BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I
|
|
- Irwan Santoso
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 bub BUKU PANDUAN LABORATORIUM KEPERAWATAN JIWA I Carolina M Simanjuntak, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE JL. Gereja No. 17 Toba Samosir Sumatera Utara Buku Panduan Laboratorium Telp. (0632) Keperawatan Jiwa I Page i
2 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya, maka buku panduan Praktikum Laboratorium AKPER HKBP Balige keperawatan Jiwa I bagi mahasiswa Akademi Keperawatan HKBP Balige dapat diterbitkan. Buku panduan ini disusun sebagai pedoman bagi mahasiswa dalam melaksanakan praktik di laboratorium. Buku panduan ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi demi menyelesaikan mata ajar keperawatan Jiwa I Kami menyadari buku panduan ini masih belum sempurna, sehingga bila ada kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun dalam memperbaiki buku ini akan kami terima dengan senang hati. Tim Penyusun Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page ii
3 Daftar isi Halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii Strategi pertemuan Pada pasien penyalahgunaan NAPZA 1 Strategi Pertemuan pada pasien HDR 4 Strategi pertemuan pada pasien kurang perawatan diri 7 Strategi pertemuan pada pasien isolasi sosial 10 Strategi Pertemuan pada pasien halusinasi 13 Strategi pertemuan pada pasien waham 16 Strategi pertemuan pada pasien perilaku kekerasan 19 Strategi pertemuan pada pasien resiko bunuh diri 22 Strategi pertemuan pada pasien dengan ansietas 25 Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page iii
4 Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page iv
5 STRATEGI PERTEMUAN DENGAN PASIEN DAN KELUARGA PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN NAPZA No Kemampuan Pasien dan Keluarga Keterangan A Pasien SP 1 1 Membina hubungan saling percaya 2 Mendiskusikan dampak NAPZA 3 Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi 4 Mendiskusikan cara mengontrol keinginan 5 Latihan cara meningkatkan motivasi 6 Latihan cara mengontrol keinginan 7 Membuat jadwal aktivitas 1 Mendiskusikan cara menyelesaikan masalah 2 Mendiskusikan cara hidup sehat 3 Latihan cara menyelesaikan masalah 4 Latihan cara hidup sehat 5 Mendiskusikan tentang obat B Keluarga Sp1 1 Mendiskusikan masalah yang dialami 2 Mendiskusikan tentang NAPZA 3 Mendiskusikan tahapan penyembuhan 4 Mendiskusikan cara merawat 5 Mendiskusikan kondisi yang perlu dirujuk 6 Latihan cara merawat 1 Mendiskusikan cara meningkatkan motivasi 2 Mendiskusikan pengawasan dalam minum obat Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 1
6 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 2
7 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 3
8 STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN HARGA DIRI RENDAH No Kemampuan /Kompetensi Keterangan A Kemampuan Merawat Pasien SP 1 1 Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki pasien 2 Membantu pasien menilai kemampuan pasien yang masih dapat digunakan 3 Membantu pasien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan pasien 4 Melatih pasien sesuai dengan kemampuan yag dipilih 5 Memberi pujian yang wajar terhadap keberhasilan pasien 6 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih kemampuan kedua 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP3 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih kemampuan ketiga 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan B harian Kemampuan Merawat Keluarga SP1 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala harga diri rendah yang dialami pasien beserta proses terjadinya 3 Menjelaskan cara cara merawat pasien HDR 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat dengan harga diri rendah 2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien harga diri rendah SP3 1 Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat 2 Menjelaskan follow up pasien dan rujukan bila kembali ke rumah Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 4
9 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 5
10 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 6
11 STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN KURANG PERAWATAN DIRI No Kemampuan/ Kompetensi Keterangan A Kemampuan merawat pasien SP1 1 Menjelaskan pentingnya kebersihan diri 2 Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri 3 Membantu pasien mempraktekkan cara menjaga kebersihan diri 4 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Menjelaskan cara makan yang baik Membantu pasien mempraktekkan cara makan yang baik 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP3 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Menjelaskan cara eliminasi yang baik 3 Membantu pasien mempraktekkan cara eliminasi yang baik dan memasukkan dalam jadwal 4 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP4 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Menjelaskan cara berdandan 3 Membantu pasien mempraktekkan cara berdandan 4 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan B harian Kemampuan Merawat Keluarga SP1 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala defisit perawatan diri dan jenis defisit perawatan diri yang dialami pasien beserrta proses terjadinya 3 Menjelaskan cara merawat pasien defisit perawatan diri 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri 2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasiendefisit perawatan diri SP3 1 Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat 2 Menjelaskan follow up dan rujukan Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 7
12 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 8
13 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 9
14 STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL No Kemampuan/kompetensi Keterangan A Kemampuan merawat Pasien SP1 1 Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial (teman yang disukai, tidak disukai, alasan) 2 Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain 3 Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain 4 Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang 5 Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang- bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (latihan 1 dan 2) 2 Memberikan kesempatan pada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang 3 Membantu pasien memasukkan kegiatan berbincang bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian SP3 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Memberikan kesempatan untuk berkenalan dengan dua orang atau lebih 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP4 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien (Latihan 1, 2 dan 3) 2 Menjelaskan kegunaan obat 3 Melatih pasien minum obat dengan prinsip 5 benar 4 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan B harian Kemampuan Merawat Keluarga Sp1 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien isolasi sosial 2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala isolasi sosial yang dialami pasien beserta proses terjadinya 3 Menjelaskan cara cara merawat pasien isolasi sosial (cara berkenalan dengan orang lain) 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan isolasi sosial 2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien isolasi sosial SP3 1 Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat 2 Menjelaskan follow up pasien dan rujukan Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 10
15 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 11
16 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 12
17 STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN HALUSINASI No Kemampuan/Kompetensi Keterangan A Kemampuan merawat pasien Sp1 1 Mengidentifikasi jenis halusinasi 2 Mengidentifikasi isi halusinasi 3 Mengidentifikasi waktu halusinasi 4 Mengidentifikasi frekuensi halusinasi 5 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi 6 Mengidentifikasi respons pasien terhadap halusinasi 7 Mengajarkan pasien menghardik halusinasi 8 Menganjurkan pasien memasukkan cara menghardik halusinasi dalam jadwal kegiatan harian 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan cara bercakap cakap dengan orang lain 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP3 1 Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengendalikan halusinasi dengan melakukan kegiatan yang biasa dilakukan di rumah sakit 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Sp4 1 Mengevalausi jadwal kegiatan harian pasien 2 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan B harian Kemampuan merawat keluarga SP1 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala halusinasi dan jenis halusinasi yang dialami pasien beserta roses terjadinya 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan halusinasi 2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien halusinasi SP3 1 Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat (discharge Planning) 2 Menjelaskan follow up pasien dan rujukan Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 13
18 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 14
19 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 15
20 STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN WAHAM No Kemampuan/Kompetensi Keterangan A Kemampuan merawat Pasien SP1 1 Membantu orientasi realita 2 Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi 3 Membantu pasien memenuhi kebutuhannya 4 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian 1 Mengevalausi jadwal kegiatan harian pasien 2 Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki 3 Melatih kemampuan yang dimiliki SP3 1 Mengevalausi jadwal kegiatan harian pasien 2 Memberikan pendidikan kesehatan tentang penggunaan obat secara teratur 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan B harian Kemampuan merawat keluarga SP1 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala waham dan jenis waham yang dialami pasien beserta proses terjadinya 3 Menjelaskan cara cara merawat pasien waham 1 Melatih kelaurga mempraktekkan cara merawat pasein dengan waham 2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien waham SP3 1 Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat 2 Menjelaskan follow up dan rujukan bila pasien kembali ke rumah Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 16
21 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 17
22 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 18
23 STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN PERILAKU KEKERASAN No Kemampuan/Kompetensi Keterangan A Kemampuan merawat pasien Sp1 1 Mengidentifikasi penyebab PK 2 Mengidentifikasi tanda dan gejala PK 3 Mengidentifikasi PK yang dilakukan 4 Mengidentifikasi akibat Pk 5 Menyebutkan cara mengontrol PK 6 Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol Fisik I 7 Menganjurkan pasien memasukkan dalam kegiatan harian 1 Mengevalausi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengontrol Pk dengan cara fisik II 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP3 1 Mengevalausi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengontrol Pk dengan cara verbal 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian Sp4 1 Mengevalausi jadwal kegiatan harian pasien 2 Melatih pasien mengontrol PK dengan cara spiritual 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian SP5 1 Mengevaluasi jadwal kegaitan harian pasien 2 Menjelaskan cara mengontrol Pk dengan minum obat 3 Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian B Kemampuan merawat keluarga SP1 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2 Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala serta proses terjadinya PK 3 Menjelaskan cara merawat pasien dengan PK 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasein dengan PK 2 Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien Pk SP3 1 Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat 2 Menjelaskan follow up pasien dan melakukan rujukan Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 19
24 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 20
25 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 21
26 STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN RESIKO BUNUH DIRI No Kemampuan/kompetensi Keterangan A Kemampuan merawat Pasien SP1 1 Mengidentifikasi benda- benda yang dapat membahayakan pasien 2 Mengamankan benda benda yang dapat membahayakan pasien 3 Melakukan kontrak treatment 4 Mengajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri 5 Melatih cara mengendalikan dorongan bunuh diri 1 Mengidentifikasi hal hal positif yang dimilki klien 2 Membantu pasien untuk berpikir positif terhadap diri sendiri 3 Mendorong pasien untuk menghargai diri sebagai individu yang berharga SP3 1 Mengidentifikasi pola koping yang biasa diterapkan pasien 2 Menilai pola koping yang konstruktif 3 Mendorong pasien memilih pola koping yang konstruktif 4 Menganjurkan pasien menerapkan pola koping konstruktif dalam kegiatan harian Sp4 1 Membuat rencana masa depan yang realistis bersama pasien 2 Mengidentifikasi cara mencapai rencana masa depan yang realistis 3 Memberikan dorongan pasien melakukan kegiatan dalam B rangka meraih masa depan yang realistis Kemampuan merawat keluarga SP1 1 Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien 2 Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala resiko bunuh diri dan jenis perilaku bunuh diri yang dialami pasien beserta proses terjadinya 3 Menjelaskan cara cara merawat pasien resiko bunuh diri 1 Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan resiko bunuh diri 2 Melatih kelaurga melakukan cara merawat langsung kepada pasien resiko bunuh diri SP3 1 Membantu kelaurga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk minum obat 2 Menjelaskan follow up pasien dan rujukan Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 22
27 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 23
28 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 24
29 STRATEGI PERTEMUAN PADA PASIEN DENGAN ANSIETAS No Kemampuan/kompetensi Keterangan A Kemampuan merawat pasien SP1 1 Menyebutkan penyebab ansietas 2 Menyebutkan situasi yang menyertai ansietas 3 Menyebutkan perilaku terkait ansietas 4 Melakukan tehnik pengalihan situasi 1 Melakukan tehnik tarik nafas dalam SP3 1 Melakukan tehnik mengerutkan dan mengendorkan otot SP4 1 Melakukan tehnik lima jari B Kemampuan merawat keluarga SP1 1 Menyebutkan pengertian ansietas 2 Menyebutkan tanda dan gejala ansietas 3 Menyebutkan penyebab ansietas Sp2 1 Menyebutkan latihan relaksasi Sp3 1 Melatih pasien melakukan tehnik pengalihan situasi 2 Melatih pasien melakukan tehnik tarik nafas dalam 3 Melatih pasien tehnik mengerutkan dan mengendorkan otot 4 Melatih pasien tehnik lima jari SP4 1 Menyebutkan perilaku pada pasien yang perlu segera dirujuk 2 Menyebutkan cara merujuk Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 25
30 Fase Hubungan Terapeutik Perawat Klien 1. Fase Orientasi 2. Fase Kerja 3. Fase Terminasi Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 26
31 EVALUASI PRAKTIKUM ASUHAN KEPERAWATAN JIWA Nama : Nim : No ASPEK YANG DINILAI NILAI KETERANGAN A PERKENALAN/ORIENTASI Salam Terapeutik 2 Evaluasi/Validasi 3 Kontrak (Topic, waktu, tempat) 4 Tujuantindakan/pembicaraan B KERJA (langkah-langkah tindakan keperawatan) 5 Tehnik komunikasi terapeutik 6 Sikap komunikasi terapeutik 7 Langkah-langkah tindakan keperawatan sesuai rencana C TERMINASI 8 Evaluasi respon klien 9 Rencana tindak lanjut 10 Kontrak yg akan datang (Topik, tempat, waktu) TOTAL : Keterangan : 5 = sangat baik 4 = baik 3 = sedang 2 = kurang 1 = sangat kurang Dosen Penguji ( ) Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 27
32 Buku Panduan Laboratorium Keperawatan Jiwa I Page 28
Depresi pada Lansia. Masalah Keperawatan Risiko Bunuh Diri
Depresi pada Lansia 1. Mengorientasikan waktu, tempat, orang di sekitar 2. Melatih dalam 3. Melatih menyusun jadwal SP 3 dst 1. Mengorientasikan waktu, tempat, orang 2. Mendiskusikan jadwal 3. Mendorong
Lebih terperinciPEMERINTAH PROPINSI JAWA TENGAH DINAS KESEHATAN. Jl. Piere Tendean No. 24 Telp , fax Semarang, 50131
NOMOR :.. SET : Jiwa 1 ( K.1 ) FORMAT PEAN : HALUSINASI ( MEMBANTU PASIEN MENGENAL HALUSINASI PENDENGARAN) NO ASPEK YANG DI BOBOT A. FASE ORIENTASI ( 25% ) 1. Memberikan salam terapeutik dan kenalan :
Lebih terperinciKoping individu tidak efektif
LAPORAN PENDAHULUAN ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI I. PROSES TERJADINYA MASALAH Isolasi social merupakan upaya klien untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain
Lebih terperinciLAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan
LAMPIRAN CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP) Selasa, 18 Halusinasi 8. Mengidentifikasi jenis halusinasi
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH UTAMA ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI A. Konsep Dasar Teori 1. Definisi Isolasi sosial merupakan kondisi ketika individu atau kelompok mengalami,
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN WAHAM DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN)
ASUHAN KEPERAWATAN JIWA KOMUNITAS (CMHN) NAMA KELOMPOK 6 A4E : 1. Made Udayati (10.321.0864) 2. Kadek Ayu Kesuma W. (10.321.0858) 3. Kadek Ninik Purniawati (10.321.0859) 4. Luh Gede Wedawati (10.321.0867)
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny.
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH ( HOME VISIT) TENTANG GANGGUAN SENSORI PERSEPSI HALUSINASI PENDENGARAN DENGAN KELUARGA Ny. V DI TANGGERANG DI SUSUN OLEH MARIA FRANSISKA 1410721043 PROGRAM STUDI PROVESI NERS FAKULTAS
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA
PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISIT) PADA KELUARGA NY. A DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN HARGA DIRI RENDAH DAN WAHAM CURIGA Disusun Oleh: DESI SUCI ANGRAENI SRI WAHYUNINGSIH PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolation (isolasi) merupakan mekanisme pertahanan dimana emosi diasingkan dari muatan impuls kesakitan atau memori (Cervone, 2011). Pikiran isolasi sosial ( social
Lebih terperinciPROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE)
1 PROPOSAL KUNJUNGAN RUMAH (HOME VISITE) A. Identitas Klien Inisial Klien Usia Agama Pendidikan : Ny. F : 42 Tahun : Islam : SMA Nomor Register : 02. 14. 77 Masuk RSJSH : 27/03/2012 Nama Keluarga Alamat
Lebih terperinciLAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN SELF EVALUASI KEPALA RUANGAN Dalam melaksanakan MPKP Nama :... Ruangan :... Tanggal :... RS :... Petunjuk Jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudaralakukan : 1. Sl
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
LAPORAN PENDAHULUAN STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1 A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien: Mengkritik diri sendiri Perasaan tidak mampu Pandangan hidup yang pesimis Penurunan produktivitas
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
46 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN EFEKTIVITAS KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN ORANG TUA YANG ANAKNYA DIRAWAT DI RUANG ICU RSUD DR PIRNGADI MEDAN PENELITI : MUHAMMAD ADIUL
Lebih terperinciSILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011
SILABUS PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA PROGRAM A 2011 JUDUL MATA KULIAH BEBAN STUDI : PRE KLINIK KEPERAWATAN JIWA : 2 SKS PERIODE : Semester Genap T.A. 2012/2013 WAKTU : 5 Mei 30 Mei 2014 KOORDINATOR TIM
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Pengaruh Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Pada Pasien Waham Terhadap Kemampuan Menilai Realita di Rumah Sakit Jiwa Daerah Pemprovsu Medan Oleh Era Zana
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANXIETAS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Sdr. D DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Disusun oleh : CAHYO FIRMAN TRISNO. S J 200 090
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. (DepKes, 2000 dalam Direja, 2011). Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI (TAKS : MENARIK DIRI) BAB I PENDAHULUAN A. DEFINISI TAK Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat kepada sekelompok klien yang
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN RESIKO BUNUH DIRI DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM
Lebih terperinciKMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa
KMSJ Kartu Menuju Sehat Jiwa JAWA TIMUR SEHAT JIWA NAMA : TTL : ALAMAT : POSYANDU : TGL PENDAFTARAN : BAWALAH KMSJ SETIAP KALI KE POSYANDU KESEHATAN JIWA Created by: Ns. Heni Dwi Windarwati.,M.Kep.,Sp.Kep.J
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Secara Umun Komunikasi adalah proses penyampaian gagasan, harapan, dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu, mengandung
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian Pengaruh Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan Halusinasi Terhadap Kemampuan Kognitif dan Psikmotor Pasien Dalam Mengontrol Halusinasi Di Ruangan
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Isolasi sosial Pertemuan : I (satu)
CONTOH KASUS Setiap lansia pada akhirnya akan mengalami penurunan fungsi organ, Hal ini timbul karena penyebab organik ataupun emosional (fungsional) dan yang menunjukkan gangguan kemampuan berpikir, bereakasi
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK II
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN ANAK II Jastro Situmorang, S.Kep, Ns Elfrida Nainggolan, SKM AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE JL. Gereja No. 17 Toba Samosir Sumatera Utara Akademi Keperawatan HKBP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi yang pesat menjadi stresor pada kehidupan manusia. Jika individu
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dari masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian, serta manfaat penelitian ini. A. Latar
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Defisit Perawatan Diri 1.1. Pengertian Defisit perawatan diri merupakan suatu kondisi pada seseorang yang mengalami kelemahan kemampuan dalam melakukan atau melengkapi aktivitas
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANSIETAS A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Klien sudah beberapa hari mengalami gelisah, sulit tidur, tidak nafsu makan. Klien selalu memikirkan
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL
1 STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN MENARIK DIRI INTERAKSI PERTAMA/AWAL A. PROSES KEPERAWATAN 1. Kondisi klien : Senang menyendiri, tidak mau melakukan aktivitas, tampak murung, lebih banyak menunduk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Halusinasi adalah gangguan terganggunya persepsi sensori seseorang,dimana tidak terdapat stimulus. Pasien merasakan stimulus yang sebetulnya tidak ada. Pasien merasa
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN SENSORI PERSEPSI: HALUSINASI Nama Klien : Diagnosa Medis : No MR : Ruangan : Tgl No Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
Lebih terperinciJADWAL BLOK KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA
JADWAL BLOK KEPERAWATAN KESEHATAN JIWA No Hari/Tgl Jam Kelas Ruang Kode Materi Dosen 1. 2. 3. 4. Senin, 28 Selasa, 29 Rabu, 30 Kamis, 31 Minggu 1 (28 Maret 2 April) 09.30-11.10 B 3.3 KP 1 Konsep Dasar
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
KONTRAK BELAJAR RUANG MPKP CEMPAKA RSJ PEMPROVSU Lampiran 1 PERIODE 11 JUNI 7 JULI 2012 No. Kegiatan Tujuan Metode Waktu Instrumen Sumber Output 1. Pengkajian 1. Melihat situasi ruangan MPKP Cempaka dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menuju era globalisasi manusia disambut untuk memenuhi kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menuju era globalisasi manusia disambut untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di tengah-tengah persaingan yang semakin ketat di segala kehidupan. Tidak orang semua orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tingginya beban ekonomi, makin lebarnya kesenjangan sosial, serta ketidakpastian situasi sosial politik membuat gangguan jiwa menjadi suatu hal yang mengancam bagi setiap
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG.
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI: HARGA DIRI RENDAH DI RUANG GATHOTKOCO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh R.Purwasih 1), Y. Susilowati 2), 1) Alumni Akademi Keperawatan
Lebih terperinciMODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE
Lampiran 8 MODUL STRATEGI PELAKSANAAN PADA PASIEN DENGAN HALUSINASI DENGAR OLEH ANNISETYA ROBERTHA M. BATE 2009.33.032 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL KEPUTUSASAAN DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAKARTA A. KOMPETENSI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. pengecapan maupun perabaan (Yosep, 2011). Menurut Stuart (2007)
BAB II TINJAUAN TEORI A. Definisi Halusinasi didefinisikan sebagai seseorang yang merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada stimulus dari manapun, baik stimulus suara, bayangan, baubauan, pengecapan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. dengan orang lain (Keliat, 2011).Adapun kerusakan interaksi sosial
BAB II TINJAUAN TEORI A. KONSEP DASAR 1. Pengertian Isolasi sosial adalah keadaan dimana seseorang individu mengalami penurunan atau bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya.
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Stimulasi Persepsi Halusinasi
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK Stimulasi Persepsi Halusinasi DI SUSUN OLEH: 1. Ana Setyani Hadi (14.401.15.005) 2. Anggi Setyawan (14.401.15.009) 3. Bayu Dahroni (14.401.15.015) 4. Dhidin Hartiningsih (14.401.15.028)
Lebih terperinciRENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM. Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan proses pikir : Waham
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM NamaKlien : DiagnosaMedis : No CM : Ruangan : Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Perencanaan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Gangguan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi seseorang dalam
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Gangguan hubungan sosial merupakan suatu gangguan hubungan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel dan menimbulkan perilaku maladaptif
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II DISUSUN OLEH : Diak. Lamria Simanjuntak, S.Kep, Ns, M.Kes Carolina Simanjuntak, S.Kep, Ns i
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era globalisasi seperti sekarang ini banyak permasalahan sosial yang muncul dalam masyarakat, diantaranya disebabkan oleh faktor politik, sosial budaya serta krisis
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN MATERNITAS II DISUSUN OLEH : Diak. Lamria Simanjuntak, S.Kep, Ns, M.Kes Carolina Simanjuntak, S.Kep, Ns i KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
Lebih terperinciSTRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN
SP 1 Resiko Perilaku Kekerasan STRATEGI PELAKSANAAN (SP) TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RESIKO TINGGI KEKERASAN Pertemuan... Hari, TGL :... A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien : a. Data Subjektif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. salah satunya adalah masalah tentang kesehatan jiwa yang sering luput dari
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia saat ini, banyak mengalami keprihatinan dengan kesehatan, salah satunya adalah masalah tentang kesehatan jiwa yang sering luput dari perhatian. Orang sengaja
Lebih terperinciPRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG
PRE PLANNING TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI REALITA SESI I: PENGENALAN ORANG Topik Sesi ke Terapis Sasaran Tempat : TAK Orientasi Realita : I (Pengenalan Orang) : 5 orang mahasiswa Fak. Keperawatan
Lebih terperinciA. Pengertian Defisit Perawatan Diri B. Klasifikasi Defisit Perawatan Diri C. Etiologi Defisit Perawatan Diri
A. Pengertian Defisit Perawatan Diri Kurang perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Maslim, 2001). Kurang perawatan diri adalah
Lebih terperinciPROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI A. Latar belakang Pada pasien gangguan jiwa dengan dengan kasus skizofrenia selalu diikuti dengan gangguan persepsi sensori, halusinasi. Terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Secara global, diperkirakan sebanyak 24 juta orang telah menderita skizofrenia (WHO, 2009). Di Indonesia, menurut Riskesdas (2007), sebanyak 1 juta orang atau sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gangguan jiwa ditemukan disemua lapisan masyarakat, dari mulai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan hidup yang semakin tinggi dan tidak tepatanya pemberian koping pada stresor mengakibatkan peningkatan kasus gangguan jiwa. Menurut WHO (2009) memperkirakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perilaku kekerasan adalah tingkah laku individu yang ditujukan untuk melukai atau mencelakakan individu lain yang tidak menginginkan datangnya tingkah laku tersebut
Lebih terperinciLEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN
Lampiran 1 LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN Pengaruh Strategi Pelaksanaan Komunikasi Terhadap Kemampuan Pasien Perilaku Kekerasan dalam Mengendalikan Perilaku Kekerasan di Rumah Sakit Jiwa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci: Manajemen halusinasi, kemampuan mengontrol halusinasi, puskesmas gangguan jiwa
ABSTRAK Halusinasi adalah gangguan jiwa pada individu yang dapat ditandai dengan perubahan persepsi sensori, dengan merasakan sensasi yang tidak nyata berupa suara, penglihatan, perabaan, pengecapan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa bukan hanya sekedar terbebas dari gangguan jiwa, tetapi juga merupakan suatu hal yang dibutuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa merupakan perasaan sehat
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. A. Pengertian. Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Halusinasi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan dalam jumlah dan pola dari stimulasi yang mendekat yang diprakarsai secara internal atau eksternal
Lebih terperinciPROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita
PROPOSAL Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Orientasi Realita A. Latar Belakang Manusia sebagai mahluk social yang hidup berkelompok dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi kebutuhan
Lebih terperinciMODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL
MODUL KEPERAWATAN JIWA I NSA : 420 MODUL ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DISUSUN OLEH TIM KEPERAWATAN UNIVERSITAS ESA UNGGUL UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. Z DENGAN GANGGUAN PERSEPSI SENSORI : HALUSINASI PENDENGARAN DI RUANG SEMBADRA RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DisusunOleh : HILYATUN NISA J 200 090
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN KONSEP
BAB II TINJAUAN KONSEP A. Pengertian Menurut (Depkes RI, 2000) Waham adalah suatu keyakinan klien yang tidak sesuai dengan kenyataan, tetapi dipertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI
BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1. Perawat 2.1.1.1. Pengertian perawat Menurut Depkes RI (2007), perawat adalah seorang yang telah dipersiapkan melalui pendidikan untuk turut serta merawat
Lebih terperinciBAB II TUNJAUAN TEORI. orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993)
BAB II TUNJAUAN TEORI A. PENGERTIAN Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain (Rawlins, 1993) Menarik diri merupakan suatu keadaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering
BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Waham merupakan salah satu jenis gangguan jiwa. Waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada penderita
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI
TERAPI AKTIVITAS STIMULASI PERSEPSI HALUSINASI Disusun oleh: Kelompok 4 1. Intan Cahya P (14.401.15.046) 2. Khusnul Hotimah (14.401.15.050) 3. Muhamad Gimnastyar (14.401.15.056) 4. Novia Panca A (14.401.15.059)
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN
LAPORAN PENDAHULUAN RESIKO PERILAKU KEKERASAN Masalah Utama: Resiko Perilaku Kekerasan Proses Terjadinya Masalah Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan Jiwa menurut Rancangan Undang-Undang Kesehatan Jiwa tahun 2012(RUU KESWA,2012) adalah kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, mental, dan spiritual
Lebih terperinciLampiran 1. JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket
Lampiran 1 JADUAL KEGIATAN HARIAN Nama : No. Kode: Ruang Rawat : No. Waktu Kegiatan Tanggal Pelaksanaan Ket 1. 05.00-06.00 2. 06.00-07.00 3. 07.00-08.00 4. 08.00-09.00 5. 09.00-10.00 6. 10.00-11.00 7.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. World Health Organization (WHO) (2009) memperkirakan 450 juta. orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah World Health Organization (WHO) (2009) memperkirakan 450 juta orang di seluruh dunia mengalami gangguan mental, sekitar 10% orang dewasa mengalami gangguan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN
BAB IV PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN A. Pembahasan Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesenjangan yang penulis dapatkan antara konsep dasar teori dan kasus nyata Sdr. D diruang Dewa Ruci RSJD Amino Gondohutomo
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN. tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri,
BAB II TINJAUAN TEORI PERILAKU KEKERASAN A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN PENGENDALIAN DIRI KLIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2012
HUBUNGAN PELAKSANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN DENGAN PENGENDALIAN DIRI KLIEN HALUSINASI DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2012 SKRIPSI Oleh Iren Setti Viroka Ginting 111121120 PROGRAM
Lebih terperinciNURSING CARE PLAN (NCP)
NURSING CARE PLAN (NCP) 1. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN RISIKO PERILAKU KEKERASAN Nama Klien : DiagnosaMedis : No CM : Ruangan : Tgl No. Dx Diagnosa Keperawatan Risiko Perilaku Kekerasan Perencanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN Isolasi sosial merupakan suatu gangguan interpersonal yang terjadi akibat adanya kepribadian yang tidak fleksibel menimbulkan perilaku maladaptif dan mengganggu fungsi
Lebih terperinciPENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA
PENGARUH KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP FREKUENSI HALUSINASI PADA PASIEN DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA SKRIPSI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan Meraih derajat Sarjana S- 1 keperawatan
Lebih terperinciSTUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN
STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA TN. D DENGAN HALUSINASI DI RUANG MAESPATI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA DI SUSUN OLEH: CATUR WULANDARI NIM. P.09010
Lebih terperinciDisampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014
Disampaikan Oleh: R. Siti Maryam, MKep, Ns.Sp.Kep.Kom 17 Feb 2014 1 Pelayanan keperawatan kesehatan di rumah merupakan sintesa dari keperawatan kesehatan komunitas dan keterampilan teknikal tertentu yang
Lebih terperinciBUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA
BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA DISUSUN OLEH : AKADEMI KEPERAWATAN HKBP BALIGE KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya, maka buku panduan AKPER
Lebih terperinci: Ns. Nurhalimah, M.Kep., Sp.Kep.J.
Hak Cipta dan Hak Penerbitan dilindungi Undang-undang Cetakan pertama, Desember 2016 Penulis Pengembang Desain Instruksional : Ns. Nurhalimah, M.Kep., Sp.Kep.J. : Ir. Anang Suhardianto, M.Si. Desain oleh
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. TAK (Terapi Aktivitas Kelompok) 1.1 Defenisi Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan satu dengan yang lain, saling bergantung dan mempunyai norma yang sama
Lebih terperinciPENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG. Oleh
PENATALAKSANAAN PASIEN GANGGUAN JIWA DENGAN PERILAKU KEKERASAN DI RUANG CITRO ANGGODO RSJD Dr. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG Oleh Y. Susilowati 1), D.W.Ningsih 2) 1) Dosen Akademi Keperawatan Krida Husada,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan kebudayaan masyarakat banyak membawa perubahan dalam segi kehidupan manusia. Setiap perubahan situasi kehidupan individu baik positif maupun negatif dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan adalah keadaan sehat fisik, mental dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan (Riyadi & Purwanto, 2009). Hal ini berarti seseorang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri).
1 BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Menarik diri adalah satu tindakan melepaskan diri, baik perhatian maupun minatnya terhadap lingkungan sosial secara langsung (isolasi diri). (Depkes RI, 1983) Menarik
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR. orang lain maupun lingkungan (Townsend, 1998). orang lain, dan lingkungan (Stuart dan Sundeen, 1998).
BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan
Lebih terperinciPENJELASAN TENTANG PENELITIAN:
Lampiran 2 PENJELASAN TENTANG PENELITIAN: Saya yang bertanggung jawab di bawah ini: Nama : Elia Sertius Status : Mahasiswa Program Ilmu Keperawatan (S1) Fakultas IlmuKesehatan Universitas Esa Unggul. NIM
Lebih terperinciTERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ORIENTASI REALITA
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK) ORIENTASI REALITA Disusun Oleh : Kelompok 3 1. Afnur Rafli (14.401.15.002) 2. Amelia Ferdina Widodo (14.401.15.004) 3. Angga Rofyanzah (14.401.15.008) 4. Arik Ismail Wahyudi
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 1. Konsep Harga Diri 1.1. Pengertian harga diri Harga diri merupakan evaluasi yang dibuat individu dan kebiasaan memandang dirinya, terutama sikap menerima, menolak, dan indikasi
Lebih terperinciperawatmasadepanku@blogspot.com Join With Us : Email : hendritriyulianto@gmail.com Facebook : Hendri Ty Kunjungi dan D a p a t k a n!!! K u m p u l a n A s k e p L e n g k a p H a n y a D i : perawatmasadepanku@blogspot.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mental dan sosial yang lengkap dan bukan hanya bebas dari penyakit atau. mengendalikan stres yang terjadi sehari-hari.
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang World Health Organitation (WHO) mendefinisikan kesehatan sebagai keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa penyakit atau kelemahan. Definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kesehatan jiwa menurut undang undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan jiwa menurut undang undang Kesehatan Jiwa Tahun 2014 merupakan suatu kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Komunikasi Terapeutik 2.1.1 Pengertian Komunikasi Terapeutik Komunikasi terapeutik merupakan komunikasi yang dilakukan oleh perawat dan tenaga kesehatan lain yang direncanakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana seseorang melakukan tindakan yang dapat membahayakan secara fisik baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa adanya
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Halusinasi 2.1.1 Pengertian Halusinasi Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal (Stuart & Laraia, 2001).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dari masalah yang diteliti, rumusan masalah, tujuan umum dan tujuan khusus dari penelitian, serta manfaat penelitian. 1.1. Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia merupakan mahluk sosial, dimana untuk mempertahankan kehidupannya manusia memerlukan hubungan interpersonal yang positif baik dengan individu lainnya
Lebih terperinci