MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-IX/2011

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-IX/2011 PERIHAL PERMOHONAN PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2004 TENTANG TENTARA NASIONAL INDONESIA TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I) J A K A R T A SENIN, 24 JANUARI 2011

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 9/PUU-IX/2011 PERIHAL Permohonan Pengujian Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON Mohammad Riyadi Setyanto Rasma A.W. ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Senin, 24 Januari 2011 Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Ahmad Fadlil Sumadi (Ketua) 2) Muhammad Alim (Anggota) 3) Hamdan Zoelva (Anggota) Ida Ria Tambunan Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir: Pemohon: - Mohammad Riyadi Setyanto - Rasma A.W. ii

4 K SIDANG DIBUKA PUKUL WIB 1. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Sidang untuk Perkara Nomor 9/PUU-IX/2011 dinyatakan dibuka dan terbuka untuk umum. Ketuk Palu 3X Saudara Pemohon, disilakan Saudara untuk mengenalkan diri Saudara! 2. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Terima kasih, Yang Mulia. Pertama-tama saya perkenalkan, saya sendiri, nama Mohammad Riyadi Setyarto. Kemudian, rekan saya sebagai Pemohon kedua, yaitu Bapak Rasma A.W. Pemohon yaitu dalam Pengujian Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, pada saat ini belum didampingi Kuasa Hukum. Jadi, kami masih ( ) 3. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Apakah pada saatnya nanti, Saudara akan didampingi oleh Kuasa Hukum atau Ahli Hukum? 4. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Masih mencari ( ) 5. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Oh, masih mencari. 6. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Lebih baik, kalau misalkan seperti di Amerika kan ada kuasa hukum untuk kalangan ekonomi lemah ini, belum ada ini. 1

5 7. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Oke, Sekarang, Saudara disilakan untuk menyampaikan secara pokok-pokok, ya, tentang permohonan Saudara, terkait dengan permohonan untuk menguji Pasal 3 ayat (2), Pasal 15 ayat (7),(8),(9), Pasal 66, Pasal 67, Pasal 68, yang Saudara anggap, atau Saudara berpendapat bertentangan dengan Pasal 10, Pasal 30 ayat (2) dan ayat (3) Undang-Undang Dasar Silakan! 8. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Ya, terima kasih. Pertama-tama kami tekankan kembali, saya Mohammad Riyadi, itu pekerjaannya sebagai perdagangan barang dan jasa, ya termasuk perusahaan itu di bidang hasil bumi dan ikan. Dan kemudian, rekan kami itu sekarang sebagai buruh serabutan, sebelumnya juga nelayan, dan sebelumnya lagi Beliau nelayan yang memiliki kapal kecil, perahu itu. Nah, dalam kaitan ini Mahkamah mempunyai kewenangan yaitu, sesuai Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 juncto Pasal 10 ayat (1) huruf A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 Undang-Undang Mahkamah Konstitusi, menyebutkan bahwa salah satu kewenangan Mahkamah Konstitusi adalah melakukan pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar RI Tahun Pasal 7 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, menyatakan bahwa secara hierarkis kedudukan UUD 1945 adalah lebih tinggi dibandingkan dengan undang-undang, dan jika terdapat ketentuan dalam undangundang yang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar, maka undang-undang tersebut dapat dimohonkan untuk diuji melalui mekanisme pengujian undang-undang. Maka berdasarkan hal tersebut, kami Pemohon berpendapat bahwa Mahkamah Konstitusi Yang Mulia ini, berwenang untuk memeriksa dan memutus permohonan pengujian undang-undang ini. Kemudian tentang kedudukan hukum, kami selaku Pemohon, seperti diungkap di Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang tentang Mahkamah Konstitusi, menyatakan bahwa Pemohon adalah Pihak yang menganggap hak dan kewenangannya, konstitusionalnya dirugikan oleh berlakunya undang-undang yang dalam huruf A menyebutkan bahwa kewenangan Warga Negara Indonesia. selanjutnya dalam penjelasan Pasal 51 ayat (1), dikatakan bahwa yang dimaksudkan dengan hak konstitusional adalah hak-hak yang diatur dalam UUD Hak-hak yang kami miliki seperti di UUD 1945, sebagai berikut; yaitu Pasal 28A UUD 1945, bahwa setiap orang berhak hidup, serta berhak untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. Kemudian 2

6 Pasal 27 ayat (2) disebutkan, Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Kemudian juga, Pasal 28I Ayat I ayat (4) bahwa hak untuk mendapatkan perlindungan dari pemerintah, yang berkewajiban untuk melindungi, memajukan dan memenuhi hak asasi manusia, sepenuhnya diatur dalam Pasal 28. Kemudian keterangan hak asasi manusia diterangkan, mengacu pada, juga, apa, konferensi hak asasi manusia PBB, yang menyatakan bahwa rasa aman dengan salah satu hak, dari hak asasi manusia. Kemudian juga, hak pengembangan diri melalui kebutuhan dasarnya demi meningkatkan kualitas hidup dan demi kesejahteraan umat manusia, seperti dalam Pasal 28C. Kemudian, hak untuk mendapatkan kemakmuran dari bumi, air, dan kekayaan yang, kekayaan alam yang, sebagai Rakyat Indonesia, seperti tertuang di UUD 1945 Pasal 33 ayat (2) yaitu bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya, dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemampuan rakyat. Dan kami berdua ini adalah rakyat Indonesia. Kemudian hak sebagai rakyat yang mempunyai kedaulatan seperti dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945 yaitu, Kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan sepenuhnya, dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar. Kemudian hak yang timbul dari kewajiban Pemerintah RI, seperti pembukaan UUD 1945 yaitu Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Maka dari itu bahwa Pemohon beranggapan hak-hak konstitusional Pemohon yang diatur dalam UUD 45 sebagaimana diuraikan tadi, telah dirugikan dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 3 ayat (2) juga Pasal 15 ayat (7), (8), (9) sebagian-sebagian logisnya juga Pasal 66 ayat (2) juga Pasal 67, Pasal 68 ayat (2) Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI. Yang mana pasal-pasal tadi di dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, telah memberi peluang dan kesempatan yang lebih besar kepada negara asing untuk melanggar wilayah kedaulatan kita. Kedaulatan Republik Indonesia, yaitu untuk mencuri hasil bumi termasuk ikan di wilayah Republik Indonesia. Dimana hasil bumi, seperti kayu termasuk ikan tadi adalah sumber penghidupan kami selaku Para Pemohon. Kemudian sejak berlakunya undang-undang itu yaitu terutama di Pasal 3 ayat (2) dan seterusnya seperti yang saya sebutkan tadi. Telah meningkatkan ancaman kepada Warga Negara Indonesia, karena penyelundupan bahan peledak meningkat di perbatasan, seperti akhir-akhir ini diungkap di mass media. Kemudian juga bahwa pelanggaran wilayah serta pencurianpencurian tersebut juga melanggar hak kepemilikan bersama sebagai ledeng warga negara kita, warga negara Republik Indonesia. Dan sampai saat ini, pelanggaran wilayah dan pencurian itu sudah berlangsung, dan masih berlangsung sampai saat ini. Selain itu, sejak berlakunya undang- 3

7 undang ini tahun 2004 ancaman nyata seorang militer yaitu penggunaan kera perang dari pihak lain muncul seperti di Ambalat di tahun 2005 yang sama-sama kita ketahui dan juga penggunaan kapal senjata negara asing untuk menangkap petugas DKP di perairan RI tahun 2010 kemarin telah terjadi. 9. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Lalu, yang penting coba Saudara sebutkan kaitannya dengan Undang-Undang TNI apa yang dirugikan? 10. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Oh, ya di Undang-Undang TNI disebutkan di Pasal 3 ayat (2) itu kan (...) 11. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Kan ada beberapa pasal? 12. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Ya, Pasal 3 ayat (2) itu disebutkan presiden, eeh maaf (...) 13. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Pasal 3 ayat (2) kan kebijakan dalam strategi pertahanan serta dukungan administrasi TNI di bawah koordinasi Departemen Pertahanan. 14. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Ya. 15. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Apa ruginya Saudara? 16. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Nah, dengan organisasi semacam itu bahwa TNI sekarang di bawah Dep-Han, ya. Ada fungsinya di bawah Dep-Han maka secara organisatoris tampilan sistem pertahanan negara dia malah kurang, performanya menjadi kurang. Sehingga negara lain bisa mencuri hasil ikan, hasil bumi termasuk ikan termasuk kayu (...) 17. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI 4

8 Seharusnya? 18. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Seharusnya kalau misalkan TNI tetap semula, seperti di Pasal 10 UUD 1945 di bawah langsung presiden. Dan semuanya di bawah langsung presiden, fungsi TNI itu tidak ada di bawah Dep-Han maka, penampilan performa sistem organisasi itu akan bagus dan juga peralatannya akan terdukung. Maka, akan menyebabkan negara lain enggan untuk melanggar wilayah kita. 19. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Itu yang berlaku terhadap pasal (...) 20. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Ya. 21. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Pasal 15 ayat (7), (8), (9) begitu menurut Saudara? 22. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Nah, Ini kan akhirnya berkaitan kalau kita menguji Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang TNI, itu berarti pasal-pasal lanjutannya juga terikut. Karena kan menyangkut masalah anggaran dan sebagainya. Tapi intinya sebenarnya mohon maaf (...) 23. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Ya. 24. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Intinya sebenarnya karena TNI itu di bawah Dep-Han, fungsinya ada di Dep-Han menyebabkan keamanan dan perlindungan negara terhadap warga negara terhadap saya juga sebagai negara sebagai rakyat Indonesia dan Saudara saya, kawan saya, ini menjadi berkurang sehingga pencurian-pencurian itu terjadi. 25. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI 5

9 Bukannya Departemen Hankam itu merupakan fasilitator saja, kementerian? 26. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Ya itulah di Pasal 3 ayat (2) kan disebutkan demikian, dan juga di pasal-pasal selanjutnya juga disebutkan demikian. 27. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Oke, oke, ya itu. 28. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Terus kemudian? 29. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Ujungnya apa permohonan Saudara ini? 30. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Seperti terungkap di dalam petitum kami, bahwa kepada yang terhormat Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi. 31. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Intinya apa, intinya itu? Mohon Pasal 3 itu (...) 32. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Pasal 3 ayat (2). 33. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI ayat (3), (15), (6), (7), (8). Itu bertentangan dengan Undang- Undang Dasar begitu? 34. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Ya, betul. 6

10 35. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Kemudian yang berikutnya? 36. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Kita menyatakan Pasal 3 ayat (3) (...) 37. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat? 38. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Mengikat. 39. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Jadi, maksudnya Saudara supaya tidak ada Kementerian Pertahanan, supaya langsung di bawah presiden, begitu? Apa sekarang (...) 40. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Sebenarnya ini, kalau pendapat saya kan tetap, seperti masamasa yang dulu, masa yang dulu seperti kepada Kementerian Pertahanan, kepada Panglima TNI, dan TNI tetapi TNI tidak di bawah Dep-Han, semacam itu. 41. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Apa sekarang di bawah Dep-han? Tidak di bawah panglima dan presiden? 42. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Ini di TNI itu, itukan ada fungsinya di bawah Dep-Han seperti di Pasal 3 ayat (2) padahal kalau di Tap MPR Tahun 2000 yaitu 6 dan 7 juga disebutkan bahwa TNI di bawah Presiden lah, kemudian di pecah di Pasal 3 ayat (2) Undang-undang ( ) 43. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Oke. Cukup. 7

11 44. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Terima kasih sebelumnya. 45. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Ini, hari ini sidang pendahuluan namanya, jadi sidang pendahuluan itu belum sidang yang sesungguhnya karena Saudara hari ini akan memperoleh nasehat-nasehat dari hakim dalam, karena hakim berkewajiban memberikan nasihat kepada Saudara. Perkara Saudara nanti akan menggunakannya apa tidak nasehat itu terserah Saudara tapi itu hak Saudara, kewajiban kami, Hakim ini memberikan nasehat kepada Saudara. Untuk itu di silakan kepada Saudara Yang Mulia Hakim Hamdan Zoelva untuk memberikan nasehat. 46. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA Saudara Pemohon, ini sebaiknya Saudara melihat baik-baik contoh-contoh permohonan yang ada di MK ini atau Saudara tunjuk kuasa hukumlah kalu serius, ya. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Ya. 47. HAKIM ANGGOTA: HAMDAN ZOELVA Karena Permohonan ini secara format saja tidak jelas, ya. tidak jelas apa yang Saudara mohonkan, bagimana kerugian konstitusional Saudara, legal standing-nya bagaimana? Ini secara keseluruhan ini saya melihat belum jelas ya, sangat sulit bisa dipahami ya, secara baik. Kalau mendengar penjelasan lisan Saudara yang Saudara gugat sebenarnya hanya mengenai masalah Departemen Pertahanan dengan TNI ya, sebenarnya kalau Saudara baca betul di Pasal 3 Undang-Undang TNI itu gimana hubungannya itu jelas. Dalam pelaksanaan operasi TNI mau nangkap, mau nangkap kejahatan di laut apa segala diurus persiden. Hanya kebijakannya saja berkoordinasi dengan Menhan termasuk anggaran, jadi kalau urusan perang apa segala seperti Pasal 10 itu, baga enggak Pasal 10 itu? Undang-Undang Dasar Pasal 3 ayat (2) itu. Undang-Undang Dasar Pasal 10 itukan angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara di bawah presiden. Tidak ada berubah itu, mana berubahnya? Hanya mengenai penentuan kebijakan-kebijakan strategis, itu berkoordinasi dengan Dephan jadi Dephan itu tidak mengikat kaki Panglima TNI bertindak apa-apa itu enggak bisa ada urusannya. Coba 8

12 baca baik-baik itu ya, Saudara pelajari baik-baik dulu. Nah, kalau Pasal 3 ini Saudara di minta apa, misalnya Pasal 3 yang Saudara minta di, berdasarkan Undang_undang Dasar itukan Undang-Undang Dasar Pasal 10 itu sama bunyinya, ya kan? Pasal 3, mana Pasal 3 itu? Pasal 3 ayat (2) dalam kebijakan tertinggi pertahanan dukungan administrasi TNI di bawah koordinasi Departemen Pertahanan yaitu ndak, ndak dalam kaitan dengan operasi ya, jadi cobalah baca dengan teliti. Kemudian yang kedua khusus mengenai sistematika dari permohonan Saudara, Saudara harus menjelaskan misalnya kedudukan huku ini kerugian Saudara dimana? Kerugian konstitusional Saudara dimana? Itu harus jelaskan betul. Kemudian yang Saudara kutip-kutip dari undang-undang, Undang-Undang Pertahanan apakah yang maksud Saudara mengutip banyak sekali pasal-pasal Undang-Undang Pertahanan ini kaitan dengan norma konstitusi atau gimana? Apa Saudara ingin menunjukan bahwa ada bertentangan dengan Undang-Undang TNI dengan Undang-Undang Pertahanan? Inikan tidak jelas juga. Apa yang ma, apa maksud Saudara mengutip Undang-Undang Pertahanan itu? Apakah itu norma yang harus diturut oleh Undang-Undang TNI ataukah di situ juga ada masalah yang harus di uji ya? Kemudian itu mengenai kedudukan hukum ya, kedudukan hukum. Nah, ini fakta alasan hukum pengajuan Permohonan ini fakta-fakta yang Saudara kemukakan ini sebenarnya masih ada kaitan dengan kedudukan hukum. Ini fakta pendukung, fakta ini ndak biasa, permohonan di MK model seperti ini. Jadi begini Saudara, di sini ini fakta-fakta itu hanya kaitan dengan kedudukan hukum. Bahwa ada fakta begini Saudara dirugikan karena undang-undang ini gitu. Ada fakta ini, yang lahir karena norma atau pasal undang-undang terus Anda dirugikan. Itu saja kaitan dengan mengumpulkan fakta. Di MK ini pengujian norma artinya pasal itu bagaimana bertentangan dengan undang-undang dasar itu. Saudara ujilah dari undang-undang dasarnya. jadi itu, Jadi terus terang saya..., apa..., menyarankan Saudara untuk merombak permohonan ini. Konsultasi dulu lah baik itu dengan apa..., mungkin melihat contoh permohonan di bawah atau Saudara tunjuk apa..., penasehat hukum itu yang memahami dengan baik sehingga bisa dipahami apa permohonan Saudara. Ini secara keseluruhan tidak bisa dipahami ya. Saya kira itu saja. 48. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Yang Mulia Hakim Alim? Tidak ya? Oke, jadi sekarang begini Saudara ya, tidak cuma saya yang sudah membaca permohonan ini tidak jelas mengenai kerugian Saudara. Kerugian itu tidak karena undang-undang tetapi karena lebih merupakan karena terkait dengan pencaharian yang Saudara tekuni, begitu ya? Bukan bersebab dari adanya norma. Saya ingin beritahukan kepada Saudara bahwa Mahkamah Konstitusi itu tidak mengadili fakta, tidak 9

13 mengadili kasus, tetapi mengadili norma di dalam suatu undang-undang kaidah di dalam suatu undang-undang. Nah, Saudara dirugikannya itu karena fakta-fakta yang tidak punya relevansi dengan undang-undang. Oleh karena itu kalau memang ada relevansinya keruagian itu dengan norma, Saudara harus mengkontruksikan lagi ya. Oleh karena permohonan Saudara ini belum bisa dibaca sebagai kerugian norma. Oleh karena itu terserah Saudara apakah permohonan ini akan diperbaiki oleh Saudara atau sudah dianggap cukup boleh saja itu hak Saudara. Kewajiban kami hanya menasihati. Namun untuk memperbaiki kalau memang Saudara berkehendak memperbaiki, Saudara diberikan waktu selama 14 hari sejak hari ini. Nanti kalau..., dihitung mulai besok ya, bukan hari ini. Besok dihitung hari kesatu sampai hari keempat belas. Nanti kalau Saudara sampai dengan hari keempat belas tidak mengajukan perbaikan, maka yang berlaku permohonan yang Saudara ada ini. Tapi kalau Saudara akan memperbaiki, gunakanlah waktu itu sebaik-baiknya. Lebih cepat, lebih baik begitu ya. Saya kira itu, Saudara ada hal yang ingin dikemukakan kepada sidang ini? 49. PEMOHON: MOHAMMAD RIYADI SETYARTO Terima kasih Yang Mulia, terima kasih kami akan mencoba untuk memperbaiki. kemudian ada sedikit keterangan yang saya sampaikan bahwa di Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, Pasal 3 ayat (2) juga ada penjelasan yang dipakai penjelasan (...) 50. KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Oke, nanti itu disampaikan saja di dalam perbaikan ya. Jadi..., soalnya Saudara akan berhadapan dengan DPR dan dengan presiden nanti. Kalau Saudara permohonannya kaya gini kan Saudara enggak punya kebijakan pengetahuan yang cukup, begitu ya. Oleh karena itu silakan kalau mau Pakai kuasa hukum atau Saudara sendiri tapi menurut Hakim permohonan Saudara ini memerlukan apa namanya..., perbaikan kembali ya, Saya kira cukup, Saudara? 51. PEMOHON: MOH. RIYADI SETYARTO Terima kasih sekali Yang Mulia. 10

14 KETUA: AHMAD FADLIL SUMADI Ya, oke dengan begitu maka sidang dinyatakan selesai dan ditutup. KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL WIB Jakarta, 24 Januari 2011 Kepala Sub Bagian Pelayanan Risalah, t.t.d. Mula Pospos NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 11