PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN"

Transkripsi

1 PENJELASAN IX PENDANAAN DAN ADMINISTRASI KEGIATAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Pendanaan PNPM Mandiri Perdesaan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan sumber-sumber pendanaan yang lain. Pendanaan tersebut dilakukan melalui proses pencairan dan penyaluran dana. Pada prinsipnya, semua proses terkait dengan penyaluran dan pencairan dana PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan dikelola dan diadministrasikan oleh Unit Pengelola Kegiatan (UPK), sedangkan kegiatan pengelolaan dan pengadministrasian di desa dilaksanakan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK). Administrasi yang dimaksud adalah administrasi kegiatan yang dimulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan pengendalian kegiatan serta administrasi keuangan dan pelaporan Pencairan Dana PNPM Mandiri Perdesaan Pencairan dana PNPM Mandiri Perdesaan adalah aliran dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) kecamatan yang bersumber dari APBD melalui Kantor Kas Daerah setempat dan APBN melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ke kecamatan Sumber Dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan program Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Daerah. Artinya, program ini direncanakan, dilaksanakan, dan didanai bersama-sama berdasarkan persetujuan dan kemampuan yang dimiliki oleh Pemerintah Pusat dan Daerah. Sumber dana berasal dari: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) c. Swadaya masyarakat d. Partisipasi dunia usaha Mekanisme Pencairan Dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan Pencairan dana BLM dari APBN dilakukan melalui KPPN ke rekening kolektif yang ada di UPK dengan nama Rekening Bantuan PNPM Mandiri Perdesaan pada bank pemerintah, termasuk bank pemerintah daerah yang ada atau terdekat dengan lokasi kecamatan sesuai keputusan masyarakat. Tata cara dan dokumen yang harus disiapkan dalam proses pencairan dana BLM yang bersumber dari APBN akan diatur secara tersendiri melalui petunjuk teknis pencairan dana dan peraturan lain yang diterbitkan oleh Pemerintah. Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 1

2 Adapun pencairan dana BLM yang bersumber dari APBD dilakukan melalui Kantor Kas Daerah setempat ke rekening kolektif yang ada di UPK dengan nama Rekening Bantuan PNPM Mandiri Perdesaan pada bank pemerintah, termasuk bank pemerintah daerah yang ada atau terdekat dari lokasi kecamatan sesuai keputusan masyarakat. Tim Fasilitator Kabupaten harus memastikan ketersediaan dana tersebut dan ikut memfasilitasi proses pencairannya hingga masuk ke rekening UPK. Nilai BLM yang akan dicairkan dari Kantor Kas Daerah selanjutnya dicantumkan dalam Surat Perjanjian Pendanaan (SP2). Total dana yang akan dicairkan dari Kantor Kas Daerah adalah total nilai sesuai ketentuan yang akan digunakan untuk membiayai usulan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Surat Penetapan Camat (SPC) di luar beban pajak daerah. Rekening Bantuan PNPM Mandiri Perdesaan dapat berupa rekening giro ataupun rekening tabungan. Rekening tersebut dibuka dengan spesimen tanda tangan: (1) Ketua UPK/UPKS, (2) Dua orang Fasilitator Kecamatan yang bertugas, yaitu Fasilitator Kecamatan Pemberdayaan dan Fasilitator Kecamatan Teknik, dan (3) Salah satu wakil masyarakat yang telah ditetapkan dalam Musyawarah Antar Desa (MAD). Pada setiap pergantian personel dari ketiga pihak tersebut, harus dilakukan penggantian spesimen tanda tangan. Apabila terjadi pergantian Fasilitator Kecamatan dalam satu kabupaten, sambil menunggu penetapan, dapat dilakukan penggantian spesimen sementara dengan mengalihkannya kepada Fasilitator Kabupaten Penyaluran Dana PNPM Mandiri Perdesaan Penyaluran dana PNPM Mandiri Perdesaan adalah aliran dana PNPM Mandiri Perdesaan dari rekening kolektif di UPK ke desa melalui Tim Pengelola Kegiatan (TPK) sesuai dengan rencana kegiatan dan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu. Mekanisme Penyaluran Dana PNPM Mandiri Perdesaan a. Sebelum dilakukan penyaluran dana ke desa dibuat Surat Perjanjian Pemberian Bantuan (SPPB) antara UPK dan TPK yang diketahui oleh camat dan tiap-tiap kepala desa. SPPB memuat jenis-jenis kegiatan yang akan dilaksanakan, dengan melampirkan dokumen perencanaan dan dokumen yang berdasarkan jenis kegiatan yang akan didanai Lampiran dokumen perencanaan: - Berita Acara Musyawarah, MAD 2 hingga MD 2, lembar 1; - Surat Penetapan Camat, lembar 28; - Gambaran umum desa; - Peta desa yang menunjukkan lokasi kegiatan; - Peta sosial desa berdasarkan hasil penggalian gagasan; Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 2

3 - Daftar gagasan kelompok, lembar 2; - Rekapitulasi gagasan kelompok, lembar 3; - Daftar usulan kegiatan, lembar 4; - Usulan kegiatan, lembar 5; - Daftar usulan kegiatan yang akan didanai, lembar 27; - Hasil penggalian gagasan berdasarkan kalender musim; - Hasil pemetaan Rumah Tangga Miskin (RTM); - Formulir verifikasi usulan desa; lembar 11; - Berita Acara Kesanggupan Swadaya Masyarakat dan Swadaya Kelompok, lembar 6; - Rekapitulasi rekomendasi tim verifikasi, lembar 13; - Rekapitulasi usulan desa, lembar 14; - Jadwal pelaksanaan; - Surat pernyataan TPK yang menyatakan telah menerima swadaya sesuai dengan yang dicantumkan dalam usulan desa; - Sanksi yang telah disepakati baik dalam musyawarah kelompok, Musdes, maupun MAD; - Surat pernyataan TPK yang menyatakan telah menerima swadaya sesuai dengan yang dicantumkan dalam usulan desa. Lampiran dokumen kegiatan prasarana sarana meliputi: - Verifikasi usulan kegiatan prasarana, lembar 12d; - Laporan realisasi sumbangan lahan masyarakat, Lembar 6a (apabila terdapat sumbangan lahan); - Hasil survei harga bahan/alat, lembar 23; - Lembar gambar desain, lembar 24; - Pemeriksaan desain atau gambar rencana teknis yang dinyatakan layak oleh Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Kabupaten, lembar 25; - Penanganan masalah dampak negatif terhadap lingkungan, lembar 22; - Rencana Anggaran Biaya Detail, prasarana, lembar 7e; - Rekapitulasi anggaran biaya prasarana, lembar 8b; - Rekapitulasi Pengadaan Lahan dan Aset, lembar 9; - Rencana penggunaan alat berat (infrastruktur), lembar 26; - Foto 0% dari prasarana yang akan dibangun/direnovasi; - Surat pernyataan Kepala Desa sanggup memelihara prasarana yang akan dibangun (disesuaikan dengan Formulir). Lampiran dokumen kegiatan simpan pinjam yaitu: - Daftar penerima manfaat (fotokopi KTP atau surat domisili dari kepala desa), besarnya nilai manfaat (SPP), dan jangka waktu pengembalian pinjaman (SPP); - Jadwal pengembalian untuk kegiatan simpan pinjam; - Verifikasi usulan kegiatan simpan pinjam, lembar 12c; - Rencana kegiatan kelompok simpan pinjam perempuan, lembar 7d. Lampiran dokumen kegiatan peningkatan kapasitas kelompok dan peningkatan kualitas hidup lainnya (pendidikan dan kesehatan), yaitu: - Rencana teknis pelaksanaan kegiatan (penyaluran dana beasiswa, pelatihan, posyandu, pemberian makanan tambahan, dan lain-lain); Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 3

4 - Verifikasi usulan kegiatan pendidikan/kesehatan, lembar 12a/b; - Rencana Anggaran Biaya pendidikan/kesehatan, lembar 7b/c; - Rekapitulasi anggaran biaya (pendidikan dan kesehatan), lembar 8a; - Daftar penerima manfaat, besarnya nilai manfaat (peningkatan kapasitas kelompok, PKH, dan beasiswa). Dokumen pengajuan tersebut diperiksa kelengkapan dan keabsahannya oleh UPK dan Fasilitator Kecamatan. b. Penyaluran dana dari UPK ke TPK dilakukan sesuai kebutuhan dan jadwal pelaksanaan kegiatan desa yang dituangkan dalam Rencana Penggunaan Dana (RPD). RPD disiapkan oleh Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (KPMD) dan TPK masing-masing desa untuk selanjutnya diverifikasi oleh UPK dan Fasilitator Kecamatan di kecamatan. c. Proses pembayaran kepada supplier (pemasok) yang telah disepakati dan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara TPK dengan pemasok harus dilakukan melalui transfer langsung dari UPK kepada pemasok. Mekanisme penyaluran dana dari UPK kepada pemasok diatur sebagai berikut. TPK membuat surat yang memberikan kuasa kepada UPK untuk mentransfer sejumlah dana untuk pembayaran kepada pemasok sesuai dengan yang tercantum dalam RPD. TPK mengajukan RPD kepada UPK dengan melampirkan SPK, fotokopi buku rekening pemasok yang namanya harus sama dengan pihak pembuat perjanjian yang tercantum dalam SPK, surat jalan sebagai bukti penerimaan material dan alat, dan surat kuasa. UPK menyiapkan KW 2 yang berisi total dana yang akan disalurkan kepada TPK sesuai dengan RPD. Selain menyiapkan KW 2, UPK menyiapkan 2 slip yang terdiri dari slip penarikan dana kolektif untuk penyaluran ke TPK sesuai dengan KW 2 dan slip setoran yang berisi sejumlah dana yang akan ditransfer langsung kepada pemasok sesuai dengan yang tercantum di dalam SPK dan RPD. Berdasarkan KW 2, sisa dana tunai yang tidak ditransfer kepada pemasok diserahkan kepada TPK. TPK menandatangani KW 2 dengan terlebih dahulu melakukan verifikasi terhadap bukti transfer untuk memastikan sisa dana tunai yang akan diterima dari UPK. Bukti transfer ke pemasok yang asli diserahkan kepada TPK, sedangkan UPK mengarsip salinannya. Pencatatan administrasi di UPK dicatat seperti halnya penyaluran dana ke desa. Pencatatan adminstrasi di TPK: dicatat sebagai penerimaan dari UPK dengan jumlah sesuai dengan yang tercantum dalam KW 2 dan dicatat sebagai pengeluaran dalam buku kas TPK sejumlah dana yang ditransfer ke pemasok oleh UPK (slip transfer yang asli sebagai bukti transaksi). Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 4

5 d. Pada setiap pengajuan penyaluran dana tahap berikutnya, TPK harus menyampaikan Laporan Penggunaan Dana (LPD) dari RPD sebelumnya disertai dengan bukti-bukti pertanggungjawaban. e. Sebelum penyaluran dana terakhir, TPK dan KPMD membuat Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan (SPKMP) yang ditandatangani oleh TPK dan KPMD. f. Setelah kegiatan selesai 100 persen dan sebelum dilaksanakan Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) di MD 5, terlebih dahulu harus dilakukan sertifikasi kegiatan prasarana dan nonprasarana oleh Fasilitator Kecamatan terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan. Dokumen-dokumen pencairan dan penggunaan dana harus sudah lengkap, diisi dengan benar sesuai dengan fakta penggunaannya. g. Pada saat MD 5, dilakukan serah terima kegiatan termasuk seluruh administrasi dan pelaporannya serta dokumen pendukung, di antaranya buku rekening Bantuan PNPM TPK dan lain-lain dari pengurus TPK kepada Kepala Desa atas nama masyarakat desa setempat. Dokumen asli diarsip di kantor desa dengan salinan diarsip di kantor UPK. h. Penyaluran dana untuk kegiatan multiyears (selanjutnya disebut tahun jamak), dilakukan dari rekening kolektif UPK ke TPK untuk secara langsung disalurkan ke rekening Pokja. Dari rekening Pokja, dana tidak langsung diberikan sekaligus kepada pemanfaat, tetapi diberikan secara rutin sesuai kebutuhan dan jadwal kegiatan.dana tahun jamak diberikan paling lama untuk 2 tahun anggaran. i. Penyaluran dana untuk paket kegiatan antardesa dilakukan dengan membentuk Tim Pelaksana Kegiatan AntarDesa (TPKAD), dengan susunan tim meliputi Ketua, Sekretaris, dan Bendahara yang berasal dari desa-desa yang melakukan kerja sama dengan cara melakukan musyawarah untuk menyepakati susunan Tim TPKAD. Selanjutnya, proses penyaluran dana dilakukan dari UPK kepada TPKAD. j. Spesimen rekening Pokja adalah (1) salah satu pengurus Pokja (2) Ketua TPK, (3) satu wakil pemanfaat (4) Ketua UPK Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Administrasi dan Pelaporan Keuangan UPK Administrasi dan pelaporan keuangan UPK adalah kegiatan mencatat/merekam semua kejadian/transaksi terkait dengan pengelolaan keuangan di UPK mulai tahap penyusunan rencana anggaran dan biaya (RAPB), pembukuan sampai penyusunan laporan keuangan. Pengadministrasian dan pelaporan keuangan di tingkat kecamatan merupakan salah satu tugas utama UPK. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendorong transparansi dan akuntabilitas khususnya dalam pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan pencatatan yang jelas, cermat, dan akurat serta didukung oleh bukti-bukti yang bisa dipertanggungjawabkan. Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 5

6 Selanjutnya, pencatatan semua transaksi keuangan sampai dengan penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan formulir standar keuangan. Untuk Laporan UPK yaitu buku kas harian, buku bank, buku inventaris, laporan arus dana, neraca, laporan operasional. Sedangkan untuk laporan dana bergulir yaitu neraca microfinance, laporan laba rugi micro finance, kartu kredit kelompok, laporan perkembangan pinjaman, laporan kolektibilitas, laporan perkembangan kelompok, laporan jenis kegiatan kelompok, laporan pinjaman bermasalah sesuai formulir PTO. Sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan UPK, dapat dikembangkan sistem pencatatan double entry (jurnal, buku besar, lembar kerja neraca, hingga menjadi neraca saldo dan sebagainya). Jenis-jenis Administrasi Keuangan dan Dana Bergulir UPK adalah sebagai berikut: a. Buku Kas Harian, Lembar 56a, b, c, d, e Buku kas harian adalah buku untuk mencatat semua transaksi harian, baik pemasukan maupun pengeluaran yang berkaitan dengan uang tunai. Sesuai dengan penggolongan jenis dana yang dikelolanya, di UPK terdapat 5 jenis buku kas harian, yaitu buku kas harian Dana Operasional Kegiatan (DOK), buku kas harian kolektif atau Bantuan PNPM Mandiri Perdesaan, buku kas harian Operasional UPK, buku kas harian Pengembalian Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP), dan buku kas harian Pengembalian Usaha Ekonomi Produktif (UEP) serta b. Buku Bank, Lembar 57 Buku bank adalah buku untuk mencatat semua transaksi baik pemasukan maupun pengeluaran yang berkaitan dengan uang di bank. Sesuai dengan penggolongan jenis dana dan rekening yang dikelolanya, di UPK terdapat 5 jenis buku bank, yaitu buku bank DOK, buku bank kolektif atau Bantuan PNPM Mandiri Perdesaan, buku bank Operasional UPK, buku bank Pengembalian SPP, dan buku bank Pengembalian UEP. c. Buku Inventaris, Lembar 58 Buku inventaris adalah buku untuk mencatat semua pembelian barang inventaris UPK yang mencakup waktu pembelian, jumlah unit, harga perolehan termasuk nilai penyusutannya. Jenis-jenis Pelaporan Keuangan UPK adalah sebagai berikut. a. Laporan Arus Dana, Lembar 83 Laporan arus dana adalah laporan yang menggambarkan tentang sumber, penggunaan, dan perubahan dana mulai dari awal program dan tahun berjalan. Yang dimaksud dengan sumber dana di sini adalah semua dana yang masuk ke UPK selain dana bergulir (revolving fund), seperti BLM dan DOK, termasuk juga penerimaan bunga bank dari rekening BLM dan rekening DOK. Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 6

7 Penggunaan dana adalah setiap pengeluaran dana yang terkait dengan penyaluran BLM ke desa, penyaluran BLM menjadi operasional UPK, serta seluruh penggunaan dana DOK, termasuk pengeluaran pajak dan administrasi bank dari rekening BLM dan DOK. Adapun perubahan dana adalah perubahan posisi saldo awal dan saldo akhir dana karena adanya transaksi (dana masuk dana keluar) yang terjadi dalam periode tertentu. b. Neraca Lembar 82b Neraca adalah laporan yang menjelaskan posisi keuangan UPK per tanggal tertentu (akhir bulan atau akhir tahun/desember XX). c. Laporan Operasional, Lembar 82.a Laporan operasional keuangan adalah laporan yang menggambarkan pendapatan dari pengembalian jasa pinjaman, bunga bank yang diterima, dan lain-lain serta biaya operasional/nonoperasional UPK yang terjadi selama satu periode. Jenis-jenis Pelaporan Dana Bergulir UPK adalah sebagai berikut. a. Laporan Neraca Microfinance, Lembar 84e b. Laporan Rugi Laba Microfinance, Lembar 84d c. Kartu Kredit Kelompok, Lembar 51 d. Laporan Perkembangan Pinjaman, Lembar 80 e. Laporan Kolektibilitas, Lembar 81 f. Laporan Perkembangan Kelompok, Lembar 84a g. Laporan Jenis Kegiatan Kelompok, Lembar 84b h. Laporan Pinjaman Bermasalah, Lembar 84c Secara lebih terperinci, laporan-laporan ini akan dijelaskan pada Penjelasan X PTO tentang Pengelolaan Dana Bergulir. Informasi keuangan yang lengkap dan benar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan, pemantauan, dan evaluasi serta pengendalian kinerja. Secara eksternal, penggunaan sistem akuntasi keuangan yang standar dan dapat diperiksa kebenarannya akan menjadi instrumen pembangun kepercayaan masyarakat dan bukti bahwa UPK telah mengelola keuangan secara tertib dan dapat dipertanggungjawabkan Administrasi Proses Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di UPK (Nonkeuangan) Administrasi proses kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan adalah kegiatan untuk mencatat/merekam semua kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan proses PNPM Mandiri Perdesaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan pengendalian kegiatan. Pengadministrasian ini dilakukan agar semua proses kegiatan dapat dipertanggungjawabkan dan dapat dievaluasi. Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 7

8 Secara umum, jenis-jenis dokumen proses kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan dikelompokan menjadi dokumen perencanaan, dokumen persiapan pelaksanaan, dokumen administrasi pelaksanaan, dokumen administrasi penyelesaian, dokumen pemantauan dan evaluasi, dokumen pemeliharaan serta pelaporan sesuai Buku Formulir PTO PNPM Mandiri Perdesaan Pengelolaan Kearsipan/Dokumen UPK UPK diwajibkan menyimpan seluruh dokumen PNPM Mandiri Perdesaan baik dokumen keuangan ataupun nonkeuangan minimal selama 5 tahun anggaran. Seluruh dokumen yang ada adalah milik negara. Oleh karena itu, mengingat pentingnya dokumen-dokumen tersebut, setiap penghilangan atau penggelapan dokumen mempunyai konsekuensi hukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Dalam pengelolaan dokumen, penggolongan dapat mengacu pada pola yang dianggap baik, sederhana, lengkap, dan mudah dalam pencariannya. Pola pengelolaan dokumen PNPM Mandiri Perdesaan secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut. a. Dokumen proses perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan adalah semua dokumen yang berkaitan dengan proses perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Penyusunan dokumen ini berdasarkan urutan kegiatan dan atau menurut nama desa. b. Dokumen keuangan atau dana BLM adalah semua pencatatan yang berkaitan dengan transaksi keuangan serta bukti-bukti transaksi/kuitansi baik asli ataupun fotokopi yang mencakup seluruh transaksi mulai tahapan pengajuan dana ke KPPN, pencairan hingga penyaluran dana ke desa melalui TPK. Dokumen keuangan di antaranya adalah dokumen perencanaan keuangan, dokumen pencairan meliputi Surat Penetapan Camat (SPC), Surat Pernyataan Kesiapan Penggunaan Dana (SPKPD), Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Perjanjian Pendanaan (SP2), Berita Acara Penggunaan Dana Kegiatan (BAPDK), Laporan Penggunaan Dana Kegiatan (LPDG), Kuitansi-1 (KW-1) dan Surat Pernyataan Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan (SPKMP), LP2K dan SP3K, bukti transaksi (nota, faktur dan kuitansi, dan sebagainya), semua buku rekening, semua buku catatan transaksi keuangan, semua laporan keuangan, dan sebagainya. Dokumen penyaluran dan perencanaan keuangan disusun dalam file tersendiri secara terpisah. Adapun dokumen bukti transaksi keuangan disusun berdasarkan waktu kejadiannya dan dikumpulkan dalam file menurut nama bulan. c. Dokumen kegiatan pengelolaan dana bergulir adalah seluruh dokumen yang menyangkut kegiatan pinjaman, terdiri dari rencana Kegiatan Kelompok, proposal pinjaman, daftar peminjam berikut kartu identitas, kartu pinjaman, buku pinjaman, laporan perkembangan kelompok, laporan jenis kegiatan/usaha, Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 8

9 laporan pinjaman bermasalah dan sebagainya. Penyusunan dokumen ini berdasarkan nama kelompok peminjam dan atau nama desa. d. Dokumen proses pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan adalah semua dokumen yang berkaitan dengan proses pelaksanaan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Penyusunan dokumen ini berdasarkan urutan tahapan kegiatan dan atau menurut nama desa. e. Dokumen proses pengadaan barang dan jasa kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan adalah semua dokumen yang berkaitan dengan proses pengadaan barang dan jasa kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Penyusunan dokumen ini berdasarkan urutan tahapan kegiatan dan atau menurut nama desa. f. Dokumen proses pemeliharaan, pemanfaatan, dan pelestarian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan adalah semua dokumen yang berkaitan dengan proses pemeliharaan, pemanfaatan, dan pelestarian kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Penyusunan dokumen ini berdasarkan urutan nama desa. g. Foto-foto kegiatan diarsipkan untuk mendukung dokumendokumen kegiatan dan disusun sesuai dengan tahapan kegiatan. Pengelolaan dokumen tersebut menjadi tanggung jawab pengurus UPK di bawah fasilitasi dan pengawasan Fasilitator Kecamatan, BKAD, PL, BPUPK, dan PjOK. Setiap peminjaman dan pengembalian dokumen harus diadministrasikan dengan baik. Demikian juga, pada setiap pergantian pengurus UPK harus dilakukan serah terima dokumen. Dokumen PNPM Mandiri Perdesaan tidak dibenarkan disimpan di rumah perseorangan, kecuali untuk maksud penyelamatan dalam kondisi tertentu dengan sepengetahuan dan persetujuan masyarakat yang dibuktikan dengan BA MAD. Selain dana PNPM Mandiri Perdesaan, UPK dimungkinkan untuk mengelola dana BLM program lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada. Adapun mekanisme admistrasi dan pelaporannya disesuaikan dengan kebutuhan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di Desa Administrasi dan Pelaporan Keuangan TPK Administrasi dan pelaporan keuangan TPK adalah kegiatan untuk mencatat/merekam semua kejadian/transaksi terkait dengan pengelolaan keuangan di TPK mulai dari tahap penyusunan rencana anggaran, pembukuan, dan penyusunan laporan keuangan yang menjadi bagian dari dokumen laporan akhir. Pengadministrasian dan pelaporan keuangan di tingkat desa merupakan salah satu tugas utama TPK. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendorong transparansi dan akuntabilitas khususnya dalam pengelolaan keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 9

10 pencatatan yang jelas, cermat, dan akurat serta didukung oleh bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya, pencatatan semua transaksi keuangan sampai dengan penyusunan laporan keuangan dilakukan dengan menggunakan formulir standar keuangan yang terdiri dari buku kasumum, buku bank, rencana penggunaan dana, laporan penggunaan dana, laporan perhitungan HOK, progress fisik dan biaya, buku material, serta laporan realisasi kegiatan prasarana, pendidikan, dan kesehatan, sesuai formulir PTO. a. Buku Kas Umum, Lembar 39 Buku kas umum adalah buku untuk mencatat semua transaksi pemasukan (pencairan dana dari UPK) dan pengeluaran (pembayaran untuk kegiatan prasarana sarana, kesehatan, pendidikan, SPP, dan peningkatan kapasitas kelompok usaha) yang bersifat tunai di TPK. b. Buku Bank, Lembar 57 Buku bank adalah buku untuk mencatat semua transaksi baik pemasukan maupun pengeluaran yang berkaitan dengan uang di bank. c. Buku Material (BM), Lembar 41 Buku material adalah tempat mencatat material/bahan yang telah diterima dan bahan/material yang telah dibayar. Buku material berguna untuk menyiapkan RPD, menyiapkan pembayaran, mengendalikan pengadaan agar sesuai target, dan mengevaluasi pengadaan bahan. Bentuk buku material sesuai dengan format Buku Material (BM) yang terdapat dalam buku formulir. BM dibuat oleh sekretaris TPK, ditutup setiap bulan mengikuti buku kas. Setiap penutupan harus diperiksa oleh ketua TPK, dan Fasilitator Kecamatan. Nomor bukti yang dicatat dalam BM adalah nomor bukti penerimaan barang. d. Rencana Penggunaan Dana (RPD), Lembar 36 RPD adalah suatu dokumen yang memuat rencana kebutuhan dana yang akan dialokasikan untuk membiayai kegiatan sesuai dengan jadwal dan target pelaksanaan kegiatan. RPD memuat kuantitas kebutuhan bahan, alat, upah dan kebutuhan untuk penyaluran kegiatan SPP, pendidikan, kesehatan, dan peningkatan kapasitas kelompok usaha serta nilai uang yang akan dibelanjakan. Besarnya nilai RPD tidak harus sama setiap tahapan. Setelah disusun oleh TPK, RPD harus diperiksa oleh KPMD dan Tim Pemantau serta diketahui oleh Kepala Desa. Selanjutnya RPD tersebut diajukan ke UPK untuk diverifikasi oleh UPK, Fasilitator Kecamatan dan PjOK sebelum mendapatkan persetujuan penyaluran dana. e. Laporan Penggunaan Dana (LPD), Lembar 37 LPD adalah suatu dokumen yang memuat pertanggungjawaban TPK untuk setiap dana yang telah disalurkan dari UPK berdasarkan RPD yang disetujui sebelumnya. LPD dibuat oleh Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 10

11 TPK dan disetujui oleh kepala desa sebelum diserahkan ke UPK untuk diperiksa oleh UPK, Fasilitator Kecamatan, dan PjOK. LPD yang diajukan harus dilampiri dengan bukti-bukti transaksi pembayaran yang dapat dipertanggungjawabkan. f. Laporan Perhitungan HOK dan Progres Fisik dan Biaya, Lembar 46 dan Lembar 59a Laporan perhitungan HOK sesuai Format 46 dan laporan Perkembangan Fisik dan Biaya sesuai Format 59a. g. Laporan Realisasi Kegiatan Prasarana, Pendidikan, dan Kesehatan, Lembar 59a,b and c Administrasi Proses Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di TPK (Nonkeuangan) Administrasi proses kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan di TPK adalah kegiatan untuk mencatat/merekam semua kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan proses PNPM Mandiri Perdesaan khususnya di desa tersebut, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan pemeliharaan kegiatan. Secara umum, jenis-jenis dokumen proses kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan dikelompokan menjadi dokumen perencanaan, dokumen persiapan pelaksanaan, dokumen administrasi pelaksanaan, dokumen administrasi penyelesaian, dokumen pemantauan dan evaluasi, dokumen pemeliharaan serta pelaporan sesuai yang terdapat pada Buku Formulir PTO PNPM Mandiri Perdesaan Pengelolaan Kearsipan/Dokumen TPK TPK dan Kepala Desa diwajibkan menyimpan seluruh dokumen PNPM Mandiri Perdesaan baik dokumen keuangan ataupun nonkeuangan minimal 5 tahun anggaran. Seluruh dokumen yang ada adalah milik negara. Oleh karena itu, mengingat pentingnya dokumen tersebut, setiap penghilangan atau penggelapan dokumen mempunyai konsekuensi hukum sesuai dengan hukum yang berlaku. Dalam pengelolaan dokumen, penggolongan dapat mengacu pada pola yang dianggap baik, sederhana, lengkap, dan mudah dalam pencariannya. Pola pengelolaan dokumen PNPM Mandiri Perdesaan di TPK secara sederhana dapat dilakukan dengan menggolongkan dan menyusun dokumen berdasarkan tahapan kegiatan dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, dan pengendalian kegiatan. Adapun dokumen keuangan, seperti bukti transaksi, dapat disusun berdasarkan waktu kejadian dan dikumpulkan dalam satu file menurut bulan. Foto-foto kegiatan dapat diarsipkan untuk mendukung dokumendokumen kegiatan dan disusun sesuai dengan tahapan kegiatan. Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 11

12 Hal-hal Penting dalam Pengelolaan Keuangan oleh TPK Pembayaran insentif harus diberikan secara langsung kepada setiap orang yang bekerja, baik sistem upah harian maupun sistem borongan/target. TPK tidak boleh mengeluarkan biaya untuk konsultan dan fasilitator, UPK, seluruh aparat pemerintah dan seluruh unsur yang terkait baik langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan. Proses pembayaran kepada pemasok yang telah disepakati dan dituangkan dalam Surat Perjanjian Kerjasama (SPK) antara TPK dengan pemasok harus dilakukan melalui transfer langsung dari UPK kepada pemasok. Fasilitator kecamatan dan kabupaten harus memantau proses kemajuan pengadaan tersebut. Dana Kas PNPM Mandiri Perdesaan dilarang dipegang/dititipkan kepada pihak manapun juga. Dana tersebut hanya boleh dipegang bendahara sebagai Kas TPK, dengan mengupayakan agar dana kas tersebut tidak terlalu besar dan tidak terlalu lama di tangan bendahara. Oleh karena itu, berapa besaran dana yang dipegang oleh bendahara harus mempertimbangkan rencana pengeluarannya, baik dari segi waktu maupun jumlah (kapan dan berapa). Semua penerimaan dan pengeluaran harus segera dibukukan. Bukti-bukti pembayaran yang telah dijilid dalam berkas LPD harus dikirim ke UPK dalam rangka pengajuan pencairan dana. UPK dan Fasilitator Kecamatan wajib memeriksa arsip dan pembukuan TPK secara berkala (minimal mingguan) dan dapat meminta fotokopi bukti pembayaran dalam tugasnya sebagai pengendali dan pembina TPK. Untuk menegakkan prinsip transparansi dan akuntabilitas, UPK dan TPK diwajibkan untuk mempublikasikan laporan keuangan. Publikasi dapat dilakukan melalui forum-forum musyawarah yang melibatkan masyarakat, baik forum resmi sesuai tahapan PNPM Mandiri Perdesaan maupun forum formal/informal lainnya, atau dimuat dalam papan informasi yang ditempatkan di lokasi yang mudah diakses oleh masyarakat. Tim Fasilitator Kabupaten wajib melakukan pengendalian terhadap proses penarikan dana program (BLM) yang dikelola UPK dari bank dengan cara: 1. memastikan bahwa spesimen penarikan dana program (BLM) dari bank harus lengkap dari semua pihak yang bertanggungjawab; 2. melakukan perjanjian kerjasama dengan pihak bank, yaitu penarikan dana minimal Rp250 juta, pihak bank harus melakukan konfirmasi ke tim Faskab dan atau slip penarikan dana harus dilengkapi dengan lembar persetujuan dari tim FasKab. 3. setelah menerima konfirmasi dari Bank, tim Faskab harus langsung memastikan kebenarannya dengan FK/FT yang bersangkutan. Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 12

13 Alur Penyaluran Dana PNPM dari Rekening Kolektif ke Desa Proses penyelesaian tahap terkahir UPK SPPB+ RPD+LPD + KW 2 + SKMP tahap akhir 1,2,dst. Tahap pencairan Uang masuk ke Kas TPK Penyiapan masih habis Catatan kegiatan yang harus dibayar Saldo Kas Pembayaran Bukti-bukti Pembukuan Penjelasan IX: Pendanaan dan Administrasi Kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan 13

PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN GERAKAN

Lebih terperinci

MATRIKS AKTIVITAS PELAKSANAAN PPK DAN POTENSI MASALAH YANG DAPAT TERJADI

MATRIKS AKTIVITAS PELAKSANAAN PPK DAN POTENSI MASALAH YANG DAPAT TERJADI MATRIKS AKTIVITAS PELAKSANAAN PPK DAN POTENSI MASALAH YANG DAPAT TERJADI No BENTUK KEGIATAN ASPEK YANG DIPERHATIKAN POTENSI MASALAH PENGELOLAAN DANA PPK 1. Rekening tujuan kurang jelas dan tidak spesifik.

Lebih terperinci

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI

PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI PENJELASAN VI PENULISAN USULAN DAN VERIFIKASI Penjelasan VI terdiri dari dua bagian, yaitu Penulisan Usulan Desa dan Verifikasi. Bagian penulisan usulan berisi penjelasan tentang cara menuliskan usulan

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN DALAM PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI ANTARA UNIT PENGELOLAAN KEGIATAN DAN KELOMPOK MASYARAKAT A. Profil Pelaksanaan Perjanjian dalam Program Nasional

Lebih terperinci

PENJELASAN X PELESTARIAN KEGIATAN DANA BERGULIR

PENJELASAN X PELESTARIAN KEGIATAN DANA BERGULIR PENJELASAN X PELESTARIAN KEGIATAN DANA BERGULIR 10.1. Pedoman Pengelolaan Dana Bergulir Bagi UPK Dalam memberikan dukungan terhadap PNPM Mandiri Perdesaan yang mempunyai tujuan percepatan penanggulangan

Lebih terperinci

PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN

PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN PENJELASAN V PEMANGKU KEPENTINGAN DAN PELAKU PNPM MANDIRI PERDESAAN 5.1. Latar Belakang Masyarakat desa, terutama rumah tangga miskin dan kaum perempuan, adalah sasaran PNPM Mandiri Perdesaan sekaligus

Lebih terperinci

PNPM MANDIRI PERDESAAN

PNPM MANDIRI PERDESAAN PNPM MANDIRI PERDESAAN Oleh : DIREKTUR JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA KEMENTERIAN DALAM NEGERI PNPM MANDIRI PERDESAAN Merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan dan pengangguran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai

BAB I PENDAHULUAN. berbeda dari situasi sebelumnya. Otonomi Daerah yang juga dapat dimaknai BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Perubahan paradigma dalam pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan dari sentralistik ke desentralistik telah memberikan nuansa baru yang sama sekali berbeda

Lebih terperinci

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 29 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN KERJASAMA ANTAR DESA DALAM RANGKA PELESTARIAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG PERATURAN BUPATI SAMPANG NOMOR : 3A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2008

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU SALINAN BUPATI BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR : 28 TAHUN 2015jgylyrylyutur / SK / 2010 TENTANG MEKANISME PENYALURAN BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 dan Pasal 99 Peraturan Pemerintah

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG KEPUTUSAN NO : 141 / 05 / SK / 2011 PENUNJUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAAN

Lebih terperinci

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010

TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A. 2010 Lampiran II Surat Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2/753/PMD Tanggal : 19 Pebruari 2010 TATA CARA PENGGUNAAN DANA PROGRAM/KEGIATAN TUGAS PEMBANTUAN (TP) DAN URUSAN BERSAMA (UB) PNPM MANDIRI PERDESAAN T.A.

Lebih terperinci

Daftar Isi : I. Latar Belakang II. Pengertian III. Maksud Dan Tujuan IV. Ruang Lingkup V. Strategi dan Implementasi Optimalisasi VI.

Daftar Isi : I. Latar Belakang II. Pengertian III. Maksud Dan Tujuan IV. Ruang Lingkup V. Strategi dan Implementasi Optimalisasi VI. Daftar Isi : Halaman I. Latar Belakang 2 II. Pengertian 4 III. Maksud Dan Tujuan 4 IV. Ruang Lingkup 4 V. Strategi dan Implementasi Optimalisasi 5 VI. Pengendalian 11 VII. Penutup 12 Lampiran Lampiran

Lebih terperinci

1 of 9 21/12/ :39

1 of 9 21/12/ :39 1 of 9 21/12/2015 12:39 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012 TENTANG PEMBERIAN DUKUNGAN KELAYAKAN ATAS SEBAGIAN BIAYA KONSTRUKSI

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN DESA BAGUNG PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN KECAMATAN PREMBUN KEPUTUSAN NO. PENUNJUKAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAAN (PNPM-MD) PADA TAHUN 2009 Membaca

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1311, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Biaya Konstruksi. Proyek Kerja Sama. Infrastruktur. Dukungan Kelayakan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 223/PMK.011/2012

Lebih terperinci

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd

KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd KEBERLANJUTAN DAN PENATAAN KELEMBAGAAN PNPM MPd DAMPAK PNPM MPd 2007 2014 FOKUS PRIORITAS INDIKATOR IMPACT GOAL Pembangunan Infrastruktur Perdesaan ( Pro Job & Pro poor) Terpenuhinya kebutuhan dan hak

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG SALINAN BUPATI KEBUMEN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PEMBAGIAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA SERTA PENGGUNAAN DANA DESA DI KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN POLA KHUSUS REHABILITASI PASCABENCANA A. PENDAHULUAN PNPM Mandiri Perdesaan adalah program nasional Pemerintah Indonesia

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.229,2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.08/2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN DANA CADANGAN PENJAMINAN DALAM RANGKA PELAKSANAAN ANGGARAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN... DESA...

PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN... DESA... PEMERINTAH KABUPATEN DONGGALA KECAMATAN... DESA... Alamat : Jalan... SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA NOMOR :... TAHUN 20... TENTANG PENETAPAN TIM PENGELOLA KEGIATAN (TPK) SEBAGAI PELAKSANA PENGADAAN BARANG

Lebih terperinci

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015)

PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PELAKSANAAN ANGGARAN BANTUAN PEMERINTAH PADA KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (Sesuai Peraturan Menkeu Nomor-168/PMK.05/2015) Disampaikan dalam Rakornas Program Pamsimas

Lebih terperinci

PROSEDUR PENYUSUSNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PNPM-MPd) Aidil, SE, MM ABSTRAK

PROSEDUR PENYUSUSNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PNPM-MPd) Aidil, SE, MM ABSTRAK PROSEDUR PENYUSUSNAN LAPORAN KEUANGAN PADA PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PNPM-MPd) Aidil, SE, MM ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Bagaimana Prosedur Penyusunan

Lebih terperinci

PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN

PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN PENJELASAN VII PEMANTAUAN, PENGAWASAN, EVALUASI, AUDIT, DAN PELAPORAN Kegiatan pengendalian dalam PNPM Mandiri Perdesaan terdiri dari pemantauan, pengawasan, audit, evaluasi, dan pelaporan. Dalam buku

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, SALINAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X8 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSI DAERAH KABUPATEN KEPADA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dengan pendekatan deskriptif kualitatif yaitu penelitian dengan

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN DANA (SP2)

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN DANA (SP2) SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN DANA (SP2) LAMPIRAN III Nomor : Tanggal : Yang bertanda tangan dibawah ini: Jabatan : Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PjOK) PPK Rekonstruksi Dan Rehabilitasi Di Pulau Nias,

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 SALINAN WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 37 TAHUN 2010 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN HIBAH DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN BANTUAN KEUANGAN YANG BERSIFAT KHUSUS KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER

Lebih terperinci

PTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN

PTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN PTO PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI PERDESAAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA I. KEBIJAKAN POKOK 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia

Lebih terperinci

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA DI KOTA

Lebih terperinci

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

6. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 21 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 58 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN,

Lebih terperinci

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR BUPATI ALOR PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 20 TAHUN 2015 TENTANG PERLINDUNGAN DAN PELESTRAIAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT-MANDIRI PEDESAAN DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN DIREKTORAT JENDERAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA DAFTAR LARANGAN BAGI

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR 1 BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN KETIGA ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN

Lebih terperinci

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini :

SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN. Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini : PT-2.3-04-A SURAT PERJANJIAN PEMBERIAN BANTUAN (SPPB) BLM APBN Nomor : Tanggal : Pada hari ini... tanggal... bulan... tahun dua ribu, kami yang bertanda tangan di bawah ini : I. Nama : Jabatan : Pejabat

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL

PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PETUNJUK TEKNIS OPERASIONAL PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN ( P P K ) TIM KOORDINASI PROGRAM PENGEMBANGAN KECAMATAN JAKARTA 2005 DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 81 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013

SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 45 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM RANGKA PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG BARAT

BUPATI BANDUNG BARAT Menimbang : a. BUPATI BANDUNG BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG BANTUAN KEUANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT, bahwa

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut:

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian. yang didapatkan dapat digambarkan sebagai berikut: BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan pada Kantor Sekretariat PNPM MP Kecamatan Ranomeeto, maka adapun hasil penelitian yang didapatkan dapat digambarkan sebagai

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 188/ 16 /KEP / /2016

SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA KEDUNGASRI KECAMATAN TEGALDLIMO KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR : 188/ 16 /KEP / /2016 PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI KECAMATAN TEGALDLIMO DESA KEDUNGASRI Jln.Plengkung Indah No.159. kode pos (68484) email : kantordesakedungasri@gmail.com website : kedungasri.desa.id SURAT KEPUTUSAN KEPALA

Lebih terperinci

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 8 TAHUN 2016TENTANG PEDOMAN PELAKSANAANPROGRAM GERAKAN

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS I. PENDAHULUAN PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA BIDANG KETAHANAN MASYARAKAT DESA UNTUK KEGIATAN KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (KPMD) I. PENDAHULUAN Berlakunya Undang-Undang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 3 Tahun : 2012 Seri : D PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 60 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN SOSIAL DALAM BENTUK UANG KEPADA BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM

Lebih terperinci

DAFTAR SINGKATAN. Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan

DAFTAR SINGKATAN. Petunjuk Teknis Operasional PNPM Mandiri Perdesaan DAFTAR SINGKATAN 1. AD : Anggaran Dasar 2. AP : Administrasi Pusat 3. APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 4. APBN : Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 5. ADD : Alokasi Dana Desa 6. ART :

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT

BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT BUPATI BINTAN HASIL PERBAIKAN PAK JAROT PERATURAN BUPATI BINTAN NOMOR 6 TAHUN 2013TAHUN TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN BANTUAN REHABILITASI SOSIAL RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (RS-RTLH) TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN

Lebih terperinci

(PNPM : : PJOK,

(PNPM : : PJOK, LAMPIRAN PANDUAN WAWANCARA Judul Skripsi : Evaluasi Pelaksanaan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM Mpd) Tahun 2010-2011 (Studi di

Lebih terperinci

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem

2017, No Pinjaman atas Beban Bagian Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; d. bahwa Peraturan Menteri Keuangan Nomor 199/PMK.05/2011 tentang Pem BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1619, 2017 KEMENKEU. Pembayaran Jasa Bank Penatausaha. Penerusan Pinjaman PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2017 TENTANG TATA CARA PEMBAYARAN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 30 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN

Lebih terperinci

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG BELANJA BANTUAN KEUANGAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DESA DI KABUPATEN KEBUMEN TAHUN ANGGARAN 2011 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 1 SALINAN BUPATI LAMONGAN PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 51 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGALOKASIAN DAN PEMBAGIAN ALOKASI DANAA DESA (ADD) DI KABUPATEN LAMONGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 58 TAHUN 2015 TENTANG BANTUAN KEUANGAN KEPADA PEMERINTAH DESA YANG BERSIFAT KHUSUS DI KABUPATEN CILACAP TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015

Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015 Lampiran Surat Nomor : 134/DPPMD/VII/2015 Tanggal : 13 Juli 2015 PANDUAN PENGAKHIRAN SERTA PENATAAN DAN PENGALIHAN KEPEMILIKAN ASET HASIL KEGIATAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 55 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENATAUSAHAAN DAN PENYUSUNAN LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN BENDAHARA SERTA PENYAMPAIANNYA DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN BELANJA BANTUAN UNTUK PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR PERDESAAN TAHUN ANGGARAN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DAFTAR LARANGAN BAGI KONSULTAN DAN FASILITATOR

DAFTAR LARANGAN BAGI KONSULTAN DAN FASILITATOR DAFTAR LARANGAN BAGI KONSULTAN DAN FASILITATOR Untuk mendukung terlaksananya tugas dan tanggung jawab dalam melakukan Fasilitasi maka konsultan dan fasilitator dilarang: 1.1. Mengambil keputusan, melakukan

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dengan telah ditetapkannya

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN NOMOR PER- 34 /PB/2008 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENYALURAN DAN PENCAIRAN DANA PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut:

BAB I. Keluaran yang diharapkan dari pengelolaan pelatihan masyarakat adalah sebagai berikut: PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGELOLAAN PELATIHAN MASYARAKAT BAB I PENDAHULUAN I. LATAR BELAKANG PNPM Mandiri Perkotaan telah menetapkan tujuan Membantu masyarakat miskin perkotaan di kelurahan/desa peserta

Lebih terperinci

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017

BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 BUPATI BANDUNG PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 11 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN BANDUNG TAHUN ANGGARAN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama penelitian ini, menurut ASOBAT yang merupakan singkatan dari A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. utama penelitian ini, menurut ASOBAT yang merupakan singkatan dari A BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Referensi Penunjang Teori akuntansi merupakan landasan awal yang digunakan sebagai acuan utama penelitian ini, menurut ASOBAT yang merupakan singkatan dari A Statement of Basic

Lebih terperinci

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN DESA SIMPANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG ALOKASI DANA DESA (ADD) TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SIMPANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR X9 TAHUN 2016 TENTANG PENGELOLAAN BAGIAN DARI HASIL PAJAK DAERAH DAN RETRIBUSII DAERAH KABUPATEN KEPADA DESA DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 8A TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI HIBAH DI KABUPATEN

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.55/MenLHK/Setjen/Kum.1/6/2016 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYALURAN BANTUAN LAINNYA YANG MEMILIKI KARAKTERISTIK BANTUAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR

BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR BOOKLET UNTUK PENDAMPING & PENGELOLA PINJAMAN BERGULIR PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) MANDIRI - PERKOTAAN 1. Pengertian 1 2. Pengelola Bergulir 2 3. Penerima Manfaat Bergulir 2 4. Ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017 BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH YANG BERSUMBER DARI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA

Lebih terperinci

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN

BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN BUPATI PASURUAN PERATURAN BUPATI PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PROGRAM PEMBANGUNAN PARTISIPATIF KABUPATEN PASURUAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 59 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN BERSAMA RAKYAT ATASI KAWASAN PADAT, KUMUH, DAN MISKIN (GEBRAK PAKUMIS) KABUPATEN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.746, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. Hibah. Millenium Challenge Corporation. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 124/PMK.05/2012 TENTANG MEKANISME

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI AKUNTANSI KEUANGAN DESA

IMPLEMENTASI AKUNTANSI KEUANGAN DESA IMPLEMENTASI AKUNTANSI KEUANGAN DESA Oleh: Ahmad Mu am 1. PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa telah mengamanatkan bahwa Desa mempunyai sumber pendapatan berupa pendapatan asli Desa,

Lebih terperinci

BAGIAN II PELAKSANAAN

BAGIAN II PELAKSANAAN -34- BAGIAN II PELAKSANAAN I. Prinsip Pelaksanaan Keuangan Desa Dalam pelaksanaan keuangan desa, terdapat beberapa prinsip umum yang harus ditaati yang mencakup penerimaan dan pengeluaran. Prinsip itu

Lebih terperinci

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 42 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM GERAKAN BERSAMA RAKYAT ATASI KAWASAN PADAT, KUMUH, DAN MISKIN DI KABUPATEN TANGERANG

Lebih terperinci

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 16 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN PROGRAM PEMBERDAYAAN POTENSI KESEJAHTERAAN SOSIAL MASYARAKAT (P2KSM) KABUPATEN PURWOREJO DENGAN

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH DI KABUPATEN BLORA TAHUN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA SERTA PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DANA PERIMBANGAN KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPADA DESA DAN BAGI

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 31 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 135 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG DRAFT BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENGALOKASIAN DAN PENYALURAN ALOKASI DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum da BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.426, 2017 KEMENPU-PR. Dana Talangan Badan Usaha untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol. Perubahan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANF PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA PEDOMAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA

Lebih terperinci

Matriks Errata PTO PPK-PNPM, 2007

Matriks Errata PTO PPK-PNPM, 2007 Matriks Errata PTO PPK-PNPM, 2007 PPK tahun 2007 merupakan bagian dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM). Dalam pelaksanaannya, ketentuan dan kebijakan dalam PPK 2007 tidak banyak mengalami

Lebih terperinci

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto

Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus. pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto Analisis tingkat kesehatan lembaga unit pengelola kegiatan( studi kasus pada UPK PNPM Kecamatan Kalijambe Kabupaten Sragen ) Oleh : Wawan Apriyanto F.1306618 BAB II TELAAH PUSTAKA A. Pengertian Unit Pengelola

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN SUBSIDI PERUMAHAN MELALUI KPRS/KPRS MIKRO BERSUBSIDI Nomor : 17 Tahun 2011 Tanggal : 5 Agustus 2011 BAB I PENGERTIAN Dalam

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGANGGARAN, PELAKSANAAN DAN PENATAUSAHAAN, PERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN SERTA MONITORING DAN EVALUASI

Lebih terperinci

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan

2017, No untuk pembangunan bendungan serta sejalan dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 21/PMK.06/2017 tentang Tata Cara Pendanaan Pengadaan No.611, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENPU-PR. Penggunaan Dana Badan Usaha Terlebih Dahulu. Pengadaan Tanah bagi Pembangunan Bendungan. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 31 TAHUN 2016 TENTANG 1 2016 No.31,2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bantul. KELUARGA.KESEJAHTERAAN.PERANAN WANITA.Pedoman. Pemberian. Bantuan Keuangan Khusus. Kegiatan. Program.

Lebih terperinci

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :.

PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor :. PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ( PNPM ) MANDIRI PERKOTAAN BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN ( BAP2 ) Nomor. Pada hari ini. tanggal.. bulan. tahun 20, kami yang bertanda tangan di bawah ini

Lebih terperinci

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

- 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA - 1 - KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH NOMOR 08 / Per / Dep.2 / XII / 2016 TENTANG

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.953, 2015 KEMENSETNEG. Hibah. Pengelolaan. PERATURAN MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENGELOLAAN HIBAH DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP dan NUSP-2)

Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP dan NUSP-2) Mekanisme Pencairan dan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah Program KOTAKU (NSUP dan NUSP-2) Berdasarkan SE Dirjen Cipta Karya No. 88/DC/2016 tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pemerintah di Direktorat

Lebih terperinci