PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 128/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM DIKLAT DASAR-DASAR KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA KEPALA PUSAT, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (SDAHE) maka dipandang perlu dipersiapkan sumberdaya manusia kehutanan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan kepribadian di dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selaku Pegawai Negeri Sipil; b. bahwa untuk meningkatkan kemampuan Pegawai Negeri Sipil sebagaimana diktum a, diperlukan pembekalan pengetahuan dan keterampilan serta penyamaan visi, persepsi dan komitmen dalam mengimplementasikan Konservasi SDAHE; c. bahwa untuk tercapainya tujuan pada diktum a dan b, perlu ditetapkan kurikulum diklat dengan Keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan. Mengingat : 1. Undang-Undang No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan Jo. UU RI No. 19 tahun 2004 tentang penetapan Perppu No. 1 tahun 2004 tentang perubahan atas UU No. 41 tahun 1999; 2. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.13/Menhut-II/2004 tanggal 6 Mei 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kehutanan serta peraturan-peraturan tentang perubahannya; 3. Peraturan...

2 3. Peraturan Menteri Kehutanan No. P.20/Menhut-II/2004 tanggal 15 Desember 2004 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan. M E M U T U S K A N Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT : KEPUTUSAN KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN TENTANG KURIKULUM DIKLAT DASAR-DASAR KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA; : Kurikulum Diklat Dasar-dasar Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini; : Kurikulum sebagaimana diktum PERTAMA digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan Diklat Dasar-dasar Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya di lingkup Kementerian Kehutanan; : Dengan ditetapkannya keputusan ini maka keputusan Kepala Pusat Diklat Kehutanan Nomor SK. 85/DIK-2/2004 tanggal 23 Agustus 2004 Lampiran 2. D.1. tentang Kurikulum Diklat Dasardasar Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya dinyatakan tidak berlaku lagi; : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diubah dan diperbaiki sebagaimana mestinya. Ditetapkan di : Bogor Pada tanggal : 31 Mei 2010 Kepala Pusat, Ir. Helmi Basalamah, MM. NIP

3 Lampiran Keputusan Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kehutanan Nomor : SK. 128/DIK-1/2010 Tanggal : 31 Mei Nama Diklat : Dasar-Dasar Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya 2. Jenjang Diklat : Dasar 3. Latar Belakang : Sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya (SDAHE) baik di darat maupun perairan di wilayah Republik Indonesia mempunyai peran dan kedudukan yang sangat penting bagi penyangga kehidupan global. SDAHE tersebut merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu di dalam pengelolaan dan pemanfaatannya perlu dilaksanakan secara selaras, sesuai dan seimbang demi tercapainya kesejahteraan masyarakat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya. Sejalan dengan bergulirnya era otonomi daerah serta dengan terbentuknya Dinas Kehutanan Kabupaten; bahwa dalam upaya mencapai dan terjaminnya pelaksanaan pembangunan SDAHE yang adil dan berkelanjutan dibutuhkan tenaga/pejabat/aparatur pemerintah yang profesional yang memiliki visi, misi dan komitmen akan arti pentingnya konservasi SDAHE di daerahnya. Kesamaan visi dan persepsi antara pusat dan daerah serta semua pihak sangat diperlukan, begitu pula komitmen dan implementasi untuk memelihara dan mempertahankan sumber daya hutan yang bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Sehubungan dengan otonomi daerah banyak unit instansi yang menangani bidang kehutanan para pejabatnya tidak berlatar belakang pendidik kehutanan sehingga diperlukan pelatihan Konservasi dan Rehabilitasi agar diperoleh persamaan persepsi di dalam menangani pengelolaan KSDAHE. 4. Deskripsi Singkat Diklat Diklat ini dilaksanakan selama 15 hari setara dengan 100 jam pelajaran (JPL) terdiri dari 60 JPL teori dan 40 JPL praktek. Pelajaran teori dilaksanakan dengan metoda ceramah, diskusi dan tanya jawab dengan menekankan pada pengembangan komunikasi dua arah yang partisipatif. Praktek lapangan dengan alternatif pelaksanaan di kawasan konservasi yang berada di sekitar Balai Diklat Kehutanan.

4 Pada akhir sesi pelatihan dilakukan seminar/presentasi hasil praktek lapangan dengan mengundang nara sumber yang berkompeten. 5. Tujuan Diklat Diklat Dasar-dasar Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap para petugas/pejabat/aparatur setara Eselon IV pada Dinas Kehutanan Kabupaten, Bappeda Kabupaten dan Bapedalda Kabupaten, agar di dalam melaksanakan tugasnya selaku PNS sadar dan memiliki visi, misi serta komitmen atas pembangunan SDAHE, yang berkelanjutan dan berkeadilan bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat dengan berlandaskan pada akhlak mulia, adil, arif, bijaksana, profesional, terbuka dan bertanggung jawab. Setelah mengikuti diklat ini peserta diharapkan dapat : a. Mengembangkan sikap dan kepribadian di dalam melaksanakan tugas dan fungsi selaku PNS berlandaskan akhlak mulia, adil, arif, bijaksana, profesionalisme, terbuka dan bertanggung jawab atas konservasi SDAHE. b. Meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan wawasan pikir serta arti fungsi konservasi SDAHE. c. Menyamakan visi, persepsi dan pentingnya mengimplementasikan konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dalam pengelolaan hutan. 6. Sasaran Diklat Setelah mengikuti diklat ini peserta diharapkan mampu: a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan di bidangnya dengan berasaskan konservasi SDAHE. b. Menjalin kerjasama dan meningkatkan peran, dan partisipasi dengan sesama aparat pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, pengusaha dan masyarakat. c. Membuat rencana dan mempresentasikannya. 7. Kelompok Sasaran Diklat a. Jumlah Peserta : Maksimal 30 orang per kelas b. Asal Peserta : Dinas Propinsi/Kabupaten/Kota yang menangani bidang kehutanan, Bappeda Kabupaten, Bapedalda Kabupaten.

5 c. Persyaratan Peserta : - Pejabat eselon IV atau yang setara - Belum pernah mengikuti diklat sejenis - Sehat jasmani dan rohani. 8. Pengajar a. Persyaratan Pengajar : - Widyaiswara dan atau instruktur lainnya yang ditunjuk Kepala Balai Diklat Kehutanan - Menguasai materi yang diajarkan - Mampu menilai hasil belajar peserta b. Asal Pengajar : - Widyaiswara Pusat Diklat Kehutanan dan Balai Diklat/Latihan Kehutanan - Instansi lain yang terkait. 9. Tempat Diklat Diklat dilaksanakan di Pusat Diklat Kehutanan, Balai Diklat/Latihan Kehutanan dan tempat lain yang memenuhi persyaratan. 10. Waktu Diklat Diklat dilaksanakan selama 15 hari setara dengan 100 jam pelajaran 45 menit, terdiri dari 60 JPL teori dan 40 JPL praktek. 11. Peralatan dan Bahan Diklat a. Untuk Peserta : materi pelajaran (diktat, hand out), ATK b. Untuk Ruang Kelas : OHP/OHT, white board, LCD, Komputer c. Untuk Praktek Kelas : flipchart, contoh hasil pengumpulan dan pengolahan data d. Untuk Praktek Lapangan : Hutan Lindung, KPA, KSA dan TB

6 12. Daftar Mata Diklat : NO. MATA DIKLAT JPL I. TEORI Bina Suasana Pelatihan 2 2. Kecerdasan Emosional dan Spiritual 2 3. Peraturan Perundangan dan Kebijaksanaan Konservasi 6 Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya 4. Dasar-dasar Pengelolaan Kawasan Konservasi 8 5. Dasar-dasar Pengelolaan Margasatwa/Satwa Liar 8 6. Konservasi Flora, Fauna, Keanekaragaman Hayati dan 10 Ekosistemnya di Luar Kawasan 7. Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati Partisipatif Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati 6 dan Ekosistemnya. 9. Perlindungan dan Pengamanan Hutan Partisipatif 8 II. PRAKTEK Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi dan 15 Satwa Liar 2. Perlindungan dan Pengamanan Kawasan Konservasi Partisipatif Seminar 10 JUMLAH 100

7 13. Silabus Diklat Dasar-dasar Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya No. Mata Diklat JPL Indikator Keberhasilan Pokok Bahasan/Keterampilan I. TEORI 60 a. Metode b. Alat Bantu Pembelajaran Sumber Kepustakaan 1. Bina Suasana Pelatihan 2 Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta diharapkan dapat: - Saling mengenal satu sama lain - Memiliki semangat dan motivasi untuk bekerja dan berlatih - Menjelaskan pentingnya kerjasama - Mengemukakan harapan dan kekhawatiran selama mengikuti pelatihan - Mengetahui fungsi pelatihan 1. Perkenalan 2. Memberikan motivasi, semangat dan kerjasama 3. Penjelasan pelatihan 4. Pembentukan Tim a. Permainan dan dinamika kelompok. b. OHP/T, white board dan paket permainan. 2. Kecerdasan Emosional dan Spiritual 2 Setelah selesai mengikuti pelajaran ini peserta diharapkan mampu: - Merefleksi dirinya sendiri - Menjelaskan pengertian IQ, EQ dan SQ - Memahami arti manusia multidimensional - Menjelaskan mengenai 5 situasi bermakna yang dapat mengubah jalan hidup manusia - Menjelaskan mengenai tingkatan kecerdasan spiritual-religius 1. Refleksi diri 2. Pengertian IQ, EQ dan SQ 3. Manusia Multidimensional 4. Situasi Bermakna 5. Tingkatan Kecerdasan Spiritual Religius b. OHP/T, white board, materi pelajaran dan hand out. 3. Peraturan Perundangan dan Kebijaksanaan Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya 6 Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta diharapkan dapat: - Menjelaskan/menerangkan ketentuan peraturan perundangan di bidang konservasi SDAH dan ekosistemnya - Menjelaskan/menerangkan kebijaksanaan di bidang konservasi SDAH dan ekosistemnya 1. UU No. 5 th UU No. 41 th UU No. 23 th UU No. 22 th PP No. 25 th Peraturan Pemerintah dan peraturan lainnya di bidang konservasi SDAH dan ekosistemnya 7. Strategi konservasi SDA 8. Organisasi dan Program kegiatan Ditjen PHKA 9. Tugas pokok dan fungsi Balai Taman Nasional dan Balai KSDA b. OHP/T, white board, materi pelajaran dan hand out.

8 No. Mata Diklat JPL Indikator Keberhasilan Pokok Bahasan/Keterampilan a. Metode b. Alat Bantu Pembelajaran Sumber Kepustakaan 4. Dasar-dasar Pengelolaan Kawasan Konservasi 8 Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta diharapkan dapat: - Mengenal jenis-jenis kawasan suaka alam, pelestarian alam dan Taman Buru - Menjelaskan/menerangkan arti penting dan prinsip-prinsip pengelolaan kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam - Mengenal jenis kawasan lindung lainnya - Mengenal pengukuran nilai-nilai (valuasi) SDAHE 1.Prinsip-prinsip pengelolaan kawasan suaka alam kawasan pelestarian alam, dan Taman Buru 2.Penataan/zonasi kawasan 3.Pembinaan habitat dan daerah penyangga 4.Pembinaan kawasan lindung 5.Valuasi (pengukuran nilai) SDAHE b. OHP/T, white board, materi pelajaran dan hand out. - UU No. 5 th UU No. 41 th PP No. 68 th PP No.32 th Dasar-dasar Pengelolaan Tumbuhan dan Margasatwa/Satwa Liar 8 Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta diharapkan dapat: - Menjelaskan arti penting dan prinsipprinsip pengelolaan tumbuhan dan satwa liar - Mengenal jenis-jenis satwa yang dilindungi 1.Pengenalan jenis-jenis satwa liar yang dilindungi 2.Prinsip-prinsip inventarisasi satwa liar 3.Dinamika populasi 4.Pembinaan populasi dan habitat satwa liar b. OHP/T, white board, materi pelajaran dan hand out. - UU No. 5 th UU No. 41 th PP No. 68 th PP No. 7 th PP No. 8 th Konservasi Flora, Fauna, Keanekaragaman Hayati dan Ekosistemnya di Luar Kawasan 10 Setelah mengikuti pelajaran ini peserta diharapkan dapat: - Menjelaskan/menerangkan prinsipprinsip konservasi jenis flora dan fauna serta keanekaragaman hayati dan ekosistem di luar kawasan konservasi SDA. 1.Pengertian keanekaragaman hayati dan ekosistem 2.Prinsip-prinsip konservasi di luar kawasan konservasi SDA & Buffer Zone 3.Tata cara pengendalian populasi flora dan fauna 4.Pemanfaatan jenis satwa/flora (kebun binatang, arboretum, kebun raya, penangkaran dan budidaya flora/fauna dan sebagainya) 5.Lalu lintas flora/fauna yang dilindungi 6.CITES b. OHP/T, white board, materi pelajaran dan hand out. - PP No. 7 th PP No. 8 th PP No.32 th CITES - PP 6 /99 - PP Karantina

9 No. Mata Diklat JPL Indikator Keberhasilan Pokok Bahasan/Keterampilan 7. Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati Partisipatif 10 Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan: - pengertian dan tujuan perencanaan pengelolaan hutan/sdah secara partisipatif - langkah-langkah dalam rangka pengumpulan dan pengolahan data perencanaan pengelolaan hutan/sdah secara partisipatif - jenis dan tingkat perencanaan pengelolaan hutan/sdah secara partisipatif - proses dan mekanisme perencanaan pengelolaan hutan/sdah secara partisipatif - kegiatan kegiatan masyarakat yang dimungkinkan di dalam kawasan konservasi 1. Pengertian, prinsip, tujuan dan manfaat perencanaan konservasi secara partisipatif 2. Proses dan mekanisme perencanaan partisipatif dalam rangka pengelolaan hutan/sdah dan ekosistem 3. Jenis dan tingkat perencanaan (tingkat kelompok, desa) 4. Penyusunan dan proses/mekanisme pembahasan alternatif kegiatan 5. Kegiatan-kegiatan masyarakat yang dimungkinkan di dalam pengelolaan kawasan konservasi misalnya: - Penginapan - Wisata - Tenaga/jasa - Warung - Dll. a. Metode b. Alat Bantu Pembelajaran b. OHP/T, white board, materi pelajaran dan hand out. Sumber Kepustakaan - Visi dan misi Ditjen PKA - UU No. 5 th PP No. 68 th PP 18/94 - PP13/94 8. Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. 6 Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan: - Peranan masyarakat dalam pengelola-an SDAH dan pembangunan hutan dan kehutanan - Upaya-upaya pemanfaatan kawasan SDAH dengan Ekosistemnya langsung untuk masyarakat 1. Pengertian dan fungsi SDAH dan hutan bagi kepentingan masyarakat 2. Manfaat SDAH dan hutan bagi masyarakat 3. Peran serta masyarakat dalam pengelolaan SDAH dan pembangunan hutan dan kehutanan b. OHP/T, papan tulis, materi pelajaran dan hand out. Program dan kebijaksanaan Ditjen PKA 9. Perlindungan dan Pengamanan Hutan Partisipatif 8 Setelah mengikuti pelajaran ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan: - Pengertian dan tujuan perlindungan dan pengamanan hutan berdasarkan metode partisipatif - Masalah dan macam gangguan hutan - Upaya-upaya perlindungan dan pengamanan terhadap gangguan hutan - Kemungkinan masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan 1. Pengertian dan ruang lingkup serta tujuan perlindungan dan pengamanan hutan 2. Jenis-jenis gangguan hutan dan permasalahan 3. Upaya-upaya pencegahan dan penanggulangan 4. Operasi dan taksiran kerugian 5. Jenis-jenis kegiatan yang dapat melibatkan masyarakat secara langsung dalam upaya perlindungan dan pengamanan hutan b. OHP/T, papan tulis, materi pelajaran dan hand out.

10 No. Mata Diklat JPL Indikator Keberhasilan Pokok Bahasan/Keterampilan II. PRAKTEK 40 a. Metode b. Alat Bantu Pembelajaran Sumber Kepustakaan 1. Peran Masyarakat dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi 15 Setelah mengikuti praktek ini, peserta diharapkan dapat menjelaskan: - Teknik pengumpulan dan pengolahan data dalam rangka penyusunan rencana pengelolaan kawasan konservasi SDAH berdasarkan Metode Partisipatif - Proses dan mekanisme penyusunan rencana pengelolaan kawasan konservasi SDAH berdasarkan metode partisipatif - Jenis-jenis manfaat untuk masyarakat dalam pengelolaan kawasan konservasi, jasa, lingkungan, wisata alam. Flora dan fauna 1. Pengumpulan data, penyusunan tujuan dan a. Ceramah, diskusi, pembahasan desain kegiatan; pembentukan penugasan, role play kelompok/panitia, penentuan waktu dan case study, kunjungan tempat; wawancara semi struktural; lapangan dan penugasan pengolahan data 2. Penyiapan informasi, pengorganisasian b. OHP, papan tulis, flipchart masalah, penyusunan dan pemilahan alternatif contoh hasil pengumpulan kegiatan, pembuatan jadwal pelaksanaan dan pengolahan data 3. Penyiapan bahan dan penetapan waktu pertemuan 4. Pembahasan; identifikasi pengelompokan masalah, analisa sebab akibat masalah, urutan prioritas masalah, penyusunan alternatif, pemilihan dan bagian rencana kegiatan 5. Membuat laporan 2. Perlindungan dan Pengamanan Hutan Partisipatif 15 Setelah mengikuti praktek ini, peserta diharapkan dapat: - Menerapkan teknik dan cara-cara perlindungan dan pengamanan hutan secara umum - Berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan kegiatan perlindungan dan pengamanan kawasan konservasi 1. Persiapan 2. Melihat dan melakukan/mendemonstrasikan teknik/cara menanggulangi adanya gangguan terhadap kawasan konservasi, antara lain: kebakaran hutan, perambahan, pencurian hasil hutan dsb. 3. Membuat laporan a. Ceramah pembekalan, diskusi, penugasan, role play, case study, kunjungan lapangan dan penugasan b. OHP, papan tulis, flipchart dan peralatan praktek lapangan 3. Seminar 10 Setelah mengikuti praktek ini, peserta diharapkan dapat mempresentasikan hasil/laporan penyusunan rencana pengelolaan kawasan konservasi SDAH berdasarkan Metode Partisipatif 1. Menyiapkan bahan presentasi 2. Presentasi 3. Menyusun laporan akhir a. Ceramah, diskusi, role play dan penugasan b. OHP, papa tulis dan flipchart. Kepala Pusat, Ir. Helmi Basalamah, MM. NIP

11