BAB IV HASIL PENELITIAN. tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN. tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN Gambaran Umum Responden Responden berasal pelanggan telkomsel yang ada di Kota Serang dan tercatat sebagai pelanggan produktif dalam menggunakan produk Telkomsel terhitung sepanjang tahun Dengan menggunakan metode Slovin jumlah sampel yang diambil sebanyak 97 responden. Adapun informasi mengenai karakteristik responden (informasi sekunder) yang didapatkan dari kuesioner yang telah disebarkan kepada sampel penelitian diharapkan dapat digunakan untuk menunjang keberadaan informasi primer (Asosiasi kartu telepon selular Telkomsel). Berikut rincian dari informasi sekunder tersebut : Jenis Kelamin Dan Umur Responden Responden akan diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin dan umurnya. Adapun distribusi jenis kelamin responden dapat disimak pada tabel 4.1. berikut ini. Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Jumlah (orang) Prosentase (%) Laki-Laki Perempuan Total Sumber : Data diolah (2010) Berdasarkan informasi yang terdapat pada tabel 4.1. dapat diketahui bahwa lebih banyak responden yang berjenis kelamin perempuan daripada laki- 56

2 laki. Untuk laki-laki berjumlah 46 orang atau sekitar 46% dan perempuan berjumlah 54 orang atau sekitar 54%. Sedangkan untuk distribusi umur responden akan ditunjukkan pada tabel 4.2. yang ada dibawah ini. Tabel 4.2. Umur Responden Umur Jumlah (oramg) Prosentase (%) Total Sumber : Data diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.2. diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan responden berada pada kelompok umur 31-35, yakni sejumlah 37 orang atau 38,15%. Hal ini mungkin dikarenakan responden kelompok umur tersebut adalah mereka yang banyak membutuhkan komunikasi untuk keperluan pekerjaan & sosial, sehingga intensitas komunikasinya lebih tinggi dibanding mereka yang usianya berada pada kelompok dan yang masing-masing hanya sebesar 40 orang atau 41,2% dan 7 orang atau 7,2% Klasifikasi Responden Berdasarkan Keputusan Pembelian Kartu Telepon Selular Telkomsel Pada bagian ini responden akan diklasifikasikan menurut keputusannya dalam membeli atau menggunakan kartu telepon selular Telkomsel, apakah memutuskan untuk membeli kartu telepon selular Telkomsel sejak pertama kali menggunakan kartu telepon selular atau memutuskan membeli kartu telepon selular Telkomsel setelah sebelumnya menggunakan kartu telepon selular operator 57

3 lain (brand switching). Adapun distribusi klasifikasi responden yang didasarkan pada keputusan pembelian kartu telepon selular Telkomsel tersebut dapat disimak pada tabel 4.3. berikut ini. Tabel 4.3. Klasifikasi Responden Berdasarkan Keputusan Pembelian Kartu telepon selular Telkomsel Klasifikasi Pengguna Telkomsel Responden yang sejak awal menggunakan Telkomsel, dibedakan atas : - Pernah berganti jenis kartu Telkomsel. - Tidak pernah jenis kartu Telkomsel. Jumlah (orang) Prosentase (%) 47,4 28,9 Responden pengguna Telkomsel yang sebelumnya menggunakan operator lain ,7 Total Sumber : Data Diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.3. diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan responden yang menggunakan kartu telepon selular Telkomsel adalah yang benarbenar sedari awal menggunakan kartu telepon selular Telkomsel. Responden tersebut terbagi atas, yang pernah berganti jenis kartu sejumlah 46 orang atau 47,4%, dan yang tidak pernah berganti jenis kartu sejumlah 28 orang atau 28,9%. Jumlah responden yang pernah berganti jenis kartu Telkomsel memang jauh lebih banyak daripada responden yang belum pernah berganti jenis kartu Telkomsel. Hal ini mungkin disebabkan karena mereka bosan atau tidak puas dengan feature operator selular kartu telepon selular Telkomsel yang dimilikinya. Sedangkan untuk responden yang beralih operator berjumlah 23 orang atau 23,7%. Untuk dapat menyimpulkan lebih jelas, tabel-tabel berikutnya akan menampilkan informasi mengenai rincian jumlah pengguna kartu telepon selular Telkomsel 58

4 yang pernah berganti operator selular dan yang belum pernah berganti operator selular, rincian jumlah pengguna kartu telepon selular Telkomsel yang awalnya pengguna operator lain, dan disertai dengan alasan beralih operator selular ataupun operator beserta jangka waktu peralihannya. Terdapat juga tabel yang memuat informasi mengenai jenis kartu telepon selular Telkomsel yang paling banyak digunakan oleh responden Rekapitulasi Jumlah Responden Yang Awalnya Menggunakan Operator Lain, Alasan Beralih Ke Telkomsel, Dan Jangka Waktu Beralih Operator Adapun rincian informasi mengenai jumlah responden yang sebelum beralih ke Telkomsel menggunakan operator lain dapat disimak pada tabel 4.4.berikut ini. Tabel 4.4. Rekapitulasi Jumlah Responden Pengguna Telkomsel Yang Awalnya Menggunakan Kartu Selular Lain Operator Awal Jumlah (orang) Prosentase (%) Pro-XL 15 65,2 Tree 2 8,7 Im3 4 17,4 Axis 2 8,7 Sub Total 23 23,7 Konsumen awal pakai telkomsel 74 76,3 Sumber : Data diolah (2010) Sub Total 74 76,3 Total Responden Pada tabel 4.4. dapat diketahui bahwa responden yang berpindah ke Telkomsel adalah mereka yang awalnya menggunakan Pro-XL, yakni sejumlah 15 orang atau 65,2%, diikuti oleh Im3 sejumlah 4 orang atau 17,4%, Tree 2 orang 59

5 atau 8,7%, sedangkan Axis 2 orang atau 8,7%. Sedangkan distribusi alasan beralihnya responden pada kartu telepon selular Telkomsel akan ditunjukkan pada tebel 4.5. berikut ini. Tabel 4.5. Alasan Responden Beralih Operator Ke Telkomsel Alasan Beralih Operator Jumlah (orang) Prosentase (%) Hilang/rusak Bosan Layanan operator sebelumnya kurang lengkap Jangkauannya kurang luas Suaranya kurang jernih Coba-coba Meniru orang lain , ,4 21,7 13 8,7 4,4 Sub Total 23 23,7 Konsumen Tetap/ tidak beralih dari operator lain 74 76,3 Sub Total 74 76,3 Total Responden Sumber : Data diolah (2010) Pada tabel 4.5. diatas dapat diketahui bahwa kebanyakan responden yang beralih operator ke Telkomsel adalah dikarenakan keunggulan operator sebelumnya kurang lengkap. Responden yang menyatakan hal ini berjumlah 7 orang atau 30,4%. Sedangkan berikutnya adalah dikarenakan jangkauannya yang kurang luas sebanyak 5 orang atau 21,7%. Diikuti oleh responden yang menyatakan bahwa suaranya kurang jernih, sebanyak 3 orang atau 13%. Begitu juga dengan responden yang menyatakan berganti operator karena coba-coba dan hilang/rusak yang sama-sama sebanyak 2 orang atau 8,7%. Sedangkan yang menyatakan meniru orang lain hanya 1 orang atau 4,4%. 60

6 Adapun informasi mengenai jangka waktu responden beralih operator ke Telkomsel dapat disimak dalam tabel 4.6. berikut ini. Tabel 4.6. Jangka Waktu Responden Beralih Operator Ke Telkomsel Jangka Waktu Jumlah (orang) Prosentase (%) < 1 bulan 2 8,7 2 bulan 5 bulan 4 17,4 5 bulan 1 tahun 11 47,8 > 1 tahun 6 26,1 Sub Total 23 23,7 Konsumen Tetap/ tidak beralih dari operator lain 74 76,3 Sub Total 74 76,3 Total Responden Sumber : Data diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa jangka waktu beralih operator responden paling banyak berkisar antara 5 bulan-1 tahun, yaitu sebanyak 11 orang atau 47,8%. Sedangkan untuk jangka waktu lebih dari 1 tahun sejumlah 6 orang atau 26,1%. Untuk responden yang menyatakan beralih operator dengan jangka waktu 2 bulan-5 bulan adalah sejumlah 4 orang atau 17,4%. Diantara responden hanya 3 orang atau sekitar 8,7% saja yang berganti operator telepon selular kurang dari 1 bulan. Maka dari itu dapat disimpulkan kalau jangka waktu berganti operator kartu telepon selular relatif lama, sebab mungkin diperlukan waktu yang cukup lama juga untuk memberikan penilaian terhadap kinerja kartu telepon selular Rekapitulasi Jumlah Responden Yang Sedari Awal Menggunakan Kartu Telepon Selular Telkomsel Responden yang sedari awal menggunakan kartu telepon selular Telkomsel dibedakan atas yang pernah beralih jenis dan belum pernah beralih jenis. 61

7 Penjelasan yang lebih rinci mengenai keduanya dapat disimak berikut ini Rekapitulasi Jumlah Responden Yang Beralih Jenis Kartu Telepon selular, Alasan Beralih Jenis, serta Jangka Waktu Beralih Jenis Adapun kalkulasi jumlah responden yang pernah beralih jenis atau kartu telepon selular Telkomsel dapat dilihat pada tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.7. Rekapitulasi Jumlah Responden Yang Pernah Berganti Jenis Kartu Telepon Selular Telkomsel Jenis Kartu Jenis Kartu Selular Sebelumnya Selular Halo Halo SimPATI SimPATI Kartu % % % % Saat ini Bebas Hybrid Freedom 5000 AS % Halo Bebas Halo Hybrid , SimPATI Freedom , SimPATI , Kartu As , Sub Total ,9 2 14,3 1 33,3 Konsumen Tetap , , Sub Total , ,7 2 66,7 Total Responden Sumber : Data diolah (2010) Tabel 4.7. diatas menampilkan informasi mengenai rincian responden yang sedari awal memakai Telkomsel tapi pernah berganti nomor dan jenisnya. Jenis kartu selular Telkomsel yang paling banyak mengalami perpindahan adalah jenis SimPATI Freedom. Hal ini dapat diketahui dari adanya perpindahan dari jenis kartu selular 3 ke jenis kartu Telkomsel lainnya mulai dari jenis kartu Halo Bebas, Halo Hybrid, SimPATI Freedom, SimPATI 5000 dan kartu As. Namun 62

8 jenis kartu SimPATI Freedom ini paling banyak berpindah ke jenis kartu SimPATI Freedom ke SimPATI Freedom juga, artinya mereka hanya mengganti nomor telepon yang mereka anggap bagus yaitu sebanyak 17 orang responden atau sekitar 48,6%. Namun tidak sedikit pula responden yang awalnya mempunyai kartu selular SimPATI Freedom dan mengganti jenis kartu selular Telkomsel-nya dengan jenis kartu selular yang lain, misalnya SimPATI Freedom ke SimPATI Responden yang menyatakan hal ini berjumlah 11 orang atau 31,4%. Dari tabel diatas dapat juga disimpulkan bahwa mayoritas responden menggunakan jenis kartu selular SimPATI Freedom. Hal ini terlihat dari banyaknya responden pengguna jenis kartu selular lain yang kemudian paling banyak berpindah ke jenis kartu selular ini. Selain jenis kartu selular SimPATI Freedom, jenis kartu selular kartu As juga mengalami banyak pergantian. Responden yang menggunakan operator selular ini paling banyak beralih jenis kartu SimPATI Freedom sebanyak 4 orang atau 11,4% dan jenis kartu selular Halo Hybrid sebanyak 3 orang. Kartu selular kartu As tersebut juga termasuk salah satu jenis kartu selular yang banyak dimiliki oleh responden. Untuk jenis kartu selular Halo Hybrid dan jenis kartu Halo tidak mengalami perpindahan, mungkin dikarenakan responden pemilik kartu selular ini sudah merasa puas dengan Service yang ada pada operator selular tersebut, atau dikarenakan responden telah mendapatkan manfaat psikologis berupa prestice dan simbol status sosial yang tinggi dengan memilikinya. Apalagi Telkomsel memang memposisikan jenis kartu tersebut sebagai kartu selular untuk segmen high end yang terdiri dari kalangan eksekutif dan orang dewasa yang mapan. Pada tabel ini 63

9 memang tidak disebutkan mengenai jumlah pengguna setiap operator selular Telkomsel, karena seperti yang sudah dijelaskan tadi bahwa tabel ini hanya memuat informasi tentang responden yang sedari awal memakai produk Telkomsel dan kemudian berganti jenis kartu selular, belum termasuk responden yang sedari awal memakai produk Telkomsel tapi masih belum pernah berganti operator selular. Sedangkan untuk informasi mengenai alasan yang membuat responden berganti jenis kartu/ operator selular Telkomsel akan ditunjukkan pada tabel 4.8. di bawah ini. Tabel 4.8. Alasan Responden Berganti Jenis Kartu Telepon Selular Telkomsel Alasan Berganti Jenis Kartu Operator selular Jumlah (orang) Prosentase (%) Service kurang lengkap Jangkauan kurang luas Tarif pulsa yang mahal Hilang Bosan Coba-coba ,1 21,7 8,7 10,7 13 6,5 Sub Total 46 47,4 Konsumen yang tidak pernah berganti jenis kartu 51 52,6 Sub Total 51 52,6 Total Responden Sumber : Data diolah (2010) Pada tabel 4.8. di atas dapat diketahui bahwa umumnya responden berganti operator selular karena Service layanan operator selular sebelumnya dirasakan kurang lengkap. Responden yang menyatakan alasan tersebut berjumlah 18 orang atau 39,1%. Kemudian karena masalah jangkauan yang kurang luas sejumlah 10 orang atau 21,7%. Alasan lainnya adalah karena bosan 6 orang atau 13%, hilang sebanyak 5 orang atau 10,7%, coba-coba 3 orang atau 6,5%, dan tarif 64

10 pulsanya mahal 4 orang atau 8,7%. Pada tabel 4.9. yang ada dibawah ini, dapat disimak informasi jangka waktu beralih jenis kartu selular/operator selular Telkomsel. Tabel 4.9. Jangka Waktu Responden Berganti Jenis Kartu Telepon Selular Telkomsel Jangka Waktu Jumlah (orang) Prosentase (%) < 1 bulan 3 6,5 2 bulan-5 bulan 9 19,6 5 bulan-1 tahun 26 56,5 > 1 tahun 8 17,4 Sub Total 46 47,4 Konsumen yang tidak pernah berganti jenis kartu 51 52,6 Sub Total 51 52,6 Total Responden Sumber : Data diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.9. dapat diketahui bahwa jangka waktu umumnya responden berganti operator selular adalah 5 bulan-1 tahun, yaitu sebanyak 26 orang atau 56,5%. Berikutnya 2 bulan-5 bulan adalah sebanyak 9 orang atau 19,6. Kemudian yang lebih dari 1 tahun 8 orang atau 17,4%, dan yang kurang dari 1 bulan 3 orang atau 6,5%. Hal ini mungkin dikarenakan mayoritas responden memerlukan waktu yang relatif lama untuk memutuskan berganti operator selular, mengingat kemungkinan adanya pertimbangan-pertimbangan khusus, misalnya pertimbangan harga tarif pulsa, features dan layanan operator selular Telkomsel yang dimilikinya masih dirasakan cukup memuaskan. Sedangkan untuk responden yang hanya memerlukan waktu yang singkat untuk berganti operator selular mungkin disebabkan responden tertarik dengan iklan besar-besaran saat Telkomsel meluncurkan jenis kartu selular terbaru, atau operator mungkin memang menganggap kartu selular sebagai salah satu piranti fashion, sehingga 65

11 kebutuhan akan operator selular tertentu disesuaikan dengan yang lagi menjadi populer saat ini Rekapitulasi Jumlah Responden Yang Belum Pernah Berganti Jenis Kartu Selular Telkomsel Adapun kalkulasi jumlah responden pengguna Telkomsel yang belum pernah mengganti jenis kartu selular Telkomsel yang digunakannya dapat disimak pada tabel berikut ini. Tabel Rekapitulasi Jumlah Responden Yang Belum Pernah Berganti Jenis Kartu Telepon Selular Telkomsel Jenis Kartu Selular/ Operator selular Telkomsel Yang Digunakan Jumlah (orang) Prosentase (%) Kartu Halo Bebas 7 8 Halo Hybrid SimPATI Freedom SimPATI Kartu AS 6 4 Sub Total 51 52,6 Konsumen yang pernah berganti jenis kartu 46 47,4 Sub Total 46 47,4 Total Responden Sumber : Data diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.10 diatas dapat diketahui bahwa jenis kartu selular Telkomsel SimPATI Freedom adalah yang paling banyak digunakan oleh responden, sekaligus dapat membuat responden untuk tidak beralih ke operator selular yang lain. Hal ini terlihat dari banyaknya responden yang menyatakan bahwa yang menggunakan SimPATI Freedom dan belum beralih ke jenis kartu selular Telkomsel lain adalah sebesar 13 orang atau 52%. Banyaknya responden yang menggunakan SimPATI Freedom mungkin dikarenakan responden berasal 66

12 dari kalangan kalangan muda, dan SimPATI Freedom memang ditujukan Telkomsel untuk segmen kalangan muda. Jenis kartu SimPATI Freedom mempunyai features serta layanan yang disesuaikan dengan selera dan kepribadian kalangan muda. Namun disatu sisi, seperti yang dapat disimak pada tabel 4.8. SimPATI Freedom Telkomsel juga paling banyak mengalami peralihan ke jenis kartu selular Telkomsel yang lain, yakni SimPATI Hal ini mungkin dikarenakan beberapa responden menginginkan tampilan layanan yang lebih bermanfaat dan informatif. Sedangkan jenis kartu selular Telkomsel yang paling jarang membuat penggunanya untuk tidak berpindah ke kartu selular lain adalah kartu Halo dan kartu As. Hal ini mungkin disebabkan responden sudah merasa cukup puas dengan Service-Service serta layanan yang ada pada kedua jenis kartu tersebut Rekapitulasi Jumlah Jenis Kartu Telkomsel Yang Paling Banyak Digunakan Responden Informasi ini bertujuan untuk mengetahui manakah diantara begitu banyaknya kartu selular Telkomsel yang paling banyak dimiliki oleh responden. Karena hal ini bekenaan dengan masalah memposisikan citra produk di benak konsumen. Hal ini mempengaruhi apakah responden sudah merasa cukup puas dengan Service-Service serta layanan yang ada pada kedua jenis kartu tersebut. Adapun kalkulasi lengkapnya dapat disimak pada tabel yang ada dibawah ini. 67

13 Jenis Kartu Selular Operator Telkomsel Kartu Halo Bebas Halo Hybrid Tabel Rekapitulasi Jumlah Jenis Kartu Selular Telkomsel Yang Paling Banyak Digunakan Perbedaan Spesifikasi Kartu selular/operator selular Telkomsel Ditujukan untuk umum, dan para pebisnis yang membutuhkan kecepatan informasi, layanan MBanking Ditujukan untuk pengguna yang bebas memilih cara pembayaran dengan sistem pasca atau pra-bayar Jumlah (orang) Prosentase (%) 5 5,2 7 7,2 SimPATI Freedom Kategori expression, utuk para 39 40,2 petualang muda agar mudah menjalin informasi dimana saja berada. SimPATI 5000 Tarif pulsa yang murah dibandingkan 25 25,8 dengan kartu selular sejenis Kartu As Kategori Smart ClAssic. Tanpa tenggat 21 21,6 waktu yang dibatasi untuk aktifasinya. Total Sumber : Data diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.11 dapat diketahui bahwa jenis kartu selular/ operator selular Telkomsel yang paling banyak digunakan oleh responden adalah SimPATI Freedom, yaitu sebanyak 39 orang atau 40,2%. Berikutnya SimPATI 5000 sebanyak 25 orang atau 25,8%, dan Kartu AS sebanyak 21 orang atau sekitar 21,6%. Sedangkan kartu selular operator selular Telkomsel yang paling jarang digunakan oleh responden adalah Halo Hybrid dan Kartu Halo Bebas yang masing-masing hanya sebanyak 7 orang saja atau 7,2% dan 5 orang atau 5,2%. Hal ini mungkin dikarenakan kartu selular Telkomsel jenis SimPATI Freedom, SimPATI 5000, dan Kartu AS lebih disukai oleh kalangan remaja, sebab responden penelitian ini adalah pelanggan yang kebutuhan sosialnya tinggi. Selain itu mungkin ada pertimbangan lain semacam feature, layanan operator yang baik dan berselera muda, atau bisa juga karena faktor harga. 68

14 4.1.6 Jenis Layanan Kartu Selular Telkomsel Yang Paling Sering Digunakan Jenis Service atau layanan yang terdapat pada kartu telepon selular Telkomsel dibedakan atas primer (pokok) dan sekunder (tambahan). Adapun informasi yang lebih terperinci mengenai Service tersebut dapat disimak pada tabel berikut ini. Tabel Jenis Layanan Kartu Telepon Selular Telkomsel Yang Paling sering Digunakan Operator selular Layanan Jumlah (orang) Prosentase (%) Service Primer : - Telepon - SMS ,9 71,1 Total Service Sekunder: - T-Menu - Internet (tergantung HP) - MBanking - Voice Mailbox - Layanan operator lainnya - Perhitungan tarif pulsa ,5 10,3 12,4 14, ,4 Total Sumber : Data diolah (2010) Berdasarkan tabel 4.12 dapat diketahui bahwa, umumnya responden lebih sering memanfaatkan SMS untuk layanan primer, dibanding telepon. Selisih antara pengguna SMS dan telepon ini sangat signifikan. Hal ini mungkin dikarenakan, responden adalah kalangan muda, dan untuk telepon masih kurang diminati, sehingga mereka lebih memilih SMS. Jumlah pengguna SMS adalah 69 orang atau 71,1%, sedangkan telepon 28 orang atau 28,9%. Untuk layanan sekunder feature layanan operator lainnya yang paling diminati, contohnya seperti ramalan bintang/ Horoscope, bursa lowongan kerja, info produk dan lain-lain 69

15 jumlah responden yang menggunakannya sebanyak 31 orang atau 32%. Hal ini mungkin dikarenakan feature ini relatif semua jenis kartu selular Telkomsel memilikinya. Selain itu, feature lain yang banyak digunakan adalah T-Menu yang berisi tentang info film bioskop, mobile TV, mobile video dan lain-lain, dengan jumlah responden sebanyak 17 orang atau 17,5%. Voice Mailbox digunakan oleh 14 orang atau 14,4%. Diikuti perhitungan tarif pulsa dan MBanking masingmasing sebanyak 13 orang dan 12 orang atau 13,4% dan 12,4%. Untuk akses internet (tergantung merk handphone serta jenis yang dimiliki) hanya 10 orang yang menggunakan, itupun hanya untuk sekedar coba-coba Jumlah Pengeluaran Isi Ulang Pulsa Per Bulan Adapun distribusi jumlah pengeluaran yang dialokasikan responden untuk isi ulang pulsa per bulannya dapat disimak pada tabel yang terdapat dibawah ini. Tabel Jumlah Pengeluaran Isi Ulang Pulsa Responden Per Bulan Jumlah Pengeluaran Jumlah (orang) Prosentase (%) Rp Rp ,96 Rp Rp ,5 Rp Rp ,5 Rp Rp ,09 > Rp Total Sumber : Data diolah (2010) Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa pengeluaran pulsa per bulan, umumnya berkisar antara Rp Rp dengan jumlah responden sebanyak 47 orang atau 48,5%. Sedangkan Rp Rp sebanyak 31 orang atau 31,96 responden. Untuk Rp Rp

16 sebanyak 16 orang atau 16,5%, dan Rp Rp sebanyak 3 orang saja atau sekitar 3.09%. Sedangkan untuk pengeluaran pulsa diatas Rp tidak ada mungkin dikarenakan banyak yang masih berpendapatan kecil Analisis Dan Intrepretasi Data Pada bagian ini akan dijelaskan informasi primer (pokok), yang didapatkan dari kuesioner yang diberikan kepada sampel penelitian ini. Informasi tersebut meliputi butir-butir Asosiasi operator (brand association) Telkomsel yang terdapat dalam benak pengguna Telkomsel. Informasi ini juga akan disertai dengan hasil perhitungan uji validitas dan realibilitas (pada sampel sebanyak 30 orang dan 97 orang),dan uji Chi Square (untuk mengetahui ada hubungan /pengaruh antara Atribut Asosiasi Merek dengan persepsi konsumen, sehingga dapat mengetahui variable apa saja yang nantinya dapat membentuk citra operator (brand image) Telkomsel Uji Validitas Dan Realibilitas Metode uji validitas yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment. Mengingat data beroperator selular nominal atau kategorikal, maka metode validitas yang disarankan adalah analisis butir (Suharsimi Arikunto, 1998:169). Namun prosedur daripada metode analisis butir adalah sama dengan korelasi Pearson, dimana skor butir yang dipandang sebagai nilai X dan skor total yang dipandang sebagai nilai Y dikorelasikan. Kemudian nilai korelasi tersebut ditentukan sama halnya seperti pada korelasi Pearson. Untuk menguji validitas butir Asosiasi operator tersebut dilakukan dengan bantuan SPSS 11.0 release for windows. Adapun hasil dari uji tersebut dapat disimak pada tabel berikut ini. 71

17 Tabel Hasil Uji Validitas Pada 30 Orang Responden Butir Asosiasi Operator Telkomsel r xy Sig. Keterangan 1 0,416 0,011 Valid 2 0,071 0,354 Tidak valid 3 0,426 0,009 Valid 4 0,337 0,034 Valid 5 0,181 0,169 Tidak valid 6 0,156 0,205 Tidak valid 7 0,490 0,012 Valid 8 0,458 0,005 Valid 9 0,557 0,001 Valid 10 0,26 0,446 Tidak valid 11 0,156 0,205 Tidak valid 12 0,059 0,378 Tidak valid 13 0,456 0,006 Valid 14 0,377 0,20 Valid 15 0,130 0,246 Tidak valid 16 0,249 0,092 Tidak valid 17 0,091 0,317 Tidak valid 18 0,178 0,173 Tidak valid 19 0,582 0,000 Valid 20 0,187 0,161 Tidak valid 21 0,218 0,124 Tidak valid 22 0,173 0,181 Tidak valid 23 0,012 0,475 Tidak valid 24 0,557 0,001 Valid 25 0,416 0,011 Valid 26 0,452 0,006 Valid 27 0,163 0,195 Tidak valid Sumber : Lampiran 3 (2010) Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari uji validitas terhadap 30 orang responden, butir asosiasi yang valid berjumlah 12 butir dari 27 butir asosiasi yang ada, yaitu butir 1, 3, 4, 7, 8, 9, 13, 14, 19, 24, 25, 26. Terdapat 2 cara untuk menentukan valid dan tidak validnya butir asosiasi. Pertama, dengan membandingkan nilai korelasi (r xy ) dengan nilai r tabel (nilai kritis pada tabel korelasi product moment dengan α = 0,05 pada n = 30, yaitu 0,361). Apabila r xy > r tabel maka butir Asosiasi dinyatakan valid. Kedua, dengan membandingkan nilai signifikansi atau probabilitas dengan α = 0,05. Jika nilai signifikansi atau 72

18 probabilitas < 0,05 maka dinyatakan valid. Sementara butir Asosiasi yang tidak valid tidak akan disertakan lagi pada uji selanjutnya. Butir-butir Asosiasi operator yang valid tersebut, antara lain : a. Kartu Selular yang bersinyal kuat (1). b. Kartu Selular dengan Service yang paling inovatif dan lengkap. (3) c. Kartu Selular yang memiliki jenis kartu selular paling banyak. (4) d. Kartu Selular yang berakses tinggi/ cepat. (7) e. Kartu Selular yang bertekhnologi canggih. (8) f. Kartu Selular yang human technology. (9) g. Kartu Selular dengan desain menarik dan variatif. (13) h. Kartu Selular yang bergengsi. (14) i. Layanan operatornya yang menghibur. (19) j. Diproduksi oleh perusahaan yang inovatif. (24) k. Diproduksi oleh perusahaan yang berorientasi pada konsumen. (25) l. Diproduksi oleh perusahaan yang sukses. (26) 1. Uji realibilitas pada n = 30 Untuk uji realibilitas, hanya akan digunakan 12 butir Asosiasi yang valid saja. Hal ini seperti yang dilakukan pada penelitian serupa yang dilakukan oleh Darmadi Durianto, et. all., dalam bukunya yang berjudul Brand Equity Ten (2004:46). Sedangkan uji realibilitasnya akan menggunakan rumus Spearman- Brown dengan tehnik belah awal akhir, dan dilakukan secara manual karena rumus ini tidak terdapat pada program SPSS. Adapun hasil uji realibilitas 12 butir Asosiasi terhadap 30 orang responden dinyatakan reliabel, karena r = 0,810 > 11 r = 0,361 yang merupakan nilai kritis pada tabel korelasi product moment tabel dimana α = 0,05 dan n = 30. Rincian perhitungan uji realibilitas selengkapnya 73

19 terdapat pada lembar lampiran 4 Setelah dilakukan uji coba kuesioner terhadap 30 orang responden, dan didapatkan hasil bahwa dari 27 butir Asosiasi yang ada terdapat 12 butir Asosiasi yang valid dan reliabel, maka penelitian selanjutnya terhadap keseluruhan sampel penelitian yang berjumlah 97 orang dapat dilakukan. Tentunya hanya dengan menggunakan 12 butir Asosiasi saja. Adapun hasil penelitian 97 orang adalah: No Tabel Distribusi Frekuensi Butir-Butir Asosiasi Operator Telkomsel Pada 97 Orang Responden Butir-Butir Asosiasi Merek Telkomsel (Perceived Value, Brand Personality, Organizational Association) Tanggapan YA (orang) TIDAK (orang) 1 Kartu Selular yang bersinyal kuat Kartu Selular dengan Service paling inovatif dan lengkap Kartu Selular yang mempunyai jenis kartu selular paling banyak Kartu Selular yang berakses tinggi/ cepat Kartu Selular yang bertekhnologi canggih Kartu Selular yang human technology Kartu Selular dengan desain menarik dan variatif Kartu Selular yang bergengsi Layanan operator yang menghibur Diproduksi oleh perusahaan yang inovatif Diproduksi oleh perusahaan yang berorientasi kepada konsumen Diproduksi oleh perusahaan yang sukses Total Sumber : Lampiran 5 (2010) Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa jawaban positif atau pernyataan YA masih tetap mendominasi pada penelitian terhadap 97 orang responden. Butir asosiasi yang paling banyak mendapat jawaban YA adalah bahwa Telkomsel diproduksi oleh perusahaan yang inovatif dan Telkomsel adalah 74

20 kartu telepon selular yang mempunyai jenis kartu selular paling banyak, yaitu sama-sama sebanyak 90 orang, dan asosiasi yang mendapat jawaban YA terbanyak kedua adalah bahwa Telkomsel adalah kartu telepon selular yang bertekhnologi canggih, yaitu sebanyak 89 orang. Sedangkan Asosiasi operator Telkomsel yang paling banyak mendapat jawaban negatif adalah kartu telepon selular yang bersinyal kuat sebanyak 32 orang dan kartu telepon selular yang bergengsi sebanyak 26 orang. 2. Uji validitas pada n = 97 Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa metode validitas yang digunakan adalah korelasi Pearson. Hasil dari uji validitas tersebut dapat disimak pada tabel dibawah ini. Tabel Hasil Uji Validitas Pada 97 Orang Responden Butir Asosiasi Operator Telkomsel r xy Sig. Keterangan 1 0,337 0,000 Valid 2 0,364 0,000 Valid 3 0,259 0,005 Valid 4 0,426 0,000 Valid 5 0,417 0,000 Valid 6 0,601 0,000 Valid 7 0,422 0,000 Valid 8 0,544 0,000 Valid 9 0,449 0,000 Valid 10 0,504 0,000 Valid 11 0,371 0,000 Valid 12 0,276 0,003 Valid Sumber : Lampiran 6 (2010) 75

21 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa dari uji validitas terhadap 97 orang responden, 12 butir asosiasi operator Telkomsel tersebut dinyatakan valid. Menentukan valid atau tidaknya butir asosiasi dapat diketahui dengan 2 cara. Pertama, dengan membandingkan antara nilai korelasi (r ) dengan xy r = 0,199 (nilai tersebut didapatkan dari metode interpolasi untuk mencari nilai tabel kritis, karena n = 97 pada α = 0,05 tidak terdapat pada tabel korelasi r product moment). Apabila r > dari r maka butir asosiasi dinyatakan valid. Kedua, xy tabel dengan cara membandingkan antara angka signifikansi atau probailitas dengan α = 0,05. Jika angka signifikansi < 0,05, maka butir asosiasi dinyatakan valid. 3. Uji realibilitas pada n = 97 Untuk uji realibilitas terhadap 12 butir asosiasi dengan sampel sebesar 97 orang responden didapatkan hasil bahwa ke-12 butir tersebut adalah reliabel. Hal ini didasarkan pada kriteria bahwa r 11 = 0,589 > r tabel = 0,199 (dari metode interpolasi karena pada tabel product moment tidak terdapat nilai kritis pada n = 97 pada α = 0,05). Perhitungan selengkapnya dari uji realibilitas ini dapat disimak pada lampiran Uji Chi Square Untuk menguji suatu nilai suatu nilai Proporsi dari 2 kategori, dapat digunakan Chi-Square test. Chi-Square test akan tepat digunakan apabila banyaknya observasi lebih besar dari 25. Apabila kurang dari 25 observasi, sebaiknya menggunakan binominal test. (Koster & Boediono, 2003:19). bersifat bionominal atau dikhotomi, contoh : ya atau tidak, atau bisayanya ya dilambangkan dengan angka 1 dan tidak dilambangkan dengan angka 0. 76

22 kemudian dihitung berapa yang menjawab ya dan berapa yang menjawab tidak. Dasar Chi-Square sering juga dipergunakan dalam statistik untuk data yang bersifat Independent (Amaliah I. Joelimar, 2005: 41) Kegunaan Chi Square Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency) Karakteristik Chi Square: Nilai Chi Square selalu positip. Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi Square, yaitu distribusi Chi Square dengan DK=1, 2, 3, dst. Bentuk Distribusi Chi Square adalah menjulur positip. Landasan Teori sebaran chi-square (chi-kuadrat) adalah sebaran yang dimiliki oleh suatu statistik bila ragam contoh acak berukuran n ditarik dari populasi normal dengan ragam 2. Sebaran chi-kuadrat dirumuskan: Berikut ini syarat uji Chi-Square : 1. Sample harus besar 2. sel-sel tidak boleh ada yang nol 3. Expected sel-sel harus > 5 x 2 = (n - 1) S2 2 77

23 Analisis bivariat Penulis mencoba menyederhanakan analisa untuk pembahasan apakah ada terdapat korelasi antara dua varibel yang menjadi fokus penelitian seberapa besar pengaruh persepsi asosiasi merek terhadap konsumen pengguna kartu telkomsel. analisis. analisis bivariat adalah bagian dari uji chi-square dengan minimal dua varibel qualitatif. Dari data sebaran kuesioner yang disebarkan kepada 100 responden oleh Telkomsel, maka mendapatkan jawaban seperti tabel dibawah ini : Tabel 4.17 Hasil kuesioner Antara Asosiasi Merek dan Persepsi Konsumen Keterangan X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 Total YA TIDAK Total Perhatikan tabel apa memenuhi syarat tabel 2 x 12, H 0 apakah ada pengaruh asosiasi merek terhadap konsumen, sehingga bias ditetapkan α (alpha), 5% =0.05. Sehingga besaran Chi-Square dan df. dapat diketahui secara pasti. Berikut ini syarat uji Chi-Square : 1. Sample harus besar (n.30) 2. sel-sel tidak boleh ada yang nol 3. Expected sel-sel harus > 5 bila ada sel dengan exp. < 5 max. 20% dari jumlah sel.. 78

24 untuk menguji hubungan antara dua variabel Kualitatif maka di pergunakan rumus uji square sebagai berikut : x 2 = 2 ( f 0 f e ) f e Dimana : X 2 f e f 0 : Nilai Chi-Kuadrat : Frekuensi yang diharapkan : Frekuensi yang diperoleh atau diamati Dengan menggunakan penjabaran rumus Chi-Square, fokus penelitian seberapa besar pengaruh asosisasi merek terhadap persepsi konsumen pengguna kartu telkomsel, langkah-langkah pengujian selanjutnya dengan mengetahui hasil uji atau hipotesis antara Ha dan Ho : Ho : x = 0, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara assosasi merek dengan konsumen Ha : x = 0, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara assosasi merek dengan konsumen Dalam memudahkan penghitungan, maka penulis menggunakan rumus dalam Microsoft Excel dengna hasil sebagai berikut: rows number 2 columns number 12 df 11 Chi-square critical (alpha=0.05) Observed Chi-square Berdasarkan kriteria pengujian maka : Jika Sig. X 2 hitung X 2 tabel maka Ho diterima 79

25 Jika Sig. X 2 hitung > X 2 tabel maka Ho ditolak atau Jika Sig. X 2 hitung > Alpha, maka Ho diterima Jika Sig. X 2 hitung < Alpha, maka Ho ditolak dari kedua kriteria pengujian tersebut maka dapat ditentukan nilai X 2 sebagai berikut : Taraf signifikansi (α) = 0.05 pada tabel Df = 11 X 2 Tabel = Maka perbandingan nilai dari X 2 hitung dengan X 2 tabel adalah sebagai berikut : X 2 hitung (56.727) > X 2 tabel (19.675) Ho ditolak atau Ha diterima Maka dapat ditarik kesimpulan, bagaimana pengaruh assosiasi merek terhadap persepsi konsumen pengguna kartu telkomsel, sebagai berikut : Terdapat pengaruh yang signifikan antara asosiasi merek terhadap Persepsi konsumen (Studi kasus pada kartu telepon Selular Telkomsel). 80

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan peningkatan teknologi informasi dalam kondisi bisnis sekarang sudah sangat pesat dan dapat menembus batasan batasan geografis sehingga informasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Deskriptif Untuk memperoleh data dari responden digunakan lembar kuesioner yang harus diisi oleh para responden tersebut. Untuk selengkapnya kuesioner yang digunakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 1. Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di Indonesia di dalam dunia bisnis semakin ketat. Setiap perusahaan mulai berlomba-lomba menarik perhatian konsumen dengan berusaha mengelola produknya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek dan Subyek Penelitian 1. Gambaran Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah smartphone Samsung. Samsung merupakan salah satu produk smartphone

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan dunia yang semakin maju sekarang ini, kebutuhan manusia akan telekomunikasi menjadi semakin meningkat. Mobilitas masyarakat yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Karakteristik Responden Penulis telah menyebarluaskan kuesioner guna mendapatkan data mengenai karakteristik responden dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1

BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. pada saat penelitian berlangsung. Terdapat 3 karakteristik responden yang. Tabel 5.1 1 BAB V ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakterisitik Responden Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar sebanyak 100 orang yang penulis temui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran. terhadap data, serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Sebagaimana Arikunto (006, hal. 1) menjelaskan bahwa penelitian kuantitatif merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dewasa ini sedang mengalami kelesuan yang sangat berat, disebabkan oleh krisis ekonomi yang berkepanjangan. Namun demikian seiring dengan

Lebih terperinci

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA 4. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan interpretasinya. Pembahasan dalam bab 4 ini meliputi gambaran umum responden, ada tidaknya hubungan antara sikap terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Mulai Studi pendahuluan Studi pustaka Observasi Wawancara Perumusan Masalah Penentuan Tujuan serta Manfaat penelitian Batasan Masalah Penentuan populasi dan jumlah sampel

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen di rumah makan Mie Ayam Oplosan Kedai Shoimah. Responden yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jenis penelitian studi kasus yang menganalisis tanggapan konsumen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan kerja dan target yang ditetapkan oleh perusahaan harus dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Perusahaan akan selalu berusaha agar tujuannya dapat tercapai secara maksimal serta dapat mempertahankan kelangsungan usahanya. Tuntutan kerja dan target

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yang rasional, empiris, dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono (2005;01), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu, dan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Objek Penelitian Penelitian berlokasi di lingkungan Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, Makassar dan obyek penelitian adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kebutuhan sekunder bagi setiap orang dan tas merupakan kebutuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis menjadi sangat ketat, hal itu dapat dilihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan produk yang hampir sama. Persaingan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi telah membawa dampak yang cukup besar bagi dunia usaha, di antaranya adalah perkembangan teknologi yang sangat pesat, perubahan sifat pasar dari sellers

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di wilayah DKI Jakarta, yang meliputi daerah Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, serta Jakarta Pusat.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi perusahaan jasa telekomunikasi di Indonesia. Salah satu perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian di Indonesia akhir-akhir ini telah berkembang dengan pesat, khususnya di bidang industri. Hal ini terbukti dengan semakin banyak berdirinya perusahaan

Lebih terperinci

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode

BAB III. Metode Penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode 28 BAB III Metode Penelitian 3.1 Desain Penelitian 3.1.1 Metode Dasar Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus, dimana metode menghendaki suatu kajian yang rinci, mendalam, menyeluruh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. 3.. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Malang.Dilakukan di FE UIN Malang, untuk memudahkan peneliti mengambil sampel dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. berasal dari jawaban responden terhadap daftar pernyataan yang dituangkan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Karakteristik Responden Dalam bab IV disajikan analisis terhadap data yang diperoleh selama penelitian. Data yang terkumpul merupakan data primer, yaitu

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Profil Perusahaan PT. Hutchison 3 Indonesia (H3I) adalah perusahaan penyedia jasa telekomunikasi yang berkembang pesat dan beroperasi dengan lisensi nasional

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.. Kerangka Pemikiran Operasional Perusahaan-perusahaan yang memiliki konsep pemasaran dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan memberikan kepuasan kepada konsumen, sangat

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 18 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dinamika yang terjadi pada industri telekomunikasi seluler di Indonesia ditunjukkan dengan suatu respon yaitu semakin banyak dan beragamnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada 27 April

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Awal kesuksesan Samsung di dunia smartphone dimulai pada 27 April BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Objek Penelitian Samsung dikenal sebagai produsen handphone Android terbesar di dunia. Bahkan popularitas handphone Samsung pun mengalahkan Apple iphone.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan tipe penelitian eksplanatif. Penelitian kuantitatif adalah suatu metode penelitian yang bersifat induktif,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Persaingan dalam dunia usaha saat ini semakin ketat. Setiap perusahaan berusaha untuk dapat bertahan dalam pasar. Perusahaan dituntut untuk selalu melakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif korelasi, yaitu mencari hubungan antara variabel bebas (kepribadian, pengaruh teman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan yang sebelumnya menguasai pasar. Bermacam-macam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dunia persaingan bisnis yang global memaksa para pelaku bisnis berpikir untuk memilih dan menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Dunia industri yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat. konsumen yang bervariatif dan semakin meningkat. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan untuk dapat menghasilkan laba sehingga dapat bertahan dan berkembang pesat. Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan atau

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, secara keseluruhan penulis dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Tabel 3.1 Desain Penelitian Jenis dan Metode Tujuan Penelitian Unit Analisis Time Horison T 1 Kausalitas Survei Individu Responden Cross Section T 2 Kausalitas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 37 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Sugiyono (2002, p11) jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian asosiatif yang memiliki hubungan kausal, mendefinisikan penelitian asosiatif

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Depot Java Dancer Coffee, berada di Jl. Kahuripan 1 Malang. Alasan pengambilan lokasi ini karena pengunjung cukup banyak

Lebih terperinci

METODELOGI PENELITIAN

METODELOGI PENELITIAN 17 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perusahaan memiliki strategi tertentu untuk memenangkan persaingan dalam pasar HP yang mereka hadapi. Persaingan yang ketat membuat perusahaan HP harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Untuk membatasi permasalahan dan penelitian maka ditetapkan jenis dan lokasi penelitian yang akan dilakukan. 3.1.1 Jenis Penelitian Berdasarkan perumusan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 42 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, tipe desain penelitian yang digunakan bersifat penelitian deskriptif - asosiatif. Penelitian deskriptif (Descriptive design) adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Maraknya persaingan industri sampo di Indonesia, membuat perusahaan berlomba-lomba untuk mempromosikan produknya dengan melakukan berbagai kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir Berdasarkan uraian latar belakang dan landasan teori pada bab sebelumnya, penelitian ini menggunakan kerangka berpikir sebagai berikut: BRAND AWARENESS

Lebih terperinci

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota III. METODOLOGI A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota Bogor. Tiap perusahaan akan mengunggulkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini membahas tentang kepuasan konsumen terhadap atribut jasa outbound pada PT Mandiri Kreasi Bersaudara (UPGRADE.inc). Jasa outbound belakangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek/Subyek Penelitian 1. Objek Penelitian Converse merupakan salah satu merek di bidang fashion yang memfokuskan bisnisnya di industri sepatu.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Diskripsi responden digunakan untuk mengidentifikasi karakteristikkarakteristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan dan lama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian (research design) merupakan framework dari suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian (research design) merupakan framework dari suatu 39 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian (research design) merupakan framework dari suatu penelitian. Desain penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan serta kualitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perkembangan arus globalisasi yang semakin cepat membuat konsumen akan semakin terbuka dalam menerima segala informasi. Dalam proses memperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Pemasaran adalah hasil dari kegiatan setiap perusahaan sebagai wujud perhatian dari perusahaan untuk para pelangganya. Setiap perusahaan harus memandang bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Definisi Operasional Variabel Berdasarkan kerangka pemikiran dan tujuan penelitian di atas, maka variabel dalam penelitian ini adalah variabel dari brand equity. Brand Equity

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan tempat pada penelitian ini dilakukan secara purposive didasarkan pada cakupan wilayah siaran (coverage area) RRI Bogor Pro 1 FM 93,75 MHz yakni

Lebih terperinci

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM.

Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP HANDPHONE MEREK APPLE Nama : Anissa Kurnia Putri NPM : 11213088 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Gatot Subiyakto, SH., MM. Latar Belakang Masalah 1. Teknologi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh strategi celebrity endorser dari

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh strategi celebrity endorser dari BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh strategi celebrity endorser dari produsen apparel ternama asal Amerika yaitu Nike terhadap keputusan pembelian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen 20 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memenuhi kepuasaan konsumen perlu dilakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN Data yang penulis berhasil dikumpulkan kemudian akan diolah dengan metode regresi linier berganda untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu persepsi kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan lingkungan bisnis yang cepat dan sangat dinamis telah membawa perubahan dan perkembangan di berbagai bidang, salah satunya semakin canggihnya alat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam menguji validitas dan reliabilitas faktor-faktor dan variabel penelitian Kepuasan Kerja karyawan ini dilakukan memakai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Teknologi saat ini seakan-akan tak bisa terlepas dari keseharian manusia. Kebutuhan masyarakat tentang teknologi menjadikan teknologi selalu berkembang kian

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh positif dari hambatan berpindah (switching barrier) yang terdiri dari nilai-nilai ekonomis, psikologis, sosial,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang

BAB I PENDAHULUAN. produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini perekonomian makin maju dan berkembang dengan pesat, banyak produk atau merek produk baru bermunculan. Pesatnya persaingan pasar yang sejenis dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa

BAB 4 HASIL PENELITIAN. yang terdapat pada kuesioner yang disebar. Peneliti menyebarkan kuesioner kebeberapa BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Karakteristik Responden Karakteristik responden dapat dilihat melalui data deskriptif tentang responden yang terdapat pada kuesioner yang disebar.

Lebih terperinci

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada

III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun mandi cair LUX pada III. OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Dalam skripsi ini objek penelitian adalah konsumen sabun pada Chandra Departement Store yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk No. 1 Tanjungkarang Bandarlampung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dan pembahasan penelitian penerapan model dss untuk mengetahui preferensi konsumen terhadap produk telekomunikasi ini secara garis besar akan dijelaskan dalam dua bagian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Dalam penelitian ini yang dipilih sebagai objek penelitian oleh peneliti adalah konsumen yang sudah menggunakan sepatu Converse. Peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 37 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasannya. Hasil penelitian ini dinyatakan dalam bentuk deskripsi responden penelitian, deskripsi variabel penelitian,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module)

BAB I PENDAHULUAN. Telepon seluler didukung oleh SIM (Subscriber Identification Module) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi telekomunikasi semakin hari semakin pesat. Kenyataan ini bisa dilihat dalam kehidupan sehari hari dimana penggunaan telepon selular semakin meningkat.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone

METODE PENELITIAN. Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone METODE PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup & Objek Penelitian Ruang lingkup penelitian ini adalah bidang Manajemen Pemasaran dan Perilaku Konsumen, khususnya konsumen yang membeli dan menggunakan handphone merek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan BAB III METODE PENELIITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian yang berwujud data kuantitatif dianalisis dengan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Karakteristik Responden Penelitian. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner 48 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 34 responden, yang merupakan pengguna produk

Lebih terperinci

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas.

BAB III PENYAJIAN DATA. 2 Klaten. Try Out ini dimaksud untuk mengetahui adanya item-item yang. tidak memenuhi validitas dan realibilitas. BAB III PENYAJIAN DATA A. Hasil Uji Coba Angket Sebelum angket digunakan sebagai instrumen penelitian, terlebih dahulu dilakukan try out ( uji coba ) kepada 30 responden di SMP Negeri 2 Klaten. Try Out

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Online shopping adalah suatu bentuk perdagangan (barang atau jasa) yang dilakukan melalui internet menggunakan web browser. Secara umum,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan di bab sebelumnya, yaitu: Kartu telepon CDMA yang memiliki tingkat awareness paling

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek penelitian 1. Obyek Objek penelitian menurut Sugiyono (2008) sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG)

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN HANDPHONE IPHONE (STUDI KASUS WARGA KELURAHAN KELAPA DUA TANGERANG) BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang 1) Handpone bukan hanya sebagai alat komunikasi tetapi telah berkembang menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui hp banking sms (layanan sms banking pada Bank Danamon). dengan menggunakan sms messaging

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui hp banking sms (layanan sms banking pada Bank Danamon). dengan menggunakan sms messaging 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi memainkan peranan yang sangat penting pada sektor perbankan. Hal tersebut menyebabkan mulai munculnya aplikasi bisnis

Lebih terperinci

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN

BAHAN DAN METODE HASIL DAN PEMBAHASAN 5 Jika hipotesis nol benar, maka statistik uji-w akan menyebar mengikuti sebaran normal baku. Hipotesis nol ditolak jika W > Z α/2 (Hosmer & Lemeshow 1989). Interpretasi koefisien untuk model regresi logistik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 BAB III METODE PENELITIAN 3. 1 Metode Penelitian Pada penelitian ini digunakan penelitian bersifat deskriftif, dalam penelitian ini memberikan penjelasan dan gambaran tentang analisa mengenai persepsi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Diskripsi Responden Responden dalam penelitian ini adalah pengguna produk smartphone Sony Xperia di DIY.Spesifikasi pengguna produk dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia teknologi komunikasi saat ini sangat pesat, hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di bidang teknologi komunikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri

BAB I PENDAHULUAN. semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Banyaknya macam produk dalam dunia bisnis sekarang ini, menimbulkan semakin banyak ragam produk yang ditawarkan oleh perusahaan pada industri yang sama. Produk

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat.

BAB l PENDAHULUAN. sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. BAB l PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kebutuhan akan dunia pendidikan semakin besar, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan persaingan yang makin super ketat. Dalam perekrutan tenaga

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta

Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta Analisa hubungan karakteristik konsumen dengan atribut-atribut jasa internet telkomnet instant yang ditawarkan PT.Telkom di Surakarta Kiki Adhi Eka Juana NIM.F0299067 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

LAMPIRAN ANALISIS PENGARUH CITRA...,FAUZI GALIH MARSANTO, F.EKONOMI UMP.2017.

LAMPIRAN ANALISIS PENGARUH CITRA...,FAUZI GALIH MARSANTO, F.EKONOMI UMP.2017. LAMPIRAN 63 63 LAMPIRAN 1 KUESIONER ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN INDOSAT OOREDOO (Studi pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Lebih terperinci