Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1"

Transkripsi

1 Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

2 Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 2

3 PENGANTAR Buku saku PETUNJUK KERJA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK TUKANG BANGUNAN Pembangunan, adaah sebuah upaya umat manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, dan daam parameter goba, pembangunan infrastruktur adaah sebuah variabe positif yang berbanding urus terhadap pertumbuhan ekonomi. Untuk ha mana Indonesia sebagai saah satu negara besar di dunia yang berpenduduk 240 juta jiwa menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama daam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat yang bermuara pada perekonomian Negara. Namun dibaik kegemerapan pembangunan diseantero negeri, disadari bahwa dampak pembangunan juga menyertakan secara bersamaan kerusakan ingkungan, sekaigus kontribusi terhadap pemanasan goba sebagai dampak dari akumuasi berbagai ha, di antaranya penggunaan materia infrastruktur dan termasuk di daamnya inefisiensi berbagai aspek sebagai akibat kurangnya wawasan Pembangunan Ramah ingkungan dikaangan pekerja konstruksi Indonesia yang secara umum terbatas daam akses pengetahuan., seaku assosiasi yang beranggotakan badan usaha Konstruksi Indonesia, yang secara angsung membawahi ratusan ribu pekerja konstruksi (dari sekitar 5,7 juta pekerja konstruksi Indonesia), merasa peru serta daam program Nasiona, bahkan Goba, daam bentuk pembinaan angsung terhadap anggotanya, atau minima mengawai sebuah knowedge periha bagaimana sebuah Pembangunan Ramah ingkungan daam aspek impementasi terendah ditingkat pekerja tukang. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 3

4 Berpijak dari sebuah angkah awa dengan menerbitkan buku saku jiid 1 pada tahun 2011 yang teah dicetak hingga ketiga kainya, serta kehadiran buku saku jiid 2 yang diterbitkan berbarengan dengan buku saku jiid 3 tentang Jenis Pekerjaan Pembangunan Rumah Sederhana, menunjukkan sebuah komitmen dan atensi pembinaan Gapeksindo terhadap ahirnya tenaga tukang Indonesia, yang pedui terhadap GREEN DEVELOPMENT, sekaigus sebagai pijakan angkah awa pembentukan tenaga tukang Indonesia berkuaitas Internasiona. Buku saku ini amatah sederhana daam berbagai aspek, namun semoga kesederhanaan iniah justru yang akan mampu menyadarkan bahwa, kita semua memiiki kontribusi angsung/tidak angsung terhadap kerusakan sekaigus perbaikan ingkungan hidup sebagai pekerja Konstruksi Indonesia yang bertanggung jawab. Wassaam, Irwan Kartiwan Ketum Gapeksindo Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 4

5 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM B A D A N P E M B I N A A N K O N S T R U K S I J. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru, Jakarta Seatan KATA SAMBUTAN Penerbitan Buku saku Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan ini merupakan suatu bentuk kreativitas penyusun dan pemrakarsa yang mencerminkan komitmen kepeduian terhadap isu ingkungan dan upaya mengimpementasikan prinsip-prinsip ekonomis, efisiensi dan efektif daam setiap tahapan peaksanaan pembangunan guna mewujudkan pembangunan yang berkeanjutan. Keunikan buku saku ini teretak pada penyajian materinya yang mengarah pada prosedur peaksanaan pekerjaan yang ekonomis, efisien dan efektif serta bukan semata menyangkut pemanfaatan bahan/materia yang ramah ingkungan sebagaimana umumnya ditemukan pada buku-buku ainnya. Oeh sebab itu, Badan Pembinaan Konstruksi sebagai suatu unit di Kementerian Pekerjaaan Umum yang mempunyai tugas membina penyedia jasa dan tenaga kerja konstruksi tentunya sangat menyambut gembira atas diterbitkannya buku saku ini karena niscaya akan bermanfaat untuk masyarakat dan dapat digunakan sebagai acuan praktis para pekerja dan tukang bangunan yang bertugas di apangan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 5

6 Kehadiran buku saku bagi tukang bangunan yang disajikan dengan menggunakan bahasa sederhana dan disertai gambar-gambar yang menarik ini dapat pua dikatakan sebagai wujud sumbangan terhadap pembentukan karakter bangsa, karena buku ini tentunya dapat menarik minat anak-anak usia sekoah sebagai generasi penerus bangsa untuk memahami pentingnya etos kerja yang baik dan budaya hijau sejak dini. Mudah-mudahan seteah terbitan Jiid 3 tentang Jenis Pekerjaan Pembangunan Rumah Sederhana akan disusu dengan seria seanjutnya dengan jangkauan materi yang ebih uas hingga ke semua jenis pekerjaan dan tingkat peaksanan apangan. Akhirnya, tak upa diucapkan seamat dan terima kasih kepada Gabungan Perusahaan Konstruksi Nasiona Indonesia,, yang teah memprakarsai diterbitkannya buku saku ini dengan harapan semoga buku saku ini benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat uas sekaigus sebagai sumbangan nyata bagi dunia jasa konstruksi Indonesia. Jakarta, November 2012 Ir. Bambang Goeritno, MSc, MPA Kepaa Badan Pembinaan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 6

7 MENUJU PROSEDUR KONSTRUKSI HIJAU Karakteristik bangunan ramah ingkungan umumnya berkaitan dengan perencanaan, proses pembangunan dan pemanfaatan materia bangunan yang mengarah pada aspek fisik konstruksi bangunan menuju keseimbangan ingkungan hidup dan keayakan kehidupan yang berkeanjutan. Demikian pua isu pemanasan goba juga sering dihubungkan dengan produk konstruksi bangunan. Ha ini disebabkan karena umumnya pembuatan komponen-komponen bangunan banyak memanfaatkan materia yang daam proses produksinya turut memberi kontribusi pada pemanasan goba meaui emisi gas rumah kaca daam bentuk gas karbon, metana maupun jenis gas tertentu ainnya. Kondisi ini peru dikendaikan untuk meminimaisir dampak negatifnya terhadap efek pemanasan goba di muka bumi. Berdasarkan dokumen IPCC (Intergovernmenta Pane and Cimate Change), seama kurun waktu dari tahun 1861 sampai 2005 teah terjadi kenaikan suhu goba rata-rata derajat cecius, sedangkan prediksi para ahi pada tahun 2100 peningkatan suhu bumi rata-rata sekitar derajat cecius yang diakibatkan oeh emisi gas rumah kaca. Peningkatan yang cukup drastis ini terutama disebabkan oeh peepasan karbondioksida dan gas-gas ainnya ke atmosfer bumi yang dikena sebagai gas rumah kaca terutama akibat pembakaran bahan bakar fosi, seperti batu bara, minyak bumi (yang dioah menjadi bensin, minyak tanah, avtur, peumnas oi) dan gas aam sejenis yang tidak dapat diperbaharui. Semakin atmosfir bumi banyak mengandung gas-gas rumah kaca ini, maka atmosfir seakan berubah fungsi menjadi insuator yang akan menahan ebih banyak pantuan radiasi panas matahari dari bumi ke atmosfir, (gambar 1). Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 7

8 Sunight passes through the atmosphere and warms the Earth s surface. This heat is radiated back toward space. Most of the outgoing heat is absorbed by greehouse gas moecues and re-emitted in a directions, warming the surface of the Earth and the ower atmosphere NASA Gambar 1 : Atmosfir berubah fungsi menjadi INSULATOR Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 8

9 Pemanasan goba akan terus meningkat sejaan dengan waktu. Harapan untuk menahan atau mengendaikannya, ebih banyak tergantung pada periaku umat manusia penghuni bumi. Upaya gerakan pembangunan berwawasan hijau dan penghijauan nyata sambi menghambat aju deforestasi serta gerakan ain untuk mengurangi emisi gas rumah kaca menjadi andaan daam menghadapi bencana akibat pemanasan goba tersebut. Para perencana bangunan, arsitek dan konstruktor seyogyanya sudah memiiki kepekaan daam menerapkan konsep atau ide desain dan metode konstruksi bangunan yang berwawasan ingkungan dengan orientasi pada konsep konstuksi hijau (Green construction) ataupun bangunan hijau (Green Buiding). Dunia internasiona meaui Protoko Kyoto 1997 (gambar 2) teah menetapkan enam jenis gas rumah kaca yaitu CO 2, NH 4, N 2 O, HFC, PFC dan SF 6 yang kesemuanya diekivaensikan terhadap takaran produk masa CO 2. Ini berarti, kandungan keseuruhan emisi gas rumah kaca di atmosfir disetarakan dengan kandungan CO 2 diudara (ekivaen kg CO 2 ). Kesepakatan internasiona ini yang dijadikan standar ukuran besar kecinya pengaruh suatu produk terhadap ingkungan secara fisik daam konteks pemanasan goba. Indonesia sendiri teah meratifikasi protoko Kyoto 1997 meaui UU no 17 Tahun 2004, sehingga sudah harus menerapkan poa pembangunan berwawasan ingkungan untuk mengendaikan peningkatan pemanasan goba. Berbagai dokumen hasi kajian teah mengungkapkan bahwa bangunan dapat memproduksi emisi gas karbon sampai ebih dari 40% di beberapa tempat di dunia. Oeh sebab itu, setiap upaya mereduksi emisi gas karbon meaui bangunan dengan kasifikasi bangunan komersia, bangunan rumah tingga dan bangunan utiitas atau bangunan industri menjadi angkah strategis untuk menahan aju pemanasan goba. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 9

10 UNITED NATION CONFERENCE on the HUMAN ENVIRONMENT, STOCKHOLM, tahun KONPERENSI BUMI RIO de JENEIRO, tahun 25 tahun 15 tahun PROTOKOL KYOTO (UNFCCC), tahun KONPERENSI BUMI JOHANNESBURG, tahun 3 buan 2 tahun KONPERENSI PERUBAHAN IKLIM BALI, 2007 (gambar 3) 2 tahun WORLD OCEAN CONFERENCE, MANADO tahun 7 buan KONPERENSI PERUBAHAN IKLIM KOPENHAGEN, 2009 Gambar 2 : Komitmen Kepeduian Lingkungan Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 10

11 Gambar 3 : Peta Ikim Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 11

12 Mekanisme Pembangunan Bersih ( Cean Deveopment Mechanism ) yang merupakan produk dari protoko Kyoto, sebagaimana dijeaskan daam UU No 17 Tahun 2004, adaah prosedur penurunan emisi gas rumah kaca daam rangka kerjasama negara industri dan negara berkembang. Negara industri meakukan investasi di negara berkembang untuk mencapai target penurunan emisinya. Sementara itu negara berkembang berkepentingan mencapai tujuan pembangunan berkeanjutan. Annex A protoko Kyoto menyebutkan sektor utama yang menjadi perhatian pokok sebagai sumber emisi gas rumah kaca meiputi: enerji, proses industri, bahan pearut, pertanian dan imbah. Pengukuran pengurangan emisi karbon yang terkait angsung dengan bidang konstruksi yaitu sektor-sektor enerji, proses industri dan imbah. Ketiga sektor tersebut menjadi took ukur utama baik daam desain dan mekanisme atau proses konstruksi suatu bangunan maupun daam pekerjaan-pekerjaan sipi ainnya yang kesemuanya mengarah pada tata cara serta prosedur konstruksi ramah ingkungan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, ingkup desain, konstruksi hemat enerji, penggunaan produk industri ramah ingkungan, serta tidak memproduksi imbah berebihan merupakan intisari jiwa konstruksi hijau. Sehubungan dengan konstruksi hijau, pemahaman bangunan hijau (Green Buiding) yang teah disepakati secara internasiona antara ain berhubungan dengan faktor-faktor ingkungan/ekosistem dan memenuhi kinerja yang diantaranya menyangkut periha: - bijak guna ahan, - hemat air, - hemat energi, - hemat bahan / kurangi imbah, - kuaitas udara ruangan. Kinerja tersebut menjadi took ukur daam peniaian atau pemeringkatan suatu bangunan tergoong sebagai bangunan hijau atau tidak. Ha yang senada juga peru diakukan daam proses peaksanaan konstruksi menuju konstruksi hijau, yang akan berkontribusi besar pada pemenuhan standar bangunan hijau. Jadi daam proses peaksanaan konsrtuksi juga peru menerapkan poa bijak guna ahan, hemat air, hemat energi, kurangi imbah/hemat bahan serta menjaga kuaitas udara bersih dan segar. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 12

13 Peaku peaksana konstruksi daam ha ini berperan signifikan daam upaya mereduksi emisi gas rumah kaca meaui penerapan prosedur atau manajemen konstruksi berbasis hijau. Para peaku tersebut di antaranya meiputi para pekerja, tukang, sampai tenaga ahi manajemen konstruksi. Upaya penghematan air, energi (istrik, BBM), bahan bangunan (semen, batu bata, d), serta meminimaisir imbah menjadi tindakan prioritas daam kontribusinya mengurangi emisi gas rumah kaca. Jumah tukang dan pekerja bangunan di Indonesia yang kini mencapai sekitar 5,7 juta orang daam berbagai bidang bia diequivaensikan dapat mengurangi ceceran semen sekitar 2 kg daam sehari misanya, maka secara keseuruhan dapat mengeiminasi emisi CO 2 sebesar sekitar 3 juta ton CO 2 per tahun. Beum agi apabia mereka mampu menghemat pemanfaatan air, energi istrik, bahan bakar minyak, kayu, materia aam ainnya dan energi manusia seraya dapat mengurangi imbah daam peaksanaan pekerjaannya, maka tota dampak kontribusinya (termasuk semen) terhadap pengurangan emisi CO 2 per tahun sekitar 10 juta ton CO 2 yang setara dengan penyerapan CO 2 oeh 500 ribu pohon besar daam setahun (asumsi 1 pohon besar rata-rata dapat menyerap 20 ton CO 2 /tahun). Peru disadari, jumah tersebut hanya diperoeh dari optimaisasi proses peaksanaan pekerjaan yang tidak ebih dari 10% bia ditinjau terhadap keseuruhan pemanfaatan materia dan energi daam pekerjaan pembangunan. Oeh sebab itu, berdirinya suatu bangunan hijau tidak berebihan bia dikatakan sebenarnya berawa dari peran para pekerja bidang konstruksi. Di sisi ain, meaui optimaisasi pemanfaatan materia dan energi sebesar 10% yang terbuang sia-sia tersebut, seakan industri jasa konstruksi teah meakukan penghijauan dengan menumbuhkan 500 ribu pohon besar yang sekaigus berdampak positif terhadap peningkatan pendapatan dan perekonomian industri jasa konstruksi itu sendiri seraya ikut mengurangi bencana akibat pemanasan goba. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 13

14 Untuk mencapai kondisi positif tersebut maka, kiranya peru mengembangkan suatu standar operasiona prosedur (SOP) yang berkaitan dengan cita-cita konstruksi hijau yang secara khusus beraku bagi para pekerja konstruksi. Kriteria-kriteria tersebut menjadi fokus bahasan daam buku saku ini yang direfeksikan dengan kata BETA Hemat. Dengan demikian, maka berbagai manua atau pedoman teknis bagi pekerja atau tukang bangunan yang sudah ada saat ini peru kiranya diadaptasikan pada upaya cita-cita menuju konstruksi hijau. Namun demikian, bahwa upaya pengembangan SOP konstruksi hijau peru diakukan secara koektif sampai pada tingkatan tenaga ahi maupun bagi suppier bahan bangunan dan sektor terkait ainnya, karena pada hakekatnya tindakan para pekerja untuk meaksanakan kegiatan berorientasi konstruksi hijau tidakah berdiri sendiri namun merupakan satu mata rantai kegiatan manajemen konstruksi yang didaamnya meiputi peran tenaga ahi. Sebagai penutup sekai agi peru ditekankan bahwa peran peaku konstruksi cukup signifikan daam mewujudkan cean deveopment mechanism yang menjadi jiwa UU No 17 tahun Apresiasi peru diberikan kepada para pekerja konstruksi yang senantiasa meaksanakan kegiatannya berbasis pada konstruksi hijau yang berarti mereka juga berperan aktif daam mengurangi emisi karbon, menghambat aju pemanasan goba demi mewujudkan pembangunan berkesinambungan seraya menjadi budaya etos kerja hijau. Jakarta, November 2012 Penyusun. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 14

15 Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 15

16 Hemat Bahan Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 16

17 Manfaatkan bahan sehemat mungkin Gunakan bahan sesuai aturan yang ditentukan. Gunakan aat ukur/ takaran yang benar. Hindari bahan terbuang percuma Upayakan sisa bahan/bahan yang tercecer untuk digunakan pada pekerjaan ainnya. Gunakan bahan kertas semen bekas dan ain sejenisnya untuk menampung spesi yang tercecer/terbuang. Setiap 15 menit, sisa/ceceran spesi terbuang yang ditampung dapat dimanfaatkan/diproses kembai sebagai bahan adonan spesi baru. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 17

18 Hemat Energi Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 18

19 Hemat tenaga istrik dan waktu Manfaatkan istrik seperunya Hindari boros waktu Manfaatkan tenaga sebaik-baiknya Matikan peraatan istrik (AC, Kipas Angin, TV, ) bia sudah tidak peru difungsikan/ dipakai. Manfaatkan waktu kerja sebaik-baiknya. Matikan penerangan dan aat istrik ainnya bia sudah tidak digunakan. Gunakan waktu kerja secara efisien dan efektif. Gunakan tenaga secara efisien dan efektif. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 19

20 Hemat Tempat Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 20

21 Manfaatkan tempat sebaik-baiknya Atur tempat sesuai dengan jenis dan kasifikasi materia/pekerjaan Manfaatkan tempat sesuai fungsinya Gunakan tempat/ruang secara efisien. Atur/tempatkan materia/pekerjaan sesuai jenis/kasifikasinya untuk memudahkan pengambian dan pengontroan. Gunakan tempat yang memadai dengan jenis dan karakteristik materia/ pekerjaan. Hindari penempatan materia yang tidak sesuai agar tidak terjadi kerusakan materia/bahan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 21

22 Hemat Air Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 22

23 Manfaatkan air seperunya Gunakan drum/wadah ain sejenisnya sebagai tempat penampungan air. Gunakan air sesuai kebutuhan. Hindari menggunakan air angsung dari kran/sang atau pompa air. Matikan kran sebeum bak air meuber Tutup kran air sebeum air tumpah. Hindari menumpahkan air Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 23

24 Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 24

25 Penyiapan Lokasi Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 25

26 Menyiapkan tempat kerja yang rapi dan teratur Pastikan tersedia ruang/okasi yang cukup untuk penempatan materia bangunan. Letakan materia secara rapi dan teratur tanpa mengganggu area kerja. Denah tata etak gudang bahan dan peraatan, okasi kerja, penumpukan bahan dan ainnya harus diatur dan dipahami dengan benar untuk efisiensi waktu dan tenaga. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 26

27 Pekerjaan Bouwpank / Penentuan Tapak Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 27

28 Penempatan materia jangan mengganggu bouwpank Jaga keurusan dan kerapian papan bouwpank Untuk menjamin tidak terjadi perubahan posisi dan ketinggian benang. Kesaahan pada penentuan bouwpank akan berdampak pemborosan dan kerugian yang bersifat kumuatif di berbagai aspek. Gunakan patok yang urus Memudahkan penyetean sudut dan ketinggian. Usahakan gunakan patok dari bahan yang dapat dipakai beruang-uang. Gunakan aat-aat sesuai petunjuk ahi Gunakan aat-aat yang sesuai dengan jenis pekerjaan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 28

29 Pekerjaan Gaian Pondasi Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 29

30 Pakai aat dan cara yang sesuai Gunakan peraatan dan cara yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan gaian tanah. Hindari tanah runtuh/rontok saat penggaian Hindari penggaian secara vertica untuk mencegah ongsornya tanah ke daam ubang gaian. Hindari buangan jatuh kembai ke daam ubang gaian Gunakan pembatas sebagai penahan tanah buangan Gaian tanah untuk pondasi dibuat berbentuk trapesium dengan ebar dan ke daaman minima 80 cm. Upayakan tanah hasi gaian dibuang/di tempatkan agak jauh dari ubang gaian. Untuk mencegah agar tanah buangan tidak jatuh kembai ke daam ubang gaian, gunakan pembatas dari anyaman bambu. Hindari menggunakan pembatas dari bahan kayu. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 30

31 Pekerjaan Pondasi Batu Kai Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 31

32 Hemat air Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar. Hemat bahan Gunakan bahan sesuai kebutuhan dan takaran yang benar. Susun sesuai bentuk dan ukuran butiran batu Piih bentuk dan ukuran/tekstur batu yang sesuai daam pekerjaan pasangan batu untuk meminimaisir pemakaian adonan spesi. Hindari spesi yang terbuang Tampung ceceran spesi dengan menggunakan kertas semen/koran bekas. Setiap 15 menit, gunakan kembai ceceran spesi yang teah ditampung untuk diproses sebagai bahan baku adonan spesi baru. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 32

33 Pekerjaan Kayu Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 33

34 Potong bahan secara efisien dan efektif Pemotongan kayu hendaknya dipertimbangkan agar setiap sisa potongan dapat digunakan pada pekerjaan ain. Serbuk dan sisa potongan jangan dibakar Serbuk dan sisa potongan bisa digunakan untuk bahan industri ain Gunakan peraatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan kayu untuk meminimaisir bahan terbuang percuma. Untuk mengurangi emisi gas karbon ke atmosfir. Sebagai bahan baku industri papan, bahan baku makanan ternak dan pupuk tanaman atau ain sebagainya. Bia tidak memungkinkan, timbun serbuk dan sisa potongan kayu daam tanah pada kedaaman 1 m untuk menjadi humus. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 34

35 Pekerjaan Pembesian Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 35

36 Potong bahan secara efisien dan efektif Potong bahan besi tuangan dengan mempertimbangkan agar setiap sisa potongannya dapat digunakan pada pekerjaan ain. Kecuai bia semua ukuran sisa potongan tidak memungkinkan untuk itu. Besi hasi potongan agar dapat dipakai agi Umumnya, sisa potongan besi tuangan dengan ukuran tertentu (40 kai diameter besi/baja tuangan) masih dapat digunakan sebagai panjang penyauran/sambungan sebagai overap. Sisa potongan yang tidak dapat digunakan agar dikumpu dan dijua kioan. Hindari kawat bendrat berceceran Upayakan kawat bendrat ditempatkan pada suatu wadah yang diikat pada tai/ban pinggang di tiap pekerja. Bengkokan besi tuangan sesuai aturan Pembengkokan besi tuangan agar disuaikan dengan aturan penempatannya masing-masing tuangan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 36

37 Pekerjaan Beton Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 37

38 Campuran Siapkan media/tempat pencampuran beton yang kedap air. diaduk sampai rata Tuangkan bahan-bahan pembentuk beton sesuai komposisi campuran dengan takaran yang benar berturut-turut sebagai berikut. 1. Tuangkan dan sebarkan bahan keriki/batu pecah pada tempat pencampuran. 2. Tuangkan dan sebarkan bahan pasir di atas bahan keriki/batu pecah. 3. Tuangkan dan sebarkan bahan semen di atas bahan pasir. 4. Aduk ketiga bahan tersebut hingga tercampur secara merata daam keadaan kering. 5. Tuangkan air tidak meebihi 50% berat semen dan aduk kembai hingga tercampur secara merata. Siapkan voume adukan beton sesuai kebutuhan/voume pekerjaan. Catatan. Bia menggunakan aat mixer beton dapat diihat pada buku saku jiid 2. Hemat air Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar. Air yang terbuang hendaknya ditampung untuk digunakan pada pekerjaan ain yang memungkinkan untuk itu. Pakai aat yang baik dan sesuai Gunakan aat-aat yang sesuai dengan jenis pekerjaan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 38

39 Pekerjaan Ma Soof dan Koom Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 39

40 Hemat pemakaian papan Gunakan baok/papan seefisien mungkin Hemat pemakaian baok dan hindari terjadinya sisa potongan yang tidak dapat digunakan agi. Tutup rapat ceah pada sambungansambungan papan agar air semen tidak mengair keuar Gunakan kertas semen/koran berkas untuk mencegah keuarnya air semen meaui sambungan-sambungan papan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 40

41 Pekerjaan Perancah dan Perakitan Besi Tuangan Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 41

42 Perancah harus bisa menjamin ma berada pada posisi dan ketinggian yang ditentukan Pasang perancah dengan baik. Atur ketinggiannya dan yakinkan bertumpu pada andasan yang stabi agar tidak terjadi penurunan. Hemat bahan Gunakan bahan sesuai kebutuhan dan peruntukannya. Rakit bahan sesuai aturan yang benar ditinjau dari jumah dan diameter bahan serta jarak penempatannya. Tempatkan kawat bendrat pada suatu wadah yang diikat pada tai/ban pinggang di tiap pekerja. Piih bambu yang sudah tua dan urus Hindari terjadinya sisa potongan yang terbuang percuma. Gunakan perancah dari bahan bambu yang tua dan urus agar dapat digunakan beruang-uang/tidak mudah rusak. Hindari penggunaan perancah dari bahan kayu karena masa pertumbuhan kayu ebih ama dibandingkan bambu. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 42

43 Pekerjaan Pengecoran Soof Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 43

44 Pekerjaan Pengecoran Koom Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 44

45 Hemat ma Hindari terjadinya sisa potongan bahan yang tidak dapat digunakan. Upayakan agar ma dapat digunakan beruang-uang seama memungkinkan untuk itu. Hemat air Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar. Hemat bahan Pastikan pemanfaatan bahan sesuai kebutuhan/voume pekerjaan. Hindari Cor terbuang Pakai wadah berbentuk sauran untuk menghindari cor terbuang saat penuangan adukan beton pada pengecoran eemen koom. Perhatikan syarat tinggi jatuh penuangan adukan beton pada pengecoran koom tidak bisa meebihi 1 meter. Setiap 15 menit, ceceran beton yang tertampung dapat diproses kembai sebagai bahan baku adonan beton baru. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 45

46 Pekerjaan Peyusunan Dinding Bata Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 46

47 Hindari spesi yang terbuang Tampung ceceran spesi dengan menggunakan kertas semen/koran bekas. Setiap 15 menit, gunakan kembai ceceran spesi yang teah ditampung untuk diproses sebagai bahan baku adonan spesi baru. Pastikan takaran adonan spesi sesuai dengan kebutuhan/voume pekerjaan. Hemat air Gunakan air sesuai kebutuhan dengan takaran yang benar. Hindari air terbuang percuma Gunakan wadah untuk menampung air yang terbuang/merendam bata. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 47

48 Pekerjaan Pemasangan Dinding Tripeks Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 48

49 Hemat paku, hindari tercecer di mana-mana Tempatkan bahan paku pada suatu wadah yang diikat pada tai/ban pinggang di tiap pekerja. Hindari paku menjadi bengkok saat di pau. Gunakan peraatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan. Pastikan setiap sisa potongan tripeks masih dapat digunakan pada bagian dinding ainnya. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 49

50 Pekerjaan Rangka Atap Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 50

51 Hemat bahan Pastikan setiap sisa potongan bahan masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan ainnya. Hindari pemotongan dan pemasangan bahan yang tidak sesuai. Gunakan peraatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan. Ingat kekuatan Gunakan ukuran bahan sesuai peruntukannya. Periksa sambungan-sambungan Yakinkan setiap sambungan teah diakukan dengan benar serta sesuai aturan penyambungan dan kekuatan. Gunakan aat pengamanan sesuai karakteristik dan jenis pekerjaan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 51

52 Pekerjaan Atap Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 52

53 Hemat bahan Pastikan setiap sisa potongan bahan atap masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan atap ainnya. Hindari pemotongan dan pemasangan bahan atap yang tidak sesuai aturan. Gunakan peraatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan atap. Tempatkan bahan baut/sekrup/paku atap pada suatu wadah yang diikat pada tai/ban pinggang di tiap pekerja. Hindari paku atap menjadi bengkok saat di pau. Ingat kekuatan Gunakan ukuran dan spesifikasi bahan atap sesuai peruntukannya. Gunakan jumah paku/baut/sekrup yang sesuai dengan jenis atap yang digunakan. Ingat, periksa pemasangan sekrup, baut, dan paku-paku Yakinkan atap teah terpasang dengan baik dan diikat/ditahan dengan jumah paku/sekrup/baut yang sesuai mengikuti aturan pemasangan. Pastikan overaping sambungan teah diakukan dengan benar sesuai aturan penyambungan agar tidak terjadi kebocoran. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 53

54 Pekerjaan Pintu dan Jendea Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 54

55 Hemat bahan Pastikan setiap sisa potongan bahan masih dapat digunakan pada bagian/pekerjaan ainnya. Hindari pemanfaatan, pemotongan dan pemasangan bahan yang tidak sesuai aturan dan peruntukannya. Gunakan peraatan yang sesuai dengan karakteristik pekerjaan. Tempatkan bahan baut/sekrup/paku pada suatu wadah yang diikat pada tai/ban pinggang di tiap pekerja. Hindari paku menjadi bengkok saat di pau. Pastikan jumah dan besaran engse kuat menahan pintu/jendea Yakinkan pintu dan jendea teah terpasang dengan baik. Gunakan besaran ukuran engse dengan jumah yang sesuai dengan ukuran dan berat pintu/ jendea. Gunakan jumah paku/sekrup yang sesuai dengan jenis dan besaran engse yang digunakan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 55

56 Pekerjaan Lantai Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 56

57 Hemat air Gunakan air sesuai kebutuhan peaksanaan pekerjaan. Gunakan wadah penampungan air untuk membasahi/ merendam ubin sebeum dipasang. Jangan membasahi ubin dengan menyiram angsung dari kran meaui seang air. Hati-hati potong/pasang ubin Pemotong ubin secara hati-hati dengan aat manua terutama pada bagian-bagian yang suit agar tidak terjadi kerusakan. Hindari membongkar kembai ubin yang sudah terpasang. Pakai aat yang baik dan Gunakan aat-aat yang sesuai dengan jenis pekerjaan. sesuai Hindari spesi terbuang Gunakan wadah 1,5 x voume adukan sebagai tempat mengaduk spesi. Gunakan voume spesi yang sesuai saat pemasangan ubin. Hindari pembuatan spesi meebihi kapasitas penggunaan. Manfaatkan sisa potongan-potongan ubin yang masih dapat dipakai/digunakan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 57

58 Pekerjaan Lantai Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 58

59 Pekerjaan Menyemen Lantai Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 59

60 Pekerjaan Pesteran dan Pengecatan Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 60

61 Hemat air Gunakan air sesuai kebutuhan peaksanaan pekerjaan. Pakai aat yang baik dan sesuai Gunakan aat-aat yang sesuai dengan jenis pekerjaan. Hindari bahan terbuang Gunakan bahan sesuai takaran dan fungsinya. Jangan gunakan kuas/roer bekas yang sudah tidak baik. Hindari spesi yang terbuang Tampung spesi yang jatuh saat pesteran dengan wadah/kertas semen/kertas Koran bekas. Setiap 15 menit, ceceran spesi yang tertampung dapat digunakan dan diproses kembai sebagai bahan campuran. Takar adonan spesi sesuai kebutuhan/voume pekerjaan. Hemat cat Campurkan cat dan air sesuai petunjuk pemakaian. Pastikan cat pada kuas/roer tidak akan menetes. Pastikan pengecatan diakukan seteah dinding tidak berpori. Jaga kebersihan Hindari ceceran cat dan spesi di mana-mana. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 61

62 Pekerjaan Pemasangan Pipa dan Kran Air Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 62

63 Perhatikan jangan bocor Pastikan pemasangan kran dan sambungan pipa air teah diakukan dengan benar tanpa kebocoran. Baut bagian yang diuir dengan pester/ pita khusus pembaut. Sambungan harus kuat dan benar Kancingkan kran dan sambungan pipa dengan hati-hati jangan sampai menimbukan kerusakan. Pastikan pipa ditopang/ditahan dengan kuat dan benar. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 63

64 Pekerjaan Pembuatan Septic Tank Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 64

65 Perhatikan jangan sampai bocor/rembes Pastikan tidak ada kebocoran pada bagian bak pengendapan/ pembusukan. Pastikan tidak akan terjadi penyumbatan. Pastikan jarak bak penyerapan dan sumber mata air/sumur memenuhi persyaratan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 65

66 Pekerjaan Pemasangan Instaasi Listrik Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 66

67 Perhatikan sambungan kabe yang sempurna Kabe disambung dengan menggunakan konektor agar tidak terjadi oncatan airan istrik yang dapat menimbukan panas berebihan. Pastikan diameter kabe yang terpasang sesuai dengan besaran watt airan istrik. Pastikan arde berfungsi dengan baik. Hindari penyambungan kabe dengan cara memutar karena akan menyebabkan terjadinya oncatan airan istrik yang dapat menimbukan panas berebihan. Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 67

68 J. Minangkabau No. 35 F Pasar Manggis Jakarta-Seatan Tep : (021) Fax : (021) http : // E-mai : info@gapeksindo.co.id ISBN Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 68

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA

GAPEKSINDO GABUNGAN PERUSAHAAN KONSTRUKSI NASIONAL INDONESIA halaman halaman PENGANTAR Buku saku PETUNJUK KERJA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK TUKANG BANGUNAN Pembangunan, adalah sebuah upaya umat manusia untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya, dan dalam parameter global,

Lebih terperinci

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1

Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1 Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 1 Petunjuk Kerja Ramah Lingkungan untuk Tukang Bangunan 2 PENGANTAR Buku saku PETUNJUK KERJA RAMAH LINGKUNGAN UNTUK TUKANG BANGUNAN Pembangunan, adalah

Lebih terperinci

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

T E K U K A N. Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif 1/5/016 T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara

Analisis beban pendingin cold storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Sulawesi Utara Jurna Imu dan Teknoogi Perikanan Tangkap 2(2): 9-93, Desember 2015 ISSN 2337-4306 Anaisis beban pendingin cod storage PT. Sari Tuna Makmur Aertembaga Bitung, Suawesi Utara Cooing oad anaysis of cod storage

Lebih terperinci

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif

(b) Tekuk Gambar 7.1. Pembebanan Normal Negatif BB VII T E K U K N 7.1. Terjadinya Tekukan Tekukan terjadi apabia batang tekan memiiki panjang tertentu yang yang jauh ebih besar dibandingkan dengan penampang intangnya. Perhatikan Gambar 7.1 di bawah,

Lebih terperinci

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok

Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok Water Hammer Press Untuk Pengurangan Kadar Air Komoditas Onggok A. Yudi Eka Risano 1, Indra Mamad Gandidi 2 1,2 Teknik Mesin Konversi Energi, Fakutas Teknik Universitas Lampung J. Prof. Soemantri Brojonegoro

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 71 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pembuatan Basis Data Langkah pertama daam membangun apikasi adaah meakukan instaasi apikasi server yaitu menggunakan SQLite manager yang di insta pada browser Mozia Firefox.

Lebih terperinci

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA

PENENTUAN CADANGAN PREMI MENGGUNAKAN METODE FACKLER PADA ASURANSI JIWA DWI GUNA Buetin Imiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 02, No. 2 (203), ha 5 20. PENENTUAN CAANGAN PREMI MENGGUNAKAN METOE FACKLER PAA ASURANSI JIWA WI GUNA Indri Mashitah, Neva Satyahadewi, Muhasah Novitasari

Lebih terperinci

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja

MANAJEMEN KINERJA. Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja MANAJEMEN KINERJA Pokok Bahasan: Proses Manajemen Kinerja Manajemen kinerja sebagai proses manajemen Preses manajemen kinerja menurut Wibowo (2007:19) mencakup suatu proses peaksanaan kinerja dan bagaimana

Lebih terperinci

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE

ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Buetin Imiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Voume 05, No. (206), ha 53-60. ANALISIS DANA TABARRU ASURANSI JIWA SYARIAH MENGGUNAKAN PERHITUNGAN COST OF INSURANCE Amanah Fitria, Neva Satyahadewi,

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

Analisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Elektroda Batang Anaisis Pengaruh Semen Konduktif Sebagai Media Pembumian Eektroda Batang I M Yuistya Negara, Daniar Fahmi, D.A. Asfani, Bimo Prajanuarto, Arief M. Jurusan Teknik Eektro Institut Teknoogi Sepuuh Nopember

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan:

Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja Pokok Bahasan: Manajemen Kinerja: Peatihan dan Penghargaan Sub Pokok Bahasan Pengertian Peatihan Proses pembeajaran dan pengembangan individu Jenis-jenis peatihan karyawan Manfaat peatihan

Lebih terperinci

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI

JEMBATAN WHEATSTONE. , r KEGIATAN BELAJAR 2 A. LANDASAN TEORI KEITN BELJ 2. LNSN TEOI JEMBTN WHETSTONE aam kegiatan beajar anda teah mempeajari pengukuran hgambatan dengan menggunakan ohmmeter dan menggunakan ampermeter dan votmeter dengan metoda amper-vot-meter

Lebih terperinci

PANJANG PENYALURAN TULANGAN

PANJANG PENYALURAN TULANGAN 131 6 PANJANG PENYALURAN TULANGAN Penyauran gaya seara sempurna ari baja tuangan ke beton yang aa i sekeiingnya merupakan syarat yang muthak harus ipenuhi agar beton bertuang apat berfungsi engan baik

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar K (15 0 C ), suhu PENDAHULUAN Latar Belakang Rataan suhu di permukaan bumi adalah sekitar 288 0 K (15 0 C ), suhu tersebut dapat dipertahankan karena keberadaan sejumlah gas yang berkonsentrasi di atmosfer bumi. Sejumlah

Lebih terperinci

Iklim Perubahan iklim

Iklim Perubahan iklim Perubahan Iklim Pengertian Iklim adalah proses alami yang sangat rumit dan mencakup interaksi antara udara, air, dan permukaan daratan Perubahan iklim adalah perubahan pola cuaca normal di seluruh dunia

Lebih terperinci

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF

PERHITUNGAN CADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FACKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF PERHITUNGAN ADANGAN PADA ASURANSI JIWA BERJANGKA MENGGUNAKAN METODE FAKLER DENGAN PRINSIP PROSPEKTIF Riaman, Kankan Parmikanti 2, Iin Irianingsih 3, Sudradjat Supian 4 Departemen Matematika, Fakutas MIPA,

Lebih terperinci

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut.

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB VI PEMBAHASAN. perawatan kesehatan, termasuk bagian dari bangunan gedung tersebut. BAB VI PEMBAHASAN 6.1. Klasifikasi Gedung dan Risiko Kebakaran Proyek pembangunan gedung Rumah Sakit Pendidikan Universitas Brawijaya Malang merupakan bangunan yang diperuntukkan untuk gedung rumah sakit.

Lebih terperinci

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI

Manajemen Operasional KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Manajemen Operasiona KEPUTUSAN PERENCANAAN STRATEGI Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id Sub Pokok bahasan pertemuan ke-2 Formuasi strategi Prioritas bersaing Peran operasi daam strategi

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber :

Gambar 3.1 Lokasi Museum Konperensi Asia Afrika Sumber : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Objek Peneitian Lokasi peneitian ini diaksanakan di Museum Konperensi Asia Afrika berokasi di Gedung Merdeka, jaan Asia Afrika No. 65 Bandung, Keurahan Braga,

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya

PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya PEMANASAN GLOBAL Dampak terhadap Kehidupan Manusia dan Usaha Penanggulangannya Oleh : Prof. Dr., Ir. Moch. Sodiq Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013 Hak Cipta 2013 pada penulis, Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR

Dasar-Dasar Rumah Sehat KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Guna menunjang program pemerintah dalam penyediaan infrastruktur perdesaan, Puslitbang Perumahan dan Permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH

SEMINAR NASIONAL PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH PENGARUH ORIENTASI RUMAH TERHADAP SUHU DALAM RUANG PADA PERUMAHAN GAPURA SATELIT INDAH Rusdianto 1, Syarifa Ajrinah 2, Arinda Wahyuni 3, Edward Syarif 4 1,2,3) Pascasarjana Arsitektur, Fatas Teknik, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peningkatan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) seperti karbon dioksida (CO 2 ), metana (CH 4 ), dinitrogen oksida (N 2 O), hidrofluorokarbon (HFC), perfluorokarbon (PFC)

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan yang akan digunakan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1. Pengamatan Pekerjaan Konstruksi Pada prinsipnya, pekerjaan struktur atas sebuah bangunan terdiri terdiri dari beberapa pekerjaan dasar. Yaitu pekerjaan pengukuran, pembesian,

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN

METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN METODE PELAKSANAAN BENDUNGAN 1. Saluran Bangunan Pelimpah (Spillway) dan peredam energi Gambar 1. Layout Spillway Pekerjaan pembangunan bangunan pelimpah (spillway) adalah sebagai berikut : Pekerjaan Tanah

Lebih terperinci

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG

PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG No. Vo. Thn. XIV Apri 00 ISSN: 84-84 PEMODELAN TARIKAN PERJALANAN PADA RUMAH SAKIT DI KOTA PADANG Hendra Gunawan ),Titi Kurniati ),Dedi Arnadi ) )Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipi Universitas Andaas )Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB V PONDASI TELAPAK

BAB V PONDASI TELAPAK BAB V PONDASI TELAPAK I. METODA KONSTRUKSI PONDASI SETEMPAT A. Urutan Kegiatan Pekerjaan Pondasi Setempat Metoda konstruksi untuk pekerjaan pondasi setempat yaitu: 1. Penggalian tanah pondasi 2. Penulangan

Lebih terperinci

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK

BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK BAB VII TINJAUAN KHUSUS METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BALOK 7.1 Pelaksanaan Pekerjaan Balok Balok adalah batang dengan empat persegi panjang yang dipasang secara horizontal. Hal hal yang perlu diketahui

Lebih terperinci

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN

DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN DAFTAR KUANTITAS HARGA DAN BAHAN TAHUN ANGGARAN : 2011 No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Harga 1 2 3 5 6 I. PERSIAPAN 1 Pek. Pembongkaran dan Pembersihan Lokasi Ls 1,000 2 Pek. Pengukuran

Lebih terperinci

APA ITU GLOBAL WARMING???

APA ITU GLOBAL WARMING??? PEMANASAN GLOBAL APA ITU GLOBAL WARMING??? Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Atau kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut

Lebih terperinci

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG

BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG BAB V LAPORAN PROSES PENGAMATAN PELAKSANAAN PROYEK PEMBANGUNAN RUKO SETIABUDHI - BANDUNG Dalam bahasan laporan mingguan proses pengamatan pelaksanaan proyek ini, praktikan akan memaparkan dan menjelaskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah

BAB I PENDAHULUAN. khususnya pembangunan infrastruktur dan properti yang membutuhkan material salah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Berbagai macam industri mengalami perkembangan yang cukup pesat. Salah

Lebih terperinci

Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017

Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 METODE PELAKSANAAN Nama Pekerjaan : Pembangunan Abutmen Jembatan Air Jernih Gumpang Lempuh Perusahaan : CV. RABO PERKASA Lokasi : Gumpang Lempuh Tahun Anggaran : 2017 1. PEKERJAAN UMUM Mobilisasi Cakupan

Lebih terperinci

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir...

R DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar Isi... ii. A. Banjir, Penyebab dan Dampaknya B. Masalah Kesehatan C. Upaya Sebelum Banjir... P uji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena dengan perkenannya booket Penangguangan Masaah Kesehatan akibat Bencana Banjir bagi pengeoa tingkat Kabupaten/Kota ini dapat seesai pada waktunya.

Lebih terperinci

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011 PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT UNIT LAYANAN PENGADAAN Jaan Sutan Syahrir Nomor 02 No. Tep. (0532) 23759 Pangkaan Bun 74112 BERITA ACARA PEMBERIAN PENJELASAN PEKERJAAN Nomor : 38 /ULP-POKJA KONSTRUKSI.II/2011

Lebih terperinci

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal

SIMAK UI 2011 Fisika. Kode Soal SIMAK UI 2011 Fisika Kode Soa Doc. Name: SIMAKUI2011FIS999 Version: 2012-11 haaman 1 01. Sebuah mikroskop terdiri dari ensa obyektif (f 1 = 0,5 cm) dan ensa okuer (f 2 = 2 cm). Jarak antara kedua ensa

Lebih terperinci

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong)

Cara Membuat Alat Untuk Membakar Sekam Padi (Cerobong) Arang sekam padi memiliki banyak kegunaan baik di dunia pertanian maupun untuk kebutuhan industri. Para petani memanfaatkan arang sekam sebagai penggembur tanah. Arang sekam dibuat dari pembakaran tak

Lebih terperinci

DINDING DINDING BATU BUATAN

DINDING DINDING BATU BUATAN DINDING Dinding merupakan salah satu elemen bangunan yang berfungsi memisahkan/ membentuk ruang. Ditinjau dari segi struktur dan konstruksi, dinding ada yang berupa dinding partisi/ pengisi (tidak menahan

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT. Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan BAB III TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT-ALAT 4.1 Tinjauan Umum Penyediaan alat kerja dan bahan bangunan pada suatu proyek memerlukan manajemen yang baik untuk menunjang kelancaran pengerjaannya. Pengadaan

Lebih terperinci

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia

RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia RSNI T-12-2002 RSNI Rancangan Standar Nasional Indonesia Analisa Biaya Konstruksi (ABK) bangunan gedung dan perumahan pekerjaan persiapan DEPATEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PDATO GUBERNUR DAERAH STMEWA YOGYAKARTA PENGHANTARAN NOTA KEUANGAN PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 207 PADA RAPAT PARPURNA DEWAN PERWAKLAN

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN 5.1 Uraian Umum Metoda pelaksanaan dalam sebuah proyek konstruksi adalah suatu bagian yang sangat penting dalam proyek konstruksi untuk mencapai hasil dan tujuan yang

Lebih terperinci

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan

Lampiran A. Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan Lampiran A Koefisien tenaga kerja dan koefisien bahan Berikut ini koefisien tenaga kerja, koefisien bahan dan koefisien alat untuk menghitung HSP bidang ipta Karya, yang terdiri dari 6 kelompok pekerjaan:

Lebih terperinci

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013

METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN STADION BAROMBONG TAHUN 2013 PRELIMINARIES Pekerjaan ini meliputi : 1. Pekerjaan pembersihan Sebelum pekerjaan ini dimulai dengan kontraktor terlebih dahulu membersihkan lokasi pekerjaan, dari kotoran sampah, pohon dan semak belukar

Lebih terperinci

UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI

UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( ) RESUME SKRIPSI UPAYA JERMAN DALAM MENANGGULANGI PEMANASAN GLOBAL ( 1998 2011 ) RESUME SKRIPSI Disusun Oleh : Pongky Witra Wisesa (151040295) JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini

BAB I PENDAHULUAN. hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan kebutuhan mendasar selain pangan dan air karena hampir seluruh aspek kehidupan membutuhkan energi. Kebutuhan energi saat ini cukup besar, salah satunya

Lebih terperinci

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari]

Jawaban Tugas 02 Program Pendidikan Fisika. [Setiya Utari] Jawaban Tugas 0 Program Pendidikan Fisika [Setiya Utari] Program Pendidikan Fisika Tujuan Mata peajaran Fisik Membentuk sikap positif terhadap fisika Keteraturan aam semesta, Kebesaran TYME. Memupuk sikap

Lebih terperinci

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN

II. PEKERJAAN PENDAHULUAN METODE PELAKSANAAN I. PRA PEMBANGUNAN 1. Pemeriksaan gambar-gambar untuk pelaksanaan : Semua gambar-gambar yang disiapkan adalah gambar-gambar yang telah ditandatangani oleh Direksi dan apabila ada perubahan

Lebih terperinci

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN

AR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 5 HASIL PERANCANGAN BAB 5 HASIL PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Bangunan yang baru menjadi satu dengan pemukiman sekitarnya yang masih berupa kampung. Rumah susun baru dirancang agar menyatu dengan pola pemukiman sekitarnya

Lebih terperinci

tersebut terdapat di atmosfer. Unsur-unsur yang terkandung dalam udara dan

tersebut terdapat di atmosfer. Unsur-unsur yang terkandung dalam udara dan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Udara di bumi memiliki beberapa unsur yang sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia, tumbuhan dan hewan. Udara untuk kehidupan sehari-hari tersebut terdapat di atmosfer.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR JIEM Vo.1 No. 2, Oktober 216 E-ISSN: 2541-39, ISSN Paper: 253-143 PENGEMBANGAN MODEL SISTEM DINAMIK TERHADAP KETERSEDIAN AIR BERSIH DI KABUPATEN KUTAI TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dimas Primadian N,

Lebih terperinci

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN

BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN BAB V PELAKSANAAN PEKERJAAN BEKISTING, PEMBESIAN DAN PENGECORAN 5.1 Pekerjaan Bekisting 5.1.1 Umum Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan bekisting harus memenuhi syarat PBI 1971 N 1-2 dan Recomended Practice

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri

BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT. Proyek Menara Sentraya dilakukan oleh PT. Pionir Beton Industri BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT ALAT 4.1 Bahan Bahan Yang Digunakan meliputi : Bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi a. Beton Ready mix. Beton Ready mix adalah beton

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Dalam zaman modern ini terdapat 3 bahan struktur bangunan yang utama yaitu kayu, baja dan beton. Dan sekarang ini pertumbuhan dan perkembangan industri konstruksi

Lebih terperinci

guru dan berperan aktif memotivasi

guru dan berperan aktif memotivasi Jurnq miah Guru "COPE", No. 0/Tahun V/Pebruari 2004 PERANAN PERSATUAN GURU REPUBLK NDONESA (PGR) DALAM UPAYA PENNGKATAN PROFESONALSME GURU oeh: Tri Murwaningsih *) Abstrak Masaah tenaga pendidikan di ndonesia

Lebih terperinci

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik

Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks. Umpan Balik Manajemen Kinerja, Manajemen, 2 sks Umpan Baik POKOK BAHASAN Umpan Baik Pengertian dan penerapan Umpan Baik 360 derajat Kriteria dan keberhasian Umpan Baik 360 derajat Keebihan dan keemahan Umpan Baik

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018

SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN FISIKA 2018 ISSN : 2527 5917, Vo.3 Impementasi Pendidikan Karakter dan IPTEK untuk Generasi Mienia Indonesia daam Menuju SDGs 2030 KAJIAN DINAMIKA FLUIDA PADA ALIRAN AIR TERJUN TUJUH BIDADARI KABUPATEN JEMBER BERBASIS

Lebih terperinci

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan,

TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG DIGUNAKAN. tinggi dapat menghasilkan struktur yang memenuhi syarat kekuatan, ketahanan, BAB IV TINJAUAN BAHAN BANGUNAN DAN ALAT YANG 4.1. Tinjauan Bahan dan Material Bahan dan material bangunan merupakan elemen terpenting dari suatu proyek pembangunan, karena dari berbagai macam bahan dan

Lebih terperinci

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL

PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL PENERAPAN KONSEP SUSTAINABLE PADA RUMAH TINGGAL DARI SEGI MATERIAL Allan Subrata Ottong 1, Felix Yuwono 2, Ratna S. Alifen 3, Paulus Nugraha 4 ABSTRAK : Pembangunan rumah tinggal di Indonesia adalah salah

Lebih terperinci

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO

PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO PRODUK BAHAN AJAR JOBSHEET PEMBELAJARAN PRAKTIK KERJA BETON OLEH: DR. V. LILIK HARIYANTO BENGKEL KERJA BATU BETON JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Lebih terperinci

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS.

SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS. SAINS ARSITEKTUR II ARTIKEL ILMIAH TENTANG BANGUNAN ARSITEKTUR YANG RAMAH LINGKUNGAN MENURUT KONSEP ARSITEKTUR TROPIS Di susun oleh : Di Susun Oleh : BAGAS BILAWA C. (0951110039) Dosen : HERU SUBIYANTORO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Didorong oleh issue perubahan iklim dunia yang menghangat belakangan ini dan perubahan tersebut terjadi akibat dari ulah manusia yang terus mengambil keuntungan dari

Lebih terperinci

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I

PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK. PT. Harjohn Timber. Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PEMANFAATAN LIMBAH KAYU (BIOMASSA) UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK PT. Harjohn Timber Penerima Penghargaan Energi Pratama Tahun 2011 S A R I PT. Harjhon Timber adalah salah satu Penerima Penghargaan Energi Pratama

Lebih terperinci

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data

Bab III Metode Akuisisi dan Pengolahan Data Bab III Metode Akuiii dan Pengoahan ata III.1 Pembuatan Mode Fii Bagian paing penting dari peneitian ini iaah pemodean fii auran fuida yang digunakan. Mode auran ini digunakan ebagai medium airan fuida

Lebih terperinci

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota

BAB 2 PRODUK. Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota BAB 2 PRODUK 2.1 Spesifikasi Rincian Produk Sesuai dengan target pasar yang di rencanakan oleh CV. Griya Indah Anugerah adalah penduduk asli dan pendatang baru yang ada di kota Payakumbuh. Usaha CV. Griya

Lebih terperinci

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu

BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN. Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu BAB V METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan suatu proyek baik proyek besar maupun proyek kecil selalu diharapkan hasil dengan kualitas yang baik dan memuaskan, yaitu : 1. Memenuhi spesifikasi

Lebih terperinci

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK

KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK KONSTRUKSI JALAN PAVING BLOCK Pengertian Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatuko mposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang

Jurnal Ilmiah Keperawatan STIKes Medika Cikarang FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERHASILAN TOILET TRAININGPADA BATASAN USIA - TAHUN DI DUSUN II DESA KARANG RAHAYU KECAMATAN KARANG BAHAGIA KABUPATEN BEKASI TAHUN 6 Apriina Sartika ABSTRAK Toiet

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling

BAB I PENDAHULUAN. pihak menanggung beban akibat aktivitas tersebut. Salah satu dampak yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa tahun terakhir ini, aktivitas operasional perusahaan memberikan dampak yang buruk terhadap lingkungan dan sosial, Hal ini menyebabkan berbagai pihak

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN :

PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : PEMERINTAH KABUPATEN.. DINAS PENDIDIKAN SMKNEGERI. UJIAN AKHIR SEKOLAH TAHUN PELAJARAN : Kompetensi Keahlian : Hari / Tanggal : Teknik Gambar Bangunan Kelas / Jurusan : III / Teknik Gambar Bangunan Waktu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tinjauan Umum Variabel bebas yaitu variasi perbandingan agregat kasar, antara lain : Variasi I (1/1 : 1/2 : 2/3 = 3 : 1 : 2) Variasi II (1/1 : 1/2 : 2/3 = 5 : 1 : 3) Variasi

Lebih terperinci

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi

Panduan Praktis Perbaikan Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Panduan Praktis Kerusakan Rumah Pasca Gempa Bumi Jl. Panyaungan, Cileunyi Wetan, Kabupaten Bandung 0393 Telp:(022) 7798393 ( lines), Fax: (022) 7798392, E-mail: info@puskim.pu.go.id, Website: http://puskim.pu.go.id

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan Maret 2013 di 22 III. METODELOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian dilaksanakan pada Mei hingga Juli 2012, dan 20 22 Maret 2013 di Laboratorium dan Perbengkelan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur.

KATA PENGANTAR. Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktik tanpa harus banyak dibantu oleh instruktur. KATA PENGANTAR Modul dengan judul Memasang Ikatan Batu Bata merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktik peserta diklat (siswa). Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) untuk membentuk salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih

BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN. Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih BAB IV HASIL PEMBUATAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Visualisasi Proses Pembuatan Sebelum melakukan proses pembuatan rangka pada incinerator terlebih dahulu harus mengetahui masalah Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Lebih terperinci

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN

BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6-1 BAB VI BAHAN DAN PERALATAN 6.1 Jenis-jenis dan Mutu Bahan Yang Digunakan Mutu dari setiap bahan tidak boleh berkurang dan diharapkan dapat memenuhi target yang telah direncanakan. Adapun jenis dan

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA

PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA DI PERUSAHAAN MANAJEMEN KINERJA PERTEMUAN KETIGA PENERAPAN MANAJEMEN KINERJA Daam pertemuan pekan ini pokok bahasan kita adaah penerapan manajemen kinerja di perusahaan, dampaknya

Lebih terperinci

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA LABORATORIUM / WORKSHOP KERJA BATU FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA DAFTAR JOBSHEET PRAKTIKUM KERJA BATU JS 01 JS 02 JS 03 JS 04 JS 05 JS 06 JS 07 JS 08 JS 9-10

Lebih terperinci

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC

BAB XIV INSTALASI PIPA PVC BAB XIV INSTALASI PIPA PVC Pipa PVC sudah banyak digunakan di dunia dan di Indonesia pada khususnya. Mulai untuk pipa air bersih, air kotor, kotoran, dan air hujan. Pipa PVC standar pipa pasar atau pipa

Lebih terperinci

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA PERUBAHAN IKLIM DAN BENCANA LINGKUNGAN DR. SUNARTO, MS FAKULTAS PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA Perubahan Iklim Dan Dampaknya Terhadap Lingkungan Lingkungan adalah semua yang berada di

Lebih terperinci

Arang Tempurung Kelapa

Arang Tempurung Kelapa Arang Tempurung Kelapa Mengapa harus arang tempurung? Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), terutama minyak tanah, membuat masyarakat mencari alternatif lain untuk keperluan memasak. Salah satu yang

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS

PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS PEDOMAN PENYUSUNAN SASARAN KERJA PEGAWAI JABATAN FUNGSIONAL PRANATA HUMAS DIREKTORAT JENDERAL INFORMASI DAN KOMUNIKASI PUBLIK KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 7 KATA PENGANTAR Kementerian Komunikasi

Lebih terperinci

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda.

Kata kunci: Fuzzy Adaptif, Air Fuel Ratio, duty cycle, sensor lambda. KONTROL AIR FUEL RATIO PADA SPARK IGNITION ENGINE SISTEM EFI SEKUENSIAL MENGGUNAKAN KONTROL FUZZY ADAPTIF DAPAT MENEKAN BEAYA OPERASIONAL KENDARAAN Abdu Hamid, Ari Santoso Jurusan Teknik Eektro-FTI ITS

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna

I. PENDAHULUAN. manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perubahan iklim adalah fenomena global yang disebabkan oleh kegiatan manusia dalam penggunaan energi bahan bakar fosil serta kegiatan alih guna lahan dan kehutanan. Kegiatan

Lebih terperinci

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH

PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH PEKERJAAN STRUKTUR BAWAH 1. UMUM A. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi : - Pekerjaan galian, - Pekerjaan Pilecap, Tie beam & Kolom. B. Pengukuran Peil (Levelling) Sebagai patokan tinggi peil (level)

Lebih terperinci

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011

SAMBUTAN KETUA DPR-RI. Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011 KETUA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN KETUA DPR-RI Pada Jamuan Makan Siang dengan Peserta International Youth Forum on Climate Change (IYFCC) Jakarta, 28 Februari 2011 Assalamu alaikum

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN

BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN SIPIL LAPANGAN BAB IV PENGAMATAN PEKERJAAN PELAKSANAAN LAPANGAN 4.1 Pekerjaan pondasi 1. papan bekisting 2. beton ready mix 3. pasir urug 4. Besi poer D16, D10, Ø8 2. Langkah Kerja a. Setelah Tiang pancang ditanam, b.

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpuan 7.1.1. Kondisi Pabik Daam Aspek K3 Saat Ini Aspek K3 di pabik saat ini masih banyak yang peu dibenahi. Kaena kondisi pabik saat ini banyak ha yang dapat menyebabkan

Lebih terperinci

PROSES PENGAWETAN KAYU. 1. Persiapan Kayu untuk Diawetkan

PROSES PENGAWETAN KAYU. 1. Persiapan Kayu untuk Diawetkan PROSES PENGAWETAN KAYU 1. Persiapan Kayu untuk Diawetkan Tujuan dari persiapan kayu sebelum proses pengawetan adalah agar 1 ebih banyak atau lebih mudah bahan pengawet atau larutannya meresap ke dalam

Lebih terperinci

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip

1 Membangun Rumah 2 Lantai. Daftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Tugas Struktur Utilitas II PSDIII-Desain Arsitektur Undip Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii\ Kata Pengantar Pedoman Teknis Rumah berlantai 2 dilengkapi dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan ini dipersiapkan oleh Panitia D-III Arsitektur yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. penting dilakukan untuk menekan penggunaan energi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sektor industri merupakan sektor yang berperan dalam meningkatkan pendapatan negara dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Namun demikian

Lebih terperinci

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK)

HARGA SATUAN POKOK KEGIATAN (HSPK) NOMOR : TANGGAL : NOMOR URAIAN KEGIATAN Koef. A BANGUNAN GEDUNG 24.01 Pekerjaan Persiapan & Tanah 24.01.01.01 Pembuatan Bouwplank /Titik Titik 23.02.04.01.01.F Mandor 0.0045 Orang Hari 158,000.00 711.00

Lebih terperinci

Program Bio Energi Perdesaan (B E P)

Program Bio Energi Perdesaan (B E P) Program Bio Energi Perdesaan (B E P) Salah satu permasalahan nasional yang kita hadapi dan harus dipecahkan serta dicarikan jalan keluarnya pada saat ini adalah masalah energi, baik untuk keperluan rumah

Lebih terperinci

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL

PEMANASAN GLOBAL PENYEBAB PEMANASAN GLOBAL PEMANASAN GLOBAL APA ITU PEMANASAN GLOBAL Perubahan Iklim Global atau dalam bahasa inggrisnya GLOBAL CLIMATE CHANGE menjadi pembicaraan hangat di dunia dan hari ini Konferensi Internasional yang membahas

Lebih terperinci

Kata pengantar. Instruksi manual. Terima kasih telah membeli UPS kami, UPS yang aman dan dapat diandalkan, hanya diperlukan sedikit pemeliharaan.

Kata pengantar. Instruksi manual. Terima kasih telah membeli UPS kami, UPS yang aman dan dapat diandalkan, hanya diperlukan sedikit pemeliharaan. BUKU PETUNJUK PEMAKAIAN UPS SE1100 UPS SE2100 UPS SE3100 481-11H0030-110 Kata pengantar Instruksi manua Terima kasih teah membei UPS kami, UPS yang aman dan dapat diandakan, hanya diperukan sedikit pemeiharaan.

Lebih terperinci

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL CIPTA KARYA NOMOR: 111/KPTS/CK/1993 TANGGAL 28 SEPTEMBER 1993 TENTANG: PEDOMAN PEMBANGUNAN BANGUNAN TAHAN GEMPA A. DASAR DASAR PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA

Lebih terperinci

Prosiding Matematika ISSN:

Prosiding Matematika ISSN: Prosiding Matematika ISS: 2460-6464 Mode Matematika Cadangan Premi Asuransi Kesehatan Perawatan Rumah Sakit Menggunakan Metode Prospektif Mathematica Modes of Cacuation of The Heath Insurance Premium Backup

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD

RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD RANCANG BANGUN BENT MONOCHROMATOR UNTUK PENINGKATAN INTENSITAS NEUTRON PADA SAMPEL HRPD Herry Mugirahardjo, Trihardi Priyanto, M. Rifai Musih, A. Ramadhani mugirahardjo@gmai.com Pustek Bahan Industri Nukir

Lebih terperinci