BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA"

Transkripsi

1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Pada bab ini akan diuraikan proses pengumpulan dan pengolahan data hasil eksperimen. Data yang dikumpulkan meliputi langkah-langkah serta hasil pengumpulan dan pengolahan data. 4. DATA HASIL EKSPERIMEN Data hasil eksperimen yang disajikan merupakan hasil pengukuran nilai MOR menggunakan UTM dalam satuan N/mm. Data hasil uji ketahanan lentur masing-masing spesimen dapat dilihat pada Tabel 4.. Tabel 4.. Hasil pengukuran nilai MOR tiap spesimen (N/mm ) Penekanan Replikasi (C) Ukuran Partikel (A) 0 mesh (a) 0 mesh (a) 40 mesh (a) 5% 0% 5% 5% (b) (b) (b) (b) 0% 5% 5% 0% (b) (b) (b) (b) 5% (b),5,64,80,7,65 4,78,079,45,6 : (c),97,50,68,874,70 4,845,459,455 5,9,069,5,99,6,68 4,805,80,40,7,646 4,586 7,86 4,8 4,88 6,458 5,578 6,97 6,540 : (c),859 4,568 6,5,644 5,57 6,06 4,9 6,96 6,546,754 4,580 6,989,86 5,497 6,5 4,976 6,97 6, UJI DATA HASIL PENGUKURAN Setelah mendapatkan data nilai MOR dari eksperimen, langkah selanjutnya yaitu pengujian data yang berupa uji moralitas dan uji independensi. Penjelasan tahap-tahapnya yaitu:. Uji normalitas Uji normalitas dilakukan terhadap nilai MOR semua perlakuan untuk mengetahui distribusi datanya. Perlakuan pada eksperimen ini berjumlah 54 perlakuan. Perhitungan uji normalitas dilakukan dengan metode lilliefors. Data yang diuji yaitu data pada Tabel 4.. Langkah-langkah perhitungan uji lilliefors adalah sebagai berikut: a. Urutkan data eksperimen dari yang terkecil sampai yang terbesar,,874;,97;,069; ; 7,86 IV-

2 b. Hitung rata-rata ( x ) dan standar deviasi ( s) data tersebut, n æ ö çåxi è i= x= ø n,874+,97+, ,86 x= = 4,5 54 s = s= å X (,874 s =,646 - ( å X) n- n +,97 +, ,86 )- 54- c. Transformasikan data (x) tersebut menjadi nilai baku ( z ), z z ( x - x) s i = i / (,874-4,5 )/,646 -,444 = = (,874 +,97 +, ,86) Dengan cara yang sama diperoleh seluruh nilai baku sampai z 54. d. Berdasarkan nilai baku ( z ), kemudian dihitung peluang F(z i ) = P(z z i ). Gunakan tabel standar luas wilayah di bawah kurva normal, atau dengan bantuan Microsoft Excel dengan function NORMSDIST. e. Selanjutnya menghitung proporsi z, z,...,z n yang lebih kecil atau sama dengan z i. Jika ini dinyatakan dengan S(z i ), maka : S(z i ) =(banyaknya z, z,...z n yang zi)/n S(z ) = /54 = 0,09 f. Menghitung selisih F(z i ) S(z i ) kemudian tentukan harga mutlaknya. F(z ) S(z ) = 0,074-0,09 = 0,056 g. Tentukan nilai maksimum dari selisih absolut F(z i ) S(z i ) dan hasilnya disebut L 0 yaitu: maks (z i ) S(z i ), sebagai nilai L 0. maks (z i ) S(z i ) = 0,6 h. Tahap berikutnya adalah menganalisis apakah semua sampel data observasi berdistribusi normal. Hipotesis yang diajukan adalah: 54 IV-

3 H 0 : Sampel data eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H : Sampel data eksperimen berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal. Untuk menyimpulkan hipotesis nol diterima atau ditolak, langkah selanjutnya dengan membandingkan L 0 dengan nilai kritis L untuk taraf nyata 0,05. Dari tabel diperoleh L tabel adalah sebesar 0,85 sehingga diketahui bahwa L 0 (0,6) < L tabel (0,85). Dari perbandingan tersebut dapat ditarik kesimpulan terima H 0 yang menyatakan bahwa seluruh data eksperimen berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Distribusi normal data eksperimen juga terlihat dari probability plot dan histogram hasil pengolahan data menggunakan MINITAB pada Gambar 4.4. (a) Gambar 4.. Normal probability plot (a) dan histogram data normal (b) (b). Uji Independensi Langkah pengujian independensi yaitu membuat plot residual data untuk masing-masing perlakuan berdasarkan urutan pengambilan data pada eksperimen. Nilai residual merupakan selisih data eksperimen dengan rata-rata tiap perlakuan. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 4.. Tabel 4.. Residual data nilai MOR No Iterasi Nilai MOR Rata-rata Residual abc,5,97,069, 0, -0,59-0,06 abc,646,859,754,75-0,07 0,06 0,00 IV-

4 abc,64,50,5,07 0,9-0,570 0,79 4 abc 4,586 4,568 4,580 4,578 0,008-0,00 0,00 5 abc,80,68,99,80 0,000-0,8 0,8 6 abc 7,86 6,5 6,989 6,989 0,874-0,874 0,000 7 abc,7,874,6,094 0,77-0,0 0,04 8 abc 4,8,644,86,878 0,50-0,4-0,06 9 abc,65,70,68,04-0,6 0,696-0, 0 abc 4,88 5,57 5,497 5,0-0,464 0,69 0,95 abc 4,78 4,845 4,805 4,796-0,058 0,049 0,009 abc 6,458 6,06 6,5 6,49 0,09-0,86-0,04 abc,079,459,80,7-0,94 0,86 0,007 4 abc 5,578 4,9 4,976 5,6 0,46-0,0-0,86 5 abc,45,455,40,40-0,05 0,05-0,00 6 abc 6,97 6,96 6,97 6,70 0,70-0,505 0,6 7 abc,6 5,9,7,759 -,46,54-0,88 8 abc 6,540 6,546 6,540 6,54-0,00 0,004-0,00 Data residual tersebut dapat dikatakan independen jika sebarannya acak dan tidak membentuk pola tertentu. Hasil plot residual dapat dilihat pada Gambar 4. dan Gambar 4..,000,500,000 0,500 0,000-0,500 Replikasi Replikasi Replikasi -,000 -,500 Gambar 4.. Hasil plot residual nilai MOR IV-4

5 Versus Fits,5,0 Residual 0,5 0,0-0,5 -, Fitted Value Gambar 4.. Hasil plot residual nilai MOR menggunakan MINITAB 4. ANALISIS DATA STATISTIK Pada tahap ini dilakukan uji ANOVA dan uji pembanding untuk mengetahui tingkat signifikansi variabel respon. Selanjutnya dilakukan pemilihan spesimen berdasarkan nilai MOR spesimen. 4.. Uji ANOVA Uji ANOVA dilakukan terhadap nilai MOR untuk mengetahui signifikansi pengaruh faktor-faktor terhadap variabel respon. Data yang digunakan yaitu data eksperimen nilai MOR yang dapat dilihat pada Tabel 4.. Langkah-langkah dalam perhitungan ANOVA dijelaskan pada pembahasan di bawah ini. Pengolahan data eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.. IV-5

6 Replikasi Tabel 4.. Uji ANOVA terhadap nilai MOR (MPa) 5% (b) 0% (b) 5% (b) 5% (b) 0% (b) 5% (b) 5% (b) 0% (b) 5% (b),5,64,80,7,65 4,78,079,45,6 : (c),97,50,68,874,70 4,845,459,455 5,9,069,5,99,6,68 4,805,80,40,7 rata-rata jumlah,,07,80,094,04 4,796,7,40,759,04 6,9 9,7,40 6,8 9,04 4,88 6,88 7,90,77 8,6,646 4,586 7,86 4,8 4,88 6,458 5,578 6,97 6,540 : (c),859 4,568 6,5,644 5,57 6,06 4,9 6,96 6,546,754 4,580 6,989,86 5,497 6,5 4,976 6,97 6,540 rata-rata jumlah Total Penekanan (C) Ukuran Partikel (A) 0 mesh (a) 0 mesh (a) 40 mesh (a),75 4,578 6,989,878 5,0 6,49 5,6 6,70 6,54 5,46,59,74 0,967,64 5,906 8,746 5,486 0,04 9,66 47,46 Jumlah Ratarata 7,65,95,97 7,95 4,948,4,04 7,94 0,90 9,597 7,999 75,997 80,600 Langkah selanjutnya yaitu melakukan perhitungan jumlah kuadrat/sum of square (SS) dari masing-masing faktor dan interaksinya:. FK (Faktor Koreksi): FK =( å å å åy i= j= k= l= = 9,597 /54 = 976,96 ijkl. Jumlah kuadrat total (SS total ): SS total = åååå i j k l Y ijkl - FK ) / (abcn) SS total = (,5 +, ,540 )- 976,96 = 4,65. Jumlah kuadrat faktor ukuran partikel (SS A ): æ ö SS A = ç åai - FK è bcn i = ø = /xx (7, , ,6 ) - 976,96 =,69 4. Jumlah kuadrat faktor persentase perekat (SS B ): æ ö SS B = ç å Bi - FK è acn i = ø IV-6

7 = /xx (57, ,9 +96,4 ) - 976,96 = 4,47 5. Jumlah kuadrat faktor penekanan (SS C ): æ ö SS C = ç åci - FK è abn i = ø = /xx (8,6 + 47,46 ) - 976,96 = 79,05 6. Jumlah kuadrat interaksi antara faktor A dan B (SS AxB ): æ ö SS AxB = ç AiBj å å ( ) - FK - SS A - SS B cn è i= j= ø = (7,65 +, ,90 )- 976,96 -,69-4,47 6 =,79 7. Jumlah kuadrat interaksi antara faktor A dan C (SS AxC ): SS AxC = æ ç è bn å i= å k= ( AiCk) ö ø - FK - SS A - SS C = (7,040 +9, ,6 ) - 976,96 -,69-79,05 9 = 5,56 8. Jumlah kuadrat interaksi antara faktor B dan C (SS BxC ): æ SS BxC = ç è an å j= å k= ( BjCk ) ö - FK - SS ø = (6,9 +9,7 +, ,66 ) 976,96,69-4,47 79,05,79 5,56 0,80 = 4,47 0. Jumlah kuadrat error (SS E ): B - SS = (9,49 +5, ,9 ) - 976,96 4,47 79,05 9 = 0,80 9. Jumlah kuadrat interaksi antara faktor A, B, dan C (SS AxBxC ): æ SS AxBxc = ç è n i= j= å å å k= ( AiBjCk ) ö - FK- SS ø A - SS C B - SS C - SS AxB - SS AxC - SS BxC IV-7

8 SS E = SS total - SS A - SS B SS C - SS AB SS AC SS BC - SS ABC = 4,65,69 4,47 79,05,79 5,56 0,80 4,47 = 8,05 Mean of square (MS) atau disebut juga kuadrat tengah (KT), dihitung dengan cara membagi jumlah kuadrat (SS) dengan derajat bebasnya (df). Contoh perhitungan MS, sebagai berikut: MS A SS = A ( a -),69 = = 0,84 Besarnya F hitung didapat dari pembagian antara MS faktor dengan MS error dari eksperimen. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut: F hitung MS = MS A E 0,84 = 0,4 =,64 F tabel diperoleh dari tabel distribusi F kumulatif, dengan df = df yang bersangkutan dan df = df error. Perhitungan F tabel dengan menggunakan Microsoft Excel dengan rumus: = FINV(probability, df, df) Contoh perhitungannya yaitu F tabel untuk ukuran partikel, df = dan df = 6. Berdasarkan hasil perhitungan Microsoft Excel diperoleh F tabel = FINV (0.05,, 6) =,6. Keputusan terhadap hipotesis nol didasarkan pada nilai F hitung. H 0 ditolak jika F hitung > F tabel dan diterima jika F hitung < F tabel. F hitung untuk semua faktor selanjutnya dihitung dengan menggunakan software MINITAB. Hasil uji ANOVA dengan MINITAB dapat dilihat pada Gambar 4.4. IV-8

9 Gambar 4.4. Uji ANOVA menggunakan MINITAB Kesimpulan yang diambil terhadap data eksperimen untuk nilai MOR dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Kesimpulan hasil uji ANOVA Sumber Variasi F hitung F tabel H0 Faktor Ukuran Partikel (A),64,6 tolak Faktor Persentase (B) 9,6,6 tolak Faktor Penekanan (C) 5,6 4, tolak A x B,05,6 tolak A x C,4,6 tolak B x C,79,6 terima A x B x C 4,94,6 tolak. Faktor ukuran partikel (faktor A), nilai F hitung > F tabel, sehingga tolak H 0 dan simpulkan bahwa ukuran partikel berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MOR.. Faktor persentase perekat (faktor B), nilai F hitung > F tabel, sehingga tolak H 0 dan simpulkan bahwa persentase perekat berpengaruh secara signifikan terhadap MOR. IV-9

10 . Faktor penekanan (faktor C), nilai F hitung > F tabel, sehingga tolak H 0 dan simpulkan bahwa penekanan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MOR. 4. Ditinjau dari interaksi antara faktor ukuran partikel (faktor A) dan persentase perekat (faktor B), nilai F hitung > F tabel, sehingga tolak H 0 dan simpulkan bahwa interaksi antara faktor ukuran partikel (faktor A) dan persentase perekat (faktor B) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MOR. 5. Ditinjau dari interaksi antara faktor ukuran partikel (faktor A) dan penekanan (faktor C), nilai F hitung > F tabel, sehingga tolak H 0 dan simpulkan bahwa interaksi antara faktor ukuran partikel (faktor A) dan penekanan (faktor C) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MOR. 6. Ditinjau dari interaksi antara faktor persentase perekat (faktor B) dan penekanan (faktor C), nilai F hitung < F tabel, sehingga terima H 0 dan simpulkan bahwa interaksi antara persentase perekat (faktor B) dan penekanan (faktor C) tidak berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MOR. 7. Ditinjau dari interaksi antara faktor ukuran partikel (faktor A), persentase perekat (faktor B), dan penekanan (faktor C), nilai F hitung > F tabel, sehingga tolak H 0 dan simpulkan bahwa interaksi antara ukuran partikel (faktor A), persentase perekat (faktor B), dan penekanan (faktor C) berpengaruh secara signifikan terhadap nilai MOR. 4.. Uji Pembanding Ganda Uji ANOVA hanya menjelaskan perbedaan antar perlakuan yang diuji dalam eksperimen. Namun, jika terdapat faktor yang dinyatakan berpengaruh signifikan terhadap variabel respon, ANOVA belum memberikan informasi tentang level dari faktor tersebut yang memberikan perbedaan. Maka dari itu, diperlukan uji setelah ANOVA, yaitu uji pembanding ganda Uji pembanding ganda yang digunakan dalam pengolahan data ini adalah uji Tukey. Uji Tukey dilakukan terhadap interaksi faktor yang berpengaruh signifikan terhadap nilai MOR untuk mengetahui level dari interaksi faktor yang memberikan perbedaan nilai MOR dan juga menentukan level yang terbaik dari IV-0

11 interaksi faktor yang memberikan nilai MOR yang optimal. Berikut ini adalah contoh perhitungan untuk keperluan uji Tukey pada faktor ukuran partikel:. Menghitung nilai Tukey HSD: a. Menentukan nilai MS error dan derajat bebasnya yang diperoleh dari Tabel ANOVA. MS error = 0,4 df = 6 b. Menentukan nilai kritis dari tabel Studentized Range. Ada tiga parameter yang dibutuhkan untuk menentukan nilai q, yaitu taraf nyata (α), p = banyaknya perlakuan yang akan dibandingkan, dan derajat bebas error (df). Pada contoh ini, p =, nilai df = 6, dan α = 0,05. Selanjutnya, menentukan nilai q 0.05(, 6). Dari tabel Studentized Range, diketahui nilai q 0.05(, 6) =,46 Menghitung nilai HSD dengan menggunakan formula berikut: ω = q α p,v MS error r =,46 0,4 8 = 0,86 c. Kriteria pengujian: Bandingkan nilai mutlak selisih kedua rata-rata yang akan kita lihat perbedaannya dengan nilai HSD dengan kriteria pengujian sebagai berikut: Jika µ i -µ j >0,86 Tolak H 0 (berbeda nyata) 0,86 Terima H 0 (tidak berbeda nyata). Mengurutkan nilai rata-rata perlakuan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Pada contoh ini, rata-rata perlakuan diurutkan dari besar ke kecil. Tabel 4.5. Rata-rata nilai MOR berdasarkan ukuran partikel Perlakuan Rataan Notasi a 4,478 a 4, a commit 4,056 to user IV-

12 . Menghitung perbedaan di antara rata-rata perlakuan untuk menentukan ratarata perlakuan yang sama dan yang berbeda. Salah satu caranya adalah dengan memberikan notasi huruf pada nilai rata-rata tersebut. 4. Langkah maju: a. Memberikan huruf A pada nilai rata-rata perlakuan terbesar pertama, yaitu 4,478. b. Mengurangkan nilai 4,478 dengan nilai HSD: 4,478-0,86 = 4,09. c. Memberikan huruf yang sama untuk nilai rata-rata perlakuan yang lebih dari atau sama dengan nilai 4,09. Tabel 4.6. Langkah pemberian notasi pertama pada perlakuan ukuran partikel Perlakuan Rataan Notasi a 4,478 A a 4, A a 4,056 d. Terlihat bahwa a (4,478) tidak berbeda dengan a (4,), sedangkan a (4,056) sudah berbeda dengan a (4,) karena 4,056 < 4,09. e. Karena perlakuan a berbeda dengan a, maka berikan huruf B pada nilai rata-rata perlakuan tersebut. Tabel 4.7. Langkah pemberian notasi kedua pada perlakuan ukuran partikel Perlakuan Rataan Notasi a 4,478 A a 4, A a 4,056 B 5. Langkah mundur: a. Menambahkan nilai rata-rata a dengan nilai HSD: 4, ,86 = 4,44. b. Memberikan kode huruf yang sama dengan perlakuan a, yaitu B pada nilai rata-rata perlakuan yang nilainya kurang dari atau sama dengan nilai 4,44. Tabel 4.8. Langkah pemberian notasi ketiga pada perlakuan ukuran partikel Perlakuan Rataan Notasi a 4,478 A a 4, A B a commit 4,056 to user B IV-

13 6. Langkah mundur sudah dilakukan, berarti pemberian notasi huruf sudah selesai dan notasi akhirnya adalah sebagai berikut: Tabel 4.9. Langkah pemberian notasi akhir pada perlakuan ukuran partikel Perlakuan Rataan Notasi Notasi Akhir a 4,478 A A a 4, A B AB a 4,056 B B Dari hasil di atas, perlakuan yang mempunyai notasi yang sama tidak berbeda secara signifikan. Namun, dari hasil uji tersebut dapat dilihat bahwa ratarata nilai MOR yang paling tinggi adalah perlakuan a dengan ukuran partikel 40 mesh dan paling rendah adalah perlakuan a dengan ukuran partikel 0 mesh. Uji Tukey untuk interaksi faktor selanjutnya dilakukan dengan menggunakan software MINITAB. Hasil uji Tukey menggunakan MINITAB dapat dilihat pada Lampiran L-III. 4.4 KLASIFIKASI PAPAN PARTIKEL Untuk memenuhi standar papan partikel sebagai bahan konstruksi, diperlukan suatu acuan yang dapat mengklasifikasikan papan partikel berdasarkan nilai MOR. Standar yang digunakan mengacu pada ANSI A tentang papan partikel. Klasifikasi papan partikel masing-masing kombinasi dapat dilihat pada Tabel 4.0. Tabel 4.0. Klasifikasi papan partikel berdasarkan nilai MOR Kombinasi Nilai MOR (N/mm ) Kelas abc, - abc,07 LD- abc,80 LD- abc,094 - abc,04 LD- abc 4,796 LD- abc,7 - abc,40 - abc,759 LD- abc commit,75 to user LD- IV-

14 abc 4,578 LD- abc 6,989 LD- abc,878 LD- abc 5,0 LD- abc 6,49 LD- abc 5,6 LD- abc 6,70 LD- abc 6,54 LD- Pemilihan desain papan partikel dilakukan dengan mempertimbangkan nilai MOR yang optimal. Berdasarkan data hasil pengukuran nilai MOR, diketahui bahwa rata-rata nilai MOR yang optimal sebesar 6,989 MPa pada perlakuan abc, yaitu kombinasi ukuran partikel 0 mesh, persentase perekat 5%, dan penekanan :. Dengan mempertimbangkan besarnya rata-rata nilai MOR dari ketiga replikasi, maka desain papan partikel untuk perlakuan abc dapat dijadikan alternatif untuk pengembangan papan partikel berbahan dasar serat alam. 4.5 PERHITUNGAN MODULUS OF ELASTICITY (MOE) Perhitungan MOE dilakukan pada spesimen dengan nilai MOR terkecil yang masih memenuhi standar papan partikel yaitu kombinasi abc. Untuk kombinasi faktor ukuran partikel 0 mesh, persentase perekat 0%, dan penekanan : diketahui: S = 50 mm D = 4 mm L = 50 mm T = 6 mm B = 5, N Sehingga diperoleh: MOE = S B 4lt D = 50 5, = 689,45 N/mm IV-4

15 4.6 PERHITUNGAN NILAI DENSITAS Setelah melakukan beberapa perbandingan dari masing-masing perlakuan, didapatkan kombinasi level yang paling optimal, yaitu spesimen dengan ukuran partikel 0 mesh, persentase perekat 5%, dan penekanan sebesar :. Nilai MOR yang didapatkan sebesar 6,989 MPa. Selanjutnya yaitu melakukan perhitungan nilai densitas dari spesimen tersebut. Perhitungan nilai densitas dilakukan untuk mengetahui kerapatan dari spesimen dengan nilai MOR yang paling optimal. Perhitungan dilakukan dengan cara merendam potongan spesimen pada korosin. Kemudian dari langkah tersebut dapat diketahui volume dan berat dari potongan spesimen. Contoh perhitungannya sebagai berikut: ρ korosin = 0,75 Gaya apung = ρ korosin volume spesimen = 0,75 x, =,4 ρ spesimen = W spesimen ρ korosin W spesimen - W korosin ρ spesimen = W spesimen ρ korosin Gaya apung =,7 0,75,4 = 0,844 gram/ml Data hasil perhitungan densitas dapat dilihat pada Tabel 4.. Nilai densitas yang diperoleh dari spesimen ini yaitu 0,80 ± 0,05 gram/ml. Tabel 4.. Perhitungan densitas pada spesimen dengan nilai MOR yang optimal Sample Volume Berat Densitas,,7 0,844,0,5 0,8 4,0,0 0, ,, 0,767 5,8, 0,8 Rata-rata 0,80 IV-5

16 4.7 PEMBUATAN PROTOTYPE Prototype merupakan pembuatan alat dengan ukuran kecil maupun ukuran sebenarnya sebelum produk diproduksi secara massal, yang bertujuan untuk mengetahui bentuk fisik produk, proses pembuatan produk, dan pengujian kinerja produk. Pada penelitian ini, prototype dibuat dengan ukuran 0 x 0 x, cm. Berikut merupakan hasil dari pembuatan prototype produk: Gambar 4.5. Prototype produk papan partikel 4.8 ESTIMASI BIAYA Estimasi biaya yang dihitung meliputi biaya bahan baku untuk pembuatan produk papan partikel dengan ukuran 44 x x, cm. Produk papan partikel yang dibuat yaitu kombinasi faktor ukuran partikel 0 mesh, persentase perekat 5%, dan penekanan :. Untuk ampas tebu, harga per kg dihitung dengan biaya transportasi per kapasitas untuk sekali angkut. Contoh perhitungannya sebagai berikut: Biaya transportasi = Rp ,00 ρ ampas = 0,6 Tabel 4.. Spesifikasi bak pick up Spesifikasi Dimensi (cm) Panjang 4,5 Lebar 60,0 Tinggi 0,0 IV-6

17 Volume ,0 m ampas = ρv = 0,6 x = gram = 49,04 kg / sekali angkut Biaya per kg = Biaya Transportasi Volume Bak = Rp ,00 / 49,04 = Rp 57,96 / kg Untuk harga PVAc dan borax diketahui berdasarkan harga yang terdapat di pasaran sehingga diperoleh harga untuk masing-masing bahan baku yang dirangkum pada Tabel 4.. Tabel 4.. Harga bahan baku untuk pembuatan produk papan partikel Bahan Baku Harga per kg Ampas tebu Rp 57,96 PVAc Rp 9.000,00 Borax Rp 6.50,00 Langkah selanjutnya yaitu menghitung kebutuhan masing-masing bahan baku untuk satu produk papan partikel berukuran 44 x x, cm. Volume produk = 44 x x, cm = 5.7,6 cm Massa ampas tebu = % bahan x volume produk x massa jenis x penekanan = 85% x 5.7,6 x 0,6 x =.86,6 gram =,86 kg Massa PVAc = % bahan x volume produk x massa jenis x penekanan = 5% x 5.7,6 x,5 x =.,95 gram IV-7

18 =, kg Massa Borax = 0% x massa ampas tebu = 0% x,86 = 4,7 kg Borax dapat digunakan untuk 5 kali perendaman ampas tebu sehingga pembebanannya sebesar /5 untuk produk. Biaya ampas tebu = harga per kg x massa ampas tebu = Rp 57,96 x,96 = Rp 7.95,6 Biaya PVAc = harga per kg x massa PVAc = Rp 9.000,00 x,75 = Rp 4.77,50 Biaya borax = harga per kg x massa borax = Rp 6.50 x 4,7 / 5 = Rp 5.465,40 Total biaya = biaya ampas tebu + biaya PVAc + biaya borax = Rp 8.064,5 Dengan cara yang sama maka diperoleh biaya bahan baku untuk masingmasing kombinasi yang tertera pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Biaya bahan baku untuk masing-masing kombinasi Kombinasi Nilai MOR Kelas Biaya Bahan Baku abc, - Rp 9.84,7 abc,07 LD- Rp 67.94,8 abc,8 LD- Rp ,9 abc,094 - Rp 9.84,7 abc,04 LD- Rp 67.94,8 abc 4,796 LD- Rp ,9 abc,7 - Rp 9.84,7 abc,4 - Rp 67.94,8 abc,759 commit LD- to user Rp ,9 IV-8

19 abc,75 LD- Rp 5.,50 abc 4,578 LD- Rp ,50 abc 6,989 LD- Rp 8.064,5 abc,878 LD- Rp 5.,50 abc 5,0 LD- Rp ,50 abc 6,49 LD- Rp 8.064,5 abc 5,6 LD- Rp 5.,50 abc 6,70 LD- Rp ,50 abc 6,54 LD- Rp 8.064,5 IV-9

BAB V ANALISIS HASIL

BAB V ANALISIS HASIL BAB V ANALISIS HASIL Pada bab ini membahas tentang analisis terhadap output yang didapatkan dan interpretasi hasil penelitian. Analisis hasil tersebut diuraikan dalam sub bab berikut ini. 5.1 ANALISIS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM

BAB III METODOLOGI. Tabel 6 Ukuran Contoh Uji Papan Partikel dan Papan Serat Berdasarkan SNI, ISO dan ASTM SNI ISO ASTM BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di laboratorium Produk Majemuk Kelompok Peneliti Pemanfaatan Hasil Hutan Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Bogor.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel CLT, dan pengujian

Lebih terperinci

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi.

Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. PERTEMUAN 9-10 PENGUJIAN HIPOTESIS Hipotesis adalah suatu pernyataan tentang parameter suatu populasi. Apa itu parameter? Parameter adalah ukuran-ukuran. Rata-rata penghasilan karyawan di kota binjai adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan serta studi pustaka penelitian-penelitian sebelumnya. 2.1 KOMPOSIT Menurut

Lebih terperinci

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: SAMBUNGAN KAYU MANGIUM 17 TAHUN DAN APLIKASI PADA BALOK SUSUN

V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: SAMBUNGAN KAYU MANGIUM 17 TAHUN DAN APLIKASI PADA BALOK SUSUN 81 V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN: SAMBUNGAN KAYU MANGIUM 17 TAHUN DAN APLIKASI PADA BALOK SUSUN 1. Hasil Densifikasi Kayu Mangium Pemadatan kayu mangium telah dilakukan terhadap 24 lempengan papan

Lebih terperinci

Tabel Perhitungan Waktu Standar

Tabel Perhitungan Waktu Standar waktu baku = = waktu 3,39 normal 100 % 100 % 17 % 100 % 100 % % allowance = 4,08 menit /container. Tabel Perhitungan Waktu Standar No 1 2 3 Proses Kerja Memindakan container dari tanah ke truk (L1) Memindakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

BAB III ANALISIS FAKTOR. berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal BAB III ANALISIS FAKTOR 3.1 Definisi Analisis faktor Analisis faktor adalah suatu teknik analisis statistika multivariat yang berfungsi untuk mereduksi dimensi data dengan cara menyatakan variabel asal

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN INTISARI KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN

Lebih terperinci

Rancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si

Rancangan Acak Lengkap. Created by : Ika Damayanti, S.Si, M.Si Rancangan Acak Lengkap Created b : Ika Damaanti, S.Si, M.Si RAL (Rancangan Acak Lengkap) Desain dimana perlakuan dikenakan sepenuhna secara acak kepada unit- unit eksperimen. Desain ini dapat digunakan

Lebih terperinci

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN

Didonwload dari ririez.blog.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Pada bab sebelumnya telah dibahas rancangan faktorial secara umum, seringkali peneliti berhadapan pada rancangan yang melibatkan sejumlah faktor yang masing-masing faktor hanya terdiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 7 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biokomposit dan pengujian sifat fisis dan mekanis dilaksanakan di Laboratorium Rekayasa dan Desain

Lebih terperinci

Regresi dengan Microsoft Office Excel

Regresi dengan Microsoft Office Excel Regresi dengan Microsoft Office Excel Author: Junaidi Junaidi 1. Pengantar Dalam statistik, regresi merupakan salah satu peralatan yang populer digunakan, baik pada ilmu-ilmu sosial maupun ilmu-ilmu eksak.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Histogram kerapatan papan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 8 Histogram kerapatan papan. 17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisis Papan Komposit Anyaman Pandan 4.1.1 Kerapatan Sifat papan yang dihasilkan akan dipengaruhi oleh kerapatan. Dari pengujian didapat nilai kerapatan papan berkisar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 9 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni sampai dengan bulan Oktober 2010. Tempat yang dipergunakan untuk penelitian adalah sebagai berikut : untuk pembuatan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Setelah melakukan penelitian, peneliti memperoleh hasil studi lapangan berupa data tentang kebiasaan membaca Al- Qur an dan minat belajar pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 8 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Bahan dan Alat Penelitian ini menggunakan bahan-bahan berupa tandan kosong sawit (TKS) yang diperoleh dari pabrik kelapa sawit di PT. Perkebunan Nusantara VIII Kertajaya,

Lebih terperinci

RANCANGAN ACAK LENGKAP

RANCANGAN ACAK LENGKAP RANCANGAN ACAK LENGKAP Pengertian Merupakan jenis rancangan percobaan dimana perlakuan diberikan secara acak kepada seluruh unit percobaan. Hal ini dapat dilakukan karena lingkungan tempat percobaan diadakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan satu definisi variabel operasional yaitu ratarata temperatur bumi periode tahun 1880 sampai dengan tahun 2012. 3.2 Jenis dan

Lebih terperinci

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #5 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN

TIN309 - Desain Eksperimen Materi #5 Genap 2016/2017 TIN309 DESAIN EKSPERIMEN Materi #5 TIN3 DESAIN EKSPERIMEN ANOVA ANOVA pada dasarnya merupakan suatu metode yang menguraikan sumber keragaman (varian) dari suatu perbedaan rata-rata lebih dari dua populasi. Dengan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lapangan sepakbola Desa Mangkubumi Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis 2. Waktu Penelitian

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Ade Setiawan 009 Review RAL: Satuan percobaan homogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh perlakuan RAK: Satuan percobaan heterogen Keragaman Respons disebabkan pengaruh Perlakuan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Pelaksanaan Eksperimen Pelaksanaan eksperimen adalah proses pembuatan paving block yang dilakukan langsung di CV. Riau Jaya Paving. Paving

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Karateristik Responden Sebelum hasil penelitian disajikan, maka terlebih dahulu akan dijelaskan mengenai karateristik responden yang meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Di sini akan dikemukakan deskripsi data dari masing-masing variabel dalam penelitian ini. Data yang dimaksud adalah data kemampuan menulis teks negosiasi (Y),

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 3 Bagan pembagian batang bambu.

BAB III METODOLOGI. Gambar 3 Bagan pembagian batang bambu. 15 BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksankan mulai dari bulan November 2011 - April 2012 yang bertempat di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu dan Laboratorium Peningkatan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kalibrasi Lensa Mikroskop pada Penggunaan Mikronmeter

LAMPIRAN. Lampiran 1. Kalibrasi Lensa Mikroskop pada Penggunaan Mikronmeter LAMPIRAN Lampiran. Kalibrasi Lensa Mikroskop pada Penggunaan Mikronmeter Kalibrasi mikronmeter: (x) cm = 400 kotak kotak = /400 cm 2 = 0,0025 cm 2 = 0,05 cm x 0,05 cm sisi kotak = 0,05 cm = 500 µm Kalibrasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji

III. METODOLOGI. 3.3 Pembuatan Contoh Uji III. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Persiapan bahan baku dan pembuatan papan partikel dilaksanakan di Laboratorium Kimia Hasil Hutan dan Laboratorium Bio-Komposit sedangkan untuk pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu untuk proses persiapan bahan baku, pembuatan panel, dan pengujian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

BAB III METODE PENELITIAN. generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan 53 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Sugiyono (015:117) menjelaskan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

Lebih terperinci

3.3 Pengumpulan Data Primer

3.3 Pengumpulan Data Primer 10 pada bagian kantong, dengan panjang 200 m dan lebar 70 m. Satu trip penangkapan hanya berlangsung selama satu hari dengan penangkapan efektif sekitar 10 hingga 12 jam. Sedangkan untuk alat tangkap pancing

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kebisisngan, Temperatur dan Pencahayaan Terhadap Produktivitas Kerja Pengeleman Amplop Secara Manual

Analisis Pengaruh Kebisisngan, Temperatur dan Pencahayaan Terhadap Produktivitas Kerja Pengeleman Amplop Secara Manual Performa (2005) Vol. 4, No.2: 117-126 Analisis Pengaruh Kebisisngan, Temperatur dan Pencahayaan Terhadap Produktivitas Kerja Pengeleman Amplop Secara Manual Brury Jatmiko, Bambang Suhardi, Rahmaniyah Dwi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Fisis Sifat fisis dari panel CLT yang diuji yaitu, kerapatan (ρ), kadar air (KA), pengembangan volume (KV) dan penyusutan volume (SV). Hasil pengujian sifat fisis

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober Pembuatan

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober Pembuatan METODE PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei - Oktober 2015. Pembuatan papan dan pengujian sifat fisis dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Hutan, Program Studi Kehutanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 21 4.1 Geometri Strand pada Tabel 1. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran nilai rata-rata geometri strand pada penelitian ini tertera Tabel 1 Nilai rata-rata pengukuran dimensi strand, perhitungan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Mutu Kekakuan Lamina BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Penyusunan lamina diawali dengan melakukan penentuan mutu pada tiap ketebalan lamina menggunakan uji non destructive test. Data hasil pengujian NDT

Lebih terperinci

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian

PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian 1 2 PERENCANAAN (planning) suatu percobaan untuk memperoleh INFORMASI YANG RELEVAN dengan TUJUAN dari penelitian MENGAPA PERLU DIRANCANG? Untuk mendapatkan penduga yang tidak berbias Untuk meningkatkan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 22 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian Bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki fungsi sebagai penghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan mulai bulan Februari hingga Juni 2009 dengan rincian waktu penelitian terdapat pada Lampiran 3. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2011 - April 2012 di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu dan Laboratorium Teknologi dan

Lebih terperinci

Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS

Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS Perbandingan Proses Pembelajaran di FTI dan FMIPA ITS Oleh Nama : Eva Wahyu Hariyati NRP : 1308 030 003 Dosen Pembimbing : Dra. Lucia Aridinanti, MT Karakter FTI dan FMIPA yang berbeda Orientasi tiap jurusan

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 19 4.1. Sifat Fisis IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat fisis papan laminasi pada dasarnya dipengaruhi oleh sifat bahan dasar kayu yang digunakan. Sifat fisis yang dibahas dalam penelitian ini diantaranya adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Data Data adalah bentuk jamak dari datum, yang dapat diartikan sebagai informasi yang diterima yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau dalam bentuk lisan dan tulisan

Lebih terperinci

Rancangan Faktorial Factorial Design. By : Ika Damayanti, SSi, MSi

Rancangan Faktorial Factorial Design. By : Ika Damayanti, SSi, MSi Rancangan Faktorial Factorial Design : Ika Damaanti, i, i Rancangan Faktorial Rancangan faktorial digunakan untuk menelidiki secara bersamaan efek beberapa faktor berlainan. Terdapat efek kombinasi dari

Lebih terperinci

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS

BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS BAB VI UJI PRASYARAT ANALISIS A. Uji Normalitas 1. Dengan Kertas Peluang Normal Buatlah daftar distribusi frekuensi kumulatif kurang dari berdasarkan sample yang ada dan gambarkan ogivenya. Pindahkan ogive

Lebih terperinci

homogen jika titik-titik tersebar secara merata atau seimbang baik di atas maupun dibawah garis, dengan maksimum ragam yang kecil.

homogen jika titik-titik tersebar secara merata atau seimbang baik di atas maupun dibawah garis, dengan maksimum ragam yang kecil. 8 koefisien regresi berganda dari variabel tak bebas Y terhadap variabel bebas Xi. Pada kasus ini, persamaan mengandung arti sebagai berikut, seperti yang telah dimodelkan Merdun (23) di Sungai Saluda,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 19 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Sifat Akustik Papan Partikel Sengon 4.1.1 Koefisien Absorbsi suara Apabila ada gelombang suara bersumber dari bahan lain mengenai bahan kayu, maka sebagian dari energi

Lebih terperinci

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP

ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH. Mahasiswa Jurusan Statistika FSM UNDIP. Staf Pengajar Jurusan Statistika FSM UNDIP ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 3, Tahun 2015, Halaman 497-505 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS DESAIN FAKTORIAL FRAKSIONAL 2 k-p DENGAN METODE LENTH

Lebih terperinci

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III BAHAN DAN METODE BAB III BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dari bulan Mei sampai Juli 2011 bertempat di Laboratorium Biokomposit, Departemen Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan,

Lebih terperinci

Panja ng Samp el Uji ( cm ) Lebar Samp el Uji ( cm )

Panja ng Samp el Uji ( cm ) Lebar Samp el Uji ( cm ) Lampiran : A Tabel 4.1 Hasil Pengujian Kerapatan Persent ase PP : STK % 30:70 40:60 50:50 60:40 70:30 Penguji an Mass a Samp el ( gr ) Panja ng Samp el ( cm ) Lebar Samp el ( cm ) Tebal Samp el ( cm )

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian 3.1.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder sendiri artinya adalah data yang tidak dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 22 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Geometri Strand Hasil pengukuran geometri strand disajikan pada Tabel 4. Berdasarkan data, nilai rata-rata dimensi strand yang ditentukan dengan menggunakan 1 strand

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian ini akan dilaksanakan di lapangan sepakbola milik Sanggar Kegiatan belajar Groggol di daerah Grogol Kab.

Lebih terperinci

Analisis Korelasi & Regresi

Analisis Korelasi & Regresi Analisis Korelasi & Regresi Oleh: Ki Hariyadi,, S.Si., M.PH Nuryadi, S.Pd.Si UIN JOGJAKARTA 1 Pokok Bahasan Analisis Korelasi Uji Kemaknaan terhadap ρ (rho) Analisis Regresi Linier Analisis Kemaknaan terhadap

Lebih terperinci

Lampiran 1. Skema Penelitian

Lampiran 1. Skema Penelitian 105 Lampiran 1. Skema Penelitian DOC (Day Old Chick) Ampas kecap - Diberikan air gula & vaksin antistress - Vaksin ND (umur 4 & 20 hari) - Vaksin gumboro (umur 10 & 25 hari) - umur 0-2 minggu (protein

Lebih terperinci

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 26 Distribusi probabilita kontinu, yaitu apabila random variabel yang digunakan kontinu. Probabilita dihitung untuk nilai dalam suatu interval tertentu. Probabilita di suatu titik = 0. Probabilita untuk random

Lebih terperinci

ANALISIS KUANTITATIF PERMINTAAN

ANALISIS KUANTITATIF PERMINTAAN ANALISIS KUANTITATIF PERMINTAAN ELASTISITAS Konsep Elastisitas Elastisitas menjelaskan seberapa besar perubahan permintaan barang yang diminta jika variabel tertentu dirubah. Beberapa contoh elastisitas

Lebih terperinci

METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI

METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3(2015), hal 371 378. METODE SCHEFFE DALAM UJI KOMPARASI GANDA ANALISIS VARIANS DUA FAKTOR DENGAN INTERAKSI Yuvita Erpina Rosa, Neva

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan

TINJAUAN PUSTAKA. Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Regresi Analisis regresi adalah suatu metode analisis data yang menggambarkan hubungan fungsional antara variabel respon dengan satu atau beberapa variabel prediktor.

Lebih terperinci

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd

Pertemuan Ke-12. Analysis of Varians (anova)_m. Jainuri, M.Pd Pertemuan Ke-1 1 Pendahuluan Statistik parametrik yang digunakan untuk mencari perbedaan atau persamaan dua rata-rata adalah Uji-t, dan analysis of varians (anova/ anova) digunakan untuk mencari perbedaan

Lebih terperinci

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA Metode Kuadrat Terkecil (OLS) Persoalan penting dalam membuat garis regresi sampel adalah bagaimana kita bisa mendapatkan garis regresi yang baik yaitu sedekat

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business

BAB 4 HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Data Terdistribusi Kualitas Sistem Informasi Business Trip Berdasarkan instrumen penelitian yang menggunakan skala 1 (satu) sampai

Lebih terperinci

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter

- Volume bak : -Tinggi = 14 cm. - Volume = 14 cm x 30 cm x 40 cm = 16,8 liter LAMPIRAN 50 51 Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Jerami Padi Pengukuran kapasitas bak - Volume bak : -Tinggi = 14 cm -Lebar -Panjang = cm = 40 cm - Volume = 14 cm cm 40 cm = 16,8 liter Perhitungan kebutuhan

Lebih terperinci

ANOVA SATU ARAH Nucke Widowati Kusumo Projo, S.Si, M.Sc

ANOVA SATU ARAH Nucke Widowati Kusumo Projo, S.Si, M.Sc ANOVA SATU ARAH Nucke Widowati Kusumo Proo, S.Si, M.Sc It s about: Ui rata-rata untuk lebih dari dua populasi Ui perbandingan ganda (ui Duncan & Tukey) Output SPSS PENDAHULUAN Ui hipotesis yang sudah kita

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan

BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN. Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan BAB 4 ANALISIS DAN HASIL PENELITIAN 1.1 Analisis Hasil Penelitian 1.1.1 Analisis Deskriptif Statistik Penggunaan analisis statistik deskriptif untuk memberikan gambaran data yang akan dijadikan sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo.

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Merdeka Jombor yang beralamat Jl. Tentara Pelajar, Kecamatan Sukoharjo. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat penelitian (treatment) ini dilaksanakan di Lapangan SMA Negeri 1 Tawangsari yang beralamat di Jl. Patimura No. 105,

Lebih terperinci

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani /

Analysis of Variance (ANOVA) Debrina Puspita Andriani    / Analysis of Variance (ANOVA) 6 Debrina Puspita Andriani E-mail : debrina.ub@gmail.com / debrina@ub.ac.id Outline Kegunaan ANOVA 3 Kontrol investigator 1 atau lebih variabel independen Disebut dgn faktor

Lebih terperinci

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 9 III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian pembuatan CLT dengan sambungan perekat yang dilakukan di laboratorium dan bengkel kerja terdiri dari persiapan bahan baku,

Lebih terperinci

6 Departemen Statistika FMIPA IPB

6 Departemen Statistika FMIPA IPB Suplemen Responsi Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 6 Departemen Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referensi Waktu Uji Kebaikan Suai Khi- Kuadrat untuk Sebaran Kontinu dan Uji

Lebih terperinci

Optimasi Parameter Proses Pemotongan Acrylic terhadap Kekasaran Permukaan Menggunakan Laser Cutting Dengan Metode Response Surface

Optimasi Parameter Proses Pemotongan Acrylic terhadap Kekasaran Permukaan Menggunakan Laser Cutting Dengan Metode Response Surface Optimasi Parameter Proses Pemotongan Acrylic terhadap Kekasaran Permukaan Menggunakan Laser Cutting Dengan Metode Response Surface Moh. Muria Armansyah S. 1*, Endang Pudji Purwanti 2, dan Bayu Wiro Karuniawan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Lampiran 1. Nilai kerapatan papan semen pada berbagai perlakuan Anak petak

LAMPIRAN. Lampiran 1. Nilai kerapatan papan semen pada berbagai perlakuan Anak petak LAMPIRAN Lampiran 1. Nilai kerapatan papan semen pada berbagai perlakuan (S : F : A) Tanpa katalis (kg/cm 3 ) Katalis (kg/cm 3 ) 1:2,5:1,25 1 0,8503305 1,0959684 2 0,8294807 0,9763012 3 0,8943189 0,9229823

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada

BAB IV HASIL PENELITIAN. penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Data hasil penelitian ini berupa data yang diambil berdasarkan dari penambahan berat badan Mencit (Mus musculus). Jarak penimbangan pada objek penelitian berkisar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga dapat diamati dan diidentifikasi alasan-alasan perubahan yang terjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga dapat diamati dan diidentifikasi alasan-alasan perubahan yang terjadi BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Rancangan Percobaan Rancangan percobaan dapat diartikan sebagai serangkaian uji dimana perubahan yang berarti dilakukan pada variabel dari suatu proses atau sistem sehingga dapat

Lebih terperinci

OPTIMASI KADAR HIDROGEN PEROKSIDA DAN FERO SULFAT

OPTIMASI KADAR HIDROGEN PEROKSIDA DAN FERO SULFAT VI. OPTIMASI KADAR HIDROGEN PEROKSIDA DAN FERO SULFAT Pendahuluan Penelitian pada tahapan ini didisain untuk mengevaluasi sifat-sifat papan partikel tanpa perekat yang sebelumnya diberi perlakuan oksidasi.

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL

PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL PENGGUNAAN MODEL LINIER SEBAGAI ALTERNATIF ANOVA RANCANGAN PERCOBAAN FAKTORIAL TERSARANG PADA DATA NON NORMAL Prasetyo Universitas Negeri Malang E-mail : pras_kazekage@yahoo.com Pembimbing: (I) Ir. Hendro

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data yang dilakukan dibatasi hanya di dalam wilayah Jabodetabek. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer maupun data sekunder. Data primer meliputi kriteria drainase

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu

BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu BAB III ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL PENELITIAN 3.1 Pengujian Instrumen Data Sebelum melakukan penelitian sebaiknya dilakukan pengujian terlebih dahulu terhadap instrumen yang akan digunakan. Ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI

BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat dan Bahan Test Specification SNI BAB III METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Persiapan bahan baku, pembuatan dan pengujian sifat fisis papan partikel dilaksanakan di Laboratorium Bio-Komposit sedangkan untuk pengujian sifat mekanis

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya

PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH. Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya PENGUJIAN HIPOTESIS BEDA TIGA RATA-RATA ATAU LEBIH Statistik Industri II Teknik Industri Universitas Brawijaya Pengujian Hipotesis 3 rata-rata atau lebih Dengan teknik ANOVA (Analisis Varians) Pengujian

Lebih terperinci

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT

UJI STATISTIK NON PARAMETRIK. Widha Kusumaningdyah, ST., MT UJI STATISTIK NON PARAMETRIK Widha Kusumaningdyah, ST., MT SIGN TEST Sign Test Digunakan untuk menguji hipotesa tentang MEDIAN dan DISTRIBUSI KONTINYU. Pengamatan dilakukan pada median dari sebuah distribusi

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Pengertian dasar Faktor Taraf Perlakuan (Treatment) Respons Layout Percobaan & Pengacakan Penyusunan Data Analisis Ragam Perbandingan Rataan Pengertian dasar 3 Faktor: Variabel Bebas

Lebih terperinci

Mata Kuliah: Statistik Inferensial

Mata Kuliah: Statistik Inferensial ANALISIS REGRESI DAN KORELASI LINIER 1 OUTLINE Bagian I Statistik Induktif Metode dan Distribusi Sampling Pengertian Korelasi Sederhana Teori Pendugaan Statistik Pengujian Hipotesa Sampel Besar Uji Signifikansi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) TUGAS AKHIR - SS 090302 ANALISIS PENGARUH TERAPI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK FREKUENSI RENDAH TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) Yopie Irawan NRP 1306 030 036 Dosen Pembimbing

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Sifat fisis papan partikel yang diuji meliputi kerapatan, kadar air, daya serap air dan pengembangan tebal. Sifat mekanis papan partikel yang diuji meliputi Modulus of Elasticity

Lebih terperinci

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL REZA ASRUL SOLEH 0321012 Pembimbing: Olga Pattipawaej, Ph.D FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITASKRISTEN MARANATHA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

Perancangan Percobaan

Perancangan Percobaan Perancangan Percobaan Rancangan lingkungan: Rancangan Acak Lengkap (RAL), (RAK) dan Rancangan Bujur Sangkar Latin (RBSL), Lattice. Ade Setiawan 009 RAL Ade Setiawan 009 Latar Belakang RAK 3 Perlakuan Sama

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi III. METODE PENELITIAN Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat suku bunga deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi pada bank umum di Indonesia.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran pada lokasi sekolah yang rawan terjadi tsunami.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran pada lokasi sekolah yang rawan terjadi tsunami. 24 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2010-2011 di SMP Negeri 27 Bandar Lampung. Pemilihan tempat penelitian didasarkan

Lebih terperinci

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya

Pencilan. Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya Pencilan Pencilan adalah pengamatan yang nilai mutlak sisaannya jauh lebih besar daripada sisaan-sisaan lainnya Bisa jadi terletak pada tiga atau empat simpangan baku atau lebih jauh lagi dari rata-rata

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan yaitu dari bulan Juni hingga Agustus 2011 di Laboratorium Rekayasa dan Desain Bangunan Kayu, Laboratorium Peningkatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. belajar kimia SMA Negeri 1 Jogonalan Kabupaten Klaten. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Diskripsi Data Diskripsi hasil penelitian ini didasarkan pada skor dari kuesioner yang digunakan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan iklim

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 9 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai dengan bulan November 2010 di Laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu Kayu dan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif yaitu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain :

Jika Ho ditolak berarti ada minimal satu mean yang berbeda nyata dengan yang lain : perlu dilakukan pengujian lanjutan melacak perbedaan diantara nilai-nilai rerata perlakuan uji perbandingan berganda: LSD : least Significant Difference Uji Tukey : Honestly Significant Difference DMRT

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Analisis Ragam Klasifikasi Satu Arah Untuk menguji kesamaan dari beberapa nilai tengah secara sekaligus diperlukan sebuah teknik yang disebut analisis ragam. Analisis ragam adalah

Lebih terperinci

Kualitas Fitted Model

Kualitas Fitted Model Kualitas Fitted Model Apakah model regresi sudah cukup pas mewakili data? Apakah model regresi cukup baik untuk model peramalan? Tebaran titik amatan / scatter plot y Mana di antara gambar gambar ini yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi,

BAB II LANDASAN TEORI. metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi robust, koefisien determinasi, BAB II LANDASAN TEORI Beberapa teori yang diperlukan untuk mendukung pembahasan diantaranya adalah regresi linear berganda, pengujian asumsi analisis regresi, metode kuadrat terkecil (MKT), outlier, regresi

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN IV.1 Analisis Deskriptif IV.1.1 Gambaran Mengenai Return Saham Tabel IV.1 Descriptive Statistics N Range Minimum Maximum Mean Std. Deviation Return Saham 45 2.09-0.40

Lebih terperinci