BAB III METODE PENELITIAN
|
|
- Hadian Lie
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pikiran 1. Pada awal perencanaan thesis, bersama-sama dengan pihak manajemen PT. AXA Life Indonesia, mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang terjadi pada brand PT. AXA Life Indonesia. 2. Setelah riset direncanakan, ditentukan tujuan untuk mencari alternatif strategi pengelolaan brand equity PT. AXA Life Indonesia. 3. Pendekatan riset menggunakan analisis SWOT, analisis CBBE (Customer Based Brand Equity), dan juga riset eksploratori. 4. Kemudian menentukan metode penelitian, di mana dibagi ke dalam 2 bagian besar. Analisis dari sisi internal PT. AXA Life Indonesia (SWOT, eksploratori mengenai brand equity), dan dari sisi eksternal (kuisioner, analisis CBBE). 5. Setelah hasil dikumpulkan, dilaukan analisis terhadap data-data tersebut dan baru bisa disusun strategi alternatif pengelolaan brand equity. 41
2 42 Perencanaan thesis Perumusan masalah dan indentifikasi Perencanaan riset tentang brand PT. AXA Life Indonesia Tujuan riset: Alternatif strategi pengelolaan brand equity asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia Pendekatan riset: 1. Analisis SWOT: menyusun strategi kekuatan dan kompetisi serta kesempatan yang ada di industri asuransi jiwa 2. Analisis strategi pengelolaan brand equity: pendekatan strategi brand equity terpadu 3. Analisis Customer Based Brand Equity 4. Eksploratori riset: untuk mendapatkan gambaran brand equity PT. AXA Life Indonesia secara umum di jakarta Metodologi Pembuatan kuesioner Uji kuesioner Analisis SWOT Analisis strategi pengelolaan brand Analisis CBBE Analisis brand equity Sampling dan pengumpulan data Analisis data Pemilihan strategic brand equitymanagement Gambar Kesimpulan 3.1 dan Kerangka rekomendasi Pikiran
3 Daftar Variabel Berikut ini adalah daftar variabel yang akan diukur: 1. Analisis unit link insurance brand. Analisis mengenai produk unit link. Bagaimana masyarakat mengenal unit link, dan bagaimana jika dibandingkan dengan asuransi jiwa konvensional. 2. Analisis brand equity Analisis brand equity bertujuan untuk mengukur sejauh mana brand PT. AXA Life Indonesia dikenal oleh masyarakat. Adapun yang diukur dalam analisis brand equity adalah: a. Kesetiaan masyarakat terhadap brand PT. AXA Life Indonesia (brand loyalty) Lama waktu pemegang polis asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia Keinginan untuk mereferensikan asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia kepada keluarga atau teman. Ketertarikan untuk mengambil produk asuransi jiwa lain selain produk asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia b. Kesadaran masyarakat terhadap brand PT. AXA Life Indonesia (brand awareness) Faktor faktor yang digunakan untuk mengukur kesadaran masyarakat terhadap brand PT. AXA Life Indonesia adalah:
4 44 apakah masyarakat menyadari akan adanya produk asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia dipasaran. Top of mind dari perusahaan asuransi jiwa. Iklan atau acara sponsorship yang dilakukan oleh PT. AXA Life Indonesia. c. Asosiasi merek PT. AXA Life Indonesia (Brand Association) Analisis terhadap asosiasi merek PT. AXA Life Indonesia dilakukan dengan melakukan wawancara dengan pihak internal manajemen, dan kemudian dilakukan penelitian kepada responden mengenai asosiasi apa yang ada dibenak mereka sehubungan dengan merek PT. AXA Life Indonesia. 3. Analisis SWOT: strength, weakness, opportunity, dan threat dengan melihat strategi marketing mix. Untuk sukses menjadi pemimpin di industri asuransi jiwa di Indonesia maka perlu untuk melakukan pengukuran terhadap kekuatan (strength), kelemahan (weakness), kesempatan (opportunity) dan ancaman (threat). Strategi Marketing Mix Product: Produk asuransi jiwa yang dijual atau ditawarkan PT. AXA Life Indonesia sangat menarik dan beraneka ragam, dengan tujuan sebagai dana pensiun,
5 45 biaya sekolah, investasi, proteksi terhadap kebutuhan finansial, dan juga proteksi terhadap jiwa dan kecelakaan. Bukan hanya memiliki nilai pertanggungan yang tinggi dengan premi yang relatif murah, tetapi produk PT. AXA Life Indonesia juga menawarkan tingkat pengembalian yang menarik pada nilai investasinya. Produk PT. AXA Life Indonesia bersifat fleksibel, dalam artian nasabah dapat melakukan switching dari satu produk ke produk lain tanpa dikenakan biaya. Nilai investasi juga dapat diambil sewaktu-waktu, tetapi dalam kurun waktu tiga tahun pertama pemerintah menetapkan pajak pendapatan apabila semua nilai investasi ditarik. Nasabah juga dapat melakukan top up kapan saja untuk nilai investasi atau nilai asuransi jiwanya. Selain itu, produk asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia tersedia bagi berbagai kalangan pelanggan, dalam hal ini dapat dibedakan menjadi pelanggan individu, korporasi atau yayasan. Price: Harga yang ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa dalam penjualan produknya bagi beberapa calon nasabah. Harga premi yang ditawarkan dapat mempengaruhi keputusan mereka untuk membeli, sehingga harga dan pelayanan yang ditawarkan dapat memberikan posisi kompetensi yang baik apabila dibandingkan dengan perusahaan kompetitor. Place: Letak atau daerah penempatan kantor pusat dan kantor cabang merupakan faktor penting dalam mendukung kegiatan operasional dan promosi dari
6 46 suatu perusahaan. Semakin tersebarnya kantor perwakilan suatu perusahaan asuransi jiwa maka perusahaan tersebut akan semakin mudah menjangkau calon nasabah dan nasabah-nasabahnya. Jumlah kantor yang tersebar di seluruh Jakarta dan Indonesia juga dapat menggambarkan kemampuan ekspansi dan penetrasi pasar suatu perusahaan asuransi jiwa, dan tentunya akan membantu dalam membangun brand awareness perusahaan tersebut dalam benak kalangan masyarakat. Intangible factor People Adalah pihak agen asuransi jiwa yang menjual produk, yang merupakan salah satu faktor penentu kesuksesan perusahaan asuransi jiwa tersebut. Dengan agen-agen yang terampil serta termotivasi untuk mencapai penjualan yang tinggi tentunya akan memberikan profit bagi perusahaan dan juga bagi para agen sendiri. Dalam hal ini PT. AXA Life Indonesia memfokuskan untuk memberikan komisi yang tinggi untuk para agennya sehingga mereka semakin bermotivasi untuk menjual produk-produk, bahkan juga diberikan guaranteed income setiap bulannya untuk setiap agen, serta juga mengadakan kontes di tiap-tiap periode, dimana apabila agen tersebut berhasil menjual produk dengan premi yang tinggi dan sesuai target, maka ia berhak mendapatkan hadiah menarik berupa bonus uang atau wisata gratis ke luar negeri Brand Image
7 47 Adalah gambaran dari suatu merek asuransi jiwa yang juga dapat menjadi suatu jaminan apakah masyarakat percaya dan mau membeli produk asuransi jiwa yang ditawarkan. Oleh karena itu PT. AXA Life Indonesia akan selalu menjaga nama baiknya dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan dalam penggantian klaim yang sesuai dengan hak hak nasabahnya. After Sales Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, maka pelayanan merupakan kewajiban utama yang harus dipenuhi oleh perusahaan asuransi jiwa kepada setiap nasabahnya. Dalam hal ini PT. AXA Life Indonesia Indonesia membuat suatu divisi khusus yang diberi nama AXA Services Indonesia, yang siap membantu segala kebutuhan nasabahnya, AXA Services juga telah memiliki fasilitas Customer Relationship Management (CRM), untuk menjawab dan melayani segala pertanyaan yang diajukan oleh nasabah. 4. Analisis perceived quality Perceived Quality Adalah kualitas yang dipersepsikan, yang menandakan kualitas produk dan pelayanan dari produk asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia yang sudah ada. Kualitas pelayanan yang dianalisis meliputi kualitas agen dan customer service dalam memberikan pelayanan terhadap pemegang polis
8 48 atau calon nasabah. Produk asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia akan memberikan gambaran-gambaran produk asuransi jiwa yang juga disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. 3.3 Kerangka Pemikiran Kuesioner Perencanaan Variabel yang ingin diukur sesuai dengan tujuan tesis Memutuskan faktor faktor dan isuisu yang ingin disajikan kedalam kuesioner Disesuaikan dengan teori strategi untuk membangun Brand Equity Mencari data tambahan dari data sekunder Format kuesioner: Pada setiap isu yang muncul buat pertanyaan yang mendukung Pemilihan kata-kata: Pembuatan kata-kata Evaluasi setiap pertanyaan kuesioner Keputusan terhadap alur dan layout Pre-testing dan koreksi: o Pemeriksaan kembali kuesioner o Periksa kesalahan-kesalahan o Pretest kuesioner untuk uji validitas dan reabilitas o Koreksi kesalahan
9 49 Gambar 3.2 Kerangka Pemikiran Kuesioner 3.4 Sampling dan Populasi Penelitian ini akan menggunakan tehnik sampling, dengan beberapa faktor harus menjadi pertimbangan, yaitu: 1. Indentifikasi target populasi Target populasi dari penelitian ini adalah penduduk Jakarta baik penduduk asli DKI Jakarta maupun mereka yang pendatang namun bekerja dan tinggal di DKI Jakarta. Target populasi tersebut dibatasi kembali dengan batasan umur, yaitu mereka yang berumur 18 tahun atau sudah dapat mengajukan polis asuransi jiwa. Penelitian ini tidak membatasi untuk mereka yang sudah mempunyai polis asuransi jiwa saja, karena salah satu tujuan dari tujuan penelitian ini adalah untuk melihat penetrasi industri asuransi jiwa di Indonesia. Dengan kata lain, target populasi adlah mereka yang sudah pernah memakai jasa asuransi jiwa maupun mereka yang belum pernah memakai jasa dari perusahaan asuransi jiwa namun secara peraturan dan administratif mereka sudah dapat mengajukan polis asuransi jiwa. 2. Pembatasan target populasi Untuk membuat hasil riset menjadi lebih fokus, dilakukan pembatasan akan target populasi, pembatasan target populasi ini dilakukan dengan cara membagi daerah daerah yang akan dituju untuk pembagian kuesioner.
10 50 Daerah yang akan menjadi sasaran adalah pusat-pusat perkantoran dan perbelanjaan dengan tujuan untuk melihat reaksi para pekerja kantoran dan masyarakat perkotaan terhadap kehadiran asuransi jiwa serta untuk melihat kecenderungan pengunjung pusat perbelanjaan terhadap adanya produkproduk asuransi jiwa yang beredar di pasaran. Pusat perbelanjaan menjadi salah satu pilihan karena kompleksnya latar belakang pengunjung pusat perbelanjaan, mulai dari ibu rumah tangga, pengusaha, eksekutif, maupun pelajar. Adapun, ciri geografis jakarta sangat indentik dengan ciri perkotaannya seperti pusat perkantoran dan pusat perbelanjaan. 3. Pemilihan prosedur sampling Proses pemilihan sampling merupakan proses yang sangat kompleks, mengingat dibutuhkannya keakuratan dalam pengambilan sampling sehingga hasil penelitian ini menjadi valid. Prosedur sampling yang akan digunakan adalah random sampling sehingga setiap anggota populasi dalam sampling mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih, tentunya dengan asumsi setiap penduduk yang tinggal di DKI Jakarta baik penduduk asli maupun pendatang dan sudah berumur 18 tahun mempunyai serta mempunyai pengetahuan yang relatif sama mengenai asuransi jiwa di Indonesia. 4. Menentukan ukuran sampel Menentukan berapa jumlah reponden yang dibutuhkan agar cukup mewakili berbagai golongan masyarakat.
11 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dapat dilakukan melalui beberapa cara seperti pengumpulan data primer, sekunder, wawancara atau penyebaran kuesioner. Pada tesis ini peneliti akan melakukan metode pengumpulan data dengan empat metode yaitu melalui pengumpulan data internal secara data primer, data sekunder, penyebaran kuesioner kepada masyarakat serta melakukan wawancara open intervew dan in depth interview dengan pihak manajemen PT. AXA Life Indonesia Pengumpulan Data Primer Data primer dikumpulkan untuk memberikan gambaran secara umum terhadap maksud dan tujuan dilakukannya penelitian ini, yaitu untuk memberikan gambaran posisi brand equity dari asuransi jiwa PT. AXA Life Indonesia dan untuk memberikan gambaran tentang industri asuransi jiwa di Jakarta. Data data internal yang diusahakan untuk didapatkan adalah data data tentang jangkauan PT. AXA Life Indonesia secara nasional yang akan digunakan untuk mengukur tingkat agresitivitasan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pihak PT. AXA Life Indonesia. Data data internal lainnya adalah data data tentang jumlah budget yang digunakan untuk merealisasi strategi pemasaran dan promosi PT. AXA Life Indonesia tahun lalu dan data data tentang strategi PT. AXA Life Indonesia dalam membangun brand awareness masyarakat. Semua data data internal tersebut akan digunakan untuk mendukung analisis
12 52 SWOT dan analisis strategi pengelolaan brand, dan analisis analisis lainnya akan digunakan apabila perlu, untuk mendukung ketajaman analisis Pengumpulan Data Sekunder Dengan data sekunder diharapkan diperoleh informasi mengenai posisi AXA Life di Indonesia terhadap pesaing-pesaingnya di Industri asuransi jiwa yang terdapat di Indonesia menurut lembaga lembaga riset dan data dari sumber yang terpercaya seperti media massa atau media cetak yang menyajikan data data tersebut, dengan demikian akan terlihat peringkat dan kompetensi perusahaan PT. AXA Life Indonesia baik secara kekuatan finansial maupun kekuatan berdasarkan jumlah premi yang dikelola oleh PT. AXA Life Indonesia. Lebih jauh lagi, melalui lembaga-lembaga pemeringkat asuransi diharapkan akan didapatkan mengenai merek AXA Life, melalui data sekunder ini diharapkan akan terlihat secara nyata posisi PT. AXA Life Indonesia ditengah-tengah ajang persaingan industri asuransi jiwa nasional Metode Wawancara Untuk mendapatkan gambaran secara internal perusahaan, maka wawancara terhadap manajemen PT. AXA Life Indonesia maupun untuk mengenai strategistrategi yang telah dilakukan oleh PT. AXA Life Indonesia untuk memenangkan persaingan. Disamping itu melalui wawancara internal, akan didapat gambaran kekuatan maupun kelemahan PT. AXA Life Indonesia dari segi internal perusahaan,
13 53 sehingga dapat mempengaruhi kinerja brand equity PT. AXA Life Indonesia. 3.6 Uji Validitas dan Reabilitas Dalam kuesioner terdapat beberapa metode uji validitas dan reabilitas yang akan digunakan sebagai gamabaran terhadap karakteristik yang ingin digambarkan melalui penelitian ini. Uji validitas dan reabilitas merupakan salah satu uji yang sangat penting sedemikian sehingga hasil dari penelitian dengan menggunakan kuesioner menjad sahih. Untuk mendapatkan informasi yang valid, kuesioner akan diujikan terlebih dahulu kepada dua puluh orang yang telah menjadi nasabah suatu perusahaan asuransi jiwa dan dua puluh orang yang belum menjadi anggota suatu perusahaan asuransi jiwa, namun secara administratif telah berhak untuk mengajukan polis asuransi jiwa. 3.7 Sejarah Perusahaan PT. AXA Life Indonesia AXA merupakan salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia dan termasuk TOP 15 perusahaan terbesar di dunia (Fortune 500). AXA beroperasi di Indonesia melalui 4 perusahaan yaitu AXA Mandiri Financial Services, AXA Financial Indonesia, AXA Life Indonesia dan AXA Asset Management Indonesia. Dengan tenaga penjual lebih dari 3000 orang, AXA Indonesia mengelola asset lebih dari 6 triliun rupiah dan memiliki nasabah individu
14 54 lebih dari 320 ribu. PT. AXA Life Indonesia berdiri sejak tahun 1993 merupakan joint venture antara AXA Asia Pacific Holdings dan Tempo Group. Sebelumnya PT. AXA Life Indonesia menggunakan nama PT. Tempo National Mutual Life. PT. AXA Life Indonesia mencanangkan 2012 sebagai tahun kebangkitan mereka, dengan mencanangkan motto Becoming the Preferred Company Nilai-nilai yang dijunjung oleh PT. AXA Life Indonesia: Professionalism Innovation Pragmatism Team Spirit Integrity 3.8 Produk 1. MAXI Junior MAXI Junior mempersiapkan dana pendidikan bagi putra-putri Anda dan mewujudkan cita-cita mereka. Keunggulan MAXI Junior Dana tunai di setiap jenjang pendidikan putra-putri Anda mulai dari TK hingga S2.
15 55 Pilihan jenis investasi sesuai dengan profil resiko Anda. Bonus "loyalty" yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 tahun. Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi. Perlindungan terhadap pemegang polis dan tertanggung Masa pembayaran premi yang flexible 2. MAXI Save Merupakan investasi regular yang dilengkapi dengan asuransi jiwa untuk mewujudkan impian Anda di masa depan. Keunggulan MAXI Save Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis dana investasi pilihan Anda. Masa pembayaran premi yang fleksibel. Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi. Bonus "loyalty" yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 tahun. Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan Anda. 3. MAXI Guard
16 56 MAXI Guard merupakan program asuransi jiwa seumur hidup (hingga usia 100 tahun) yang memberikan hasil investasi yang optimal. Keunggulan MAXI Guard Perlindungan asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. Masa pembayaran premi yang fleksibel. Fleksibilitas dalam menambahkan premi investasi. Bonus "loyalty" yang diberikan mulai tahun ke-10, setiap kelipatan 5 tahun. Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan Anda. 4. MAXI Invest MAXI Invest merupakan investasi jangka panjang (cukup dengan satu kali penempatan) yang dilengkapi dengan asuransi jiwa. Keunggulan MAXI Invest Cukup dengan satu kali penempatan dana investasi. Penarikan dana tanpa dikenai biaya tambahan. Penambahan dana investasi dapat dilakukan setiap saat. Pilihan manfaat tambahan sesuai dengan kebutuhan Anda.
17 Struktur Organisasi Korporat AXA INDONESIA AXA MANDIRI (Legal entity) AXA FINANCIAL (Legal entity) AXA LIFE INDONESIA (Legal entity - sales) AXA SERVICE INDONESIA (Legal entity - services) AXA ASSET MANAGEMENT (Legal entity -treasury services) HEAD OF CHANNEL AGENCY HEAD OF CHANNEL FPS TEAM LEADER AGENT MFA PFS CSR Business Development Gambar 3.3 Struktur Organisasi korporat PT. AXA Life Indonesia
BAB III METODE PENELITIAN
27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1Kerangka Pikiran Perencanaan Thesis Manajemen CAR Perencanaan Riset tentang Brand CAR Tujuan Riset: 1. Alternatif strategi pengelolaan brand asuransi CAR 2. Gambaran nyata
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pengukuran terhadap brand asuransi jiwa PT AXA Life Indonesia dilakukan dengan menyebarkan 200 set kuesioner kepada penduduk yang berdomisili didaerah daerah DKI
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 K U E S I O N E R
LAMPIRAN K U E S I O N E R Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand Asuransi Jiwa Central Asia Raya (CAR) di kalangan masyarakat, baik pemegang polis CAR ataupun bukan pemegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan jasa asuransi kini makin dirasakan, baik oleh perorangan maupun dunia usaha di Indonesia. Asuransi merupakan sarana finansial dalam tata kehidupan rumah
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
126 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan analisis mendalam tentang PT. Asuransi Wahana Tata serta melakukan perhitungan terhadap setiap aspek yang berkaitan dengan pengembangan strategi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan bisnis saat ini disebabkan oleh perubahan pola pikir konsumen yang dinamis. Dengan dasar hal inilah maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1-1
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam pasar yang semakin kompetitif, preferensi dan loyalitas pelanggan adalah kunci kesuksesan suatu produk. Beragam motivasi untuk membeli memainkan peranan
Lebih terperinci_ Mahasiswa _ Wiraswasta _ Lainnya.. Jakarta Utara Jakarta Barat Jakarta Selatan Jakarta Timur Jakarta Pusat
L1 N = 200 Kuesioner ini disebarkan dengan tujuan untuk mengetahui posisi brand AXA Life di kalangan masyarakat, baik pemegang polis AXA atauupun bukan pemegang polis AXA. Kami mengharapkan partisipasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat dimana orang menghadapi keadaan yang tidak menentu ialah saat dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat dimana orang menghadapi keadaan yang tidak menentu ialah saat dimana orang membutuhkan jaminan dan perlindungan. Sesuai dengan asal katanya insurance yang berasal
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis dalam industri jasa semakin meningkat di Indonesia. Setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan bisnis dalam industri jasa semakin meningkat di Indonesia. Setiap perusahaan dituntut untuk mampu menarik calon pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2. 1 PRODUK DAN JASA produk BRINGIN LIFE dibagi menjadi dua kelompok, yakni, produk individu, produk korporasi, Bancassurance, DPLK dan Syariah. Berikut adalah penjelasan mengenai
Lebih terperinciJaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM. Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra
Jaminan Nilai Premi yang Dibayarkan INVESTRA PLATINUM Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM Investasi Optimal dengan Perlindungan Ekstra INVESTRA PLATINUM adalah perlindungan asuransi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selain perbankan, industri asuransi jiwa meyakinkan Indonesia bahwa asuransi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai Negara yang berpenduduk 220 juta jiwa, Indonesia sangat potensial bagi industri barang, jasa maupun keuangan. Dalam industri keuangan, selain perbankan,
Lebih terperinciBAB III SOLUSI BISNIS
BAB III SOLUSI BISNIS Berdasarkan hasil analisis pada akar permasalahan pada Bab II, disimpulkan bahwa permasalahan bagi Diamond Supermarket (D BEST Fatmawati) pada saat ini adalah image Diamond Supermarket
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan perusahaan asuransi jiwa di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir terus mengalami peningkatan. Puluhan perusahaan lokal maupun internasional mulai merambah
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA. 1. Wawancara dengan Commonwealth Life marketing. Komunikasi menandakan pula adanya interaksi antar anggota masyarakat, karena
BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data dan Literatur Data ini didapat penulis dari: 1. Wawancara dengan Commonwealth Life marketing 2. Survey (angket) 3. Brochure, Flyer, dll 4. Literatur 2.1.1 Etika Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) Didirikan pada 1995, PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap kompetisi didalamnya. Untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha diberbagai lini pada masa era globalisasi dan era informasi ini sangatlah pesat, sehingga berpotensi memicu persaingan yang semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Kebutuhan Konsumen
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman sekarang ini kebutuhan hidup menjadi sangat tinggi dan semakin meningkat setiap tahunnya tetapi hal tersebut tidak diiringi dengan pendapatan yang meningkat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dimana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi, untuk
Lebih terperinciNama Calon Peserta : Tanda Tangan : Tanggal :
PT. SUN LIFE FINANCIAL INDONESIA Ini adalah proposal Program Jiwa Syariah yang diberikan oleh PT. Sun Life Financial Indonesia (SLFI) dan dibuat untuk Bpk./Ibu TUKINEM. Penjelasan lengkap mengenai hal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Pada bab ini akan di uraikan tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses analisis dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dibandingkan dengan negara lainnya, khususnya negara yang memiliki penduduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Posisi premi asuransi Indonesia di dunia masih relatif sangat rendah, bahkan Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi di Indonesia menilai bahwa penetrasi pasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan informasi dan hiburan yang terlengkap, tercepat, dan terakurat. alternatif untuk mendapatkan hiburan dan informasi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di masa sekarang ini, kebutuhan masyarakat akan informasi dan hiburan sudah menjadi hal yang tidak dapat ditawar lagi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, media
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. 1 Hasil penyebaran kuesioner 4.1.1 Proses Penyebaran Penyebaran kuesioner dilakukan dengan metode random sampling, sesuai dengan teori Slovin. Jumlah kuesioner yang disebarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan di dunia pemasaran jasa yang semakin maju, mendorong para pelaku yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Perkembangan di dunia pemasaran jasa yang semakin maju, mendorong para pelaku yang terlibat harus dapat meningkatkan kualitas. Jasa merupakan kegiatan perekonomian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT Asuransi Jiwa Central Asia Raya atau dikenal dengan CAR Life Insurance merupakan salah satu perusahaan asuransi terkemuka di Indonesia. Seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini dipaparkan mengenai latar belakang penelitian, permasalahan penelitian, tujuan, manfaat dan ruang lingkup penelitian serta sistematika penulisan penelitian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi suatu negara biasanya ditentukan oleh kesuksesan dan keberhasilan perusahaan dan industri
Lebih terperinciBAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN
BAB 3 DESKRIPSI UMUM PERUSAHAAN 3.1. Tentang Perusahaan 3.1.1. Sejarah Perusahaan Sebagai penyedia layanan terpadu bagi semua nasabahnya yaitu "One Stop Financial Service", pada tanggal 28 November 1996,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Ilmu komunikasi merupakan salah satu dari bentuk kegiatan sehari-hari yang terhubung dengan segala macam kehidupan kemanusiaaan. Setiap aspek kehidupan kita
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Market Assessment. Marketing Strategy. Business Plan. Conclusion
40 BAB III METODOLOGI 3.1. Kerangka Pikir Market Assessment SWOT Porter s Five Forces Marketing Strategy Business Plan Conclusion Gambar 3.1 Kerangka Pikir 41 3.2. Penjelasan Kerangka Pikir Pertama-tama,
Lebih terperinciRINGKASAN EKSEKUTIF. SARLAN SIANTURI, Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN.
RINGKASAN EKSEKUTIF SARLAN SIANTURI, 2004. Analisis Ekuitas Merek Kopi Bubuk di Kota Bogor. Di bawah bimbingan ANNY RATNAWATI dan MD. DJAMALUDIN. Membangun ekuitas merek dalam pemasaran produk atau jasa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan yang disertai dengan teori-teori yang mendukung mengenai peranan experiential marketing dalam
Lebih terperinciSIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian brand equity pada pasta
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 86 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Penelitian ini bertujuan untuk melakukan penilaian brand equity pada pasta gigi Pepsodent dan pasta gigi Close-Up di kota Bandung berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. bisnis berusaha untuk bersaing secara kompetitif dengan menghadirkan produkproduk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan didunia bisnis di era ini terjadi begitu ketat, dimana banyak pelaku-pelaku bisnis bermunculan dengan produk baru atau membuat dan mengembangkan produk yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai
Lebih terperinciStrategi Pemasaran Produk Asuransi Investasi di Indonesia (Kajian Simulasi Premi Produk Asuransi Investasi Axa Mandiri) Teddy Oswari
Strategi Pemasaran Produk Asuransi Investasi di Indonesia (Kajian Simulasi Premi Produk Asuransi Investasi Axa Mandiri) Teddy Oswari Dosen Pascasarjana Universitas Gunadarma E-mail: toswari@staff.gunadarma.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Aaker dalam Durianto dkk (2001:4), brand equity dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fenomena persaingan dunia asuransi terutama asuransi jiwa di Indonesia telah berkembang dengan pesat. Namun demikian masyarakat Indonesia belum memiliki tingkat
Lebih terperinciABSTRAK Kata Kunci : Brand Image, Brand Equity, Brand Awareness, Komunikasi Pemasaran, Pepsodent Whitening
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah SWT karena berkat karunia-nya pada kami sehingga dapat menyelesikan tesis kami yang berjudul Strategi Marketing Communication Pada Varian Pepsodent Whitening Di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat beberapa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seperti yang kita ketahui, yang namanya sakit, kecelakaan, dan kematian tidak dapat terhindarkan. Kita sebagai manusia tidak dapat melawannya. Terdapat
Lebih terperinciPengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand Equity) Pada Produk Shampo Emeron
Repositori STIE Ekuitas STIE Ekuitas Repository Thesis of Management http://repository.ekuitas.ac.id Marketing Management 2016-08-13 Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terpadu Terhadap Ekuitas Merek (Brand
Lebih terperinciBAB III DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE
BAB III LABA TERTAHAN (RETAINED SHARING) PADA PRODUK PRULINK SYARIAH ASSURANCE ACCOUNT DI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE A. Gambaran Umum Tentang PT. Prudential Life Assurance 1. Latar Belakang Berdirinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau biasa disebut dengan nama DKI Jakarta, merupakan Ibu kota negara Republik Indonesia. Jakarta sering disebut sebagai kota metropolitan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai bangsa yang berfalsafah Pancasila bertujuan untuk menciptakan masyarakat adil dan makmur secara merata baik materil maupun spiritual dalam suasana
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan asuransi merupakan lembaga keuangan non bank yang mempunyai peranan yang tidak jauh berbeda dari bank, yaitu bergerak dalam bidang layanan jasa yang
Lebih terperinciWEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG
Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang
Lebih terperinciWEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG
Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang
Lebih terperinciBAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu :
87 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya, maka pada bab ini dapat dikemukakan beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Peluang industri asuransi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong perusahaan untuk mencari celah guna meningkatkan loyalitas pembelian dan memenangkan persaingan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan akan berhasil memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya kepuasan konsumen dapat memberikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Kendaraan Bermotor dalam Negeri (ribu unit)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dewasa ini mobilitas menjadi sebuah kebutuhan dalam setiap lapisan masyarakat. Kebutuhan tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan kendaraan bermotor, baik roda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar mau membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bagian akhir dari laporan penelitian ini, akan disampaikan beberapa kesimpulan dan saran berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bukan lagi konvensional seperti dulu. Marketing tidak lagi terpaku pada media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia marketing sekarang ini sudah melampaui tahap yang bukan lagi konvensional seperti dulu. Marketing tidak lagi terpaku pada media media pada umumnya
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perasuransian merupakan salah satu bentuk Lembaga Keuangan Non Bank yang berperan menjadi salah satu pilar perekonomian nasional. Peran tersebut terkait dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada tahun 2016 ini Indonesia akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dimana persaingan Industri menjadi lebih bebas sehingga perusahaan luar negeri
Lebih terperinciANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA
ANALISIS ELEMEN-ELEMEN EKUITAS MEREK PADA PT. ASURANSI RAYA Habibie Halim - 0700729390 ABSTRAK Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia
Lebih terperinci3.9 Penyebaran Kuesioner Pendahuluan Pengolahan Kuesioner Pendahuluan Identifikasi Variabel Penelitian
ABSTRAK Hypermart adalah salah satu usaha ritel yang terdapat di Bandung Indah Plaza (BIP) yang berdiri sejak BIP melakukan renovasi yaitu pada akhir tahun 2005. Pada awal-awal pembukaan Hypermart penjualan
Lebih terperinciBAB I. A. Latar belakang. semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan
BAB I A. Latar belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan informasi yang semakin maju semua orang cenderung untuk memikirkan dirinya dimasa depan dalam dunia bisnis dan industri, tentunya
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melakukan analisis dan perancangan sistem e-crm yang telah dilakukan oleh penulis terhadap PT. Herona Express, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui peranan bank sebagai perantara keuangan (financial intermediary). meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan masih berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di Indonesia, artinya perbankan tetap menjadi pemain utama di sistem keuangan nasional.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berikut ini beberapa kesimpulan dari hasil proyek di Binus Business School (BBS) berdasarkan hasil pengolahan data, antara lain: SWOT a. Kekuatan (Strength) BBS
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Mie Instan merupakan salah satu kategori produk makanan kering cepat saji dengan tingkat persaingan yang sangat ketat dan penetrasi produk yang hampir mendekati titik jenuh yaitu: (84%). Keadaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan oleh adanya
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Konsep Strategis Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan dan dalam perkembangannya konsep mengenai strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditujukkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri asuransi jiwa di Indonesia saat ini semakin berkembang dan sangat kompetitif seiring banyaknya kompetitor dari dalam maupun luar negeri yang masuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan globalisasi yang melanda dunia saat ini, dunia bisnis tidak lagi mengenal batas-batas antara negara. Hal ini mengakibatkan sektor jasa mengalami perubahan yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN... x
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR....... i DAFTAR ISI......... iii DAFTAR TABEL..... vii DAFTAR GAMBAR..... ix DAFTAR LAMPIRAN...... x I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.... 1 1.2. Perumusan Masalah.... 4 1.3.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. berbeda dalam hal apa yang dijual, namun sama-sama memiliki kesamaan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan yang menjual produk atau jasa sangat membutuhkan pelanggan untuk kelangsungan usaha mereka, walaupun produk dan jasa berbeda dalam hal apa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat untuk melayani pasar konsumen. Pemasaran bukan sekedar fungsi bisnis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan fungsi bisnis untuk mengenali kebutuhan konsumen dan menentukan target market yang dituju serta merancang produk dan program yang tepat untuk
Lebih terperinciWEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG
Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi dan perekonomian masyarakat dewasa ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha pada dewasa ini telah diwarnai oleh persaingan yang semakin ketat. Timbulnya persaingan tersebut menyebabkan kalangan dunia usaha saling
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan brand brandr
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Dewasa ini, merek sudah menjadi salah satu fokus pemasaran. Upaya membangun suatu merek yang kuat pun perlu dilakukan. Menurut Hernowo (2009: 72) kata
Lebih terperinciPerusahaan yang dipilih konsumen
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Berdasarkan survei kecil yang dilakukan penulis sebelum menentukan pelanggan yang akan menjadi responden, survei yang dilakukan penulis kepada konsumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pemasaran adalah suatu perpaduan dari akivitas-aktivitas yang saling berhubungan untuk mengetahui kebutuhan konsumen serta mengembangkan promosi, distribusi, pelayanan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Real Estate Real Estate didefinisikan sebagai lahan dan semua peningkatan alami dan yang dibuat oleh manusia yang secara permanen terikat kepadanya (Sirota, 2006, p1). Perubahan-perubahan
Lebih terperinciWEALTH ASSURANCE BANGUN MASA DEPAN ANDA MULAI SEKARANG
Manulife Indonesia Didirikan pada tahun 1985, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) merupakan bagian dari Manulife Financial Corporation, grup penyedia layanan keuangan dari Kanada yang
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Bab V Kesimpulan dan Saran 109 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Merek Oriflame memiliki top
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Jakarta, Tim GFP
KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan limpahan rahmat-nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tesis yang berjudul Analisis dan Perumusan Strategi Marketing untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pendahuluan Sesuai dengan tujuan penelitian, maka terlebih dahulu akan dibahas mengenai persaingan usaha di bidang minuman isotonik ini melalui analisa teori Five Competitive
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Esa Unggul
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mempertahankan pelanggan, karena pelanggan yang loyal akan berkomitmen untuk setia kepada suatu perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dari sudut pandang ruang dan waktu. Persaingan yang ketat inipun tidak hanya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menjelang memasuki tahun 2010 (APEC) dan tahun-tahun selanjutnya didunia ini masing-masing negara seperti tidak mempunyai batas lagi, ditinjau dari sudut pandang
Lebih terperinciInvesting Today, Investing Tomorrow.
Investing Today, Investing Tomorrow. Keistimewaan: Kemudahan menentukan komposisi proteksi & investasi Fleksibilitas dalam bertransaksi Potensi hasil investasi yang optimal 1 Produk asuransi jiwa dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati konsumen agar membeli produk maupun jasa yang diwakilinya. Merek juga diibaratkan sebagai sebuah nyawa bagi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Situasi pasar saat ini semakin kompetitif dengan persaingan yang semakin meningkat pula diantara para produsen. Jika suatu persaingan meningkat, peran pemasaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia dewasa ini sudah tidak asing lagi dengan istilah asuransi. Bahkan sebenarnya bisnis asuransi sudah memasuki Indonesia semenjak dari zaman penjajahan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan perekonomian Indonesia tidak lepas dari peran bank sebagai penggerak perekonomian negara. Peran bank sebagai lembaga yang menghimpun dan penyalur dana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan dan kebutuhan konsumen maka produsen perlu memahami perilaku
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Semakin beragamnya keinginan dan kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi pendidikan merupakan salah satu jenis asuransi jiwa yang mengandung unsur investasi, yakni pada tahapan-tahapan pendidikan anak, maka ada sejumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri dalam lima tahun terakhir yaitu periode , terdapat kenaikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menunjukkan jumlah pemegang polis asuransi di Indonesia tahun 2013 mencapai lebih dari 63 juta polis. Melihat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis harus menghadapi tuntutan bisnis yang terus menerus mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam dunia bisnis, suatu persaingan antara perusahaan sudah menjadi tradisi yang tidak dapat dihindari. Tetapi perusahaan yang ingin bertahan dalam dunia bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.
Lebih terperinciE-Marketing dalam E-Business
1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang e-marketing di dalam Dalam e-business terdapat E-Marketing dimana e-marketing juga berperan dalam penyusunan sistem e- business.berikut ini adalah beberapa definisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan pemasaran menjadi hal yang sangat penting dalam berbagai jenis usaha. Di era globalisasi saat ini, tingginya tingkat persaingan dalam menguasai pangsa pasar,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
26 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Merek memberikan nilai tambah bagi suatu produk ataupun jasa, sehingga nilai total produk yang memiliki merek baik menjadi tinggi dibandingkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Brand Brand menurut Kotler (2002:63) adalah nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia bisnis identik dengan persaingan, yaitu persaingan memperebutkan pelanggan potensial dan mempertahankan pelanggan yang ada. Persaingan bisnis juga terjadi
Lebih terperinci