BAB I PENDAHULUAN. logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku,
|
|
- Handoko Lesmana
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. HM Sampoerna dalam perkembangan operasional hariannya mengalami banyak kesulitan. Salah satu departemen yang mengalaminya adalah departemen logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku, distribusi bahan baku, data produksi. Data-data tersebut terkumpul pada akhir jam kerja, sehingga menyulitkan. Ini dilakukan dengan manual, sehingga bisa dibayangkan sulitnya jika data-data tersebut terdiridari ribuan data dan memerlukan proses yang lama. Masalah tersebut mendorong PT. HM Sampoerna untuk membangun Teknologi Informasi, yang dimulai pada tahun Rumusan Masalah Menjelaskan sejarah singkat (profil) PT HM Sampoerna? Bagaimana informasi aliran material di PT HM Sampoerna? Bagaimana informasi aliran produk di PT HM Sampoerna? 1.3 Manfaat Penulisan Mengetahui sejarah singkat (profil) PT HM Sampoerna Mengetahui bagaimana informasi aliran material di PT HM Sampoerna Mengetahui bagaimana informasi aliran produk di PT HM Sampoerna 1
2 1.4 Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk melihat bagaimana penerapan SCM dalam suatu perusahaan. Selain itu penulisan makalah ini juga akan dijadikan sebagai slah satu aspek penilaian untuk ujian akhir semester. Dan juga untuk melatih kemampuan mahasiswa dalam menyusun sebuah makalah. 2
3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Supply Chain Management Supply chain adalah sebuah sistem yang melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut. Supply Chain Management (SCM) adalah kegiatan yang melibatkan koordinasi pengelolaan bahan baku/material, informasi bisnis dan arus keuangan dalam hubungan bisnis antar organisasi/perusahaan yang berpartisipasi. SCM diartikan juga sebagai seluruh jenis kegiatan pengolahan komoditas dasar hingga penjualan produk akhir kepada konsumen untuk kemudian dilakukan proses daur ulang bagi produk yang sudah dipakai, sehingga SCM disini bersifat siklus yang berjalan terus-menerus seiring dengan proses bisnis suatu perusahaan. Pengelolaan yang efektif atas integrasi antar pemain dalam rantai pasokan, perencanaan dan pengendalian yang baik atas kegiatan pengadaan pasokan, efisiensi aliran pasokan hingga sampai ke titik konsumsi akhir. Atau dapat di sebut juga perancangan, desain, dan kontrol arus material dan informasi sepanjang rantai pasokan dengan tujuan kepuasan konsumen sekarang dan dimasa depan. Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. 3
4 Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, sertu perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. Ada beberapa IT yang digunakan dalam SCM, diantaranya Enterprice Resource Planning (ERP). Inter Organizations Information System (IOIS). Electronic Data Interchange (EDI) Virtual Enterprice (VE). E-Commerce. 2.2 Tujuan Utama Supply Chain Management Penyerahan / pengiriman produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen. Mengurangi biaya. Meningkatkan segala hasil dari seluruh supply chain (bukan hanya satu perusahaan). Mengurangi waktu. Memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi. 4
5 2.3 Manfaat Supply Chain Management Kepuasan pelanggan Meningkatkan profit Menurunnya biaya Pemanfaatan asset semakin tinggi Perusahaan semakin besar 5
6 BAB III PEMBAHASAN 3.1 Sejarah Singkat (profil) PT HM Sampoerna PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. ( Sampoerna ) merupakan salah satu produsen rokok terkemuka di Indonesia. Kami memproduksi sejumlah merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek (sebelumnya disebut Sampoerna A Hijau), A Mild, serta Raja Kretek yang legendaris Dji Sam Soe. Kami adalah afiliasi dari PT Philip Morris Indonesia dan bagian dari Philip Morris International, produsen rokok terkemuka di dunia. Misi kami adalah menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini kami lakukan dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. Kami bangga atas reputasi yang kami raih dalam hal kualitas, inovasi dan keunggulan. Pada tahun 2010, Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 29,1% di pasar rokok Indonesia, berdasarkan hasil AC Nielsen Retail Audit-Indonesia Expanded. Pada akhir 2010, jumlah karyawan Sampoerna dan anak perusahaan mencapai sekitar orang. Sampoerna mengoperasikan enam pabrik rokok di Indonesia dan Sampoerna menjual dan mendistribusikan rokok melalui 59 kantor penjualan di seluruh Indonesia. 6
7 3.2 Informasi Aliran Material Petani Tembakau PT. HM Sampoerna Gambar 1. Aliran Material PT HM Sampoerna Aliran material Aliran keuangan Aliran informasi Aliran material dari petani langsung ke PT HM Sampoerna tanpa melalui tengkulak. Puluhan ribu petani tembakau HMS semuanya sudah dikelola dengan bantuan TI, yakni sistem berbasis bar code. Di bar code ini mengandung informasi dari petani berupa nama petani, luas petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan sebagainya. Pada sistem informasi aliran material ini hanya terjadi satu arah, dikarenakan perkebunan merupakan milik perusaan. Berapapun hasil panen akan ditampung sepenuhnya oleh perusahaan, jadi para petani tidak menerima inormasi apapun dari pihak perusahaan seperti jumlah pesanan tembakau dan sebagainya. Ketika panen, tembakau (yang dibungkus) sudah bisa dikirim dengan bar code. Dengan begitu, di tempat penampungan yakni di Lombok dan Madura hasil panen tadi sudah bisa langsung dipindai (scan), sehingga tidak perlu ada petugas yang mencatat lagi. Selanjutnya inormasi hasil scan barcode akan diberitaukan kepada para petani. Sistem barcoding telah diterapkan pula dalam kegiatan pembelian material dan proses di gudang. Sistem barcoding digunakan karena grade daun tembakau yang dihasilkan para petani berbeda-beda. Saat ini, HMS mengonsumsi ribu ton 7
8 tembakau kering per tahun. Sedangkan untuk luas lahan total yang dipakai oleh para petani tembakau yang memasok panennya buat HMS tidak diketahui secara pasti. Sebagai gambaran, per hektare kebun tembakau bisa berproduksi ton. Sesuai dengan prosesnya, daun tembakau yang dipanen akan disimpan di gudang selama bulan supaya mengalami proses fermentasi alami. 3.3 Informasi Aliran Produk PT. HM Sampoerna PT. Panamas Agen (Wholesaler) Konsumen Pengencer (Retail Outlet) Gambar 2. Aliran Produk PT HM Sampoerna Aliran material Aliran keuangan Aliran informasi Strategi distribusi yang digunakan oleh Sampoerna dalam mendistribusikan rokoknya menggunakan distributor tunggal, yaitu melalui PT Panamas. Sedangkan dalam tingkatan saluran distribusi, PT HM Sampoerna menggunakan saluran distribusi tiga tingkat, dimana distributor tunggalnya yaitu PT Panamas menyalurkannya ke dua perantara lain yaitu agen dan pengecer yang didistribusikan ke semua wilayah di Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah maupun pedesaan. 8
9 PT Panamas merupakan suatu unit marketing yang memasarkan produkproduk rokok yang dihasilkan oleh PT Sampoerna. PT Panamas memiliki beberapa divisi, salah satunya adalah divisi distribusi yaitu divisi yang bertugas untuk mendistribusikan rokok kepada para direct selling (outlet). Untuk itu diperlukan suatu aplikasi yang dapat memberikan kecepatan dan kemudahan pengadministrasian data yang berkaitan dengan pendistribusian rokok. PT Panamas menerima infomasi dari PT HM Sampoerna berupa berapa banyak jumlah produk rokok yang telah dikirim ke Panamas selaku distributor tunggal PT HM Sampoerna dan kapan batas tanggal pembayaran akan produk tersebut. Dan ketika rokok tersebut telah diterima oleh PT Panamas, pihak mereka juga akan mengirim informasi berupa pemberitahuan bahwasanya rokok yang dikirim dari PT HM Sampoerna telah sampai. Aplikasi pendistribusian rokok pada berbasis web di PT Panamas merupakan suatu aplikasi pengolah data distribusi rokok. Dengan adanya aplikasi ini, dapat dengan mudah untuk mengetahui daerah mana saja yang potensial dalam artian memiliki persebaran yang baik, mempertimbangkan prestasi dari sales, mengetahui jenis rokok yang memiliki potensi bagus pada distrik tertentu. Aplikasi ini dibuat berdasarkan suatu analisa dan desain dengan metode terstuktur (waterfall). Proses implementasi sistem dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP Triad 2.11, MySQL Front sebagai Editor MySQL, Macromedia Dreamweaver sebagai editor HTML. Setelah produk rokok diterima oleh PT Panamas, kemudian PT Panamas akan melanjutkan pendistribusian kepada para agen yang ada di seluruh Nusantara. 9
10 Daerah pemasaran untuk produk-produk PT. HM Sampoerna Tbk dibagi menjadi 5 regional, yaitu 1. Regional Jawa I dengan pusat dikota bandung, meliputi 7 cabang yaitu Bandung, Sukabumi, Tasikmalaya, Cirebon, Purwokerto, Semarang, Yogyakarta. 2. Regional Jawa II dengan pusat di kota Surabaya, meliputi 8 cabang yaitu Surabaya, Madiun, Pamekasan, Malang, Jember, Denpasar, Banjarmasin dan Samarinda. 3. Regional Medan dengan pusat di kota Medan, meliputi 6 cabang, yaitu Banda Aceh, Loukseumawe, Medan, Padang Sidempun, Padang dan Pekanbaru. 4. Regional Jakarta dengan pusat di kota Jakarta, meliputi 10 cabang, yaitu Jakarta I, Jakarta II, Jakarta III, Jakarta IV, Serang, Jambi, Palembang, Bengkulu, Lampung dan Pontianak. 5. Regional Indonesia Timur dengan pusat kota Ujung Pandang, meliputi 3 cabang, yaitu Ujung Pandang, Manado, Ambon. Seperti halnya pendistribusian pertama PT Panamas memberikan informasi kepada para agen yang tertera di atas berupa jadwal pengiriman dan tanggal jatuh tempo pembayaran. Dan ketika produk suda diterima oleh para agen, mereka juga akan memberikan informasi berupa pemberitahuan bahwasanya produk yang dikirim telah diterima oleh agen. Tonggak utama PT. HM Sampoerna Tbk adalah jaringan distribusinya yang dapat dibanggakan karena memperkerjakan lebih dari 3000 orang yang ditunjang dengan fasilitas lebih dari 600 van dan lebih dari 1500 sepeda motor yang beroperasi diseluruh Nusantara melalui 34 cabang utama dan 84 cabang pembantu. 10
11 Kemudian para agen akan akan mendistribusikan produk rokok tersebut kepada para sub agen yang telah ditentukan. Para sub agen memberikan informasi kepada agen berupa rokok merk apa saja yang mereka perlukan dan berapa jumlah pemesanan. Setelah itu agen akan langsung mengirimkan produk yang dipesan oleh sub agen. Ketika pesanan telah diterima, sub agen akan langsung melakukan pembayaran. Selanjutnya sub agen akan mendistribusikan rokok kepada para pengencer yang berupa warung-warung dan kios-kios yang ada. Para pemilik warung dan kios memberikan informasi kepada sub agen berupa rokok apa saja yang mereka inginkan dan jumlah pemesanan, sekaligus diikuti dengan proses pembayaran. Kemudian para pengencer akan menjual rokok langsung kepada konsumen. Biasanya informasi yang diperoleh pemilik warung dan kios dari para konsumen adalah berupa rokok merk apa yang paling disukai konsumen. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya rokok yang laku terjual, semakin banyak rokok laku maka tingkat kesukaan konsumen akan rokok tersebut secara otomatis akan tinggi. Atau dengan kata lain satu rokok dengan merk tertentu yang paling banyak laku adalah rokok yang paling disukai konsumen. 11
12 BAB IV PENUTUP Kesimpulan Aliran material dari petani langsung ke PT HM Sampoerna tanpa melalui tengkulak. Puluhan ribu petani tembakau HMS semuanya sudah dikelola dengan bantuan TI, yakni sistem berbasis bar code. Di bar code ini mengandung informasi dari petani berupa nama petani, luas petaknya, jenis tembakau dan varietasnya, dan sebagainya. Pada sistem informasi aliran material ini hanya terjadi satu arah, dikarenakan perkebunan merupakan milik perusaan. Strategi distribusi yang digunakan oleh Sampoerna dalam mendistribusikan rokoknya menggunakan distributor tunggal, yaitu melalui PT Panamas. Sedangkan dalam tingkatan saluran distribusi, PT HM Sampoerna menggunakan saluran distribusi tiga tingkat, dimana distributor tunggalnya yaitu PT Panamas menyalurkannya ke dua perantara lain yaitu agen dan pengecer yang didistribusikan ke semua wilayah di Indonesia, bahkan sampai ke daerah-daerah maupun pedesaan. 12
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Pengelolaan Rantai Pasokan
Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I Pengelolaan Rantai Pasokan 1 Rantai Pasok(Supply Chain) Suatu konsep atau mekanisme untuk meningkatkan produktivitas total perusahaan dalam rantai suplai melalui optimalisasi
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran Internet
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 3 KSI LANJUT Supply Chain Management (SCM) Pemahaman dan Fungsi Dasar SCM. Karakter Sistem SCM. Arsitektur Pengembangan dan Tantangan SCM. Peran
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORETIS. pemasaran (yang sering disebut dengan istilah saluran distribusi). Saluran
BAB II KERANGKA TEORETIS 2.1. Teori Tentang Distribusi 2.1.1. Pengertian Distribusi Kebanyakan produsen bekerja sama dengan perantara pemasaran untuk menyalurkan produk-produk mereka ke pasar. Mereka membantu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, kebutuhan manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat diperlukan untuk
Lebih terperinciMANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA
MANAJEMEN RANTAI PASOKAN Suhada, ST, MBA MATERI Supply Chain Supply Chain Management ERP MODULES (POSISI SCM, CRM) ERP Modules (Posisi SCM, CRM) SUPPLY CHAIN Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciIndeks Harga Konsumen di 66 Kota (2007=100),
Umum Banda Aceh 216,59 246,43 278,90 295,67 112,07 139,01 172,41 190,86 109,37 115,47 119,06 124,90 127,19 Lhokseumawe 217,73 242,90 273,06 295,55 111,38 124,28 143,10 154,71 108,33 116,24 121,61 130,52
Lebih terperinciPembahasan Materi #1
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Istilah Definisi SCM Ruang Lingkup SCM Model Umum SCM Dasar Pemikiran SCM Tingkat Kepentingan SCM Teknik Penerapan SCM Efektifitas SCM Keuntungan SCM 6623
Lebih terperinciKONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.
KONSEP SI LANJUT WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI. PERTEMUAN 4 KSI LANJUT SCM dan IT dalam SCM Peran Teknologi Informasi dalam Suatu SCM. Pentingnya Informasi dalam SCM. Penggunaan Informasi dalam Suatu SCM.
Lebih terperinciJulian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ.
Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ http://adamjulian.web.unej.ac.id/ A. Supply Chain Proses distribusi produk Tujuan untuk menciptakan produk yang tepat harga, tepat kuantitas, tepat kualitas, tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiga tahapan utama dalam manajemen operasi adalah pengaturan input, proses dan output. Manajemen operasi dapat di terapkan pada perusahan manufaktur maupun jasa.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dilihat dari semakin banyaknya pengguna teknologi informasi dalam kegiatan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, teknologi informasi mengalami peningkatan pesat yang dapat dilihat dari semakin banyaknya pengguna teknologi informasi dalam kegiatan bisnis atau industri.
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)
ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciMUSLIKAH SUCIATI B
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI PADA PT. SAMPOERNA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Diakuisisi di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPENDAHULUAN. semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini semakin berkembangnya jumlah permintaan produk pangan, semakin berkembangnya zaman, maka semakin tinggi pula tingkat inovasi perusahaan untuk memproduksi pangan
Lebih terperinciSCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business Supply Chain Management Pengertian supply adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak. perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang PT. Coca-Cola Bottling Indonesia Medan merupakan salah satu anak perusahaan dari The Coca-Cola Company yang bergerak dalam bidang pembotolan dan pendstribusian minuman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Jumlah Tenaga Kerja Penduduk Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2014)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia dikenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Seperti yang terdapat pada Gambar 1.1, dari 110.804.042
Lebih terperinciMANAJEMEN OPERASIONAL. BAB VI Supply Chain
MANAJEMEN OPERASIONAL BAB VI Supply Chain Pengertian Supply Chain Supply chain adalah jaringan perusahaan yang bekerja sama untuk menciptakan dan mengantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN
RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan Perjalanan sejarah PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (PT. H.M. Sampoerna Tbk) berawal dari tahun 1913 ketika imigran dari Surabaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang, banyak perusahaan mengalami perkembangan dalam dunia bisnisnya dan berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dengan memanfaatkan kecanggihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. investasi lebih dalam teknologi informasi terutama dalam Supply Chain mereka.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan bisnis saat ini sangatlah ketat, baik dalam pasar lokal maupun pasar global. Setiap perusahaan harus melakukan peningkatan kualitas produk, kecepatan respon
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1. Supply Chain Management Pembahasan yang berkaitan tentang Supply Chain Management sudah banyak diangkat dalam penulisan penulisan sebelumnya. Menurut Fortune Megazine (artikel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah produk akan sampai ketangan pemakai akhir setelah setidaknya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah produk akan sampai ketangan pemakai akhir setelah setidaknya melalui beberapa proses dari pencarian bahan baku, proses produksi, dan proses distribusi atau
Lebih terperinciEnterprise Resource Planning
MODUL PERKULIAHAN Enterprise Resource Planning Supply Chain Management and Customer Relationship Management Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Sistem Informasi Sistem Informasi 04 MK18046
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara perusahaan semakin ketat. Kondisi demikian menuntut perusahaan untuk selalu mengembangkan strategi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MANAJEMEN RANTAI PASOK/ SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM DISTRIBUSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN MANAJEMEN RANTAI PASOK/ SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (Studi Kasus PT. Jumbo Power International Cabang Solo) Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan Pendahuluan Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan gaya hidup yang terjadi pada masyarakat Indonesia khususnya di daerah perkotaan belakangan ini memberikan dampak perubahan selera dan persepsi konsumen. Laju
Lebih terperinciDwi Hartanto, S,.Kom 03/04/2012. E Commerce Pertemuan 4 1
1.Pengertian E Market Place 2.Pertimbangan Bergabung g ke dalam E Market Place Suatu lokasi diinternet, di mana suatu perusahaan dapat memperoleh atau memberikan informasi, mulai transaksi pekerjaan, atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Logistik bukanlah hal yang baru di dunia industri. Sepanjang sejarah logistik sudah digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kebutuhan manusia dan mengirimkannya ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya teknologi informasi (TI), kini internet bukan lagi sesuatu yang dianggap baru dan mahal. saat ini internet sudah menjadi kebutuhan vital sama
Lebih terperinciLIST PENGADILAN TINGGI YANG SUDAH KIRIM SOSIALISASI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 14:10)
1 PT Banda Aceh - tgl 26 Januari 2017 via ) 2 PT Medan (Lengkap) 3 PT Padang (Lengkap) 4 PT Pekanbaru 5 PT Jambi - 6 PT Palembang (Lengkap) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT Bangka Belitung 8 PT Bengkulu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Supply Chain Management (SCM) merupakan bagian penting dalam industri manufaktur. Dalam industri manufaktur, SCM memiliki kegiatan-kegiatan utama yaitu, merancang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Supply chain adalah jaringan entitas-entitas yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Entitas yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memungkinkan munculnya perusahaan untuk membuka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. target tersebut. Untuk menghasilkan Supply Chain yang efektif dan efisien
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah PT. Lokatex Pekalongan merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi kain yaitu kain grey printing, kain putih, kain sprey, sarung bantal dan sarung palekat.
Lebih terperinciPeran Saluran Pemasaran
MENGELOLA SALURAN PEMASARAN M a n a j e m e n P e m a s a r a n bab 16 1 Peran Saluran Pemasaran Keputusan perusahaan mengenai saluran distribusi akan langsung mempengaruhi setiap keputusan pemasaran yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 milimeter (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 milimeter yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penghasil tembakau terbanyak di dunia setelah Cina, Brazil, India, Amerika
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara penghasil tembakau terbesar didunia. Berdasarkan data tahun 2004, Indonesia merupakan negara ke-6 penghasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi 1.1.1 PT. Gudang Garam Tbk. PT Gudang Garam Tbk yang selanjutnya disebut Gudang Garam adalah sebuah perusahaan rokok populer asal Indonesia. Perusahaan ini didirikan
Lebih terperinciMendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis
Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis utama: penjualan dan pemasaran, manufaktur dan produksi,
Lebih terperinciB. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM
A. Pemahaman CRM CRM merupakan sebuah pendekatan baru dalam mengelola hubungan korporasi dan pelanggan pada level bisnis sehingga dapat memaksimumkan komunikasi, pemasaran melalui pengelolaan berbagai
Lebih terperinci1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam pendahuluan ini akan dijelaskan mengenai latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup penelitian, serta manfaat penelitian yang dapat diperoleh. 1.1 Latar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciPENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo
PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK Zulyanto Ariwibowo 11209855 Latar Belakang Bersamaan dengan berkembangnya peradaban, ilmu pengetahuan dan kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini, dimana persaingan dalam dunia industri semakin kompetitif. Menuntut perusahaan untuk mampu menyusun sebuah strategi yang
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 31 JANUARI 2017 JAM 16:00 WIB FIX)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap tgl 31 Januari 2017 via ) tgl 31 Januari 2017 via ) 7 PT
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 06/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JANUARI 2011 INFLASI 0,89 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,89 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Marketing Mix Kotler (Jilid 1, 2005: 17) menjelaskan bahwa bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk terus-menerus mencapai tujuan pemasarannya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa ataupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Tanpa adanya persediaan, pengusaha akan dihadapkan pada resiko
Lebih terperinciDaftar Pertanyaan. Mengenai Aktivitas Penjualan. No Daftar Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan
Daftar Pertanyaan Mengenai Aktivitas Penjualan No Daftar Pertanyaan Ya Tidak Penjelasan 1 Apakah fungsi penjualan dilakukan oleh bagian penjualan? 2 Apakah bagian penjualan tersebut dibagi lagi kedalam
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN UMUM
BAB III TINJAUAN UMUM Dalam penyusunan skripsi ini yang menjadi obyek penelitian adalah sebuah perusahaan dagang yang bergerak di bidang perdagangan telepon seluler. Dalam pengumpulan data untuk penulisan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA
88 BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM BASISDATA 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Dinamika Indonusa Prima berdiri pada tanggal 9 Desember 1974. Pada awal berdirinya, perusahaan ini bernama
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 39/07/Th. XIV, 1 Juli 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI JUNI 2011 INFLASI 0,55 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,55 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinciTUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN
TUGAS AKHIR ANALISA BULLWHIP EFFECT DENGAN PENDEKATAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT. MONDRIAN KLATEN Diajukan Guna Memenuhi dan Melengkapi Syarat Gelar Sarjana Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN BPS PROVINSI PUSAT STATISTIK PAPUA BARAT No. 05/02/91 Th. VII, 01 Februari 2013 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada bulan 2013 Provinsi Papua Barat mengalami deflasi
Lebih terperinciKONSEP SISTEM INFORMASI
CROSS FUNCTIONAL MANAGEMENTS Materi Bahasan Pertemuan 6 Konsep Dasar CRM Contoh Aliran Informasi CRM Konsep Dasar SCM Contoh Aliran Informasi SCM 1 CRM Customer Relationship Management Konsep Dasar CRM
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Profil Perusahaan PT. Muncul Anugerah Sakti merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang distribusi. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2004 yang merupakan anak
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI INFLASI KOTA PONTIANAK BULAN JUNI 2011 SEBESAR 0,80 PERSEN No. 32/07/61/Th. XIV, 1 Juli 2011 Pada bulan Juni 2011 Di Kota Pontianak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembangunan yang mantap sesuai dengan tujuan dan harapan harapan awal dengan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proyek Konstruksi Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang bersifat khusus untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang dibatasi oleh waktu, dan sumber daya yang terbatas (Ilmu
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN BPS PROVINSI PUSAT STATISTIK PAPUA BARAT No. 44/11/91 Th. VII, 01 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada bulan Provinsi Papua Barat mengalami deflasi gabungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. HM. Sampoerna,Tbk. di masa yang akan datang akan tetap fokus pada bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu Dji Sam Soe dan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk memuaskan kebutuhan konsumen atau pelanggannya akan barang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari sistem informasi. Informasi merupakan bagian integral dari proses yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ketersediaan informasi bisnis tepat waktu, akurat dan mencukupi adalah inti dari sistem informasi. Informasi merupakan bagian integral dari proses yang membuat
Lebih terperinciPoliteknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi informasi yang kini banyak digunakan oleh kalangan masyarakat adalah internet. Internet yaitu komunikasi jaringan komunikasi global yang menghubungkan seluruh
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 1 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Belum Lengkap - 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka Belitung Belum Lengkap - - 8 PT Bengkulu Belum
Lebih terperinciBAB IV GAMBARA UMUM PERUSAHAAN. ORIFLAME adalah suatu perusahaan yang telah beroperasi di 60 negara
BAB IV GAMBARA UMUM PERUSAHAAN 1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ORIFLAME adalah suatu perusahaan yang telah beroperasi di 60 negara diseluruh dunia yang telah berdiri pada tahun 1967, dengan 3000 karyawan
Lebih terperinciLAMPIRAN. Tabel 3.1 Tabel isi wawancara. menggunakan perhitungan manual memang waktu yang diperlukan
L1 LAMPIRAN 1. Tabel Wawancara Tabel 3.1 Tabel isi wawancara No Pertanyaan Jawaban 1. Apakah menurut Bapak proses Tergantung dari banyaknya order perencanaan produksi pada PT. yang masuk serta batas waktu
Lebih terperinciTUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT disusun oleh : NANANG PURNOMO 11.21.0616 S1 TI-TRANSFER JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mutu lebih baik, dan lebih cepat untuk memperolehnya (cheaper, better and
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, distribusi dan logistik telah memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan perdagangan dunia. Terlebih lagi persaingan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
63 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Perusahaan PT ARTA BOGA CEMERLANG berdiri pada tahun 1985 dan merupakan distributor tunggal yang mendistribusikan produk dari sejumlah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT
BADAN BPS PROVINSI PUSAT STATISTIK PAPUA BARAT No. 24/06/91 Th. VII, 03 Juni PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI PROVINSI PAPUA BARAT Pada bulan Provinsi Papua Barat mengalami inflasi gabungan sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tidak dapat lepas dari persoalan transportasi, baik untuk pengadaan bahan baku ataupun dalam mengalokasikan barang jadinya. Salah satu metode yang
Lebih terperinciPembahasan Materi #5
1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Latar Belakang Kunci Sukses SCM Manajemen Logistik Fungsi dan Kegunaan Pengendalian Logistik Konvensional dan Logistik Mengelola Jaringan SC Strategi Proses
Lebih terperinciPENGELOLAAN RANTAI PASOK SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) HORTIKULTURA
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) HORTIKULTURA Prof.Ir. Sumeru Ashari, M.Agr.Sc, PhD FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG Surabaya, 13-14 Nopember 2007 PENGERTIAN 1. SC: adalah sebuah sistem yang
Lebih terperinciBAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap pembentukan klaster industri kecil tekstil dan produk tekstil pada Bab IV. Pada bagian ini akan dilakukan analisis terhadap model
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komoditas pangan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa termasuk Indonesia. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar (228.523.300
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI MEI 2011 INFLASI 0,12 PERSEN Pada bulan Mei 2011 terjadi inflasi sebesar 0,12 persen dengan Indeks Harga
Lebih terperinciOleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom. Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Keunggulan Kompetitif
Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom Edi Sugiarto, M.Kom - Supply Chain Management dan Supply Chain Management pada hakekatnya adalah jaringan organisasi yang menyangkut hubungan ke hulu (upstream) dan ke
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Industri Jasa 2.1.1 Definisi Perkembangan industri jasa semakin hari semakin pesat, hal ini untuk mendukung pertumbuhan industri lainnya yang membutuhkan jasa dalam operasionalnya.
Lebih terperinciPENYAMPAIAN LAPORAN HASIL SOSIALISASI SIWAS DARI PENGADILAN TINGGI ( PER TANGGAL 16 FEBRUARI 2017)
1 PT Banda Aceh Lengkap 2 PT Medan Lengkap 3 PT Padang Lengkap 4 PT Pekanbaru Lengkap Notulen dikirim tanggal 2 Februari 2017 jam 16:58 WIB 5 PT Jambi Belum Lengkap - 6 PT Palembang Lengkap 7 PT Bangka
Lebih terperinciBAB 2. PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor. Centre Jl. Mangga Dua Raya Blok B no. 5 Jakarta Utara.
BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor produk Cina dengan merk KTM. PT Asean Motor International didirikan oleh Rachman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. fleksibilitas dalam supply chain mereka. Pada prinsipnya manajemen supply chain adalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kompetisi bisnis, diperlukan kemampuan untuk mengakomodasikan ketidakpastian internal maupun eksternal dalam mengambil keputusan. Ketidakpastian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PT. Semen Gresik (Persero). Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri semen, dengan kapasitas total produksi kurang lebih 9 juta ton pertahun. Semen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan Dengan semakin berkembangnya tingkat perekonomian di Indonesia, maka semakin banyak pula jumlah rumah tinggal, gedung, bangunan perkantoran, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan perusahaan dengan baik adalah dengan cara meningkatkan. penjualan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dengan semakin pesatnya persaingan antar perusahaan maka semakin besar tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan untuk mengembangkan perusahaannya. Salah
Lebih terperinciPERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI
PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI Marta Dinata 1, Leon Andretti Abdillah 2, Evi Yulianingsih 3 Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Jalan
Lebih terperinciguna memenuhi kebutuhan furniture di Indonesia.
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Riwayat Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Amerindo Sentosa adalah sebuah perusahaan berkembang yang bergerak di bidang industri springbed, dimana keberadaanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia bisnis yang cepat dan kompleks sebagai akibat dari gelombang globalisasi menuntut para pelaku usaha atau perusahaan untuk lebih responsif dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Bentuk, Bidang, dan Perkembangan Usaha 1.1.1 Bentuk Usaha PT. Muna Artha Sejahtera merupakan sebuah perusahaan swasta yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dan bergerak dalam bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis dan industri saat sekarang ini semakin ketat dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin meningkat serta sangat cerdas dalam memilih produk
Lebih terperinciCopyright Rani Rumita
Strategi Distribusi Topik yang Dibahas Bagaimana sifat saluran pemasaran dan mengapa saluran pemasaran penting? Bagaimana perusahaan saluran berinteraksi dan diatur untuk melakukan pekerjaan saluran? Masalah
Lebih terperinciPemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan. Namun dengan semakin menipisnya sumber devisa migas yang secara
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah Indonesia saat ini sedang berusaha meningkatkan perolehan devisa, baik dari sektor migas maupun dari sektor non migas. Namun dengan semakin menipisnya sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini setiap perusahaan di seluruh dunia terus berupaya untuk meningkatkan kinerjanya agar lebih efisien dan efektif dengan menerapkan teknologi
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
ahk BPS PROVINSI KALIMANTAN TIMUR No. 31/05/64/Th.XIX, 2 Mei 2016 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/ DI KOTA TARAKAN BULAN APRIL 2016 0,45 PERSEN Kota Tarakan pada bulan April 2016 mengalami Inflasi sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa sekarang ini industri manufaktur telah berkembang sangat pesat. Persaingan dalam dunia industri menjadi sangat ketat. Untuk menyikapi fenomena tersebut perusahaan
Lebih terperinciPERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
BADAN PUSAT STATISTIK No. 14/03/Th. XIV, 1 Maret 2011 PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI FEBRUARI 2011 INFLASI 0,13 PERSEN Pada bulan terjadi inflasi sebesar 0,13 persen dengan Indeks Harga Konsumen
Lebih terperinci