KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. Jurusan Teknik Informatika ( ) 2) Dosen Jurusan Teknik Komputer 3)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. Jurusan Teknik Informatika ( ) 2) Dosen Jurusan Teknik Komputer 3)"

Transkripsi

1 KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET Yuyun Wayuni Abasi, Yeffry Handoko Putra, Mira Kania Sabaria ) Jurusan Teknik Informatika (999) ) Dosen Jurusan Teknik Komputer ) Dosen Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Kompu ter Universitas Komputer Indonesia ABSTRAK Sebaai bentuk representasi data, kendala yan diadapi ketika menunakan citra diital adala pada besarnya volume data yan dibutukan untuk merepresentasikan citra tersebut Untuk itu dibutukan suatu teknik yan dapat menecilkan volume data, teknik ini dinamakan kompresi Pada skripsi ini dipili metode transformasi wavelet sebaai sala satu metode yan bisa diunakan untuk pemampatan data citra Wavelet yan diunakan adala sala satu wavelet yan sanat terkenal yaitu Daubecies D4 wavelet transform, denan empat koefisien scalin function, dan empat koefisien wavelet function Selanjutnya diimplementasikan denan menunakan perankat lunak MATLAB 6 sebaai alat bantu pemroraman untuk meliat penaru kualitas pada citra yan ditransformasi I PENDAHULUAN Sala satu metode pemampatan data citra adala metode transformasi Sekitar taun yan lalu, suatu alat ampu yan dapat dipakai untuk memroses sinyal (suara ataupun citra) tela ditemukan Alat tersebut dikenal denan nama wavelet (secara arfia berarti elomban kecil ) yan menyaini alat lama yakni transformasi Fourier denan berbaai modifikasinya Denan ditemukannya wavelet, dunia pemrosesan sinyal dan teknoloi diital berkemban kian pesat Tuas akir ini meninjau metoda pemampatan citra denan menunakan wavelet transform Kemampuan wavelet dalam merepresentasikan sinyal dalam waktufrekuensi sekalius dimanfaatkan untuk tujuan penkodean dan pemampatan data citra sebaai induk wavelet memiliki sub -sub metode yan terabun dalam wavelet family, diantaranya adala Daubecies D4 wavelet transform II LANDASAN TEORI Daubecies D4 Wavelet Transform dan Inversenya Filter wavelet yan dipili adala sala satu wavelet yan sanat terkenal yaitu Daubecies Daubecies adala filter wavelet yan optimum diunakan untuk pemampatan data citra Daubecies wavelet transform dinamakan menurut pencipta / penemunya, yaitu seoran ali matematika bernama Inrid Daubecies Funsi wavelet Daubecies D4 yan diunakan ini dinyatakan dalam bentuk matriks yan memiliki empat koefisien scalin function, dan empat koefisien wavelet function Koefisien scalin function adala : = + 4 -, = +, 4 =, 4 Koefisien wavelet function : =, =, =, = - = 4 nilai-nilainya ditunjukkan pada transform matrix berikut : Gambar Daubecies D4 Wavelet Transform Matrix Gambar Daubecies D4 Inverse Wavelet Transform Matrix Citra diital Citra adala suatu funsi dua dimensi yan terbentuk dari suatu penliatan dalam suatu scene, misalnya foto Scene adala basis dari citra Kita menenal dua perbedaan citra yaitu citra analo dan citra diital Citra analo merupakan citra asil tankapan lensa kamera teradap scene, dan di-scan vertikal dan orisontal ole imaer kamera Citra diital direpresentasikan sebaai sebua matriks yan masin-masin elemennya merepresentasikan nilai intensitas Jika I adala matriks dua dimensi, I(x,y) adala nilai intensitas yan sesuai pada posisi baris x dan kolom y pada matriks tersebut Titik-titik di tempat imae di-samplin disebut picture elements, atau serin dikenal sebaai piksel (pixel) atau dot

2 RGB dan YCbCr Citra diital denan kedalaman warna 4 bit atau biasa disebut truecolor imae merupakan kombinasi dari tia komponen warna RGB ; R (Red / mera ), G (Green / ijau), dan B (Blue / biru) Masin-masin komponen terdiri dari 8 bit, seina untuk komponen warna menunakan 4 bit atau sama denan byte per piksel Komponen warna YCbCr sebenarnya lebi luas dikenal dalam dunia video diital Pada dasarnya ini merupakan pemisaan warna berdasarkan komponen keceraan atau luminance, dan pemisaan berdasarkan komponen warna atau crominance Dalam format ini, komponen keceraan luminance disimpan sebaai satu komponen Y, dan komponen warna crominance disimpan sebaai dua komponen yan berbeda yaitu Cb dan Cr [8] Konversi warna RGB ke warna YCbCr adala untuk mendapatkan komponen Y atau lebi dikenal denan rayscale (abu-abu) yaitu citra denan derajat keabuan dari ina 55, dimana untuk merepresentasikan warna itam dan 55 untuk merepresentasikan warna puti Karena mata manusia lebi peka teradap warna luminance (Y) dari pada warna crominance (Cb dan Cr), maka komponen Cb dan Cr tidak diikutsertakan dalam proses kompresi Jadi komponen Y adala citra rayscale yan akan dikompres, selanjutnya komponen Cb dan Cr akan diikutkan kembali pada proses dekompresi untuk membentuk kembali warna RGB Warna YCbCr dapat diperole denan mentransformasikan RGB, di dalam MATLAB perinta untuk menkonversi warna dari RGB ke YCbCr adala : % convert RGB imae to YCbCr imae citraycbcr = rbycbcr(citra); Untuk membentuk kembali warna RGB menunakan : % convert YCbCr to RGB citrargb = ycbcrrb(citraycbcr); Seina menasilkan matriks baru yan berisi nilainilai terbesar di atas rata-rata Pada teknik-b nilai tresold yan diunakan anya nilai, yan merupakan nilai rata-rata dari setiap elemen pada matriks, denan persamaan: Tresold = Jumla m * n keteranan : jumla = asil penjumlaan semua elemen pada matriks m * n = baris kali kolom Misalnya A = matriks asil transformasi 8*8 A = Tresold = 46, Jumla = elemen (,) + elemen (,) + + elemen n = 944 m * n = 64 Untuk teknik-c menunakan satu teknik denan memanfaatkan asil transformasi wavelet yaitu nilai pada baris anjil adala besar dan nilai-nilai detail yan terletak pada baris enap sanat kecil Jadi nilai pada baris enap semuanya dibuat nol Seina menasilkan matriks denan nilai nol berurutan pada baris-baris enap 4 Tresoldin Tresoldin atau penentuan batas, merupakan sala satu teknik untuk memroses penuranan jumla bit yan diperlukan untuk menyimpan data ambar Proses ini diterapkan pada keluaran asil transformasi Lanka yan dilakukan adala denan menentukan suatu nilai (batas) yan disebut tresold, nilai ini yan nantinya dipakai untuk menentukan koefisien yan akan diambil dari matriks asil transformasi Misalnya teknik-a, teknik-b, dan teknik- C adala teknik yan diunakan Teknik-A menunakan nilai tresold yan didapatkan dari pemisaan tresold pada baris anjil dan tresold pada baris enap, persamaannya : Baris Baris Baris tr = tr = Nilai-nilai pada baris anjil Jumla elemen baris anjil Nilai-nilai pada baris enap Jumla elemen baris enap keteranan : tr = nilai tresold baris anjil tr = nilai tresold baris enap Nilai tresold baris anjil merupakan rata-rata dari elemen pada baris anjil, dan tresold baris enap adala rata-rata nilai dari elemen pada baris enap Nilai - nilai pada baris anjil yan lebi kecil dari tresold baris anjil dianap nol, dan nilai pada baris enap yan lebi kecil dari tresold baris enap, jua dinolkan Encodin dan Decodin Encodin atau penkodean diunakan untuk merepresentasikan data dalam bentuk lain seina kuantitas data denan representasi yan baru ini lebi sedikit apabila dibandinkan denan kuantitas data aslinya, dan proses decodin (dekode) adal a pembalikan dari encodin

3 Prinsip penkodean yan diunakan adala RLE (Run Lent Encodin) yaitu proses serankaian simbol yan berurutan dikodekan menjadi sebua kode yan terdiri dari simbol tersebut dan jumla perulanannya [4, 7] Conto asil tresoldin pada potonan citra 8*8 diuraikan menjadi vektor baris ukuran * (m*n) : Hasil ini memudakan proses RLE karena banyak nilai sama yan berurutan, seina apabila dikodekan, bit yan diperlukan untuk menyimpan data tersebut lebi sedikit Data dibaca sebaai nilai dan jumla perulanannya Dikodekan menjadi : III PERANCANGAN SISTEM Metode Perancanan Metode-metode yan diunakan di dalam sistem untuk kompresi dan dekompresi : Konversi RGB ke YCbCr dan pembalikannya Wavelet Transform dan Inverse Wavelet Transform Tresoldin 4 Penkodean : RLE, scan lines 5 Dekode : De-RLE, De-scannin Gambaran Umum Sistem Secara umum lima proses utama yan dilakukan di dalam sistem adala : Citra asli Kompresi File Kompres Dekompresi Gambar Baan Umum Sistem Citra Rekonstruksi Lebi rincinya taap penolaan ini dibai dua, yaitu kompresi dan dekompresi Proses utama yan dilakukan sistem adala menola citra masukan menjadi file kompres, kemudian menembalikan lai ke representasi semula denan proses dekompresi a Taap kompresi b Taap dekompresi Taap Kompresi Proses kompresi dilakukan denan mentransformasikan citra masukan Diaram kompresinya adala sebaai berikut : Citra asli RGB ke YCbCr Y Transformasi wavelet Gambar Taap Kompresi Tresoldin Scannin Penkodean Lanka - lanka kompresi : Citra masukan adala citra RGB denan format *bmp Citra dikonversi ke bentuk YCbCr Proses transformasi wavelet 4 Proses tresoldin 5 Proses scannin 6 Proses penkodean 7 File disimpan sebaai file kompres Citra masukan File kompres Gambar menilustrasikan aliran proses kompresi di dalam sistem Lanka pertama adala citra denan format *bmp (uncompressed imae) sebaai citra masukan yan akan diproses Citra ini adala citra RGB denan komponen warna R (Red), G (Green), dan B (Blue) Di dalam proram menunakan function imread untuk membaca file rafik : >> citra = imread( colourbmp ); %citra adala nama variabel untuk %menyimpan matriks citra yan dibaca, %sebaai conto citra masukan adala % colourbmp Konversi RGB ke YCbCr Di dalam proram menunakan perinta : %convert RGB imae to YCbCr imae >> citraycbcr = rbycbcr(citra) %asil konversi berupa matriks denan %komponen warna Y, Cb, dan Cr Transformasi wavelet Pada proses transformasi wavelet, dilakukan operasi perkalian matriks koefisien Daubecies D4 denan matriks citra ray (komponen Y) Karakteristik dari Daubecies D4 wavelet transform yaitu memiliki empat nilai koefisien scalin function yaitu,,, dan empat koefisien wavelet function,,, = 48, = 865, = 4, = -94 = -94, = -4, = 865, = * Gambar Perkalian Matriks Wavelet denan Matriks Citra Di dalam proram diunakan perinta : >> asil = matriks * Y %matriks adala nama variabel yan %menyimpan matriks transformasi wavelet %dan Y adala citra rayscale asil %konversi dari RGB Matriks keluarannya : Gambar Matriks Keluaran Proses Transformasi

4 Tresoldin Proses tresoldin dilakukan teradap citra asil proses transformasi Proses ini adala untuk menurani jumla data yan disimpan seina dapat menemat bit untuk penyimpanan atau transmisi Teknik-A, teknik-b, dan teknik-c Ketia teknik diunakan di dalam sistem untuk meliat perbandinan kualitas citra asil dekompresi 5Scan lines Proses berikut adala scan lines, atau pembacaan secara baris perbaris, mulai dari elemen pada pojok kiri atas ina elemen pada pojok kanan bawa [4] Penerapannya adala asil tresoldin dibaca perbaris mulai baris,, sampai baris terakir, lalu ditulis sebaai vektor ukuran * (m*n) atau matriks satu baris Baris ke- Baris ke Gambar 5 Scannin 6Penkodean Proses selanjutnya yaitu penkodean menunakan prinsip RLE (Run Lent Encodin) Penkodean diunakan untuk merepresentasikan data dalam representasi yan lain seina kuantitas data denan representasi yan baru ini lebi sedikit apabila dibandinkan denan kuantitas data aslinya Sebaliknya proses decodin adala menembalikan data asil encodin ke representasi yan semula Tabel Penkodean Simbol Nilai Frekuensi Nilai = [ ] size = x 7 Frekuensi = [ ] size = x 7 Jika data citra berukuran 8 x8 denan 8 bit per piksel tersimpan sebanyak 64 byte, dikompres menjadi ( x 7) + ( x 7) = 54 byte, penyusutannya tidak terlalu sinifikan Pada tabel terliat bawa nilai denan frekuensi kali, jumlanya lebi banyak daripada nilai yan berulan lebi dari kali Jika variabel nilai dan frekuensi disimpan maka pemampatan kuran efektif, karena jumla data yan disimpan masi relatif banyak Untuk itu dibuat bentuk yan lebi rinkas dari kode tersebut, yaitu menyimpan simbol nilai yan berulan lebi dari kali dan frekuensinya Tabel Penkodean Simbol Frekuensi cek simbol denan frekuensi lebi dari - tulis simbol dan frekuensinya Kode = [ ] size = x 4 Nilai = [ ] size = x 7 Jadi untuk data citra ukuran 8 x 8 adala 64 byte, setela dikompres kemudian disimpan menjadi ( x 4) + ( x 7) = 4 byte Data yan disimpan sebaai file kompres adala elemen yan terdapat pada variabel kode dan nilai Bentuk ini lebi sedikit membutukan ruan penyimpanan, karena jumla data yan disimpan suda berkuran Pada citra RGB data yan ditulis ke file adala; kode, nilai, tini dan lebar ambar, komponen Cb dan Cr Informasi ini diperlukan untuk proses dekompresi, seina dari file kompres tersebut dapat menasilkan citra rekonstruksi yan baru Taap Dekompresi Proses dekompresi adala taap pembalikan dari kompresi Diaram dekompresi diambarkan sebaai berikut : File kompres Dekode De-scan Inverse wavelet Y rekonstruksi Gambar Taap Dekompresi Lanka - lanka dekompresi : Load file kompres dekode de-scannin 4 Inverse wavelet transform 5 Konversi bentuk YCbCr ke RGB 6 Citra asil rekonstruksi Load file kompres YCbCr ke RGB Citra rekonstruksi

5 5 Pada proses dekompresi, kode pendek yan tersimpan sebaai file kompres adala sebaai inputan untuk didekodekan Perinta yan diunakan : %load <filenamemat> %function load diunakan untuk %memanil file masukan,diikuti nama %file Variabel yan ditampilkan adala nilai-nilai yan dikodekan menjadi bentuk rinkas Kode = [ ] Nilai = [ ] * Proses dekode Pada proses dekode, nilai -nilai yan disimpan sebaai file kompres diuraikan kembali menjadi kode yan panjan Elemen -elemen pada variabel kode menandun informasi yan diperlukan untuk dekode, simbol ke- menunjuk pada variabel nilai dan ditulis sebanyak nilai sesudanya, simbol ke- ditulis sebanyak nilai sesudanya, dan seterusnya Kode = [ ] Nilai = [ ] Seina menjadi bentuk kode panjan kembali : Proses de-scannin Pada proses de-scannin, asil dekode dibaca kemudian dipetakan ke dalam susunan matriks seperti kondisi sebelum scannin Gambar 7 Matriks Hasil De-scannin 4Inverse wavelet transform Taap berikutnya adala menembalikan asil transformasi untuk merekonstruksi citra rayscale (komponen Y) yan diproses, denan inverse wavelet transform Sebelumnya matriks wavelet diinversikan terlebi daulu denan menunakan function inv >> mat_inv = inv(matriks); % mat_inv adala nama variabel untuk % memuat matriks inverse wavelet % transform Matriks inverse ini dikalikan denan matriks de-scannin untuk mendapatkan komponen Y yan baru Gambar 8 Perkalian Matriks Inverse Wavelet denan Matriks De-Scannin Menasilkan matriks : Gambar 9 Matriks Keluaran Hasil Rekonstruksi Matrik asil ini selanjutnya akan diabunkan lai denan komponen Cb dan Cr menunakan function cat >> YCbCrnew = cat(,y,cb,cr); Lanka terakir adala konversi ke bentuk RGB 5Konversi YCbCr ke RGB Lanka terakir proses dekompresi adala menembalikan lai komponen warna YCbCr (denan komponen Y yan baru) menjadi warna RGB Untuk membentuk kembali warna RGB menunakan function : ycbcrrb Variabel RGB sekaran membentuk citra yan baru atau citra rekonstruksi Hasil ini kemudian ditulis ke file denan function imwrite, yaitu menulis ke file imae rafik % imwrite(var, filenameext ); %var adala nama variabel yan akan %ditulis, diikuti nama file citra dan %ekstension-nya, yaitu berupa bmp imae >> imwrite(rgb, colournewbmp ) Citra baru ini adala asil dekompresi yan sanat mendekati citra asli sebelum kompresi IV IMPLEMENTASI SISTEM 4 Proses Kompresi Setela pada taap perancanan, interaksi yan dilakukan adala denan jendela M-file editor, maka pada proses kompilasi, user lebi interaktif denan Command Window, jadi semua eksekusi dijalankan pada jendela Command Window MATLAB 6 Panil nama file kompresi untuk runnin proram : >> run kompresi_a 4 Proses Dekompresi Untuk proses dekompresi, menembalikan citra ke bentuk semula atau mendekati bentuk asli M-file untuk dekompresi dijalankan pada Command Window denan memanil nama file : >> dekompresi_a

6 6 V KESIMPULAN DAN SARAN 5 Kesimpulan Pada intinya proses dari sebua kompresi data adala pemodelan dan penkodean Jika pemilian metode tepat disertai teknik pembuatan sistem yan baik, maka bobot kompresi yan diasilkan akan efektif Semakin kompleks teknik dan metode yan diunakan akan semakin rumit pula pembuatan sistem Proses pembelajaran serta ketelitian menjadi faktor pentin untuk menasilkan kompresi efektif, jua pada saat memutuskan alat bantu perankat lunak apa yan akan diunakan Beberapa al yan bisa disimpulkan dari laporan ini : transformasi wavelet denan Daubecies D4 sanat baik dalam al pemrosesan citra, karena citra asil rekonstruksi setela didekompresi sanat mirip citra asli meskipun suda menalami proses tresoldin di dalamnya teknik-b menasilkan file kompres terkecil dibandin dua teknik lain teknik-a menasilkan kualitas citra rekonstruksi yan palin baik diantara ketia teknik [9] ttp://wwwcsuiacid/kulia/citra//kompresipdf [] ttp://dspeeitbacid/artikel/paper-diitalmmediapdf [] ttp://wwwbearcavecom/misl/misl_tec/wavelets /daubecies/ [] ttp://wwwkompascom/kompas-cetak/7/6/ dikbud/diba4tm 5 Saran Proram yan diasilkan akan lebi kompleks dan interaktif jika dikembankan denan membuat GUI (Grapical User Interface) -nya Untuk meliat demo-demo imae processin lainnya yan menunakan wavelet dalam MATLAB, bisa menunakan fasilitas elp reference Dua al yan penulis catat adala masala kompresi dan penolaan citra Bai yan memiliki minat pada problematika data compression, maka sebaian prinsip kompresi yan diunakan dalam skripsi ini bisa dikembankan untuk kompresi data selain citra (imae) misalnya data teks, video, audio, dan lain-lain Karena pada dasarnya kompresi data sanat berkaitan denan ukuran penyimpanan Untuk penolaan citra diital (imae processin), banyak al yan dapat dilakukan, apalai beitu banyak kemajuan dalam bidan rafika komputer Proram seperti ini dapat jua dikembankan denan menunakan perankat lunak yan lebi user friendly, untuk memroses perbaikan citra (imae restoration), penenalan piniran (ede), penalusan citra, blurrin effect, penajaman citra, peninkatan kualitas citra, dan masi banyak lai DAFTAR PUSTAKA [] Burrus C S, Gopinat R A, and Guo H, Introduction to Wavelets and Wavelet Transforms, Prentice-Hall, Inc, 998 [] Etter D M, Kuncicky D C wit Hull D, Penantar MATLAB 6, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, [] Hanselman D, Littlefield B, MATLAB Baasa Komputasi Teknis, Andi, Yoyakarta, [4] Salomon D, Data Compression nd Edition : Te Complete Reference, 998 Spriner-Verla New York, [5] Stran G, Nuyen T, Wavelets and Filter Banks, Wellesley-Cambride Press, 996 [6] Sutopo A H, Penantar Grafika Komputer, Gava Media, Yoyakarta, [7] Yonata Y, Sinkat Tepat Jelas Kompresi Video, PT Elex Media Komputindo, Jakarta, [8] Panduan Help, Matworks, MATLAB R 6,

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakan PENDAHULUAN Sistem penenalan biometrik menunakan karakteristik fisiolois yan dimiliki manusia sebaai dasar dari penenalannya. arakteristik fisiolois manusia yan diunakan sebaai dasar penenalan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas landasan teori yang bersifat ilmiah untuk mendukung penulisan penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, jenis-jenis citra digital, metode

Lebih terperinci

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital

Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Analisa Hasil Perbandingan Metode Low-Pass Filter Dengan Median Filter Untuk Optimalisasi Kualitas Citra Digital Nurul Fuad 1, Yuliana Melita 2 Magister Teknologi Informasi Institut Saint Terapan & Teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra (image) adalah kombinasi antara titik, garis, bidang, dan warna untuk menciptakan suatu imitasi dari suatu obyek, biasanya obyek fisik atau manusia. Citra dapat

Lebih terperinci

situs web di internet, dapat ditemukan informasi berupa teks, ambar, suara dan video. Semua produk diital tersebut dapat di download denan mudah, sert

situs web di internet, dapat ditemukan informasi berupa teks, ambar, suara dan video. Semua produk diital tersebut dapat di download denan mudah, sert IMPLEMENTASI WATERMARKING PADA CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE LSB Rina Septianinsih 50406795 rina_05@student.unadarma.ac.id Proram Studi Teknik Informatika Universitas Gunadarma Abstraksi Kemudahan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra adalah suatu representasi, kemiripan atau imitasi dari suatu objek atau benda, misal: foto seseorang mewakili entitas dirinya sendiri di depan kamera. Sedangkan

Lebih terperinci

ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD

ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD ANALISA KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE HADAMARD Eva Haryanty, S.Kom. ABSTRAK Kompresi data adalah proses mengubah suatu input data menjadi data lain dengan format berbeda dan ukuran yang lebih

Lebih terperinci

Sumber gambar: https://kartopo.weebly.com/blog/kursi-kantor-dan-caramerawatnya

Sumber gambar: https://kartopo.weebly.com/blog/kursi-kantor-dan-caramerawatnya Modul darin 4.4.3. Setena Putaran Istila setena putaran serin kita denar, denan unkapan yan sedikit berbeda. Misalkan berputar setena saja, berputar setena, setena berputar. Na, berputar serin jua diunkapan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

Membangun Kode Golay (24, 12, 8) dengan Matriks Generator dan Menggunakan Aturan Kontruksi. Ikhsan Rizki K 1 dan Bambang Irawanto 2

Membangun Kode Golay (24, 12, 8) dengan Matriks Generator dan Menggunakan Aturan Kontruksi. Ikhsan Rizki K 1 dan Bambang Irawanto 2 Membanun Kode olay (2, 2, 8) denan Matriks enerator Menunakan Aturan Kontruksi Iksan Rizki K Bamban Irawanto 2, 2 Jurusan Matematika FMIPA UNDIP Jln Prof H Soedarto, SH, Tembalan, Semaran Abstract : Te

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Citra Secara harafiah, citra adalah representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi pada bidang dari suatu objek. Ditinjau dari sudut pandang matematis,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KLASIFIKASI TEKSTUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA PAKET WAVELET

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KLASIFIKASI TEKSTUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA PAKET WAVELET PERANCANGAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT LUNAK KLASIFIKASI TEKSTUR DENGAN MENGGUNAKAN ANALISA PAKET WAVELET Sarwosri, Rully Soelaiman, dan Esther Hanaya Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS

KULIAH 1 TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS KULIAH TEKNIK PENGOLAHAN CITRA PENGANTAR MATRIKS Matriks merupakan sebuah susunan segiempat siku-siku dari bilanganbilangan, dalam baris dan kolom. Bilangan-bilangan tersebut disebut entri atau elemen

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN PENERAPAN DISCRETE COSINE TRANSFORM ( DCT )

TUGAS AKHIR KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN PENERAPAN DISCRETE COSINE TRANSFORM ( DCT ) TUGAS AKHIR KOMPRESI CITRA BERWARNA DENGAN PENERAPAN DISCRETE COSINE TRANSFORM ( DCT ) Diajukan untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL

PENERAPAN METODE HUFFMAN DALAM PEMAMPATAN CITRA DIGITAL PENERPN MEODE HUFFMN DLM PEMMPN CIR DIGIL Edy Victor Haryanto Universitas Potensi Utama, Jl. K.L. os Sudarso Km. 6,5 No. 3 j Mulia Medan edy@potensi-utama.ac.id, edyvictor@gmail.com abstrak Citra adalah

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA

TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI ALGORITMA METODE HUFFMAN PADA KOMPRESI CITRA Disusun sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 Jurusan Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan yaitu analisis,

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan yaitu analisis, BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM Perancangan program aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan linear sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan yaitu analisis,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini akan membahas landasan atas teori-teori ilmiah untuk mendukung penelitian ini. Teori-teori yang dibahas mengenai pengertian citra, kompresi citra, algoritma dan jenisnya,

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN. Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan aplikasi yang dibuat dalam skripsi ini menggunakan aturan prototyping model. Metode ini memiliki 3 tahapan seperti yang sudah ditulis di dalam Bab 2, yaitu pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi ternyata berdampak pada perkembangan ilmu pengetahuan yang lain. Semuanya merupakan informasi yang sangat penting. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial dan amplitudo f di titik kordinat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengolahan Citra Pengolahan citra (image processing) merupakan proses untuk mengolah pixel-pixel dalam citra digital untuk tujuan tertentu. Beberapa alasan dilakukan pengolahan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH

IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH IMPLEMENTASI METODE SPEED UP FEATURES DALAM MENDETEKSI WAJAH Fitri Afriani Lubis 1, Hery Sunandar 2, Guidio Leonarde Ginting 3, Lince Tomoria Sianturi 4 1 Mahasiswa Teknik Informatika, STMIK Budi Darma

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang pesat telah menjadi peran yang sangat penting untuk pertukaran informasi yang cepat. Kecepatan pengiriman informasi dalam bentuk

Lebih terperinci

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL

PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL Jurnal Informatika Polinema ISSN: 407-070X PENYISIPAN WATERMARK MENGGUNAKAN METODE DISCRETE COSINE TRANSFORM PADA CITRA DIGITAL Reza Agustina, Rosa Andrie Asmara Teknik Informatika, Teknologi Informasi,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan teknologi komputer memberikan banyak manfaat bagi manusia di berbagai aspek kehidupan, salah satu manfaatnya yaitu untuk menyimpan data, baik data berupa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra 2.1.1 Definisi Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra digital adalah citra yang dapat diolah oleh komputer. Citra

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL

IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL IMPLEMENTASI SELF ORGANIZING MAP DALAM KOMPRESI CITRA DIGITAL Hisar M. Simbolon (1) Sri Suwarno (2) Restyandito (3) hisarliska@gmail.com sswn@ukdw.ac.id dito@ukdw.ac.id Abstraksi Kompresi citra digital

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Citra Citra menurut kamus Webster adalah suatu representasi atau gambaran, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda, contohnya yaitu foto seseorang dari kamera yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai kebutuhan-kebutuhan yang digunakan dalam membuat program ini. Setelah semua kebutuhan selesai di analisa, maka penulis akan

Lebih terperinci

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra

Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra 249 Implementasi Metode Run Length Encoding (RLE) untuk Kompresi Citra Ahmad Jalaluddin 1, Yuliana Melita 2 1) Univers itas Islam Lamongan 2) Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Odden.85@gmail.com, ymp@stts.edu

Lebih terperinci

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra

Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Penerapan Pohon Biner Huffman Pada Kompresi Citra Alvin Andhika Zulen (3507037) Program Studi Teknik Informatika, Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesha No 0 Bandung,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Gambaran Umum Sistem Pada dasarnya, proses yang terjadi pada watermarking memiliki kesamaan dengan steganografi, dimana proses utamanya terdiri dari 2, yaitu proses penyembunyian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan dibahas mengenai konsep dasar masalah. penjadwalan kuliah, algoritma memetika serta komponen algoritma BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas menenai konsep dasar masalah penjadwalan kuliah, aloritma memetika serta komponen aloritma memetika. Aoritma memetika diilhami dari proses evolusi makhluk

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Representasi Citra

Pertemuan 2 Representasi Citra /29/23 FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA PENGOLAHAN CITRA DIGITAL ( DIGITAL IMAGE PROCESSING ) Pertemuan 2 Representasi Citra Representasi Citra citra Citra analog Citra digital Matrik dua dimensi yang terdiri

Lebih terperinci

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah

DIGITAL IMAGE CODING. Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah DIGITAL IMAGE CODING Go green Aldi Burhan H Chandra Mula Fitradi Mardiyah KOMPRESI LOSSLESS Teknik kompresi lossless adalah teknik kompresi yang tidak menyebabkan kehilangan data. Biasanya digunakan jika

Lebih terperinci

FERY ANDRIYANTO

FERY ANDRIYANTO SISTEM ANALISA IMAGE PROCESSING UNTUK MENCARI KEMIRIPAN PADA TEKSTUR WARNA KULIT MANUSIA MENGGUNAKAN HISTOGRAM WARNA SKRIPSI Oleh : FERY ANDRIYANTO 0734010123 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Penerapan Kohonen Self Organized Map Dalam Kuantisasi Vektor Pada Kompresi Citra Bitmap 24 Bit

Penerapan Kohonen Self Organized Map Dalam Kuantisasi Vektor Pada Kompresi Citra Bitmap 24 Bit Penerapan Kohonen Self Organized Map Dalam Kuantisasi Vektor Pada Kompresi Citra Bitmap 24 Bit Gadis Fransiska Yulianti Tae, Sri Suwarno, Widi Hapsari Fakultas Teknologi Informasi, Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Data dan informasi dapat disajikan bukan hanya dalam bentuk teks semata, melainkan dalam bentuk gambar (image), audio dan video. Apalagi dilihat sekarang perkembangan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Citra Digital Citra digital adalah citra yang terdiri dari sinyal-sinyal frekuensi elektromagnetis yang sudah di-sampling sehingga dapat ditentukan ukuran titik gambar tersebut

Lebih terperinci

EVALUASI SISTEM TEMU KENALI CITRA BERBASIS KONTEN WARNA

EVALUASI SISTEM TEMU KENALI CITRA BERBASIS KONTEN WARNA EVALUASI SISTEM TEMU KENALI CITRA BERBASIS KONTEN WARNA Reza Sansa Hardika 1), Metty Mustikasari 2), Risdiandri Iskandar 3) 1)2)3) Sistem Informasi Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya, 100, Pondok

Lebih terperinci

Beberapa Permasalahan pada Teori Gelombang Linier. Syawaluddin Hutahean 1) Hang Tuah 2) Widiadnyana Merati 2) Leo Wiryanto 2)

Beberapa Permasalahan pada Teori Gelombang Linier. Syawaluddin Hutahean 1) Hang Tuah 2) Widiadnyana Merati 2) Leo Wiryanto 2) Hutaean, Vol. No. dkk. Januari 005 urnal EKNIK SIPIL Beberapa Permasalaan pada eori Gelomban Linier Syawaluddin Hutaean ) Han ua ) Widiadnyana Merati ) Leo Wiryanto ) Abstrak Makala ini meninatkan kembali

Lebih terperinci

BAB II Tinjauan Pustaka

BAB II Tinjauan Pustaka 23 BAB II Tinjauan Pustaka II.1. Pengolahan Citra Digital Citra yang diperoleh dari lingkungan masih terdiri dari warna yang sangat komplek sehingga masih diperlukan proses lebih lanjut agar image tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. Citra Digital Menurut kamus Webster, citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek atau benda. Citra digital adalah representasi dari citra dua dimensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan digital watermarking. Watermarking bekerja dengan menyisipkan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perkembangan teknologi digital serta internet yang cukup pesat telah memberi kemudahan dalam mengakses dan mendistribusikan berbagai informasi dalam format digital,

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER

PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER PERANCANGAN APLIKASI KOMPRESI CITRA DENGAN METODE RUN LENGTH ENCODING UNTUK KEAMANAN FILE CITRA MENGGUNAKAN CAESAR CHIPER Dwi Indah Sari (12110425) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Stmik Budidarma

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING

KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING KOMPRESI CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN METODE STATISTICAL CODING Abdul Halim Hasugian Dosen Tetap Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma Medan Jl. Sisingamangaraja No. 338 Simpang Limun Medan www.stmik-budidarma.ac.id//email:abdulhasugian@gmail.co.id

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan pemrosesan data untuk sistem pengenalan gender pada skripsi ini, meliputi cropping dan resizing ukuran citra, konversi citra

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Kompresi File Pada dasarnya semua data itu merupakan rangkaian bit 0 dan 1. Yang membedakan antara suatu data tertentu dengan data yang lain adalah ukuran dari rangkaian bit dan

Lebih terperinci

BAB 6 RANGKAIAN KUTUB EMPAT

BAB 6 RANGKAIAN KUTUB EMPAT BAB 6 ANGKAAN KUTUB EMPAT 6. Pendauluan Sepasan terminal an dilalui ole arus (menuju atau meninalkan terminal disebut sebaai rankaian kutub dua (misalna pada resistor, induktor dan kapasitor). Gambar 6.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Istilah citra biasanya digunakan dalam bidang pengolahan citra yang berarti gambar. Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi dua dimensi, di mana dan adalah

Lebih terperinci

Judul : APLIKASI PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB 7. 1 Nama : MELISA NPM :

Judul : APLIKASI PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB 7. 1 Nama : MELISA NPM : Judul : APLIKASI PERBAIKAN KUALITAS CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN MATLAB 7. 1 Nama : MELISA NPM : 50403778 Email : reval_lauren@yahoo.com ABSTRAK Citra yang dimiliki pengguna seringkali mengalami gangguan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Jurusan Ilmu Komputer Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung. Waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi di bidang informasi spasial dan fotogrametri menuntut sumber data yang berbentuk digital, baik berformat vektor maupun raster. Hal ini dapat

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL. foto, bersifat analog berupa sinyal sinyal video seperti gambar pada monitor BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL 2.1 Pendahuluan Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Citra Citra (image) atau yang secara umum disebut gambar merupakan representasi spasial dari suatu objek yang sebenarnya dalam bidang dua dimensi yang biasanya ditulis dalam

Lebih terperinci

h maks = tinggi maksimum X maks = Jauh maksimum

h maks = tinggi maksimum X maks = Jauh maksimum GEK PELUU eori Sinkat : Y y 0 y o sin α o maks α x o cos α maks Gerak parabola terdiri dari dua komponen erak yaitu :. Gerak orisontal berupa GL. Gerak vertikal berupa GL.Gerak orisontal (seara sumbu-x)

Lebih terperinci

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I. PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang Masalah Citra adalah gambar yang berada pada bidang dua dimensi. Agar dapat diproses lebih lanjut, sebuah citra disimpan di dalam bentuk digital. Ukuran citra digital

Lebih terperinci

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Jumlah pengguna komputer semakin meningkat. Peningkatan jumlah pengguna komputer mengakibatkan penggunaan data digital juga semakin meningkat. Salah satu media

Lebih terperinci

PEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU PADA BIDANG ASTRONOMI

PEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS CALON GURU PADA BIDANG ASTRONOMI Prosidin Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Neeri Yoyakarta, 14 Mei 2011 PEMBEKALAN KETERAMPILAN LABORATORIUM UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN GENERIK SAINS

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab analisa dan perancangan ini akan mengulas tentang tahap yang digunakan dalam penelitian pembuatan aplikasi implementasi kompresi gambar menggunakan metode

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGOLAHAN DATA BAB III PENGOLAHAN DATA Pengolahan data pada penelitian ini meliputi tahapan pengambilan data, penentuan titik tengah area yang akan menjadi sampel, pengambilan sampel, penentuan ukuran window subcitra

Lebih terperinci

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL

PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL PRAPROSES CITRA MENGGUNAKAN KOMPRESI CITRA, PERBAIKAN KONTRAS, DAN KUANTISASI PIKSEL Veronica Lusiana 1, Budi Hartono 2 1,2 Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Stikubank

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Citra merupakan representasi digital dari objek gambar, yang tidak lepas dari kebutuhan manusia. Pada umumnya representasi citra membutuhkan memori yang cukup besar,

Lebih terperinci

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM.

pengukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan dengan penyesuaian (fitting) hasil tersebut menggunakan model TOM. BAB III HASIL DAN DISKUSI Bab ini berisi hasil dan diskusi. Pekerjaan penelitian dimulai denan melakukan penukuran karakteristik I-V transistor. Kemudian dilanjutkan denan penyesuaian (fittin hasil tersebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Digital Citra digital merupakan sebuah fungsi intensitas cahaya, dimana harga x dan y merupakan koordinat spasial dan harga fungsi f tersebut pada setiap titik merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra merupakan salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai bentuk informasi visual. Meskipun sebuah citra kaya akan informasi, namun sering

Lebih terperinci

MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL

MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL MATEMATIKA DI BALIK CITRA DIGITAL Hendra Gunawan Tulisan ini membahas bagaimana matematika berperan dalam pemrosesan citra digital, khususnya pengolahan dan penyimpanan citra dalam bentuk digital secara

Lebih terperinci

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved

Pendahuluan. Praktikum Pengantar Pengolahan Citra Digital Departemen Ilmu Komputer Copyright 2008 All Rights Reserved 1 Pengenalan Matlab Pendahuluan Matlab adalah perangkat lunak yang dapat digunakan untuk analisis dan visualisasi data. Matlab didesain untuk mengolah data dengan menggunakan operasi matriks. Matlab juga

Lebih terperinci

Analisis Wavelet 2D untuk Citra Photo

Analisis Wavelet 2D untuk Citra Photo Analisis Wavelet 2D untuk Citra Photo Seng Hansun Program Studi Teknik Informatika, Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Indonesia hansun@umn.ac.id Abstract Wavelet atau gelombang pendek biasa

Lebih terperinci

BAB II TI JAUA PUSTAKA

BAB II TI JAUA PUSTAKA BAB II TI JAUA PUSTAKA Pada bab ini akan dibahas mengenai teori-teori yang menunjang tugas akhir ini. Antara lain yaitu pengertian citra, pengertian dari impulse noise, dan pengertian dari reduksi noise.

Lebih terperinci

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016

Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 MKB3383 - Teknik Pengolahan Citra Pengolahan Citra Digital Muhammad Zidny Naf an, M.Kom. Gasal 2015/2016 CITRA Citra (image) = gambar pada bidang 2 dimensi. Citra (ditinjau dari sudut pandang matematis)

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Proses masking terhadap citra bertujuan sebagai penandaan tempat pada citra yang akan disisipkan pesan sedangkan filtering bertujuan untuk melewatkan nilai pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu system perekaman data dapat bersifat optik berupa foto,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal,

BAB II LANDASAN TEORI. Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, BAB II LANDASAN TEORI II.1 Citra Digital Citra digital sebenarnya bukanlah sebuah data digital yang normal, melainkan sebuah representasi dari citra asal yang bersifat analog [3]. Citra digital ditampilkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan semakin luasnya pemanfaatan teknologi komputer di berbagai bidang kehidupan, kebutuhan akan efisiensi pengelolaan

Lebih terperinci

BAB III PENGOLAHAN DATA

BAB III PENGOLAHAN DATA BAB III PENGOLAHAN DATA Tahap pengolahan data pada penelitian ini meliputi pemilihan data penelitian, penentuan titik pengamatan pada area homogen dan heterogen, penentuan ukuran Sub Citra Acuan (SCA)

Lebih terperinci

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Citra atau image adalah suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya (yang disebut sebagai elemen gambar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Citra Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi suatu objek. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat optik berupa

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1 Multimedia Sebelum membahas tentang watermarking sebagai perlindungan terhadap hak cipta, ada baiknya terlebih dahulu dibicarakan tentang pengertian multimedia. Multimedia memiliki

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kompresi data adalah suatu proses untuk mengubah sebuah input data stream (stream sumber atau data mentah asli) ke dalam aliran data yang lain yang berupa output

Lebih terperinci

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING

BAB III STRATIFIED CLUSTER SAMPLING BAB III STRATIFIED CUSTER SAMPING 3.1 Pengertian Stratified Cluster Sampling Proses memprediksi asil quick count sangat dipengarui ole pemilian sampel yang dilakukan dengan metode sampling tertentu. Sampel

Lebih terperinci

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA

Perbandingan Algoritma Kompresi Terhadap Objek Citra Menggunakan JAVA Perbandingan Algoritma Terhadap Objek Menggunakan JAVA Maria Roslin Apriani Neta Program Studi Magister Teknik Informatika, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no 43 55281 Yogyakarta Telp (0274)-487711

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Citra Digital Citra adalah suatu representasi (gambaran), kemiripan, atau imitasi dari suatu objek. Citra terbagi 2 yaitu ada citra yang bersifat analog dan ada citra yang bersifat

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam

BAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam BAB PEMBAHASAN.1 Sistem Absensi Berbasis Webcam Sistem absensi berbasis webcam adalah sistem yang melakukan absensi karyawan berdasarkan input citra hasil capture webcam. Sistem akan melakukan posting

Lebih terperinci

MAKALAH OLEH KELOMPOK II

MAKALAH OLEH KELOMPOK II MKLH OLEH KELOMOK II NM : 1. MRIS (4007059) 2. NOV LUKIT (4007215). SYMSURI (4007194) 4. SUDRYNTI (4007055) 5. CMELLI (4007062) ROGRM STUDI : ENDIDIKN MTEMTIK MT KULIH : GEOMETRI TRNSFORMSI DOSEN ENGMU

Lebih terperinci

Model Citra (bag. 2)

Model Citra (bag. 2) Model Citra (bag. 2) Ade Sarah H., M. Kom Resolusi Resolusi terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Resolusi spasial 2. Resolusi kecemerlangan Resolusi spasial adalah ukuran halus atau kasarnya pembagian kisi-kisi

Lebih terperinci

10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 8. Image Segmentation (Edge Detection) Definisi Egde. Cara Kerja Spatial Filter [1]

10/11/2014. CIG4E3 / Pengolahan Citra Digital BAB 8. Image Segmentation (Edge Detection) Definisi Egde. Cara Kerja Spatial Filter [1] CI4E3 / Penolahan Citra Diital BAB 8. Imae Sementation Ede Detection Intellient Computin and Multimedia ICM Deinisi Ede Ede adalah batas antara dua daerah denan nilai ra-level an relati berbeda atau denan

Lebih terperinci

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra

Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai Teknik Kompresi Citra Jurnal Elektro ELEK Vol. 2, No. 2, Oktober 2011 ISSN: 2086-8944 Implementasi Metode HUFFMAN Sebagai eknik Kompresi Citra Irmalia Suryani Faradisa dan Bara Firmana Budiono Jurusan eknik Elektro, Institut

Lebih terperinci

LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL

LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL Tugas Mata Kuliah LAPORAN PEMROSESAN CITRA DIGITAL ANDI DANIAH PAHRANY H11113303 JURUSAN MATEMATIKA PRODI MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2015 PEMROSESAN

Lebih terperinci

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan

Pemampatan Citra. Esther Wibowo Erick Kurniawan Pemampatan Citra Esther Wibowo esther.visual@gmail.com Erick Kurniawan erick.kurniawan@gmail.com Mengapa? MEMORI Citra memerlukan memori besar. Mis. Citra 512x512 pixel 256 warna perlu 32 KB (1 pixel =

Lebih terperinci

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra

KOMPRESI CITRA. Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra KOMPRESI CITRA Pertemuan 12 Mata Pengolahan Citra PEMAMPATAN CITRA Semakin besar ukuran citra semakin besar memori yang dibutuhkan. Namun kebanyakan citra mengandung duplikasi data, yaitu : Suatu piksel

Lebih terperinci

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera.

BAB II DASAR TEORI. CV Dokumentasi CV berisi pengolahan citra, analisis struktur citra, motion dan tracking, pengenalan pola, dan kalibrasi kamera. BAB II DASAR TEORI Pada bab ini akan dibahas teori yang berkaitan dengan skripsi ini, meliputi pustaka OpenCV, citra, yaitu citra grayscale dan citra berwarna, pengolahan citra meliputi image enhancement

Lebih terperinci

BAB 3 PERUMUSAN PENELITIAN. Signal. Sparse Coding. Reconstruction. Reconstructed. Assessment

BAB 3 PERUMUSAN PENELITIAN. Signal. Sparse Coding. Reconstruction. Reconstructed. Assessment BAB PERUMUSAN PENELITIAN.1 Blok Diagram Signal Sparse Coding Dictionary Reconstruction Reconstructed Signal Assessment Gambar.1 Blok Diagram secara Umum Secara umum tujuan penelitian ini akan mencari dictionary

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Citra

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengenalan Citra BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Citra Citra merupakan representasi (gambaran) dari sebuah objek nyata yang dihasilkan oleh alat digital. Citra sebagai keluaran suatu sistem perekaman data dapat bersifat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi penjelasan mengenai latar belakang tugas akhir, identifikasi masalah, tujuan tugas akhir, metodologi tugas akhir dan sistematika penulisan tugas akhir. 1.1 Latar Belakang

Lebih terperinci

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS

ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS ANALISIS METODE MASKING-FILTERING DALAM PENYISIPAN DATA TEKS Efriawan Safa (12110754) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, STMIK Budidarma Medan Jl. Sisimangaraja No. 338 Simpang Limun www.inti-budidarma.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Steganografi Steganografi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu kata steganos yang artinya tulisan tersembunyi (covered writing) dan kata graphos yang berarti tulisan. Sehingga steganografi

Lebih terperinci