BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1Kerangka Pikiran Perencanaan Thesis Manajemen CAR Perencanaan Riset tentang Brand CAR Tujuan Riset: 1. Alternatif strategi pengelolaan brand asuransi CAR 2. Gambaran nyata dunia industri asuransi jiwa Indonesia Estimasi Value: 1. Aplikasi-aplikasi alternatif 2. Peningkatan Brand Equity CAR Pendekatan Riset 1. Analisis TWOS: Menyusun strategi kekuatan dan kompetensi serta kesempatan yang ada pada industri asuransi jiwa. 2. Analisis 5 Forces Porter: Melihat keberadaan industri asuransi jiwa secara umum di Indonesia 3. Exploratory Research: untuk mendapatkan gambaran kekuatan brand CAR secara umum di Jakarta. 4. Brand Management: pendekatan strategi branding yang terpadu untuk meningkatkan brand equity CAR. Taktik Riset Pembuatan Kuesioner Uji Kuesioner Analisis TWOS Analisi 5 Forces Porter Analisis Branding Sampling dan Pengumpulan Data Analisis Data Pendekatan Brand Management Kesimpulan dan Rekomendasi Gambar 3.1 Kerangka Pikiran Tesis

2 Daftar Variabel Berikut adalah daftar variabel yang akan diukur: 1. Analisis Persaingan Industri Asuransi Jiwa di Indonesia Pada analisis antara pemain industri asuransi jiwa di Indonesia, beberapa faktor seperti faktor terukur atau tangibles maupun faktor tidak terukur atau intangibles. Tangible Factor : o Place : letak atau daerah penempatan kantor cabang merupakan suatu faktor penting dalam mendukung kegiatan operasional dari suatu perusahaan. Semakin tersebarnya kantor perwakilan suatu asuransi jiwa maka perusahaan asuransi tersebut akan semakin mudah menjangkau calon nasabah maupun nasabah-nasabahnya. Jumlah kantor yang tersebar di seluruh Indonesia juga dapat mengambarkan kemampuan penetrasi pasar suatu pemain asuransi jiwa. o Product : produk asuransi yang dijual CAR sangat beraneka ragam serta menarik karena bukan hanya memiliki uang pertanggungan yang tinggi dengan premi kecil, tetapi produk tersebut juga fleksibel dalam artian nasabah dapat melakukan penggantian atau konversi produk dari satu produk ke produk lain ataupun penggantian cara serta lamanya pembayaran premi dan keunggulan lainnya. Selain itu produk asuransi jiwa dapat juga tersedia bagi berbagai macam customer dalam hal ini customer individu, korporasi maupun produk dana pensiun.

3 29 o Price : harga yang ditawarkan oleh pemain asuransi jiwa dalam penjualan polis asuransinya. Bagi beberapa calon nasabah harga premi yang ditawarkan dapat mempengaruhi keputusan beli mereka sehingga harga dan servis yang kompetitif dapat memberikan posisi kompetensi yang baik bila dibandingkan dengan perusahaan asuransi kompetitor. o Segmentation, Targetting, Positioning Strategy : Masing-masing perusahaan asuransi jiwa mempunyai strategi STP mereka masingmasing. Melalui strategi STP yang baik, maka perusahaan asuransi jiwa dapat membidik calon nasabah mereka dengan tepat, sedemikian sehingga dapat memenangkan kompetisi terhadap pesaing-pesaingnya. Intangible Factor : o People : pihak-pihak yang menjual polis asuransi, dalam hal ini disebut agen asuransi, merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan perusahaan asuransi tersebut. Dengan agen-agen yang termotivasi untuk mencapai penjualan asuransi yang tinggi tentunya akan memberikan profit bagi perusahaan. Dalam hal ini. CAR mengupayakan berbagai macam cara agar para agen tersebut dapat menjual polis asuransi dengan cara memberikan komisi bahkan guaranteed income serta mengadakan kontes-kontes dimana para agen yang berhasil menjual premi yang seusai dengan target yang ditetapkan dapat berjalan-jalan gratis keluar negeri.

4 30 o Brand Name : nama dari suatu perusahaan asuransi juga menjadi jaminan apakah masyarakat mau membeli program asuransi yang ditawarkan. Oleh karena itu CAR akan selalu menjaga nama baiknya dengan memberikan penggantian klaim dari para nasabah sesuai dengan haknya. o After Sales : sebagai perusahaan yang menawarkan jasa, maka pelayanan merupakan hal utama yang harus diberikan perusahaan asuransi pada para nasabahnya. Dalam hal ini CAR dengan motonya Caring And Reserving membuat suatu divisi khusus yang dinamakan Layanan Nasabah CAR (LanCAR) siap membantu para nasabah serta menjawab segala pertanyaan yang ditanyakan nasabah. 2. Strength, Weaknesses CAR melalui pendekatan analisis TWOS Untuk sukses dan menjadi pemimpin industri asuransi jiwa di Indonesia, maka perlu untuk melalukan pengukuran terhadap kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) dari CAR. 3. Analisis Brand Equity Analisis brand equity bertujuan untuk mengukur sejauh mana brand CAR dikenal oleh masyarakat. Adapun yang diukur dalam analisis brand equity adalah: 1. Kesetiaan masyarakat terhadap brand CAR (brand loyalty) a. Lama waktu pemegangan polis asuransi jiwa CAR.

5 31 b. Keinginan untuk mereferensikan asuransi jiwa CAR kepada kolega atau teman. c. Ketertarikan dalam pengambilan polis asuransi jiwa lain selain produk-produk CAR. 2. Kesadaran terhadap merek CAR (brand awareness) Faktor-faktor yang digunakan untuk mengukur kesadaran masyarakat terhadap merek CAR adalah: a. Apakah masyarakat menyadari akan adanya produk-produk asuransi jiwa yang beredar di pasar. b. Top of mind dari perusahaan asuransi jiwa. c. Iklan atau acara sponsorship yang dilakukan oleh PT A.J. CAR. 3. Perceived quality merek CAR Perceived quality atau kualitas yang dipersepsikan menandakan kualitas pelayanan dan produk asuransi jiwa CAR yang sudah ada. Kualitas pelayanan yang dianalisis meliputi kualitas dari agen dan customer service dalam memberikan pelayanan terhadap pemegang polis ataupun calon pemegang polis. Produk asuransi jiwa CAR akan memberikan gambaran keragaman produk asuransi jiwa CAR yang sudah ada disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. 4. Asosiasi merek CAR (brand associations) Analisis terhadap asosiasi merek CAR dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pihak internal, kemudian ditanyakan kepada responden mengenai asosiasi yang ada di benak responden sehubungan dengan

6 32 merek CAR. Wawancara dengan pihak internal dilakukan untuk mengetahui asosiasi yang diberikan manajemen terhadap merek CAR. 3.3 Sampling dan Populasi Penelitian ini akan menggunakan teknik sampling, dengan demikian beberapa faktor harus menjadi pertimbangan, yaitu: 1. Identifikasi target populasi. Target populasi dari penelitian ini adalah penduduk Jakarta baik komuter maupun mereka yang tinggal di DKI Jakarta. Target populasi tersebut dibatasi kembali dengan batasan umur diatas 18 tahun atau mereka yang sudah dapat mengajukan asuransi. Adapun penelitian ini tidak membatasi hanya mereka yang sudah mempunyai asuransi, karena salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia. Dengan kata lain, target populasi adalah mereka yang sudah memakai jasa asuransi jiwa maupun mereka yang belum memakai jasa asuransi jiwa walaupun secara administratif mereka sudah dapat memakai jasa asuransi jiwa secara sah. 2. Pembatasan target populasi. Untuk memantapkan hasil riset, perlu dilakukan pembatasan target populasi. Adapun pembatasan dilakukan pada daerah-daerah target populasi. Daerah yang akan menjadi sasaran adalah pusat-pusat perkantoran dengan tujuan melihat animo pekerja kantoran terhadap kehadiran asuransi jiwa.daerah berikutnya adalah pusat-pusat perbelanjaan untuk melihat kecenderungan

7 33 pengunjung pusat perbelanjaan terhadap adanya asuransi jiwa. Pusat perbelanjaan kami pilih mengingat kompleksnya latar belakang pengunjung mulai dari ibu rumah tangga, pengusaha hingga pengangguran dan pelajar. Adapun pemilihan pusat perkantoran dan perbelanjaan akan dibagi sesuai dengan ciri geografis DKI Jakarta. 3. Pemilihan prosedur sampling Proses sampling sangat kompleks mengingat dibutuhkannya keakuratan dalam pengambilan sampling sehingga hasil penelitian menjadi valid. Prosedur sampling yang dipilih adalah random sampling sederhana sehingga setiap anggota populasi dalam sampling mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih dengan asumsi setiap penduduk Jakarta baik komuter maupun tidak dengan batasan umur seperti diatas mempunyai pengetahuan yang sama mengenai asuransi jiwa di Indonesia. 4. Menentukan ukuran sampel. Karena sulitnya mencari jumlah pemakai asuransi jiwa yang akurat, maka kami memutuskan untuk menggunakan prosedur umum yaitu dengan membuat asumsi terburuk sedemikian sehingga rumus untuk mencari sampel adalah: N = z 2 (0.25) / (sampling error) 2 Keterangan: z koefisien kurva normal Sehingga apabila sampling error 5% dengan level kepercayaan 95%, maka total sampel yang diperlukan adalah 400 (empat ratus) responden.

8 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti pengumpulan data primer, sekunder, wawancara atau kuesioner. Pada tesis ini, peneliti akan melakukan metode pengumpulan data dengan empat metode inti yaitu melalui pengumpulan data internal primer, pengumpulan data eksternal secara sekunder, penyebaran kuesioner terhadap masyarakat hingga wawancara terhadap manajemen CAR Pengumpulan Data Primer Data primer dikumpulkan untuk memberikan gambaran terhadap tujuan atau maksud dari dilakukannya penelitian ini, yaitu untuk mendapatkan gambaran posisi atau brand equity dari asuransi jiwa CAR maupun untuk mendapatkan gambaran industri asuransi jiwa di Jakarta. Data-data internal yang akan diusahakan untuk didapatkan adalah data cakupan CAR secara nasional yang akan digunakan untuk mengukur tingkat agresivitas CAR dalam melakukan penetrasi strategi pemasarannya. Data-data internal lainnya adalah jumlah dan kinerja man power CAR terutama sales people CAR untuk menjadi bagian dari aset CAR yang bersifat intangibles. Data internal berikutnya adalah data-data keuangan CAR selama 5 (lima) tahun berjalan. Semua data-data internal tersebut akan digunakan untuk mendukung analisis TWOS dan five forces. Tidak tertutup kemungkinan untuk digunakan alat-alat analisis lainnya untuk mendukung ketajaman analisis.

9 Pengumpulan Data Sekunder Melalui data sekunder, diharapkan akan didapat posisi CAR terhadap pesaing-pesaingnya menurut lembaga-lembaga riset. Dengan demikian akan terlihat kompetensi CAR baik berdasarkan kekuatan secara finansial maupun kekuatan berdasarkan jumlah premi yang dikelolanya. Lebih jauh melalui datadata sekunder hasil riset lembaga-lembaga pemeringkat asuransi, maka diharapkan akan didapat data mengenai merek CAR. Melalui data sekunder ini, diharapkan akan terlihat secara nyata posisi CAR ditengah kancah persaingan industri asuransi jiwa nasional Metode Survey Kuesioner Untuk mendapatkan data-data yang merujuk pada tujuan dari penelitian ini, maka penulis akan menyebarkan kuesioner secara khusus di Jakarta yang akan terbagi berdasarkan 5 wilayah Jakarta. Kerangka kerja dalam pembuatan kuesioner terangkum pada gambar 3.2 Kerangka Pikiran Pembuatan Kuesioner.

10 36 Perencanaan Merencanakan yang ingin diukur dengan melihat kembali tujuan dari thesis ini. Memutuskan isu-isu yang ingin diangkat pada kuesioner Mencari isu-isu tambahan melalui datadata sekunder Memutuskan apa yang masih ingin dicari berhubung dengan isuisu tersebut Format kuesioner Pada setiap isu, buat pertanyaan yang mendukung Putuskan format seperti apa yang akan digunakan pada pertanyaan Pemlihan Kata Pembuatan kata-kata evaluasi setiap butiran kuesioner Keputusan terhadap Alur dan Lay Out Lay out butiran pertanyaan dalam aluran yang baik Gruping dari setiap butiran kedalam sub topic Pretesting dan Koreksi Kesalahan Periksa kembali apakah kuesioner masuk akal periksa atas kesalahankesalahan lakukan pretest dengan uji validitas dan uji reliatbilitas Koreksi terhadap kesalahan Gambar 3.2 Kerangka Pikiran Pembuatan Kuesioner Metode Wawancara Untuk mendapatkan gambaran secara internal perusahaan, maka wawancara terhadap manajemen CAR akan dilakukan. Hal ini perlu dilakukan

11 37 untuk lebih mengenal kompetensi CAR maupun untuk mengenal strategi-strategi yang telah dilakukan oleh CAR untuk memenangkan persaingan. Disamping itu melalui wawancara internal, akan didapat gambaran kekuatan maupun kelemahan CAR dari segi internal perusahaan sedemikian sehingga dapat mempengaruhi kinerja brand equity CAR. 3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam kuesioner, banyak skala multiple items akan digunakan untuk mendapatkan gambaran terhadap karakteristik yang ingin digambarkan melalui penelitian ini. Uji validitas dan uji reliabilitas merupakan salah satu uji yang sangat penting sedemikian sehingga hasil dari penelitian melalui kuesioner adalah sahih. Untuk mencapai tingkat validitas yang tinggi, maka konsultasi dengan ahli riset pasar akan dilakukan terutama mengenai butiran pertanyaan yang ada pada kuesioner. Melalui konsultasi ini diharapkan butiran pertanyaan yang ada menjadi sahih. Lebih jauh, validitas eksternal dapat dicapai dengan menambah jumlah atau ukuran sampel melalui random sampling dan dengan menyusun target populasi kepada mereka yang sudah mengerti asuransi jiwa. Untuk mendapatkan nilai yang tinggi dari uji reliabilitas guna mengukur brand equity CAR, maka kuesioner yang disusun akan menggunakan skala lima poin guna menggambarkan kecenderungan responden terhadap asuransi jiwa yang ada di

12 38 Indonesia serta menggunakan kuesioner bercabang yang mengalir untuk mengarahkan responden pada tujuan dari penelitian ini. Untuk mendapatkan informasi yang valid, kuesioner akan diujikan pada sepuluh orang terlebih dahulu yang terbagi antara mereka yang sudah mempunyai asuransi jiwa dan mereka yang belum mempunyai asuransi jiwa namun sudah memenuhi syarat administratif. Melalui sepuluh kuesioner tersebut, akan dilakukan simulasi perhitungan yang akan dikonsultasikan dengan pihak CAR. 3.6 Sejarah Perusahaan PT. Asuransi Jiwa Central Asia Raya didirikan pada tanggal 30 April 1975 oleh Bapak Soedono Salim, Bapak Anthony Salim, dan Almarhum Bapak Wardojo yang dikenal sebagai pendiri CAR, dengan berdasarkan keyakinan bahwa usaha ini akan menjadi salah satu kontribusi utama bagi masyarakat Indonesia. PT. A.J. Central Asia Raya mulai beroperasi pada bulan April 1976 setelah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman No.Y.A.5/450/6 dan izin operasi dari Menteri Keuangan No 492/DJLM/III. Pada tahun 1977, PT. A.J. Central Asia Raya memindahkan kantor pusatnya yang semula berlokasi di Duta Merlin ke Wisma Asia sampai saat ini. Sejak didirikannya, PT. A.J. Central Asia Raya telah lima kali mengalami perubahan logo perusahaan, seiring dengan kiprahnya selama hampir 30 tahun ikut berkarya dalam membangun negeri Indonesia, khususnya di bidang asuransi jiwa. Dalam kurun waktu tersebut, PT. A.J. Central Asia Raya selalu berada dalam kelompok sepuluh besar dari sekitar 60 (enam puluh) perusahaan asuransi jiwa di

13 39 Indonesia. Orientasi pasar dikembangkan dengan prinsip membangun kepercayaan mandiri dari setiap individu organisasi. Dengan pengalaman hampir 30 tahun ini, PT. A.J. Central Asia Raya selalu mengembangkan layanan kepada nasabah-nasabahnya. Saat ini, PT. A.J. Central Asia Raya telah memiliki 65 cabang administrasi, 33 cabang LanCAR, yang terbagi dalam 8 regional di seluruh Indonesia. PT A.J. Central Asia Raya telah memberikan lahan pekerjaan kepada sekitar 850 staf dan 850 agen pemasarannya. Memberikan pelayanan kepada nasabah, maupun calon nasabahnya, CAR akan tetap berperan sesuai dengan prinsip Melayani dan Melindungi. Atas dasar prinsip itulah, PT. A. J Central Asia Raya menyadari bahwa sangat penting untuk selalu mengembangkan pelayanan yang diberikan kepada nasabah ataupun calon nasabahnya. Salah satu alternatif yang disadari oleh PT. A. J Central Asia Raya untuk meningkatkan pelayanannya adalah dengan kehadiran teknologi modern yang akan meningkatkan mekanisme kerja menjadi lebih efisien. Keseluruhan proses kerja yang terkomputerisasi dan menggunakan teknologi komunikasi yang canggih, dipercaya dapat meningkatkan kinerja PT. A. J Central Asia Raya dalam usahanya untuk meningkatkan pelayanannya. 3.7 Produk Asuransi serta Cara Pemasarannya. Produk yang ditawarkan oleh CAR beraneka ragam. Hal ini sesuai dengan keinginan Direktur Utama CAR yaitu Bapak Djonny Wiguna bahwa CAR akan

14 40 menjadi supermarket asuransi dimana para nasabah dapat membeli segala macam produk asuransi dari suatu perusahaan yaitu CAR. Produk CAR disesuaikan dengan cara pemasarannya. Terdapat lima cara pemasaran di CAR, yaitu : 1. Individu Pemasaran individu dilakukan oleh para agen asuransi yang menjual premi asuransi kepada para nasabah individual. Produk-produk yang ditawarkan dalam jenis pemasaran ini antara lain : Beasiswa Ananda : tipe asuransi yang memungkinkan para nasabah untuk dapat mengkombinasikan antara proteksi jiwa dengan dana jenjang pendidikan anak mereka dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai dengan Pascasarjana Whole Life : tipe asuransi yang memberikan jaminan perlindungan sepanjang hidup tertanggung dan juga dapat dimanfaatkan untuk membentuk penghasilan abadi keluarga. Eksekutif Century : tipe asuransi dimana para nasabah dapat mempersiapkan kemungkinan-kemungkinan ekonomis di saat mereka tidak lagi mampu menjalankan fungsinya sebagai tulang punggung keluarga. Medisix : merupakan program asuransi tumpangan yang melindungi para nasabah dalam menanggulangi resiko ekonomis yang timbul akibat serangan enam penyakit utama yaitu infark miokardial akut, stroke,

15 41 pembedahan pembuluh nadi koroner, tumor ganas/kanker, gagal ginjal kronik, pencangkokan/transplantasi organ-organ penting. Protecta Raya : program pertanggungan asuransi yang paling hemat untuk kompensasi keuangan akibat kecelakaan. HCP Satria : program asuransi yang menjamin biaya pengobatan dan perawatan selama sakit di masa krisis. Prevensia Carina : program asuransi yang akan menjamin masalah keuangan apabila sewaktu-waktu para nasabah ataupun anggota keluarga mereka harus rawat inap di rumah sakit. 2. Korporasi Pemasaran ke korporasi atau perusahaan-perusahaan lainnya dilakukan oleh para Account Executive, dimana produk-produk yang dijual adalah sebagai berikut : Prevensia : program asuransi yang senantiasa memberikan jaminan pengobatan kapanpun dan dimanapun bagi karyawan perusahaan beserta keluarganya. Asuransi Kecelakaan : program asuransi yang memberikan santunan pada para karyawan perusahaan apabila mereka meninggal akibat kecelakaan kerja. Asuransi Jiwa Berjangka Menurun / Asuransi Kredit : suatu sistem proteksi yang dapat menjamin masa depan kreditur jika terjadi suatu hal yang tidak diinginkan di masa yang akan datang. Adapun proteksi tersebut

16 42 adalah pihak CAR bersedia menjamin / mengembalikan pinjaman debitur jika ternyata debitur meninggal dunia di dalam masa pengembalian kredit pinjaman. Program Kesejahteraan Karyawan : jaminan asuransi kesehatan dan kesejahteraan hari tua untuk para karyawan keseluruhan maupun untuk posisi puncak dari suatu perusahaan. 3. Direct Marketing (DMK) CAR juga menjual polis asuransi secara langsung ke masyarakat. Dalam hal ini pihak CAR melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu bank seperti Bank Central Asia, Bank BNI dan Bank Permata yang memberikan premi dengan harga yang rendah bagi para nasabah bank tersebut. Selain itu CAR juga mempunyai outlet-outlet yang menjual asuransi langsung kepada masyarakat. Produk yang ditawarkan dalam divisi Direct Marketing antara lain : Carseri : program asuransi yang dijual langsung ke masyarakat dimana nasabah akan diberikan santunan tunai harian apabila tertanggung dirawat inap di rumah sakit. Sakura : program asuransi yang dijual khusus kepada pemegang kartu kredit BNI yang memberikan santunan kematian kepada ahli waris apabila tertanggung meninggal dunia disebabkan oleh kecelakaan,

17 43 Triple Safe : produk asuransi kesehatan yang dipasarkan khusus kepada pemegang kartu kredit BCA, yang memberikan santunan tunai harian apabila tertanggung dirawat inap di rumah sakit. Medishield : program asuransi yang dijual kepada pemegang kartu kredit BCA beserta keluarga yang memberikan penggantian rawat inap di rumah sakit serta biaya pembedahan dan penggantian biaya ambulan. Carsero : program asuransi yang dijual langsung ke masyarakat yang memberikan penggantian biaya rawat inap, biaya operasi dan pembedahan, biaya anestesi, biaya kunjungan dokter serta mengganti biaya obat-obatan bagi pihak tertanggung. 4. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Merupakan program pensiun iuran pasti yang menjamin bekal hidup di hari tua sekaligus memberikan perlindungan bagi keluarga ataupun ahli waris dengan proteksi asuransi jiwa berjangka. 5. Unilevel Marketing (ULM) Merupakan program asuransi yang dipasarkan secara multilevel marketing, dimana nasabah mengisi Surat Permintaan serta menyetorkan uang ke rekening CAR, lalu nasabah mengajak lima relasi pilihan untuk bergabung dan demikian seterusnya. Maka CAR akan memberikan Gaji Buta kepada nasabah tersebut setiap bulannya sesuai dengan jumlah relasi yang dimiliki nasabah tersebut.

18 44 Struktur Organisasi Gambar 3.3 Struktur Organisasi CAR

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran 1. Pada awal perencanaan thesis, bersama-sama dengan pihak manajemen PT. AXA Life Indonesia, mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi pada brand

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R

LAMPIRAN 1 K U E S I O N E R LAMPIRAN K U E S I O N E R Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) di kalangan masyarakat, baik pemegang polis CAR ataupun bukan pemegang

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran terhadap brand asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia dilakukan dengan menyebarkan 200 set kuesioner kepada penduduk yang berdomisili didaerah daerah DKI

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2. 1 PRODUK DAN JASA produk BRINGIN LIFE dibagi menjadi dua kelompok, yakni, produk individu, produk korporasi, Bancassurance, DPLK dan Syariah. Berikut adalah penjelasan mengenai

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk DEFINISI COMM CLASSY CARE Asuransi Tambahan PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi tambahan yang memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat, sehingga berpotensi memicu persaingan yang semakin

Lebih terperinci

_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat

_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat L1 N = 200 Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand AXA Life di kalangan masyarakat, baik pemegang polis AXA atauupun bukan pemegang polis AXA. Kami mengharapkan partisipasi

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM EXTRA CARE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM EXTRA CARE RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM EXTRA CARE Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk DEFINISI COMM EXTRA CARE Asuransi Tambahan PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi tambahan yang memberikan

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE

RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE RINGKASAN INFORMASI PRODUK COMM CLASSY CARE Nama Produk Jenis Produk Penerbit Deskripsi Produk DEFINISI COMM CLASSY CARE Asuransi Tambahan PT Commonwealth Life Adalah produk asuransi tambahan yang memberikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia tidak lepas dari peran bank sebagai penggerak perekonomian negara. Peran bank sebagai lembaga yang menghimpun dan penyalur dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life

BAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life Insurance merupakan salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Management http://repository.ekuitas.ac.id Marketing Management 2016-08-13 Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil penyebaran kuesioner 4.1.1 Proses Penyebaran Penyebaran kuesioner dilakukan dengan metode random sampling, sesuai dengan teori Slovin. Jumlah kuesioner yang disebarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan dunia asuransi terutama asuransi jiwa di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Namun demikian masyarakat Indonesia belum memiliki tingkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking. Di Indonesia bank-bank yang sudah menawarkan layanan internet banking antara lain Bank

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ini menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas pasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jasa pelayanan perbankan dari tahun ke tahun selalu menunjukkan peningkatan. Hal ini semakin terlihat persaingan baik dari segi kualitas dan promosi jasa

Lebih terperinci

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu Bab 1. Pendahuluan Tingginya tingkat persaingan telah membawa pengaruh yang signifikan dalam dunia usaha. Persaingan tidak hanya mengandalkan segi kualitas tetapi juga mengutamakan segi pelayanan. Parasuraman

Lebih terperinci

Seminar /Workshop Agen Asuransi

Seminar /Workshop Agen Asuransi SEKILAS MENGENAI BANCASS SURANCE Dr. Henny Medya awati SKom,MM http://henmedya.staf ff.gunadarma.ac.id/ Seminar /Workshop Agen Asuransi Kampus Depok, Selasa 3 Agustus 2010 Apa itu Bancassurance? Produk

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan Tambahan) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: ISNAL FARDI Jenis Kelamin: Laki-laki Tanggal Lahir: - Usia: 35 Status Merokok: Bukan Perokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar dan Pertanggungan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal batas-batas antara negara. Hal ini mengakibatkan sektor jasa mengalami perubahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir dari laporan penelitian ini, akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan

Lebih terperinci

LADIES. do the right thing. for her future. do the right thing. for her happiness. Insurance For Your Loved Ones

LADIES.  do the right thing. for her future. do the right thing. for her happiness. Insurance For Your Loved Ones LADIES Insurance For Your Loved Ones do the right thing for her future do the right thing for her happiness www.sinarmasmsiglife.co.id Sinarmas MSIG Life @ajsmsig LADIES Insurance For Your Loved Ones Peranan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada era globalisasi modern saat ini, banyak sekali jumlah merek dan produk yang bersaing dan beredar dalam pasar. Terdapat 35 perusahaan yang bergerak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang

BAB I PENDAHULUAN. sistematika penelitian yang akan menggambarkan beberapa informasi awal tentang BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang akan memaparkan tentang latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian yang akan

Lebih terperinci

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN

BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN BAB 3 OBJEK/DESAIN PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Sejarah Singkat PT. Asuransi Jiwa Bringin Life berdiri berdasarkan Akte Nomor: 116 tanggal 28 Oktober 1987 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu :

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu : 87 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Peluang industri asuransi

Lebih terperinci

Universitas Kristen Maranatha

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Mie Instan merupakan salah satu kategori produk makanan kering cepat saji dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan penetrasi produk yang hampir mendekati titik jenuh yaitu: (84%). Keadaan

Lebih terperinci

BANCATAKAFUL Potensi dan Tantangan Untuk Pertumbuhan Unit Syariah

BANCATAKAFUL Potensi dan Tantangan Untuk Pertumbuhan Unit Syariah BANCATAKAFUL Potensi dan Tantangan Untuk Pertumbuhan Unit Syariah September 2016 DAFTAR ISI 1. Latar Belakang dan Tujuan 2. Bisnis Model BancaTakaful 3. Mengapa BancaTakaful penting bagi Bank? 4. Persiapan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan beberapa saran sebagai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan sangat kompetitif seiring banyaknya kompetitor dari dalam maupun luar negeri yang masuk

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri)

BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI. (Simpanan Masyarakat Kota Santri) BAB IV ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SI SANTRI (Simpanan Masyarakat Kota Santri) A. Urgensi Strategi Pemasaran bagi BMT dalam Meningkatkan Produk Si Santri Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai

Lebih terperinci

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan

BAB 3 SOLUSI BISNIS. Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BAB 3 SOLUSI BISNIS Permasalahan yang muncul sesuai dengan diagram ishikawa adalah Tabungan BRI BritAma tidak cocok untuk segmentasi A. Hasil dari analisis reponden menunjukkan bahwa persepsi dari Tabungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia dalam melakukan komunikasi sudah dapat dianggap menjadi kebutuhan utama. Hal ini dikarenakan dengan adanya alat

Lebih terperinci

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6. Pemasaran. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-6 Pemasaran Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Definisi Pemasaran Kotler dan Lane (2007): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita ketahui, yang namanya sakit, kecelakaan, dan kematian tidak dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan memiliki variasi yang semakin beragam, pasaran dibanjiri oleh berbagai produk

Lebih terperinci

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA

ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA Habibie Halim - 0700729390 ABSTRAK Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN SIGNATURE LIFE ASSURANCE PLUS Signature Life Assurance Plus merupakan produk asuransi unit link yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Signature Life Assurance

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Menurut Supranto (2003), penelitian pada dasarnya merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh data atau informasi yang sangat berguna untuk mengetahui sesuatu,

Lebih terperinci

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi)

RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan Dasar, Pertanggungan Tambahan dan Alokasi Investasi) Ilustrasi ini disiapkan khusus untuk: Nama Tertanggung: Jenis Kelamin: SOFIE SALSABILA Perempuan Tanggal Lahir: 13/08/2001 Usia: 12 Status Merokok: Tidak Merokok RINGKASAN ILUSTRASI ANDA (Pertanggungan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Jawa Tengah pada 12 februari 1912 pada mulanya sebagai wadah persatuan BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan Asuransi jiwa bersama Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi jiwa milik bangsa Indonesia yang pertama dan tertua. Didirikan di Magelang,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi perbankan, asuransi, pasar modal dan lainnya pada dasarnya merupakan suatu proses sejarah yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan

BAB I PENDAHULUAN. Chan (2003) mendefinisikan relationship marketing sebagai pengenalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan segala lini perusahaan pada masa kini merupakan hasil pengelolaan yang baik dalam tiap-tiap lini perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingginya tingkat persaingan dalam industri sepatu dan sandal sekarang ini membuat setiap produsen sepatu dan sandal harus mencermati dengan serius perubahan kondisi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum. sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Kondisi perekonomian lndonesia pasca krisis ekonomi masih belum sepenuhnya pulih, namun berdasarkan Laporan Statistik Perekonomian lndonesia tahun 2002, selama kurun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan, manfaat dan ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan penelitian.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya persaingan dalam industri perbankan di Indonesia paska krisis ekonomi yang melanda beberapa Negara di Asia pada tahun 1997 1998 menuntut pelaku industri perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2016 ini Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga perusahaan luar negeri

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia memiliki kehidupan dan kegiatan yang bersifat konsumtif sehingga memudahkan pelaku usaha untuk menawarkan berbagai produk baik barang dan/atau jasa kepada masyarakat

Lebih terperinci

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan Dunia dalam era globalisasi, termasuk didalamnya berkembangnya bidang perekonomian, masing-masing negara berusaha memacu dirinya untuk berkembang, sehingga

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive

Lebih terperinci

Gambar 4.1 STP pada persepi Diamond dan Pelanggan Diamond

Gambar 4.1 STP pada persepi Diamond dan Pelanggan Diamond BAB IV STRATEGI MARKETING 4.1 Strategi Marketing 4.1.1 STP Dalam penetapan STP (Segmentation, Targeting dan Positioning), pihak Diamond seharusnya lebih menfokuskan pada persepsi STP konsumen. Berdasarkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manajemen pemasaran merupakan ilmu dan seni yang mengatur tentang sistem 20 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Manajemen pemasaran merupakan salah satu cabang dari ilmu manajemen yang sangat penting dalam suatu perusahaan selain cabang ilmu manajemen lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang permasalahan Industri perbankan di Indonesia mengalami kemajuan sangat pesat. Ditinjau dari masa setelah krisis moneter yang dialami oleh Indonesia pada tahun 1997-1998

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang semakin membaik, mendorong timbulnya laju persaingan dunia usaha. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dan inovatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Merek memberikan nilai tambah bagi suatu produk ataupun jasa, sehingga nilai total produk yang memiliki merek baik menjadi tinggi dibandingkan

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening

ABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan manusia akan rasa aman baik untuk masa sekarang maupun masa yang akan datang tidak akan ada habisnya. Rasa khawatir akan keselamatan hidup, kesehatan, pendidikan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek Oriflame memiliki top

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persaingan perbankan dan situasi bisnis di pasar saat ini berubah dengan sangat cepat. Kondisi tersebut berhadapan pula dengan sistem pasar global dengan tingkat persaingan

Lebih terperinci

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016 Yth. 1. Direksi Bank Umum Konvensional; dan 2. Direksi Bank Umum Syariah, di tempat. SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO PADA BANK YANG

Lebih terperinci

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PERLINDUNGAN PLUS

RINGKASAN INFORMASI PRODUK DAN/ATAU LAYANAN PERLINDUNGAN PLUS Perlindungan Plus merupakan produk asuransi penyakit kritis yang diterbitkan oleh PT AIA FINANCIAL. Berikut ini adalah ringkasan informasi mengenai produk dan/atau layanan Perlindungan Plus. Harap dibaca

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Esa Unggul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi di abad 21 ini, persaingan bisnis antar perusahaan semakin ketat baik di pasar domestik maupun internasional. Untuk memenangkan persaingan tersebut,

Lebih terperinci

Dapatkan Sekarang Juga Perlindungan Tambahan dengan Harga Terjangkau. Pilihan di Tangan Anda!

Dapatkan Sekarang Juga Perlindungan Tambahan dengan Harga Terjangkau. Pilihan di Tangan Anda! PROTECTION ASURANSI VOLUNTARY PLUS Dapatkan Sekarang Juga Perlindungan Tambahan dengan Harga Terjangkau. Pilihan di Tangan Anda! aia-financial.co.id PROTECTION ASURANSI VOLUNTARY PLUS ASURANSI VOLUNTARY

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 45 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner 4.1.1 Proses Penyebaran Penyebaran Kuesioner dilakukan dengan metode random sampling, dimana sesuai dengan teori Slovin, maka jumlah kuesioner

Lebih terperinci

09/02/2012. Sistem kompensasi harus dihubungkan dengan tujuan tujuan strategis organisasi. Tujuan program kompensasi yang efektif:

09/02/2012. Sistem kompensasi harus dihubungkan dengan tujuan tujuan strategis organisasi. Tujuan program kompensasi yang efektif: Pemahaman akan pentingnya kompensasi strategis Beberapa teori yang terkait dengan kompensasi Pemahaman sistem kompensasi, komponen kompensasi dan sistem bayaran Pemahaman evaluasi pekerjaan dalam kompensasi

Lebih terperinci

PT. GATSA PRATAMA Badan Penyelenggara Konsultasi Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Hari Tua

PT. GATSA PRATAMA Badan Penyelenggara Konsultasi Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Hari Tua PT. GATSA PRATAMA Badan Penyelenggara Konsultasi Kesehatan Jaminan Kecelakaan Kerja Jaminan Kematian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Jaminan Hari Tua Kpd Yth : PT HRD Departement / Purchase Manager GATSA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1. Pendahuluan Pada bab sebelumnya, telah dijabarkan tentang latar belakang dari penelitian ini. Dalam bab ini akan dijabarkan landasan teori yang menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi suatu negara biasanya ditentukan oleh kesuksesan dan keberhasilan perusahaan dan industri

Lebih terperinci

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar yang semakin kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan suatu produk. Beragam motivasi untuk membeli memainkan peranan

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta

BAB III DESKRIPSI INSTANSI. A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta BAB III DESKRIPSI INSTANSI A. Gambaran Umum PT Asuransi Jiwasraya Surakarta 1. Profil Perusahaan (Sejarah Singkat Perusahaan) PT Asuransi Jiwasraya Kantor Asuransi Jiwasraya dibangun dari sejarah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak ragam jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dalam rangka memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak ragam jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dalam rangka memenuhi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini bisnis dibidang jasa mengalami pertumbuhan yang semakin cepat. Semakin banyak ragam jasa yang ditawarkan kepada pelanggan dalam rangka memenuhi kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A. KAJIAN PUSTAKA 1. Manajemen Pemasaran Definisi manajemen pemasaran menurut Kotler dan Amastrong (2005:18) adalah Manajemen Pemasaran adalah analisis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam khususnya perusahaan sepeda motor keluaran Jepang. Persaingan terletak pada model, kepraktisan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Sebelum masuk ke perumusan, disini penulis menjelaskan kembali penggunaan beberapa analisis dalam rangka merumuskan strategi pemasaran untuk meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari yang terhubung dengan segala macam kehidupan kemanusiaaan. Setiap aspek kehidupan kita

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Merek merupakan salah satu indikator kualitas sekaligus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisa STP (Segmentasi, Target, Positioning) Dalam melakukan manajemen pemasaran diperlukan suatu analisa untuk mengetahui hal hal mengenai segmentasi konsumen, target

Lebih terperinci

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna

(Survei terhadap nasabah Bank Rakyat Indonesia) DRAFT SKRIPSI. Untuk memenuhi salah satu syarat penyusunan skripsi guna PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASANDAN DAMPAKNYA TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT MODAL USAHA PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (persero)tbk KCP SUCI BANDUNG (Survei terhadap nasabah Bank Rakyat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kualitas Jasa Kualitas jasa merupakan isu strategik bagi setiap organisasi pemasaran, terlepas dari bentuk produk yang dihasilkan. Kualitas menurut ISO 9000 adalah derajat atau

Lebih terperinci

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. terus terpuruk dalam kekalahan dan kemunduran bisnisnya. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran ditentukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memasuki abad ke-21 ini, dapat dirasakan dengan jelas bahwa persaingan bisnis kian kompetitif dan berdampak pada seluruh pelaku bisnis yang ada. Pelaku bisnis

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan

BAB I PENDAHULUAN. kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Merek telah menjadi elemen krusial yang berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah bank dimana salah satu cara bank untuk mendistribusikan dan memperkenalkan

Lebih terperinci

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis

BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan BNI LIFE INSURANCE didirikan pada tahun 1996 yang memiliki lini bisnis meliputi asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi kecelakaan

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING

BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING BAB IV PELAKSANAAN TABUNGAN BERENCANA PADA BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG LUBUK SIKAPING A. Persyaratan Pembukaan Rekening Tabungan Berencana pada Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Lubuk Sikaping

Lebih terperinci

BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS

BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS BAB 2 EKSPLORASI ISU BISNIS 2.1 Kerangka Konseptual Untuk menemukan akar permasalahan dari isu bisnis yang ditemui di Bank X, maka dibuatlah kerangka konseptual. Kerangka Konseptual memiliki bagian tentang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia pemasaran jasa yang semakin maju, mendorong para pelaku yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia pemasaran jasa yang semakin maju, mendorong para pelaku yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan di dunia pemasaran jasa yang semakin maju, mendorong para pelaku yang terlibat harus dapat meningkatkan kualitas. Jasa merupakan kegiatan perekonomian yang

Lebih terperinci