Apakah ISO 9001 bermanfaat??

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Apakah ISO 9001 bermanfaat??"

Transkripsi

1 Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Hasil Survey: Survey yang dilakukan oleh Engineering Quality Forum, di Inggris, menyatakan bahwa 68 % perusahaan yang sudah ISO 9001, tidak merasakan manfaatnya Survey lain yang dilakukan oleh salah satu badan sertifikasi pada tahun 2001 terhadap 220 perusahaan, menyatakan bahwa improvement pada dokumen merupakan manfaat no 1, sedangkan improve quality menempati urutan ke 5 (??) dan improve kepuasan pelanggan menempati urutan ke 6 (??). Padahal ISO 9001 merupakan sistem manajemen mutu (bukan sistem manajemen arsip!!), dimana tujuan akhir dari ISO 9001 adalah meningkatkan kualitas produk / jasa dan kepuasan pelanggan. 1

2 Apakah ISO 9001 bermanfaat?? Komentar dari masyarakat: ISO 9001 meningkatkan biaya perusahaan, karena harus membayar konsultan/ training, badan sertifikasi dan biaya-biaya lain untuk pengurusan ISO 9001 ISO 9001 membuat sistem jadi birokratis, tidak flexible ISO 9001 mengurusi dokumen, membuat prosedur, membuat instruksi kerja. Tulis apa yang kamu kerjakan dan kerjakan apa yang kamu tulis Perusahaan saya menerapkan ISO 9001 karena dituntut oleh customer, jika tidak dapat ISO 9001 tidak bisa bisnis dengan mereka. Saya tahu perusahaan yang sudah ISO 9001 dan perusahaan yang belum ISO 9001, tapi kenapa yang belum ISO 9001 perusahaanya justru lebih baik dari pada yang belum ISO 9001? Jika ISO 9001 bisa membantu perusahaan menjadi lebih baik, kenapa banyak perusahaan yang sudah ISO 9001, tapi kinerja perusahaannya tidak bagus, sering kirim barang reject, sering kirim barang terlambat, dicomplain susah, dll. Jika ISO 9001 bagus, kenapa Konsultan ISO 9001 tidak menerapkan/ punya ISO 9001?? 2

3 Kalau begitu dimana letak kesalahannya?? Sehingga banyak perusahaan yang sudah ISO 9001 gagal mendapatkan manfaatnya? ISO 9001: 1. ISO 9001 berisi persyaratan, apa yang harus ada/ dimiliki oleh perusahaan untuk bisa mendapatkan sertifikat ISO Badan sertifikasi akan memeriksa apakah persyaratan tersebut ada/ dimiliki oleh perusahaan. Jika tidak ada, maka dikatakan perusahaan tersebut melanggar persyaratan ISO ISO 9001 tidak menjelaskan How to (bagaimana cara untuk menjalankan persyaratan tersebut) Kendala / ilustrasi Peraturan lalu lintas mengharuskan pengendara sepeda motor menggunakan helm. Polisi melakukan pemeriksaan, dan menemukan pengendara sepeda motor menggunakan helm (PERSYARATAN TERPENUHI). Fungsi dari helm adalah untuk melindungi pengendara sepeda motor, sehingga ketika terjadi kecelakaan, kepala pengendara motor terlindungi. Tetapi sebenarnya apa alasan seorang pengendara motor menggunakan helm? Supaya tidak ditilang oleh polisi? Atau untuk melindungi kepala mereka? Kesalahan bukan terletak pada peraturannya tetapi pada penerapannya. 3

4 Bukan Fokus pada sistem dokumentasi, (Mendokumentasikan cara kerja sesuai standard ISO 9001:2000) Akan tetapi Fokus Pada Peningkatan Performa Mutu Perusahaan (Bagaimana performa mutu perusahaan meningkat dengan tujuan akhir Kepuasan Pelanggan) 4

5 Compliance VS Performance Persyaratan IS Prosedur Performance Perusahaan harus mengevaluasi dan memilih supplier berdasarkan kemampuannya untuk mensupply poduk sesuai dengan persyaratan perusahaan. Kriteria pemilihan, evaluasi, dan evaluasi ulang/ re-evaluasi harus ditetapkan Top manajemen harus menjamin bahwa sasaran kualitas/ quality objectives, telah ditetapkan pada fungsi dan level yang relevan di dalam perusahaan Sistem pada purchasing PT ABC adalah melakukan seleksi berdasarkan questionaire/ angket yang dikirimkan ke supplier. Jika nilai hasil survey < 6, maka supplier tidak boleh digunakan, jika hasil survey > 6, maka supplier boleh digunakan. Pembelian dilakukan sesuai sistem, proses pembelian hanya dilakukan kepada supplier yang nilainya > 6. SISTEM COMPLIANCE PT ABC, perusahaan jasa perbaikan komputer, menetapkan bahwa standard lama perbaikan suatu komputer untuk spare part yang harus import adalah 25 hari dan sudah digunakan sejak 5 tahun yang lalu, PT ABC mereview pencapaian standard secara rutin dan ternyata mereka berhasil mencapai standard perusahaan. SISTEM COMPLIANCE Berdasarkan input dari produksi, sering terjadi stop line, yang disebabkan oleh material dari supplier yang datangnya terlambat. Hal ini mengindikasikan adanya kelemahan pada proses purchasing. SISTEM PT ABC COMPLIANCE TAPI TIDAK EFEKTIF (PERFORMA TIDAK BAGUS) Kondisi saat ini, ketidaktersediaan komputer menjadi suatu masalah besar. Kompetitor lain mempunyai standard lama perbaikan 15 hari jika lebih dari 15 hari, mereka meminjamkan komputer kepada client SISTEM PT ABC COMPLIANCE TAPI TIDAK EFEKTIF (CUSTOMER TIDAK PUAS) 5

6 Sistem Manajemen Mutu Yang Efektif Berdasarkan Proses dan Performa Prosedur dibuat berdasarkan proses (bukan aktifitas atau bukan berdasarkan pekerjaan per departemen) Setiap proses mempunyai objectives proses, sehingga bisa diketahui apakah proses (prosedur) sudah efektif atau belum. Jika objectives proses tidak tercapai, berarti proses masih kurang baik. Jika objectives proses sudah tercapai, berarti proses (prosedur) sudah baik 6

7 Proses/ prosedur dinyatakan efektif bila objectives proses tercapai Awal proses Input : Problem Proses Corrective action Output: CAR (problem terselesaikan) Akhir proses Penting Untuk mengukur Efektifitas proses Mencatat masalah pada lembar permintaan tindakan perbaikan Meregistrasi problem dan minta perbaikan ke dept asal masalah Melakukan Tindakan perbaikan Bla bla bla Standarisasi proses Objectives proses : Problem dianalisa dengan baik, hingga ke akar masalah, sehingga masalah yang sama tidak terulang Objectives Terukur -Repeat problem < 10 % dari total masalah 7

8 Pencapaian performa proses dipengaruhi oleh Input dan Proses 1. Performa dipengaruhi oleh input Jika : Input Identifikasi lot produk yang bermasalah tidak jelas TRANSFORMASI PROSES Tindakan Perbaikan Maka : Output akan sulit menelusuri waktu kejadian masalah, sehingga tindakan perbaikan sering tidak efektif 2. Performa dipengaruhi oleh output Jika : Input Identifikasi problem dan lot produk yang bermasalah sudah jelas TRANSFORMASI PROSES perbaikan langsung loncat ke solusi tanpa melalui identifikasi penyebab masalah Maka: Output tindakan perbaikan terkadang tidak efektif dan bisa terulang 8

9 Ketika Objectives Proses Tidak Tercapai, Lihat kelemahan pada proses Process: Tindakan Perbaikan Target : - Repeat problem < 10 % dari total masalah Penyebab: Identifikasi lot produk yang bermasalah tidak jelas Proses Produksi tidak memiliki sistem traceability yang baik, sehingga ketika terjadi masalah tidak bisa ditelusur waktu, shift, mesin, operator yang menyebabkan problem INPUT : Problem Process: Tindakan Perbaikan Aktual pencapaian : - Repeat problem 50 % Transformation process: Transformation Mencatat masalah process: pada form CAR Registrasi Mencatat problem masalah pada form CAR Minta Registrasi tindakan problem perbaikan ke dept asal Minta masalah tindakan perbaikan ke dept Identifikasi asal masalah penyebab masalah Melakukan tindakan perbaikan Evaluasi efektifitas tindakan perbaikan Standarisasi proses/dokumen OUTPUT : CAR (problem Terselesaikan) Perbaikan pada proses menambahkan proses identifikasi 9 Penyebab masalah

10 Keterkaitan Performa dengan SMM Performa (sasaran) perusahaan memberikan arahan target yang harus dicapai Sistem Manajemen Mutu adalah kendaraan untuk mencapai performa perusahaan yang lebih baik PROSES MANAGEMENT New produk Bisnis Plan Regular production Perencanaan Mutu Contract review product baru 160 REALISASI PRODUK Kontrol produk Kepunyaan Customer Management review Perencanaan Produksi Pengadaan material Proses produksi Internal Quality audit Perubahan produk/ proses Warehouse material Tindakan perbaikan dan pencegahan Pengendalian Produk tidak sesuai NG part 159 Pengendalian Proses yang disubkan Customer claim Continuous Improvement , Warehouse Barang jadi dan delivery Recruitmen Training Preventive Manajemen Pengendalian Dokumen Pengendalian maintenance tooling Alat ukur dan uji dan data record & Servicing Kepuasan Customer Sasaran perusahaan Output akhir dari Sistem Manajemen Sasaran keuangan Sasaran mutu Sasaran delivery dll PROSES PENDUKUNG SSPM/ ISO/ TS upgrading, Copyright PT SSPM, I / Apr 2003 /

11 Evaluasi kelemahan SMM melalui pencapaian performa 1. Pelajari pencapaian performa Data pencapaian sasaran perusahaan, Customer claim tinggi 2. Catat performa yang tidak tercapai, lakukan analisa untuk mengetahui letak kelemahan pada proses Berdasarkan analisa, diketahui bahwa 50 % claim yang terjadi adalah claim dengan masalah yang sama dan claim banyak terjadi pada proses yang ditangani oleh karyawan baru. Proses yang harus diinvestigasi : Proses Corrective action (karena banyak claim yang terulang) Proses Recruitment/ training (karena reject banyak terjadi pada proses yang ditangani oleh karyawan baru) Proses Manajemen Review (bagaimana Manajemen melakukan review terhadap pencapaian performa proses) 11

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001)

Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001) Fungsi Internal Quality Audit yang baik! Bukan sekedar Memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur/ persyaratan ISO 9001) Tetapi dapat membantu melihat kelemahan dari sistem manajemen mutu 1 Perbandingan

Lebih terperinci

APAKAH ISO 9001 BERMANFAAT?

APAKAH ISO 9001 BERMANFAAT? APAKAH ISO 9001 BERMANFAAT? Session 1 Survey yang dilakukan oleh Engineering Quality Forum di UK menyatakan bahwa lebih dari 68% perusahaan yang telah ISO 9001 kurang merasakan manfaat dari penerapan ISO

Lebih terperinci

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan

Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Keterkaitan Sistem Manajemen Mutu dengan performa perusahaan Sistem Manajemen Mutu Perusahaan PROSES MANAGEMENT New produk Bisnis Plan Regular production REALISASI PRODUK Recruitmen Perencanaan Mutu Contract

Lebih terperinci

Internal Quality Audit Teknik Audit dengan Pendekatan Performa

Internal Quality Audit Teknik Audit dengan Pendekatan Performa Internal Quality Audit Teknik Audit dengan Pendekatan Performa Fungsi Internal Quality Audit yang baik! BUKAN sekedar memastikan sistem dijalankan sesuai aturan (prosedur atau persyaratan ISO 9001) TETAPI

Lebih terperinci

Metode Training Sentral-Sistem

Metode Training Sentral-Sistem Metode Training Sentral-Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO 9001 DAN MEMBERIKAN CONTOH PENERAPAN YANG BAIK ISO 9001 based Pasal

Lebih terperinci

Analisa Kegagalan Pada Proses. dan

Analisa Kegagalan Pada Proses. dan Analisa Kegagalan Pada Proses dan Sistem Kontrol Metode Pencegahan Defect 1 Produksi Zero Defect? Mungkinkah Produksi Zero Defect? Jika tidak mungkin Mungkinkah Customer complain Zero Defect? 2 99.99%

Lebih terperinci

Sesuai Belum Tentu Efektif

Sesuai Belum Tentu Efektif EMUN UD DK B DJDKN LK UKUR EFEKF YEM eringkali perusahaan menetapkan jumlah temuan audit sebagai tolak ukur keberhasilan sistem: Jika temuan audit sedikit, maka dianggap sistem sudah berjalan efektif.

Lebih terperinci

Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI

Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI Metode Training ISO 9001 Sentral Sistem TIDAK MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO 9001 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO 9001 DAN MEMBERIKAN CONTOH PENERAPAN YANG BAIK 1 Penjelasan

Lebih terperinci

Metode Training ISO/TS Sentral Sistem TAPI MENJELASKAN

Metode Training ISO/TS Sentral Sistem TAPI MENJELASKAN Metode Training ISO/TS 16949 Sentral Sistem TIDAK SEKEDAR MENJELASKAN APA ISI PERSYARATAN ISO/TS 16949 TAPI MENJELASKAN KONSEP/MAKSUD DARI TIAP PERSYARATAN ISO/TS 16949, HUBUNGAN ANTARA PERSYARATAN DENGAN

Lebih terperinci

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9.

Lanjutan ISO Konsistensi Mutu. 6. Aspek Legal. 7. Peningkatan Produktivitas. 8. Meningkatkan unjuk kerja keuangan. 9. STANDARISASI (ISO) Sistem manajemen mutu yang berlaku secara internasional adalah ISO 9000 (The International Organization for Standardization) Tujuan ISO adalah mengembangkan dan mempromosikan standar-standar

Lebih terperinci

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000

MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 MODUL KULIAH MANAJEMEN INDUSTRI SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9000 Oleh : Muhamad Ali, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA TAHUN 2011 MODUL IX SISTEM MANAJEMEN

Lebih terperinci

Sharing Experienced : Control Shipping; Solusi Alternatif Untuk Mempercepat Penurunan Customer Claim

Sharing Experienced : Control Shipping; Solusi Alternatif Untuk Mempercepat Penurunan Customer Claim Sharing Experienced : Control Shipping; Solusi Alternatif Untuk Mempercepat Penurunan Customer Claim Sering kali perusahaan menghadapi masalah Customer Claim yang bertubitubi, claim yang sama berulang,

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kadujaya Perkasa didirikan pada tahun 1982 dan berlokasi di Tangerang. PT. Kadujaya Perkasa merupakan perusahaan yang memproduksi barang barang

Lebih terperinci

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient

Pendahuluan. Tabel I.1. Produksi Spare Part CV.Gradient Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang CV. Gradient adalah perusahaan penghasil spare part untuk kendaraan bermotor khusunya sepeda motor. Berikut adalah data produksi CV. Gradient pada bulan Januari hingga

Lebih terperinci

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.

BAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan. BAB V ANALISA Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka selanjutnya dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan harus lebih terarah sehingga hasilnya menjadi baik dan benar. Atas

Lebih terperinci

PT. GLOBAL MITRA PROTEKSINDO

PT. GLOBAL MITRA PROTEKSINDO Penyebab Perusahaan/ Bisnis Terus Berkembang? PROFIT PENJUALAN KONSUMEN Seperti apa produk / jasa yang dapat memuaskan konsumen? Gambaran & karakteristik barang atau jasa, yang menunjukkan kemampuannya

Lebih terperinci

EFFECTIVE'DOCUMENTS'MANAGEMENT'

EFFECTIVE'DOCUMENTS'MANAGEMENT' EFFECTIVE'DOCUMENTS'MANAGEMENT' Good Documentation Handling & Control Starts with You 2! Agenda$Pela1han Full$day$Training Opening Gree%ng!&!Fact!Exposure!' Introduc1on Presenter!&!Team' 3! Tujuan$Pela1han

Lebih terperinci

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan;

3. kinerja dan efektivitas sistem manajemen mutu; 4. perencanaan telah berhasil dilaksanakan; Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Perkembangan industri saat ini memiliki peranan besar bagi pertumbuhan ekonomi di seluruh negara termasuk di Indonesia. Perkembangan industri yang semakin pesat memicu

Lebih terperinci

Bukan pada sistem dokumentasi, Pada Peningkatan Performa Mutu Perusahaan

Bukan pada sistem dokumentasi, Pada Peningkatan Performa Mutu Perusahaan Bukan pada sistem dokumentasi, (Mendokumentasikan cara kerja sesuai standard ISO 9001:2000) Akan tetapi Pada Peningkatan Performa Mutu Perusahaan (Bagaimana performa mutu perusahaan meningkat dengan tujuan

Lebih terperinci

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh

UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS. Syamsir Abduh UNDERSTANDING SNI ISO 9001:2008 REQUIREMENTS Syamsir Abduh Sistem untuk mengarahkan dan mengendalikan suatu organisasi melalui penetapan kebijakan dan sasaran mutu dan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.

Lebih terperinci

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev

Apa Tujuan ISO. Material SDM. Resource. Alat. Metode. Output 3 C. Input Proses. Procedure IK Control. Monev Apa Tujuan ISO Material Alat Resource SDM Metode Input Proses Output 3 C Procedure IK Control Monev 3.C Adalah : 1. Comply to requirement (customer & regulation) 2. Consistency of product/service 3. Continual

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA

ANALISIS PENERAPAN ISO TS DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA ANALISIS PENERAPAN ISO TS 16949 DALAM PELAKSANAAN AUDIT MUTU INTERNAL PADA PT HONDA LOCK INDONESIA Disusun Oleh: Nama : Pittauli Aritonang NPM : 35412674 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ina

Lebih terperinci

ANALISA PROSES BISNIS

ANALISA PROSES BISNIS ANALISA PROSES BISNIS Pertemuan 2: Manajemen Proses Bisnis Credit to. Mahendrawati ER, Ph.D. Outline Materi 1 1. Konsep Proses Bisnis 2. Peningkatan Kinerja 3. Dokumentasi Proses Pikirkan sebuah produk/jasa

Lebih terperinci

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN

PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN PENGALAMAN KONSULTAN MANAJEMEN MUTU DALAM MENINGKATKAN MUTU SARANA PELAYANAN KESEHATAN Outline Bahasan Pendahuluan Akreditasi RS & ISO 9000 Penerapan Continual Improvement Penutup PENDAHULUAN Bagian 1

Lebih terperinci

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN

PROSEDUR KERJA PENGENDALIAN DOKUMEN SOP UMG I1.1 PENGENDALIAN DOKUMEN 1 dari 5 1.0 Tujuan Prosedur ini menjelaskan proses pengendalian dokumen untuk memastikan dokumen yang digunakan dikendalikan dengan baik dan benar. 2.0 Ruang Lingkup

Lebih terperinci

ISO 1001 By: Ryan Torinaga

ISO 1001 By: Ryan Torinaga ISO 1001 By: Ryan Torinaga Daftar Isi Arti ISO Tujuan ISO 9001 Klausul ISO 9001 Kunci Penerapan ISO Cara Penerapan ISO Arti dari ISO Berarti Sama Badan standarisasi dunia Didirikan sejak tahun 1947 Terdiri

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pengamatan dan penelitian yang di lakukan di Pilot Line di Plant 2, menunjukkan data sebagaimana terlampir di bawah ini. Data tahun 2014 belum

Lebih terperinci

ISO 9001 : Pengendalian Kualitas

ISO 9001 : Pengendalian Kualitas ISO 9001 : 2008 ì 14.2 Pengendalian Kualitas Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e- Mail : debrina@ub.ac.id Blog : hep://debrina.lecture.ub.ac.id/ 2 Outline ì ISO 9001 : 2008

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 69 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa data, observasi dan wawancara maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Persyaratan telah tertulis dalam kebijakan perusahaan (baik pada

Lebih terperinci

Tubuh manusia adalah sistem yang terus beroperasi, sejauh apa sistem efektif berjalan? perlu check kesehatan regular

Tubuh manusia adalah sistem yang terus beroperasi, sejauh apa sistem efektif berjalan? perlu check kesehatan regular Konsep Internal Audit Tubuh manusia adalah sistem yang terus beroperasi, sejauh apa sistem efektif berjalan? perlu check kesehatan regular Manakah organ tubuh yang penting / kritikal? Misalkan dari informasi

Lebih terperinci

Manajemen Produksi dan Operasi

Manajemen Produksi dan Operasi Manajemen Produksi dan Operasi Dahulu Produk2 yang cacat (yang bisa menyebabkan kecelakaan, kerusakan dan pencemaran) tidak menjadi masalah utama, yang penting bisa memproduksi banyak. Sekarang. Sasaran

Lebih terperinci

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan

Lampiran 1. Perancangan Sistem Manajemen Mutu. Pada PT. Garuda Indonesia. Pedoman Mutu. Sistem Manajemen Mutu Perusahaan 180 Lampiran 1 Perancangan Sistem Manajemen Mutu Pada PT. Garuda Indonesia Pedoman Mutu Sistem Manajemen Mutu Perusahaan Dalam menjalankan proses bisnisnya, PT. Garuda Indonesia harus menerapkan sistem

Lebih terperinci

Sharing Experienced Evaluasi Efektifitas Proses Bisnis

Sharing Experienced Evaluasi Efektifitas Proses Bisnis Sharing Experienced Evaluasi Efektifitas Proses Bisnis QMR 1 efinisi Business Process Management Teknik mengelola suatu perusahaan melalui pendekatan proses Proses saling terkait membentuk rangkaian bisnis

Lebih terperinci

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015

HARMONISASI SISTEM MANAJEMEN ISO 9001 DAN ISO DI TAHUN 2015 Selama bertahun-tahun, ISO menerbitkan banyak standar sistem manajemen dengan bentuk dan struktur yang berbeda. Beberapa standar sistem manajemen dengan struktur yang berbeda terkadang sulit bagi Organisasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, dunia automotive di Indonesia menunjukkan perkembangan yang signifikan. Menurut harian Bisnis Indonesia pada 29 Maret 2012, peningkatan penjualan kendaraan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 13 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Total Productive Maintenance Total Productive Maintenance (TPM) adalah teknik silang fungsional yang melibatkan beberapa bagian fungsional perusahaan bukan hanya pada Bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Manajemen Kualitas Kata kualitas memiliki banyak definisi yang berbeda, dari yang konvensional sampai yang lebih strategik. Pengertian kualitas ditinjau dari definisi

Lebih terperinci

TOTAL QUALITY MANAGEMENT

TOTAL QUALITY MANAGEMENT TOTAL QUALITY MANAGEMENT 5. REDUKSI BIAYA KUALITAS & PERBAIKAN KUALITAS Total Quality Management OUTLINE Please download this file at www.debrina.lecture.ub.ac.id Thank you. Definisi Biaya Kualitas (Quality

Lebih terperinci

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2000/SNI 19-9001-2001 ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007 1 OBJEKTIF : Mendapatkan gambaran

Lebih terperinci

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati

Pengendalian Kualitas Statistik. Lely Riawati 1 Pengendalian Kualitas Statistik Lely Riawati 2 SQC DAN SPC SPC dan SQC bagian penting dari TQM (Total Quality Management) Ada beberapa pendapat : SPC merupakan bagian dari SQC Mayelett (1994) cakupan

Lebih terperinci

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan

Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Target dan Rencana Kerja, pasangan yang tidak bisa di pisahkan Dalam beberapa kesempatan training, saya sering menanyakan, apa yang lebih penting: target atau activity plan? Hampir 90% peserta training

Lebih terperinci

MENURUNKAN KLAIM MIS-DELIVERY PADA DELIVERY FINISH GOODS YAMAHA EKSPOR AKBT DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA

MENURUNKAN KLAIM MIS-DELIVERY PADA DELIVERY FINISH GOODS YAMAHA EKSPOR AKBT DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA MENURUNKAN KLAIM MIS-DELIVERY PADA DELIVERY FINISH GOODS YAMAHA EKSPOR AKBT DI PT. AKEBONO BRAKE ASTRA INDONESIA Anas Rachman Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstract Pada tahun 2010

Lebih terperinci

QUALITY ASSURANCE (QA) vs QUALITY CONTROL (QC)

QUALITY ASSURANCE (QA) vs QUALITY CONTROL (QC) QUALITY ASSURANCE (QA) vs QUALITY CONTROL (QC) Filed under: Mechanical jakfarsegaf @ 12:21 am Beberapa tokoh mendefinisikan Quality, yaitu: - Juran : fitness to use, kecocokan penggunaan produk - Crosby

Lebih terperinci

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI Nama : Ridwanullah NPM : 36411161 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Dian Kemala Putri, MT MEMPELAJARI PENERAPAN SISTEM KANBAN PART REINFORCEMENT SUB ASSY RR BUMPER PADA PT. METINDO ERASAKTI

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kualitas merupakan sesuatu yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Definisi kualitas tersebut saat ini telah menjadi fokus utama bagi perusahaan untuk selalu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode

BAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang

Lebih terperinci

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi

AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015. Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi AUDIT INTERNAL SNI ISO 9001:2015 Oleh: Ade Khaerudin Taufiq & Sik Sumaedi Topik Konsep dasar Audit Mutu Internal Perencanaan dan Persiapan Audit Mutu Internal Pelaksanaan Audit Mutu Internal Pelaporan

Lebih terperinci

Contoh. Laporan Management Review ISO 9001:2015

Contoh. Laporan Management Review ISO 9001:2015 Contoh Laporan ISO 9001:2015 SINTEGRAL Training and Consulting Management Consulting for ISOStandards Phone (021) 726 4126 Fax (021) 726 4127 GMT Building 1st Floor Jl. Wijaya I/5 Kebayoran Baru, Jakarta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini berjudul Studi Komparatif Mutu Layanan Pembelajaran Di SMK Negeri 13 dan SMK Negeri 8 Bandung. Dengan tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan antara mutu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard

Lebih terperinci

Sistem Manajemen Maintenance

Sistem Manajemen Maintenance Sistem Manajemen Maintenance Pembukaan Yang dimaksud dengan manajemen maintenance modern bukan memperbaiki mesin rusak secara cepat. Manajemen maintenance modern bertujuan untuk menjaga mesin berjalan

Lebih terperinci

Bisnis Proses Mapping Perusahaan Target Tiap Proses Ruang Lingkup Perusahaan

Bisnis Proses Mapping Perusahaan Target Tiap Proses Ruang Lingkup Perusahaan List Inhouse Training Binapura Mekar Teknindo (BMT) Rev.1 update 01 Mei 2013 No Nama Training Manfaat ke peserta: Output Training Peserta Biaya Waktu Teknis Pelatihan 1 Peta proses Bisnis Memahami pendekatan

Lebih terperinci

Bagaimana Membuat Dokumen. Refers to Guidance on the Documentation Requirements of ISO 9001:2008

Bagaimana Membuat Dokumen. Refers to Guidance on the Documentation Requirements of ISO 9001:2008 Bagaimana Membuat Dokumen Refers to Guidance on the Documentation Requirements of ISO 9001:2008 1. Tetapkan tujuan organisasi Organisasi seharusnya mengidentifikasi pelanggannya dan pihak lain yang berkepentingan

Lebih terperinci

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X

Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X Perancangan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 untuk Supporting Department di PT. X Erwin Hermawan Teja 1, Debora Anne Yang Aysia 2 Abstract: PT. X is a PVC pipe factory that esthablised since 31st August

Lebih terperinci

PERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X

PERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X PERANCANGAN DOKUMEN MUTU ISO 9001: 2008 DI PT X Jessica 1, I Nyoman Sutapa 2 Abstract: In this paper, we diagnosis the quality management system of ISO 9001: 2008 s clauses, particulary on PPIC and Production

Lebih terperinci

Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi

Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi Kegiatan Diagnosa IKM oleh Konsultan Diagnosis IKM (Shindan Shi) Doni Primadi Shindan : Kegiatan pelayanan konsultasi diagnosis IKM berupa analisis manajemen & teknik produksi, mutu, bahan baku/pembantu,

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Peta Proses Bisnis Pemetaan proses bisnis perusahaan telah disusun bersama-sama oleh kepala bagian masing-masing departemen yang terlibat bersama departemen Quality

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan memiliki beberapa fungsi penting yang menunjang kegiatan-kegiatan yang ada. Dalam rangka mencapai visi dan misi tertentu, suatu perusahaan memiliki

Lebih terperinci

Berikut jenis training & materinyaa :

Berikut jenis training & materinyaa : Berikut jenis training & materinyaa : 1. PREVENTIVE MAINTENANCE & SPARE PART MANAGEMENT (1 hari) 1. Memahami konsep : Corrective Maintenance Preventive Maintenance Predictive Maintenance 2. Proses pembuatan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data 4.1.1 Identifikasi Masalah Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data tentang kejadian-kejadian yang dapat berisiko dan tingkat prioritasnya terhadap supply

Lebih terperinci

DOKUMENTASI ITU MUDAH?

DOKUMENTASI ITU MUDAH? DOKUMENTASI ITU MUDAH? Terobosan Jitu Memiliki Sistem Dokumen Mutu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo 10 Desember 2015 Latar Belakang Tujuan Pelatihan Memahami Manfaat Dokumentasi Memahami Struktur Dokumentasi

Lebih terperinci

Definisi Taufiqur Rachman 1

Definisi Taufiqur Rachman 1 Total Quality Management By: Taufiqur Rachman Definisi Salah satu ilmu yang berorientasi pada kualitas dan merancang ulang sistem organisasi dalam mencapai tujuannya adalah Total Quality Management (TQM)

Lebih terperinci

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING ENTERPRISE RESOURCE PLANNING 05 ERP: Produksi ERP: PRODUKSI Ditujukan untuk mendukung proses produksi atau manufakturing Sistem produksi adalah Sistem yang menyediakan aplikasi manufaktur dalam berbagai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Keseimbangan Lini (Line Balancing) Keseimbangan lini adalah pengelompokan elemen pekerjaan ke dalam stasiun-stasiun kerja yang bertujuan membuat seimbang jumlah pekerja yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep dan Prinsip Mutu Fokus utama sebuah organinsasi adalah memberikan kepuasan kepada para pelanggannya, hal tersebut dapat diwujudkan dengan pemberian jaminan mutu pada produk

Lebih terperinci

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas

PENGANTAR. h t t p : / / t a u f i q u r r a c h m a n. w e b l o g. e s a u n g g u l. a c. i d. Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas 1 PENGANTAR TIN420 Sistem Manajemen Kualitas Kontrak Perkuliahan 2 Kode Mata Kuliah : TIN-420 Nama Mata Kuliah : Sistem Manajemen Kualitas Kelas/Seksi : 10 Kode Nama Dosen : 6623 Taufiqur Rachman E-mail

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak terhadap persaingan bisnis yang semakin tinggi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan bisnis meningkat semakin ketat meskipun berada dalam kondisi perekonomian yang cenderung tidak stabil. Hal tersebut memberikan dampak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

BAB II KAJIAN TEORI. A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 BAB II KAJIAN TEORI A. Konsep Dasar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 1. Pengertian Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Pengertian mutu atau quality dapat ditinjau dari dua perspektif konsep. Pertama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah sistematis yang berperan penting sebagai pedoman dalam menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah yang timbul dalam penyusunan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil

BAB 5 PENUTUP. Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 pada PT Metabisulphite Nusantara. maka dapat diambil suatu kesimpulan mengenai hasil dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pesatnya perdagangan global menyebabkan setiap perusahaan dituntut untuk menekan biaya produksi dengan melakukan proses produktivitas dan efisiensi pada proses

Lebih terperinci

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08

Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur. SPC,I/Rev.03 Copyright Sentral Sistem Mei 08 Aplikasi Statistik Pada Industri Manufaktur 1 Why Statistik Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 100% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 1,7 menit Cycle time

Lebih terperinci

Manajemen Konstruksi

Manajemen Konstruksi Manajemen Biodata Nama : Jadfan Sidqi Fidari Alamat : jln. Joyosuko Barat No. 61 Malang Tel : +62 81 333 100104 E L T : jadfansidqi@gmail.com, jadfan@ub.ac.id : jadfan.sidqi : @jadfansidqi Perencanaan

Lebih terperinci

Lean Thinking dan Lean Manufacturing

Lean Thinking dan Lean Manufacturing Lean Thinking dan Lean Manufacturing Christophel Pratanto No comments Dasar pemikiran dari lean thinking adalah berusaha menghilangkan waste (pemborosan) di dalam proses, atau dapat juga dikatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 24 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam pelaksanaan penelitian dan untuk mempermudah memecahkan persoalan yang dihadapi, perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan

Lebih terperinci

PT PUPUK ISKANDAR MUDA mengundang para profesional untuk menduduki posisi : 2. Staf Muda Manajemen Risiko Bidang Reliability Pabrik

PT PUPUK ISKANDAR MUDA mengundang para profesional untuk menduduki posisi : 2. Staf Muda Manajemen Risiko Bidang Reliability Pabrik OPEN RECRUITMENT PT PUPUK ISKANDAR MUDA mengundang para profesional untuk menduduki posisi : 1. Staf Muda Manajemen Risiko Pendidikan Minimum S-1 Berjenis kelamin laki-laki/perempuan, Usia maksimal 40

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Gambar 3.1 : Diagram Alir Metodologi Penelitian 25 3.1 Observasi Lapangan dan Indentifikasi

Lebih terperinci

Pengantar Analisis Bisnis

Pengantar Analisis Bisnis Modul ke: Pengantar Analisis Bisnis Fakultas FASILKOM Winarsih, S.Si., MMSI Program Studi Sistem Informasi www.mercubuana.ac.id Sejarah Analisis Bisnis Perkembangan TI memungkinkan organisasi untuk membangun

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Jumlah Sasaran Strategis dan KPI Departemen yang telah ada. Jumlah Sasaran Strategis

BAB V PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Jumlah Sasaran Strategis dan KPI Departemen yang telah ada. Jumlah Sasaran Strategis BAB V PEMBAHASAN Tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengidentifikasi Key Performance Indicator (KPI) perusahaan 2. Merancang Peta Startegi dan KPI berdasarkan kerangka pengukuran kinerja Balanced Scorecard.

Lebih terperinci

BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK

BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN DI CV. CAHAYA ABADI TEKNIK Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.01 Vol.4 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2016 BUSINESS PROCESS IMPROVEMENT UNTUK PROSES PENJUALAN, PRODUKSI DAN PEMBELIAN

Lebih terperinci

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah

Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Pengembangan Model Quality Management System (QMS) pada Industri Kecil dan Menengah Dibimbing Oleh: Yudha Prasetyawan,ST.,M.Eng Dr. Eng. Ir. Ahmad Rusdiansyah, M.Eng Dipresentasikan Oleh: Tito Mau Pelu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan yang semakin meningkat membuat kalangan dunia usaha terus meningkatkan daya saingnya, dengan cara perbaikan struktur organisasi dan manajemen, sumber daya

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. sesuai standar ISO 9001 di PT X. dan rekomendasi dari penulis kepada BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI Bab ini merupakan penutup yang berisi simpulan untuk menjawab pertanyaan dengan justifikasi hasil penelitian penerapan sistem manajemen mutu sesuai standar ISO 9001 di PT

Lebih terperinci

BAB III AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU

BAB III AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU BAB III AUDIT SISTEM KEPASTIAN MUTU Definisi Menurut The International Standard For Terminology in Quality Management, ISO 8402, audit mutu merupakan suatu pengujian yang sistematis dan independen untik

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC)

BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 26 BAB 3 ANALISA SISTEM PROYEK MANAJEMEN YANG BERJALAN PADA PT. SERASI AUTORAYA (TRAC) 3.1 Latar belakang 3.1.1 Sejarah perusahaan PT. Serasi Autoraya yang lebih dikenal dengan TRAC (Astra Rent A Car)

Lebih terperinci

Bab IV ANALISIS DAN HASIL

Bab IV ANALISIS DAN HASIL Bab IV ANALISIS DAN HASIL 4.1 Efektifitas dan Efisiensi Penilaian Kinerja Suatu kinerja dikatakan efektif bila dapat diselesaikan dalam waktu yang tepat atau lebih cepat dari perkiraan target penyelesaian

Lebih terperinci

Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis

Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis KEWIRAUSAHAAN - 2 Modul ke: Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis Fakultas Galih Chandra Kirana, SE.,M.Ak Program Studi www.mercubuana.ac.id DOKUMENTASI PROSES Purchasing Department Manufacturing Department

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari penulisan tesis ini dan juga akan dipaparkan beberapa saran yang berkaitan dengan kesuksesan penerapan field project ini di masa mendatang.

Lebih terperinci

Kelemahan Sistem Sampling

Kelemahan Sistem Sampling Kelemahan Sistem Sampling Sampling tanpa melalui proses evaluasi variasi berpotensi mengakibatkan produk defect terkirim ke Customer. Produk reject yang terkirim berasal dari produk antar inspection 8.00

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance

Lebih terperinci

SPC Copyright Sentral Sistem March09 - For Trisakti University. Aplikasi Statistik pada Industri Manufaktur

SPC Copyright Sentral Sistem March09 - For Trisakti University. Aplikasi Statistik pada Industri Manufaktur Aplikasi Statistik pada Industri Manufaktur Why Statistic? Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 00% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 9 detik Cycle time produksi

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000

PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 PENILAIAN SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) ISO 9001 : 2000 MANAJEMEN UMUM Manajemen umum adalah manajemen puncak yang terdiri dari direksi dan wakil manajemen/quality Management Representative (QMR). Direksi

Lebih terperinci

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Revisi Tanggal Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi UB Agustus 2013 MP-UJM-P-FIA-UB

Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya. Revisi Tanggal Perpajakan Fakultas Ilmu Administrasi UB Agustus 2013 MP-UJM-P-FIA-UB MANUAL PROSEDUR PENANGANAN PRODUK JASA TIDAK SESUAI PROGRAM STUDI PERPAJAKAN JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MP-UJM-P-FIA-UB 00303 09000 3 Tanggal : 19 Agustus

Lebih terperinci

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA

Lab. Teknik Industri Lanjut LEMBAGA PENGEMBANGAN TEKNOLOGI. p j UNIVERSITAS GUNADARMA Enterprise Resource Planning Visual Manufacturing ERP Infor Visual Alur Part Maintenance Modul Dengan menggunakan Visual Manufacturing Unit Of Measure, Vendor, Shop Resource, maintenance Engineering Master

Lebih terperinci

Kata Kunci: Standard Operating Procedure, ISO 9001:2008, Klausul 8, Business Process Improvement

Kata Kunci: Standard Operating Procedure, ISO 9001:2008, Klausul 8, Business Process Improvement USULAN PERBAIKAN PROSES BISNIS, STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) DAN DOKUMEN PENDUKUNG LAINNYA SESUAI DENGAN REQUIREMENT KLAUSUL 8 ISO 9001:2008 PADA PT. ADETEX FILAMENT DENGAN METODE BUSINESS PROCESS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri kaleng kemasan di dunia bisnis packaging, dipergunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Industri kaleng kemasan di dunia bisnis packaging, dipergunakan untuk 1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Industri kaleng kemasan di dunia bisnis packaging, dipergunakan untuk mengemas bahan makanan kering atau basah, makanan dari hasil laut, dari hasil pertanian atau

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan. yang diperlukan dalam suatu penelitian.

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan. yang diperlukan dalam suatu penelitian. BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Definisi Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan persoalan yang dihadapi, maka perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan

Lebih terperinci