BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
|
|
- Hendri Kusumo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Profil perusahaan PT indah kiat PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Tangerang Mill merupakan salah satu pabrik kertas yang berada di bawah naungan Sinarmas Group, Divisi Asia Pulp & Paper. Saat ini, Asia Pulp & Paper sendiri menempati peringkat kedua produsen penghasil pulp & paper terbesar di dunia. Asia Pulp & Paper memiliki beberapa pabrik kertas yang tersebar di Indonesia dan China dan kantor cabang yang tersebar di seluruh dunia. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill adalah produsen penghasil kertas warna terbesar di Dunia. Dengan kapasitas produksi mencapai 100,000 ton/tahun, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill menjadi salah satu produsen kertas warna yang disegani di pasarinternational. Dengan adanya sertifikasi ISO 9001, ISO 14001, ISO 18001, ISO CoC-PEFC dan Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan wujud nyata dan komitmen perusahaan dalam meningkatkan mutu 28
2 & kualitas produk menempatkan produk PT. Indah Kiat Pulp & Paper sebagai pilihan utama dari para pengguna kertas warna di seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan lebih dari 65 negara yang tersebar di lima benua telah menikmati kertas warna produksi dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang.. Memasuki persaingan global yang semakin ketat di awal tahun 2010, Perusahaan senantiasa melakukan inovasi dan terobosan-terobosan dalam menciptakan produk-produk yang unggul dan berkualitas. Beberapa jenisjenis produk baru PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang Mill atau yang lebih dikenal dengan High Value Added Product adalah Sticky Notes, Corrugated Paper, Loose Leaf dan lain lain semakin mewarnai seluruh dunia ini dengan berbagai macam warna. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang, coloring the world Visi dan Misi perusahaan Visi : Menjadi perusahaan bubur kertas ( pulp ) dan kertas nomor satu di dunia dengan standart internasional di abad ke 21 Berdedikasi memberikan yang terbaik bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan masyarakat sekitar 29
3 Misi : Meningkatkan pangsa pasar di seluruh dunia Menggunakan teknologi mutakhir dalam pengembangan produk baru serta penerapan efisiensi pabrik Meningkatkan sumber daya manusia melalui pelatihan Mewujudkan komitmen usaha berkelanjutan disemua kegiatan operasional Struktur organisasi perusahaan. Sama seperti perusahaan pada umumnya, PT indah kiat juga memiliki susunan organisasi yang menginduk pada masing-masing departemen sesuai dengan bidangnya, seperti: depertemen produksi, departemen engineering, departemen bisnis unit, departemen quality control dan quality assurance, dan departemen general affair. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.1 skema sturktur organisasi pada halaman selanjutnya. 30
4 Gambar 4.1 Susunan organisasi PT indah kiat (Sumber: PT indah kiat, 2012) Sedangkan pembahasan pada penelitian ini adalah berada pada departemen produksi di PT indah kiat, tepatnya seksi finishing sortir. Berikut ini susunan organisasi departemen produksi di PT indah kiat yang akan dijelaskan oleh gambar 4.2 skema sususan organisasi depertemen produksi pada halaman selanjutnya. 31
5 Gambar 4.2 Susunan organisasi departemen produksi ( Sumber : PT indah kiat, 2012 ) Proses produksi kertas Proses produksi kertas di PT indah kiat pada dasarnya sama seperti prusahaan kertas pada umumnya, yaitu dimulai dari pengolahan bahan baku pembuat kertas yang diolah pada mesin pembuat kertas (paper machine), setelah itu dilanjutakan proses pada pemotongan kertas (cutting paper) sesuai dengan pesanan order, lalu diteruskan kebagian sortir untuk dihitung ulang jumlah kertas ditiap rim sesuai dengan permintaan order, selanjutnya kertas tersebut memasuki area pengepakan (packing) untuk dikemas sebelum memasuki gudang (warehouse) terlebih dahulu sebelum dikirim kepada customer atau langsung dikirim kepada customer. Berikut ini 32
6 penjelasan lebih lanjut mengenai proses produksi kertas hingga menjadi produk finish good: Stock preparation Stock preparation merupakan step paling awal dari proses pembuatan kertas, dimana bahan-bahan dasar pembuat kertas diolah menjadi wujud bubur kertas (pulp) yang kemudian siap untuk diolah menjadi kertas Paper machine Paper machine adalah mesin produksi kertas dimana bubur kertas yang telah diproses oleh stock preparation, kemudian diolah menjadi sebuah kertas dalam bentuk jumbo roll kertas. Berikut ini tampilan dari paper machine; Gambar 4.3 Paper machine (Sumber: PT indah kiat, 2012) 33
7 Finishing-Cutter rewinder Cutter rewinder merupakan proses pemotongan kertas sesuai dengan ukuran yang dipesan oleh customer ( ukuran big sheet ). Selanjutnya melalui proses sortir, kertas tersebut akan dihitung jumlahnya dalam tiap rim sesuai dengan permintaan customer sebelum dikemas (packing). Berikut ini adalah tampilan cutting paper machine di PT indah kiat Tangerang Mill. Gambar 4.4 Cutting paper machine (Sumber: PT indah kiat, 2012) Bagian-bagian dari mesin cutting paper beserta prosesnya: Unreelstand: Area penempatan jumbo roll yang akan dipotong di mesin potong, pada tiap unreelstand terdapat brake / rem yang berfungsi supaya jumbo roll tidak loss Lead In: Proses penarikan kertas menggunakan worm roll yang merupakan komponen mesin potong, yang kemudian kertas akan terdorong melewati pisau potong 34
8 Cutting unit : Proses pemotongan kertas dengan menggunakan pisau potong (cross cutter ) Conveyor : Proses penyaluran kertas yang terpotong menuju ke layboy Layboy : Tempat penampungan kertas yang telah terpotong di mesin Untuk memperjelas bagian-bagian dari cutting paper machine, berikut ini akan dijelaskan mengenai layout cutting paper machine pada gambar 4.5 gambar layout cutting paper machine di halaman selanjutnya. 35
9 Layboy Conveyor Cutting Unit Lead In Unreel stand Gambar 4.5 Layout Cutting paper machine (Sumber : PT indah kiat, 2012) 36
10 Proses sortir Pada tahap ini kertas yang telah dipotong oleh mesin cutting paper, disortir oleh para karyawan untuk dihitung jumlahnya tiap rim kertas secara manual sesuai dengan permintaan customer. Gambar 4.6 Proses sortir (Sumber: PT indah kiat, 2012) Proses packing Pada proses ini, kertas yang telah disortir kemudian dikemas sebelum dikirim ke gudang sementara atau langsung dikirim kepada customer. Gambar 4.7 Proses packing (Sumber : PT indah kiat, 2012) 37
11 4.1.5 Tab inserter Tab inserter merupakan suatu alat bantu yang berperan sebagai counter sheet, adapun fungsi dari tab inserter ini adalah untuk mempermudah kerja tenaga kerja sortir dalam mengitung kertas, sekaligus sebagai jalan keluar dari permasalahan yang terjadi di PT Indah Kiat seperti yang sudah penulis sampaikan pada rumusan masalah penelitian, yaitu selisih jumlah kertas di tiap rimnya. Berikut ini data beserta spesifikasi Tab Inserter yang digunakan di PT Indah Kiat : Spesifikasi: Gambar 4.8 Tab inserter (Sumber : PT indah kiat, 2012) Merek : Digi Mark Type : BP Dimensi : T: mm W: 12 mm ; L: 120mm Motor : AC 100/110 V; 50/60 Hz; 15 Watts Solenoid : AC 100/110 V; 50/60 Hz; 1.0 kg Current : 1,5 A 38
12 Sesuai dengan fungsinya sebagai counter sheet, alat bantu ini diinstalasi pada mesin cutting paper tepatnya bagian layboy. Gambar 4.9 Posisi pemasangan tab inserter (Sumber: PT indah kiat, 2012) Pemasangan alat ini dimaksudkan agar kertas yang sudah dipotong pada mesin cutting paper, terdapat tanda / marker ditiap rimnya pada masingmasing pocket pallet. Sehingga sangat memudahkan tenaga kerja sortir dalam melaksanakan tugasnya. Tab inserter ini bekerja untuk memberikan tanda di tiap tumpukan kertas. Dimana program counter sheet sudah disetting sesuai dengan permintaan (jumlah kertas di tiap rim kertas), maka tiap counter sheet menghitung kertas yang telah melewati photo sensor, tab inserter tersebut akan mengeluarkan pita sebagai tanda bahwa tumpukan kertas tersebut sudah mencapai jumlah sheet per rim yang sesuai permintaan. Photo sensor diinstal pada bagian conveyor, sehingga tiap kertas yang melewati sensor ini sejumlah dengan yang deprogram pada display 39
13 pemrograman, maka tab inserter akan mengeluarkan pita, sebagai tanda tiap rim pada tumpukan kertas. Gambar 4.10 Pemasangan photo sensor (Sumber : PT indah kiat, 2012) Berikut ini adalah tumpukan kertas setelah dipotong pada mesin cutting paper yang sudah diinstal alat tab inserter: Gambar 4.11 Tumpukan kertas dengan pita tab inserter ( Sumber: PT indah kiat, 2012 ) 40
14 4.2 Pengolahan data Customer complain Seperti yang sudah dibahas pada rumusan masalah, customer complain yang muncul pada proses finishing-sortir ini adalah selisih hitung jumlah kertas di tiap rim kertas. Berikut ini data hasil dari project tab inserter ini dalam mereduce customer complain di area finishing-sortir periode Januari 2011-Desember Tabel 4.1 customer complain CUSTOMER COMPLAINT SORTIR - PACKING MONTH CASE REDUCTION Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec Keterangan: Sebelum menggunakan tab inserter Sesudah menggunakan tab inseter (Sumber : PT indah kiat, 2012) Dari data di atas, maka jumlah customer complain sebelum project tab inserter adalah 16 kasus, sedangkan setelah menjalankan project tab inserter jumlah customer complain adalah 2 kasus. Maka dapat dihitung indeks dalam mereduce customer complain sebagai berikut: Jumlah costumer complain sebelum project tab inserter x 100% Jumlah customer complain setelah project tab inserter 41
15 2 x 100% = 87,5 % 16 Maka kesimpulannya untuk peningkatan indeks efisiensi customer complain setelah adanya project tab inserter ini adalah sebesar 87,5 % per bulan Efisiensi penggunaan waktu untuk proses sortir kertas Selama penelitian didapatkan jumlah penggunaan waktu dalam menyortir kertas per pallet sebelum dan sesudah menjalankan project tab inserter ini adalah sebagai berikut. Tabel 4.2 Penggunaan waktu untuk proses sortir Jam Kerja untuk menyelesaikan 1 pallet Baseline Sesudah (Sumber : PT indah kiat, 2012) Menit/pallet Efisiensi waktu produksi : Waktu base line - Waktu sesudah x 100% Waktu base line : x 100% = 81% 105 Kesimpulan dari data dan penghitungan diatas, bahwa setelah menggunakan tab inserter, peningkatan efisiensi penggunaan waktu dalam menyortir kertas adalah sebesar 81% per pallet Efisiensi penggunaan jumlah karyawan di area finishing-sortir Berikut ini data-data yang diperoleh selama masa penelitian yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan jumlah karyawan sortir. Berat 1 pallet = 700Kg = 0,7 ton 42
16 Target produksi dalam tiap bulan = 7000 ton Target produksi per hari = ( ,7 ) = 333 pallet per hari 30 Jumlah waktu untuk mensortir kertas per pallet sebelum menggunakan tab inserter (waktu baseline) = 105 menit Jumlah waktu untuk mensortir kertas per pallet sesudah menggunakan tab inserter (waktu target) = 20 menit Jumlah jam kerja karyawan dalam 1 hari = 8 jam = 480 menit Kemampuan sortir karyawan dan jumlah karyawan sortir sebelum menggunakan tab inserter. Kemampuan tiap karyawan untuk mensortir kertas dalam 1 hari sebelum menggunakan tab inserter ( A ). A = Jumlah waktu kerja dalam 1 hari = 480 = 5 pallet per orang Waktu base line 105 Jumlah penggunaan karyawan sortir per hari sebelum menggunakan tab inserter ( X ). X = Target produksi per hari = 333 pallet = 67 orang A Kemampuan sortir karyawan dan jumlah karyawan sortir sesudah menggunakan tab inserter Kemampuan tiap karyawan untuk mensortir kertas dalam 1 hari sebelum menggunakan tab inserter ( B ). B = Jumlah waktu kerja dalam 1 hari = 480 = 24 pallet per orang Waktu target 20 43
17 Jumlah penggunaan karyawan sortir per hari sesudah menggunakan tab inserter ( Y ). Y = Target produksi per hari = 333 pallet = 14 orang B 24 Sehingga kesimpulannya setelah menggunakan tab inserter, efisiensi penggunaan jumlah karyawan sebesar = x 100% = 79 % Month Peningkatan produktivitas di area finishing sortir INPUT ( Ton ) Berikut ini data peningkatan produktivitas karyawan di area finishing sortir sesudah menggunakan tab inserter. HTW ( Ton ) Tabel 4.3 Indeks produktivitas finishing sortir MPC ( $ ) Finishing - Sortir Jum Kar (orang) MPC / Person ( $/org) Labor Productiviy = HTW / Person Labor Cost = MPC/HTW Produktivity sortir area Jan 7, , , Feb 7, , , Mar 7, , , Apr 6, , , May 7, , , Jun 7, , , Jul 6, , , Aug 7, , , Sep 6, , , Oct 6, Nov 7, , , , , Dec 6, , , AVG 80, ,438, , (Sumber : Pengolahan data PT indah kiat, 2012) 44
18 Keterangan: HTW (handle to ware house) adalah berapa banyak input daricutting paper untuk di kirim ke gudang (output sortir) MPC (man power cost) adalah biaya yang tidak bisa dihindarkan sepert lembur, biaya karyawan sakit, tunjangan dll Contoh penghitungan labour productivity per bulan = HTW Jumlah karyawan = 5, = 24,11 ton/person 213 Contoh penghitungan labour cost per bulan = MPC = $ 21,87 per ton HTW Rata-rata produktivitas sebelum tab inserter ( Jan 11-Jul 11) = 0,78 ton per bulan Rata-rata produktivitas sesudah tab inserter (Agust 11-Des 11) = 1,2 ton per bulan Melalui data di atas, maka didapat angka peningkatan produktivitas di area finishing sortir setelah menggunakan tab inserter sebesar: 1,2 x 100% 0,78 : 53 % Penurunan biaya tenaga kerja Berdasarkan data pada table 4.3 menegenai indek produktivitas di area nishing-sortir, maka angka dapat dihitung angka penurunan biaya tenaga kerja (labour ocost) sebagai berikut. Rata-rata labour cost per bulan sebelum menggunakan tab inserter = $ 22,10 perton Rata-rata labour costper bulan sesudah menggunakan tab inserter = $ 13,8 per ton 45
19 Penurunan labour cost = Rata-rata labour cost sesudah tab inserter x 100% Rata-rata labour cost sebelum tab inserter = 13,8 x 100% = 62,5% per bulan 22, Perhitungan penghematan Mengenai data penghematan pembayaran karyawan di area finishing-sortir dapat dilihat di table 4.3 pada halaman 48. Berikut ini pengolahan data tersebut terkait penghematan untuk membayar tenaga kerja: Rata-rata jumlah karyawan per bulan sebelum tab inserter = 212 orang Rata-rata jumlah karyawan per bulan sesudah tab inserter = 183 orang Selisih rata-rata jumlah karyawan sebelum dan sesudah tab inserter = 29 orang Upah karyawan per jam = Rp 13, Jam kerja dalam 1 hari = 8jam atau 240jam per bulan Penghematan untuk membayar karyawan per bulan: = Selisih rata-rata jumlah karyawan perbulan x jam kerja/bulan x upah karyawan/jam = 29 x 240 x Rp 13, = Rp 92,888, per bulan 46
20 47
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Sorting process ( proses manual ) Proses kerja sortir di area finishing-sortir sudah ada sejak awal berdirinya perusahaan dan tidak dapat dihindari sebagai salah satu dari
Lebih terperinciKREATIF Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen Universitas Pamulang Vol. 4, No.1, Oktober 2016
EFISIENSI PROSES KERJA PENYEDIAAN PACKAGING MATERIAL UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KARYAWAN DI UNIT SUPPORTING & ADMIN STUDI KASUS : PT. INDAH KIAT PULP & PAPER Oleh: I Gede Marendra ABSTRAK Kenaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tepat waktu dan pelayanan yang lebih baik dari pada persaingnya. Selain itu
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perusahaan industri yang berorientasi pada barang dagang adalah salah satu perusahaan yang berkembang di Indonesia. Setiap perusahaan tentunya akan berusaha
Lebih terperinciAnalisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ)
Analisis Persediaan Bahan Baku PT. BS dengan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Jessica Juventia, Lusia P.S Hartanti Program Studi Teknik Industri Universitas Pelita Harapan Surabaya, Indonesia Jessicajuventia28@gmail.com,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Profil Aktivitas Perusahaan Lotte Mart adalah sebuah hypermarket di Asia yang menjual berbagai bahan makanan, pakaian, mainan, elektronik, dan barang lainnya. membuka cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjaga kondisi mesin/peralatan tersebut agar tidak mengalami kerusakan maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Pada lantai pabrik, kondisi dari mesin/peralatan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk sangatlah menentukan. Oleh karena itu, untuk menjaga
Lebih terperinciLampiran 1. Struktur Organisasi
Lampiran 1. Struktur Organisasi Kepala Pabrik Administrasi Produksi Quality Assurance and Environment Utilitas Bussiness Accounting Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja Seksi Gudang Material Seksi Stock
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciPembagian Tugas & Tanggung Jawab. Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada
Lampiran 1 Pembagian Tugas & Tanggung Jawab Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada struktur organisasi di PT Pusaka Prima Mandiri menurut jabatan dan posisinya adalah sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Seiring dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, maka akan semakin ketat persaingan antara perusahaan manufaktur satu dan lainnya. Hal ini memicu perusahaan
Lebih terperinciBAB I Pendahuluan I-1
I-1 BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan yang ketat antar industri manufaktur di bidang elektronik dan permintaan konsumen yang terus menigkat setiap tahunnya, membuat para pelaku industri
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan industri di Indonesia yang sekarang ini sedang berlangsung, menyebabkan persaingan dalam dunia bisnis semakin berkembang, karena banyaknya perusahaan baru
Lebih terperinciPendahuluan. I.1 Latar belakang
Bab I Pendahuluan I.1 Latar belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap yaitu,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditanam di hampir seluruh wilayah Indonesia. Bagian utama dari kelapa sawit yang diolah adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama yang membuat perekonomian di Indonesia semakin tumbuh pesat. Salah satu sektor agro industri yang cenderung
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Kecamatan Bawen-50661, Kabupaten Semarang Jawa Tengah ini mulai berdiri
12 BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1. Sejarah Perusahaan PT. Purinusa Ekapersada Bawen - Semarang, yang dibangun di atas lahan seluas 7.1 Ha, terletak di Jalan Raya Merakrejo Km 31, Kelurahan Harjosari,
Lebih terperinci3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. PMA (Penanaman Modal Asing) yang didirikan atas joint venture sebuah perusahaan
BAB 3 OBYEK PENELITIAN 3.1 Struktur Organisasi 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT. Indah Kiat Pulp and Paper (PT. IKPP) merupakan bentuk perusahaan PMA (Penanaman Modal Asing) yang didirikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam menghadapi persaingan dan strategi bertahan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Karyawan
Lebih terperinciNAMA : DWI HARYANTO NPM : FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI
ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN (STUDI KASUS PADA PT. INDAH KIAT PULP & PAPER CABANG TANGERANG) NAMA : DWI HARYANTO NPM : 22212284 KELAS : 3EB27 FAKULTAS : EKONOMI JURUSAN : AKUNTANSI LATAR
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan A.1 Gambaran Umum PT Kansai Paint Indonesia PT. Kansai Paint Indonesia adalan sebuan perusahaan yang bergerak di bidang chemical industry yaitu manufacturing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menghadapi pasar bebas masyarakat ekonomi Asean pada 2015, pabrikan komponen otomotif dituntut meningkatkan inovasi sehingga produk bisa menjadi lebih kompetitif,
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. gelondongan kemudian dipotong menjadi papan papan kayu. Perusahaan yang
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Profil Perusahaan CV. Jati Mulyo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan kayu dan masuk dalam kelompok industri penggergajian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PT. Kalbe Farma merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi. Perusahaan ini mengklasifikasikan produk obatnya ke dalam 2 divisi, yaitu divisi obat
Lebih terperinciFulfillment by Lazada (FBL)
Selamat datang pada pelatihan Fulfillment by Lazada (FBL) Akan segera dimulai pada pukul : 11.00 pagi WIB Diharuskan mengikuti sampai selesai Penting : Pelatihan ini hanya dapat dibuka pada komputer atau
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL PEMBAHASAN
BAB V ANALISA HASIL PEMBAHASAN 5.1 Analisa Efektifitas Hasil Penerapan Line Balancing Menggunakan Methode Hegelson-Birnie Analisa efektifitas hasil dari penerapan line balancing dilakukan untuk melihat
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN
BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Profil Perusahaan PT. LG Electronics Indonesia adalah perusahaan elektronik asal Korea Selatan yang menjadi salah satu bagian dari LG Group yang didirikan di Korea pada tahun
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Sejarah Perusahaan IGP Group dimulai dengan berdirinya PT.GKD pada tahun 1980 dengan Frame Chassis dan Press Part sebagai bisnis utamanya. Menjawab
Lebih terperinciNama : Putra Pradana.N NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Haryono. SE., MM
PENERAPAN BIAYA STANDAR SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PT. INDAH KIAT PULP & PAPER, TBK Nama : Putra Pradana.N NPM : 26213988 Jurusan : Akuntansi Pembimbing
Lebih terperinciBAB V ANALISA. kuantitas terhadap jumlah barang yang diproduksi khususnya dimesin extruder
BAB V ANALISA 5.1. Analisa Kapasitas Dari kondisi forecast di tahun 2012 menunjukan adanya peningkatan kuantitas terhadap jumlah barang yang diproduksi khususnya dimesin extruder double layer. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini dunia industri sedang berhadapan dengan persaingan global yang ketat. Ada beberapa persyaratan untuk bisa bertahan di persaingan global. Keselamatan dan Kesehatan
Lebih terperinciJumlah Perusahaan Subsektor Komputer, Barang Elektronik dan Optik (Dalam Unit)
BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Kehidupan sehari-hari masyarakat saat ini tidak dapat terlepas dari pemakaian alat-alat elektronik di sekitarnya. Alat-alat elektronik ini digunakan untuk mempermudah
Lebih terperinciPENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PRODUKSI Studi Kasus pada PT. Great River International
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 99 105 PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PRODUKSI Studi Kasus pada PT. Great River International Oleh Hastoni dan Toni Andrianto Dosen Tetap Sekolah
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang)
ANALISIS PRODUKTIVITAS MELALUI PENDEKATAN THE AMERICAN PRODUCTIVTY CENTER MODEL (Studi Kasus PT. Sang Hyang Seri (Persero) Kantor Regional III Malang) ANALYSIS OF PRODUCTIVITYBY USINGTHE AMERICAN PRODUCTIVITY
Lebih terperinciLAMPIRAN Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha?
LAMPIRAN 1 Daftar Pertanyaan Wawancara Pertanyaan untuk pemilik perusahaan : 1. Bagaimana sejarah berdirinya PT Margono Dian Graha? 2. Apa visi dan misi PT Margono Dian Graha? 3. Bagaimana struktur organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan produk-produk yang tepat, berkualitas tinggi dengan harga
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan industri otomotif didunia khususnya di Indonesia, menyebabkan para pelaku industri melakukan inovasi baru untuk menghasilkan produk-produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dewasa ini, era teknologi semakin berkembang dengan pesat terutama teknologi informasi. Setiap kegiatan yang terjadi dalam sebuah perusahaan selalu berhubungan dengan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun mayor dan minor penyebab terjadinya produk cacat untuk part PH 031 pada tahun
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun 2015 Berdasarkan data produk cacat tahun 2015 yang tersaji pada bab sebelumnya, maka dibuat analisa data untuk lanjutan untuk mengetahui faktor
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT United Tractors Tbk (PTUT) merupakan salah satu distributor alat-alat berat serta penyedia pelayanan purna jual baik berupa suku cadang maupun servis dengan cabang-cabang
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Latar Belakang
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Perkembangan sektor industri yang semakin maju, serta semakin ketatnya persaingan di dunia industri maka perusahaan dituntut untuk menerapkan sistem yang dapat meningkatkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data digunakan untuk elemen penyusunan current value state mapping agar mendapatkan satu rangkaian proses yang terjadi dalam pemenuhan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENERAPAN SIX SIGMA Kualitas merupakan indikator efisiensi dari sistem ekonomi yang produktif, dimana pada sistem yang efisien memungkinkan diproduksi barang dan jasa yang
Lebih terperinci1.1 Profil Perusahaan
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 1.1 Profil Perusahaan PT. XYZ merupakan sebuah perusahaan swasta yang secara resmi didirikan pada tanggal 25 Juni 1988.Tujuan utama pendirian perusahaan ini adalah
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
60 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil dan Pengumpulan Data 4.1.1 Penentuan Lini Produksi Kritis Pada pengolahan data tahap ini dilakukan perbandingan total kerusakan yang terjadi pada ketiga lini produksi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Tabel I.1 Total Jumlah Produksi pada Tahun 2011
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Persaingan global yang semakin ketat, secara tidak langsung, menuntut para pelaku usaha untuk selalu menghasilkan produk yang berkualitas dan berdaya saing. Dengan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Federal Karyatama adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur yang menghasilkan pelumas (oli). PT. Federal Karyatama berusaha untuk tepat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin meningkatnya permintaan pelanggan akan suatu barang membuat perusahaan berusaha untuk memenuhi permintaan tersebut. Untuk memperlancar pemenuhan permintaan
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN
BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PT. Gramedia Printing berdiri sejak tahun 1972, terletak di Jl. Palmerah Selatan 22-28 Jakarta dengan Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Indonesia kaya akan sumber daya alamnya yang melimpah, banyak perusahaan lokal maupun perusahaan asing masuk ke indonesia untuk bersaing demi menjadi perusahaan yang
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. melakukan implementasi, pengguna (user) harus mempersiapkan data data yang
BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi program merupakan implementasi dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya, sehingga diharapkan dengan adanya implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. Support. Webbing QC Sewing. Gambar I.1 Skema alur proses produksi tas di PT. Eksonindo Multi Product Industry
Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang PT. Eksonindo Multi Product Industry (EMPI) merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi tas. Proses produksi tas di PT. EMPI dilakukan melalui beberapa tahap,
Lebih terperincicost classification) Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku biaya
Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi-Universitas Kristen Petra 2011 Membandingkan perbedaan akuntansi keuangan dan akuntansi manajerial Menjelaskan lingkup akuntansi biaya, perbedaan biaya dan beban.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam maupun di luar negeri. Setiap perusahaan bersaing untuk menarik perhatian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan semakin mengglobalnya perekonomian dunia dan era perdagangan bebas, di Indonesia juga dapat diharapkan menjadi salah satu pemain penting. Dalam perekonomian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Define Identifikasi masalah pada Bakmi GM, yakni adanya ketidakstabilan perfect order untuk delivery service pada enam bulan terakhir, yang bervariasi antara 54% sampai
Lebih terperinciUpaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat
Upaya Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pasir Silika Menggunakan Metode Economic Order Quantity Pada Industri Papan Kalsium Silikat Prayonne Adi Program Studi Teknik Industri Universtitas Pelita Harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
11 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Gambar 2.1 Perusahaan Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk Sumber : (Supervisior Dept.PPIC PT.Indah Kiat Pulp & Paper) 2.1 PROFIL PERUSAHAAN PT.INDAH KIAT PULP & PAPER, Tbk Berdiri
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. kertas, dimana dapat diklarifikasikan dalam 2 (dua) kelompok besar, yaitu :
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Suparma (SPM) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri kertas. Produksi kertas tersebut telah menghasilkan berbagai jenis
Lebih terperinciApa itu IEA Bina Nusantara?
Apa itu IEA Bina Nusantara? Innovation & Enterprise Award Bina Nusantara ini adalah program penghargaan bagi BINUSIAN yang dapat menciptakan inovasi dan dapat mendokumentasikan inovasi tersebut berdasarkan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian PT. Buana Indah Kreasi adalah sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kardus untuk kemasan (karton box) sebagai produk yang dijual. PT. Buana Indah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai negara agraris mempunyai beberapa keunggulan komparatif yang didukung oleh sumber daya alam dalam pembangunan sektor pertanian. Sektor pertanian
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan CV. Lintas Nusa adalah perusahaan percetakan yang menyediakan jasa percetakan,berawal dari sebuah industri sablon, namun perlahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan strategi pertumbuhan intensif (intensive growh strategy).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rencana Ekspansi bisnis merupakan langkah penting yang perlu dilakukan perusahaan setelah bisnis yang diluncurkan berjalan. Perusahaan mengembangkan aktivitas
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan Argo Manunggal Group adalah sebuah organisasi bisnis utama meliputi tekstil, baja, Unggas,Properti, Pertambangan, Energi, pipa PVC, Asuransi, Perkebunan,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu tahap - tahap yang harus ditetapkan terlebih dahulu sebelum melakukan pemecahan suatu masalah yang akan dilakukan dalam melakukan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keterbatasan kapasitas produksi dan ketersediaan bahan.
V-21 BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Perkembangan industri manufaktur di Indonesia semakin pesat, masing-masing perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan perusahaan pesaing
Lebih terperinciSTATISTIKA. Tabel dan Grafik
STATISTIKA Organisasi Data Koleksi data statistik perlu disusun (diorganisir) sedemikian hingga dapat dibaca dengan jelas. Salah satu pengorganisasian data statistik adalah dengan: tabel grafik Organisasi
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. PT. Ancol Terang Metal Printing Industri yang berkedudukan di kawasan
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Ancol Terang Metal Printing Industri yang berkedudukan di kawasan industri ancol, pada awalnya hanya bergerak pada proses printing.
Lebih terperinciSatuan (orang, Paket, pcs, dll.) Satuan Jumlah. Satuan (hari, bulan, kali, dll.) Frekuen si. (hari, bulan, kali, dll.)
LAMPIRAN C Nama Organisasi:. Perjanjian Hibah: Judul Proyek: Periode Proyek: PENGELUARAN PROGRAM: Paket, pcs, Frekuen si Proyek Mitra Penerima Hibah Donor Lain TOTAL 1 Kegiatan Pengembangan Organisasi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Produktivitas pada dasarnya berkaitan erat dengan sistem produksi, yaitu sistem dimana faktor-faktor semacam tenaga kerja dan modal/kapital (mesin, peralatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar otomotif di Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan untuk melakukan sebuah bisnis. Perubahan pola konsumsi dan kebutuhan masyarakat akan sebuah kendaraan
Lebih terperinciMEMPELAJARI PROSES PRODUKSI MOLDING ROOF D22D DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT. TOYOTA AUTO BODY TOKAI EXTRUSION
MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI MOLDING ROOF D22D DAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PT. TOYOTA AUTO BODY TOKAI EXTRUSION Nama : Fajar Octoriyan NPM : 33413157 Fakultas : Teknologi Industri Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi. berkembangnya dunia perindustrian di berbagai bidang terutama industri
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi saat ini sangat mempengaruhi berkembangnya dunia perindustrian di berbagai bidang terutama industri manufaktur. Hal ini berpengaruh
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan industri di Indonesia sekarang ini semakin pesat. Hal ini menyebabkan iklim pesaingan antar perusahaan juga semakin ketat. Setiap perusahaan harus memikirkan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Panasonic Shikoku Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 20 Mei 1991
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Aktivitas Perusahaan PT Panasonic Shikoku Electronics Indonesia didirikan pada tanggal 20 Mei 1991 dengan mengambil lokasi di Kawasan Industri MM2100 Blok O-1, Cibitung,
Lebih terperinciANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) STUDI KASUS PADA PT XYZ
ANALISIS PRODUKTIVITAS MENGGUNAKAN METODE OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) STUDI KASUS PADA PT XYZ *Ni Made Sudri, Amalia Mareti Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Indonesia *msud_iti@yahoo.com
Lebih terperinciBAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Andini Sarana didirikan pada tanggal 31 Mei 1983 oleh Drg. John Takili dengan menempati sebuah garasi dengan beberapa mesin sederhana dan 6 orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN. pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG PENELITIAN Kemajuan teknologi yang terjadi dewasa ini, terutama dalam persaingan pangsa pasar dunia tekstil dan penggunaan mesin-mesin atau alat-alat industri sangat
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian mengenai kelayakan perusahaan CV. Vian Pratama untuk memilih alternatif sewa atau beli armada truk baru sebagai pengiriman TBS ke
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
66 BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Analisis Hasil Perhitungan (awal) 5.1.1 Analisis perhitungan waktu baku Dari hasil pengukuran diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan siklus pekerjaan dari karyawan, yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. maupun menciptakan sektor sektor baru dengan inovasi inovasi yang baru. perusahaan salah satunya adalah proses produksi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini banyak membuat perusahaan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Perekonomian negara yang sedang maju juga mengakibatkan
Lebih terperinciLampiran 1. Kuesioner SWOT
Lampiran 1 Kuesioner SWOT Kuisioner diperlukan agar mendapatkan Faktor Strategi Eksternal dan Faktor Strategi Internal sehingga didapatkan strategi yang tepat untuk digunakan oleh perusahaan. Cara pengisian:
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Manajemen modal kerja adalah salah satu aktivitas penting dalam mengelola perusahaan. Pengelolaan modal kerja yang baik akan menentukan keberlangsungan operasional perusahaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. Persaingan dunia industri yang semakin ketat khususnya di industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Persaingan dunia industri yang semakin ketat khususnya di industri elektronik membuat para pabrikan menjadi semakin kreatif dan inovatif. Tidak hanya
Lebih terperinciBab I Pendahuluan Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah penelitian yang dilakukan, merumuskan masalah yang menjadi permasalahan
Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi mengenai latar belakang masalah penelitian yang dilakukan, merumuskan masalah yang menjadi permasalahan perusahaan, menentukan tujuan penelitian sesuai perumusan masalah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengendalian kualitas juga harus dijadikan prioritas utama. juga menjamin kualitas produk hingga masa akhir penggunaannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di era globalisasi saat ini, dunia industri semakin berkembang.seiring dengan itu, maka persaingan bisnis khususnya di bidang manufaktur juga semakin ketat.setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Perusahaan 1.1.1 Profil Umum PT. Hyundai Mobil Indonesia Hyundai adalah perusahaan otomotif yang memproduksi mobil-mobil terkemuka dari Korea. Kehadiran Hyundai di dunia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. elektronik dengan menggunakan tiga jenis mesin injeksi. Dua tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Yasunli Abadi Utama Plastic berdiri di Tangerang, 8 Juli 1980. Adalah suatu perusahaan yang awalnya berspesialisasi dalam memproduksi peralatanperalatan elektronik
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. beralamat di Jalan Pandega Marta, Ring Road utara, Kentungan, Sleman, Kafe Zarazara didirikan pada tanggal 7 Juni tahun 2014, oleh
BAB IV PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Usaha 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kafe Zarazara adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kuliner dengan fokus produk es krim dan merupakan pelopor dari produk
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabang Subur merupakan perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembuatan produk berbahan baku stainless steel. Perusahaan ini pertama kali
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
40 BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Sejarah Perusahaan National Garment merupakan perusahaan yang bergerak dibidang industri pembuatan barang fashion seperti kaos,kemeja,celana,jaket
Lebih terperinci2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang.
BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1. Analisis Masalah 3.1.1. Deskripsi Masalah Pemenuhan keinginan atau permintaan pasar merupakan hal yang krusial bagi setiap perusahaan. Perusahaan yang siap berkompetisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pada zaman globalisasi seperti saat ini terasa sangat cepat tidak terkecuali dalam perekonomian, di mana persaingan dunia usaha semakin ketat dan kompetitif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengembangan Sistem Informasi adalah sesuatu yang penting untuk memenuhi kebutuhan pada suatu perusahaan, baik membuat ataupun menyesuaikan suatu sistem informasi yang
Lebih terperinciJUL LI ,43. senilai US$ juta. 327,07 ribu. senilai. ton atau. Ekspor. negeri yang. perdagangan luar 16,63
PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA JUL LI 2015 No. 02/09/Th. VI, 1 September 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan Juli 2015 tercatat US$ 37,48 juta atau mengalami peningkatan sebesar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah PT. Nikkatsu Electric Works PT. Nikkatsu (lengkapnya PT. Nikkatsu Electric Works yang beralamat di Jl.Cimuncang no.70 Bandung) adalah perusahaan swasta nasional dengan status
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu dan teknologi telah membawa dunia industri pada perkembangan yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan ilmu dan teknologi telah membawa dunia industri pada perkembangan yang kian pesat dan tak pernah berhenti berkembang. Dengan adanya kemajuan tersebut telah
Lebih terperinciPERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2015
No. 02/06/Th. VI, 1 Juni 2015 PERKEMBANGAN EKSPOR DAN IMPOR SULAWESI TENGGARA APRIL 2015 Nilai ekspor Sulawesi Tenggara pada bulan April 2015 tercatat US$ 13,91 juta atau mengalami penurunan sebesar 12,84
Lebih terperinci