BAB 2. PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor. Centre Jl. Mangga Dua Raya Blok B no. 5 Jakarta Utara.

Transkripsi

1 BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah dan Perkembangan PT Asean Motor International adalah salah satu main dealer sepeda motor produk Cina dengan merk KTM. PT Asean Motor International didirikan oleh Rachman Hakim pada tanggal 10 Agustus 2000 yang berlokasi di jalan H. Samanhudi No. 10 Jakarta Pusat, dengan jumlah karyawan sekitar 20 orang. Tetapi saat ini lokasi tersebut sedang dibangun ulang, sehingga kantor pusatnya dipindahkan ke Grand Boutique Centre Jl. Mangga Dua Raya Blok B no. 5 Jakarta Utara. Pada awalnya Asean Motor hanya terdapat di Jakarta saja. Seiring dengan perkembangan waktu dan untuk memperluas usaha maka cabang-cabangpun didirikan, dimulai dari Belitung, Semarang, Jambi, Lampung, Bandung, Padang, Palembang, Pekan Baru, Bengkulu, Batam, Bali, Manado, Samarinda, Cilegon, Banjarmasin, Klaten dan Cirebon. PT Asean Motor International selain memasarkan produk motor juga melayani purna jual yang berupa servis dan penjualan suku cadang asli merk KTM. Sampai saat ini PT Asean Motor International cabang Jakarta memiliki 11 showroom dan ratusan dealer. Begitu juga dengan cabang-cabang lainnya. Ada tiga proses penjualan yang diterapkan pada PT Asean Motor International yaitu: cash, TOP (Term of Payment) dan konsinyasi. Produk-produk yang ditawarkan adalah motor bebek dan motor sport, dengan tipe: Power K, Power X, Power X Disc, Power Z, Power ZR, Power Hit, Power Hit Disc, Power Axima, Power R, Power Express, Power Prima, Power Pro, Power Speed dan Power Trex.

2 7 2.2 Struktur Organisasi Gambar 2.1 Struktur Organisasi Tugas dan Wewenang 1. Kepala Cabang a. Merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan dan mengawasi program kerja serta pekerjaan marketing, finance, accounting, operasional dan service & parts. b. Mengotorisasi pembelian motor ke pusat. c. Mengotorisasi penjualan dan konsinyasi motor ke showroom dan dealer.

3 8 2. Marketing a. Membina showroom dan dealer yang sudah ada. b. Membuka jaringan (dealer) baru. c. Memberikan motor untuk display di showroom dan dealer sesuai dengan plafon. 3. Supervisor Accounting dan Operasional a. Mengarahkan dan mengawasi semua bagian dibawahnya dalam melaksanakan fungsi kerjanya masing-masing. b. Mengotorisasi pengiriman motor sesuai dengan plafon dan stok. 4. Operasional a. Mengecek data dari showroom dan dealer serta melakukan penginputan data ke komputer. b. Melakukan proses pendaftaran surat-surat kendaraan (STNK dan BPKB). 5. Distribusi dan Gudang a. Mengecek stok dan bertanggung jawab atas kelengkapan stok di gudang. b. Bertangung jawab atas pengiriman motor tepat pada waktunya. 2.3 Proses Penjualan Proses penjualan pada saat ini, divisi marketing membina pihak showroom dan dealer agar dapat memasarkan barang secara baik dan mengetahui informasi yang jelas dan tepat tentang produk yang akan dijual. Ketika terjadi permintaan motor dari konsumen, maka showroom dan dealer akan melakukan permintaan atau pemesanan ke divisi marketing. Dari proses tersebut, divisi marketing akan memproses permintaan tersebut ke divisi operasional dengan mengirimkan CO (Customer Order). Divisi

4 9 operasional akan melakukan pengecekan persediaan ke gudang untuk memastikan bahwa jumlah cukup untuk dikirim ke showroom atau dealer. Setelah persediaan telah diperiksa dan memadai, maka akan diproses kelayakan kepada kepala cabang dan accounting, dan jika persediaan kurang akan meminta motor kepada AMI pusat. Setelah proses ini selesai, maka divisi gudang akan mengirimkan motor kepada showroom atau dealer yang telah meminta pengiriman motor. Jadi dalam proses penjualan ini, dapat kita lihat bahwa tidak ada perkiraan jumlah permintaan yang akan datang. Jika persediaan kurang, maka jadwal pengiriman ke showroom dan dealer akan terlambat yang akan mengakibatkan pihak konsumen menunggu atau indent. Sehingga persediaan harus senantiasa mencukupi permintaan setiap showroom dan dealer agar setiap permintaan konsumen akan selalu terpenuhi dan tepat waktu. Oleh sebab itu, dalam sistem ini memerlukan peramalan untuk meramalkan jumlah permintaan motor dengan menggunakan data mingguan penjualan motor tipe P-Z warna blue / light blue antara bulan Januari 2006 sampai dengan Juni 2006 yang hasilnya akan digunakan divisi operasional untuk mengatur jumlah persediaan pada gudang.

5 Gambar 2.2 DAD Penjualan 10