BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN DAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN DAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS PERUSAHAAN DAN SISTEM YANG BERJALAN PADA PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING TBK 3.1 Latar Belakang Perusahaan Sejarah Perusahaan PT. Enseval Putera Megatrading didirikan pada bulan Oktober 1973, sebagai akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT Kalbe Farma bersama anak perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval Putera Megatrading juga berkembang menjadi distributor umum, tidak saja menjadi distributor produk - produk farmasi saja tapi juga mencakup produk keperluan konsumen, alat-alat kedokteran bahkan agen dan distributor bahan-bahan dasar kimia untuk industri farmasi, kosmetik dan industri makanan. Sejalan dengan perkembangan ekonomi Indonesia PT. Enseval Putera Megatrading juga melakukan diversifikasi ke berbagai usaha di luar bidang perdagangan dan distribusi. Ketika manajemen mengambil kebijaksanaan untuk kembali ke bidang usaha inti pada tahun 1993, maka semua kegiatan usaha perdagangan dan distribusi dipindahkan ke PT Arya Gupta Cempaka suatu perseroan yang didirikan pada tahun 1988 yang selanjutnya pada tanggal 6 Agustus 1993 berganti nama menjadi PT Enseval Putera M egatrading. Surat Izin Usaha Perdagangan : 00318/ Nomor Pokok Wajib Pajak : Pada tanggal 1 Agustus 1994 perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta sebagai PT Enseval Putera Megatrading Tbk. 78

2 79 Kegiatan PT. Enseval Putera Megatrading difokuskan pada jasa distribusi dan perdagangan, yang terdiri atas empat divisi, yaitu: Divisi penjualan dan distribusi produk farmasi Divisi penjualan dan distribusi produk barang konsumsi, obat bebas dan nutrisi. Divisi pemasaran dan distribusi produk peralatan, perlengkapan kesehatan. Divisi pemasaran dan penjualan produk kimia bahan baku industri farmasi, kosmetik, makanan dan kesehatan hewan. Sejak Juni 2002, PT. Enseval Putera Megatrading memiliki 41 cabang di ibukota provinsi dan kota kabupaten di seluruh Indonesia yang telah beroperasi penuh. Cabangcabang yang ada tersebar dari Banda Aceh sampai ke Jayapura. PT. Enseval Putera Megatrading juga memiliki infrastruktur yang memadai guna menunjang kelancaran operasional logistik yaitu dua Regional Distribution Center berupa fasilitas gudang besar yang berada di Jakarta dan Surabaya. Masing-masing cabang memiliki gudang dan armada pengiriman serta personil lengkap guna menunjang kegiatan operasional dan keperluan pihak pemasok (Prinsipal) dan Pelanggan (Outlet). Pada saat ini PT. Enseval Putera Megatrading mempunyai lebih dari 100 pemasok (Prinsipal) dan melayani secara langsung lebih dari outlet di seluruh Indonesia. Sampai dengan tahun 2008, PT. Enseval Putera Megatrading mempunyai lima anak perusahaan yaitu: PT Tri Sapta Jaya PT Millenia Dharma Insani PT Enseval Medika Prima PT Global Chemindo Megatrading

3 80 PT Renalmed Tiara Utama PT Tri Sapta Jaya yang juga bergerak di bidang usaha distribusi produk farmasi dan kesehatan akan berfokus untuk memperluas jaringan distribusi farmasi ke pasar bawah dan juga lebih menjangkau daerah-daerah yang terpencil. PT Millenia Dharma Insani didirikan pada tahun 2003, dikembangkan dari hanya bisnis apotik menjadi klinik dengan nama Mitrasana. Klinik Mitrasana menyediakan fasilitas kesehatan yang ekonomis dan terintegrasi yang meliputi praktek dokter, farmasi, laboratorium dan mini market (4-in-1). Dengan visi menjadi klinik pilihan keluarga Indonesia dengan pelayanan prima dan harga terjangkau, Klinik Mitrasana ini kini telah menambah jumlah klinik menjadi empat buah di tahun 2008 di area Cikarang dan Bekasi sekitar 60 km dari Jakarta. Selanjutnya, dengan tujuan untuk melakukan perluasan atau ekstensifikasi usaha di bidang pemasaran dan perdagangan alat kesehatan, maka pada bulan November 2007, didirikan anak perusahaan yaitu PT Enseval Medika Prima yang kini sudah mulai beroperasi secara resmi pada bulan Oktober PT Enseval Medika Prima bergerak di bidang pemasaran alat kesehatan dan diagnostik secara lebih fokus. PT Global Chemindo Megatrading yang juga didirikan pada November 2007 merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang bahan baku akan terus berfokus pada penjualan bahan baku baik ke pelanggan dalam grup maupun non grup. PT Global Chemindo Megatrading kini sudah memulai kegiatan usaha secara independen sejak bulan Oktober Sebagai langkah diversifikasi jenis layanan dalam bidang kesehatan, PT. Enseval Putera Megatrading mendirikan anak perusahaan yaitu PT Renalmed Tiara Utama pada bulan Juli 2008 dan Perseroan melakukan akuisisi usaha penyediaan bahan-bahan dan

4 81 mesin hemodialisa bagi pasien gagal ginjal ke rumah-rumah sakit dan klinik-klinik pada tanggal 27 Oktober 2008 dari pihak ketiga yang meliputi: kendaraan, mesin hemodialisa dan persediaan dimana sekaligus PT Renalmed Tiara Utama secara resmi memulai kegiatan usahanya di bulan yang sama Visi dan Misi Perusahaan Berikut ini visi dan misi PT. Enseval Putera Megatrading Tbk adalah : Visi : Menjadi penyedia layanan logistik dan jasa kesehatan regional terkemuka dengan mengutamakan pelayanan pelanggan dan kegiatan operasi yang terpadu. Misi : Menyediakan layanan logistik yang unggul dan terpadu untuk produk - produk perawatan kesehatan dan produk sejenisnya. Nilai Inti : 1. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan 2. Gigih untuk mencapai yang terbaik 3. Kerjasama yang kokoh 4. Inovasi 5. Lincah 6. Integritas

5 Struktur Organisasi Sales General Manager Finance & Accounting General Manager Chemical Manager East Regional Branch Manager Ethical Manager West Regional Branch Manager Customer Product Manager Medical Instrument Manager Dewan Komisaris Presiden Direktur Operation General Manager IT General Manager Human Resource & General Affair General Manager Logistic General Manager Purchasing & Import Manager DC Manager General Affair Manager PPIC Manager Legal Manager Human Resource Manager

6 Tugas dan Wewenang 1. Dewan Komisaris Tugas : - Melakukan pengawasan atas jalannya perusahaan dan memberikan nasihat kepada direktur - Melaksanakan tugas-tugas tertentu direktur apabila direktur berhalangan atau dalam keadaan tertentu Wewenang : - Memberikan persetujuan kepada Direksi dalam melakukan perbuatan hukum tertentu. - Memberikan persetujuan pengalihan kekayaan Perseroan atau menjadikan jaminan utang kekayaan perusahaan. 2. Presiden Direktur Tugas : - Menyusun strategi jangka panjang dan menengah perusahaan - Memimpin dan mengawasi pencapaian strategi jangka panjang dan menengah yang telah disusun. - Memimpin dan mengendalikan semua kegiatan perusahaan - Mewakili perusahaan secara langsung didalam/luar pengadilan - Memimpin rapat pimpinan dan staf yang diadalan secara berkala maupun diadakan pada waktu-waktu tertentu. Wewenang :

7 84 - Memberikan persetujuan atas segala surat, dokumen dan laporan yang berhubungan dengan aktifitas yang terjadi pada PT Enseval Putera M egatrading Tbk. - Memberikan teguran / sanksi bahkan memecat karyawan yang melanggar peraturan, ketentuan, prosedur, dan kebijakan di PT Enseval Putera M egatrading Tbk. - Menentukan promosi kenaikan pangkat bagi karyawan berprestasi PT Enseval Putera Megatrading Tbk. 3. Sales General Manager Tugas : - Memimpin seluruh kegiatan penjualan PT Enseval Putera Megatrading Tbk. - Menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan penjualan - Bertanggung jawab dan melakukan perencanaan kerja tim sales. - Bertanggung jawab dan melakukan pelaksanaan perencanaan kerja yang telah dibuat Wewenang : - Memberikan persetujuan atas pengajuan term of payment (waktu pembayaran) pelanggan. - Mengawasi dan mengevaluasi seluruh kegiatan penjualan dan promosi pada PT Enseval Putera Megatrading Tbk.

8 85 - Memberikan teguran / sanksi pada karyawan sales department yang melanggar peraturan, ketentuan, prosedur, dan kebijakan di PT Enseval Putera Megatrading Tbk. 4. Chemical Manager,Ethical Manager,Consumer Product Manager, Medical Instrument Manager Tugas : - Memimpin seluruh kegiatan penjualan produk-produk kimia, ethical, bahan makanan dan kosmetik serta alat-alat kesehatan PT Enseval Putera M egatrading Tbk. - Menentukan target pasar dari produk-produk yang dijual - Membuat laporan penjualan produk tahunan, bulanan maupun mingguan - Membuat laporan kemajuan ataupun hambatan penjualan. Wewenang : - Menentukan perubahan terhadap produk yang akan dijual - Mengotorisasi dan memberikan persetujuan atas berbagai macam dokumen yang berhubungan dengan penjualan 5. Finance & Accounting General Manager Tugas : - Memastikan bahwa transaksi keuangan dan akuntansi perusahaan berjalan semestinya tanpa penyelewengan dan kesalahan - Menangani proses validasi order pelanggan. - Membuat laporan pengelaran dan pemasukan PT Enseval Putera M egatrading Tbk Wewenang :

9 86 - Memberi persetujuan mengenai pengeluaran biaya bagi perusahaan - Memberi persetujuan approve, release ataupun hold untuk order pelanggan. 6. Operation General Manager Tugas : - Membuat perencanaan untuk kegiatan operasional - Melaksanakan kegiatan operasional berdasarkan perencanaan yang dibuat Wewenang : - Memberikan teguran / sanksi pada karyawan operational department yang melanggar peraturan, ketentuan, prosedur, dan kebijakan di PT Enseval Putera Megatrading Tbk. 7. Regional Branch Manager Tugas : - Menangani outlet-outlet yang dimiliki perusahaan - Mengambil keputusan penting pada outlet-outlet tersebut - Membuat strategi penjualan cabang Wewenang : - Menentukan produk-produk yang dapat disebar di wilayah barat ataupun timur 8. Information Technology General Manager Tugas : - Membantu proses bisnis perusahaan dengan memberikan solusi teknologi informasi.

10 87 - Membuat rencana strategis mengenai struktur teknologi informasi perusahaan - Memutuskan rencana strategis di bidang IT mana yang cocok dipakai oleh perusahaan Wewenang : - Menentukan teknologi informasi yang layak dan tidak layak bagi perusahaan 9. Purchasing & Import Manager Tugas : - Bertanggung jawab atas aktivitas pembelian peralatan kantor - Memonitor penggunaan alat-alat kantor Wewenang : - Memberi persetujuan untuk pembelian peralatan kantor 10. Human Resource & General Affair General Manager Tugas : - Menangani semua masalah pelayanan umum perusahaan sesuai dengan kebijakan perusahaan - Menangani kebutuhan sumber daya manusia perusahaan, mulai dari perekrutan, training dan personalia - Menangani masalah administrasi di bidang kepegawaian Wewenang : - Mengambil keputusan yang berhubungan dengan bidang kepegawaian dan umum

11 Logistic General Manager Tugas : - Menangani semua hal yang berkaitan dengan persediaan produk di gudang - Memonitor keluar masuknya barang-barang di gudang Wewenang : - Memiliki wewenang penuh atas gudang dan lingkup logistik perusahaan 12. PPIC Division Manager Tugas : - Menangani pembelian produk-produk ke principal - Menangani seluruh dokumen mengenai pembelian dan principal Wewenang : - Menentukan produk yang akan dibeli dan principal yang akan diajak bekerjasama 13. PPIC Division Head Tugas : - Menangani pembelian produk-produk ke principal - Menangani seluruh dokumen mengenai pembelian dan principal Wewenang : - Menentukan produk yang akan dibeli dan principal yang akan diajak bekerjasama

12 Analisis Strategi Analisis Porter Pendatang Baru - Zuelliq Pharma - Diethelm - Pharma Niaga Ancaman Pendatang Baru Pemasok - Kalbe Group - PT Interbat - PT M ead Johson Indonesia - Roche - Hospira - Bintang Toedjoe - Saka Farma - Sanghiang Perkasa - Interbat Kekuatan tawar menawar pemasok Pesaing - Dexa medica - PT Anugrah Argon Medika - PT Anugerah Pharmindo - PT Ferron Par Pharmaceutical - PT Wigo Distribusi Farmasi - PT Bina San Prima - PT Antar Mitra Sembada - PT Kebayoran Pharma - PT Parit Padang - PT Merapi Utama Pharma - PT Kimia Farma - PT Indofarma - PT DKSH Tunggal - PT Mensa Bina Sukses Kekuatan tawar menawar pembeli Pembeli - Rumah Sakit - Apotik - Toko - Klinik - Minimarket - Supermarket Ancaman produk subsitusi Produk Subtitusi Obat-obatan traditional / jamu Gambar 3.2 Model Persaingan Porter PT. Enseval Putera Megatrading

13 90 Ancaman pendatang baru Kebijakan pemerintah melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1010 tahun 2008 melindungi industri farmasi lokal dengan menerapkan tidak memberi izin bagi perusahaan distributor obat yang tidak memiliki pabrik di Indonesia. Hal ini mengakibatkan pesaing baru dari luar negeri yang tidak memiliki pabrik farmasi di Indonesia tidak dapat mendirikan perusahaan distributor di Indonesia. Selain itu, krisis ekonomi yang belum lama terjadi menjadikannya lebih beresiko, terutama bagi para pendatang baru yang tidak memiliki dukungan finansial yang kuat. Para pendatang baru yang para pemainnya kurang atau tidak profesional dan atau tidak memiliki dukungan finansial yang kuat terpaksa harus meninggalkan gelanggang. Meskipun demikian, kekuatan distributor farmasi asing terdapat pada kekuatan modal, jaringan global dan mampu bernegosiasi dengan para prinsipal farmasi di kawasan regional. Selain itu, dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA), obatobatan dari ASEAN akan dengan mudah masuk ke negara Indonesia. Perusahaan distributor farmasi di Indonesia harus siap menghadapi persaingan global karena akan memasuki era perdagangan bebas atau AFTA. Dari segi kualitas, produk impor cenderung memiliki kulitas yang lebih baik karena penggunaan teknologi canggih dalam proses produksi. Hal tersebut mengakibatkan harga produk impor cenderung lebih mahal daripada produk lokal. Melihat agresifnya perusahaan distributor asing dalam merebut segmen pasar yang telah menjadi sumber penghasilan perusahaan distributor lokal, hal ini akan menimbulkan tantangan bagi perusahaan untuk mampu bertahan dan bersaing. Berdasarkan hal ini, dapat disimpulkan bahwa ancaman pendatang baru cukup tinggi terhadap dampak bagi perusahaan PT. Enseval Putera Megatrading.

14 91 Persaingan diantara pesaing yang ada Menurut data yang dihimpun oleh Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi tahun 2008 menyebutkan jumlah perusahaan distributor farmasi mencapai perusahaan dengan jumlah retailer sekitar apotek dan toko obat besar dan kecil. Namun yang bisa dikategorikan sebagai distributor besar hanya sekitar 15 perusahaan sedangkan sisanya hanya pedagang. Hal ini menyebabkan ketatnya persaingan obat dan aturan pendistribusian obat. Persaingan industri farmasi juga harus memperhatikan strategi strategi baru yang dijalankan oleh perusahaan perusahaan lain. Misalnya akuisisi perusahaan distributor asing pada perusahaan distributor lokal. Perusahaan distributor lokal yang diakuisisi tentunya akan menerima bantuan, tidak hanya modal, tapi juga pengetahuan dari pasar luar, yang dapat menjadi competitive advantage tersendiri bagi perusahaan tersebut. Di lain sisi, untuk mampu bertahan dalam persaingan industri distribusi farmasi, peraturan ketat diterapkan oleh pemerintah bahwa perusahaan distributor farmasi harus mengimplementasikan standar Cara Disribusi Obat yang Baik (CDOB) sesuai dengan aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Pada tingkat global, perusahaan distributor farmasi juga harus menerapkan Good Distribution Practices (GDP) sesuai dengan standar organisasi kesehatan sedunia (WHO). Bagi perusahaan yang tidak mampu mengimplementasikan cara distribusi obat yang baik tersebut, akan tersingkir dengan sendirinya dari persaingan dikarenakan tidak efisiennya biaya operasional pendistribusian dan penyimpanan obat. Oleh karena itu, dampak persaingan di antara pesaing yang ada dikategorikan tinggi terhadap perusahaan.

15 92 Ancaman produk substitusi Krisis Indonesia telah mendorong kemunculan obatan-obatan alternatif tradisional yang biasanya diramu sendiri oleh pemakainya. Obat-obatan jenis ini telah memasuki pasar obat-obatan modern / barat. M ereka yang tak sanggup membeli obatobatan dengan harga tinggi, bahkan obat-obatan tanpa merek, mengalihkan perhatiannya kepada obat - obatan tradisional seperti jamu dan obat Cina. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Gabungan Pengusaha Farmasi tahun 2001, obat-obatan tradisional saat ini diyakini telah menguasai sekitar 45% pasar obat-obatan dari sekitar 20% ketika krisis belum terjadi. Pergeseran ke arah obat-obatan tradisional tampaknya terjadi pada kelompok konsumen kelas bawah. Pada sisi lain munculnya gerakan Kembali ke Alam ( Back to Nature ), berimbas juga pada upaya meminimalisir penggunaan obat berbahan sintetik beralih ke bahan alam atau fitofarmaka. Berdasarkan hasil survey majalah SWA yand dilaporkan WHO, pada tahun 2008 tidak kurang dari 75 persen penduduk dunia mulai lebih banyak menggunakan obat-obatan fitofarmaka yang disebut sebagai healing herbs. Namun demikian, peluang terjadinya ancaman produk subtitusi dapat dikategorikan rendah karena obat obatan tradisional tidak dapat menggantikan keseluruhan fungsi obat obatan kimiawi sehingga obat obatan kimiawi akan tetap menjadi prioritas utama konsumsi pasar. Misalnya untuk penyakit-penyakit berbahaya yang butuh penanganan khusus seperti kanker justru memerlukan obat impor yang harganya mahal. Kekuatan tawar menawar pembeli Setelah krisis, masyarakat telah mulai menjadi sangat sadar harga. Pedagang obat tradisional tak resmi telah mengambil banyak manfaat melalui penyediaan produk obat -

16 93 obatan di tokonya. Apotik yang pada mulanya menyerap 65% dari total penjualan obat resep cenderung meningkatkan kualitas kepuasan pelanggan mereka. Bagaimana pun, Toko Obat (biasanya menjual obat bebas atau OTC, jamu dan obat-obatan tradisional lainnya, obat Cina, dan terkadang juga menjual obat resep secara ilegal) telah banyak mengambil manfaat dari pasar apotik. Produk-produk kelas bawah ini disediakan untuk melayani konsumen yang berasal dari kalangan menengah bawah dan yang sensitif terhadap perubahan harga. Kelompok konsumen ini biasanya lebih suka memaksimalkan keberadaan toko obat atau jamu yang sanggup menawarkan produknya dengan harga sekitar 20% sampai 30% lebih rendah dari apotik. Dari sisi pembeli, konsumen akan cenderung untuk bergeser ke produk barang dan jasa kelas dua yang biasanya lebih murah dan lebih terjangkau harganya. Dalam persoalan industri farmasi / obat di Indonesia, pergeseran termaksud akan terjadi pada produk obat-obatan kimia, khususnya yang berasal dari obat dengan cap dagang asli dan obat generik yang bercap dagang (mencapai sekitar 80% dari nilai penjualan obat resep), menuju produk obat-obatan kimia yang tak bermerek atau menuju obat-obatan tradisional seperti obat Cina atau jamu. Berdasarkan hasil survey Departemen Kesehatan pada tahun 2008, pergeseran dari obat bermerek (baik asli maupun generik) menuju obat-obatan generik tak bermerek membumbung tinggi dari sekedar 6% menjadi sekitar 20%. Para ahli percaya bahwa selama krisis pergeseran dari pola konsumsi obat-obatan kimia menuju obat-obatan tradisional telah pula mengubah dinamika struktur industri ini, yaitu 55% obat kimia berbanding 45% obat tradisional. Oleh karena itu, perusahaan mempunyai posisi yang lebih lemah dari pada pembeli karena pembeli dapat berpaling ke perusahaan atau obat lain dengan mudah.

17 94 Kekuatan tawar menawar pemasok Kondisi industri farmasi nasional sekarang ini terasa sangat timpang. Dengan hanya 198 pabrik obat, sedangkan jumlah distributornya terdapat sebanyak 2.250, yang berarti satu pabrik obat rata-rata berhadapan dengan 11 distributor. Ketimpangan tersebut bagaikan sebuah piramid terbalik, dimana untuk mencapai economic of scale atau efisiensi, seharusnya jumlah distributor nasional jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah pabriknya. Dengan begitu, akan diperoleh rasio dimana satu distributor obat dapat melayani puluhan pabrik, tidak seperti sekarang ini dimana satu pabrik obat dilayani oleh beberapa puluh distributor. Kondisi ini pula yang justru menjadikan perusahaan distributor lokal, terutama yang tidak memiliki bentuk kerjasama, misalnya sebagai distributor tunggal atau sub distributor, tidak lagi mampu bersaing. Ketidakseimbangan ini semakin mendorong tidak efisiennya biaya operasional pendistribusian obat. Kecilnya volume yang didistribusikan oleh satu perusahaan, bukan saja tidak efisien, juga tidak ekonomis, sehingga tidak dapat bersaing secara baik. Berdasarkan regulasi pemerintah, setiap pabrik obat dalam mendistribusikan produk obatnya harus menggunakan jalur perusahaan distributor farmasi Menurut Departemen Kesehatan, dari 198 perusahaan farmasi, sekitar 60 pabrik obat menguasai lebih dari 80% total pasar, sedangkan 20% sisanya diperebutkan oleh 140 parik obat lainnya. Dari jumlah itu perbandingan antara perusahaan lokal dan multinasional masih 60 berbanding 40. Gambaran ini menunjukkan betapa lemahnya persaingan industri farmasi di Indonesia, termasuk lemahnya economic of scale distributornya, sehingga tak heran bila harga obat di Indonesia bisa begitu melangit. Dari situasi ini, dapat disimpulkan bahwa perusahaan distributor obat memiliki posisi yang lebih lemah daripada produsen obat farmasi.

18 3.2.2 Analisis Rantai Nilai 95

19 96 Inbound Logistic PT. Enseval Putera Megatrading memiliki beberapa jenis produk yang diterima dan disimpan dari supplier, yaitu obat resep, obat bebas, barang konsumsi, bahan baku kimia dan alat kesehatan. Masing masing jenis barang tersebut diangkut dari produsen dan disimpan ke dalam gudang dengan penanganan yang berbeda. PT. Enseval Putera Megatrading memiliki dua Regional Distribution Center ( RDC ) berupa gudang besar yaitu RDC Jakarta dan RDC Surabaya dan juga gudang penyimpanan bahan baku di Jakarta. Kedua RDC ini telah dilengkapi dengan sistem informasi dan teknologi yang menggunakan Oracle Warehouse Management System dilengkapi dengan barcode yang mampu mencatat setiap pergerakan barang berdasarkan unit persediaan, jumlah barang, nomor lot dan tanggal kadaluarsa dari produk-produk. RDC Jakarta mendistribusikan barang ke cabang-cabang antara lain: Jakarta, Medan, Padang, Palembang, Bandung, Pontianak, Semarang, Lampung, Pekan Baru, Banda Aceh, Yogyakarta, Jambi, Cirebon, Tegal, Tasik, Bekasi, Purwokerto, Batam, Solo, Pematang Siantar, Pangkal Pinang dan Tangerang. Adapun jalur distribusi RDC Surabaya ialah : Surabaya, Denpasar, Makassar Manado, Banjarmasin, Samarinda, Palu, Jayapura, Kupang, Malang, Jember, Balikpapan, Mataram dan Kediri. RDC Jakarta dan Surabaya telah dapat mendapat sertifikasi ISO 9001:2000. Dalam proses pengadaan barang, PT. Enseval Putera Megatrading juga harus memperhatikan transportasi dari pemasok dan inventaris yang diterima. PT. Enseval Putera M egatrading juga melakukan Supply Chain Planning untuk menjaga persediaan barang perusahaan tetap optimal dan mencukupi pemesanan pelanggan.

20 97 Operation PT. Enseval Putera Megatrading perlu mengelola setiap pesanan yang dilakukan secara terintegrasi. Pengelolaan pemesanan dilakukan untuk memastikan proses order dilakukan dengan cepat dan tepat tanpa ada kesalahan data pemesanan. Data pemesanan ini akan digunakan untuk perencanaan permintaan dan prediksi, mengkoordinasikan prediksi permintaan dari semua konsumen dan membagi prediksi dengan semua pemasok. Hal ini akan menjaga pengendalian persediaan pada outlet yang telah menjadi pelanggan. Selain itu akan dilakukan pula perencanaan pengadaan, termasuk inventaris yang ada sekarang dan prediksi permintaan, dalam kolaborasi dengan semua pemasok. Setelah proses pemesanan tentunya PT. Enseval Putera Megatrading perlu menangani proses pembayaran dan penagihan secara berkala. Kegiatan utama operasional PT. Enseval Putera Megatrading juga terletak pada perencanaan distribusi. Kegiatan ini meliputi perancangan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi. PT. Enseval Putera Megatrading membutuhkan perencanaan distribusi yang baik untuk memperoleh keuntungan dan pergerakan persediaan yang baik melalui jalur distribusi yang komplek. Perencanaan ini mengintegrasikan secara efisien principal, outlet, gudang (warehouses), dan penyimpanan (stores), dengan demikian produk dapat di distribusikan dengan kuantitas yang benar, untuk lokasi yang benar dan waktu yang benar. Membangun jaringan distribusi yang baik serta pengelolaan transportasi yang digunakan penting untuk mencapai efisiensi aktivitas dan biaya seluruh sistem. Selain itu PT. Enseval Putera Megatrading juga perlu melakukan pengelolaan kualitas dan mutu produk. Jaminan mutu juga merupakan serangkaian mata rantai panjang yang harus dikelola dengan baik karena mutu barang jadi ditentukan tidak

21 98 hanya oleh proses produksi tetapi juga oleh mutu bahan mentahnya dan mutu keamanan dalam pengirimannya. Outbound Logistic PT. Enseval Putera Megatrading memiliki 41 cabang di seluruh Indonesia serta 23 cabang untuk anak perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menjangkau setiap daerah dan memberikan proses pengiriman produk secara tepat waktu. Masing-masing cabang memiliki gudang dan armada pengiriman dan transportasi serta personil lengkap guna menunjang kegiatan operasional dan keperluan pihak pemasok (prinsipal) dan konsumen (outlet). PT. Enseval Putera Megatrading menyadari pentingnya pengiriman yang tepat waktu untuk obat-obat resep, vaksin dan obat untuk penyakit berbahaya demi keselamatan pasien. Oleh karena itu, perusahaan berkomitmen untuk memenuhi pengiriman tepat waktu untuk obat obat resep. Di dalam kota, perusahaan berhasil memenuhi kebutuhan obat resep dan obat untuk penyakit berbahaya dalam jangka waktu kira-kira 4 jam dari pesanan diterima, sedangkan di luar kota, saat ini perusahaan berusaha untuk memenuhi pesanan dalam jangka waktu 6 jam dari waktu pesanan diterima dan sampai dengan akhir tahun 2008, status pengiriman tepat (On Time Delivery) waktu obat resep di dalam kota telah berhasil mencapai 90%. PT. Enseval Putera Megatrading mencapai prestasi yang membanggakan untuk distribusi produk obat bebas, yaitu Obat Batuk Komix dan juga Minuman Energi Extra Joss. Di tahun 2008, PT. Enseval Putera Megatrading memperoleh gelar perusahaan dengan distribusi terbaik untuk kedua produk tersebut dari Majalah SWA. Disamping

22 99 terus memperluas dan memperdalam jangkauan ke outlet, PT. Enseval Putera Megatrading senantiasa meningkatkan kualitas pelayanan, melalui: Percepatan pengambilan pesanan oleh salesman yang menggunakan alat PDA Pemenuhan pesanan secara penuh dan tepat waktu Ketepatan sistem First Expired First Serve Marketing dan Sales PT. Enseval Putera Megatrading menjual produk secara langsung dan tidak langsung ke lebih dari outlet. Strategi penjualan yang dilakukan meliputi presentasi kepada calon pembeli seperti rumah sakit, klinik, outlet dan didukung dengan sistem penjualan yang telah saling terintegrasi antar cabang. Selain itu, PT. Enseval Putera Megatrading juga menerapkan strategi mengirimkan langsung produk kepada konsumen. PT. Enseval Putera Megatrading menangani sebagian besar pasar farmasi dan rumah sakit, menangani 80% pasar consumer dan kesehatan. Untuk meningkatan pertumbuhan penjualan, PT. Enseval Putera Megatrading terus melalukan peningkatan program pemasaran dan promosi ke outlet-outlet dan konsumen. Pertumbuhan penjualan setiap tahunnya terus meningkat pertumbuhan penjualan bersih sebesar 16,1% mencapai Rp 7,39 triliun pada tahun Di samping itu, PT. Enseval Putera Megatrading berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 266,9 miliar pada tahun 2008, atau tumbuh sebesar 15,2% jika dibandingkan dengan laba bersih tahun 2007 yang tercatat sebesar Rp 231,6 miliar. PT. Enseval Putera Megatrading telah mencapai kondisi bebas hutang sejak tahun 2007 dan terus mencapai peningkatan total aktiva dari Rp 2.094,4 miliar pada akhir tahun 2007 menjadi Rp 2.513,3 miliar pada akhir tahun 2008.

23 100 Kontribusi penjualan masing-masing divisi sampai pertengahan tahun 2009 adalah Divisi Obat Resep 29%, Divisi Obat Bebas 19,9% Divisi Barang Konsumsi 36,2%, Divisi Bahan Baku 8,2%, dan Divisi Alat Kesehatan 6,7%. Penjualan Divisi Farmasi masih didominasi oleh produk-produk Kalbe Group, sedangkan divisi barang konsumsi selain produk Kalbe Group, terdapat juga produk-produk dari pihak ketiga di luar Kalbe Group yaitu Kara Santan, L oreal, Mead Johnson dan Nivea. Sedangkan untuk divisi alat kesehatan PT. Enseval Putera Megatrading melakukan impor antara lain dari Itali, Jerman, Amerika, Perancis, dan Jepang. Begitu juga dengan divisi bahan baku yang melakukan impor dari Cina, India, Korea, Belanda, dan Jepang. Service PT. Enseval Putera Megatrading membangun pusat layanan konsumen yang diberi nama Enseval Customer Care (ECC). ECC ini merupakan media komunikasi (Call Center) kepada semua pelanggan. Call center telah diimplementasikan di 30 cabang sejak Juni ECC memberikan informasi mengenai produk, bagaimana cara memesan, pembayaran, pengiriman barang dan informasi umum mengenai PT. Enseval Putera Megatrading dan kepedulian perusahaan. ECC difasilitasi oleh tim customer service yang berpengalaman, yang mampu menyampaikan informasi secara tepat, sabar, dengan komunikasi yang baik dan mampu secara menyeluruh melihat kebutuhan pelanggan terpenuhi. Pelayanan ini diharapkan memberikan kepuasan kepada pelanggan dalam mencapai keberhasilan bersama. Untuk pelayanan kesehatan masyarakat, PT. Enseval Putera Megatrading menyediakan Healthcare Service berupa klinik. Saat ini pelayanan ini telah dibuka di

24 101 Cikarang, Bekasi dan Jakarta. Klinik ini memberikan pelayanan kesehatan yang prima dengan harga yang terjangkau. PT. Enseval Putera Megatrading juga terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk para prinsipal. Kini prinsipal dapat mengikuti perkembangan dan pencapaian penjualan dan informasi lainnya secara online dengan data yang selalu diperbaharui setiap jam. Laporan yang telah tersedia untuk prinsipal antara lain: ENI (Enseval Net Info), EXI (Enseval Express Info), ERI (Enseval Raw Data Info). Laporan ini disediakan secara online sehingga prinsipal dapat memperoleh informasi kapan saja dengan data aktual. Infrastruktur PT. Enseval Putera Megatrading menerapkan sistem balance scorecard untuk kegiatan perencanaan dan pengendalian sistem, melakukan pengembangan performance management, serta perbaikan / peningkatan fasilitas / sarana kantor, gudang, logistik dan distribusi. Fasilitas yang telah dimiliki perusahaan antara lain 650 kendaraan pengangkutan, 400 sepeda motor, dan kapasitas gudang yang dapat menampung sekitar palet. Hal ini bertujuan agar PT. Enseval Putera Megatrading mampu menjangkau secara langsung outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam rangka mengantisipasi resiko kerugian karena hal-hal yang tidak diinginkan, PT. Enseval Putera Megatrading telah mengasuransikan seluruh bangunan dan gudang, persediaan barang, kendaraan, peralatan kantor dan peralatan gudang, baik yang ada di pusat maupun di seluruh cabang serta barang dalam perjalanan. Untuk memastikan ketaatan pelaksanaan sistem prosedur dan peraturan perusahaan oleh seluruh bagian, maka PT. Enseval Putera Megatrading juga memiliki

25 102 bagian Internal Audit yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur untuk melaksanakan fungsi audit internal ke seluruh bagian. Temuan-temuan audit menjadi bahan untuk dianalisa oleh Direksi dan juga Dewan Komisaris serta Komite Audit agar dapat ditindaklanjuti untuk perbaikan ke depan. Sebagai perusahaan dengan saham terbuka, PT. Enseval Putera Megatrading melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham beberapa kali setiap tahunnya serta melaporkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik. Laporan keuangan tersebut dilaporkan setiap triwulanan, semesteran dan tahunan. Berdasarkan laporan tahunan perusahaan tahun 2008, berikut adalah komposisi shareholders perusahaan : PT Kalbe Farma Tbk. 58.2%, publik 41.8%, dengan jumlah total saham mencapai 2,280,000,000 bagian. Human Resource Saat ini PT. Enseval Putera Megatrading memiliki karyawan dengan 2000 karyawan bekerja pada bagian penjualan dan distribusi. PT. Enseval Putera Megatrading menerapkan sistem perekrutan karyawan untuk seleksi dan penempatan karyawan. Manusia adalah aset perusahaan yang paling berharga, oleh karena pengembangan sumber daya manusia terus dilakukan dengan berbagai training telah diadakan dengan fasilitator baik yang diadakan oleh perusahaan sendiri, maupun dari pihak luar. Program pengembangan ini diarahkan kepada individu dan secara tim, sehingga diharapkan training-training yang diberikan dapat memberikan wawasan yang lebih luas pada manusia Enseval yang akhirnya dapat memberikan manfaat kepada semua stakeholders. Pada tahun 2009, PT. Enseval Putera Megatrading menerapkan program CONIM (Continuous Improvement) kepada semua karyawan, baik di pusat maupun di cabang.

26 103 Berbagai pelatihan juga diberikan untuk pengembangan karyawan melalui program pelatihan, seperti : Enseval Basic Salesman Training (EBEST) untuk semua salesman di seluruh cabang, Enseval Managerial Skill (EMAS) untuk manajer dan supervisor, Enseval Service Excellence (ESE) dan Enseval Collecting Skills (ECS) untuk para penagih tagihan dan 5R (Ringkas, Rapi, Rawat, Rajin, Resik ) untuk semua karyawan. Selain program pelatihan, sumber daya manusia di PT. Enseval Putera Megatrading juga aktif berpartisipasi dalam seminar dan perlombaan. Pada Desember 2008, Tim Enseval Super Box berpartisipasi dan memenangkan satu Peringkat Emas dalam Konvensi Nasional TKMPN XII (Temu Karya Mutu & Produktivitas Nasional) yang diadakan di Bali. Untuk meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan, PT. Enseval Putera Megatrading juga memberikan kompensasi atas hasil kerja, serta promosi dan reward tertentu atas prestasi kerja karyawan. Information Technology PT. Enseval Putera Megatrading telah mengadakan perubahan dan pembenahan dalam sistem informasi dan teknologi dalam rangka memberikan pelayanan yang prima kepada para prinsipal dan pelanggan. PT. Enseval Putera Megatrading menggunakan Oracle platform sebagai inti dari Teknologi Informasi yang digunakan dan dikembangkan ke seluruh cabang. PT. Enseval Putera Megatrading saat ini sudah mengunakan sistem ERP Oracle e-busniness Suite yang mencakup Oracle Finance, Order Management, Warehouse Management System, Demand Planning, Advance Supply Chain Planning dan Oracle Business Intelligence. Oracle Business Intelligence membuat penyajian informasi menjadi lebih cepat dan akurat. Sistem ini juga merupakan sistem yang sudah terintegrasi secara menyeluruh dengan data real time

27 104 online di 41 kantor cabang perusahaan. Informasi kini bisa didapatkan dalam hitungan menit yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan. Untuk salesman, PT. Enseval Putera Megatrading menyediakan aplikasi mobile menggunakan PDA untuk mempercepat pengiriman barang. Aplikasi ini terus dilengkapi dengan fitur-fitur baru untuk meningkatkan efektifitas kerja salesman. Sebagai langkah efisiensi biaya telekomunikasi, PT. Enseval Putera Megatrading juga bekerja sama dengan Telkomsel untuk membuat komunitas telekomunikasi Enseval (Closed User Group). PT. Enseval Putera Megatrading menyediakan jaringan komunikasi dengan intranet dan internet mendukung perusahaan untuk melakukan pertukaran informasi seperti melalui , lotus notes workgroup dan website. Hal ini juga mendukung adanya Electronic Data Sharing. Procurement Pada saat ini PT. Enseval Putera Megatrading mempunyai lebih dari 100 pemasok (prinsipal) dan melayani secara langsung lebih dari 250,000 outlet di seluruh Indonesia. Selain itu setiap tahunnya PT. Enseval Putera Megatrading menjalin kerjasama baru dengan berbagai prinsipal baru. Sampai saat ini, PT. Enseval Putera Megatrading mempunyai lima anak perusahaan, yaitu : PT Tri Sapta Jaya, PT Millenia Dharma Insani, PT Enseval Medika Prima, PT Global Chemindo Megatrading, PT Renalmed Tiara Utama. Masing masing anak perusahaan berfokus pada divisi produk yang berbeda. PT Tri Sapta Jaya berfokus pada produk farmasi, PT Enseval Medika Prima berfokus pada alat kesehatan, PT Global Chemindo Megatrading (GCM) berfokus pada

28 105 bahan baku kimia, PT Renalmed Tiara Utama berfokus kepada penyediaan bahan-bahan dan mesin hemodialisa bagi pasien gagal ginjal ke rumah sakit dan klinik serta PT Millenia Dharma Insani berfokus pada pengembangan klinik. Selain itu, untuk bertanggung-jawab membuat perencanaan pemenuhan permintaan pelanggan melalui pengembangan rencana strategis pemasokan produk atau jasa untuk jangka waktu pendek, menengah, dan panjang diperlukan sarana pendukung Back-Office. Perencanaan demand dan supply yang dibuat ini berdasarkan hasil dari pemantauan terhadap perilaku permintaan pelanggan yang telah dilakukan oleh tim Front-Office. Output penting yang dihasilkan adalah strategi yang akan dipergunakan untuk mensinkronisasikan antara perencanaan demand dan supply tersebut dengan karakteristik dari semua pemasok dan mitra bisnis perusahaan, agar selain efektif, tingkat efisiensi tinggi juga dapat dicapai Analisis SWOT Kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan melalui analisis SWOT. A. Strength 1. Posisi market leader di Indonesia PT. Enseval Putera Megatrading menduduki posisi sebagai market leader dalam usaha bisnis distribusi produk farmasi dan produk konsumsi kesehatan di Indonesia. PT. Enseval Putera Megatrading memiliki jaringan distribusi yang luas yang menangani baik secara langsung maupun tidak langsung sekitar 1 juta outlet melalui 41 cabang yang memberikan pelayanan penuh dan prima.

29 Kondisi keuangan yang kuat Pendanaan menjadi salah satu kekuatan yang sangat menentukan sebuah perusahaan untuk dapat terus bersaing dan berkembang didalam persaingan dunia bisnis saat ini. Dalam hal ini, PT. Enseval Putera Megatrading didukung dengan kondisi keuangan yang kuat. Total laba penjualan dan operasi telah berkembang rata rata sekitar 13.6% dan 11.5% dari tahun Hal ini menciptakan posisi balance sheet dan net cash yang mencapai sekitar 240 miliar rupiah per tanggal 30 September Tim managemen yang berpengalaman Rata rata senior manajemen yang ada pada PT. Enseval Putera Megatrading telah berpengalaman selama 15 tahun di dunia farmasi yaitu dalam perusahaan Kalbe dan Enseval, untuk menyediakan strategy perusahaan yang berkelanjutan. Pengalaman rata rata yang dimiliki selama 15 tahun ini mendukung perusahaan dalam menjual dan mendistribusikan produk konsumsi kesehatan dan farmasi. 4. Kualitas produk yang baik dan banyaknya variasi produk (one stop shopping) PT. Enseval Putera Megatrading memiliki keunggulan secara kualitas untuk semua kategori produknya dan memiliki banyak variasi produk. PT. Enseval Putera Megatrading mendistribusikan produk Kalbe Group yang mencakup 10 merek obat bebas yang paling memimpin di pasar, merek terkemuka di pasar untuk suplemen dan nutrisi makanan, minuman energi paling memimpin di Indonesia, dan obat resep dokter lainnya. PT. Enseval Putera Megatrading berusaha menyediakan berbagai variasi produk yang dapat dibeli oleh para pelanggannya dalam satu atap (one stop shopping).

30 Teknologi informasi perusahaan yang baik PT. Enseval Putera Megatrading menerapkan solusi Enterprise Resource Planning (ERP) dalam perusahaannya yaitu Oracle e-business Suite. Dengan adanya system ERP yang terintegrasi tersebut, PT. Enseval Putera Megatrading dapat mengetahui kondisi penjualan dan persediaan dari seluruh cabang di berbagai wilayah secara aktual dan diproses secara cepat untuk menghasilkan pelaporan yang sangat membantu dalam pengambilan keputusan. 6. Infrastruktur perusahaan yang baik Infrastuktur perusahaan yang baik sangat menunjang proses pendistribusian produk agar memenuhi komitmen utama kepada pelanggan untuk memperhatikan aspek ketepatan waktu dan pelayanan. PT. Enseval Putera Megatrading memiliki sarana transportasi yang baik dan memadai untuk menangani pengiriman produk di dalam dan ke luar kota, cabang yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, serta dua gedung Regional Distribution Center yang menjamin ketersediaan produk dan kualitas produk yang diberikan kepada pelanggan dalam kondisi yang baik 7. Memiliki kredibilitas dari banyak principal Setiap tahunnya, PT. Enseval Putera Megatrading mengadakan kerja sama dengan prinsipal baru untuk mendistribusikan produknya. PT. Enseval Putera Megatrading memperoleh kredibilitas dari banyak prinsipal karena pengalaman dan praktek pendistribusian yang baik. PT. Enseval Putera Megatrading mengimplementasikan standar Cara Disribusi Obat yang Baik (CDOB) sesuai dengan aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan. Perjanjian kerja sama PT. Enseval Putera Megatrading dengan prinsipal juga berdasarkan Standard Service

31 108 Level (SSL) yang dimiliki perusahaan untuk setiap kategori produk yang diperoleh dari ketepatan waktu pengiriman produk atau disebut On Time Delivery (OTD). B. Weakness 1. Saluran distribusi yang belum merata di wilayah Indonesia bagian Timur PT. Enseval Putera Megatrading merupakan perusahaan distribusi farmasi yang besar dengan jumlah cabang yang banyak mencapai 41 cabang. Namun persebarannya lebih banyak di wilayah barat dan tengah. Untuk pendistribusian produk ke wilayah Indonesia Timur semuanya berasal dari Regional Distribution Center (RDC) yang berada di Surabaya. 2. Penetrasi beberapa kategori produk yang belum maksimal Kategori produk yang didistribusikan PT. Enseval Putera Megatrading meliputi obat resep, obat bebas, barang konsumsi, bahan baku kimia dan alat kesehatan. Dari kelima kategori produk tersebut, hanya sebagian saja yang memberikan profit lebih besar dan mudah diserap oleh pasar. Kategori produk yang belum dirasakan cukup optimal adalah kategori bahan baku kimia dan alat kesehatan yang memberikan kontsribusi penjualan kurang dari 10% dari total penjualan semua kategori produk. 3. Belum adanya integrasi sistem dengan prinsipal dan pelanggan Implementasi Enterprise Resource Planning (ERP) oleh PT. Enseval Putera Megatrading dilakukan menjadi tiga fase. Fase pertama yaitu implementasi ERP dan Supply Planning yang merupakan fase perubahan, standardisasi dan konsolidasi. Fase kedua yaitu utilisasi dengan membangun aplikasi strategis penunjang bisnis perusahaan seperti business intelligence, performance

32 109 management, security system, B2B dan beberapa aplikasi lain. Ketiga, yaitu fase integrasi dengan pelanggan dan prinsipal, yaitu menggunakan aplikasi customer relationship management yang akan dibangun dengan sistem terintegrasi dan advanced. Fase ketiga ini yang belum dimasuki oleh PT. Enseval Putera M egatrading. 4. Audit internal yang dibuat dengan semangat pengawasan dan bukan pengembangan Audit internal yang dilakukan dalam PT. Enseval Putera Megatrading dibuat dengan semangat pengawasan dan bukan pengembangan. Audit Internal yang dilakukan oleh Komite Audit berfungsi untuk memberikan pengawasan dan pengarahan yang diperlukan kepada Direksi PT. Enseval Putera Megatrading untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik. Dari sisi aspek operasional, Audit Internal melakukan kajian unit bisnis dan penunjang secara berkala, dengan penekanan pada kecukupan atas ketaatan terhadap sistem dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen dan standar yang digunakan oleh perusahaan, serta memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. Dalam hal laporan keuangan, Audit Internal melakukan evaluasi terhadap standar akuntansi dan laporan keuangan C. Opportunities 1. Besarnya pasar potensial Besarnya penduduk Indonesia dan masih rendahnya konsumsi obat perkapita menyebabkan pasar potensial yang dapat dikembangkan. Indonesia memiliki populasi penduduk yang sangat besar mencapai 237 juta penduduk.

33 110 Produk farmasi dan konsumsi kesehatan diharapkan mampu berkembang hingga 8-10% setiap tahun selama 2-3 tahun ke depan. Selain itu terdapat kesempatan untuk memperoleh produk baru dan prinsipal baru, serta pelanggan dan outlet yang baru. 2. Perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat Saat ini teknologi telah berkembang dengan pesatnya, perkembangan teknologi ini dapat diterapkan oleh perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif yang dimiliki. PT. Enseval Putera Megatrading pun ikut andil dalam mengikuti perkembangan teknologi. Teknologi yang diterapkan di perusahaan dapat digunakan untuk mendukung meningkatkan keunggulan kompetitif perusahaan dalam bersaing serta dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan agar berjalan lebih efektif dan efisien. 3. Kebutuhan dasar masyarakat akan barang konsumsi dan kesehatan Kesehatan merupakan kebutuhan dasar yang selalu diprioritaskan oleh segenap masyarakat terutama dalam kondisi badan kurang sehat. Apalagi saat ini semakin banyaknya penyakit baru yang muncul dan naiknya angka kesakitan, terutama akibat berkembangnya penyakit-penyakit degeneratif (seperti diabetes, hipertensi, jantung, liver, ginjal, kanker, asam urat) yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Selain obat obatan, PT. Enseval Putera Megatrading juga menyediakan produk konsumsi sehari hari bagi masyarakat seperti susu dan nutrisi makanan. 4. Banyaknya prinsipal baru yang potensial Peluang terciptanya kerjasama dengan prinsipal baru membawa kesempatan baru bagi PT. Enseval Putera Megatrading untuk menjual dan memasarkan produk produk baru yang lebih inovatif. Hal ini juga semakin

34 111 memperluas variasi produk yang dimiliki oleh PT. Enseval Putera Megatrading sebagai perusahaan yang menyediakan one stop shopping sehingga membuat para pelanggannya tidak perlu repot-repot untuk memesan satu produk dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. 5. Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi Kondisi dan pola hidup masyarakat perkotaan pada khususnya saat ini juga turut memberikan peluang. Saat ini masyarakat semakin menyadari nilai dari kesehatan. Di tengah tengah himpitan berbagai aktivitas dan kesibukan yang dijalani, membuat masyarakat semakin sulit untuk selalu menjaga kondisi kesehatan. Oleh karena itu untuk selalu senantiasa menjaga kondisi kesehatan dan stamina, masyarakat perkotaan pada khususnya mengkonsumsi berbagai produk produk health care, seperti misalnya produk suplemen. Hal ini menciptakan tren baru bagi perusahaan distribusi. D. Threats 1. Munculnya perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia Diakui oleh PT. Enseval Putera Megatrading, ancaman yang dicemaskan oleh perusahaan adalah munculnya pesaing dari perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia. Hal ini akan memberikan dampak perusahaan kehilangan sebagian pelanggan-pelanggan potensialnya dan perusahaan akan kehilangan sebagian omzet penjualan serta pendapatan yang dimilikinya karena semakin banyak pesaing dalam industri ini maka akan semakin mempersempit gerak perusahaan untuk tumbuh serta semakin memperketat persaingan yang ada pada industri.

35 Fluktuasi nilai tukar mata uang asing Hal lain yang berpotensi menjadi ancaman bagi perusahaan yang bergerak di dalam dunia distributor adalah kenyataan bahwa kurs mata uang Rupiah terhadap Dollar tidak stabil. Hal ini tentunya mempengaruhi kinerja keuangan PT. Enseval Putera Megatrading karena salah satu anak perusahaannya mengimpor bahan baku dan alat alat kesehatan dengan mata uang asing dan kemudian menjual dalam mata uang lokal. Fluktuasi nilai tukar mata uang asing membawa dampak yang kurang menguntungkan dan penurunan margin. 3. Masuknya era perdagangan bebas (AFTA) Implementasi kebijakan AFTA juga mendatangkan ancaman bagi perusahaan distributor farmasi. Kebijakan pemerintah yang selama ini membuat industri farmasi di Indonesia terenakkan akan lambat laun terhapuskan. Iklim kompetisi akan berlangsung lebih ketat. Pasar AFTA penuh dengan berbagai persyaratan, seperti penerapan Good Distribution Practices (GDP) sesuai dengan standar organisasi kesehatan sedunia (WHO). Produk produk farmasi akan lebih leluasa keluar masuk di antara negara negara anggota ASEAN tanpa adanya barrier, baik tariff barrier maupun non-tariff barrier. 4. Munculnya produk pengganti Keberadaan produk pengganti dekat akan meningkatkan kecenderungan pelanggan untuk beralih ke alternatif dalam menanggapi kenaikan harga. Selain itu muncul pula upaya meminimalisir penggunaan obat berbahan sintetik beralih ke bahan alam atau fitofarmaka. Kehadiran produk-produk sejenis tersebut akan mengancam posisi produk farmasi yang didistribusikan oleh PT. Enseval Putera M egatrading.

36 Kebijakan pemerintah dalam penetapan pajak bea cukai Adanya kebijakan pemerintah mengenai penetapan pajak bea cukai untuk pajak ekspor yang tinggi dan seringkali fluktuatif sesuai dengan kondisi politik Indonesia dengan luar negeri menjadi kendala PT. Enseval Putera Megatrading merupakan salah perusahaan distributor yang mengimpor produk dari luar negeri karena harus membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah. 6. Pemerosotan daya beli masyarakat Perekonomian Indonesia yang baru saja menghadapi krisis masih menyisakan dampak bagi semua perusahaan dan salah satunya adalah PT. Enseval Putera Megatrading yang dipengaruhi oleh berbagai variabel perekonomian di Indonesia seperti inflasi, suku bunga dan kebijakan-kebijakan dalam hal perekonomian yang telah ditetapkan oleh pemerintah yang seringkali fluktuatif dan mengikuti perkembangan stabilitas politik Indonesia yang labil. Jika keadaan ekonomi di Indonesia memburuk maka akan membawakan ancaman yang dihadapi oleh PT. Enseval Putera Megatrading seperti pemerosotan daya beli masyarakat. Tabel 3.1 adalah matriks analisis SWOT PT Enseval Putera Megatrading.

37 114 EFAS IFAS Opportunities (O) 1. Besarnya pasar potensial 2. Perkembangan teknologi informasi yang cukup pesat 3. Kebutuhan dasar masyarakat akan barang konsumsi dan kesehatan 4. Banyaknya prinsipal baru yang potensial 5. Kesadaran masyarakat akan kesehatan yang semakin tinggi Threats (T) 1. Munculnya perusahaan asing yang membuka cabang di Indonesia 2. Fluktuasi nilai tukar mata uang asing 3. Masuknya era perdagangan bebas 4. Munculnya produk pengganti 5. Kebijakan pemerintah dalam penetapan pajak bea cukai 6.Pemerosotan daya beli masyarakat Tabel 3.1 Matrik Analisis SWOT Strengths (S) 1. Posisi market leader di Indonesia 2. Kondisi keuangan yang kuat 3. Tim managemen yang berpengalaman 4. Kualitas produk yang baik dan banyaknya variasi produk 5. Teknologi informasi perusahaan yang baik 6. Infrastruktur perusahaan yang baik 7. Memiliki kredibilitas dari banyak principal STRATEGI SO 1. Menyediakan pelayanan berdasarkan kebutuhan pelanggan dan produk melalui inovasi dan pelayanan pelanggan (S1, S3, S4, O1, O3 dan O5) 2. Membuka cabang di negara tertangga untuk memperluas pangsa pasar perusahaan (S2, S6, S7 dan O2 dan O4) 3. Mengoptimalkan manfaat teknologi informasi yang terpadu dan berdasarkan kebutuhan pasar (S5 dan O2) STRATEGI ST 1. Memperkuat terbentuknya jaringan distribusi regional di ASEAN (S2, S3, S4, T3) 2. Agresif dalam melakukan pemasaran dan menetapkan strategi harga, promosi untuk meningkatkan penjualan (S1, S4, T2, T4 dan T6) 3. Memperluas jangkauan pasar dengan meningkatkan kerjasama dengan pelanggan yang potensial (S1, S5, dan T1) Weakness (W) 1. Saluran distribusi yang belum merata di wilayah Timur 2. Penetrasi beberapa kategori produk yang belum maksimal 3. Belum adanya integrasi sistem dengan prinsipal dan pelanggan 4. Audit internal yang dibuat dengan semangat pengawasan bukan pengembangan S TRATEGI WO 1.Mengembangkan jaringan domestik yang ekstensif dan tersedia dimana mana (W1 dan O1) 2.Mengembangkan penjualan yang kreatif untuk mengupayakan penetrasi produk (W2, O3, dan O5) 3.Memperluas bisnis bahan baku dan alat kesehatan (W2 dan O1, dan O4) S TRATEGI WT 1. Mengembangkan diferensiasi produk dan harga yang kompetitif (W2, T1, T4 dan T6) 2. Mengefisienkan proses impor bahan baku untuk kebutuhan perusahaan farmasi (W2, W3, T2, dan T5) 3. Pengembangan infrastruktur untuk memperluas jaringan distribusi (W1, W4, T1 dan T3)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. perusahaan. Dalam perkembangannya PT. Enseval juga berkembang menjadi BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Profil Perusahaan PT. Enseval didirikan pada Oktober 1973, sebagai akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT. Kalbe Farma bersama anak perusahaan.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Untuk meningkatkan efisiensi, Kalbe-Dankos-Enseval menggabungkan perusahaan untuk penyederhaan operasional sebagai langkah untuk meningkatkan daya saing dibidang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1. Organisasi 3.1.1. Latar Belakang Organisasi PT. Enseval didirikan pada Oktober 1973, sebagai akibat dari pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah :

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Kesimpulan yang didapat dari analisis adalah : Dari segi politik terdapat perundang-undangan yang mengatur mengenai pemenuhan bahan baku Industri pulp dan paper terdapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa kini memberikan banyak kemudahan dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pada masa kini memberikan banyak kemudahan dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pada masa kini memberikan banyak kemudahan dalam melaksanakan proses-proses bisnis yang ada. Dengan menggunakan aplikasi e-business dapat dikembangkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di era globalisasi yang begerak cepat telah dapat meningkatkan kinerja dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi,

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis kebutuhan informasi, 49 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1. Tentang Perusahaan Pada bab tiga, akan diuraikan lebih banyak mengenai perusahaan yaitu gambaran sistem yang sedang berjalan dalam perusahaan, menganalisis

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Tanabe Indonesia adalah perusahaan yang bergerak dibidang farmasi yang dalam perjalanan waktu banyak mengalami

Lebih terperinci

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI

UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI UKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN ANALISIS BSC DAN SWOT PADA PT BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK, KCU BEKASI DISUSUN OLEH : NAMA : Metta Mustika Septiani NPM : 10208799 JURUSAN : Manajemen (S-1) PEMBIMBING

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam industri ini cukup ketat karena semua saling

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam industri ini cukup ketat karena semua saling BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri farmasi mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan persaingan dalam industri ini cukup ketat karena semua saling berebut pangsa pasar.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tapi juga dari sisi supply chain (rantai pasokan). Perusahaan bersaing dari sisi rantai

BAB I PENDAHULUAN. tapi juga dari sisi supply chain (rantai pasokan). Perusahaan bersaing dari sisi rantai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini persaingan antar perusahaan tidak hanya dari sisi produk, harga, dan promosi tapi juga dari sisi supply chain (rantai pasokan). Perusahaan bersaing dari sisi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian dilakukan di PT Enseval Putera Megatrading, Tbk yang berlokasi di Jl. Pulo Lentut No. 10 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. 3.1.1

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT SUPRAJAYA 2001 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan ini dirintis oleh suami istri Ngadiman di Jakarta. Maka tahun 1994 didirikanlah sebuah usaha dengan nama PT

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan

GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan GAMBARAN UMUM Sejarah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu

Lebih terperinci

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia

Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Tugas Analysis IFAS, EFAS dan Matriks SWOT dalam Studi Kasus PT. Gojek Indonesia Oleh : Friesa Ergo M (01216156) UNIVERSITAS NAROTAMA JL. ARIEF RACHMAN HAKIM NO. 51 SURABAYA TELP (031) 5946404, FAX (031)

Lebih terperinci

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1 BAB I TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN 1.1 LATAR BELAKANG PERUSAHAAN Kerja praktik dilaksanakan di perusahaan PT. INDOFARMA Tbk, pada divisi pengembangan jasa teknik atau dikenal dengan nama INDOMACH (indofarma

Lebih terperinci

1. Bagaimana awal berdirinya PT. Kusuma Kemindo Sentosa? Apakah profil. perusahaan distributor yang berurusan terutama di bidang industri kimia,

1. Bagaimana awal berdirinya PT. Kusuma Kemindo Sentosa? Apakah profil. perusahaan distributor yang berurusan terutama di bidang industri kimia, L1 Lampiran Hasil Wawancara 1. Bagaimana awal berdirinya PT. Kusuma Kemindo Sentosa? Apakah profil perusahaan ini? PT. Kusuma Kemindo Sentosa adalah importir nasional, stockiest, dan perusahaan distributor

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari 59 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) merupakan hasil merger dari tiga BUMN Niaga yaitu PT. Dharma Niaga, PT. Pantja Niaga dan PT.

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Organisasi Perusahaan distribusi pharmasi ini berdiri tahun 1980 di Palembang, Sumatera Selatan, sebagai anak perusahaan manufaktur terbesar di Indonesia. Perusaahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman yang global ini persaingan bisnis berjalan cukup ketat dan mengharuskan manajemen untuk memberikan terobosan yang strategis untuk tetap dapat mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 1.1 Sejarah Singkat PT Anugrah Argon Medica Indonesia merupakan salah satu negara terbesar di dunia yang memiliki potensi pasar besar dengan lebih dari 200 juta orang

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING. berdiri akibat pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT Kalbe Farma.

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING. berdiri akibat pemisahan fungsi distribusi dari pemasaran dan produksi PT Kalbe Farma. BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN PT ENSEVAL PUTERA MEGATRADING 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT Enseval Putera Megatrading yang berkantor pusat di Jl. Pulo Lentut no. 10, kawasan industri Pulo Gadung, didirikan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan industri ini kurang

Lebih terperinci

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun

10,3% Perbankan Komersial dan UKM. Tinjauan Bisnis. Rp 164,7 triliun Ikhtisar Data Keuangan Laporan Manajemen Profil Perusahaan Analisis dan Pembahasan Manajemen Tinjauan Bisnis Pendukung Bisnis Tinjauan Keuangan Tinjauan Bisnis BCA terus meningkatkan kapabilitas dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. yang telah berdiri sejak tahun Pada awalnya PT Anugrah Argon Medica hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. yang telah berdiri sejak tahun Pada awalnya PT Anugrah Argon Medica hanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Anugrah Argon Medica adalah perusahaan distributor produk-produk farmasi yang telah berdiri sejak tahun 1980. Pada awalnya PT Anugrah Argon Medica hanya mendistribusikan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1.1 Sejarah Perusahaan Pada awal mulanya, PT. Victory Retailindo didirikan dengan dilatarbelakangi tujuan untuk melayani transaksi penjualan

Lebih terperinci

Perbankan Komersial dan UKM

Perbankan Komersial dan UKM 01 Ikhtisar Data 02 Laporan Tinjauan Bisnis 04 122 PT Bank Central Asia Tbk 03 Profil 04 Analisis dan Pembahasan 05 Tata Kelola Pendukung Bisnis 06 Tanggung Jawab Sosial Tinjauan Perbankan Komersial dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no

BAB I PENDAHULUAN. pada tanggal 4 September 2003 yang beralamat di JL. Raya R.C Veteran no BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang Dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT Jaya Utama Motor adalah perusahaan perseroan terbatas yang bergerak dibidang otomotif dengan menjalankan usahanya berfokus

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM. PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk.

BAB II GAMBARAN UMUM. PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk. BAB II GAMBARAN UMUM PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL, Tbk. A. Sejarah Singkat Perusahaan memulai usaha distribusi dengan mendirikan PT Djangkar Djati di Medan, Sumatera Utara pada tahun 1964 untuk

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah PT Intan Pertiwi Industri PT Intan Pertiwi Industri merupakan perusahaan yang bergerak dalam industri kawat las kobe atau welding

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis terhadap lingkungan eksternal dan internal melalui Five Forces Porter Analysis dan analisis SWOT, maka dapat diambil kesimpulan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN

BAB III OBJEK PENELITIAN BAB III OBJEK PENELITIAN III.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Bernofarm pertama kali didirikan di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 11 maret 1971 dengan nama CV Sumber Farma. Nama PT. Bernofarm sendiri

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kerjanya hanya dikawasan Jakarta saja. PT Kalbe Farma Tbk saat itu dipimpin

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. kerjanya hanya dikawasan Jakarta saja. PT Kalbe Farma Tbk saat itu dipimpin BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN IV.1 Sejarah Perusahaan Kalbe didirikan pada tanggal 10 september 1966 oleh 6 bersaudara dengan melakukan usaha dimulai di sebuah garasi di kawasan Jakarta Utara dan lingkup

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua

BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAREHOUSE. Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN DATA WAEHOUSE 3.1 Metode Analisis dan Perancangan Untuk melakukan analisis dan perancangan pada data warehouse terdapat dua metode yang dapat digunakan. Kedua metode tersebut adalah

Lebih terperinci

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

LAMPIRAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA LAMPIRAN LAMPIRAN STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS PT. CISANGKAN 1. Commisaris Fungsi : Merencanakan dan menentukan visi dan misi serta mengawasi kegiatan perusahaan maupun kinerja serta jalannya

Lebih terperinci

BAB I PROFIL PERUSAHAAN

BAB I PROFIL PERUSAHAAN BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1. Sejarah Perusahaan PT Rahajasa Media Internet (RadNet) didirikan oleh dua orang pendiri, salah satu diantaranya adalah Roy Rahajasa Yamin, pada bulan November tahun 1994. RadNet

Lebih terperinci

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK SISTEM E-BUSINESS E-Business (Electronic Business) adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dengan mamanfaatkan teknologi elektronik seperti komputer dan internet.

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

1 PENDAHULUAN Latar Belakang 1 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Bisnis di industri farmasi masih terus berkembang dan menggiurkan bagi para pelaku bisnis farmasi. Hal ini dipicu oleh peningkatan pertumbuhan pengeluaran pada obat-obatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan pelanggan sendiri adalah perasaan senang atau kecewa

BAB I PENDAHULUAN. Kepuasan pelanggan sendiri adalah perasaan senang atau kecewa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan bisnis ritel di dunia dalam beberapa tahun terakhir cukup berkembang pesat, khususnya di negara berkembang. Di Asia Indonesia tercatat menempati

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Penyajian data 4.1.1.Gambaran Umum Perusahaan Awal mulanya pada tahun 2006 perusahaan ini didirikan oleh dua pemegang saham dengan nama PT Citra Profoam Indonesia.

Lebih terperinci

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI

VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI VII FORMULASI DAN PEMILIHAN STRATEGI 7.1. Identifikasi Faktor Internal Berdasarkan aspek-aspek yang ditinjau untuk mengidentifikasi faktor kekuatan dan kelemahan internal perusahaan antara lain: faktor

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengendalian internal harus dilaksanakan seefektif mungkin dalam suatu perusahaan untuk mencegah dan menghindari terjadinya kesalahan, kecurangan, dan penyelewengan.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK 1 STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DENGAN ANALISIS SWOT DAN MATRIK BCG DI PT CHINA INTERNASIONAL RAYA LEGOK Oleh RetnoPutri Nanda (e-mail : retnotujuhbelas@gmail.com) Pembimbing : TitinEkowati, S.E.,M.Sc (e-mail

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. strategi rantai pasok tersebut umumnya terjadi trade off antara kecepatan

I. PENDAHULUAN. strategi rantai pasok tersebut umumnya terjadi trade off antara kecepatan I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah sebuah pendekatan yang digunakan secara efisien dalam mengintegrasikan pemasok, pabrik, gudang, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Gambaran mengenai industri farmasi selama bertahun-tahun, perusahaan farmasi secara berkelanjutan terus melakukan inovasi menawarkan produk-produk baru, membantu

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka.

LAMPIRAN. Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. L-1 LAMPIRAN Hasil wawancara dengan Ibu Meilani Susanto selaku pimpinan harian CV.Angsoka. 1. Faktor kekuatan apa saja yang dimiliki CV.Angsoka sehingga perusahaan bisa bertahan sampai sekarang? CV.Angsoka

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain

BAB II LANDASAN TEORI. semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi.

Lebih terperinci

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO

KEBIJAKAN MANAGEMEN RESIKO 1. Risiko Keuangan Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan apabila tidak di antisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Kebijakan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO

BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO BAB II DESKRIPSI PT BANK INDEX SELINDO 2.1. Sejarah Singkat Perusahaan Bank Index adalah Bank Umum Swasta Nasional (BUSN) didirikan di Jakarta pada tanggal 30 Juli 1992, dan mulai resmi beroperasi dalam

Lebih terperinci

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN

BAB 4. ANALISIS dan HASIL PENELITIAN BAB 4 ANALISIS dan HASIL PENELITIAN 4.1 Pelaksanaan Kegiatan Distribusi Perusahaan Untuk melaksanakan kegiatan pemasarannya, PT. ANUGERAH IDEALESTARI telah menunjuk PT. ANUGERAH CENTRAL AUTOMOTIVE sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Perkembangan Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Central Aneka Busana (CAB) adalah salah satu perusahaan garmen di Indonesia, yang berlokasi di Poris, Tanggerang.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN. 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Rumah Sakit Internasional Bintaro Rumah Sakit Internasional Bintaro terletak di tengah kawasan terpadu Bintaro Jaya, Tangerang dan dibangun diatas

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan adalah sumber daya manusia nya. Keberhasilan perusahaan diukur oleh kemampuan perusahaan mencapai sasaran

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat

BAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut: BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Dari hasil evaluasi strategi perusahaan, analisis lingkungan internal perusahaan dan analisis lingkungan eksternal yang ada dalam industri farmasi Indonesia, maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia teknologi dan informasi berkembang sangat pesat. Pesatnya perkembangan yang semakin global ini juga menyebabkan dunia usaha mencoba mengikuti setiap

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah

BAB 1 PENDAHULUAN. berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan manusia dalam berkomunikasi, bertukar informasi, dan bertransaksi bisnis. Sebagian besar orang telah mengerti

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya

I. PENDAHULUAN. Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia yang berada di daerah tropis merupakan negara yang kaya akan jenis tanaman termasuk tanaman obat. Tanaman obat yang telah diketahui memiliki khasiat adalah

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH

Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Penyusunan Rencana dan Strategi Pemasaran DOSEN : DIANA MA RIFAH Pemasaran dan Nilai Pelanggan Inti dari pemasaran adalah memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen Sasaran dari setiap bisnis adalah menghantarkan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan

BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN. bermotor. Produk-produk yang dihasilkan dipasarkan BAB 3 GAMBARAN SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Perusahaan perorangan Speed Power Racing adalah perusahaan yang bergerak dalam industri pembuatan spare parts (perlengkapan) kendaraan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia. Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia. Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum 1.1.1. Latar Belakang Industri Farmasi Di Indonesia Industri farmasi merupakan industri yang berbasis riset di mana produknya diatur secara ketat baik pada tingkat

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Manajemen Manajemen merupakan proses pengkoordinasian kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga pekerjaan tersebut terselesaikan secara efisien

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA JATISATYA BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. SURYAPRABHA JATISATYA merupakan suatu perusahaan swasta yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. PT. SURYAPRABHA

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. JALA ANUGERAH SEJATImerupakan perusahaan jasa angkutan yang dibentuk sesuai dengan Akte Notaris Rohana Frieta, SH No. 5, di Jakarta. Manajemen

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah

I. PENDAHULUAN. Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manajemen rantai pasok menurut Simchy-Levi dan Kaminsky (2003) adalah sebuah pendekatan yang digunakan secara efisien dalam mengintegrasikan pemasok, pabrik, gudang, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini, persaingan usaha semakin kompetitif dan kreatif. Untuk dapat bertahan dalam persaingan usaha yang ketat, pihak manajemen dalam

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum dan Sejarah Perusahaan Pendirian Klinik Kharisma Citra Medika pada awalnya dikarenakan adanya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus 80 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Banjar KencanaSakti, berkedudukan di Banjarmasin, memiliki anggaran dasar yang dimuat dalam akta tanggal delapan April seribu sembilanratus

Lebih terperinci

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya

BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya BAB IV Rencana Implementasi & Kebutuhan Sumber Daya 4.1. Rencana Implementasi Setelah rancangan sistem manajemen kinerja dibuat berikut dengan program strategis agar tolok ukur yang telah ditetapkan dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan dalam bidang usaha logistik baik di dunia maupun di Indonesia sudah semakin ketat. Saat ini dapat dikatakan bahwa industri logistik sudah menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1. Penyajian Data 4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Fajar Lestari Abadi Surabaya adalah perusahaan yang bergerak di bidang usaha distribusi consumer goods, khususnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 55 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dilakukan penulis adalah peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan dan

Lebih terperinci

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP

BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. EP beroperasi secara komersial pada 8 Oktober 1996, dengan NPWP 01.345.276.8-091.000 dan PKP 23/02/1996. Perusahaan ini bergerak dibidang

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Universitas Sumatera Utara Proses pembagian tugas pada lantai produksi dibagi menjadi 17 bagian, yaitu: 1. Direktur a. Merencanakan arah, strategi, dan kebijakan perusahaan dalam rangka mencapai

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku,

BAB I PENDAHULUAN. logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. HM Sampoerna dalam perkembangan operasional hariannya mengalami banyak kesulitan. Salah satu departemen yang mengalaminya adalah departemen logistik yang pekerjaan

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto

BAB I PENDAHULUAN. PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT Kalbe Farma Tbk yang beralamat di Gedung Kalbe Jl. Let. Jend. Suprapto Kav. 4 Cempaka Putih Jakarta Pusat Didirikan pada tahun 1966. PT Kalbe Farma Tbk.

Lebih terperinci

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan

Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Rencana Pengembangan Strategi Perusahaan Untuk Meningkatkan Kualitas Perusahaan Nyoman Ayu Nila Dewi STMIK STIKOM BALI

Lebih terperinci

Enterprise Resource Planning (ERP)

Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) ERP adalah sebuah system informasi perusahaan yang dirancang untuk mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk proses bisnis lengkap.

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Dunia kita membutuhkan konsumsi energi yang semakin meningkat untuk sumber daya ekonomi kita. Sumber dominan energi dunia berasal dari pasokan

Lebih terperinci

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS

BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 65 BAB V ANALISA SWOT, PEMASARAN, DAN LINGKUNGAN BISNIS 5.1. Analisa SWOT 5.1.1. Strength (Kekuatan) - Mempunyai ragam variasi kegunaan yang tinggi (masak, membuat roti, minum, mengobati penyakit autisme,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Untuk mengatasi hal tersebut suatu perusahaan dituntut untuk lebih

BAB I PENDAHULUAN. kompetitif. Untuk mengatasi hal tersebut suatu perusahaan dituntut untuk lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis pada masa sekarang ini terus mengalami perkembangan yang begitu pesat, hal ini dikarenakan persaingan usaha yang semakin kompetitif. Untuk mengatasi

Lebih terperinci

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

Lebih terperinci

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK.

KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. KODE ETIK PT DUTA INTIDAYA, TBK. PENDAHULUAN Tata kelola perusahaan yang baik merupakan suatu persyaratan dalam pengembangan global dari kegiatan usaha perusahaan dan peningkatan citra perusahaan. PT Duta

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA

STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Tugas 4 STRUKTUR ORGANISASI SEDERHANA DAN DESKRIPSI TUGASNYA Berikut ini adalah salah satu contoh struktur organisasi. Organisasi Lini adalah bentuk

Lebih terperinci

BAB 2. PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor. Centre Jl. Mangga Dua Raya Blok B no. 5 Jakarta Utara.

BAB 2. PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor. Centre Jl. Mangga Dua Raya Blok B no. 5 Jakarta Utara. BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor produk Cina dengan merk KTM. PT Asean Motor International didirikan oleh Rachman

Lebih terperinci

BAB II. PROFIL PT.WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL,Tbk. A. Sejarah PT. Wicaksana Overseas International, Tbk

BAB II. PROFIL PT.WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL,Tbk. A. Sejarah PT. Wicaksana Overseas International, Tbk BAB II PROFIL PT.WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL,Tbk A. Sejarah PT. Wicaksana Overseas International, Tbk Perusahaan memulai usaha distribusi dengan mendirikan PT. Djangkar Djati di Medan, Sumatera Utara

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV

BAB III OBJEK PENELITIAN. pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan ini awalnya adalah NV BAB III OBJEK PENELITIAN III.1 Objek Penelitian III.1.1 Sejarah Singkat PT KF adalah perusahaan industri farmasi pertama di Indonesia yang didirikan pada pemerintahan Hindia Belanda tahun1817. Nama perusahaan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI

BAB II DESKRIPSI INDUSTRI BAB II DESKRIPSI INDUSTRI 1.1. Sejarah Industri Farmasi Sejarah industri farmasi di Indonesia diawali dengan berdirinya pabrik farmasi pertama yang didirikan di Hindia Timur pada tahun 1817, yaitu NV.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini perusahaan dituntut untuk dapat menghadapi persaingan yang kompleks, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Persaingan antar perusahaan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perusahaan Terbatas Amico mulai didirikan tahun 2000 oleh Bapak Krisman. Pada awal berdiri, perusahaan bergerak sebagai distributor produk

Lebih terperinci