STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN STATUS KARIES GIGI MAHASISWA PENGGUNA ALAT ORTODONTIK CEKAT

Transkripsi

1 STATUS KEBERSIHAN MULUT DAN STATUS KARIES GIGI MAHASISWA PENGGUNA ALAT ORTODONTIK CEKAT 1 Stay Cecilia Matiri 2 Voy N. S. Wowor 3 P. S. Aidita 2 1 Kadidat skripsi Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado Bagia Ilmu Kesehata Gigi Masyarakat Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado Bagia Ortodosia Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado juztcecill@gmail.com 3 Abstract: Fixed orthodotic appliace are ow widely used i society, but people ofte do ot realize the risks of usig this appliace such as oral hygiee ad caries problem. The desig of this appliace is more difficult to clea tha removable orthodotic appliace, so that patiet is more difficult to maitai oral hygiee. Poor oral hygiee ca also cause caries. The purpose of this study is to obtai a descriptio of the oral hygiee status ad caries status of detal studet usig fixed orthodotic appliace i Faculty of Detistry, Sam Ratulagi Uiversity Maado. Oral hygiee examiatio is usig Patiet Hygiee Performace (PHP) Idex ad caries examiatio is usig Decay Missig Fillig Teeth (DMF-T) idex. This study is descriptive study. The populatio are all detal studet usig fixed orthodotic appliace i Faculty of Detistry, Sam Ratulagi Uiversity Maado. Total sample is 38 people ad the data takig with total samplig method. The distributio of oral hygiee showed that 34 people had a good oral hygiee (89.47%), 4 people had a fair oral hygiee (1.53%) ad there were o respodets with bad oral hygiee. Distributio of detal caries idicates the average of DMF-T umber was.631 ad by category of WHO, icluded i the very low category. Keywords: fixed orthodotic appliace, oral hygiee status, caries status. Abstrak: Alat ortodotik cekat saat ii sudah bayak diguaka di masyarakat, amu masyarakat serig tidak meyadari risiko pegguaa alat ortodotik cekat seperti masalah kebersiha mulut da karies. Alat ortodotik cekat memiliki desai yag lebih sulit utuk dibersihka dibadigka dega alat ortodotik lepasa, sehigga peggua alat ortodotik cekat lebih sulit utuk memelihara kebersiha mulut selama perawata. Kebersiha mulut yag buruk dapat meyebabka karies selama perawata. Tujua dari peelitia ii yaitu memperoleh gambara status kebersiha mulut da status karies mahasiswa peggua alat ortodotik cekat di Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado. Status kebersiha mulut diperoleh dega pemeriksaa megguaka Patiet Hygiee Performace (PHP) Idex da status karies diperoleh dega pemeriksaa megguaka ideks Decay Missig Fillig Teeth (DMF-T). Peelitia ii merupaka peelitia deksriptif. Populasi peelitia yaitu semua mahasiswa peggua alat ortodotik cekat di Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado. Sampel berjumlah 38 orag da pegambila sampel dilakuka dega metode total samplig. Hasil peelitia tetag kebersiha mulut meujukka 34 orag memiliki kebersiha mulut yag baik (89,47%), 4 orag memiliki kebersiha mulut sedag (1,53%) da tidak terdapat respode yag memiliki kebersiha mulut yag buruk. Status karies gigi meujukka ratarata jumlah DMF-T ialah,631 da meurut kategori ideks DMF-T dari WHO termasuk pada kategori sagat redah. Kata kuci : alat ortodotik cekat, status kebersiha mulut, status karies. 1

2 2 Jural e-gigi (eg), Volume 1, Nomor 1, Maret 213, hlm. 1-7 Pegguaa alat ortodotik cekat saat ii sudah bayak diguaka di masyarakat luas. Orag dewasa maupu aak-aak megguaka alat ortodotik cekat buka haya utuk kepetiga perawata gigi da mulut saja tapi juga sebagai bagia dari gaya hidup. Masyarakat serig tidak meyadari risiko dari pegguaa alat ortodotik cekat, seperti masalah kebersiha mulut da karies. Perawata ortodotik khususya pegguaa alat ortodotik cekat dapat memberika dampak berupa perubaha ligkuga rogga mulut da komposisi flora rogga mulut, peigkata jumlah plak yag dapat meyebabka karies gigi, sebagai akibat sulitya 1 prosedur kebersiha mulut pada pasie. Alat ortodotik cekat memiliki desai yag lebih sulit utuk dibersihka dibadigka dega alat ortodotik lepasa, sehigga pasie peggua alat ortodotik cekat lebih sulit utuk memelihara kebersiha mulut selama perawata. Perawata 2 ortodotik dega kompoe alat ortodotik cekat seperti pegguaa bracket da bad dapat mejadi tempat plak berakumulasi akibat meigkatya pembetuka biofilm setelah isersi. Kotrol plak yag teratur diperluka utuk mejaga kebersiha mulut 3 selama perawata ortodotik cekat. Kebersiha mulut yag buruk dapat meyebabka karies pada peggua alat ortodotik cekat. Proses bakterial pada karies secara progresif dapat meyebabka 4 kerusaka pada struktur jariga keras gigi. Peelitia di Saudi Arabia yag dilakuka oleh Ahmed dkk pada tahu 21 meujukka bahwa pasie yag sedag berada dalam perawata ortodotik cekat da tidak mejaga kebersiha mulutya 5 berisiko tiggi terkea karies. Peelitia yag dilakuka oleh Wira pada tahu 21 tetag kebersiha gigi da mulut di Fakultas Kedoktera Gigi Uiversitas Sumatera Utara meujukka bahwa kebersiha mulut pada mahasiswa peggua alat ortodotik cekat rata-rata 6 termasuk pada kategori baik higga sedag. Mahasiswa kedoktera gigi diaggap sudah memiliki pegetahua tetag kebersiha gigi da mulut serta karies, megetahui risiko pegguaa alat ortodotik cekat, sehigga memiliki kesadara lebih utuk mejaga kebersiha gigi da mulutya. Survei awal yag dilakuka di Program Studi Kedoktera Gigi Uiversitas Sam Ratulagi utuk memperoleh data tetag jumlah mahasiswa sekaligus wawacara utuk memperoleh gambara tetag pegguaa alat ortodotik cekat, meujukka adaya keluha pada pasie peggua alat ortodotik cekat. Keluha yag mucul biasaya berkaita dega kesulita dalam membersihka sisa makaa yag tersagkut pada kompoe alat ortodotik cekat seperti bracket sehigga meyebabka peumpuka makaa da muculya karies pada daerah yag sulit dijagkau saat meyikat gigi. METODE PENELITIAN Jeis peelitia ii merupaka peelitia deskriptif. Peelitia dilaksaaka di Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado pada bula November tahu 212. Populasi pada peelitia ii yaitu semua mahasiswa peggua alat ortodotik cekat di Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi Maado berjumlah 38 orag. Kriteria iklusi utuk peelitia ii yaitu megguaka alat ortodotik cekat miimal 1 bula, bersedia mejadi subjek peelitia yag dibuktika dega kesediaa utuk megisi surat persetujua sebagai subjek peelitia da kooperatif dalam pegambila data. Subjek peelitia yag megguaka alat ortodotik cekat kurag dari 1 bula da tidak hadir saat peelitia dilakuka dimasukka dalam kriteria eksklusi. Metode pegambila sampel yaitu Total Samplig. Pegambila data kebersiha mulut da karies gigi pada mahasiswa dilakuka dega cara megumpulka subjek peelitia di salah satu ruag kelas Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi yag kosog utuk melakuka pemeriksaa. Mahasiswa tahap pedidika profesi diperiksa di ruaga pemeriksaa Balai Pegobata

3 Matiri, Wowor, Aidita; Status Kebersiha Mulut... 3 Rumah Sakit Gigi da Mulut Pedidika (BP-RSGMP) Uiversitas Sam Ratulagi. Pemeriksaa dilakuka selama 1 hari pada hari yag ditetuka utuk masig-masig agkata yag diperiksa da setiap hariya terkumpul sekitar 6 higga 8 mahasiswa yag diperiksa. Pemeriksaa kebersiha mulut dilakuka dega PHP Idex dega prosedur yaitu aplikasika disclosig solutio pada permukaa gigi yag diperiksa, yaitu terdiri dari gigi 16, 11, 26, 36, 31 da 46. Pasie dimita utuk medesis selama 3 detik kemudia meludah tapi tidak berkumur kemudia diperiksa dega kaca mulut. Permukaa gigi yag diperiksa dibagi mejadi 5 bagia yaitu secara vertikal dibagi mejadi sisi mesial, tegah da distal, da secara horizotal yaitu bagia tegah gigi dibagi mejadi 3 yag terdiri dari sisi ligual, tegah, da oklusal atau 1/3 icisal (Gambar 1). 7 Kategori PHP Idex berdasarka jumlah rata-rata plak yag ampak pada permukaa gigi utuk meetuka kebersiha mulut dega kategori sagat baik, baik, sedag da buruk (Tabel 1). 7 Tabel 1. Kategori skor PHP Idex. Skor Kategori Sagat baik.,1 1,7 Baik. 1,8 3,4 Sedag. 3,5 5, Buruk. Karies gigi diperiksa megguaka ideks DMF-T dega melihat jumlah gigi karies yag masih bisa ditambal (Decay), gigi yag hilag karea karies (Missig) da gigi yag ditambal akibat karies yag mucul selama perawata ortodotik cekat (Fillig). Pemeriksaa DMF-T dilakuka dega memeriksa 28 gigi yag ada. Jumlah DMF- T rata-rata dihitug dega cara mejumlahka jumlah gigi yag karies, hilag da ditambal lalu dibagi dega jumlah populasi. 7 7 D + M + F Ideks DMF-T = JJJJJJJJJJ h PPPPPPPPPPPPPPPP Gambar 1. Permukaa gigi yag diperiksa dibagi mejadi 5 bagia. 7 Setiap area yag terdapat plak diberi poi maka jumlah poi pada setiap gigi berkisar atara 1 sampai 5. Jumlah rata-rata PHP Idex diperoleh dega cara memeriksa gigi-gigi idividual tersebut, melihat bagia maa yag terdapat plak, kemudia dijumlahka dega rumus sebagai berikut. 7 Kategori status karies berdasarka jumlah DMF-T rata-rata meurut WHO mulai dari tigkat sagat redah sampai sagat tiggi, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Kategori DMF-T. Skor Kategori, 1,1 Sagat redah 1,2 2,6 Redah 2,7 4,4 Sedag 4,5 6,5 Tiggi >6,6 Sagat Tiggi 8 PHP Idex = JJJJJJJJJJ h pppppppp ssssssssss gggggggg yyyyyyyy dddddddddddddddddd 6 Data yag didapat kemudia dicatat da dimasukka dalam tabel kerja, diolah

4 4 Jural e-gigi (eg), Volume 1, Nomor 1, Maret 213, hlm. 1-7 berdasarka distribusi frekuesi kemudia disajika dalam betuk diagram. HASIL PENELITIAN Peelitia dilaksaaka di Program Studi Kedoktera Gigi Fakultas Kedoktera Uiversitas Sam Ratulagi da juga di Balai Pegobata Rumah Sakit Gigi da Mulut Pedidika (BP-RSGMP) Uiversitas Sam Ratulagi. Subjek peelitia yag didapatka berdasarka kriteria iklusi berjumlah 38 orag da distribusi berdasarka jeis kelami dapat dilihat pada Gambar Laki-laki Gambar 2. Diagram distribusi subjek peelitia berdasarka jeis kelami. Gambar di atas meujukka distribusi subjek peelitia berdasarka jeis kelami sebagia besar didomiasi oleh mahasiswa perempua (81,58%) dibadig dega mahasiswa laki-laki (18,42%). Hasil pemeriksaa kebersiha mulut dega megguaka PHP Idex dari 38 mahasiswa peggua alat ortodotik cekat dapat dibagi dalam 4 kategori yaitu sagat baik, baik, sedag, da buruk (Gambar 3). 31 Perempua Gambar di atas meujukka bahwa sebagia besar mahasiswa peggua alat ortodotik cekat (89,47%) memiliki kebersiha mulut yag baik, sedagka yag tersisa memiliki kebersiha mulut sedag (1,53%) da tidak terdapat subjek peelitia dega kebersiha mulut yag buruk. Hasil pemeriksaa karies berdasarka jumlah mahasiswa yag terpapar karies da bebas karies dapat dilihat pada Gambar Gambar 4. Distribusi jumlah subjek peelitia yag terpapar karies da bebas karies. Gambar di atas meujukka bahwa sebagia besar mahasiswa peggua alat ortodotik cekat (73,69%) bebas karies sedagka sisaya (26,31%) terpapar karies. Hasil pemeriksaa karies berdasarka distribusi kompoe DMF-T dapat dilihat pada diagram (Gambar 5) Terpapar karies Bebas karies D M F Gambar 5. Diagram distribusi kompoe DMF- T. 2 1 Gambar 3. Diagram distribusi kebersiha mulut (PHP). 4 Baik Sedag Buruk Diagram di atas meujukka bahwa haya kompoe D yag ditemuka pada subjek peelitia yag diperiksa, da tidak terdapat kompoe M da F. Keadaa karies pada mahasiswa peggua alat ortodotik cekat dapat ditetuka dari jumlah DMF-T rata-rata

5 Matiri, Wowor, Aidita; Status Kebersiha Mulut... 5 yag diperoleh melalui hasil pembagia dari jumlah ketiga kompoe DMF-T di atas da jumlah subjek peelitia. Hasil pemeriksaa status karies berdasarka jumlah DMF-T dapat dilihat pada Gambar 6.,8,6,4,2 Sagat Redah,631 Redah Sedag Tiggi Sagat Tiggi Gambar 6. Kategori status karies gigi berdasarka ideks DMF-T. Jumlah DMF-T rata-rata ialah,631 da meurut kategori ideks DMF-T dari WHO termasuk pada kategori sagat redah. BAHASAN Hasil pemeriksaa kebersiha mulut dega megguaka PHP Idex meujukka bahwa sebagia besar (89,47%) subjek peelitia yag diperiksa memiliki kebersiha mulut yag baik. Kebersiha mulut dipegaruhi oleh perilaku pemeliharaa kebersiha mulut pada masig-masig idividu. Perilaku dapat dibetuk dari ligkuga da juga dari faktor geetik. Pembetuka perilaku yag berasal dari ligkuga dapat berupa pegalama yag diperoleh dari ligkuga kehidupa seharihari, sedagka utuk faktor geetik berupa perilaku yag dituruka dari orag tua. 9 Peeliti berasumsi bahwa hasil peelitia ii dipegaruhi oleh perilaku kebersiha mulut mahasiswa Kedoktera Gigi. Pegetahua yag diperoleh melalui proses belajar dapat juga memegaruhi pembetuka perilaku. Mahasiswa kedoktera gigi yag telah memiliki pegetahua tetag kebersiha gigi da mulut dapat meuagka pegetahua yag diperoleh sehigga dapat meghasilka perubaha sikap da diwujudka dalam tidaka pemeliharaa kebersiha mulutya sediri. Asumsi tersebut ditujag oleh peelitia yag dilakuka Wira tahu 21 pada mahasiswa peggua alat ortodotik cekat di Fakultas Kedoktera Gigi Uiversitas Sumatera Utara. Hasil peelitia yag diperoleh meujukka bahwa mahasiswa yag mejadi subjek peelitia memiliki kebersiha mulut pada kategori baik higga sedag. 6 Peelitia ii juga sejala dega peelitia yag dilakuka oleh Nor tahu 211 pada mahasiswa Fakultas Kedoktera Gigi Uiversitas Airlagga yag meujukka bahwa mahasiswa kedoktera gigi yag mejadi subjek peelitia memiliki perilaku memelihara kebersiha mulut yag lebih baik daripada 1 mahasiswa pada jurusa lai. Kebersiha mulut yag baik juga dipegaruhi oleh pera dokter gigi dalam memberika motivasi da itruksi selama perawata ortodotik cekat. Dokter gigi perlu memberika motivasi da itruksi yag bear sejak awal sampai akhir perawata ortodotik cekat, sehigga pasie bisa lebih peduli pada kebersiha mulutya. Hal ii juga dipaparka oleh Wuladari dalam peelitiaya pada tahu 212 di Rumah Sakit Gigi da Mulut Uiversitas Idoesia. Doroga motivasi yag diberika dokter gigi pada peggua alat ortodotik cekat meyebabka terjadiya peurua jumlah plak pada pasie yag 11 mejalai perawata ortodotik cekat. Namu dalam peelitia ii faktor motivasi kepada pasie itu sediri tidak diteliti. Hasil pemeriksaa status karies pada 38 mahasiswa yag mejadi subjek peelitia ditemuka 1 di ataraya terpapar karies. Karies yag ditemuka rata-rata dimiliki oleh mahasiswa yag sudah mejalai perawata lebih dari satu tahu. Peeliti berasumsi bahwa peyebab muculya karies dipegaruhi oleh perilaku mejaga kebersiha gigi da mulut mahasiswa peggua alat ortodotik cekat. Permukaa gigi yag tidak disikat dega bear dapat meyebabka peumpuka makaa di sekitar kompoe alat ortodotik cekat da memicu terjadiya pembetuka plak. Peggua alat ortodotik cekat itu sediri sudah mejadi faktor risiko pembetuka

6 6 Jural e-gigi (eg), Volume 1, Nomor 1, Maret 213, hlm. 1-7 karies. Apabila perilaku kebersiha mulut tersebut tidak diubah, maka lama-kelamaa proses pembetuka karies bisa terjadi. Hasil peelitia ii sejala dega peelitia yag dilakuka Ahmed pada peggua alat ortodotik cekat di Pakista pada tahu 21 yag meujukka bahwa prevalesi karies mejadi lebih tiggi setelah 1 tahu pegguaa alat ortodotik 4 cekat. Pada pemeriksaa DMF-T ditemuka haya kompoe D saja atau gigi yag megalami karies. Karies yag mucul sebagia besar merupaka karies pada permukaa saja da haya terdapat pada gigi geraham. Hal ii disebabka karea pada gigi geraham, kompoe alat ortodotik cekat yaitu bad meutupi ¾ permukaa gigi geraham. Hal ii mempersulit pasie dalam membersihka permukaa gigi tersebut, sehigga memudahka terjadiya pembetuka karies. Alasa lai yag dapat meyebabka pembetuka karies yaitu kelalaia mahasiswa peggua alat ortodotik cekat dalam melakuka kotrol ke dokter gigi. Kotrol ruti utuk memeriksa kebersiha mulut pada peggua alat ortodotik cekat sebaikya dilakuka 3 bula sekali, berbeda dega idividu yag tidak megguaka alat ortodotik cekat yag disaraka melakuka kotrol setiap 6 bula sekali. Pegguaa alat ortodotik cekat dapat merupaka salah satu faktor risiko terjadiya karies gigi pada pegguaya. Jagka waktu kotrol yag terlalu lama dapat meyebabka lesi karies yag mugki terbetuk akibat kebersiha gigi da mulut yag kurag baik mejadi terlambat dideteksi sehigga bisa berkembag mejadi lebih parah. Jumlah DMF-T rata-rata pada subjek peelitia yag diperiksa yaitu,631. Berdasarka peilaia kategori WHO termasuk pada kategori sagat redah, yag meggambarka sagat redahya status karies mahasiswa Program Studi Kedoktera Gigi Uiversitas Sam Ratulagi peggua alat ortodotik cekat. Peeliti berasumsi bahwa hal ii mugki disebabka oleh karea mahasiswa sudah memiliki perilaku yag baik dalam pemeliharaa kebersiha mulut. Selai itu, tidaka pembersiha gigi dari karies yag dilakuka pada awal perawata ortodotik juga dapat meyebabka redahya status karies mahasiswa terutama pada pasie yag belum lama megguaka alat ortodotik cekat. Namu hal ii juga dikembalika lagi pada perilaku mahasiswa dalam memelihara kebersiha mulut, yag ditujag oleh itruksi dari dokter gigi di awal perawata ortodotik cekat dalam megarahka pasie utuk mejaga kebersiha mulutya da ruti melakuka kotrol selama perawata. Pegetahua yag diperoleh mahasiswa saat mejalai pedidika di Program Studi Kedoktera Gigi juga dapat meambah pegetahua mahasiswa sehigga lebih mejaga kebersiha gigi da mulut terutama saat mejalai perawata ortodotik cekat sehigga dapat terhidar dari karies. SIMPULAN DAN SARAN Peelitia ii meujukka bahwa status kebersiha mulut mahasiswa peggua alat ortodotik cekat termasuk pada kategori baik (89,47%). Status karies mahasiswa peggua alat ortodotik cekat termasuk pada kategori sagat redah (,631) di maa haya terdapat 1 mahasiswa (26,31%) yag terpapar karies. Masyarakat yag megguaka alat ortodotik cekat perlu memiliki kepedulia dalam memelihara kebersiha gigi da mulutya agar terhidar dari karies. Utuk meujag pegetahua masyarakat maka perlu dilakuka upaya peyuluha dalam ragka meigkatka pegetahua masyarakat tetag kebersiha mulut, terlebih khusus pada masyarakat peggua alat ortodotik cekat di luar populasi mahasiswa Kedoktera Gigi; sehigga dapat meigkatka pegetahua masyarakat da mecegah terjadiya karies da peyakit periodotal laiya. Peelitia sejeis dega melibatka populasi yag lebih besar juga perlu dilakuka, yaitu dega melibatka mahasiswa Kedoktera Gigi peggua alat ortodotik cekat serta pada masyarakat o mahasiswa Kedoktera

7 Matiri, Wowor, Aidita; Status Kebersiha Mulut... 7 Gigi, sehigga dapat diperoleh hasil peelitia yag lebih valid. Pembatasa subjek peelitia berdasarka lamaya perawata ortodotik cekat serta peelitia yag mecakup perilaku peggua alat ortodotik cekat dalam pemeliharaa kebersiha mulut juga perlu dilakuka. UCAPAN TERIMA KASIH Peulis megucapka terima kasih kepada drg. Ni Waya Mariati, MKes (Dose peguji I) da drg. Berat S. P. Hutagalug, MKes (Dose peguji II) atas masuka yag telah diberika kepada peulis. Peulis juga megucapka terima kasih kepada semua pihak yag telah membatu peulis dalam meemuka ide dalam peulisa karya tulis ii. DAFTAR PUSTAKA 1. Ay ZY, Sayi MO, Ozat Y, Goster T, Atilla AO, Bozkurt FY. Appropriate oral hygiee motivatio method for patiets with fixed appliaces. Agle Orthodotist. 27; 77(6): Sigh G. Fixed orthodotic appliaces. I: Sigh G, editor. Text Book of Orthodotics (Secod Editio). New Delhi: Jaypee Publishers, 27; p Al-Aezi SA, Harradie NWT. Quatifyig plaque durig orthodotic treatmet. Agle Orthodotist. 212;82: Ahmed I, Haque SU, Nazir R. Carious lesios i patiets udergoig orthodotic treatmet. J Pak Med Assoc. 211;61(12): Aas H, Al M. Saad AK, Heidru K, Dowe B. Caries risk profiles i orthodotic patiets at follow-up usig cariogram. Agle Orthodotist. 29;79(2): Sukmawaty W. Efektifitas sikat gigi kovesioal da sikat gigi khusus ortodoti terhadap peurua ideks plak pemakai fixed orthodotic pada mahasiswa FKG USU [Skripsi]. Meda: Kedoktera Gigi USU; 22; p Marya CM. Detal Idices. I: Marya CM, editor. A Textbook of Public Health Detistry. New Delhi: Jaypee Publishers, 211; p.192-3, World Health Orgaizatio. DMFT Levels at 12 Years. Uited States: Uivertsity of Michiga; p Herijuliati E, Tati SI, Sri A. Pedidika Kesehata Gigi. Jakarta: Peerbit Buku Kedoktera EGC, 21; p Abdullah BTAN. Perilaku mejaga kebersiha rogga mulut pada mahasiswa Fakultas Kedoktera Gigi Uiversitas Airlagga Surabaya [Skripsi] Surabaya: UNAIR; 211; p.iv. 11. Wuladari NNS. Pegaruh berbagai metode motivasi pada skor oral hygiee pasie ortodoti cekat di RSGM-P FKG UI [Tesis]. Jakarta: FKGUI; 212; p.42-6.