DHARMA GROUP D E F I N E. 1. Identifikasi CTQ Proyek. 2. Mengembangkan Piagam Tim. 3. Mendefinisikan Peta Proses

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DHARMA GROUP D E F I N E. 1. Identifikasi CTQ Proyek. 2. Mengembangkan Piagam Tim. 3. Mendefinisikan Peta Proses"

Transkripsi

1 D E F I N E 1. Identifikasi CTQ Proyek 2. Mengembangkan Piagam Tim 3. Mendefinisikan Peta Proses

2 Sebelum memulai suatu proyek, maka perlu ditanyakan hal-hal sebagai berikut : Siapa customer kita? Apa yang mereka pikirkan sebagai sesuatu yang kritis terhadap kualitas (Critical to Quality)? Apa strategi bisnis perusahaan kita? Apakah strategi yang ada sudah mengakomodasi suara atau keinginan pelanggan? Siapa yang bisa menyatakan suara pelanggan sehingga menjadi isu di perusahaan kita? Proses manakah yang perlu diperbaiki atau didesain ulang untuk memenuhi suara pelanggan? D E F I N E 51

3 CTQ Aktifitas utama dalam tahap DEFINE adalah menemukan CTQ (Critical to Quality), yaitu sebuah fokus permasalahan yang menjadi hal yang paling penting untuk memenuhi keinginan customer. CTQ Critical to Quality CTQ adalah sebuah karakteristik dari sebuah produk atau jasa yang memenuhi kebutuhan customer (internal atau eksternal) D E F I N E 52

4 CTQ CTQ adalah elemen-elemen dasar yang merupakan pedoman pengukuran proses, improvement, dan kontrol. Dalam proyek, pastikan CTQ yang dipilih merupakan hal yang sangat penting bagi customer. D E F I N E 53

5 CTQ Contoh-contoh CTQ: Pengiriman tepat waktu Tidak ada defects Tempat kerja aman Produk yang aman Ruang hotel yang bersih Pembayaran tepat waktu Jalan tol yang aman Part yang sesuai spec. Penggunaan form yang tepat Pengiriman sepanjang malam Pelayanan yang ramah Dan lain-lain D E F I N E 54

6 Siapa yang menjadi Customer? Customer Client Vendor Semua Organisasi / Personnel Orang yang menerima pekerjaan yang sudah kita proses (Next Process) Departemen lain yang berhubungan D E F I N E 55

7 Bagaimana kita menterjemahkan komentar customer ke dalam kebutuhan internal? Customer biasanya tidak jelas mengutarakan apa yang diinginkan Kita harus mendayagunakan metode yang membantu kita untuk memahami kebutuhan customer dan menerjemahkannya menjadi keperluan internal. Setelah kita menerjemahkan kebutuhan customer menjadi keperluan internal, kita harus bisa mengukur dan menentukan kemampuan produk dan proses. D E F I N E 56

8 Sumber Ide Lain Project SSQP SUMBER TOOLS PERTANYAAN YANG MUNCUL INTERNAL Adanya frustasi, isu-isu, masalah, dan opportunity yang terlihat dari kegiatan operasional. EKSTERNAL Untuk mengidentifikasi tantangan terhadap bisnis dalam mendefinisikan dan atau mencapai strategi pasar maupun customer. INTERNAL / EKSTERNAL Untuk mengidentifikasi tantangan terhadap bisnis dalam mendefinisikan dan atau mencapai strategi pasar maupun pelanggan. Quality Function Deployment Cost of Quality (COQ/COPQ) Daftar Masalah Internal Brainstorming Voice of Customer (VoC) Voice of The Market (VoM) Perbandingan dengan Pesaing Customer Dashboard Survei Perusahaan 1. Apa yang membuat proses selalu tertunda? 2. Dimana terjadi reject / rework terbesar? 3. Dimana Cost of Poor Quality meningkat? 1. Di mana kita gagal memenuhi kebutuhan pelanggan? 2. Di mana kita tertinggal dengan pesaing? 3. Bagaimana pasar terbentuk, bisakah kita menyesuaikannya? 4. Apa kebutuhan baru dari sudut pandang pelanggan? 1. Apa hambatan antara kita dan tujuan strategi? 2. Apa produk atau jasa, kemampuan lain yang baru yang akan diluncurkan bisa memberikan nilai lebih baik kepada pelanggan maupun pemegang saham? D E F I N E 57

9 CTQ CTP Critical to Quality Critical to Process CTQ CCR VoC VoB CBR CTP VoB CBR CCR VoC Voice of Business Critical Business Requirement Critical Customer Requirement Voice of Customer PROJECT THEME 6 CCR dan CBR sama-sama diperhatikan.!!! VoB dan VoC sama pentingnya D E F I N E 58

10 Kriteria Pemilihan Tema Projects SSQP Kriteria Hasil / Manfaat Bisnis 1. Berpengaruh terhadap customer dan kebutuhannya 2. Berpengaruh terhadap strategi dan posisi dalam persaingan bisnis 3. Berpengaruh terhadap kompetensi inti 4. Berpengaruh terhadap finansial (penurunan biaya, peningkatan efisiensi, penjualan, pangsa pasar, dan lain-lain) 5. Tingkat urgensi 6. Kecenderungan yang ada 7. Urutan, kerterkaitan, dan kesinambungan antar proyek Kriteria Kelayakan 1. Ketersediaan sumber daya yang diperlukan 2. Ketersediaan tenaga ahli 3. Kompleksitas 4. Kemungkinan keberhasilan 5. Dukungan dan contoh keberhasilan Kriteria Pengaruh terhadap Organisasi 1. Ada manfaat pembelajaran, tumbuh, dan berkembang. 2. Manfaat lintas fungsional dan meningkatkan sinergi Yang terpenting dari semua kriteria tersebut adalah tema project SSQP yang memberikan impact paling besar terhadap bisnis!! D E F I N E 59

11 Core Competetency KPI s Core Processes Process Output Key Performance Indicators CCR Critical Customer Requirement Key Improvement Areas - Big Y s A A A A A Potential Project Projects Pada saat mendaftar proses yang berhubungan langsung dengan customer, bisa muncul banyak sekali proyek yang dapat dikerjakan, tetapi perlu diingat mengenai prioritas, sumber daya yang ada, atau dengan kata lain memperhatikan kriteria pemilihan proyek. Prinsip Prioritas berdasarkan kriteria. Tema yang dipilih SMART : S Specific M Measurable A Attainable R Realistic T Time Bound D E F I N E 60

12 Piagam Tim (Team Charter) Pernyataan kegunaan proyek biasa disebut Kasus Bisnis (Business Case) yang mencerminkan Misi Proyek (Project Mission) dan Pernyataan Kegunaan (Purpose Statement). Ini adalah titik awal anggota Team proyek untuk membuat Piagam Tim (Team Charter) atau dokumen pernyataan bersama yang memuat unsurunsur sebagai berikut : Gambaran mengenai isu atau topik Fokus pada proyek tertentu Tujuan yang luas atau hasil-hasil yang ingin dicapai Tinjauan umum nilai-nilai dan usaha yang dilakukan Anggota Team yang terlibat Kerangka waktu (Time Frame) atau schedule umum Disahkan oleh Project Champion, Ketua, dan Anggota Tema dibuat sejelas mungkin dan sesuai dgn tujuan proyek. Proyek terkait dgn isu-isu maupun inisiatif bisnis perusahaan. Hasil proyek bisa dirasakan oleh customer. Rencana maupun solusinya bisa dilakukan. Hasil maupun tema-nya berdampak pada perusahaan dan berhubungan dgn pekerjaan. D E F I N E 61

13 Piagam Tim (Team Charter) Contoh format Piagam Tim. Business Case Problem Statement Goal Statement Project Scope < PROJECT THEME > Tema improvement sesuai tertulis pada judul Menjelaskan latar belakang mengapa proyek dilakukan. Diskusikan dengan atasan atau manajemen mengenai tema yang diangkat sehingga proyek yang akan dilakukan sesuai dengan isu perusahaan, valid, dan up to date. Jika tema proyek bersifat melanjutkan tema sebelumnya, lakukan improvement dan penetapan standar yang lebih tinggi dibandingkan tema sebelumnya. Daftar pertanyaan berikut dapat membantu perumusan Business Case : 1. Mengapa proyek ini perlu dilakukan? Dan mengapa perlu dilakukan saat ini? Dan apa konsekuensinya bila TIDAK dilakukan? 2. Adakah masalah lain yang lebih penting atau sama pentingnya dengan proyek ini? 3. Bagaimana keterkaitan proyek yang dipilih dengan isu bisnis dan target yang ditetapkan? Menyatakan masalah yang terdapat di dalam Business Case. Pertanyaan yang sering muncul dalam Problem Statements : 1. Apa yang salah dan tidak sesuai dengan harapan pelanggan? 2. Kapan dan di mana masalah terjadi? 3. Seberapa besar masalah tersebut dan bagaimana dampak masalah tersebut terhadap pelanggan dan perusahaan? Definisi tentang peningkatan yang ingin dicapai serta batasan waktunya. Umumnya menggunakan kalimat yang dimulai dengan kata-kata : mengurangi, meningkatkan, menghilangkan. Adalah pernyataan tentang batasan atau lingkup proyek yang dijalankan. Project Scope yang terlalu luas dapat menyebabkan tim menghadapi persoalan di luar kemampuan dan akan sulit diimplementasikan. Sementara Project Scope yang terlalu sempit akan kurang menantang dan tidak sesuai dengan isu di perusahaan. 1. Proses mana yang menjadi fokus? Apa yang menjadi titik awal dan titik akhir proses? 2. Batas mana yang termasuk dalam proyek dan mana yang tidak? 3. Kendala-kendala yang dihadapi menyangkut ketersediaan sumber daya, komitment, dan sebagainya? Milestone Team and Authority Membuat schedule yang realistis dan Milestone (batas suatu tahap dinyatakan selesai). Tetapkan PIC atau penanggung jawab masing-masing tahap. TEAM MEMBER : D M A I C START - FINISH S - F S - F S - F S - F APPROVED, D E F I N E 62

14 Piagam Tim (Team Charter) Contoh Piagam Tim. Business Case Salah satu tolak ukur keberhasilan suatu Business Unit (BU) adalah tercapainya Service Rate (S/R) Produksi sesuai dengan perencanaan produksi yang telah ditargetkan. Dengan Sales Rate 100 %, belum tentu S/R Produksi tercapai 100 %, tetapi dengan S/R Produksi tercapai 100 %, maka dapat dipastikan Sales Rate yang telah setiap awal bulan dapat tercapai 100 %. Akibat tidak tercapainya S/R produksi 100 %, maka target sales suatu BU kemungkinan tidak dapat tercapai 100 %, sehingga BU tersebut dapat kehilangan sales opportunity. Disisi lain dengan tidak tercapainya S/R produksi 100 % dapat mengakibatkan delivery service yang tidak memuaskan, yang pada akhirnya tingkat kepercayaan customer terhadap BU tersebut akan menurun. Sebagai gambaran, sales opportunity BU 2 yang hilang akibat tidak tercapainya S/R produksi 100 % pada bulan April - Juni 2002 adalah sebesar $ 820,310.54, dengan rata-rata sales opportunity yang hilang setiap bulannya sebesar $ 273, Pencapaian S/R produksi 100 % merupakan salah satu cara agar perusahaan tidak kehilangan sales opportunity. Dengan demikian, tingkat pencapaian S/R produksi sesuai dengan perencanaan produksi sangat menentukan tercapainya sales & delivery service rate tercapai 100 %, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pelanggan. Problem Statement Akibat tidak tercapainya S/R produksi 100 % sesuai dengan perencanaan produksi, maka perusahaan kehilangan sales opportunity. Goal Statement Karena rendahnya tingkat pencapaian sales BU2 akibat tidak tercapainya S/R Produksi 100 %, yaitu dengan sales rate sebesar 71 %, maka project ini bertujuan untuk meningkatkan pencapaian sales BU2 menjadi 100 % dengan cara meningkatkan pencapaian S/R produksi, sehingga nilai sigma berdasarkan S/R produksi pada bulan Juni 2002 sebesar 0,43 σ dengan % kesuksesan sebesar 14 % dapat ditingkatkan pada bulan Mei 2003 menjadi sebesar 3 σ dengan % kesuksesan sebesar 93 %. Project Scope Tahap pertama project ini difokuskan pada pencapaian S/R produksi SBU 2 line assembling - conveyor 2 dengan produk-produk yang diproduksi dibatasi pada produk Ben-9 Full Assembling, Zipper Full Assembling dan Zipper Kits. Miles Stone Define Measure D M A I C Juni Juli-Agustus Sept - Nov Des 02 - Maret 03 April - Mei 03 Analysis Improve Control Project Organization Project Champion : SBK Supporting Team : SOE Project Leader : APR Co. Project Leader : SDA Team Member : HAN,ARP,TRY, ADV,IKU,JML,ARD. D E F I N E 63

15 Mendefinisikan Peta Proses Sebuah proses adalah kumpulan aktifitas-aktifitas yang menggunakan satu jenis atau lebih input dan membuat ouput yang berguna bagi customer. Lingkup dari material akan berkaitan dengan proses-proses yang berhubungan dengan : Sistem / Fungsi Produk Sistem / Operasi Produk Manufacturing / Produksi INPUT PROSES OUTPUT D E F I N E 64

16 Pemetaan Proses (Process Mapping) Pemetaan proses adalah metode visual untuk menggambarkan urutan atau hubungan-hubungan aktifitas kerja. Sebuah pemetaan proses memberikan : Cara komunikasi untuk memahami bagaimana sistem bekerja atau beroperasi Format untuk perencanaan dan improvement proses tersebut. Identifikasi letak bottleneck, hambatan, dan permasalahan. Mengembangkan cara baru untuk mengatasi permasalahan. Faktor-faktor yang mesti dipertimbangkan dalam peta proses: Masukan (input) Keluaran (output) Kendali (control) Mekanisme (mechanism) D E F I N E 65

17 Langkah-langkah Pemetaan Proses 1. Kumpulkan semua tim Six Sigma Project Quality untuk meninjau current process (proses yang sedang berjalan) 2. Kembangkan pemahaman yang jelas mengenai CTQ customer dan unsur utama dalam proses yang memberikan pengaruh terhadap CTQ. 3. Identifikasi dengan jelas batasan Tinjauan Umum Proses (Process Overview) 4. Bentuk tim lintas fungsi (antar departemen) yang paham dengan customer dan kaitannya dengan proses. 5. Identifikasi Customer, Output, Process, Input, dan Supplier (SIPOC). 6. Brainstorming dan petakan tidak lebih dari 10 langkah Tinjauan Umum Proses. D E F I N E 66

18 Pemetaan Proses (Process Mapping) Elemen-elemen Pemetaan Proses : Stop / Start Aktifitas Keputusan? Aktifitas Stop / Start Aktifitas Simbol : Pengukuran Measurement Operasi Operation Keputusan Decision Penundaan Delay Penyimpanan Storage Pemindahan Transportation D E F I N E 67

19 Detail Map Menggambarkan semua unsur secara detail. Menyajikan hubungan antar unsur Faktor waktu juga bisa digunakan Menggunakan simbol-simbol untuk mewakili ciri-ciri masing-masing langkah di dalam proses Operator fills Order sheet Takes order to stores Order waits for picup Parts picked & packaged Parts loaded onto Forklift Transported to intake bin Wait Intake Feeder Parts Pressed Inspection Scrap No Part OK? Yes Assy Line A D E F I N E 68

20 Delivery High Level Process Mapping S I P O C Suppliers Contoh Ordering Process : CTQ1 : Kecepatan pemrosesan order CTQ2 : Ketepatan waktu yang diminta Customer Production Mgt. First Operation Order Confirm Orders Request Production Confirm Production Inputs Parts Y Process Output Customers HARUS TERUKUR Production Y Daftarlah : Nama Proses Identifikasi output, pelanggan, supplier, dan input Identifikasi kebutuhan pelanggan Identifikasi proses secara rinci Test N N Pass Materials Check Stock CTQ didefinisikan oleh pelanggan (customer requirements). Jawaban pelanggan menjadi fokus SSQP. D E F I N E 69

21 Evolusi Proses Peta proses dapat diperbaiki dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang ada untuk memenuhi keinginan pelanggan. Apa yang Anda pikirkan Apa yang sesungguhnya Apa yang seharusnya Apa yang mungkin Dalam pengembangan peta proses, terapkan prinsip 7 Langkah!! D E F I N E 70

22 7 Langkah Pemetaan Proses 1. Identifikasi semua operasi yang diperlukan di produksi atau jasa. 2. Identifikasi masing-masing operasi sebagai proses yang bernilai-tambah (VA - Value Added) atau tidak bernilai-tambah (NVA - Non Value Added). 3. Daftar baik keluaran internal maupun external pada masing-masing operasi. 4. Daftar baik masukan internal maupun external pada masing-masing operasi. 5. Klasifikasi semua masukan sebagai : Controllable - knob variable; dapat dengan mudah diubah untuk melihat pengaruhnya terhadap keluaran. Critical - masukan yang bisa diketahui secara statistik terbukti berpengaruh terhadap keluaran. Noise masukan yang sangat sulit dikendalikan. Standard Operation Procedure - instruksi standard untuk menjalankan proses. 6. Tambahan spesifikasi operation untuk masing-masing masukan keluaran. 7. Identifikasi secara jelas proses pengumpulan data. D E F I N E 71

23 Fastening Fixture B Fastening Fixture C Masukan Raw Bracket #1 Raw Housing Loading SOP (#1) Fastening Schedule Air pressure H2O Circulasi Unloading Transport SOP (#2) Raw Barcket #2 Sub Assy Loading SOP (#3) Uploads bracket #1 and housing ke dalam fixture A (Awal siklus pengujian dimulai). Mesin beroperasi (clamps) Fasten (10 lokasi). Melepaskan (unclamps) subassy. Operator memindahkan subassy. Transfer ke fixture B atau C NVA VA NVA Keluaran Dimensi kritis Sub Assy Lokasi Sub Assy Fastening Size dari Sub Assy Fastening DATA NVA Uploads subassy dan bracket #2 ke fixtute B (Initiates cycle start) Uploads subassy dan bracket #2 ke fixtute C (Initiates cycle start) NVA VA Machine meng-clamps. Fasten (20 places) Lepaskan (unclamps) final-assy Machine meng-clamps. Fasten (20 places) Lepaskan (unclamps) final-assy VA Masukan Fastening Schedule Air Presure H2O Circulation Tip/Nozzle Preparation Unloading/Transport SOP (#4) Gauge/V.I. SOP (#5) Operator memindahkan subassy. Transfer ke gauge fixture Operator mengukur dimensi menggunakan gauge fixture. Inspeksi visual inspects final assembly NVA NVA Keluaran Final Critical Dim Final Assy Fastening Location Final Assy Fastening Size Final Assy Free of Flash All places present D E F I N E 72

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah yang digunakan untuk penelitian penurunan hasil Fabric Width Utilization adalah dengan menggunakan metode Penyelesaian Masalah Six Sigma,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikir Permasalahan yang timbul dalam perusahaan merupakan indikasi bahwa terdapat penyimpangan terhadap proses bisnis yang ada, sehingga menghasilkan kinerja

Lebih terperinci

3.1 Persiapan Penelitian

3.1 Persiapan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan

Lebih terperinci

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici

Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Partici Topik Khusus ~ Pengantar Six Sigma ~ ekop2003@yahoo.com Sejarah Six Sigma Jepang ambil alih Motorola produksi TV dng jumlah kerusakan satu dibanding duapuluh Program Manajemen Partisipatif Motorola (Participative

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Define Identifikasi masalah pada Bakmi GM, yakni adanya ketidakstabilan perfect order untuk delivery service pada enam bulan terakhir, yang bervariasi antara 54% sampai

Lebih terperinci

BAB 1 LANDASAN TEORI

BAB 1 LANDASAN TEORI 5 BAB 1 LANDASAN TEORI 1.1 Produktivitas Menurut Sinungan (2003, P.12), secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang

Lebih terperinci

ANALISA KETIDAKSTABILAN DIMENSI BRACKET IMV

ANALISA KETIDAKSTABILAN DIMENSI BRACKET IMV ANALISA KETIDAKSTABILAN DIMENSI BRACKET IMV PADA REAR AXLE HOUSING ASSY MACHINING LINE C DENGAN METODOLOGI PENDEKATAN SIX SIGMA di PT. INTI GANDA PERDANA TUGAS AKHIR Oleh : Edward Enrico Munthe 1100000361

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penyelesaian Masalah Objek penyelesaian masalah dalam karya tulis ini adalah tahapan dalam melakukan continous improvement dengan menggunakan metode Lean Sigma untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini dijelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukaan oleh penulis dalam proses penelitian. Metodologi penelitian yang digunakan dalam penyusunan tugas akhir ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... SURAT PERNYATAAN... LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR..... ABSTRAK..... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL...

Lebih terperinci

PRINCIPLES OF SIX SIGMA for Improvement Bussiness & Management

PRINCIPLES OF SIX SIGMA for Improvement Bussiness & Management PRINCIPLES OF SIX SIGMA for Improvement Bussiness & Management Seminar Improvement Management for Better Quality Performance UPN Jakarta, 1 Juni 2016 Fino Wahyudi A., S.T., M.T. Six Sigma Green Belt SEJARAH

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGAKUAN... ii. SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii. HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN... ii SURAT PENGAMBILAN DATA DARI PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi HALAMAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian Untuk memperoleh hasil penelitian yang baik dan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, diperlukan adanya desain atau skema langkah penelitian sebagai acuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Secara umum, metodologi penelitan diartika sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Yang dimaksud sebagai cara ilmiah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan 3.1.1. Studi Lapangan Pada tahap awal ini yang dilakukan adalah pengamatan langsung terhadap perusahaan dan juga untuk mengetahui

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control.

ABSTRAK Kata Kunci: Six Sigma, Sigma Level, Kualitas Produk, DMAIC, Quality Control. ABSTRAK Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin signifikan, membuat banyak bermunculan industri-industri baru yang sejenis dengan industri yang sudah ada sebelumnya. Hal ini tentunya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan

Lebih terperinci

Six Sigma, Lean dan Lean Six Sigma

Six Sigma, Lean dan Lean Six Sigma Six Sigma, Lean dan Lean Six Sigma Six Sigma Source : Juran Institute A symbol A Metric A Benchmark A Vision A Method A Tool A Goal A Value A Philosophy A Strategy A System Six Sigma a Greek letter a performance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama

BAB I PENDAHULUAN. Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada yang menyangkal bahwa kualitas menjadi karakteristik utama dalam perusahaan agar tetap survive. Buruknya kualitas ataupun penurunan kualitas akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, persaingan antara perusahaan-perusahaan tidak hanya terjadi di wilayah lokal saja, akan tetapi sudah meluas sampai kawasan nasional bahkan internasional.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. HALAMAN PERNYATAAN... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL DEPAN HALAMAN PENGESAHAN... i HALAMAN PERNYATAAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR TABEL... xi ABSTRAKSI... xv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Waktu siklus Pengukuran waktu adalah kegiatan mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja atau oleh operator serta mencatat waktu-waktu kerjanya baik waktu setiap elemen maupun

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE DMAIC UNTUK UKURAN PANJANG PRODUK BUSHING DI PT.INDOKARLO PERKASA

PENERAPAN METODE DMAIC UNTUK UKURAN PANJANG PRODUK BUSHING DI PT.INDOKARLO PERKASA PENERAPAN METODE DMAIC DALAM PENINGKATAN ACCEPTANCE RATE UNTUK UKURAN PANJANG PRODUK BUSHING DI PT.INDOKARLO PERKASA TUGAS AKHIR Oleh FERDIAN HARTOYO 1100001641 YUDHA YUDHISTIRA 1100001843 ANDRY CHANDRA

Lebih terperinci

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI

BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI BAB IV RENCANA IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi Rencana implementasi ditetapkan dari solusi bisnis yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Rencana implementasi yang akan dilakukan dibagi menjadi

Lebih terperinci

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun

BAB III SIX SIGMA. Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun 34 BAB III SIX SIGMA 3.1 Sejarah Six Sigma Six Sigma pertama kali digunakan oleh perusahaan Motorola pada tahun 1980-an oleh seorang engineer bernama Bill Smith. Hal ini dilatarbelakangi oleh hilangnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan kriteria optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi kualitas produksi pipa pada perusahaan ini yaitu dengan menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze,

Lebih terperinci

MANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 1

MANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 1 MANAGEMENT INDUSTRI (QUALITY CONTROL) By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. 1 MATERI KULIAH Konsep Kualitas Perkembangan Pengendalian Mutu Pengendalian Mutu Terpadu (PMT) Gugus Kendali

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Diagram Alir Penelitian start Studi Pendahuluan - Survey ke Perusahaan Konsultasi Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka - Literatur - Jurnal - Buku - Website - dll Tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHAHULUAN I.1

BAB I PENDAHAHULUAN I.1 BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi

Lebih terperinci

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu

BAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu 48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah

Lebih terperinci

Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis

Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id DOKUMENTASI PROSES Purchasing Department Manufacturing Department

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Six Sigma 2.1.1. Pengertian Six Sigma Six sigma terdiri dari dua kata yaitu Six yang berarti enam dan sigma yang berarti sebuah simbol atau lambang standar deviasi yang lebih

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE LEAN SIGMA UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA QUALITY, COST DAN DELIVERY PRODUK SUNVISOR ASSY DI PT. APM ARMADA AUTOPARTS

TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE LEAN SIGMA UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA QUALITY, COST DAN DELIVERY PRODUK SUNVISOR ASSY DI PT. APM ARMADA AUTOPARTS TUGAS AKHIR PENERAPAN METODE LEAN SIGMA UNTUK MEMPERBAIKI KINERJA QUALITY, COST DAN DELIVERY PRODUK SUNVISOR ASSY DI PT. APM ARMADA AUTOPARTS Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi jasa atau barang. Manufacturing adalah proses produksi untuk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi jasa atau barang. Manufacturing adalah proses produksi untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Produksi merupakan proses yang berkenaan dengan pengubahan input menjadi jasa atau barang. Manufacturing adalah proses produksi untuk menghasilkan produk-produk fisik.

Lebih terperinci

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air

Gambar I.1 Part utama Penyusun meter air BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Menurut Gaspersz (2011, p.92), Lean Six sigma merupakan suatu filosofi bisnis, pendekatan sistemik dan sistematik dan sistematik untuk mengidentifikasi dan menghilangkan

Lebih terperinci

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam era industrialisasi yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam dunia industri akan memberikan perhatian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi merupakan salah satu kegiatan yang berhubungan erat dengan kegiatan ekonomi. Melalui proses produksi dihasilkan berbagai macam barang yang diperlukan

Lebih terperinci

Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum

Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum Analisis Perbaikan UKM X dengan Pendekatan Lean Manufacture Guna Mereduksi Waste di Lantai Produksi Aluminum Sulung Rahmawan Wira Ghani 1, Sudjito Soeparman 2, Rudy Soenoko 3 Program Magister Teknik Dan

Lebih terperinci

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas

Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 03, pp.-8 ISSN 30-495X Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 0J Untuk Meningkatkan Produktivitas Ridwan Mawardi, Lely Herlina, Evi Febianti 3,,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 69 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode Penelitian dilakukan dengan mengadakan pengamatan/observasi secara langsung dengan mengunjungi PT.Delident Chemical Indonesia untuk melihat secara

Lebih terperinci

LAMPIRAN A Kuisioner Validasi Awal

LAMPIRAN A Kuisioner Validasi Awal LAMPIRAN A Kuisioner Validasi Awal UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM REGULER DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA Pendahuluan ANALISA PENERAPAN METODE SIX SIGMA DALAM PENJAGAAN KUALITAS

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI

BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI BAB IV PERANCANGAN SISTEM TERINTEGRASI 4.1 Tahap Perancangan Sistem Terintegrasi Setelah dilakukan brainstorming dan studi pustaka, maka langkah selanjutnya adalah membuat sistem terintegrasi dari metode

Lebih terperinci

Damper DB2B24SSC, diantaranya adalah:

Damper DB2B24SSC, diantaranya adalah: BAB III. METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi PT.Dulmison Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang hardware energi yang memproduksi alat-alat berat dan aksesoris

Lebih terperinci

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD)

QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) Definisi QFD QFD adalah suatu metodologi terstruktur yang digunakan dalam proses perencanaan dan pengembangan produk untuk menentapkan spesifikasi kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA

STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA STUDI PENGENDALIAN KUALITAS PINTU KAYU DENGAN MENGGUNAKAN METODE LEAN SIX SIGMA Tuti Sarma Sinaga 1 1 Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara Medan Masuk: 6 Juni 2015, revisi masuk: 4 Juli 2015, diterima:

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Fase atau tahapan yang banyak menghasilkan produk yang cacat adalah di bagian proses stripping, terlihat dari diagram Pareto nya dari ketiga tahapan di area produksi Produk X. 2.1

Lebih terperinci

*Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya?

*Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya? Amalia, S.T., M.T. *Bagaimana menerjemahkan kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan selanjutnya? *Bagaimana tim dan manajemen memahami apa yang menentukan

Lebih terperinci

Meningkatkan Kualitas Pada Proses Pengisian Pulsa Elektrik Dengan Menggunakan Metode Six Sigma RESEARCH

Meningkatkan Kualitas Pada Proses Pengisian Pulsa Elektrik Dengan Menggunakan Metode Six Sigma RESEARCH Meningkatkan Kualitas Pada Proses Pengisian Pulsa Elektrik Dengan Menggunakan Metode Six Sigma RESEARCH JOHNNY HARJONO (0700723304) BINUS BUSINESS SCHOOL PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BUSINESS MANAGEMENT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi merupakan sekumpulan orang, prosedur, dan sumber daya dalam mengumpulkan, melakukan proses, dan menghasilkan informasi dalam suatu organisasi

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom

Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom Fakultas Ilmu Terapan Universitas Telkom www.telkomuniversity.ac.id Disusun Oleh : Hanung N. Prasetyo, S.Si, M.T. dkk hanungnp@telkomuniversity.ac.id DMH1D3-Proses Bisnis Semester Ganjil 2016-2017 Hanya

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini membahas mengenai metode yang digunakan dalam penelitian untuk pemecahan masalah dimana setiap pembahasan diuraikan dalam bentuk tahapan terstruktur. Tahapan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang

Lebih terperinci

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata

Lebih terperinci

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT.

Permasalahan yang akan dijadikan objek penelitian ini adalah keterlambatan pengerjan proyek pembuatan High Pressure Heater (HPH) di PT. PT. Barata Indonesia merupakan perusahaan manufaktur dengan salah satu proyek dengan tipe job order, yaitu pembuatan High Pressure Heater (HPH) dengan pengerjaan pada minggu ke 35 yang seharusnya sudah

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1, Objek Penelitian Objek penelitian untuk tugas akhir ini adalah Process Cycle Efficiency pada proses produksi Blank Cilynder Head Type KPH di PT. X melalui pemetaan produk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ABSTRAK Six Sigma adalah sebuah disiplin kualitas yang memfokuskan diri pada produk dan pelayanan yang lebih baik untuk menciptakan sebuah kebudayaan yang menyempurnakan permintaan sebagai target setiap

Lebih terperinci

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI

BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI 56 BAB V ANALISA DAN INTEPRETASI Pada Bab ini dibahas tahap Analyze (A), Improve (I), dan Control (C) dalam pengendalian kualitas terus menerus DMAIC sebagai langkah lanjutan dari kedua tahap sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian atau tahapan-tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan tahapan yang dilalui, mulai dari identifikasi masalah sampai pada tahap penyelesaian masalah dalam penyelesaian tugas akhir. Metodologi bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis /Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dan kualitatif. Desain Penelitian ini adalah deskriptif eksploratif

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Tedy Chandra 0600657693

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Dasar evaluasi untuk mengoptimasi sistem produksi percetakan koran Lampung Post pada PT. Masa Kini Mandiri yaitu dengan menggunakan metode

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2007/2008 STUDI PENINGKATAN FABRIC WIDTH UTILIZATION DENGAN METODE SIX SIGMA WAY DI PT KATEXINDO CITRAMANDIRI

Lebih terperinci

MENURUNKAN CACAT PADA PRODUKSI TV DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA

MENURUNKAN CACAT PADA PRODUKSI TV DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA MENURUNKAN CACAT PADA PRODUKSI TV DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA DI PT. LG ELECTRONICS INDONESIA Sachbudi Abbas Ras, Aripin Dosen Jurusan Teknik Industri Universitas INDONUSA Esa Unggul, Jakarta Mahasiswa

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh

Lebih terperinci

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek. Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Pengelolaan Proyek Sistem Informasi Manajemen Ruang Lingkup Proyek Sistem Informasi Bisnis Pertemuan 2-3 Gambaran Klasik Kegagalan Manajemen Proyek SI Definisi Ruang Lingkup Proyek adalah acuan semua pekerjaan

Lebih terperinci

BAB I PE DAHULUA. Balanced Scorecard in the Heathrow Terminal 5 project, VOL. 13 NO. 4 pp

BAB I PE DAHULUA. Balanced Scorecard in the Heathrow Terminal 5 project, VOL. 13 NO. 4 pp xvi BAB I PE DAHULUA Dalam Bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan pengambilan tema dan judul tesis. Ini diawali dengan melihat profil perusahaan dimana penelitian dilakukan dan dipilih

Lebih terperinci

Quality Management and International Standards

Quality Management and International Standards Chapter 6 Quality Management and International Standards Tujuan membangun sistem TQM yang dapat mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan konsumen. Menjaga kualitas dapat mendukung diferensiasi, low cost,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lean dan Six sigma merupakan dua metodologi perbaikan yang berbeda satu sama lain dalam hal target, fokus maupun metode yang digunakan. Dalam perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang.

1.1 Latar Belakang. BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan yang ingin berkembang dan bertahan harus dapat memberikan kepada para pelanggan produk baik barang maupun jasa yang bermutu lebih baik dan memberikan kepuasan,

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

Manajemen Produksi dan Operasi

Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Produksi dan Operasi Dahulu Produk2 yang cacat (yang bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah utama, yang penting bisa memproduksi banyak. Sekarang. Sasaran

Lebih terperinci

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby

Project Integration Management. Inda Annisa Fauzani Indri Mahadiraka Rumamby Project Integration Management Inda Annisa Fauzani 1106010300 Indri Mahadiraka Rumamby 1106070376 Project Integration Management Develop Project Charter Develop Project Management Plan Direct and Manage

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB V HASIL DAN ANALISA BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini akan dilakukan pembahasan data yang sudah diperoleh untuk menganalisa pembuatan Value Stream Mapping di line Fr. Frame X. Pembahasan dan hasil analisa berdasarkan data

Lebih terperinci

Apakah ISO 9001 bermanfaat??

Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Hasil Survey: Survey yang dilakukan oleh Engineering Quality Forum, di Inggris, menyatakan bahwa 68 % perusahaan yang sudah ISO 9001, tidak merasakan manfaatnya Survey lain

Lebih terperinci

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS)

REDUCING DEFECTS AND COSTS OF POOR QUALITY OF WW GRAY ROYAL ROOF USING DMAIC AND FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) TUGAS AKHIR RI 1592 MENGURANGI JUMLAH CACAT DAN BIAYA KERUGIAN PADA PRODUK GENTENG WW ROYAL ABU-ABU DENGAN PENDEKATAN DMAIC DAN FMEAP (FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS PROCESS) NOVEMIA PRANING H NRP 2502

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 11 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Kualitas Banyak pakar dari bidang kualitas yang mencoba untuk mendefinisikan kualitas berdasarkan sudut pandangnya masing-masing, seperti di bawah ini: Pengertian classic

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Pengendalian Kualitas Kualitas dapat diartikan dengan berbagai macam pendapat, kebanyakan orang mempunyai pengertian kualitas sebagai bagaimana sebuah proses dapat menghasilkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUSHING FUTURA PADA PT. NUSA INDOMETAL MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUSHING FUTURA PADA PT. NUSA INDOMETAL MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap tahun 2006/2007 USULAN PENINGKATAN KUALITAS PRODUK BUSHING FUTURA PADA PT. NUSA INDOMETAL MANDIRI DENGAN MENGGUNAKAN

Lebih terperinci

DEFINE. Six Sigma. D M A I C Define TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS INDONESIA

DEFINE. Six Sigma. D M A I C Define TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS INDONESIA DEFINE Six Sigma industrial engineering ui - where the science of engineering and management blends 1 Tujuan Fase Mengidentifikasikan Proses atau Produk yang akan diperbaiki/improve Mengidentifikasi siapa

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendekatan Six Sigma yang digunakan dalam peningkatan produktivitas terdiri dari 5 (lima) fase yang disebut DMAIC (Define, Measure, Analize, Improve

Lebih terperinci

PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA

PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA PERANCANGAN LEAN PRODUCTION SYSTEM DENGAN PENDEKATAN COST INTEGRATED VALUE STREAM MAPPING PADA DIVISI KAPAL NIAGA STUDI KASUS PT PAL INDONESIA Farich Firmansyah 1) dan Moses L Singgih 2) 1) Program Studi

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN & PENGOLAHAN DATA 4.1 Proses Press Proses Press adalah proses pencetakan lempengan baja dengan memanfaatkan gaya tekan untuk merubah lempengan tersebut menjadi bentukan yang diinginkan

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Penelitian Penelitian kali ini ditujukan untuk membantu pihak manajemen Instalasi Farmasi Rumah Sakit Atma Jaya dalam membuat suatu rencana strategi yang lebih

Lebih terperinci

Strategi Proses. Definisi. Tujuan. Pilihan. Sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa

Strategi Proses. Definisi. Tujuan. Pilihan. Sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa Strategi Proses Strategi Proses Definisi Sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi barang dan jasa Tujuan Menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. mencapai suatu tujuan penelitian. Oleh karena itu, agar suatu penelitian berhasil,

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. mencapai suatu tujuan penelitian. Oleh karena itu, agar suatu penelitian berhasil, BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metode Penelitian Metode dalam suatu penelitian merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Oleh karena itu, agar suatu penelitian

Lebih terperinci