KURIKULUM PELATIHAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU (PRACTICAL APPROACH TO LUNG HEALTH / PAL) UNTUK TENAGA PUSKESMAS
|
|
- Doddy Widjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KURIKULUM PELATIHAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU (PRACTICAL APPROACH TO LUNG HEALTH / PAL) UNTUK TENAGA PUSKESMAS I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pendekatan Praktis Kesehatan Paru (Practical Approach to Lung Health /PAL) merupakan pendekatan terpadu dalam penanganan gangguan pernapasan yang akan diterapkan di Indonesia. Sebagai pendekatan baru, PAL perlu diperkenalkan, dipahami dan dilaksanakan dengan benar. Untuk itu diperlukan Pelatihan PAL bagi tenaga kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit dan pengelola program di kab/kota dan provinsi. Pelatihan ini menjelaskan tentang kegiatan PAL bagi tenaga kesehatan di Puskesmas (dokter dan tenaga keperawatan) yang meliputi pemahaman kegiatan PAL, keterampilan melakukan tatalaksana gangguan pernapasan termasuk penggunaan obat dan alat, penyuluhan/kie dan konseling pasien, pencatatan dan pelaporan serta evaluasi kegiatan PAL di Puskesmas. 2. Filosofi Pelatihan Pelatihan ini berorientasi pada kebutuhan peserta dalam penerapan PAL di Puskesmas. Kegiatan dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran orang dewasa (andragogi) yang sebenarnya sudah memiliki pengalaman dan kemampuan klinis sehingga kegiatan dilakukan secara partisipatif, interaktif dan humanistik dengan bantuan fasilitator. Luaran pelatihan ini adalah peserta dapat melakukan penemuan, diagnosis/klasifikasi, pengobatan, keterampilan menggunakan obat inhalasi, alat dan instrumen penilaian, penyuluhan/kie dan konseling, pemantauan dan evaluasi hasil kegiatan PAL di Puskesmas serta pembuatan RTL. Metode pembelajaran melalui kelompok kecil dengan menggunakan berbagai cara antara lain: latihan kasus, diskusi kelompok, demonstrasi, bermain peran dan praktek lapangan. Evaluasi yang dilakukan adalah evaluasi penyelenggaraan pelatihan, evaluasi pencapaian peserta dan evaluasi kinerja fasilitator. 1
2 II. Peran,fungsi dan kompetensi a. Peran Setelah menyelesaikan pelatihan ini peserta harus berperan sebagai pelaksana PAL di Puskesmas. b. Fungsi Yang bersangkutan berfungsi sebagai pelaksana kegiatan PAL di tingkat Puskesmas c. Kompetensi Kompetensi yang harus dimiliki oleh tenaga Puskesmas, adalah mampu : 1) Menjelaskan strategi PAL 2) Menjelaskan pelaksanaan PAL, 3) Menilai keadaan pasien, 4) Mengelompokkan penyakit berdasarkan gejala dan penegakkan diagnosis, 5) Melakukan tatalaksana pasien dan tindak lanjut, 6) Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi, 7) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan 8) Melakukan pemantauan dan penilaian pelaksanaan PAL III. TUJUAN 1. Tujuan Umum Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu menerapkan kegiatan PAL. 2. Tujuan Khusus Setelah mengikuti pelatihan ini, peserta mampu: 1) Menjelaskan strategi PAL 2) Menjelaskan pelaksanaan PAL, Melakukan penilaian keadaan pasien gangguan pernapasan berdasarkan kumpulan gejala, tanda dan skema algoritma, 3) Mengelompokkan penyakit berdasarkan gejala dan penegakkan diagnosis, 4) Melakukan tatalaksana pasien dan tindak lanjut, 5) Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi, 6) Melaksanakan pencatatan dan pelaporan 7) Melakukan pemantauan dan penilaian pelaksanaan PAL IV. PESERTA, PELATIH, NARASUMBER DAN PENYELENGGARA 1. Peserta Kriteria a. Dokter, perawat/bidan Puskesmas b. Tidak akan dipindah tugaskan dalam waktu 2 tahun setelah pelatihan c. Bersedia mengikuti pelatihan sampai selesai d. Sudah pernah mengikuti pelatihan TB atau ISPA atau PTM 2
3 Jumlah a. Setiap angkatan pelatihan jumlah peserta orang b. Setiap fasilitator sebaiknya memfasilitasi 5-6 orang peserta latih 2. Pelatih a. Sudah mengikuti pelatihan pelatih (TOT) PAL b. Tim Fasilitator PAL Provinsi 3. Narasumber 1) Subdit TB/ISPA/PKDL (Penyakit Kronis Degeneratif Lain) 2) Organisasi Profesi Kedokteran (PDPI. IDAI, PAPDI) 4. Penyelenggara 1) Pelatihan tingkat Nasional diselenggarakan oleh Subdit TB dan Pusdiklat SDM Kesehatan. 2) Pelatihan tingkat Provinsi diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi bersama dengan instansi Diklat Kesehatan daerah V. STRUKTUR PROGRAM No. A. MATERI DASAR Materi Waktu T P PL JML 1. Strategi PAL Pelaksanaan PAL B. MATERI INTI 1. Penilaian keadaan pasien Pengelompokan penyakit berdasarkan gejala dan Penegakan diagnosis 3. Penatalaksanaan pasien dan tindak lanjut Komunikasi Informasi dan Edukasi Pencatatan dan pelaporan Pemantauan dan penilaian Pelaksanaan PAL C. MATERI PENUNJANG 1. Membangun komitmen pembelajaran (BLC) Rencana Tindak Lanjut (RTL) TOTAL Catatan: - T (Teori/Tatap muka), penyampaian pembelajaran melalui tatap muka seperti: curah pendapat (CP), ceramah tanya jawab (CTJ). 3
4 - P (Penugasan/Praktik), yaitu penugasan/praktik di dalam kelas sesuai dengan metode pembelajaran yang digunakan seperti: tugas baca, diskusi/membahas hasil tugas baca, diskusi kelompok, bermain peran (role play), latihan-latihan. - PL (Praktik Lapangan), yaitu kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL). Pada pelatihan ini tidak ada PKL. VI. DIAGRAM ALIR PROSES PEMBELAJARAN Pembukaan Pre Test Membangun Komitmen Belajar Materi Pembuka Wawasan 1. Strategi PAL 2. Pelaksanaa n PAL Pengetahuan dan Keterampilan 1. Penilaian keadaan pasien, 2. Pengelompokan penyakit berdasarkan gejala dan penegakkan diagnosis, 3. Penatalaksanaan pasien dan tindak lanjut, 4. Komunikasi, Informasi dan Edukasi edukasi, 5. Melaksanakan Pencatatan dan pelaporan 6. Pemantauan dan penilaian pelaksanaan PAL PRAKTEK LAPANGAN. RENCANA TINDAK LANJUT Evaluasi 4
5 Penutupan 5
6 VII. GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN Materi dasar : Strategi PAL Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini, peserta mampu menjelaskan strategi PAL Waktu : 1 JPL (T: 1 ; P: 0 ; PL: 0) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah menyelesaikan materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan latar belakang 2. Menyebutkan pengertian 3. Menjelaskan tujuan 4. Menjelaskan sasaran Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan 1. Latar belakang 2. Pengertian 3. Tujuan 4. Sasaran Metode Alat Bantu/ Media CTJ, LCD, Kompu ter White board Modul Referensi PAL Puskesmas 6
7 Materi Dasar : Pelaksanaan PAL Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini, peserta mampu menjelaskan pelaksanaan PAL Waktu : 3 JPL (T: 1 ; P: 2 ; PL: 0) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu : 1. Menjelaskan tujuan PAL Menjelaskan prinsip pelaksanaan PAL Menjelaskan pengorganisasian PAL Melaksanakan kegiatan PAL Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan 1. Tujuan PAL 2. Prinsip pelaksanaan PAL 3. Pengorganisasian PAL 4. Kegiatan PAL Metode CTJ Latihan : menjawab pertanyaan Alat Bantu/ Media Laptop LCD Whitebo ard Modul Lembar latihan dll. Referensi PAL puskesmas Penanggulan gan TB ASMA PPOK Algoritma PAL 7
8 Materi Inti : Penilaian Keadaan Pasien Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini, peserta mampu melakukan penilaian keadaan pasien gangguan pernapasan Waktu : 5 JPL (T:1 ; P:3 ; PL:1 ) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu : 1. Melakukan komunikasi yang efektif dengan pasien 2. Mengisi identitas pasien 3. Melakukan anamnesis 4. Mengukur tanda vital 5. Melakukan pemeriksaan fisik 6. Menilai keadaan pasien dan tindak lanjut 7. Melengkapi rekam medis dengan benar dan lengkap Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan 1. Komunikasi efektif 2. Pengisian identitas pasien 3. Anamnesis 4. Pengukuran tanda vital 5. Pemeriksaan fisik 6. Penilaian keadaan pasien dan tindak lanjut 7. Rekam medis Metode CTJ Latihan Demonstrasi Praktek lapangan. Alat bantu/ Media LCD, Whiteboard/ flipchart Lembar kerja Tensimeter Termometer Sound timer Form RR (Kartu pengobatan pasien dengan gangguan pernapasan PAL) Referensi PAL puskesmas Penanggulan gan TB ASMA PPOK Algoritma PAL 8
9 Materi : Pengelompokan Penyakit Berdasarkan Gejala Dan Menegakkan Diagnosis Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu mengelompokan pasien gangguan pernapasan berdasarkan kumpulan gejala, tanda dan Skema Algoritma. Waktu : 8 JPL (T: 2 ; P: 5; PL: 1 ) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu: 1. Mengidentifikasi gejala dan tanda yang terkait dengan gangguan pernapasan 2. Mengidentifikasi tanda kegawat daruratan untuk pasien yang perlu dirujuk ke RS rujukan 3. Mengelompokan gejala dan tanda, menetapkan pemeriksaan penunjang dan menegakkan diagnosa pasti Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan 1. Gejala dan tanda yang terkait dengan gangguan pernapasan 2. Tanda kegawat daruratan untuk pasien yang perlu dirujuk ke RS rujukan 3. Gejala dan tanda, menetapkan pemeriksaan penunjang dan menegakkan diagnosa pasti Metode Alat bantu/ Media Referensi CTJ Latihan Praktek lapangan Laptop/ computer LCD Whiteboard/ flipchart Form RR Lembar balik skema algoritma Praktek lapangan PAL puskesmas Penanggulang an TB ASMA PPOK Algoritma PAL 9
10 Materi : Penatalaksanaan Pasien dan Tindak Lanjut Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu melakukan tatalaksana pasien sesuai pengelompokan penyakit dan tindak lanjutnya. Waktu : 7 JPL (T: 2 ; P: 3; PL: 2 ) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu : 1. Menetapkan Prinsip dalam penatalaksanaan pasien 2. Menetapkan obat yang akan diberikan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang serta tindak lanjut 3. Menggunakan IDT, kartu kontrol asma ACT dan membuat spacer mask dari botol plastik 4. Menggunakan peakflowmeter dan penafsirannya 5. Menggunakan nebulizer dan menentukan dosis obat 6. Menggunakan pulseoksimeter Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan 1. Prinsip dalam penatalaksanaan pasien 2. Obat yang akan diberikan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang serta tindak lanjut 3. Penggunaan IDT, kartu kontrol asma ACT dan membuat spacer mask dari botol plastik 4. Penggunaan peakflowmeter dan penafsirannya 5. Penggunaan nebulizer dan menentukan dosis obat 6. Penggunaan pulseoksimeter Metode Alat bantu/ Media Referensi CTJ Latihan Demonstrasi Praktek lapangan. Laptop/ computer LCD Whiteboard/ flipchart Peakflow meter Botol plastic Nebulizer dan obatnya IDT Contoh obat Form RR Demonstrasi Praktek lapangan PAL puskesmas Penanggulang an TB ASMA PPOK Algoritma PAL 10
11 Materi : Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu melakukan komunikasi, informasi dan edukasi dalam pelaksanaan PAL Waktu : 6 JPL (T: 2 ; P: 3 ; PL: 1 ) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu : 1. Melakukan komunikasi secara efektif dengan pasien 2. Memberikan KIE kepada pasien Pneumonia dan keluarganya 3. Memberikan KIE kepada pasien TB dan keluarganya 4. Memberikan KIE kepada pasien Asma dan keluarganya 5. Memberikan KIE kepada pasien PPOK dan keluarganya 6. Memberikan KIE untuk berhenti merokok 7. Memberikan KIE agar pasien merubah perilaku dan patuh menjalani pengobatan Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan 1. Komunikasi efektif 2. KIE kepada pasien Pneumonia dan keluarganya 3. KIE kepada pasien TB dan keluarganya 4. KIE kepada pasien Asma dan keluarganya 5. KIE kepada pasien PPOK dan keluarganya 6. KIE kepada pasien untuk berhenti merokok 7. KIE agar pasien merubah perilaku dan patuh menjalani pengobatan Metode Alat bantu/ Media Referensi CTJ Latihan Diskusi kelompok Bermain peran Praktek lapangan Laptop/ komputer LCD, Whiteboard/ flipchart Contoh obat bermain peran Praktek lapangan PAL puskesmas Penanggulanga n TB ASMA PPOK Algoritma PAL 11
12 Materi : Pencatatan dan Pelaporan Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini, peserta mampu melakukan pencatatan dan pelaporan Waktu : 7 JPL (T: 1; P: 5; PL: 1) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah menyelesaikan materi ini peserta mampu: 1. Mencatat kartu pengobatan pasien/halaman tindak lanjut 2. Mencatat kartu kendali berobat 3. Mengisi register harian PAL Puskesmas 4. Mengisi formulir rujukan pasien 5. Mengisi formulir rekapitulasi rujukan ke RS 6. Mengisi laporan bulanan penemuan penyakit gangguan pernafasan Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan 1. Kartu pengobatan pasien /halaman tindak lanjut 2. Kartu kendali berobat 3. Register harian PAL Puskesmas 4. Formulir rujukan pasien 5. Formulir rekapitulasi rujukan ke RS 6. Laporan bulanan penemuan penyakit gangguan pernafasan Metode Alat bantu/ Media Referensi CTJ Latihan Diskusi kelompok Praktek lapangan Laptop/ computer LCD, Whiteboard/ flipchart Formulir rujukan Form RR diskusi kelompok Praktek lapangan PAL puskesmas Penanggulanga n TB ASMA PPOK Algoritma PAL 12
13 Materi : Pemantauan dan Penilaian Pelaksanaan PAL Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini, peserta mampu melakukan pemantauan dan penilaian pelaksanaan PAL serta rencana tindak lanjutnya. Waktu : 3 JPL (T:1; P:2 PL: 0) Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) Setelah menyelesaikan materi ini, peserta mampu: 1. Menjelaskan pengertian pemantauan dan penilaian 2. Menyebutkan indikator yang digunakan dalam pemantauan dan manfaatnya 3. Menghitung indikator untuk menilai kegiatan PAL di Puskesmas Pokok Bahasan / Sub Pokok Bahasan 1. Pengertian pemantauan dan penilaian 2. Indikator pemantauan yang digunakan dalam pemantauan dan manfaatnya 3. Indikator untuk menilai kegiatan PAL di Puskesmas Metode Alat bantu/ Media Referensi CTJ Latihan Laptop/ computer LCD, Whiteboard/ flipchart PAL puskesmas Penanggulang an TB ASMA PPOK Algoritma PAL 13
14 Materi : Membangun Komitmen Belajar Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : Setelah menyelesaikan materi ini, peserta dapat membuat kesepakatan belajar. Waktu : 2 JPL (T: 0 ; P:2 ; PL: 0 ) Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan / Sub Pokok Metode Alat bantu/ Referensi Khusus (TPK) Bahasan Media Setelah menyelesaikan materi Membangun Komitmen Belajar Perkenalan, ini: Permainan 1. Peserta latih, fasilitator dan 1. Perkenalan, Diskusi penyelenggara saling kelompok, mengenal, Pleno. 2. Peserta latih mampu mengidentifikasi harapan terhadap pelatihan, 3. Peserta latih mampu membuat kesepakatan tata tertib (norma) pelatihan dan kontrol kolektif, 4. Peserta latih mampu membuat kesepakatan organisasi dalam kelas. 2. Identifikasi harapan pembelajaran, 3. Norma dan kontrol kolektif, 4. Pengorganisasian kelas. OHP, LCD, Flipchart, Whiteboard, Alat bantu permainan (Gambar, dll). Modul pelatihan Hariet Ronken Lynton, buku petunjuk untuk pelatihan kasus, Pusdiklat,dep kes RI,1986 Gant Jack dkk, Temporary systems Rosset Allison, Training Needs Assessment, New Jersey,
15 VIII.EVALUASI DAN SERTIFIKASI A. Evaluasi Evaluasi selama pelatihan dilakukan sebagai berikut: 1. Evaluasi Peserta Evaluasi terhadap peserta meliputi: Pre test, merupakan penjajakan awal terhadap pengetahuan peserta pada saat memasuki pelatihan. Evaluasi formatif, merupakan penjajakan/penilaian terhadap penyerapan hasil belajar peserta pada setiap materi, dengan cara: - Mengajukan pertanyaan di akhir sesi - Melakukan pengamatan dan penilaian terhadap hasil latihan-latihan pada setiap materi. Post test, merupakan penilaian terhadap peningkatan pengetahuan peserta setelah mengikuti seluruh materi pembelajaran. Contoh form evaluasi terlampir. 2. Evaluasi Fasilitator Evaluasi terhadap fasilitator meliputi: Menilai seberapa efektif fasilitator melakukan tugasnya memfasilitasi peserta latih, Evaluasi ini berdasar informasi dari peserta latih, Seharusnya hasil evaluasi fasilitator dan peserta adalah seimbang. Contoh form evaluasi terlampir. 3. Evaluasi Penyelenggaraan Evaluasi penyelenggaraan meliputi: Evaluasi terhadap semua segi penyelenggaraan pelatihan, yaitu: interaksi sesama peserta latih, fasilitator, akomodasi dan konsumsi dan kesiapan materi pelatihan Evaluasi dengan menggunakan lembar kuesioner. Contoh lembar evaluasi dapat dilihat pada lampiran. Contoh form evaluasi terlampir. B. SERTIFIKASI Berdasarkan Kepmenkes No.725 tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, bagi peserta yang telah menyelesaikan proses pembelajaran selama menit akan diberikan sertifikat dengan angka kredit 1 (satu). IX. PENUTUP Kurikulum ini merupakan acuan minimal yang harus dipenuhi dalam melaksanakan pelatihan PAL untuk tenaga Puskesmas. Penambahan materi dapat disesuaikan dengan kebutuhan program. 15
KURIKULUM PELATIHAN KOMUNIKASI MOTIVASI DALAM PROGRAM PENGENDALIAN TB BAGI PETUGAS KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KURIKULUM PELATIHAN KOMUNIKASI MOTIVASI DALAM PROGRAM PENGENDALIAN TB BAGI PETUGAS KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya Puskesmas kepada
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016
KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016 I. PENDAHULUAN Perkembangan epidemi HIV AIDS di dunia telah menyebabkan
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS
KURIKULUM PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS Departemen Kesehatan, 2008 Kurikulum Pelatihan Tenaga Promosi Kesehatan Bagi Puskesmas 0 Kata Pengantar Kurikulum Pelatihan Tenaga Promosi Kesehatan
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PIMPINAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN I. PENDAHULUAN. A. LatarBelakang
Kementerian Kesehatan KURIKULUM PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PIMPINAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Lebih terperinciBerkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat.
Kurikulum PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI DIKLAT Bahan belajar PENDAHULUAN SASARAN PERAN DAN FUNGSI SETELAH PELATIHAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN TUJUAN MATERI DAN STRUKTUR PROGRAM PROSES DAN METODOLOGI
Lebih terperinciPencegahan Akibat Kerja Pada Home Industri
Kurikulum Pelatihan Pencegahan Akibat Kerja Pada Home Industri I. Dasar Pemikiran Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015
KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan tata pemerintahan
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1
PENERAPAN STRATEGI DOTS DI RUMAH SAKIT HBS MODUL F HDL 1 RUMAH SAKIT PERLU DOTS? Selama ini strategi DOTS hanya ada di semua puskesmas. Kasus TBC DI RS Banyak, SETIDAKNYA 10 BESAR penyakit, TETAPI tidak
Lebih terperinciPENCATATAN DAN PELAPORAN
PENCATATAN DAN PELAPORAN I. DESKRIPSI SINGKAT Pencatatan dan pelaporan merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu proses kegiatan. Selama menjalankan tugas sebagai tim gerak cepat, petugas harus
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I A. LATAR BELAKANG
Bagian V.1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia secara geografis dan demografis merupakan negara yang rawan akan bencana, baik bencana alam (natural disaster) maupun bencana karena
Lebih terperinciPANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL
PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya
Lebih terperinciDEPT PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI- RS PERSAHABATAN
DEPT PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FKUI- RS PERSAHABATAN 1 Penyakit pernapasan salah satu masalah kesehatan dunia menyumbang angka kesakitan dan kematian yang cukup tinggi menyerang semua golongan
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN 2014 KURIKULUM
Lebih terperinciSOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP
Halaman : 1 UPTD Puskesmas KOTA SURABAYA 1. Pengertian Pelayanan program rujuk balik adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih memerlukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang berjudul Evaluasi ketepatan penggunaan antibiotik untuk pengobatan ISPA pada balita rawat inap di RSUD Kab Bangka Tengah periode 2015 ini
Lebih terperinciRUJUKAN. Ditetapkan Oleh Ka.Puskesmas SOP. Sambungmacan II. Kab. Sragen. Puskesmas. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP
SOP No. Kode Terbitan No. Revisi : : 01 : 00 Ditetapkan Oleh Ka. Halaman : 1-1. dr.udayanti Proborini,M.Kes NIP. 19740409 200312 2 002 1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan 4. Referensi 5. Prosedur Sistem
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016
PANDUAN PELAYANAN DOTS TB RSU DADI KELUARGA TAHUN 2016 RUMAH SAKIT UMUM DADI KELUARGA Jl. Sultan Agung No.8A Purwokerto Tahun 2016 BAB I DEFINISI Sampai saat ini, Rumah Sakit di luar negeri termasuk di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan institusi yang memiliki fungsi utama memberikan pelayanan kesehatan kepada seluruh pasien, baik rawat jalan, rawat inap, maupun gawat darurat.
Lebih terperinciTERAPI INHALASI MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI. : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru. I. Waktu. Mengembangkan kompetensi.
MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI NOMOR MODUL TOPIK SUB TOPIK I. Waktu : B02 : Prosedur Tidakan pada Kelainan Paru : Terapi Inhalasi TERAPI INHALASI Mengembangkan kompetensi Sesi Tutorial Diskusi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Keberhasilan pelayanan kesejahteraan sosial bagi kesejahteraan anak, sangat ditentukan oleh pemahaman petugas atau pekerja sosial anak terhadap perkembangan dan
Lebih terperinciPEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TAHUN 2013 SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE
KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE BAGI KADER POSYANDU DESA PIANTUS KECAMATAN SEJANGKUNG KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciMODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH. Oleh
MODUL PULMONOLOGI DAN KEDOKTERAN RESPIRASI BATUK DARAH Oleh BAGIAN PULMONOLOGI DAN ILMU KEDOKTERAN RESPIRASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG NOVEMBER 2014 I. Waktu Mengembangkan kompetensi
Lebih terperinci13 CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT. a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per penduduk < 15 tahun
13 CAKUPAN PENEMUAN DAN PENANGANAN PENDERITA PENYAKIT a. Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 1) Pengertian a) Kasus AFP adalah semua anak berusia kurang dari 15 tahun dengan
Lebih terperinci10 Usaha Kesehatan Sekolah Dan Remaja
10 Usaha Kesehatan Sekolah Dan Remaja Waktu Pencapaian kompetensi Sesi di dalam kelas : 1 X 50 menit (classroom session) Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 2 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Kepmenkes RI No. 128/Menkes/SK/II/2004 Puskesmas adalah unit pelaksananan teknik dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan
Lebih terperinciContoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI
Contoh Panduan KORPS MARINIR RUMKITAL MARINIR CILANDAK PANDUAN. RUMKITAL MARINIR CILANDAK JAKARTA 2016 DAFTAR ISI Halaman Judul Panduan. i Daftar isi. ii Keputusan Karumkital Marinir Cilandak... iii Lampiran
Lebih terperinciUPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN
International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek
Lebih terperinciPEDOMAN PENGKAJIAN PUSKESMAS SEYEGAN
PEDOMAN PENGKAJIAN PUSKESMAS SEYEGAN UPAYA KESEHATAN PERORANGAN PUSKESMAS SEYEGAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ketika pasien pertama kali diterima untukm memperoleh pelayanan perlu dilakukan kajian
Lebih terperinciPELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP)
PELAYANAN TERPADU (PANDU) PTM DI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA (FKTP) (KONSEP DASAR & RUANG LINGKUP) DR.dr.H.RACHMAT LATIEF, SPpD-KPTI.,M.Kes., FINASIM Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan
Lebih terperinciModul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT
Modul Pelatihan MODUL MP-1 BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) I. DESKRIPSI SINGKAT Dalam suatu pelatihan terutama pelatihan dalam kelas, bertemu sekelompok orang yang belum saling mengenal sebelumnya,
Lebih terperinciJUMLA H EP SOP pendaftaran 2. Bagan alur pendaftaran. 3. Kerangka acuan (kepuasan pelanggan
BA B VII STANDAR 1. Proses Pendaftaran Pasien. Proses pendaftaran pasien memenuhi kebutuhan pelanggan dan didukung oleh sarana dan lingkungan yang memadai. KRITE RIA JUMLA H EP 1 7 1. SOP pendaftaran 2.
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN LEMBAGA ADMINISTRASI
Lebih terperinciMANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012
MANAJEMEN REKAM MEDIS DALAM STANDAR AKREDITASI VERSI 2012 EMAN SULAEMAN, SKM DPP PORMIKI (Perhimpunan Profesional Perekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia) TUJUAN AKREDITASI (PMK NO.12/2012 TENTANG
Lebih terperinciProgram Rujuk Balik Bagi Peserta JKN
panduan praktis Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN 07 02 panduan praktis Program Rujuk Balik Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Lebih terperinciMANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS
MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT MODUL - 7 PEDOMAN PENERAPAN MTBS DI PUSKESMAS Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 21 Kedokteran Keluarga Tahun Ajaran 2011 / 2012 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM
Form. 05 FISPH /FISCM PENILAIAN MANDIRI TENTANG KOMPETENSI FISCM Pengantar Tujuan dari penilaian mandiri ini adalah untuk membantu Anda menemukan tingkat kompetensi Anda terhadap dimensi kunci pengajaran
Lebih terperinciAP (ASESMEN PASIEN) AP.1
AP (ASESMEN PASIEN) AP.1 Acuan: PMK 269/Menkes/Per/III/2008 EP.1 Kebijakan asesmen pasien rawat inap (memuat informasi minimal yang harus tersedia untuk pasien rawat inap) Panduan/Pedoman asesmen pasien
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN KADER POSBINDU PTM
KERANGKA ACUAN PELATIHAN KADER POSBINDU PTM A. LATAR BELAKANG Masalah kesehatan masyarakat yang dihadapi saat ini adalah makin meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular ( PTM ).PTM adalah penyakit yang
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN
PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL BIDAN JENJANG AHLI ANGKATAN II PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011. T e n t a n g
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Wolper dan Pena dalam Azwar (1996) rumah sakit adalah tempat dimana orang sakit mencari dan menerima pelayanan kedokteran serta tempat dimana pendidikan klinik
Lebih terperinciPANDUAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PEKAUMAN
PANDUAN PELAYANAN KLINIS PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I DEFINISI Panduan Pelayanan Klinis Bagi Dokter di Puskesmas Pekauman bertujuan untuk memberikan acuan bagi Dokter dalam memberikan pelayanan di Puskesmas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan yang semakin pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Persaingan yang muncul dalam usaha memenuhi
Lebih terperinciEvaluasi Program Pelatihan
FORUM Evaluasi Program Pelatihan Oleh : M. Nasrul, M.Si Evaluasi pelatihan adalah usaha pengumpulan informasi dan penjajagan informasi untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif dalam menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini masyarakat pada umumnya semakin sadar akan pentingnya kesehatan dalam kehidupan. Kesehatan merupakan salah satu kunci utama bagi seseorang dalam melaksanakan
Lebih terperinciKurikulum dan Modul. Pelatihan. Posyandu. Ayo ke. kurmod kader final_12des12.indd 1 12/12/2012 5:17:56
Kurikulum dan Modul Pelatihan Kader Posyandu Ayo ke Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan POKJANAL Posyandu PUSAT 2012 kurmod kader final_12des12.indd 1 12/12/2012 5:17:56 362. 11 Ind k Katalog
Lebih terperinciPERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Tanggal : Terbit. berlaku Halaman :
SOP PERSALINAN LAMA No. Dokumen : No. Revisi : Terbit berlaku Halaman : UPT Puskesmas Sangatta Selatan Dr.Suriani NIP. 196212261999032001 1. Pengertian Persalinan lama adalah persalinan yang berlangsung
Lebih terperinciCheck List Penatalaksanaan Asma Bronkial Anak. di UGD RSAL dr.azhar Zahir Manokwari Papua Barat. No Jenis Tindakan YA TIDAK
127 Lampiran 1. Cheeck List Penatalaksanaan Asma Bronkial Anak Check List Penatalaksanaan Asma Bronkial Anak di UGD RSAL dr.azhar Zahir Manokwari Papua Barat Nama : No RM : Umur : Diagnosa : Jenis Kelamin
Lebih terperinciGUBERNUR KALIMANTAN TENGAH
SALINAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH NOMOR 17 TAHUN 2015 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS RUMAH SAKIT JIWA KALAWA ATEI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKONSULTASI & RUJUKAN DALAM PRAKTEK DOKTER KELUARGA
KONSULTASI & RUJUKAN DALAM PRAKTEK DOKTER KELUARGA TUJUAN Mahasiswa mampu menjelaskan: perbedaan rujukan medis dan rujukan kesehatan perbedaan konsultasi dan rujukan pembagian wewenang dan tanggungjawab
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 148/Dik-2/2012
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,
PERATURAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PENILAIAN KEGAWATDARURATAN DAN PROSEDUR PENGGANTIAN BIAYA PELAYANAN GAWAT DARURAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Dep Kes RI (2008), rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan meliputi pelayanan promotif, preventif, kuratif
Lebih terperinciINTEGRITAS. BADAN DIKLAT DIY DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013
INTEGRITAS BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat :
Lebih terperinciBismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015
Bismillaahirrahmaanirrahiim PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI NOMOR : 092/RSTAB/PER-DIR/III/2015 Menimbang : TENTANG KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN DIREKTUR RUMAH SAKIT PROF. DR. TABRANI a. Bahwa
Lebih terperinciLampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian
Lampiran 1. Pedoman Wawancara Penelitian 102 PEDOMAN WAWANCARA EVALUASI PELAKSANAAN STRATEGI DOTS (DIRECT OBSERVED SHORT-COURSE TREATMENT) DALAM MENURUNKAN ANGKA PENDERITA TB PARU DI RSUD DR. TENGKU MANSYUR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sering juga penyaki-penyakit ini disebut dengan Cronic Obstruktive Lung
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) atau Cronic Obstruktive Pulmonary Disease (COPD)merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru
Lebih terperinciTRANSFER PASIEN KE RUMAH SAKIT LAIN UNTUK PINDAH PERAWATAN
Pengertian Tujuan Kebijakan Transfer pasien pindah perawatan ke rumah sakit lain adalah memindahkan pasien dari RSIA NUN ke RS lain untuk pindah perawatan karena tidak tersedianya fasilitas pelayanan yang
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat :Integritas 3) Alokasi Waktu : 18 Jp 4) Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Rancangan Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif
56 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk megevaluasi mutu pelayanan kasus Asma Bronkial Anak di Unit Gawat Darurat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
Lebih terperinciSKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Gelar S 1 Keperawatan. Oleh: WAHYUNI J
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PNEUMONIA PADA BALITA DAN PENCEGAHANNYA DI KELURAHAN BULAKAN KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN SUKOHARJO SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. aktif dalam mewujudkan derajat kesehatanyang optimal, dalam hal bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah suatu institusi pelayanan kesehatan yang sangat kompleks, padat informasi, padat profesi dan padat modal. Rumah sakit berperan aktif dalam mewujudkan
Lebih terperinci2.1. Supervisi ke unit pelayanan penanggulangan TBC termasuk Laboratorium Membuat Lembar Kerja Proyek, termasuk biaya operasional X X X
26/03/08 No. 1 2 3 4 5 6 URAIAN TUGAS PROGRAM TBC UNTUK PETUGAS KABUPATEN/KOTA URAIAN TUGAS Ka Din Kes Ka Sie P2M Wasor TBC GFK Lab Kes Da Ka Sie PKM MEMBUAT RENCANA KEGIATAN: 1.1. Pengembangan unit pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Upaya perbaikan kesehatan masyarakat dikembangkan melalui Sistem Kesehatan Nasional, sebagaimana dijelaskan di dalamnya bahwa pembangunan kesehatan pada hakekatnya adalah
Lebih terperinciINTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013
INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.III 2) Mata Diklat : Integritas
Lebih terperinci1. Dokter Umum 2. Perawat KETERKAITAN : PERALATAN PERLENGKAPAN : 1. SOP anamnesa pasien. Petugas Medis/ paramedis di BP
NOMOR SOP : TANGGAL : PEMBUATAN TANGGAL REVISI : REVISI YANG KE : TANGGAL EFEKTIF : Dinas Kesehatan Puskesmas Tanah Tinggi Kota Binjai PUSKESMAS TANAH TINGGI DISAHKAN OLEH : KEPALA PUSKESMAS TANAH TINGGI
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM
KERANGKA ACUAN PELAYANAN P0LIKLINIK UMUM A. LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan di arahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi saat ini sangatlah pesat dan sangat membawa perubahan hampir diseluruh bidang kehidupan manusia. Terutama di bidang teknologi
Lebih terperinciINTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013
INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat : Integritas
Lebih terperinciSLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI)
SLK (STANDAR LATIH KOMPETENSI) Judul Pelatihan : Juru Ukur (Technician Surveying) Kode Jabatan Kerja : INA.5230.223.23 Kode Pelatihan : DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyerang lebih dari 25% populasi dewasa. (Smeltzer & Bare, 2001)
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah klasifikasi luas dari gangguan, yang mencakup bronkitis kronis, bronkiektasis, emfisema, dan asma. Penyakit Paru Obstruksi
Lebih terperinciProsedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan
POKJA PETUGAS SUB KRITERIA DOK 7.. Prosedur pendaftaran dilaksanakan dengan efektif dan efisien dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan 5 6 7.. Informasi tentang pendaftaran tersedia dan terdokumentasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Temanggung ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yaitu jenis pendekatan penelitian
Lebih terperinciPROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis)
panduan praktis PROLANIS (Program Pengelolaan Penyakit Kronis) 06 02 panduan praktis PROLANIS Kata Pengantar Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)
Lebih terperinciLampiran 1. Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1 110 Lampiran 2 111 112 Lampiran 3 KUESIONER PENELITIAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KINERJA PETUGAS TB (TUBERCULOSIS) DI RUMAH SAKIT YANG TELAH DILATIH PROGRAM HDL (HOSPITAL DOTS LINGKAGE)
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN
Lebih terperinciAnalisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih
Analisa Tujuan Pembelajaran dan untuk Pelatih Kompetensi Tujuan Pembelajaran Indikator Materi Belajar 1. Memahami konsep dasar dan Vulnerability and Capacity Assessment () atau asesmen kerentanan dan kapasitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah Sakit adalah sebuah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka 1. Rekam Medis a. Definisi Rekam Medis Definisi Rekam Medis dalam berbagai kepustakaan dituliskan dalam berbagai pengertian: 1) M.Jusuf Hanafiah dan Amri Amir
Lebih terperinciStrategi Penanganan TB di dunia kerja
Strategi Penanganan TB di dunia kerja Dr. Asik Surya, MPPM Pendidikan Dokter FK Unair Surabaya, 1990 Master Public Policy and Management, University of Southern California, LA, USA, 1999 Pekerjaan : Program
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI PENYUSUNAN PERATURAN ZONASI (ZONING REGULATOR) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Penataan Ruang Sub Bidang Pekerjaan : Pengendalian Pemanfaatan
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.13/Dik-2/2011
Lebih terperinci2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN
Modul 5 Bedah Anak BUSINASI (No. ICOPIM: 5-731) 1. TUJUAN : 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari anal canal, diagnosis dan pengelolaan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA
PEMERINTAH KABUPATEN MALINAU DINAS KESEHATAN KABUPATEN MALINAU PUSKESMAS MALINAU KOTA =========================================================================== KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS MALINAU
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sertifikasi organik adalah rangkaian kegiatan penerbitan
Lebih terperinciPANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN
PANDUAN CARA IDENTIFIKASI DAN PENYIMPANAN OBAT YANG DIBAWA OLEH PASIEN RUMAH SAKIT YUKUM MEDICAL CENTRE LAMPUNG TENGAH 2016 1 KATA PENGANTAR Puji syukur kami pajatkan ke hadirat Tuhan YME dengan telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penderita Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) akan mengalami peningkatan beban kerja pernafasan, yang menimbulkan sesak nafas, sehingga pasien mengalami penurunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akar dalam pohon, dimana akar tersebut dijadikan sebagai penopang dasar untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Komunikasi merupakan suatu hal yang mutlak dilakukan oleh setiap individu untuk dapat mempertahankan hidupnya. Komunikasi mempunyai peran yang besar dalam kehidupan
Lebih terperinciLAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI
LAMPIRAN PERATURAN DIREKTUR RS (...) NOMOR :002/RSTAB/PER-DIR/VII/2017 TENTANG PANDUAN EVALUASI STAF MEDIS DOKTER BAB I DEFINISI A. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini peningkatan produktifitas dan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Rekam medis di suatu instansi pelayanan kesehatan merupakan bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan. Rekam medis
Lebih terperinciPOSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR)
POSBINDU PTM (PENYAKIT TIDAK MENULAR) Pengertian Regulasi Referensi Peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan factor resiko PTM yang dilakukan secara terpadu, rutin dan
Lebih terperinciRENCANA MUTU PERKULIAHAN
RENCANA MUTU PERKULIAHAN Nama Dosen : Tim Program Studi : S1 Gizi Kode mata Kuliah : GIZ 80154 Nama Mata Kuliah : Praktek Kerja Lapangan Pelayanan Gizi Klinik (PKL PGK) Jumlah SKS : 4 Kelas/Semester :
Lebih terperinciMODUL PENULISAN KERTAS KERJA
MODUL PENULISAN KERTAS KERJA PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i A. Deskripsi Singkat... 1 B. Tujuan Pembelajaran... 1 C. Pokok Bahasan dan Sub
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan salah satu permasalahan kesehatan utama di Indonesia yang mempengaruhi tingginya angka mortalitas dan morbiditas.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang rekam medis, untuk mewujudkan peningkatan
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : GEODETIC ENGINEER OF BUILDING Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung Klasifikasi Pekerjaan : Pelaksanaan, Semua Bagian Sub
Lebih terperinci2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN
Modul 2 Bedah Anak POLIPEKTOMI REKTAL (No. ICOPIM: 5-482) 1. TUJUAN : 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi rektum dan isinya, menegakkan
Lebih terperinci