IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data dan Pengambilan Responden
|
|
- Sudomo Darmadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia sikap da kepuasa kosume ii dilaksaaka di Wilayah Pucak tepatya di agrowisata Guug Mas. Pemiliha tempat dilakuka secara segaja (purposive), dega pertimbaga bahwa agrowisata Guug Mas mejadi peluag pasar bagi teh Walii da juga PT. Guug Mas sebagai tempat pejuala produk-produk olaha teh PTPN VIII yag salah satuya adalah teh Walii, kemudia karea agrowisata Guug Mas merupaka tempat wisata yag cukup ramai dikujugi wisatawa, sehigga memudahka peeliti dalam memilih respode secara merata berdasarka demografi. Peelitia dilapaga dilaksaaka selama bula Desember 009-Jauari Jeis da Sumber Data Jeis data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data primer da data sekuder yag bersifat kualitatif maupu kuatitatif. Sumber data primer diperoleh melalui wawacara secara lagsug da pemberia kuesioer yag diajuka kepada para pegujug agrowisata Guug Mas. Kuesioer yag diajuka meliputi beberapa pertayaa yag berkaita dega sikap da keputusa pembelia produk serta tigkat kepuasa kosume terhadap produk teh celup Walii. Sumber data sekuder diperoleh melalui berbagai istasi seperti Bada Pusat Statistik (BPS), da studi literatur yag diperoleh melalui perpustakaa LSI IPB, majalah, jural, iteret serta literatur laiya yag berhubuga dega judul peelitia. 4.3 Metode Pegumpula Data da Pegambila Respode Pegumpula data dilakuka melalui metode wawacara lagsug terhadap respode. Respode yag dimaksud dalam peelitia ii adalah pegujug agrowisata yag sudah perah megkosumsi teh celup hitam Walii yag dijual di wilayah agrowisata. Respode aka diberika sebuah kuesioer yag berupa pertayaa tertutup yaitu pertayaa yag telah disediaka piliha 7
2 jawaba yag harus diisi oleh respode yag berkaita dega sikap da tigkat kepuasa kosume terhadap produk teh celup Walii. Pegambila respode yag diguaka dalam peelitia ii yaitu megguaka metode No Probability Samplig dega pedekata Coviiece Samplig. Respode yag mejadi sampel dalam peelitia ii adalah kosume yag megeal da perah megkosumsi teh celup Walii. Respode yag diambil harus berusia 17 tahu keatas, hal ii dilakuka dega alasa bahwa respode diaggap telah megerti pertayaa pada kuesioer da diaggap telah mampu meetuka pemiliha produk. Jumlah sampel yag diguaka adalah sebayak 60 orag. Peetua jumlah sampel tersebut berdasarka pada jumlah miimal yag mejadi respode pada sebuah peelitia adalah sebayak 30 respode. Koetjaraigrat (1997) meyataka bahwa jumlah sampel 30 telah meyebar ormal. Oleh karea itu jumlah sampel sebayak 60 orag diaggap telah mewakili atau telah memeuhi syarat miimal yag ditetuka. 4.4 Variabel Peelitia Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel atribut. Meurut Nazir (005), variabel atribut adalah variabel yag tidak bisa dimaipulasika ataupu sukar dimaipulasika. Variabel-variabel atribut umumya merupaka karakteristik mausia seperti pedidika, jeis kelami, status sosial, pedidika, sikap dsb. Variabel yag diguaka utuk megaalisis karakteristik kosume da pegambila keputusa kosume dalam pembelia produk yaitu dikelompoka berdasarka demografi (umur, jeis kelami, tigkat pedidika, pekerjaa, status da pedapata). Sedagka utuk megaalisis sikap da kepuasa kosume diguaka variabel atribut yag terkait dega teh celup hitam Walii yaitu dega melihat evaluasi (e i ) da keyakia (b i ) respode terhadap: rasa, harga, wara air teh, aroma, kemasa, iformasi (kejelasa taggal kadaluarsa da izi BPOM), merek da kemudaha dalam medapatka. 740
3 4.5 Metode Aalisis Data Peelitia yag aka dilakuka adalah megeai perilaku kosume dega kepetiga utuk melakuka riset pasar. Riset pasar yag aka dilakuka berdasarka tujua peelitia yaitu megeai karakteristik kosume, proses keputusa pembelia, sikap da keputusa kosume, utuk megetahuiya diperluka alat aalisis yag diaggap tepat, sedagka utuk meggali iformasi dari kosume aka diguaka berupa kuesioer yag aka diberika kepada respode melalui wawacara secara lagsug. Metode aalisis data yag diguaka dapat diuraika pada Tabel 5. Tabel 5. Metode Aalisis Data No Tujua Peelitia Sumber Data Metode Aalisis Data 1 Megaalisis karakteristik kosume da proses keputusa pembelia teh celup Walii Megaalisis sikap terhadap atribut teh celup Walii 3 Megaalisis tigkat kepuasa kosume terhadap atribut teh celup Walii Kuesioer wawacara Kuesioer wawacara Kuesioer wawacara da da da Aalisis Deskriptif Aalisis Fishbei Multiatribut Aalisis IPA da CSI Aalisis Deskriptif Aalisis deskriptif dilakuka dega tujua utuk megaalisis da mempelajari karakteristik kosume dalam melakuka pembelia teh celup Walii. Aalisis deskriptif ii sifatya adalah mejelaska atau medeskripsika feomea yag terjadi misalya megidetifikasi faktor-faktor yag mejadi baha pertimbaga kosume dalam melakuka pembelia teh Walii da meggambarka kodisi umum parusahaa atau tempat dilakukaya peelitia. Karakteristik kosume yag aka di aalsis yaitu dikelompoka berdasarka umur, jeis kelami, tigkat pedidika, pekerjaa, status da pedapata Aalisis Multiatribut Fishbei Sikap adalah suatu keadaa psikologi mausia. Bagi pihak perusahaa sagat petig utuk megetahui alasa tersebut, karea dega mempegaruhi sikap kosume para produse memiliki harapa utuk dapat mempegaruhi 741
4 perilaku pembelia kosume terhadap produkya. Oleh karea itu utuk megukur sikap seseorag sagatlah sulit, sehigga utuk megukurya kita haya dapat melihat dari peryataa-peryataa yag dilotarka oleh kosume. Kosume memiliki sikap yag berbeda-beda dalam meilai suatu produk. megapa kosume meyukai atau tidak meyukai produk tersebut, utuk megaalisisya maka diguaka model multiatribut fishbei. Meurut Simamora (008), Model fishbei didasarka pada pemikira bahwa sikap dibetuk oleh kompoe kepercayaa (beliefs) da perasaa (feeligs). Model ii sediri dapat mejelaska dua jeis sikap berdasarka objek sikap, yaitu sikap terhadap objek (attitude toward object) da sikap terhadap perilaku (attitude toward behavior). Model multiatribut fishbei terhadap objek, meggambarka hubuga diatara pegetahua produk yag dimiliki kosume da sikap terhadap produk berkeaa dega ciri atau atribut suatu produk. Hal pertama yag palig petig yaitu diperluka beberapa iformasi petig dari kosume sebagai respode yag bersifat kogitif atau berupa pegetahua kosume yag berkaita dega produk, melalui dasar kogitif ii maka kita dapat megetahui sejauh maa seorag kosume megeal, megetahui, megerti da memahami produk, karea sebuah sikap aka sagat bergatug pada pegetahua megeai objek peelitia melalui atribut-atribut produk. Model multiatribut fishbei yag aka diguaka dapat dijelaska dega rumus berikut ( Egel et al.,1994) : A 0 = bi. i= 1 ei dimaa : A o = sikap terhadap objek b i = kekuata kepercayaa/keyakia bahwa objek memiliki atribut i e i = evaluasi megeai atribut i = jumlah atribut yag meojol Model sikap fihsbei ii berfokus pada prediksi sikap yag dibetuk seseorag terhadap obyek tertetu. Model ii megidetifikasi tiga faktor utama utuk memprediksi sikap. Faktor pertama, keyakia seseorag terhadap atribut yag meojol dari obyek. Faktor kedua, adalah kekuata keyakia seseorag 4 7
5 bahwa produk memiliki atribut khas. Faktor ketiga adalah evaluasi dari masigmasig keyakia aka atribut yag meojol, dimaa diukur seberapa baik atau tidak baik keyakia mereka terhadap atribut-atribut tersebut (Umar, 005). Atribut yag palig meojol dari produk tersebut dapat diketahui dega melihat atribut maa yag meduduki perigkat yag palig tiggi. Selajutya hal kedua yag palig petig yaitu megaalisis dimesi evaluatif yag berhubuga dega setiap atribut produk. Tigkat evaluasi aka diuraika pertayaa kepada kosume, kompoe evaluasi yag diguaka harus megeai rasa suka kosume atas suatu kodisi atribut, dimaa setiap pertayaa yag diguaka dalam dimesi evaluatif terhadap setiap atribut aka diukur dega megguaka struktur Sematic Differetials Scale. Pada peelitia ii skala yag dipakai yaitu skala dega bobot ilai satu sampai empat, hal ii dilakuka dega alasa utuk megidari jawaba respode yag cederug memilih agka tegah. Skala yag diberika kepada respode yaitu dega pemberia bobot utuk agka 1 (sagat tidak petig), (tidak petig), 3 (petig), 4 (sagat petig) Metode Importat Performace Aalysis (IPA) Metode yag aka diguaka dalam peelitia ii adalah metode Importat Performace Aalysis (IPA), metode tersebut dapat meujukka tigkat kepetiga dega tigkat pelaksaaa kierja atribut produk. Tigkat kepetiga tersebut aka diukur megguaka sakala Likert. Sakala Likert merupaka idikator skala utuk megukur tigakat kepetiga meurut persepsi kosume da tigkat pelaksaaa secara yata yag ditujuka melalui tigkat kepuasa kosume. Skala ii memugkika kosume utuk megugkapka perasaaya yag diekspresika kedalam sebuah kepuasa. Meurut Simamora (004), kosume memiliki kecederuga dalam memilih skor cukup atau etral dalam peelitia perilaku kosume. Dega demikia pada peelitia ii megguaka empat skala da tidak megguaka skala gajil, hal ii dilakuka utuk meghidari kecederuga respode utuk memilih jawaba tegah atau etral. Dalam pegukura tigkat kepetiga (Importat) aka diberi perigkat dega 743
6 skala satu sampai empat, dimaa skala empat merupaka tigkat yag palig tiggi da skala satu merupaka tigkat yag palig redah Tabel 6. Tabel 6. Skor da Kriteria Tigkat Kepetiga Atribut Teh Celup Hitam Walii Skor Kriteria 4 Sagat petig 3 Petig Tidak petig 1 Sagat tidak petig Tabel 6 meujukka skor yag aka mejadi ukura pada atribut teh celup hitam Walii. Selai itu tigkat kierja (Performace) juga diukur dega megguaka empat skala dega ketegori yag berbeda seseuai dega atribut yag diguaka dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Skor da Kriteria Tigkat Kierja Atribut Teh Celup Hitam Walii Atribut Harga Sagat mahal Mahal Murah Sagat murah Rasa teh Sagat tidak eak Tidak eak Eak Sagat eak Wara air teh Sagat tidak pekat Tidak pekat Pekat Sagat pekat Aroma teh Sagat tidak sesuai Tidak sesuai Sesuai Sagat sesuai Kemasa Sagat tidak mearik Tidak mearik Mearik Sagat mearik kejelasa tgl Sagat tidak jelas Tidak jelas Jelas Sagat jelas kadaluarsa kejelasa Sagat tidak jelas Tidak jelas Jelas Sagat jelas izi BPOM Merek Sagat tidak terkeal Tidak terkeal Terkeal Sagat terkeal Kemudaha dalam medapatka Sagat sulit Sulit Mudah Sagat mudah Skor tersebut memerluka sebuah idikator yag jelas megeai batasa da artiya agar dapat diukur dega bear da memudahka peeliti dalam melakuka peilaia. Idikator tersebut dapat ditetuka oleh peeliti. Idikator tigkat kepetiga dapat diuraika pada Tabel
7 Tabel 8. Idikator Tigkat Kepetiga Atribut Teh Celup Hitam Walii Atribut Tigkat Kepetiga Harga 4: harga sagat petig da mejadi pertimbaga utama, jika kosume memiliki kemampua yag sagat redah secara fiacial sehigga sagat berpegaruh terhadap pembelia produk 3: harga dikataka petig, jika kosume memiliki kemampua fiacial yag redah sehigga cukup berpegaruh terhadap pembelia produk : harga tidak petig, jika kosume memiliki kemampua fiacial yag tiggi sehigga harga mejadi ukura kualitas da mafaat yag diterima 1: harga sagat tidak petig, jika kosume memiliki kemampua fiacial yag sagat tiggi da harga haya meujukka jumlah omial atas produk yag harus dibayar karea adaya kebutuha aka mafaat atau kebiasaa dalam megkosumsi produk tersebut. Rasa teh 4: rasa teh sagat petig da mejadi pertimbaga utama, jika rasa teh yag dirasaka sagat khas da meujukka keuika serta ciri tersediri sehigga mampu mempegaruhi pembelia 3: rasa teh petig, jika memiliki rasa yag khas amu tidak dapat meojolka keuika dari produk : rasa teh tidak petig, jika rasa tidak memiliki kekhasa tersediri da tidak mampu meujukka keuika teh celup hitam Walii 1: rasa teh sagat tidak petig da tidak mejadi prioritas pertimbaga, jika rasa teh tidak meujukka ciri khas sama sekali sehigga tidak ada bedaya dega teh biasa Aroma teh 4: aroma teh sagat petig da mejadi pertimbaga utama, jika yag dirasaka oleh idra peciuma merupaka aroma khas dau teh yag sagat kuat da dapat membuat kosume mejadi segar da terasa Rilex 3: aroma teh petig, jika aroma dau tehya terasa sagat kuat da mejadika ciri khas dari teh Walii amu tidak dapat meimbulka perasaa segar da yama : aroma teh tidak petig, jika aroma yag dirasaka tidak ada bedaya dega produk lai da tidak mejadi ciri khas dari teh celup hitam Walii 1: aroma teh sagat tidak petig da tidak mejadi prioritas pembelia, jika aroma teh tidak mampu meujukka ciri khas da keuika sama sekali. Wara pekat teh celup kejelasa taggal kadaluarsa 4: wara pekat teh sagat petig da mejadi pertimbaga utama dalam pembelia, jika kepekataya memberika wara yag sagat mearik da waraya mampu meujukka kualitas teh yag baik 3: wara pekat teh petig, jika kepekata waraya mampu meujukka kualitas teh yag baik, amu wara yag dihasilka kurag mearik : wara pekat teh tidak petig, jika wara kepekataya tidak mearik 1: wara pekat teh sagat tidak petig da tidak mejadi prioritas utama, jika wara kepekata tidak mearik sama sekali 4: taggal kadaluarsa sagat petig da mejadi pertimbaga utama, jika produk mampu meujukka adaya jamia keamaa paga, sehigga tapa iformasi tersebut kosume aka merasa tidak ama. 3: iformasi produk petig, jika iformasi mejadi sebuah ukura bahwa produk ama utuk dikosumsi : iformasi produk tidak petig, jika tidak meujukka jamia paga. 1: iformasi produk sagat tidak petig da tidak mejadi prioritas utama, jika haya mejadi bagia iformasi produk saja tapa adaya jamia paga da rasa ama sama sekali 745
8 Tabel 8. Idikator Tigkat Kepetiga Atribut Teh Celup Hitam Walii kejelasa izi BPOM Kemasa produk 4: izi BPOM sagat petig da mejadi pertimbaga utama, jika produk mampu meujukka adaya jamia paga, mutu serta kualitas produk yag sesuai stadar da meujukka adaya kierja perusahaa yag sagat bagus, sehigga tapa iformasi tersebut kosume aka merasa tidak ama. 3: izi BPOM petig, jika iformasi mejadi sebuah ukura bahwa produk ama utuk dikosumsi serta memiliki jamia mutu da paga : izi BPOM tidak petig, jika tidak meujukka jamia paga, mutu da kualitas produk yag sesuai stadar 1: izi BPOM sagat tidak petig da tidak mejadi prioritas utama, jika haya mejadi bagia iformasi produk saja tapa adaya jamia paga da rasa ama sama sekali 4: kemasa produk sagat petig da mejadi pertimbaga utama, jika desaiya sagat mearik da uik baik betuk kemasa, gambar ataupu perpadua waraya, sehigga mampu mempegaruhi pembelia 3: kemasa produk petig, jika desaiya mearik da cukup uik, amu belum mejadi pertimbaga utama dalam pembelia : kemasa produk tidak petig, jika desaiya tidak mearik da tidak meojolka keuika produk 1: kemasa produk sagat tidak petig, jika haya berfugsi sebagai tempat atau pembugkus saja tapa daya tarik da keuika sama sekali Merek produk 4: merek produk sagat petig da mejadi pertimbaga utama dalam pembelia, jika merek produk tidak haya melambagka sebuah kualitas tetapi juga mejadi ukura yag mampu meujukka kelas sosial da gaya hidup seseorag 3: merek produk petig, jika haya mampu melambagka kualitas saja tapa meggambarka ukura kelas sosial ataupu gaya hidup seseorag : merek produk tidak petig, jika tidak mampu meggambarka kualitas yag dipersepsika kosume 1: merek produk sagat tidak petig, jika merek tidak mampu melambagka sebuah kualitas da kelas sosial ataupu gaya hidup seseorag Kemudaha dalam medapatka produk 4: kemudaha dalam medapatka produk sagat petig, jika produk sagat mudah utuk didapatka da dijual disegala tempat mulai dari supermarket higga toko atau kios 3: kemudaha dalam medapatka produk petig, jika keberadaa produk terjagkau da dijual tidak haya di perusahaa ataupu KOPKAR tetapi juga disupermarket ataupu retail-retail : kemudaha dalam medapatka produk tidak petig, jika keberadaa produk sulit terjagkau da haya dijual ditempat-tempat tertetu (di perusahaa ataupu KOPKAR) 1: kemudaha dalam medapatka produk sagat tidak petig, jika keberadaa produk sagat sulit terjagkau da haya dijual ditempattempat tertetu (di perusahaa ataupu koperasi karyawa) Idikator megeai tigkat kepetiga atribut teh celup hitam Walii pada Tabel 8 tersebut meujukka batasa dalam peilaia tigkat kepetiga, agar dapat mempermudah dalam peilaia terhadap kosume. Sedagka utuk meetuka peilaia terhadap kierja atribut juga aka megguaka idikator yag diuraika pada Tabel
9 Tabel 9. Idikator Tigkat Kierja Atribut Teh Celup Hitam Walii Harga 4: harga sagat sesuai, jika harga yag ditetapka sagat sesuai dega kualitas produk serta mafaat yag diperoleh 3: harga sesuai, jika harga yag ditetapka sesuai dega kualitas produk serta mafaat yag diperoleh : harga tidak sesuai, jika harga yag ditetapka tidak sesuai dega kualitas produk da mafaat yag diperoleh 1: harga sagat tidak sesuai, jika harga yag ditetapka sagat tidak sesuai dega kualitas da mafaat yag diperoleh Rasa teh 4: rasa teh sagat sesuai, jika rasaya sagat eak, rasa pahitya sagat sesuai da terasa dau teh segar yag alami atau sagat sesuai dega selera kosume 3: rasa teh sesuai, jika rasaya eak, rasa pahitya sesuai da terasa dau teh segar yag alami atau sesuai dega selera kosume : rasa teh tidak sesuai, jika rasaya tidak sesuai dega selera kosume da rasa pahitya tidak sesuai 1: rasa teh sagat tidak sesuai, jika rasaya sagat tidak sesuai dega selera kosume da meimbulka rasa yag sagat pahit Aroma teh 4: aroma teh sagat sesuai, jika teh memiliki aroma yag sagat khas dari dau teh alami yag sagat segar, harum da meeagka 3: aroma teh sesuai, jika teh memiliki aroma yag khas dari dau teh alami yag segar da meeagka : aroma teh tidak sesuai, jika teh tidak memiliki aroma yag khas dari dau teh alami, tidak segar, tidak harum da tidak memiliki efek meeagka 1: aroma teh sagat tidak sesuai, jika teh tidak sama sekali memiliki aroma yag khas kesegara da keharuma dau teh alami serta tidak memiliki efek meeagka sama sekali Wara pekat teh celup kejelasa taggal kadaluarsa Kejelasa izi BPOM 4: wara pekat teh celup sagat sesuai, jika memiliki wara yag sagat pekat da sagat mearik 3: wara pekat teh celup sesuai, jika memiliki wara yag pekat da mearik : wara pekat teh celup tidak sesuai, jika memiliki wara yag sedikit pudar da tidak mearik 1: wara pekat teh celup sagat tidak sesuai, jika memiliki wara yag sagat pudar da sagat tidak mearik 4: iformasi produk sagat sesuai, jika taggal kadaluarsa sagat jelas da sagat sesuai peempataya pada tempat yag telah disediaka 3: iformasi produk sesuai, jika taggal kadaluarsa jelas da sesuai peempataya pada tempat yag telah disediaka : iformasi produk tidak sesuai, jika taggal kadaluarsa tidak jelas da peempataya tidak pada tempat yag telah disediaka 1: iformasi produk sagat tidak sesuai, jika taggal kadaluarsa sagat tidak jelas da peempataya sagat tidak sesuai pada tempat yag telah disediaka 4: iformasi produk sagat sesuai, jika izi BPOM terlihat sagat jelas da ditulis dega ukura huruf yag tidak terlalu kecil da pada tempat yag mudah terlihat 3: iformasi produk sesuai, jika izi BPOM terlihat jelas dega ukura huruf yag tidak terlalau kecil sehigga mudah dibaca da dilihat : iformasi produk tidak sesuai, jika izi BPOM ditulis dega huruf yag kecil sehigga jika dilihat sekilas kurag jelas 1: iformasi produk sagat tidak sesuai, jika izi BPOM ditulis dega huruf yag terlalu kecil da pada tempat yag kurag strategis sehigga sulit dicari da dibaca. 747
10 Tabel 9. Idikator Tigkat Kierja Atribut Teh Celup Hitam Walii Kemasa produk Merek produk 4: kemasa produk sagat sesuai, jika desaiya sagat mearik baik betuk da perpadua wara da sagat sesuai dega harapa kosume 3: kemasa produk sesuai, jika desaiya mearik baik betuk da perpadua wara da sesuai dega harapa kosume : kemasa produk tidak sesuai, jika desaiya tidak mearik baik betuk da perpadua wara da tidak sesuai dega harapa kosume 1: kemasa produk sagat tidak sesuai, jika desaiya sagat tidak mearik baik betuk da perpadua wara da sagat tidak sesuai dega harapa kosume 4: merek produk sagat sesuai, jika merek sagat sesuai dalam melambagka kualitas da dapat memberika atau melekatka image yag sagat baik dibeak kosume sehigga kosume sagat mudah utuk terus megigatya 3: merek produk sesuai, jika merek sesuai dalam melambagka kualitas da dapat memberika atau melekatka image yag baik dibeak kosume sehigga kosume mudah dalam megigatya : merek produk tidak sesuai, jika merek tidak sesuai dalam melambagka kualitas da tidak dapat memberika atau melekatka image yag baik dibeak kosume sehigga kosume sulit utuk megigatya 1: merek produk sagat tidak sesuai, jika merek sagat tidak sesuai dalam melambagka kualitas da sama sekali tidak dapat memberika atau melekatka image yag baik dibeak kosumesehigga kosume sagat sulit megigatya Idikator tigkat kierja atribut teh celup hitam Walii pada Tabel 9 tersebut diguaka batasa utuk mempermudah peilaia tigkat kierja oleh respode. Batasa-batasa atau idikator diatas juga aka diguaka utuk bobot atau skor peilaia atribut pada metode IPA da CSI. Hasil dari perhituga metode Importat Performace Aalysis yag dilakuka pada tigkat kepetiga (Importat) da tigkat pelaksaaa kierja (Performace) berupa rata-rata skor yag aka diplotka kedalam diagram kartesius. Meurut Martila da James (1977) dalam Suprato (001), Perhituga IPA diperoleh dega mejumlahka hasil perkalia skor pada setiap atribut yag diaalisis kemudia dibagi dega jumlah seluruh respode. Perhituga tersebut dapat dijabarka dega rumus sebagai berikut : X = X i Y = Y i Keteraga : X Y X i Y i : Skor rata-rata tigkat kierja : Skor rata-rata tigkat kepetiga : Total skor tigkat kierja dari seluruh respode : Total skor tigkat kepetiga dari seluruh respode : Jumlah respode 48 7
11 Peilaia hasil IPA tersebut digologka kedalam retag skala utuk meetuka tigkat kepetiga da tigkat kierja atribut dega megguaka skala umerik liear (Simamora, 008). Retag skala diperoleh melalui rumus sebagai berikut : Dimaa : m b : skor tertiggi : skor teredah : jumlah kategori RS = m - retag skala yag diguaka pada peelitia ii adalah : 4-1 RS = = 0, 75 4 Retag skala ii diguaka utuk peilaia skor pada kriteria tigkat kepetiga da tigkat kierja pada metode aalisis IPA, retag skalaya adalah sebagai berikut : 1,00 1,75 = sagat tidak petig 1,75,50 = tidak petig,50 3,5 = petig 3,5 4,00 = sagat petig Sedagka utuk tigkat kierja skala da kriteria yag diguaka yaitu: 1,00 1,75 = sagat tidak baik 1,75,50 = tidak baik,50 3,5 = baik 3,5 4,00 = sagat baik Hasil perhituga aka diplotka pada diagram kartesius. Diagram kartesius terbetuk dari dua sumbu yaitu sumbu X da Y yag terbagi atas empat kuadra yag dibatasi oleh dua buah garis yag berpotoga tegak lurus pada titik (X i, Y i ). b 49 7
12 Nilai pada diagram kartesius diperoleh dari rumus berikut : Χ = Keteraga : i= 1 Χi K X : Rata-rata dari skor rata-rata skor tigkat kierja produk Y : Rata-rata dari skor tigkat kepetiga resppode X : Skor rata-rata tigkat kierja produk Y : Skor rata-rata tigkat kepetiga kosume : Jumlah respode K : Bayakya atribut yag dapat mempegaruhi kepuasa respode Diagram kartesius yag terdiri dari empat kuadra yaitu kuadra I (prioritas utama), kuadra II (pertahaka prestasi), kuadra III (prioritas redah) da kuadra IV (berlebiha). Diagram kartesius dapat dilihat pada Gambar 5. Y i= = 1 K Yi Y : Tigkat Kepetiga Tiggi Y Kuadra I (Prioritas Utama) Kuadra III (Prioritas Redah) Kuadra II (Pertahaka Prestasi) Kuadra IV (Berlebiha) Redah X Tiggi Gambar 5. Diagram Kartesius Sumber : Umar (005) Diagram kartesius dibagi mejadi empat kuadra yaitu: 1. Kuadra I X : Tigkat Performace/kierja Pada kuadra ii meujukka bahwa atribut-atribut teh celup Walii yag diaggap petig oleh kosume, amu pada keyataaya produse belum melaksaakaya sesuai dega yag diharapka oleh kosume, sehigga atribut yag terdapat didalamya harus mejadi prioritas utama utuk 7
13 ERROR: udefied OFFENDING COMMAND: se STACK: 10
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di tiga kator PT Djarum, yaitu di Kator HQ (Head Quarter) PT Djarum yag bertempat di Jala KS Tubu 2C/57 Jakarta Barat,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jeis da Sumber Data Jeis peelitia yag aka diguaka oleh peeliti adalah jeis peelitia Deskriptif. Dimaa jeis peelitia deskriptif adalah metode yag diguaka utuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Peelitia Pada bab ii aka dijelaska megeai sub bab dari metodologi peelitia yag aka diguaka, data yag diperluka, metode pegumpula data, alat da aalisis data, keragka
Lebih terperinciIV. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai Desember
IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Metode Peelitia 4.1.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka pada bula September sampai Desember 2009, bertempat di Laboratorium Terpadu IPB yag beralamat di Kampus
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia sikap da kepuasa petai sebagai kosume terhadap atribut beih kedelai edamame ii dilaksaaka di Desa Sukamaju, Kabupate Bogor, Jawa Barat. Pemiliha
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia sikap kosume terhadap kopi ista Kopiko Brow Coffee ii dilakuka di Wilaah Depok. Pemiliha dilakuka secara segaja (Purposive) dega pertimbaga
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat da Waktu Kegiata dilakuka di Divisi Tresuri Bak XYZ dari bula Jauari - April 2011. Pegambila data dilakuka di beberapa wilayah pemasara yaitu di wilayah Jakarta,
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di Kabupate Bogor dega respode para peterak ayam broiler yag mejali kerjasama sebagai mitra dega perusahaa kemitraa Dramaga Uggas
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia megeai Kepuasa Kosume Miuma Isotoik Fatigo Hydro, dilakuka di wilayah Kota Bogor yaitu di Gedug Olahraga Cimahpar Futsal Bogor da di kampus
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia megeai Aalisis Tigkat Kepuasa Kosume Terhadap Produk Miuma Sari Buah Miute Maid Pulpy Orag di lakuka di Kota Bogor, Jawa Barat yag merupaka salah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB)
IV. METODE PENELITIAN 4. 1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di wilayah Kampus Istitut Pertaia Bogor (IPB) Dramaga. Peelitia ii merupaka survei terhadap kosume miuma supleme bereergi merek
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Pengumpulan Data
IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da waktu Peelitia ii dilakuka di PD Pacet Segar milik Alm Bapak H. Mastur Fuad yag beralamat di Jala Raya Ciherag o 48 Kecamata Cipaas, Kabupate Ciajur, Propisi Jawa Barat.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di Kawasa Patai Ayer, Kabupate Serag Provisi Bate. Lokasi ii dipilih secara segaja atau purposive karea Patai Ayer merupaka salah
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Lokasi da Waktu Peelitia BAB IV METODE PENELITIAN Peelitia ii dilaksaaka di idustri tahu Djadi Sari Kayumais, Bogor Jawa Barat. Peetua lokasi peelitia ii dilakuka secara purposive (segaja). Lokasi
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu peelitia Peelitia dilakuka pada budidaya jamur tiram putih yag dimiliki oleh usaha Yayasa Paguyuba Ikhlas yag berada di Jl. Thamri No 1 Desa Cibeig, Kecamata Pamijaha,
Lebih terperinci3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
19 3 METODE PENELITIAN 3.1 Keragka Pemikira Secara rigkas, peelitia ii dilakuka dega tiga tahap aalisis. Aalisis pertama adalah megaalisis proses keputusa yag dilakuka kosume dega megguaka aalisis deskriptif.
Lebih terperincipsikologis membentuk citra/ pandangan seseorang terhadap suatu produk atau jasa. Lingkungan tempat tinggal dapat mempengaruhi kemudahan akses
28 KERANGKA PEMIKIRAN Kepuasa merupaka peilaia seseorag terhadap produk atau jasa yag telah dikosumsiya. Seorag pelagga aka merasa puas apabila mafaat produk yag didapatya melebihi harapa mereka yag timbul
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kawasa huta magrove, yag berada pada muara sugai Opak di Dusu Baros, Kecamata Kretek, Kabupate Batul. Populasi dalam peelitia ii adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
17 III. METODE PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Setiap perusahaa memiliki visi da misi yag diguaka utuk mecapai tujua dalam melaksaaka semua kegiataya agar tetap bertaha. Sama hal ya dega Bak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28
5 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Peelitia da Waktu Peelitia Sehubuga dega peelitia ii, lokasi yag dijadika tempat peelitia yaitu PT. Siar Gorotalo Berlia Motor, Jl. H. B Yassi o 8 Kota Gorotalo.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,
7 III. METODE PENELITIAN 3.1 Idetifikasi Masalah Variabel yag diguaka dalam peelitia ii adalah variabel X da variabel Y. Variabel X merupaka variabel bebas adalah kepemimpia da motivasi, variabel Y merupaka
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Provinsi Jawa Barat. Penentuan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive).
60 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka Kecamata Warugkodag Kabupate Ciajur Provisi Jawa Barat. Peetua lokasi ii dilakuka secara segaja (purposive). Dega mempertimbagka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Dalam peelitia ii, pegambila da peroleha data dilakuka di UKM. Bakso Solo, Bakauhei, Lampug Selata. Utuk pegukura kualitas pelayaa, objek yag diteliti adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penelitian tentang Potensi Ekowisata Hutan Mangrove ini dilakukan di Desa
III. METODE PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia tetag Potesi Ekowisata Huta Magrove ii dilakuka di Desa Merak Belatug, Kecamata Kaliada, Kabupate Lampug Selata. Peelitia ii dilaksaaka atara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
0 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan di Puskesmas Limba B terutama masyarakat
38 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia 3.1.1 Lokasi Peelitia BAB III METODE PENELITIAN Lokasi peelitia ii dilakuka di Puskesmas Limba B terutama masyarakat yag berada di keluraha limba B Kecamata Kota Selata
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi da objek peelitia Lokasi peelitia dalam skripsi ii adalah area Kecamata Pademaga, alasa dalam pemiliha lokasi ii karea peulis bertempat tiggal di lokasi tersebut sehigga
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di halaman Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim Bandar Lampung pada bulan Agustus 2011.
III. METODE PENELITIAN A. Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di halama Pusat Kegiata Olah Raga (PKOR) Way Halim Badar Lampug pada bula Agustus 2011. B. Objek da Alat Peelitia Objek peelitia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
6 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Meurut Kucoro (003:3): Peelitia ilmiah merupaka usaha utuk megugkapka feomea alami fisik secara sistematik, empirik da rasioal. Sistematik artiya proses yag
Lebih terperinciBAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan Metode Identifikasi atribut mutu pelayanan
BAHAN DAN METODE Tempat da Waktu Peelitia dilakuka di Direktorat Peilaia Keamaa Paga Bada POM RI, Jakarta. Peelitia dilakuka selama sembila bula, mulai bula Februari 2008 sampai dega bula Oktober 2008.
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
BAB II METODOLOGI PEELITIA 2.1. Betuk Peelitia Betuk peelitia dapat megacu pada peelitia kuatitatif atau kualitatif. Keragka acua dalam peelitia ii adalah metode peelitia kuatitatif yag aka megguaka baik
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat da Waktu Peelitia ii dilakuka di ligkuga Kampus Aggrek da Kampus Syahda Uiversitas Bia Nusatara Program Strata Satu Reguler. Da peelitia dilaksaaka pada semester
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Berdasarka pertayaa peelitia yag peeliti ajuka maka jeis peelitia ii adalah peelitia diskriptif kuatitatif. Dalam hal ii peeliti aka mediskripsika kemampua relatig,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa
54 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jeis Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia deskriptif dega pedekata kuatitatif karea bertujua utuk megetahui kompetesi pedagogik mahasiswa setelah megikuti mata kuliah
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.
9 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi Da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di MTs Muhammadiyah Natar Lampug Selata. Populasiya adalah seluruh siswa kelas VIII semester geap MTs Muhammadiyah Natar Tahu Pelajara
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi da Waktu Peelitia Kegiata peelitia ii dilaksaaka pada bula Mei 2011 bertempat di Dusu Nusa Bakti, Kecamata Serawai da Dusu Natai Buga, Kecamata Melawi yag merupaka
Lebih terperinciIV METODE PENELITIAN
IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Lokasi peelitia dilakuka di PT. Bak Bukopi, Tbk Cabag Karawag yag berlokasi pada Jala Ahmad Yai No.92 Kabupate Karawag, Jawa Barat da Kabupate Purwakarta
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan
47 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metodelogi Peelitia Keberhasila dalam suatu peelitia sagat ditetuka oleh ketepata pegguaa metode peelitia. Oleh karea itu, metode yag aka diguaka haruslah sesuai dega data
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas I MIA SMA Negeri 5 Badar Lampug Tahu Pelajara 04-05 yag berjumlah 48 siswa. Siswa tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat dalam sebuah penelitian ditentukan guna menjawab
BAB III METODE PENELITIAN Metode peelitia merupaka suatu cara atau prosedur utuk megetahui da medapatka data dega tujua tertetu yag megguaka teori da kosep yag bersifat empiris, rasioal da sistematis.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011
III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega
Lebih terperinciBab 3 Kerangka Pemecahan Masalah
Bab 3 Keragka Pemecaha Masalah 3.1. Metode Pemecaha Masalah Peelitia ii disajika dalam lagkah-lagkah seperti ag terdapat pada gambar dibawah ii. Peajia secara sistematis dibuat agar masalah ag dikaji dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peelitia Objek peelitia merupaka sasara utuk medapatka suatu data. Jadi, objek peelitia yag peulis lakuka adalah Beba Operasioal susu da Profit Margi (margi laba usaha).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pre test post test with control group. Penelitian ini berupaya untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desai Peelitia Peelitia ii megguaka desai Eksperimet dega pedekata pre test post test with cotrol group. Peelitia ii berupaya utuk megugkapka hubuga sebab-akibat dega cara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis peelitia Peelitia ii merupaka jeis peelitia eksperime. Karea adaya pemberia perlakua pada sampel (siswa yag memiliki self efficacy redah da sagat redah) yaitu berupa layaa
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa
19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia dilaksaaka dari bula Agustus-September 03.Peelitia ii dilakuka di kelas X SMA Muhammadiyah Pekabaru semester gajil tahu ajara 03/04. B. Subjek
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia ii dilakuka di SMA Negeri Way Jepara Kabupate Lampug Timur pada bula Desember 0 sampai dega Mei 03. B. Populasi da Sampel Populasi dalam
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN. berdasarkan tujuan penelitian (purposive) dengan pertimbangan bahwa Kota
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka di Kota Bogor Pemiliha lokasi peelitia berdasarka tujua peelitia (purposive) dega pertimbaga bahwa Kota Bogor memiliki jumlah peduduk yag
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desai Peelitia Dalam melakuka peelitia, terlebih dahulu meetuka desai peelitia yag aka diguaka sehigga aka mempermudah proses peelitia tersebut. Desai peelitia yag diguaka
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
31 Flowchart Metodologi Peelitia BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 31 Flowchart Metodologi Peelitia 18 311 Tahap Idetifikasi da Peelitia Awal Tahap ii merupaka tahap awal utuk melakuka peelitia yag
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di lakukan dengan pendekatan kuantitatif dengan didukung pendekatan kualitatif berupa
METODE PENELITIAN Desai Peelitia Peelitia ii di lakuka dega pedekata kuatitatif dega didukug pedekata kualitatif berupa catata-catata lapaga (feeld ote) yag medukug iformasi dari arasumber. Peelitia yag
Lebih terperinciANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BUAH LOKAL DI PASAR TRADISIONAL ARENGKA KOTA PEKANBARU
1 ANALISIS PERILAKU KONSUMEN DALAM PEMBELIAN BUAH LOKAL DI PASAR TRADISIONAL ARENGKA KOTA PEKANBARU Abdul Rahma Tariga, Syaiful Hadi, Eri Sayamar abdulrahma_agb09smpt@yahoo.co.id ABSTRACT This research
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. 3.1 Kerangka Pemikiran
24 III. METODE PENELITIN 3.1 Keragka Pemikira BMT l-fath IKMI melakuka fugsi meyalurka daa dega melakuka pembiayaa kepada UMKM. Produk pembiayaa yag dimiliki BMT l-fath IKMI adalah Murabahah da Iarah.
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujua Peelitia Peelitia ii bertujua utuk megetahui apakah terdapat perbedaa hasil belajar atara pegguaa model pembelajara Jigsaw dega pegguaa model pembelajara Picture ad Picture
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
8 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peelitia Metode peelitia yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode ex post facto. Ada dua variabel dalam proses peelitia ii yaitu variabel bebas (variabel ) adalah
Lebih terperinciP r o s i d i n g 149
P r o s i d i g 149 PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KOPI TRADISIONAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN KEPUASAN KONSUMEN Heptari Elita Dewi (1), Aisa Aprilia (2), Heru Satoso Hadi Subagyo (3) Fakultas Pertaia, Uiversitas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pengertian
TINJAUAN PUSTAKA Pegertia Racaga peelitia kasus-kotrol di bidag epidemiologi didefiisika sebagai racaga epidemiologi yag mempelajari hubuga atara faktor peelitia dega peyakit, dega cara membadigka kelompok
Lebih terperinciPENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI
Halama Tulisa Jural (Judul da Abstraksi) Jural Paradigma Ekoomika Vol.1, No.5 April 2012 PENGARUH INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI PROPINSI JAMBI Oleh : Imelia.,SE.MSi Dose Jurusa Ilmu Ekoomi da Studi Pembagua,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa
III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia tidaka kelas yag dilaksaaka pada siswa kelas VIIIB SMP Muhammadiyah 1 Sidomulyo Kabupate Lampug Selata semester geap tahu pelajara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and
BAB III METODE PENELITIAN A. Jeis Peelitia Jeis peelitia ii adalah peelitia pegembaga (research ad developmet), yaitu suatu proses peelitia utuk megembagka suatu produk. Produk yag dikembagka dalam peelitia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Variabel da Defiisi Operasioal Variabel-variabel yag diguaka pada peelitia ii adalah: a. Teaga kerja, yaitu kotribusi terhadap aktivitas produksi yag diberika oleh para
Lebih terperinciIII METODE PENELITIAN
28 III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di Giat, Botai Square, Bogor, Jawa Barat. Peelitia dilaksaaka pada bula Februari higga bula Maret tahu 2010. 3.2 Pegumpula Data
Lebih terperinciBAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua
BAB IV METODE PENELITlAN 4.1 Racaga Peelitia Racaga atau desai dalam peelitia ii adalah aalisis komparasi, dua mea depede (paired sample) yaitu utuk meguji perbedaa mea atara 2 kelompok data. 4.2 Populasi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN. Perumusan - Sasaran - Tujuan. Pengidentifikasian dan orientasi - Masalah.
BAB III METODOLOGI DAN PELAKSANAAN PENELITIAN 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Perumusa - Sasara - Tujua Pegidetifikasia da orietasi - Masalah Studi Pustaka Racaga samplig Pegumpula Data Data Primer Data Sekuder
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Lokasi da Waktu Pegambila Data Pegambila data poho Pius (Pius merkusii) dilakuka di Huta Pedidika Guug Walat, Kabupate Sukabumi, Jawa Barat pada bula September 2011.
Lebih terperinciA. Pengertian Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESIS A. Pegertia Hipotesis Hipotesis statistik adalah suatu peryataa atau dugaa megeai satu atau lebih populasi Ada macam hipotesis:. Hipotesis ol (H 0 ), adalah suatu hipotesis dega harapa
Lebih terperinciBAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan
BAB III METODE PENELITAN. Tempat Da Waktu Peelitia Peelitia dilakuka di SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo dega subject Peelitia adalah siswa kelas VIII. Pemiliha SMP Negeri Batudaa Kab. Gorotalo. Adapu
Lebih terperinciJENIS PENDUGAAN STATISTIK
ENDUGAAN STATISTIK ENDAHULUAN Kosep pedugaa statistik diperluka utuk membuat dugaa dari gambara populasi. ada pedugaa statistik dibutuhka pegambila sampel utuk diaalisis (statistik sampel) yag ati diguaka
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
30 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Peelitia Metode yag diguaka dalam peelitia adalah metode deskriptif, yaitu peelitia yag didasarka pada pemecaha masalah-masalah aktual yag ada pada masa sekarag.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Statistika penyajian DATA untuk memperoleh INFORMASI penafsiran DATA. Data (bentuk tunggal : Datum ) : ukuran suatu nilai
1. Pegertia Statistika PENDAHULUAN Statistika berhubuga dega peyajia da peafsira kejadia yag bersifat peluag dalam suatu peyelidika terecaa atau peelitia ilmiah. Statistika peyajia DATA utuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2013 sampai Januari 2014
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi da Waktu Peelitia ii dilaksaaka pada bula Juli 2013 sampai Jauari 201 berlokasi di Kabupate Gorotalo. B. Jeis Peelitia Peilitia tetag evaluasi program pegembaga
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Analisis regresi menjadi salah satu bagian statistika yang paling banyak aplikasinya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Aalisis regresi mejadi salah satu bagia statistika yag palig bayak aplikasiya. Aalisis regresi memberika keleluasaa kepada peeliti utuk meyusu model hubuga atau pegaruh
Lebih terperinciREGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan
REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k
Lebih terperinciBAB V METODOLOGI PENELITIAN
BAB V METODOLOGI PEELITIA 5.1 Racaga Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia kualitatif dega metode wawacara medalam (i depth iterview) utuk memperoleh gambara ketidaklegkapa pegisia berkas rekam medis
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Peelitia Perkembaga zama yag meutut setiap idividu baik dari segi kemampua maupu peampila. Boss Parfum yag bergerak di bidag isi ulag miyak wagi didirika
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara dalam melakukan proses
BAB III METODOLOGI ENELITIAN A. Metode Metode peelitia merupaka suatu cara dalam melakuka proses peelitia, metode yag diguaka dalam peelitia ii adalah metode deskriptif, yaitu metode yag bertujua utuk
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disai Peelitia Tujua Jeis Peelitia Uit Aalisis Time Horiso T-1 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-2 Assosiatif survey Orgaisasi Logitudial T-3 Assosiatif survey Orgaisasi
Lebih terperinciPedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai
PENGUJIAN HIPOTESIS Pedahulua Hipotesis: asumsi atau dugaa semetara megeai sesuatu hal. Ditutut utuk dilakuka pegeceka kebearaya. Jika asumsi atau dugaa dikhususka megeai ilai-ilai parameter populasi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Peelitia Metodologi peelitia ii merupaka cara yag diguaka utuk memecahka masalah dega lagkah-lagkah yag aka ditempuh harus releva dega masalah yag telah dirumuska.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Keragka Pemikira Percetaka LAI adalah sebuah percetaka di bawah Yayasa Lembaga Alkitab Idoesia. Percetaka ii adalah perusahaa irlaba yag mecetak Alkitab khususya ijil yag dipasarka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga Peelitia 1. Pedekata Peelitia Peelitia ii megguaka pedekata kuatitatif karea data yag diguaka dalam peelitia ii berupa data agka sebagai alat meetuka suatu keteraga.
Lebih terperinciIV. METODE PENELITIAN
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi da Waktu Peelitia Daerah peelitia adalah Kota Bogor yag terletak di Provisi Jawa Barat. Pemiliha lokasi ii berdasarka pertimbaga atara lai: (1) tersediaya Tabel Iput-Output
Lebih terperinciBab III Metoda Taguchi
Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Pengumpulan Data Pembuatan plot contoh
BAB III METODOLOGI 3.1 Tempat da Waktu Peelitia Pegambila data peelitia dilakuka di areal revegetasi laha pasca tambag Blok Q 3 East elevasi 60 Site Lati PT Berau Coal Kalimata Timur. Kegiata ii dilakuka
Lebih terperinciTEORI PENAKSIRAN. Bab 8. A. Pendahuluan. Kompetensi Mampu menjelaskan dan menganalisis teori penaksiran
Bab 8 TEORI PENAKSIRAN Kompetesi Mampu mejelaska da megaalisis teori peaksira Idikator 1. Mejelaska da megaalisis data dega megguaka peaksira titik 2. Mejelaska da megaalisis data dega megguaka peaksira
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I
7 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia Populasi dalam peelitia ii adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I Kotaagug Tahu Ajara 0-03 yag berjumlah 98 siswa yag tersebar dalam 3
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
36 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pedekata Peelitia Peelitia ii dilakuka dega Pedekata Kuatitatif. Pedekata Kuatitatif diguaka utuk mejawab pertayaa peelitia yag pertama yaitu bagaimaa kualitas pelayaa kesehata
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar
III. METODE PENELITIAN A. Settig Peelitia Subyek dalam peelitia ii adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Badar Lampug, semester gajil Tahu Pelajara 2009-2010, yag berjumlah 19 orag terdiri dari 10 siswa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bagi Negara yang mempunyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi lautan,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakag Bagi Negara yag mempuyai wilayah terdiri dari pulau-pulau yag dikeliligi lauta, laut merupaka saraa trasportasi yag dimia, sehigga laut memiliki peraa yag petig bagi
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KEPUASAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SD NEGERI DI KOTA BEKASI
ANALISIS TINGKAT KEPUASAN ORANG TUA SISWA TERHADAP PEMBERIAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH (BOS) PADA SD NEGERI DI KOTA BEKASI 1. Agusti Rusiaa Sari 2. Budi Prijato 3. Ages Dwihardii 1. Jurusa Akutasi, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester
3 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu da Tempat Peelitia Peelitia ii dilaksaaka di kelas X MA N 0 Pekabaru, semester tahu ajara 03/04. Waktu pegambila data dilaksaaka pada bula eptember 03. B. Objek da
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam
19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Peelitia ii dilaksaaka di SMP Negeri 1 Seputih Agug. Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Seputih Agug sebayak 248 siswa
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Ternak yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuda berjumlah 25
18 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Terak yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda berjumlah 25 ekor terdiri dari 5 jata da 20 betia dega umur berkisar atara 10 15
Lebih terperinciMATERI DAN METODE. Penelitian ini telah dilakukan selama 1 bulan, dimulai pada awal bulan
III. MATERI DAN METODE 3.. Tempat da Waktu Peelitia ii telah dilakuka selama bula, dimulai pada awal bula eptember 03 di Kecamata Kuala Kampar Kabupate Pelalawa Provisi Riau. 3.. Materi Peelitia Baha yag
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang diperoleh dengan penelitian perpustakaan ini dapat dijadikan landasan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.. Jeis Peelitia Peelitia perpustakaa yaitu peelitia yag pada hakekatya data yag diperoleh dega peelitia perpustakaa ii dapat dijadika ladasa dasar da alat utama bagi pelaksaaa
Lebih terperinciIII BAHAN DAN METODE PENELITIAN
27 III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Baha Peelitia 3.1.1 Objek Peelitia Objek yag diguaka dalam peelitia ii adalah kuda Sumba (Sadelwood) betia da jata berjumlah 30 ekor dega umur da berat yag relatif
Lebih terperinci1200 (0,535) (0,465) (1200 1).0,05 + (0,535) (0,465)
= DATA DAN METODE PENELITIAN Data Peelitia Data yag diguaka dalam peelitia ii adalah data primer hasil yag diperoleh melalui peyebara kuisioer da metode wawacara sebagai data pelegkap. Pegumpula data dilaksaaka
Lebih terperinci