KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
|
|
- Sucianty Sanjaya
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KURIKULUM PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya Puskesmas kepada masyarakat, dilakukan berbagai upaya peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan kinerja yang berkesinambungan baik pelayanan klinis, upaya Puskesmas dan manajerial. Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya merupakan salah satu mekanisme regulasi yang bertujuan untuk mendorong upaya peningkatan mutu dan kinerja pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh lembaga independen yang diberikan kewenangan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Selain itu untuk mememnuhi persyaratan Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya yang akan kerjasama dengan BPJS dipersyaratan lulus sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes nomor 71 tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional Dalam pelaksanaan dilakukan penilaian dengan menggunakan standar yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Agar Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dapat memenuhi standar dibutuhkan pendampingan oleh fasilitator yang kompeten agar Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dapat membangun sistem pelayanan yang didukung oleh tata kelola yang baik dan kepemimpinan yang mempunyai komitmen yang tinggi untuk menyediakan pelayanan yang mutu, aman, dan terjangkau bagi masyarakat secara berkesinambungan. Untuk itu, perlu terlebih dahulu dilakukan Pelatihan bagi calom 1
2 pendamping Puskesmas yang akan melaksanakan pendampingan baik Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya. Untuk dapat melaksanakan kegiatan pendampingan diperlukan banyak pendamping yang tersebar di semua provinsi di Indonesia, oleh karena itu perlu dilakukan pelatihan pelatih pendamping yang akan menghasilkan tenaga pelatih calon pendamping yang mampu merencanakan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi pelatihan pendampingan. B. Filosofi Pelatihan Dalam pelatihan pelatih pendamping Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya digunakan nilai-nilai dan keyakinan yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas pada sistem pelatihan sebagai berikut : 1. Pelatihan menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa, dengan karakteristik : a. Pembelajaran pada orang dewasa adalah belajar pada waktu, tempat, dan kecepatan yang sesuai untuk dirinya. b. Setiap orang dewasa memiliki cara dan gaya belajar tersendiri dalam upaya belajar secara efektif. c. Kebutuhan orang untuk belajar adalah karena adanya tuntutan untuk mengembangkan diri secara professional. d. Proses pembelajaran melalui pelatihan diarahkan kepada upaya perubahan perilaku dalam diri manusia sebagai diri pribadi dan anggota masyarakat. e. Proses pembelajaran orang dewasa melalui pelatihan perlu memperhatikan penggunaan metode dan teknik yang dapat menciptakan suasana partisipatif. 2. Proses pelatihan memanfaatkan pengalaman peserta dalam melakukan dan digunakan pada setiap tahap proses pembelajaran. 3. Proses pembelajaran lebih banyak memberi pengalaman melakukan sendiri secara aktif tahap-tahap Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya, yaitu: menggunakan metode learning by doing. 2
3 II. PERAN, FUNGSI DAN KOMPETENSI A. Peran: Setelah mengikuti pelatihan linatih berperan sebagai tenaga pelatih pendamping Puskesmas, Klinik, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelaksanaan pelatihan pendamping B. Fungsi : Dalam melaksanakan perannya linatih mempunyai fungsi sebagai melaksanakan pelatihan pendamping C. Kompetensi Untuk menjalankan fungsinya linatih memiliki kompetensi dalam: 1. Menjelaskan standar dan instrumen Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya, 2. Menyusun dokumen Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 3. Melakukan self assesment 4. Memfasilitasi proses Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 5. Melakukan audit internal Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 6. Melaksanakan pelatihan pendamping III. TUJUAN PELATIHAN A. Tujuan Pelatihan Umum Setelah mengikuti pelatihan ini peserta mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pelatihan pendamping Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya sesuai dengan Standar Akreditasi. B. Tujuan Pelatihan Khusus Setelah proses pelatihan diharapkan, peserta latih mampu: 3
4 1. Menjelaskan kebijakan Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 2. Menjelaskan Konsep mutu dan Kebijakan Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 3. Menjelaskan Standar dan instrumen Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 4. Menyusun dokumen 5. Melakukan self assesment Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 6. Memfasilitasi proses Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 7. Melakukan audit internal Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 8. Menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa melalui komunikasi efektif 9. Membuat rencana pembelajaran melalui penyusunan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) 10. Mengembangkan keterampilan melalui berbagai metoda pembelajaran 11. Merencanakan pelatihan dengan memanfaatkan media dan alat bantu pembelajaran 12. Menerapkan teknik presentasi efektif 13. Menciptakan suasana menyenangkan dalam suatu pelatihan (iklim pembelajaran) 14. Melakukan evaluasi pembelajaran IV. STRUKTUR PROGRAM PELATIHAN AKREDITASI PUSKESMAS DAN FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA LAINNYA Untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, pelatihan calon pen damping Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya maka disusun materi yang akan diberikan secara rinci pada tabel berikut : 4
5 No Materi Jam Pelajaran T P PL JML A. Materi Dasar Kebijakan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 2. Konsep mutu dan Kebijakan Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya B. Materi Inti Standar dan Instrumen Penyusunan dokumen Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya a. Ketentuan penilaian b. Langkah persiapan c. Pelaksanaan d. Tata laksana survey/self assessment Teknik Pendampingan dan Fasilitasi Pra dan Pasca Akreditasi 5. Tehnik audit internal Tehnik Melatih C. Materi Penunjang BLC (Membangun Komitmen Belajar) Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Jumlah
6 V. GARIS-GARIS BESAR UPAYA PUSKESMAS PEMBELAJARAN (GBPP) A. Materi Dasar. Materi Dasar 1 : Kebijakan Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya. 6
7 Waktu : 3 JPL (T = 3 JPL, P=0, PL = 0), Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti pelatihan, peserta memahami tentang Kebijakan Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya Tujuan Pokok Bahasan dan Sub Metode Media dan Referensi Pembelajaran Pokok Bahasan Alat Bantu Khusus (TPK). Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu menjelaskan tentang: 1. Kebijakan Puskesmas, 2. Kebijakan Klinik 1. Kebijakan Puskesmas a. Konsep dasar Puskesmas b. Tugas dan Fungsi Puskesmas 2. Kebijakan Pemrintah tentang Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 1.Ceramah, 2.Tanya jawab 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 1. Kepmenkes 128/ Permenkes 09/ Permenkes 2052/2011 Materi Dasar 2 : Konsep mutu dan Kebijakan Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya Waktu : 3 JPL (T = 3 JPL, P = 0, PL = 0) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) : 7
8 Setelah pengikuti pelatihan, peserta memahami Konsep mutu dan Kebijakan Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi Khusus (TPK). Sub Pokok Bahasan Alat Bantu Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu: menjelaskan tentang: 1. Konsep mutu pelayanan kesehatan. 2. Penerapan mutu pelayanan di Fasyankes 3. Kebijakan Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 1. Konsep mutu Pelayanan kesehatan. 2. Penerapan mutu pelayanan di Fasyankes 3. Akreditasi Puskesmas, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya 1.Ceramah 2.Tanya jawab 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 1. Total Quality Manajemen Pelayanan Kesehatan 2. Permenkes tentang Akreditasi 3. Permenkes 71 tahun Standar dan instrumen Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri B. Materi Inti Materi Inti 1 : Standar dan Instrumen Akreditasi. Waktu : 16 JPL (T = 8 JPL, P= 8 JPL, PL = 0 JPL) 8
9 Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu menggunakan standar dan instrumen untuk kajian awal. Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi Khusus (TPK). Sub Pokok Bahasan Alat Bantu Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu: 1. Menjelaskan standar 2. Menggunakan standar 3. Menjelaskan Instrumen Akreditasi 4. Menggunakan Instrumen penilaian Akreditasi 1. Standar a. Pengertian b. Ruang Lingkup Standar Akreditasi 2. Cara Penggunaan standar 3. Instrumen penilaian 4. Cara Penggunaan Instrumen Penilaian Akreditasi Puskesmas, Kllinik, dan Praktik Mandiri 1.Ceramah 2.Tanya jawab 3.Penugasan 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 1. Standar Puskesmas /Klinik/Pra ktik Mandiri 2. Instrumen Puskesmas, Klinik/Pra ktik Mandiri Materi Inti 2 : Penyusunan dokumen Waktu : 8 JPL (T = 2 JPL, P= 6 JPL, PL = 0 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): 9
10 Setelah mengikuti pembahasan materi, peserta menyusun dokumen - dokumen yang dipersyaratan mampu Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi Khusus (TPK). Sub Pokok Bahasan Alat Bantu Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu : 1. Menjelaskan tentang: Dokumen - dokumen Puskesmas/Klinik/Pra ktik Mandiri 2. Menjelaskan langkahlangkah penyusunan dokumen 3. menyusun dokumen Puskesmas/Klinik/Fas yankes Tingkat Pertama A. Jenis-jenis dokumen Puskesmas/Klinik/Pr aktik Mandiri dan legalitas : 1. Kebijakan 2. Pedoman 3. Dokumen bukti telusur yang lain. B.Mekanisme penyusunan dokumen C.Penyusunan Dokumen Akreditasi Puskesmas/Klinik/Pr aktik Mandiri 1.Ceramah 2.Tanya jawab 3. Penugasan 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 6. Format Dokumen Akreditasi 1. Standar Puskesmas/ Klinik/Prakti k Mandiri 2. Instrumen Puskesmas/ Klinik/Prakti k Mandiri 3. Pedoman penyusunan dokumen Puskesmas dan Fasyankes Tingkat Pertama Materi Inti 3 : Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya Waktu : 27 JPL (T= 6 JPL, P = 14 JPL,PL = 7 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): 10
11 Setelah pembahasan materi, peserta latih mampu melakukan self assesment Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu Setelah proses belajar mengajar peserta latih mampu : 1. Menjelaskan ketentuan penilaian Akreditasi Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri. 2. Menjelaskan langkah langkah persiapan Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri. 3. Menjelaskan pelaksanaan Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri 4. Melakukan self assessment Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri 1. Ketentuan penilaian Puskesmas, Klinik dan Praktik Mandiri 2. Langkah persiapan Puskesmas, Klinik dan Praktik Mandiri: a. Penyiapan, b. Pembakuan dokumen/ implementasi, c. Penilaian/ self assessment, d. Tehnis bimbingan dan monitoring 3. Pelaksanaan Puskesmas, Klinik dan Praktik Mandiri: a. Langkah-langkah Persiapan akr b. Persiapan dan kajian awal (self assessment) c. Penyusunan dokumen yang dipersyaratkan d. Implementasi e. Self assessment sesudah implementasi 4. Tata laksana self assessment : a. Prosedur self assessment b.jadual self assessment 1. Ceramah, 2. Tanya jawab 3. Penugasan. 4. Praktik Lapangan 1. 1.Slide, 2. LCD 3. 3.Laptop 4. 4.Flipchart, 5. 5.Spidol, 6. Pedoman Penugasan penggunaan software penilaian 7. Pedoman Praktik Lapangan 1.Standar dan Instrumen Akreditasi, 2.Pedoman Survei Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama 11
12 c. Metoda self assessment : d. Instrument Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri e. Software penilaian 5. Penilaian, rekomendasi, dan umpan balik pendampingan Materi Inti 4 : Teknik Pendampingan dan Fasilitasi pra dan paska Waktu : 17 JPL (T = 3 JPL, P= 7 JPL, PL= 7 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): 12
13 Setelah mengikuti pembahasan materi, peserta mampu mendampingi persiapan Puskesmas, Klinik, dan Praktik Mandiri Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media Referensi Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan dan Alat Bantu Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu : 1. Menjelaskan konsep fasilitasi dan pendampingan 2. Melakukan fasilitasi dan pendampingan pra 3. Melakukan fasilitasi dan pendampingan paska 1. Konsep Fasilitasi dan Pendampingan 2. Teknik Fasilitasi dan Pendampingan pra a. Persiapan b. Langkah-langkah pendampingan c. Monitoring dan evaluasi 3. Teknik Fasilitasi dan Pendampingan paska a. Persiapan b. Langkah-langkah pendampingan 1.Ceramah, 2.Tanya jawab, 3.Penugasan 4. Praktik Lapangan Pendampin gan 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol Pedoman Pendampingan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Materi Inti 5 : Tehnik audit internal Waktu : 5 JPL (T= 2 JPL, P= 3 JPL, PL = 0) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): 13
14 Setelah pembahasan materi ini peserta mampu melakukan audit internal Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu Peserta latih mampu: 1. Menjelaskan pengertian dan langkah langkah audit internal, 2. Menyusun rencana audit internal, 3. Menyusun instrument/daftar tilik audit internal, 4. Melakukan audit dan verifikasi audit, 1. Pengertian dan langkah-langkah audit internal, 2. Menyusun rencana audit internal 3. Menyusun instrumen/daftar tilik audit internal, 4. Tehnik audit dan verifikasi audit. 1.Ceramah 2.Tanya jawab, 3.Penugasan 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol Sistem manajemen mutu ISO Materi Inti 6 : Tehnik Melatih Waktu : 35 JPL (T=15 JPL, P=20 JPL, PL=0 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum: 14
15 Peserta Latih mampu: melatih pada Pelatihan Pendamping Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu: 1. Menerapkan prinsip Pembelajaran Orang Dewasa 2. Mengembangkan keterampilan melalui berbagai metoda pembelajaran 3. Merencanakan pelatihan dengan memanfaatkan media dan alat bantu pembelajaran 4. Melakukan evaluasi pembelajar 5. Membuat rencana pembelajaran melalui penyusunan Satuan Acara Pembelajaran (SAP) 6. Menciptakan suasaran menyenangkan dalam suatu pelatihan (iklim pembelajaran) 7. Menerapkan tehnik presentasi interaktif. 1. Prinsip Pembelajaran Orang Dewasa 2. Metoda Pembelajaran: ceramah, Tanya jawab, curah pendapat, diskusi kelompok, latihan, studi kasus, simulasi, demonstrasi, role-play, praktik lapangan 3. Perencanaan pelatihan dengan memanfaatkan media dan alat bantu pembelajaran 4. Evaluasi pembelajaran 5. Rencana Pembelajaran melalui penyusunan SAP 6. Iklim Pembelajaran 7. Teknik Presentasi interaktif 1. Ceramah, 2. Tanya jawab 3. Diskusi kelompok 4. Simulasi 5. Role-play 6. Praktik Melatih 7. Praktik Lapangan Modul, Slide, format SAP, Petunjuk diskusi, Petunjuk simulasi, Petunjuk role-play, petunjuk micro teaching, lembar evaluasi, flipchart, LCD, Whiteboard, Spidol, Laptop 1. Kurikulum Pelatihan Tenaga Pelatih Program Kesehatan 2. Pedoman Penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan di Bidang Kesehatan 3. Standar Penyelenggara Pelatihan di Bidang Kesehatan. 15
16 C. Materi Penunjang Materi Penunjang 1 Waktu : Bullding Learning Commitment (BLC). : 2 JPL (P= 2 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): Peserta pelatihan memahami pentingnya komitmen semua peserta pelatihan agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pelatihan dapat tercapai. Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu Setelah pembelajaran selesai, peserta latih akan : 1. Mempunyai komitmen yang sama tentang jalannya proses pembelajaran 2. Menyepakati tentang aturan disiplin selama pelatihan, 3. Menyepakati sanksi yang diberlakukan selama pelatihan, 1. Ice breaking 2. Commitment building game, 3. Menyusun kesepakatan dan deklarasi kesepakatan, 1.Ceramah, 2.Tanyajawab, 3.Penugasan, Game 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchar t Spidol, 5.Kasus Kurikulum dan modul TOC Kemenkes, Materi Penunjang 2 : Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Waktu : 3 JPL (T = 1 JPL, P= 2 JPL) Tujuan Pembelajaran Umum (TPU): 16
17 Setelah mengikuti pembahasan materi, peserta mampu menyusun Rencana Tindak Lanjut paska pelatihan. Tujuan Pembelajaran Pokok Bahasan dan Metode Media dan Referensi Khusus (TPK) Sub Pokok Bahasan Alat Bantu Setelah pembelajaran selesai, peserta latih mampu : 1. menjelaskan RTL pendampingan Puskesmas dan Klinik 2. menyusun RTL pendampingan Puskesmas 3. Menyajikan RTL a. Format penyusunan RTL b. Penyusunan RTL, c. Penyajian dan umpan balik terhadap RTL yang disusun, Ceramah, tanya jawab, penugasan dan presentasi 1. Slide 2. LCD 3. Laptop 4. Flipchart 5. Spidol 6. Format RTL Semua materi pelatihan VI. DIAGRAM PROSES PEMBELAJARAN. A. Diagram Alir Proses pelatihan calon pendamping Puskesmas dan Klinik dapat digambarkan didalam diagran alir proses pelatihan seperti di bawah ini: 17
18 Pembukaan Bulding Learning (BLC) Metode:Diskusi kelompok, game E v a l u a s i Mengetahui: 1. Kebijakan revitalisasi Puskesmas 2. Kebijakan mutu, Akreditasi Puskesmas dan Klinik. Metoda: 1.Ceramah, 2.Tanya Jawab, 3. Penugasan. Keterampilan : 1. Identifikasi dokumen - dokumen yang dipersyaratkan oleh standar 2. Menyusun tata naskah penulisan dokumen dan pengendalian dokumen 3. Pendampingan dan fasilitasi dalam implementasi Puskesmas dan Klinik, 4. Penilaian/ self assessmen Puskesmas dan Klinik, 5. Menyusun rencana tindak lanjut. 6. Tehnik Belajar Mengajar 7. Merencanakan dan Mengevaluasi Pelatihan 8. Tehnik Microteaching Metoda: 1. Ceramah Tanya Jawab 2. Diskusi Kelompok 3. Penugasan/latihan/exercise Praktik Self Assessment dan Pendampingan Rencana Tindak Lanjut Ujian Penutupan B. Proses dan Metode Pembelajaran Proses pelatihan pendamping Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut: 18
19 1. Pendinamisasian dan penggalian harapan peserta serta membangun komitmen belajar diantara peserta. 2. Penyiapan peserta sebagai pendamping. 3. Pembahasan materi inti di kelas. 4. Dalam setiap pembahasan materi inti, peserta latih dilibatkan secara aktif sepenuhnya dalam proses pembelajaran, secara umum sebagai berikut : a. Fasilitator mempersiapkan peserta latih untuk siap mengikuti proses pembelajaran. 1. Fasilitator menjelaskan tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai pada setiap materi 2. Fasilitator dapat mengawali proses pembelajaran dengan penggalian pengalaman peserta; penugasan dalam bentuk individual dan kelompok, penjelasan singkat mengenai seluruh materi, 3. Setelah semua materi disampaikan, fasilitator dan atau peserta latih dapat memberikan umpan balik terhadap isi keseluruhan materi. 4. Sebelum pemberian materi berakhir, fasilitator dan peserta latih dapat membuat rangkuman dan atau pembulatan. 5. Untuk mengaplikasikan teori didalam kelas perlu dilakukan praktek kerja lapangan pada Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri yang akan mempersiapkan selama dua hari, dengan kegiatan hari pertama melakukan self assessment kepada Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri yang akan, hari kedua melakukan praktik pendampingan berdasarkan hasil self assessment/penilaian kepada Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri yang telah mempersiapkan penilaian, 6. Penyusunan Rencana Tindak Lanjut Pada akhir pelatihan setiap kelompok atau individu membuat rencana tindak lanjut yang akan dilaksanakan di tempat kerja dan dapat digunakan sebagai alat monitoring pasca pelatihan. VII. PELATIHAN, PESERTA, PELATIH, A. Pelatihan 1. Kebijakan pelatihan 19
20 Pelatihan calon pendamping dilaksanakan di Balai Pelatihan Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi. Peserta yang dinyatakan lulus pelatihan akan memperoleh Sertifikat Pelatihan dan selanjutnya akan ditugaskan untuk melatih Pendamping Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang diselenggarakan di masing-masing kabupaten/ kota. 2. Strategi Pelatihan Pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : a. Orientasi pada peserta meliputi latar belakang, kebutuhan dan harapan yang terkait dengan bidang tugas yang akan dilaksanakan setelah mengikuti pelatihan, memberi kesempatan belajar sambil berbuat (learning by doing) dan belajar atas pengalaman (learning by experience) b. Peran serta aktif peserta (active learner participatory) sesuai dengan pendekatan pembelajaran (learning) c. Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari dan ke berbagai arah. Oleh karena itu, metode yang dapat digunakan selama proses pembelajaran dalam pelatihan pendamping Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama antara lain adalah : a. Ceramah singkat dan tanya jawab, terutama untuk hal-hal yang baru b. Curah pendapat c. Penugasan berupa : diskusi kelompok, latihan dan studi kasus d. Bermain peran (Role playing), B. Peserta 1. Kriteria Peserta Peserta adalah Komisioner Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dan perwakilan dari Kementerian Kesehatan/ Dinas Kesehatan Provinsi dengan kriteria: a. Pendidikan minimal S-1, memiliki latar belakang pendidikan Kesehatan. b. Diutamakan mempunyai pengalaman sebagai pendidik / pelatih, minimal 2 tahun. c. Mempunyai pengalaman bekerja di puskesmas minimal 2 tahun. 20
21 d. Bersedia menjadi pelatih pendamping Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama lainnya minimal 3 tahun e. Memperoleh rekomendasi dari Kementerian Kesehatan/Dinas Kesehatan Provinsi. 2. Jumlah Peserta Jumlah peserta maksimal 30 orang dalam satu kelas, C. Pelatih/fasilitator/Instruktur: Kriteria Pelatih/Fasilitator: 1. Pendidikan minimal S-2, memiliki latar belakang pendidikan bidang Kesehatan. 2. Menguasai materi yang akan dilatihkan 3. Diutamakan pernah menjadi mengikuti pelatihan /sertifikasi mutu 4. Diutamakan yang pernah mengikuti proses penyusunan standard an instrument Puskesmas dan Klinik VIII. PENYELENGARA DAN TEPAT PENYELENGGARAAN A. Penyelenggara Penyelenggara Pelatihan Pelatih Pendamping Akreditasi Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama adalah Republik Indonesia B. Tempat Penyelenggaraan. Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan Pusdiklat Aparatur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia atau Lembaga Diklat Kesehatan. IX. MONITORING DAN EVALUASI PELATIHAN A. Monitoring Tujuan Monitoring adalah untuk menjaga agar proses pelatihan berjalan sesuai dengan desain pelatihan. B. Evaluasi Tujuan evaluasi/ penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran dan penyelenggaraan. 21
22 Evaluasi bertujuan untuk mengetahui kemajuan tingkat pengetahuan dan keterampilan yang dicapai peserta, penilaian proses pembelajaran dan penyelenggaraan. Hasil ini dapat digunakan untuk mempertimbangkan untuk memberikan sertifikat pelatihan sebagai bukti berhak melakukan bimbingan terhadap Puskesmas/Klinik/Praktik Mandiri, Evaluasi dilakukan terhadap: 1. Peserta: Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pembelajaran dari peserta, dilakukan melalui: a. Penjajagan awal melalui pre-test b. Pemahaman peserta terhadap materi yang telah diterima melalui post test c. Pengamatan dan penilaian terhadap tugas yang diberikan d. Penerapan RTL setelah bertugas. 2. Fasilitator/Pelatih: Evaluasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan fasilitator/pelatih dalam menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan 3. Penyelenggaraan: Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Objek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis, yang meliputi: a. Tujuan pelatihan b. Relevansi program pelatihan dan tugas c. Manfaat setiap pokok bahasan terhadap pelaksanaan tugas d. Manfaat pelatihan bagi peserta e. Hubungan peserta dengan pelaksana pelatihan f. Pelayanan secretariat terhadap peserta g. Pelayanan akomodasi X. SERTIFIKASI Sertifikat Pelatihan Pelatih pendamping Puskesmas dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama dikeluarkan oleh Pusdiklat Aparatur, bagi peserta yang telah mengikuti pelatihan dan memenuhi ketentuan sebagai berikut: A. Mengikuti seluruh proses pelatihan, B. Dinyatakan berhasil sesuai evaluasi belajar, 22
23 C. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 23
KURIKULUM PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS
KURIKULUM PELATIHAN TENAGA PROMOSI KESEHATAN DI PUSKESMAS Departemen Kesehatan, 2008 Kurikulum Pelatihan Tenaga Promosi Kesehatan Bagi Puskesmas 0 Kata Pengantar Kurikulum Pelatihan Tenaga Promosi Kesehatan
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PIMPINAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN I. PENDAHULUAN. A. LatarBelakang
Kementerian Kesehatan KURIKULUM PELATIHAN PENGEMBANGAN KAPASITAS PIMPINAN BBPK/BAPELKES/INSTITUSI DIKLAT KESEHATAN I. PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 2015
KURIKULUM PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL EPIDEMIOLOG KESEHATAN PENGANGKATAN PERTAMA JENJANG AHLI DI BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO TAHUN 015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan tata pemerintahan
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
KURIKULUM PELATIHAN PELATIH (TOT) SURVEIOR AKREDITASI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DIREKTORAT JENDERAL BINA UPAYA KESEHATAN DIREKTORAT BINA UPAYA KESEHATAN DASAR TAHUN 2014 KURIKULUM
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU (PRACTICAL APPROACH TO LUNG HEALTH / PAL) UNTUK TENAGA PUSKESMAS
KURIKULUM PELATIHAN PENDEKATAN PRAKTIS KESEHATAN PARU (PRACTICAL APPROACH TO LUNG HEALTH / PAL) UNTUK TENAGA PUSKESMAS I. PENDAHULUAN 1. Latar belakang Pendekatan Praktis Kesehatan Paru (Practical Approach
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN KOMUNIKASI MOTIVASI DALAM PROGRAM PENGENDALIAN TB BAGI PETUGAS KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
KURIKULUM PELATIHAN KOMUNIKASI MOTIVASI DALAM PROGRAM PENGENDALIAN TB BAGI PETUGAS KESEHATAN DI FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN PENYAKIT
Lebih terperinciPANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL
PANDUAN PELATIHAN AUDITOR MUTU INTERNAL BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan sistem penjaminan mutu internal merupakan langkah strategis untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi. Dengan diundangkannya
Lebih terperinciPELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
PELATIHAN PENDAMPING AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA I. PENDAHULUAN Untuk meningkatkan pelayanan sarana kesehatan dasar khususnya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) kepada masyarakat,
Lebih terperinciPencegahan Akibat Kerja Pada Home Industri
Kurikulum Pelatihan Pencegahan Akibat Kerja Pada Home Industri I. Dasar Pemikiran Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016
KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016 I. PENDAHULUAN Perkembangan epidemi HIV AIDS di dunia telah menyebabkan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN TOT PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN TOT PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI PUSKESMAS PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol Semarang
Lebih terperinciBerkaitan dengan hal tersebut, maka disusun kurikulum pelatihan Monev Diklat.
Kurikulum PELATIHAN MONITORING DAN EVALUASI DIKLAT Bahan belajar PENDAHULUAN SASARAN PERAN DAN FUNGSI SETELAH PELATIHAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN TUJUAN MATERI DAN STRUKTUR PROGRAM PROSES DAN METODOLOGI
Lebih terperinciLangkah persiapan akreditasi Puskesmas. Langkah Pendampingan Akred. rg.
Langkah persiapan akreditasi Puskesmas 1 Tujuan langkah persiapan akreditasi Puskesmas 1.Lokakarya di Puskesmas, 2.Pelatihan, 3.Pelaksanaan 4.Penyiapan dokumen, 5.Implementasi, 6.Pengajuan 2 Langkah persiapan
Lebih terperinciINTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013
INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.III 2) Mata Diklat : Integritas
Lebih terperinciAnalisa Tujuan Pembelajaran Pelatihan VCA dan PRA untuk Pelatih
Analisa Tujuan Pembelajaran dan untuk Pelatih Kompetensi Tujuan Pembelajaran Indikator Materi Belajar 1. Memahami konsep dasar dan Vulnerability and Capacity Assessment () atau asesmen kerentanan dan kapasitas
Lebih terperinciINTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013
INTEGRITAS DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat : Integritas
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Keberhasilan pelayanan kesejahteraan sosial bagi kesejahteraan anak, sangat ditentukan oleh pemahaman petugas atau pekerja sosial anak terhadap perkembangan dan
Lebih terperinciG U B E R N U R SUMATERA BARAT
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Pembinaan dan Pengawasan Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas; No. Urut:
Lebih terperinciPELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS
PELAKSANAAN SURVEI AKREDITASI PUSKESMAS AKREDITASI PUSKESMAS DAN KLINIK Akreditasi puskesmas adalah proses penilaian eksternal oleh Komisioner Akreditasi terhadap puskesmas apakah sesuai dengan standar
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS
PERATURAN GUBERNUR PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 24 TAHUN 2016 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI PUSKESMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang
Lebih terperinciModul Pelatihan MODUL MP-1 I. DESKRIPSI SINGKAT
Modul Pelatihan MODUL MP-1 BUILDING LEARNING COMMITMENT (BLC) I. DESKRIPSI SINGKAT Dalam suatu pelatihan terutama pelatihan dalam kelas, bertemu sekelompok orang yang belum saling mengenal sebelumnya,
Lebih terperinciINTEGRITAS. BADAN DIKLAT DIY DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013
INTEGRITAS BADAN DIKLAT DIY http://diklat.jogjaprov.go.id DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat :
Lebih terperinciTak ada manusia Yang terlahir sempurna Jangan kau sesali Segala yang telah terjadi Kita pasti pernah Dapatkan cobaan yang berat Seakan hidup ini Tak
JANGAN MENYERAH Tak ada manusia Yang terlahir sempurna Jangan kau sesali Segala yang telah terjadi Kita pasti pernah Dapatkan cobaan yang berat Seakan hidup ini Tak ada artinya lagi Reff 1: Syukuri apa
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE
KERANGKA ACUAN PELATIHAN KELAS GIZI DAN KEGIATAN PRAKTIK PERILAKU PEMULIHAN GIZI DENGAN PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE BAGI KADER POSYANDU DESA PIANTUS KECAMATAN SEJANGKUNG KABUPATEN SAMBAS PEMERINTAH KABUPATEN
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat :Integritas 3) Alokasi Waktu : 18 Jp 4) Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta dengan kemampuan
Lebih terperinciPetunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012
i Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012 LPPKS INDONESIA 2013 ii Pelaksanaan In-Service Learning 1 Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah Tahun 2013 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat
Lebih terperinci2013, No BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
2013, No.415 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN A. Latar Belakang
Lebih terperinciPEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
PEDOMAN ORIENTASI CPNS DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN R.I TAHUN 2013 SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA
Lebih terperinciKURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR STBM - STUNTING
KURIKULUM PELATIHAN FASILITATOR STBM - STUNTING Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2017 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... A. Latar Belakang... B. Filosofi Pelatihan... BAB II PERAN, FUNGSI, DAN KOMPETENSI...
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP)
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA PELATIHAN (RBPMP) 1 Nama Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan V 2 Mata Pelatihan : Dinamika Kelompok 3 Alokasi Waktu : 6 Jam Pelajaran / 2 sesi = 270
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI (BPPT) PERATURAN KEPALA BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI NOMOR 203 TAHUN 2011 TENTANG KURIKULUM DAN METODE PENDIDIKAN DAN PELATIHAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA
Lebih terperinciLEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah - INDONESIA
i LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS) Kp. Dadapan RT 06/07, Desa Jatikuwung Gondangrejo Karanganyar, Jawa Tengah - INDONESIA Telp. +62 2718502888; +62 2718502999 Fax. +62 2718502000
Lebih terperinciPUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK.13/Dik-2/2011
Lebih terperinciKEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN 2014 SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER
Lebih terperinciLOKA LATIH PATEN PELATIHAN BAGI APARATUR DAERAH DLM RANGKA PENERAPAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN)
LOKA LATIH PATEN PELATIHAN BAGI APARATUR DAERAH DLM RANGKA PENERAPAN PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) 2 UNTUK MEMBERIKAN TUJUAN PEMAHAMAN KEPADA APARATUR DI DAERAH TERKAIT DENGAN PENERAPAN
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 5 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Lebih terperinciPENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL BAB I PENDAHULUAN
2013, No.1274 14 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KESEHATAN PENYELENGGARAAN ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI
Lebih terperinciKurikulum dan Modul. Pelatihan. Posyandu. Ayo ke. kurmod kader final_12des12.indd 1 12/12/2012 5:17:56
Kurikulum dan Modul Pelatihan Kader Posyandu Ayo ke Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan POKJANAL Posyandu PUSAT 2012 kurmod kader final_12des12.indd 1 12/12/2012 5:17:56 362. 11 Ind k Katalog
Lebih terperincidr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan
dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan Dasar Hukum Pengertian Akreditasi Maksud dan Tujuan Akreditasi Proses Akreditasi Undang-Undang Republik Indonesia
Lebih terperinciPERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG
PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 4 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN SUBSTANSI DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT III LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA
Lebih terperinciDESAIN KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PENGEMBANGAN DIKLAT SISTEMIK MODEL ADDIE)
DESAIN KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI (PENGEMBANGAN DIKLAT SISTEMIK MODEL ADDIE) DisampaikanpadaPenataranPenyusunanDraft Desain Kurikulum Diklat Manajemen PerkantoranpadaBadanDiklatPropinsiDI
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP 1. Nama Diklat : Diklatpim Tingkat I 2. Mata Diklat : Evaluasi Kean 3. Alokasi Waktu : 12 Jp 4. Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini memfasilitasi peserta untuk
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 126 /Dik-2/2012 KURIKULUM DIKLAT PENDAMPINGAN SVLK BAGI PENYULUH
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 126 /Dik-2/2012
Lebih terperinciMODUL PELATIHAN FASILITATOR
MODUL PELATIHAN FASILITATOR International Training Consortium on Disaster Risk Reduction BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beragam bencana di Indonesia membuat masyarakat Indonesia harus mampu
Lebih terperinciK E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011. T e n t a n g
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 40/Dik-2/2011
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG
LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENYELENGARAAN PELATIHAN KEWIDYAISWARAAN BERJENJANG DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciUPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN
International Labour Organization UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK PEDOMAN UNTUK PENDIDIK Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Bekerja sama dengan Proyek
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dalam bagian ini akan dipaparkan kesimpulan mengenai hasil penelitian
1 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Dalam bagian ini akan dipaparkan kesimpulan mengenai hasil penelitian dan pembahasan hasil analisis informasi. 1. Analisis Kebutuhan Pelatihan Dalam proses
Lebih terperinciPEDOMAN SURVEI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA
Pedoman PEDOMAN SURVEI AKREDITASI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA 1 Pedoman A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Dalam rangka peningkatan layanan kepada masyarakat oleh fasilitas kesehatan tingkat pertama
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016
PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT TEKNIS PENDAMPINGAN SERTIFIKASI ORGANIK TANAMAN PANGAN PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sertifikasi organik adalah rangkaian kegiatan penerbitan
Lebih terperinciQ u a l i t y i s a d e t a i l s p r o c e s s w h e r e e v e r y s i n g l e s t e p s i s c o u n t e d. j h
Q u a l i t y i s a d e t a i l s p r o c e s s w h e r e e v e r y s i n g l e s t e p s i s c o u n t e d. j h P e n g u j i m e r u p a k a n k u n c i p e n t i n g d a l a m p r o s e s S e r t i
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 2008 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.15, 08 LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA. Akreditasi. Diklat. Pedoman. Pencabutan PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 2 TAHUN 08 TENTANG PEDOMAN AKREDITASI
Lebih terperincidr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan
dr. H R Dedi Kuswenda, MKes Direktur Bina Upaya Kesehatan Dasar Ditjen Bina Upaya Kesehatan Dasar Hukum Pengertian Akreditasi Maksud dan Tujuan Akreditasi Proses Akreditasi Undang-Undang Republik Indonesia
Lebih terperinciModul Pelatihan Pengangkatan Pertama Kali Dalam Jabfung Adminkes MODUL MATERI INTI. 6 AKREDITASI INSTITUSI DAN PROGRAM KESEHATAN
MODUL MATERI INTI. 6 AKREDITASI INSTITUSI DAN PROGRAM KESEHATAN I. DESKRIPSI SINGKAT Seorang Administrator Kesehatan (Adminkes), tugas pokoknya adalah melaksanakan analisis kebijakan di bidang administrasi
Lebih terperinciPETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1 PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH TAHUN 2012 LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2011 i Pelaksanaan
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR: 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING / MOT) KEPALA LEMBAGA
Lebih terperinciPEDOMAN AKREDITASI Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan. Nomor 4301); DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA Indonesia Nomor 3890);
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciLembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) Jl. Parangkusumo No. 51 Purwosari, Surakarta 57147 Jawa Tengah Telp./Fax: +62 271 716657 E-mail : lp2kssolo@gmail.com ii KATA PENGANTAR Peraturan
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG
SALINAN PERATURAN KEPALA BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN NOMOR PER-1 /PP/2017 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN SOAL DAN VALIDASI SOAL PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN KEPALA
Lebih terperinciPEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR
2013, No.1242 4 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 23 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN FUNGSIONAL ASSESSOR SUMBER DAYA MANUSIA APARATUR PEDOMAN
Lebih terperinciSISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013
SISTEM ADMINISTRASI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (SANKRI) DIKLAT KEPEMIMPINAN TINGKAT IV LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA REPUBLIK INDONESIA 2013 1 RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
5 2013, No.414 PERATURAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TEKNIS ANALISIS KEBUTUHAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciEvaluasi Program Pelatihan
FORUM Evaluasi Program Pelatihan Oleh : M. Nasrul, M.Si Evaluasi pelatihan adalah usaha pengumpulan informasi dan penjajagan informasi untuk mengetahui dan memutuskan cara yang efektif dalam menggunakan
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I A. LATAR BELAKANG
Bagian V.1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia secara geografis dan demografis merupakan negara yang rawan akan bencana, baik bencana alam (natural disaster) maupun bencana karena
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN
KEMENTERIAN KEHUTANAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM KEHUTANAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 148/Dik-2/2012
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP
1. Nama Diklat : Diklat Prajabatan 2. Mata Diklat : Etika 3. Alokasi Waktu : 24 Jp/@ 45 menit RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP 4. Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta dengan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER
KATA PENGANTAR DIREKTUR BINA PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL, ALTERNATIF DAN KOMPLEMENTER Puji Syukur kehadirat Allah SWT atas tersusunnya kurikulum dan modul Pelatihan Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP 1. Nama Diklat : Diklatpim Tingkat I 2. Mata Diklat : Merancang Policy Brief 3. Alokasi Waktu : Penjelasan Policy Brief : 3 Jp @ 45 menit = 135 menit Perancangan
Lebih terperinciMODUL PENULISAN KERTAS KERJA
MODUL PENULISAN KERTAS KERJA PUSDIKLAT APARATUR BADAN PPSDM KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN 2013 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i A. Deskripsi Singkat... 1 B. Tujuan Pembelajaran... 1 C. Pokok Bahasan dan Sub
Lebih terperinciKEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 725/Menkes/SK/V/2003 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DI BIDANG KESEHATAN
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 725/Menkes/SK/V/2003 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN PELATIHAN DI BIDANG KESEHATAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 56 TAHUN 2013 TENTANG ORIENTASI CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinci2 c. bahwa penataan organisasi dan tata kerja di lingkungan Badan Kepegawaian Negara telah disetujui oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Re
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1282, 2015 BKN. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 31 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN
Lebih terperinciKurikulum dan Modul Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Fasilitator STBM
363. 72 Ind k Kurikulum dan Modul Pelatihan untuk Pelatih (TOT) Fasilitator STBM Sanitasi Total Berbasis Masyarakat di indonesia KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 2014 i Katalog Dalam Terbitan.
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.1531, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDAGRI. Pusat Penilaian. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG PUSAT PENILAIAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DENGAN
Lebih terperinciKompetensi Pelatihan VCA dan PRA untuk KSR
Kompetensi Pelatihan untuk KSR Kompetensi Utama: Memahami VCA (Vulnerability Capacity Assessment/Asesmen Kerentanan dan Kapasitas) dan PRA (Participatory Rural Appraisal/Pengkajian Desa secara Partisipatif)
Lebih terperinciKEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA,
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENYELENGGARAAN DIKLAT (TRAINING OFFICER COURSE / TOC) KEPALA
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT 1) Nama Diklat : Diklat Kepemimpinan TK.IV 2) Mata Diklat :Koordinasi Kolaborasi 3) Alokasi Waktu : 9 Jp 4) Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta
Lebih terperinciUNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)
UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) UNIT 5 MEMBUAT RENCANA TINDAK LANJUT (RTL) Pendahuluan Peningkatan mutu pendidikan harus dilakukan oleh semua pihak secara berkesinambungan. Peran kepala sekolah,
Lebih terperinciKEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R
KEMENTERIAN KEHUTANAN SEKRETARIAT JENDERAL PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R K E P U T U S A N KEPALA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN Nomor : SK. 87/Dik-1/2010 T e n t a n g KURIKULUM
Lebih terperinciSATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
Mata Kuliah : Pelatihan Kode Mata Kuliah/SKS : PSI-415/3 SKS Semester : VII/Genap SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) Pertemuan ke : 1 Pokok Bahasan : Pelatihan & Pengembangan Sub Pokok Bahasan : Pengantar
Lebih terperinciSTANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM 04 07 SEMARANG 2O16 Standar Proses Pembelajaran Sistem Penjaminan Mutu Internal Fakultas
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA
PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN FASILITASI AKREDITASI FASILITAS TINGKAT PERTAMA DRG LILI APRILI ANT I KEPAL A SEKS I KESE H ATAN DASAR DAN PENUNJAN G Pertimbangan Penyusunan
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016
DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN 1. Umum 2. Maksud dan Tujuan 3. Ruang Lingkup 4. Pengertian BAB II LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN BAB III
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI)
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : AHLI DETEKSI KEBOCORAN DAN COMMISSIONING JARINGAN PERPIPAAN SPAM Kode Jabatan Kerja :... Kode Pelatihan :... DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG
KEPUTUSAN KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA NOMOR : 6 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN UMUM PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) BAGI PENGELOLA DIKLAT (MANAGEMENT OF TRAINING/MOT) LEMBAGA ADMINISTRASI
Lebih terperinciPERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I
PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I DIREKTORRAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2017 KATA
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pelatihan pendamping sosial KUBE dalam meningkatkan kemampuan fasilitasi kelompok usaha bersama (KUBE). Peneliti
Lebih terperinciAKREDITASI INSTITUSI/LEMBAGA/UNIT KERJA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL
LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 06 TAHUN 2015 TENTANG : STANDARDISASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KESEJAHTERAAN SOSIAL. AKREDITASI INSTITUSI/LEMBAGA/UNIT KERJA PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciPEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM & MODUL PELATIHAN BERORIENTASI PEMBELAJARAN
DEPARTEMEN KESEHATAN RI PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM & MODUL PELATIHAN BERORIENTASI PEMBELAJARAN 1 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang dengan
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP
RANCANG BANGUN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT/GBPP 1. Nama Diklat : Diklatpim Tingkat IV 2. Mata Diklat : Standar Etika 3. Alokasi Waktu : 6 Sesi=18 Jp 4. Deskripsi Singkat : Mata Diklat ini membekali peserta
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Adanya dukungan dan fasilitasi institusi-institusi tersebut dalam penerapan sistem penjaminan mutu eksternal sesuai
KATA PENGANTAR Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciDENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHAESA. KEPALABADANPENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMA,
KEPUTUSAN KEPALABADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PENDIDlKAN DAN PELATIHANKEMENTERIANAGAMAREPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANDI WILAYAHKERJAjPENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciKPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung
KPBK (KURIKULUM PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI) Judul Pelatihan : GEODETIC ENGINEER OF BUILDING Sub Sektor/ Bidang Pekerjaan : Sipil / Bangunan Gedung Klasifikasi Pekerjaan : Pelaksanaan, Semua Bagian Sub
Lebih terperinciPROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH MELALUI SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT. Oleh Andi Muliati AM
PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH MELALUI SELEKSI AKADEMIK DAN DIKLAT Oleh Andi Muliati AM Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan,
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN
PETUNJUK PELAKSANAAN DIKLAT JABATAN FUNGSIONAL BIDAN JENJANG AHLI ANGKATAN II PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Jl. Setiabudi No. 201 A Srondol
Lebih terperinciPERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT
MODUL 05 PERUBAHAN, PENCABUTAN, PEMBATALAN DAN RALAT 4 JP (180 menit) PENGANTAR Pada bagian ini dibahas materi pengertian tentang perubahan, pencabutan, pembatalan dan ralat serta pejabat yang berwenang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KAPUAS,
SALINAN BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 23 TAHUN 2015 T E N T A N G AKREDITASI PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.)
PENDEKATAN PEMBELAJARAN IPS DI SMP (Oleh: Dra. Neti Budiwati, M.Si.) 1. PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL DALAM PENDIDIKAN IPS DI SMP 1.1. Latar Belakang Pembelajaran Kontekstual Ada kecenderungan dewasa ini utnuk
Lebih terperinci