Ekuitas Merek Kartu Prabayar Axis yang Dipengaruhi oleh Perilaku dan Peranan Konsumen di Surabaya Timur

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Ekuitas Merek Kartu Prabayar Axis yang Dipengaruhi oleh Perilaku dan Peranan Konsumen di Surabaya Timur"

Transkripsi

1 Ekuitas Merek Kartu Prabayar Ais yan Dipenarui ole Perilaku dan Peranan Konsumen di Surabaya Timur Prima Widya Iswara, 2 Kresnayana Yaya Maasiswa Jurusan Statistika FMIPA-ITS (35 3) 2,3 Dosen Pembimbin Jurusan Statistika FMIPA-ITS fukuda@statistika.its.ac.id, 2 kresna@statistika.its.ac.id Abstrak Ais merupakan operator yan baru eksis taun 27an, dan terolon yan masi dalam taap pertumbuan di waktu persainan antar operator papan atas suda makin encar. Hal tersebut diperliatkan bawa ketika ais mulai tumbu, beberapa operator lain suda mempunyai positionin brand yan kuat, misalnya telkomsel, indosat dan jua l. Pada kondisi persainan yan semakin ketat tersebut, ais mulai merankak naik denan menusun fitur telepon super mura untuk sesama operator. Hasil analisis faktor yan kemudian diteruskan pada K means menasilkan 4 kelompok berdasarkan variabel beavior, yaitu finsional people, rasional tinkin, trend followin, dan emotional beavior. Analisis preferensi diliat secara menyeluru, campuran ais denan im3 dan anya penuna ais menunjukkan bawa prioritas tarif sms yan mura adala yan dibutukan, sedankan ais campuran flay memprioritaskan kualitas sinyal. Ais campuran l prioritas utama adala tarif telepon sesama operator yan ditekankan. Peta persepsi pada analisis bipot menunjukkan bawa kartu prabayar ais masi belum memiliki kecenderunan baik dari sei price, produk, place dan promotion. Analisis profil brand pada perceived quality penuna campuran ais yan di bawa batas spesifikasi yan diberikan yaitu tarif telepon antar operator. Penuna anya ais yan masi di bawa batas spesifikasi yaitu kebersian kantor dan tata letak ruanan pada variabel customer service, ketanapan customer service saat mendenar keluan pelanan, sikap customer service saat mendenar keluan pelanan, dan kemudaan alur antrian bai penuna campuran ais perlu adanya pembenaan. Brand assosiatiuon menunjukkan bawa asil survey masi di atas standar spesifikasi. Variabel loyalitas pada produk dinilai masi tidak terpaut jau denan batas spesifikasi, seina tak perlu adanya peratian lebi. Kata kunci : kartu ais,faktor analisis, K means, Turston case-v, Biplot.. Pendauluan Surabaya merupakan kota metropolis yan menalami perkembanan teknoloi denan pesat di beberapa sektor kusunya yan bersankutan denan akses telekomunikasi. Perkembanan tersebut kususnya ditunjukkan denan peninkatan frekuensi telepon baik sesama operator maupun antar operator dan jua akses internet untuk menembankan dunia luar di kalanan anak muda. Konsumen ais kebanyakan dari kalanan anak muda yan suka denan keiatan mobile dan jua akses telepon denan tarif super mura terutama pada konsumer yan suka melakukan switcin ke beberapa kartu (Fakrukinata,29). Ais masi sulit menentukan suatu inovasi-inovasi yan diarapkan akan membuat suatu ketertarikan dan menanamkan brand di mata pelanan denan masi lemanya brand equity produknya, seina perlu adanya riset untuk meninkatkan preferensi serta loyalitas dari pelanan karena para pelanan memberikan bobot yan lebi besar pada kualitas dan nilai dalam membuat suatu keputusan membeli. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menetaui karakteristik dan sementasi penuna ais secara umum, menetaui apa saja yan menjadi prioritas yan palin dibutukan pelanan dari produk ais, menetaui posisi produk sim card pra bayar ais di Surabaya Timur berdasarkan perceived quality dari penuna, dan jua untuk menetaui item-item yan perlu dibenai ais bila diliat dari brand equitynya. Hasil penelitian ini diarapkan dapat menjadi referensi dalam menentukan taret pasar yan akan dicapai aar bisa menarik masayarakat umum untuk menunakan produk ais.

2 2. Analisis Faktor Analisis faktor menasumsikan suatu struktur spesifik tertentu dalam sebua model untuk variabel-varabel random. Jonson & Wicern (982) menatakan bawa tujuan dari analisis faktor adala untuk menambarkan ubunan-ubunan kovarian antara beberapa variabel yan mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yan disebut faktor. Variabel random X yan diamati denan p bua variabel komponen, yan memiliki rata-rata µ dan matriks kovarian, maka model faktor dari X yan merupakan kombinasi linier beberapa variabel salin bebas yan tidak teramati adala F, F2,..., Fm disebut sebaai common factors dan ditambakan denan ε, ε 2,..., ε p disebut specific factor, seina secara kusus dapat ditulis sebaai X µ = l F + l F l F m m + ε, X 2 µ 2 = l F 2 + l F l F 2m m + ε, 2 Xp µ p= lp F + lp 2F lpmf m+ εp F j = Common factor ke-j, l ij = Loadin factor ke-j dan variabel ke-i sedankan ε i = Spesific factor ke-i, dimana : i =, 2,..., p dan j =, 2,..., m, notasi matriks persamaan dapat ditulis sebaai : ψ ( p p ) ψ = : E F' ψ [ F, ε ] = [ ε] = ( p m) Cov : ψ : p,jika F dan ε salin bebas, maka Asumsi tersebut dalam ubunannya merupakan model faktor ortoonal dalam notasi matriks ditulis denan X ( ) = µ ( ) + L ( ) F ( ) + ε p p p m m ( p ).Secara aris besar taapan-taapan dalam melakukan analisis analisis faktor menitun matriks korelasi antar semua variabel,ekstraksi faktor denan estimasi loadin factor dan spesific variance,merotasi faktor, dan estimasi factor score. 3. Analisis biplot Biplot merupakan suatu penyajian informasi secara rafis dalam matrik data n p. Dalam Biplot terdapat bi berarti terdapat dua macam informasi di dalamnya yaitu informasi baris menenai unit sampel dan kolom berisikan variabel (Jonson & Wicern, 982). Koordinat baris di ambarkan sebaai sebua titik dan koordinat kolom di ambarkan sebaai vektor yan biasanya di plot R-2 dalam penyajiannya. Suatu matrik X (np) yan berpankat dua (rank X (np) 2 ) dapat diuraikan sebaai X (np) = G (n2) H (2p) atau ij = i j, dimana matrik X i p tersebut mempunyai struktur X (np) = denan dasar penuraian nilai k ki kp n ni np 2 ' sinular akan dibankitkan matrik G dan H sebaai berikut G = = k k 2 k ' ' n n 2 n 2

3 , H = i p 2 ' = i 2 i ' p 2 p ' dimana matrik T = ( ) k T merepresentasi matrik = ( ) merupakan matrik yan k k 2 T k k ki kp, sedankan i = ( i i2 ) ( ) = seina denan menambarkan vektor-vektor T i i ki ni dimensi dua akan diperole informasi yan muda diliat dan dipaami. 4. Metode Turston Case-V representasi dari T k dan T i pada Struktur preferensi akan diambarkan denan skala atribut dalam satu dimensi. Dimisalkan ada 4 atribut yaitu A, B, C dan D, maka konsep peritunan metode ini adala peritunan proporsi subjek yan lebi memprioritaskan atribut A daripada B, lebi memprioritaskan atribut A daripada C, lebi memprioritaskan atribut A daripada D, dan seterusnya Tabel matrik proporsi Turstone Case-V Variabel A B C D Total A p BA = n BA / p CA = p DA = n n CA / n n DA / n n B p AB = n AB / n 2 p CB = n CB / n 2 p DB = n DB / n 2 n 2 C p AC = n AC / n 3 p BC = n BC / n 3 p DC = n DC / n 3 n 3 D p AD = n AD / n 4 p BD = p CD = n n BD / n 4 n CD / n 4 4 = proporsi subjek yan lebi memprioritaskan variabel n -n 4 = rekuensi per semen, p cr kolom daripada variabel baris, yan selanjutnya adala mendapatkan nilai distribusi normal baku Z dari matrik proporsi yan tela terbentuk. 5 Analisis cluster Analisis Cluster atau disebut sebaai analisis kelompok adala teknik analisis statistik multivariat yan bertujuan untuk memisakan sekumpulan obyek atau individu kedalam kelompok berdasarkan kesamaan jarak/salin dekat (Dillon, 984). Individu-individu yan berada dalam satu kelompok akan serupa satu sama lain, sedankan antar kelompok tidak serupa (salin jau). Penelitian ini menunakan metode penelompokan tak irarki (K-Means Cluster), dimana jumla kelompok yan terjadi suda ditentukan terlebi daulu, misalnya K=2,3,4 dan 5. Metode ini dimulai denan memili nilai K yan merupakan pusat kelompok. Sedankan metode K-Mean Cluster adala metode penelompokan yan yan bertujuan menelompokkan individu sedemikian ina jarak setiap individu ke pusat kelompok dalam satu kelompok adala minimum (Dillon, 984). Sejumla K kelompok yan dikeendaki ditentukan terlebi daulu. Lanka-lanka dalam metode K-Mean Cluster yaitu mempartisi semua objek ke dalam K kelompok secara acak. Kemudian masin masin centroid (mean) kelompok dicari nilai yan terdekat, menitun kuadrat jarak euclidius masin masin objek denan centroid K kelompok yan diberikan, memasukkan objek ke dalam kelompok denan jarak euclidius terkecil kemudian menitun centroid baru dari masin masin kelompok. Selanjutnya kembali denan lanka 2 sampai tidak terjadi perbedaan centroid pada masin masin kelompok. 5. Sementasi dan preferensi pasar Sementasi pasar adala proses penelompokan pasar menjadi kelompok-kelompok kecil denan kebutuan, karakteristik dan atau perlaku berbeda yan munkin memerlukan 3

4 produk atau bauran pemasaran tersendiri (Kotler & Armstron, 28). Konteks preferensi konsumen, umumnya arapan merupakan perkiraan atau keyakinan pelanan tentan apa yan akan diterimanya. Sudibyo (22) menyatakan bawa preferensi konsumen merupakan nilai-nilai yan dianut konsumen dalam menadapi berbaai bentuk koflik dalam linkunannya. 6 Taretin Taretin dalam konteks STP (Sementasi, Taretin dan Positionin) berubunan erat denan adanya media yan dapat diunakan untuk menjankau kelompok atau semen baru. Taretin mempunyai 2 funsi sekalius yaitu menyeleksi pasar sasaran sesuai denan kriteria-kriteria tertentu (selectin) dan menjankau pasar sasaran tersebut (reacin) untuk menkomunikasikan nilai. 7 Positionin Penentuan posisi (positionin) adala tindakan merancan penawaran dan mitra perusaaan seina menempati suatu posisi kompetitif yan berarti dan berbeda dalam benak pelanan sasarannya. Peta posisionin akan sanat membantu oranisasi dalam mendianosis kelemaan dan kekuatan posisinya dalam industri, yan pada ilirannya sanat membantu bai keputusannya apaka perlu melakukan reposisi atau tidak. 8 Brand equity Brand Equity atau ekuitas merek merupakan seperankat aset dan liabilitas merek yan berkaitan denan suatu merek, nama dan simbolnya, yan menamba atau menurani nilai yan diberikan ole suatu baran atau jasa kepada perusaaan atau pelanan perusaaan. Aset dan liabilitas yan menjadi dasar ekuitas merek dikelompokan ke dalam lima kateori yaitu Brand Loyalty (Loyalitas merek), Brand Awareness (Kesadaran Nama), Perceived Quality (Persepsi Kualitas), Brand Association (Assosiasi - assosiasi merek), Oter Propietary Brand Assets (Royalty, Lisensi, Paten, dan sejenisnya)(bilson, 22). 9. Metode penambilan sampel Peritunan sampel pada penelitian ini tetap menunakan populasi sebesar 822. penuna Ais berdasarkan laporan triwulan bulan juli 29 denan tinkat kelonaran sampel sebesar %. Penentuan kelonaran sampel tersebut biasa diunakan ole PT Ais dalam sistem pemasaran kususnya di wilaya Surabaya. N 822 n = = responden N ( e ) (.) 2 + Hasil peritunan sampel tersebut menunjukkan bawa sampel minimum yan bisa diambil yaitu sebanyak responden. Penelitian ini menunakan sampel sebesar 88 responden. Berdasarkan nilai sampel dan populasi yan diperole, nilai koefisien e adala 7,29%. Hal ini menunjukkan bawa persentase nilai kebenaran penambilan sampel dalam penelitian ini adala 92.7%. Penambilan sampel pada penelitian ini tersebar di 7 kecamatan yaitu kecamatan Tambaksari, Guben, Runkut, Trenilis Mejoyo, Gunun Anyar, Sukolilo, dan Mulyorejo. Jumla sampel ditentukan berdasarkan proporsi jumla penduduk di setiap kecamatan yan diperole dari data BPS Surabaya taun 28. Hal tersebut dikarenakan jumla penuna kartu prabayar ais bila ditinjau dari masin-masin kecamatan sanat sulit. Identitas reistrasi serin tidak sesuai denan alamat dan nama penuna kartu prabayar, seina dilakukan pendekatan teradap jumla penduduk tiap kecamatan di Surabaya Timur. Penyebaran sampel ditunjukkan pada tabel di bawa ini. 4

5 Variabel penelitian Tabel 2 penyebaran area survey kecamatan persentase sampel jumla sampel Tambak sari 29.87% 56 Guben 2.7% 4 Runkut 2.4% 23 Trenilis mejoyo 7.32% 4 Gunun anyar 6.7% Sukolilo 3.5% 25 Mulyorejo.48% 2 total 88 Variabel yan diunakan pada penelitian ini meliputi variabel demorafi, brand awareness, advertisin awareness, consumer beavior, perceived quality, brand association, brand loyality, dan media abbits. Variabel Demorafi adala variabel yan menjelaskan karakteristik pemirsa berdasarkan latar belakan, status pernikaan, sosial ekonomi status, pendidikan terakir, pekerjaan, dan lain-lain. Variabel kedua yaitu Brand awareness yan menunjukkan responden meninat kembali bawa merek kartu yan disebutkan secara spontan yan menempati di benaknya. Variabel ketia yaitu advertisin awareness variabel tersebut menunjukkan responden meninat iklan favorite dan jua iklan yan diketaui, serta faktor-faktor yan mempenarui responden tertarik denan iklan tersebut. Variabel keempat yaitu perceived quality yan tersebut menunjukkan persepsi konsumen teradap keseluruan kualitas dan keunulan produk kartu prabayar AXIS yan dipakai. Penilaian persepsi tersebut didasarkan pada 4 P yaitu product, price, place for distribution, promotion, customer service, dan jua office. Variabel kelima yaitu brand association, brand ini merupakan seala kesan yan muncul dan terkait denan inatan konsumen menenai merek kartu prabayar tersebut. Variabel keenam yaitu brand loyality yan merupakan ukuran kedekatan pelanan teradap AXIS terutama produk tersebut menalami perubaan baik yan menyankut ara maupun atribut lain. Variabel lain selain dari variable pembentuk brand equity yaitu consumer beavior. Variabel tersebut merupakan penambaran teradap perilaku konsumen teradap beberapa aspek serta tinkat emosional yan terdapat pada konsumen. Variabel ini meliputi media yan diunakan dan jua tinkat emosional dalam menenali ataupun menilai sesuatu. Variabel Content Preferention merupakan variabel yan menjelaskan tinkat penilaian teradap produk yan diunakan yaitu konten-konten mana saja yan perlu dibenai. Variabel Positionin Perception merupakan variabel yan didalamnya adala atribut bentuk persepsi teradap 4P yaitu product, price, place for distribution,dan promotion teradap beberapa produk antara lain im3, mentari, simpati, as, ais dan l bebas. Metode analisis Taapan penerjaan analisis untuk menjawab tujuan dari penelitian ini adala sebaai berikut:. Uji validitas dan reliabilitas pada variabel perceived quality, brand association, brand loyality, dan jua consumer beavior denan menunakan rumus korelasi sperman. 5

6 Nilai r yan didapatkan dari peritunan akan diuba menjadi disbusi (Z) dan kemudian dibandinkan denan Z tabel (alpa=,5). Zitun lebi besar dari Ztabel maka dapat dikatakan bawa pertanyaan tela menukur aspek yan sama. Uji reliabilitas diunakan untuk menetaui konsistensi dari pertanyaan. Denan menunakan metode Cronbac s, dimana asil penukuran reliabel jika nilai Cronbac s Alpa lebi besar dari,6. 2. Karakteristik penuna kartu AXIS Untuk menjawab tujuan penelitian yan pertama, maka karakteristik penuna kartu AXIS dapat dideskripsikan denan cara analisis deskriptif yan disajikan denan menunakan diaram batan teradap variabel demorafi. 3. Sementasi penuna kartu AXIS Pembentukan sementasi denan menunakan pendekatan emosional melalui variabel emotional beavior yan didasarkan pada variabel consumer beavior dan jua demorafi denan menunakan analisis kelompok non-ierarci (K-means) denan penujian Wilk s Lambda. 4. Konten preferensi penuna kartu AXIS Tujuan ketia dalam penelitian ini adala untuk menetaui tinkat preferensi penuna kartu AXIS pada kususnya persepsi teradap kualitas produk denan menunakan metode Trustone Case-V. 5. Persepsi penentuan posisi penuna kartu AXIS Penentuan posisi AXIS dan jua kartu prabayar lain meliputi im3, mentari, simpati, as, ais, dab l bebas. 6 Analisis profil brand pada masin masin variabel pembentuk meliputi perceived quality, customer service, brand association dan brand loyality denan batas spesifikasi yan suda ditentukan. 2 Uji validitas dan reliabilitas Berdasarkan asil peritunan denan menunakan uji korelasi Spearman dapat diambil kesimpulan bawa semua variabel pembentuk brand equity setiap dimensi valid yan meliputi perceived quality, customer service, brand association dan brand loyality seina dapat diunakan untuk analisis selanjutanya. Hal tersebut dibuktikan denan Ztabel semua variabel pembentuk brand equity lebi besar dari nilai z tabel(,5) sebesar,96. Hal tersebut diikuti denan pemeriksaan reliabilitas alat ukur, semua variabel penilaian kepentinan dan kepuasan setiap dimensi suda reliabilitas denan nilai α Cronbac yan lebi besar dari nilai kritisnya.6. 3 Karakteristik penuna Ais Hasil analisis deskriptif menunjukkan bawa proporsi laki-laki yan didapat sebesar 52 % atau sebanyak 97 responden, sedankan proporsi perempuan annya 48% atau 9 responden, seina proporsi laki-laki lebi besar dari perempuan. Karakteristik bila ditinjau dari sei pekerjaan menunjukkan bawa responden sebaai pelajar mempunyai frekuensi yan tini, yaitu 39,4 % atau sebanyak 74 responden kemudian pelanan AXIS tertini kedua adala maasiswa. Hal tersebut menunjukkan bawa kartu prabayar AXIS masi diranduni ole kalanan muda-mudi. Karakteristik diliat dari usia menjelaskan bawa 53,2% responden berumur 5-9 taun, 36,2 % responden berumur 2-24 taun. Responden yan berumur taun anya,5 % dan yan berumur 3-34 taun sebesar 2,4%. Proporsi status social ekonomi menjelaskan bawa 72 responden keluaranya berpenasilan kuran dari R.5.,-, 53 responden mempunyai peneluaran Rp.5. sampai Rp 2.5., 43 responden ruma tananya mempunyai peneluaran Rp 2.5. sampai Rp 3.5.,-. Frekuensi terenda mempunyai pendapatan ruma tana sebesar lebi dari Rp 4..,- yaitu sebesar 8 responden. Hal tersebut menunjukkan bawa pelanan AXIS mayoritas berada di kalanan masyarakat menena bawa yaitu berpeneluaran di bawa Rp.5.,-. 6

7 Pelanan AXIS tidak anya menunakan kartu AXIS saja tetapi ada jua yan menunakan kartu prabayar lain. Hal tersebut ditunjukkan bawa terdapat 46 % responden jua memakai kartu prabayar lain selain AXIS. Tidak semua pelanan AXIS seterusnya loyal teradap kartu prabayar tersebut, jarena ada beberapa pelanan yan inin berpinda menunakan kartu prabayar lain. Hal tersebut ditunjukkan pada ambar 4.6 bawa terdapat 3 % responden mempunyai keininan berpinda ke merk lain. Penelitian ini menjelaskan bawa responden inin berrponda ke merk selain AXIS. Hasil penelitian menunjukkan bawa sebesar 39, % responden inin berpinda ke merk IM3, sedankan responden yan inin berpinda ke simpati sebesar 7,4 %. Ada beberapa iklan kartu prabayar seluler yan palin diinat ole sebaian responden yan diambarkan denan adanya beberapa kartu seluler yan palin disukai. Iklan simpati yan palin disukai responden, sedankan frekuensi tertini kedua iklan yan diemari yaitu iklan mentari sebesar 29,8 %. Iklan kartu prabayar yan diemari lain yaitu AXIS,IM3, XL, Tree dan AS, tetapi anya di bawa %. Hal tersebut didukuin denan 3,4 % alasan memili iklan tersebut karena artis yan dipakai pada iklan tersebut, 7,6% alasan responden memilik iklan yan diemari yaitu kata atau kalimat yan ada di iklan pada iklan tersebut. Alasan lain responden dalam memili iklan kartu seluler yaitu karena lucu sebanyak 7,4%, karena tarif promo yan ada di iklan sebanyak 5,4%, karena produk yan diiklankan sebanyak 8%, karena serin muncul sebanyak 8%, dan yan palin renda yaitu responden memili iklan karena kreatifitasnya, yaitu sebanyak 2,7 %. Penelitian ini jua menambarkan bawa dalam kisaran satu bulan, responden menabiskan pulsa 5 ribu, yaitu sebesar 37 % atau sebesar 7 responden, sedankan yan dalam sebulan anya menasbiskan pulsa sebesar ribu yaitu sebesar 7 %. Responden yan menabiskan pulsa lebi dari ribu anya sebesar 9 %. Karakteristik bila diliat dari sei konsumsi pulssa menunjukkan bawa sebesar 45,7 % responden menisi pada kisaran ribu untuk setiap kali menisi pulsa. Frekuensi tertini kedua yaitu pada kisaran 5 ribu untuk tiap kali penisian pulsa. Penisian pulsa yan lebi dari 5 ribu anya 2,3 %, sedankan penisian pulsa yan palin sedikit terdapat pada kisaran 25 ribuan yaitu anya sebesar,6%. 4 Analisis komponen utama pada sementasi Lanka sebelum melakukan analisis kelompok adala melakukan analisis komponen utama yan bertujuan untuk menetaui banyaknya faktor atau kelompok yan dapat dibentuk dari variabel beavior berdasarkan nilai eien yan lebi besar dari,95 serta dapat diketaui atribut yan membentuk kelompok tersebut melalui analisis faktor. Tabel 3 asil komponen utama setela rotasi komponen Nilai eien % varian Kumulatif % Tabel 3 menunjukkan asil komponen utama beserta nilai eien. Tabel tersebut menjelaskan bawa nilai eien yan lebi besar dari,95 terdiri dari 4 komponen yan mampu menjelaskan total keraaman yan ada sebesar 6.7%. 7

8 5 Analisis faktor 8 Tabel 4 loadin faktor asil rotasi variabel faktor faktor 2 faktor 3 faktor 4 (PS).75 (PS2).5 (PS3).77 (PS4).79 (PS5) -.74 (PS6).6 (PS7).64 (PS8).8 (PS9).63 (PS).64 Penelitian tersebut menunjukkan bawa nilai loadin faktor untuk semua item variabel suda lebi dari,5 seina semua variabel tersebut masuk dalam penelompokan faktor. Faktor menambarkan bawa kelompok termasuk kateori funsional people yan menyukai al baru, suka menabiskan waktu denan keluara dan lebi mementinkan kualitas produk dari pada aranya bila memili baran. Faktor 2 menambarkan bawa kelompok ini termasuk kateori rasional tinkin yan lebi mempertimbankan ara daripada kualitas produk dalam memili baran, selalu menikuti al baru, menyukai suasana sibuk dan jua suka bekerja keras. Faktor 3 termasuk olonan trend setter yan tipenya serin menanyakan pendapat oran lain sebelum memutuskan sesuatu dan jua selalu menikuti trend mode masa kini. Faktor 4 ini merupakan kelompok yan suka akan al-al yan praktis dan termasuk kelompok yan mempunyai ensi seina bisa dikateorikan sebaai emotional beavior. 6 Analisis klaster Analisis kelompok merupakan analisis lanjutan setela didapatkan 4 faktor/komponen utama, seina nilai ini diunakan sebaai dasar dalam menentukan nilai k pada analisis kelompok. Analisis kelompok ini menunakan k sebanyak 4, seina nantinya terbentuk 4 semen yan merepresentasikan karakteristik penuna kartu prabayar ais melalui pendekatan beaviornya. Penelitian ini jua menunjukkan bawa nilai wilk s yan semakin mendekati nol berarti kelompok tersebut semakin berbeda dalam means-nya, beitu jua sebaliknya. Hasil penelitian menjelaskan bawa nilai wilk s lambda terkecil diperole dari penelompokan 4 semen yaitu.7, Nilai F itun denan 4 klater yaitu 32.43, sedankan nilai F tabel yaitu 2.23 seina bisa dikatakan tiap klater suda salin independen. Kateori Karakteristik umum Jenis kelamin Tabel 5 karakteristik masin-masin klaster funsional rasional tinkin trend setter emotional people beavior menyukai al lebi serin suka akan baru, suka mempertimbankan menanyakan al-al menabiskan ara daripada pendapat yan waktu denan kualitas produk oran lain praktis dan keluara dan dalam memili sebelum termasuk lebi baran, selalu memutuskan kelompok mementinkan menikuti al baru, sesuatu dan yan kualitas produk menyukai suasana jua selalu mempunyai dari pada sibuk dan jua suka menikuti ensi aranya bila bekerja keras trend mode memili baran masa kini laki-laki 43% perempuan 77 % Dominan laki-laki Yaitu % Proporsi sama Proporsi sama

9 Usia Peneluaran Ruma tana Iklan disukai yan Alasan memili iklan Kisaran menabiskan pulsa bulan Pulsa dalam sekali beli Dominan umur 5 9 taun 44.4 % di bawa Rp..5. Dominan simpati (43.2%) dan mentari (38.2%) Artis menarik, lau penirin, tarif promo Dominasi 5 ribu (4.98%) Pada kisaran 5 ribuan dan ribuan Dominan umur 2-22 taun Di bawa Rp.5. (4.8 %), Rp.5.-Rp 2.5. (3.6%) Dominan simpati (4.82%) kisaran umur 5 24 taun Berkisar Rp.5. -Rp 3.5. Dominan simpati (4%) dan XL (3%) Artis yan menarik Artis yan menarik, produk yan ditampilkan Dominan 5 ribu (32.65%) dan ribu (24.49%) Pada kisaran 5 ribuan dan ribuan Dominan 5 ribu (55%) Dominan ribuan Dominan umur 5 9 taun Kuran dari Rp 2.5. Dominan simpati (68.4%) Artis menarik, tarif promo Berkisar antara 25 ribu sampai 5 ribu Dominan ribuan Radio yan EBS dan M suka didenar radio TV yan suka Trans TV dan diliat SCTV Media yan Dominan Jawa serin dibaca Pos Pekerjaan Pelajar Utama 7 Preferensi produk EBS dan M radio Dominan EBS Dominan EBS Trans TV dan Dominan Metro TV Trans 7 SCTV dan SCTV Dominan Jawa Pos Dominan Dominan Jawa Pos Jawa Pos Pelajar, maasiswa Maasiswa pelajar dan Karyawan dan pelajar Swasta Preferensi bila diliat secara keseluruan, prioritas yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu tarif sms yan selama ini bisa dikatakan masi belum mura, tarif telepon sesame operator yan mura dan terjankau, kualitas sinyal yan baik, tarif telepon antar operator yan mura, tariff akses internet dan sejenisnya yan terjankau, penambaan fiturfitur yan menunjan serta promosi yan encar dilakukan pada produk. Preferensi bila diliat dari Ais saja, prioritas yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu tarif sms yan selama ini bisa dikatakan masi belum mura, kualitas sinyal, tarif telepon sesama operator yan mura dan terjankau, tarif telepon antar operator yan mura, tarif akses internet dan sejenisnya yan terjankau, penambaan fitur-fitur yan menunjan serta promosi yan encar dilakukan pada produk. Preferensi bila diliat dari Ais campuran fley prioritas yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu kualitas sinyal, tarif telepon sesama operator yan mura dan terjankau, tarif telepon antar operator yan mura, tarif sms yan mura, penambaan fitur-fitur yan menunjan serta promosi yan encar dilakukan pada produk, tarif akses internet dan sejenisnya yan terjankau. Prefernsi bila diliat dari ais campuran IM3, prioritas yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu tarif sms yan mura, tarif telepon sesama operator yan mura dan terjankau, tarif telepon antar operator yan mura, kualitas sinyal, tarif akses internet dan sejenisnya yan terjankau, penambaan fitur-fitur yan menunjan serta promosi yan encar dilakukan pada produk. Preferensi bila diliat dari Ais campuran l, prioritas yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu tarif telepon sesama operator yan mura dan terjankau, kualitas sinyal yan baus, tarif telepon antar operator yan mura, 9

10 tarif akses internet dan sejenisnya yan terjankau, penambaan fitur-fitur yan menunjan serta promosi yan encar dilakukan pada produk. 8 Analisis Positionin Perception Gambar peta persepsi Hasil analisis positionin menjelaskan bawa Kartu prabayar ais masi belum cenderun ke faktor, faktor 2 maupun faktor 3. al tersebut dikarenakan Ais masi dalam masa perkembanan dalam dua taun terakir ini, seina perceived quality perlu ditinkatkan, mulai dari sei place, produk, price, dan promotionnya. 9 Analisis profil brand pembentuk Analisis ini profil brand ini anya sebaai penunjan untuk menetaui variabel variabel mana saja yan perlu diperatikan dan perlu dikembankan. Profil berdasarkan perceived quality menunjukkan bawa dari anya penuna ais maupun penuna campuran ais yan di bawa batas spesifikasi yan diberikan yaitu tarif telepon antar operator. Hal tersebut masi dinilai renda ole sebaian responden. Profil berdasarkan customer service office menunjukkan bawa item penuna anya ais yan masi di bawa batas spesifikasi yaitu kebersian kantor dan tata letak ruanan sedankan penilaian penuna campuran ais teradap customer service office yan masi di bawa standar spesifikasi, meskipun demikian al yan butu peratian yaitu ketanapan customer service saat mendenar keluan pelanan, sikap customer service saat mendenar keluan pelanan, dan kemudaan alur antrian. Bila ditinjau dari cuctomer service online, penilaian dari penuna campuran ais maupun penuna anya ais masi baus Analisis pada brand association menjelaskan bawa penilaian teradap brand association masi di atas standar spesifikasi, baik dari penuna anya ais maupun penuna campuran ais. Analisis berdasarkan brand loyality menunjukkan bawa penilaian di bawa standar spesifikasi yaitu loyalitas pada kartu bila ada fasilitas baru yan muncul baik dari penuna ais maupun campuran ais. Item variabel tersebut tidak perlu peratian yan lebi meskipun di bawa standar spesifikasi

11 2 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yan tela dilakukan teradap analisis ekuitas merek kartui prabayar Ais yan dipenarui ole perilaku dan peranan konsumen di Surabaya Timur, penelitian tersebut disimpulkan sebaai berikut :. Karakteristik responden penuna kartu prabayar Ais dominasi laki-laki. Kateori usia yan palin dominan yaitu umur 5-24 taun. Peneluaran ruma tana per bulan responden berkisar kuran dari Rp.5., sampai Rp 2.5.,. Kateori pekerjaan utaman yan palin dominan adala pelajar dan maasiswa. Proporsi yan menunakan ais campuran denan kartu lain palin banyak. Persepsi teradap iklan yan favorite yaitu iklan mentari dan simpati, dan alasan responden menilai sei artis yan berperan dalam iklan tersebut yan palin berpenaru. Kisaran pulsa yan diabiskan responden palin banyak yaitu 5 ribu dalam sebulan dan responden lebi tertarik membeli pulsa yan 5 ribuan dan ribuan dalam sekali beli. 2. Karakteristik profil penuna kartu Ais dibai menjadi 4 semen berdasarkan beavior dan demorafi penuna kartu prabayar Ais yan dikelompokkan sebaai berikut : a. Semen disebut sebaai kelompok funsional people b. Semen 2 disebut sebaai kelompok rasional tinkin c. Semen 3 disebut sebaai kelompok trend setter d. Semen 4 disebut sebaai kelompok emotional beavior 3. Analisis preferensi pada penuna kartu prabayar Ais ada beberapa macam, yaitu a. Preferensi bila ditinjau secara keseluruan meliputi tarif sms yan selama ini bisa dikatakan masi belum mura yan menjadi prioritas utama. b. Preferensi bila ditinjau dari penuna Ais saja yaitu prioritas utama yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu tarif sms yan selama ini bisa dikatakan masi belum mura. c. Preferensi bila ditinjau dari penuna Ais campuran fley teradap prioritas utama yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu kualitas sinyal d. Preferensi bila ditinjau dari penuna Ais campuran IM3 teradap prioritas utama yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu tarif sms yan mura. e. Preferensi bila ditinjau dari penuna Ais campuran Xl taradap prioritas utama yan perlu ditekankan untuk ke depannya yaitu tarif telepon sesama operator yan mura dan terjankau. 4. Positionin penelitian ini menunjukkan bawa kartu prabayar ais yan termasuk operator baru masi belum cenderun berada di faktor,2 maupun 3, seina perlu adanya pembenaan teradap perceived qualitynya 5 Analisis profil brand pada perceived quality penuna campuran ais yan di bawa batas spesifikasi yan diberikan yaitu tarif telepon antar operator. penuna anya ais masi di bawa batas spesifikasi yaitu kebersian kantor dan tata letak ruanan pada variabel customer service office, sedankan ketanapan customer service saat mendenar keluan pelanan, sikap customer service saat mendenar keluan pelanan, dan kemudaan alur antrian dinilai ole penuna campuran ais perlu adanya pembenaan. Bila ditinjau dari cuctomer service online, penilaian dari penuna campuran ais maupun penuna anya ais masi baus. Brand assosiation menunjukkan baik dari penuna anya ais maupun penuna campuran ais masi di atas standar spesifikasi. Variabel loyalitas pada produk dinilai masi tidak terpaut jau denan batas spesifikasi, seina tak perlu adanya peratian lebi.

12 2 Saran. Bila diliat dari positioninnya, ais sebaai operator baru masi kuran bersain dibandin operator lain seina perlu adanya pemerataan peninkatan dan evaluasi teradap tempat distribusi, ara, produk, dan jua customer service office yan perlu adanya pembenaan. 2. Bila diliat dari sei preferensinya, tarif telepon sesama operator, tarif sms serta kualitas sinyal perlu adanya peninkatan, karena al tersebut palin banyak dibutukan. 3. Bila diliat dari taret pasarnya, semen dan semen 2 sanat potensial untuk perkembanan pemasaran. Hal tersebut dikarenakan umur 5 sampai umur 22 taun yan merupakan kelompok funsional people dan rational tinkin lebi muda untuk diarap karena lebi cocok denan fitur-fitur dan layanan ais. 22 Daftar pustaka Dillon, W.R, & Goldstein, M, (984), MULTIVARIATE ANALYSIS Metods and Application, Canada: Jon Willey & Sons. Fakrukinata, A (29), Laporan Triwulan Konsumer Ais Juli 29, PT Ais:Surabaya Jonson, R,A. and Wicern, D.W.(982) Applied Multivariate Statistical Analysis, University of Wisconsin, New Jersey : Prentice Hall Inc. Kotler, P & Amstron, (28), Manajemen Pemasaran Jilid II, 2 t Ed, Jakarta: PT Indeks. Setiawan, N, (27), Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie- Moran: Telaa Konsep dan Aplikasinya, Makala Diskusi Ilmia. Bandun: Fakultas Peternakan Universitas Padjajaran. Simamora, B, (22), Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sudibyo, (22), Perilaku konsumen dan kesinambunan kebutuan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. 2

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity

Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity Bab V Kesimpulan Dan Saran 112 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan

Lebih terperinci

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI

ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI ANALISIS KORESPONDENSI UNTUK MENGETAHUI EFEKTIVITAS IKLAN PROVIDER TELEPON SELULER DI MEDIA TELEVISI Maya Evayani Gurning 1308 030 013 Dosen Pembimbing : Dra. Destri Susilaningrum, M.Si LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU PADA BIDANG ASTRONOMI

PEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU PADA BIDANG ASTRONOMI Prosidin Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 14 Mei 2011 PEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Dalam penelitian ini telah dianalisis proses pelaksanaan brand equity dalam pengambilan keputusan pembelian konsumen. Pada bab terakhir ini, akan diberikan saran sebagai masukan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakan PENDAHULUAN Sistem penenalan biometrik menunakan karakteristik fisiolois yan dimiliki manusia sebaai dasar dari penenalannya. arakteristik fisiolois manusia yan diunakan sebaai dasar penenalan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola

TINJAUAN PUSTAKA. i dari yang terkecil ke yang terbesar. Tebaran titik-titik yang membentuk garis lurus menunjukkan kesesuaian pola TINJAUAN PUSTAKA Analisis Diskriminan Analisis diskriminan (Discriminant Analysis) adalah salah satu metode analisis multivariat yan bertujuan untuk memisahkan beberapa kelompok data yan sudah terkelompokkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand)

BAB 1 PENDAHULUAN. sedangkan merek menjelaskan pada spesifikasi pelanggannya. Merek (brand) 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini persaingan perusahaan dalam pemasaran tidak terbatas hanya pada atribut fungsional produk saja misalnya seperti kegunaan produk, melainkan sudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi telekomunikasi pada era globalisasi saat ini sangatlah pesat. Sebagai contoh, di Indonesia, perkembangan tersebut menyebabkan setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman membuat kompetisi dalam dunia pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman membuat kompetisi dalam dunia pemasaran BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman membuat kompetisi dalam dunia pemasaran semakin kompetitif, perubahan lingkungan yang pesat semakin mendukung kompetisi yang sedang terjadi saat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adala penelitian komparasi. Kata komparasi dalam baasa inggris comparation yaitu perbandingan. Makna dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di Indonesia di dalam dunia bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha mengelola produknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting,

BAB I PENDAHULUAN. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang paling penting, karena hal ini merupakan dasar keuntungan kompetitif dan sumber penghasilan masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa perubahan dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya semakin canggihnya alat

Lebih terperinci

Bab 1 Pendahuluan. Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kita berinteraksi dengan

Bab 1 Pendahuluan. Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kita berinteraksi dengan 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Komunikasi merupakan salah satu hal terpenting dalam kita berinteraksi dengan pihak lain. Komunikasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai alat. Kita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya

BAB I PENDAHULUAN. adanya berbagai macam alat komunikasi yang semakin memudahkan penggunanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, telekomunikasi telah menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang semakin pesat memunculkan adanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Arus modernisasi dan globalisasi tidak hanya melanda negara-negara maju, tetapi juga negara-negara berkembang. Modernisasi dan globalisasi ini berdampak

Lebih terperinci

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto

F o c u s. On Marketing. The Way to Boost Your Marketing Performance. Marketing Quotient Community. Dheni Haryanto B R A N D E Q U I T Y The Way to Boost Your Marketing Performance Dheni Haryanto dheni_mqc@yahoo.com Marketing Quotient Community http://www.mqc.cjb.net F o c u s On Marketing Hakekat suatu bisnis industri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era modern sekarang, setiap manusia dituntut untuk semakin efektif dan efisien bahkan semakin cerdas dalam melakukan segala macam kegiatan yang dilakukan. Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya

BAB 1 PENDAHULUAN. industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini dunia dipenuhi dengan tumbuh pesatnya industri telekomunikasi yang menjadi cermin dari ketat dan tingginya kebutuhan akan informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan pada 5 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah semua konsumen mobil Toyota Yaris di wilayah Kota Yogyakarta. Penyebaran kuesioner dilakukan

Lebih terperinci

GEOMETRI DALAM RUANG DIMENSI TIGA

GEOMETRI DALAM RUANG DIMENSI TIGA OMI LM UN IMNSI I (l. rismanto, M.Sc.) I. UUN II, IS, N IN. II, IS N IN itik merupakan unsur ruan yan palin sederana, tidak didefinisikan, tetapi setiap pembaca diarapkan dapat memaaminya. Yan dimaksud

Lebih terperinci

KEEFEKTIFAN PERANGKAT PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU FISIKA

KEEFEKTIFAN PERANGKAT PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU FISIKA KEEFEKTIFAN PERANGKAT PRAKTIKUM ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA DALAMMENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU FISIKA Ni Made Pujani Jurusan P.Fisika, FMIPA UNDIKSHA,Sinaraja, Indonesia e-mail:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dari tahun ke tahun terus meningkat seiring perkembangan zaman. Selain itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi komunikasi saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan masyarakat umum tetapi juga menjadi ladang bisnis yang prospektif. Bisnis operator selular dari tahun

Lebih terperinci

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP

STATISTICS WEEK 8. By : Hanung N. Prasetyo POLTECH TELKOM/HANUNG NP STATISTICS WEEK 8 By : Hanung N. Prasetyo BAHASAN Pengertian Hypotesisdan Hypotesis Testing Tipe Kesalaan dalam Pengujian Hipotesis Lima Langka Pengujian Hipotesis Pengujian: Dua Sisi dan Satu Sisi Uji

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia persaingan bisnis yang global memaksa para pelaku bisnis berpikir untuk memilih dan menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Dunia industri yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan

I. PENDAHULUAN. kepemilikan. Kebutuhan adalah keadaan merasa tidak memiliki kepuasan dasar dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia mempunyai banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat biogenetik seperti rasa lapar dan haus maupun kebutuhan yang bersifat psikogenetik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pun telepon seluler telah mengubah peta industri telekomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri telepon seluler mengalami perkembangan yang pesat dalam dua dekade terakhir ini, baik di negara maju ataupun sedang berkembang. Di Indonesia pun telepon

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

Sumber gambar: https://kartopo.weebly.com/blog/kursi-kantor-dan-caramerawatnya

Sumber gambar: https://kartopo.weebly.com/blog/kursi-kantor-dan-caramerawatnya Modul darin 4.4.3. Setena Putaran Istila setena putaran serin kita denar, denan unkapan yan sedikit berbeda. Misalkan berputar setena saja, berputar setena, setena berputar. Na, berputar serin jua diunkapan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *)

ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *) ANALISIS PENGARUH STRATEGI POSITIONING PRODUK TERHADAP CITRA MEREK PADA KONSUMEN SIM Card simpati PT.TELKOMSEL DI KOTA PADANG WELLI MARZENI *) **)Indra Masrin,SE,MM dan **)Mareta Kemala Sari,SE,MM Staf

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini menggunakan metode eksperimen kuantitati dengan desain posttest control group design yakni menempatkan subyek penelitian kedalam

Lebih terperinci

ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGIDENTIFIKASI EKSPOR KOMODITI UTAMA PADA SUBSEKTOR HASIL INDUSTRI INDONESIA KE NEGARA TUJUAN UTAMA EKSPOR

ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGIDENTIFIKASI EKSPOR KOMODITI UTAMA PADA SUBSEKTOR HASIL INDUSTRI INDONESIA KE NEGARA TUJUAN UTAMA EKSPOR E-ISSN 2527-9378 Jurnal Statistika Industri dan Komputasi Volume 2, No. 1, Januari 2017, pp. 22-30 ANALISIS BIPLOT UNTUK MENGIDENTIFIKASI EKSPOR KOMODITI UTAMA PADA SUBSEKTOR HASIL INDUSTRI INDONESIA KE

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penlitian Obyek dalam penelitian ini adalah Paket Internet 3 (Tri). 3 (Tri) merupakan perusahaan layanan

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 6.1.1 Segmentation, Targetting, dan Positioning penelitiaan 6.1.1.1 Segmentation terdiri dari dari 2: Segmentasi berdasarkan demografi: a. Jenis kelamin: Pria

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini, kemajuan teknologi merupakan kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Kebutuhan masyarakat akan sarana komunikasi yang baik

Lebih terperinci

Skripsi. Disusun oleh : Nama : Yohanes Bimo Satrio NIM :

Skripsi. Disusun oleh : Nama : Yohanes Bimo Satrio NIM : Analisis Pengaruh Atribut Produk Terhadap Loyalitas Merek Pelanggan Kartu Pra Bayar ( Studi Kasus Pada Pemakai Kartu Pra Bayar XL Bebas di Kota Semarang ) Skripsi Diajukan Sebagai Salah satu Syarat Untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adala penelitian kuantitati, penelitian ini berlandaskan pada ilsaat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha

BAB I PENDAHULUAN. di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin rendahnya pertumbuhan pasar serta tingginya persaingan khususnya di sektor telekomunikasi, membuat perusahaan lebih cenderung untuk berusaha mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam era globalisasi ini, persaingan bisnis yang tajam mulai bermunculan di segala sektor bisnis. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus mampu memberikan kepuasan

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. Jurusan Teknik Informatika ( ) 2) Dosen Jurusan Teknik Komputer 3)

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. Jurusan Teknik Informatika ( ) 2) Dosen Jurusan Teknik Komputer 3) KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET Yuyun Wayuni Abasi, Yeffry Handoko Putra, Mira Kania Sabaria ) Jurusan Teknik Informatika (999) ) Dosen Jurusan Teknik Komputer ) Dosen Jurusan Teknik Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat yang semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi-informasi mengenai konsumen secara keseluruhan agar perusahaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan di katakan berhasil dalam pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan apabila perusahaan tersebut mampu memahami kebutuhan dan keinginan konsumen,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII B MTs Al Hikmah Bandar 26 III. METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adala siswa kelas VII B MTs Al Hikma Bandar Lampung semester genap taun pelajaran 2010/2011 pada pokok baasan Gerak Lurus. Dengan jumla

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Seperti yang telah dikemukakan di Bab 1, salah satu yang melatar belakangi pembuatan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah harga (price) memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan telekomunikasi seluler di Indonesia sekarang ini sangatlah pesat. Mobilitas serta meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi di mana saja dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yang sangat penting bagi setiap BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Sektor layanan kesehatan merupakan sektor yan sanat pentin bai setiap masyarakat.diantara berbaai jasa layanan kesehatan, rumah sakit memean peranan pentin karena menyediakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. yang berjudul : Pengaruh Ekuitas Merek Dan Motivasi Pembelian Terhadap BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

Pengukuran Brand Equity Kartu X *

Pengukuran Brand Equity Kartu X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.02 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Pengukuran Brand Equity Kartu X * NAFEESA TANTY HARSHA, KUSMANINGRUM SOEMADI,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon

BAB I PENDAHULUAN. Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Pemanfaatan alat komunikasi yang disebut Handphone (HP) atau telepon seluler (Ponsel) semakin marak dewasa ini. Bahkan anak SD tidak jarang yang memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perkembangan industri seluler di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Harga ponsel atau handphone semakin terjangkau oleh masyarakat. Semakin

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi dan industri membawa dampak bagi kehidupan manusia terutama dunia usaha pada saat ini. Di samping itu banyaknya usaha yang bermunculan baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi persaingan yang semakin ketat setiap perusahaan harus mampu bersaing, bertahan hidup dan bahkan terus berkembang. Salah satu hal penting yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI ANALISIS PENGARUH IKLAN, KEPERCAYAAN MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KARTU IM3 SKRIPSI Diajukan Oleh : SITI ASIYATUL MUTSIIROH 0912010157 / FE / EM FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

Membangun Kode Golay (24, 12, 8) dengan Matriks Generator dan Menggunakan Aturan Kontruksi. Ikhsan Rizki K 1 dan Bambang Irawanto 2

Membangun Kode Golay (24, 12, 8) dengan Matriks Generator dan Menggunakan Aturan Kontruksi. Ikhsan Rizki K 1 dan Bambang Irawanto 2 Membanun Kode olay (2, 2, 8) denan Matriks enerator Menunakan Aturan Kontruksi Iksan Rizki K Bamban Irawanto 2, 2 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jln Prof H Soedarto, SH, Tembalan, Semaran Abstract : Te

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Teknologi saat ini seakan-akan tak bisa terlepas dari keseharian manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi selalu berkembang kian

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan beberapa saran sebagai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil 4.1.1 Hasil Pengujian Kuesioner Penelitian Uraian berikut berisi hasil dari pengujian (try-out) dari kuesioner dalam penelitian ini. Pengujian ini meliputi analisis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi telekomunikasi telepon seluler yang signifikan dilihat dari pertumbuhan jumlah pelanggannya dewasa ini memegang peranan penting dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia terhadap telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat semakin tinggi

Lebih terperinci

GESERAN (TRANSLASI) S = M M. Dalam Bab ini akan dibahas. hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar.

GESERAN (TRANSLASI) S = M M. Dalam Bab ini akan dibahas. hasil kali dua pencerminan pada dua garis yang sejajar. GESERN TRNSLSI Ketentuan dan Sifat-sifat Dalam Bab setena putaran, bawa setena putaran dapat ditulis sebaai asil kali dua pencerminan, aitu kalau sebua titik an diketaui dan dan dua aris an teak lurus

Lebih terperinci

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd

JURNAL. Oleh: ELVYN LELYANA ROSI MARANTIKA Dibimbing oleh : 1. Dian Devita Yohanie, M. Pd 2. Ika Santia, M. Pd JURNAL PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN RESPON SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KUMON PADA MATERI PEMBAGIAN BENTUK ALJABAR KELAS VIII SMP NEGERI 8 KOTA KEDIRI PADA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 THE

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN KARTU FLEXI (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI TENTANG GESERAN (TRANSLASI)

MAKALAH GEOMETRI TRANSFORMASI TENTANG GESERAN (TRANSLASI) MAKALAH EOMETRI TRANSFORMASI TENTAN ESERAN (TRANSLASI) I SUSUN OLEH : KELOMPOK VI (ENAM) 1. IIN MARLINA Npm. 4006082 2. SITI RUSNAWATI Npm. 4006082 3. ARYENTI Npm. 4006087 4. IWA SUSILA Npm. 40066119 5.

Lebih terperinci

BAB 6 RANGKAIAN KUTUB EMPAT

BAB 6 RANGKAIAN KUTUB EMPAT BAB 6 ANGKAAN KUTUB EMPAT 6. Pendauluan Sepasan terminal an dilalui ole arus (menuju atau meninalkan terminal disebut sebaai rankaian kutub dua (misalna pada resistor, induktor dan kapasitor). Gambar 6.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dalam industri telepon seluler saat ini sangat ketat. Produsen telepon seluler saling berlomba menciptakan seri dan model terbaru dengan fiturfitur

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

STAR ONE XPLOR KARTU BEBAS KARTU JEMPOL KARTU AXIS 3 PT. EXCELCOMINDO PRATAMA 4 PT. NATRINDO TELEPON SELULER

STAR ONE XPLOR KARTU BEBAS KARTU JEMPOL KARTU AXIS 3 PT. EXCELCOMINDO PRATAMA 4 PT. NATRINDO TELEPON SELULER ANALISIS PENGARUH STRATEGI DIFERENSIASI DAN POSITIONING TERHADAP LOYALITAS PENGGUNA OPERATOR TELEPON SELULER GSM DI WILAYAH DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Persaingan industri manufaktur maupun jasa menunjukkan perkembangan yang sangat pesat saat ini. Setiap perusahaan bersaing untuk memberikan yang terbaik agar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi pendahuluan Studi pustaka Observasi Wawancara Perumusan Masalah Penentuan Tujuan serta Manfaat penelitian Batasan Masalah Penentuan populasi dan jumlah sampel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel

BAB IV HASIL PENELITIAN. tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Responden Responden berasal pelanggan telkomsel yang ada di Kota Serang dan tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel terhitung sepanjang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang dapat dikategorikan dalam tiga hal yakni manajemen portfolio, analisis

BAB I PENDAHULUAN. bidang yang dapat dikategorikan dalam tiga hal yakni manajemen portfolio, analisis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Damodaran (2002: 6) ilmu penilaian bisa diterapkan ke banyak bidang yang dapat dikategorikan dalam tiga hal yakni manajemen portfolio, analisis akuisisi, corporate

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Era ekonomi sekarang ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi pasar dari perusahaan akan meluas, dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang

BAB III METODE PENELITIAN. Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus Berdasarkan jenis masalah yang 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Kudus. Penelitian ini dimulai dari bulan Juni 2013 sampai dengan bulan Agustus 2013. Berdasarkan jenis masalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini banyak menyajikan peluang bisnis sekaligus tantangan bisnis bagi perusahaan-perusahaan. Dengan banyaknya tantangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dinamika yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia ditunjukkan dengan suatu respon yaitu semakin banyak dan beragamnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu kebutuhan masyarakat modern adalah kebutuhan sarana komunikasi. Banyak sarana yang menawarkan produk untuk memenuhiakan kebutuhan konsumen yang praktis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pendahuluan Dewasa ini, perkembangan jaman telah mencapai titik dimana semua aspek kehidupan tersentuh olehnya. Perkembangan ini juga mengakibatkan masyarakat sebagai objek yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia menghadapi persaingan yang cukup berat. Perusahaan harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi pemasaran merupakan sebagian dari strategi bisnis yang diupayakan setiap perusahaan untuk meningkatkan laba demi menaikkan nilai perusahaan. Strategi pemasaran

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha untuk memperkenalkan sebuah produk pada masyarakat pasti dilakukan melalui pemasaran. Tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah melayani dan memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi mengakibatkan persaingan di segala bidang usaha menjadi semakin ketat. Menghadapi hal tersebut maka perusahaan harus selalu berorientasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi persaingan di dunia bisnis menjadi lebih ketat, terutama dalam industri otomotif. Hal ini di sebabkan kebutuhan manusia tidak hanya

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004 Teknologi Informasi dalam Membentuk Atribut Brand Equity Suatu Produk Kristiana Asih Damayanti Jurusan Teknik Industri, Fakultas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan

Bab I. Pendahuluan. atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan laju perkembangan teknologi informasi yang sangat atraktif, hal senada ditunjukkan di industri telekomunikasi dengan perluasan pasar dan persaingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa bagi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia sehingga tiap perusahaan harus meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi peran alat komunikasi dan informasi semakin meningkat seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju. Hal tersebut ditandai dengan

Lebih terperinci

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo)

PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) PENGARUH WORD OF MOUTH COMMUNICATION TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KARTU SELULER PRABAYAR IM3 (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purworejo) Dwi Anggoro Utomo aang.boelu7@gmail.com Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi suatu negara biasanya ditentukan oleh kesuksesan dan keberhasilan perusahaan dan industri

Lebih terperinci