MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 58/PUU-IX/2011

Transkripsi

1 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 58/PUU-IX/2011 PERIHAL PENGUJIAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2003 TENTANG KETENAGAKERJAAN TERHADAP UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 ACARA PEMERIKSAAN PENDAHULUAN (I) J A K A R T A KAMIS, 15 SEPTEMBER 2011

2 MAHKAMAH KONSTITUSI REPUBLIK INDONESIA RISALAH SIDANG PERKARA NOMOR 58/PUU-IX/2011 PERIHAL Pengujian UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 PEMOHON Andriyani ACARA Pemeriksaan Pendahuluan (I) Kamis, 15 September 2011 Pukul WIB Ruang Sidang Gedung Mahkamah Konstitusi RI, Jl. Medan Merdeka Barat No. 6, Jakarta Pusat SUSUNAN PERSIDANGAN 1) Hamdan Zoelva 2) M. Akil Mochtar 3) Anwar Usman (Ketua) (Anggota) (Anggota) Hani Adhani Panitera Pengganti i

3 Pihak yang Hadir A. Pemohon: Andriyani B. Kuasa Hukum Pemohon: - ii

4 SIDANG DIBUKA PUKUL 11:20 1. KETUA: HAMDAN ZOELVA Sidang Panel Perkara Nomor 58/PUU-IX/2011 saya buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. Saudara Pemohon, hari ini adalah sidang pendahuluan yang pertama. Saya persilakan untuk memperkenalkan diri. 2. PEMOHON: ANDRIYANI Assalamualaikum wr. wb. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan Yang Mulia Hakim Konstitusi kepada saya. Dengan ini saya memperkenalkan diri saya. Nama saya Andriyani sebagai warga negara Indonesia dan saya juga sebagai..., karena masih bekerja di PT..., sebagai karyawan di PT Mega Buana Citra Masindo. Terima kasih. 3. KETUA: HAMDAN ZOELVA Saudara maju sendiri ya? Tidak pakai kuasa ya? 4. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, Yang Mulia. 5. KETUA: HAMDAN ZOELVA Silakan Saudara mohon jelaskan ya, pokok-pokok dari isi permohonan Saudara. Ringkas saja enggak usah Saudara bacakan, silakan. 6. PEMOHON: ANDRIYANI KETUK PALU 3X Terima kasih, Yang Muilia. Sebelumnya Pemohon hendak menyampaikan adanya ketidaksempurnaan bukti P-1 yang ternyata terdapat lembaran yang tercecer dan akan Pemohon perbaiki serta menyerahkan kepada Panitera pada kesempatan berikutnya. Permohonan judicial review yang Pemohon mohonkan adalah materi muatan Undang-Undang Ketenagakerjaan terhadap Undang- Undang Dasar. Sehingga berdasarkan ketentuan Pasal 24C ayat (1) Undang-Undang Dasar serta Pasal 10 ayat (1) Undang-Undang Mahkamah Konstitusi mengenai kewenangan Mahkamah Konstitusi 2

5 mengadili dan menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar, sehingga Mahkamah Konsitusi berwenang untuk mengadili permohonan yang Pemohon mohonkan.mendasarkan pada ketentuan Pasal 51 ayat (1) huruf a Undang-Undang MK, Pemohon merupakan perseorangan warga negara Indonesia yang bekerja di perusahaan jasa tenaga kerja Indonesia, PT Megah Buana Citra Masindo hingga sekarang, permohonan ini Pemohon mohonkan karena ada pembatasan hak konstitusional yang..., konstitusional Pemohon, yaitu hak atas perlakuan yang sama di hadapan hukum berupa hak untuk mengajukan permohonan pemutusan hubungan kerja yang hak tersebut diberikan kepada pengusaha dan juga pekerja. Dasar dan alasan untuk mengajukan PHK yang diartikan secara sempit oleh Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, telah menyebabkan terbatasnya hak Pemohon untuk mengajukan permohonan PHK. Karena ada keterlambatan pembayaran upah selama lebih dari tiga bulan. Oleh karena itu Pemohon berpendapat telah mempunyai kedudukan hukum untuk mengajukan permohonan ini. Ketentuan Pasal 169 ayat (1) Undang-Undang Ketenagakerjaan merupakan ketentuan eksklusif yang diberikan oleh Undang-Undang kepada pekerja sebagai hak istimewa yang merupakan implementasi dari perlakuan yang sama di hadapan hukum, berupa hak pekerja untuk mengajukan permohonan PHK yang juga diberikan kepada pengusaha. Seorang pekerja tidak dilarang untuk mengajukan permohonan PHK yang salah satunya karena pengusaha telah melakukan perbuatan tidak membayar upah kepada pekerja tepat pada waktunya selama tiga bulan berturut-turut atau lebih. Upah merupakan hak pekerja yang juga dilindungi oleh konstitusi negara kita sebagai bagian vital dari adanya hubungan kerja, sehingga pelanggaran terhadapnya digolongkan sebagai tindak pidana kejahatan ketenagakerjaan.oleh karenanya, pembayaran upah yang tidak tepat waktu selama tiga bulan berturut-turut atau lebih dapat dijadikan sebagai alasan untuk pekerja mengajukan permohonan PHK. Pemohon yang juga bekerja sebagai pekerja di PT Megah Buana Citra Masindo sejak bulan Juni 2009 sampai dengan November 2010 telah mengalami pembayaran upah tidak tepat waktu, yaitu pembayaran upah yang harusnya dibayarkan pada tanggal satu di bulan berikutnya telah dibayarkan sebanyak dua kali antara tanggal 10 sampai dengan tanggal 30 di bulan berikutnya. Sehingga pada bulan Desember 2010 Pemohon mengajukan permohonan PHK dengan alasan pembayaran upah yang tidak tepat waktu selama kurun waktu 18 bulan. Namun setelah Pemohon mengajukan permohonan PHK pada bulan berikutnya, pengusaha membayar upah tepat waktu, sehingga permohonan PHK Pemohon ditolak oleh Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial yang berpendapat bahwa karena upah telah dibayarkan tepat waktu, maka alasan gugatan telah tidak tepat dan ditolak. 3

6 Penafsiran Majelis Hakim PHI terhadap Pasal 169 ayat (1) huruf c Undang-Undang Ketenagakerjaan telah menggugurkan hak Pemohon untuk mengajukan PHK karena tindakan pengusaha yang secara sengaja dalam kurun waktu 18 bulan membayar upah tidak tepat waktu, telah bertujuan agar Pemohon tidak lagi nyaman bekerja dan Pemohon mengundurkan diri, sehingga pengusaha tidak mempunyai kewajiban untuk membayar pesangon. Oleh karenanya, keberlakuan muatan materi Pasal 169 ayat (1) huruf c haruslah dimaknai, meskipun pengusaha membayar upah telah tepat waktu. Sehingga pengusaha akan mempertimbangkan dan menghindari keterlambatan pembayaran upah waktu..., upah. Karena prinsipnya upah pekerja adalah pembayaran yang harus didahulukan. Dan apabila permohonan ini dikabulkan, maka diharapkan pengusaha tidak lagi mengenyampingkan pembayaran upah pekerja karena selain dapat dikenakan denda keterlambatan, juga dapat diajukan PHK dengan penghukuman pembayaran pesangon. Dengan demikian, Pemohon menyimpulkan Pasal 169 ayat (1) huruf c Undang-Undang Ketenagakerjaan telah tidak memberikan kepastian hukum, sekaligus telah memberikan ruang kepada pengusaha untuk tidak membayar upah tepat pada waktunya. Sehingga muatan materi Pasal 169 ayat (1) huruf c Undang-Undang Ketenagakerjaan sepanjang frasa tidak membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 bulan berturut-turut atau lebih haruslah dimakni, meskipun pengusaha membayar upah telah tepat waktu. Berdasarkan uraian di atas, Pemohon memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi untuk menyatakan muatan materi Pasal 169 ayat (1) huruf c Undang-Undang Ketenagakerjaan sepanjang frasa tidak membayar upah tepat pada waktu yang telah ditentukan selama 3 bulan berturut-turut atau lebih haruslah dimakni, meskipun pengusaha membayar upah telah tepat waktu. Demikian paparan Pemohon, terima kasih. Assalamualaikum wr. wb. 7. KETUA: HAMDAN ZOELVA Saya mau minta dulu klarifikasi kepada Saudara. Ini yang Saudara mohonkan, apakah dengan demikian menggangti..., mengganti frasa huruf c itu? 8. PEMOHON: ANDRIYANI Menambahkan, Yang Mulia. 9. KETUA: HAMDAN ZOELVA Oh, menambahkan. 4

7 10. PEMOHON: ANDRIYANI 11. KETUA: HAMDAN ZOELVA Jadi disamping syarat 3 bulan (...) 12. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, menambahkan meskipun. 13. KETUA: HAMDAN ZOELVA Di samping syarat 3 bulan berturut-turut ini ditambahkan meskipun, gitu? 14. PEMOHON: ANDRIYANI 15. KETUA: HAMDAN ZOELVA Kalau gitu di petitum Saudara itu harus Saudara rumuskan ulang. Kalau dibaca di petitum Saudara ini hanya mak..., haruslah dimaknai (...) 16. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, harusnya maksudnya harus dimaknai (...) 17. KETUA: HAMDAN ZOELVA Kalau harus dimaknai berarti tidak diganti, tidak ditambah. 18. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, tidak, tapi harus dimaknai. 19. KETUA: HAMDAN ZOELVA Harus dimaknai (...) 20. PEMOHON: ANDRIYANI 5

8 21. KETUA: HAMDAN ZOELVA Berarti kalau harus dimaknai begitu, frasa tidak membayar upah tepat waktu yang telah ditentukan selama 3 bulan berturut-turut, itu menjadi tidak berlaku karena harus dimaknai meskipun pengusaha yang membayar upah telah tepat waktu, gitu? 22. PEMOHON: ANDRIYANI Kurang lebih seperti itu. Jadi selama ini kan..., selama kurun waktu 18 bulan ini kan saya tidak mendapatkan gaji sesuai tepat waktu. Kemudian saya melaporkan ke Suku Dinas Tenaga Kerja, kemudian akhirnya saya ke PHI, tetapi di PHI akhirnya saya dipekerjakan kembali karena (...) 23. KETUA: HAMDAN ZOELVA (suara tidak terdengar jelas), implikasi maknanya Saudara mohonkan ini (...) 24. PEMOHON: ANDRIYANI 25. KETUA: HAMDAN ZOELVA Setiap saat apakah pengusaha itu membayar gaji ber..., apa..., tepat waktu atau tidak tepat waktu, Saudara boleh mengajukan PHK. Kalau yang Saudara minta ini. Apa itu yang Saudara maksud? 26. PEMOHON: ANDRIYANI Kemudian itu juga, kemudian saya menguji undang-undang tersebut. Jadi (...) 27. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ndak, maksudnya saya mau tanya dulu. Apa itu yang Saudara maksud? 28. PEMOHON: ANDRIYANI Yang pertama itu (...) 6

9 29. KETUA: HAMDAN ZOELVA Jadi gini (...) 30. PEMOHON: ANDRIYANI Yang kedua, saya memohon untuk menguji undang-undang ini karena sebab-akibat itu tadi gitu, Pak Hakim Yang Mulia. 31. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ndak, saya mau tanya dulu. Ini yang..., ini..., ini biar jelas dulu ini, biar kita bantu rumuskan permohonan Saudara. 32. PEMOHON: ANDRIYANI 33. KETUA: HAMDAN ZOELVA Apakah yang Saudara mohon itu..., yang Saudara mohonkan itu maksud Saudara adalah (...) 34. PEMOHON: ANDRIYANI 35. KETUA: HAMDAN ZOELVA Setiap saat pekerja itu boleh mengajukan PHK tanpa perlu ada syarat pengusaha tidak membayar gaji sesuai dengan tepat waktu 3 bulan berturut-turut? 36. PEMOHON: ANDRIYANI Mengacu kepada undang-undang, di situ di Pasal 169 kan, Setelah 3 bulan berturut-turut (...) 37. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, ya. 38. PEMOHON: ANDRIYANI Bahwa pekerja boleh mengajukan PHK. 7

10 39. KETUA: HAMDAN ZOELVA 40. PEMOHON: ANDRIYANI Ternyata yang saya alami ini kan 18 bulan. Kemudian saya melaporkan, kemudian tiba-tiba perusahaan..., karena saya melaporkan itu, jadi dia langsung membayar. Jadi saya di sini di Pengadilan Hubungan Industrial itu menggugurkan..., menggugurkan gugatan saya. Jadi saya ingin Pasal 169 ayat (1c) ini harus dimaknai apabila pengusaha telah membayar upah tepat waktu. 41. KETUA: HAMDAN ZOELVA Kalau begitu..., ndak begitu anunya..., rumusan permohonan Saudara. Jadi, 18 bulan berturut-turut tidak tepat waktu karena itu sebagai alasan Saudara untuk mengajukan PHK, ya kan? 42. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, Pak Hakim. 43. KETUA: HAMDAN ZOELVA Tapi setelah Saudara mengajukan PHK, dia bayar tepat waktu? 44. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, setelah saya lapor ke pengadilan (...) 45. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, dia bayar tepat waktu? 46. PEMOHON: ANDRIYANI 47. KETUA: HAMDAN ZOELVA Jadi, berarti ndak..., ndak harus..., ndak begitu. Jadi..., jadi tetap rumusan, huruf c itu tetap, tetapi harus ditambahkan maknanya ya? Tambahkan maknanya bahwa walaupun setelah itu, pengusaha membayar gaji tepat waktu. Itu yang dimaksud? 8

11 48. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, benar, Yang Mulia. 49. KETUA: HAMDAN ZOELVA Jadi menambahkan norma itu, frasa begitu. 50. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, benar, Yang Mulia, ya. 51. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, bukan dimaknai. Coba baca baik-baiklah. Jadi..., jadi bisa salah permohonan Saudara ini, kalau itu maksudnya diubah, gitu. Kemudian yang kedua, ini kan kita itu menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar. Artinya yang kita bat..., kita akan batalkan kalau bertentangan dengan Undang-Undang Dasar. Jadi, inilah yang biasa dikatakan bertentangan secara bersyarat. Coba Saudara lihat contohcontoh keputusan-keputusan MK mengenai bertentangan secara bersyarat itu, sehingga memperbaiki permohonan ini. Jadi harus ada kata-katanya di ayat 2 ini mengabulkan permohonan, di petitum, coba Saudara lihat di petitum Saudara. Angka dua. 52. PEMOHON: ANDRIYANI Ya bahwa ketentuan Pasal 24C (...) 53. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, menyatakan muatan materi Pasal 169, saya tentang, pengejaan. Seharusnya Saudara sepan, bertentangan dengan Undang- Undang Dasar 1945, ya. Itu dulu harus ada, kalau enggak ada kita enggak bisa menguji, ya. Berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, sepanjang frasa, terserah Saudara rumuskan tadi sudah ada. Sudah ada apa, apa, bayangan yang sudah kita berikan, jadi itu. Kemudian yang kedua, kalau sudah dinyatakan bertentangan, poin yang selanjutnya adalah menyatakan, Pasal itu sepanjang frasa gini, gini, gini, itu tidak memiliki kekuatan hokum mengikat, ya, itu harus ada itu. Yang terakhir, memerintahkan pemuatan putusan dalam berita negara, jadi paling tidak, ada empat poin ya, di Petitum Saudara. Saya kira gitu ya, sementara dari saya. Saya persilakan, Pak. 9

12 54. HAKIM ANGGOTA: M AKIL MOCHTAR Saudari Pemohon ya? Ini hakim ini karena kewajibannya memberi nasihat kepada Saudara, agar permohonan Saudara itu menjadi lebih baik. Kalau permohonannya sudah baik, alasan hukumnya cukup, ya tentu peluang untuk dikabulkan, apa yang diminta Saudara itu ada. Tapi, kalau permohonannya masih belum memenuhi syarat ya, belum sesuai dengan materi judicial review, tentu kan akan sia-sia ya, usaha Saudari itu menjadi sia-sia. Nah. Oleh karena itu, catatan-catatan ini Saudara catat, nanti Saudara perbaiki dalam permohonan Saudara karena nanti akan diberi waktu, ya. Secara umum, apa namanya, formatnya sudah benar. Tapi, uraiannya masih kurang, ya. Saudara kan lebih banyak bercerita tentang kejadian sesungguhnya yang Saudari alami, ya. Dengan pengalaman itu, artinya dengan kejadian riil yang Saudari alami itu, lalu Saudara menganggap hak-hak saya itu terhalangi karena ada Pasal itu, 169 huruf c sepanjang frasa ini, misalnya. Dan Saudara memakai batu uji Pasal 20, berapa itu? 28, ya. 28B, ya. 55. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, Yang Mulia. 56. HAKIM ANGGOTA: M AKIL MOCHTAR Ayat (1), ya kan. Dari uraian permohonan Saudara, Saudara belum menggambarkan apa yang dimaksud dengan pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil itu, ya. Kalau soal kasusnya, itu entry poinnya pintu masuk. Untuk Saudara atau Saudari menyatakan Pasal 60, Pasal 169 huruf c itu, itu melanggar hak konstitusional Saudara, kan gitu. Bahwa setiap warga negara itu dijamin, harus ada perlakuan, perlindungan hukum, adil. Apa yang dimaksud Saudara adil di situ? Kan gitu. Bahwa menurut Saudara Pasal 169 itu berlaku tidak adil karena hanya tiga bulan saja, kenapa enggak satu bulan, misalnya. Satu bulan pun sudah boleh PHK. Kenapa tiga bulan? Lalu kenapa Saudari meminta, biarpun bayar gaji terus-menerus, tetap saja minta PHK. Kan kira-kira seperti itu, boleh kan? Nah, kalau saya melihat Pasal 169 ayat (1) huruf c ini kan hak pekerja ini. Coba baca baik-baik, itu hak pekerja. Normanya pun dimulai dengan kalimatnya seperti ini, Pekerja/buruh, dapat, dimulai juga dengan kata dapat, Mengajukan PHK kepada lembaga penyelesaian hubungan industrial dalam hal pengusaha melakukan perbuatan sebagai berikut. Kan gitu. Jadi, ini hak pekerja. Dalam hal apa pekerja itu dapat mengajukan perselisihan? 10

13 a. Penganiayaan dan seterusnya. b. Membujuk atau menyuruh pekerja dan seterusnya. c. Ini adalah karena tidak membayar gaji tepat waktu, ya. Atau yang berikutnya ada, tidak melakukan kewajiban sebagaimana perjanjian kerja, kan kira-kira begitu. Nah, karena ini hak pekerja, ya toh, pengusaha enggak bisa pakai pasal ini, ya toh. Kalau pengusaha, sendiri lagi dia. Dalam hal apa dia bisa melakukan hubungan, pemutusan hubungan kerja. Ini kan pekerja ini! Kalau Saudara tidak terima terhadap perlakuan oleh pengusaha yang masuk dalam kategori Pasal 169, Saudara dapat melakukan perselisihan. Artinya ada perselisihan antara pengusaha dan pekerja. Tapi kalau misalnya pekerjaannya membayar gaji terus-menerus, tepat waktu, Saudara bilang, Boleh juga diminta perselisihan. Apanya perselisihan kalau haknya sudah dipenuhi semua? Kalau soal berhenti, ya itu hak pekerja mengundurkan diri, selesai. Kalau PHK tentu kan ada kaitan hukumnya, ada hak-hak pekerja yang harus dipenuhi karena PHK, kan gitu. 57. PEMOHON: ANDRIYANI Benar. 58. HAKIM ANGGOTA: M AKIL MOCHTAR Ada tunjangan, pesangon, macam-macam, Asteknya, itu, ini karena itu, apa namanya, PHK itu bagian dari atau akibat dari perselisihan. Ini berselisih ini, hubungan pekerjaan ini. Jadi kalau seandainya, ini pertama yang paling ekstrim dulu, kan gitu, kita batalkan ini Pasal 169, apa namanya, ayat (1) huruf c ini. Ya kan? Berarti, ya kan, kalau pekerjanya, eh, pengusahanya tidak membayar upah terus-menerus, itu tidak bisa disengketakan, kalau dihilangkan. Sementara kan Saudari minta dimaknai. Maksud hatinya dimaknai, tetapi kalau dibaca permohonan Saudari itu justru bagaimana memaknai? Biarpun dia bayar gaji terus-menerus bisa PHK, kan kira-kira gitu? Berarti tidak ada selisih. Kalau dia membayar gaji terus-menerus, tidak masuk kategori ini, karena ini adalah yang tidak membayar gaji terus-menerus. Maka jalan keluarnya ke hubungan industrial. Oleh karenanya, oleh karenanya yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah apakah norma ini telah menimbulkan ketidakadilan bagi pekerja atau bagi Saudara? Telah menimbulkan ketidakpastian hukum bagi Saudara dalam bekerja? Kan itu yang harus dijelaskan. Kasus konkretnya itu okelah itu pengalamannya untuk masuk, gitu lho. Tapi Saudara harus beragumentasi, ini Pasal ini 169 ayat (1) hurur c ini, itu menghalangi hak konstitusional Saudara. Itu yang harus Saudara argumentasi. Kenapa? Saya menjadi tidak bisa di- PHK. Bisa saja si pengusaha memang mau mem-phk Saudara, tapi caranya dengan men-delay gaji terus, sehingga Saudara bisa meminta 11

14 PHK. Kalau Saudara yang minta diputuskan hubungan kerja dapat enggak hak-hak Saudara menurut, menurut ketentuan yang berlaku di bidang Ketenagakerjaan? 59. PEMOHON: ANDRIYANI Mendapatkan uang penghargaan. 60. HAKIM ANGGOTA: M AKIL MOCHTAR Ha? 61. PEMOHON: ANDRIYANI Mendapatkan uang penghargaan. 62. HAKIM ANGGOTA: M AKIL MOCHTAR Penghargaan saja kan? Nah karena ini diminta oleh pekerja, kan gitu. Tetapi, sebenarnya ini adalah memberi perlindungan kepada pekerja. Kalau tidak ada pasal ini, delapan bulan Saudara tidak saya bayar, bulan kesembilan saya bayar tepat waktu, bulan sepuluh tepat waktu, habis itu saya enggak tepat waktu lagi, tapi Saudara enggak bisa minta PHK karena pasalnya sudah hilang. Kan kira-kira seperti itu dengan alasan yang itu ya, alasan keterlambatan. Tapi oleh pasal ini diberi waktu, tiga bulan saja, supaya Saudara tidak sengsara, tidak menjadi bulan-bulanan. Kan kira-kira begitu. Tiga bulan saya sudah boleh minta PHK. Tapi kalau Saudara bilang, Walaupun bayar tepat waktu, saya boleh minta PHK. Rugi dong Saudara, apanya yang diperselisihkan? Saudara masuk kerja, melakukan prestasi, kemudian dapat, kan gitu, upah, itu normal. Nah, itu yang tidak ada saya lihat di dalam permohonan Saudara kalau dilihat dari petitum, makanya, petitum tahu kan? Permohonannya kan? 63. PEMOHON: ANDRIYANI 64. HAKIM ANGGOTA: M AKIL MOCHTAR Apa yang Saudara maksudkan tadi kita juga berpikir, ini haruslah dimaknai meskipun pengusaha membayar upah telah tepat waktu. Kalau begitu bukan hanya tidak tepat waktu, tepat waktu pun boleh PHK. Kan kira-kira begitu, maksud Saudara itu. Harus dimaknai seperti itu. Kan kalau dimaknai itu maskudnya begitu, tidak hanya telat, tepat waktu pun boleh PHK. Lha, kalau itu di mana perlindungan pekerjanya? 12

15 Hak Saudara untuk memperoleh penghasilan yang layak menurut Undang-Undang Dasar itu di mana? Kok, orang bekerja bagus, gajinya lancar, tiba-tiba minta PHK, kecuali misalnya atas kesadaran sendiri, kan itu juga lain lagi, misalnya mau kawin, suaminya tugasnya di mana ya saya harus meninggalkan pekerjaan, itu lain lagi. Nah, itu harus Saudara uraikan ya dengan cermat. Lalu apa maksud Saudara pasal ini? Kalau mau minta dibatalkan, batalkan atau dinyatakan tidak berlaku karena bertentangan dengan Undang-Undang Dasar, khusunya Pasal 28B atau bersyarat. Kalau Saudara mau bersyarat, misalnya tiga bulan itu haruslah dimaknai, satu bulan pun sudah boleh minta PHK, misalnya, misalnya, ya. Tapi kalau bayar terus-menerus minta PHK, perselisihannya apa? Dan perlu diingat, pasal ini menggunakan kata-kata dapat. Jadi tidak harus, gitu. Dapat, coba dilihat baik-baik. Baca bacaannya itu! Ya kan? Pekerja, buruh dapat, tidak harus, ya. Jadi tidak ada, tidak wajib gitu lho. Ndak wajib Saudara harus menggunakan hak ini, kalau Saudara mau saja, gitu. Tapi itu boleh dilakukan perselisihan, kan kira-kira seperti itu. Karena harus dilindungi memang, ya. Atau perusahaan sudah enggak suka sama Saudara, ya gajinya dilama-lamain, supaya Saudara minta, kan gitu. Kasih uang penghargaan saja, jadi perusahaan enggak besarbesar keluar duitnya. Oleh sebab itu, tiga bulan itu kan hitungannya sangat melindungi sebenarnya. Tiga bulan itu Saudara masih bisa berpikir. Tapi kalau sampailah delapan bulan Saudara baru melapor, itu kan salah juga. Orang tiga bulan sudah boleh, kok. Kenapa enggak bulan keempat Saudara sudah lapor? Kenapa menunggu delapan bulan? Karena undang-undang menentukan tiga bulan. Nah, kalau ini jadi masalah, pasal ini, apa masalahnya bagi Saudara? Itu yang harus Saudara jelaskan. Normanya, ya! Norma pasal ini bertentangan dengan Pasal 28, gitu loh. Apakah tiga bulannya? Kalau saya lihat ini, dua hal tidak tepat waktu bayar upah, waktunya tiga bulan, itu yang harus Saudara konstruksikan. Tapi Saudara minta biarpun tepat waktu, ya gimana memaknainya? Kalau tepat waktu, kan enggak ada masalah. Oke, itu sajalah Saudara nanti ( ) 65. PEMOHON: ANDRIYANI Terima kasih, Yang Mulia. 66. HAKIM ANGGOTA: M AKIL MOCHTAR Ya, pertimbangkan baik-baik, diulas lagi, lihat format di sini, contohnya banyak, ya. Masukkan lagi nanti setelah 14 hari, nanti diberitahu, oke. Terima kasih, Pak. 13

16 67. HAKIM ANGGOTA: ANWAR USMAN Pemohon, saya hanya sedikit saja menambahkan apa yang telah disampaikan oleh Yang Mulia Bapak Ketua dengan Pak Akil, ini kaitannya dengan pokok permohonan Pemohon, yaitu Pasal 159 ayat (1) huruf c. Nah, ini pada intinya berkaitan dengan masalah hubungan kerja dan perlakuan yang layak seperti yang disampaikan oleh Pak Akil. Memang pasal yang dijadikan batu ujian Pasal 28D ayat (1), itu memang relevan. Tetapi kalau disimak lebih lanjut, ya mungkin, ini, ini masukan, ya. Bisa juga dijadikan batu ujian itu Pasal 28D ayat (2), di setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Nah, karena ini kaitannya dengan masalah kerja dan perlakuan yang adil. Termasuk juga ya Pasal 27 ayat (2), Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Terima kasih, Pak Ketua. 68. PEMOHON: ANDRIYANI Terima kasih, Yang Mulia. 69. KETUA: HAMDAN ZOELVA Saudara Pemohon, jadi itu jadi perhatian ya? 70. PEMOHON: ANDRIYANI 71. KETUA: HAMDAN ZOELVA Jadi di, diformulasi ulang ya, formulasi ulang. Kalau alasanalasan permohonan ini, ini ndak salah, tapi kurang, ya. Kurang. Ini banyak baru merupakan entry poin yang menunjukkan bahwa ada kerugian Saudara, ya. Dari adanya pasal itu. Tapi belum dijelaskan secara lebih rinci, bagaimana pertentangannya, pertentangannya rumusan pasal ini dengan Undang-Undang Dasar, ya. Dimana ketidakpastian hukumnya yang adil, ya? Dimana tidak ada jaminan kepastian hukum, tidak ada keadilan, ini harus Saudara rumuskan lebih lanjut. Kemudian yang kedua, ini yang sangat penting adalah rumusan petitumnya. Penting! Nanti jadi masalah, kita tidak bisa putuskan lain, nanti ultra petita lagi, gitu. Kalaupun permohonan ini dikabulkan, ya? Permohonan ini dikabulkan. Oleh karena itu, sekarang Saudara memperbaiki kembali rumusan di bagian petitum Saudara. Saya, yang kami tangkap yang dimaksud oleh Saudara adalah Pasal 169 huruf c itu, 14

17 itu tidak, apa, tidak ada kepastian hukum bagi Saudara kalau tidak ditambahkan pengertian bahwa, bahwa, setelah itu, walaupun, ya, walaupun, walaupun pengusaha membayar secara berturut-turut setelah tiga bulan, tidak dibayar secara, secara tepat waktu, gitu loh. Itu, itu sebenarnya yang dimaksud Saudara. Jadi, setelah tidak dibayar tepat waktu, dalam tiga bulan Saudara mengajukan PHK, kemudian dia membayar tepat waktu, kan itu? 72. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, jadi gugur hak saya, Pak. 73. KETUA: HAMDAN ZOELVA Ya, jadi gugur. Jadi itu yang, jadi Saudara rumuskanlah ya ( ) 74. PEMOHON: ANDRIYANI Terima kasih. 75. KETUA: HAMDAN ZOELVA Bahwa ini masih itu..., jadi bukan dimaknai seperti ini, kalau ini jadi, jadi menghapus Pasal 9 ayat c. Timbul makna baru, kalau ini yang Saudara maksudkan ya? 76. PEMOHON: ANDRIYANI Ya, ya. 77. KETUA: HAMDAN ZOELVA Itu yang dimaksudkan tadi. Saya kira Saudara bisa memperbaiki ini ya, masih ada waktu dan menurut undang-undang Saudara ada waktu dua minggu (14 hari) setelah sidang hari ini untuk memperbaiki permohonan ini, merumuskan kembali ya permohonan ini, termasuk..., apa, alasan-alasan dan petitum dari permohonan Saudara. Saya kira demikian, sudah jelas ya? Ada Saudara, ada yang Saudara mau sampaikan? 78. PEMOHON: ANDRIYANI Tidak ada, Yang Mulia. Insya Allah akan saya perbaiki 14 hari ke depan. 15

18 79. KETUA: HAMDAN ZOELVA tutup. Baik, terima kasih. Kalau demikian, sidang ini selesai dan saya KETUK PALU 3X SIDANG DITUTUP PUKUL 11:53 Jakarta, 15 September 2011 Kepala Sub Bagian Pelayanan Risalah, t.t.d. Paiyo NIP Risalah persidangan ini adalah bentuk tertulis dari rekaman suara pada persidangan di Mahkamah Konstitusi, sehingga memungkinkan adanya kesalahan penulisan dari rekaman suara aslinya. 16