Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa (BPKM) Blok 11: Keperawatan Kesehatan Jiwa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa (BPKM) Blok 11: Keperawatan Kesehatan Jiwa"

Transkripsi

1 Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa (BPKM) Blok 11: Keperawatan Kesehatan Jiwa Edisi 2016 Penyusun : Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes M. Rosyidul Ibad, M.Kep Muhammad Muslih, S.Kep., Ns Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

2 Buku Panduan Kegiatan Mahasiswa (BPKM) Blok 11: Keperawatan Kesehatan cipta dilindungi undang-undang Dilarang memperbanyak, mencetak atau menerbitkan sebagian isi atau seluruh buku dengan cara dan dalam bentuk apapun juga tanpa seijin penerbit Penyusun: Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes M. Rosyidul Ibad, M.Kep Muhammad Muslih, S.Kep., Ns Penerbit: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang Cetakan Pertama, Maret 2016

3 Visi Program Studi Menjadikan PS Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang sebagai PS yang terkemuka dan berkeunggulan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi dan seni/kiat (IPTEKS) dalam bidang keperawatan berbasis komunitas yang berwawasan global dan berdasar nilai-nilai islam. Misi Program Studi 1. Menyelenggarakan pengelolaan akademik yang kondusif dengan mengedepankan service exellent dalam pengembangan nilai-nilai islam 2. Menyelenggarakan pendidikan keperawatan yang profesional, dalam bentuk kegiatan pembelajaran berbasis Tehnologi Informasi dengan pendekatan Student Center Learning (SCL) untuk mencapai kompetensi bidang Keperawatan berbasis Komunitas. 3. Menyelenggarakan penelitian keperawatan berbasis komunitas. 4. Menyelenggarakan pengabdian yang mengedepankan peningkatan pengetahuan dan perubahan perilaku sosial dalam bidang kesehatan yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat. 5. Menyelenggarakan kerjasama dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian yang saling menguntungkan Tujuan Program Studi Tujuan dari PS adalah untuk : 1. Menghasilkan Ners profesional yang mengedepankan service exellent dan nilai-nilai islami dalam pelayanan keperawatan. 2. Menghasilkan Ners profesional yang memiliki kemandirian dalam melakukan pelayanan keperawatan baik ditingkat regional, nasional dan internasional didukung dengan penguasaan dalam bidang Tehnologi Informasi Keperawatan berbasis Komunitas 3. Menghasilkan Ners profesional yang mampu melakukan penelitian keperawatan yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Menghasilkan Ners profesional yang mampu berperan sebagai agent of change dalam bidang kesehatan di masyarakat baik regional, nasional dan internasional. 5. Menghasilkan Ners profesional dengan kualitas lulusan yang berdaya saing global sebagai hasil kerjasama dalam pengembangan pendidikan, penelitian dan pengabdian yang saling menguntungkan dengan institusi kesehatan baik regional, nasional dan internasional.

4 PETA KURIKULUM BLOK PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Semester Ganjil Semester Genap Tahun I Tahun II Tahun III Tahun IV Ilmu Keperawatan Dasar I (IKD I) Sistem Respirasi Sistem Reproduksi Keperawatan Komunitas II Ilmu Keperawatan Sistem KGD I Dasar II (IKD II) Kardiovaskuler Ilmu Dasar Keperawatan I (IDK I) Sistem Imun & Hematologi Tumbuh Kembang dan Pediatri Ilmu Dasar Keperawatan II (IDK II) Sistem Muskuloskeletal & Integumen Sistem Endokrin & Pencernaan Sistem Perkemihan Keperawatan Jiwa Sistem Neurologi & Persepsi Sensorik Keperawatan Komunitas I KGD II

5 TIM BLOK Tutu April Ariani, S.Kp. M.Kes M. Rosyidul Ibad, M.Kep Muhammad Muslih, S.Kep., Ns / FASILITATOR 1. Ollyvia Freeska Dwi Marta, S.Kep., Ns Nur Melizza, S.Kep., Ns Muhammad Muslih, S.Kep., Ns / M. Rosyidul Ibad, M.Kep Sri Widowati, S.Kep., Ns Chairul Huda AH, S.Kep., Ns Ririn Harini, M.Kep Edi Purwanto, MN Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes TIM PAKAR 1. Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes (Departeman Keperawatan Jiwa PSIK Fikes UMM) M. Rosyidul Ibad, M.Kep (Departeman Keperawatan Jiwa PSIK Fikes UMM) dr. Iwan Sys, Sp., KJ (Bagian Kedokteran Jiwa FK UMM) Rus Yuliati, S.Kep., Ns (Bagian Keperawatan Jiwa RS Saiful Anwar Malang Hj. Rukmini (FAI UMM)

6 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin. Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas perkenan-nya Panduan Blok 11, edisi 2016 dapat diselesaikan sesuai pada waktunya. Buku ini merupakan pedoman pembelajaran bagi mahasiswa semester IV PSIK FIKES UMM, staf pengajar yang bertindak sebagai narasumber dan fasilitator. Strategi pembelajaran pada Blok ini adalah Pembelajaran Berdasar Masalah (Problem Based Learning) dengan kurikulum berbasis kompetensi sesuai dengan standar kompetensi pendidikan Ners di Indonesia melalui mekanisme sistem pendidikan Student Centered Learning atau pembelajaran aktif. Buku Panduan Fasilitator Blok 11 ini dibuat berdasarkan kompetensi Keperawatan Jiwa yang meliputi: 1. Mampu memahami konsep dasar keperawatan jiwa, 2. Mampu memahami masalah yang terjadi pada klien dengan gangguan mental organic, masalah yang terjadi pada klien dengan gangguan neurotic dan psychotic 3. Mampu membuat asuhan keperawatan Jiwa dengan penggunaan NANDA Diagnosis dan Diagnosis Related to 4. Mampu membuat asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga dengan gangguan jiwa 5. Mampu menerapkan konsep Emergency Nursing 6. Mampu memberikan terapi modalitas dalam keperawatan jiwa Perbedaan BPKM cetakan 2016 ini adalah ditambahkannya beberapa materi baru terkait dengan masalah kesehatan jiwa yang sering dialami yaitu Bipolar, Neglect dan Somatoform. Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Fakultas Ilmu Kesehatan UMM, khususnya Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan kesempatan kepada Departemen Keperawatan Jiwa untuk dapat mengembangkan kelimuan hingga terciptanya buku panduan ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi mahasiswa, staf pengajar serta seluruh komponen terkait dalam proses pendidikan Sarjana Keperawatan di Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Akhirnya, masukan dari berbagai pihak kami perlukan untuk perbaikan buku panduan pada edisi mendatang. Semoga Allah SWT melimpahkan karunia-nya. Malang, Maret 2016 Tim Blok 11

7 DAFTAR ISI Visi, Misi dan Tujuan Program Studi... iii Peta Kurikulum Blok... iv Kontributor... v Kata Pengantar... vi Daftar Isi... vii Daftar Lampiran... viii BAB 1. KEBIJAKAN DAN STANDAR Pembelajaran Blok Definisi Aktivitas Pembelajaran Evaluasi Proses Pembelajaran dan Penilaian Nilai Lulus Mata Ajar Sistem Blok Nilai Lulus Kriteria Penilaian Kriteria Boleh Mengikuti Ujian... 5 BAB 2. MODUL DAN TOPIK Tujuan Learning Outcomes Topic Tree Unit Belajar Unit Belajar Unit Belajar Unit Belajar Unit Belajar BAB 3. PENUTUP Daftar Pustaka... 22

8 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 : Pedoman Field Trip Lampiran 2 : Indikator Penilaian Field Trip Lampiran 3 : Pedoman Presentasi Jurnal Lampiran 4 : Pedoman PjBL Lampiran 5 : Berita Acara Partisipasi Kelompok Lampiran 6 : Daftar Kelompok Lampiran 7 : Tabel Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran 8 : Rencana Jadwal Blok Persepsi Sensori dan Neurobehavior... 44

9 BAB I KEBIJAKAN DAN STANDAR 1.1. PEMBELAJARAN BLOK DEFINISI Pembelajaran Blok bermaksud memberikan kesempatan seluas-luasnya pada mahasiswa dalam mengeluarkan isi pikiran dan tanggapan terhadap suatu rangsangan. Dosen sebagai fasilitator tidak boleh menghakimi salah maupun membendung dari isi pikiran tersebut. Fasilitator memberikan arahan dari alur pikiran mahasiswa. Keperawatan Jiwa merupakan Blok 11 yang harus dilalui dan merupakan bahan pembelajaran mahasiswa pada semester 4. Pada Blok ini mahasiswa akan mempelajari tentang konsep dasar keperawatan jiwa, masalah yang terjadi pada klien dengan gangguan mental organic, terjadi pada klien dengan gangguan neurotic dan psychotic asuhan keperawatan Jiwa dengan penggunaan NANDA Diagnosis, asuhan keperawatan pada pasien dan keluarga dengan gangguan jiwa, penerapkan konsep Emergency Nursing dan terapi modalitas dalam keperawatan jiwa AKTIVITAS PEMBELAJARAN 1. Tutorial Tutorial yang dilakukan adalah diskusi dalam kelompok kecil dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL). Mahasiswa dibagi menjadi beberapa kelompok kecil beranggotakan orang. Tutorial dijadwalkan 2 kali diskusi dan 1 kali ujian topik dalam seminggu untuk diskusi tentang masalah yang belum dipahami dan dilakukan dengan didampingi oleh fasilitator atau mandiri. Untuk mencapai tujuan pembelajaran mahasiswa diberikan skenario kasus dan kelompok akan mendiskusikan kasus tersebut denganpendekatan seven jump dibawah ini: 1. Clarify unfamiliar term : a. Tahap ini bertujuan untuk memahami skenario dan menyamakan persepsi b. Proses : mahasiswa mengidentifikasi istilah/konsep yang belum dimengerti dengan menggunakan prior knowledge/ membuka kamus. c. Alasan : istilah yang tidak lazim akan menghambat pemahaman d. Hasil : daftar istilah yang tidak dimengerti 2. Define the problem a. Bertujuan untuk menyadarkan mahasiswa bahwa ada masalah yang harus didiskusikan b. Proses : mahasiswa dimotivasi untuk menyumbangkan pendapat mereka tentang masalah dalam skenario c. Alasan : memungkinkan setiap anggota mempunyai pandangan yang berbeda untuk memperluas wawasan mereka d. Hasil : tersusunnya topik yang perlu penjelasan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan

10 e. Bila pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak difahami, maka dapat diangkat sebagai LO (learning objective) yang akan di bahas pada pertemuam berikutnya 3. Brainstorm possible hypothesis/explanation : a. Tahap ini bertujuan untuk mengaktifkan prior knowlwedge dari masingmasing anggota kelompok b. Proses : mahasiswa mencoba rumuskan, menguji dan membandingkan keunggulan dari masing-masing hipotesis c. Alasan : mendorong penggunaan prior knowledge dari masing-masing individu d. Hasil : daftar hipotesis atau penjelasan singkat dari jawaban step kedua e. Dalam bentuk jawaban-jawaban singkat 4. Arrange explanation into a tentative solution : a. Pada tahap ini masalah dibahas ecara detil dan dibandingkan terhadap hipotesis untuk lihat kemungkinan dan perlunya penjelasan lebih lanjut b. Semua hipotesis dihubungkan satu sama lain secara skematis c. Alasan : supaya mahasiswa dapat melihat hubungan antara 1 konsep dengan konsep lainnya, sehingga mahasiswa mengerti dan tidak menghafal. d. Hasil : berupa penjelasan masalah oleh kelompok secara sistematik e. Dalam bentuk skema/bagan 5. Define LO (Learning Objective) : a. Pada tahap ini kelompok menentukan apa yang harus dipelajari untuk dapat mengerti memecahkan masalah-masalah yang belum terjawab. Tutor mendorong mahasiswa agar masalah tidak terlalu umum atau dangkal b. Alasan : perumusan tujuan pembelajaran yang tepat didapat dari diskusi antara tutor dan mahasiswa c. Hasil : tersusunnya tujuan pembelajaran/lo (learning objective) d. LO didiskusikan pada pertemuan berikutnya e. Tahap 1 sampai 5 di laksanakan pada pertemuan pertama 6. Info gathering and private study : a. Dilakukan di antara diskusi pertama dan kedua b. Proses : mahasiswa harus mencari semua pertanyaan yang belum terjawab. c. Mahasiswa dapat menggunakan sumber yang berbeda untuk mendapatkan informasi (text book, journal, bertanya langsung ke pakar, kuliah umum) d. Alasan : mahasiswa mengerti bahwa mereka harus melakukan sendiri dan mengumpulkan info baru untuk pemenuhan tujuan e. belajar f. Hasil : mahasiswa merangkum semua hasil yang di dapatkan 7. Share the results of info gathering and privat study ; a. Proses di mulai dengan melihat LO, kemudian mengidentifikasi sumber info, saling berbagi informasi yang sudah di dapat dan menolong untuk saling mengerti

11 b. Mengkaji informasi yang sudah di dapat dan mendiskusikan apakah semua permasalahan dalam skenario sudah terjawab c. Alasan : agar kelompok menghasilkan analisis masalah yang lengkap, menggabungan hasil pembelajaran dan mengidentifikasi masalah yang tidak diketahui untuk pembelajaran tahap lanjut. d. Hasil : rangkuman informasi yang didapat e. Apabila semua LO terjawab, maka diskusi selesai, tetapi apabila LO fakultas belum tercapai maka tutor memberikan tugas kepada anggota kelompok. f. LO yang belum terjawab bisa didiskusikan di pertemuan Pleno dengan menghadirkan pakar g. Presentasi dilakukan secara oral, menulis bagan di papan atau presentasi dengan power point h. Tutor memberikan feedback di akhir pertemuan ke dua 2. Belajar mandiri Dalam pembelajaran orang dewasa, mahasiswa dapat belajar secara mandiri dari berbagai sumber belajar eksternal yaitu : perpustakaan, wabsite (internet & intranet), e-learning, buku, brosur dan jurnal. Metode belajar mandiri berbentuk pelaksanaan tugas membaca atau kajian jurnal oleh mahasiswa tanpa bimbingan atau pengajaran khusus. Dalam metode ini mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan penjelasan tentang proses dan hasil yang diharapkan serta diberikan daftar bacaan sesuai kebutuhan. Dengan belajar mandiri diharapkan dapat meningkatkan kemampuan kerja dan memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk memperdalam pengetahuan secara aktif. 3. Pembelajaran Skill Laboratorium Praktikum diberikan mahasiswa dalam rangka mencapai tujuan yang bersifat multi dimensi dalam proses pembelajaran yaitu mengaplikasikan ketrampilan tertentu, biasanya ketrampilan psikomotor dan afektif. Pencapaian ketrampilan terdiri dari ketrampilan kognitif yang tinggi seperti berlatih agar dapat memahami teori dan mengintegrasikannya; ketrampilan Afektif (mahasiswa belajar merencakan kegiatan secara mandiri, kerjasama dan tukar informasi); ketrampilan psikomotor (belajar memasang peralatan, memakai peralatan dan instrumen tertentu). Pada tahap pelaksanaan dan evaluasi praktikum laboratorium, dosen/instruktur akan : 1. Menginformasikan tujuan praktikum 2. Mengkomunikasikan tugas yang harus diselesaikan dalam praktikum 3. Menerangkan prosedur praktikum yaitu pembagian waktu praktikum, cara kerja (individu/kelompok), cara mendapatkan bimbingan praktikum dan penulisan buku harian/laporan praktikum (bila ada) 4. Membimbing pelaksanaan praktikum. 5. Memberi umpan balik

12 4. Kuliah Pengantar/Kuliah Pakar Metode kuliah pengantar berbentuk penjelasan pengajar kepada mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi materi yang belum jelas. Yang perlu dipersiapkan pengajar daftar topik yang akan diajarkan dan media visual atau materi pembelajaran. Selama kuliah pengantar seluruh dosen diwajibkan menggunakan pendekatan student centered learning (SCL).SCL adalah konsep pembelajaran dengan pendekatan : 1. Menyertakan mahasiswa dalam proses pembelajaran 2. Mendorong mahasiswa untuk memiliki pengetahuan yang lebih banyak, luas dan mendalam 3. Membantu mahasiswa untuk menyelami kejadian pada kehidupan nyata 4. Mendorong terjadinya pembelajaran secara aktif 5. Mendorong kemampuan mahasiswa untuk berfikir kritis 6. Mengarahkan mahasiswa untuk mengenali dan menggunakan berbagai macam gaya belajar 7. Memperhatikan kebutuhan dan latar belakang mahasiswa 8. Memberikan kesempatan untuk mengembangkan berbagai strategi assessment Beberapa topik kuliah pengantar yang akan diberikan pada Blok 12 akan dijadwalkan sesuai tujuan pembelajaran setiap minggu. Dalam kuliah pengantar ini mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas selama aktivitas pembelajaran. 5. Project Based Learning (PjBL) PjBL adalah metode belajar yang sistematis, yang melibatkan mahasiswa dalam belajar pengetahuan dan keterampilan melalui proses pencarian/penggalian (inquiry) yang panjang dan terstruktur terhadap pertanyaan yang otentik dan kompleks serta tugas dan produk yang dirancang dengan sangat hati-hati. PjBL dalam Blok 4 dilakukan dengan pembuatan video roleplay dengan topik yang ditentukan kemudian. 6. Simulasi/ Roleplay Simulasi adalah model yang membawa situasi yang mirip dengan sesungguhnya ke dalam kelas.simulasi dapat berbentuk: (a) Permainanperan (role playing), (b) Simulation exercices and simulation games; dan (c) Model komputer. Simulasi dapat mengubah cara pandang (mindset) mahasiswa, dengan jalan: (a) Mempraktekkan kemampuan umum (misal komunikasi verbal & nonverbal); (b) Mempraktekkan kemampuan khusus; (c) Mempraktekkan kemampuan tim; (d) Mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah (problem-solving);(e) Menggunakan kemampuan sintesis; dan (f) Mengembangkan kemampuan empati.

13 7. Presentasi Jurnal Presentasi jurnal bertujuan untuk memberikan pemahaman serta melatih mahasiswa untuk melakukan analisis tentang evidence based of nursing dan/ atau evidence based of medical terkait tentang sistem persepsi sensori dan neurobehavior. Bentuk penugasan adalah masing-masing kelompok mencari jurnal riset sistem persepsi sensori dan neurobehavior terbitan/publikasi 5 tahun terakhir yang akan dipresentasikan dan didiskusikan di kelas. 8. Field Trip Merupakan model pembelajaran dengan melakukan observasi atau pengamatan langsung di rumah sakit atau wahana praktik sebagai bagian dari early exposure kepada mahasiswa, dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa sesuai tujuan pembelajaran. 1.2 EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN NILAI LULUS MATA AJARAN SISTEM BLOK Sistem penilaian berdasarkan acuan Universitas Muhammadiyah Malang dalam nilai angka mutu, huruf mutu, dan bobot. TARAF PENGUASAAN NILAI HURUF NILAI NUMERIK > 80,00 A B B C C D 1 < 40.0 E NILAI LULUS Nilai lulus setiap mata ajar adalah minimal C KRITERIA PENILAIAN Jenis Penilaian Prosentase Penilaian Ujian Topik dan UAB 20% Tutorial 25% Ujian Skill Laboratorium 25% Field Trip 20% PjBL 5% Presentasi Jurnal 5%

14 KRITERIA BOLEH MENGIKUTI UJIAN Presensi skill laboratorium danfield Trip 100%, KECUALI jika sakit dengan surat keterangan dokter UMC/RS UMM dan jika ada keluarga meninggal dengan keterangan dari kepala desa. Ketidakhadiran ini tidak boleh lebih dari 20% dan tidak diperkenankan mengikuti praktikum di kelompok lain. Kehadiran pada kuliah pakar minimal 80% KECUALI jika sakit dengan surat keterangan dokter UMC/RS UMM dan jika ada keluarga meninggal. Telah mengumpulkan semua penugasan yang diberikan baik dalam bentuk laporan tertulis dan tugas PJBL. Total kehadiran seluruh pertemuan/aktivitas pembelajaran adalah tidak boleh 80%.

15 BAB II MODUL DAN TOPIK 2.1. TUJUAN MODUL Buku Panduan ini memuat tentang Keperawatan Jiwa. Tujuan blok ini adalah mahasiswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip teoritis dan keterampilan klinis terkait keperawatan kesehatan jiwa sesuai tingkat usia manusia mulai dari pembentukan dalam kandungan sampai lansia. Fokus mata kuliah ini meliputi berbagai aspek yang terkait dengan gangguan yang umum terjadi pada kesehatan jiwa. Kegiatan belajar mahasiswa berorientasi pada pencapaian kemampuan berfikir sistematis dan komprehensif dalam mengaplikasikan konsep kesehatan jiwa dengan pendekatan asuhan keperawatan sebagai dasar pemecahan masalah dengan memperhatikan aspek legal dan etik LEARNING OUTCOMES Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada Blok 11 (Keperawatan Jiwa) diharapkan mahasiswa mampu : 1. Memahami konsep dasar keperawatan jiwa 2. Memahami konsep terjadinya gangguan jiwa. 3. Melakukan simulasi asuhan keperawatan dengan g angguan kesehatan jiwa pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etik. 4. Melakukan simulasi pengelolaan asuhan keperawatan pada sekelompok klien dengan gangguan kesehatan jiwa pada berbagai tingkat usia dengan memperhatikan aspek legal dan etis. 5. Mendemonstrasikan intervensi keperawatan pada kasus dengan gangguan kesehatan jiwa pada berbagai tingkat usia sesuai dengan standar yang berlaku dengan berfikir kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pelayanan yang efisien dan efektif. 6. Mengidentifikasi masalah-masalah penelitian yang berhubungan dengan keperawatan kesehatan jiwa dan menggunakan hasil-hasil penelitian dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa

16 POHON TOPIK : BLOK KEPERAWATAN JIWA Tutorial I Bipolar Disorder SL 3 SP Waham SL 4 SP HDR SL 5 SP Isolasi Sosial Tutorial 2 Neglect SL 7 Terapi Aktivitas Kelompok SL 6 SP DPD & RBD Psikiatri 1 (Skizofrenia dan Gangguan Mental Organik/ GMO) Terapi Modalitas dalam Keperawatan Jiwa Ujian Topik 1 (KP 1-5) Keutamaan Dzikir Asuhan Keperawatan pada Pasien RBD Asuhan Keperawatan pada Pasien HDR Asuhan Keperawatan pada Pasien Isolasi Sosial Tutorial 3 Gangguan Somatoform Psikiatri 2 (Gangguan Kepribadian dan Mood) Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa 1 Proses Asuhan Keperawatan Kesehatan Jiwa 2 Field Trip ke RSEP Pasuruan Pleno PJBL SL 8 Dokumentasi Keperawatan Jiwa Discovery Learning Movie Presentasi Jurnal SL 1 SP Perilaku Kekerasan SL 2 SP Halusinasi Objective Structure Clinical Exam (OSCE) Ujian Topik 2 (KP 6-10) Ujian Topik 3 (KP 11-14) Konsep Dasar Keperawatan Jiwa Gangguan Ansietas Emergency Psychiatric Disorder Gangguan Orientasi Realita (Halusinasi dan Waham) Asuhan Keperawatan pada Pasien Perilaku Kekerasan (PK)

17 UNIT BELAJAR 1 (Sumber : Aktifitas Pembelajaran Minggu 1 : 1. Kuliah Pengantar Kompetensi No Dasar 1. Konsep Dasar Keperawatan Jiwa 2. Gangguan Kecemasan Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Dosen 1. Mengenal sejarah keperawatan jiwa 2. Mengetahui munculnya teori model untuk keperawatan jiwa 3. Mengetahui konsep stress adaptasi 4. Mengenal standart praktik perawat jiwa dan level performance 5. Mengetahui aspek legal etik perawat jiwa 1. Memahami definisi cemas 2. Mampu menganalisa cemas sebagai respon 3. Mampu mengidentifi kasi tingkat kecemasan 4. Mampu 1. Sejarah keperawatan jiwa 2. Teori model keperawatan jiwa 3. Konsep stress adaptasi 4. Standart praktik dan fungsi perawat jiwa 5. Nursing Level Performance 6. Legal etik keperawatan jiwa Anxiety Respones and Anxiety Disorder Definisi Continuum of anxiety Level anxiety Penyebab cemas General Anxiety Disorder Panic OCD Perbedaan Anxiety dan 1. Mahasiswa mampu memahami sejarah keperawatan jiwa 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi model keperawatan jiwa 3. Mahasiswa mampu menganalisa konsep stress adaptasi 4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi standart praktikdan fungsi keperawatan jiwa 5. Mahasiswa memahami tingkatan performance dalam keperawatan jiwa 6. Mahasiswa memahami dan mengidentifikasi aspek legal etik keperawatan jiwa 1. Mahasiswa mampu menggambarkan rentang respon kecemasan 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi perilaku yang berhubungan dengan cemas 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab cemas dan Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes

18 3. Emergency Psychiatric Nursing mengetahui penyebab kecemasan 5. Mampu mengetahui bentukbentuk kecemasan 6. Mengetahui asuhan keperawatan pada klien dengan kecemasan 1. Memahami definisi emergency psychiatric nursing 2. Memehami batasan dalam emergency psychiatric nursing 3. Mengetahui jenis kasus yang terjadi pada emergency psychiatric nursing 4. Mengetahui tindakan untuk kondisi krisis Depresi Asuhan Keperawatan pada klien dengan kecemasan 1. Definisi Emergency Psychiatric Nursing 2. Triage Mental Health Nursing 3. Definisi crisis 4. Phase of crisis 5. Managements Crisis 6. Special Case in Emergency Psychiatric Nursing : Suicide Anger/ Aggression mencegah munculnya kecemasan 4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk kecemasan 5. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada klien dengan anxiety disorder 1. Mahasiswa memahami emergency psychiatric nursing 2. Mahasiswa mampu melakukan triage mental health nursing 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tingkatan crisis 4. Mahasiswa mampu mendiskusikan tujuan dari manajement krisis 5. Mahasiswa mampu menentukan penanganan krisis pada kasus emergency psychiatric nursing M. Rosyidul Ibad, M.Kep 4. Gangguan Orientasi Realta (Halusinasi dan Waham) 1. Memahami definisi waham 2. Memehami penyebab waham 3. Memahami proses terjadinya waham 4. Memahami jenis-jenis waham 5. Memahami asuhan keperawatan klien waham Gangguan Orientasi Realita : Halusinasi dan Waham Pengertian Halusinasi dan Waham Faktor predisposisi dan presipitasi halusinasi dan waham Tanda dan gejala halusinasi dan waham Jenis halusinasi dan waham Psikopatologi halusinasi dan waham Asuhan keperawatan klien 1. Mahasiswa mampu mendefinisikan waham 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi penyebab waham 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala waham 4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya waham 5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis waham 6. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan klien dengan waham M. Rosyidul Ibad, M.Kep

19 5. Asuhan Keperawatan pad Pasien dengan Perilaku Kekerasan (PK) 1. Memahami definisi PK 2. Memehami penyebab PK 3. Memahami proses terjadinya PK 4. Memahami jenis-jenis PK 5. Memahami asuhan keperawatan klien PK dengan halusinasi dan waham SPTK pasien dengan gangguan orientasi realita : halusinasi dan waham Perilaku Kekerasan Pengertian PK Faktor predisposisi dan presipitasi PK Tanda dan gejala agresif-amuk Jenis PK Psikopatologi PK Asuhan keperawatan klien dengan PK SPTK pasien dengan gangguan PK 1. Mahasiswa mampu mendefinisikan PK 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi penyebab PK 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala PK 4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya PK 5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi jenis PK 6. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan klien dengan PK 2. Skill Lab No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Dosen 1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien perilaku kekerasan (PK) 2. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien Halusinasi Jumlah Aktivitas Belajar Minggu I : Kuliah Pengantar : 10 jam Skill Lab : 6 jam Total : 16 jam Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase-fase komuniksi terapeutik pada pasien perilaku kekrasan (PK) Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase-fase komuniksi terapeutik pada pasien Halusinasi SPTK pada Pasien PK SPTK pada Pasien HAlusinasi Fasilitator kelompok Fasilitator kelompok

20 UNIT BELAJAR 2 (Sumber: Aktifitas Pembelajaran Minggu 2 : 1. Kuliah Pengantar No Kompetensi Dasar 1. Keutamaan Dzikir 2. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan DPD dan RBD 3. Asuhan Keperawatan Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Dosen 1. Mengenal dzikir 2. Memahami hukum Berdzikir 3. Memahami tatacara berdzikir 4. Memahami pengaruh dan manfaat dzikir bagi kesehatan fisik, jiwa dan spiritual 1. Memahami definisi DPD dan RBD 2. Memehami penyebab DPD dan RBD 3. Memahami proses terjadinya DPD dan RBD 4. Memahami rentang DPD dan RBD 5. Memahami asuhan keperawatan klien DPD dan RBD 1. Memahami definisi HDR 1. Mengenal Dzikir 2. Hukum Berdzikir 3. Tatacara Dzikir 4. Pengaruh dan Manfaat Dzikir bagi Kesehatan fisik, jiwa dan spiritual Resiko Bunuh Diri Pengertian, macam dan teori bunuh diri Definisi DPD Faktor predisposisi dan presipitasi terjadinya bunuh diri dan DPD Psikopatologi RBD Rentang respon melindungi diri dan perilaku bunuh diri Asuhan keperawatan pada klien dengan perilaku RBD SPTK pasien dengan DPD dan RBD Harga Diri Rendah Pengertian HDR 1. Mahasiswa mampu mengenal dzikir 2. Mahasiswa mampu memahami hukum Berdzikir 3. Mahaiswa mampu memahami tatacara berdzikir 4. Mahasiswa mampu memahami pengaruh dan manfaat dzikir bagi kesehatan fisik, jiwa dan spiritual 1. Mahasiswa mampu mendefinisikan DPD dan RBD 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi penyebab DPD dan RBD 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala DPD dan RBD 4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya DPD dan RBD 5. Mahasiswa mampu menjelaskan rentang respon DPD dan RBD 6. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan klien dengan DPD dan RBD 1. Mahasiswa mampu mendefinisikan HDR Hj. Rukmiini M. Rosyidul Ibad, M.Kep Tutu April Ariani,

21 pada Pasien dengan HDR 4. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Isolasi Sosial 2. Memahami penyebab HDR 3. Memahami proses terjadinya HDR 4. Memahami tanda gejala HDR 5. Memahami asuhan keperawatan klien HDR 1. Memahami definisi Isos 2. Memahami penyebab Isos 3. Memahami proses terjadinya Isos 4. Memahami tanda gejala Isos 5. Memahami asuhan keperawatan klien Isos Faktor predisposisi dan presipitasi HDR Psikopatologi HDR Tanda dan gejala HDR Asuhan keperawatan klien dengan HDR SPTK pasien dengan gangguan HDR Isolasi Sosial Pengertian Isos Faktor predisposisi dan presipitasi Isos Psikopatologi Isos Tanda dan gejala Isos Asuhan keperawatan klien dengan Isos SPTK pasien dengan gangguan Isos 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi penyebab HDR 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala HDR 4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya HDR 5. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan klien dengan HDR 1. Mahasiswa mampu mendefinisikan Isos 2. Mahasiswa mampu mengidentifikasi penyebab Isos 3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi tanda dan gejala Isos 4. Mahasiswa mampu menjelaskan proses terjadinya Isos 5. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan klien dengan Isos S.Kp., M.Kes Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes 2. Skill Lab No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Dosen 1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien waham 2. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien HDR 3. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien Isolasi Sosial 3. Tutorial Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase-fase komuniksi terapeutik pada pasien waham Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase-fase komuniksi terapeutik pada pasien HDR Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase-fase komuniksi terapeutik pada pasien Isolasi Sosial SPTK pada Pasien Waham SPTK pada Pasien HDR SPTK pada Pasien Isolasi Sosial Fasilitator kelompok Fasilitator kelompok Fasilitator kelompok No Topik Durasi Pengampu Departemen 1. Bipolar Disorder 4 jam Tim Blok Keperawatan Jiwa Program Studi S1 Keperawatan

22 Jumlah Aktivitas Belajar Minggu 2 : Kuliah Pengantar : 8 jam Skill Lab : 9 jam Tutorial : 4 jam Total : 21 jam

23 UNIT BELAJAR 3 (Sumber: Aktifitas Pembelajaran Minggu 3 : 1. Kuliah Pengantar Kompetensi No Dasar 1. Psikiatri 1 (Skizofrenia dan Gangguan Mental Organik) Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Dosen 1. Memahami definisi skizofrenia dan ganguan mental organik 2. Memahami penyebab skizofrenia dan gangguan mental organik 3. Memahami tanda dan gejala skizofrenia dan gangguan mental organik 4. Memahami jenis-jenis skizofrenia dan gangguan mental organik 5. Memahami patofisiologi skizofrenia dan gangguan mental organik 6. Memahami penatalaksana an pasien dengan skizofrenia dan gangguan mental organik 1. Definisi skizofrenia dan ganguan mental organik 2. Penyebab skizofrenia dan gangguan mental organik 3. Tanda dan gejala skizofrenia dan gangguan mental organik 4. Jenis-jenis skizofrenia dan gangguan mental organik 5. Patofisiologi skizofrenia dan gangguan mental organik 6. Penatalaksanaan pasien dengan skizofrenia dan gangguan mental organik 1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi skizofrenia dan ganguan mental organik 2. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab skizofrenia dan gangguan mental organik 3. Mahaiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala skizofrenia dan gangguan mental organik 4. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis skizofrenia dan gangguan mental organik 5. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi skizofrenia dan gangguan mental organik 6. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan pasien dengan skizofrenia dan dr. Iwan Sys, Sp. KJ

24 2. Terapi Modalitas dalam Keperawatan Jiwa 1. Memahami definisi terapi modalitas 2. Memahami jenis-jenis terapi modalitas 3. Memahami manfaat terapi modalitas dalam keperawatan 4. Memahami peran perawat dalam pemberian terapi modalitas 1. Definisi terapi modalitas 2. Jenis-jenis terapi modalitas 3. Manfaat terapi modalitas dalam keperawatan 4. Peran perawat dalam pemberian terapi modalitas gangguan mental organik 1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi terapi modalitas 2. Mahasiswa mampu menyebutkan jenis-jenis terapi modalitas 3. Mahasiswa mampu menjelaskan manfaat terapi modalitas dalam keperawatan 4. Mahasiswa mampu menjelaskan peran perawat dalam pemberian terapi modalitas Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes 2. Skill Lab No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Dosen 1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan keperawatan pada pasien DPD dan RBD 2. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tindakan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) 3. Tutorial Mahasiswa mampu mendemonstrasikan fase-fase komuniksi terapeutik pada pasien DPD dan RBD Mahasiswa mampu mendemonstrasikan terapi aktivitas kelompok (TAK) pada berbagai kasus keperawatan jiwa SPTK pada Pasien DPD dan RBD Terapi Aktivitas Kelompok No Topik Durasi Pengampu Departemen 1. Lost and Grief (Konsep Kehilangan dan Berduka) 4. Ujian Topik 4 jam Tim Blok Keperawatan Jiwa Program Studi S1 Keperawatan No Ujian Topik Durasi Pengampu Materi 1. Ujian Topik 1 2 jam Tim Blok KP 1, 2, 3, 4 dan 5 Fasilitator kelompok Fasilitator kelompok Jumlah Aktivitas Belajar Minggu 2 : Kuliah Pengantar : 4 jam Skill Lab : 6 jam Tutorial : 4 jam Ujian Topik : 2 jam Total : 16 jam

25 UNIT BELAJAR 4 (Sumber:// Aktifitas Pembelajaran Minggu 4 : 1. Kuliah Pengantar Kompetensi No Dasar 1. Psikiatri 2 (Gangguan Kepribadian dan Gangguan Mood) Indikator Materi Pokok Pengalaman Belajar Dosen 1. Memahami definisi gangguan kepribadian dan gangguan mood. 2. Memahami penyebab skizofrenia dan gangguan mental organik 3. Memahami tanda dan gejala skizofrenia dan gangguan mental organik 4. Memahami jenis-jenis skizofrenia dan gangguan mental organik 5. Memahami patofisiologi skizofrenia dan gangguan mental organik 6. Memahami penatalaksana an pasien dengan skizofrenia dan gangguan mental organik 1. Definisi gangguan kepribadian dan gangguan mood. 2. Penyebab gangguan kepribadian dan gangguan mood. 3. Tanda dan gejala gangguan kepribadian dan gangguan mood. 4. Jenis-jenis gangguan kepribadian dan gangguan mood. 5. Patofisiologi gangguan kepribadian dan gangguan mood. 6. Penatalaksanaan pasien dengan gangguan kepribadian dan gangguan mood. 1. Mahasiswa mampu menyebutkan definisi gangguan kepribadian dan gangguan mood. 2. Mahasiswa mampu menyebutkan penyebab gangguan kepribadian dan gangguan mood. 3. Mahaiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala gangguan kepribadian dan gangguan mood. 4. Mahasiswa mampu membedakan jenis-jenis gangguan kepribadian dan gangguan mood. 5. Mahasiswa mampu menjelaskan patofisiologi gangguan kepribadian dan gangguan mood. 6. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan dr. Iwan Sys, Sp. KJ

26 2. Proses Asuhan Keperawatan Jiwa 1 1. Mampu memahami pengkajian keperawatan jiwa 2. Mampu menganlisa masalah keperawatan jiwa 3. Mampu menentukan diagnose dan membuat pohon diagnose 1. Pengkajian Keperawatan jiwa 2. Analisa Masalah keperawatan jiwa 3. Diagnosa dan Pohon diagnose keperawatan jiwa 4. pasien dengan gangguan kepribadian dan gangguan mood. 1. Mahasiswa mampu untuk membuat pengkajian keperawatan jiwa 2. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi masalah keperawatan jiwa yang muncul 3. Mahasiswa mamapu untuk membuat diagnose dan pohon diagnose 4. Rus Yuliati, S.Kep., Ns 3. Proses Asuhan Keperawatan Jiwa 2 1. Mampu merencanakan perencanaan keperawatan jiwa 2. Mampu memahami intervensi keperawatan jiwa 3. Mampu memahami evaluasi keperawatan jiwa 4. Mampu menyusun Analisa Proses Interaksi (API) 1. Perencanaan Keperawatan jiwa 2. Intervensi keperawatan jiwa 3. Evaluasi keperawatan jiwa 4. Analisa Proses Interaksi (API) 1. Mahasiswa mampu untuk membuat perencanaan tindakan keperawatn jiwa 2. Mahasiswa mampu untuk menyebutkan pemberian intervensi keperawatan jiwa 3. Mahasiswa mampu menyebutkan evaluasi keperawatan jiwa 4. Mahasiswa mampu menyusun Analisa Proses Interaksi (API) Rus Yuliati, S.Kep., Ns 2. Skill Lab No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Dosen 1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan proses dan dokumentasi keperawatan jiwa 3. Tutorial Mahasiswa mampu mendemonstrasikan proses dan dokumentasi keperawatan jiwa Proses dan Dokumentasi asuhan keperawatan jiwa No Topik Durasi Pengampu Departemen 1. Gangguan Somatoform 4 jam Tim Blok Keperawatan Jiwa Program Studi S1 Keperawatan Fasilitator kelompok

27 4. Fieldtrip Tema Kegiatan mahasiswa Penyaji Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Jiwa 1. Melakukan Pengkajian 2. Menyusun perencanaan tindakan keperawatan 3. Ujian/Evaluasi Komunikasi Terapeutik pada klien gangguan neurobehaviour Fasilitator kelompok 5. Project Based Learning No Tujuan Pembelajaran Materi Pokok Dosen 1. Mahasiswa mampu membuat dan mendemonstrasikan media peraga pendidikan berupa alat dan media terapi pada pasien gangguan jiwa (restrain dan kartu TAK) 1. Alat restrain pada pasien gangguan jiwa 2. Kartu TAK sebagai media terapi aktivitas kelompok pada pasien gangguan jiwa Nurul Aini, M.Kep Jumlah Aktivitas Belajar Minggu 2 : Kuliah Pengantar : 6 jam Skill Lab : 3 jam Tutorial : 4 jam Fieltrip : 3 jam Pleno PjBL : 2 jam Total : 18 jam

28 UNIT BELAJAR 5 Aktifitas Pembelajaran Minggu 5 : 1. Discovery Learning Movie (Sumber:// No Tujuan Pembelajaran Durasi Penyaji Mahasiswa mampu mambuat resume berdasarkan kasus dalam film. 2. Mahasiswa mampu menganalisa gangguan jiwa sesuai gejalan berdasarkan film. 3. Mahasiswa mampu menjelaskan penatalaksanaan farmakologis dan 4 jam Fasilitator kelompok non farmakologis (terapi modalitas) pada gangguan jiwa berdasarkan film. 4. Mahasiswa mampu mempresentasikan laporan analisa film. 2. Presentasi Jurnal No Tujuan Pembelajaran Materi Pokok Dosen 1. Mahasiswa mampu melakukan analisa jurnal keperawatan jiwa berdasarkan metode CASP (PICO/ PIO) 3. Ujian Topik Jurnal Internasional Keperawatan Jiwa dari tahun Tutu April Ariani, S.Kp., M.Kes No Ujian Topik Durasi Pengampu Materi 1. Ujian Topik 2 2 jam Tim Blok KP 6, 7, 8, 9 dan Ujian Topik 3 2 jam Tim Blok KP 11, 12, 13 dan Objective Structure Clinical Exam/ OSCE (Cinical Evaluation) No Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Dosen 1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan SPTK pada 7 diagnosa utama pasien gangguan jiwa (komunikasi terapeutik) Jumlah Aktivitas Belajar Minggu 2 : Discovery Learning Movie : 4 jam Presentasi Jurnal : 2 jam Ujian Topik : 4 jam OSCE : 3 jam Total : 13 jam Mahasiswa mampu mendemonstrasikan SPTK pada 7 diagnosa utama pasien gangguan jiwa (komunikasi terapeutik) SPTK pada 7 diagnosa utama pasien gangguan jiwa Fasilitator kelompok

29 BAB III PENUTUP Blok 11 dilaksanakan selama 5 minggu. Aktivitas belajar dilaksanakan selama 4 minggu dan minggu terakhir terdapat proses evaluasi, telah memberikan pemahaman dan pembelajaran baru tentang konsep dan aplikasi, khususnya bagi mahasiswa S1 Keperawatan FIKES UMM. Melalui berbagai aktivitas pembelajaran yang diberikan, diharapkan akan meningkatkan fungsi kognitif, afektif dan psikomotor, critical thinking dan analisa masalah serta pembelajaran dini (early exposure) sebagaimana konsep student center learning untuk mendorong mahasiswa agar memotivasi diri sendiri dan berupaya keras untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Harapan kami, dengan adanya buku Panduan Blok 11 dapat menjadi panduan bagi penyusunan blok berikutnya sehingga dapat melaksanakan pembelajaran KBK dengan baik sehingga mahasiswa sebagai peserta didik dapat mencapai kompetensi maksimal yang berdampak pada peningkatan kualitas lulusan Fikes UMM. Akhirnya, masukan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan demi kesempurnaan penyusunan panduan pada Blok berikutnya.

30 DAFTAR PUSTAKA Ariani, Tutu. A. (2012). Sistem Neurobehavior. Jakarta : Salemba Medika. Boyd, M.A & Nihart, M.A, (1998). Psychiatric Nursing Contemporary Practice, Edisi 9th, Lippincott-Raven Publishers, Philadelphia Fortinash, Katherine M.&Patricia A. Holoday Worret. (2011). Psychiatric Mental Health Nursing. Missouri : Elsevier, Mosby Johnson, B.S, (1995). Psichiatric-Mental Health Nursing Adaptation and Growth, Edisi 2th, J.B Lippincott Company, Philadelphia Keliat, B.A, dkk, (1997). Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, Ed I, EGC, Jakarta Keliat, Budi Anna & Akemat. (2010). Model Praktik Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta : EGC Kusuma, W, (1997). Dari A Sampai Z Kedaruratan Psikiatrik Dalam Praktek, Ed I, Professional Books, Jakarta Maramis, W.F. (1995). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga University Press Maslim, Rusdi. (1996). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta : UI Press Nurjannah, Intansari. (2005). Komunikasi Keperawatan : Dasar-Dasar Komunikasi bagi Perawat Cetakan Pertama. Yogyakarta : Mocomedika O Brien, Patricia, et.all. (2008). Psychiatric Mental Health Nursing: An Introduction to Theory and Practice. Washington DC : Jones & Bartlett Learning Rawlins, R.P & Heacock, P.E (1988). Clinical Manual of Psychiatric Nursing, Edisi 1th, The C.V Mosby Company, Toronto Saddock, Benjamin J and Virginia A. Saddock Buku Ajar Psikiatri Klinis Ed. 2 (Terjemahan). Jakarta: EGC Stuart, G.W & Sundeen, S.J, (1998). Buku Saku Keperawatan Jiwa (terjemahan). Edisi 3, EGC, Jakarta TIM KBK AIPNI (2010). Kurikulum Pendidikan Ners : Implementasi Kurikulum KBK. Jakarta : AIPNI Tim Penyusun. (2008). Buku Panduan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi. Jakarta : Direktorat Akademik, Dirjen DIKTI

31 Townsend, M.C, (1998). Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikitari (terjemahan), Edisi 3, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Townsend, Mary. C. (2004). Buku Saku Pedoman Obat dalam Keperawatan Psikiatri E/2. Jakarta : EGC Townsend, Mary. C. (2015). Company Psychiatric Mental Helath Nursing. Philadelphia: Davis Videbeck, Sheila. L. (2006). Psychiatric Mental Health Nursing. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins

32 Lampiran 1 PEDOMAN FIELD TRIP A. Tujuan Pembelajaran 1. Setelah menyelesaikan praktik ini, mahasiswa mampu menampilkan pemberi pelayanan/ asuhan keperawatan gangguan system neurobehaviour dengan menggunakan komunikasi keperawatan terapeutik, penggunaan diri secara terpeutik, intervensi kolaborasi melalui pendekatan proses keperawatan, pada kasus-kasus: a) Gangguan alam perasaan (mania dan depresi) b) Perubahan proses piker: waham c) Perubahan sensori persepsi: halusinasi d) Harga diri rendah e) Gangguan hubungan sosial: menarik diri f) Perilaku kekerasan g) Percobaan bunuh diri 2. Mengembangkan rasa percaya diri dalam melakukan pelayanan/ asuhan keperawatan jiwa. 3. Menyimulasikan salah satu bentuk terapi modalitas sesuai dengan kasus yang dijumpai. 4. Melaporkan hasil praktikanya dalam bentuk laporan. B. Bentuk Kegiatan Field Trip yang dilakukan dengan langsung melakukan kunjungan ke UPT RSEP Pasuruan Pasuruan. C. Sasaran Mahasiswa semester IV yang sedang menempuh blok Keperawatan Kesehatan Jiwa, PSIK FIKES UMM. D. Tata Tertib 1. Mahasiswa melaksanakan field trip sesuai jadwal yang telah ditentukan 2. Mahasiswa wajib hadir di lokasi pemberangkatan, maksimal 15 menit sebelum menuju lokasi field trip 3. Mahasiswa wajib berkoordinasi dengan fasilitator sebelum, selama dan sesudah pelaksanaan field trip 4. Mahasiswa wajib menggunakan seragam selama pelaksanaan field trip 5. Mahasiswa yang tidak berseragam dilarang mengikuti field trip dan dinyatakan tidak hadir 6. Mahasiswa wajib mematuhi peraturan rumah sakit tujuan selama kegiatan field trip 7. Mahasiswa dilarang membuat gaduh selama kegiatan field trip 8. Mahasiswa membuat resume/rangkuman hasil observasi dan serahkan 1 hari setelah field trip 9. Mahasiswa mengumpulkan lembar ekspedisi field trip dengan ditandatangani oleh fasilitator lahan dan akademik

33 E. Deskripsi tugas mahasiswa 1. Kelompok: 1. Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang telah ditunjuk 2. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada klien berdasarkan hasil pengkajian 3. Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun 4. Melaksanakan Terapi Modalitas pada klien sesuai dengan kasus yang telah ditunjuk 2. Individu: Membuat laporan Activity Daily Living (ADL) selama melakukan aktivitas fieldtrip. F. Aktifitas Kegiatan JAM KEGIATAN PEMBIMBING LAP* ) FASILITATOR* ) Serah terima mahasiswa Pre conference Pembagian kelompok Pembekalan pembimbing lapangan Interaksi dengan klien Pengkajian klien Intervensi keperawatan Terapi Aktifitas Kelompok sesuai dengan kelompok klien yang diasuh Post conference evaluasi Field Trip Mendampingi mahasiswa dan memberikan pengarahan Mendampingi/ mengarahakan mahasiwa Memberikan penilaian Mendampingi/ mengarahakan mahasiwa Memberikan feed back pada mahasiswa Mendampingi mahasiswa dan memberikan pengarahan Mendampingi/ mengarahakan mahasiwa Memberikan penilaian Mendampingi/ mengarahakan mahasiwa Memberikan penilaian Memberikan penilaian dan feed back pada mahasiswa G. Laporan dan Evaluasi 1. Laporan/ resume dibuat per mahasiswa, dijilid menjadi 1 bendel dalam 1 kelompok dengan ketentuan : Cover laporan dengan Buffalo warna SILVER, JILID LANGSUNG. Halaman judul dalam berisi pengesahan ditulis dengan Font Times New Roman: 14 Bagian isi ditulis dengan Font Times New Roman: 12, kertas HVS ukuran A4. 2. Pedoman penyusunan isi laporan Field Trip: Laporan Pendahuluan sesuai dengan kasus yang dirawat Laporan kasus hasil penerapan asuhan keperawatan Strategi Pelaksanaan I (SP 1) sesuai dengan kasus yang diasuh Daftar pustaka Lampiran: Activity Daily Living seluruh anggota kelompok 3. Laporan dikumpulkan pada TIM Blok 12, 1 (satu) hari setelah kegiatan maksimal jam Keterlambatan pengumpulan laporan nilai dikurangi 10 point

34 5. Setiap aktivitas di lapangan akan didokumentasikan oleh pembimbing, yang akan dimasukkan sebagai unsur penilaian. 6. Keseriusan dalam membuat laporan merupakan salah satu unsur penilaian. Contoh: LAPORAN FIELD TRIP Rehabilitasi Sosial Eks Psikotik Pasuruan Senin, 25 April 2016 Oleh Kelompok PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

35 Lampiran 2 INDIKATOR PENILAIAN FIELD TRIP NO PENILAIAN DESKRIPSI SKOR Mengikuti kegiatan tepat waktu awal sampai akhir kegiatan 20 1 Kehadiran Terlambat dan mengikuti kegiatan sampai akhir 15 (20%) Mengikuti kegiatan tidak sampai akhir 10 Tidak mengikuti kegiatan Sikap dan penampilan (20%) Aktivitas (50%) Resume /Laporan (10%) Mampu berinteraksi dan berpenampilan rapi/sopan 20 Mampu berinteraksi namun penampilan kurang rapi/sopan 15 Kurang mampu berinteraksi dan penampilan kurang rapi/sopan 10 Tidak serius dan penampilan tidak rapi/sopan 5 Aktif dan Kreatif 50 Kreatif tetapi kurang aktif 35 Aktif tetapi kurang kreatif 20 Pasif 0 Resume/laporan sesuai dengan tujuan pembelajaran % 10 Resume/laporan sesuai dengan tujuan pembelajaran 70-80% 7 Resume/laporan sesuai dengan tujuan pembelajaran 50-60% 5 Resume/laporan diluar tujuan pembelajaran 0 Keterangan : Aktif dan Kreatif : Berperan aktif selama Field Trip dan mampu menerapkan proses keperawatan pada klien yang dihadapi Kreatif tetapi kurang aktif : Menerapkan proses keperawatan pada klien tetapi tidak menunjukkan keaktifan selama Field Trip Aktif tetapi kurang kreatif : Menunjukkan keaktifan selama Field Trip tetapi tidak mampu menerapkan proses keperawatan pada klien yang dihadapi Pasif : Tidak menunjukkan keaktifan selama Field Trip dan tidak mampu menerapkan proses keperawatan pada klien yang dihadapi

36 Lampiran 3 PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN PRESENTASI JURNAL BLOK KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA 1. KETENTUAN KEGIATAN MAHASISWA a. Mahasiswa diwajibkan untuk memahami instruksi dari tiap-tiap PJMK (Penanggung Jawab Mata Kuliah) blok tentang topik/ fokus jurnal penelitian yang akan dipresentasikan b. Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan konsultasi judul penelitian yang dipilih kepada masing-masing fasilitator, dan setelah mendapatkan persetujuan segera mendaftarkan judulnya kepada PJMK Blok untuk menghindari duplikasi judul penelitian dengan kelompok yang lain c. Mahasiswa diwajibkan untuk melakukan konsultasi dalam proses penyusunan baik makalah maupun presentasi minimal 5 kali yang ditunjukkan dengan jurnal konsultasi terlampir (metode, waktu dan tempat konsultasi berdasarkan kesepakatan antara mahasiswa dan fasilitator) d. Masing-masing mahasiswa sebagai bagian dari kelompok diharapkan untuk berpartisipasi aktif dalam proses penyusunan makalah sampai dengan sesi presentasi, partisispasi aktif tiap-tiap anggota kelompok didokumentasikan dalam lembar portofolio/ Log book (narasi proses kegiatan pengerjaan dari awal sampai dengan akhir) 2. KETENTUAN TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN a. Dalam blok ini, mahasiswa melakukan tugas analisis jurnal sebanyak 2 kali. Topik jurnal adalah Evidence based nursing pada pasien dengan gangguan sistem pernafasan b. Penelitian yang dipilih hendaknya memenuhi kaidah sistematika penelitian pada umumnya ( terdapat judul, tujuan, desain/ metode penelitian, populasi/ sample penelitian, analisa data dan hasil penelitian) berasal dari data base yang terpercaya/bukan blog pribadi mapun artikel, tahun publikasi jurnal penelitian diharuskan maksimal 5 tahun terakhir dan berkaitan dengan area keperawatan. c. Adapun contoh database yang menyediakan free online journals (full text) diantaranya adalah sebagai berikut: :%22nursing%22,%22default_operator%22:%22AND%22}}}#.U_3CavmSxG4 d. Tidak ada kriteria khusus untuk metodologi penelitian. Mahasiswa bisa memilih penelitian dengan desain deskriptif,survey, komparatif, korelasional, maupun eksperimen, baik quantitatif maupun qualitatif, termasuk juga didalamnya literature review ataupun systematic review

37 e. Proses pemaparan jurnal penelitian pada bab pembahasan adalah dengan menggunakan metode PICO (Patient/ Population Intervention Comparator/ Control Outcome) f. Penelitian yang dipilih kemudian dipaparkan secara tertulis dalam bentuk makalah dengan ketentuan sebagai berikut ini: SISTEMATIKA PENULISAN MAKALAH DAN PENJELASANNYA Halaman - Cover Halaman - Lembar Pengesahan Halaman - Kata Pengantar Halaman Daftar isi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jelaskan alasan kuat / logika dalam memilih judul penelitian, misalnya dengan mengidentifikasi permasalahan utama dan faktor-faktor penyebabnya, jelaskan tingkat keparahan masalah/ kegawatannya berhubungan dengan luasnya masalah, dampak masalah dan keterbatasan sumber/ kemampuan untuk mengatasi masalah tersebut. Paparkan dengan jelas bagaimana penelitian yang anda pilih dapat menjawab permasalahan tersebut diatas 1.2 Tujuan Penulisan 1.3 Bisa salah satu atau lebih dari tujuan berikut ini. Jika anda mendapatkan tujuan/ informasi lebih maka tambahkan Memaparkan informasi terkini dengan evidence based di area keperawatan terkait dengan topik tertentu Memberikan penjelasan tentang temuan terbaru atau inovasi di dunia keperawatan ( sebutkan spesifik sesuai topik anda) Meningkatkan critical thinking tentang manfaat hasil penelitian tersebut bagi dunia keperawatan BAB II JURNAL PENELITIAN Pada bab ini cantumkan full text dari penelitian yang anda pilih. Anda tidak harus menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. BAB III PEMBAHASAN 1.1 Profile Penelitian: Judul penelitian: Pengarang/ Author/s: Sumber/ Source: contoh : Journal of Nursing (J NURS (CHINA)), 2014 Jun; 61 (3): (12 ref) Major/ Minor subject (Key Words): Abstract: Tanggal Publikasi 1.2 Deskripsi penelitian berdasarkan metode PICO: Tujuan penelitian:

38 Desain penelitian: Populasi/ sample: Intervention/ Perlakuan oleh peneliti terhadap samplenya* (Jika ada), jika tidak ada dapat dipaparkan proses collecting data yang dilakukan Comparator/Kelompok kontrol dengan intervensi yang berbeda* (Jika ada), bisa dari penelitian yang sama ataupun penelitian dari jurnal lain dengan ketentuan variabel yang diteliti adalah sama Outcomes/ Findings/ Hasil Penelitian: Kelebihan-Kelemahan penelitian / Strength-Limitation of the study *(jika ada/ jika penjelasan tentang hal ini tidak terpapar dalam jurnal penelitian secara khusus maka biasanya dapat ditemukan pada bagian pembahasan/ Discussion atau kesimpulan/conclusion Manfaat Hasil Penelitian bagi Keperawatan: Manfaat Praktis: bagaimana hasil penelitian ini dapat diaplikasikan menjadi inovasi dalam praktek keperawatan Manfaat Teoritis: bagaimana hasil penelitian ini mampu memperkaya / memperbaiki / mengembangkan ilmu/ teori-teori keperawatan BAB IV PENUTUP Kesimpulan Saran Lampiran Daftar Pustaka: Minimal 5 referensi dalam daftar pustaka termasuk jurnal penelitian yang digunakan Lampiran porto folio/ log book proses kegiatan anggota kelompok dalam penyusunan makalah Lampiran konsultasi jurnal 3. KETENTUAN EVALUASI a. Aspek penilaian dalam presentasi jurnal penelitian meliputi hal-hal berikut ini: No Aspek yang dinilai dan bobot 1 Makalah (30%) Indikator penilaian 1. Tampilan / sistematika secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan (Score max: 15) 2. Latar Belakang masalah menjelaskan dengan sistematis logika pemilihan judul penelitian (Score max: 15) 3. Tujuan Penulisan relevan dengan outcomes (Score max: 10) 4. Pemaparan pada bab pembahasan sesuai dengan content dalam jurnal/mampu menempatkan informasi dengan tepat (Score max : 20) 5. Identifikasi kelebihan/ kelemahan penelitian dilakukan dengan tepat (Score max: 10) 6. Mampu menganalisis dengan baik implikasi hasil penelitian bagi Score max Score Wewenang pemberian nilai 100 Fasilitator

39 keperawatan (Score max: 20) 7. Kesimpulan relevan dengan hasil penelitian, sedangkan saran linier dengan manfaat penelitian (Score max: 10) 2 Partisipasi Bagaimana masing-masing anggota 100 Fasilitator aktif anggota kelompok (15%) mengambil peran dalam proses penyusunan makalah dijelaskan secara jujur dan operasional Porto folio/ Log Book (Nilai Individu) 3 Time Ketepatan waktu dalam pengumpulan 100 Fasilitator management (10%) Makalah (setiap keterlembatan per-1 jam, nilai berkurang 5 point) 4 Konsultasi (15%) Minimal dilakukan 5 kali mulai dari penetapan judul dan revisi dilakukan sesuai masukan dari fasilitator 100 Fasilitator 5 Presentasi (30%) 1. Media yang digunakan (Bobot : 15) : Desain slide Sistematika slide Pilihan huruf dan penyajiannya Kontras Warna 100 Dosen Pembina Pleno 2. Penyampaian/ presentasi (Bobot : 35): Suara Penguasaan materi Kepercayaan diri Kelancaran Pengelolaan waktu Diskusi dilakukan dengan baik 3. Makalah ( aspek penilaian sebagaimana diatas) (Bobot : 25) 4. Nilai Individu: Performance/ Partisipasi Individu (Anggota kelompok) secara umum dalam sesi presentasi, baik sebagai kelompok penyaji maupun b. Total score diperoleh dari : (Nilai Makalah x(30%)+( Nilai Partisipasi aktif anggota kelompok x 15%)+(Nilai Time managment x 10%) + ( Nilai Konsultasi x 15%)+(Nilai presentasi x 30%) 100

40 Contoh laporan: LAPORAN ANALISA JURNAL (JUDUL JURNAL) Oleh Kelompok PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016 Laporan dijilid menjadi 1 bendel dalam 1 kelompok dengan ketentuan : Halaman sampul laporan dengan (BUFFALO WARNA SILVER), JILID LANGSUNG Halaman judul dalam berisi pengesahan ditulis dengan Font Times New Roman 14 dan bagian isi ditulis dengan Font Times New Roman: 12, spasi 1,5; kertas HVS ukuran A4. NOTE : 1. Tugas analisa jurnal HANYA 1 jurnal masing-masing kelompok. 2. JURNAL yang dianalisa adalah JURNAL DI BIDANG KEPERAWATAN JIWA 3. Jurnal Internasional terbitan Tahun DIUTAMAKAN Jurnal dengan INTERVENSI KEPERAWATAN JIWA

41 Lampiran 4 PEDOMAN PENYUSUNAN PROPOSAL PROJECT BASED LEARNING (PjBL) Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah metode pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum (Kemendikbud, 2013). PjBL adalah metode pembelajaran dimana mahasiswa menerima pengetahuan dan ketrampilan baru melalui suatu tahapan pembelajaran yang sistematis untuk pada akhirnya dapat menghasilkan suatu rancangan, model, prototipe atau produk. TUJUAN 1. Menjamin pelaksanaan dan evaluasi PJBL berjalan sesuai peraturan yang sudah ditetapkan agar diperoleh hasil belajar yang optimal. 2. Diharapkan setelah mengikuti metode pembelajaran PJBL, maka mahasiswa mampu: a. Melakukan pengelolaan informasi dengan evidence based di area keperawatan terkait dengan mata kuliah atau pokok bahasan tertentu b. Meningkatkan critical thinking tentang permasalahan yang di temukan dan dapat memberikan kontribusi pada pemecahan masalah. KETENTUAN KEGIATAN BAGI PROGRAM STUDI 1. Prodi mengatur keleluasaan pelaksanaan PJBL dan menyediakan sarana dan prasarana yang memadai 2. Prodi melakukan monitoring kesesuaian materi/tema/produk dengan metode PJBL dan dengan tujuan pembelajaran di setiap blok/mk KETENTUAN KEGIATAN BAGI PJ BLOK/MK 1. PJ BLOK/MK menyediakan panduan pengerjaan PJBL dan materi (memberikan topik umum atas dasar sasaran belajar dan permasalahan yang sedang berkembang di masyarakat) beserta evaluasi harus sudah siap sebelum kegiatan pembelajaran dimulai 2. PJ BLOK/MK memonitoring pelaksanaan dan evaluasi PJBL 3. PJ BLOK/MK memiliki keputusan darurat sehubungan dengan pemilihan fasilitator dan dosen pleno. PJ BLOK/MK memperhatikan urutan sebagi berikut : dosen sesuai ketentuan prodi yang telah mengikuti sosialisai, dosen dalam departemen bersangkutan, PJ BLOK. KETENTUAN KEGIATAN BAGI FASILITATOR 1. Fasilitator diwajibkan mengikuti proses sosialisasi PJBL 2. Fasilitator diwajibkan mendampingi di seluruh proses pengerjaan PJBL 3. Jika fasilitator berhalangan hadir pada pelaksanaan-pendampingan PJBL, diwajibkan memberitahukan kepada PJMK. 4. Fasilitator wajib mengeluarkan mahasiswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan (baik pelanggaran tata tertib berpakaia maupun tata tertib pelaksaan)

42 KETENTUAN KEGIATAN BAGI DOSEN PLENO 1. Dosen Pleno diwajibkan mengikuti proses sosialisasi, sehingga terdapat kesamaan persepsi pada materi PJBL. 2. Dosen Pleno PJBL mengajar sesuai dengan jadwal pelaksanaan pleno PJBL 3. Dosen pleno melakukan monitoring kehadiran mahasiswa dengan memastikan semua mahasiswa yang hadir telah membubuhkan tanda tangan dan mencocokkan jumlah mahasiswa yang hadir dengan jumlah tanda tangan yang ada. 4. Dosen Pleno diharapkan member evaluasi yang bersifat rekomendasi untuk perbaikan berikutnya. 5. Dosen Pleno wajib mengeluarkan mahasiswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan (baik pelanggaran tata tertib berpakaia maupun tata tertib pelaksaan) KETENTUAN KEGIATAN BAGI MAHASISWA 1. Pelaksanaan PJBL tidak ditentukan oleh waktu. Tapi dibatasi waktu pengumpulan PJBL. 2. Pleno PJBL dilaksanakan 150 menit dalam 1 kali pertemuan 3. Mahasiswa wajib beperan serta aktif dalam pengerjaan PJBL 4. Bagi mahasiswa yang melanggar peratuan tidak diperkenankan mengikuti kegiatan pembelajaran PANDUAN TEKNIS PELAKSANAAN KEGIATAN 1. Ketua kelompok atau yang mewakili diharapkan mengkonfirmasi fasilitator terkait alur pengerjaan PJBL 2. Ketua kelompok atau yang mewakili diharapkan memberitahu kemajuan dan berkonsultasi pada fasilitator terkait pengerjaan PJBL 3. Ketua kelompok atau yang mewakili apabila hendak meminjam alat dan ruangan lab, meminta ijin pada laboratorium di laboratorium dasar ALUR PENGERJAAN PJBL Pelaksanaan PjBL dapat mengikuti model CDIO : Conceive, Design, Implement, Operate, (Pee and Leong, 2005 dalam Kemendikbud, 2013) Implement : LAKSANAKAN OPERATE : OPERASIKAN HASIL Design : RANCANG Conceive : PAHAMI 1. Mahasiswa membuat mini proposal PJBL dengan proses konsultasi dengan fasilitator 2. Mahasiswa mencari masalah, memahami dan merancang design produk PJBL 3. Tidak ada batasan dalam bentuk produk PJBL. 4. Pertimbangkan kebermanfaatan PJBL untuk bidang keperawatan, baik pendidikan maupun klinik. 5. Mahasiswa membuat laporan akhir pelaksanaan PJBL 6. Mahasiswa mempresentasikan produk PJBL di depan fasilitator 7. Mahasiswa mempresentasikan produk PJBL di depan dosen pleno

43 KETENTUAN PRODUK YANG DIHASILKAN. 1. Mini proposal 2. Produk : video pembelajaran, miniature, SOP dll. 3. Laporan akhir PANDUAN EVALUASI Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang telah direncanakan telah tercapai/belum, sesuai/tidak. Evaluasi dilakukan untuk (1) menentukan kemajuan program dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan (formatif/proses), dan (2) memperoleh informasi berupa umpan balik untuk penyempurnaan program tsb. (normatif/hasil). Evaluasi dapat dilakukan oleh fasilitator/dosen, mahasiswa (peer reveiwer), maupun pihak ketiga (external reviewer). KRITERIA NILAI 1. Kemampuan teoritis dan analisi konten (saat diskusi dan presentasi) 2. Design (mini proposal) 3. Kebermanfaatan (experimental work), keamanan produk, dan presentasi/praktik hasil produk 4. Laporan akhir 5. Log Book 6. Pembagian tugas dalam kelompok (partisipasi dan konsultasi) 7. Peran individu dalam kelompok (partisipasi dan konsultasi) CONTOH MINI PROPOSAL : Judul : Nama :.. Kelompok : Program Studi : 1.Pendahuluan, berisi : 1. Jelaskan latar belakang pemilihan proyek dan justifikasi pemilihan bentuk produk 2. Jelaskan keterkaitan dengan mata kuliah yang diambil 3. Jelaskan keterkaitan dengan pihak-pihak lain (industri atau program studi lain), jika ada 4. Jelaskan kebermanfaatan produk untuk keperawatan 2.Tujuan : 1. Jelaskan tujuan yang ingin dicapai oleh kegiatan ini 2. Jelaskan output yang dikehendaki Contoh tujuan : Mereview kebutuhan pasar alat sistem pendeteksi kebakaran gedung. Merancang bagunan rumah tinggal yang hemat energi dengan biaya tidak lebih dari Rp 200 juta. Membuat robot cerdas yang mampu mendeteksi kebakaran di gedung. Membuat animasi multimedia sistem pembangkit listrik tenaga nuklir. Merancang simulasi dan miniature posyandu lansia Membuat video simulasi pemeriksaan fisik pada sistem pernafasan 3. Mekanisme dan Rancangan : 1. Jelaskan rincian, tahapan dan langkah-langkah kegiatan yang akan dilaksanakan 2. Fokuskan pada pencapaian indikator kinerja terkait. 4.Sumberdaya yang diperlukan : Jelaskan semua sumberdaya tenaga dan dana yang diperlukan untuk dapat menyelesaikan proyek ini

44 5. Jadwal Pelaksanaan : (berupa gannchart) Minggu Kegiatan I II III IV V VI Planning Background Research Writing Proposal Initial Designs Revising Plan Etc.. CONTOH FORMAT LAPORAN AKHIR : Judul Judul proyek, nama-nama pelaksana, program studi, tahun Daftar Isi Pendahuluan Latar belakang dan tujuan Tinjauan Pustaka Dasar teoritis yang digunakan untuk proyek ini Metodologi Perancangan Jelaskan bagaimana proyek dijalankan, termasuk flow-chart Hasil dan Pembahasan Jelaskan apa-apa yang didapatkan dari proyek ini, analisis data, diskusi-diskusi Kesimpulan dan Saran Komentar dari hasil-hasil temuan yang dikaitkan dengan tujuan dan saran-saran untuk perbaikan/pengembangan proyek Daftar Pustaka Tuliskan semuan referensi yang digunakan Lampiran lampiran Sertakan data, gambar-gambar, foto-foto NOTE : 1. PjBL dibuat bersama dalam 1 KELAS (3 kelompok), dengan tema PjBL adalah alat Restrain dan Kartu Terapi Aktivitas Kelompok (TAK). 2. Mini Proposal wajib dibuat sebelum produk. 3. Laporan Akhir dibuat setelah produk dipresentasikan.

45 FORMAT PENILAIAN PJBL: Kelompok Fasilitator Dst. No Nama :.. :.. FOKUS PENILAIAN TOTAL TTD 1 Dst RUBRIK PENILAIAN PJBL No Fokus Penilaian Definisi Skor 1 Kemampuan teoritis dan analisi konten (dalam diskusi dan presentasi) Tidak paham terhadap tinjauan teoritis produk 0 Pemahaman teori sangat terbatas, tidak dapat menjelaskan teori dasar atas produk, tidak mampu menjawab pertanyaan 5 Memahami teori, menggunakan teori dalam menjawab tapi gagal dalam menjelaskan kaitan antara teori dan produk 10 Pemahaman yang baik terhadap teori tapi menjawab dengan analisis yang terbatas 15 Pemahaman mendalam dan komprehensif terhadap produk, mampu menjawab semua pertanyaan, menjelaskan dengan percaya diri dan logis Design (mini proposal) Tidak ada rancangan produk 0 3 Kebermanfaatan untuk pembelajaran atau klinik keperawtan (experimental work), keamanan produk, dan presentasi/praktik hasil produk best procuct di masing-masing blok 4 Laporan akhir dan presentasi akhir/pleno Mampu membuat rancangan produk tapi tidak mengikuti alur penyusunan logis, rancangan tidak tepat dan tidak memahami proses pembuatan produk 3 Mampu mengikuti alur logis penyusunan produk, tetapi proses/rancangan produk kurang tepat, tidak mampu memahami proses pembuatan produk 5 Desain inovatif dan mengikuti alur logis, mampu menjelaskan alasan pemilihan design dengan tepat, mampu memahami proses pembuatan produk 7 Desain inovatif dan mengikuti alur logis, menjelaskan alasan pemilihan design dengan sangat baik, sangat baik dalam memahami proses pembuatan produk 10 Produk tidak aman, tidak bermanfaat, dan tanpa uji coba/tanpa bisa di tunjukkan hasil produk/produk tidak jelas wujudnya 0 Tidak pernah di uji cobakan, sekedar membuat produk, tidak jelas aman dan manfaatnya, produk jelas wujudnya tapi tidak sempurna 8 Produk kurang sempurna, tapi sudah diuji coba dan dalam batas aman dan masih bermanfaat, ada kekurangan pada produk tapi bisa di pertanggungjawabkan (di jawab) 16 Produk dapat digunakan dan aman bagi orang lain, tapi butuh bantuan tim untuk menggunakan produk, produk sudah di uji coba dan terdokumentasi. 24 Pelaksanaan dan demontrasi berdasarkan perhitungan yang benar, memperhatian keselamatan kerja, produk bermanfaat dan terdokumentasikan serta dapat di pahami/digunakan orang lain 30 tanpa bantuan tim yang membuat. Tidak ada laporan akhir dan atau tidak mempresentasikan 0 Laporan tidak sesuai dengan format, tidak menjelaskan laporan PJBL,copy-paste tanpa ada kekhususan hasil produk, dapat mempresentasikan. 3 Laporan di buat sesuai format tetapi penyajian analisis dan hasil masih kurang, dapat mempresentasikan. 5 Laporan di buat sesuai format dan penyajian analisis/hasil dilakukan dengan baik, tetapi tidak memiliki kesalahan penulisan EYD, 7 Laporan akhir dengan sedikit kesalahan dan dapat dipresentasikan/dipublikasikan 10 5 Log Book Kosong/tidak terisi 0 6 Pembagian tugas dalam kelompok (partisipasi dan konsultasi) Terisi tapi tidak sesuai dengan isian seharusnya 3 Terisi tapi tidak konsisten dan banyak yang kosong 5 Terisi dengan baik tapi tidak mendkumentasikan seluruh kegiatan 7 Terisi dengan baik, terstruktur, dan rapi untuk mendokumentasikan seluruh kegiatan 10 Tidak ada komunikas dan interaksi antar anggota kelompok 0 Komunikasi yang berjalan sangat minimal, kontribusi hanya oleh bbrp anggota yang saja, yang lain 3 tidak turut seta, pertemuan tidak memiliki tujuan yang jelas. Terjadi komunikasi, tapi lebih di dominasi bbrp org saja, tujuan pertemuan dan tugas kelompok hanya berdasarkan koordinasi bbrp orang dalam kelompok sedangkan anggota lain hanya 5 memberikan sedikit kontribusi. Komunikasi anatar anggota kelompok berjalan, setiap pertemuan hanya berdasarkan deadline, 7 Kelompok berinteraksi dengan baik dan terorganisir, setiap pertemuan memiliki output yang jelas, semua anggota berkontribusu dan saling mendukung bagian masing-masing, menampakkan 10

46 7 Peran individu dalam kelompok (partisipasi dan konsultasi) kekompakan kelompok daripada kebaikan individual. Tidak ada komunikasi dengan anggota kelompok, tidak ikut berpartisipasi, menunjukkan perilaku yang merusak dalam kelompok (spt : tidak turut serta dan menyalahkan kelompok) 0 Sedikit berkontribusi pada kelompok 3 Tururt serta dalam diskusi, tapi belum memiliki kesadaran diri secara total 5 Dapat melaksanakan peran dalam kelompok, menyemangati kelompok dalam diskusi tapi belum bisa berperan dalam dinamika kelompok. Dapat bekerjasama dengan baik dan mampu menempatkan diri dan berperaan serta dalam melaksanakan produk, sadar diri sebagai anggota kelompok dan mampu mngelola kelompok 7 10 A. Petunjuk susunan laporan 1. Cover Cover laporan dengan Buffalo warna SILVER Halaman judul dalam berisi pengesahan ditulis dengan Font Times New Roman: 14 Bagian isi ditulis dengan Font Times New Roman: 12, kertas HVS ukuran A4. LAPORAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) Senin, 25April 2016 Oleh Kelompok PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG Pedoman penyusunan isi proposal PjBL: Latar Belakang: berisi tentang penjelasan alasan dipilihnya PjBL sesuai tema. Kerangka teori yang digunakan untuk mendukung dan mencapai tujuan sesuai tema yang dipilih 3. Laporan akhir dikumpulkan pada PJMK Blok dan/ atau TIM, 1 (satu) hari setelah presentasi produk, maksimal jam Keterlambatan pengumpulan laporan nilai dikurangi 10 point 5. Setiap aktivitas di lapangan akan direkam oleh pembimbing, yang akan dimasukkan sebagai unsur penilaian 6. Keseriusan dalam membuat laporan merupakan salah satu unsur penilaian (lihat lampiran berita acara partisipasi mahasiswa)

JADWAL BLOK KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA

JADWAL BLOK KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA JADWAL BLOK KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA No Hari/Tgl Jam Kelas Ruang Kode Materi Dosen 1. 2. 3. 4. Senin, 28 Selasa, 29 Rabu, 30 Kamis, 31 Minggu 1 (28 Maret 2 April) 09.30-11.10 B 3.3 KP 1 Konsep Dasar

Lebih terperinci

Kode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR:

Kode: NAMA MATA KULIAH. BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR: Kode: 00802 08015. 01 NAMA MATA KULIAH BUKU BLOK PSIK FKUB Semester, Program A Reguler TIM FASILITATOR: BUKU BLOK SISTEM KARDIOVASKULAR A. DESKRIPSI MODUL B. KOMPETENSI BLOK SISTEM KARDIOVASKULER C. TUJUAN

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN

PEDOMAN AKADEMIK PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN BAB IV PENYELENGGARAAN PEMBELAJARAN Kegiatan pembelajaran di Program Studi Pendidikan Dokter Gigi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menekankan

Lebih terperinci

JADWAL KEGIATAN BLOK IKD 2 (KP, PJBL, JURNAL, FIELD TRIP, TUTORIAL)

JADWAL KEGIATAN BLOK IKD 2 (KP, PJBL, JURNAL, FIELD TRIP, TUTORIAL) JADWAL KEGIATAN BLOK IKD 2 (KP, PJBL, JURNAL, FIELD TRIP, TUTORIAL) No Kegiatan Kelas Tanggal Waktu Materi Pengampu Ruang Minggu 1 1 KP 1 A+B Senin, 20 Oktober 2014 07.00-08.40 konsep health, holism dan

Lebih terperinci

Evaluasi. Metoda Evaluasi

Evaluasi. Metoda Evaluasi JADWAL AKTIVITAS Matrik kegiatan merupakan jadwal aktivitas pembelajaran setiap minggu disesuaikan dengan beban studi tiap mata kuliah. Besaran kredit untuk mata kuliah ini adalah 2 sks AIK III : 2 SKS

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi. di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia, BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Pada beberapa tahun terakhir ini terjadi inovasi di dalam sistem pendidikan kedokteran di Indonesia, yang sebelumnya pembelajaran berbasis pengajar (teacher-centered

Lebih terperinci

SILABUS BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR: KEPERAWATAN JIWA KOORDINATOR MA: Antonius Ngadiran S.Kep., Ners, MKep TIM PENGAJAR:

SILABUS BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR: KEPERAWATAN JIWA KOORDINATOR MA: Antonius Ngadiran S.Kep., Ners, MKep TIM PENGAJAR: SILABUS BUKU PEDOMAN KERJA MAHASISWA MATA AJAR: KEPERAWATAN JIWA KOORDINATOR MA: Antonius Ngadiran S.Kep., Ners, MKep TIM PENGAJAR: Antonius Ngadiran S.Kep.,Ners., M.Kep Linda Hotmaida S.Kep., Ners.MKM

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GERONTIK

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GERONTIK RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN GERONTIK Disusun oleh : Ns. Sigit Priyanto, M.Kep Ns. Priyo, M.Kep Ns. Enik Suharyanti, M.Kep PM-UMM-02-03/L1 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM

Lebih terperinci

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa

RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa RPKPS Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa Koordinator : Ns. Atih Rahayuningsih, M.Kep, Sp.Kep.J Pengajar dan Pembimbing : Prof. Achir Yani, D. N.Sc Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp, M.App.Sc Dr. Helmi

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Keperawatan Jiwa

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Keperawatan Jiwa RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: Keperawatan Jiwa Tim Dosen : 1. Setia Budi, S.Kep.,Ns.,M.Kep (SB) 2. M. Bahori, S.Kep.,Ns.,M.Kes (BA) 3. Dewi Rianti, S.Kep.,Ns.,M.Kes (DR) YAYASAN WAHANA

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: RISET KEPERAWATAN

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: RISET KEPERAWATAN MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: RISET KEPERAWATAN Nama : Ns., M.Kep., Sp.KepAn Institusi : Universitas Andalas Fakultas : Keperawatan Program Studi : S1 Keperawatan 2013 LEMBAR PENGESAHAN Judul Modul Ajar

Lebih terperinci

BLOK RESPIRASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BLOK RESPIRASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA BLOK RESPIRASI PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014-2015 BLOK 7 Sistem Respirasi Buku Panduan Fasilitator @Hak cipta

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015

BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015 BUKU PANDUAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN M.A KEPERAWATAN JIWA PRODI D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN TAHUN 2014/ 2015 A. PENDAHULUAN Dalam memberikan pelayanan kesehatan yang profesional, perawat

Lebih terperinci

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011

SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 JUDUL MATA KULIAH BEBAN STUDI : PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA : 2 SKS PERIODE : Semester Genap T.A. 2012/2013 WAKTU : 5 Mei 30 Mei 2014 KOORDINATOR TIM

Lebih terperinci

METODOLOGI KEPERAWATAN

METODOLOGI KEPERAWATAN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: METODOLOGI KEPERAWATAN Tim: 1.Desy Anggraini S.Kep.M.Kes AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II PALEMBANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL DISTRES SPIRITUAL DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA

Lebih terperinci

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN 1. Nama Mata Kuliah : Keperawatan Jiwa I Kode Mata Kuliah : WAT 3.02 Jumlah SKS : 4 SKS Prasyarat : Psikologi, sosiologi, KDK, KDM, KMB I, KMB II Koordinator Mata Ajar :

Lebih terperinci

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa

PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH. Kata Kunci : harga diri rendah, pengelolaan asuhan keperawatan jiwa PEMBERIAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH Sri Wahyuni Dosen PSIK Universitas Riau Jl Pattimura No.9 Pekanbaru Riau Hp +62837882/+6287893390999 uyun_wahyuni2@yahoo.com ABSTRAK Tujuan penelitian

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER NURSING IN ISLAMIC

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER NURSING IN ISLAMIC RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER NURSING IN ISLAMIC Disusun oleh : Ns. Muhammad Khoirul Amin, S.Kep PM-UMM-02-03/L1 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

Lebih terperinci

: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana

: Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana Nama Institusi Tugas : Indrayanti, S.Kep; Ns. : STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta : drg. Gilang Yubiliana Selasa, 5 Juli 2011 Kegiatan : Pertemuan di BAA dengan dr. Gilang Yubiliana Pertemuan dengan dr.

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER AKUPRESUR

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER AKUPRESUR RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER AKUPRESUR Disusun oleh: Heni Setyowati E. R., S.Kp., M.Kes PM-UMM-02-03/L1 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2015 PENGESAHAN

Lebih terperinci

KEGIATAN JAM KELAS RUANG PENGAMPU MATERI. Jurnal : Evidence based nursing pada perawatan

KEGIATAN JAM KELAS RUANG PENGAMPU MATERI. Jurnal : Evidence based nursing pada perawatan JADWAL KULIAH PENGANTAR, TUTORIAL, PjBL, PRESJUR, UJIAN TOPIK, DAN UAB SISTEM RESPIRASI TAHUN AJAR 2014/2015 S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG HARI, TANGGAL KEGIATAN

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA [BPKM] ILMU KEPERAWATAN DASAR-1

BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA [BPKM] ILMU KEPERAWATAN DASAR-1 BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA [BPKM] ILMU KEPERAWATAN DASAR-1 Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang 2014 BLOK 1: Ilmu Keperawatan Dasar I Buku Panduan

Lebih terperinci

DOKUMENTASI KEPERAWATN

DOKUMENTASI KEPERAWATN RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: DOKUMENTASI KEPERAWATN Tim: M. Hasan Azhari, S.Kep., Ns., M.Biomed Weni Apriyani, S.Kep., Ns AKADEMI KEPERAWATAN KESDAM II/SWJ PALEMBANG TAHUN 2016/2017

Lebih terperinci

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.K DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG GELATIK RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA

KARYA TULIS ILMIAH. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.K DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG GELATIK RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Tn.K DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN DI RUANG GELATIK RUMAH SAKIT JIWA MENUR SURABAYA OLEH : YUNITA DAMAYANTI NIM : 2010066004 PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP)

RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) RANCANGAN PROGRAM PEMBELAJARAN (RPP) Judul Mata Ajar : Sistem Reproduksi 2 Kode MK : KEP 301 Beban Studi : 3 SKS (T:2 SKS, P: 1 SKS) PJMK : Anita Rahmawati, S.Kep.,Ns Periode : Semester 6 Tahun Ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi berkepanjangan juga merupakan salah satu pemicu yang. memunculkan stress, depresi, dan berbagai gangguan kesehatan pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gangguan kesehatan mental psikiatri sebagai efek negatif modernisasi atau akibat krisis multidimensional dapat timbul dalam bentuk tekanan dan kesulitan pada seseorang

Lebih terperinci

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL

MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan-perubahan BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Dunia pendidikan adalah dunia yang terus berubah sesuai perkembangan zaman dan kecanggihan ilmu pengetahuan serta teknologi. Perubahan-perubahan yang terjadi meletakkan

Lebih terperinci

PELATIHAN BASIC COURSE COMMUNITY MENTAL HEATLH NURSING BAGI PERAWAT PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO

PELATIHAN BASIC COURSE COMMUNITY MENTAL HEATLH NURSING BAGI PERAWAT PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO PELATIHAN BASIC COURSE COMMUNITY MENTAL HEATLH NURSING BAGI PERAWAT PUSKESMAS DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MOJOKERTO 1 Nurul Mawaddah, 2 Dwi Helynarti S., 3 Aih Media Y., 4 Arief Fardiansyah

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER Home Care

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER Home Care RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER Home Care Disusun oleh : Ns. Priyo, M.Kep. PM-UMM-02-03/L1 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2014/2015 RANCANGAN PERKULIAHAN

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Konsep Student Center Learning (SCL) a. Pengertian Metode pembelajaran student center learning (SCL) merupakan metode pembelajaran yang memfokuskan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan sematamata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (WHO, 2001). Hal ini berarti seseorang dikatakan sehat

Lebih terperinci

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016

Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016 Prodi kedokteran FK UNS Oktober 2016 Pimpinan Fakultas Pengelola Program Studi Kedokteran VISI Prodi Kedokteran Menjadi Prodi Kedokteran Sebagai Pusat Pengembangan IPTEK Kedokteran bereputasi Internasional,

Lebih terperinci

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA

SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA SKILL LAB. SISTEM NEUROPSIKIATRI BUKU PANDUAN MAHASISWA TEHNIK KETERAMPILAN WAWANCARA Skill Lab. Sistem Neuropsikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar 2014 PENGANTAR Setelah melakukan

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL

MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2010 All Rights Reserved MANUAL PROSEDUR PENYUSUNAN MODUL PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning)

Standard Operating Procedure. FASILITATOR PBL (Problem Based Learning) Standard Operating Procedure FASILITATOR PBL (Problem Based Learning) PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 07 0 LEMBAR IDENTIFIKASI Nama Dokumen :

Lebih terperinci

Panduan Modul Manajemen Rumah Sakit

Panduan Modul Manajemen Rumah Sakit Panduan Modul Manajemen Rumah Sakit Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab Pekanbaru 2015 Topic Tree Pengantar Manajemen Rumah Sakit Patient Safety dan Hospital

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN PERUBAHAN PERSEPSI SENSORI HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SENA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun oleh : TRI ARI AYUNANINGRUM J 200 080 051 KARYA TULIS ILMIAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perawat merupakan suatu profesi dimana seorang petugas kesehatan khususnya memberikan asuhan pelayanan kepada pasien yang meliputi kebutuhan biologis, psikologis, sosiokultural

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA (BPKM) ILMU DASAR KEPERAWATAN 1

BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA (BPKM) ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 2011 BUKU PANDUAN KEGIATAN MAHASISWA (BPKM) ILMU DASAR KEPERAWATAN 1 TIM BLOK IDK 1 PJMK : Solichati, S.Kep., Ns 1/1/2011 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas perkenan Nya Buku Panduan

Lebih terperinci

Ranah Kompetensi Assesment Good nursing practice

Ranah Kompetensi Assesment Good nursing practice RPKPS (RANCANGAN PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER) 1. Modul /SKS : Manajemen Keperawatan/3 SKS 2. Semester : Gasal, 2016/2017 (GK2, R102, S-R-J 10.00-12.00) 3. Dosen Pengampu : Ns. James Maramis,

Lebih terperinci

GAMBARAN TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PERAWATAN PASIEN SKIZOFRENIA KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PERAWATAN PASIEN SKIZOFRENIA KARYA TULIS ILMIAH GAMBARAN TUGAS KELUARGA DI BIDANG KESEHATAN SEBAGAI UPAYA PERAWATAN PASIEN SKIZOFRENIA Di Kelurahan Kedungkandang Malang Tahun 2015 KARYA TULIS ILMIAH Oleh: MAHFUD SHOLEH (NIM: 201210300511093) PROGRAM

Lebih terperinci

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan

STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI. Standar 3 Kompetensi Lulusan STANDAR AKADEMIK STIKES RS BAPTIS KEDIRI Standar 3 Kompetensi Lulusan 0 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Daftar Isi... ii Prakata... iii Pendahuluan... iv A. Ruang Lingkup... 1 B. Acuan... 3 C. Istilah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO),

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan jiwa pada manusia. Menurut World Health Organisation (WHO), 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Multi krisis yang menimpa masyarakat dewasa ini merupakan salah satu pemicu yang menimbulkan stres, depresi dan berbagai gangguan kesehatan jiwa pada manusia.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat

BAB 1 PENDAHULUAN. stressor, produktif dan mampu memberikan konstribusi terhadap masyarakat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sehat jiwa adalah keadaan mental yang sejahtera ketika seseorang mampu merealisasikan potensi yang dimiliki, memiliki koping yang baik terhadap stressor, produktif

Lebih terperinci

METODE BIMBINGAN KLINIK

METODE BIMBINGAN KLINIK METODE BIMBINGAN KLINIK I. PENDAHULUAN. Pengalaman belajar bimbingan klinik pada pendidikan tinggi keperawatan maupun kebidanan adalah merupakan proses transformasi dari mahasiswa menjadi seorang perawat

Lebih terperinci

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS

BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS BUKU PEDOMAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS Koordinator : Tirta Adikusuma, S.Kep., Ners. PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN AKADEMIK

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Wilayah Penelitian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta merupakan salah satu perguruan tinggi swasta yang terletak di Jl. Ringroad

Lebih terperinci

Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2012 All Rights Reserved Manual Prosedur DIETETIC INTERNSHIP CLINIC PROGRAM

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY. S DENGAN GANGGUAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG SHINTA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA Disusun Oleh : ANISSYA NURUL H J 200 090 023 PROGRAM STUDI DIPLOMA

Lebih terperinci

Di Ajukan Oleh: Prof. DR. Arif Sumantri, Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS Ns. Azizah Khoiriyati, S.Kep., M.Kep.

Di Ajukan Oleh: Prof. DR. Arif Sumantri, Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS Ns. Azizah Khoiriyati, S.Kep., M.Kep. Karakteristik, Kompetensi, dan Aktifitas Pembelajaran dalam Mengembangkan Perawat Islami sebagai ciri Perawat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Studi Kasus Beberapa Institusi Keperawatan Berbasis Islam di

Lebih terperinci

PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN PADA Tn. E DI RUANG P8 WISMA ANTAREJA RSJ Prof. dr.

PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN PADA Tn. E DI RUANG P8 WISMA ANTAREJA RSJ Prof. dr. PENGELOLAAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DAN PENGLIHATAN PADA Tn. E DI RUANG P8 WISMA ANTAREJA RSJ Prof. dr. SOEROJO MAGELANG Muhammad Nur Firman 1, Abdul Wakhid 2, Wulansari 3 123

Lebih terperinci

CLINICAL EXPOSURE BLOK NEUROPSIKIATRI

CLINICAL EXPOSURE BLOK NEUROPSIKIATRI LOG BOOK KUNJUNGAN LAPANGAN CLINICAL EXPOSURE BLOK NEUROPSIKIATRI Pas Photo 3x4 (Berwarna) Nama : NIM : Kelompok : Fakultas Kedokteran Universitas Mataram Nusa Tenggara Barat 2014 PETUNJUK PENGISIAN 1.

Lebih terperinci

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN JIWA

RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN JIWA RANCANGAN PEMBELAJARAN SEMESTER KEPERAWATAN JIWA Disusun oleh : Ns. Retna Tri Astuti, M.Kep PM-UMM-02-03/L1 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2015/2016

Lebih terperinci

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER GANJIL DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH

PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER GANJIL DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH PANDUAN KEGIATAN PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN MAHASISWA SEMESTER GANJIL DIPLOMA IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN U BUDIYAH BANDA ACEH DISUSUN OLEH : TIM STIKES U BUDIYAH SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT

PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU SEBAGAI BENTUK STUDENT SUPPORT Zulharman Staf Pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan Kedokteran FK UGM PENDAHULUAN Para mahasiswa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan tinggi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. Kurikulum Menurut Kepmendiknas No. 232/U/2000 kurikulum didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pengukuran kognitif mahasiswa merupakan penelitian kuantitatif, dengan menggunakan eksperimen semu (quasy-experiment) yang mengujicobakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 3 Tahun 1966 merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan

BAB I PENDAHULUAN. tinggi diharapkan proses pemahaman akan menjadi lebih berkembang dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan era globalisasi membuat setiap orang harus mampu untuk bersaing sesuai kompetensi yang dimiliki. Upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) tertuju pada

Lebih terperinci

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG

PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG Topik Sesi ke Terapis Sasaran Tempat : TAK Orientasi Realita : I (Pengenalan Orang) : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan

Lebih terperinci

MODUL KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTER-PROFESI

MODUL KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTER-PROFESI MODUL KETRAMPILAN KOMUNIKASI INTER-PROFESI Tim Penyusun: Dr. Warih Andan Puspita, Sp.KJ Drg. Indri Kurniasih, M.Med.Ed Indriastuti Cahyaningsih, S.Fam. Apt. Romdzati, S.Kep, Ns. MNS Dr. Oryzati Hilman,

Lebih terperinci

PENGARUH TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI WISMA LANSIA KAB. LUMAJANG

PENGARUH TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI WISMA LANSIA KAB. LUMAJANG PENGARUH TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI TERHADAP PENINGKATAN INTERAKSI SOSIAL PADA LANSIA DI WISMA LANSIA KAB. LUMAJANG TESIS Untuk memperoleh gelar Magister Sains Psikologi Program Studi psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kurikulum Problem-Based Learning (PBL) diperkenalkan pertama kali di Fakultas Kedokteran Universitas McMaster Kanada pada tahun 1969, selanjutnya banyak fakultas

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA TN. S DENGAN GANGGUAN MENARIK DIRI DI RUANG ABIMANYU RSJD SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat Mendapatkkan gelar ahli madya keperawatan Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa

ABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan

Lebih terperinci

PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Instruksi Kerja PROSES BELAJAR MENGAJAR METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2012 All Rights Reserved Instruksi Kerja

Lebih terperinci

DOKUMEN PEMBELAJARAN KONSEP DASAR KEPERAWATAN SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2017/2018

DOKUMEN PEMBELAJARAN KONSEP DASAR KEPERAWATAN SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2017/2018 DOKUMEN PEMBELAJAN KONSEP DAS KEPERAWATAN SEMESTER GASAL TAHUN AJAN /2018 Dosen Penanggung Jawab : Ns. Ahmad Rifai, MS. NIP. 198502072015041001 Tim Dosen Pengajar: 1. Ns. Retno Purwandari, M.Kep 2. Ns.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gangguan jiwa merupakan manifestasi klinis dari bentuk penyimpangan perilaku akibat adanya distrosi emosi sehingga ditemukan ketidakwajaran dalam bertingkah laku.

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI IDENTIFIKASI PERAN STAF EDUKASI YANG DIBUTUHKAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU DALAM RANGKA PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Zulharman Staf pengajar FK Unri Mahasiswa S2 Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Manual Prosedur. Pembelajaran Metode Problem Based Learning PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

Manual Prosedur. Pembelajaran Metode Problem Based Learning PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Manual Prosedur Pembelajaran Metode Problem Based Learning PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2012 All Rights Reserved Deleted: 11 Manual Prosedur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan

BAB I PENDAHULUAN. keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa adalah berbagai karakteristik positif yang menggambarkan keselarasan dan keseimbangan kejiwaan yang mencerminkan kedewasaan kepribadiannya (WHO dalam

Lebih terperinci

Koping individu tidak efektif

Koping individu tidak efektif LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI I. PROSES TERJADINYA MASALAH Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I

BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I bub BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE JL. Gereja No. 17 Toba Samosir Sumatera Utara Buku Panduan Laboratorium

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan

BAB I PENDAHULUAN. berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai dari perencanaan, mengupayakan agar individu dewasa tersebut mampu menemukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan upaya secara sistematis yang dilakukan pengajar untuk mewujudkan proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien yang dimulai

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN BENCANA (PROGRAM B 2014)

MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN BENCANA (PROGRAM B 2014) MODUL PEMBELAJARAN MATA KULIAH: KEPERAWATAN BENCANA (PROGRAM B 2014) Nama : Emil Huriani, S.Kp, MN Institusi : Universitas Andalas Fakultas : Keperawatan Tahun : LEMBAR PENGESAHAN Judul Modul Ajar : KEPERAWATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini berarti seseorang

Lebih terperinci

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.

TERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi. MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI NOMOR MODUL TOPIK SUB TOPIK I. Waktu : B02 : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru : Terapi Inhalasi TERAPI INHALASI Mengembangkan kompetensi Sesi Tutorial Diskusi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan, menyusun intervensi keperawatan, implementasi tindakan

BAB I PENDAHULUAN. keperawatan, menyusun intervensi keperawatan, implementasi tindakan 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Proses asuhan keperawatan terdiri dari pengkajian data, membuat diagnosa keperawatan, menyusun intervensi keperawatan, implementasi tindakan keperawatan dan

Lebih terperinci

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN. (Manajemen Pelayanan Keperawatan Profesional). Sistem MPKP ini

BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN. (Manajemen Pelayanan Keperawatan Profesional). Sistem MPKP ini BAB II PENGELOLAAN PELAYANAN KEPERAWATAN A. Konsep Dasar Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan perawatan, pengobatan dan bantuan terhadap pada

Lebih terperinci

MUDAH LAPAR DAN HAUS

MUDAH LAPAR DAN HAUS SISTEM ENDOKRIN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MODUL PROBLEM BASED LEARNING MUDAH LAPAR DAN HAUS UNTUK MAHASISWA Oleh: Tim Endokrin dan Metabolik Disajikan pada Mahasiswa Semester III Program

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II DISUSUN OLEH : Diak. Lamria Simanjuntak, S.Kep, Ns, M.Kes Carolina Simanjuntak, S.Kep, Ns i

Lebih terperinci

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif.

2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab. 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses yang aktif. COACHING PROSES Pengertian : 1). Pemberdayaan kualitas potensial mahasiswa 2). Fokus pada kesadaran pada proses pembelajaran dan tanggung jawab 3). Peran dosen tidak mengajari tetapi menstimulasi proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses

BAB I PENDAHULUAN. keluarga, kelompok, organisasi atau komunitas. ANA (American nurses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keperawatan jiwa adalah proses interpersonal yang berupaya untuk meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang mengkonstribusi pada fungsi yang terintegrasi. Pasien

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA DISUSUN OLEH : AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya, maka buku panduan AKPER

Lebih terperinci

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II DISUSUN OLEH : Diak. Lamria Simanjuntak, S.Kep, Ns, M.Kes Carolina Simanjuntak, S.Kep, Ns i KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Definisi sehat menurut kesehatan dunia (WHO) adalah suatu keadaan sejahtera yang meliputi fisik, mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan.

Lebih terperinci

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN DIABETIC FOOT. Di Kelurahan Pandanwangi Tahun 2015 STUDI KASUS

PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN DIABETIC FOOT. Di Kelurahan Pandanwangi Tahun 2015 STUDI KASUS PENGALAMAN KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DENGAN DIABETIC FOOT Di Kelurahan Pandanwangi Tahun 2015 STUDI KASUS Oleh : DEDIT BUDIANTO 201210300511083 PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN WAHAM KEBESARAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG FLAMBOYAN RS JIWA MENUR SURABAYA

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN WAHAM KEBESARAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG FLAMBOYAN RS JIWA MENUR SURABAYA KARYA TULIS ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PADA PASIEN WAHAM KEBESARAN DENGAN DIAGNOSA MEDIS SKIZOFRENIA HEBEFRENIK DI RUANG FLAMBOYAN RS JIWA MENUR SURABAYA Oleh: YEMILIA PRASTIKA NIM: 2011.0660.053 PROGRAM

Lebih terperinci

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran

Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran Keterampilan Komunikasi dalam Pendidikan Kedokteran Dr. dr. Herqutanto MPH, MARS Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI HP: 08161803969 Email: marsha_ap@yahoo.com Tujuan Sesi Membahas pentingnya keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Diploma III keperawatan berperan sebagai perawat. terampil dalam menyelesaikan masalah keperawatan secara mandiri dan

BAB I PENDAHULUAN. Jenjang Diploma III keperawatan berperan sebagai perawat. terampil dalam menyelesaikan masalah keperawatan secara mandiri dan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Jenjang Diploma III keperawatan berperan sebagai perawat terampil dalam menyelesaikan masalah keperawatan secara mandiri dan berkelompok yang direncanakan sesuai dengan

Lebih terperinci

JADWAL BLOK KESEHATAN JIWA

JADWAL BLOK KESEHATAN JIWA JADWAL BLOK KESEHATAN JIWA Kode : 71105935 Semester / SKS : V / 5 Tahun Akademik : 2010/2011 Ruang : Gedung Prof. Sardjito Lantai 2 Timur UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA MINGGU 1 Senin 18 Okt Selasa 19 Okt

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: ILMU KEPERAWATAN DASAR III. Koordinator Nelwati, S.Kp, MN

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: ILMU KEPERAWATAN DASAR III. Koordinator Nelwati, S.Kp, MN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: ILMU KEPERAWATAN DASAR III Koordinator Nelwati, S.Kp, MN PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS ANDALAS 2015

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 18 pasal 1 Tahun

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 18 pasal 1 Tahun BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan jiwa menurut Undang-Undang No. 18 pasal 1 Tahun 2014 merupakan kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial

Lebih terperinci