BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
|
|
- Suparman Setiawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Sorting process ( proses manual ) Proses kerja sortir di area finishing-sortir sudah ada sejak awal berdirinya perusahaan dan tidak dapat dihindari sebagai salah satu dari proses produksi kertas di PT indah kiat, sebab pada saat kertas selesai dipotong sesuai dengan ukuran permintaan customer, kertas tersebut tentunya ada yang cacat. Oleh karena itu proses sortir merupakan suatu langkah yang penting untuk menyaring produk-produk yang cacat jangan sampai masuk kedalam area packing dan terlebih lagi sampai pada customer. Dalam kasus ini cacat produk ( selisih hitung jumlah kertas di tiap rim ), namun tidak hanya berhenti pada produk cacat saja namun seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya target produksi ternyata juga membawa permasalahan baru khususnya di area sortir tersebut, antara lain: lama proses proses produksi di area sortir, penggunaan tenaga kerja yang terlalu banyak, tinggi biaya tenaga kerja ( labour cost ). Berikut ini akan dijelaskan pada gambar 5.1 tentang flow proses produksi dengan system sortir secara manual sebelum menggunakan tab inserter dihalaman selanjutnya. 47
2 Gambar 5.1 Flow proses produksi secara sortir ( proses manual ) (Sumber : PT indah kiat, 2012) 48
3 5.1.1 Analisis permasalahan di area finishing-sortir Selama masa penelitian, penulis mengidentifikasi penyebab dari beberapa permasalahan yang dihadapi di area sortir dengan menggunakan metode fishbone diagram. Maka penyebab permasalahan di area finising-sortir seperti tampak pada gambar 5.2 pada halaman selanjutnya 49
4 METHOD MAN Terlalu panjang alur produksi Kurangnya ketelitian dari operator sortir dalam mengitung kertas Cara menghitung kertas belum maksimal Terlalu banyak penggunaan tenaga kerja Sortir problem Kurangnya teknologi penunjang proses produksi sortir MACHINE Gambar 5.2 Fishbone diagram penyebab permasalahan di area finishing-sortir (Sumber : PT indah kiat, 2012) 50
5 Sehubungan dengan fishbone diagram tentang permasalahan di area sortir, penulis membuat suatu why-why analisis guna menemukan solusi dari tiap sumber permasalahan yang sedang dihadapi di area sortir tersebut. Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan untuk menghapus permasalahan di area finishingsortir adalah sebagai berikut: Faktor manusia: dalam hal ini factor manusia menjadi penyebab terjadinya customer complain terkait selisih jumlah kertas ditiap rim kertas, karena tingkat ketelitian operator sortir yang rendah dalam menghitung kertas. Selain itu factor jumlah operator juga menjadi sumber utama penyebab tingginya biaya tenaga kerja (labour cost), karena menyesuaikan dengan tingginya target produksi. Solusi dari factor manusia ini adalah dengan pemanfaatan tenaga kerja sortir dalam menghitung kertas secara manual seminimal mungkin. Faktor metode: dalam hal ini factor metode menjadi penyebab lamanya proses produksi di area finishing-sortir, karena bila proses produksi yang semula harus mengihitung tiap rim kertas dirubah menjadi proses penghitungan pada beberapa rim kertas yang bermasalah saja, maka tentunya akan mempersingkat proses produksi di area finishing-sortir. Solusi dari factor metode ini adalah dengan membuat suatu SOP ( standart operation prosedure ) bagi karyawan finishing-sortir. Contohnya dengan menghitung ulang rim-rim kertas yang diberi tanda rim bermasalah dalam tumpukan rim kertas dalam tiap pallet. Untuk contoh 51
6 pemberian tanda pada rim kertas yang bermasalah dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Gambar 5.3 Pemberian tanda pada rim kertas yang bermasalah (Sumber : PT indah kiat, 2012) Faktor mesin: dalam hal ini factor mesin juga menjadi penyebab permasalahan diarea sortir terkait tingginya angka selisih hitung jumlah kertas dan lamanya proses produksi di area finishing-sortir. Sebab apabila ada teknologi yang dapat menggantikan tenaga kerja sortir dalam menghitung kertas secara manual, tentunya akan mengurangi angka kesalahan cutomer complain terkait selisih hitung kertas ditiap rim dan mempersingkat proses produksi di area finishing-sortir. Solusi dari factor mesin ini adalah dengan menggunakan alat bantu tab inserter melalui project 100% non sorting. 52
7 5.2 Proses non-sorting ( project 100% non-sorting ) Project 100% non sorting merupakan suatu gagasan yang intinya bertujuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi di area finishing-sortir. Untuk mencapai tujuan dari project ini, maka pengimplementasian dilapangan adalah dengan menggunakan alat bantu tab inserter yang sudah dibahas oleh penulis pada bab sebelumnya. Mengenai perubahan flow proses produksi setelah menjalankan project 100% nonsorting akan dijelaskan pada gambar 5.4 pada halaman selanjutnya. 53
8 Gambar 5.4 Flow proses produksi setelah menjalankan project 100% non sorting (Sumber: PT indah kiat, 2012) 54
9 5.2.1 Kendala dan solusi pada project 100% non-sorting Seiring pelaksanaan penelitian atas project 100% non sorting ini, tentunya penulis menemukan sejumlah kendala. Berikut ini penjelasan mengenai kendala pelaksanaan project 100% non sorting dengan menggunakan fishbone diagram pada gambar 5.5 dan 5.6 mengenai fishbone diagram untuk solusi pada halaman selanjutnya. 55
10 Gambar 5.5 Fishbone diagram problem analyst project 100% non sorting (Sumber: PT indah kiat, 2012) 56
11 Gambar 5.6 Fishbone diagram solusi analyst project 100% non sorting (Sumber: PT indah kiat, 2012) 57
12 5.3 Produktivitas kerja Berdasarkan pengolahan data, setelah penggunaan tab inserter di mesin cutting paper pada departemen produksi di PT indah kiat, maka didapat hasil sebagai berikut: 1. Customer complain. Terjadi pengurangan kasus customer complain di area finishing-sortir dari 16 kasus sebelum pemasangan tab inserter, menjadi 2 kasus yang berarti penurunan customer complain sebesar 87,5%. Grafik 5.1 Indek customer complain finishing sortir (Sumber : Input data PTindah kiat, 2012) 58
13 2. Waktu kerja untuk proses sortir kertas. Terjadi pengurangan waktu kerja untuk proses sortir kertas dari 105 menit per pallet sebelum menggunakan tab inserter, menjadi 20 menit per pallet yang berarti peningkatan efisensi meningkat waktu kerja sebesar 81%. 3. Jumlah karyawan di area finishing-sortir. Terjadi penurunan jumlah karyawan di area finishing-sortir dari 67 orang sebelum menggunakan tab inserter menjadi 14 orang, yang berarti peningkatan efisiensi jumlah karyawan sebesar 79% 4. Produktivitas kerja. Terjadi peningkatan rata-rata produktivitas kerja di area finishing-sortir dari 0,78 ton per bulan sebelum menggunakan tab inserter menjadi 1,20 ton per bulan, yang berarti peningkatan produktivitas sebesar 53% Grafik 5.2 Peningkatan produktivitas finishing-sortir (Sumber: Pengolahan data, 2012) 59
14 5. Biaya tenaga kerja Terjadi penurunan biaya tenaga kerja di area finishing-sortir dari $ 22.10/ton sebelum menggunakan tab inserter menjadi $ 13.8/ton, yang berarti peningkatan efisiensi biaya tenaga kerja sebesar 62,5% per bulan. Grafik 5.3 Penurunan biaya tenaga kerja finishing-sortir (Sumber: Pengolahan data) 5.4 Instruksi manual pengoperasian tab inserter Untuk pengoperasian tab inserter melalui diplay control dalam memprogram sesuai dengan kebutuhan adalah sebagai berikut: 1. Menu utama. Pada saat mesin pertama kali dinyalakan pada tampilan display TD200 akan terlihat menu utama seperti pada gambar dibawah. 60
15 Fungsi yang dapat diprogram adalah sebagai berikut: - Enter : menuju ke halaman tab inserter setting & status Tab setting & Status F5 F6 F7 F8 F1 F2 F3 F4 Shift ESC Enter Gambar 5.7 Tampilan menu utama pada display (Sumber : PT indah kiat, 2012) 2. Tab setting Halaman pertama dari tab setting & status adalah untuk mengisi: - Sheet counter : setting jumlah lembaran yang diinginkan untuk diberi marker. - Penghitungan sheet counter dilakukan dengan mengalikan jumlah roll dengan jumlah potongan. - Rim counter: setting jumlah rim yang diinginkan yang diberi marker, juka tidak ada ketentuan jumlah rim yang diinginkan yang diberi marker, jika tidak ada ketentuan jumlah rim yang diinginkan isilah dengan sembarang angka yang melebihi jumlah rim dalam tiap pallet, 61
16 missal 100. Berikut ini tampilan pada display untuk tab setting & status. Sheet counter : Ream counter : Gambar 5.8 Tampilan tab setting pada display (Sumber: PT indah kiat, 2012) Halaman kedua dari tab setting & status adalah untuk mengisi: - No off roll : setting jumlah roll yang dipasang - Actual roll : setting jumlah roll yang berjalan Mengenai tampilan display program tentang setting jumlah roll dan setting jumlah roll yang berjalan, akan dijelaskan pada gambar 5.9 di halaman selanjutya. 62
17 No. of Rolls : Actual Rolls : Gambar 5.9 Tampilan pada display untuk setting jumlah roll (Sumber : PT indah kiat, 2012) Halaman ketiga adalah : - Reject count : setting jumlah lembar yang tidak masuk hitungan pada waktu pertama kali mesin start - Tab length : Setting panjang marker yang diinginkan Mengenai tampilan display program terkait reject count dan tab length akan ditampilkan pada gambar 5.10 di halaman selanjutnya. 63
18 Reject count : Tab length : Gambar 5.10 Tampilan pada display untuk setting reject count dan tab lenght Halaman keempat adalah untuk memilih roll detect mode. - Roll detect : setting mode deteksi roll, pilihannya adalah auto atau manual. Untuk ini selalu digunakan mode deteksi roll adalah manual. Roll Det : 0 = auto M A 1 = man Gambar 5.11 Tampilan pada display cara setting mode deteksi roll (Sumber : PT indah kiat, 2012) 64
19 Halaman kelima dari tab setting & status adalah: - Untuk reset semua counter kembali ke nol Reset all counter? Y N (ESC) Gambar 5.12 Tampilan pada display untuk reset semua counter kembali ke nol (Sumber : PT indah kiat, 2012) 5.5 Action Plan Berikut ini rencana tindakan pada area cutter rewinder untuk menunjang tercapainya project 100% non sorting di area finishing-sortir yang akan disampaikan pada tabel 5.1 dihalaman selanjutnya. 65
20 Tabel 5.1 ACTION PLAN CUTTER REWINDER Area/Mc Issue Problem Action Plan - Belum adanya dudukan tab inserter untuk pemasangan tab inserter di cutter 4 (2pc), 7 (1pc), 8 (1pc), 9 (1pc) - Melakukan pembuatan dudukan tab inserter di mesin cutter 4,7,8,9 Mini Cutter (4,6,7,8,9) Machine - Sistem manual layboy di mesin cutter 4 - Belum terpasang holder pisau slitter di mesin cutter 8 - Install proximity untuk modifikasi sistem auto layboy di mesin cutter 4 - Melakukan pemasangan holder pisau slitter di mesin cutter 8 - Tab inserter macet dan tidak dapat memotong kertas inserter - Melakukan schedule pengecekan tab inserter secara berkala dan melakukan perbaikan apabila terjadi masalah Machine - Tab Inserter belum terpasang di mesin cutter 1 & 2 - Melakukan pengajuan pemesanan tab inserter dengan target Q1 tahun 2012 sudah terpasang Single Cutter (1,2) - Belum adanya dudukan tab inserter untuk pemasangan inserter - Melakukan pembuatan dudukan tab inserter di mesin cutter 1 & 2 - Sistem manual layboy di mesin cutter 2 - Install proximity untuk modifikasi sistem auto layboy di mesin cutter 2 Double Cutter (3,5,10) Machine - Tab Inserter baru terpasang 1 pc di masingmasing cutter 3 & 5 - Melakukan pemasangan tab inserter di mesin cutter 3 dan 5 66
21 - Belum adanya dudukan tab inserter untuk pemasangan inserter - Sistem manual layboy di mesin cutter 2 - Melakukan pembuatan dudukan tab inserter di mesin cutter 3 & 5 - Install proximity untuk modifikasi sistem auto layboy di mesin cutter 3 All Cutter Machine Method - Masih adanya setting hitungan inserter yang belum sesuai dengan sheet/pack order - Hitungan dalam 1 pack inserter masih ada yang kurang dikarenakan kusut, putus roll - Belum adanya SOP/OPL cara pengoperasian tab inserter di mesin cutter 6,7,8,9 - Memberikan informasi sheet/pack sesuai order, cara setting counter tab inserter yang disesuaikan dengan jumlah roll yang dipotong dengan menempelkan pada bagian mesin - Melakukan modifikasi sistem pengaturan order (format buku order) di mesin cutter dengan menggunakan sistem pack/pallet dilengkapi dengan monitoring hasil potongan cutter dalam setiap palletnya dan informasi sheet/pack untuk order khusus - Membuat alat bantu berupa skala ukuran di mesin wrapping untuk mempermudah operator mesin wrapping mengetahui standar tinggi per pack order berdasarkan gramatur kertas - Memberikan tanda "Hitung Ulang" pada hasil potong cutter inserter apabila terdapat defect baik dari PM maupun Cutter dan hitungan kurang - Membuat SOP/OPL Cara pengoperasian tab inserter di mesin cutter 6,7,8,9 dan mentraining langsung operator cara pengoperasian tersebut (done) 67
22 - Sistem pengisian hasil produksi cutter di APPMES - Bekerja sama dengan SECO IT untuk modifikasi sistem APPMES mengenai pengisian hasil produksi yang ada inserter untuk mengisi hasil produksi dalam bentuk pack/pallet dan menambahkan icon tab inserter - Sistem pengadaan pallet kayu - Membuat area pallet kayu (Pallet C) di area pallet untuk output cutter Stock PRT yang non sorting - Sistem monitoring non sort rate harian, mingguan, bulanan - Membuat Laporan non sort rate harian, mingguan, dan bulanan Man Man Power Allocation Man Power Skill System supporting - Menentukan PIC untuk masing-masing mesin cutter per regu untuk memastikan hasil potong cutter berkualitas bagus dan tab inserter berjalan dengan baik - Melakukan training SOP/OPL cara pengoperasian tab inserter di mesin cutter - Melakukan training kepada operator MC Wrapping untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap hasil potong cutter yang berinserter jika ada tanda-tanda ketidksesuaian jumlah sheet/pack - Mensosialisasikan cara pengisian laporan hasil produksi yang menggunakan inserter dalam sistem APPMES 68
23 69
24 70
25 71
26 72
27 73
28 74
29 75
30 76
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil perusahaan PT indah kiat PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill merupakan salah satu pabrik kertas yang berada di bawah
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi
BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENERAPAN SIX SIGMA Kualitas merupakan indikator efisiensi dari sistem ekonomi yang produktif, dimana pada sistem yang efisien memungkinkan diproduksi barang dan jasa yang
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Data Dari data-data produktivitas yang didapat dari hasil pengolahan data, penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar penyebab terjadinya
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciFAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI PENGECATAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EFISIENSI PENGECATAN KONDISI INDUSTRI SAAT INI KONDISI PEKERJA SAAT INI KONDISI INDUSTRI SAAT INI TIDAK BISA MENAIKAN HARGA JUAL BIAYA PRODUKSI MENINGKAT KONDISI PEKERJA SAAT INI
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 TAHAP ANALISIS (ANALYSE) Setelah di lakukan pengukuran maka dilakukan analisis permasalahan. Aktivitas utama tahap analisis adalah menentukan faktor penyebab cacat dengan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner. mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka
BAB V ANALISA HASIL 5.1. Analyze 5.1.1. Analisa Masalah Pada Varian Produk Liner Untuk mengetahui tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya isu produk miscount (isi kurang), maka terlebih
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
42 BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini berisi hasil pengujian terhadap alat yang sudah dikerjakan serta analisis sistem yang telah direalisasikan. Pengujian terdiri dari pengujian sistem pengisian data,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Mesin Power Press Mesin Power Press adalah peralatan yang mempunyai prinsip kerja kerja penekanan dengan melakukan pemotongan, pembentukan atau gabungan dari keduanya. Gambar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri manufaktur saat ini saling berkompetisi untuk menjadi industri yang terbaik dari segala segi. Baik kualitas maupun kuantitas dari produk
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang dilakukan. Bisa disimpulkan, bahwa sebenarnya prosedur kerja yang ada di PT Aswi Perkasa saat
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PLONG MANUAL DAN GLUEING MANUAL DI PT. X
Geovano / Upaya Peningkatan Kapasitas Produksi pada dan di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Juli 2017, UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PLONG MANUAL DAN GLUEING MANUAL DI PT. X Antonius Geovano
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
24 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Dalam pelaksanaan penelitian dan untuk mempermudah memecahkan persoalan yang dihadapi, perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan untuk memecahkan
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI
BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat
Lebih terperinciDisusun Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu ( S1 ) JAKARTA 2015
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PERCETAKAN BUKU YASIN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Andi Putra Pratama NPM : 30411742 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Dr. Ir. Sudaryanto, MSc. Pembimbing 2 :
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan proses pengumpulan data dan pengolahannya diperoleh data dalam bentuk diagram pareto, dari diagram pareto tersebut dapat diketahui bahwa orhanisasi/perusahaan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah
BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Sistem Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah melakukan perancangan dengan memahami cara kerja alat atau sistem tersebut serta sifat dan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang
BAB V ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang digunakan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa hasil data Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data maka akan dianalisa untuk menentukan prioritas perbaikan item dari problem sehingga akan diperoleh
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil
BAB V ANALISA HASIL Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang telah dilakukan di bab sebelumnya menggunakan metode OEE maka dapat disimpulkan bahwa hasil pencapain OEE setiap bulannya adalah tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas dari produk yang dihasilkan. Perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengendalian kualitas merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu usaha, baik buruknya suatu produk akan dapat identifikasi
Lebih terperinciBAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH
BAB III LANGKAH PEMECAHAN MASALAH 3.1 Penetapan Kriteria Optimasi Setelah mengevaluasi berbagai data-data kegiatan produksi, penulis mengusulkan dasar evaluasi untuk mengoptimalkan sistem produksi produk
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metode ini digunakan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdiri PT. Inti Pantja Press Industri merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam group Astra Motor
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala
84 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu
48 BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan sebagai bahan pengolahan data yang perlu dilakukan. Data-data yang dikumpulkan selama masa observasi adalah sebagai berikut : Data jumlah
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Hasil Tahap Analyze. Pada tahap ini akan ditentukan factor factor yang dapat menimbulkan
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil 5.1.1 Tahap Analyze Pada tahap ini akan ditentukan factor factor yang dapat menimbulkan permasalahan dan mengklarifikasi vital factor penyebab utama terjadinya masalah,serta
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
49 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Tahap Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Objek Penelitian PT. MYR memprodusi puluhan jenis produk makanan ringan yang sering dikonsumsi sehari-hari dari beberapa
Lebih terperinciTabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler. Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur
Tabel 4.38 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Filler Tabel 4.39 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Pasteur Tabel 4.40 Metode 5W+1H dan Analisis ECRS Untuk Labeller Tabel 4.41 Metode 5W+1H dan Analisis
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendekatan Six Sigma yang digunakan dalam peningkatan produktivitas terdiri dari 5 (lima) fase yang disebut DMAIC (Define, Measure, Analize, Improve
Lebih terperinciImplementasi Tracking Automation Pada Syringe Machine
Implementasi Tracking Automation Pada Syringe Machine Tjatur Kandaga, Franky Tear Program Studi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Maranatha Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
38 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian akan digambarkan dalam bentuk flowchart, dimana alur penelitian ini berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dari awal penelitian
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Berdasarkan dari hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi wafer stick selama 3 bulan. Maka diketahui data sebagai
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Lintas Nusa adalah perusahaan percetakan yang menyediakan jasa percetakan,berawal dari sebuah industri sablon, namun perlahan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa 5.1.1 Analisa Kondisi yang Ada Dari Target yang telah ditetapkan, untuk mencapai hal tersebut dilakukan analisa terhadap kondisi-kondisi yang ada (genba lapangan) di
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini terpusat di departemen produksi 2 tempat berlangsungnya proses polishing. Dalam departemen produksi 2 terdapat empat line yaitu
Lebih terperinciAbstrak. Sakijo 1, Abdullah Merjani 2
Peningkatan Produktivitas dengan Peubahan Lay Out Line di Departemen Step Motor PT.Japan Servo Batam Sakijo 1, Abdullah Merjani 2 1 Program Studi Teknik Industri, Universitas Riau Kepulauan Batam 2, Staf
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan langkah-langkah sistematis yang berperan penting sebagai pedoman dalam menyelesaikan dan memberikan solusi dari masalah yang timbul
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisa Hasil Perhitungan Data Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan peta kendali p sebelumnya maka diperoleh hasil dari
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN EVALUASI
BAB IV HASIL DAN EVALUASI 4.1 Prosedur Kerja Praktek Pelaksanaan kerja praktek di CV. Lintas Nusa berlangsung dalam waktu dua bulan (kurang lebih 8 minggu) dan proses kerja praktek dilakukan pada bagian
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari data produktifitas seksi PCF berdasarkan project yang diperoleh pada project pembuatan die Pakistan, Yaris, dan D38A dapat dituangkan dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Pengumpulan data Observasi dilakukan pada lantai Produksi dan dikhususkan pada proses pembuatan buku, observasi dilakukan agar dapat lebih memahami proses pembuatan buku,
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Hasil Data Bab ini membahas mengenai analisis dan interpretasi terhadap hasil pengolahan data disertai usulan-usulan perbaikan dan pengendalian. Pembahasan
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Pengumpulan Data Untuk mempermudahkan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini penulis
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
23 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Definisi mengenai Kualitas Saat kata kualitas digunakan, kita mengartikannya sebagai suatu produk atau jasa yang baik yang dapat memenuhi keinginan kita. Menurut ANSI/ASQC Standard
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
39 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah merupakan gambaran dari langkahlangkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Melalui pembuatan flowchart penelitian
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan setting mesin tepat, sehinggan tidak menyebabkan cacat. Ruang Lingkup : Lantai Produksi PT Aswi Perkasa Standar-standarnya : 1.
Lebih terperinciLAMPIRAN SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi
DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 1. SOP Setting Mesin 2. SOP Langkah Kerja 3. SOP Pemeriksaan 4. Flowchart Prosedur Usulan di Lantai Produksi Tujuan : Untuk mempermudah dalam melakukan setting mesin. Dan memastikan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
81 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Dalam melakukan penelitian di PT. Multi Bintang Indonesia mengenai penerapan 5S, peneliti menyusun suatu kerangka berpikir yang
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS PADA HASIL PERCETAKAN DENGAN METODE SEVEN STEPS DI CV. RESNA OFFSET SURAKARTA
PENGENDALIAN KUALITAS PADA HASIL PERCETAKAN DENGAN METODE SEVEN STEPS DI CV. RESNA OFFSET SURAKARTA TUGAS AKHIR DIajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Teknik Industri ALBERTUS
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1. Analisa Prioritas perbaikan proses Dyno dengan metode FMEA Setelah diketahui berbagai kendala dan hambatan dalam pencapaian target WIP diproses Dyno, maka perlu dibuatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan data 4.1.1 Produk Gutter Complete R/L Perusahaan PT. Inti Pantja Press Industri dipercayakan untuk memproduksi sebagian produk kendaraan
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Untuk mengetahui secara lebih jelasnya mengenai factor-faktor yang menyebabkan
BAB V ANALISA 5.1 Diagram Fish Bone Untuk mengetahui secara lebih jelasnya mengenai factor-faktor yang menyebabkan kerusakan produk hasil cetakan set off / flek yang diterangkan diatas dan sudah dapat
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan pengumpulan data, pengolahan data, dan analisis yang dilakukan. Bisa disimpulkan sebenarnya prosedur kerja yang ada di PT Aswi Perkasa saat ini sudah
Lebih terperinciPengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3
Pengendalian Kualitas Kertas Dengan Menggunakan Statistical Process Control di Paper Machine 3 Vera Devani 1, Fitri Wahyuni 2 Abstract. Purpose of this research is to determine types and causes of defects
Lebih terperinciBAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan
1 BAB 5 ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DMAIC UNTUK UKURAN PANJANG PRODUK BUSHING DI PT.INDOKARLO PERKASA
PENERAPAN METODE DMAIC DALAM PENINGKATAN ACCEPTANCE RATE UNTUK UKURAN PANJANG PRODUK BUSHING DI PT.INDOKARLO PERKASA TUGAS AKHIR Oleh FERDIAN HARTOYO 1100001641 YUDHA YUDHISTIRA 1100001843 ANDRY CHANDRA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3 METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif menunjukkan penelitian melalui penelitian lapangan yang
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang
Lebih terperinciPENINGKATAN RENDEMEN BARECORE DI PT ANUGERAH TRISTAR INTERNASIONAL
PENINGKATAN RENDEMEN BARECORE DI PT ANUGERAH TRISTAR INTERNASIONAL Michael Raymond 1, Felecia 2 Abstract: PT Anugerah Tristar Internasional is a woodworking company which produces barecore. Barecore is
Lebih terperinciANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL
ANALISA CACAT PADA KEMASAN GARAM MENGGUNAKAN STATISTICAL PROCESS CONTROL Dwi Hadi Sulistyarini 1) 1) Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jl. M.T. Haryono 167 Email : dwihadi@ub.ac.id Abstrak. UD Podo
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pengamatan dan penelitian yang di lakukan di Pilot Line di Plant 2, menunjukkan data sebagaimana terlampir di bawah ini. Data tahun 2014 belum
Lebih terperinciMODUL CNC- 5. Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY. KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC
MODUL CNC- 5 Oleh: Dwi Rahdiyanta FT-UNY KEGIATAN BELAJAR : Mengoperasikan Mesin Bubut CNC A. Tujuan Umum Setelah mempelajari materi mengoperasikan mesin bubut CNC diharapkan peserta didik akan mampu mengoperasikan
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
BAB III PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI Suatu tujuan akan tercapai dengan baik bila dilakukan melalui tahaptahap yang disusun dan dikerjakan dengan baik pula. Sebelum suatu ide diwujudkan dalam bentuk nyata,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Model Penyelesaian Masalah Identifikasi Masalah Studi pustaka Pengumpulan Data - Informasi mengenai seksi JTF - Data transaksi - Waktu kerja - Area dan jam Kerja
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi. 1. Terdapat perhitungan tenaga kerja langsung yang kurang tepat,
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Terhadap Klasifikasi Komponen Biaya Produksi Menghitung dan menganalisis harga pokok produksi diperlukan data data biaya yang akurat dan perhitungan biaya harga pokok produksi
Lebih terperinciBAB V ANALISA / PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA / PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisis Diagram Histrogram Diagram histrogram dibuat berdasarkan data defect yang terjadi yang diakibatkan oleh cemaran mikro, fisik dan kimia yang terjadi selama
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI EASY OPEN END
BAB IV PROSES PRODUKSI EASY OPEN END 1. Proses pemotongan Proses pertama pada pembuatan Easy open end adalah pemotongan material dari bentuk sheet menjadi strip. Pemotongan material ini karena menyesuaikan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Hasil Penelitian Hasil dari pengolahan data pada metode DMAIC dalam tahap penentuan (Define) dan tahap pengukuran (Measure) adalah terungkapnya faktor-faktor yang menjadi sumber
Lebih terperinciBAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
57 BAB3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Terdapat empat kata
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat. Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Diagram Sebab Akibat Setelah penulis melakukan observasi ke lapangan serta wawancara secara langsung dan mendapatkan data lengkap. Kemudian penulis melakukan analisa masalah
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%
BAB V ANALISA 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping (CVSM) Value stream mapping merupakan sebuah tools untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan informasi
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan
Lebih terperinciANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI
ANALISIS PERBAIKAN EFISIENSI PROSES ANTI KARAT DI PT INTI PANTJA PRESS INDUSTRI Oki Septavian Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Abstrak Rendahnya tingkat pelayanan merupakan masalah utama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Perancangan fasilitas memiliki pengaruh yang sangat besar di dalam proses operasi perusahaan karena merupakan dasar dari keseluruhan proses produksi. Dalam
Lebih terperinciPIKABilling. Panduan Pelanggan 1. PIKABilling Server Install (Untuk XP/Win7)
PIKABilling Server Install (Untuk XP/Win7) 1. www.pikawarnet.com Untuk yang sudah daftar di situs pika warnet. 2. www.pikawarnet.com anda dapat mendownload pika billing, client dan software. 3. Setelah
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN HASIL. Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang
BAB V ANALISA DAN HASIL Dalam bab ini akan dibahas tentang analisis hasil pengamatan proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab IV. Dimana ditemukannya adanya kemungkinan terjadinya penyebab khusus
Lebih terperinciSTIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring berkembangnya jaman informasi merupakan salah satu kunci penting,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berkembangnya jaman informasi merupakan salah satu kunci penting, semua kegiatan manusia memerlukan informasi dan bisa juga dikatakan bahwa semua kegiatan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
51 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Auto Loading menggunakan Robo Cylinder pada mesin Power Press PP 60. Pengujian ini dilakukan untuk membuktikan bahwa pembuatan
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Gambar 4.1 Sketsa mesin automatic mixing.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1. SISTEM KONTROL MESIN SILO PADA AUTOMATIC MIXING Setiap mesin yang menggunakan pengontrolan PLC, membutuhkan sistem kontrol yang sesuai dengan karakteristik mesin tersebut. Sama halnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan pesaing lainnya, demikian juga halnya dengan PT Suparma.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan dunia usaha terjadi di berbagai bidang, baik di bidang perdagangan maupun jasa. Persaingan yang ada menjadikan sebuah perusahaan harus
Lebih terperinci3.1 Persiapan Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Penelitian Dalam mengerjakan Tugas Akhir ini dilakukan langkah-angkah perancangan yang jelas agar tujuan dari Tugas Akhir ini dapat tercapai. Pada bab ini akan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Evaluasi Kinerja Setelah seluruh data yang diperlukan terkumpul, data tersebut akan diolah melalui 5 fase dalam Six Sigma yang disebut Six Sigma Improvement Framework atau
Lebih terperinci