1.Mahasiswa Program Sarjana Pada Jurusan Teknik Sipil Universitas Pasir Pengarayan. 2.Pembimbing, Dosen Fakultas Teknik Sipil Universitas Pasir
|
|
- Glenna Darmali
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2 UPAYA MEIGAKATKA BAKU MUTU AIR RAWA DEGA MELAKUKA PEYARIGA MEGGUAKA MEDIA ARAGTEMPURUG KELAPA DA SABUT KELAPA AUZAR¹ Bambang Edson Sp.d, MT², Alf Rahm St, M,Eng ³ ABSTRAK Ar gambut adalah ar permukaan atau ar tanah yang banyak terdapat ddaerah pasang surut, berawa, dan dataran rendah, berwarna merah kecoklatan, tngkat keasaman tngg, dan memlk kandungan organk tngg, yang dsebab kan oleh zat-zat organs yang membusuk.ar rawa secara umum tdak memenuh persyaratan kualtas ar bersh yang d standarkan oleh peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun 2001 Tujuan dar peneltan n adalah untuk mengetahu hasl uj coba sabut kelapa, dan arang tempurung kelapa terhadap baku mutu ar rawa. Parameter yang dtjau adalah ph, BOD, Mnyak dan Lemak. Peneltan n termasuk peneltan ekspermen karna pengujan dlakukan dlaboratorum. Hasl peneltan n, parameter ph, 7,45 mg/l, setelah dlakukan penyarngan menggunakan sabut kelapa nak menjad 7,98 mg/l, pada arang tempurung kelapa juga mengalam kenakan 8,60 mg/l. BOD 9,28 mg/l, pada meda sabut kelapa nak menjad 18,61 mg/l, meda arang tempurung kelapa nak menjad 13,29 mg/l. Mnyak dan lemak 5,60 mg/l, pada kedua meda mengalam penurunan. Sabut kelapa menjad 4,80 mg/l, arang tempurung kelapa menjad 3,40 mg/l. Kata Kunc : Upaya, Baku mutu, Ar rawa, Sabut Kelapa, Arang Tempurung Kelapa, PEDAHULUA Ilmu pengetahuan dan ketramplan merupakan kebutuhan bag kehdupan manusa, manusa tanpa lmu pengetahuan dan ketramplan tdak akan bsa berbuat apa apa dalam menghadap perkembangan teknolog yang sangat pesat pada masa sekarang n. Tanpa lmu kta akan tertnggal jauh, sehngga menuntut kta selaku mahasswa untuk lebh menngkatkan pengetahuan dan ketramplan serta memkrkan hal hal yang dapat kta perbuat untuk mengrng kemajuan lmu pengetahun. Mengngat banyaknya permasalahan yang harus dhadap para lulusan unverstas pasr pengaraan jurusan teknk spl sesua dengan kurkulum yang ada, mewajbkan setap mahasswanya untuk membuat tugas akhr dalam bentuk penulsan, sebaga syarat lulus dar unverstas pasr pengaraan.
3 Penulsan akhr n dber judul UPAYA MEIGKATKA BAKU MUTU AIR RAWA DEGA MEGGUAKA MEDIA ARAG TEMPURUG KELAPA DA SABUT KELAPA. Ar merupakan kebutuhan pokok bag kehdupan manusa. Dalam kehdupan sehar-har manusa selalu memerlukan ar terutama untuk mnum, masak, mand, mencuc dan sebaganya. Pada saat n, persentase penduduk d Indonesa yang sudah mendapatkan pelayanan ar bersh belum merata pada setap desa. Yang mana desa yang belum mendapatkan pelayanan ar bersh, terdapat dprovns rau (Kecamatan bona darussalam desa sontang) karna sumber ar dsana terdapat ddaerah rawa. Maka dsana lah kam melakukan peneltan. Ddalam kehdupan sehar har tentuya kta sangat mengenal buah kelapa,buah kelapa kta gunakan sebaga salah satu koposs dalam masakan, buah kelapa memlk dua jens pembalut s buahnya, yatu tempurung dan sabutnya. Kedua pembalut n basa kta buat sebaga meda dalam penyarngan ar rawa, dharapkan dengan penambahan karbon aktf Arang Tempurung Kelapa dan Sabut Kelapa mampu menurunkan baku mutu Ar Rawa tersebut. Sehngga potens sumber daya alam yang ada d rokan hulu dapat dkembangkan pemanfaatannya sebaga penyusun tambahan materal lapsan penyarngan Tujuan Dan Manfaat Peneltan Tujuan dan manfaat yang hendak dcapa dalam peneltan n adalah: a. Mengkaj kadar nla ph, BOD, Mnyak dan lemak yang dhaslkan setelah dadakan penyarngan Arang Tempurung Kelapa dan Sabut Kelapa. b. Mengetahu kandungan baku mutu ar rawa. c. Mengetahu prosedur pengolahan ar rawa. d. Penelt dapat menambah wawasan dan member pengetahuan kepada maysrakat tentang pengelolaan ar bersh yang sangat sederhana. e. Mengetahu kemampuan penyarngan ar rawa terhadap baku mutu ar dengan berbeda meda penyarngan. Batasan Masalah Adapun batasan masalah dalam peneltan n: a. Pengamblan sampel dlakukan d Kecamatan bona Darussalam, desa Sontang. b. Pengolahan sampel dlakukan dengan menggunakan metode penyarnagan bervaras arang tempurung kelapa dan sabut kelapa c. mengkaj ph, mnyak dan lemak, BOD. d. Peneltan n dlakukan dlaboratorum Teknk Spl Unverstas Pasr Pengaraan dan berkerja sama dengan laboratorum badan lngkungan hdup kabupaten rokan hulu Perbedaan Peneltan Terdahulu Dengan Peneltan sekarang. Adapun perbedaan peneltan n dengan penelt terdahulu: A. Peneltan n menggunakan penyarngan Arang Tempurung Kelapa Dan Sabut Kelapa.
4 B. Ar baku bersumber dar kecamatan bona Darussalam, desa Sontang. C. Pengamblan sampel berlokas dkecamatan bona Darussalam, desa Sontang. D. Pengolahan penyarngan ar dlaboratorum unverstas pasr pengaraan LADASA TEORI Pengertan Ar Bersh Dan Ar Mnum Berdasarkan Peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun 2001 tentang syarat-syarat pengawasan kualtas ar, ar mnum adalah ar yang kualtasnya memenuh syarat dan dapat dmnum langsung.ar bersh adalah ar yang dgunakan untuk keperluan seharhar yang kualtsanya memenuh syarat kesehatan dan dapat dmnum apabla telah dmasak. Mekansme Penjernhan Ar Mekansme penjernhan secara fska yatu penjernhan ar hanya dar pertkelpartkel yang terbawa oleh ar. Mekansme penjernhan secara mekank n dlakukan dengan cara penyarngan, prnsp kerja penyarngan yatu bla partkel yang dsarng lebh besardar por-por bahan penyarng. Mekansme penjernhan ar secara mekank yatu dapat dlakukan dengan menggunakan bahan berpor sepert busa flter dan arang tempurung kelapa. Penggunaan bahan arang yang memlk bersfat absorben, dapat mengabsorben kotoran yang terkandung ddalam ar, dmana ar pada parameter fska adalah: 1) Sfat fska a. Padatan b. Kekeruhan c. Bau d. Temperature e. Warna. 2. Sfat kma Karakterstk kma ar rawa dtentukan oleh Bologcal Oxygen Demand (BOD), ChemcalOxygen Demand (COD) dan logam-logam berat yang terkandung dalam ar rawa. Kemampuan Penyarngan. Untuk mengetahu kemampuan penyarngan ar dalam menyarng ar, maka dlakukan uj penyarngan dengan menggunakan ar rawa sebaga bahan uj. Kandungan dalam ar yang dtelt adalah: 1. ph 2. BOD (Bologcal Oxygen Demand). 3. Mnyak Dan Lemak Pembuatan Meda Penyarngan 1. Sabut Kelapa Pembuatan sabut kelapa sebaga meda penyarngan perlu dproses terlebh dahulu. Sabut kelapa dhaluskan hngga menjad serat-serat sepert juk, setelah dhaluskan
5 sabut kelapa dcuc hngga bersh, lalu lakukan pengerngan 2. Arang Tempurung Kelapa. Pembuatan sabut kelapa sebaga meda penyarngan perlu dproses terlebh dahulu.tempurung kelapa dbakar hngga menjad arang.lalu arang tersebut dcuc hngga bersh, dan dlakukan pengerngan. Data Baku Mutu Ar Rawa baku mutu ar berdasarkan kelas II (ar bersh) Parameter Satuan Kadar maksmum Ph BOD Mg/L 3 Mnyak dan lemak ug/l 1000 Sumber :peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun 2001 METODE PEELITIA Peneltan n termasuk peneltan ekspermen karena pengujan dlakukan dlaboratorum unverstas pasr pengarayan dan laboratorum badan lngkungan hdup. Waktu Dan Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d laboratorum teknk spl fakultas teknk unverstas pasr pengaraan dan bekerja sama dengan laboratorum badan lngkungan hdup kabupaten rokan hulu. Alat Dan Bahan Alat 1. Alat tuls. 2. Botol sampel. Bahan 1. sample ar rawa 2. karbon (arang tempurung kalapa) dan sabut kelapa. 3. meda penyarngan (pasr halus 0,06 mm, pasr kasar 0,2 mm, kerkl 4,75 mm, batu pecah 6,3 mm) Peneltan (Eksperment) 1. pengamblan sample ar rawa d Desa bona darussalam Kecamatan Sontang. 2. Uj laboratorum kualtas baku mutu Ar Rawa tersebut d Laboratorum Badan
6 Lngkungan Hdup kabupaten Rokan Hulu. 3. Penyarngan ar rawa pada pengarngan yang sudah drancang. 4. Setelah dlakukan penyarngan, ambl 2 lter sample Ar Rawa d kedua model penyarngan tersebut dan uj laboratorum Ar Rawa yang dsarng Arang Tempurung Kelapa Dan Sabut Kelapa, terhadap baku mutu Ar Rawa sesua peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun 2001 d Laboratorum Badan Lngkungan Hdup Kabupaten Rokan Hulu. PEBAHASA Setelah dlakukan pengujan sampel ar rawa laboratorum badan lngkungan hdup, yang mengacu pada peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun 2001, dengan metode elektrometr, yodometr, gravmeter maka d dapatlah data hasl nla baku mutu ar rawa yang dsarng dengan menggunakan meda sabut kelapa dan arang tempurung kelapa sebaga berkut HASIL SATUA BAKU Metode O PARA METER Unt MUTU Threshold Tanpa penyarngan Sabut kelapa Arang tempurung kelapa method 1 Ph Mg/L 6-9 7,45 7,98 8,60 Elektrometr 2 BOD Mg/L 3 9,28 18,61 13,29 Yodometr 3 Mnyak dan Lemak Ug/L ,60 4,80 3,40 Gravmetr Sumber : hasl analsa lab. UPT BLH Kab. Rokan Hulu.
7 1. hasl analsa laboratorum sebelum o penyarngan. PARA METER SATUA Unt HASI L result METODE method 1 Ph mg/l 7,45 Elektrome 2 BOD mg/l 9,28 Yodometr 3 Mnyakdan lemak tr mg/l 5,60 Gravmetr Sumber :hasl analsa laboratorum Badan Lngkungan Hdup Kabupaten Rokan Hulu. Dar hasl pengujan sampel sebelum penyarngan ar yang dlakukan pada tanggal 02 desember 2015 sampa dengan 16 desember 2015, dlaboratorum Badan Lngkungan Hdup Kabupaten Rokan Hulu sebaga Dengan hasl tdak memenuh syarat ar bersh,yang sesua dengan peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun metode gravmetr mencapa nla sebesar 5,60 mg/l,sedangkan nla rujukan 1000 Ug/L. Dar hasl analsa sebelum penyarngan datas, parameter ph, mnyak dan lemak mash dalam batas kewajaran, atau sesua dengan yang dsyaratkan peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun 2001, sedangkan parameter BOD melebh batas kewajaran. 2. Hasl analsa laboratorum setelah penyarngan dengan menggunakan meda Sabut Kelapa Dar hasl analsa tersebut dapat Sumber :hasl uj laboratorum Badan dlhatada kendala yang sangat berart Lngkungan Hdup Kabupaten Rokan Hulu. sepert, ph dengan menggunakan metode elektrometr terdapat 7,45 mg/l sedangkan Dar hasl pengujan sampel ar rawa persyaratan ar bersh adalah 6 9 mg/l, dengan menggunakan meda sabut kelapa, akan tetap mash dalam batas kewajaran. yang dlaksanakan pada tanggal 02 Sedangkan BOD dengan menggunakan desember 2015 sampa dengan 16 desember metode yodometr mencapa 9,28 mg/l Dengan hasl tersebut mash ada sedangkan nla rujukan 3 mg/l, mnyak dan parameter yang belum memenuh syarat lemak dengan menggunakan peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun SepertBOD sebelum penyarngan o PARA METER SATUA Unt HASI L Resul t Metode method 1 Ph mg/l 7,98 Elektrome 2 BOD mg/l 18,61 Yodometr 3 Mnyakdanle mak tr mg/l 4,80 Gravmetr
8 sebesar 9,28 mg/l, sedangkan setelah dlakukan penyarngan dengan menggunakan meda sabut kelapa, dengan metode yodometr nak menjad 18,61 mg/l, sedangkanph dengan metode elektrometr 7,45 mg/l, juga mengalam kenakan menjad 7,98 mg/l tetap mash dalam batas kewajaran. Berbeda dengan mnyak dan lemak, setelah dlakukan penyarngan dengan menggunakan meda sabut kelapa mengalam penurunan, hasl sebelum penyarngan 5,60 mg/l menurun menjad 4,80 mg/l. 3. Hasl pengujan setelah penyarngan o dengan menggunakan meda Arang tempurung kelapa. PARA METER SATUA Unt HASI L result METODE Method 1 ph mg/l 8,60 Elektrome 2 BOD mg/l 13,29 Yodometr 3 Mnyakdanle mak tr mg/l 3,40 Gravmetr Sumber :hasluj laboratorum Badan Lngkungan Hdup Kabupaten RokanHulu Dar hasl pengujan sampel ar rawadengan menggunakan meda arang tempurung kelapa, yang dlaksanakanpadatanggal 02 desember 2015 sampa dengan 16 desember Dengan hasl tersebut juga mash ada parameter yang belum memenuh syarat peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun 2001,sepert BOD sebelum penyarngan sebesar 9,28 mg/l, sedangkan setelah dlakukan penyarngan dengan menggunakan meda arang tempurung kelapa,dengan menggunakan metode yodometr, mengalam kenakan menjad 13,29 mg/l. Sedangkan ph dengan menggunakan metode elektrometr 7,45 mg/l, juga mengalam kenakan dar hasl pengujan sampel sebelum penyarngan, menjad 8,60 mg/l tetap mash dalam batas kewajaran. Berbeda dengan mnyak dan lemak, setelah dlakukan penyarngan dengan menggunakan meda sabut kelapa mengalam penurunan,hasl sebelum penyarngan 5,60mg/L menurun menjad 3,40 mg/l. KESIMPULA Berdasarkan hasl peneltan dan pembahasan yang dlakukan terhadap proses penyarngan dengan meda flter pasr halus, pasr kasar, batu pecah, meda sabut kelapa,dan arang tempurung kelapa. Dapat dsmpulkan beberapa hal yang pentng, yatu:
9 Meda sabut kelapa dan arang tempurung kelapa secara keseluruhan belum mampu menurunkan kadar baku mutu ar rawa. Secara keseluruhan parameter ph, BOD, Mnyak dan lemak dwaktu sebelum penyarngan sudah memenuh syarat peraturan pemerntah RI nomor 82 tahun amun setelah dlakukan penyarngan parameter ph, BOD pada kedua meda penyarngan mengalam kenakan, tap mash memenuh syarat. Parameter mnyak dan lemak mengalam penurunan. Meda sabut kelapa dapat merubah kandungan kadar ph dar 7,45 mg/l menjad 7,98 mg/l, BOD 9,28 mg/l menjad 18,61 mg/l dan mnyak dan lemak 5,60 mg/l menjad 4,80 mg/l. sedangkan arang tempurung kelapa ph 7,45 mg/l menjad 8,60 mg/l, BOD 9,28 mg/l menjad 13,29 mg/l, mnyak dan lemak 5,60 mg/l menjad 3,40 mg/l. SARA Berdasarkan hasl dan pembahasan dalam peneltan n, maka dapat dperoleh saran untuk semua penelt yang akan melakukan peneltan pengolahan ar. Adapun beberapa saran yang dapat djadkan pertmbangan bag rekan rekan penelt adalah sebga berkut: Untuk mendapatkan hasl yang lebh bak dalam memperbak kualtas ar rawa dengan menggunakan penyarngan maka sebaknya terlebh dahulu mengndentfkas parameter kualtas ar rawayang akan djadkan ar bersh supaya hasl olahan mencapa nla optmal yang dngnkan. Laksanakan peneltan lanjutan, supaya mendapatkan hasl yang lebh maksmal terhadap baku mutu ar rawa dengan campuran arang tempurung kelapa dan sabut kelapa. Perlu dlakukan pengujan pengujan dem untuk kesempurnaan ar bersh yang kta konsums sesua dengan permenkes no 416/Menkes/PER/IX/1990.
10 DAFTAR PUSTAKA Aderson Edwardo, Lta darmayant, dan Rnald, Pengelolahan Ar Rawa Dengan Mengunakan Flter Batu Apung. dlaboratorum MTs neger sampan dan sunga ddusun mor sunga sampan. Sulastr Dan Indah urhayat, (2014), Pengaruh Meda Fltras Arang Aktf Terhadap Kekeruhan,Warna Dan TDS Pada Ar Telaga D Desa Balong Panggang. Alamsyah, Sujana. (2007).merakt sendr alat penjernh ar. Jakarta: kawan pustaka Asmad, khayan, kasjono, (2011) teknolog penolahan ar mnum Chandra, Budman Pengantar Kesehatan Lngkungan. Jakarta:Penerbt Buku Kedokteran EGC Departemen Kesehatan RI Permenkes RI o. 416 Tahun 1990 TentangSyarat-Syarat Pengawasan Kualtas Ar. Jakarta. M. Aryant, penjernhan ar sunga lahan gambut menggunakan Karbon Aktf Gambut. Pangdoan, Pengolahan Ar Bersh Dlngkungan Kampus Unverstas Pasr Pengaraan Dengan Sstem UpFlow. Ratka Usman,Lta Darmayant, Manyuk Fauz, Pengolahan Ar Gambut Dengan Teknolog Bosand Flter Dual Meda. Sr agustn pengembangan rencana pkab(pasr, juk, kerkl, arang dan batu) untuk penjernhan ar sunga
BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan matematika tidak hanya dalam tataran teoritis tetapi juga pada
BAB I PENDAHULUAN.. Latar Belakang Masalah Perkembangan matematka tdak hanya dalam tataran teorts tetap juga pada bdang aplkatf. Salah satu bdang lmu yang dkembangkan untuk tataran aplkatf dalam statstka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusa dlahrkan ke duna dengan ms menjalankan kehdupannya sesua dengan kodrat Illah yakn tumbuh dan berkembang. Untuk tumbuh dan berkembang, berart setap nsan harus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada
BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,
S A L I N A N KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR : 115 TAHUN 003 TENTANG PEDOMAN PENENTUAN STATUS MUTU AIR MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP, Menmbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. tinggi bagi kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Susu kambng merupakan suatu produk yang memlk nla manfaat tngg bag kesehatan. Buwono (1993) mengungkapkan bahwa susu merupakan sumber gz yang palng lengkap sekalgus palng
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
2 LNDSN TEORI 2. Teor engamblan Keputusan Menurut Supranto 99 keputusan adalah hasl pemecahan masalah yang dhadapnya dengan tegas. Suatu keputusan merupakan jawaban yang past terhadap suatu pertanyaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciKOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT
Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
44 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Menurut Arkunto (00:3) peneltan ekspermen adalah suatu peneltan yang selalu dlakukan dengan maksud untuk melhat akbat dar suatu perlakuan. Metode yang penuls
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsep strategi yang cocok untuk menghadapi persaingan baik itu mengikuti marketing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konds persangan dalam berbaga bdang ndustr saat n dapat dkatakan sudah sedemkan ketatnya. Persangan dalam merebut pasar, adanya novas produk, mencptakan kepuasan pelanggan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Fuzzy Set Pada tahun 1965, Zadeh memodfkas teor hmpunan dmana setap anggotanya memlk derajat keanggotaan yang bernla kontnu antara 0 sampa 1. Hmpunan n dsebut dengan hmpunaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinci(Total Suspended Solid) dan Kekeruhan (Turbidity) dapat dilihat pada beberapa tabel
8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasl Peneltan Hasl dar beberapa peneltan penglahan ar permukaan selkan Mataram dengan menggunakan Flter bermeda pasr, zelt, kerkl, dengan parameter TSS (Ttal Suspended
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri sendiri ataupun yang ditimbulkan dari luar. karyawan. Masalah stress kerja di dalam organisasi menjadi gejala yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pekerjaan merupakan suatu aspek kehdupan yang sagat pentng. Bag masyarakat modern bekerja merupakan suatu tuntutan yang mendasar, bak dalam rangka memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciANALISIS REGRESI. Catatan Freddy
ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :
Lebih terperinciLAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
7 BAB LANDASAN TEORI.1 Analsa Regres Analsa regres dnterpretaskan sebaga suatu analsa yang berkatan dengan stud ketergantungan (hubungan kausal) dar suatu varabel tak bebas (dependent varable) atu dsebut
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciNama : Crishadi Juliantoro NPM :
ANALISIS INVESTASI PADA PERUSAHAAN YANG MASUK DALAM PERHITUNGAN INDEX LQ-45 MENGGUNAKAN PORTOFOLIO DENGAN METODE SINGLE INDEX MODEL. Nama : Crshad Julantoro NPM : 110630 Latar Belakang Pemlhan saham yang
Lebih terperinciLAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON
LAPORAN KKN SISDAMAS Kelompok 114 PENGOLAHAN SAMPAH ANORGANIK DAN BARANG BEKAS MENJADI KERAJINAN YANG BERNILAI DAN BERDAYA JUAL DI DESA BONGAS KULON Edtor : Dra. Hj. St Sumjat, M.S. Penuls : Dndn Ahmad
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Manova atau Multvarate of Varance merupakan pengujan dalam multvarate yang bertujuan untuk mengetahu pengaruh varabel respon dengan terhadap beberapa varabel predktor
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING
Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas
Lebih terperinciTUGAS AKHIR KAJIAN TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN BENSOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR EMPAT LANGKAH 105 CC DENGAN VARIASI CDI TIPE STANDAR DAN RACING
TUGAS AKHIR KAJIAN TENTANG PENGARUH PENGGUNAAN BENSOL SEBAGAI BAHAN BAKAR MOTOR EMPAT LANGKAH 105 CC DENGAN VARIASI CDI TIPE STANDAR DAN RACING Dajukan guna memenuh persyaratan untuk mencapa derajat Sarjana
Lebih terperinciP n e j n a j d a u d a u l a a l n a n O pt p im i a m l a l P e P m e b m a b n a g n k g i k t Oleh Z r u iman
OTIMISASI enjadualan Optmal embangkt Oleh : Zurman Anthony, ST. MT Optmas pengrman daya lstrk Dmaksudkan untuk memperkecl jumlah keseluruhan baya operas dengan memperhtungkan rug-rug daya nyata pada saluran
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen
Lebih terperinciAPLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Studi Kasus di PT. Sinar Terang Abadi )
APLIKASI FUZZY LINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PRODUKSI LAMPU (Stud Kasus d PT. Snar Terang Abad ) Bagus Suryo Ad Utomo 1203 109 001 Dosen Pembmbng: Drs. I Gst Ngr Ra Usadha, M.S Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciUKURAN S A S MPE P L P of o. D r D. r H. H Al A ma m s a d s i d Sy S a y h a z h a, SE S. E, M P E ai a l i : l as a y s a y h a
UKURAN SAMPEL Prof. Dr. H. Almasd Syahza, SE., MP Emal: asyahza@yahoo.co.d Webste: http://almasd. almasd.staff. staff.unr.ac.d Penelt Senor Unverstas Rau Penentuan Sampel Peneltan lmah hampr selalu hanya
Lebih terperinciPost test (Treatment) Y 1 X Y 2
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.
BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB 2 KAJIAN PUSTAKA
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Negosas Negosas dapat dkategorkan dengan banyak cara, yatu berdasarkan sesuatu yang dnegosaskan, karakter dar orang yang melakukan negosas, protokol negosas, karakterstk dar nformas,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng
Lebih terperinciMENGANALISA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER 2 UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DI PT. SEMEN GRESIK (PERSERO).Tbk PABRIK TUBAN ABSTRAK
Nelson ulstono Teknk Mesn Unverstas Islam Malang 015 MENGANALIA GANGGUAN PADA 331 WEIGHT FEEDER UNTUK MENINGKATKAN PRODUKI DI PT. EMEN GREIK (PERERO).Tbk PABRIK TUBAN Nelson ulstono, Teknk Mesn, Fakultas
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan
Lebih terperinciSistem Kriptografi Stream Cipher Berbasis Fungsi Chaos Circle Map Dengan Pertukaran Kunci Diffie-Hellman
SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 Sstem Krptograf Stream Cpher Berbass Fungs Chaos Crcle Map Dengan Pertukaran Kunc Dffe-Hellman A-6 Muh. Fajryanto 1,a), Aula Kahf 2,b), Vga Aprlana
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciAnalisis Kecepatan Dan Percepatan Mekanisme Empat Batang (Four Bar Lingkage) Fungsi Sudut Crank
ISSN 907-0500 Analss Kecepatan Dan Percepatan Mekansme Empat Batang (Four Bar ngkage Fungs Sudut Crank Nazaruddn Fak. Teknk Unverstas Rau nazaruddn.unr@yahoo.com Abstrak Pada umumnya analss knematka dan
Lebih terperinciPotensi dan Pengembangan Kawasan Wisata Desa Krakitan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Studi Kasus Obyek Wisata Rawa Jombor Dan Bukit Sidagora
Potens dan Pengembangan Kawasan Wsata Desa Kraktan Kecamatan Bayat Kabupaten Klaten Stud Kasus Obyek Wsata Rawa Jombor Dan Bukt Sdagora LAPORAN TUGAS AKHIR Dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan memperoleh
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBABl PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dengan tingkat
BABl PENDAHULUAN 1.1. LAT AR BELAKANG PERMASALAHAN ndonesa merupakan negara yang sedang berkembang dengan tngkat populas yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk dewasa n mencapa lebh dar 180 juta jwa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinci