Sumber: [2 Agustus 2010] Posisi pengoperasian alat tangkap pada tiap setting

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Sumber: [2 Agustus 2010] Posisi pengoperasian alat tangkap pada tiap setting"

Transkripsi

1 LAMPIRAN 48

2 49 Lampiran 1 Lokasi penelitian 106 o 30 BT 07 o 00 LS Keterangan: Fishing base (Cisolok) U Lokasi penelitian Sumber: [2 Agustus 2010] Posisi pengoperasian alat tangkap pada tiap setting Setting Posisi 1 06 o LS 106 o BT 2 06 o LS 106 o BT 3 06 o LS 106 o BT 4 06 o LS 106 o BT 5 06 o LS 106 o BT 6 06 o LS 106 o BT 7 06 o LS 106 o BT 8 06 o LS 106 o BT 9 06 o LS 106 o BT o LS 106 o BT

3 50 Lampiran 2 Foto Penelitian a) Foto alat tangkap perangkap jodang (Sumber: Damayanti 2009) (Sumber: Damayanti 2009) b) Foto Jenis umpan Umpan tembang (Sumber: Damayanti 2009) Umpan layur (Sumber: Damayanti 2009) Umpan cucut (Sumber: Damayanti 2009)

4 51 c) Foto hasil tangkapan utama Keong macan (Babylonia spirata) (Sumber: Damayanti 2009) d) Foto kelompok keong lain Buccinum spp. (Sumber: Damayanti 2009) Olivia spp. (Sumber: Damayanti 2009) Collumella testudine (Sumber: Damayanti 2009) e) Foto kelompok kepiting

5 52 Laterallidae Myra grandis (Sumber: Damayanti 2009) (Sumber: Damayanti 2009) Beuroisia manquenei Tanaoa distinctus (Sumber: Damayanti 2009) (Sumber: Damayanti 2009) Lampiran 3 Data jumlah keong macan pada setiap umpan perangkap jodang

6 53 Ulangan Umpan (ekor) Tembang Layur Cucut Lampiran 4 Hasil pengujian asumsi jumlah keong macan layak tangkap pada setiap umpan perangkap jodang.

7 54 1) Pengujian kehomogenan ragam Pada pengujian kehomogenan ragam ini, asumsi yang dipakai adalah: H 0 = σ 2 1 = σ 2 2 =... = σ 2 k H 1 = minimal terdapat satu ragam tidak sama Pengujian dengan menggunakan Uji Bartlett pada software MINITAB membuahkan hasil sebagai berikut: Test statistic : 6,45; dan P-value : 0,694 Dengan menggunakan selang kepercayaan sebesar 95%, maka nilai α adalah 0,05. Dengan nilai P-value > α, didapat kesimpulan bahwa ragam galat adalah homogen. 2) Pengujian galat percobaan saling bebas Ada atau tidaknya korelasi antar galat dapat terlihat dari pola sebaran galat. Hasil pengujian menunjukkan bahwa galat menyebar tanpa pola tertentu. Ini membuktikan bahwa tidak ada korelasi antar galat. Dengan dipenuhinya asumsi ini, maka uji berikutnya dapat dilanjutkan. Plot residual versus the 4 Versus Fits (response is Jumlah keong macan) 3 2 Residual ,5 5,0 5,5 6,0 Fitted Value 6,5 7,0 7,5 order of the data penelitian ini adalah sebagai berikut:

8 55 3) Uji kenormalan galat percobaan Dengan menggunakan uji kenormalan Kolmogorov-Smirnov menggunakan MINITAB, maka diperoleh plot pengujian kenormalan galat percobaan sebagai berikut: Probability Plot of Jumlah keong macan Normal Percent Mean 5,800 StDev 1,912 N 30 KS 0,129 P-Value >0, Jumlah keong macan Grafik di atas menunjukkan P-value > 0,150. Ini menunjukkan bahwa nilai P-value > α. Nilai α adalah 0,05. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa galat menyebar normal.

9 56 Lampiran 5 Daftar analisis ragam (ANOVA) untuk perlakuan umpan perangkap jodang dan pengaruhnya terhadap jumlah tangkapan keong macan layak tangkap yang merayap Dengan berpegang kepada asumsi yang telah dibuktikan maka analisis ragam berdasarkan perhitugan dengan menggunakan MINITAB. Sumber Keragaman db JK KT F hitung F tabel (5%) Perlakuan 2,00 34, ,33 6,55 3,35 Galat 27,00 71, , Total 29,00 106, Tabel di atas menunjukkan bahwa F hitung (sudut) > F tabel, atau tolak H 0. Hal ini memiliki arti bahwa faktor umpan berpengaruh nyata terhadap jumlah keong macan layak tangkap yang tertangkap.

10 57 Lampiran 6 Uji BNT (beda nyata terkecil) untuk perlakuan umpan perangkap jodang dalam pengaruhnya terhadap jumah keong macan layak tangkap yang tertangkap Berikut ini adalah uji BNT panjang keong macan untuk setiap umpan perangkap jodang. Mata Jaring Tembang Cucut Layur rata-rata Y1 Y2 Y3 7,13 4,50 5,77 BNT α = Tα(2(s^2)/r)^(1/2) BNT (0,05) = t(0,05) (2(s^2)/r)^(1/2) = 1,20 Y1-Y2 = 2,63 > BNT Y3-Y2 = 1,27 > BNT Y1-Y3 = 1,37 > BNT Nilai tengah perlakuan berbeda nyata pada seluruh jenis umpan.

11 58 Lampiran 7 Data panjang keong macan rata-rata yang tertahan pada setiap konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap jodang Ulangan Mata jarring 2,4x2,8 (cm) 5,6 cm (E 1 =50%) 5,6 cm (E 1 =70%) 1 4,41 4,33 4,58 2 4,40 4,24 4,71 3 4,52 4,36 4,57 4 4,43 4,36 4,65 5 4,52 4,30 4,57 6 4,34 4,25 4,62 7 4,35 4,12 4,66 8 4,34 4,32 4,70 9 4,40 4,30 4, ,34 4,38 4,61

12 59 Lampiran 8 Hasil pengujian asumsi ukuran panjang cangkang keong macan yang tertahan pada setiap konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap jodang 1) Pengujian kehomogenan ragam Pada pengujian kehomogenan ragam ini, asumsi yang dipakai adalah: H 0 = σ 2 1 = σ 2 2 =... = σ 2 k H 1 = minimal terdapat satu ragam tidak sama Pengujian dengan menggunakan Uji Bartlett membuahkan hasil sebagai berikut: Test statistic : 2,57; dan P-value : 0,979 pada software MINITAB Dengan menggunakan selang kepercayaan sebesar 95%, maka nilai α adalah 0,05. Dengan nilai P-value > α, didapat kesimpulan bahwa ragam galat adalah homogen. 2) Pengujian galat percobaan saling bebas Ada atau tidaknya korelasi antar galat dapat terlihat dari pola sebaran galat residual versus the order of the data. Hasil pengujian menunjukkan bahwa

13 60 galat menyebar tanpa pola tertentu. Ini membuktikan bahwa tidak ada korelasi antar galat. Gambar plot residual versus the order of the data: 0,3 Versus Fits (response is Panjang cangkang (cm)) 0,2 0,1 Residual 0,0-0,1-0,2-0,3 4,38 4,40 4,42 4,44 Fitted Value 4,46 4,48 3) Uji kenormalan percobaan dilakukan menggunakan metode Kolmogorov- Smirnov. Gambar grafiknya adalah sebagai berikut: Probability Plot of Panjang cangkang (cm) Normal Percent Mean 4,443 StDev 0,1545 N 30 KS 0,151 P-Value 0, ,0 4,1 4,2 4,3 4,4 4,5 4,6 Panjang cangkang (cm) 4,7 4,8 Grafik di atas menunjukkan P-value = 0,079. Hal ini menunjukkan bahwa nilai P-value > α. Nilai α adalah 0,05. Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa galat menyebar normal.

14 61 Lampiran 9 Data analisis ragam (ANOVA) untuk perlakuan konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap jodang dan pengaruhnya terhadap ukuran panjang cangkang keong macan yang tertahan Daftar analisis ragam (ANOVA) dari perlakuan konstruksi dinding dasar yang berbeda adalah sebagai berikut: Sumber Keragaman db JK KT F hitung F tabel (5%) Perlakuan 2,00 0, ,29 64,84 3,35 Galat 27,00 0, , Total 29,00 0,69203 Dari tabel di atas diketahui bahwa F hitung > F tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa terjadi tolak H 0 yang berarti bahwa perlakuan konstruksi dinding dasar berpengaruh nyata terhadap ukuran panjang keong macan yang tertahan.

15 62 Lampiran 10 Uji BNT (beda nyata terkecil) untuk perlakuan konstruksi mata jaring dinding dasar perangkap jodang dan pengaruhnya terhadap ukuran panjang cangkang keong macan yang tertahan Berikut ini adalah uji BNT dari perlakuan konstruksi dinding dasar yang berbeda: Mata Jaring 2,4x2,8 (cm) 5,6 cm (E 1 =50%) 5,6 cm (E 1 =70%) Rata-rata Y1 Y2 Y3 4,41 4,30 4,63 BNT α = Tα(2(s^2)/r)^(1/2) BNT (0,05) = t(0,05) (2(s^2)/r)^(1/2) = 0,05 Y1-Y2 = 0,11 Y3-Y2 = 0,33 Y3-Y1 = 0,22 Seluruh jenis konstruksi dinding dasar memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap ukuran keong macan yang tertahan.

16 63 Lampiran 11 Tabel selektivitas konstruksi mata jaring dinding dasar berukuran 5,6 cm (E 1 =0,707) PC (cm) X (cm) Jumlah keong yang tertahan Jumlah keong yang masuk Total Proporsi Logistik Likelihood Log Likelihood pada jaring uji ke dalam cover net E E E E E E E E E E Total Sum Log LL a = -81 b = 18 L 50 = 4,49 cm 64

17 64 Lampiran 12 Tabel selektivitas konstruksi mata jaring dinding dasar berukuran l w= 2,4 2,8 (cm) PC (cm) X (cm) Jumlah keong yang tertahan pada jaring uji Jumlah keong yang masuk ke dalam cover net Total Proporsi Logistik Likelihood Log Likelihood E E E E E E E E E Total Sum Log LL a = -68,1 b = 15,77 L 50 = 4,32 cm 65

18 65 Lampiran 13 Tabel selektivitas konstruksi mata jaring dinding dasar berukuran 5,6 cm (E 1 =0,50) PC (cm) X (cm) Jumlah keong yang tertahan pada jaring uji Jumlah keong yang masuk ke dalam cover net Total Proporsi Logistik Likelihood Log Likelihood E E E E E E E Total Sum Log LL a = -48,5 b = 12,14 L 50 = 4,00 cm 66

19 66 Lampiran 14 Ukuran panjang (l), lebar (w), tinggi (h), keliling (g) dan bobot (W) keong macan yang masuk pada perangkap jodang Data ukuran keong macan yang masuk ke dalam perangkap jodang dengan mesh size dan umpan adalah sebagai berikut: 1) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 5,6 cm (E 1 = 0,707) dengan umpan tembang Setting h w W g l 1 2,34 2,72 16,76 8,34 4,19 2,25 2,61 15,96 8,18 4,06 2,17 2,51 15,22 8,03 3,94 2,53 2,96 18,49 8,69 4,48 1,72 1,94 11,14 7,22 3,27 2,56 3,00 18,76 8,74 4,52 1,62 1,82 10,24 7,04 3,12 2,63 3,09 19,39 8,87 4,63 2,61 3,06 19,21 8,83 4,60 2 2,47 2,89 17,94 8,58 4,39 1,91 2,18 12,87 7,56 3,55 2,35 2,73 16,86 8,36 4,21 2,56 3,00 18,76 8,73 4,52 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 2,52 2,95 18,40 8,67 4,46 1,58 1,77 9,87 6,97 3,06 2,66 3,12 19,67 8,92 4,67 3 1,98 2,27 13,50 7,69 3,66 1,84 2,09 12,23 7,44 3,45 4 2,24 2,60 15,86 8,16 4,04 2,18 2,52 15,31 8,05 3,95 2,04 2,35 14,04 7,80 3,74 2,46 2,87 17,85 8,56 4,37 1,85 2,11 12,32 7,45 3,46 2,50 2,92 18,22 8,63 4,43 1,67 1,88 10,69 7,13 3,19 1,99 2,28 13,59 7,71 3,67 2,64 3,10 19,48 8,90 4,64 5 2,34 2,72 16,76 8,34 4,19 1,89 2,16 12,68 7,53 3,52 2,46 2,87 17,85 8,56 4,37 2,49 2,91 18,12 8,61 4,43 1,78 2,02 11,69 7,33 3,36 1,66 1,87 10,60 7,11 3,18 2,60 3,05 19,12 8,81 4,58

20 67 Lanjutan lampiran ,43 2,84 17,58 8,50 4,33 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,25 2,61 15,95 8,18 4,06 2,51 2,94 18,31 8,65 4,45 1,85 2,11 12,32 7,45 3,46 1,87 2,13 12,50 7,49 3,49 1,72 1,94 11,14 7,22 3,27 2,64 3,10 19,48 8,89 4,64 2,58 3,02 18,94 8,78 4,55 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,21 2,56 15,59 8,11 4,00 2,13 2,46 14,86 7,96 3,88 1,82 2,07 12,05 7,40 3,42 2,53 2,96 18,49 8,69 4,48 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 1,75 1,98 11,41 7,27 3,31 2,05 2,36 14,13 7,82 3,76 2,59 3,04 19,03 8,79 4,57 2,56 3,00 18,76 8,74 4,52 2,61 3,06 19,21 8,83 4,60 2,42 2,82 17,49 8,49 4,31 1,94 2,22 13,13 7,62 3,60 2,29 2,66 16,31 8,25 4,12 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 1,83 2,08 12,14 7,72 3,43 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 2,33 2,71 16,67 8,32 4,18 2,05 2,36 14,13 7,82 3,76 2,32 2,70 16,58 8,31 4,16 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 1,75 1,98 11,41 7,27 3,31 1,94 2,22 13,14 7,62 3,60 1,67 1,88 10,69 7,13 3,19 2,09 2,41 14,50 7,89 3,82 1,94 2,22 13,14 7,62 3,70 2,62 3,07 19,30 8,85 4,61

21 68 Lanjutan lampiran 14 2) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 5,6 cm (E 1 = 0,707) dengan umpan cucut Setting h w W g l 1 1,84 2,09 12,23 7,44 3,45 1,68 1,89 10,78 7,15 3,21 2,59 3,04 19,03 8,79 4,57 2,65 3,11 19,58 8,90 4,66 2 1,78 2,02 11,69 7,33 3,36 1,84 2,09 12,23 7,44 2,45 1,44 1,59 8,60 6,71 2,85 1,52 1,69 9,33 6,86 2,97 2,65 3,11 19,58 8,90 4,99 2,61 3,06 19,21 8,83 4,60 3 1,57 1,75 9,78 6,95 3,04 1,72 1,94 11,14 7,22 3,27 1,43 1,58 8,51 6,69 2,83 2,66 3,12 19,67 8,92 4,67 2,63 3,09 19,38 8,87 4,63 2,59 3,04 19,03 8,79 4,57 4 1,71 1,93 11,05 7,20 3,25 2,70 3,17 20,03 8,99 4,73 2,64 3,10 19,48 8,89 4,64 5 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 1,76 1,99 11,51 7,29 3,33 2,42 2,82 17,49 8,49 4,31 2,57 3,03 19,37 8,94 4,58 6 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 2,49 2,91 18,12 8,61 4,42 1,54 1,72 9,51 6,89 3,00 2,59 3,04 19,03 8,79 4,57 2,67 3,14 19,76 8,94 4,69 2,65 3,11 19,58 8,90 4,66 7 1,85 2,11 12,32 7,45 3,46 1,73 1,96 11,23 7,24 3,28 2,69 3,16 19,94 8,98 4,72 8 1,75 1,98 11,41 7,27 3,31 2,51 2,94 18,31 8,65 4,45 1,40 1,54 8,24 6,64 2,79 2,66 3,12 19,67 8,92 4,67

22 69 Lanjutan lampiran ,85 2,11 12,32 7,45 3,46 2,47 2,89 17,94 8,58 4,39 1,56 1,74 9,69 6,93 3,03 1,63 1,83 10,33 7,06 3,13 2,61 3,06 19,21 8,83 4,60 2,65 3,11 19,58 8,90 4, ,84 2,09 12,23 7,44 4,20

23 70 Lanjutan lampiran 14 3) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 5,6 cm (E 1 = 0,707) dengan umpan layur Setting h w W g l 1 1,54 1,72 9,51 6,89 3,00 2,55 2,99 18,67 8,72 4,51 2 1,47 1,63 8,89 6,77 2,89 1,67 1,88 10,69 7,13 3,19 1,52 1,69 9,23 6,86 2,97 2,65 3,11 19,58 8,90 4,66 3 1,47 1,62 8,87 6,75 2,88 2,56 3,00 18,76 8,74 4,52 2,54 2,97 18,58 8,70 4,49 4 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 2,70 3,17 20,03 8,99 4,73 2,58 3,02 18,86 8,77 4,56 2,61 3,06 18,21 8,83 4,60 5 1,33 1,45 7,61 6,51 2,68 2,48 2,90 18,30 8,52 4,47 2,72 3,20 20,21 9,05 4,68 2,60 3,05 19,12 8,77 4,43 6 1,58 1,77 9,87 6,97 3,06 2,60 3,05 19,12 8,81 4,58 2,64 3,10 19,48 8,89 4,64 7 1,63 1,83 10,33 7,06 3,13 2,67 3,14 19,76 8,94 4,69 8 1,45 1,60 8,69 6,73 2,86 1,24 1,34 6,79 6,35 2,55 2,70 3,17 20,03 8,99 4,73 2,68 3,15 19,85 8,96 4,70 9 1,56 1,74 9,69 6,93 3,03 1,75 1,98 11,41 7,27 3,31 1,62 1,82 10,24 7,04 3,12 2,60 3,05 19,12 8,81 4, ,70 1,92 10,96 7,18 4,27

24 71 Lanjutan lampiran 14 4) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 5,6 cm (E 1 = 0,50) dengan umpan tembang Setting h w W g l 1 1,77 2,05 9,38 8,05 3,39 1,73 2,02 9,33 8,01 3,34 1,71 1,98 9,28 7,97 3,31 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,57 3,01 18,85 8,76 4,54 2 2,09 1,98 10,47 6,97 3,28 2,08 1,95 10,44 6,96 3,25 2,32 2,70 16,58 8,31 4,16 3 2,03 1,91 10,38 6,92 2,22 4 2,15 2,03 10,54 7,13 3,33 2,11 1,98 10,48 7,08 3,28 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,35 2,73 16,86 8,36 4,21 2,64 3,10 19,48 8,89 4,64 5 1,67 2,11 10,42 7,09 3,25 1,66 2,09 10,38 7,07 3,21 1,71 2,16 10,47 7,13 3,31 2,44 2,85 17,67 8,52 4,34 6 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 1,89 2,16 12,68 7,53 3,52 1,52 1,69 9,33 6,86 2,97 1,66 1,87 10,60 7,11 3,18 2,24 2,60 15,86 8,16 4,04 1,73 1,96 11,23 7,24 3,28 2,59 3,04 19,03 8,79 4,57 2,28 2,65 16,22 8,23 4,10 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 7 1,87 2,13 12,50 7,49 3,49 1,72 1,94 11,14 7,22 3,27 1,63 1,83 10,33 7,06 3,13 2,28 2,65 16,22 8,23 4,10

25 72 Lanjutan lampiran ,64 1,84 10,42 7,07 3,15 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 1,58 1,77 9,87 6,97 3,06 1,55 1,73 9,60 6,91 3,01 1,65 1,86 10,51 7,09 3,16 1,85 2,11 12,32 7,45 3,46 1,78 2,02 11,69 7,33 3,36 1,87 2,13 12,50 7,49 3,49 1,63 1,83 10,33 7,06 3,13 2,36 2,75 16,95 8,38 4,22 2,39 2,79 17,22 8,43 4,27 2,63 3,09 19,39 8,87 4,63 1,80 2,04 11,87 7,36 3,39 1,71 1,93 11,05 7,20 3,25 1,60 1,79 10,05 7,00 3,09 1,69 1,91 10,87 7,16 3,22 1,81 2,06 11,96 7,38 3,40 1,94 2,22 13,14 7,62 3,60 2,29 2,66 16,31 8,25 4,12 2,61 3,06 19,21 8,83 4,60 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 1,86 2,12 12,41 7,46 3,48

26 73 Lanjutan lampiran 14 5) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 5,6 cm (E 1 = 0,50) dengan umpan cucut Setting h w W g l 1 1,62 2,03 10,33 7,02 3,17 1,37 1,33 5,64 6,07 2,59 1,35 1,28 5,61 6,05 2,55 1,91 2,45 20,03 9,55 4,07 1,35 1,31 5,61 6,05 2,57 1,33 1,28 5,57 6,54 2,53 2,49 2,91 18,12 8,61 4,42 2,51 2,94 18,31 8,65 4,45 2 1,69 2,11 14,08 7,07 3,27 1,87 2,41 19,98 9,49 4,02 2,05 1,89 12,62 7,56 3,57 2,46 2,87 17,85 8,56 4,37 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,35 2,73 16,86 8,36 4,21 3 2,45 2,86 17,76 8,54 4,36 2,44 2,85 17,67 8,52 4,34 2,55 2,99 18,64 7,52 4,51 4 2,02 1,84 12,58 7,51 3,51 2,01 1,83 12,59 7,53 3,52 5 2,07 1,92 12,65 7,59 3,61 1,45 2,03 10,38 7,56 3,35 1,49 2,08 10,42 7,61 3,41 1,07 1,59 6,71 6,11 2,71 2,43 2,84 17,58 8,50 4,33 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,58 3,02 18,94 8,78 4,55 6 1,36 1,49 7,88 6,57 2,73 2,32 2,70 16,58 8,31 4,16 7 1,44 1,59 8,60 6,71 2,85 1,38 1,52 8,06 6,60 2,76 2,30 2,67 16,40 8,27 4,13 8 1,44 1,59 8,60 6,71 2,85 2,35 2,73 16,86 8,36 4,21 9 1,47 1,63 8,88 6,77 2,89 2,13 2,46 14,86 7,96 3,88 1,93 2,21 13,05 7,60 3,58 1,73 1,96 11,23 7,24 3,28 2,45 2,86 17,76 8,54 4, ,34 1,47 7,70 6,53 2,70 2,27 2,63 16,13 8,22 4,09 2,55 2,99 18,67 8,72 4,51

27 74 Lanjutan lampiran 14 6) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 5,6 cm (E 1 = 0,50) dengan umpan layur Setting h w W g l 1 2,22 2,09 13,34 9,35 2,97 2,21 2,06 13,28 9,31 2,93 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,36 2,75 16,95 8,34 4,22 2 1,97 2,02 12,28 7,71 3,28 1,99 2,05 12,29 7,73 3,31 1,96 1,99 12,24 7,67 3,25 2,23 2,11 16,66 8,16 4,15 2,21 2,08 16,63 8,12 4,11 2,32 2,70 16,58 8,31 4,16 2,61 3,06 19,21 8,83 4,60 2,25 2,17 16,71 8,22 4,22 3 2,42 2,82 17,49 8,49 4,31 4 1,11 1,55 6,75 6,15 2,76 1,08 1,55 6,74 6,15 2,72 1,35 1,31 5,61 6,03 2,56 1,32 1,27 5,57 6,02 2,51 1,88 2,42 19,99 9,53 4,03 2,45 2,86 17,76 8,54 4,36 5 1,64 2,08 10,39 7,07 3,21 1,66 2,11 10,42 7,11 3,23 2,34 2,72 16,76 8,34 4,19 6 1,84 2,09 12,23 7,44 3,45 1,65 1,86 10,51 7,09 3,16 2,22 2,57 15,68 8,12 4,01 1,54 1,72 9,51 6,89 3,00 1,61 1,81 10,15 7,02 3,10 1,33 1,45 7,61 6,51 2,68 2,60 3,05 19,12 8,81 4,58 2,29 2,66 16,31 8,25 4,12 7 1,95 2,23 13,23 7,64 3,61 1,72 1,94 11,14 7,22 3,27 1,86 2,12 12,41 7,47 3,48 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 2,33 2,71 16,67 8,32 4,18

28 75 Lanjutan lampiran ,64 1,84 10,42 7,07 3,15 2,02 2,32 13,86 7,76 3,71 1,71 1,93 11,05 7,20 3,25 1,94 2,22 13,14 7,42 3,60 1,44 1,59 8,60 6,71 2,85 1,72 1,94 11,14 7,22 3,27 1,68 1,89 10,78 7,15 3,21 1,57 1,75 9,78 6,95 3,04 1,43 1,58 8,51 6,69 2,83 2,64 3,10 19,48 8,89 4,64 2,28 2,65 16,22 8,23 4,10 2,17 2,51 15,22 8,03 3,94 1,95 2,23 13,23 7,64 3,61 1,66 1,87 10,60 7,11 3,18 1,86 2,12 12,41 7,47 3,48 1,53 1,70 9,42 6,88 2,98 2,34 2,72 16,76 8,34 4,19 1,85 2,11 12,32 7,45 3,46 1,62 1,82 10,24 7,04 3,12 1,86 2,12 12,41 7,47 3,48 1,56 1,74 9,69 6,93 3,03 1,62 1,82 10,24 7,04 3,12 1,37 1,50 7,90 6,59 2,74 2,62 3,07 19,30 8,85 4,61 2,42 2,82 17,49 8,49 4,31

29 76 Lanjutan lampiran 14 7) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 2,4 2,8 (cm) dengan umpan tembang Setting h w W g l 1 2,12 2,45 14,77 7,94 3,86 1,58 1,77 9,87 6,97 3,06 1,53 1,70 9,42 6,88 2,98 2,30 2,68 16,49 8,30 4,15 1,59 1,78 9,96 6,88 3,07 1,24 1,34 6,79 6,35 2,55 1,66 1,87 10,60 7,11 3,18 2,40 2,81 17,40 8,47 4,30 1,83 2,08 12,14 7,42 3,43 1,79 2,03 11,78 7,35 3,37 2,42 2,82 17,49 8,49 4,31 2 1,46 1,62 8,78 6,75 2,88 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 1,66 1,87 10,60 7,11 3,18 1,57 1,75 9,78 6,95 3,04 1,61 1,81 10,15 7,02 3,10 2,44 2,85 17,67 8,53 4,34 3 2,27 2,63 16,13 8,22 4,09 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 1,55 1,73 9,60 6,91 3,01 1,37 1,50 7,90 6,59 2,74 1,67 1,88 10,69 7,13 3,19 1,66 1,87 10,60 7,11 3,18 2,29 2,66 16,31 8,25 4,12 1,65 1,86 10,51 7,09 3,16 1,78 2,02 11,69 7,33 3,36 1,38 1,52 8,06 6,60 2,76 2,52 2,95 18,40 8,67 4,46 2,58 3,02 18,94 8,78 4,55 4 2,25 2,61 15,95 8,18 4,06 1,53 1,58 9,32 6,54 2,83 1,55 1,73 9,60 6,91 3,01 1,47 1,75 9,78 9,83 3,27 1,68 1,89 10,78 7,15 3,21 1,37 1,50 7,90 6,59 2,74 1,63 1,84 9,74 7,19 3,12 1,85 2,11 12,32 7,45 3,46 1,88 2,14 12,59 7,51 3,51 1,67 1,88 10,69 7,13 3,19

30 77 Lanjutan lampiran ,12 2,45 14,77 7,94 3,86 1,35 1,48 7,79 6,55 2,71 2,55 2,99 18,67 8,72 4,51 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 1,55 1,73 9,56 6,91 3,01 1,84 2,09 12,23 7,44 3,39 2,38 2,77 17,13 8,41 4,25 1,69 1,91 10,87 7,16 3,22 1,75 1,98 11,41 7,27 3,11 2,65 3,11 19,58 8,90 4,66 2,42 2,82 17,49 8,49 4,31 2,45 2,86 17,76 8,54 4,36 2,58 2,77 17,13 8,41 4,25 2,56 2,75 16,95 8,38 4,22 2,03 2,33 13,96 7,78 3,73 1,62 1,82 10,24 7,04 3,12 1,46 1,62 8,78 6,75 2,88 1,53 1,70 9,42 6,88 2,98 1,84 2,09 12,23 7,44 3,45 1,37 1,50 7,90 6,59 2,74 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 1,85 2,11 12,32 7,25 3,46 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 2,25 2,61 15,95 8,18 4,06 1,47 1,63 8,88 6,77 2,89 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 2,44 2,85 17,67 8,52 4,34 2,35 2,73 16,86 8,36 4,21 1,52 1,69 9,33 6,84 2,97 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 1,67 1,88 10,69 7,13 3,19 1,73 1,96 11,23 7,24 3,28 1,42 1,57 8,42 6,68 2,82 1,64 1,84 10,22 7,07 3,14 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 1,80 2,04 11,87 7,35 3,39 1,73 1,96 11,23 7,24 3,28 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 1,69 1,91 10,87 7,16 3,22 2,59 3,04 19,03 8,79 4,57 2,41 2,81 17,40 8,47 4,30

31 78 Lanjutan lampiran ,05 2,36 14,13 7,82 3,76 1,24 1,34 6,79 6,35 2,55 1,47 1,63 8,89 6,77 2,89 1,57 1,75 9,78 6,95 3,04 1,84 2,09 12,23 7,44 3,45 1,46 1,63 8,80 6,77 2,87 2,49 2,91 18,12 8,61 4,42 2,46 2,87 17,85 8,56 4,37

32 79 Lanjutan lampiran 14 8) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 2,4 2,8 (cm) dengan umpan cucut Setting h w W g l 1 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 1,85 2,11 12,32 7,46 3,46 1,55 1,73 9,61 6,91 3,01 1,66 1,87 10,60 7,11 3,18 2,27 2,63 16,13 8,22 4,09 2,34 2,72 16,76 8,34 4,19 2,08 2,40 14,41 7,87 3,80 2,33 2,71 16,67 8,32 4,18 2,43 2,84 17,58 8,50 4,33 2,51 2,94 18,31 8,65 4,45 2,53 2,96 18,49 8,69 4,48 2 2,32 2,70 16,58 8,31 4,16 2,28 2,65 16,22 8,23 4,10 1,93 2,21 13,05 7,60 3,58 2,34 2,72 16,76 8,34 4,19 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,05 2,36 14,13 7,82 3,78 2,43 2,85 17,67 8,52 4,34 2,60 3,05 19,12 8,81 4,58 3 1,55 1,73 9,60 6,91 3,01 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 1,45 1,60 8,69 6,73 2,86 2,39 2,79 17,22 8,43 4,27 2,18 2,52 15,31 8,05 3,95 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 2,15 2,48 15,06 8,00 3,91 2,62 3,07 19,30 8,85 4,61 4 1,37 1,50 7,90 6,58 2,74 1,96 2,24 13,32 7,65 3,63 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 2,14 2,47 14,95 7,98 3,89 2,49 2,91 18,12 8,61 4,42 2,45 2,86 17,76 8,54 4,36 5 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,39 2,79 17,22 8,43 4,27 2,62 3,07 19,30 8,85 4,61

33 80 Lanjutan lampiran ,36 1,49 7,88 6,57 2,73 2,04 2,35 14,04 7,80 3,74 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 2,15 2,48 15,04 8,00 3,91 1,82 2,07 12,05 7,40 3,42 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 2,56 3,00 18,76 8,74 4,52 1,73 1,96 11,23 7,24 3,28 1,69 1,91 10,87 7,16 3,22 2,39 2,79 17,22 8,43 4,27 2,64 3,10 19,48 8,89 4,64 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 1,67 1,88 10,69 7,13 3,19 1,57 1,75 9,78 6,95 3,04 1,80 2,04 11,87 7,36 3,39 2,21 2,56 15,59 8,11 4,00 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,25 2,61 15,95 8,18 4,06 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,43 2,84 17,58 8,50 4,33 1,53 1,70 9,42 6,88 2,98 1,95 2,23 13,23 7,64 3,61 1,64 1,84 10,42 7,07 3,15 1,74 1,90 11,32 7,26 3,30 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,24 2,60 15,86 8,16 4,04 2,14 2,47 14,95 7,98 3,89 2,25 2,61 15,95 8,18 4,06 2,33 2,71 16,67 8,32 4,18 2,10 2,42 14,59 7,91 3,83 2,66 3,12 19,67 8,92 4,67 2,42 2,82 17,49 8,49 4,31 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 2,21 2,56 15,59 8,11 4,00 2,36 2,75 16,95 8,38 4,22 2,04 2,35 14,04 7,80 3,74 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 2,09 2,41 14,50 7,89 3,82 2,13 2,46 14,86 7,96 3,88 2,39 2,79 17,22 8,43 4,27

34 81 Lanjutan lampiran 14 9) Perangkap berukuran mata jaring dinding dasar 2,4 2,8 (cm) dengan umpan layur Setting h w W g l 1 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,43 2,84 17,58 8,50 4,33 2,17 2,51 15,22 8,03 3,94 2,54 2,97 18,58 8,70 4,49 2 2,27 2,63 16,13 8,22 4,09 2,25 2,61 15,95 8,18 4,06 2,38 2,77 17,13 8,41 4,25 2,06 2,37 14,23 7,83 3,77 2,12 2,45 14,77 7,94 3,87 2,47 2,89 17,94 8,58 4,39 3 2,36 2,75 16,95 8,38 4,22 2,15 2,48 15,04 8,00 3,91 2,24 2,60 15,86 8,16 4,04 2,37 2,74 16,83 8,29 4,21 2,34 2,72 16,76 8,34 4,19 2,32 2,70 16,58 8,31 4,16 2,50 2,92 18,22 8,63 4,43 4 2,32 2,70 16,58 8,31 4,16 2,28 2,65 16,22 8,23 4,10 2,39 2,79 17,22 8,43 4,27 2,08 2,40 14,41 7,87 3,80 1,94 2,22 13,14 7,62 3,60 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 2,45 2,86 17,76 8,54 4,36 2,49 2,91 18,12 8,61 4,42 2,63 3,09 19,39 8,87 4,63 5 2,41 2,81 17,40 8,47 4,30 2,35 2,73 16,86 8,36 4,21 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 2,17 2,51 15,22 8,03 3,94 2,57 3,01 18,84 8,76 4,54 6 1,72 1,94 11,14 7,22 3,27 2,23 2,58 15,77 8,14 4,03 2,36 2,75 16,95 8,38 4,22 1,36 1,49 7,88 6,57 2,73 1,68 1,89 10,78 7,15 3,21 1,84 2,09 12,23 7,44 3,45 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,24 2,60 16,86 8,16 4,04 2,39 2,79 17,22 8,43 4,27

35 82 Lanjutan lampiran ,76 1,99 11,51 7,29 3,33 2,32 2,70 16,58 8,31 4,16 2,41 2,81 17,40 8,47 4,30 2,15 2,48 15,04 8,00 3,91 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 1,73 1,96 11,23 7,24 3,28 1,96 2,24 13,32 7,65 3,63 2,24 2,60 15,86 8,16 4,04 2,36 2,75 16,95 8,38 4,22 2,26 2,62 16,04 8,20 4,07 1,38 1,52 8,06 6,60 2,76 2,25 2,61 15,95 8,18 4,06 2,41 2,81 17,40 8,47 4,30 1,45 1,60 8,69 6,73 2,86 2,31 2,68 16,49 8,29 4,15 2,41 2,81 17,40 8,47 4,30 2,14 2,47 14,95 7,98 3,89 1,85 2,11 12,32 7,45 3,46 1,51 1,68 9,24 6,84 2,95 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,23 2,58 15,77 8,14 4,03 1,47 1,63 8,88 6,77 2,89 2,12 2,45 14,77 7,94 3,86 2,36 2,75 16,95 8,38 4,22 2,42 2,82 17,49 8,49 4,31 2,64 3,10 19,48 8,89 4,64 1,34 1,47 7,70 6,53 2,70 1,51 1,68 9,24 6,84 2,90 2,34 2,72 16,76 8,34 4,19 2,03 2,33 13,95 7,78 3,73 2,43 2,84 17,58 8,50 4,33 2,56 3,00 18,76 8,74 4,52 1,46 1,62 8,78 6,75 2,88 1,58 1,77 9,87 6,97 3,06 1,42 1,57 8,42 6,68 2,82 2,24 2,60 15,86 8,16 4,04 2,16 2,50 15,13 8,02 3,92 1,65 1,86 10,51 7,09 3,16 2,55 2,99 18,67 8,72 4,51 2,37 2,76 17,04 8,40 4,24 2,40 2,80 17,31 8,45 4,28

SELEKSI UMPAN DAN KEMIRINGAN DINDING PERANGKAP JODANG ADITYA JAKA SEMBADA

SELEKSI UMPAN DAN KEMIRINGAN DINDING PERANGKAP JODANG ADITYA JAKA SEMBADA SELEKSI UMPAN DAN KEMIRINGAN DINDING PERANGKAP JODANG ADITYA JAKA SEMBADA MAYOR TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Lebih terperinci

Kemiringan dinding perangkap Jodang (Slope of Jodang Trap Wall)

Kemiringan dinding perangkap Jodang (Slope of Jodang Trap Wall) 35 Maspari Journal 01 (2010) 35-41 http://masparijournal.blogspot.com Kemiringan dinding perangkap Jodang (Slope of Jodang Trap Wall) Gondo Puspito Departemen PSP, FPIK Institut Pertanian Bogor, Bogor,

Lebih terperinci

SELEKSI UMPAN DAN KONSTRUKSI MATA JARING DINDING DASAR PERANGKAP JODANG

SELEKSI UMPAN DAN KONSTRUKSI MATA JARING DINDING DASAR PERANGKAP JODANG 1 SELEKSI UMPAN DAN KONSTRUKSI MATA JARING DINDING DASAR PERANGKAP JODANG GINI AL GHAZALI MAYOR TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PERIKANAN TANGKAP DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN

Lebih terperinci

KONSTRUKSI DINDING PERANGKAP JODANG

KONSTRUKSI DINDING PERANGKAP JODANG KONSTRUKSI DINDING PERANGKAP JODANG Construction of Jodang Trap Wall Gondo Puspito 1 1 Staf Pengajar pada Bagian Teknologi Alat Penangkapan Ikan Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, FPIK IPB Diserahkan

Lebih terperinci

KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI

KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI

KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI KOREKSI KONSTRUKSI PERANGKAP JODANG PENANGKAP KEONG MACAN DI PALABUHANRATU, SUKABUMI, JAWA BARAT AYU ADHITA DAMAYANTI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2009 PERNYATAAN MENGENAI TESIS

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 2 5. Pemilihan Pohon Contoh BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pohon contoh yang digunakan dalam penyusunan tabel volume ini adalah jenis nyatoh (Palaquium spp.). Berikut disajikan tabel penyebaran pohon contoh

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Pengumpulan Data

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Pengumpulan Data 17 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Juli 2009 bertempat di PPN Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung (Lampiran 1). 3.2 Bahan

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Keong Macan

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Keong Macan 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Keong Macan Klasifikasi Babylonia spirata, menurut Abbot dan Boss (1989), adalah: Filum : Moluska; Kelas : Gastropoda; Subkelas : Prosobranchia; Ordo : Neogastropoda; Super

Lebih terperinci

Lampiran 1. Pengukuran morfometrik keong matah merah Parameter No Panjang (cm) Lebar (cm) Berat (gram)

Lampiran 1. Pengukuran morfometrik keong matah merah Parameter No Panjang (cm) Lebar (cm) Berat (gram) LAMPIRAN 54 55 Lampiran 1. Pengukuran morfometrik keong matah merah Parameter No Panjang (cm) Lebar (cm) Berat (gram) Tinggi (cm) 1 3,8 1,8 5 1,3 2 3,7 1,7 5 1,8 3 3,7 1,7 4 1,7 4 4,2 2,1 7 1,7 5 3,7 1,8

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Tabel 5.1. Hasil Pengumpulan data penelitian dalam kilometer per liter dapat dilihat pada Tabel 5.18 Data Hasil

Lebih terperinci

Tabel Perhitungan Waktu Standar

Tabel Perhitungan Waktu Standar waktu baku = = waktu 3,39 normal 100 % 100 % 17 % 100 % 100 % % allowance = 4,08 menit /container. Tabel Perhitungan Waktu Standar No 1 2 3 Proses Kerja Memindakan container dari tanah ke truk (L1) Memindakan

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Tabel 5 Jenis alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian

3 METODOLOGI. Tabel 5 Jenis alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Pembuatan kantong dan penutup kantong jaring dilaksanakan di laboratorium Alat Penangkap Ikan Sekolah Tinggi Perikanan Jakarta pada bulan Juni sampai dengan Juli 2010.

Lebih terperinci

homogen jika titik-titik tersebar secara merata atau seimbang baik di atas maupun dibawah garis, dengan maksimum ragam yang kecil.

homogen jika titik-titik tersebar secara merata atau seimbang baik di atas maupun dibawah garis, dengan maksimum ragam yang kecil. 8 koefisien regresi berganda dari variabel tak bebas Y terhadap variabel bebas Xi. Pada kasus ini, persamaan mengandung arti sebagai berikut, seperti yang telah dimodelkan Merdun (23) di Sungai Saluda,

Lebih terperinci

3 METODOLOGI. Sumber: Google maps (2011) Gambar 9. Lokasi penelitian

3 METODOLOGI. Sumber: Google maps (2011) Gambar 9. Lokasi penelitian 3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan dengan pengumpulan data di lapangan sejak tanggal 16 Agustus 2011 hingga 31 September 2011 di Desa Kertajaya, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi,

Lebih terperinci

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi

Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Pengaruh Suku Bunga, Inflasi dan Kurs terhadap Perkembangan Harga Saham PT. Telkom Tbk Menggunakan Analisis Regresi Novita Homer 1, Jantje D. Prang 2, Nelson Nainggolan 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA,

Lebih terperinci

Selektivitas Kisi Perangkap Jodang (Selectivity of Jodang Trap Grids)

Selektivitas Kisi Perangkap Jodang (Selectivity of Jodang Trap Grids) 1 G Puspito / Maspari Journal 04 (2012) 1-9 Maspari Journal, 2012, 4(1), 1-9 http://masparijournal.blogspot.com Selektivitas Kisi Perangkap Jodang (Selectivity of Jodang Trap Grids) Gondo Puspito Departemen

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Asumsi sisaan dan penanganannya

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Asumsi sisaan dan penanganannya Analisis Regresi 2 Pokok Bahasan : Asumsi sisaan dan penanganannya Tujuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menjelaskan asumsi-asumsi yang melandasi analisis regresi linier sederhana dan berganda,

Lebih terperinci

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP)

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi kasus: Cara Mengajar Dosen Jurusan Statistika UNDIP) ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 2, Tahun 2014, Halaman 183-192 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (Studi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian

Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Lampiran 1. Peta lokasi penelitian Lampiran. Alat yang digunakan dalam penelitian Termometer ph meter Hand Refractometer DO meter Timbangan Penggaris DR/890 Colorimeter Botol sampel Lampiran. Rancangan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL Prasetyo Universitas Negeri Malang E-mail : pras_kazekage@yahoo.com Pembimbing: (I) Ir. Hendro

Lebih terperinci

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNPATTI)

PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNPATTI) Jurnal Ilmu Matematika dan Terapan Maret 016 Volume 10 Nomor 1 Hal. 9 16 PENILAIAN CARA MENGAJAR MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP (STUDI KASUS: JURUSAN MATEMATIKA FMIPA UNPATTI) Elvinus R. Persulessy

Lebih terperinci

Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS

Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS Oleh Nama : Eva Wahyu Hariyati NRP : 1308 030 003 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti, MT Karakter FTI dan FMIPA yang berbeda Orientasi tiap jurusan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL. Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut :

BAB 5 HASIL. Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut : 42.1. Deskriptif BAB HASIL.1.1. Perkembangan tumor Hasil perhitungan perkembangan tumor disajikan pada tabel sebagai berikut : Tabel-2. Nilai hasil penghitungan ukuran diameter awal tumor pada tiap kelompok

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Ragam Klasifikasi Satu Arah Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan sebuah teknik yang disebut analisis ragam. Analisis ragam adalah

Lebih terperinci

SELEKSI UMPAN DAN BENTUK PERANGKAP PLASTIK UNTUK MENANGKAP KEONG MACAN. Selection on Bait and Shape of Plastic Trap in Catching Babylon Snail.

SELEKSI UMPAN DAN BENTUK PERANGKAP PLASTIK UNTUK MENANGKAP KEONG MACAN. Selection on Bait and Shape of Plastic Trap in Catching Babylon Snail. Marine Fisheries ISSN 2087-4235 Vol. 5, No. 2, November 2014 Hal: 155-161 SELEKSI UMPAN DAN BENTUK PERANGKAP PLASTIK UNTUK MENANGKAP KEONG MACAN Selection on Bait and Shape of Plastic Trap in Catching

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 25 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah penentuan ukuran mata jaring dan sudut kemiringan lintasan masuk bubu. Tahap kedua adalah penentuan

Lebih terperinci

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran)

OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 05, No. 2 (2016), hal 113 118. OPTIMASI PRODUKSI DENGAN METODE RESPONSE SURFACE (Studi Kasus pada Industri Percetakan Koran) Eka Dian Rahmawati,

Lebih terperinci

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN

PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN SIDANG LAPORAN TUGAS AKHIR PEMODELAN REGRESI SPLINE UNTUK RATA- RATA BANYAK ANAK YANG DILAHIRKAN HIDUP DI KOTA SURABAYA, KABUPATEN SITUBONDO DAN KABUPATEN BANGKALAN Oleh : Servianie Purnamasari (1310 030

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota 46 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Setelah penyebaran kuesioner kepada siswa kelas X SMA Negeri 11 Kota Jambi dengan jumlah populasi 53 orang, kemudian dilakukan tabulasi, serta

Lebih terperinci

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan

Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging. Perlakuan Lampiran 1. Analisis presentase karkas ayam pedaging Perlakuan 1 2 3 4 5 total Rata-rata P0 61.50 61.23 61.51 62.00 61.02 307.26 61.45 P1 61.19 62.30 62.06 62.46 62.00 310.01 62.002 P2 62.30 63.20 63.20

Lebih terperinci

Lampiran 1 Tahapan Penelitian. Penirisan. 1 ekor karkas ayam segar. Tanpa perlakuan kitosan (Kontrol) Serbuk kitosan komersil.

Lampiran 1 Tahapan Penelitian. Penirisan. 1 ekor karkas ayam segar. Tanpa perlakuan kitosan (Kontrol) Serbuk kitosan komersil. LAMPIRAN 59 60 Lampiran Tahapan Penelitian Serbuk kitosan komersil ekor karkas ayam segar Tanpa perlakuan kitosan (Kontrol) Pembuatan larutan kitosan (0,5 %; %;,5%) Pemotongan Proses perendaman Penirisan

Lebih terperinci

Kualitas Fitted Model

Kualitas Fitted Model Kualitas Fitted Model Apakah model regresi sudah cukup pas mewakili data? Apakah model regresi cukup baik untuk model peramalan? Tebaran titik amatan / scatter plot y Mana di antara gambar gambar ini yang

Lebih terperinci

UJI COBA DUA JENIS BUBU PENANGKAP KEONG MACAN DI PERAIRAN KARANG SERANG KABUPATEN TANGERANG

UJI COBA DUA JENIS BUBU PENANGKAP KEONG MACAN DI PERAIRAN KARANG SERANG KABUPATEN TANGERANG UJI COBA DUA JENIS BUBU PENANGKAP KEONG MACAN DI PERAIRAN KARANG SERANG KABUPATEN TANGERANG Oleh: Diniah 1), D. Lismawati 2) dan S. Martasuganda 1) 1) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL DAN PEMBAHASAN Data Pengeluaran Per Kapita Propinsi Jawa Timur Tahun 2008 Jawa Timur adalah provinsi yang terdiri dari 29 kabupaten dan 9 kota. Secara umum wilayah provinsi Jawa Timur dapat dibagi

Lebih terperinci

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG

ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG ISSN: 2339-254 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor, Tahun 206, Halaman 53-62 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS KERAGAMAN PADA DATA HILANG DALAM RANCANGAN KISI SEIMBANG Nariswari

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan data hasil eksperimen. Data yang dikumpulkan meliputi langkah-langkah serta hasil pengumpulan dan pengolahan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menguraikan proses, hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Analisis pengolahan data dilakukan dengan mengggunakan software Minitab

Lebih terperinci

Rancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si

Rancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si Rancangan Acak Lengkap Created b : Ika Damaanti, S.Si, M.Si RAL (Rancangan Acak Lengkap) Desain dimana perlakuan dikenakan sepenuhna secara acak kepada unit- unit eksperimen. Desain ini dapat digunakan

Lebih terperinci

Lampiran 2. Fungsi dari masing-masing pernyataan yang digunakan dalam PROC MIXED

Lampiran 2. Fungsi dari masing-masing pernyataan yang digunakan dalam PROC MIXED LAMPIRAN Lampiran. Bentuk Umum Dari PROC MIXED PROC MIXED pilihan-pilihan ; BY nama-nama peubah ; CLASS nama-nama peubah ; ID nama-nama peubah; MODEL peubah respon = nama-nama peubah / pilihan-pilihan

Lebih terperinci

Perawatan ortodonti dengan pencabutan premolar pertama. Retraksi anterior

Perawatan ortodonti dengan pencabutan premolar pertama. Retraksi anterior Lampiran. KERANGKA KONSEP Perawatan ortodonti dengan pencabutan molar pertama Retraksi anterior Perubahan dental Perubahan jaringan lunak bibir Perubahan jarak puncak insisial atas ke sumbu Y (PM Line)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN C BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Penelitian ini mencoba meramalkan jumlah penumpang kereta api untuk masa yang akan datang berdasarkan data volume penumpang kereta api periode Januari 994-Februari 203

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keong Macan Klasifikasi dan identifikasi

2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Keong Macan Klasifikasi dan identifikasi 3 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keong Macan 2.1.1 Klasifikasi dan identifikasi Klasifikasi dan identifikasi Babylonia spirata, menurut Abbot dan Boss (1989), adalah sebagai berikut: Filum: Moluska; Kelas: Gastropoda;

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium

Lampiran 1. Tata Letak Akuarium Lampiran 1. Tata Letak Akuarium B 1 D 1 C 3 B 2 B 3 A 2 D 2 C 2 C 1 A 3 A 1 D 3 Keterangan : A 1 A 3 = kontrol / pakan tanpa pemberian probiotik. B 1 B 3 = pakan dengan penambahan probiotik 5 ml/kg pakan.

Lebih terperinci

B. Kontrol negatif C. Sediaan ekstrak pegagan D. Sediaan pegagan segar E. Sediaan air rebusan pegagan

B. Kontrol negatif C. Sediaan ekstrak pegagan D. Sediaan pegagan segar E. Sediaan air rebusan pegagan Lampiran 1. Data Uji Statistik Tabel 1.1. Data dan analisis histologis pankreas tikus putih yang diinduksi aloksan monohidrat dengan berbagai bentuk sediaan pegagan (Centella asiatica (L.) Urban) dalam

Lebih terperinci

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian 23 3 METODE NELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di bulan Maret hingga bulan April tahun 2011. Penelitian ini meliputi: pembuatan alat dan pengambilan data di Cisolok. Jaring rampus

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP. KEKUATAN TARIK BAJA ST 41 MENGGUNAKAN ELEKTRODA Rb.26

PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP. KEKUATAN TARIK BAJA ST 41 MENGGUNAKAN ELEKTRODA Rb.26 PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN DAN MEDIA PENDINGIN TERHADAP KEKUATAN TARIK BAJA ST 41 MENGGUNAKAN ELEKTRODA Rb.26 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL, SUDUT POTONG UTAMA DAN KADAR SOLUBLE OIL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA ST 37

PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL, SUDUT POTONG UTAMA DAN KADAR SOLUBLE OIL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA ST 37 PENGARUH VARIASI PUTARAN SPINDEL, SUDUT POTONG UTAMA DAN KADAR SOLUBLE OIL TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN HASIL PEMBUBUTAN BAJA ST 37 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

JURNAL PENGARUH ARUS PENGELASAN DAN SUDUT KAMPUH V TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL PADA PROSES LAS SMAW MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016

JURNAL PENGARUH ARUS PENGELASAN DAN SUDUT KAMPUH V TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL PADA PROSES LAS SMAW MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016 JURNAL PENGARUH ARUS PENGELASAN DAN SUDUT KAMPUH V TERHADAP KEKUATAN TARIK MATERIAL PADA PROSES LAS SMAW MENGGUNAKAN ELEKTRODA E 7016 THE EFFECT OF WELDING CURRENT AND THE JOINT ANGLE V ON THE POWER OF

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian di lapang dilaksanakan pada Bulan Mei sampai Juni 2009. Penelitian dilaksanakan di Perairan Pulau Karang Beras, Kepulauan Seribu (Lampiran

Lebih terperinci

Metode Statistika Pertemuan XII. Analisis Korelasi dan Regresi

Metode Statistika Pertemuan XII. Analisis Korelasi dan Regresi Metode Statistika Pertemuan XII Analisis Korelasi dan Regresi Analisis Hubungan Jenis/tipe hubungan Ukuran Keterkaitan Skala pengukuran variabel Pemodelan Keterkaitan Relationship vs Causal Relationship

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN. harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah

VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN. harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah VII. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HARGA LAHAN Model yang digunakan dalam menduga faktor-faktor yang mempengaruhi harga lahan di sekitar Bandara Raja Haji Fisabilillah, Kepulauan Riau adalah model double

Lebih terperinci

terhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di

terhadap kesehatan persalinan. Sehingga tak heran jika negara-negara maju di Nama: Ummi Fadilah NIM: 12/339683/PPA/3995 Teori Resiko Aktuaria PROSES PEMODELAN PENDAHULUAN Salah satu ciri dari negara maju adalah pemerintah dan masyarakat yang peduli terhadap kesehatan persalinan.

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 5.1 dapat dilihat plot sebaran normal pertumbuhan Spheres dari

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada Gambar 5.1 dapat dilihat plot sebaran normal pertumbuhan Spheres dari BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Plot Sebaran Normal Pada Gambar 5. dapat dilihat plot sebaran normal pertumbuhan Spheres dari pengguna lensa OPTRON ANTI-EMI SV. Probability Plot of spheres ANTI-EMI SV Normal

Lebih terperinci

Tabel 4 Urutan dan penempatan bubu pada tali utama

Tabel 4 Urutan dan penempatan bubu pada tali utama 30 Penggunaan umpan digunakan secukupnya, pada penelitian ini digunakan sebanyak kurang lebih 50 gram cacing per kantong umpan. Kemudian kawat kasa tersebut ditusukkan pada besi yang digunakan untuk pemasangan

Lebih terperinci

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat

Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Perbedaan Analisis Univariat dan Multivariat Jika kita menganalisis data yang mempunyai lebih dari satu variabel, belum tentu analisis data tersebut dikategorikan analisis multivariat, bisa saja analisis

Lebih terperinci

Analisis Korelasi & Regresi

Analisis Korelasi & Regresi Analisis Korelasi & Regresi Oleh: Ki Hariyadi,, S.Si., M.PH Nuryadi, S.Pd.Si UIN JOGJAKARTA 1 Pokok Bahasan Analisis Korelasi Uji Kemaknaan terhadap ρ (rho) Analisis Regresi Linier Analisis Kemaknaan terhadap

Lebih terperinci

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain : perlu dilakukan pengujian lanjutan melacak perbedaan diantara nilai-nilai rerata perlakuan uji perbandingan berganda: LSD : least Significant Difference Uji Tukey : Honestly Significant Difference DMRT

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin UN PGRI Kediri OLEH :

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Pada Program Studi Teknik Mesin UN PGRI Kediri OLEH : ANALISA NILAI KEKERASAN BAJA KARBON RENDAH MELALUI PROSES KARBURISASI MENGGUNAKAN CAMPURAN CARBON (C) dan BARIUM KARBONAT (BaCO 3 ) DENGAN VARIASI WAKTU PENAHANAN BERBEDA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

menggunakan analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil. Model analisis data panel yang dievaluasi kemudian adalah model gabungan, model

menggunakan analisis regresi dengan metode kuadrat terkecil. Model analisis data panel yang dievaluasi kemudian adalah model gabungan, model 4 kurang dari 10, maka peubah bebas tersebut tidak mengalami masalah multikolinearitas dengan peubah bebas lainnya. Selanjutnya Uji ARCH atau White digunakan untuk menguji asumsi kehomogenan ragam sisaan.

Lebih terperinci

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih

UJI HOMOGENITAS. Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih UJI HOMOGENITAS Pada dasarnya uji homogenitas dimaksudkan untuk memperlihatkan bahwa dua atau lebih kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki variansi yang sama. Uji homogenitas terbagi

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Daftar Riwayat Hidup. Kartu Mata Kuliah. Surat Keterangan Survey Tugas Akhir

LAMPIRAN A. Daftar Riwayat Hidup. Kartu Mata Kuliah. Surat Keterangan Survey Tugas Akhir 111 LAMPIRAN A Daftar Riwayat Hidup Kartu Mata Kuliah Surat Keterangan Survey Tugas Akhir SURAT KETERANGAN SURVEY TUGAS AKHIR 114 115 LAMPIRAN B Faktor Batas Kendali Peta Variabel FAKTOR BATAS KENDALI

Lebih terperinci

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. laktasi 2 sebanyak 100 ekor, laktasi 3 sebanyak 50 ekor, dan laktasi 4 sebanyak 40

III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. laktasi 2 sebanyak 100 ekor, laktasi 3 sebanyak 50 ekor, dan laktasi 4 sebanyak 40 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian Bahan penelitian yang digunakan adalah data catatan produksi susu harian pagi, sore, dan total periode laktasi 1, 2, 3, dan 4 dari tahun 2009

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan

Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan LAMPIRAN Lampiran 1. Peta penyebaran A. atlas (Peigler, 1989) Lampiran 2. Tempat Perkawinan dan Pemeliharaan (a) Tempat Perkawinan (b) Tempat Pemeliharaan 38 Lampiran 3. Analaisis Sidik Ragam Konsumsi

Lebih terperinci

MODEL ADDITIVE MAIN EFFECTS AND MULTIPLICATIVE INTERACTION (AMMI) PERCOBAAN LOKASI GANDA PEMUPUKAN N, P, K NIKEN DYAH SEPTIASTUTI

MODEL ADDITIVE MAIN EFFECTS AND MULTIPLICATIVE INTERACTION (AMMI) PERCOBAAN LOKASI GANDA PEMUPUKAN N, P, K NIKEN DYAH SEPTIASTUTI MODEL ADDITIVE MAIN EFFECTS AND MULTIPLICATIVE INTERACTION (AMMI) PERCOBAAN LOKASI GANDA PEMUPUKAN N, P, K NIKEN DYAH SEPTIASTUTI DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT

Lebih terperinci

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR

PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN KATA PENGANTAR PRAKTIKUM RANCANGAN PERCOBAAN 2012-2013 1 KATA PENGANTAR Buku ini dibuat untuk membantu mahasiswa dalam mempelajari, melilih dan melakukan prosedur analisis data berdasarkan rancangan percobaan yang telah

Lebih terperinci

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung.

III. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. III. MATERI DAN METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan selama 40 hari pada bulan Agustus hingga September 2009, bertempat di Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. B. Alat dan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas 13 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini telah dilaksanakan di rumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Lampung. Penelitian dilakukan pada bulan November 2013 sampai dengan Januari

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner untuk Pengunjung Kuesioner penelitian: Penilaian Ekonomi dan Prospek Pengembangan Wisata TWA Gunung Pancar. Oleh: Devina Marcia Rumanthy Sihombing (H44070045). Departemen

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data

HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai 38 kabupaten/kota, terdiri atas 29 kabupaten dan 9 kota. Secara umum wilayah Provinsi Jawa Timur

Lebih terperinci

3.3 Pengumpulan Data Primer

3.3 Pengumpulan Data Primer 10 pada bagian kantong, dengan panjang 200 m dan lebar 70 m. Satu trip penangkapan hanya berlangsung selama satu hari dengan penangkapan efektif sekitar 10 hingga 12 jam. Sedangkan untuk alat tangkap pancing

Lebih terperinci

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN

METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN 3 berada pada jarak sejauh tiga atau empat kali simpangan baku dari nilai tengahnya (Aunuddin 1989). Pendekatan pencilan dapat dilakukan dengan melihat plot peluang normal. Apabila terdapat loncatan vertikal

Lebih terperinci

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Vol. 9, No., 9-5, Januari 013 Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah Fitriani, Erna Tri Herdiani, M. Saleh AF 1 Abstrak Dalam analisis deret waktu

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125

ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125 ARTIKEL ANALISA VARIASI KERENGGANGAN CELAH ELEKTRODA BUSI TERHADAP TORSI DAN DAYA MOTOR SUPRA X 125 THE VARIATION ANALYSIS OF SPARKPULG ELECTRICAL SLOT ESTRANGEMENT ON TORSION AND POWER OF SUPRA X 125

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 81 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Untuk memperoleh data dari responden yang ada, maka digunakan kuesioner yang telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas butir pertanyaan yang diajukan.

Lebih terperinci

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory

BAB 4 DATA. Primatama Konstruksi departemen PPIC (production planning and inventory BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pengumpulan Data Untuk EOQ Dalam melakukan penelitian untuk memecahkan permasalahan di PT. Primatama Konstruksi departemen PPIC

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN DUA KONSTRUKSI BUBU LIPAT YANG BERBEDA DI KABUPATEN TANGERANG

PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN DUA KONSTRUKSI BUBU LIPAT YANG BERBEDA DI KABUPATEN TANGERANG PERBANDINGAN HASIL TANGKAPAN RAJUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN DUA KONSTRUKSI BUBU LIPAT YANG BERBEDA DI KABUPATEN TANGERANG Oleh: DONNA NP BUTARBUTAR C05400027 PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN

Lebih terperinci

Tabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan

Tabel 1.2 Data skor warna kuning telur ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan Yolk Colour Fan 87 LAMPIRAN 1 Data Hasil Penelitian Tabel 1.1 Data kandungan kolesterol kuning telur (mg/100g) ayam petelur strain Isa Brown pada akhir penelitian berdasarkan analisis kolesterol CHOD-PAP Perlakuan Kolesterol

Lebih terperinci

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON

S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON S T A T I S T I K A OLEH : WIJAYA FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SWADAYA GUNUNG JATI CIREBON 2010 PENGUJIAN HIPOTESIS V. PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap suatu masalah. Setiap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan

Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan LAMPIRAN Lampiran 1. Tingkat Kelangsungan Hidup (SR) Data SR Setiap Perlakuan Selama Pemeliharaan Ulangan Perlakuan 0 menit 2 menit 4 menit 6 menit 1 100 91,67 100 100 2 100 100 100 91,67 3 100 91,67 100

Lebih terperinci

JURNAL ANALISA PENGARUH SUDUT PENGARAH ALIRAN DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK TIPE POROS VERTIKAL

JURNAL ANALISA PENGARUH SUDUT PENGARAH ALIRAN DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK TIPE POROS VERTIKAL JURNAL ANALISA PENGARUH SUDUT PENGARAH ALIRAN DAN DEBIT ALIRAN TERHADAP KINERJA TURBIN KINETIK TIPE POROS VERTIKAL THE INFLUENCE ANALYSIS OF CURRENT STEERING ANGLE AND THE CURRENT RATE OF FLOW TOWARD KINETIC

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 33 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Ukuran Mata Jaring Lintasan Masuk Bubu Hasil pengamatan terhadap tingkah laku kepiting bakau saat melewati bidang lintasan masuk menunjukkan bahwa kepiting bakau cenderung

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

BAB 4 HASIL PENELITIAN. penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum disajikan data hasil penelitian setiap variabel yang dikaji dalam penelitian ini, terlebih dahulu dideskripsikan karakteristik responden secara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Analisis Deskripsi Inflasi Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Inflasi Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Inflasi 36 3.35 8.79 6.5892 1.44501

Lebih terperinci

Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur.

Pada tugas akhir ini, data yang digunakan adalah data salah satu key characteristic dari suatu produk manufaktur. BAB IV ANALISA DATA 3 BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Pendahuluan Dalam suatu proses produksi di industri, data yang akan diolah tidak begitu saja bisa didapatkan. Ada suatu proses sehingga data tersebut bisa didapatkan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Tabel 1. Data Hasil Pengukuran Ketebalan (cm) Pada Nata de Watermelonskin Perlakuan Ulangan Analisa (berat kulit semangka) I II III Total Rataan 30 gram (tanpa )/kontrol 0,70 0,65 0,65 2,00 0,67

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan hasil yang diperoleh akan berguna untuk masyarakat sekitar.

BAB 1 PENDAHULUAN. diharapkan hasil yang diperoleh akan berguna untuk masyarakat sekitar. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai sebuah negara yang sedang berkembang, dimana perkembangan dalam berbagai aspek terus menerus ditingkatkan. Sekarang ini pun, dapat dilihat

Lebih terperinci

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1)

STK511 Analisis Statistika. Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1) STK511 Analisis Statistika Pertemuan 10 Analisis Korelasi & Regresi (1) Analisis Hubungan Jenis/tipe hubungan Ukuran Keterkaitan Skala pengukuran peubah Pemodelan Keterkaitan anang kurnia (anangk@apps.ipb.ac.id)

Lebih terperinci

WAKTU PENANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI PERAIRAN LONTAR KABUPATEN SERANG BANTEN

WAKTU PENANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI PERAIRAN LONTAR KABUPATEN SERANG BANTEN WAKTU PENANGKAPAN KEPITING BAKAU (Scylla serrata) DI PERAIRAN LONTAR KABUPATEN SERANG BANTEN (Mud Crab Fishing Time in Lontar Water Serang Regency Banten) Ririn Irnawati 1), Adi Susanto 1), Siti Lulu Ayu

Lebih terperinci

3 METODOLOGI PENELITIAN

3 METODOLOGI PENELITIAN 3 METODOLOGI NELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di bulan Maret hingga bulan April 011. Penelitian ini meliputi pembuatan alat dan pengambilan data di Cisolok. Jaring rampus

Lebih terperinci

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda

Analisis Regresi 2. Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Analisis Regresi Pokok Bahasan : Review Regresi Linier Sederhana dan Berganda Tuuan Instruksional Khusus : Mahasiswa dapat menelaskan regresi linier sederhana dan berganda dan asumsi-asumsi yang mendasarinya

Lebih terperinci

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI

REGRESI LINIER GANDA. Fitriani Agustina, Math, UPI REGRESI LINIER GANDA 1 Pengertian Regresi Linier Ganda Merupakan metode yang digunakan untuk memodelkan hubungan linear antara variabel terikat dengan dua/lebih variabel bebas. Regresi linier untuk memprediksi

Lebih terperinci

Lampiran 4. Uji Kenormalan Data.

Lampiran 4. Uji Kenormalan Data. 166 Lampiran 4. Uji Kenormalan Data. Untuk menguji kenormalan data, penulis menggunakan Minitab versi 13. Hal ini dilakukan untuk mempermudah perhitungan. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu : 1. Masukkan

Lebih terperinci

JURNAL PENGARUH VARIASI GERAK MAKAN, KEDALAMAN POTONG DAN JENIS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PEMBUBUTAN BAJA ST 37

JURNAL PENGARUH VARIASI GERAK MAKAN, KEDALAMAN POTONG DAN JENIS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PEMBUBUTAN BAJA ST 37 JURNAL PENGARUH VARIASI GERAK MAKAN, KEDALAMAN POTONG DAN JENIS CAIRAN PENDINGIN TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN PEMBUBUTAN BAJA ST 37 EFFECT OF FEEDING VARIATION, CUT DEPTH AND LEVEL OF LIQUID COOLING

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit. Pabrik BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Pengumpulan Data Kerusakan Mesin Dalam penelitian ini, penulis meneliti kerusakan pada mesin kempa yang merupakan mesin paling kritis dalam industri pengolahan minyak sawit.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8

METODE PENELITIAN. Setiabudi 8 IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU TANAM TERHADAP RENDEMEN TEBU VARIETAS PS 5051 PADA PT. X MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP

ANALISIS WAKTU TANAM TERHADAP RENDEMEN TEBU VARIETAS PS 5051 PADA PT. X MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP ANALISIS WAKTU TANAM TERHADAP RENDEMEN TEBU VARIETAS PS 5051 PADA PT. X MENGGUNAKAN RANCANGAN ACAK LENGKAP Dosen Pembimbing: Dra. Destri Susilaningrum, M.Si Oleh: Cyntia Pratama Preselia Sari 1311030038

Lebih terperinci

ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC

ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC ARTIKEL ANALISA PENGARUH PERUBAHAN INTAKE MANIFOLD TERHADAP PERFORMA MESIN SEPEDA MOTOR HONDA SUPRA X 125 CC ANALISYS THE INFLUENCE OF CHANGED INTAKE MANIFOLD TOWARD THE PERFORMANCES OF HONDA SUPRA X 125

Lebih terperinci

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT)

Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) Oke, kali ini saya akan menjelaskan bagaimana cara menggunakan uji Beda Nyata Terkecil atau sering disebut uji BNT. Seperti pada uji BNJ, Uji BNT sebenarnya juga sangat simpel.

Lebih terperinci