE TRIPOD GAIT ON A HEXAPOD ROBOTS USING ARDUINO MEGA128 Penerapan Algoritma Tripod Gait Pada Robot Hexapod Menggunakan Arduino Mega128 (Andi Chairunnas) PENERAPAN ALGORITMA TRIPOD GAIT PADA ROBOT HEXAPOD MENGGUNAKAN ARDUINO MEGA128 APPLICATION OF ALGORITHM

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Hasil Penelitian Setelah alat dan bahan didapat dan dipersiapkan maka perangkat-keras dan perangkat-lunak telah berhasil dibuat sesuai dengan rancangan awal walau

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM KENDALI PID SEBAGAI PENGONTROL KECEPATAN ROBOT MOBIL PADA LINTASAN DATAR, TANJAKAN, DAN TURUNAN TUGAS AKHIR Oleh : Imil Hamda Imran NIM : 06175062 Pembimbing I : Ir.

Lebih terperinci

BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION

BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION BAB 3 PENANGANAN JARINGAN KOMUNIKASI MULTIHOP TERKONFIGURASI SENDIRI UNTUK PAIRFORM-COMMUNICATION Bab ini akan menjelaskan tentang penanganan jaringan untuk komunikasi antara dua sumber yang berpasangan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Mikrokontroller AVR Mikrokontroller adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan serta keluaran serta dapat di read dan write dengan cara khusus. Mikrokontroller

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA KONTROL GERAK SIRIP ELEVATOR

BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA KONTROL GERAK SIRIP ELEVATOR 33 BAB 4 PENGUJIAN DAN ANALISA KONTROL GERAK SIRIP ELEVATOR 4.1 Pengujian Rangkaian Untuk dapat melakukan pengontrolan gerakan sirip elevator pada pesawat tanpa awak, terlebih dahulu dilakukan uji rangkaian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MOTION CAPTURE SYSTEM UNTUK TRAJECTORY PLANNING

PENGEMBANGAN MOTION CAPTURE SYSTEM UNTUK TRAJECTORY PLANNING PENGEMBANGAN MOTION CAPTURE SYSTEM UNTUK TRAJECTORY PLANNING ELVA SUSIANTI 2209204802 Pembimbing: 1. ACHMAD ARIFIN, ST., M. Eng., Ph.D 2. Ir. DJOKO PURWANTO, M. Eng., Ph.D. Bidang Keahlian Teknik Elektronika

Lebih terperinci

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560

SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 1 SISTEM PENGATURAN POSISI SUDUT PUTAR MOTOR DC PADA MODEL ROTARY PARKING MENGGUNAKAN KONTROLER PID BERBASIS ARDUINO MEGA 2560 Adityan Ilmawan Putra, Pembimbing 1: Purwanto, Pembimbing 2: Bambang Siswojo.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN BAB III METODOLOGI 3.1. PENDAHULUAN Dalam melakukan studi Tugas Akhir diperlukan metodologi yang akan digunakan agar studi ini dapat berjalan sesuai dengan koridor yang telah direncanakan di awal. Dalam

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN MEKANISME PENGHASIL GERAK AYUN PENDULUM SINGLE-DOF

RANCANG BANGUN MEKANISME PENGHASIL GERAK AYUN PENDULUM SINGLE-DOF RANCANG BANGUN MEKANISME PENGHASIL GERAK AYUN PENDULUM SINGLE-DOF Ainur Hariadi, Harus Laksana Guntur Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, ITS Surabaya Email : ainur.hariadi@yahoo.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN

Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan NN Sistem Pengemudian Otomatis pada Kendaraan Berroda dengan Model Pembelajaran On-line Menggunakan Eru Puspita Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS Keputih

Lebih terperinci

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452

Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Implementasi Modul Kontrol Temperatur Nano-Material ThSrO Menggunakan Mikrokontroler Digital PIC18F452 Moh. Hardiyanto 1,2 1 Program Studi Teknik Industri, Institut Teknologi Indonesia 2 Laboratory of

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM Aretasiwi Anyakrawati, Pembimbing : Goegoes D.N, Pembimbing 2: Purwanto. Abstrak- Pendulum terbalik mempunyai

Lebih terperinci

HALAMAN JUDUL PERANCANGAN KONTROL STABILITAS HEXAPOD ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURO-FUZZY

HALAMAN JUDUL PERANCANGAN KONTROL STABILITAS HEXAPOD ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURO-FUZZY HALAMAN JUDUL TUGAS AKHIR TE 141599 PERANCANGAN KONTROL STABILITAS HEXAPOD ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURO-FUZZY Muhammad Fajar Ramadhan NRP 2215105038 Dosen Pembimbing Ir. Rusdhianto Effendi, A.K., MT.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR ROBOTIKA KODE / SKS : / 3 SKS

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH : PENGANTAR ROBOTIKA KODE / SKS : / 3 SKS Proses Belajar Mengajar Dosen Mahasiswa Mata Pra Syarat SATUAN ACARA PERKULIAHAN : Menjelaskan, Memberi Contoh, Diskusi, Memberi Tugas : Mendengarkan, Mencatat, Diskusi, Mengerjakan Tugas : Mikrokomputer,

Lebih terperinci

PENERAPAN INVERS KINEMATIK TERHADAP PERGERAKAN KAKI PADA ROBOT HEXAPOD

PENERAPAN INVERS KINEMATIK TERHADAP PERGERAKAN KAKI PADA ROBOT HEXAPOD PENERAPAN INVERS KINEMATIK TERHADAP PERGERAKAN KAKI PADA ROBOT HEXAPOD Johan Wijaya Kusuma (white.joe888@gmail.com) Shinta P (shinta.puspasari@gmail.com), Dedy H (dedi.tries@gmail.com) Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pemodelan Robot Dengan Software Autocad Inventor. robot ular 3-DOF yang terdapat di paper [5].

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Pemodelan Robot Dengan Software Autocad Inventor. robot ular 3-DOF yang terdapat di paper [5]. BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metodologi Penelitian Pada bab ini, dibahas mengenai tahapan perancangan robot dimulai dari perancangan model 3D robot menggunakan Autocad Inventor hingga simulasi dan pengambilan

Lebih terperinci

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT

BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT BAB 3 DESAIN HUMANOID ROBOT Dalam bab ini berisi tentang tahapan dalam mendesain humanoid robot, diagaram alir penelitian, pemodelan humanoid robot dengan software SolidWorks serta pemodelan kinematik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam mendisain sebuah sistem kontrol untuk sebuah plant yang parameterparameternya tidak berubah, metode pendekatan standar dengan sebuah pengontrol yang parameter-parameternya

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN Semua mekanisme yang telah berhasil dirancang kemudian dirangkai menjadi satu dengan sistem kontrol. Sistem kontrol yang digunakan berupa sistem kontrol loop tertutup yang menjadikan

Lebih terperinci

PERENCANAAN GERAK ROBOT HEXAPOD

PERENCANAAN GERAK ROBOT HEXAPOD PERENCANAAN GERAK ROBOT HEXAPOD Adithya Pratama Program Studi Sistem Komputer, Universitas Bina Nusantara, adith5pratama@gmail.com Alfred Junus Verdio Manalu Program Studi Sistem Komputer, Universitas

Lebih terperinci

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta

Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe 1 Untuk Sistem Pendulum Kereta Kontrol Fuzzy Takagi-Sugeno Berbasis Sistem Servo Tipe Untuk Sistem Pendulum Kereta Helvin Indrawati, Trihastuti Agustinah Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt

PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt PENENTUAN SUDUT LENGAN ROBOT HUMANOID BERDASARKAN KOORDINAT YANG DIKIRIM DARI PC MENGGUNAKAN USER INTERFACE YANG DIBUAT DARI Qt Adiyatma Ghazian Pratama¹, Ir. Nurussa adah, MT. 2, Mochammad Rif an, ST.,

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS 3.1. Spesifikasi Perancangan Perangkat Keras Secara sederhana, perangkat keras pada tugas akhir ini berhubungan dengan rancang bangun robot tangan. Sumbu

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA

SATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA Mata Kuliah Kode / SKS Program Studi Fakultas : Pengantar Robotika : AK0223 / 2 SKS : Sistem Komputer : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi Pengenalan Tentang Disiplin Ilmu Robotika mengetahui tentang

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. PERNYATAAN... ii. HALAMAN PERSEMBAHAN... iii. KATA PENGANTAR...iv. DAFTAR ISI...vi. DAFTAR TABEL... vi DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... i PERNYATAAN... ii HALAMAN PERSEMBAHAN... iii KATA PENGANTAR...iv DAFTAR ISI...vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... x DAFTAR LISTING PROGRAM... xiv DAFTAR SINGKATAN...

Lebih terperinci

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT)

DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) DESAIN KONTROL PID UNTUK MENGATUR KECEPATAN MOTOR DC PADA ELECTRICAL CONTINUOUSLY VARIABLE TRANSMISSION (ECVT) Oleh : Raga Sapdhie Wiyanto Nrp 2108 100 526 Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle

Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle PROCEDIG SEMIAR TUGAS AKHIR JUI 013 1 Desain dan Implementasi Kontroler Sliding Mode untuk Pengaturan Akselerasi pada Simulator Hybrid Electric Vehicle Suci Endah Sholihah, Mochammad Rameli, dan Rusdhianto

Lebih terperinci

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci:

ABSTRAK. Inverted Pendulum, Proporsional Integral Derivative, Simulink Matlab. Kata kunci: PROJECT OF AN INTELLIGENT DIFFERENTIALY DRIVEN TWO WHEELS PERSONAL VEHICLE (ID2TWV) SUBTITLE MODELING AND EXPERIMENT OF ID2TWV BASED ON AN INVERTED PENDULUM MODEL USING MATLAB SIMULINK Febry C.N*, EndraPitowarno**

Lebih terperinci

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES

KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (15) ISSN: 337-3539 (31-971 Print) A-594 KONTROL TRACKING FUZZY UNTUK SISTEM PENDULUM KERETA MENGGUNAKAN PENDEKATAN LINEAR MATRIX INEQUALITIES Rizki Wijayanti, Trihastuti

Lebih terperinci

Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller

Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller Implementasi Kendali Logika Fuzzy pada Pengendalian Kecepatan Motor DC Berbasis Programmable Logic Controller Thiang, Resmana, Fengky Setiono Jurusan Teknik Elektro Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan sistem dari perangkat keras, serta perangkat lunak robot. 3.1. Gambaran Sistem Sistem yang direalisasikan dalam skripsi ini

Lebih terperinci

Bab IV Pengujian dan Analisis

Bab IV Pengujian dan Analisis Bab IV Pengujian dan Analisis Setelah proses perancangan, dilakukan pengujian dan analisis untuk mengukur tingkat keberhasilan perancangan yang telah dilakukan. Pengujian dilakukan permodul, setelah modul-modul

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID

SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID SISTEM PENGENDALIAN SUHU PADA TUNGKU BAKAR MENGGUNAKAN KONTROLER PID Raditya Wiradhana, Pembimbing 1: M. Aziz Muslim, Pembimbing 2: Purwanto. 1 Abstrak Pada saat ini masih banyak tungku bakar berbahan

Lebih terperinci

SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI

SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI SISTEM KENDALI MANIPULATOR ROBOT SEBAGAI PENYELEKSI BENDA BERWARNA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik Elektro Universitas Muhammadiyah Malang Disusun

Lebih terperinci

PENERAPAN INVERS KINEMATIKA UNTUK PERGERAKAN KAKI ROBOT BIPED

PENERAPAN INVERS KINEMATIKA UNTUK PERGERAKAN KAKI ROBOT BIPED TINF - 05 ISSN : 407 846 e-issn : 460 846 PENERAPAN INVERS KINEMATIKA UNTUK PERGERAKAN KAKI ROBOT BIPED Surya Setiawan, Firdaus, Budi Rahmadya 3*, Derisma 4,3,4 Jurusan Sistem Komputer Fakultas Teknologi

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka a. Implementasi Dynamic Walking pada Humanoid Robot Soccer

BAB II DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka a. Implementasi Dynamic Walking pada Humanoid Robot Soccer BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas beberapa teori pendukung yang digunakan sebagai acuan dalam merealisasikan sistem. Teori-teori yang digunakan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari 2.1.

Lebih terperinci

Aktuator Berkaki pada Robot Pencari Korban Bencana Tsunami Sub judul : Algoritma Reinforcement Learning

Aktuator Berkaki pada Robot Pencari Korban Bencana Tsunami Sub judul : Algoritma Reinforcement Learning Aktuator Berkaki pada Robot Pencari Korban Bencana Tsunami Sub judul : Algoritma Reinforcement Learning Adnan Rachmat Anom Besari, Dr.Ir. Son Kuswadi Jurusan Elektronika- Politeknik Elektronika Negeri

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (secara hardware).hasil implementasi akan dievaluasi untuk mengetahui apakah BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pelaksanaan dari perancangan telah dibuat dan dijelaskan pada Bab 3, kemudian perancangan tersebut diimplementasi ke dalam bentuk yang nyata (secara hardware).hasil implementasi

Lebih terperinci

PATH TRACKING PADA MOBILE ROBOT DENGAN UMPAN BALIK ODOMETRY

PATH TRACKING PADA MOBILE ROBOT DENGAN UMPAN BALIK ODOMETRY PATH TRACKING PADA MOBILE ROBOT DENGAN UMPAN BALIK ODOMETRY Bayu Sandi Marta (1), Fernando Ardilla (2), A.R. Anom Besari (2) (1) Mahasiswa Program Studi Teknik Komputer, (2) Dosen Program Studi Teknik

Lebih terperinci

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro

TKC306 - Robotika. Eko Didik Widianto. Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Robot Robot TKC306 - Robotika Eko Didik Sistem Komputer - Universitas Diponegoro Review Kuliah Pembahasan tentang aktuator robot beroda Referensi: : magnet permanen, stepper, brushless, servo Teknik PWM

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN MODUL SIMULATOR FISIKA

BAB IV PENGUJIAN MODUL SIMULATOR FISIKA BAB IV PENGUJIAN MODUL SIMULATOR FISIKA 4.1 Spesifikasi Pengujian 4.1.1 Ruang Lingkup Pengujian Pengujian terhadap implementasi modul simulator dilakukan melalui dua tahap pengujian. Pengujian tahap pertama

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM Bab ini berisi pembahasan mengenai perancangan terhadap sistem yang akan dibuat. Dalam merancang sebuah sistem, dilakukan beberapa pendekatan dan analisis mengenai sistem yang

Lebih terperinci

OPTIMASI PERENCANAAN JALUR PADA MOBILE ROBOT BERBASIS ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POLA DISTRIBUSI NORMAL

OPTIMASI PERENCANAAN JALUR PADA MOBILE ROBOT BERBASIS ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POLA DISTRIBUSI NORMAL OPTIMASI PERENCANAAN JALUR PADA MOBILE ROBOT BERBASIS ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN POLA DISTRIBUSI NORMAL Bayu Sandi Marta 1), Djoko Purwanto 2) 1), 2) Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF

Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF Perancangan Dan Implementasi Kontrol Adaptif Untuk Smooth Trajectory Pada Manipulator 4 DOF Furqan, Rusdhianto Effendi AK, Eka Iskandar Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada Bab 3 telah dibahas tahapan yang dilakukan dalam merancang sistem hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa keseimbangan, analisa pusat

Lebih terperinci

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC

Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC Identifikasi Self Tuning PID Kontroler Metode Backward Rectangular Pada Motor DC Andhyka Vireza, M. Aziz Muslim, Goegoes Dwi N. 1 Abstrak Kontroler PID akan berjalan dengan baik jika mendapatkan tuning

Lebih terperinci

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO Jalan MT Haryono 67 Telp & Fax. 5566 Malang 655 KODE PJ- PENGESAHAN PUBLIKASI HASIL PENELITIAN SKRIPSI

Lebih terperinci

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH

PRESENTASI TUGAS AKHIR. Oleh : M. NUR SHOBAKH PRESENTASI TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN ROBOT PENGIKUT GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER SEBAGAI MEJA PENGANTAR MAKANAN OTOMATIS Oleh : M. NUR SHOBAKH 2108 030 061 DOSEN PEMBIMBING : Dr. Ir. Bambang Sampurno,

Lebih terperinci

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua

Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Volume 1 Nomor 2, April 217 e-issn : 2541-219 p-issn : 2541-44X Penggunaan Sensor Kesetimbangan Accelerometer dan Sensor Halangan Ultrasonic pada Aplikasi Robot Berkaki Dua Abdullah Sekolah Tinggi Teknik

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN BAB III METODA PENELITIAN 3.1 TahapanPenelitian berikut ini: Secara umum tahapan penelitian digambarkan seperti pada Gambar 3.1 diagram alir Gambar 3.1 Diagram alir penelitian Agar dapat mencapai tujuan

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite

Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite JURNAL TEKNIK ELEKTRO Vol., No., (03) -6 Perhitungan Waktu Pemutus Kritis Menggunakan Metode Simpson pada Sebuah Generator yang Terhubung pada Bus Infinite Argitya Risgiananda ), Dimas Anton Asfani ),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi di dunia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, terutama di bidang robotika. Saat ini robot telah banyak berperan dalam kehidupan manusia. Robot adalah

Lebih terperinci

3DoF KINEMATICS ROBOT ARM TUGAS AKHIR. Oleh : DIONISIUS ADJI NUGROHO

3DoF KINEMATICS ROBOT ARM TUGAS AKHIR. Oleh : DIONISIUS ADJI NUGROHO 3DoF KINEMATICS ROBOT ARM TUGAS AKHIR Oleh : DIONISIUS ADJI NUGROHO 4211301047 PROGRAM STUDI TEKNIK MEKATRONIKA JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI BATAM 2017 i 3DoF KINEMATICS ROBOT ARM TUGAS AKHIR

Lebih terperinci

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis

Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis Bab 4 Perancangan Perangkat Gerak Otomatis 4. 1 Perancangan Mekanisme Sistem Penggerak Arah Deklinasi Komponen penggerak yang dipilih yaitu ball, karena dapat mengkonversi gerakan putaran (rotasi) yang

Lebih terperinci

Perancangan Pengaturan Posisi Robot Manipulator Berbasis PD Fuzzy Mamdani Computed Torque Control (PD Fuzzy CTC)

Perancangan Pengaturan Posisi Robot Manipulator Berbasis PD Fuzzy Mamdani Computed Torque Control (PD Fuzzy CTC) JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (215) ISSN: 2337-3539 (231-9271 Print) A-11 Peranangan Pengaturan Posisi Robot Manipulator Berbasis PD Fuzzy Mamdani Computed Torque Control (PD Fuzzy CTC) Duli Ridlo Istriantono

Lebih terperinci

DESAIN DAN PEMODELAN HUMANOID ROBOT

DESAIN DAN PEMODELAN HUMANOID ROBOT Available online at Website http://ejournal.undip.ac.id/index.php/rotasi DESAIN DAN PEMODELAN HUMANOID ROBOT *Munadi, Beni Anggoro Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jl. Prof.

Lebih terperinci

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL

PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL PENGENDALIAN POSISI MOBILE ROBOT MENGGUNAKAN METODE NEURAL NETWORK DENGAN UMPAN BALIK KAMERA PEMOSISIAN GLOBAL Randy Reza Kautsar (1), Bima Sena Bayu D S.ST M.T (2), A.R. Anom Besari. S.ST, M.T (2) (1)

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROLER PID ADAPTIF PADA PENGATURAN KECEPATAN MOTOR INDUKSI TIGA FASA Halim Mudia 2209106079 Jurusan Teknik Elektro FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Kampus ITS, Surabaya-60111,

Lebih terperinci

BAB III DINAMIKA PROSES

BAB III DINAMIKA PROSES BAB III DINAMIKA PROSES Tujuan Pembelajaran Umum: Setelah membaca bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami Dinamika Proses dalam Sistem Kendali. Tujuan Pembelajaran Khusus: Setelah mengikuti kuiah ini

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil perancangan meliputi hasil perancangan perangkat keras dan perancangan sistem kendali. 4.1.1 Hasil Perancangan

Lebih terperinci

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air

Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air Alat Penentu Parameter PID dengan Metode Ziegler-Nichols pada Sistem Pemanas Air Rachmat Agung H, Muhammad Rivai, Harris Pirngadi Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah

Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1 (Sept. 2012) ISSN: 2301-9271 F-50 Rancang Bangun Sistem Takeoff Unmanned Aerial Vehicle Quadrotor Berbasis Sensor Jarak Inframerah Bardo Wenang, Rudy Dikairono, ST., MT.,

Lebih terperinci

PERANCANGAN ROBOT LENGAN PEMBUAT POLA BATIK BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE (GUI) DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS

PERANCANGAN ROBOT LENGAN PEMBUAT POLA BATIK BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE (GUI) DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS PERANCANGAN ROBOT LENGAN PEMBUAT POLA BATIK BERBASIS GRAPHICAL USER INTERFACE (GUI) DENGAN METODE GERAK INVERSE KINEMATICS Yuniar Dwi Aman Kurniawan *), Aris Triwiyatno, and Achmad Hidayatno Departemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di dalam dunia kedokteran gigi, dikenal suatu teknologi yang dinamakan dental unit. Dental unit digunakan sebagai tempat periksa untuk pasien dokter gigi yang telah

Lebih terperinci