Analisis Pengendalian Kualitas Statistika pada Proses Produksi Pipa Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Pengendalian Kualitas Statistika pada Proses Produksi Pipa Electric Resistance Welded (ERW) di PT. X"

Transkripsi

1 JURNAL AIN DAN ENI IT Vol., No., (6 7-3 (3-8X Prnt E-83 Analss Pengendalan Kualtas tatstka pada Proses Produks Ppa Electrc Resstance Welded (ERW d PT. X Adh Me usanto dan Haryono Jurusan tatstka, Fakultas Matematka dan Ilmu pengetahuan Alam, Insttut Teknolog epuluh Nopember (IT Jl. Aref Rahman Hakm, urabaya 6 Indonesa e-mal: haryono@statstka.ts.ac.d Abstrak Pengendalan kualtas dalam ndustr manufaktur sangat dperlukan agar produk yang dhaslkan sesua dengan standar yang telah dtetapkan dan mampu bersang. PT. X yang memproduks berbaga jens ppa baja, salah satunya adalah ppa Electrc Resstance Welded (ERW. Namun dalam prosesnya, bagan Qualty Control belum menerapkan peta kendal statstka untuk pemecahan masalah melalu tatstcal Process Control (PC. Pengendalan kualtas yang dlakukan melbatkan tga karakterstk kualtas ppa ERW yatu dameter, panjang, dan berat ppa ERW. Pengendalan terhadap mean proses menggunakan Peta Kendal THotellng, sedangkan untuk pengendalan varabltasnya menggunakan Peta Kendal Generalzed Varance. Peneltan n membag data menjad dua tahap. Berdasarkan proses produks ppa ERW dengan menggunakan peta kendal peta kendal THotellng dan peta kendal Generalzed Varance terdapat pengamatan yang out of control. Faktor Penyebabnya utama proses tdak terkendal antara lan faktor utama yatu manusa karena kesalahan dalam pengukuran. Hasl ndeks kapabltas proses ppa ERW menunjukkan kapabltas proses dar karakterstk kualtas produks ppa ERW secara multvarat sudah kapabel dan varas proses lebh kecl tolerans dar batas spesfkas yang dtentukan. Nla ndeks kapabltas Cpm tahap II lebh kecl darpada ndeks kapabltas tahap I. Kata Kunc Pengendalan Kualtas, Mean dan Varabltas Proses, THotellng, Generalzed Varance, Electrc Resstance Welded (ERW. P I. PENDAHULUAN ERAINGAN duna ndustr saat n semakn ketat, perusahaan-perusahaan berlomba untuk mencptakan produk yang bak. Hal n dkarenakan tersedanya sumber daya yang dmlk perusahaan bak sumber daya manusa maupun sumber daya yang lan dtambah pula perkembangan teknolog semakn canggh. elan tu ada faktor eksternal yang mempengaruh yatu dar seg konsumen yang semakn selektf dalam memlh suatu produk. Untuk menghadap persangan tersebut berbaga cara dlakukan oleh perusahaan. alah satu caranya adalah dengan melakukan jamnan kualtas dar produk tersebut[]. PT. X merupakan perusahaan swasta dalam neger yang memproduks berbaga jens ppa baja, salah satu contoh ppa yang dproduks jens ppa Electrc Resstance Welded (ERW. Electrc Resstance Welded (ERW merupakan ppa baja yang dproduks dengan jumlah besar darpada jens ppa baja yang lan karena permntaan produk ppa baja tersebut palng serng dpesan oleh pelanggan. Proses produks Electrc Resstance Welded (ERW memerlukan pengenda-lan kualtas. Hasl pengujan tersebut basanya dsmpan d bank data yang dgunakan sebaga nformas dan pengamblan keputusan perusahaan. Namun dalam prosesnya, bagan Qualty Control belum menerapkan peta kendal statstk untuk pemecahan masalah melalu tatstcal Process Control (PC. Berdasarkan hal tersebut maka penerapan tatstcal Process Control (PC dapat dlakukan dengan alat pengendal kualtas statstka. Proses pengendalan kualtas dengan menggunakan peta kendal varabel. Apabla karakterstk kualtas salng berhubungan maka menggunakan peta kendal THotellng dan peta kendal Generalzed Varance. Peta kendal THotellng dgunakan untuk melhat dan memontorng vektor rata-rata dar proses agar tetap d dalam batas kendal, sementara untuk peta kendal Generalzed Varance untuk melhat dan mengontrol varabltas proses tersebut. Peneltan tentang pengendalan kualtas dengan peta kendal THotellng dan peta kendal Generalzed Varance untuk bdang jasa dengan melakukan pengendalan kualtas layanan Bandara Juanda []. Peneltan yang lan dbdang manufaktur yatu pada perbakan kualtas logam car menggunakan peta kendal multvarat[3]. Peneltan n bertujuan untuk menghtung nla kapabltas proses dar proses produks ppa Electrc Resstance Welded (ERW dan mengdentfkas faktor penyebab proses tdak terkendal. A. Pengendalan Kualtas II. TINJAUAN PUTAKA Pengendalan kualtas merupakan alat yang dgunakan untuk penyelesaan masalah dalam memontor stabltas proses dan menngkatkan kemampuan dar faktor penurunan[]. Dalam pengendalan kualtas n memlk tujuh alat utama (seven tools yang pentng peranannnya dalam bagan pengendalan kualtas yatu Hstogram, Check heet, Dagram Pareto, Dagram Ishkawa, Defect concentraton dagram/ flowchart, catter dagram, dan Peta Kendal.

2 JURNAL AIN DAN ENI IT Vol., No., (6 7-3 (3-8X Prnt E-84 B. tatstka Deskrptf atstka deskrptf merupakan metode dalam statstka yang berkatan dengan pendataan, pengumpulan, penyajan data dan penympulan hasl pengamatan terhadap seluruh kejadan secara kuanttatf yang dapat ddeskrpskan dalam bentuk angka maupun vsual dengan menggunakan metode statstka. tatstka deskrptf basanya dgunakan untuk mengetahu karakterstk suatu stuas tertentu msalkan dengan menghtung nla rata-rata, medan, modus, standar devas, dan varans pada suatu objek pengamatan[4]. C. Asums Peta Kendal Multvarat Ada beberapa asums pada peta kendal multvarat yang harus dpenuh untuk melakukan pengujan selanjutnya dantaranya adalah data yang dgunakan memenuh asums dstrbus normal multvarat dan dependens antar karakterstk kualtas. Dstrbus Normal Multvarat Dstrbus normal multvarat merupakan suatu perluasan dar dstrbus normal unvarat dengan varabel-varabel yang basanya dependen. Probablty densty functon dar varabel X, X...Xp berdstrbus normal multvarat dengan parameter µ dan adalah sebaga berkut []. f ( X, X,..., X p p / ( p / e ( X ' ( X Jka X, X...Xp berdstrbus normal multvarat (µ,σ maka (X μ'σ (X μ berdtrbus p. Berdasarkan sfat n maka pemerksaan dstrbus normal multvarat dapat dlakukan dengan cara membuat q-q plot dar nla, d j (x j x.j ' (x j x.j dmana d j merupakan nla jarak kuadrat pengamatan ke-. Berdasarkan krtera tersebut, organsas data sebaga berkut X j= vektor pengamatan ke-, dan varabel ke-j. Data berdstrbus normal multvarat apabla ttk-ttk nla d j pada grafk mengkut gars lnear dan propors dar nla d j sektar %. n j. p, n Uj Bartlett Uj Barlett merupakan pengujan yang dgunakan untuk mengetahu hubungan antara varabel yang akan dtelt. Varabel X, X...Xp dkatakan bersfat salng bebas jka matrks korelas antar varabel membentuk matrks denttas[6]. Hpotess uj Bartlett dengan sebaga berkut: H : R = I (antar varabel tdak berkorelas H : R I (antar varabel berkorelas tatstk Uj : p χ htung n lnr 6 (3 dmana n adalah jumlah observas, p adalah jumlah varabel, R adalah matrk korelas dar masng-masng varabel respon ( ( dan ( ; p( p adalah nla dstrbus ch-square dengan tngkat kepercayaan sebesar α dan derajat bebas sebesar p ( p D. Peta Kendal Varabel Peta kendal varabel adalah dagram yang dgunakan untuk mengendalkan suatu karakterstk kualtas yang dapat dgunakan untuk mengukur mean dan varabltas prosesnya. ebaga contoh suatu karakterstk kualtas yang dapat dukur sepert dmens, berat atau volume. Peta kendal varabel terdr dar jens berdasarkan jumlah varabel yang dgunakan yatu peta kendal varabel unvarat dan peta kendal varabel multvarat. Peta kendal unvarat dguna-kan pada data dengan satu karakterstk kualtas sedangkan untuk dua atau lebh karakterstk kualtas maka menggunakan peta kendal multvarat []. E. Peta Kendal T Hotellng Peta kendal T Hotellng merupakan suatu metode pengendalan kualtas proses atau produks secara multvarat. Metode n dgunakan untuk mengendalkan rata-rata proses dengan atau lebh karakterstk yang dduga salng berhubungan. Tabel berkut merupakan tabel struktur organsas data yang serng dgunakan pada pengamatan menggunakan peta kendal varabel multvarat[]. Berkut n merupakan persamaan untuk estmas parameter rata-rata dan varans n X.j X j,,...,p j, n (4 V ' V j n ( v' ( x x ' v' ( x3 x V ' dmana (6 v' n ( x x ' dmana X j adalah data pengamatan pengamatan ke- dar karakterstk kualtas ke-j. j adalah matrks kovaran successve dfference sampel ke- berukuran p p dengan nla varans yang terletak pada dagonal matrks, dan lannya adalah nla kovarannya dmana =,,..., n; j =,,...,p sepert pada persamaan berkut.. 3 p. 3 p j. 3 3p (7.p etelah dketahu nla dugaan parameter µ dan maka dapat dhtung nla T Hotellng. Pada peta kendal T Hotellng, matrk kovaran dgunakan untuk mengestmas dan vektor X. p dgunakan sebaga nla vektor rata-

3 JURNAL AIN DAN ENI IT Vol., No., (6 7-3 (3-8X Prnt E-8 rata proses yang telah terkendal. tatstk uj pada peta kendal T Hotellng sebaga berkut. T T n X X j..j. X j. X.j. (4 Tahapan dalam melakukan pengendalan kualtas dengan peta kendal T Hotellng ada dua. Tahap pertama basa dsebut retrospectve analyss yatu tahapan untuk mendapatkan pengamatan yang berada dalam batas kendal atau dapat dkatakan prosesnya terkendal, sehngga batas kendal dapat dgunakan untuk tahap. Berkut n merupakan batas kendal untuk peta kendal T Hotellng. p(n (n BKA = F α,p,n p n ( np BKB = Dmana, p merupakan banyaknya karakterstk kualtas,dan n merupakan banyaknya sampel, F, p, np adalah nla yang dperoleh dar tabel F dengan α dtetapkan oleh penelt, dan derajat bebas p, n-p. F. Peta Kendal Generazed Varance Peta kendal generalzel varance ( merupakan salah satu alat untuk pengendal varabltas proses dmana data pengamatan bersfat multvarat []. Varabltas proses dnyatakan sebaga matrks kovaran beru-kuran p p. Dagonal utama dar matrks n adalah varas dar varabel proses secara ndvdual dan data selan dagonal utama adalah kovarans. Matrks kovaran basa dtaksr oleh matrk kovaran sampel berdasarkan analss sampel pendahu-luan. Berkut adalah dugaan nla ekspektas (rata-rata dan varans dar, E b (6 b Var (7 dmana p b n n p (8 dan p p p b n n j n j n p ( j j ehngga batas kendal peta kendal untuk ( sebaga berkut BKA b 3b b ( Gars Tengah = GT ( BKB b 3b ( b G. Identfkas Pengebab Out Of Control. Dalam pengendalan proses bak secara unvarat maupun multvarat terkadang mengalam proses yang tdak terkendal, maka penyebab dar proses yang tdak terkendal tersebut perlu ddentfkas terutama dengan mengdentfkas varabel penyebab terjadnya proses tersebut tdak terkendal. Cara yang dlakukan untuk mengdentfkas varabel penyebab proses yang tdak terkendal secara multvarat dengan mengurakan nla T pada peta kendal T Hotellng ke dalam komponen dar kontrbus masng-masng varabel karakterstk kualtas. Berkut merupakan persamaan untuk menghtung nla ndkator dar kontrbus varabel ke-j (d j pada keseluruhan statstk [8]. d j T T j ; dengan j=,,..., p (3 Apabla nla d j > (, maka varabel ke-j tersebut merupakan varabel penyebab proses yang out of control segngga perlu ddentfkas varabel tersebut out of control. H. Kapabltas Proses Kapabltas proses merupakan suatu analss statstka yang dgunakan untuk mengukur kemampuan proses. Proses dkatakan mampu atau kapabel jka memenuh press dan akuras yang dketahu dar varas dalam pengukuran. Analss kapabltas proses adalah bagan yang sangat pentng dar keseluruhan program penngkatan kualtas. Indeks kapabltas secara unvarat dan multvarat dhtung dengan cara yang berbeda. Indeks kapabltas proses untuk data multvarat sama sepert unvarat yatu bla proses telah terkendal dan asums data dstrbus normal telah terpenuh[]. Indeks kapabltas untuk data multvarat dantaranya adalah Cpm. Cpm merupakan raso volume yatu perbandngan antara volume daerah tolerans dengan volume daerah proses. Cpm dapat dcar dengan rumus sebaga berkut, / v v UL LL CpM v v UPL LPL dmana UL LL (4 merupakan volume daerah tolerans, dengan UL merupakan batas spesfkas atas dan LL merupakan batas spesfkas bawah. edangkan v UPL LPL merupakan volume daerah proses yang dperoleh dar UPL LPL det( ( v, det( det( ( v, det( ( (6 dmana UPL, batas proses atas, dan LPL, batas proses bawah

4 JURNAL AIN DAN ENI IT Vol., No., (6 7-3 (3-8X Prnt E-86 Manusa Materal Metode Masalah Tabel. Varabel karakterstk kualtas produk ppa ERW Kode Varabel Nama Varabel atuan pesfkas X Dameter mlmeter 88±, mm X Panjang meter 6 ±,m X 3 Berat klogram 4 ± kg Lngkungan Gambar. Dagram Tulang Ikan dengan =,,..., v dan det ( - adalah determnan dar matrks yang dperoleh dar - dengan menghapus bars dan kolom ke- [7]. I. Dagram Tulang Ikan/Iskhawa Dagram Tulang Ikan dgunakan untuk mencar akar penyebab permasalahan, dsusun oleh faktor-faktor penyebab permasalahan yang sepert rangkaan tulang kan dengan masalah sebaga kepalanya. Untuk memudahkan mencar faktor-faktor penyebab, pada umumnya faktor-faktor tersebut dkelompokkan ke dalam faktor utama, yatu M+E yatu materal, man, methode, machne, measurement dan envronment []. Dagram Ishkawa dapat dlhat pada Gambar. J. Proses Produks Ppa Electrc Resstance Welded (ERW Perusahaan manufaktur yang memproduks berbaga macam ppa baja salah satunya adalah ppa Electrc Resstance Welded (ERW. ecara umum langkah-langkah produks Electrc Resstance Welded Ppe (ERW. Persapan bahan baku.. Proses colng/ penggulungan. 3. Proses ar coolng. 4. Proses nspeks. Proses packagng. K. Formulr Copyrght Artkel yang sap untuk dpublkaskan harus dlengkap dengan sebuah formulr copyrght. Anda dapat mendapatkan formulr n d etap penuls bertanggung jawab secara prbad untuk mendapatkan securty clearances apapun yang dbutuhkan. A. umber Data Mesn III. METODOLOGI PENELITIAN Data yang dgunakan pada peneltan n merupakan data sekunder dar Dvs Qualty Control PT. X. Data tersebut merupakan data pengujan produk Electrc Resstance Welded Ppe (ERW dengan karakterstk kualtas dameter, panjang (length, dan berat (weght. Pengamblan sampel terbag dalam tahap, tahap pertama dambl pada perode Januar- Jun dan tahap kedua dambl pada perode bulan Jul- Desember. B. Varabel Peneltan Varabel peneltan yang dgunakan untuk peneltan n merupakan karakterstk kualtas produk Electrc Resstance Welded Ppe (ERW yang dperoleh dar hasl uj coba. Varabel tersebut adalah dameter, panjang (length, dan berat (weght. Berkut n merupakan penjelasan dar masngmasng varable (dapat dlhat pada Tabel.. Dameter merupakan gars tengah ppa yang dukur dar luar atau basa dsebut dameter luar.. Length (panjang merupakan dmens pengukuran panjang ppa yang dukur sesua spesfkas. 3. Weght (berat merupakan dmens pengukuran berat ppa yang dukur sesua spesfkas. C. Langkah Peneltan Langkah-langkah peneltan yang akan dlakukan dalam tugas akhr adalah sebaga berkut.. Melakukan stud lteratur. Merumuskan permasalahan. 3. Mendefnskan varabel. 4. Melakukan pengamblan data.. Melakukan pengolahan data dan analss data dengan rncan sebaga berkut. a. Melakukan analss secara deskrptf untuk mengetahu karakterstk varabel. b. Melakukan analss pengendalan kualtas dengan melakukan pengujan asums multvarat dan pengujan ndpendens antar varabel. c. Melakukan analss data menggunakan peta kendal Generalzed Varance untuk melhat dan mengontrol varabltas proses. d. Membuat peta kendal T Hotellng untuk melhat vektor rata-rata dar proses. e. Mengdentfkas penyebab data tdak terkendal memnggunakan dekomposs nla T Hotellng f. Melakukan perhtungan dan analss dar ndeks kapabltas proses. g. Mengulang langkah analss data dar a hngga f untuk data tahap. h. Menark kesmpulan dan memberkan rekomendas dar hasl analss yang telah dlakukan. IV. ANALII PEMBAHAAN A. Karakterstk Proses Produks Ppa ERW Tahap I Analss karakterstk secara umum dapat dlakukan dengan rngkasan statstka deskrptf untuk mencar rata-rata, standar devas, varans, nla mnmum dan nla maksmum dar data

5 Generalzed Varance Tsquared Tsquared Generalzed Varance JURNAL AIN DAN ENI IT Vol., No., (6 7-3 (3-8X Prnt E UCL=,6 =,88 Tabel 3. Rngkasan tatstka Deskrptf Proses Produks Ppa ERW Tahap I Nla Nla Batas Varabel Mean Varans Mn Maks pesfkas 88±, Dameter 88,6,3 88, 88,4 mm Panjang 6,3, 6,67 6,47 6 ±,m Berat 4,63,36 4,3 4,88 4 ± kg ,,, 4, 4, 3, 3,,,,,,, 3 7 ample Gambar. Peta Kendal Generalzed Varance 3 7 ample Gambar 3. Peta Kendal THotellng Tahap I 3 7 ample LCL= UCL=,43 Medan=3,74 UCL=4,6 Medan=4,3 Gambar 4. Peta Kendal T Hotellng Tahap I Revs ample UCL=,6 =,47 LCL= Gambar. Peta Kendal Generalzed Varance Tahap II proses produks ppa ERW pada tahap I sepert dtunjukkan pada Tabel 3. Tabel 4. Identfkas Penyebab Out of Control Pengamatan T Varabel T j d j = T - T j ke- 7 6, Dameter 4,6, Panjang,7 7,8 Berat,8,7 3 36,8 Dameter,7 6,7 Panjang 3,6 4, Berat, 36,3 3 38,77 Dameter 7,68, Panjang 36,8, Berat,4,73 3 4,7 Dameter 3,8, Panjang 3,6, Berat, 38,8 4,3 Dameter,3, Panjang 38,4, Berat,4, 34 44,47 Dameter 38,77,7 Panjang 38,64,83 Berat,6 3,4 3 3,6 Dameter,,3 Panjang 3,6 Berat 3, 36,3 36 4,4 Dameter 4,6,4 Panjang 6,7 3,7 Berat 4,4 36, 4,88 Dameter 3,64 8,4 Panjang 36,8 4,6 Berat,38 38, 38 4,7 Dameter 3,3 8,48 Panjang 34,67 6,4 Berat,3 38,36 3 4,46 Dameter 6, 6,4 Panjang 4,4 7, Berat 6,66 3,8

6 JURNAL AIN DAN ENI IT Vol., No., (6 7-3 (3-8X Prnt E ,7 Dameter 7,44 4,6 Panjang,67 6,3 Berat, 36, 4,64 Dameter 3, , , 44 38, 4,8 Panjang 3, 7,4 Berat,8 36,66 Dameter 3,6 7,88 Panjang,8, Berat,4 3, Dameter 3,74,8 Panjang 7,87 3,7 Berat 4,,34 Dameter, 6,3 Panjang 8,3,8 Berat, 36,4 Dameter 34,,8 Panjang,3, Berat,7 3,64 Tabel 3 menjelaskan tentang deskrps karakterstk kualtas ppa ERW Tahap I. Berdasarkan dar statstka deskrptf nla rata-rata berada dalam spesfkas yang dtetapkan namun nla rata-rata dar semua varabel tersebut berada datas dar nla target yang telah dtetapkan. B. Pengendalan Proses Produks Ppa ERW Tahap I ecara Multvarat Pemerksaan Asums Normal Multvarat Pengujan asums data berdstrbus normal multvarat merupakan syarat untuk melakukan pengendalan kualtas menggunakan peta kendal multvarat ddapatkan perhtungan jarak kuadrat (d j dperoleh hasl yang menunjukkan bahwa nla propors sebesar, dengan nla tabel sebesar, dperoleh nla propors sebesar % untuk data yang lebh besar dar tabel artnya dar 4 ttk, terdapat ttk d dalam ellps dan 3 ttk berada dluar ellps sehngga dsmpulkan bahwa data proses produks Ppa ERW tahap I berdstrbus normal multvarat. Uj Asums Independens Pengujan uj ndependens secara multvarat yatu dengan menggunakan uj bartlett menunjukkan nla sebesar 6,8 lebh besar darpada nla tabel dengan taraf sgnfkans =,7% dan derajat bebas sama dengan 3 dperoleh nla 4,63 sehngga dapat dputuskan gagal tolak H artnya dapat dsmpulkan bahwa antar karakterstk kualtas ppa ERW tahap I salng dependen 3 Pengendalan Varabltas Proses Produks Tahap I Pengendalan varabltas proses produks ppa ERW tahap I menggunakan peta kendal Generalzed Varance dapat dlhat pada Gambar. Gambar merupakan peta kendal Generalzed Varance yang dgunakan untuk memontorng terhadap varabltas Tabel. Rngkasan tatstka Deskrptf Proses Produks Ppa ERW Tahap II Varabel Mean Varans Nla Mn Nla Maks Batas pesfkas Dameter 88,8,8 87,7 88,46 88±, mm Panjang 6,348, 6,3 6,4 6 ±,m Berat 4,776,6 4,644 4,8 4 ± kg Tabel 6. Indeks Kapabltas Proses Ppa ERW tahap II Indeks Kapabltas Nla Cpm,63 proses produks pada ppa ERW. ecara vsual semua data berada dalam batas kendal batas kendal dan tdak terdapat data yang out of control sehngga varabltas proses sudah terkendal. 4 Pengendalan Rata-Rata Proses Produks Tahap I Analss pengendalan rata-rata proses produks ppa ERW dengan menggunakan peta kendal T Hotellng. Gambar 3 yang merupakan peta kendal T Hotellng tahap I menunjukkan bahwa nla batas kendal atas (UCL dar peta kendal T Hotellng sebesar,43 sehngga terdapat banyak pengamatan yang berada dluar batas kendal karena nla T lebh besar darpada nla batas kendal atas, pegamatan yang out of control yatu pada pengamatan ke-7, pengamatan ke-3 hngga pangamatan ke-4 sehngga perlu ddentfkas varabel yang menyebabkan pengamatan out of control sehngga dapat ddentfkas faktor penyebab proses tdak terkendal. Identfkas Penyebab Out Of Control Apabla dalam pengendalan proses rata-rata dengan peta kendal multvarat T Hotellng terdapat pengamatan yang out of control dapat ddentfkas varabel penyebab. Terdapat 7 pengamatan yang out of control sehngga perlu ddentfkas varabel penyebabnya dapat dlhat pada Tabel 4. Tabel 4 merupakan hasl dentfkas varabel penyebab pengamatan yang out of control. Berdasarkan hasl tersebut varabel berat dan varabel dameter merupakan varabel yang membuat pengamatan out of control. Varabel dameter menjad penyebab d 4 pengamatan kecual pada pengamatan ke-34,, dan 38, sementara varabel panjang menjad penyebab out of control pada pengamatan ke-36, 3, 4, 43, 44, dan 4 dan varabel berat menjad penyebab utama pengamatan out of control karena menjad penyebab semua pengamatan out of control hal n dapat dlhat dar nla d pada varabel berat mempunya nla yang cukup besar. etelah dlakukan dentfkas varabel penyebab pengamatan yang out of control maka peta kendal perlu drevs ulang dengan cara melakukan menghlangkan pengamatan yang out of control hngga semua proses terkendal. Untuk mendapatkan proses yang terkendal dlakukan revs peta kendal sebanyak 6 kal. Pada revs peta kendal pertama terdapat pengamatan yang out of control yatu pengamatan ke- dan ke-6. edangkan pada revs peta kendal kedua pengamatan ke-8 keluar dar batas kendal. Untuk revs peta kendal ke-3 terdapat pengamatan yang keluar batas kendal yatu pada

7 Tsquared Tsquared JURNAL AIN DAN ENI IT Vol., No., (6 7-3 (3-8X Prnt E ample UCL=4,6 Medan=3,76 Gambar 6. Peta Kendal THotellng Tahap II 3 7 ample UCL=8,8 Gambar 7. Peta Kendal THotellng Tahap II Revs Medan=3,77 pengamatan ke-4 dan yang dndkaskan semua varabel penyebab out of control. Pada revs peta kendal ke-4, pengamatan pertama menunjukkan data out of control sehngga perlu drevs kembal tanpa pengamatan pertama namun pada revs peta kendal ke- mash terdapat pengamatan yang out of control yatu pada pengamatan ke dan ke-. Karena belum terkendal maka peta kendal T Hotellng perlu drevs tanpa memasukkan pengamatan ke- dan tersebut dan haslnya dapat dlhat pada Gambar 4. Peta kendal T Hotellng Tahap I Revs 6 menunjukkan bahwa semua pengamatan berada dalam batas kendal sehngga dapat dsmpulkan bahwa rata-rata proses produks ppa ERW dengan menggunakan peta kendal T Hotellng telah terkendal dengan nla batas kendal atas (UCL sebesar 4,6. 6 Kapabltas Proses Produks Ppa ERW Tahap I Kapabltas proses dgunakan untuk mengukur kemam-puan proses produks ppa ERW tahap I. Berkut merupakan ndeks kapabltas proses secara multvarat ppa ERW. Indeks kapabltas proses multvarat menunjukkan bahwa dengan Cpm sebesar 4,73 artnya daerah proses lebh sempt darpada daerah spesfkas. Hal n menunjukkan bahwa kapabltas proses dar karakterstk kualtas produks ppa ERW secara multvarat sudah kapabel. C. Karakterstk Proses Produks Ppa ERW Tahap I Karakterstk kualtas yang dukur pada tahap II sama dengan karakterstk kualtas pada tahap I yatu dameter, panjang, dan berat. Berkut merupakan tabel rngkasan statstka deskrptf dar karakterstk kualtas ppa ERW pada tahap II. Hasl analss statstka deskrptf menunjukkan nla ratarata dameter, rata-rata panjang, dan rata-rata berat ppa ERW tahap II lebh besar darpada nla target yang dtetapkan perusahaan namun mash dalam batas spesfkas. Berdasarkan nla mnmum dan maksmum varabel panjang dan berat ppa menunjukkan nla yang lebh besar darpada nla target yang dtetapkan sehngga terndkas akuras varabel tersebut rendah. D. Pengendalan Proses Produks Ppa ERW Tahap II ecara Multvarat Pemerksaan Asums Normal Multvarat Pengujan asums data berdstrbus normal multvarat pada proses produks ppa ERW tahap II yatu pada karakterstk kualtas data dameter, panjang dan berat ppa ERW dperoleh hasl bahwa perhtungan persentase dar jarak kuadrat (d j menunjukkan bahwa nla propors yang lebh dar nla tabel sebesar, adalah, yang berart bahwa dar 4 ttk yang ada sebesar,% ttk berada dluar ellps atau terdapat ttk d dalam ellps dan ttk berada dluar ellps sehngga dsmpulkan bahwa data proses produks Ppa ERW tahap II berdstrbus normal multvarat. Uj Asums Independens Pengujan uj ndependens secara multvarat dengan uj bartlett menunjukkan bahwa nla dengan taraf sgnfkans =,7% dan derajat bebas sama dengan 3 sebesar 4,3 lebh besar dbandngkan nla tabel sama dengan 4,63 sehngga dapat dputuskan gagal tolak H artnya dapat dsmpulkan bahwa antar karakterstk kualtas ppa ERW yatu dameter, panjang dan berat proses produks Ppa ERW tahap II salng dependen. 3 Pengendalan Varabltas Proses Produks Tahap II Hasl analss pengendalan varabltas proses produks ppa ERW tahap II menggunakan peta kendal generalzed varance. Gambar merupakan peta kendal Generalzed Varance Tahap II dengan menggunakan batas kendal tahap I yang telah terkendal. Dar gambar menunjukkan dengan nla determnan matrks varans kovarans sebesar,4. dan batas kendal atas tahap I tdak ada pengamatan yang out of control. Berdasarkan plot-plot tersebut menunjukkan varabltas peta kendal Generalzed Varance Tahap II lebh kecl darpada varabltas peta kendal Generalzed Varance Tahap I. Berdasarkan peta kendal tersebut maka dapat dsmpulkan varabltas proses sudah terkendal. 4 Pengendalan Rata-rata Proses Produks Tahap II Hasl analss pengendalan rata-rata proses produks ppa ERW tahap II menggunakan peta kendal T Hotellng menunjukkan ada satu data yang out of control yatu pada pengamatan ke-3 dengan semua varabel dduga menjad penyebab pengamatan tdak terkendal. Peta kendal T Hotellng tahap II revs menunjukkan bahwa semua pengamatan berada dalam batas kendal yang artnya rata-rata proses sudah terkendal secara statstka sehngga dapat dlanjutkan dengan analss kapabltas proses.

8 JURNAL AIN DAN ENI IT Vol., No., (6 7-3 (3-8X Prnt E- Metode Materal Manusa etng Roll alah etng Weldng alah trp Berkarat Las Bergelombang Pergantan hf Tdak Telt Dameter, Panjang, Dan Berat Out of Control etng Dameter uhu Mesn uhu Ruangan Roll Kurang Center Mesn Lngkungan Gambar 3. Dagram Ishkawa Kapabltas Proses Produks Ppa ERW Tahap I Analss kapabltas proses untuk tahap kedua pada karakterstk kualtas ppa ERW tahap II dapat dlhat pada Tabel 6. Nla ndeks kapabltas proses Cpm menunjukkan nla sebesar,63 artnya kapabltas proses dar karakterstk kualtas produks ppa ERW secara multvarat sudah kapabel dan daerah proses lebh sempt darpada daerah spesfkas. ehngga dapat dsmpulkan bahwa kapabltas proses dar karakterstk kualtas produks ppa ERW secara multvarat. Apabla dbandngkan dengan tahap I nla ndeks kapabltas Cpm, ndeks kapabltas tahap II lebh kecl darpada ndeks kapabltas tahap I. E. Dagram Ishkawa Peta kendal Generazed Varance dan peta kendal T Hotellng terdapat proses tersebut tdak terkendal. Tdak terkendalnya proses n dapat dlhat berdasarkan banyaknya ttk-ttk pengamatan yang berada d luar batas kendal. Melalu dagram shkawa nlah nantnya akan dketahu apa saja penyebab proses tersebut menjad tdak terkendal. Gambar 3 merupakan dagram Ishkawa dar penyebab karakterstk kualtas yang out of control. Varabel penyebab proses tdak terkendal adalah varabel berat. Faktor penyebab out of control berasal dar faktor utama yatu materal, manusa, mesn, metode dan lngkungan. Dar ke- faktor tersebut, faktor manusa yang menjad penyebab utama dkarenakan ketdakteltan petugas sehngga menyebabkan kesalahan dalam pengukuran. V. KEIMPULAN DAN ARAN Berdasarkan hasl analss pengendalan kualtas dalam ratarata dan varabltas dar proses produks ppa ERW dengan menggunakan peta kendal peta kendal T Hotellng dan peta kendal Generalzed Varance terdapat pengamatan yang out of control. Faktor Penyebabnya antara lan faktor utama yatu materal, manusa, mesn, metode dan lngkungan dengan varabel berat menjad varabel penyebab proses tdak terkendal yang dpengaruh oleh faktor manusa karena ketdakteltan petugas sehngga menyebabkan kesalahan dalam pengukuran. Hasl ndeks kapabltas proses ppa ERW menunjukkan kapabltas proses dar karakterstk kualtas produks ppa ERW secara multvarat sudah kapabel dan varas proses lebh kecl tolerans dar batas spesfkas yang dtentukan. Nla ndeks kapabltas Cpm tahap II lebh kecl darpada ndeks kapabltas tahap I. DAFTAR PUTAKA [] Montgomery, D. C. (. Introducton to tatstcal Qualty Control (6th ed. John New York: Wley and ons Inc. [] Arshant, V. (. Pengontrolan Kualtas Layanan Bandar Udara Juanda urabaya Menggunakan Dagram Kendal THotellng Dan Dagram Kendal Improved Generalzed Varance (. urabaya : Insttut Teknolog epuluh Nopember. [3] Rao, O.R.M, ubbaah, K.V., Rao, J.N., Rao, T.. (. Applcaton of Multvarate Control Chart for Improvement n Qualty of Hot Metal. Internatonal Journal for Qualty Research, 7(4, [4] Walpole, R.E., Myers, R.H., Myers,.L., &Ye, K.(. Probablty & tatstcs for Engneers & centsts (th ed.. Unted tates of Amerca: Person Educaton Inc. [] Johnson, R.A. dan Wchern, D.W. (7. Appled Multvarate tatstcal Analyss (6th ed.. Unted tates of Amerca: Person Educaton Inc. [6] Morrson, D. F., (. Multvarate tatstcal Methods Thrd Edton. UA: Mc Graw Hll Inc. [7] Fernandez, E., dan caglarn, M. (. MPCI: An R Package for Computng Multvarate Process Capablty Indces. Journal of tatstcal oftware, Vol.47, No.7, p.-.

MENGANALISA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER 2 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO).Tbk PABRIK TUBAN ABSTRAK

MENGANALISA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER 2 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO).Tbk PABRIK TUBAN ABSTRAK Nelson ulstono Teknk Mesn Unverstas Islam Malang 015 MENGANALIA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKI DI PT. EMEN GREIK (PERERO).Tbk PABRIK TUBAN Nelson ulstono, Teknk Mesn, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang

Lebih terperinci

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari

MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Multivariat yang dibimbing oleh Ibu Trianingsih Eni Lestari MULTIVARIATE ANALYSIS OF VARIANCE (MANOVA) MAKALAH Untuk Memenuh Tugas Matakulah Multvarat yang dbmbng oleh Ibu Tranngsh En Lestar oleh Sherly Dw Kharsma 34839 Slva Indrayan 34844 Vvn Octana 34633 UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa

BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup

Lebih terperinci

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi

Kecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS)

PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) PEMBUATAN GRAFIK PENGENDALI BERDASARKAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA (PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS) Wrayant ), Ad Setawan ), Bambang Susanto ) ) Mahasswa Program Stud Matematka FSM UKSW Jl. Dponegoro 5-6 Salatga,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN

ANALISIS BENTUK HUBUNGAN ANALISIS BENTUK HUBUNGAN Analss Regres dan Korelas Analss regres dgunakan untuk mempelajar dan mengukur hubungan statstk yang terjad antara dua varbel atau lebh varabel. Varabel tersebut adalah varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakan Kualtas telah menjad karakterstk utama dalam oransas atau perusahaan aar dapat berkemban lebh bak la dalam bdan produks d suatu oransas atau perusahaan. Hal n dpenaruh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN : JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN MODEL

BAB IV PEMBAHASAN MODEL BAB IV PEMBAHASAN MODEL Pada bab IV n akan dlakukan pembuatan model dengan melakukan analss perhtungan untuk permasalahan proses pengadaan model persedaan mult tem dengan baya produks cekung dan jont setup

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI

IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad

Lebih terperinci

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:

BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear

Configural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN

SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA 2010 ANALISIS DISKRIMINAN DISKRIT UNTUK MENGELOMPOKKAN KOMPONEN AALISIS DISKRIMIA DISKRIT UTUK MEGELOMPOKKA KOMPOE Bernk Maskun Jurusan Statstka FMIPA UPAD jay_komang@yahoo.com Abstrak Untuk mengelompokkan hasl pengukuran yang dukur dengan p buah varabel dmana penlaan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan

Lebih terperinci

*Corresponding Author:

*Corresponding Author: Prosdng Senar Sans dan Teknolog FMIPA Unul Perode Maret 016, Saarnda, Indonesa ISBN: 978-60-7658-1-3 Pengendalan Kualtas Produk Menggunakan Peta Kendal T Hotellng Dan Analss Keapuan Proses Untuk Data Multvarat

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

Diagram Kendali Shewhart S 2 Fase I Untuk Memonitor Dispersi Proses

Diagram Kendali Shewhart S 2 Fase I Untuk Memonitor Dispersi Proses Prosdng tatstka IN: 46-6456 Dagram Kendal hewhart Fase I Untuk Memontor Dspers Proses Rsky Faradla, uwanda Idrs, 3 Aceng K. Mutaqn,,3 Prod tatstka, Fakultas Matematka dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unverstas

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR

PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik

Pendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,

Lebih terperinci

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS

EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian.

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Bab ini dibagi menjadi dua bagian, yaitu objek penelitian dan desain penelitian. BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN Bab n dbag menjad dua bagan, yatu objek peneltan dan desan peneltan. III.1 Objek Peneltan Objek peneltan dalam skrps n adalah nla perusahaan LQ 45 perode 2009-2011.

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear

REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA. Regresi Linear REGRESI DAN KORELASI LINEAR SEDERHANA Regres Lnear Tujuan Pembelajaran Menjelaskan regres dan korelas Menghtung dar persamaan regres dan standard error dar estmas-estmas untuk analss regres lner sederhana

Lebih terperinci

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya

Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga di Provinsi Sulawesi Selatan dengan Elastisitasnya Vol. 8, No., 9-101, Januar 01 Hubungan Model Kurva Pengeluaran Konsums Rumah Tangga d Provns Sulawes Selatan dengan Elaststasnya Adawayat Rangkut Abstrak Seleks kurva pengeluaran konsums masyarakat Sulawes

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,

BAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi, BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu

Lebih terperinci

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER

INFERENSI FUNGSI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran (Inferens Fungs Ketahanan dengan Metode Kaplan-Meer INFERENI FUNGI KETAHANAN DENGAN METODE KAPLAN-MEIER Tatk Wdharh dan Naschah ska Andran Jurusan Matematka FMIPA UNDIP

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi

Regresi Linear Sederhana dan Korelasi Regres Lnear Sederhana dan Korelas 1. Model Regres Lnear. Penaksr Kuadrat Terkecl 3. Predks Nla Respons 4. Inferens Untuk Parameter-parameter Regres 5. Kecocokan Model Regres 6. Korelas Utrwen Mukhayar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA

DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA DISTRIBUSI HASIL PENGUKURAN DAN NILAI RATA-RATA Dstrbus Bnomal Msalkan dalam melakukan percobaan Bernoull (Bernoull trals) berulang-ulang sebanyak n kal, dengan kebolehjadan sukses p pada tap percobaan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci