PNPM AGRIBISNIS PERDESAAN
|
|
- Sudomo Tedja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 LAPORAN BULANAN PNPM AGRIBISNIS PERDESAAN SADI (Smallholder Agribusiness Development Initiative) BULAN : DESEMBER 2008 RINGKASAN EKSEKUTIF Sampai dengan akhir bulan Desember 2008, kegiatan PNPM AP telah mencapai tahapan pelaksanaan kegiatan, baik kegiatan pembangunan/rehabilitasi sarana prasarana dasar pertanian (seperti gudang komoditas desa, saluran irigasi, pos penyuluhan pertanian, kios tani, lantai penjemuran rumput laut, kandang ternak kolektif dll) maupun pelaksanaan pelatihan pelatihan agribisnis hulu hilir komoditas yang berorientasi pasar (padi SRI, pupuk organik, agroindustri buah buahan nangka, tomat, pepaya dll) serta pelatihan penguatan kelembagaan kelompok tani. Hal yang menonjol dalam pelaksanaan kegiatan PNPM AP adalah tender dan seleksi BDSP (Business Development Services Provider) atau PJPA (Penyedia Jasa Pengembangan Agribisnis). Hal ini merupakan model baru yang dilakukan dengan memodifikasi/menyesuaikan aturan aturan dari tender jasa pemerintah dan aturan aturan tender kontraktor PNPM Mandiri Perdesaan. Dari hasil tender dan seleksi BDSP tersebut dilaporkan bahwa sebagian wilayah program tidak kesulitan untuk menjaring BDSP yang berminat tetapi di wilayah lain mengalami kesulitan untuk menjaring BDSP yang berminat dalam pemberdayaan masyarakat tani/kelompok tani melalui pelatihan dan pendampingan pada saat demplot area. Kesulitan kesulitan tersebut didasari oleh nilai kontrak kerja yang kecil (kisaran 2 4 juta rupiah), terbatasnya jumlah BDSP, dan pelaksanaan kegiatan pelatihan dilakukan dimana masyarakat penerima manfaat berdomisili. Pada bulan Desember 2008 ini, BLM dan DOK PNPM Agribisnis Perdesaan di delapan kabupaten wilayah PNPM AP cair 100%, sehingga dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan usulan masyarakat yang terdanai dapat segera dilakukan. Disisi lain, dalam proses pencairan dana BLM dari UPK ke TPK di salah satu provinsi mengalami permasalahan karena melanggar aturan yang telah ditetapkan antara lain pencairan dana BLM tidak menggunakan Rencana Penggunaan Dana (RPD), RPD tidak diverifikasi oleh FK AP & UPK, serta turut campur tangannya Spesialis dalam menggagas hal tersebut. Di dalam pelaksanaan kegiatan kegiatan tersebut di atas maka telah disalurkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM AP yang secara nasional mencapai 18% atau 4 milyar 600 juta an rupiah (pagu BLM 26 Milyar 400 juta rupiah), dengan presentase penyaluran dana BLM masing masing provinsi sebesar Provinsi NTB mencapai 23%, Provinsi Sultra mencapai 21%, Provinsi NTT mencapai 14% dan Provinsi Sulsel mencapai 13%. Sedangkan Dana Operasional Kegiatan (DOK) PNPM AP sebesar Rp 100 juta per kecamatan atau 600 juta rupiah per provinsi, yang digunakan untuk sosialisasi dan perencanaan PNPM Agribisnis Perdesaan dan kegiatan pelatihan terkait dengan pelaksanaan PNPM Agribisnis Perdesaan, rerata secara nasional telah digunakan sebesar 54% (pagu total 2,4 milyar rupiah), dengan presentase masing masing provinsi sebagai berikut : Sulsel 60%, NTB 56%, NTT 54% dan Sultra 45%. Untuk pelaksanaan program di lapangan, adanya kekosongan FK AP pada dua lokasi Kecamatan (Mengkedek & Rindingallo Kab Tana Toraja Sulsel) menyulitkan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan kegiatan PNPM AP dan hal ini telah berlangsung selama 2 bulan. Laporan Bulan Desember PNPM- AP 1
2 1.1. Gambaran Umum Kegiatan Sampai dengan akhir bulan Desember 2008, kegiatan tahapan/alur perencanaan di empat provinsi lokasi PNPM AP adalah sebagai berikut : 1. Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah menuntaskan tahapan kegiatan MAD Sosialisasi (MAD I) sampai dengan Musyawarah Desa Informasi (MD III) 100% di enam kecamatan serta 60 desa yang terlibat dalam PNPM AP. Pada bulan tersebut juga telah dilakukan proses proses penggajuan RPD tahap 1 (40%), Sertifikasi RPD 1, LPD dan Musyawarah Desa Pertanggungjawaban 1. Bahkan juga dilanjutkan pada proses RPD tahap 2, Sertifikasi RPD 2, LPD dan MD Pertanggungjawaban Provinsi Nusa Tenggara Timur, juga telah menuntaskan MAD Sosialisasi (MAD I) sampai dengan Musyawarah Desa Informasi (MD III) 100% di enam kecamatan serta 74 desa yang terlibat dalam PNPM AP. Pada bulan tersebut, proses yang baru dilakukan hanya pengajuan RPD tahap 1, Sertifikasi RPD 1 dan proses LPD di empat kecamatan dan 20 desa. 3. Provinsi Sulawesi Selatan, di seluruh lokasi PNPM AP, dua kabupaten, enam kecamatan dan 64 desa, sudah menyelesaikan 100 % tahapan kegiatan MAD Sosialisasi (MAD I) sampai dengan Musyawarah Desa Informasi (MD III). Oleh karena terjadinya pelanggaran aturan dalam proses pencairan BLM tanpa pengajuan RPD secara benar, maka pada masa masa ini seluruh TPK di Kabupaten Bantaeng penerima dana BLM diharuskan memberikan Laporan Pertanggungjawaban Dana (LPD) dan setelah hal tersebut tuntas kemudian akan dilanjutkan dengan proses pengajuan RPD dan seterusnya secara benar dan mengikuti aturan main. 4. Provinsi Sulawesi Tenggara, juga di seluruh lokasi PNPM AP, dua kabupaten, enam kecamatan dan 64 desa, sudah menyelesaikan 100 % tahapan kegiatan MAD Sosialisasi (MAD I) sampai dengan Musyawarah Desa Informasi (MD III). sampai dengan akhir Bulan Desember 2008, rerata penyerapan dana BLM dari UPK ke TPK mencapai persentase sebesar 21%. Kendala keterlambatan penyerapan adalah disebabkan BDSP pemenang harus menyelesaikan persiapan untuk kegiatan pelatihan sehingga TPK di tingkat desa baru mengajukan menyelesaikan realisasi Rencana Penggunaan Dana untuk kegiatan fisik PNPM AP. Direncanakan BLM PNPM AP untuk pelatihan agribisnis akan lebih banyak terserap pada bulan Januari 2009, karena kegiatan pelatihan baru akan dimulai kegiatannya Perkembangan Kegiatan Sampai dengan bulan Desember 2008, untuk Provinsi Sulawesi Tenggara, kegiatan fisik sarana prasarana dasar pertanian seperti kios tani, irigasi tersier dan gudang desa dalam proses pelaksanaan pekerjaan (on going), demikian pula dengan sarana pendukung demplot penggemukan sapi yaitu pembuatan kandang bersama, dalam tahap penyelesaian pekerjaan. Untuk kegiatan pelatihan agribisnis (non fisik), BDSP pemenang (penyedia jasa pelatihan) untuk saat ini hanya Kabupaten Konsel telah diumumkan pemenang BDSP dan memulai persiapan Pelatihan. Berdasarkan kontrak kerja dengan Tim Pengelola Kegiatan perencanaan jadwal pelatihan agribisnis direncanakan periode awal Januari 2009 hingga awal Februari Sedangkan di Kabupaten Muna, Kecamatan Kusambi dan Wakorumba Selatan telah selesai melakukan evaluasi/penilaian proposal BDSP (penyedia jasa pelatihan) sementara Kecamatan Lawa memasuki tahapan anwijing (penjelasan pekerjaan). Di Provinsi Sulawesi Selatan, seleksi dan tender BDSP sudah selesai dan BDSP pemenang sudah diumumkan di masing masing kabupaten. Pelaksanaan kegiatan diawali dengan Pelatihan TOT Padi SRI yang dimulai pada tanggal Desember 2008 di Kabupaten Bantaeng, untuk tahap selanjutnya akan diselesaikan Pelatihan TOT sampai selesai baru dilanjutkan pada kegiatan pelatihan kelompok dan demplot. BDSP pemenang di Provinsi NTT telah diumumkan dan untuk Kabupaten Ngada, sebagai berikut : 1). Kecamatan Golewa : a). Ignasius Zulkarnaen (individu),untuk komoditi Kakao, Jambu Mete dan kopi b). Yayasan Progres Mitra Nusantara (ProMitra), untuk komoditi pupuk organik dan kakao; c). Pos Penyuluhan Pertanian (Posluhtan), untuk komoditi kakao dan kopi d). Lembaga Advokasi Laporan Bulan Desember PNPM- AP 2
3 Pengembangan Masyarakat Sipil (Lapmas), untuk komoditi kopi, dan Pius Leo Nia (individu), untuk komoditi pupuk organik dan kakao. 2). Kecamatan Aimere ; Lembaga Advokasi Pengembangan Masyarakat sipil (Lapmas), untuk komoditi Kakao, pupuk organik dan mete, sedangkan pengolahan minyak kelapa tidak ada BDSP yang bermint, oleh karena itu, pada bulan Janurai akan dilakukan penunjukkan langsung BDSP; 3). Kecamatan Riung Barat : Marsel Mulu (individu) untuk komoditi Hijauan Makanan Ternak, dan Mikael Raga (individu) untuk komoditi Kacang kedelai. Sedangkan Kabupaten TTS, sampai dengan akhir Desember 2008 baru satu kecamatan yaitu Amanuban Selatan yang melakukan pelelangan, dengan pemenangnya adalah 7 BDSP. Untuk Kecamatan Kuanfatu pelelangan direncana dilakukan pada tanggal 9 Januari 2009 dan Kecamatan Mollo Utara, tanggal 13 Januari Kecamatan yang sudah melaksanakan Pelatihan adalah Kecamatan Riung Barat, pada tanggal Desember 2008 untuk Pelatihan Budidaya Hijauan Makanan Ternak, yang dilanjutkan dengan demplot pada bulan Maret Sedangkan Kecamatan lainnya, pelaksanaan kegiatan pelatihan pada minggu ketiga dan keempat bulan Januari (Kecamatan Golewa : tanggal 19 Januari untuk pupuk organik, 21 Januari: kopi dan 27 Januari komoditi Jambu Mete). Kegiatan PNPM Agribisnis Perdesaan di Provinsi NTB pada bulan Desember 2008 sudah sampai pada tahap pencairan dana BLM dan DOK 100%, penyaluran dana BLM dari UPK ke TPK, pelaksanaan pekerjaan untuk kegiatan fisik, proses pembukaan penawaran pelelangan BDSP (Business Development Service Provider), kontrak TPK dengan BDSP pemenang lelang, pelatihan penguatan kelembagaan di Kabupaten Dompu (kecamatan Manggelewa dan Pekat) Untuk kegiatan fisik yang ada di beberapa tempat sudah mulai berjalan seperti di Kecamatan Hu u : pembangunan saluran irigasi di desa Cempi Jaya progres fisik sudah mencapai 100%, pembangunan sumur bor pertanian di desa Sawe progres fisik baru 65%. Kecamatan Manggelewa : pembuatan lantai jemur desa Kwangko, progres fisik 100%, peningkatan saluran irigasi desa Lanci Jaya progres fisik 80%. Kecamatan Bayan, ada 5 kegiatan fisik yaitu pembangunan jalan usaha tani desa Sambik Elen progres fisik 76%, saluran irigasi desa Loloan progres fisik 88,75%, saluran irigasi desa Bayan progres fisik 87,25%, saluran irigasi desa Karang Bajo progres fisik 96,5%, dan saluran irigasi desa Anyar progres fisik 96,25%. sedangkan untuk kegiatan non fisik (pelatihan peningkatan kapasitas petani) baru dilaksanakan di 2 kecamatan untuk Pelatihan Penguatan Kelembagaan pada kegiatan Pelatihan Budidaya dan demplot Kacang Tanah. Untuk lokasi lainnya masih dalam tahap persiapan Progress Penyerapan BLM Tahun 2008 Sampai dengan bulan Desember 2008 penyerapan dana BLM T.A yang disalurkan dari UPK ke TPK pada masing masing wilayah ditampilkan pada tabel berikut ini : Tabel Capaian Penyerapan BLM PNPM AP Berdasarkan Provinsi per Desember 2008 No Provinsi Penyerapan BLM TA 2008 Pagu (Rp) Penyerapan (Rp) Persentase (%) 1 NTB NTT Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Total Keterangan : Laporan Bulan Desember PNPM- AP 3
4 1.4. Progress Penyerapan DOK Tahun 2008 Sampai dengan akhir bulan Desember 2008, dari 24 kecamatan lokasi PNPM AP, penggunaan dana DOK disajikan pada tabel di bawah ini : Tabel Capaian Penggunaan DOK PNPM AP Berdasarkan Provinsi per Desember 2008 Penggunaan DOK No Provinsi Jumlah Kecamatan Pagu/Kec (Rp) Penggunaan (Rp) Persentase (%) 1 NTB NTT Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Total Kemajuan Tahapan PNPM Agribisnis Perdesaan TA 2008 Berdasarkan kompilasi laporan provinsi, maka kemajuan tahapan di masing masing provinsi di sajikan pada tabel berikut : Tabel Progress Tahapan Kegiatan PNPM AP Berdasarkan Provinsi per Desember 2008 No Tahapan Persentase Kemajuan Tahapan (%) NTB NTT Sulsel Sultra 1 MAD I MD I Latih KPMD PAGAS MDKP MD II PU VU MAD II PK MAD III MD III Salur Dana Salur Dana 2 98 Salur Dana MD PJ MD PJ MDST Keterangan : MAD = Musyawarah Antar Desa ; MD = Musyawarah Desa ; KPMD = Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa ; PAGAS = Penggalian Gagasan ; MDKP = Musyawarah Desa Khusus Perempuan ; PU = Penulisan Usulan ; VU = Verifikasi Usulan ; PK = Pertemuan Kabupaten ; MD PJ = Musyawarah Desa Pertanggungjawaban 1.6. Tingkat Partisipasi Masyarakat Tabel tabel berikut menggambarkan jumlah masyarakat yang berpartisipasi dalam beberapa tahapan kegiatan, terutama kegiatan musyawarah di tingkat kecamatan, desa ataupun dusun. Data ini diperoleh dari laporan mingguan PNPM AP. Laporan Bulan Desember PNPM- AP 4
5 Tabel Partisipasi Masyarakat dalam Setiap Tahapan Kegiatan PNPM AP Berdasarkan Provinsi per Desember 2008 No Tahapan NTB NTT Sulsel Sultra L P RTM L P RTM L P RTM L P RTM 1 MAD I MD I PAGAS MDKP MD II MAD II MAD III MD III MD PJ MD PJ MDST Keterangan : L = Laki laki ; P = Perempuan ; RTM = Rumah Tangga Miskin 1.7. Permasalahan Permasalahan permasalahan dalam pelaksanaan PNPM AP di empat provinsi terangkum sebagai berikut : Berhubungan dengan Pengelolaan Dana DOK dan BLM : Proses pengajuan BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) PNPM AP yang harus diajukan secepatnya di Kantor Perbendaharaan negara sebelum akhir Desember 2008 menyebabkan pentahapan kegiatan utamanya pelaksanaan evaluasi pemenang tender BDSP dan penandatanganan kontrak TPK dan BDSP kembali mengalami hambatan karena Proses pengajuan SPM BLM AP, menyebabkan Fasilitator Kecamatan fokus pada pengajuan dana tahap kedua mulai dari proses pengajuan dari Kecamatan, Pejabat Kuasa Pengguna Anggaran dan SPM ke Perbendaharaan Negara Lemahnya pemahaman FK AP tentang mekanisme pencairan dan penyaluran dana BLM dari UPK ke TPK masih lemah Sebagian kecil UPK belum melakukan pencatatan keuangan per tanggal transaksi DOK & BLM PNPM AP Berhubungan Pelaksanaan Program Masih kurangnya pemahaman FK SADI tentang administrasi yang ada di TPK dan UPK terutama dalam membuat RPD oleh TPK, pembuatan buku kas kolektif Lemahnya pengendalian pelaksanaan program (kegiatan maupun keuangan) oleh FK AP, dan kurangnya modul modul pelatihan khusus bidang agribisnis Fungsi dan Peran TPK (Tim Pengelola Kegiatan) Agribisnis Perdesaan, dirasakan masih kurang dan cenderung bersifat sementara. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh patron TPK yang selama ini dikaitkan dalam PNPM Mandiri sebagai lembaga yang sifatnya Ad hoc (sementara), jika program sedang dilaksanakan. Tidak tersedianya operasional kantor di provinsi untuk administrasi pelaporan dan kegiatan lainnya PNPM AP Sebagian BDSP kurang berminat & kurang tertarik terhadap mengikuti pelelangan kegiatan PNPM AP, karena harus menyediakan modul, matrix kurikulum dan lesson plan, serta pendampingan Keterbatasan infrastruktur pendukung serta lokasi geografis di NTT yang berbukit bukit menjadi faktor hambatan dalam pelaksanaan program Laporan Bulan Desember PNPM- AP 5
6 Kurangnya kemampuan pelaku lapang (PL, KAD) dalam hal menggali informasi dan pengetahuan agribisnis pertanian dari sumber sumber terdekat misal PPL Pertanian atau BPP Pertanian Pelanggaran aturan main dalam penyaluran dana BLM dari UPK ke TPK dalam jumlah besar 1.8. Solusi Permasalahan Tindak lanjut penanganan permasalahan permasalahan tersebut, antara lain : Berhubungan dengan Pengelolaan Dana DOK dan BLM : Pengendalian, pemantauan dan pengawasan UPK secara berjenjang dari Spesialis SADI, Spesialis Monev dan Faskab/Fastekab harus lebih kontinu dilakukan setiap kunjungan ke lapangan IST dan OJT oleh Spesialis SADI, Spesialis Monev harus selalu dilakukan dalam mengelola administrasi keuangan di UPK Berhubungan Pelaksanaan Program Memberikan penguatan kepada FK AP tentang administrasi yang ada di UPK dan TPK, cara pengisian buku kas kolektif dan cara memvalidasi data keuangan Perlunya yang diberikan kepada FK maupun pelaku lainnya baik ditingkat desa dan kecamatan yang kaitannya dengan peningkatan kapasitas agribisnis hulu ke hilir Memberikan penguatan penguatan IST & OJT kepada FK, PL, KAD dan TPK perihal gambaran agribisnis hulu hilir secara menyeluruh (lihat bahan bahan yang sudah didistribusikan ke provinsi oleh Sp SADI maupun Asisten Sp SADI NMC) Perlu diadakanya biaya operasional kantor di Provinsi dan di Kabupaten untuk PNPM Agribisnis Perdesaan Perlu adanya dukungan material tools modul modul agribisnis mendukung pelaksanaan kegiatan di lapangan ======= 0 0 ======= Laporan Bulan Desember PNPM- AP 6
LAPORAN BULANAN PNPM AGRIBISNIS PERDESAAN SADI (Smallholder Agribusiness Development Initiative) BULAN : JANUARI 2009 RINGKASAN EKSEKUTIF
LAPORAN BULANAN PNPM AGRIBISNIS PERDESAAN SADI (Smallholder Agribusiness Development Initiative) BULAN : JANUARI 2009 RINGKASAN EKSEKUTIF Seluruh wilayah pilot program di empat provinsi sudah menyelesaikan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Halaman - 1. Laporan SADI Provinsi NTT Bulan Maret 2009
RINGKASAN EKSEKUTIF Seluruh lokasi pilot program PNPM Agribisnis Perdesaan di 6 Kecamatan Provinsi NTT telah menyelesaikan alur/tahapan perencanaan pada bulan November 2008. Seluruh kecamatan telah melaksanakan
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Laporan Semester I Pilot Program PNPM Agribisnis Perdesaan Periode Bulan Januari s/d Juni 2008 Lampiran:
KONSULTAN MANAJEMEN NASIONAL Kantor Propinsi Nusa Tenggara Timur Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Agribisnis Perdesaan Alamat : Jl.Anggur No. 10A, Kebun Raja I, Naikoten I Kupang NTT Telp/Fax :
Lebih terperinciLAPORAN PERKEMBANGAN KEGIATAN-MASALAH-REKOMENDASI PILOT PROGRAM PNPM AGRIBISNIS PERDESAAN PROPINSI NTT Bulan Januari 2009
Page 1 KONSULTAN MANAJEMEN NASIONAL Kantor Propinsi Nusa Tenggara Timur Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Agribisnis Perdesaan Alamat : Jl.Anggur No. 10A, Kebun Raja I, Naikoten I Kupang NTT Telp/Fax
Lebih terperinciP R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Gambaran Umum Provinsi NTB Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terletak antara 115 45-119 10
Lebih terperinciPNPM MANDIRI PERDESAAN
PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. Page 1
Page 1 KONSULTAN MANAJEMEN NASIONAL Kantor Propinsi Nusa Tenggara Timur Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Agribisnis Perdesaan Alamat : Jl.Anggur No. 10A, Kebun Raja I, Naikoten I Kupang NTT Telp/Fax
Lebih terperinciMATRIKS AKTIVITAS PELAKSANAAN PPK DAN POTENSI MASALAH YANG DAPAT TERJADI
MATRIKS AKTIVITAS PELAKSANAAN PPK DAN POTENSI MASALAH YANG DAPAT TERJADI No BENTUK KEGIATAN ASPEK YANG DIPERHATIKAN POTENSI MASALAH PENGELOLAAN DANA PPK 1. Rekening tujuan kurang jelas dan tidak spesifik.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPUTUSAN NO. PENUNJUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAAN (PNPM-MD) PADA TAHUN 2009 Membaca
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. 1 H alaman
RINGKASAN EKSEKUTIF Seluruh lokasi pilot program PNPM Agribisnis Perdesaan di 6 Kecamatan Provinsi NTT telah menyelesaikan alur/tahapan perencanaan pada bulan November 2008. Seluruh kecamatan telah melaksanakan
Lebih terperinciP R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
P R O F I L PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Gambaran Umum Provinsi NTB Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terletak antara 115 45-119 10
Lebih terperinciPENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI
PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG
PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG KEPUTUSAN NO : 141 / 05 / SK / 2011 PENUNJUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAAN
Lebih terperinciKEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA TERM OF REFERENCE (TOR) PENDAMPING DESA
Lampiran-1 Surat Nomor : B.046/DPPMD/06/2015 Tanggal : 19 Juni 2015 KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciPENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN
PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA
PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA A. PENDAHULUAN PNPM Mandiri Perdesaan adalah program nasional Pemerintah Indonesia
Lebih terperinciJalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata
Jalan Aspal Pusong Menuju Desa Wisata Kecamatan Kembang Tanjong merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pidie yang mendapatkan dana dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat - Mandiri Perdesaan
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PELATIHAN BUDIDAYA SAYUR-SAYURAN KELOPOK TANI LILI BONA, DESA NEFOKO, KECAMATAN MOLLO UTARA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN BUDIDAYA SAYUR-SAYURAN KELOPOK TANI LILI BONA, DESA NEFOKO, KECAMATAN MOLLO UTARA, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pelatihan Budi daya Sayur-sayuran
Lebih terperinciDaftar Isi : I. Latar Belakang II. Pengertian III. Maksud Dan Tujuan IV. Ruang Lingkup V. Strategi dan Implementasi Optimalisasi VI.
Daftar Isi : Halaman I. Latar Belakang 2 II. Pengertian 4 III. Maksud Dan Tujuan 4 IV. Ruang Lingkup 4 V. Strategi dan Implementasi Optimalisasi 5 VI. Pengendalian 11 VII. Penutup 12 Lampiran Lampiran
Lebih terperinciTATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010
Lampiran II Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2/753/PMD Tanggal : 19 Pebruari 2010 TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A.
Lebih terperinciSTATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 18 AGUSTUS 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN
Lebih terperinci<!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->pemeliharaan kakao. <!--[if!supportlists]-->- <!--[endif]-->integrasi padi sawah dan ternak
Hasil-hasil penelitian/pengkajian Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian khususnya BPTP Sulawesi Tengah merupakan paket teknologi spesifik lokasi yang selanjutnya perlu disebarkan kepada pada ekosistem
Lebih terperinciPELATIHAN TEKNIK BUDI DAYA TERNAK BABI DI DESA ENONETEN, KECAMATAN AMANUBAN SELATAN TIMOR TENGAH SELATAN I. PENDAHULUAN
PELATIHAN TEKNIK BUDI DAYA TERNAK BABI DI DESA ENONETEN, KECAMATAN AMANUBAN SELATAN TIMOR TENGAH SELATAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pelatihan Budi Daya Ternak Babi di desa Enoneten, Kecamatan Amanuban
Lebih terperinciPNPM AGRIBISNIS PERDESAAN
PNPM AGRIBISNIS PERDESAAN PEDOMAN PRAKTIS IDENTIFIKASI, SELEKSI DAN PENGELOLAAN BDSP UNTUK PNPM AGRIBISNIS PERDESAAN 1 H alaman OKTOBER, 2008 DAFTAR ISI 1. PENDAHULUAN... Error! Bookmark not defined. 2.
Lebih terperinciLAPORAN PELATIHAN BUDI DAYA DAN PENDAMPINGAN DEMOPLOT USAHA SAPI POTONG DI DESA NOEMUKE, KECAMATAN AMANUBAN SELATAN, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN
LAPORAN PELATIHAN BUDI DAYA DAN PENDAMPINGAN DEMOPLOT USAHA SAPI POTONG DI DESA NOEMUKE, KECAMATAN AMANUBAN SELATAN, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Pelatihan Budi Daya
Lebih terperinciBAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT
BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT A. Profil Pelaksanaan Perjanjian dalam Program Nasional
Lebih terperinci(PNPM : : PJOK,
LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA Judul Skripsi : Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) Tahun 2010-2011 (Studi di
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN
BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT PENINGKATAN KUALITAS KEGIATAN KESEHATAN DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN 11/4/2010 [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR...3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI...4 PELAKSANAAN PELATIHAN MASYARAKAT...8
Lebih terperinciBAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk Pada Tahun
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Kecamatan Ranomeeto Kecamatan Ranomeeto terletak di Kabupaten Konawe Selatan, Propinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Kecamatan Ranomeeto terbentuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. kemiskinan struktural, dan kesenjangan antar wilayah. Jumlah penduduk. akan menjadi faktor penyebab kemiskinan (Direktorat Jenderal
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan struktural,
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2014 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2013 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciRUMUSAN HASIL PEMBAHASAN KONREG 2012 WILAYAH TIMUR Kupang, 15 Maret 2012
RUMUSAN HASIL PEMBAHASAN KONREG 2012 WILAYAH TIMUR Kupang, 15 Maret 2012 1. Percepatan Pelaksanaan TA 2012 2. Isu-isu strategis dan tindak lanjut penanganan 3. Alokasi Baseline dan Inisiatif Baru 2013
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 188/ 16 /KEP / /2016
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN TEGALDLIMO DESA KEDUNGASRI Jln.Plengkung Indah No.159. kode pos (68484) email : kantordesakedungasri@gmail.com website : kedungasri.desa.id SURAT KEPUTUSAN KEPALA
Lebih terperinciSTATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMAJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DI LINGKUNGAN DITJEN CIPTA KARYA STATUS : 15 JULI 2009 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA 1 PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN
Lebih terperinciPENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN
PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN Kegiatan pengendalian dalam PNPM Mandiri Perdesaan terdiri dari pemantauan, pengawasan, audit, evaluasi, dan pelaporan. Dalam buku
Lebih terperinciKEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd
KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd DAMPAK PNPM MPd 2007 2014 FOKUS PRIORITAS INDIKATOR IMPACT GOAL Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ( Pro Job & Pro poor) Terpenuhinya kebutuhan dan hak
Lebih terperinci, ,56 99, , ,05 96,70
LAPORAN KONSOLIDASI PER PROGRAM/KEGIATAN/SUB.KEGIATAN/GROUP TAHUN ANGGARAN 2016 DANA DEKON DAN TUGAS PEMBANTUAN LINGKUP DITJEN PERKEBUNAN, P2HP DAN PSP Posisi : DESEMBER 2016 Sasaran Fisik Sasaran Keuangan
Lebih terperinci(Smallholder Agribusiness Development Initiative) Juli-Agustus 2008
Smallholder Agribusiness Development Initiative An Australian Government Initiative KABAR SADI (Smallholder Agribusiness Development Initiative) Juli-Agustus 2008 Edisi: 20 Tanggal: 15 September 2008 SADI/08/09/071
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemiskinan sturktural dan kemiskinan kesenjangan antar wilayah. Persoalan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki persoalan kemiskinan dan pengangguran. Kemiskinan di Indonesia dapat dilihat dari tiga pendekatan yaitu kemiskinan alamiah, kemiskinan sturktural
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BIDANG KETAHANAN MASYARAKAT DESA UNTUK KEGIATAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) I. PENDAHULUAN Berlakunya Undang-Undang
Lebih terperinciEVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013
KEMENTERIAN PERTANIAN EVALUASI KEGIATAN FASILITASI PUPUK DAN PESTISIDA TAHUN 2013 DIREKTUR PUPUK DAN PESTISIDA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Pada Konsolidasi Hasil Pembangunan PSP
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG
PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 3A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2008
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGGUNAAN DAN PELAKSANAAN DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GRESIK, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT
BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 14 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KEPADA DESA Menimbang : a. DENGAN
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. 1. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Kegiatan. perencanaan program sudah berjalan dengan baik.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan dari hasil penelitian Partisipasi Masyarakat Pekon Waringinsari Barat Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam Pelaksanaan PNPM Mandiri
Lebih terperinciKEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN
KEBIJAKAN TEKNIS PROGRAM PENGEMBANGAN USAHA AGRIBISNIS PERDESAAN Disampaikan Pada Rakornas Gubernur Dan Bupati/Walikota DEPARTEMEN PERTANIAN Jakarta, 31 Januari 2008 1 LATAR BELAKANG Pengembangan Usaha
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL
DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN UNTUK REKONSTRUKSI DAN REHABILITASI PULAU NIAS (PPK-R2PN) TIM KOORDINASI PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. nasional berbasis pertanian dan pedesaan secara langsung maupun tidak langsung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan kemiskinan di pedesaan merupakan salah satu masalah pokok pedesaan yang harus segera diselesaikan dan menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan
Lebih terperinciKerangka Acuan Kerja
Kerangka Acuan Kerja Pemandu Pelatihan Tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota Program Pamsimas II TRAINING DEVELOPMENT AND PROJECT MANAGEMENT SERVICES TO CENTRAL PROJECT MANAGEMENT UNIT [CPMU] 1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN
BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN 5.1. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA 5.1.1. Dasar Hukum Berdasarkan ketentuan umum pasal 1 Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Tugas Pembantuan
Lebih terperinciPROVINSI : SULAWESI SELATAN : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : 31 DESEMBER Belanja (Rp) Realisasi (Rp) Kode / No. Rekening.
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 015 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG
Lebih terperinciPENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2013
PENINGKATAN PRODUKSI, PRODUKTIVITAS DAN MUTU TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS PENGEMBANGAN TANAMAN JAMBU METE TAHUN 2013 DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN DESEMBER 2012 KATA PENGANTAR
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan
III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang digunakan untuk mendapatkan dan menganalisis data sesuai dengan
Lebih terperinciBUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG
BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN KUPANG TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN
Lebih terperinciBelanja ( x Rp ) 28,459,972, ,459,972, ,351,299,600 A PELAYANAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
PROVINSI : SULAWESI SELATAN SKPD : DINAS PERKEBUNAN PERIODE : DESEMBER 2013 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2013 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA
Lebih terperinciPTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN
PTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA I. KEBIJAKAN POKOK 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia
Lebih terperinciMATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA. RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011
KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MATERI DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA RAPAT DENGAR PENDAPAT DPR - RI Rabu, 16 Nopember 2011 I. PELAKSANAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2011
Lebih terperinciI PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor pertanian merupakan sektor dengan penyerapan tenaga kerja paling banyak di Indonesia dibandingkan dengan sektor lainnya. Badan Pusat Statistik (2009) melaporkan
Lebih terperinciBUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT
BUKU PEGANGAN PELATIH MASYARAKAT 1/1/2010 PENINGKATAN KUALITAS PENGADAAN BARANG DAN JASA DALAM PNPM MANDIRI PERDESAAN [DAFTAR ISI] KATA PENGANTAR... 3 CARA MENGGUNAKAN BUKU INI... 4 PELAKSANAAN PELATIHAN
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiskinan di Indonesia merupakan masalah pokok nasional yang penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi pioritas utama dalam pelaksanaan pembangunan masyarakat.
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I PENDAHULUAN. 1.1.
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 16/Permentan/OT.140/2/2008 TANGGAL : 11 Pebruari 2008 BAB I 1.1. Latar Belakang PENDAHULUAN Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2007 jumlah
Lebih terperinciPROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.
PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor. Pada hari ini. tanggal.. bulan. tahun 20, kami yang bertanda tangan di bawah ini
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan di Kecamatan Senduro pada tahun 2014, maka
Lebih terperinciPENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN
PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN 5.1. Latar Belakang Masyarakat desa, terutama rumah tangga miskin dan kaum perempuan, adalah sasaran PNPM Mandiri Perdesaan sekaligus
Lebih terperinciTEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU
TEKNOLOGI BIOGAS PADA PETERNAK SAPI DI DESA KOTA KARANG KECAMATAN KUMPEH ULU Wiwaha Anas Sumadja, Zubaidah, Heru Handoko Staf Pengajar Fakultas Peternakan, Universitas Jambi Abstrak Kotoran ternak sapi
Lebih terperinciSURVEI PENDASARAN SOSIAL EKONOMI PROYEK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MISKIN MELAUI INOVASI (P4M2I)
SURVEI PENDASARAN SOSIAL EKONOMI PROYEK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI MISKIN MELAUI INOVASI (P4M2I) Dr. Dewa K. S. Swastika Dr. Bambang Irawan Ir. Herman Supriadi, MS Dr. Edi Basuno Ir. Endang L. Hastuti,
Lebih terperinciANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN T.A. 2017 LAPORAN REALISASI (FISIK DAN KEUANGAN ) ANGGARAN KINERJA BERDASARKAN KOMPONEN BIAYA BELANJA TIDAK LANGSUNG DAN BELANJA LANGSUNG
Lebih terperinciPELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN ANGGARAN 2009
PELAKSANAAN KEGIATAN DITJEN CIPTA KARYA TAHUN ANGGARAN 2009 STATUS : 25 MEI 2009 TOTAL DITJEN CIPTA KARYA TAHUN ANGGARAN 2009 SEBESAR Rp. 8,830 TRILIUN (RUPIAH MURNI Rp. 5,324 TRILIUN DAN PLN Rp. 3,506
Lebih terperinciPENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK SAPI POTONG DI KELURAHAN MERDEKA KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG
PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI PENINGKATAN PRODUKTIFITAS TERNAK SAPI POTONG DI KELURAHAN MERDEKA KECAMATAN KUPANG TIMUR KABUPATEN KUPANG Ferdinan S. Suek, Melkianus D. S. Randu Program Studi Produksi
Lebih terperinciFUNGSI : a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat b.
30 NAMA UNIT ORGANISASI : DINAS PERTANIAN TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang pertanian yang meliputi tanaman pangan, peternakan dan perikanan darat berdasarkan asas otonomi
Lebih terperinciREPOSISI KAPET 2014 BAHAN INFORMASI MENTERI PEKERJAAN UMUM
REPOSISI KAPET 2014 KELEMBAGAAN DIPERKUAT, PROGRAM IMPLEMENTATIF, KONSISTEN DALAM PENATAAN RUANG MEMPERKUAT MP3EI KORIDOR IV SULAWESI LEGALITAS, KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR PU DALAM MEMPERCEPAT PENGEMBANGAN
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018
RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.
Lebih terperinciALOKASI KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN
ALOKASI KEGIATAN APBD TAHUN ANGGARAN 2013 DINAS PERKEBUNAN PROVINSI SULAWESI SELATAN PAGU ANGGARAN No Nama Kegiatan Belanja Tidak Belanja REALISASI PENANGGUNG JAWAB Lokasi 1 2 3 4 5 6 7 BELANJA DAERAH
Lebih terperinci82 PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA APLIKASI MIS
82 PETUNJUK TEKNIS VERIFIKASI DAN VALIDASI DATA APLIKASI MIS NATIONAL MANAGEMENT CONSULTANT PROGRAM P2DTK 2011 Pengantar Data merupakan komponen yang sangat penting dalam pelaksanaan program. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Percepatan pembangunan pertanian memerlukan peran penyuluh pertanian sebagai pendamping dan pembimbing pelaku utama dan pelaku usaha. Penyuluh mempunyai peran penting
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI (RDK) DAN RENCANA DEFINITIF KEBUTUHAN KELOMPOKTANI (RDKK)
MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 273/Kpts/OT.160/4/2007 TENTANG PEDOMAN PEMBINAAN KELEMBAGAAN PETANI LAMPIRAN 2 PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA DEFINITIF KELOMPOKTANI
Lebih terperinciV. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
61 V. DESKRIPSI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR 5.1. Keadaaan Geografis dan Administrasi Daerah Provinsi NTT terletak antara 8 0-12 0 Lintang Selatan dan 118 0-125 0 Bujur Timur. Luas wilayah daratan 48 718.10
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciAnalisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2007 Analisis Kebijakan Pembiayaan Sektor Pertanian Oleh : Sahat M. Pasaribu Bambang Sayaza Jefferson Situmorang Wahyuning K. Sejati Adi Setyanto Juni Hestina PUSAT ANALISIS
Lebih terperinciLAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TA 2012 STUDI KONSOLIDASI USAHATANI SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KAWASAN PERTANIAN Oleh : Mewa Ariani Kedi Suradisastra Sri Wahyuni Tonny S. Wahyudi PUSAT ANALISIS SOSIAL EKONOMI
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertandatangan di bawah ini : Nama : Ir. Bambang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program ekonomi yang dijalankan negara-negara Sedang Berkembang (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017
BPS PROVINSI SULAWESI TENGGARA No. 35/07/Th.XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGGARA JULI 2017 Indeks NTP Sulawesi Tenggara pada Juni 2017 tercatat 94,38 atau mengalami
Lebih terperinciPanduan Wawancara. Universitas Sumatera Utara
Panduan Wawancara Judul penelitian: Implementasi Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (studi Pada Simpan Pinjam Perempuan di Desa Napagaluh, kecamatan Danau Paris, Kabupaten Aceh Singkil,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang, sebagai negara berkembang indonesia terus melakukan upaya-upaya untuk menjadi negara maju, yaitu dengan terus melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG
BUPATI LOMBOK UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK UTARA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PRIORITAS PENGGUNAAN DANA
Lebih terperinciVII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG
78 VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGUATAN KELOMPOK TANI KARYA AGUNG 7.1. Perumusan Strategi Penguatan Kelompok Tani Karya Agung Perumusan strategi menggunakan analisis SWOT dan dilakukan melalui diskusi kelompok
Lebih terperinciPEMERINTAHAN YG MEMAHAMI & RESPONSIF THD KEBUTUHAN MASYARAKAT MASYARAKAT YANG MANDIRI & SEJAHTERA
MENEMUKAN DAN MEMBIAYAI KEBUTUHAN MASYARAKAT DESA AKAN LISTRIK Pengalaman PNPM Mandiri Perdesaan (Program Pengembangan Kecamatan) Oleh: Prabawa Eka Soesanta DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015
BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015 PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN
Lebih terperinciPERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2010 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,63 PERSEN No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 Pada bulan Desember 2010, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat
Lebih terperinciTOR KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN (KM-KAB.) PNPM - PPK
1. Definisi TOR KONSULTAN MANAJEMEN KABUPATEN (KM-KAB.) PNPM - PPK KM-Kab adalah tenaga konsultan manajerial profesional yang berkedudukan di tingkat Kabupaten. Fungsi KM-Kab dalam PPK adalah sebagai supervisor
Lebih terperinci1. Perkembangan Umum dan Arah Perencanaan
Ringkasan Eksekutif Analisis Keuangan Publik Provinsi Sulawesi Selatan 2012 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik dan Pengelolaan Keuangan Daerah di Gerbang Indonesia Timur 1. Perkembangan Umum dan Arah
Lebih terperinciPENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG, KACANG HIJAU DAN SAPI DALAM MODEL KELEMBAGAAN PETANI, PERMODALAN DAN PEMASARAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
PENGEMBANGAN AGRIBISNIS JAGUNG, KACANG HIJAU DAN SAPI DALAM MODEL KELEMBAGAAN PETANI, PERMODALAN DAN PEMASARAN DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Yohanes Leki Seran Yusuf Helena PENDAHULUAN Komoditas yang
Lebih terperinciGambar 1. Proses Pembangunan/Pengembangan KSM
A. Tahap pelaksanaan kegiatan Pilot Pembekalan kepada Fasilitator mengenai Sosialisasi Konsep dan Substansi kepada Masyarakat oleh Fasiltator FGD Dinamika (berbasis hasil RPK dan PS) 2 Teridentifikasi
Lebih terperinciUMUM ASPEK AIR IRIGASI. Perluasanlahan sawah dan lahan kering, optimasi lahan, System of Rice Intensification (SRI) dan perbaikan kesuburan lahan
UMUM ASPEK AIR IRIGASI ASPEK PENGELOLAAN & PERLUASAN LAHAN ASPEK ALSINTAN ASPEK PUPUK& PESTISIDA ASPEK PEMBIAYAAN Penyediaandan pengembangan prasarana dan sarana pertanian mendukung peningkatan produksi
Lebih terperinciPAPARAN BUPATI KATINGAN
PAPARAN BUPATI KATINGAN U LUAS WILAYAH : + 17.500 KM2 BATAS WILAYAH : 1. BAGIAN SELATAN : LAUT JAWA 2. BAGIAN UTARA : PROP. KALBAR 3. BAGIAN BARAT : KAB. KOTIM DAN KAB. SERUYAN 4. BAGIAN TIMUR : KODYA
Lebih terperinciBUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN
Lebih terperinciMekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP dan NUSP-2)
Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP dan NUSP-2) Berdasarkan SE Dirjen Cipta Karya No. 88/DC/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah di Direktorat
Lebih terperinciRENCANA STRATEJIK (RS) TAHUN
LAMPIRAN LAMPIRAN A- RENCANA STRATEJIK (RS) TAHUN 20-205 Instansi : Dinas Pangan dan Hortikultura Kabupaten Bima Tujuan Sasaran Strategi Uraian Uraian Indikator Target Kebijakan Program 2 3 4 6 6. Menumbuhkemba
Lebih terperinci