KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER"

Transkripsi

1

2

3 KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya kurikulum dan modul Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional bagi fasilitator kesehatan sebagai acuan penyelenggara pelatihan dan sumber informasi bagi petugas kesehatan yang mengelola kesehatan tradisional di puskesmas. Kurikulum dan modul ini ditujukan untuk peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam pembinaan masyarakat dalam mem berdayakan masyarakat untuk memanfaatkan TOGA dan akupresur secara mandiri. Petugas kesehatan diharapkan memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan tradisional secara komprehensif yang mencakup upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif terutama dalam memberdayakan masyarakat untuk melakukan asuhan mandiri dengan menggunakan ramuan melalui pemanfaatan TOGA dan keterampilan akupresur. Kurikulum dan modul ini memuat tentang batasan kemampuan yang akan dicapai oleh petugas kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dalam asuhan mandiri kesehatan tradisional yang meliputi tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan akupresur, tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan untuk asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA, teknik fasilitasi asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi, kami sampaikan kepada kontributor dan seluruh anggota tim penyusun, dari lintas program dan lintas sektor tingkat pusat serta semua pihak yang telah memberikan kontribusi terhadap penyusunan pedoman ini. Jakarta, Maret 2015 Direktur Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer dr. HR. Dedi Kuswenda. M.Kes Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan i

4

5 SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Pembangunan kesehatan merupakan bagian tak terpisahkan dan penting dari pembangunan nasional. Oleh karena itu holistik, multi tingkatan dan upaya kesehatan terpadu yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan. Peningkatan kesadaran, motivasi dan kemampuan secara berkelanjutan untuk hidup sehat akan mempercepat pencapaian status kesehatan yang optimal. Oleh karena itu, prinsip pelayanan kesehatan primer di dalam pemberdayaan masyarakat oleh penyedia layanan kesehatan dan kader, harus secara kolektif meningkatkan kapasitas masyarakat untuk kesehatan. Hal ini disadari dengan menerapkan berbagai upaya kesehatan melalui partisipasi aktif masyarakat. Salah satu upaya tersebut adalah penerapan dan pemanfaatan tanaman obat dan akupresur secara mandiri di kalangan masyarakat. Masyarakat ditingkatkan kemampuannya dalam mencari solusi untuk masalah kesehatan secara mandiri sebagai upaya pertolongan pertama dalam keluarga atau mencegah penyakit dan memelihara kesehatan. Untuk itu, pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat melalui peningkatan kemampuan petugas kesehatan dalam membina dan mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional dengan menggunakan ketrampilan akupresur dan menggunakan ramuan melalui pemanfaatan TOGA. Diharapkan petugas kesehatan dan masyarakat dapat bekerjasama secara harmonis dan intensif agar dapat tercapai masyarakat sehat yang mandiri sekaligus melestarikan warisan budaya bangsa. Direktur Jenderal, Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan, Republik Indonesia Dr. Anung Sugihantono, M.Kes Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan iii

6

7 DAFTAR ISI Kata Pengantar Sambutan Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Daftar Isi Bab I Pendahuluan 1 A. Latar Belakang 1 B. Filosofi Pelatihan 2 Bab II Peran, Fungsi, dan Kompetensi 7 A. Peran 7 B. Fungsi 7 C. Kompetensi 7 Bab III Tujuan Pelatihan 11 A. Tujuan Umum 11 B. Tujuan Khusus 11 Bab IV Struktur Program 15 Bab V Garis Garis Besar Program Pembelajaran (GBPP) 19 Bab VI Diagram Proses Pelatihan 31 A. Proses Pembelajaran 31 B. Diagram Alir 32 C. Metode 35 Bab VII Diagram Proses Pelatihan 39 A. Peserta 39 B. Pelatih/fasilitator 39 Bab VIII Diagram Proses Pelatihan 43 A. Penyelenggara 43 B. Tempat Penyelenggaraan 43 Bab IX Evaluasi 47 A. Evaluasi terhadap Peserta 47 B. Evaluasi terhadap Pelatih/Fasilitator 47 C. Evaluasi terhadap Penyelenggaraan Pelatihan 47 Bab X Sertifikasi 51 REFERENSI 52 i iii v Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan v

8

9 BAB I PENDAHULUAN

10

11 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagaimana termaktub di dalam UndangUndang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Penyelenggaraan upaya kesehatan tersebut antara lain dilaksanakan melalui kegiatan pelayanan kesehatan tradisional. Berdasarkan cara pengobatannya, pelayanan kesehatan tradisional terbagi menjadi pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan keterampilan dan pelayanan kesehatan tradisional yang menggunakan ramuan. Pelayanan kesehatan tradisional menggunakan ramuan meliputi metode jamu, apitherapy; gurah, terapi aroma, dan lain sebagainya. Sedangkan pelayanan kesehatan tradisional menggunakan keterampilan terdiri atas; metode manual yaitu pijat urut, shiatsu, patah tulang, refl eksi dan akupresur, metode alat/teknologi yaitu akupunktur, dan metode mental atau olah pikir yaitu prana, reiki, tenaga dalam, kebatinan, hipnoterapi. Menurut UndangUndang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, masyarakat diberi kesempatan yang seluasluasnya untuk mengembangkan, meningkatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan tradisional yang dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya. Juga dengan memperhatikan minat masyarakat Indonesia yang memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional. Menurut Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2010, sebesar 59,12% penduduk pernah mengonsumsi jamu. Penduduk Indonesia yang mengonsumsi jamu, sebesar 95,60% merasakan manfaatnya. Dari Riskesdas 2013, diperoleh hasil bahwa dalam 1 tahun terakhir, sebesar 30,4% Rumah Tangga pernah memanfaatkan pelayanan kesehatan tradisional. Jenis pelayanan kesehatan tradisional yang dimanfaatkan yaitu ketrampilan tanpa alat sebesar 77,8% dan ramuan sebesar 49,0%. Untuk itu, Pemerintah mengatur dan Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 1

12 mengawasi pelayanan kesehatan tradisional dengan didasarkan pada keamanan, kepentingan, dan perlindungan masyarakat. Dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional, pemerintah bertanggung jawab memberdayakan dan mendorong peran aktif masyarakat, agar masyarakat dapat melakukan perawatan kesehatan secara mandiri (asuhan mandiri) dan benar. Apalagi, Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alamnya berupa tumbuhtumbuhan, yang sebagian besar merupakan tanaman berkhasiat obat dan dimanfaatkan secara turuntemurun dan menjadi pilihan masyarakat dalam pemeliharaan kesehatan. Perawatan kesehatan secara mandiri dimaksud dapat dilaksanakan dengan pemanfaatan taman obat keluarga (TOGA) dan keterampilan. Masyarakat secara perorangan maupun terorganisasi dapat berperan aktif dalam upaya pengembangan kesehatan tradisional. Hal ini diatur melalui Peraturan Pemerintah nomor 103 tahun Pengetahuan dan keterampilan di bidang pelayanan kesehatan tradisional di puskesmas sebagai upaya pengembangan menjadi penting, untuk mendukung peran petugas kesehatan dalam membina dan mengembangkan pelayanan kesehatan tradisional menggunakan ketrampilan akupresur dan menggunakan ramuan melalui pemanfaatan TOGA. Pengembangan pelayanan kesehatan tradisional di puskesmas berorientasi kepada upaya promotif dan preventif dengan memberdayakan masyarakat dalam pemanfaatan TOGA dan akupresur. Untuk itu, perlu dilakukan peningkatan sumber daya manusia kesehatan melalui pelatihan secara berjenjang tentang asuhan mandiri kesehatan tradisional yang meliputi pemberdayaan masyarakat dalam pemanfaatan TOGA dan akupresur. B. FILOSOFI PELATIHAN Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional bagi Fasilitator Kesehatan ini diselenggarakan dengan memperhatikan: 1. Prinsip Andragogy, yaitu bahwa selama pelatihan peserta berhak untuk : a. Didengarkan dan dihargai pengalamannya. 2 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

13 b. Dipertimbangkan setiap ide, dan pendapat, sejauh berada di dalam konteks pelatihan. c. Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan. 2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk : a. Mendapatkan 1 paket bahan belajar Asuhan mandiri kesehatan tradisional b. Mendapatkan pelatih profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode, melakukan umpan balik, dan menguasai materi Asuhan mandiri kesehatan tradisional. c. Belajar sesuai dengan gaya belajar yang dimiliki, baik secara visual, auditorial maupun kinestetik (gerak). d. Belajar dengan modal pengetahuan yang dimiliki masingmasing tentang Asuhan mandiri kesehatan tradisional. e. Melakukan refl eksi dan memberikan umpan balik secara terbuka. f. Melakukan evaluasi (bagi penyelenggara maupun fasilitator) dan dievaluasi tingkat pemahaman dan kemampuannya tentang Asuhan mandiri kesehatan tradisional. 3. Learning by doing yang memungkinkan peserta untuk : a. Berkesempatan melakukan percobaan berbagai kasus (gangguan kesehatan) dengan menggunakan metode pembelajaran antara lain demonstrasi/ peragaan, studi kasus dan praktik baik secara individu maupun kelompok. b. Melakukan pengulangan ataupun perbaikan yang dirasa perlu. 4. Berbasis Keterampilan, yang memungkinkan peserta untuk : a. Mengembangkan keterampilan peserta secara bertahap dalam memperoleh kompetensi yang diharapkan dalam Asuhan mandiri kesehatan tradisional b. Memperoleh sertifikat setelah dinyatakan mencapai kompetensi yang diharapkan pada akhir pelatihan dengan 1 (satu ) angka kredit. Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 3

14

15 BAB II PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI

16

17 BAB II PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI A. Peran Setelah mengikuti pelatihan peserta berperan sebagai fasilitator asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. B. Fungsi Dalam melaksanakan perannya sebagai fasilitator, peserta berfungsi: 1. Memfasilitasi dalam asuhan mandiri pada tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan akupresur 2. Memfasilitasi dalam asuhan mandiri pada tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA C. Kompetensi Untuk menjalankan fungsifungsi tersebut, peserta memiliki kompetensi dalam: 1. Melakukan tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan akupresur. 2. Melakukan tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA. 3. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan untuk asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. 4. Melakukan teknik fasilitasi asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 7

18

19 BAB III TUJUAN PELATIHAN

20

21 BAB III TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu memfasilitasi asuhan mandiri dengan akupresur dan pemanfaatan TOGA di masyarakat sesuai pedoman. B. Tujuan Khusus Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu: 1. Melakukan tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan akupresur. 2. Melakukan tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA. 3. Melakukan pemberdayaan masyarakat dan kemitraan untuk asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. 4. Melakukan teknik fasilitasi asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 11

22

23 BAB IV STRUKTUR PROGRAM

24

25 BAB IV STRUKTUR PROGRAM Struktur rancangan program disusun untuk membantu peserta latih mencacapai tujuan pembelajaran dan kompetensi yang dilatihkan, dengan paparan materi terinci seperti pada tabel di bawah ini: NO MATERI PELATIHAN ALOKASI WAKTU ( JP) T P PL Total MATERI DASAR 1 Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Asuhan mandiri Jumlah MATERI INTI 1 Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan akupresur praktis: a. Pemanfaatan akupresur untuk asuhan mandiri b. Teknik akupresur untuk asuhan mandiri c. Tatalaksana gangguan kesehatan untuk asuhan mandiri akupresur 2 Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA a. Pengenalan TOGA untuk asuhan mandiri b. Pemanfaatan dan teknik membuat ramuan untuk asuhan mandiri c. Tatalaksana gangguan kesehatan untuk asuhan mandiri TOGA 3 Pemberdayaan masyarakat dan kemitraan untuk asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA a. Survey Mawas Diri dan Musyawarah Masyarakat Desa b. Kemitraan 4 Teknik fasilitasi asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA Jumlah Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 15

26 ALOKASI WAKTU ( JP) NO MATERI PELATIHAN T P PL Total MATERI PENUNJANG 1 Building Learning Commitment (BLC) Budaya Anti Korupsi Rencana tindak lanjut fasilitasi asuhan mandiri Jumlah TOTAL JPL Keterangan: 1 jpl = 45 menit T = Penyampaian teori P = Penugasan di kelas, dalam bentuk: diskusi kelompok, simulasi/ demonstrasi, latihan, studi kasus, bermain peran PL = Praktik lapangan Catatan : Teori (T) = 32 %, Penugasan (P dan PL) = 68 % 1 JP = 45 menit 16 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

27 BAB V GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

28

29 BAB V GARIS GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) Nomor : MD.1 Materi : Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Waktu : 2 JPL (T= 2 JPL; P= 0 JPL ; PL= 0 JPL) Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu memahami kebijakan pelayanan kesehatan tradisional Umum (TPU) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi Setelah selesai mengikuti materi ini peserta mampu memahami kebijakan pelayanan kesehatan tradisional Pelayanan Kesehatan Tradisional a. UU No 36 tahun 2014 b. PP no 103 tahun 2014 c. Renstra Ceramah dan tanya jawab (CTJ) Modul Bahan tayangan (Slide power point) Laptop LCD Sound System Flip chart Spidol (ATK) UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan UU No 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan PP No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Tradisioal 4. Kepmenkes No. 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelengaraan Pengobatan Tradisional 5. Kepmenkes No. HK.03.01/60/I/2010 tentang Renstra Kementerian Kesehatan Tahun Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/ Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat Panduan Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Tradisisonal di Jaringan Pelayanan Kesehatan Dasar Pedoman Pembinaan Pengobat Tradisional Akupresur bagi Petugas Kesehatan Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 19

30 Nomor : MD.2 Materi : Asuhan Mandiri Waktu : 5 JPL (T=2 JPL; P=1 JPL; PL=3 JPL) Tujuan Pembelajaran : Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menjelaskan tentang asuhan mandiri Umum (TPU) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi 1. Asuhan Mandiri 1.1 Manfaat, ruang lingkup, dan persyaratan asuhan mandiri : Manfaat asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan dengan pemanfaatan TOGA, dan manfaat asuhan mandiri kesehatan tradisional ketrampilan akupresur Ruang lingkup masingmasing cara/jenis asuhan mandiri Persyaratan asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan dan akupresur 1.2 Contoh bahanbahan obat bebas konvensional, jenis obatobat untuk ramuan, tanaman obat dari dalam TOGA untuk bahan ramuan, gambar meridian dan titik akupresur. Curah pendapat Ceramah Tanya jawab Peragaan Bahan dan peralatan Peragaan singkat akupresur Bahan tayang (Slide, Power point) Obatobatan bebas konvensional Obatobatan herbal pabrik, Contoh bahan tanaman obat untuk membuat ramuan contoh tanaman obat dari TOGA Gambar peraga meridian dan gambar titiktitik akupresur Komputer LCD Kertas Flip chart, Karton manila berwarna White board Spidol (ATK) Kemenkes; Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan TOGA; Tahun 2011 Kemenkes; Pedoman Kader Pemanfaatan TO Untuk Kesehatan; Edisi tahun Manfaat, ruang lingkup dan persyaratan masingmasing cara asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan ketrampilan akupresur (phase 2: T 2 JPL Manfaat asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan dengan pemanfaatan TOGA, dan manfaat asuhan mandiri kesehatan tradisional ketrampilan akupressur Ruang lingkup masingmasing cara/jenis asuhan mandiri Persyaratan asuhan mandiri kesehatan tradisional ramuan dan akupresur 3. Bahan dan alat peraga untuk Kestrad Ramuan dan Ketrampilan Akupresur (phase 3, P: 1JPL) Contoh bahanbahan obat bebas konvensional, jenis obatobat untuk ramuan, tanaman obat dari dalam TOGA untuk bahan ramuan, gambar meridian dan titik akupresur. 20 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

31 Nomor : MI.1 Materi : Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan akupresur praktis Waktu : 18 JPL (T= 5 JPL; P= 13 JPL ; PL= 0 JPL) Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melakukan tatalaksana gangguan Umum (TPU) kesehatan ringan dengan akupresur praktis Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok Bahasan dansub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu menjelaskan 1. Pemanfaatan akupresur untuk asuhan mandiri 2. Teknik akupresur untuk asuhan mandiri Sejarah perkembangan akupresur Pengertian akupresur untuk asuhan mandiri Manfaat akupresur Teknik pemijatan dalam akupresur Halhal yang perlu diperhatikan Cara mengoptimalkan manfaat akupresur Ceramah dan tanya jawab (CTJ) Modul Bahan tayangan (Slide power point) Laptop LCD Sound System Flip chart Spidol (ATK) 1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Kepmenkes No 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelengaraan PengobatanTradisional 3. Kepmenkes No. HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Tatalakasana gangguan kesehatan untuk asuhan mandiri akupresur Peningkatan daya tahan tubuh Sakit kepala/pusing Batuk pilek Sakit pinggang Mual, muntah dan nyeri ulu hati Kram otot tungkai bawah/kaki Susah tidur dan stress Sesak nafas/mengi Gatal pada biduran 4. Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/ tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat 5. Panduan Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Tradisisonal di Jaringan Pelayanan Kesehatan Dasar Pedoman Pembinaan Pengobat Tradisional Akupresur bagi Petugas Kesehatan Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 21

32 Nomor : MI.2 Materi : Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA Waktu : 15 JPL (T= 6 JPL; P= 9 JPL ; PL= 0 JPL) Tujuan Pembelajaran : Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melakukan tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan Umum (TPU) TOGA Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu menjelaskan 1. Pengenalan TOGA 1.1 Konsep TOGA Pengertian TOGA Fungsi TOGA Manfaat TOGA Sejarah singkat perkembangan TOGA Sasaran dan lokasi TOGA 1.2 Pengenalan tanaman obat pada TOGA Jenisjenis tanaman obat Pertelaan tanaman obat Kandungan dari tanaman obat 1.3 Budidaya dan pengolahan pascapanen primer tanaman obat Lingkungan tempat tumbuh Teknik budidaya dan pasca panen (pengolahan primer) tanaman obat. Ceramah Tanya jawab Modul Bahan tayangan (Slide power point) Komputer LCD Kertas Flip chart Karton manila berwarna White board Spidol 1. UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 2. Kepmenkes No.1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelengaraan Pengobatan Tradisional 3. Kepmenkes No. HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Keputusan Menteri Kesehatan No 128/Menkes/SK/II/ Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat 5. Panduan Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Tradisisonal di Jaringan Pelayanan Kesehatan Dasar 2. Pemanfaatan dan teknik membuat ramuan untuk asuhan mandiri Teknik meramu a. Penyiapan bahan baku (simplisia) b. Hygiene sanitasi c. Pengolahan dan pengemasan d. Peralatan e. Pencatatan. 22 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

33 3. Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA utk asuhan mandiri 3.1 Tanaman obat untuk tatalaksana gangguan kesehatan ringan pada kelompok usia subur. a. Nyeri haid b. Mual c. Demam pada ibu nifas d. ASI sedikit dan tidak lancar 3.2 Tanaman obat untuk tatalaksana gangguan kesehatan ringan pada kelompok usia balita (15 tahun). a. Kurang/tidak nafsu makan b. Batuk pilek c. Sesak nafas karena asma pada anak d. Perut kembung e. Cacingan 3.3 Tanaman obat untuk tatalaksana gangguan kesehatan ringan pada kelompok usia sekolah dan remaja (618 tahun) a. Kurang darah (anemia) b. Lelah c. Sakit gigi d. Pingsan (ramuan) 3.4 Tanaman Obat untuk tatalaksana gangguan kesehatan ringan pada kelompok usia kerja a. Sembelit (konstipasi) b. Nyeri sendi c. Susah tidur (Insomnia) d. Maag e. Pemulihan setelah sakit f. Daya tahan tubuh menurun 3.5 Tanaman obat untuk tatalaksana gangguan kesehatan ringan pada kelompok usia lansia (lebih dari 60 tahun). a. Sembelit (konstipasi) b. Nyerinyeri sendi c. Susah tidur (Insomnia) d. Maag e. Pemulihan setelah sakit f. Daya tahan tubuh menurun Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 23

34 Nomor : MI.3 Materi : Pemberdayaan masyarakat dan kemitraan untuk asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA Waktu : 14 JPL (T= 2 JPL; P= 6 JPL ; PL= 6 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melakukanpemberdayaan masyarakat dan kemitraan untuk asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu menjelaskan 1 2 Konsep dasar pemberdayaan masyarakat Langkahlangkah Pemberdayaan Masyarakat dalam pelayanan kesehatan tradiional di Puskesmas 3 Menggalang Kemitraan dalam asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA Pengertian pemberdayaan masyarakat Prinsip dasar pemberdayaan masyarakat Unsurunsur pemberdayaan masyarakat Analisis situasi Pertemuan forum Musyawarah desa/kelurahan Perencanaan partisipatif Pelaksanaan kegiatan Pembinaan kelestarian Pengelolaan dan pengembangan TOGA Pengertian, tujuan dan prinsip dasar kemitraan Identifikasi dan peran mitra perencanaan (kemitraan) bersama Ceramah Tanya jawab Curah pendapat Diskusi kelompok Bermain peran Kertas meta plan Lembar diskusi Skenario bermain peran Slide presentasi Laptop LCD Sound system Flit chart Spidol (ATK) White board 1. UU No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Kepmenkes No. 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelengaraan PengobatanTradisional 3. Kepmenkes HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan tahun Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/ tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat 5. Panduan Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Tradisisonal di Jaringan Pelayanan Kesehatan Dasar Pedoman Pembinaan.. 24 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

35 Nomor : MI.4 Materi : Teknik fasilitasi asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA Waktu : 8 JPL (T= 2 JPL; P= 2 JPL ; PL= 4 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti sesi ini peserta mampu melakukanteknik fasilitasi asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti sesi ini, Peserta mampu 1. Peran, fungsi dan kemampuan fasilitator Fasilitasi di masyarakat Peran fasilitator Fungsi kemampuan fasilitator Proses fasilitasi di masyarakat Fasilitasi dalam pertemuan di masyarakat Ceramah dan tanya jawab (CTC) Modul Bahan tayangan (Slide power point Laptop LCD Sound system Flip chart Spidol (ATK 1. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Kepmenkes No 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelengaraan PengobatanTradisional 3. Kepmenkes No. HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Teknik fasilitasi Komunikasi efektif Presentasi efektif Metode pembelajaran 4. Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/ tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat 5. Panduan Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Tradisional di Jaringan Pelayanan Kesehatan Dasar Pedoman Pembinaan Pengobat Tradisional Akupresur Bagi Petugas Kesehatan Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 25

36 Nomor : MP. 1 Materi : Building Learning Comitment (BLC) Waktu : 2 JPL (T = 0; P = 2; PL = 0) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti sesi ini peserta latih mampu menampilkan norma kelas dalam proses pembelajaran Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti sesi ini, Peserta mampu Menampilkan suasana kelas yang rileks dan cair. Mengenal dirinya dan orang lain Menyadari dan memilih norma/ nilai yang baik dalam pembelajaran yang efektif Berpegang teguh pada norma kelas dalam proses pembelajaran Menyatakan setuju dengan kontrol kolektif Pengertian BLC dan pencairan kelas Mengenal diri sendiri dan orang lain Norma/nilainilai/ harapan Komitmen nilai kelas Kontrol kolektif Pemilihan pengurus kelas Ceramah dan tanya jawab Penugasan/ permainan LCD Panduan penugasan Laptop LCD Sound system Flip chart Spidol (ATK 1. UU No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Kepmenkes No 1076/Menkes/SK/VII/2003 tentang Penyelengaraan PengobatanTradisional 3. Kepmenkes No. HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun Kepmenkes No. 128/Menkes/SK/II/ tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat 5. Panduan Pengembangan Model Pelayanan Kesehatan Tradisisonal di Jaringan Pelayanan Kesehatan Dasar Pedoman Pembinaan Pengobat Tradisional Akupresur Bagi Petugas Kesehatan 6. Menyepakati pengurus kelas. 26 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

37 Nomor : MP. 2 Materi : Rencana Tindak Lanjut (RTL) Waktu : 2 JPL (T = 1; P = 1; PL = 0) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah mengikuti materi ini,peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) setelah mengikuti pelatihan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Pokok bahasan dan Sub Pokok Bahasan Metode Media Alat Bantu Referensi Setelah mengikuti sesi ini, peserta mampu Menjelaskan pengertian RTL Menjelaskan ciriciri RTL Menjelaskan tujuan penyusunan RTL Menjelaskan ruang lingkup RTL Pengertian RTL Ciriciri RTL Tujuan penyusunan RTL Cara penyusunan RTL Ceramah dan tanya jawab Curhat pendapat Latihan menyusun RTL LCD Panduan penugasan Laptop LCD Flip chart White board Spidol (ATK) 1. Desain Pembelajaran, Robinson, dkk, Univ. Terbuka, Jakarta, BLC, Pedoman Pelaksanaan Diklat WI, LAN RI, Jakarta, Menyusun RTL 3. Kumpulan instrumen diklat (pegangan fasilitator), Pusdiklat, BPPSDM Kesehatan, Jakarta, Pedoman Penyelenggaraan Diklat Kewidyaiswaraan berjenjang, 2005 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 27

38

39 BAB VI DIAGRAM PROSES PELATIHAN

40

41 BAB VI DIAGRAM PROSES PELATIHAN Poses pembelajaran dalam pelatihan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Proses Pembelajaran Proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 1. Dinamisasi dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen belajar diantara peserta. 2. Penyiapan peserta sebagai individu atau kelompok yang mempunyai pengaruh terhadap perubahan perilaku untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam melaksanakan tugas. 3. Penjajagan awal peserta dengan memberikan pretes. 4. Pembahasan materi kelas. 5. Praktik kelas dalam bentuk penugasanpenugasan. 6. Praktik lapangan. 7. Penjajagan akhir peserta dengan memberikan postes. Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta dilibatkan secara aktif baik dalam teori maupun penugasan, dimana: 1. Pelatih mempersiapkan peserta untuk siap mengikuti proses pembelajaran. 2. Pelatih menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap materi. 3. Pelatih dapat mengawali proses pembelajaran dengan: a. Penggalian pengalaman peserta. b. Penjelasan singkat tentang seluruh materi. c. Penugasan dalam bentuk individual atau kelompok. d. Praktik. 4. Setelah semua materi disampaikan, pelatih dan atau peserta dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi yang diberikan. 5. Sebelum pemberian materi berakhir, pelatih dan peserta dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan. Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 31

42 B. Diagram Alir PEMBUKAAN PRE TEST Membangun Komitmen Belajar metode (BLC) permainan dan pemaknaan E V A L U A S I WAWASAN Materi Dasar Kebijakan Pelayanan Kesehatan Tradisional Asuhan mandiri METODE Curah pendapat Ceramah dan tanya jawab Diskusi PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN Materi inti 1. Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan akupresur. 2. Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA. 3. Pemberdayaan masyarakat dan kemitraan untuk asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. 4. Teknik fasilitasi asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA METODE Curah pendapat Penugasan / latihan Demonstrasi Bermain Peran Praktik ORIENTASI LAPANGAN RENCANA TINDAK LANJUT POST TEST PENUTUPAN 32 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

43 Rincian rangkaian diagram alir proses pelatihan diruntutkan menjadi sebagai berikut: 1. Pembukaan Pembukaan dilakukan untuk mengawali kegiatan pelatihan secara resmi. Proses pembukaan pelatihan meliputi beberapa kegiatan berikut: a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan. b. Pengarahan sekaligus pembukaan. c. Penyematan tanda peserta. d. Perkenalan peserta secara singkat. e. Pembacaan doa. 2. Prates Sebelum acara pembukaan, dilakukan pretes terhadap peserta. Pretes bertujuan untuk mendapatkan informasi awal tentang pengetahuan dan kemampuan peserta dalam melaksanakan kegiatan asuhan mandiri kesehatan tradisional bagi tenaga kesehatan di Puskesmas. 3. Membangun Kesepakatan Belajar, Building Learning Commitment (BLC) Kegiatan ini ditujukan untuk mempersiapkan peserta dalam mengikuti proses pelatihan. Kegiatannya antara lain: a. Penjelasan oleh pelatih atau fasilitator tentang tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan dalam materi BLC. b. Perkenalan antara peserta dengan para pelatih atau fasilitator dan dengan panitia penyelenggara pelatihan, dan juga perkenalan antar sesama peserta. Kegiatan perkenalan dilakukan dengan permainan, dimana seluruh peserta terlibat secara aktif. c. Mengemukakan harapan, kekuatiran, kesepakatan masingmasing peserta selama pelatihan d. Kesepakatan antara para pelatih atau fasilitator, penyelenggara pelatihan dan peserta dalam berinteraksi selama pelatihan berlangsung, meliputi: pengorganisasian kelas, kenyamanan kelas, keamanan kelas, dan yang lainnya. Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 33

44 4. Perluasan Wawasan Setelah BLC, kegiatan dilanjutkan dengan memberikan materi dasar sebagai pengetahuan dan perluasan wawasan yang sebaiknya diketahui peserta dalam pelatihan ini. Materi tersebut yaitu: a. Kebijakan pelayanan kesehatan tradisional. b. Asuhan mandiri. 5. Pembekalan Pengetahuan dan Keterampilan Pemberian materi pengetahuan dan keterampilan dari proses pelatihan mengarah pada kompetensi yang akan dicapai oleh peserta. Penyampaian materi dilakukan dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperan serta aktif dalam mencapai kompetensi tersebut, yaitu diskusi kelompok, latihan, studi kasus, bermain peran, serta orientasi lapangan. Pengetahuan dan keterampilan yang dilatihkan meliputi materi: a. Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan akupresur b. Tatalaksana gangguan kesehatan ringan dengan pemanfaatan TOGA. c. Pemberdayaan masyarakat dan kemitraan untuk asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. d. Teknik fasilitasi asuhan mandiri akupresur dan pemanfaatan TOGA. Setiap hari sebelum proses pembelajaran dimulai pelatih atau fasilitator melakukan kegiatan refleksi dimana pada kegiatan ini pelatih atau fasilitator bertugas untuk menyamakan persepsi tentang materi sebelumnya diterima sebagai bahan evaluasi proses pembelajaran berikutnya. 6. Orientasi Lapangan Pelaksanaan praktik lapangan ini adalah agar peserta dapat lebih berperan aktif dalam pencapaian pembelajaran bermakna untuk mengembangkan kompetensi berbasis pengalaman kontekstual. 7. Post tes Setelah keseluruhan materi dan praktik lapangan dilaksanakan, dilakukan postes. Postes bertujuan untuk melihat peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta setelah mengikuti pelatihan. 34 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

45 8. Evaluasi Evaluasi yang dimaksudkan adalah evaluasi terhadap proses pembelajaran tiap hari (refl eksi) dan terhadap pelatih atau fasilitator. Evaluasi tiap hari (refl eksi) dilakukan dengan cara mereview kegiatan proses pembelajaran yang sudah berlangsung, sebagai umpan balik untuk menyempurnakan proses pembelajaran selanjutnya. Evaluasi terhadap fasilitator dilakukan oleh peserta pada saat pelatih/fasilitator telah mengakhiri materi yang disampaikannya. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan form evaluasi terhadap pelatih atau fasilitator. 9. Evaluasi Penyelenggaraan Evaluasi penyelenggaraan dilakukan untuk mendapatkan masukan dari peserta tentang penyelenggaraan pelatihan tersebut dan akan digunakan untuk penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan berikutnya. 10. Penutupan Acara penutupan adalah sesi akhir dari semua rangkaian kegiatan, dilaksanakan oleh pejabat yang berwenang dengan susunan acara sebagai berikut: a. Laporan ketua penyelenggara pelatihan b. Pengumuman peringkat keberhasilan peserta c. Pembagian sertifi kat d. Kesan dan pesan dari perwakilan peserta e. Pengarahan dan penutupan oleh pejabat yang berwenang f. Pembacaan doa. C. METODE Metode yang digunakan selama proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai metode yang melibatkan semua peserta untuk berperanserta aktif dalam mencapai kompetensi berbasis pengetahuan kontekstual, yaitu diskusi kelompok, latihan dan simulasi, bermain peran, studi kasus, dan orientasi lapangan. Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 35

46

47 BAB VII PESERTA DAN PELATIH/ FASILITATOR

48

49 BAB VII PESERTA DAN PELATIH/FASILITATOR A. Peserta 1. Kriteria Peserta Peserta latih adalah tim puskesmas yang terdiri atas: a. Tenaga puskesmas yang sudah dilatih akupresur. b. Tenaga puskesmas yang sudah dilatih pemanfaatan TOGA 2. Jumlah peserta Jumlah peserta sebanyakbanyaknya 30 orang. B. Pelatih/fasilitator Kriteria Fasilitator : 1. Alumni TOT Pemanfaatan TOGA (termasuk WI) yang akan menjadi fasilitator asuhan mandiri pemanfaatan TOGA. 2. Alumni TOT Akupresur yang akan menjadi fasilitator akupresur mandiri. Keterangan: dalam pelaksanaan kelas dipisah untuk mendapatkan materi kekhususan akupresur dan TOGA Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 39

50

51 BAB VIII PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN

52

53 BAB VIII PENYELENGGARA DAN TEMPAT PENYELENGGARAAN A. Penyelenggara Penyelenggara pelatihan asuhan mandiri kesehatan tradisional adalah: 1. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang memiliki kemampuan menyelenggarakan pelatihan 2. Menunjuk seseorang pengendali pelatihan sebagai penjamin kualitas pelatihan dan materipelatihan sesuai kurikulum dengan melibatkan Bapelkes setempat 3. Mempunyai sejumlah sumber daya manusia yang telah mengikuti Training of Trainer (TOT) Akupresur dan pemanfaatan TOGA 4. Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Tradisional Alternatif dan Komplementer, Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan RI B. Tempat Penyelenggaraan Pelatihan diselenggarakan di Balai Pelatihan Kesehatan, Bapelkes Daerah atau Institusi/lembaga pendidikan dan pelatihan yang terakreditasi Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 43

54

55 BAB IX EVALUASI

56

57 BAB IX EVALUASI Evaluasi yang dilakukan dalam pelatihan ini meliputi: A. Evaluasi terhadap Peserta Evaluasi terhadap peserta dilakukan melalui: 1. Menilai penyerapan materi pelatihan oleh peserta latih (Pre dan Post Test). 2. Menilai keterampilan peserta latih dalam menjelaskan dan mendemonstrasikan Tatalaksana penanganan kasus dengan pemanfaatan Toga dan Pijat Akupresur B. Evaluasi terhadap Pelatih/Fasilitator Penggunaan Evaluasi terhadap fasilitator untuk mengetahui seberapa jauh penilaian yang menggambarkan tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan fasilitator dalam menyampaikan pengetahuan dan atau keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi : 1. Penguasaan materi 2. Ketepatan waktu 3. Sistematika penyajian 4. Penggunaan metode dan alat bantu pelatihan 5. Empati, gaya dan sikap kepada peserta 6. Pencapaian tujuan pembelajaran umum (TPU) 7. Kesempatan tanya jawab 8. Kemampuan menyajikan 9. Kerapihan pakaian 10. Kerjasama antar tim pelatih C. Evaluasi terhadap Penyelenggaraan Pelatihan Evaluasi yang dilakukan oleh peserta latih terhadap penyelenggaraan diklat (administrasi dan pelayanan akomodasi, konsumsi dan kepanitiaan) yang meliputi : 1. Tujuan pelatihan Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 47

58 2. Relevansi program pelatihan dengan tugas 3. Manfaat setiap materi sajian bagi pelaksanaan tugas 4. Manfaat pelatihan bagi peserta latih dan instansi terkait 5. Hubungan peserta latih dengan pelaksana pelatihan 6. Pelayanan sekertariat terhadap peserta latih 7. Pelayanan akomodasi dan lainya 8. Pelayanan konsumsi 9. Pelayanan perpustakaan 10. Pelayanan komunikasi dan informasi 48 Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

59 BAB X SERTIFIKASI

60

61 BAB X SERTIFIKASI Peserta wajib hadir dan mengikuti kegiatan Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional ini sekurangkurangnya 90% dari alokasi waktu pelatihan. Jika dinyatakan berhasil setelah mengikuti Evaluasi Belajar, peserta berhak memperoleh sertifi kat dengan 1 (satu) angka kredit. Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 51

62 REFERENSI 1. Departemen Kesehatan RI; Keputusan Menteri Kesehatan RI; Nomor 725/Menkes /SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan ; Pusdiklatkes BPPSDM; Jakarta; Tahun Departemen Kesehatan RI; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional; Jakarta; Tahun Departemen Kesehatan RI; Pedoman Penyusunan Kurikulum Modul Pelatihan Berorientasi Pembelajaran; PusdiklatkesBPPSDM ; Jakarta ; Tahun Keputusan Menteri Kesehatan No 128/Menkes/SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat; Tahun Kementerian Pertanian: kebijakan Pertanian tentang Pengembangan Tanaman Obat SK Kementerian Pertanian No.511/KPPS/PG/310/ IX/2006 Tentang Komoditas Binaan Hortikultura. 6. UndangUndang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 7. Kementerian Kesehatan RI; Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1144/2010 tentang Organisasi dan Tatakerja Kemkes RI ; Sekjen Depkes RI; Jakarta; Keputusan Menteri Kesehatan RI NO HK.03.01/60/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun ; Tahun Kementerian Kesehatan Pedoman Pengelolaan dan Pemanfaatan TOGA Tahun Kementerian Kesehatan Pedoman Pembinaan Battra tahun Kementerian Kesehatan Pedoman Penyelenggaraan Yankestrad Ramuan Tahun Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan

63 DAFTAR KONTRIBUTOR PENANGGUNG JAWAB : DR. HR. DEDI KUSWENDA, M.KES (DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER) KOORDINATOR : KASUBDIT BINA YANKESTRAD RAMUAN KONTRIBUTOR : DR. RINNI YUDHI PRATIWI, M.PET DR. SRI HASTUTI NAINGGOLAN, MPH, MM, M.SI ISMOYOWATI, SKM, M.KES DRS. BAGUS SARJANA, M.KES HARYANI, SKM, MHSM S. MONAWAROH, SKM, M.SI DR. GITASWISARI, MKM DR. ERNA HAYATI ERNA SUCIPTO, SE DR. OTIH ROSTIANA DANU RAHADITYO S.PSI DR. SANDRA OKTAVIANI RATIH KUSUMA DEWI, A.MD DRS. ISMEDSYAH, APT, M.KES IR. DUNANTY SIANIPAR, M.KES BARON SUARTA DR. HASAN MIHARJA, Sp.AK, MS SITI MARYANAH YUSTI ARIYANI DRG. SUGIHARTI, M.KES SUPRAPTI DEVI ZUARNI DR. FEBY ANGGRAINI, MKKK DR. NUR INDAH Kurikulum Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional Bagi Fasilitator Kesehatan 53

64

KURIKULUM PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PIMPINAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN I. PENDAHULUAN. A. LatarBelakang

KURIKULUM PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PIMPINAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN I. PENDAHULUAN. A. LatarBelakang Kementerian Kesehatan KURIKULUM PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PIMPINAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan

Lebih terperinci

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL

PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS

KURIKULUM PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS KURIKULUM PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS Departemen Kesehatan, 2008 Kurikulum Pelatihan Tenaga Promosi Kesehatan Bagi Puskesmas 0 Kata Pengantar Kurikulum Pelatihan Tenaga Promosi Kesehatan

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya Puskesmas kepada

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN KOMUNIKASI MOTIVASI DALAM PROGRAM PENGENDALIAN TB BAGI PETUGAS KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN

KURIKULUM PELATIHAN KOMUNIKASI MOTIVASI DALAM PROGRAM PENGENDALIAN TB BAGI PETUGAS KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN KURIKULUM PELATIHAN KOMUNIKASI MOTIVASI DALAM PROGRAM PENGENDALIAN TB BAGI PETUGAS KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015

KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015 KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan tata pemerintahan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016 KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016 I. PENDAHULUAN Perkembangan epidemi HIV AIDS di dunia telah menyebabkan

Lebih terperinci

Pencegahan Akibat Kerja Pada Home Industri

Pencegahan Akibat Kerja Pada Home Industri Kurikulum Pelatihan Pencegahan Akibat Kerja Pada Home Industri I. Dasar Pemikiran Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU (PRACTICAL APPROACH TO LUNG HEALTH / PAL) UNTUK TENAGA PUSKESMAS

KURIKULUM PELATIHAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU (PRACTICAL APPROACH TO LUNG HEALTH / PAL) UNTUK TENAGA PUSKESMAS KURIKULUM PELATIHAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU (PRACTICAL APPROACH TO LUNG HEALTH / PAL) UNTUK TENAGA PUSKESMAS I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pendekatan Praktis Kesehatan Paru (Practical Approach

Lebih terperinci

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.415 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Latar Belakang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER

KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya kurikulum dan modul Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PEMBINAAN KESEHATAN HAJI DALAM PERSPEKTIF KESEHATAN TRADISIONAL

IMPLEMENTASI PEMBINAAN KESEHATAN HAJI DALAM PERSPEKTIF KESEHATAN TRADISIONAL IMPLEMENTASI PEMBINAAN KESEHATAN HAJI DALAM PERSPEKTIF KESEHATAN TRADISIONAL Dr. dr. Ina Rosalina. SpA(K), M.Kes, MH.Kes Direktur Pelayanan Kesehatan Tradsional Kemenkes PENGERTIAN KESEHATAN UU NO.36/2009

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sertifikasi organik adalah rangkaian kegiatan penerbitan

Lebih terperinci

Pelatihan Fasilitator Pemberdayaan Kader Posyandu

Pelatihan Fasilitator Pemberdayaan Kader Posyandu Kurikulum dan Modul Pelatihan Fasilitator Pemberdayaan Kader Posyandu Ayo ke Kementerian Kesehatan RI bekerjasama dengan POKJANAL POSYANDU PUSAT 2012 kurmod fasilitator final 12des12.indd 1 12/12/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 5 2013, No.414 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN 2014 KURIKULUM

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 122 /Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE

KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE BAGI KADER POSYANDU DESA PIANTUS KECAMATAN SEJANGKUNG KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN

Lebih terperinci

MODUL PENULISAN KERTAS KERJA

MODUL PENULISAN KERTAS KERJA MODUL PENULISAN KERTAS KERJA PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i A. Deskripsi Singkat... 1 B. Tujuan Pembelajaran... 1 C. Pokok Bahasan dan Sub

Lebih terperinci

PENDAHULUAN BAB I A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN BAB I A. LATAR BELAKANG Bagian V.1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia secara geografis dan demografis merupakan negara yang rawan akan bencana, baik bencana alam (natural disaster) maupun bencana karena

Lebih terperinci

PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TAHUN 2013 SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA

Lebih terperinci

Kurikulum dan Modul. Pelatihan. Posyandu. Ayo ke. kurmod kader final_12des12.indd 1 12/12/2012 5:17:56

Kurikulum dan Modul. Pelatihan. Posyandu. Ayo ke. kurmod kader final_12des12.indd 1 12/12/2012 5:17:56 Kurikulum dan Modul Pelatihan Kader Posyandu Ayo ke Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan POKJANAL Posyandu PUSAT 2012 kurmod kader final_12des12.indd 1 12/12/2012 5:17:56 362. 11 Ind k Katalog

Lebih terperinci

KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR STBM - STUNTING

KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR STBM - STUNTING KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR STBM - STUNTING Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2017 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Filosofi Pelatihan... BAB II PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI...

Lebih terperinci

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN

PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN PENYELENGGARAAN DIKLAT KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG TINGKAT MADYA TAHUN 2014 DI PUSAT DIKLAT KEHUTANAN Oleh : Harmini Sudjiman Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan Abstrak Diklat Kewidyaiswaraan Berjenjang

Lebih terperinci

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang

2016, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang No.78, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKES. Kesehatan Kerja. Pos. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2015 TENTANG POS UPAYA KESEHATAN KERJA TERINTEGRASI DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan pada pasal 48 menyatakan bahwa salah satu dari 17 upaya kesehatan komprehensif adalah Pelayanan Kesehatan Tradisional.

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.108/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 148/Dik-2/2012

Lebih terperinci

PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita

PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita 306.874 3 Ind p Departemen Kesehatan Republik Indonesia PELATIHAN KELAS IBU Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita Untuk Petugas Kesehatan BUKU PANDUAN PESERTA DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN

Lebih terperinci

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat.

Berkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat. Kurikulum PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI DIKLAT Bahan belajar PENDAHULUAN SASARAN PERAN DAN FUNGSI SETELAH PELATIHAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN TUJUAN MATERI DAN STRUKTUR PROGRAM PROSES DAN METODOLOGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 2013, No.416 4 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAANPENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENGELOLA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/274/2017 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/274/2017 TENTANG KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/274/2017 TENTANG PANITIA PENILAIAN KELOMPOK ASUHAN MANDIRI KESEHATAN TRADISIONAL MELALUI PEMANFAATAN TAMAN OBAT KELUARGA DAN AKUPRESUR

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 100/Dik-2/2012

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENJENJANGAN JABATAN FUNGSIONAL SANDIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 88/Dik-2/2012

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI DTPK. DRDr. ERNY Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI DTPK. DRDr. ERNY Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DI DTPK DRDr. ERNY Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan 1 PARADIGMA SEHAT: Mengutamakan promotif -preventif Sehat (70%)

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 171 /Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING/MOT) LEMBAGA ADMINISTRASI

Lebih terperinci

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 i Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 LPPKS INDONESIA 2013 ii Pelaksanaan In-Service Learning 1 Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.147/Dik-2/2012

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 263/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011. T e n t a n g

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011. T e n t a n g KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011

Lebih terperinci

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG IV BERBASIS

KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG IV BERBASIS KURIKULUM KURSUS DAN PELATIHAN PIJAT PENGOBATAN REFLEKSI JENJANG IV BERBASIS Direktorat Pembinaan Kursus Dan Pelatihan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian

Lebih terperinci

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik.

Mengidentifikasi fokus pendampingan. Melaksanakan pendampingan sesuai kaidah pendampingan yang baik. UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? (Unit 7 ini khusus untuk Pelatihan Fasilitator) UNIT 7 BAGAIMANA MELAKUKAN PENDAMPINGAN YANG EFEKTIF? Pendahuluan Guru seringkali mengalami kesulitan

Lebih terperinci

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT

Modul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT Modul Pelatihan MODUL MP-1 BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) I. DESKRIPSI SINGKAT Dalam suatu pelatihan terutama pelatihan dalam kelas, bertemu sekelompok orang yang belum saling mengenal sebelumnya,

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 63 /Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 170/Dik-1/010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 103/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.98/Dik-2/2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisional dan obat tradisional sebagai bagian yang tidak dapat diabaikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tradisional dan obat tradisional sebagai bagian yang tidak dapat diabaikan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengobatan tradisional merupakan pengobatan dan/atau perawatan dengan cara, obat dan pengobatnya mengacu kepada pengalaman, keterampilan turun temurun dan atau pendidikan

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 94 /Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

Lebih terperinci

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP

PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK PRAKTEK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 8 JP DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.13/Dik-2/2011

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN

ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN MODUL: ANALISIS POTENSI KESEHATAN LINGKUNGAN I. DESKRIPSI SINGKAT U ntuk mewujudkan lingkungan perumahan yang sehat harus memperhatikan lokasi, kualitas tanah dan air tanah, kualitas udara ambien, kebisingan,

Lebih terperinci

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR*3 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) JABATAN FUNGSIONAL

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 450, 2016 KEMENKES. Kesehatan Tradisional. Pengembangan. Upaya. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG UPAYA PENGEMBANGAN KESEHATAN

Lebih terperinci

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 96 /Dik-2/2011. T e n t a n g

K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 96 /Dik-2/2011. T e n t a n g KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 96 /Dik-2/2011

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.113/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,

KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA, KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING / MOT) KEPALA LEMBAGA

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.97 /Dik-2/2012

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 184/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1714, 2015 KEMENKES. Etalase dan Gerai. Djamoe. Terdaftar. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2015 TENTANG GERAI DJAMOE TERDAFTAR DAN ETALASE

Lebih terperinci

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan

PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA. MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016 : 60 kabupaten/kota) PELAKSANAAN KELAS ORANG TUA Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.154/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

Evaluasi Program Pelatihan

Evaluasi Program Pelatihan FORUM Evaluasi Program Pelatihan Oleh : M. Nasrul, M.Si Evaluasi pelatihan adalah usaha pengumpulan informasi dan penjajagan informasi untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif dalam menggunakan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 50 /Dik-2/2013

Lebih terperinci

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM

UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP B. Praktik KKG dan MGMP Untuk Meningkatkan PAKEM UNIT 6 : KKG DAN MGMP A. Pengelolaan KKG dan MGMP Waktu : 3 jam 45 menit A. Pendahuluan Pada paket pelatihan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 169 /Dik-2/2012

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN DESA PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 178/Dik-2/2012

Lebih terperinci

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 i Pelaksanaan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS MANAJEMEN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016

PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS MANAJEMEN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS MANAJEMEN KEARSIPAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. P E N D A H U L U A N A. LATAR BELAKANG Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan

Lebih terperinci

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN TAMAN KANAK-KANAK DAN PENDIDIKAN LUAR BIASA KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2016 KATA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Keberhasilan pelayanan kesejahteraan sosial bagi kesejahteraan anak, sangat ditentukan oleh pemahaman petugas atau pekerja sosial anak terhadap perkembangan dan

Lebih terperinci

KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM)

KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) KURIKULUM DAN MODUL PELATIHAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) BAGI DOSEN JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN POLITEKNIK KESEHATAN DI INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2013 363.72 Ind

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 173/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III

MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III MODUL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN GOLONGAN III Drs. M. Jani Ladi Drs. Emma Rahmawiati, M.Si Drs. Wahyu Hadi KSH, MM Lembaga Administrasi Negara - Republik Indonesia 2006 Hak Cipta Pada : Lembaga

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.107/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KESTRAD PUSKESMAS CIPAGERAN AKREDITASI TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KESTRAD PUSKESMAS CIPAGERAN AKREDITASI TAHUN 2016 KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM KESTRAD PUSKESMAS CIPAGERAN AKREDITASI TAHUN 2016 Di Susun Oleh Petugas Pemegang Program Kestrad Enok Mimin Rukminingsih NIP.197510132010012007 KERANGKA ACUAN KERJA PROGRAM

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 128/Dik-1/2010 T e n t a n g

Lebih terperinci

Mata Diklat : BUILDING LEARNING COMMITMENT Nama Diklat : Diklat Fungsional Nutrisionis Jenjang Ahli

Mata Diklat : BUILDING LEARNING COMMITMENT Nama Diklat : Diklat Fungsional Nutrisionis Jenjang Ahli Mata Diklat : BUILDING LEARNING COMMITMENT Nama Diklat : Diklat Fungsional Nutrisionis Jenjang Ahli Fasilitator : Dr. LILIN BUDIATI SH.MM lilinbudiati@yahoo.com PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti. Bunyamin Maftuh NIP

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari 2017 Direktorat Karier dan Kompetensi SDM Kemenristekdikti. Bunyamin Maftuh NIP KATA PENGANTAR Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dibentuk pada tahun 2014 berdasarkan Keppres No. 121/P Tahun 2014 tentang Pembentukan Kementerian dan Pengangkatan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR

KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN BOGOR K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.133/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan. (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran Tahun 2016: 60 Kab/Kota) PENGASUHAN POSITIF Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 116 /Dik-2/2012

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 97/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/263/2016 TENTANG KELOMPOK KERJA NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/263/2016 TENTANG KELOMPOK KERJA NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/263/2016 TENTANG KELOMPOK KERJA NASIONAL PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK

Lebih terperinci

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.153/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM

Lebih terperinci

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar i ii DESKRIPSI SINGKAT BUKU PEGANGAN PEMBEKALAN ADMIN GURU PEMBELAJAR Buku pegangan ini disusun untuk membantu admin dalam melakukan persiapan dan mendukung kelancaran Guru Pembelajar (GP). Diharapkan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN

KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 62/Dik-2/2012

Lebih terperinci

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI

MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI MODUL BIMBINGAN TEKNIS Penyelenggaraan Pendidikan Keluarga pada Satuan Pendidikan (Sasaran tahun 2016: 60 Kab/Kota) RENCANA AKSI Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN

2012, No.1251 BAB I PENDAHULUAN 5 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 13 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SANDIMAN LANJUTAN BAB I PENDAHULUAN A. Umum Pembinaan SDM Sandi perlu dilakukan

Lebih terperinci

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-03.PP.01.02 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN BIMBINGAN TEKNIK PENYUSUNAN PERATURAN

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI E PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA (KIBBLA) DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU 3 PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS, Menimbang : a. bahwa kemiskinan

Lebih terperinci